NILAI-NILAI MIN AL-DHULUMAT ILA AL-NUR DALAM NOVEL PESANTREN IMPIAN KARYA ASMA NADIA SKRIPSI Disusun Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

  

i

NILAI-NILAI MIN AL-DHULUMAT ILA AL-NUR

DALAM NOVEL PESANTREN IMPIAN

  

KARYA ASMA NADIA

SKRIPSI

Disusun Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

  

Oleh :

NURJANAH

NIM: 111-12-067

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2016 ii

  

iii

NILAI-NILAI MIN AL-DHULUMAT ILA AL-NUR

DALAM NOVEL PESANTREN IMPIAN

  

KARYA ASMA NADIA

SKRIPSI

Disusun Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

  

Oleh :

NURJANAH

NIM: 111-12-067

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2016 iv

v

vi

  

vii

MOTTO

                   

  ''Alif, laam raa. (ini adalah) kitab yang Kami turunkan kepadamu supaya kamu mengeluarkan manusia dari gelap gulita kepada cahaya terang benderang dengan izin Tuhan mereka, (yaitu) menuju jalan Tuhan yang Maha Perkasa lagi Maha

  Terpuji.'' (QS. Ibrohim: 1)

  

PERSEMBAHAN

  Alhamdulillahirobbil'alamin dengan rahmat dan hidayah Allah SWT skripsi ini telah selesai. Skripsi ini saya persembahkan kepada:  Kedua orangtuaku (Bapak Wagimin dan Ibu Munjiah) yang senantiasa memberikan nasehat dan telah mendidikku dari kecil sampai menikmati kuliah S1 di IAIN Salatiga ini, serta tidak lelah mendoakan tanpa henti untuk menjadi pribadi yang bermanfaat untuk sesama.

   Kepada Bapak Imam Mas Arum atas bimbingan dan arahannya yang membantu terselesainya sekripsi ini.

   Kakakku (Mbak Siti dan Mas Rohmat), adikku Muhammad solikin yang selalu memberikan semangat untuk terus menjadi pribadi yang tangguh.

   Untuk sahabat-sahabatku yang telah memotivasi dan selalu memberikan hari yang indah buatku: Kumi, Mbak Alfi, Umami, Faiz, Ika dan teman-teman seangkatan PONPES Al-Muntaha.

   Keluarga PAI B, Keluarga PPL SMK N 1 Tengaran dan Kelompok KKN posko 35 yang telah memberikanku pengalaman hidup yang luar biasa.

  

viii

KATA PENGANTAR

  Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan banyak rahmat dan hidayah-Nya, sehingga bisa menikmati indahnya Islam di dunia ini. Sholawat serta salam selalu tercurahkan pada junjungan Nabi Agung Muhammad SAW yang telah membimbing manusia dari zaman kegelapan hingga zaman yang terang benderang dan yang selalu dinantikan syafaatnya di hari kiamat kelak. Segala syukur penulis panjatkan sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir skripsi dengan judul ''NILAI-NILAI MIN AL-

  

DHULUMAT ILA AL-NUR DALAM NOVEL PESANTREN IMPIAN

KARYA ASMA NADIA''

  Skripsi ini disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar S1 Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Jurusan Pendidikan Agama Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari bahwa masih banyak sekali kekurangan di dalamnya. Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak penulis tidak akan bisa menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada : 1.

  Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga 2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan 3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag. selaku ketua jurusan Pendidikan Agama Islam 4. Bapak Imam Mas Arum, M.Pd. selaku dosen pembimbing skripsi yang telah mencurahkan pikiran, tenaga, dan pengorbanan waktunya dalam upaya membimbing penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

  

ix

  5. Bapak Dr. H. Miftahuddin, M.Ag. selaku pembimbing akademik.

  6. Seluruh dosen dan karyawan IAIN Salatiga yang telah banyak membantu selama kuliah hingga menyelesaikan skripsi ini.

  7. Bapak, ibu, keluarga, dan seluruh pihak yang selalu mendorong dan memberikan motivasi dalam menyelesaikan kuliah di IAIN Salatiga.

  Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi semua orang pada umumnya. Saran dan kritik yang membangun sangat diperlukan dalam kesempurnaan skripsi ini.

  Salatiga, 15 Agustus 2016 Penulis

  Nurjanah NIM. 111-12-067

x

  

ABSTRAK

  Janah, Nur. 2016. Nilai-Nilai Min Al-Dhulumat Ila Al-Nur Dalam Novel

  Pesantren Impian Karya Asma Nadia. Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama

  Islam. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Imam Mas Arum, M.Pd. Kata kunci: Nilai-Nilai Min Al-Dhulumat Ila Al-Nur, Novel Pesantren Impian.

  Bahwasannya manusia itu tidak pernah lepas dari dosa, namun manusia yang baik bukanlah manusia yang tidak pernah melakukan kesalahan, tetapi manusia yang baik adalah manusia yang ketika melakukan kesalahan ia lalu bertaubat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah nilai-nilai min al-

  

dhulumat ila al-nur dalam novel Pesantren Impian karya Asma Nadia. Pertanyaan

  utama yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah: 1. Bagaimana karakter tokoh yang patut diteladani dalam novel Pesantren Impian karya Asma Nadia? 2. Bagaimana alur cerita novel Pesantren Impian karya Asma Nadia dalam konsep

  

min al-dhulumat ila al-nur ? 3. Apa saja nilai-nilai min al-dhulumat ila al-nur

  dalam novel Pesantren Impian karya Asma Nadia? Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research), sedangkan dalam pengumpulan datanya menggunakan metode dokumenter

  

(bibliographis), analisis data yang digunakan dalam skripsi ini adalah analisis isi

(content analysis).

  Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa : (1) Karakter tokoh yang patut diteladani dalam novel Pesantren Impian karya Asma Nadia diantaranya: Ina (mandiri, tangguh, baik dan memiliki semangat belajar yang tinggi), Umar (dermawan, tegas dan tidak sombong), Rini (sopan, penurut), Sissy (jujur, humoris dan manja), Inong (periang, ramah, tertutup, dan selalu berhati-hati dalam berbuat sesuatu), Mas Bagus (suka menolong, ringan tangan dan tidak sombong), Butet (penyayang, pemberani dan sedikit sensitif), Eni (pemberani, pantang menyerah dan sedikit jutek), Yanti (penyayang dan humoris). (2) Alur cerita novel Pesantren Impian karya Asma Nadia dalam konsep min al-dhulumat

  

ila al-nur yaitu alur maju. Berawal dari kehidupan yang gelap kemudian berubah

  menjdi baik dan bercahaya. (3) Nilai-nilai min al-dhulumat ila al-nur dalam novel Pesantren Impian karya Asma Nadia, antara lain: Nilai etika yaitu berpakaian menutup aurat, berbicara sopan dan meninggalkan gadget. Nilai moral yaitu menjaga pergaulan antara lawan jenis. Nilai pendidikan yaitu belajar ilmu agama dan umum, melaksanakan amalan-amalan sunah seperti berpuasa senin dan kamis, salat tahajud, salat jamaah, berolah raga dan melaksanakan kegiatan ekstra berupa pengembangan bakat masing-masing

  

xi

  DAFTAR ISI

  SAMPUL ......................................................................................................... i HALAMAN BERLOGO ................................................................................. ii JUDUL ............................................................................................................. iii PERSETUJUAN PEMBIMBIN ...................................................................... iv PENGESAHAN .............................................................................................. v PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ....................................................... vi MOTTO ........................................................................................................... vii PERSEMBAHAN ............................................................................................ viii KATA PENGANTAR ..................................................................................... ix ABSTRAK ....................................................................................................... xi DAFTAR ISI .................................................................................................... xii DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xiv

  BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1 A. Latar Belakang .............................................................................. 1 B. Rumusan Masalah ......................................................................... 7 C. Tujuan Penelitian........................................................................... 7 D. Manfaat Penelitian......................................................................... 8 E. Metode Penelitian .......................................................................... 9 F. Penegasan Istilah ........................................................................... 13 G. Sistematika Penulisan .................................................................... 16 BAB II BIOGRAFI NOVEL ........................................................................... 18 A. Biografi Asma Nadia...................................................................... 18 B. Karakteristik Novel Asma Nadia ................................................... 19

  

xii

  

xiii

C.

  Karya-Karya Asma Nadia .............................................................. 21 D.

  Unsur-Unsur Intrinsik Novel.......................................................... 23 E. Sinopsis Novel Pesantren Impian................................................... 31

  BAB III HASIL TEMUAN .............................................................................. 36 A. Karakter Tokoh ............................................................................. 36 B. Alur Cerita ..................................................................................... 40 C. Nilai-Nilai Min Al-Dhulumat Ila Al-Nur ...................................... 54 BAB IV ANALISIS DATA ............................................................................. 66 A. Karakter Tokoh ............................................................................. 66 B. Alur Cerita ..................................................................................... 81 C. Nilai-Nilai Min Al-Dhulumat Ila Al-Nur ...................................... 91 1. Nilai Pendidikan ................................................................ 92 2. Nilai Moral ........................................................................ 104 3. Nilai etika .......................................................................... 105 BAB V PENUTUP ........................................................................................... 111 A. Kesimpulan.................................................................................... 111 B. Saran .............................................................................................. 114 DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 115 RIWAYAT HIDUP PENULIS ........................................................................ 118 LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1 Surat Tugas Pembimbing Skripsi

  Lampiran 2 Daftar Nilai SKK Lampiran 3 Lembar

  Bimbingan Skripsi Lampiran 4 Riwayat

  Hidup Penulis

  xiv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap kehidupan makhluk hidup di bumi ini selalu berproses,

  seperti halnya kupu-kupu yang melewati proses panjang dari ulat menjadi kepompong dan akhirnya berubah menjadi kupu-kupu yang memiliki sayap indah. Begitu juga dengan manusia yang mengalami pertumbuhan dan pekembangan dalam kehidupannya, baik secara jasmani maupun rohani, hal ini ditunjukkan dengan perilaku sehari-harinya.

  Perilaku (behaviour) adalah segala manifestasi hayati atau manifestasi hidup individu yaitu ciri-ciri yang menyatakan bahwa individu manusia ini hidup (Sukmadinata, 2004:17). Secara nyata terlihat bahwa terdapat manusia yang berkelakuan baik dan juga buruk, ini berarti bahwa manusia memiliki kedua potensi tersebut.Walaupun kedua potensi ini terdapat dalam diri manusia, namun ditemukan isyarat-isyarat dalam Al- Qur'an bahwa kebajikan lebih dahulu menghiasi diri manusia daripada kejahatan, dan bahwa manusia pada dasarnya cenderung kepada kebajikan (Shihab, 1999:254). Dengan potensi tersebut hendaknya mengantarkan manusia untuk selalu melaksanakan perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya.

