PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG VARIASI GAYA MENGAJAR GURU PAI TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA MTS MA’ARIF 3 GRABAG KABUPATEN MAGELANG TAHUN PELAJARAN 20132014 SKRIPSI

  

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG VARIASI

GAYA MENGAJAR GURU PAI TERHADAP

MOTIVASI BELAJAR SISWA MTS MA’ARIF 3

GRABAG KABUPATEN MAGELANG TAHUN

PELAJARAN 2013/2014 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam Disusun Oleh: FARIHUL FADLI NIM 11110121 FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK) JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

MOTTO HIDUP

  

                

              

                 

     

  

“ Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. ia

mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa

(dari kejahatan) yang dikerjakannya. (mereka berdoa): "Ya Tuhan Kami,

janganlah Engkau hukum Kami jika Kami lupa atau Kami tersalah. Ya Tuhan

Kami, janganlah Engkau bebankan kepada Kami beban yang berat sebagaimana

Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan Kami, janganlah

Engkau pikulkan kepada Kami apa yang tak sanggup Kami memikulnya. beri

ma'aflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah penolong

Kami, Maka tolonglah Kami terhadap kaum yang kafir".

     

“Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan

sungguh- sungguh (urusan) yang lain”.

  

PERSEMBAHAN

Alhamdulillah dengan izin Allah skripsi ini selesai.

  Skripsi ini saya persembahkan untuk orang-orang yang telah menumbuhkan semangat untuk mewujudkan cita-cita:

  1. Ayahanda (Tanwir) dan Ibunda (Marsidah), yang selalu memberikan motivasi dan penyemangat saya untuk terus berjuang menggapai apa yang akan menjadi maksud tujuan saya yang baik untuk saya dan keluarga di masa yang akan datang.

  2. Kakak-kakak (Khoirul Aflah, Alhm. Siti Shoimiyah, Siti Muhaiminah, Nanang Sholeh) yang telah memberi dorongan untuk terus belajar menuntut ilmu mewujudkan cita-cita.

  3. Semua guru-guru yang telah memberi ilmu dan menghantarkan saya dari orang yang tak berilmu menjadi berilmu.

  4. Bapak Fatchurrahman M. Pd, yang telah sabar mengarahkan saya untuk menyelesaikan penelitian ini dan memberi masukan-masuk sampai skripsi ini terselesaikan.

  5. Dosen-dosen IAIN Salatiga, yang telah memberikan ilmunya, memberi wawasan dan dorongan, menjadikanku orang yang sedikit banyak ilmu yang berguna.

  6. Taman-teman kakak tingkat, teman seangkatan dan teman adik tingkat yang telah memberikan semangat saya untuk cepat menyelesaikan skripsi dan perkuliahan ini, memulai dengan yang baru.

KATA PENGANTAR

  

ميح رلا نمح رلا الله مسب

  Alhamdulillahirobbil‟alamin, syukur kepada Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan nikmatnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi dengan judul “Pengaruh Persepsi Siswa

  

Tentang Variasi Gaya Mengajar Guru PAI Terhadap Motivasi Belajar Siswa

MTs Ma’arif 3 Grabag Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2013/2014”.

  Sholawat dan salam selalu tercurah kepada junjungan kita Rosulullah SAW. yang telah kita tunggu-tunggu syafaatnya pada hari kiamat nanti.

  Penyusunan skripsi ini dengan tujuan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana Pendidikan Agama Islam pada Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Salatiga.

  Penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan tidak lepas dari bantuan pihak- pihak yang bersangkutan. Oleh karena itu, perkenankanlah penulis untuk mengucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada : 1.

  Bapak Dr. Rahmat Hariyadi M. Pd. selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri Salatiga.

  2. Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam yang telah memberi fasilitas dan kemudahan dalam tahap-tahap pengajuan permohonan penelitian, sehingga penelitian dapat penulis lakukan.

  3. Bapak Rasimin selaku Ketua Jurusan PAI yang telah membantu memudahkan dalam semua pengurusan yang bersifak akademik maupun non akademik, sehingga penelitian ini dapat selesai.

  4. Ibu Asdiqoh selaku mantan Ketua Jurusan PAI yang telah membimbing dan memberi persetujuan penulis untuk melakukan penelitian ini.

  5. Bapak Fatchurrohman, S.Ag,.M.Pd, selaku pembimbing yang telah membimbing dan mengarahkan dalam penyusunan karya tulis ini dengan penuh ketelitian, kesababaran dan kesungguhan.

  6. Segenap pengajar dan staf kariawan Fakultas Tarbiyah IAIN Salatiga yang memberi ilmu dan membantu melancarkan dalam penyelesaian karya tulis ini.

  7. Bapak H. Aris Djawadir selaku kepala sekolah MTs Ma‟arif 3 Grabag yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian di sekolah yang beliau pimpin dan telah menyediakan segala sesuatu yang penulis butuhkan guna menyelesaikan karya tulis ini.

  8. Ibu, Bapak, kakak-kakak tersayang yang telah memberikan semangat dan menyadiakan sarana dan prasarana dalam proses penulisan karya tulis ini, membimbing dan mendorong serta tak henti-hentinya berharap yang terbaik un tuk saya dalam menuntut ilmu dalam setiap do‟anya.

  9. Teman-teman yang telah memberikan semangat dan bantuannya dalam menyusun skripsi ini, yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

  Demikian ucapan terma kasih penulis untuk semuan pihak-pihak tersebut di atas yang telah ikut berperan dalam menyelesaikan penyusunan skripsi ini dan semoga selesainya penyusunan skripsi ini dapat bermanfaat untuk kita semua. Semoga Allah SWT. memberikan balasan atas kebaikan semua pihak-pihak yang telah memberi bantuannya dan memberikan pahala untuk mereka. Amin.

