NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA KARYA TAUFIQURRAHMAN AL-AZIZY SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

  NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA KARYA TAUFIQURRAHMAN AL-AZIZY SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) OLEH DITA INDI NUR OTAPIYANI NIM:

111-12-222

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2016

  iii iv

v

vi

  MOTTO ُناَس ْحلإا لاِإ ِناَسْحلإا ُءاَزَج ْلَه

  Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan pula (QS.Ar-Rahman: 60)

  " ّذَج ٍَْي َذَج َٔ "

  Barangsiapa yang bersungguh-sungguh maka dialah yang berhasil (Umar bin Abd Aziz)

  Segera laksanakan rencana keberhasilanmu di hari ini, jangan tunda lagi, jangan buang waktu, karena waktu tidak bisa menunggu (Kata-kata mutiara)

  

PERSEMBAHAN

  Dengan segala kerendahan hati, skripsi ini penulis persembahkan kepada: 1. Orang tuaku tercinta bapak Ngateno dan ibu Sri Anjayani, yang senantiasa mencurahkan kasih sayang, dukungan moral maupun materiil dan do

  ‟a yang tak pernah putus untuk putra-putrinya.

  2. Adik-adikku tercinta Naendy Anang Setiawan dan Al-Syafa Hilmi Ramadhan, yang selalu mendukungdanmemberikan semangat.

  3. Bapak Imam Mas Arum yang telah sabar membimbing dan mendo‟akan dalam penyusunan skripsi ini.

  4. Teman-temanku angkatan 2012 yang sama-sama berjuang dan belajar di IAIN Salatiga.

  5. Teman-teman KOPMA FATAWA yang senantiasa memberi dukungan dan mendo‟akan dalam penyusunan skripsi ini.

  6. Sahabat-sahabatku Rahmat Dewi Hartanti, Dody Ariyadi, Fitri Windaryanti, Rodliyana Ulfa, dan Laily Agustini yang senantiasa memberikan dukungan, semangat, dan do‟a dalam penyusunan skripsi ini.

  7. Semua pihak yang selalu memberi semangat kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu. vii

KATA PENGANTAR

  Assalamualaikum Wr.Wb

  Segala puji bagi Allah yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah- Nya hingga penulis dapat menyelesikan skripsi ini yang berjudul “Nilai Tanggung Jawab Dalam Film Sang Pemimpi Karya Andrea Hirata”.

  Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Agung Muhammad SAW yang menjadi suri teladan serta tokoh inspirasi bagi semua umat khususnya bagi penulis.

  Dengan selesainya skripsi ini, merupakan satu bentuk tanggung jawab penulis sebagai mahasiswa terhadap akademiknya dalam menempuh pendidikan strata 1 dan tanda bakti kepada keluarga tercinta.

  Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak mungkin selesai tanpa bantuan dan partisipasi dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan banyak terimakasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada semua pihak yang dengan ikhlas membantu dalam penyusunan skripsi ini, terutama kepada :

  1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd., selaku Rektor IAIN Salatiga.

  2. Bapak Suwardi, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.

  3. Ibu Siti Rukhayati M.Ag., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI). viii ix 4. Bapak Imam Mas Arum, M.Pd., selaku pembimbing skripsi yang selalu memberi semangat, bimbingan, arahan dan kesabaran kepada penulis.

  5. Ibu Maslikhah, S.Ag., M.Si. selaku pembimbing akademik yang selalu memberi semangat dan bimbingan kepada penulis.

  6. Bapak dan ibu dosen, karyawan/karyawati Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Salatiga.

  7. Ayah dan ibu yang selalu memberikan materi, doa, restu dan bimbingan kepada penulis, sehingga penulis bisa menyelesaikan studi di IAIN Salatiga.

  8. Naendy Anang Setiawan dan Al-Syafa Hilmi Ramadhan, adik tersayang yang selalu memberikan semangat, doa dan bimbingan kepada penulis.

  9. Keluarga besar KOPMA FATAWA yang telah memberikan semangat, doa dan dorongan kepada penulis.

  10. Teman-teman seperjuangan yang kita selalu menyemangati satu sama lain.

  11. Semua pihak yang telah membantu, yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.

  Tiada kata yang dapat penulis sampaikan kepada mereka semua kecuali ucapan terimakasih serta iringan doa semoga Allah SWT membalasnya dengan balasan yang baik. Amin

  Penulis menyadari bahwa karya ini jauh dari kesempurnaan. Besar harapan penulis atas kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan penulisan-penulisan selanjutnya. Walaupun demikian semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak. Amin.

  Wassalamualaikum Wr.Wb.

  Salatiga, 18 April 2016 Penulis, Dita Indi Nur Otapiyani 111-12-222 x

  

ABSTRAK

Indi , Dita Nur Otapiyani. 2016. Nilai-Nilai Spiritual Dalam Novel Syahadat Cinta Karya

. Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam. Fakultas

  Taufiqurrahman al-Azizy Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Imam Mas Arum, M.Pd.

  Kata kunci: Spiritual Seorang sastrawan berperan sebagai pendidik yang menyampaikan ajarannya melalui

komunikasi dalam sebuah teks.Saat ini, cerita-cerita keteladanan tokoh dikemas menjadi

lebih menarik lagi yang menjadi sarana hiburan sekaligus pendidikan. Sebuah karya fiksi

ditulis pengarangnya untuk menerapkan pesan moral dan tingkah laku para tokoh sesuai

dengan pandangan pengarangnya tentang konsep moral. Pesan-pesan yang disampaikan

dalam sebuah karya fiksi diharapkan dapat dihayati dan kemudian dapat diterapkan dalam

kehidupannya, misalnya nilai spiritual. Peneliti tertarik meneliti nilai-nilai spiritual yang

terkandung dalam novel Syahadat Cinta karya Taufiqurrahman al-Azizy.

  Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti ingin mengetahui lebih dalam tentang:

1) nilai-nilai spiritual, 2) karakteristik tokoh, 3) implementasi dalam kehidupan sehari-hari

dari novel tersebut. Setelah melakukan penelitian secara mendalam diharapkan peneliti dapat

memberikan sumbangan pemikiran tentang nilai-nilai spiritual dalam novel Syahadat Cinta

karya Taufiqurrahman al-Azizy.

  Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kepustakaan (library research).

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik pengumpulan data dengan cara

mengamati pada sumber-sumber tertentu, mencari, menelaah buku-buku, artikel atau lainnya

yang berkaitan dengan skripsi ini. Pengumpulan data dibagi menjadi dua sumber yaitu data

primer dan sekunder yang digunakan peneliti yaitul kepustakaan (library research).

  Sedangkan analisis data dalam penelitian ini adalah metode analisis isi (content analysis).

  Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1) Nilai-nilai spiritual yang ada dalam

novel Syahadat Cinta yaitu: kepedulian, tenggang rasa, kesabaran, kejujuran, kerjasama,

integritas, rasa syukur, keadilan, keberanian, amal, rasa percaya, kesederhanaan, kedamaian,

tanggung jawab, kemurnian hati, ketekunan, cinta. 2) Karakteristik tokoh utama dalam novel

Syahadat Cinta karya Taufiqurrahman al-Azizy tersebut adalah Iqbal, merupakan tokoh

utama yang mmpunyai sifat bertanggung jawab, mempunyai integritas yang kuat, patuh

erhadap orang tua, cinta kepada ibunya, dan peduli terhadap sesama. 3) Implementasi nilai-

nilai spiritual dalam novel Syahadat Cinta karya Taufiqurrahman al-Azizy yaitu sebagai

kekuatan untuk mengubah kehidupan seseorang karena manusia membutuhkan kekuatan

spiritual keagamaan agar terbentuk insan kamil atau manusia seutuhnya sesuai dengan

norma-norma agama.

  xi

  

DAFTAR ISI

  JUDUL ......................................................................................................... i LEMBAR BERLOGO.................................................................................. ii PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................ iii PENGESAHAN KELULUSAN .................................................................. iv PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .................................................... v MOTTO........................................................................................................ vi PERSEMBAHAN ........................................................................................ vii KATA PENGANTAR .................................................................................. viii ABSTRAK ................................................................................................... xi DAFTAR ISI ................................................................................................ xii DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xiv

  BAB I PENDAHULUAN A.

  1 Latar Belakang Masalah ................................................................

  B.

  6 Rumusan Masalah .........................................................................

  C.

  6 Tujuan Penelitian ...........................................................................

  D.

  7 Manfaat Penelitian ........................................................................

  E.

  Metode Penelitian .......................................................................... 7 F. Penegasan Istilah ............................................................................ 11 G.

  13 Sistematika Penulisan ................................................................... xii

  xiii

  BAB II PEMAPARAN NOVEL A. Biografi Taufiqurrahman al-Azizy ................................................

  15 B. Karakteristik novel Taufiqurrahman al-Azizy ..............................

  16 C. Karya-karya Taufiqurrahman al-Azizy .........................................

  18 D. Novel Syahadat Cinta ....................................................................

  19 BAB III HASIL TEMUAN A.

  Nilai-Nilai Spiritual ....................................................................... 41 B. Karakteristik Tokoh Utama ...........................................................

  70 BAB IV PEMBAHASAN A.

  Pembahasan Nilai-Nilai Spiritual ..................................................

  73 B. Implementasi .................................................................................

  128

  BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ....................................................................................

  131 B. Saran ..............................................................................................

  134 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN

  xiv DAFTAR LAMPIRAN 1.

  Sampul Novel 2. Ringkasan Novel 3. Daftar SKK 4. Lembar Konsultasi 5. Daftar Riwayat Hidup

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebutuhan manusia akan pendidikan merupakan suatu yang sangat

  mutlak dalam hidup ini, dan manusia tidak bisa dipisahkan dari kegiatan pendidikan. John Dewey (dalam Zakiyah Daradjat, 1982:1) menyatakan bahwa: pendidikan merupakan salah satu kebutuhan hidup manusia guna membentuk dan mempersiapkan pribadinya agar hidup dengan disiplin (Yasin, 2008:15).

  Pendidikan bukan hanya berpusat pada pendidikan umum saja, tetapi juga pada pendidikan Islam. Islam sendiri juga sebagai pandangan hidup bagi manusia, maka tujuan-tujuan pendidikan sesuai dengan Islam. A.Fatah Yasin (2008:20) mengatakan “pendidikan Islam adalah proses pengembangan potensi manusia dalam segala aspeknya. Proses pengembangan potensi manusia tersebut berarti suatu aktivitas atau kegiatan yang bisa saja sudah didesain, dikonsep, atau dirancang dengan sengaja sebelumnya, untuk dilaksanakan di suatu tempat (lembaga), atau berupa kegiatan tanpa dirancang, namun berdampak pada pengembangan pribadi manusia dalam segala aspeknya sesuai dengan ajaran Islam”.

  Begitu pentingnya pendidikan Islam bagi kehidupan manusia, karena dengan pendidikan Islam dapat membentuk pola pikir dan kepribadian yang memiliki spriritualitas. Sehingga tidak hanya memiliki kecerdasan intelektual saja, tetapi juga memiliki kecerdasan emosional dan spiritual.

  Proses pengembangan potensi dalam pendidikan Islam salah satunya adalah spiritual. Spirit berasal dari bahasa latin spiritus, yang berarti napas. Dalam dunia modern kata ini merujuk ke energi hidup dan ke suatu dalam diri kita yang “bukan fisik”, termasuk emosi dan karakter ini juga mencakup kualitas-kualitas vital seperti energi, semangat, keberanian, dan tekad. Kecerdasan spiritual berkembang secara alami dari kecerdasan personal (pengetahuan, penghayatan, dan pemahaman tentang diri sendiri), melalui kecerdasan sosial, sampai ke penghayatan dan pemahaman berbagai bentuk kehidupan lain dan jagat raya sendiri (Buzan, 2003:xix).

  Di era kemajuan teknologi seperti sekarang ini pendidikan tidak hanya bisa didapat di sekolah atau lembaga pendidikan formal saja ,tetapi pendidikan bisa didapat dari mana saja. Banyak media yang digunakan dalam proses pendidikan. Salah satunya melalui sebuah karya sastra yang bermutu dan berkualitas.

