PENINGKATAN PEMAHAMAN BELAJAR SISWA KELAS IX SMPK NIRMALA JOPU TENTANG MATERI LISTRIK DINAMIS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pe

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

PENINGKATAN PEMAHAMAN BELAJAR SISWA KELAS IX

SMPK NIRMALA JOPU TENTANG MATERI LISTRIK

DINAMIS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  

Program Studi Pendidikan Fisika

Disusun oleh :

Adelheid Yane Nara

  

071424012

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN

  

ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

  

PENINGKATAN PEMAHAMAN BELAJAR SISWA KELAS IX

SMPK NIRMALA JOPU TENTANG MATERI LISTRIK

DINAMIS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  

Program Studi Pendidikan Fisika

Disusun oleh :

Adelheid Yane Nara

  

071424012

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN

  

ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN

  

Engkau akan mengeluarkan aku dari jaring yang dipasang

orang terhadap aku, sebab Engkaulah tempat

perlindunganku. ( Mazmur, 31 : 5 )

  

Kupersembahkan dengan segenap hati, teristimewa

Tuhan Yesus kristus

Keluargaku Tercinta

Seorang Kekasih

  

Sahabat, Almamater dan semua teman-temanku

Terimakasih untuk semua doa, perhatian dan

dukungan serta rasa sayang yang kalian berikan

kepadaku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

ABSTRAK

  Adelheid Yane Nara. 2012. „‟Peningkatan Pemahaman Belajar Siswa Kelas IX SMPK Nirmala Jopu Tentang Materi Listrik Dinamis dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD‟‟. Skripsi S-1. Yogyakarta.

  Pendidikan Fisika. JPMIPA. FKIP. Universitas Sanata Dharma.

  Penelitian ini dilakukan sebagai upaya untuk mengetahui peningkatan pemahaman siswa khususnya pada mata pelajaran fisika mengenai materi listrik dinamis di kelas IX SMPK Nirmala Jopu.

  Model pembelajaran kooperatif STAD terdiri dari 5 tahap utama yaitu :penyajian materi oleh guru, siswa belajar dalam tim yang terdiri dari 4

  • – 5 orang, pemberian kuis, skor perbaikan individu, dan penghargaan nilai tim. Peneliti merencanakan penelitian melalui penyusunan perangkat pembelajaran berdasarkan model pembelajaran. Penelitian ini merupakan gabungan dari penelitian kualitatif dan kuantitatif.

  Untuk mengetahui adanya peningkatan pemahaman siswa atau tidak, peneliti membandingkan nilai tes siswa sebelum dilakukan proses pembelajaran dengan nilai tes siswa sesudah dilakukan proses pembelajaran.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) terjadi peningkatan pemahaman siswa mengenai konsep listrik dinamis, (2) pemahaman siswa setelah proses pembelajaran masuk dalam kategori paham dan sangat paham.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

ABSTRACT

  Adelheid Yane Nara. 2012. „‟ The Increasing Of Understanding Of The Students, in Class IX SMPK Nirmala Jopu Especially On The Subject Of Physics About The Subject Matter Of Dynamic Electricity Use By Cooperative Learning Model Of Type STAD‟‟.Yogyakarta: Physics Education. Departemant of Mathematics and Scince Education. Faculty of Teacher Trainning and Education.

  Sanata Dharma University.

  This research was done as an effort to find the increasing of understanding of the students, especially on the subject of physics about the subject matter of dynamic electricity in Class IX SMPK Jopu Nirmala.

  STAD cooperative learning model consist of four main phases: the presentation of material by the teacher, students work in teams of 4-5 persons, giving quizzes, correction score individual and respect the value of the team. Researchers plan research through set of learning instrument based-on the STAD cooperative learning model, consist of: questions, quizzes, and lesson plans. This study is a combination of quantitative and qualitative research.

  To find the increasing of understanding of the students or not, the researchers compared the test scores of students before learning with student test scores after a learning and teaching process.

  The results showed that: (1) an increasing happened in students understanding about the concept of dynamic electricity after a learning and teaching process, (2) understanding of the students after a learning and teaching process is the category of understand and very understand.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  i

KATA PENGANTAR

  Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus atas segala berkat dan penyertaan- NYA kepada penulis sehingga skripsi ini bisa diselesaikan. Dalam proses penyusunan skripsi ini penulis juga mendapat banyak bantuan, dukungan serta dorongan semangat dari berbagai pihak yang sangat berharga bagi penulis. Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

  1. Romo Dr. Ir. P Wiryono Piyotamtama, S.J., selaku Rektor Universitas Sanata Dharma.

  2. Bapak Rohandi, Ph.D, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

  3. Bapak Drs. Aufridus Atmadi, M.Si, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Matematika dan IPA.

  4. Bapak Drs. Domi Severinus, M.Si, selaku dosen pembimbing skripsi.

  Terima kasih atas waktu dan dukungan serta bimbingan bapak, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

  5. Bapak Drs. Fr. Kartika Budi, M.Pd, selaku dosen pembimbing akademik, terima kasih telah membimbing penulis dalam studi selama menjadi mahasiswa.