  Salatiga, 28 Maret 2014 Penulis

  

ABSTRAK

Farihul Fadli (NIM : 11110121). Pengaruh Persepsi Siswa tentang Variasi

Gaya Mengajar Guru PAI terhadap Motivasi Belajar Siswa MTs Ma’arif 3 Grabag Kabupaten Magelang Tahun Ajaran 2013/2014.

  Seorang guru mengajar di dalam kelas tidak lepas dari teknik dan cara bagaimana menyampaikan materi pelajaran kepada murid. Guru dituntut untuk membaca situasi dan sesegera mungkin melakukan variasi gaya mengajar sehingga dapat menumbuhkan motivasi dan menghilangkan kejenuhan siswa mengikuti pelajaran. Menanggapi hal itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1) Persepsi siswa tentang variasi gaya PAI mengajar guru MTs Ma‟arif 3 Grabag Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2013/2014, 2) Motivasi belajar siswa MTs Ma‟arif 3 Grabag Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2013/2014, 3) Ada tidaknya pengaruh Persepsi siswa tentang variasi gaya mengajar guru PAI terhadap motivasi belajar siswa MTs Ma‟arif 3 Grabag Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2013/2014.

  Untuk mengetahui ada dan tidaknya pengaruh persepsi siswa tentang gaya mengajar guru terhadap motivasi belajar siswa MTs Ma‟arif 3 Grabag penulis melakukan penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif. Teknik angket adalah metode yang penulis pilih dalam melakukan penelitian ini. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik sampel kuota atau quota sample. Dalam penelitian ini sampel yang diambil adalah 60 siswa dari jumlah total 145 siswa.Data yang terkumpul diolah menggunakan analisis statistik yang berlaku, menggunakan rumus product moment.

  Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa ada pengaruh positif antara persepsi siswa tentang gaya mengajar guru terhadap motivasi belajar siswa di MTs Ma‟arif 3 Grabag Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2013/2014. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil angket mengenai persepsi siswa tentang variasi gaya mengajar guru dengan hasil, untuk kategori tinggi mencapai 51,72%, kategori sedang mencapai 51,72% dan kategori rendah mencapai 0%. Untuk hasil angket mengenai motivasi belajar siswa kategori tinggi mencapai 34,48%, kategori sedang mencapai 53,44% dan kategori rendah mencapai 15,51%. Dari hasil analisis yang telah dilakukan secara sistematik diperoleh hasil akhir yaitu hasil r (r ) adalah 0,283 berada diatas r (r ) pada taraf signifikasi 5% yaitu

  hitung h tabel t

  0,254 dengan N = 60. Berdasarkan hasil tersebut diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa ada pengaruh positif antara persepsi siswa tentang gaya mengajar guru PAI terhadap motivasi belajar siswa. Dengan demikian telah terbukti adanya kecocokan antara hipotesis dan hasil di lapangan, sehingga hasilnya dapat diterima.

  DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ............................................................................. i

HALAMAN BERLOGO ...................................................................... ii

HALAMAN NOTA PEMBIMBING .................................................. iii

PENGESAHAN KELULUSAN............................................................ iv

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ........................................... v

HALAMAN MOTTO ........................................................................... vi

HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................... vii

KATA PENGANTAR ........................................................................... viii

ABSTRAK .............................................................................................. xi

DAFTAR ISI .......................................................................................... xii

DAFTAR TABEL .................................................................................. xvi

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah .................................... 1 B. Rumusan Masalah ............................................... 4 C. Tujuan Penelitian ................................................. 4 D. Hipotesis Penelitian .............................................. 5 E. Kegunaan Penelitian ............................................. 5 F. Definisi Operasional .............................................. 6 G. Metode Penelitian .................................................. 9

  1. Pendekatan dan Rancangan Penelitian ......... 9 2. Lokasi dan Waktu Penelitian ......................... 9 3. Populasi dan Sampel ....................................... 9 4. Metode Pengumpulan Data ........................... 11 5. Analisis Data ................................................... 12 H. Sistematika Penulisan ........................................... 14

  BAB II LANDASAN TEORI A. Persepsi Siswa tentang Variasi Mengajar Guru PAI 1. Pengertian ....................................................... 16 2. Macam-Macam Gaya Mengajar Guru PAI.. 22 3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Gaya Mengajar Guru PAI........................................ 25 B. Motivasi Belajar Siswa 1. Pengertian ........................................................ 28 2. Macam-Macam Motivasi ................................ 29 3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar .............................................................. 32 4. Prinsip-Prinsip Motivasi ................................ 33 C. Persepsi Siswa tentang Variasi Mengajar Guru PAI terhadap Motivasi Belajar Siswa ....................... 36 BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN

  A. Gambaran Umum MTs Ma’arif 3 Grabag Kabupaten Magelang ............................................................... 39 1. Sejarah Berdirinya ......................................... 39 2. Visi dan Misi Sekolah ..................................... 40 3. Keadaan Sarana dan Prasarana ................... 41 4. Data Guru, Karyawan dan Peserta Didik .... 42 B. Keadaan Umum MTs Ma’arif 3 Grabag Kabupaten Magelang ............................................................... 43 C. Penyajian Data ...................................................... 45 1. Data Persepsi Siswa tentang Variasi Gaya Mengajar Guru PAI........................................