  Saat ini, cerita-cerita keteladanan tokoh dikemas menjadi lebih menarik lagi yang menjadi sarana hiburan sekaligus pendidikan. Bukan hanya di era modern, menurut Redyanto Noor, “dalam masyarakat (kebudayaan) Jawa dahulu misalnya, tetapi juga media pendidikan dan pengajaran (2009:6). Namun tidak banyak karya sastra yang memiliki fungsi keduanya. Kebanyakan karya sastra hanya menyuguhkan hiburan saja.

  Sebuah karya fiksi ditulis pengarangnya untuk menerapkan pesan moral dan tingkah laku para tokoh sesuai dengan pandangan pengarangnya tentang konsep moral. Pesan-pesan yang disampaikan dalam sebuah karya fiksi diharapkan dapat dihayati dan kemudian dapat diterapkan dalam kehidupannya.

  Banyak pesan-pesan yang disampaikan dalam sebuah novel, seperti pesan tentang nilai-nilai Aqidah, nilai- nilai syari‟ah, nilai-nilai pendidikan akhlak, nilai-nilai pendidikan moral, nilai-nilai pendidikan karakter, dan sebagainya. Selain disampaikannya nilai-nilai dalam sebuah karya sastra, juga ada analisis suatu masalah didalamnya. Sehingga nilai-nilai spiritualitas berpangkal pada nilai-nilai agama, maupun nilai-nilai adat atau kebiasaan agar dapat meningkatkan spiritualitas seseorang.

  Seorang sastrawan berperan sebagai pendidik yang menyampaikan ajarannya melalui komunikasi dalam sebuah teks. Lewat pemahaman pokok persoalan yang terdapat dalam suatu karya sastra, pembaca akan menemukan nilai-nilai. Nilai-nilai pendidikan bisa saja berhubungan dengan masalah manusia dan kehidupan, serta masalah agama. Hal ini tergantung pada pengarang tema apa yang akan diambilnya. Dengan begitu tema-tema penggugah spiritualitas pun dapat masuk sebagai pokok pikiran dalam karya sastra tersebut.

  Kisah-kisah yang didasarkan pada ajaran Al- Qur‟an dan Hadits seringkali digunakan sebagai media atau bahan yang disampaikan kepada pembacanya untuk menyampaikan ajaran agama Islam.Dari kisah-kisah yang diambil maupun didasarkan kepada kedua sumber hukum Islam tersebut agar dapat diambil yang haknya, dan hal-hal yang batil ditinggalkan. Dengan begitu seseorang dapat mengambil pelajarannya dari hal tersebut dan memiliki akhlak yang mahmudah. Selain itu, pengarang juga mengajak pembacanya untuk memiliki kepribadian yang islami atau kepribadian muslim. Karena yang dimaksud kepribadian seorang muslim adalah kepribadian yang mempunyai ciri khusus ajaran Islam yang merupakan cermin, sifat, dan tingkah laku, serta mengabdi kepada Allah SWT sebagai landasannya. Selain itu, novel religius yang berdasarkan ajaran-ajaran Al-

  Qur‟an dan al-Hadits juga agar dapat menggugah spiritualitas pembacanya.

  Tren perkembangan ilmu pengetahuan di bidang SDM terkini, dunia telah mengarah pada aspek etika bahkan aspek spiritualitas dalam membangun SDM-nya. Prof Dr Gay Hendrick dan Kate Ludeman dalam bukunya mengatakan: “ saat ini tren perusahaan-perusahaan raksasa dunia sudah mengarah pada aspek spiritual dalam perkemban gan SDM” (Agustian, 2007:8). Dari penjelasan tersebut, dapat diketahui bahwa realitas spiritual di masyarakat sekitar semakin mengedepankan spiritualitasnya. Masyarakat bukan hanya berpandangan kepada dunia saja tetapi juga akhirat. Masyarakat sudah mulai memahami pentingnya nilai spiritual dalam memaknai kehidupan ini, walaupun belum keseluruhan dari masyarakat yang ada memahaminya.

  Tren kebangkitan spiritualitas di seluruh dunia ini sesungguhnya adalah tanda-tanda keruntuhan paham materialisme, dan inilah awal kebangkitan spiritualitas. Dengan kata lain, spiritualitas akan segera ditempatkan diatas materialisme sebagai nilai, makna dan tujuan hidup tertinggi (Agustian, 2007: 10).

  Dewasa ini, banyak novel religius yang berdasarkan kisah-kisah yang ada di dalam Al- Qur‟an dan Al-Hadits yang nantinya agar dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu karya sastra religius adalah novel karya Taufiqurrahman al-Azizy yaitu seorang pengarang novel yang ingin menggugah spiritual pembacanya. Novel ini juga diperkuat dengan dalil-dalil Al-

  Qur‟an dan Hadits. Sehingga cerita yang ada didalamnya bukan hanya sekedar imajinasi tetapi juga ada nilai pembelajaran didalamnya. Dengan kata lain, novel ini tidak hanya bernilai estetis, tetapi juga bernilai edukatif. Dari berbagai nilai yang dapat dipelajari dari novel tersebut, salah satunya yaitu nilai spiritualitas.

  Berdasarkan latar belakang diatas, penulis ingin mengeksplorasi lebih jauh tentang isi dari novel Syahadat Cinta yang berkaitan dengan nilai spiritual yang ingin dituangkan dalam sebuah tulisan yang berbentuk skripsi yang berjudul

  “NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA KARYA TAUFIQURRAHMAN AL- AZIZY”.

B. Rumusan Masalah

  Dari latar belakang di atas, penulis memfokuskan masalah sebagai berikut:

  1. Nilai-nilai spiritual apa saja dalam novel Syahadat Cinta karya Taufiqurrahman al-Azizy? 2. Bagaimanakah karakteristik tokoh utama dalam novel Syahadat Cinta karya Taufiqurrahman al-Azizy?

  3. Bagaimanakah implementasi nilai-nilai spiritual yang terkandung dalam novel Syahadat Cinta karya Taufiqurrahman al-Azizy pada kehidupan sehari-hari? C.