  6. Segenap dosen FKIP Universitas Sanata Dharma, khususnya dosen pendidikan fisika yang telah membagikan ilmunya kepada penulis selama penulis mengikuti perkuliahan, serta staff non akademik yang telah memberikan bantuan kepada penulis.

  7. Fransiskus Kamilus Sare,S.Pd, selaku Kepala Sekolah SMPK Bapak Nirmala Jopu yang telah mengijinkan penulis untuk melakukan penelitian.

  8. Seluruh siswa-siswi kelas IX SMPK Nirmala Jopu atas partisipasi dan kerja samanya.

  9. Kedua orang tua ku tercinta, terima kasih atas doa, dukungan dan cinta yang kalian berikan untukku hingga saya bisa menjadi seperti ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  10. Kakakku Rm.Steven, Pr dan Adik – adik ku Sandry, Len, Tian , Fanti sek, serta seluruh keluarga besarku yang saya tidak bisa sebutkan satu per satu yang selalu memberikan semangat sampai saat ini, terima kasih dukungannya.

  11. Maun ku tercinta Elphidus Lau, S.Fil, terima kasih atas dukungan selama ini kepada saya sehingga saya mampu, kuat, dan semangat dalam menyelesaikan skripsi ini.

  12. Teman-teman satu kelompok bimbingan Usy, Wawan, dan Christin, terima kasih karena kalian telah berjuang bersamaku sampai kita bisa menyelesaikan skripsi kita ini, banyak sekali kisah dan pengalaman yang penulis dapatkan ketika bersama-sama kalian.

  13. Teman – teman angkatan 2007, teman-teman angkatan atas, angkatan bawah, terima kasih atas dukungan kalian semua, baik itu berupa semangat kebersamaan, waktu, yang telah kalian gunakan untuk mendukung penulis sampai penulis menyelesaikan skripsi ini.

14. Adik – adik kos ku, Mirsa, Vera, Grety, Tere, Frida, Siska, Juli, Ana,

  April, yang selalu memberikan semangat buat penulis sampai penulis menyelesaikan skripsi ini. Peneliti menyadari penulisan skripsi ini jauh dari kata sempurna, oleh karena itu dengan kerendahan hati penulis menerima kritik dan saran dari pembaca yang membangun serta menunjang kesempurnaan skripsi ini. Penulis berharap semoga skripsi ini bisa bermanfaat bagi banyak pihak serta menunjang kemajuan pendidikan di negara ini.

  Penulis

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

DAFTAR ISI

  Halaman

  HALAMAN JUDUL ............................................................................. i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................. ii HALAMAN SUSUNAN PANITIA PENGUJI .................................. iii HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................. iv HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ......................... v HALAMAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ............................................................ vi ABSTRAK ............................................................................................. vii ABSTRACT ........................................................................................... viii KATA PENGANTAR ........................................................................... ix DAFTAR ISI .......................................................................................... xi DAFTAR TABEL ................................................................................. xiii DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................ xiv

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah .....................................................

  1 B. Batasan Masalah .................................................................

  5 C. Perumusan Masalah ............................................................

  5 D. Tujuan Penelitian ...............................................................

  5 E. Manfaat Penelitian ..............................................................

  6 BAB II DASAR TEORI A. Belajar dan Pembelajaran Fisika ........................................

  7 B. Pembelajaran Konstruktivistik ...........................................

  12 C. Tinjauan Tentang Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran ....

  18 D. Tinjauan Tentang Hasil Belajar .........................................

  20 E. Tinjauan Tentang Pembelajaran Kooperatif .......................

  22 F. Tinjauan Tentang Pembelajaran Metode STAD .................

  28 G. Langkah-langkah Pembelajaran STAD .............................

  29 H. Materi Listrik Dinamis .......................................................

  30

  BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ...................................................................

  40 B. Desain Penelitian ................................................................

  42 C. Subyek Penelitian ...............................................................

  44 D. Instrumen Penelitian ..........................................................

  44 E. Validitas Instrumen ............................................................

  46 F. Teknik Pengumpulan Data .................................................

  47 G. Teknik Analisis Data ..........................................................

  47 BAB IV DATA DAN ANALISIS A. Pelaksanaan Penelitian .......................................................

  49 B. Data Penelitian ...................................................................

  51 C. Analisis dan Pembahasan ...................................................

  59 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ........................................................................

  85 B. Saran ...................................................................................

  86 DAFTAR PUSTAKA

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif...........................

  27 Tabel 4.1 Daftar Nilai Pretest.................................................................

  53 Tebal 4.2 Daftar Nilai Posttest ...............................................................

  57 Tabel 4.3 Perhitungan untuk memperoleh harga “t” ..............................

  62 Tabel 4.4 Kriteria Pemahaman Awal Siswa ..........................................

  66 Tabel 4.5 Prosentase Pemahaman Awal Siswa ......................................

  67 Tabel 4.6 Kriteria Pemahaman Akhir Siswa ..........................................

  68 Tabel 4.7 Prosentase Pemahaman Akhir Siswa .....................................

  69 Tabel 4.8 Variasai Jawaban Siswa Soal Pretest .....................................

  71 Tabel 4.9 Variasi Jawaban Siswa Soal Posttest .....................................

  77 Tabel 5.0 Peningkatan Pemahaman Siswa .............................................

  83 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Kisi-Kisi Soal Pretest ..............................................................................

