PENGARUH INTENSITAS PENGGUNAAN INTERNET DAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PAI TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PAI PADA SISWA SMP TRISULA SRUMBUNG DAN MTs MUHAMMADIYAH 1 SRUMBUNG KABUPATEN MAGELANG TAHUN PELAJARAN 20162017
PENGARUH INTENSITAS PENGGUNAAN INTERNET DAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PAI TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PAI PADA SISWA SMP TRISULA SRUMBUNG DAN MTs MUHAMMADIYAH 1 SRUMBUNG KABUPATEN MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017 OLEH MOH TAKRIFAN, S.Ag NIM. M1.14.031 Tesis diajukan sebagai pelengkap persyaratan untuk maeraih gelar Magister Pendidikan PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2017
ABSTRAK
Moh. Takrifan, S.Ag. 2017, Pengaruh Intensitas Penggunaan Internet dan Kompetensi Profesional Guru PAI terhadap Motivasi Belajar PAI pada Siswa SMP Trisula Srumbung dan MTs Muhammadiyah I Srumbung Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2016/2017.
Dosen Pembimbing: Dr. Hj. Lilik Sriyanti, M. Si.
Kata Kunci : Intensitas penggunaan internet, kompetensi professional dan motivasi belajar
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap : (1) pengaruh intensitas penggunaan internet terhadap motivasi belajar PAI siswa SMP Trisula Srumbung dan MTs Muhammadiyah I Srumbung, (2) pengaruh kompetensi profesional guru PAI terhadap motivasi belajar PAI siswa SMP Trisula Srumbung dan MTs Muhammadiyah I Srumbung, (3) pengaruh intensitas penggunaan internet dan kompetensi guru PAI terhadap motivasi belajar PAI siswa SMP Trisula Srumbung dan MTs Muhammadiyah I Srumbung.
Penelitian ini merupakan penelitian ex-post facto, dengan populasi 265 siswa SMP Trisula Srumbung dan MTs Muhammadiyah I Srumbung dengan sampel 70 anak yang dipilih dengan teknik proportional random sampling. Instrumen pengumpulan data beru
pa kuesioner. Analisis data menggunakan teknik analisis jalur untuk menguji hipotesis penelitian .
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) terdapat pengaruh yang signifikan antara intensitas penggunaan internet terhadap motivasi belajar PAI siswa SMP Trisula Srumbung dan MTs Muhammadiyah I Srumbung.dengan sumbangan efektif sebesar 26,60%. (2) terdapat pengaruh yang signifikan antara kompetensi profesional guru PAI terhadap motivasi belajar PAI siswa SMP Trisula Srumbung dan MTs Muhammadiyah I Srumbung dengan sumbangan efektif sebesar 38,40%. (3) terdapat pengaruh yang signifikan antara intensitas penggunaan internet dan kompetensi profesional guru PAI terhadap motivasi belajar PAI siswa SMP Trisula Srumbung dan MTs Muhammadiyah I Srumbung.dengan sumbangan efektif sebesar 72,40%. Jadi secara keseluruhan berarti bahwa intensitas penggunaan internet jika di dukung dengan kompetensi professional guru maka akan berkontribusi positif terhadap peningkatan motivasi belajar siswa SMP Trisula Srumbung dan MTs Muhammadiyah I Srumbung.
ABSTRACT
Moh. Takrifan, S.Ag. 2017, Influence of Intensity of Internet Usage and Professional
Competence of PAI Teachers to PAI Learning Motivation inSMP Trisula Srumbung and MTs Muhammadiyah I Srumbung Magelang District Lesson Year 2016/2017. Supervisor: Dr. Hj. Lilik Sriyanti, M. Si.
Keywords: Intensity of internet usage, professional competence and learning
motivation.
This study aims to reveal: (1) the influence of internet usage intensity on learning
motivation of PAI students of SMP Trisula Srumbung and MTs Muhammadiyah I
Srumbung; (2) the influence of professional competence of PAI teacher toward
learning motivation of PAI students of SMP Trisula Srumbung and MTs
Muhammadiyah I Srumbung, 3) the influence of internet usage intensity and PAI
teacher competence on learning motivation of PAI students of SMP Trisula Srumbung
and MTs Muhammadiyah I Srumbung.This research is an ex-post facto research, with population of 265 students
of SMP Trisula Srumbung and MTs Muhammadiyah I Srumbung with a sample of 70
children selected by proportional random sampling technique. The data collection
instrument is questionnaire. Data analysis using path analysis technique to test the
research hypothesis.The results of this study indicate that (1) there is a significant influence
between the intensity of internet usage on learning motivation of PAI of SMP Trisula
Srumbung and MTs Muhammadiyah I Srumbung with effective contribution of
26,60%. (2) there is a significant influence between the professional competence of
PAI teachers on the learning motivation of PAI students of SMP Trisula Srumbung
and MTs Muhammadiyah I Srumbung with an effective contribution of 38.40%. (3)
there is a significant influence between the intensity of internet usage and the
professional competence of PAI teachers on the learning motivation of PAI students
of SMP Trisula Srumbung and MTs Muhammadiyah I Srumbung with effective
contribution of 72.40%. So overall it means that the intensity of internet usage if
supported by professional competence of teachers will contribute positively to the
improvement of students' motivation of SMP Trisula Srumbung and MTs
Muhammadiyah I Srumbung.PRAKATA
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang M aha Esa dan Maha Kuasa.. Hanya kepada-Nya kami menyembah dan hanya kepada- Nya kami memohon pertolongan, sehingga kita masih diberikan ketetapan iman, islam dan taqwa kepada-Nya.