   Tujuan Penelitian

  Tujuan penelitian merupakan pernyataan sasaran yang ingin dicapai dalam penelitian. Isi dan rumusan tujuan penelitian mengacu pada rumusan masalah, kalimatnya berbentuk kalimat pernyataan (STAIN Salatiga, 2008:16)

  Penelitian berjudul “Nilai-nilai Spiritual dalam Novel Syahadat Cinta karya Taufiqurrahman al-

  Azizy” bertujuan untuk: 1. Mengetahui nilai-nilai spiritual apa saja dalam novel Syahadat Cinta karya Taufiqurrahman al-Azizy.

  2. Mengetahui karakteristik tokoh utama dalam novel Syahadat Cinta karya karya Taufiqurrahman al-Azizy.

3. Mengetahui implementasi nilai spiritual yang terkandung dalam novel

  Syahadat Cinta karya Taufiqurrahman al-Azizy pada kehidupan sehari- hari.

D. Manfaat Penelitian

  Adapun hasil dari penelitian ini diharapkn dapat memberikan manfaat antara lain:

  1. Secara teoritis a.

  Menambah wawasan bagi pembaca tentang keberadaan karya- karya satra, khususnya novel yang memuat nilai-nilai positif.

  b.

  Menambah dan memperkaya keilmuan media sebagai sarana pendidikan.

  c.

  Bagi peminat sastra pada umumnya diharapkan akan lebih mudah dalam memahami nilai-nilai atau pesan-pesan yang terkandung dalam sebuah karya sastra.

  2. Secara praktis a.

  Untuk menambah wawasan bagi penulis dalam mengetahui nilai- nilai spiritualitas yang terkandung dalam novel Syahadat Cinta karya Taufiqurrahman al-Azizy.

  b.

  Memberikan manfaat bagi pembaca pada umumnya dan khususnya bagi penulis sendiri.

E. Metode Penelitian

  Pengertian metode, berasal dari kata mothodos (Yunani) yang dimaksud adalah cara atau suatu jalan. Metode merupakan kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan suatu cara kerja (sistematis) untuk memahami suatu objek atau subjek penelitian, sebagai upaya untuk menemukan jawaban yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan termasuk keabsahannya (Ruslan, 2014:24).

1. Jenis penelitian

  Jenis penelitian yang penulis lakukan adalah penelitian kepustakaan (library research) dengan menggunakan pendekatan deskriptif analisis (descriptive of analyze research). Deskriptif analisis ini mengenai blibliografi yaitu pencarian fakta, hasil dan ide pemikiran seseorang melalui cara mencari, menganalisis, membuat interprestasi serta melakukan generalisasi terhadap hasil penelitian yang di lakukan (Moleong, 2005:29). Prosedur dari penelitian ini adalah untuk menghasilkan data dekriptif yang berupa data tertulis setelah dilakukan analisis pemikiran (content analyze) dari suatu teks (Robert B & Steven J, dalam Moleong, 1995:31).

  Penelitian ini menggunakan literatur dan teks sebagai objek utama analisis yaitu dalam penelitian ini adalah novel yang kemudian dideskripsikan dan menjelaskan teks-teks dalam novel yang mengandung nilai-nilai spiritual dengan menguraikan dan menganalisis serta memberikan pemahaman atas teks-teks yang dideskripsikan.

  2. Metode pengumpulan data Metode pengumpulan data yang penulis gunakan adalah metode dokumentasi. Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal- hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda, dan sebagainya (Arikunto, 2006: 231).

  Penelusuran dokumentasi ini penting untuk mengumpulkan data guna menjadi referensi dalam penyusunan skripsi ini. Melalui dokumentasi ini juga dapat ditemukan teori-teori yang bisa dijadikan bahan pertimbangan berkenaan dengan judul penelitian ini.

  3. Sumber data Sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat diperoleh (Arikunto, 2006:129).

  a.

  Data primer Sebagai sumber data primer dalam penelitian ini adalah novel Syahadat Cinta karya Taufiqurrahman al-Azizy.

  b.

  Data sekunder Sebagai sumber data sekunder dalam penelitian ini diambil dari sumber-sumber yang lain dengan cara mencari, menganalisis buku- buku, internet, dan informasi lainnya yang berhubungan dengan judul penelitian skripsi ini.

4. Teknik analisis data

  Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis isi (content analys). Penelitian dengan metode analisis isi digunakan untuk memperoleh keterangan dari isi komunikasi, yang disampaikan dalam bentuk lambang yang terdokumentasi atau dapat didokumentasikan. Metode ini dapat dipakai untuk menganalisis semua bentuk komunikasi, seperti pada surat kabar, buku, puisi, film, cerita rakyat, peraturan perundang-undangan, dan sebagainya (Hadi, 2005:175).

  Dengan menggunakan analisis isi, peneliti dimungkinkan mengobservasi pesan-pesan publik komunikator pada waktu dan tempat sendiri yang dipilih oleh peneliti. Prosedur penggunaannya pun tidak terlalu rumit. Setidaknya ada tiga macam alasan mengenai perlunya suatu metode penelitian analisis isi terhadap pernyataan seseorang, buku, media massa, atau yang lain (Hadi, 2005:175).

  Dengan menggunakan metode analisis isi, akan diperoleh suatu hasil atau pemahaman terhadap berbagai isi pesan.

  Selain itu penulis juga menggunakan metode deskriptif analisis yang terdiri dari tiga kegiatan, diantaranya adalah reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan/verifikasi (Milles & Huberman, 1992:16). Pertama setelah pengumpulan data selesai, maka tahap selanjutnya mereduksi data yang telah diperoleh, yaitu dengan menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu, dan mengorganisasi data, dengan demikian maka dapat ditarik kesimpulan.

F. Penegasan Istilah

  Untuk mempermudah pembaca memperoleh pemahaman dan gambaran yang pasti terhadap istilah tersebut, maka penulis akan menjabarkan terlebih dahulu yaitu: 1.

  Nilai Nilai (value) adalah panduan-panduan untuk bertindak atau bersikap yang berasal dari dalam diri kita sendiri (Buzan, 2003:22).

  Sedangkan nilai menurut (Rokeach, dikutip dalam Darmiyati Zuchdi, 2011:195) merupakan suatu keyakinan yang dalam tentang perbuatan, tindakan, atau perilaku yang dianggap baik dan dianggap jelek.Nilai menurut (Tyler, dikutip dalam dikutip dalam Darmiyati Zuchdi, 2011: 195) nilai adalah suatu objek, aktivitas, atau ide yang dinyatakan oleh individu yang mengendalikan pendidikan dalam mengarahkan minat, sikap dan kepuasan.