  90 Kisi-Kisi Soal Posttest ............................................................................

  91 Soal Pretest ..............................................................................................

  92 Jawaban Pretest .......................................................................................

  94 Soal Posttest ............................................................................................

  98 Jawaban Posttest ..................................................................................... 100 SILABUS KELAS XI SEMESTER I ..................................................... 104 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ............................................. 119 Foto-foto aktivitas siswa di dalam kelas ................................................. 127 Surat Keterangan dari Sekolah Soal dan Jawaban Pretest Siswa Soal dan Jawaban Posttest Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dewasa ini menuntut sumber daya

  manusia yang handal dan mampu berkompetisi secara global. Manusia yang mampu berkompetisi adalah manusia yang mempunyai keterampilan tinggi, mempunyai pikiran yang kritis, sistematis, logis, kreatif dan punya kemauan bekerjasama yang efektif. Fisika merupakan salah satu cabang ilmu sains yang mendapat perhatian dari pemerintah. Fisika mempunyai peranan yang penting dalam pendidikan, karena dengan kita mempelajari fisika dapat membantu kita dalam kehidupan sehari-hari dan mengerti akan apa yang terjadi di alam ini. Berdasarkan pengelaman saya dahulu yang pernah belajar di sekolah SMPK Nirmala Jopu, proses pembelajaran IPA Fisika di SMP tersebut menunjukan bahwa sebagian besar kami kurang respon dan cenderung pasif dalam mengikuti pembelajaran. Hal itu dapat ditunjukkan ketika guru memberikan beberapa pertanyaan awal untuk menggali potensi awal kami, tetapi kami tidak bisa menjawab dan kami diminta guru untuk membaca materi terlebih dahulu. Mengingat begitu pentingnya pembelajaran fisika di sekolah maka perlu ditingkatkan mutu pembelajaran.

  Ini terjadi, karena dalam pembelajaran fisika siswa kurang dilibatkan secara aktif dalam menyelesaikan soal-soal dan monoton saja. Tentunya turut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  mempengaruhi hasil belajar fisika siswa. Penyebab rendahnya hasil ulangan siswa maupun ujian akhir disebabkan oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal (faktor yang berasal dari dalam diri siswa) mencakup faktor fisik dan faktor psikis. Faktor fisik berkaitan dengan kesehatan badan sedangkan faktor psikis berkaitan dengan motivasi, perasaan, sikap dan emosi. Disisi lain faktor eksternal (faktor yang berasal dari luar diri siswa) meliputi bahan pengajaran, metode pengajaran, media pengajaran dan situasi lingkungan belajar. Hal ini menimbulkan kejenuhan dalam diri siswa untuk belajar dan PBM cenderung berjalan kurang aktif. rendahnya responsif siswa terhadap pembelajaran Fisika akan berdampak rendahnya prestasi belajar siswa. Kondisi tersebut harus segara diupayakan untuk segera mengatasinya. maka faktor utama yang dirasakan sebagai penyebab rendahnya prestasi yang berarti kurangnya penguasaan materi ajar siswa dalam kegiatan belajar mengajar fisika adalah guru kurang menerapkan metode Dengan demikian peran guru

  • – metode pembelajaran yang menarik. dalam menyediakan dan memberikan pengalaman belajar yang bermakna sangat diperlukan. Bagaimana seorang guru menemukan cara terbaik untuk menyampaikan bahan ajar, sehingga siswa dapat memahami dan mengingatnya lebih lama. Disamping itu guru harus menciptakan sistem sosial dalam lingkungan belajar. Tanggung jawab guru adalah memotivasi siswa untuk belajar secara kooperatif untuk menyelesaikan masalah yang muncul saat pembelajaran. Guru sebagai fasilitator dituntut kreatif dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  inovatif menerapkan metode

  • –metode pembelajaran yang lebih disukai siswa dan dapat meningkatkan keaktifannya.

  Masalah utama kurangnya kreatif dalam pembelajaran maka penulis ingin memberikan alternatif dalam mengatasinya. Sebagai alternatif adalah dengan menggunakan pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif menjadi pilihan karena pembelajaran ini dirancang untuk meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa, karena kelas dirancang sedemikian rupa agar terjadi interaksi positif antar siswa. Dalam pembelajaran kooperatif siswa akan lebih mudah menemukan dan memahami konsep - konsep yang sulit apabila mereka dapat saling mendiskusikan masalah - masalah tersebut

  .

  dengan temannya Pada penelitian ini penulis menggunakan pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Team Achievement Division), dimana tipe STAD merupakan tipe pembelajaran kooperatif yang paling sederhana dan guru pengajar belum pernah menerapkan pembelajaran tipe STAD ini di SMPK Nirmala Jopu. Disamping itu model pembelajaran kooperatif tipe STAD tidak hanya unggul dalam membantu siswa memahami konsep-konsep sulit, tetapi sangat berguna untuk menumbuhkan kemampuan interaksi antar guru dan siswa. Pembelajaran kooperatif adalah metode pembelajaran dengan kelompok yang dapat mengaktifkan siswa baik fisik maupun mental sebab dalam kelompok mereka diharapkan dapat bekerjasama dan berdiskusi untuk menyampaikan tugas - tugas yang diberikan guru. STAD (Student Teams

  Achievement Divisions ) terdiri atas lima komponen utama dimana: presentasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  kelas, kerja tim, pemberian kuis, skor perbaikan individu, dan penghargaan tim.