  45 2. Data Tentang Motivasi Belajar Siswa........... 48

  BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Pertama .................................................. 51 B. Analisis Kedua ..................................................... 60 C. Analisis Ketiga ..................................................... 70 D. Uji Hipotesis ......................................................... 73 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan........................................................... 74 B. Saran ..................................................................... 75 C. Penutup ................................................................ 76

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN

  DAFTAR TABEL

DATA GURU DAN KARYAWAN MTS MA’ARIF 3 GRABAG ..... 42

DATA PESERTA DIDIK MTS MA’ARIF 3 GRABAG ..................... 43

DAFTAR NAMA RESPONDEN...........................................................

  45 HASIL ANGKET PERSEPSI SISWA TENTANG VARIASI

GAYA MENGAJAR GURU PAI........................................................... 47

HASIL ANGKET MOTIVASI BELAJAR SISWA ............................. 49

NILAI NOMINASI PERSEPSI SISWA TENTANG VARIASI

GAYA MENGAJAR GURU PAI........................................................... 52

PRESENTASE MENGENAI PERSEPSI SISWA TENTANG

  

VARIASI DAYA MENGAJAR GURU PAI.......................................... 55

DATA MENGENAI PERSEPSI SISWA TENTANG VARIASI

GAYA MENGAJAR GURU PAI........................................................... 55

NILAI NOMINASI MOTIVASI BELAJAR SISWA ........................... 62

PRESENTASE TENTANG MOTIVASI BELAJAR SISWA ............. 64

DATA TENTANG MOTIVASI BELAJAR SISWA ............................ 65

TABEL KERJA PRODUCT MOMENT .............................................. 70

TABEL PRODUCT MOMENT ............................................................

  73

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Secara sederhana dan umum, pendidikan bermakna sebagai usaha

  untuk menumbuhkan dan mengembangkan potensi-potensi bawaan, baik jasmani maupun rohani, sesuai dengan nilai-nilai yang ada di dalam masyarakat dan kebudayaan (Mahfud, 2006:32).

  Pendidikan juga dapat diartikan sebagai suatu proses transfer ilmu dari guru sebagai sumber ilmu kepada peserta didik. Dalam pendidikan juga ada yang dinamakan sebagai belajar mengajar. Belajar tidak hanya dilakukan oleh siswa dan mengajar dilakukan oleh guru, belajar juga bisa dikenakan kepada guru. Setiap guru dalam mengajar juga belajar bagaimana menghadapi setiap situasi yang ada dengan berbagai macam kondisi siswa, lingkungan, sarana dan semua yang berhubungan dengan aktivitas belajar mengajar.

  Guru juga harus dapat mengetahui bagaimana cara yang tepat memecahkan masalah yang suatu saat muncul secara spontan dan tanpa disadari jika hal tersebut terjadi saat proses belajar mengajar berlangsung. Guru harus tahu bagaimana penanganannya dan secara spontan juga dapat melakukan cara jalan keluar dari masalah tanpa disadari oleh siswa tersebut.

  Hasibuan dan Moedjiono memberikan definisi mengajar adalah penciptaan sistem lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar (Usman, 2010:20).

  Sebagai guru harus tahu karakter dari masing-masing siswanya, karena setiap siswa mempunyai kemampuan dan kematangan belajar yang berbeda. Guru tidak bisa memaksakan kehendaknya sendiri, mengharuskan semua siswa paham dengan apa yang ia sampaikan.

  Sebagai guru harus mempunyai sifat yang sebar dan teliti, mencoba satu persatu metode mengajar dan menghadapi yang segala situasi yang berbeda-beda dan berubah-ubah dengan waktu yang tidak dapat ditentukan.

  Meninjau kembali apa kekurangan dan hasil dari setiap metode mengajar yang telah dilakukannya. Metode yang digunakan juga harus dipikirkan mana dan bagaimana agar dapat menarik dan menumbuhkan semangat belajar siswa. Sehingga siswa merasa tertantang serta menimbulkan keingintahuan yang semakin bertambah. Sehingga suatu saat tanpa harus diberi arahan secara otomatis siswa akan mencari pengetahuan dan apa yang mereka butuhkan secara mandiri. Dengan begitu guru juga akan mendapat kajian keilmuan tentang metode mengajar dan termotivasi untuk mencari berbagai model mengajar siswa.

  Seorang guru harus bisa membaca situasi dan kondisi siswa saat mereka sedang mempunyai perhatian penuh dengan pelajaran atau situasi saat mereka sedang bosan. Hal tersebut akan membantu guru untuk mencari dan menggunakan metode yang berbeda dalam setiap kali pertemuan, bahkan dalam sekali pertemuan seorang pengajar juga dapat menggunakan beberapa metode secara spontan untuk meminimalisir siswa tidak merasa bosan dan menjadi tidak perhatian terhadap pelajaran yang disampaikan oleh guru.

  Berdasarkan uraian di atas penyusun melakukan penelitian apakah benar variasi mengajar guru akan mempengaruhi semangat belajar siswa?.

  Untuk menumbuhkan semangat belajar siswa maka diperlukan ketekunan guru dan keberagaman dalam menyampaikan materi pelajaran.

  Pelaksanaannya membutuhkan tidak sedikit waktu, karena ada banyak gaya mengajar yang guru tersebut sudah biasa pakai maupun yang belum diketahui dan disampaikan. Gaya tersebut harus dilakukan satu persatu atau spontan menggunakan beberapa gaya jika dirasa dengan satu gaya mengajar siswa belum bisa menumbuhkan semangat belajar siswa.