  Dari pendapat para ahli atas dapat ditarik kesimpulan bahwa nilai adalah suatu objek, ide, tindakan atau perbuatan yang dianggap baik atau dianggap jelek yang selaras dengan kepercayaan.

2. Spiritual

  Spiritual merupakan konsep keseluruhan tentang spirit, berasal dari bahasa latin spiritus, yang berarti napas. Pada saat ini, spiritual lebih merujuk ke energi hidup dan ke sesuatu dalam diri kita yang

  “bukan fisik” termasuk emosi dan karakter. Ini mencakup kualitas- kualitas vital seperti energi, semangat, keberanian, dan tekad (Buzan, 2003: xix). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Spiritual merupakan rohani, batin, kejiwaan, mental, moril lw jasmani, fisik, materiil (Poerwadarminta:675).

  Spiritual adalah kesadaran dini dimana individu mengikutinya kemanapun kesadaran diri itu membawanya. Kesadaran dini ini mendorong individu untuk secara terus menerus mengaktualisasikan dirinya secara optimal dan utuh (Safaria, 2007:16).

  Jadi nilai spiritual adalah suatu nilai yang berhubungan dengan sesuatu yang sakral dan agung. Nilai spiritual merupakan nilai tertinggi dan bersifat mutlak karena bersumber kepada Tuhan Yang Maha Esa.

3. Novel Novel adalah sebuah karya fiksi prosa yang tertulis dan naratif.

  Biasanya dalam bentuk cerita (Maslikhah, 2013:126).Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), novel adalah karangan prosa yang panjang mengandung rangkaian ceritakehidupan seseorang dengan orang di sekelilingnya dengan menonjolkan watak dan sifat setiap pelaku.

  Menurut Aminudin (1991:66), novel merupakan suatu karya sastra prosa fiksi, mengandung beberapa unsur pokok, yaitu: pengarang atau naratos, isi penciptaan, media penyampaian isi berupa bahasa, dan elemen-elemen fiksional atau unsur-unsur intrinsik yang membangun karya fiksi itu sendiri sehingga menjadi suatu wacana. Pada sisi lain, dalam rangka memaparkan isi, pengarang akan memaparkannya melalui penjelasan atau komentar dialog maupun monolog, dan melalui perbuatan action.

  Novel adalah cerkan yang panjang , yang mengetengahkan tokoh-tokoh dan menampakkan serangkaian peristiwa dan latar (setting) secara terstruktur(Noor, 2009:27).

  Dalam penelitian kali ini, peneliti akan meneliti isi dari Novel Syahadat Cinta karya Taufiqurrahman al-Azizy sebagai bahan penelitian yang mengandung nilai-nilai spiritualitas dengan meneliti isi dan memperhatikan unsur-unsur intrinsik pembangun novelnya.

G. Sistematika Penulisan Skripsi

  Sistematika penulisan skripsi yang disusun terbagi dalam tiga bagian, yaitu bagian awal, bagian isi, dan bagian akhir. Bagian awal terdiri dari sampul, lembar berlogo, halaman judul, halaman persetujuan pembimbing, halaman pengesahan kelulusan, halaman pernyataan orisinalitas, halaman motto dan persembahan, halaman kata pengantar, halaman abstrak, halaman daftar isi, halaman daftar lampiran.

  Bagian inti atau isi dalam penelitian ini, penulis menyusun ke dalam lima bab yang rinciannya adalah sebagai berikut:

  BAB I PENDAHULUAN Bab ini memaparkan latar belakang masalah, fokus penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, penegasan istilah, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan skripsi.

  BAB II BIOGRAFI NOVEL Dalam bab ini akan diuraikan tentang paparan novel itu sendiri dan biografi dari pengarang Novel Syahadat Cinta karya Taufiqurrahman al-Azizy.

  BAB III HASIL TEMUAN Dalam bab ini akan diuraikan tentang nilai-nilai spiritual yang ada dalam Novel Syahadat Cinta karya Taufiqurrahman al-Azizy.

  BAB IV PEMBAHASAN Dalam bab ini akan diuraikan mengenai pembahasan dalam Novel Syahadat Cinta karya Taufiqurrahman al-Azizy dan implementasi nilai-nilai spiritual dalam Novel Syahadat Cinta di kehidupan sehari-hari.

  BAB V PENUTUP Bab penutup berisi kesimpulan dan saran.

BAB II PEMAPARAN NOVEL A. Biografi Penulis Nama Taufiqurrahman al-Azizy merupakan nama seorang penulis

  di Indonesia. Nama aslinya Taufiqurrahman al-Azizy adalah Muhammad Muhyidin. Meskipun Taufiqurrahman al-azizy adalah salah satu penulis yang menghasilkan karya-karya yang sebagian termasuk bestseller, akan tetapi sulit untuk mencari biodata atau biografi Taufiqurrahman al-Azizy. Karena Taufiqurrahman al-Azizy tidak pernah memasukkan foto atau biografinya di setiap akhir karyanya. Berbeda dengan penulis lain yang selalu mencantumkan foto dan biografinya di setiap akhir karyanya.

  Berikut ini informasi yang penulis dapatkan mengenai biografi Taufiqurrahman al-Azizy dari berbagai sumber di internet -p.pdf). Taufiqurrahman al-Azizy lahir pada tanggal 9 Desember 1975 di Boyolali dengan nama asli Muhammad Muhyidin. Anak kedua dari dua bersaudara dari Sunai m Ibnu Abu Darda‟ dan Robiyatun ini besar di Wonosobo dan menghabiskan waktuya untuk menulis.