Sholawat dan salam semoga senantiasa terlimpahkan pada Rosulullah SAW, yang telah merubah zaman kegelapan (jahiliah) menjadi zaman yang terang benderang melalui ajaran agama Islam yang dibawanya, serta syafaatnya senantiasa kita harapkan dihari kiamat kelak.
Atas pancaran ilmu-Nya yang dianugerahkan sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis yang berjud ul “Pengaruh Intensitas Penggunaan Internet dan Kompetensi Professional Guru PAI terhadap Motivasi Belajar PAI pada
Siswa SMP Trisula Srumbung dan MTs Muhammadiyah I Srumbung Kabupaten Magelang Tahu n Pelajaran 2016/2017”, dengan baik dan lancar setelah menempuh perjalanan panjang yang penuh dengan perjuangan. Semua ini tidak lain adalah atas pertolongan dari Allah SWT.
Selanjutnya pada kesempatan ini penulis ucapkan terima kasih yang sebesar- besarnya kepada :
1. Bapak Dr. H. Rahmad Haryadi, M. Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.
2. Bapak Dr. H. Zakiyuddin, M. Ag. selaku Direktur Pascasarjana Institut Agama Islam Negeri Salatiga.
3. Bapak Hammam, Ph.D. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Agama Islam Pascasarjana IAIN Salatiga.
4. Ibu Dr. Hj. Lilik Sriyanti, M. Si. selaku pembimbing yang penuh kesabaran, keihlasan dan ketelitian dalam membimbing dan mengarahkan sampai terselesainya penyusunan tesis ini.
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ………………………………………………… H ALAMAN PENGESAHAN ………………….……………………. HALAMAN PERNYATAAN ……………………………………….. ABSTRAK …………………………………………………………... PRAKATA …………………………………………………………... DAFTAR ISI ……………………………………………………….... DAFTAR TABEL …………………………………………………… DAFTAR GAMBAR ………………………………………………… DAFTAR LAM
7
22
18
14
13
12
11
11
11
9
5
PIRAN ……………………………………………… i ii iii iv v vi vii viii ix
5
1
1
E. Hipotesis ………………………………………………….
D. Kerangka Berfikir ………………………………………..
C. Motivasi Belajar ………………….…………………….
3. Program- progaram …………………………………… B. Kompetensi Guru ……………………………………….
2. Jenis- jenis ……..……………………………………..
BAB I PENDAHULUAN …………………………………………... A. Latar Belakang …………………………………………… B. Rumusan Masalah ………………………………………… C. Signifikasi Penelitian ……………………………………... D. Kajian Pustaka ……………………………………………. E. S istematika Penulisan …………………………………….. BAB II LANDASAN TEORI ………………………………………. A. Media Internet …………………………………………… 1. Pengertian …...………………………………………...
24
25 BAB III. METODE PENELITIAN …………………...……………
A. Rancangan
25 Penelitian…………………………………...
25
1. Pendekatan Penelitian ………………………………
26 2. Jenis Penelitian ……………………………………….
26 B. Populasi dan Sampel Penelitian ………………………….
26
1. Populasi ………………………………………………
27 2. Sampel ………………………………………………..
C. Variabel Penelitian 29 ………………………………………..
30 D. Teknik Pengumpulan Data ………………………………..
31 E. Teknik Analisis Data …….……………………………….
33 BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ………....
A.
33 Deskripsi Data ……………………………………….…
33
1. Uji Validitas …………………………………………
36
2. Uji Hipotesis …………………………………………
37 B. Analisis Deskriptif ……………………………………….
37 1. Uji Parsial …………………..……………………….
39
2. Uji Simultan …………………………………………
40 C. Pembahasan ……………………………………………...
46 BAB V PENUTUP ………………………………………………...
46 A. Simpulan ……………………………………………….
B. Saran- 46 saran ……………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………….. LAMPIRAN …………………………………………………………. BIOGRAFI PENULIS ……………………………………………….
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 : Penentuan Jumlah Sampel28 …………………....………….
Tabel 4.1 : Uji Validitas34 …………………………..…………………..