  Menurut pengamatan penulis, siswa MT s Ma‟arif 3 Grabag Desa Kleteran Dusun Kleteran Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang, masih banyak yang balum ada semangat belajar walau sudah diberikan materi pelajaran dengan menggunakan beragam gaya mengajar oleh guru. Hal ini diketahui dari beberapa guru yang mengatakan bahwa siswa berasal dari desa dan letak sekolahannya yang berada di desa.

  Siswa kelas delapan dalam masa peralihan dari kelas tujuh ke kelas delapan dan dari kelas delapan menjadi kelas sembilan. Berbeda dengan kelas tujuh yang masih pendiam patuh terhadap guru dan kelas sembilan yang sudah terasah kematangan berfikirnya.

  Berdasarkan kenyataan diatas, penyusun tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG VARIASI GAYA MENGAJAR GURU PAI TERHADAP MOTIVAS

  I BELAJAR SISWA MTS MA‟ARIF 3 GRABAG KABUPATEN MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014”.

B. Rumusan Masalah

  Untuk memudahkan dalam mengerjakan penelitian ini penyusun membuat suatu rumusan masalah yang tersusun sebagai berikut:

  1. Bagaimana persepsi siswa tentang variasi gaya mengajar guru MTs Ma‟arif 3 Grabag Kabupaten Magelang tahun pelajaran 2013/2014? 2.

  Bagaimana motivasi belajar siswa MTs Ma‟arif 3 Grabag Kabupaten Magelang tahun pelajaran 2013/2014? 3. Adakah pengaruh persepsi siswa tentang variasi gaya mengajar guru terhadap motivasi belajar siswa MTs Ma‟arif 3 Grabag Kabupaten

  Magelang tahun pelajaran 2013/2014? C.

   Tujuan Penelitian

  Berdasarkan dari beberapa rumusan masalah tersebut diatas maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Untuk mengetahui persepsi siswa tentang variasi gaya mengajar guru MTs Ma‟arif 3 Grabag Kabupaten Magelang tahun pelajaran 2013/2014.

2. Untuk mengetahui motivasi belajar siswa MTs Ma‟arif 3 Grabag Kabupaten Magelang tahun ajaran 2013/2014.

  3. Mengetahui pengaruh persepsi siswa tentang variasi gaya mengajar guru terhadap motivasi belajar siswa MTs Ma‟arif 3 Grabag Kabupaten Magelang tahun ajaran 2013/2014.

  D. Hipotesis Penelitian

  Hipotesis adalah jawaban yang bersifat semantara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul (Arikunto, 2006:71).

  Berdasarkan pengertian diatas penyusun mengartikan hipotesis adalah dugaan sementara terhadap suatu masalah penelitian yang muncul dalam pemikiran yang jawabannya bisa benar dan bisa juga salah.

  Hipotesis yang penyusun ajukan dalam penelitian ini adalah adanya pengaruh variasi gaya mengajar guru terhadap motivasi belajar siswa MTs Ma‟arif 3 Grabag. Dapat dikatakan bahwa semakin tinggi variasi gaya mengajar guru maka semakin semangat pula belajar siswa MTs Ma‟arif 3 Grabag.

  E. Kegunaan Penelitian 1.

  Secara Teoritis Hasil penelitian ini dapat memperoleh temuan maupun inovasi di bidang pendidikan agama maupun pendidikan umum. Penelitian ini juga dapat bermanfaat untuk mengembangkan pendidikan pada umumnya, dan dapat memperkaya pengetahuan dalam dunia pendidikan pada khususnya.

2. Secara Praktis a.

  Memberikan informasi mengenai pentingnya seorang guru mempunyai keahlian yang lebih dalam menjalankan profesinya sebagai tenaga pengajar.

  b.

  Menyumbangkan sedikit masukan dan wawasan keilmuan khususnya dalam bidang pendidikan agama islam.

  c.

  Bagi guru untuk mempelajari dan menambah pengetahuan dalam mengajar untuk memberikan pengajaran yang lebih bervariasi guna mendongkrak semangat siswa dalam belajar.

  d.

  Bagi siswa untuk lebih semangat lagi dalam kegiatan belajar di dalam maupun di luar kelas sesuai arahan dan petunjuk guru yang bersangkutan.

F. Definisi Operasional

  Agar terhindar dari unsur kesalahpahaman tentang penafsiran dalam penulisan kata dan penggunaan istilah dalam penulisan penelitian ini, maka penyusun akan menjelaskan beberapa istilah atau kata-kata yang menjadi variabel dalam penelitian ini.

1. Variasi Gaya Mengajar Guru

  Variasi adalah keragaman dalam penggunaan atau mengolah sesuatu baik berupa sikap, perilaku dan sebagainya dalam menyajikan suatu materi. Yang dimaksud penulis disini adalah cara atau metode seorang guru dalam menyampaikan materi pelajaran kepada peserta didik.

  Mengajar adalah suatu usaha bagaimana mengatur lingkungan dengan adanya interaksi subyek didik (anak) dengan lingkungannya sehingga tercipta kondisi belajar yang baik (Usman,2010:21).

  Guru adalah pengelola kegiatan belajar mengajar dimana dalam hal ini guru berperan untuk mengarahkan dan membimbing agar tujuan pembelajaran bisa tercapai.