  Dalam kehidupan di masyarakat, seseorang dikatakan melakukan perbuatan baik apabila tindakan yang dilakukan sesuai dengan tata nilai yang dianut oleh kelompok masyarakat dimana ia berada dan juga sebaliknya. Patokan perilaku bagi setiap individu dalam masyarakat adalah norma kesopanan, norma hukum, norma susila dan norma agama. Ketika seseorang telah melakukan perbuatan yang tidak sesuai dengan norma- norma diatas, maka ia akan dicap sebagai seseorang yang telah melakukan perbuatan buruk atau dosa, seperti yang terjadi dengan kebanyakan anak- anak remaja di zaman sekarang. Akibat salah pergaulan, anak-anak remaja banyak yang melakukan penyimpangan sosial, seperti menggunakan obat- obatan, melakukan kejahatan kriminal, mengenal dunia kebebasan dan bahkan saat ini banyak anak-anak yang melakukan perbuatan asusila.

  Keragaman tingkah laku setiap individu dilatarbelakangi oleh berbagai faktor diantaranya yaitu faktor keluarga, lingkungan kerja, lingkungan sekolah, dan lingkungan tempat tinggal. Apabila pengaruh tersebut baik maka perilaku individu akan baik, begitu juga sebaliknya.

  Hal ini mengakibatkan keimanan seseorang mengalami fluktuatif (terkadang naik dan terkadang turun). Melihat peristiwa ini,manusia memang diharapkan untuk senantiasa memantau dan meneliti secara seksama akan keimanan yang dimilikinya agar tidak terbiasa dalam melakukan hal-hal yang mendorong untuk berbuat maksiat.

  Perubahan dalam kehidupan itu sangat penting namun perubahan disini memiliki dua sisi yang berbeda. Ada yang perubahannya itu menjadi lebih baik namun ada juga yang perubahannya itu menurun dan menjadi lebih buruk. Ketika seseorang berubah dari yang buruk menjadi baik maka ia termasuk golongan orang-orang yang beruntung dan sebaliknya.Sebagaimana dijelaskan dalam surat ibrohim ayat 1:

  

          

       Artinya: ''Alif, laam raa. (ini adalah) kitab yang Kami turunkan kepadamu supaya kamu mengeluarkan manusia dari gelap gulita kepada cahaya terang benderang dengan izin Tuhan mereka, (yaitu) menuju jalan Tuhan yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji'' (Q.S. Ibrohim ayat 1).

  Bahwasannya pada ayat di atas terdapat kalimat min al-dhulumat

  

ila al-nur , dalam kalimat ini terdapat dua kata yang sangat penting yaitu

al-dhulumat dan al-nur, kata al-dhulumat berarti kesesatan, sedangkan al-

nur itu sendiri memiliki arti petunjuk (Al-Maragi, 1994:227).

  Bahwasannya ayat ini menjelaskan tentang usaha agar manusia menyelamatkan diri dari kegelapanya, kesesatan dan kekufuran menuju terang benderangnya keimanan dengan memberikan taufiq dan kasih sayang-Nya kepada mereka dengan mengirimkan cahaya ibadah ke dalam cahaya hati mereka, sehingga mereka menempuh jalan kebahagiaan dan kebaikan.

  Seperti yang terdapat pada novel Pesantren Impian, dalam novel ini menceritakan 15 remaja putri yang terpengaruh oleh lingkungan buruk sehingga membuat para remaja melakukan penyimpangan sosial. Dalam perjalanan hidupnya yang gelap, para remaja mendapatkan hidayah dari Allah dan berkat pertolongan Teungku Umar mampu membuat para remaja memperbaiki hidupnya dan menjadi manusia yang lebih baik.

  Sebuah pesantren di Lhok Jeumpa-pulau kecil di wilayah Aceh yang letaknya jauh dari keramaian kota, merupakan sebuah tempat rehabilitasi untuk mencari arti hidup, dan ketenangan yang sengaja dibuat oleh Tengku Budiman. Dengan peranan yang besar yaitu mendidik, terutama dalam dunia pendidikan Islam untuk mencetak generasi penerus yang cerdas dan berakhlak mulia dengan mengajarkan nilai-nilai dan norma yang sesuai dengan syari'at Islan serta membekali para santri dengan keterampilan-keterampilan yang berguna bagi kehidupannya. Hal ini senada dengan pernyataan Rofiq,

  Pesantren adalah lembaga pendidikan tradisional Islam untuk mempelajari, memahami, meneladani, menghayati dan mengamalkan ajaran Islam dengan menekankan pentingnya moral keagamaan sebagai pedoman berperilaku sehari-hari dengan tujuan untuk mempersiapkan anak didik menjadi anak sholeh yang bertakwa menurut norma-norma agama Islam, sehingga membekali para santrinya dengan pengetahuan agama, umum dan keterampilan yang dipersiapkan untuk menghadapi kehidupan dalam masyarakat yang sesungguhnya (Rofiq, 2005:1-2). Bahwasannya pondok pesantren merupakan wadah untuk mewujudkan manusia dan masyarakat Islam di Indonesia beriman dan bertakwa kepada Allah SWT. Saat ini masyarakat Indonesia sedang mengalami transisi dari masyarakat agraris menuju masyarakat modern (Wahid, 2007:201). Begitu besarnya peran pesantren dalam perkembangan dan kemajuan bagsa ini, perbaikan moral dan akhlak terus dilakukan seperti sebuah obat bagi orang yang sakit. Sebagaimana dalam novel ini yang menceritakan tentang 15 remaja putri yang memiliki beragam permasalahan dan kemudian sengaja diundang secara khusus untuk belajar di pesantren agar menjadi manusia yang lebih baik.