  Pengalaman pendidikannya diawali di SD Impres Seworan, Boyolali. Kemudian beliau berpindah ke Wonosobo dan melanjutkan pendidikan di SMPN 1 Wonosobo. Selesai menamatkan studinya di Qur‟an (IIQ) dan mondok di Pesantren Ilmu al-Qur‟an Hidayatul Qur‟an yang diasuh oleh K.H Drs. Ahsin Wijaya al-Hafizh, M.A selama tiga tahun. Karena tanggung jawab keluarga, beliau kembali lagi ke Wonosobo dan melanjutkan studinya di Universitas Sains Qur‟an (UNSIQ). Beliau juga aktif di beberapa organisasi kampus baik intra maupun ekstra, diantaranya pernah menjadi ketua senat mahasiswa Fakultas dakwah di UNSIQ, ketua lembaga dakwah mahasiswa mahasiswa UNSIQ, dan ketua HMJ Cabang Wonosobo selama dua periode tahun 1999 dan 2000. Selain itu, beliau juga terlibat di berbagai Penelitian Sosial Ekonomi, interfaith Commite (IFC), dan fasilitator pada Bagian Pemberdayaan Perempuan Setda Wonosobo. Disamping itu, karena produktifitasnya dalam menulis, beliau juga diangkat sebagai Ketua Ikatan Penulis Wonosobo.

B. Karakteristik Novel Taufiqurrahman al-Azizy

  Ciri khas penulis Taufiqurrahman al-Azizy ini adalah sebagian besar mencoba mengajak pembacanya untuk kembali kepada Allah secara kaffah, dengan berusaha mengkaji lebih dalam ajaran-ajaran Islam, sehingga tidak terkesan kaku dan dapat diterima seluruh umat Islam.

  Taufiqurrahman mempunyai ciri khas tersebut karena backgroundnya dalam ilmu dakwah, sehingga idealismenya terefleksi dalam setiap buku yang dihasilkan.

  Dari karya-karyanya, Taufiqurrahman al-Azizy membagi pemahaman bahwa cerita fiksi tidak hanya semata-mata menghadirkan hiburan bagi kegairahan intelektual. Lebih dari itu, tujuannya adalah untuk menunjukkan dan mengajak para sahabat untuk menikmati keindahan beragama dalam rangka mendekati dan berada dekat dengan Allah SWT.

  “selalu berupaya untuk memperbaiki kualitas hidup; yang kaya menggunakan sayap syukur untuk mencapai ridha Allah, sedang yang miskin terbang bersama sayap sabar mencapai cita-Nya. Untuk menjadi lebih baik, tak ada jalan kecuali merevolusi diri memegang teguh kebaikan. Untuk menjadi benar, tak ada jalan lain kecuali berupaya meningkatkan derajat pemahaman akan nilai-nilai kebenaran. Dan cinta adalah tujuan dari setiap hamba. Kenikmatan dan kelezatan hidup di dunia ini hanya akan terjadi tatkala cinta telah disandarkan secara total kepada Allah”. Kalimat yang sangat menginspirasi dan dapat menggugah spiritualitas seseorang.

  Menurutnya, Allah memberikan akal dan pikiran untuk digunakan dengan sebaik-baiknya, mengkaji ayat-ayat al- Qur‟an agar dapat diaplikasikan dalam kehidupan nyata. Pemikirannya ini teraktualisasi dalam setiap karyanya yang kebanyakan membahas masalah psikologi agama.

  Begitulah karakteristik novel karya Taufiqurrahman al-Azizy. Sederhana dan menginspirasi sehingga mudah dipahami oleh pembaca serta pesan yang ingin disampaikan dalam novel dapat tersampaikan dengan baik kepada pembaca. Sehingga dapat memberikan manfaat yang besar setelah membaca karya-karyanya.

  Salah satunya adalah novel Syahadat Cinta yang menjadi bahan penelitian ini. Novel pertama dari trilogi makrifat cinta ini diceritakan secara sederhana, mudah dicerna namun tidak instan, penuh hikmah, diperkuat dengan dalil-dalil al-

  Qur‟an maupun al-Hadits, mengharukan, penuh keteladanan, dan menginspirasi yang dikemas dalam novel spiritual pembangun iman.

C. Karya-Karya Taufiqurrahman al-Azizy

  Sebagai seorang penulis, beliau tergolong sebagai penulis yang produktif. Selama kurun waktu lima tahun, sudah seratus buku lebih yang ia hasilkan. Dan beberapa diantaranya termasuk kategori bestseller.

  Berikut ini penulis menuliskan karya-karya Taufiqurrahman al- Azizy yang telah diterbitkan dan sudah tersebar. Karya-karyanya diantaranya adalah:

1. Mengajar Anak Berakhlak al-Qur‟an (2004) 2.

  Buku Pintar Mendidik Anak Sholeh dan Sholehah Sejak dalam Kandungan sampai Remaja (2006) 3. Nggak Kaya Duit Asal Kaya Hati (2006) 4. Misteri Energi Istighfar (2006) 5. Kasidah-kasidah Cinta (2007) 6. Keajaiban Shodaqoh (2007) 7. Misteri Energi Wudhu (2007) 8. Sejuta Keajaiban Sholawat Nabi (2007) 9. Membelah lautan jilbab (2007) 10. Syahadat Cinta (2007) 11. Musyafir Cinta (2007) 12. Ma‟rifat Cinta (2007) 13. Kitab Cinta Yusuf dan Zulaikhah (2007)

14. Misteri shalat Tahajud (2007) 15.

  The Truth Power of Heart (2007) 16. Menagih Janji Tahajud (2007) 17. Bibir Tersenyum Hati Menangis (2007) 18. Orang Kota Mencari Allah (2008) 19. Dan lain-lain D.

   Novel 1.

  Profil Novel Judul : Syahadat Cinta Penulis : Taufiqurrahman al-Azizy Penyunting : Agus CH.

  Tata sampul & isi : Hendra Pracetak : Ita, Yanto, Dwi, Ismanto Penerbit : DIVA Press

  Sampangan Gg. Perkutut No.325-B Jl. Wonosari, Baturetno Banguntapan Yogyakarta

  Tebal buku : 520 halaman Novel Syahadat Cinta ini merupakan buku pertama dari trilogi

  Ma‟rifat Cinta. Dua novel yang lain adalah Musyafir Cinta dan Ma‟rifat Cinta. Novel trilogi ini berisi tentang semangat pencarian semangat pencarian kebenaran Islam yang kaffah.

  Trilogi ini digarap seusai menafakuri salah satu ayat al- Qur‟an yang mengisahkan tentang pencarian Tuhan oleh Nabi Ibrahim as.