  

  Gagasan utama dari STAD (Student Teams Achievement Divisions) adalah untuk memotivasi siswa agar dapat saling mendukung dan membantu satu sama lain dalam menguasai kemampuan yang diajarkan oleh guru. Model pembelajaran ini melatih siswa dalam melatih siswa dalam menjalin kerjasama sehingga dalam penguasaan materi pelajaran memperoleh pemahaman yang sama. Secara ringkas dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions) berpandangan bahwa manusia belajar dari pengalaman mereka dan partisipasi aktif dalam kelompok kecil membantu siswa belajar keterampilan sosial, dan menerima keragaman dalam lingkungan satu kelompok belajar sehingga dapat menumbuhkan minat belajar siswa dalam mengikuti pelajaran, dengan timbulnya minat belajar akan tertanam dengan baik pada siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

B. Batasan Masalah

  Berdasarkan latar belakang masalah di atas masalah dapat di batasi sebagai berikut”

  1. Materi yang digunakan Listrik Dinamis 2.

  Subyek yang di gunakan dalam penelitian ini siswa kelas IX 3. Metode yang digunakan dalam penelitian dengan menggunakan metode

  STAD (Student Teams Achievement Divisions) C.

   Perumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang masalah di atas masalah dapat di rumuskan sebagai berikut:

  1. Bagaimanakah pemahaman awal siswa mengenai materi Listrik Dinamis? 2.

  Bagaimanakah pemahaman akhir siswa mengeni materi Listrik Dinamis? 3. Bagaimana peningkatan pemahaman siswa setelah menggunakan metode

  STAD (Student Teams Achievement Divisions)? D.

   Tujuan Penelitian 1.

  Untuk mengetahui pemahaman awal siswa mengenai materi Listrik Dinamis 2. Untuk mengetahui pemahaman akhir siswa mengenai materi listrik dinamis

  3. Untuk mengetahui peningkatan pemahaman siswa setelah menggunakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

E. Manfaat Penelitian

  Dengan selesainya penelitian ini diharapkan hasilnya dapat digunakan untuk:

  1. Sebagai bahan pertimbangan dan masukan bagi para guru fisika sebagai salah satu alternatif model pembelajaran yang dapat digunakan pada pembelajaran fisika dalam proses meningkatkan hasil belajar fisika dan mutu proses belajar dan pembelajaran di sekolah.

  2. Bagi siswa, dapat memberikan pengalaman belajar yang lebih aktif, dinamis, kooperatif untuk meningkatkan pemahaman siswa pada materi Listrik dinamis.

  3. Menambah pengalaman praktek peneliti khususnya tentang hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan metode STAD (Student

  Teams Achievement Divisions) untuk mengembangkan kemampuan

  dalam melaksanakan pembelajaran dengan baik dan kemampuan memecahkan permasalahan pembelajaran yang ditemui disekolah dan sebagai bekal dan pengetahuan bagi peneliti sebagai calon guru dimasa mendatang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II DASAR TEORI A. Belajar dan Pembelajaran Fisika Proses belajar mengajar merupakan suatu aktivitas yang

  mengandung dua makna yaitu agar siswa menguasai substansi yang dipelajari dan agar siswa memiliki nilai kemampuan sikap dan watak yang dibentuk dari prose belajar mengajar. Di dalam dunia pendidikan siswa harus mampu untuk learn to know, learn to do, learn to live together, learn to be. Makna pembelajaran yang seperti ini akan mampu membentuk karakter atau watak siswa yang diwujudkan dalam bentuk menyatunya antara pikiran, perasaan dan tindakan atau perbuatan.

  Belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku yang terjadi berdasarkan adanya rangsangan dan respon, rangsangan tersebut berasal dari luar kemudian direspon. Tidak hanya perubahan pada tingkah laku saja tetapi juga dapat berupa keterampilan, dan pengetahuan pada individu.

  Dari definisi di atas diartikan bahwa belajar mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: a.

  Belajar adalah aktivitas yang menghasilkan perubahan diri individu yang belajar, baik aktual maupun potensial b.

  Perubahan tersebut berupa perubahan yang berlaku dalam waktu yang relatif lama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Mulyasa (2002 :118) mengatakan bahwa :“Keefektifan pembelajaran dipengaruhi oleh karakteristik guru dan peserta didik, bahan ajar dan aspek lain dalam hal ini masyarakat yang berkenaan dengan situasi pembelajaran”. suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Jadi seorang mengalami proses belajar kalau ada perubahan pada diri individu.