  Variasi gaya mengajar guru adalah keragaman cara seorang guru dalam aktivitas mengorganisasi atau mengatur diri sendiri dengan sebaik mungkin untuk membimbing dan mengarahkan serta menimbulkan motivasi untuk mencapai tujuan yang dinginkan dengan mendatangi orang yang mempunyai pengetahuan dan wawasan yang luas dalam bidang keilmuan. Dalam hal ini yang penyusun maksud adalah lingkungan kelas pada khususnya dan lingkungan sekolah pada umumnya.

2. Motivasi Belajar Siswa

  Dorongan yang timbul dalam diri seseorang disebut motivasi, dimana seseorang memperoleh daya jiwa yang mendorongnya untuk melakukan sesuatu yang timbul dalam dirinya sendiri dinamakan motivasi intrinsik. Sedangkan dorongan yang timbul yang disebabkan oleh adanya pengaruh luar disebut motivasi ekstrinsik (Usman,2010:10).

  Motivasi belajar siswa adalah dorongan yang muncul dalam diri seseorang dalam melakukan proses usaha untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang baru sebagai pengalaman yang diperoleh, menggali dan mengembangkan potensi diri seseorang dengan cara sengaja mendatangi orang yang mempunyai pengalaman dan wawasan yang lebih luas yang sering disebut dengan istilah guru.

  Untuk mengfokuskan kajian penelitian dari variabel yang digunakan dalam judul penelitian ini, maka akan penyusun uraikan indikator-indikator yang akan diteliti sebagi berikut: a.

  Variasi Gaya Mengajar Guru 1)

  Variasi Suara 2)

  Variasi Penekanan (Focusing) 3)

  Pemberian Waktu (Pausing) 4)

  Kontak Pandang 5)

  Gerakan Anggota Badan (Gesturing) 6)

  Pindah Posisi b. Motivasi Belajar Siswa

  1) Menunjukkan minat belajar. 2) Aktif mengikuti pelajaran. 3) Aktif mengerjakan tugas. 4) Tidak putus asa dalam memecahkan masalah. 5) Selalu membuat agenda belajar.

G. Metode Penelitian

  Untuk mendapatkan hasil penelitian yang mendekati sempurna dan mempunyai validitas tinggi maka harus diperhatikan dalam memilih metode yang akan diterapkan. Adapun metode yang penyusun gunakan adalah sebagai berikut:

  1. Pendekatan dan Rancangan Penelitian

  Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, pendekatan ini dipilih dengan alasan untuk menguji antara variabel variasi gaya mengajar guru terhadap motivasi belajar siswa.

  2. Lokasi dan Waktu Penelitian

  Lokasi yang akan penyusun lakukan dalam penelitian ini adalah di MTs Ma‟arif 3 Grabag Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang terletak di Desa Kleteran, Dusun Kleteran, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang. Sekolah tersebut penyusun pilih karena lokasinya yang setrategis, dan berada di wilayah pedesaan. Sedangkan waktu penelitian penyusun lakukan mulai dari tanggal 4 April 2014 sampai selesai.

  3. Populasi dan Sampel a.

  Populasi Kelompok besar individu yang mempunyai karakteristik umum yang sama ini disebut populasi (Hadjar, 2001:133).

  Kelompok yang menjadi pandangan umum penelitian yang akan diteliti dan mempunyai karakter yang berbeda dari kelompok lainnya. Kelompok yang mempunyai karakter unik maupun menarik untuk diteliti. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa MTs Ma‟arif 3 Grabag Kabupaten Magelang Tahun Ajaran 2013/2014 berjumlah 501 siswa.

  b.

  Sampel Kelompok kecil individu yang dilibatkan langsung dalam penelitian disebut sampel (Hadjar, 2001:133). Sampel yang diambil masih dalam kelompok populasi yang dipilih, tidak menambah atau mencampurkan dengan populasi lain, menggunakan sesuai dengan kadar dan kemampuan peneliti dalam melakukan penelitian.

  Untuk sekedar ancer-ancer, maka apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Tetapi, jika jumlah subjeknya besar, dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih, (Arikunto, 2006:134).

  Dalam pengambilan sampel penelitian ini, penyusun menggunakan sampel kuota atau quota sample. Dalam mengumpulkan data, peneliti menghubungi subjek yang memenuhi persyaratan ciri-ciri populasi, tanpa menghiraukan dari mana asal subjek tersebut (asal masih dalam populasi). Biasanya yang dihubungi adalah subjek yang mudah ditemui, sehingga pengumpulan datanya mudah. Yang penting diperhatikan di sini adalah terpenuhinya jumlah (quotum) yang telah ditetapkan (Arikunto, 2010:184).

  Tehnik yang digunakan untuk mencari sample adalah

  stratified sampling . Stratified sampling digunakan jika populasi

  terdiri dari kelompok-kelompok yang mempunyai susunan yang bertingkat. (Kasiram, 2010:262).

  Dalam penelitian ini penyusun mengambil sampel sejumlah 58 siswa atau 40% dari 145 jumlah siswa kelas VIII di MTs Ma‟arif 3 Grabag Kabupaten Magelang tahun pelajaran 2013/2014.

4. Metode Pengumpulan Data

  Dalam pengumpulan data baik variasi gaya mengajar guru maupun semangat belajar siswa, penyusun menggunakan teknik pengumpulan data yang bersifat pokok dan teknik bantu.

  a.

  Metode Angket Angket merupakan daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain dengan maksud agar orang yang diberi tersebut bersedia memberikan respon sesuai dengan permintaan orang (Arikunto,2005:102).