  Inspirasi besar itulah yang mendorong Taufiqurrahman al-Azizy mengarang buku bacaan islami. Novel spiritual ini menjadi kesaksian (syahadat) pengembaraan religius seorang anak metro dalam tempias wajah Ilahiyah yang sarat gesekan spiritual. Perjalanan spiritual tokoh utama dalam mencari cinta dan agama menimbulkan pergolakan pemikiran Islam dalam latar Pondok Pesantren.

2. Sinopsis Novel

  Cerita dalam novel ini dimulai dari seorang anak metro yang baru tinggal di Pesantren Tegal Jadin, Solo. Namanya adalah Iqbal.

  Iqbal hampir selama dua bulan di pesantren tersebut yang kesehariannya adalah mengambil air dari telaga untuk dibawa ke pesantren.

  Dua bulan yang lalu, Iqbal adalah anak dari seorang pengusaha minyak yang kaya raya, anak tunggal Daeng Abdillah. Segala yang diinginkan pasti dituruti dan bisa melakukan semuanya. Iqbal selalu menggunakan waktunya untuk bersenang-senang, sering mendatangi

  night club, minum minuman keras, dan keras kepala. Iqbal bisa

  demikian keras kepala kepada orang lain, tetapi tidak dengan ibunya yang begitu sabar terhadapnya.

  Suatu ketika tanaman yang Iqbal rawat itu layu. Ia marah kepada ibunya. Hingga menjelang pagi Iqbal baru pulang dengan keadaan mabuk. Ibu menghampirinya untuk memapah Iqbal, tetapi Iqbal mendorong ibunya keras-keras hingga jatuh. Pagi hari ketika bangun, Iqbal diberitahu kalau ibunya dirawat di rumah sakit yang koma selama beberapa hari dikarenakan ada pendarahan di otaknya, saat itulah pertama kali Iqbal teringat pada Allah, lalu memohon ampunan- Nya dan memohon belas kasih-

  Nya. Iqbal terus berdo‟a, tetapi tidak shalat karena tidak tahu bagaimana caranya shalat, wudlupun juga sama.

  Beberapa hari kemudian ibunya sadar. Iqbal minta maaf dan bilang kepada ibunya jika ingin berubah, yaitu belajar agama.

  Mendengar permintaan anaknya, ibunya menangis bahagia. Dan ibunya teringat ada pondok pesantren yang bagus di Solo, di tempat kiai Shidiq. Iqbal bertekad bulat untuk ke pesantren, bulan Juli ia berangkat. Tiba-tiba ia diserang keraguan yang amat sangat, ia merasa sangat takut. Kembali ia teringat ibu, dan ingatan inilah yang telah memberikan kekuatan untuk mengusir keraguan.

  Sesampainya di pondok pesantren, Iqbal disapa oleh kang Rakhmat. Setelah sekian menit bercakap-cakap, kang Rakhmat mengajak Iqbal ke rumah kiai. Di rumah itu, dia ditemui oleh seorang kiai yang nantinya menyuruh Iqbal mengambil air dari telaga.

  Kegiatan Iqbal hanyalah mengambil air dan tidak disuruh melaksanakan kewajiban-kewajiban di pesantren seperti santri-santri yang lain. Iqbal berpikir tidak bisa begitu terus, pesantren adalah tempatnya para santri untuk menimba dan melaksanakan ilmu agama, bukan mencari air sepertinya. Ia pergi ke rumah kiai sepuh. Iqbal mengutarakan maksudnya kepada kiai Subadar, dan diceritakan semua riwayat hidupnya. Saat bercakap-cakap dengan kiai Subadar, kiai sepuh mendekati Iqbal dan kiai Subadar. Saat itu juga Iqbal disuruh mengambil air selama dua bulan lagi.

  Wujudnya memang Iqbal mengambil air dan melaksanakan perintah kiai sepuh, tetapi ia merasa jengkel atas perintah kiai sepuh kepadanya. Iqbal terus mengumpat. Lalu ada suara seorang gadis yang tiba-tiba muncul dari belakangnya dengan omongan kasar. Iqbal kemudian mencaci maki, menjelek-jelekkan gadis tersebut sampai menangis kemudian lari meninggalkannya. Semua kejengkelannya ditumpahkan kepada gadis itu.

  Ketika hampir sampai di pesantren, ada Ihsan yang mendatangi Iqbal dan memberitahu jika kiai Subadar sudah mencarinya karena telah mencaci maki putrinya, Neng Aisyah. Ihsan memberikan nasihat kepadanya agar meminta maaf kepada kiai Subadar juga neng Aisyah. Karena rasa takutnya, Iqbal memilih untuk menenangkan diri pergi dari pesantren. Dia memilih untuk pergi ke Salatiga, saat di Bus Iqbal mendapat kenalan Khaura dan Priscillia.

  Sesampai di Salatiga, ia melihat seorang ibu pengemis dengan anak balitanya di sebrang jalan. Timbul niatnya untk mendekati dan memberikan shadaqah kepada ibu tersebut. Iqbal tertarik untuk ikut ibu tersebut pulang kerumahnya, dan ibu itu (bu Jamilah) meng-iyakan.

  Rutinitas keluarga bu Jamilah seusai shalat subuh adalah mengaji, dan Iqbal meminta Iryad untuk diajari membaca al- Qur‟an, dan akhirnya sampai bisa membaca ayat suci al-

  Qur‟an. Tak terasa sepuluh hari Iqbal meninggalkan pesantren, selama sepuluh hari pula ia sudah hafal bacaan shalat, bisa membaca al-

  Qur‟an, dan telah membaca banyak buku.

  Suatu ketika, Iqbal kedatangan tamu tiga orang pemuda jamaah Majlis Taklim Masjid Kauman yang meminta Iqbal untuk meminta pergi dari rumah Ibu Jamilah karena bukan mahramnya. Lalu Iqbal didatangi tiga orang polisi untuk dibawa ke kantor polisi karena dikira seorang teroris yang berteman dengan ketiga orang tadi. Selama dipenjara Iqbal mengajak teman-temannya untuk beribadah. Akhirnya bu Jamilah dan anak-anaknya beserta Priscillia bisa mengeluarkannya dari penjara, saat itu juga Priscillia masuk agama Islam.