  Belajar pada hakekatnya adalah usaha yang direncanakan melalui pengaturan dan penyediaan kondisi yang memungkinkan siswa melakukan kegiatan belajar seoptimal mungkin sehingga dapat dilihat bahwa pengajaran adalah peristiwa yang komplek dan dapat dipandang sebagai suatu sistem.

  Belajar merupakan suatu proses yang dilakukan dalam rangka menciptakan suatu perubahan pada diri individu yang melakukannya.

  Perubahan tidak hanya berkaitan dengan ilmu pengetahuan, tetapi juga dapat terbentuk perubahan keterampilan dan sikap, sesuai dengan pendapat Arikunto (1992:19)

  Secara sederhana belajar diartikan sebagai suatu proses yang terjadi karena adanya usaha untuk mengadakan perubahan terhadap diri manusia yang melakukannya dengan maksud memperoleh perubahan dalam dirinya baik berupa pengetahuan, keterampilan atau sikap.

  Hal serupa juga disampaikan oleh Hamalik (2001: 4) sebagai berikut: Belajar adalah proses perubahan tingkah laku melalui interaksi antar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  berlangsung terarah melalui tahapan-tahapan tertentu, berkesinambungan serta merupakan kegiatan yang terpadu secara keseluruhan mewarnai dan memberikan karakteristik terhadap belajar mengajar itu.

  Dari keterangan di atas tergambar bahwa belajar merupakan suatu proses dalam memperoleh pengalaman atau pengetahuan yang baru yang menghasilkan perubahan tingkah laku ke arah yang lebih baik, sehingga seseorang yang akan belajar mengalami perubahan tingkah laku ke arah yang lebih baik dibandingkan sebelum mengalami proses belajar. Hal ini tidak terlepas dari usaha individu itu dalam berinteraksi dengan individu lainnya dan lingkungannya.

  Keterlibatan siswa secara aktif dalam pembelajaran baik secara fisik maupun mental mampu memberikan kontribusi terhadap hasil belajar secara optimal. pembelajaran adalah kegiatan guru secara terprogram dalam desain instruksional, untuk membuat siswa belajar aktif, yang menekankan pada penyediaan sumber belajar. Maka pembelajaran fisika hendaknya selalu melibatkan siswa secara aktif guna mengembangkan kemampuan siswa antara lain kemampuan mengamati, mengaplikasikan konsep dan melaksanakan penelitian serta mengkomunikasikan hasil penemuan.

  Pembelajaran dengan menggunakan model STAD (Student Teams

  Achievement Divisions) mengharapkan siswa mampu belajar aktif pada

  mengharapkan siswa dapat menggali lebih banyak konsep - konsep yang sedang dipelajari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Pembelajaran fisika merupakan suatu proses belajar yang menuntut siswa untuk lebih banyak melakukan kegiatan melalui pengamatan terhadap fakta. Ada tiga hal dalam pembelajaran sains fisika, meliputi yaitu: apa yang dipelajari siswa, bagaimana siswa belajar, dan proses-proses apa yang dipelajari siswa. Secara rinci siswa dapat belajar tentang: a.

  Produk pengetahuan dari inkuiri ilmiah (fakta, konsep, prinsip dan teori) b. proses upaya ilmiah (metode, kebiasaan berpikir, pendekatan terhadap masalah) c.

  Nilai dan sikap (masyarakat ilmiah, masyarakat local, masyarakat luas dan keluarga), penerapan dan resiko-resiko fisika dan teknologi (konteks sosial, konteks pribadi), karir fisika (apa yang dilakukan fisikawan, siapa mereka dan bagaimana mereka mendidik), diri mereka sendiri (minat terhadap fisika, kapasitas mengerjakan fisika) siswa belajar dapat diketahui dari bagaimana siswa bereaksi terhadap suatu fenomena dan menerapkan informasi (mengevaluasi, memanipulasi, memecahkan masalah). Bagian lain yang dialami siswa dalam proses belajar meliputi: internalisasi nilai-nilai, menilai diri sendiri dan menentukan pilihan melalui belajar fisika, karir fisika, menerapkan pengetahuan dan keterampilan ilmiah dalam kehidupan sehari-hari.

  Berdasarkan hal di atas dalam pembelajaran fisika siswa harus benar-benar dilibatkan secara aktif, karena dalam proses pembelajaran fisika menuntut pengembangan kemampuan - kemampuan siswa dalam pemecahan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Faktor pendukung berhasil tidaknya pengajaran fisika adalah guru harus memperhatikan keadaan pelajar, tingkat pertumbuhan dan perbedaan perorangan yang terdapat diantara peserta didik. Dalam hal ini para peserta didik berbeda tipe dalam memahami materi yang di ajarkan oleh guru. ada tiga tipe yaitu sebagai berikut : a.

  Tipe auditif, yang mudah menerima pelajaran melalui pendengaran b.

  Tipe visual, yang mudah menerima pelajaran melalui penglihatan c. Tipe motorik, yang mudah menerima pelajaran melalui gerakan

  Dalam ketiga tipe di atas seorang pengajar harus dapat pula mempergunakan beberapa metode sehingga dapat mengaktifkan seluruh alat dari peserta didik, baik alat auditif, visual, maupun motoriknya. Karena itu metode di samping untuk keperluan menstransfer pengetahuan, juga harus dapat berfungsi sebagai sarana untuk mengembangkan sikap inovatif pada diri peserta didik.