Tabel 4.2 : Analisis Regresi Linear Berganda36 …………………...……
Tabel 4.3 :38 Analisis Uji Parsial ………………..………………….….…
Tabel 4.4 : Analisis Uji Simultan39 ………………….……………
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 : Kerangka Berfikir ………………………………………..
23 Gambar 2. 2 : Skema kompetensi guru … …………………………….
21 Gambar
2.3 : Diagram pengaruh motivasi …………………………….… … Gambar 4. 1 : Diagram distribusi durasi siswa menggunakan internet
……… Gambar 4. 2 : Diagram intensitas siswa menggunakan internet …………….
26
37
42
DAFTAR LAMPIRAN :
Lampiran 1 : Angket penelitian Lampiran 2 : Data mentah Lampiran 3 : Hasil Analisis Data
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Motivasi belajar siswa merupakan salah satu hal yang penting yang
dibutuhkan dalam proses belajar mengajar. Motivasi belajar berperan untuk mendorong siswa agar tujuan belajar tercapai secara maksimal. Motivasi belajar sebagai suatu dorongan baik yang berasal dari internal maupun eksternal yang membuat siswa bergerak, bersemangat, dan senang belajar secara serius dan
1
terus menerus selama kegiatan belajar. Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang
2 memberikan arah pada kegiatan belajar.
Motivasi belajar sangat penting ditumbuhkan karena selain berfungsi untuk mendorong keinginan untuk belajar, juga dapat berperan untuk meningkatkan aktivitas siswa dalam belajar. Rasa ingin tahu memiliki peran yang sangat penting untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa. Motivasi yang tinggi dapat menggiatkan aktivitas siswa dalam belajar dan dapat meningkatkan prestasi
3 belajar.
1 Made Wena,Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer: Suatu Konseptual Operasional, Jakarta: Bumi Aksara, 2012, 34. 2 Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengaja, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2011, 75. 3 Isnaeni, Penggunaan Media Kartu Bilangan untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil
Belajar Materi Bilangan Romawi pada Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri Debong Tengah 1
Tegal. Skripsi, UNNES, 2013, 19.Ada beberapa faktor yanng mempengaruhi motivasi belajar. Di antaranya adalah penggunaan media dan kompetensi profesional guru. Penggunaan media pembelajaran diharapkan dapat memudahkan siswa dalam memahami materi yang disampaikan dan membantu meningkatkan motivasi belajar siswa. Media yang dimaksud dalam penelitian ini adalah media internet . Internet merupakan
teknologi masa kini yang mempunyai peran sangat penting di era globalisasi.
Internet bagaikan sebuah perpustakaan dunia yang bisa kita akses dengan
mudah segala kebutuhan yang kita perlukan. Internet mempunyai jaringan data
yang mendunia, seseorang bisa mengakses dengan bebas di dalam internet
sesuai kehendaknya.Penggunaan internet dalam pembelajaran menjadi suplemen yang
bermanfaat dan sangat membantu dalam penyelesaian tugas-tugas siswa, serta
kegiatan internet lebih holistik dibandingkan dengan media lainnya seperti CD-
Rom. Fakta yang berkembang sekarang ini, sebagian siswa lebih suka
menggunakan internet untuk menyelesaikan tugas mereka dari pada
menggunakan buku sebagai sumber pemenuhnya. Hal ini disebabkan karena
internet memberikan suatu fasilitas layanan yang murah dan mudah sehingga
siswa dapat mencari hal-hal yang dibutuhkan dengan cepat. Hal ini bisa
memberikan suatu kenyamanan dan motivasi kepada siswa untuk belajar serta
meningkatkan pengetahuannya karena bervariasinya informasi yang tersedia
dalam internet.Setiap guru wajib memilikii standar kualifikasi akademik dan standar kompetensi yang berlaku secara nasional. Kualifikasi standar kompetensi guru yang harus dipenuhi oleh pendidik ada empat kompetensi, yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional.
4 Kompetensi yang berkaitan erat dengan guru sebagai sebuah profesi yakni
kompetensi profesional. Aspek profesi yang dituntut harus terpenuhi yakni guru harus menguasai cara belajar yang efektif, harus mampu membuat model satuan pelajaran, mampu memahami kurikulum secara baik, mampu mengajar di kelas, mampu menjadi model bagi siswa, mampu memberikan petunjuk yang berguna, menguasai teknik-teknik memberikan bimbingan dan penyuluhan, mampu menyusun dan melaksanakan prosedur penilaian kemampuan belajar.
5 Guru sangat berperan penting dalam usaha meningkatkan motivasi belajar
siswa. Guru yang mampu menguasai kelas dengan baik dan memahami karakteristik siswa, maka siswa akan memberikan respon yang baik terhadap guru. Oleh karena itu setiap guru dituntut memiliki kompetensi professional agar dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dengan baik.