  Seperti yang terjadi pada kehidupan Ustadz Jeffry Al Buchari yang kerap dipanggil Ustadz UJE. Perjalanan hidup beliau sangatlah dahsyat, penuh gejolak dan tikungan tajam. Proses pergulatan yang luar biasa beliau alami sampai ia menemukan kehidupan yang tenang dan menentramkan. Lahir di tengah-tengah keluarga yang memiliki keagamaan yang kental tidak menjamin kehidupan yang Ustadz UJE jalani seperti apa yang diharapkan keluarga. Nasehat orang tua dan orang-orang terdekat tidak mampu menghentikan kenakalannya, bahkan disaat remaja ia hampir meninggal karena ketergantungan obat-obatan.

  Suatu hari ia mendapat tawaran umi untuk umroh ke Makkah, di tempat ini ia banyak mengalami kejadian yang mengingatkan akan dosa- dosa yang pernah dilakukannya. Penyesalan terus dirasakan dan akhirnya ia berjanji untuk tidak melakukan dosa-dosa itu lagi. Setelah kembali ke Indonesia, Ia terus belajar agama dan menjadi pembicara dalam seminar narkoba dan berceramah dalam suatu majlis untuk menggantikan kakaknya. Seiring berjalannya waktu, ceramah yang dulu dipandang sebelah mata kini berubah menjadi sosok Ustadz idola di masyarakat.

  Tidak jauh berbeda dengan kehidupan Ustadz UJE, Bayu Ruben yang kerap dipanggil Kemod dalam sinetron Preman Pensiun itu ternyata memiliki kehidupan yang kelam. Kejahatan yang dilakukannya telah membawanya berulangkali keluar masuk penjara. Pembunuhan, perampokan bahkan penganiayaan merupakan hal biasa bagi dirinya, karena keseharian yang dilakukannya memang seperti itu. Bahkan ketika ia berada di LP Purwokerto, ia tinggal berdekatan dengan Sumanto yang terkenal dengan pemakan daging mayat manusia. Masuk dalam golongan penjahat kelas berat membuat dirinya berada di Nusakambangan bersama narapidana lainnya. Di tempat ini pintu hidayah bagi Kemod terbuka, ia kerap bertemu dengan terpidana teroris Imam Samudra dalam acara keagamaan. Disinilah ia belajar sejumlah ilmu agama dasar, selepas dari penjara ia tetap terus belajar agama dan akhirnya ia menjadi salah satu aktor dalam sinetron Preman Pensiun.

  Kisah perjalanan hidup para remaja dalam novel Pesantren Impian ini sama dengan kisah kedua tokoh diatas, berhijrah dengan belajar meninggalkan segala macam permasalahan yang selama ini ada dalam kehidupan mereka sebelumnya. Di pondok mereka belajar untuk memperbaiki diri, mengisi hari-harinya dengan kegiatan-kegiatan positif seperti belajar membaca Al-

  Qur‟an, memperbaiki salat-salatnya serta belajar kegiatan keterampilan, sampai kegiatan fisik seperti olahraga.

  Proses yang mereka jalani tidak begitu mudah, berbagai cobaan, pengorbanan, rasa malu, tekanan emosi mereka lawan dan terus berjuang hingga akhirnya mampu menuju ke jalan yang benar dan menjadi manusia yang lebih baik.

  Berdasarkan uraian diatas, merupakan hal yang melatarbelakangi serta menghantarkan kepada penulis untuk mengkaji dalam sebuah skripsi yang berjudul ''NILAI-NILAI MIN AL-DHULUMAT ILA AL-NUR DALAM NOVEL PESANTREN IMPIAN KARYA ASMA NADIA.'' B.

   Rumusan Masalah

  Rumusan masalah berisi penegasan mengenai pertanyaan- pertanyaan yang hendak dicarikan jawabannya melalui penelitian. Di dalamnya tercakup keseluruhan ruang lingkup masalah yang akan diteliti berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah (Maslikha, 2013:302).

  Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.

  Bagaimana karakter tokohyang patut diteladani dalam novel Pesantren

  Impian karya Asma Nadia? 2.

  Bagaimana alur cerita novel Pesantren Impian karya Asma Nadia dalam konsep min al-dhulumat ila al-nur?

3. Apa saja nilai-nilaimin al-dhulumat ila al-nur dalam novel Pesantren

  Impian karya Asma Nadia? C.

   Tujuan Penelitian

  Tujuan penelitian berisi gambaran yang khusus atau spesifik mengenai arah dari kegiatan kajian kepustakaan yang dilakukan, berupa keinginan realistis peneliti tentang hasil yang akan diperoleh. Tujuan penelitian harus mempunyai kaitan atau hubungan yang relevan dengan masalah yang akan diteliti (STAIN Salatiga, 2008:50-51). Sesuai dengan rumusan masalah yang dikemukakan di atas, maka tujuan dari disusunnya penelitian ini adalah:

  1. Untuk mengetahui karakteristik tokoh yang patut diteladani dalam novel Pesantren Impian karya Asma Nadia

  2. Untuk mengetahui alur cerita novelPesantren Impian karya Asma Nadia dalam konsep min al-dhulumat ila a-nuur.

  3. Untuk mengetahui nilai-nilai min al-dhulumat ila al-nuur dalam novel Pesantren Impian karya Asma Nadia.

D. Manfaat Penelitian

  Adanya sebuah penelitian pastinya mendatangkan manfaat, baik secara teoritik maupun praktis.Ada dua manfaat dalam penelitian ini yaitu manfaat secara teoritik dan praktis.