  Karena masih teringat dosanya dengan Aisyah, Iqbal pulang ke pesantren dan segera meninta maaf kepada Aisyah lalu memaafkannya.

  Ketika di pesatren, Iqbal mendapat surat dari Priscillia kalau dirinya disiksa oleh bapak ibu karena masuk Islam. Dan mendatangi Iqbal ke pesantren saat Iqbal bertemu dengan Zaenab yang menurut peraturan pondoknya tidak boleh dilakukan. Teman-teman pondoknya melihat perbuatan Iqbal yang bertemu dengan Zahra dan Priscillia bukanlah ajaran Islam. Saat itu Iqbal dikeroyok teman pondoknya lalu dihadapkan pada kiai Subadar dan kiai sepuh. Akhirnya Iqbal dikeluarkan dan didawuhi kiai sepuh untuk kembali tiga tahun lagi menjemput mereka berdua (Zaenab dan Priscillia).

  Melanjutkan novel Syahadat Cinta, Iqbal pun pergi meninggalkan pesantren Tegal Jadin. Namun ia tidak tahu harus pergi kemana. Dalam bis Iqbal bertemu dengan Firman, dan keluarganya memintya Iqbal memintanya untuk tinggal di rumah Firman karena menganggapnya sebagai mukjizat Allah yang dapat mengajak Firman kembali mendirikan shalat. Selama Iqbal tinggal disana ia memutuskan untuk menghafalkan al- Qur‟an. Ia pun kini telah hafal al-Qur‟an.

  Ia memutuskan untuk kembali ke pesantren seperti janjinya kepada Kyai sepuh untuk mempersunting seorang atau tiga gadis. Ia pun diantar keluarga dan para sahabatnya.iqbal pun merasa senang sekali dan grogi bahwa setelah tiga tahun ia akan bertemu kekasihnya.

  Selamat tinggal Banjarnegara.

  Berlanjut dalam novel Ma‟rifat cinta, ketibaan Iqbal di Pondok Tegal Jadin mendapat kejutan bahwa kang Rakhmat sakit karena penyesalan terhadap perbuataanya kepada Iqbal. Namun setelah mendengar perkataan maaf sendiri dari Iqbal, Rakhmat menghembuskan nafas terakhir dalam pelukan Iqbal.

  Jiwa dan perasaan Iqbal menjadi nanar untuk membuat pilihan diantara ketiga gadis tersebut, yaitu: Zaenab, Priscillia, Khaura. Dan Iqbal menyerahkan urusan tersebut kepada Kyai sepuh untuk memilih calon istri dari ketiga gadis tersebut. Akhirnya setelah mendapat restu, Iqbal dinikahkan dengan Fatimah Priscillia Zahra dengan mahar surah ar-Rahman bersaksikan semua pelajar Pondok Tegal Jadin.

E. Unsur Intrinsik Novel

  Setiap karya sastra mengandung unsur-unsur intrinsik. Unsur intrinsik novel adalah unsur-unsur yang membangun karya sastra dari dalam. Adapun unsur-unsur intrinsik dalam novel Syahadat Cinta adalah sebagai berikut:

  1. Tema Tema novel ini adalah pengembaraan religius seorang anak metro, dan berisi tentang semangat pencarian kebenaran Islam yang kaffah (menyeluruh/ totalitas), dengan demikian agar menjadi seorang mu‟min yang kaffah berarti menjadi mukmin yang total.

  2. Penokohan Berikut ini adalah tokoh-tokoh dalam Novel Syahadat Cinta: a.

  Iqbal Iqbal adalah tokoh utama/sentral dalam novel Syahadat

  Cinta ini, yang merupakan anak tunggal dari seorang pengusaha minyak yang kaya raya di Jakarta. Iqbal adalah sosok anak yang penurut terhadap ibunya, mempunyai prinsip yang kuat, berniat untuk berubah menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya. Awalnya tokoh Iqbal ini merupakan mendatangi night club, tidak menyelesaikan kuliahnya, dan senang bertengkar. Tetapi karena sesuatu hal, Iqbal berniat untuk berubah, dan ingin belajar agama. Iqbal memiliki prinsip yang kuat untuk berubah dalam pengembaraan religiusnya.

  Seperti percakapannya dengan ibu ketika ingin berubah berikut ini:

  “aku ingin belajar agama, ibu. Aku malu kepada diriku sendiri. Juga kepada ibu, kepada pak Kardi, kepada bik Inah. Dan...aku malu kepada Allah, ibu. Aku ini seorang muslim, tetapi aku tidak bisa shalat. Wudlu pun aku tak tahu. Betapa kotornya aku ini, ibu. Aku ingin berubah....”

  (al-Azizy, 2007:23).

  b.

  Ibu Ibu adalah sosok yang penyayang, perhatian, ramah, bahasanya lembut, sikapnya sopan, dan selalu sabar. Seperti kata Iqbal:

Dokumen yang terkait

ASPEK KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL TENTANG KAMU KARYA TERE LIYE SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 0 13

NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM NOVEL RANTAU 1 MUARA KARYA AHMAD FUADI SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar

0 1 126

PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE MENURUT PERSPEKTIF PENDIDIKAN AKHLAK SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 2 153

NILAI-NILAI KEDISIPLINAN DALAM NOVEL ANAK SEJUTA BINTANG SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 1 156

NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL ANAK-ANAK ANGIN KARYA BAYU ADI PERSADA SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 144

KONSEP PENDIDIKAN AKHLAQ DALAM KITAB TAISIRUL KHALAQ KARYA HAFIDZ HASAN AL-MAS’UDI SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pdi)

0 1 108

ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM AL-QURAN SURAT AN NAHL AYAT 90-91 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

0 0 83

NILAI-NILAI PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB ‘AQIDATUL AWAM KARYA SAYID AHMAD AL – MARZUKI SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

0 2 112

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN HUMANIS DI SMP ALTERNATIF QARYAH THAYYIBAH SALATIGA TAHUN 2016 SKRIPSI Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

0 0 132

PENDIDIKAN AKHLAK ANAK DALAM BUKU CARA NABI MENDIDIK ANAK KARYA MUHAMMAD IBNU ABDUL HAFIDH SUWAID SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

0 0 79