Keberadaan SMP Trisula Srumbung dan MTs Muhammadiyah I Srumbung yang letak geografisnya berada di Kabupaten Magelang adalah dua sekolah di antara banyak sekolah yang terus berkembang dan mengikuti perkembangan teknologi infomasi. Hal tersebut diduga karena tingginya intensitas penggunaan media internet siswa dalam menyelesaikan tugas-tugas sekolah yang diberikan oleh guru. Makin meningkatnya jumlah siswa di dua sekolah tersebut 4 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional no. 16 tahun 2007. 5 Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara, 2008, 40.
membuktikan bahwa siswa-siswa tertarik dengan penggunaan teknologi informasi dalam hal ini internet. Hal tersebut secara tidak langsung berpengaruh pada peningkatan motivasi untuk belajar di dua sekolah tersebut. Para siswa merasa termotivasi untuk mencari tahu materi pelajaran yang belum mereka ketahui dari media internet.
Guru
- –guru SMP Trisula Srumbung dan MTs Muhammadiyah I Srumbung sebagian besar telah memenuhi beberapa kriteria dan persyaratan kompetensi profesional yang ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan maupun Kementerian Agama. Diantaranya adalah semua guru minimal berpendidikan sarjana dan sebagian besar sudah memiliki sertifikat pendidik. Bagi kedua sekolah tersebut, pemenuhan kompetensi profesional guru adalah hal mutlak untuk mencapai tujuan pembelajaran yang maksimal agar berpengaruh pada motivasi untuk belajar.
Berdasarkan hal tersebut di atas, penulis akan mengadakan penelitian dengan judul “Pengaruh Intensitas Penggunaan Media Internet dan Kompetensi Profesional Guru PAI terhadap Motivasi Belajar Mata Pelajaran PAI Pada Siswa SMP Trisula Srumbung dan MTs Muhammadiyah I Srumbung Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2016/2017”. Hal-hal yang dipertimbangkan oleh peneliti untuk mengadakan penelitian ini adalah belum ada penelitian yang terdahulu yang meneliti tentang hal tersebut. Harapannya hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi dalam dunia pendidikan dan lebih khusus bagi guru untuk meningkatkan motivasi belajar siswa.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pengaruh intensitas penggunaan internet terhadap motivasi belajar PAI siswa SMP Trisula Srumbung dan MTs Muhammadiyah I Srumbung?
2. Bagaimana pengaruh kompetensi profesional guru PAI terhadap motivasi belajar PAI siswa SMP Trisula Srumbung dan MTs Muhammadiyah I Srumbung?
3. Bagaimana pengaruh intensitas penggunaan internet dan kompetensi guru PAI secara bersama-sama terhadap motivasi belajar PAI siswa SMP Trisula Srumbung dan MTs Muhammadiyah I Srumbung?
C. Signifikasi Penelitian
Untuk memperjelas seberapa jauh signifikasi penelitian ini, maka penelitian ini mempunyai tujuan dan manfaat sebagai berikut:
1. Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui pengaruh intensitas penggunaan internet terhadap motivasi belajar PAI siswa SMP Trisula Srumbung dan MTs Muhammadiyah I Srumbung.
b. Untuk mengetahui pengaruh kompetensi profesional guru PAI terhadap motivasi belajar PAI siswa SMP Trisula Srumbung dan MTs Muhammadiyah I Srumbung. c. Untuk mengetahui pengaruh intensitas penggunaan internet dan kompetensi guru PAI secara bersama-sama terhadap motivasi belajar PAI siswa SMP Trisula Srumbung dan MTs Muhammadiyah I Srumbung.
2. Manfaat Penelitian Kegunaan penelitian yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Manfaat teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam pengembangan keilmuan dalam bidang pendidikan, khususnya dalam pengembangan penggunaan media internet, pengembangan kompetensi profesional dan pemahaman dalam menumbuhkan motivasi belajar siswa.
b. Manfaat praktis Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi bagi satuan pendidikan untuk meningkatkan kompetensi guru dalam pembelajaran PAI. Selain itu juga penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai kontribusi terhadap usaha menumbuhkan motivasi belajar para siswa baik di sekolah / madrasah, keluarga maupun masyarakat luas pada umumnya. Kedepan penelitian ini juga diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan acuan terhadap penelitian selanjutnya.
D. Kajian Pustaka
1. Penelitian Terdahulu
Berdasarkan latar belakang tersebut dan banyaknya teori tentang motivasi, maka munculah berbagai penelitian tentang motivasi belajar dan hal-hal yang mempengaruhinya. Penelitian tersebut baik sebatas tataran teori atau konsep maupun sudah sampai pada tataran implementasi. Adapun penelitian yang sesuai dengan penelitin ini, diantaranya :
Siti Komariyah melaksa nakan penelitian berjudul “Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam dengan Multimedia Pembelajaran
6 .