  Salah satu cara guru untuk mewujudkan pembelajaran fisika yang benar - benar dapat mengembangkan kemampuan siswa adalah dengan menerapkan suatu pembelajaran yang dapat memotivasi siswa belajar secara aktif. Siswa akan termotivasi belajar bila ia mengetahui apa manfaat dari pelajaran itu dan dapat bekerjasama dengan teman. Hal ini merupakan prinsip dari pembelajaran kooperatif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

B. Pembelajaran Konstruktivistik

  Pembelajaran merupakan suatu proses yang berlaku dalam akal pikiran atau lebih dikenali sebagai kognitif dan kesan dari proses ini akan dapat dilihat melalui perubahan dalam tingkah laku dan percakapan. Di dalam proses pembelajaran berbagai macam teori telah diutarakan sebagai proses pembelajaran yang akan lebih berkesan kepada murid-murid serta para pelajar. Salah satu teori yang ditemui ialah teori konstruktif. Pembelajaran dan Pengajaran berdasarkan konstruktif ini menyeimbangkan peranan guru dan pelajar untuk saling bersandar di antara satu sama lain. Peranan guru hanya dilihat sebagai pengawal dan selain itu mereka seharusnya menerima murid - murid sebagai individu yang mempunyai ciri - ciri perlakuan yang berbeda.

  Melalui teori ini ia dapat membuka ruang serta peluang kepada guru untuk memilih kaedah yang sesuai dalam memperoleh sesuatu konsep dan pengetahuan. Sebelum kita membicarakan masalah yang di utarakan ini, terlebih dahulu kita perlu mengetahui apakah yang dimaksudkan dengan konstruktif. Konstruktif di ambil dari bahasa Inggris „konstruktivisme‟ yang membawa maksud falsafah membina. Di bawah konteks pembelajaran teori konstruktif menganggap bahwa ilmu pengetahuan tidak boleh wujud diluar tetapi dibina dalam diri berdasarkan pengalaman sebenarnya yaitu pengetahuan yang dibina melalui proses pengaruh di antara pembelajaran lama dengan pembelajaran terbaru yang saling berkaitan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Guru seharusnya menerima murid sebagai individu yang mempunyai ciri - ciri perlakuan yang berbeda di mana setiap individu itu penting dalam proses pengajaran dan pembelajaran tanpa menafikan hak mereka di dalam mengutarakan pendapat maupun ide yang berkaitan dengan pembelajaran pada waktu itu. keadaan ini secara tidak langsung menjadi penyokong kepada minat murid dalam pembelajaran dan akan terhapusnya situasi keterasingan di kalangan pelajar dan murid - murid sendiri. Para ahli konstruktivis menyatakan bahwa belajar melibatkan konstruksi pengetahuan saat pengalaman baru diberi makna oleh pengetahuan terdahulu (Abruscato, 1999).

  Persepsi yang dimiliki oleh siswa mempengaruhi pembentukan persepsi baru. Siswa menginterpretasi pengalaman baru dan memperoleh pengetahuan baru berdasar realitas yang telah terbentuk di dalam pikiran siswa.

  Konstruktivistik yang berakar pada psikologi kognitif, menjelaskan bahwa siswa belajar sebagai hasil dari pembentukan makna dari pengalaman.

  Peran utama guru adalah membantu siswa membentuk hubungan antara apa yang dipelajari dan apa yang sudah diketahui siswa. Bila prinsip - prinsip konstruktivistik benar-benar digunakan di ruang kelas, maka guru harus mengetahui apa yang telah diketahui dan diyakini siswa sebelum memulai unit pelajaran baru. Ada tiga prinsip yang menggambarkan konstruktivistik (Abruscato, 1999);

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  (a) Seseorang tidak pernah benar - benar memahami dunia sebagaimana adanya karena tiap orang membentuk keyakinan atas apa yang sebenarnya,

  (b) Keyakinan/pengetahuan yang sudah dimiliki seseorang menyaring atau mengubah informasi yang diterima seseorang, (c) Siswa membentuk suatu realitas berdasar pada keyakinan yang dimiliki, kemampuan untuk bernalar, dan kemauan siswa untuk memadukan apa yang mereka yakini dengan apa yang benar-benar mereka amati.

  Menurut paham konstruktivis pengetahuan merupakan konstruksi (bentukan) dari orang yang mengenal sesuatu (skemata). Pengetahuan tidak bisa ditransfer dari guru kepada orang lain, karena setiap orang mempunyai skema sendiri tentang apa yang diketahuinya. Pembentukan pengetahuan merupakan proses kognitif di mana terjadi proses asimilasi dan akomodasi untuk mencapai suatu keseimbangan sehingga terbentuk suatu skema yang baru. Seseorang yang belajar itu berarti membentuk pengertian atau pengetahuan secara aktif dan terus-menerus (Suparno, 1997). sedangkan teori Konstruktivistik adalah sebuah teori yang memberikan kebebasan terhadap manusia yang ingin belajar atau mencari kebutuhannya dengan kemampuan untuk menemukan keinginan atau kebutuhannya tersebut dengan bantuan fasilitasi orang lain. Adapun tujuan dari teori ini adalah sebagai berikut:

1. Adanya motivasi untuk siswa bahwa belajar adalah tanggung jawab siswa itu sendiri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  2. Mengembangkan kemampuan siswa untuk mengajukan pertanyaan dan mencari sendiri pertanyaannya.