  1. Manfaat teoritik

  Secara teoritik, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang positif bagi dunia pendidikan pada umumnya dan khususnya bagi penerapan nilai-nilai pendidikan baik pendidikan umum maupun pendidikan Islam melalui pemanfaatan karya sastra.Serta menambah wawasan tentang keberadaan karya sastra (novel) yang memuat tentang pendidikan.

  2. Manfaat Praktis

  Secara praktis, efektifitas penyampaian pesan melalui karya sastra ada 3 yaitu: a.

  Bagi dunia sastra, diharapkan penelitian ini dapat memberi masukan dan menjadi pertimbangan dalam membuat sebuah karya sastra, yaitu tidak hanya memuat tentang keindahan dan hiburan semata sebagai daya jual namun juga memperhatikan isi dan memasukkan nilai-nilai moral dan pendidikan yang dapat diambil dari karya sastra tersebut.

  b.

  Bagi dunia pendidikan,penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan terhadap penggunaan media pembelajaran yang efektif dan efisien dalam rangka melaksanakan pendidikan terutama pendidikan karakter melalui media cerita yang inspiratif dan mendidik.

  c.

  Bagi civitas akademika, penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu acuan untuk penelitian-penelitian yang relevan di masa yang akan datang.

E. Metode Penelitian

  Istilah metode berasal dari kata methodos (yunani) berarti cara atau jalan. Menyangkut dengan upaya ilmiah, metode dihubungkan dengan cara kerja yaitu cara kerja untuk dapat memahami, objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan. Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti untuk mendapat data dan informasi mengenai beberapa hal yang berkaitan dengan masalah yang diteliti (Darmawan, 2013:127).

  Adapun komponen dalam metode penelitian ini adalah:

1. Jenis dan Pendekatan Penelitian

  Jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library

  research), dengan menggunakan pendekatan deskriptif analisis

  (descriptive of analyze research). Deskripsi analisis ini mengenai biografis yaitu pencarian berupa fakta, hasil dan ide pemikiran seseorang melalui cara mencari, menganalisis, membuat interpretasi serta melakukan generalisasi terhadap hasil penelitian yang dilakukan (Moleong, 2005:29).Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis (descriptive of analyze research). Penelitian ini dilakukan dengan cara mengkaji dan menjelaskan teks-teks yang mengandung nilai-nilaimin al-dhulumatila al-nur.

  Metode deskriptif analitik dilakukan dengan cara mendeskripsikan fakta-fakta yang kemudian disusul dengan analisis. Secara etimologis deskripsi dan analisis berarti menguraikan. Meskipun demikian, analisis yang berasal dari bahasa Yunani, analyein

  („ana‟ = atas, „lyein‟ = lepas, urai), telah diberi arti tambahan, tidak semata-mata menguraikan melainkan juga memberi pemahaman dan penjelasan secukupnya (Ratna, 2007:53).

  Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan karya sastra, yaitu pendekatan pragmatik.Pendekatan pragmatik memiliki manfaat terhadap fungsi-fungsi karya sastra dalam masyarakat, perkembangan, dan penyebarluasannya, sehingga manfaat karya sastra dapat dirasakan (Ratna, 2007:72).Pendekatan pragmatik memiliki manfaat dalam memaknai sebuah karya sastra.

  2. Metode pengumpulan data

  Metode yang digunakan penulis untuk mengumpulkan berbagai sumber data dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi. Metode dokumentasi yaitu metode yang digunakan untuk mencari data mengenai hal-hal atau variabel berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen, legger, agenda dan sebagainya (Arikunto, 2006:231).

  Metode dokumentasi ini, data mengenai penelitian diperoleh dengan cara menghimpun data dari berbagai literatur, baik artikel, jurnal, majalah, maupun buku-buku yang berkaitan dengan pembahasan penelitian ini guna menjadi referensi dalam penyusunan skripsi ini.

  3. Sumber data

  Sumber data ialah benda, hal atau orang tempat peneliti mengamati, membaca, atau bertanya tentang data (Arikunto, 2005:88).Dalam penulisan skripsi ini, sumber data yang digunakan adalah sumber data yang relevan dengan pembahasan skripsi. Adapun sumber data terdiri dari dua macam yaitu: a.

  Sumber data primer, merupakan sumber data utama yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu novel Pesantren Impian karya Asma Nadia yang diterbitkan oleh Asma Nadia Publishing House.

  b.

  Sumber data sekunder, yaitu berbagai literatur, teks yang berkaitan dan relevan dengan objek penelitian, baik itu berupa transkrip, buku, artikel, tabloid, majalah, website, maupun jurnal yang ada di blog.

4. Metode Analisis data

  Metode yang digunakan adalah analisis isi, dengan menguraikan dan menganalisis serta memberikan pemahaman atas teks-teks yang dideskripsikan.Isi dalam metode analisis isi terdiri atas dua macam, yaitu isi laten dan isi komunikasi. Isi laten adalah isi yang terkandung dalam dokumen dan naskah, sedangkan isi komunikasi adalah pesan yang terkandung sebagai akibat komunikasi yang terjadi (Ratna, 2007:48).