Siswa Kelas VII di SMP Negeri 1 Tangun Tahun Pelajaran 2015/2016” Hasil penelitian menunjukkan bahwa siwa belajar dengan multimedia terlihat antusias dan lebih terlihat aktivitas yang positif serta mampu menumbuhkan prestasi belajar karena pelajaran menjadi menarik.
Ghullam Hamdu dan Lisa Agustinamelakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Motivasi Belajar Siswa terhadap Prestasi Belajar IPA di Sekolah Dasar (Studi Kasus terhadap Siswa Kelas IV SDN Tarumanegara,
7
. Hasil penelitian menunjukkan interpretasi tingkat Tasikmalaya)” reliabilitas tinggi besarnya pengaruh motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar IPA adalah sebesar 48,1%.
6 Siti Komaryah, “Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam dengan
Multimedia Pembelajaran Siswa Kelas VII di SMP Negeri 1 Tangun Tahun Pelaja ran 2015/2016”, Tesis, UMS, 2015, 22-23. 7 Ghullam Hamdu & Lisa Agustina, “Pengaruh Motivasi Belajar Siswa terhadap Prestasi Belajar IPA di Sekolah Dasar , Studi Kasus terhadap Siswa Kelas IV SDN Tarumanegara,
Tasikmalaya”, Jurnal Penelitian Pendidikan , Volume 12, Nomor 1 (Juli 2011), 35 – 39.
Tia ra Anggia Dewi melaksankan penelitian dengan judul “Pengaruh Profesionalisme Guru dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Guru Ekonomi
8 SMA Se- Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Kota Malang”, profesionalisme gutu berpengaruh positif dan signifikat terhadap kinerja guru ekonomi.
Penelitian dari Suryadman Gidot, dkk berjudul “ Pengaruh Kompetensi Profesional Guru dan Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar Akuntansi
9
. Hasil penelitian menunjukkan Siswa Kelas XI SMAN.1 Bengkayang” terdapat pengaruh positif dan signifikan antara kompetensi guru terhadap hasil belajar akuntansi siswa.
10 Denik Wulandari
melaksanakan penelitian dengan judul “Pengaruh Kompetensi Pedagogik dan Kompetensi Profesional Guru terhadap
Economic Literacy Melalui Prestasi Belajar Siswa Kelas XII IPS di SMA
Kota Malang. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional guru berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar siswa.
Kelima penelitian tersebut menunjukan bahwa penggunaan media dalam pembelajaran, kompetensi guru dan motivasi belajar memiliki
8 Tiara Anggia Dewi
, “Pengaruh Profesionalisme Guru dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Guru Ekonomi SMA Se- Kota Malang”, Jurnal Pendidikan ekonomi , UM Metro, Volume .3, Nomor.1 ( Agustus 2015), 24-35. 9 Suryadman Gidot, dkk,“Pengaruh Kompetensi Profesional Guru dan Minat belajar Terhadap Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI SMAN.1 Bengkayang
”, Disertasi, FKIP Untan, 2015, 20 -22. 10 Denik Wulandari, “Pengaruh Kompetensi Pedagogik dan Kompetensi Profesional Guru terhadap Economic LiteracyMelalui Prestasi Belajar Siswa Kelas XII IPS di SMA Kota Malang ”,
Jurnal Pendidikan Humaniora , Universitas Negeri Malang, Volume 1, Nomor 1( Juni 2013), 25- 27. korelasi yang sangat erat. Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang terdahulu adalah sama-sama meneliti tentang media pembelajaran, kompetensi guru dan motivasi belajar.
Adapun perbedaan penelitian-penelitian tersebut dengan penelitian ini terletak pada tiga hal, yaitu 1) penelitian ini mengangkat sebagian aspek media pembelajaran yang berupa internet dan pengeruhnya terhadap motivasi belajar. 2) mengangkat sebagian dari aspek kompetensi guru yaitu kompetensi professional dan pengaruhnya terhadap motivasi belajar .3) memilih lokasi yang berbeda yaitu di SMP Trisula Srumbung dan MTs Muhammadiyah I Srumbung.
E. Sistematika Penulisan
Penulisan tesis ini dikelompokkan menjadi tiga bagian, yaitu bagian awal,
bagian isi, dan bagian akhir. Pada bagian awal mencakup halaman judul, halaman sampul dalam, halaman pengesahan, halaman pernyataan, abstrak, prakata, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar lambang dan daftar lampiran.
Bagian isi dibagi dalam 5 (lima) bab, yaitu bab pertama adalah pendahuluan yang memuat tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, signifikasi penelitian, kajian pustka dan sistematika penulisan. Bab kedua, berisi tentang landasan teori tentang a) media internet, meliputi pengertian, jenis-jenis dan program-proram layanan di internet, b) kompetensi profesional yang meliputi pengertian kompetensi guru, macam-macam kompetensi guru dan indikator kompetensi guru 3) motivasi belajar yang mencakup penegertian motivasi, jenis-jenis motivasi dan faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi. Dalam bab tiga berisi tentang metode penelitian yang terdiri dari rancangan penelitian, pendekatan penelitian, jenis penelitian, populasi dan sampel penelitian. Uraian bab empat adalah hasil penelitian dan pembahasan yang menguraikan tentang deskripsi data, analisis data, uji hipotesis dan pembahasan hasil penelitian dan temuan penelitian. Pada bab lima berisi penutup yang mencakup tentang simpulan dan saran penelitian .