  Metode ini penulis lakukan untuk mencari data pengaruh persepsi siswa tentang variasi gaya mengajar guru terhadap motivasi siswa MTs Ma‟arif 3 Grabag tahun ajaran 2013/2014, kemudian diolah dan dianalisa guna mengetahui hasil penelitian dengan menggunakan cara penyelesaian yang tepat.

  b.

  Metode Dokumentasi Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal- hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya (Arikunto, 2006:231).

  Tujuan penggunaan metode ini adalah untuk mencari dan mengumpulkan data sebagai kelengkapan penelitian.

  Dokumentasi dapat berupa gambar, record vidio, catatan, lampiran-lampiran dan sebagainya masih banyak lagi.

5. Analisis Data

  Setelah data terkumpul, langkah selanjutnya adalah menganalisisnya. Dalam menganalisis data penulis melakukan 3 langkah analisis yaitu: a.

  Analisis Tingkat Persepsi Siswa Tentang Variasi Gaya Mengajar Guru.

  Analisis pertama dilakukan untuk mengetahui variasi gaya mengajar guru dengan teknik analisis menggunakan rumus sebagai berikut: Keterangan P : Presentase skor F : Frekuensi N : Jumlah responden b. Analisis Tingkat Motivasi Belajar Siswa.

  Analisis kedua dilakukan untuk mengetahui motivasi siswa dengan teknik analisis menggunakan rumus sebagai berikut: Keterangan: P : Presentase skor F : Frekuensi N : Rumlah responden c. Analisis Ketiga.

  Dalam analisis ini penyusun ingin mengetahui tentang pengaruh persepsi siswa tentang variasi gaya mengajar guru terhadap motivasi be lajar siswa MTs Ma‟arif 3 Grabag. Teknik analisis yang penyususn gunakan adalah teknik “korelasi product moment” dengan rumus: Rumus product moment: ( )( )

  √{ ( ) } {

  ( ) }

  Keterangan: : Koefisien korelasi

  : Kuadrat y : Kuadrat x : Jumlah skor total variabel x : Jumlah skor total variabel y

  : Jumlah sampel yang diteliti H.

   Sistematika Penulisan

  Sistematika penulisan disini adalah gambaran secara umum tentang skripsi. Skripsi ini terbagi kedalam tiga bagian yaitu bagian awal, bagian isi dan bagian akhir. Bagian awal berisi sampul, lembar berlogo, judul, persetujuan pembimbing, pengesahan kelulusan, motto dan persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar lampiran. Adapun sistematikanya adalah sebagai berikut:

  Bab I Pendahuluan Bab ini berisikan uraian tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis penelitian, kegunaan penelitian, definisi operasional, metodologi penelitian, sistematika penulisan. Bab II Kajian Pustaka Memaparkan rangkaian teori mengenai persepsi siswa tentang variasi gaya mengajar guru, motivasi belajar siswa dan pengaruh persepsi siswa tentang variasi gaya mengajar guru terhadap motivasi belajar siswa MTs Ma‟arif 3 Grabag Kabupaten Magelang tahun pelajaran 2013/2014.

  Bab III Hasil Penelitian Hasil penelitian memuat tentang gambaran umum MTs Ma‟arif 3 Grabag tahun pelajaran 2013/2014, sejarah berdirinya dan perkembangan MTs Ma‟arif 3 Grabag, letak geografis sekolah, identitas sekolah, visi misi, keadaan siswa, keadaan guru, keadaan karyawan, sarana prasarana, kegiatan ekstra kulikuler, serta penyajian data dan hasil penelitian.

  Bab IV Analisis Data Berisi tentang analisis deskriptif, pengujian hipotesis dan pembahasan. Bab V Penutup Penutup berisi tentang kesimpulan hasil penelitian dan saran-saran yang dapat dijadikan rekomendasikan berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan penulis, daftar pustaka.

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Persepsi Siswa tentang Gaya Mengajar Guru 1. Pengertian a. Persepsi Persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh

  penginderaan (Walgito, 1994:53). Menurut Moskowis dan Orgel (1969) persepsi itu merupakan proses yang integreted dari individu terhadap stimulus yang diterimanya. Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa persepsi itu merupakan proses

  pengorganisasian, penginterpretasian terhadap stimulus yang diterima oleh organisme atau individu sehingga merupakan sesuatu yang berarti, dan merupakan aktivitas yang integreted dalam diri individu (Walgito, 1994:53-54).

  b.

  Siswa Siswa atau peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu (Suwarno, 2006:36).

  Dengan demikian persepsi siswa dapat diartikan suatu tindakan penerimaanatau timbal balik atas stimulus yang didapat oleh bermanfaat bagi dirinya untuk diterapkan atau juga diproses lebih dalam lagi.

  c.

  Gaya Gaya adalah segala sesuatu cara yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan dan informasi. Gaya juga diartikan sebagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang mereka untuk belajar.

  d.

  Mengajar Mengajar adalah memberikan sesuatu dengan cara membimbing dan membantu kegiatan belajar kepada seseorang

  (siswa) dalam mengembangkan potensi intelektual, (emosional serta spiritualnya) sehingga potensi-potensi tersebut dapat berkembang secara optimal (Fajar, 2004:13).

  e.

  Guru Mengajar biasa dilakukan oleh seseorang yang dianggap lebih berpengalaman dalam hidup. Di dalam kelompok masyarakat biasanya identik dengan orang tua atau yang biasa disebut dengan istilah sesepuh desa. Yang penyusun seseorang yang dianggap lebih berpengalaman disini adalah orang yang telah mempunyai ilmu pengetahuan dan wawasan dalam suatu bidang studi keilmuan tertentu. Seseorang datang untuk menanyakan yang belum mereka ketahui dalam suatu hal yang ditemui. Hal itu biasa mereka lakukan saat-saat acara pertemuan di balai desa atau menemui langsung dengan orang yang bersangkutan. Orang-orang semacam itu biasanya disebut dengan istilah guru.