  Sebagaimana metode kualitatif, dasar pelaksaanaan metode analisis isi adalah penafsiran. Apabila proses penafsiran dalam metode kualitatif memberikan perhatian pada situasi ilmiah, maka dasar penafsiran dalam metode analisis isi memberikan perhatian pada isi pesan. Oleh karena itulah, metode analisis isi dilakukan dalam dokumen-dokumen yang padat isi. Peneliti menekankan bagaimana memaknakan isi komunikasi, memaknakan isi interaksi simbolik yang terjadi dalam peristiwa komunikasi (Ratna, 2007:49)

  Dalam penelitian ini, penulis akan mengkaji isi novel Pesantren

  Impian yang mengandung nilai-nilaimin al-dhulumaat ila al- nur .Langkah-langkah yang penulis gunakan dalam pengolahan data

  adalah: a.

  Langkah deskriptif, yaitu menguraikan teks-teks dalam novel

  Pesantren Impian yang berhubungan dengan nilai-nilai min al- dulumaat ila al-nur

  b.

  Langkah interpretasi, yaitu menjelaskan teks-teks dalam novel

  Pesantren Impian y ang berhubungan dengan nilai-nilaimin al- dhulumat ila al-nur

  c.

  Langkah Analisis, yaitu menganalisis penjelasan dari novel

  Pesantren Impian yang berhubungan dengan nilai-nilaimin al- dhulumat ila al-nur

  d.

  Langkah mengambil kesimpulan, yaitu mengambil kesimpulan dari novel Pesantren Impian yang berhubungan dengan nilai-nilai

  min al-dhulumatilaal-nur.

F. Penegasan Istilah

  Untuk menghindari kesalahpahaman dalam penafsiran judul di atas, maka perlu adanya pembatasan permasalahan yang akan penulis teliti sehingga tidak terjadi pembiasan dalam permasalahan. Dalam hal ini ada beberapa hal yang perlu diketahui maksud dari istilah dalam judul diatas.

  1. Nilai

  Nilai adalah sifat-sifat (hal-hal) yang penting atau berguna bagi kemanusiaan (Poerwadarminto, 1999:667).Nilai (value/qimah) dalam pandangan Brubacher tak terbatas ruang lingkupnya.Nilai tersebut sangat erat kaitannya dengan pengertian-pengertian dan aktivitas manusia yang kompleks, sehingga sulit ditentukan batasannya.Nilai itu praktis dan efektif dalam jiwa dan tindakan manusia dan melembaga secara objektif di dalam masyarakat (Muhaimin, 1993:109-110).

  Nilai dapat dikatakan sebagai harga atau kualitas yang melekat pada jiwa dan tindakan manusia. Dalam kehidupan kita tidak akan pernah terlepas dari nilai, baik nilai yang tersurat maupun yang tersirat.

  2. Konsep

  Koncep berarti konsep, buram, bagan, dan rencana (M. Echols dan Shadily, 1976:135).Konsep adalah ide abstrak dari peristiwa konkret yang dapat digunakan untuk mengadakan klasifikasi atau penggolongan yang pada umumnya dinyatakan dengan suatu istilah atau rangkaian kata (KBBI, 2007:588).

  3. Pengertian Min Al-Dhulumat Ila Al-Nur

  Dalam kalimat min al-dhulumat ila al-nur, terdapat dua kata yang sangat penting yaitu al-dhulumat dan al-nur, kata al-dhulumat berasal dari kata dzalaama: dzulmatan yang artinya kegelapan dan kata al-nur berasal dari kata nuurun yang berarti cahaya (Muhdlor, 1996:1251-1952).

  Sedangkan dalam surat ibrohim ayat 1, kata al-dhulumat berarti kesesatan, sedangkan al-nur itu sendiri memiliki arti petunjuk (Al- Maragi, 1994:227). Bahwasannya dalam ayat ini menjelaskan tentang usaha agar manusia menyelamatkan diri dari kegelapanya, kesesatan dan kekufuran menuju terang benderangnya keimanan dengan memberikan taufiq dan kasih sayang-Nya kepada mereka, dengan mengirimkan cahaya ibadah kedalam cahaya hati mereka, sehingga mereka menempuh jalan kebahagiaan dan kebaikan.

4. Pesantren

  Dalam pemakaian sehari-hari, istilah pesantren sering kali disebut dengan pondok saja atau dua kata ini digabung menjadi pondok pesantren. Pondok pesantren menurut M Arifin (1991) berarti, suatu lembaga pendidikan agama Islam yang tumbuh serta diakui masyarakatsekitarnya, dengan sistem asrama (pemondokan di dalam komplek) dimana santri menerima pendidikan agama melalui sistem pengajian atau madrasah yang sepenuhnya dibawah kedaulatan kepemimpinan seseorang atau beberapa orang kyai (Dahri, 2007:8).

  Pesantren adalah lembaga pendidikan tradisional Islam untuk mempelajari,memahami, mendalami,menghayati dan mengamalkan ajaran Islam dengan menekannkan pentingnya moral keagamaan sebagai pedoman perilaku sehari-hari.

5. Novel

  Novel adalah sebuah karya fiksi prosa yang tertulis dan naratif.Biasanya dalam bentuk cerita (Maslikhah, 2013:126).Novel merupakan sebuah karya sastra berbentuk prosa yang menceritakan tentang kehidupan manusia dalam interaksinya dengan lingkungan dan sesamanya.

G. Sistematika Penulisan

  Sistematika penulisan skripsi yang tersusun terbagi dalam tiga bagian, yaitu bagian awal, bagian inti, dan bagian akhir. Bagian awal terdiri dari sampul, lembar berlogo, halaman judul, halaman persetujuan pembimbing, halaman pengesahan kelulusan, halaman pernyataan orisinalitas, halaman motto dan persembahan, halaman kata pengantar, halaman abstrak, halaman daftar isi, halaman daftar lampiran.