Bagian akhir tesis ini memuat tentang daftar pustaka, lampiran-lampiran dan biodata penulis.
BAB II LANDASAN TEORI A. Media Internet
1. Pengertian Media Internet
Internet berasal dari kata International Network, yang dapat disingkat dengan kata Internet, merupakan dua komputer atau lebih yang saling berhubungan membentuk jaringan komputer hingga meliputi jutaan komputer di dunia (internasional), yang saling berinteraksi dan bertukar
11 informasi.
Fatah Syukur NC, dalam bukunya Teknologi Pendidikan menjelaskan bahwa internet adalah jaringan komputer yang saling terhubung keseluruh dunia tanpa mengenal batas teritorial, hukum dan budaya. Secara fisik dianalogikan sebagai jaring laba-laba (The Web) yang menyelimuti bola dunia dan terdiri dari titik-titik (Node) yang
12 saling berhubungan.
Dari beberapa definisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa internet merupakan kumpulan dari berjuta-juta komputer di seluruh dunia yang saling berhubungan atau terkoneksi satu dengan yang lain dan membentuk suatu jaringan yang digunakan untuk berkomunikasi dan bertukar informasi, dengan bantuan teknologi.
11 12 Daryanto, Memahami Kerja Internet, Bandung: Yrama Widya, 2004, 22.
Fatah Syukur ,Teknologi Pendidikan, Semarang: RaSail, 2005, 157.
2. Jenis- Jenis Pembelajaran dengan Internet
Pada tahun 1972 Eric Ashby sebagai ketua tim studi The Cornegie
Commision of Higher Education , menyatakan telah terjadinya revolusi
keempat dalam bidang pendidikan. Revolusi pertama terjadi ketika orang tua menyerahkan pendidikan anaknya kepada “orang yang berilmu” (guru). Revolusi kedua dengan digunakannya tulisan untuk keperluan pendidikan (pada batu, keramik, daun lontar dan sebagainya).
Revolusi ketiga terjadi dengan ditemukannya mesin cetak sehingga materi pendidikan dapat disajikan dalam bentuk buku. Revolusi keempat terjadi dengan ditemukannya perangkat elektronik seperti radio dan televisi yang dapat digunakan untuk penyebaran pendidikan secara lebih meluas dan cepat.
Yusuf hadi Miarso menyambung pendapat Ashby tersebut, barangkali tepat kalau sekarang telah memasuki revolusi kelima dengan
13
berkembangnya teknologi telekomunikasi dan informasi. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu pesatnya, sehingga dunia membentuk suatu masyarakat yang baru yaitu masyarakat ilmu pengetahuan atau knowledge society. Teknologi komunikasi dan informasi telah menolong penyebaran ilmu pengetahuan dan selanjutnya pengembangan serta pemanfaatan untuk peningkatan mutu
13 Yusuf hadi Miarso, Menyemai Benih Teknologi Pendidikan, Jakarta: Kencana, 2004, 665. kehidupan manusia. Selanjutnya, kemajuan teknologi komunikasi dan informasi telah membantu umat manusia untuk mengenal ilmu pengetahuan dengan lebih mudah, lebih cepat, lebih banyak dan lebih
14 up to date .
Pemanfaatan teknologi telekomunikasi dan informasi di dunia pendidikan memang menuntut sejumlah persyaratan yang cukup berat, antara lain diperlukan biaya investasi yang cukup banyak. Namun perlu diingat bahwa pendidikan pun merupakan investasi jangka panjang, dan karena itu investasi sarana prasarana/fasilitas pendidikan harus diperhitungkan dengan daya guna hasil pendidikan di masa depan.
Pemanfaatan teknologi dalam bidang pendidikan akan terwujud dengan tesedianya berbagai sumber belajar dalam berbagai bentuk dan jenis
15 (multimedia resources for learning ).
3. Program- Program yang Dapat Diakses Melalui Internet
Internet pada dasarnya adalah kumpulan informasi yang tersedia di komputer yang bias diakses karena adanya jaringan yang tersedia dalam komputer tersebut. Internet menyediakan sumber belajar dalam berbagai bentuk seperti : a) teks, b) gambar, c) vidio, d) suara, e) peranti lunak. Seluruhnya dapat di download sehingga memungkinkan pula dilakukannya proses belajar jarak jauh..
14 15 H.A.R. Tilaar,Membenahi Pendidikan Nasional, Jakarta: Rineka Cipta, 2010, 123.