  3. Membantu siswa untuk mengembangkan pengertian dan pemahaman konsep secara lengkap.

  4. Mengembangkan kemampuan siswa untuk menjadi pemikir yang mandiri.

  Lebih menekankan pada proses belajar bagaimana belajar itu.

  Salah satu teori atau pandangan yang sangat terkenal berkaitan dengan teori belajar konstruktivistik adalah teori perkembangan mental Piaget. Teori ini biasa juga disebut teori perkembangan intelektual atau teori perkembangan kognitif. Teori belajar tersebut berkenaan dengan kesiapan anak untuk belajar, yang dikemas dalam tahap perkembangan intelektual dari lahir hingga dewasa. Setiap tahap perkembangan intelektual yang dimaksud dilengkapi dengan ciri - ciri tertentu dalam mengkonstruksi ilmu pengetahuan.

  Ada dua konsep penting dalam teori Vygotsky (Slavin, 1997), yaitu Zone of Proximal Development (ZPD) dan scaffolding.

  1. Zone of Proximal Development (ZPD) merupakan jarak antara tingkat perkembangan sesungguhnya yang didefinisikan sebagai kemampuan pemecahan masalah secara mandiri dan tingkat perkembangan potensial yang didefinisikan sebagai kemampuan pemecahan masalah di bawah bimbingan orang dewasa atau melalui kerjasama dengan teman sejawat yang lebih mampu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  2. Scaffolding merupakan pemberian sejumlah bantuan kepada siswa selama tahap-tahap awal pembelajaran, kemudian mengurangi bantuan dan memberikan kesempatan untuk mengambil alih tanggung jawab yang semakin besar setelah dia dapat melakukannya (Slavin, 1997). Scaffolding merupakan bantuan yang diberikan kepada siswa untuk belajar dan memecahkan masalah. Bantuan tersebut dapat berupa petunjuk, dorongan, peringatan, menguraikan masalah ke dalam langkah-langkah pemecahan, memberikan contoh, dan tindakan-tindakan lain yang memungkinkan siswa itu belajar mandiri.

  Piaget (1981) dalam Sutarjo (2012 : 20) mengatakan bahwa pengetahuan tidak diperoleh secara pasif oleh seseorang, melainkan melalui tindakan. Perkembangan kognitif anak bergantung pada seberapa jauh mereka aktif memanipulasi dan berinteraksi dengan lingkungannya. Dari pandangan Piaget tentang tahap perkembangan kognitif anak dapat dipahami bahwa pada tahap tertentu cara maupun kemampuan anak mengkonstruksi ilmu berbeda- beda berdasarkan kematangan intelektual anak.

  Berkaitan dengan anak dan lingkungan belajarnya karakteristik anak sebagai berikut:

  1. Siswa tidak dipandang sebagai sesuatu yang pasif melainkan memiliki tujuan

2. Belajar mempertimbangkan seoptimal mungkin proses keterlibatan siswa 3.

  Pengetahuan bukan sesuatu yang datang dari luar melainkan dikonstruksi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  4. Pembelajaran bukanlah transmisi pengetahuan, melainkan melibatkan pengaturan situasi kelas

5. Kurikulum bukanlah sekedar dipelajari, melainkan seperangkat pembelajaran, materi, dan sumber.

  Pandangan tentang anak dari kalangan konstruktivistik yang lebih mutakhir yang dikembangkan dari teori belajar kognitif Piaget menyatakan bahwa ilmu pengetahuan dibangun dalam pikiran seorang anak dengan kegiatan asimilasi dan akomodasi sesuai dengan skemata yang dimilikinya

  Dari pengertian di atas, dapat dipahami bahwa belajar adalah suatu aktivitas yang berlangsung secara interaktif antara faktor intern pada diri pelajar dengan faktor ekstern atau lingkungan, sehingga melahirkan perubahan tingkah laku.

  Berbeda dengan kontruktivistik kognitif ala Piaget, konstruktivistik sosial yang dikembangkan oleh Vigotsky adalah bahwa belajar bagi anak dilakukan dalam interaksi dengan lingkungan sosial maupun fisik. Penemuan atau discovery dalam belajar lebih mudah diperoleh dalam konteks sosial budaya seseorang

  Adapun implikasi dari teori belajar konstruktivistik dalam pendidikan anak (Poedjiadi, 1999: 63) adalah sebagai berikut: a.

  Tujuan pendidikan menurut teori belajar konstruktivistik adalah menghasilkan individu atau anak yang memiliki kemampuan berfikir untuk menyelesaikan setiap persoalan yang dihadapi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  b.