  Bagian inti atau isi dalam penelitian ini, penulis menyusun kedalam lima bab yang rinciannya adalah sebagai berikut:

  BAB I PENDAHULUAN Pada bab pendahuluan ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian, penegasan istilah dan sistematika penulisan penelitian.

  BAB II BIOGRAFI NOVEL Dalam bab ini akan diuraikan mengenai: Biografi Asma Nadia, karakteristik novel Asma Nadia, karya-karya Asma Nadia, unsur-unsur intrinsik novel, sinopsis novel Pesantren Impian. BAB III DESKRIPSI PEMIKIRAN Dalam bab ini akan diuraikan hasil temuan penulis mengenai: karakter tokoh yang patut diteladani dalam novel

  Pesantren Impian , alur cerita novel Pesantren Impian

  dalam konsep min al-dhulumat ila al-nur dan nilai- nilaiminal-dhulumat ila al-nur dalam novel Pesantren

  Impian karya Asma Nadia.

  BAB IV PEMBAHASAN Dalam bab ini akan diuraikan pembahasan mengenai karakter tokoh yang patut diteladani dalam novel Pesantren

  Impian , alur cerita novel Pesantren Impian dalam

  konsepmin al-dhulumat ila al-nur dan nilai-nilai min al-

  dhulumat ila al-nur pada novel Pesantren Impian karya Asma Nadia.

  BAB V PENUTUP Bab penutup berisi kesimpulan dan saran.

BAB II BIOGRAFI NOVEL A. Biografi Asma Nadia Asma Nadia atau yang bernama asli Asmarani Rosalba ini

  merupakan putri dari pasangan Amin Usman dan Maria Eri Susianti yang merupakan mualaf keturunan Tionghoa dari Medan. Adik dari penulis Helvy Tina Rosa yang ikut berkarir sebagai penulis ini lahir pada tanggal

  26 Maret 1972 di Jakarta. Dia sangat suka dengan menulis, traveling, fotografi, dan membaca. Saat ini Asma telah menikah dengan Isa Alamsyah, dan dikaruniani dua anak yang bernama Eva Maria Putri Salsabila dan Adam Putra.

  Asma Nadia menyelesaikan masa pendidikan Sekolah Menengah Atas di SMA 1 Budi Utomo, Jakarta. Kemudian melanjutkan jenjang kuliah di Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Asma Nadia adalah seorang pengarang, editor dan publisher. Dia menulis cerita pendek, novel dan naskah televisi. Dia juga menulis lagu, dan beberapa diantaranya pernah masuk dalam dapur rekaman dan dinyanyikan oleh grup populer di Indonesia. Sebelum menjadi seorang penulis terkenal dia pernah menjadi seorang wartawan dan bekerja untuk beberapa media. Sekarang kesibukan Asma selain menjadi seorang penulis fiksi, dia juga mengomandani forum lingkar pena yaitu sebuah forum kepenulisan untuk para penulis berbakat yang anggotanya hampir ada di seluruh Indonesia.

  Asma Nadia sudah menghasilkan karya lebih dari 49 buku, serta menyusun puluhan buku lain berkolaborasi bersama pembacanya.

  Sebagian besar karyanya adalah buku-buku best seller dan beberapa diantaranya telah difilmkan, diantaranya adalah Emak Ingin Naik Haji.

  Film ini meraih lima penghargaan di Festival film Bandung, salah satunya sebagai film terpuji. Emak Ingi Naik Haji juga diputar di Interational

  Writing Program , lowa, Amerika pada September 2013. Rumah Tanpa Jendela dan 17 Catatan Hati Ummi juga merupakan karya Asma yang

  difilmkan.

  Tahun 2011, salah satu karya Asma Nadia, Sakinan Bersamamu, terpilih sebagai fiksi terfavorit oleh Anugerah Pembaca Indonesia,

  Goodreads Indonesia. Pada tahun yang sama ia juga menerima

  penghargaan SheCan dari Tupperware dan masih banyak lagi penghargaan yang diperolehnya. Tidak hanya mendapatkan hadiah dan penghargaan sastra hasil karya fiksinya, Asma juga pernah mengikuti pertemuan sastrawan yang diadakan di Brunai Darussalam dan Workshop kepenulisan novel yang diadakan majelis sastra Asia Tenggara atau MASTERA. Selain menjadi penulis dan public speaker, Asma Nadia juga dikenal sebagai traveler, tepatnya jilbab traveler. Sudah lebih dari 51 negara dan 206 kota ia kunjungi.

B. Karakteristik Novel Asma Nadia

  Ciri khas penulis bernama asli Asmarani Rosalba ini adalah selalu mengangkat hal-hal sederhan yang mampu menggugah hati pembacanya. Bahkan tak jarang menguras air mata. Sederhan namun sarat pesan dan makna.Maka tidak mengherankan jika rata-rata karyanya mampu mencapai penjualan puluhan ribu eksemplar. Cukup untuk membuat beberapa Production House ternama meliriknya.

  Dari karya-kartanya, Asma Nadia ingin membagi pemahaman bahwa sebetulnya hidup ini tidak rumit seperti yang terpikir oleh kebanyakan orang. Hidup adalah anugerah Yang Maha Kuasa dan karena anugerah berati harus disyukuri. ''Bekerja keras dan selalu merasa cukup, mencintai, berbuat baik dan selalu berbagi, senantiasa bersyukur serta berterimakasih, maka Ia akan percaya bahwa kebahagiaan itu sudah berada digenggaman kita''. Sederhana dan sangat menginspirasi. Karena kesederhanaanlah yang mampu membuka hati, ketika hati sudah terbuka maka akan sangat mudah setiap pesan-pesan positif itu akan sampai.