  Dalam pendidikan formal tidak semua orang dapat dikatakan sebagai guru. Menjadi seorang guru juga ada syarat-syarat yang harus dipenuhi sesuai dengan bidang keilmuan yang telah dipelajari. Menjadi seorang guru ada sesuatu yang menjadi tanggung jawabnya karena mengajar tidak hanya sekedar menyampaikan dan memberi materi kajian ilmu saja. Seorang guru harus memikirkan sejauh mana perkembangan pemikiran seseorang dan bagaimana kepercayaan atau adat yang berkembang di masyarakat. Hal semacam itu sangat penting jika suatu saat akan menimbulkan perbuatan yang bisa dikatakan tidak sesuai dengan tingkat kematangan atau kondisi adat istiadat masyarakat setempat.

  Sosok guru adalah orang yang identik dengan pihak yang memiliki tugas dan tanggung jawab membentuk karakter generasi bangsa (Isjoni, 2008:3). Tugas seorang guru tidak hanya menyampaikan materi, memberi tugas kemudian mengevaluasi. Guru juga harus pandai membaca situasi di sekitarnya supaya guru tahu apa yang dibutuhkan oleh siswa. Menggali potensi-potensi pada setiap individu siswa. Memberi materi sesuai dengan apa yang dikehendaki siswa dan bermanfaat untuk masa depannya.

  Dalam hal ini bisa dikatakan guru sebagai pengorganisasi lingkungan belajar. Peranan guru sebagai pengorganisasi pada dasarnya bertitik tolak dari asumsi bahwa pengajaran adalah suatu aktivitas profesional yang unik, rasional dan humanis. Dalam hal itu, seseorang menggunakan pengetahuannya secara kreatif dan imajinatif untuk mempromosikan pelajaran dan kesejahteraan bagi orang-orang lain (Hamalik, 2004:45).

  Fungsi guru dalam suatu sistem pengajaran ialah sebagai perancang dan sebagai guru yang mengajar (unsur satu sistem).

  Pelaksanaan fungsi pertama, guru bertugas menyusun suatu sistem pengajaran, sedangkan pelaksanaannya mungkin digantikan atau dilaksanakan oleh tenaga lain atau dengan media lainnya. Pelaksanaan fungsi kedua adalah guru berfungsi mendesain sistem pengajaran, sedangkan dia sendiri langsung bertindak sebagai pelaksana (Hamalik, 2004:12).

  f.

  Gaya Mengajar Guru Gaya mengajar dapat diartikan teknik atau strategi dalam belajar atau wahana fisik yang mengandung materi intruksional di lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar. Gaya mengajar pada umumnya diartikan sebagai segala sesuatu cara atau strategi dalam menyalurkan informasi dari sumber informasi kepada penerima informasi (http://www.edu-articles.com/mengenal-gaya- mengajar/2005).

  Agar proses pengajaran mata pelajaran tertentu ini dapat terlaksana dengan baik, maka salah satu yang perlu dibenahi adalah perbaikan kualitas tenaga pengajarnya. Dengan perbaikan tenaga ini, maka guru paling tidak dapat mengorganisasi pengajaran tersebut dengan jalan menggunakan teori-teori belajar, serta desain yang dapat menimbulkan minat dan memotivasi anak didik (siswa) dalam belajar mata pelajaran tersebut (Hamzah Uno, 2008:133).

  Status guru mempunyai implikasi terhadap peran dan fungsi yang menjadi tanggung jawabnya. Guru memiliki satu kesatuan peran dan fungsi yang tidak terpisahkan, antara kemampuan mendidik, membimbing, mengajar dan melatih. Keempat kemampuan tersebut merupakan kemampuan integratif, antara yang satu dengan yang lain tidak dapat dipisahkan. Seseorang yang tidak memiliki kemampuan membimbing, mengajar dan melatih, ia tidaklah dapat disebut sebagai guru yang paripurna. Selanjutnya, seseorang yang memiliki kemampuan mengajar, tetapi tidak memiliki kemampuan mendidik, membimbing, dan melatih, juga tidak dapat disebut sebagai guru sebenarnya. Guru memiliki kemampuan keempat-empatnya secara paripurna (Suparlan, 2005:25).

  Dalam menggunakan dan memilih gaya mengajar, seorang guru harus mengetahui masing-masing karakter siswa dari segi latar belakang siswa, tingkat kematangan siswa dan masih banyak yang lainnya. Karakteristik siswa akan sangat memengaruhi dalam pemilihan strategi pengelolaan, yang berkaitan dengan bagaimana menata pengajaran, khususnya komponen-komponen strategi pengajaran, agar sesuai dengan karakteristik perseorangan siswa (Hamzah Uno, 2008:158).

  Sebagai pengelola pengajaran, seorang guru harus mampu mengelola seluruh proses kegiatan belajar-mengajar dengan menciptakan kondisi-kondisi belajar sedemikian rupa, sehingga setiap anak dapat belajar secara efektif dan efisien. Dalam fungsinya sebagai penilai hasil belajar murid, seorang guru hendaknya senantiasa secara terus menerus mengikuti hasil-hasil belajar yang telah dicapai siswa dari waktu ke waktu, informasi yang diperoleh melalui evaluasi ini akan merupakan umpan balik terhadap proses kegiatan belajar mengajar, yang akan dijadikan sebagai titik tolak untuk memperbaiki dan meningkatkan proses belajar mengajar selanjutnya (Ahmadi, 2004:106).