H.A.R. Tilaar, Membenahi Pendidikan …, 2010, 67.
Kemajuan teknologi informasi dan telekomunikasi yang sangat pesat membuka peluang yang besar bagi peserta didik untuk mengeksplorasi berbagai data dan informasi, sehingga memungkinkan membangun pengetahuannya sendiri.
B. Kompetensi Guru
1. Pengertian Kompetensi Guru
Kompetensi secara bahasa berarti (kewenangan) kekuasaan untuk
16
menentukan atau memutuskan sesuatu hal. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 tahun 2004 tentang guru dan dosen menyebutkan bahwa kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai
17 oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalan.
Menurut Surat Keputusan Mendiknas nomor 045/U/2002 yang dimaksud kompetensi adalah seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggung jawab yang dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas-tugas di
18 bidang pekerjaan tertentu.
Sahertian dalam Triyanto mendefinisikan kompetensi guru
19 16 menjadi tiga, yaitu:
a) Kompetensi guru adalah kemampuan guru
Kunandar, Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat SatuanPpendidikan
(KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru, .Jakarta : PT Raja Grafindo Persada , 2008, 27.17 18 Undang-undang Republik indonesia Nomor 14 tahun 2004 tentang Guru dan dosen..
` Soetjipto, dan Raflis Kosasi, Profesi Pendidikan dan Keguruan, Rineka Cipta: Jakarta. 2009, 75. 19 Sahertian Piet A, Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan dalam Rangka Pengembangan Sumber Daya Manusia , Jakarta: Rineka Cipta, 2006, 36. untuk mewujudkan tujuan-tujuan pendidikan yang telah dirancangkan. b) Kompetensi guru adalah ciri hakiki dari kepribadian guru yang menuntunnya ke arah pencapaian tujuan pendidikan yang telah ditentukan. c) Kompetensi guru adalah perilaku yang dipersyaratkan untuk mencapai tujuan pendidikan. Kompetensi guru merupakan kemampuan seseorang guru dalam melaksanakan kewajiban-kewajibannya secara bertanggung jawab dan layak.
Dari pendapat- pendapat diatas, yang dimaksud kompetensi adalah kemampuan untuk melaksanakan satu tugas, peran atau tugas, kemampuan mengintegrasikan pengetahuan, ketrampilan- ketrampilan, sikap-sikap dan nilai-nilai pribadi, dan kemampuan untuk membangun pengetahuan dan keterampilan yang didasarkan pada pengalaman yang dilakukan. Sedangkan kompetensi guru adalah kemampuan dan kewenangan guru dalam melaksanakan profesi keguruannya atau sejumlah kemampuan, kecakapan, dan ketrampilan yang harus dimiliki oleh seorang guru dalam melaksanakan tugas profesinya.
2. Macam-macam Kompetensi Guru
Guru sebagai jabatan profesi dituntut memiliki empat kompetensi dasar, yaitu : a) kompetensi profesional, b) kompetensi pedagogik, c) kompetensi kepribadian dan d) kompetensi sosial.
Guru profesional adalah orang yang memiliki kemampuan dan keahlian khusus dalam bidang keguruan sehingga ia mampu melakukan tugas dan fungsinya sebagai guru dengan kemampuan maksimal. Atau dengan kata lain guru profesional adalah orang yang terdidik dan terlatih dengan baik serta memiliki pengalaman yang kaya dibidangnya..
Yang dimaksud dengan terdidik dan terlatih bukan hanya memperoleh pendidikan formal, tetapi juga harus menguasai berbagai strategi atau teknik di dalam kegiatan belajar mengajar serta menguasai landasan-landasan kependidikan seperti yang tercantum dalam standar kompetensi guru.
Terdapat banyak pendapat tentang kompetensi yang harus dikuasai guru sebagai suatu jabatan profesional. Ada sepuluh kompetensi guru sebagai profesional yaitu meliputi: menguasai bahan, mengelola program belajar mengajar, mengelola kelas, menggunakan media/sumber, menguasai landasan kependidikan, mengelola interaksi belajar mengajar, menilai prestasi siswa untuk kepentingan pengajaran, mengenal fungsi dan program layanan bimbingan dan penyuluhan, mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah serta memahami prinsip-prinsip dan hasil
20 penelitian pendidikan guna keperluan pengajaran.
20 Sardiman,Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2011, 164.
Berdasarkan uraian diatas yang dimaksud kompetensi profesional adalah kemampuan, kecakapan, dan ketrampilan yang dimiliki oleh seseorang yang bertugas mendidik siswa agar mempunyai kepribadian yang luhur dan mulia sebagaimana tujuan dari pendidikan.