  Begitulah karakteristik novel karya Asma Nadia, sederhana dan sangat menginspirasi sehingga mudah dipahami oleh pembaca dan pesan yang ingin disampaikan dalam novel dapat tersampaikan dengan baik kepada pembaca. Sehingga dapat memberikan manfaat yang besar setelah membaca karya-karyanya.

  Salah satunya adalah novel Pesantren Impian yang menjadi bahan penelitian ini. Novel ini diceritakan secara sederhana dengan kalimat- kalimat yang menarik, lucu, ceria, mengharukan, penuh teka teki, dan menginspirasi.

C. Karya-karya Asma Nadia

  Asma Nadia adalah salah satu penulis di Indonesia yang sangat produktif dalam menghasilkan karya sastra yang sebagian besar diantaranya adalah best seller dan diangkat di layar lebar. Beberapa penghargaan telah ia dapat, tahun 2011 salah satu karya Asma Nadia,

  Sakinah Bersamamu terpilih sebagai fiksi terfavorit oleh Anugerah

  Pembaca Indonesia, Goodreads Indonesia. Pada tahun yang sama ia juga menerima penghargaan SheCan dari Tupperware, dan ditahun 2016 hasil karyanya yang berjudul Pesantren Impian yang menjadi bahan penelitian ini difilmkan di layar lebar.

  Berikut ini beberapa karya Asma Nadia: 1.

  Aisyah Putri 1 (Syaamil, 2000) 2. Serenade Biru Dinda (Mizan Publishing, 2000) 3. Hari-Hari Cinta Tiara (Mizan Publishing, 2000) 4. Titian Pelangi (Mizan Publishing, 2000) 5. Pesantren Impian (Syaamil, 2000) 6. Ola si Koala 1: Gara-Gara Hal yang Sepele (Syaamil, 2000) 7. Ola si Koala 2: Lomba Mengaji (Syaamil, 2000) 8. Kelip Bintang Diandra (Syaamil, 2000) 9. Rembulan Dimata Ibu (Mizan Publishing, 2000) 10.

  Kepak Sayap Patah (FBA Press, 2001) 11. Aisyah Putri 2: Chat Online (Syaamil, 2001) 12. Dialog 2 Layar (Mizan Publishing, 2001)

13. Pelangi Nurani (Syaamil, 2002) 14.

  Aisyah Putri 3: Mr. Penyair (Syaamil, 2002) 15. Derai Sunyi (Mizan Publishing, 2002) 16. Meminang Bidadari (FBA Press, 2002) 17. Doa Kecil Dalam Hati Gue (Syaamil, 2003) 18. Aisyah Putri 4: Teror Jelangkung Keren (Syaamil, 2003) 19. Jai dan Jamilah 1: J-Two On Mission (Mizan Publishing, 2003) 20. Cinta Tak Pernah Menari (Gramedia Pustaka Utama, 2003) 21. 101 Dating: Jo dan Kas (Gramedia Pustaka Utama, 2004) 22. Aku Ingin Menjadi Istrimu (Lingkar Pena Publishing House, 2004) 23. Ada Rindu di Mata Peri (Lingkar Pena Publishing House, 2004) 24. Cinta Laki-Laki Biasa (Syaamil, 2005) 25. Jai dan Jamilah 2: Jilbabaer in trouble (Mizan Publishing, 2005) 26. Jadilah Istri (Lingkar Pena Publishing House, 2005) 27. Jangan Jadi Muslimah Nyebelin (Lingkar Pena Publishing House,

  2005) 28. Rumah Cinta Penuh Warna (Qanita, 2005) 29.

  Aisyah Putri, My Pinky Moments (Lingkar Pena Publishing House, 2006) 30. Catatan Hati Seorang Istri (Lingkar Pena Publishing House, 2006) 31. Preh, Three Best Selection Playwrights (Jakarta Art Council, 2006) 32. Istana Kedua (Gramedia Pustaka Utama, 2007)

33. Aisyah Putri: Hadiah Buat Sang Bodyguard (Lingkar Pena Publishing

  House, 2007) 34. Catatan Hati Bunda (Lingkar Pena Publishing House, 2008) 35.

  Aisyah Putri: Chat For A Date (Lingkar Pena Publishing House, 2008) 36. Cinta di Ujung Sajadah (Lingkar Pena Publishing House, 2008) 37. Aisyah Putri: Jadian Boleh, Dong (Asma Nadia Publishing House,

  2009) 38. Emank Ingin Naik Haji (AsmaNadia Publishing House, 2009) 39.

  Jilbab Traveler (AsmaNadia Publishing House, 2009) 40. Sakinah Bersamamu (AsmaNadia Publishing House, 2010) 41. Dendam Positif (AsmaNadia Publishing House, 2011) 42. Rumah Tanpa Jendela (Komas Gramedia, 2011) 43.

30 Scripts Pintu Surga (Trans TV, 2011) 44.

  New Catatan Hati Seorang Istri (AsmaNadia Publishing House, 2011) 45. My Tweet-O-graphy (AsmaNadia Publishing House, 2011) D.

   Unsur-Unsur Intrinsik Novel

  Unsur intrinsik novel adalah unsur-unsur yang membangun karya sastra dari dalam. Adapun unsur-unsur intrinsik dalam novel Pesantren

  Impian adalah sebagai berikut: 1.