  Dalam mengajar, guru tidak hanya menyamapaikan materi menggunakan gaya, metode dan setelah itu selesai. Akan tetapi guru bertanggung jawab mengenai ketuntasan siswa dalam memahami mata pelajar yang disampaikan. Guru juga harus mengevaluasi gaya dan metode yang dilakukan dalam proses belajar mengajar sesuai. Dan bagaimana respom siswa mengenai materi pelajaran yang disampaikan, jangan sampai dengan gaya yang dilakukan guru akan menyulitkan siswa dalam menerima pelajaran.

  Hasil jangka panjang dari proses belajar mengajar yang paling penting adalah meningkatnya kemampuan belajar yang lebih mudah dan efektif pada masa mendatang yang disebabkan oleh bertambahnya pengetahuan dan kemampuan yang didapatkan setelah mengikuti proses belajar (Sopiatin, 2010:46).

2. Macam-Macam Gaya Mengajar Guru

  Untuk mengatasi kejenuhan siswa dalam mengikuti pelajaran, seorang guru harus berani mengadakan variasi dalam mengajar.

  Keterampilan menggunakan variasi diadakan karena faktor kebosanan yang disebabkan oleh adanya penyajian kegiatan belajar yang begitu- begitu saja akan mengakibatkan perhatian, motivasi, minat siswa terhadap pelajaran, guru dan sekolah menurun (Hamzah B. Uno, 2008:171).

  Ada banyak sekali hal yang menimbulkan kejenuhan siswa dalam belajar seperti durasi belajar yang terlalu lama, cuaca atau waktu yang sudah siang, pelajaran yang sulit diikuti, gaya mengajar guru yang monoton dan masih banyak yang lainnya. Jika terjadi bahwa para siswa menentang pelajaran guru, atau bersikap acuh atau tidak mau masuk kelas maka salah satu sebabnya adalah masalah metode mengajar yang dipergunakan oleh guru (Hamalik, 2004:16).

  Jadi jangan salahkan siswa jika mereka lebih memilih tidur atau mengalihkan perhatiannya terhadap hal-hal yang mereka anggap menarik daripada dengan pelajaran yang sedang disampaikan oleh guru. Hal tersebut bisa dikatakan guru belum bisa menguasai kelas dan metode yang digunakan belum tepat sehingga siswa bersikap acuh terhadap pelajaran.

  Variasi dalam gaya guru yang profesional harus hidup dan antusias (teacher liveliness) menarik minat belajar peserta didik (Asril, 2011:87). Variasi gaya mengajar guru meliputi beberapa komponen sebagai berikut: a.

  Variasi Suara Dalam menggunakan variasi suara, seorang guru harus bisa mengadakan tekanan tinggi rendah, cepat-lambat, besar kecilnya suara.

  b.

  Variasi Penekanan (Focusing) Memusatkan perhatian peserta didik (verbal focusing) pada hal yang dianggap penting dapat dilakukan guru dengan kata-kata seperti, perhatian baik, peka, sekaligus dilakukan dengan gerakan tangan (Asril, 2011:87). Pemusatan perhatian dapat dikerjakan secara verbal, isyarat atau dengan menggunakan model (Hamzah B Uno, 2008:172).

  c.

  Pemberian Waktu (Pausing) Mengadakan diam sejenak (silence) pada saat yang tepat membuat pembicaraan guru lebih jelas, karena ini berfungsi sebagai koma, titik, atau tanda seru yang membagi pelajaran dalam kelompok-kelompok kecil (Asril, 2011:87-88).

  Pada saat guru menerangkan sering diperlukan kegiatan berhenti sejenak secara tiba-tiba. Kesenyapan macam ini bertujuan meminta perhatian siswa. Ada kalanya kesenyapan dikerjakan apabila guru akan berpindah dari segmen mengajar satu ke segmen mengajar yang lain. Jika hal ini dikerjakan, tujuannya adalah memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengendapkan pengetahuan yang baru diperoleh sebelum pindah ke segmen berikutnya (Hamzah B. Uno, 2008:172).

  d.

Dokumen yang terkait

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG METODE MENGAJAR GURU DAN KOMPETENSI PADAGOGIK GURU TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X SMA NEGERI 12 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2010/2011

1 8 78

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 1 TERBANGGI BESAR TAHUN PELAJARAN 2010/2011

0 39 86

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KEMAMPUAN GURU DALAM MENGAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL MTs NURUL IMAN SEKINCAU TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 10 86

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KEMAMPUAN GURU DALAM MENGAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL MTs NURUL IMAN SEKINCAU TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 21 91

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG VARIASI MENGAJAR GURU DAN CARA BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 7 BANDARLAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 6 70

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KEMAMPUAN MENGAJAR GURU DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS SEMESTER GANJIL SMA NEGERI 1 SRAGI LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 7 86

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DAN MINAT BELAJAR MELALUI MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 23 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 15 106

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DAN PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU MELALUI MOTIVASI BELAJAR SISWA

0 7 105

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI GURU SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA MTS NU SALATIGA TAHUN AJRAN 2008/2009 - Test Repository

0 2 131

PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AL-QUR’AN HADITS DI MI MA’ARIF TEJOSARI KECAMATAN NGABLAK KABUPATEN MAGELANG TAHUN PELAJARAN 20142015 SKRIPSI

1 2 90