Kompetensi profesional secara spesifik dapat dilihat dari
21
indikator- indikator sebagai berikut: 1) Menguasai landasan pendidikan, yaitu mengenal tujuan pendidikan, mengenal fungsi sekolah dan masyarakat, serta mengenal prinsip-prinsip psikologi pendidikan. 2) Menguasai bahan pengajaran, yaitu menguasai bahan pengajaran kurikulum pendidikan dasar dan menengah, menguasai bahan penghayatan. 3) Menyusun program pengajaran, yaitu menetapkan tujuan pembelajaran, memilih dan mengembangkan bahan pengajaran, memilih dan mengembangkan strategi belajar mengajar, memilih media pembelajaran yang sesuai, memilih dan memanfaatkan sumber belajar, melaksanakan program pengajaran, menciptakan iklim belajar mengajar yang tepat, mengatur ruangan belajar, mengelola interaksi belajar mengajar. 21 4) Menilai hasil dan proses pembelajaran yang telah dilaksanakan.
Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, Bandung: Rosdakarya, 2006, 19.
C. Motivasi Belajar
1. Pengertian Motivasi
Motivasi sebagai suatu dorongan yang timbul dari dalam maupun dari luar sehingga seseorang berkeinginan untuk mengadakan perubahan tingkah laku atau aktivitas tertentu lebih baik dari
22
keadaan sebelumnya . Lebih lanjut motivasi merupakan faktor menentukan dan berfungsi menimbulkan, mendasari, dan
23 mengarahkan perbuatan belajar.
Sedangkan motivasi belajar didefinisikan sebagai suatu dorongan, baik yang bersifat internal maupun eksternal yang membuat siswa bergerak, bersemangat, dan senang belajar secara
24 serius dan terus menerus selama kegiatan proses belajar.
Berdasarkan pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar adalah dorongan untuk belajar yang timbul dari setiap diri siswa baik karena pengaruh luar atau dalam.
2. Macam-Macam Motivasi.
Motivasi ditinjau dari sifatnya dapat dibagi menjadi dua yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik adalah motivasi yang timbul dari diri sendiri dan tidak dipengaruhi oleh sesuatu dari luar dirinya. Orang yang tingkah lakunya digerakkan
22 23 Uno Hamzah, B., Teori Motivasi & Pengukurannya, Jakarta: Bumi Aksara, 2012, 9. 24 Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, Jakarta : Rineka Cipta, 2008, 96.
Made Wena, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer: Suatu Konseptual Operasional, Jakarta: Bumi Aksara, 2011, 34. oleh motivasi intrinsik, akan puas kalau tingkah lakunya telah mencapai hasil tingkah laku itu sendiri..
Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang timbul dalam diri seseorang karena pengaruh dari rangsangan dari luar dirinya.Tujuan yang diinginkan dari tingkah laku yang digerakkan oleh motivasi ekstrinsik terletak di luar tingkah laku itu.
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar
Di dalam kehidupan sehari-hari motivasi belajar siswa selalu berubah-ubah dan berbeda
- –beda. Beberapa faktor yang mempengaruhi motivasi belajar adalah sebagai berikut : a) Cita-cita atau Aspirasi.
Cita-cita disebut juga aspirasi adalah suatu target yang ingin dicapai. Target ini diartikan sebagai tujuan yang ditetapkan dalam suatu kegiatan yang mengandung makna bagi seseorang.
b) Kemampuan Belajar Dalam belajar dibutuhkan berbagai kemampuan yang meliputi beberapa aspek psikis yang terdapat dalam diri siswa misalnya pengamatan, perhatian, ingatan, daya pikir, dan fantasi.
c) Kondisi Siswa Kondisi siswa yang mempengaruhi motivasi belajar berkaitan dengan kondisi fisik, dan kondisi psikologis.
Tetapi biasanya guru lebih cepat melihat kondisi fisik, karena lebih jelas menunjukkan gejalanya dari pada kondisi psikologis.
d) Kondisi Lingkungan Lingkungan dibedakan menjadi tiga, yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat. Kondisi lingkungan sekolah merupakan unsur dari luar diri siswa yang penting diperhatiakn oleh guru, karena guru terlibat langsung dalam pembelajaran.
Guru harus berusaha mengelola kelas, menciptakan suasana belajar yang menyenangkan untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa.
e) Unsur-unsur Dinamis dalam Belajar Unsur-unsur dinamis dalam belajar adalah unsur-unsur yang keberadaannya dalam proses belajar tidak stabil, kadang- kadang kuat, kadang-kadang lemah dan bahkan hilang sama sekali.
f) Upaya Guru Membelajarkan Siswa.
Upaya yang dimaksud di sini adalah bagaimana guru mempersiapkan diri dalam membelajarkan siswa mulai dari penguasaan materi, cara menyampaikannya, menarik perhatian siswa, mengevaluasi belajar siswa, dan lain-lain.
4. Fungsi Motivasi dalam Belajar
Dalam kegiatan belajar motivasi memiliki bermacam-macam fungsi sebagai berikut : a) Motivasi sebagai pendorong perbuatan.