  Kurikulum dirancang sedemikian rupa sehingga terjadi situasi yang memungkinkan pengetahuan dan keterampilan dapat dikonstruksi oleh peserta didik. Selain itu, latihan memcahkan masalah seringkali dilakukan melalui belajar kelompok dengan menganalisis masalah dalam kehidupan sehari-hari c. Peserta didik diharapkan selalu aktif dan dapat menemukan cara belajar yang sesuai bagi dirinya. Guru hanyalah berfungsi sebagai mediator, fasilitor, dan teman yang membuat situasi yang kondusif untuk terjadinya konstruksi pengetahuan pada diri peserta didik.

C. Tinjauan Tentang Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran

  Aktivitas dalam pembelajaran sangat penting, tanpa adanya aktivitas yang baik, hasil belajar yang diperoleh tidak akan optimal. Itulah sebabnya aktivitas merupakan komponen yang sangat penting dalam pembelajaran. Piaget (Sardiman, 2006: 90) menyatakan bahw a ”Seorang siswa berfikir sepanjang ia berbuat, tanpa berbuat siswa tidak akan berfikir”. Oleh karena itu, agar siswa berfikir maka harus diberi kesempatan untuk berbuat atau beraktivitas. Aktivitas belajar yang efektif melibatkan kemampuan siswa dalam menggunakan seluruh inderanya.

  Semakin banyak indera yang terlibat maka semakin banyak pengalaman belajar yang diperoleh. (Sardiman,2006:101) membagi aktivitas belajar ke dalam 8 jenis:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  1. Visual activities seperti membaca, memperhatikan gambar, demonstrasi, mengamati percobaan.

  2. Oral activities seperti mengemukakan pendapat, diskusi, bertanya, memberi saran, dan interupsi.

  3. Listening activities seperti mendengarkan: uraian, percakapan, diskusi dan pidato.

  4. Writing activities seperti menulis, membuat laporan, mengisi angket, dan menyalin

  5. Drawing activities seperti menggambar, membuat grafik, membuat peta dan diagram

  6. Motor activities seperti melakukan percobaan, membuat konstruksi model dan melakukan demonstrasi

  7. Mental activities seperti menanggapi, mengingat, memecahkan soal, melihat hubungan dan mengambil keputusan

  8. Emotional activities seperti menaruh minat, merasa bosan gembira, bersemangat, bergairah, berani, tegang dan gugup.

  Keaktifan siswa dapat dilihat dari: 1.

  Berbuat sesuatu untuk memahami materi pembelajaran dengan penuh keyakinan

  2. Mempelajari, mengalami dan menemukan sendiri bagaimana memperoleh situasi pengetahuan

  3. merasakan sendiri bagaiman tugas-tugas guru yang diberikan padanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

5. Mencobakan sendiri konsep-konsep tertentu 6.

  Mengkomunikasikan hasil pikiran, penemuan, dan penghayatan nilai-nilai secara lisan atau penampilan.

  Berdasarkan kutipan hasil pikiran di atas dapat disimpulkan bahwa siswa dituntut aktif dalam pembelajaran. Siswa tidak hanya menerima informasi dari guru, tetapi harus lebih aktif dalam menemukan konsep-konsep tertentu dan mampu mengkomunikasikannya kepada siswa lain.

D. Tinjauan Tentang Hasil Belajar

  Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar terwujud dalam perubahan tingkah laku dari tidak tahu menjadi tahu dan dari tidak mengerti menjadi mengerti. Hal ini sejalan dengan yang diungkapkan Arikunto: (1992:7) yang menyatakan bahwa “Tujuan penilaian hasil belajar adalah untuk mengetahui apakah materi yang sudah diberikan sudah dipahami oleh siswa dan apakah metode yang digunakan sudah tepat atau belum”.

  Berdasarkan kutipan di atas dapat disimpulkan, bahwa hasil belajar merupakan suatu prestasi yang dicapai seseorang setelah melakukan kegiatan belajar. Hasil belajar yang penulis maksud dalam penelitian ini adalah hasil belajar fisika yang berupa nilai yang didapat dalam bentuk skor setelah diberi tes akhir.

  Sudjana (2002: 22-23) menyatakan bahwa: Hasil belajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  psikomotor. Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek yakni pengetahuan dan ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi. Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek yakni penerimaan jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi dan internalisasi. Ranah psikomotor berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak.

  Penilaian yang dilakukan untuk mengukur hasil belajar meliputi penilaian pada ketiga ranah kognitif, afektif dan psikomotor. Penilaian ini dinamakan juga dengan penilaian otentik.

  a.

  Aspek Kognitif Kawasan kognitif menurut Bloom dalam Gulo (2002:57) terdiri dari enam kawasan yaitu pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan evaluasi. Penilaian pada ranah kognitif maksudnya pengukuran hasil belajar siswa yang berkaitan dengan memperoleh pengetahuan, pengenalan pemahaman, dan penalaran. Bentuk penilaian yang dilakukan dapat berupa kuis, ujian blok, maupun ujian akhir dalam bentuk ujian tulis.

  b.

  Aspek Afektif Penggolongan kawasan efektif oleh Bloom dalam Gulo (2002: