NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL ANAK-ANAK ANGIN KARYA BAYU ADI PERSADA SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

  

NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM

DALAM NOVEL ANAK-ANAK ANGIN

KARYA BAYU ADI PERSADA

SKRIPSI

  

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh

ETIK HANDAYANI

  

NIM 11111162

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2015

  

NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM

DALAM NOVEL ANAK-ANAK ANGIN

KARYA BAYU ADI PERSADA

SKRIPSI

  

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh

ETIK HANDAYANI

  

NIM 11111162

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2015

  

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO اًرْسُي ِرْسُعْلا َعَم َّنِا “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan”.

  (Q.S. Al Insyirah ayat 6) PERSEMBAHAN

  Untuk orangtuaku (Bapak Zarkasi dan Ibu Suratmi), Kakakku (Volta Nafidatul Ifayati dan Rofik Prihatin),

  Adikku (M. Tigor Z dan Ayu Lestari Z), Para dosenku, saudara-saudaraku, Dan sahabat-sahabat seperjuanganku.

KATA PENGANTAR

  Alhamdulillah puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Nilai-nilai Pendidikan Islam dalam Novel Anak-anak Angin Karya Bayu Adi Persada. Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad Saw beserta keluarga, sahabat, dan seluruh umat yang mencintainya.

  Ucapan terima kasih tidak lupa penulis sampaikan kepada berbagai pihak yang telah memberikan motivasi, bimbingan, arahan dan bantuan dalam menyelesaikan skripsi ini, khususnya kepada: 1.

  Dr. Rahmat Haryadi, M. Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.

  2. Suwardi, M.Pd. selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga.

  3. Siti Rukhayati, M. Ag., selaku Ketua Jurusan PAI.

  4. Imam Mas Arum, M. Pd., selaku pembimbing yang telah mengarahkan, membimbing, memberikan petunjuk dan meluangkan waktunya dalam penulisan skripsi ini.

  5. Dra. Sri Suparwi, M.A., selaku dosen pembimbing akademik yang membantu penulis selama menuntut ilmu di IAIN Salatiga.

  6. Bapak dan Ibu dosen IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu, bagian akademik dan staf perpustakaan yang telah memberikan layanan serta bantuan kepada penulis.

  7. Bapak dan Ibu Penulis (Bapak Zarkasi dan Ibu Suratmi), yang senantiasa memberikan dukungan berupa moril, materil, dan spiritual kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini.

  8. Teman-teman senasib seperjuangan 2011, khususnya jurusan PAI. Terima kasih atas dukungan dan bantuannya.

  9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu. Terima kasih atas bantuan dan motivasinya.

  Harapan penulis semoga Allah SWT memberikan pahala yang setimpal kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini teriring dengan doa Jazakumullah Khairal Jaza’.

  Penulis menyadari bahwa skripsi ini, masih terdapat banyak kekurangan baik dalam isi maupun metodologi. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun penulis harapkan dari berbagai pihak guna perbaikan penulisan di masa yang akan datang. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.

  Salatiga, 07 Agustus 2015 Penulis Etik Handayani

  

ABSTRAK

  Handayani, Etik. 2015. Nilai-nilai Pendidikan Islam dalam Novel Anak-Anak

  Angin Karya Bayu Adi Persada . Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama

  Islam. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Imam Mas Arum, M.Pd.

  Kata Kunci: Nilai-nilai Pendidikan Islam, Novel Anak-Anak Angin.

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah nilai-nilai pendidikan Islam dalam novel Anak-Anak Angin karya Bayu Adi Persada. Pertanyaan utama yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah: 1. Apakah nilai-nilai pendidikan Islam yang terkandung pada novel Anak-Anak Angin karya Bayu Adi Persada 2. Bagaimanakah karakteristik tokoh utama pendidik yang patut diteladani pada novel Anak-Anak Angin karya Bayu Adi Persada 3. Bagaimanakah implikasi nilai-nilai pendidikan Islam yang terkandung pada novel Anak-Anak Angin Karya Bayu Adi Persada pada kehidupan sehari- hari.

  Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kepustakaan (library research), sedangkan metode yang digunakan adalah metode deskriptif analisis (descriptive of analyze research). Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan karya sastra, yaitu pendekatan pragmatik. Dalam pengumpulan datanya menggunakan metode studi pustaka, wawancara, dan dokumentasi, analisis data yang digunakan dalam skripsi ini adalah analisis isi (content analysis).

  Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa : (1) Nilai-nilai Pendidikan Islam yang terkandung dalam novel Anak-Anak Angin diantaranya: nilai pendidikan aqidah/keimanan (iman kepada Allah), nilai pendidikan syari’ah/ibadah (salat tahajud, wudhu, salat berjamaah, puasa, azan, membaca al

  {akhlak terhadap Allah (adab berdoa, qur’an, berdoa), nilai pendidikan akhlak bersyukur, husnudzan, tawakal), akhlak terhadap diri sendiri (qanaah, menjaga niat, muhasabah, ikhlas, tanggung jawab, disiplin, tawadhu’, jujur, sabar, hemat, optimis, amanah), akhlak terhadap orang tua (birrul walidain), akhlak terhadap sesama (menjamu tamu, ta’awun, peduli, menghargai, menyampaikan ilmu, gotong-royong, musyawarah, mengucapkan salam, menjenguk orang sakit, silaturahmi, saling memaafkan, sopan santun), akhlak terhadap guru (menghormati guru)}, (2) Karakter utama pendidik diantaranya: memiliki kompetensi pedagogik (menguasai kelas, kreatif dan inovatif), kompetensi profesional (menguasai materi), kompetensi kepribadian (optimis dan berorientasi pada masa depan, memiliki dedikasi yang tinggi, bijaksana dan adil, penuh kasih sayang, pantang menyerah), kompetensi sosial (peduli dan responsive, ramah dan bersahabat), (3) Implikasi nilai pendidikan Islam dalam kehidupan sehari-hari yaitu tentang pentingnya penanaman nilai-nilai pendidikan Islam yang harus dilakukan sejak dini untuk membentuk pribadi yang berkarakter dan berakhlak mulia. Karena seorang anak adalah generasi penerus bangsa yang tidak hanya harus kuat dalam hal ilmu pengetahuan akan tetapi juga kuat dalam hal kepribadian.

  

DAFTAR ISI

  SAMPUL ...................................................................................................... i LEMBAR BERLOGO ................................................................................. ii JUDUL ......................................................................................................... iii PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................ iv PENGESAHAN KELULUSAN .................................................................. v PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .................................................... vi MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................... vii KATA PENGANTAR ................................................................................. viii ABSTRAK ................................................................................................... x DAFTAR ISI ................................................................................................ xi DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xiii

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1 B. Rumusan Masalah ....................................................................... 5 C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 5 D. Manfaat Penelitian ...................................................................... 6 E. Metode Penelitian ....................................................................... 7 F. Penegasan Istilah ........................................................................ 12 G. Sistematika Penulisan ................................................................ 14 BAB II BIOGRAFI NOVEL A. Biografi Bayu Adi Persada ........................................................ 16 B. Latar Belakang Penulisan Novel Anak-Anak Angin .................. 18

  C. Karakteristik Novel Bayu Adi Persada ...................................... 20

  D. Karya-Karya Bayu Adi Persada ................................................. 22

  E. Unsur-Unsur Intrinsik Novel ....................................................... 25

  F. Sinopsis Novel Anak-Anak Angin .............................................. 32

  BAB III DESKRIPSI PEMIKIRAN A. Tentang Nilai ............................................................................. 37 B. Karakter Seorang Pendidik ........................................................ 45 BAB IV PEMBAHASAN A. Nilai-Nilai Pendidikan Islam ...................................................... 51 1. Pendidikan Aqidah/Keimanan .............................................. 51 2. Pendidikan Syari’ah/Ibadah .................................................. 52 3. Pendidikan Akhlak ............................................................... 60 B. Karakter Tokoh Utama Pendidik ................................................ 97 C. Implikasi Nilai-Nilai Pendidikan Islam Dalam Kehidupan ........ 105 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ................................................................................. 108 B. Saran ........................................................................................... 110 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 112 LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1 Surat Tugas Pembimbing Skripsi Lampiran 2 Daftar Nilai SKK Lampiran 3 Lembar Bimbingan Skripsi Lampiran 4 Wawancara Lampiran 5 Dokumentasi Novel Lampiran 6 Riwayat Hidup Penulis

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi ini disadari bahwa di lingkungan masyarakat

  tengah berlangsung krisis dalam segala aspek kehidupan. Kemiskinan, kebodohan, kedzaliman, penindasan, ketidakadilan, kemerosotan moral, peningkatan tindak kriminal, dan berbagai bentuk penyakit sosial menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan masyarakat.

  Krisis ini terjadi salah satunya dikarenakan adanya kerusakan yang ditimbulkan oleh kemaksiatan yang dilakukan manusia setelah sekian lama hidup dalam sistem sekuleristik. Yakni tatanan ekonomi yang kapitalistik, perilaku politik yang oportunistik, budaya hedonistik, kehidupan sosial yang egoistik dan individualistik, sikap beragama yang sinkretistik, serta paradigma pendidikan yang materialistik. Sistem pendidikan yang materialistik lebih memberikan suatu basis pemikiran yang serba terukur secara material, semisal gelar kesarjanaan, jabatan, kekayaan atau apapun yang setara dan diilusikan harus segera dapat menggantikan investasi pendidikan yang telah dikeluarkan

  Sistem pendidikan yang materialistik telah gagal melahirkan manusia shaleh yang menguasai iptek yang diinginkan dalam pendidikan Islam.

  Berdasarkan permasalahan di atas, maka sudah saatnya sistem pendidikan harus segera dibenahi. Salah satunya melalui pendidikan Islam. Pendidikan Islam merupakan bagian terpenting dalam dunia pendidikan. Karena manusia dalam mengembangkan potensi dirinya harus sesuai dengan norma Islam agar seimbang dalam tugasnya sebagai individu, makhluk sosial, dan makhluk Tuhan, serta terbentuknya manusia seutuhnya (insan kamil).

  Pendidikan Islam sangat penting dalam kehidupan manusia. Pendidikan Islam akan membentuk manusia yang tidak hanya memiliki intelektualitas tinggi, namun juga berkarakter, berkepribadian, berakhlak mulia, dan memiliki kecerdasan emosional, serta memiliki kekuatan spiritual keagamaan.

  Pendidikan Islam tidak hanya bisa didapat melalui forum-forum Islam saja. Pendidikan Islam bisa didapat di mana dan dari mana saja. Salah satunya adalah dari sebuah karya sastra yang bermutu dan berkualitas. Maksudnya, karya sastra yang tidak hanya berisi hiburan saja, namun juga sarat akan makna berupa nilai-nilai pendidikan dan nasehat/petuah.

  Penanaman nilai-nilai pendidikan Islam melalui karya sastra akan lebih menarik. Karena selain menggunakan bahasa yang mudah dipahami, juga menceritakan fenomena sosial yang terjadi di masyarakat yang bisa diambil sisi positifnya, yang kemudian bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

  Dalam penelitian ini, peneliti mengkaji pesan-pesan yang terkandung dalam novel. Peneliti meyakini bahwa novel memiliki pesan yang sarat akan nilai-nilai moral dan pendidikan. Salah satunya adalah novel Anak-Anak

  

Angin karya Bayu Adi Persada. Bayu Adi Persada adalah salah seorang dari

  51 orang Pengajar Muda angkatan pertama Indonesia Mengajar. Setelah hampir dua tahun kembali dari tempat tugas, Bayu menulis novel Anak-Anak Angin yang diterbitkan oleh PlotPoint Publishing.

  Novel ini berisi tentang catatan perjalanan seorang pengajar muda dalam menjalankan tugasnya di desa kecil bernama Bibinoi. Letaknya di pesisir pantai, berjarak sejam perjalanan laut dari pelabuhan Babang di pulau Bacan, pulau utama Kabupaten Halmahera Selatan. Anak-Anak Angin merupakan novel yang menceritakan pendidikan anak-anak di pesisir pantai, anak-anak SD yang sedang belajar bahwa kebanggaan harus diperjuangkan. Dan merupakan catatan seorang anak muda yang belajar bahwa hidup tidak boleh sekedar mengikuti arah angin nasib. Bahwa ketika kita menginginkan sebuah perubahan kita harus bertindak, apabila tidak ada tindakan maka tidak akan ada perubahan. Seperti dalam firman Allah yang artinya:

  “Sesungguhnya

  

Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang

mengubah apa

  • –apa yang pada diri mereka”(Q.S. Ar-Rad:11).

  Novel nonfiksi ini mengisahkan tentang otobiografi Bayu Adi Persada yang memiliki semangat tinggi dalam mengajar. Novel ini diceritakan dengan kalimat-kalimat yang menarik, mengesankan, mengharukan, menginspirasi, penuh keteladanan, dan sarat dengan nilai-nilai pendidikan terutama nilai pendidikan Islam. Seperti salah satu petikan dialog dalam novel Anak-Anak berikut ini:

  Angin “Mari kita sama-sama berdoa semoga Tuhan melancarkan apa yang kita kerjakan (Anak-Anak Angin, 2013:146).

  Pelajaran yang akan disampaikan kepada pembaca adalah tentang tawakal. Bahwa setelah kita berusaha, kita menyerahkan segala keputusan kepada Tuhan yang Maha Esa. Dialog tersebut adalah dialog Bayu seorang pengajar muda yang mengajarkan sikap tawakal kepada anak didiknya ketika menjelang Ujian Nasional.

  Novel Anak-Anak Angin juga menceritakan tentang dedikasi seorang pengajar yang berjuang untuk mencapai sebuah perubahan. Perubahan pola pikir, tingkah laku, dan kebiasaan-kebiasaan yang kurang baik. Seperti petikan dalam novel yang menceritakan bahwa pada awal Bayu mengajar anak-anak sering meludah di lantai kelas, mengangkat kaki ke atas meja, menirukan ketika Bayu berbicara, keluar masuk kelas, dan perilaku buruk lainnya.

  Pola pikir pendidik yang kurang tepat yaitu ketika mereka berpikir bahwa proses pembelajaran akan sukses ketika ada rasa takut peserta didik terhadap pendidik. Orang tua peserta didik selalu berpikir bahwa dengan mempunyai kecakapan dalam membaca dan menulis itu sudah cukup. Padalah anak membutuhkan kompetensi-kompetensi lain untuk mendukung kehidupannya di masa depan.

  Berdasarkan uraian di atas tentang novel Anak-Anak Angin yang penuh dengan makna. Maka dari itu, penulis tertarik melakukan penelitian mengenai NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL ANAK-ANAK ANGIN KARYA BAYU ADI PERSADA sebagai sebuah karya sastra yang sarat dengan nilai-nilai pendidikan khususnya pendidikan Islam.

B. Rumusan Masalah

  Rumusan masalah berisi penegasan mengenai pertanyaan-pertanyaan yang hendak dicarikan jawabannya melalui penelitian. Di dalamnya tercakup keseluruhan ruang lingkup masalah yang akan diteliti berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah (Maslikhah, 2013:302).

  Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.

  Apakah nilai-nilai pendidikan Islam yang terkandung dalam novel Anak-

  Anak Angin karya Bayu Adi Persada? 2.

  Bagaimanakah karakter tokoh utama pendidik yang patut diteladani dalam novel Anak-Anak Angin karya Bayu Adi Persada?

  3. Bagaimanakah implikasi nilai-nilai pendidikan Islam yang terkandung dalam novel Anak-Anak Angin karya Bayu Adi Persada pada kehidupan sehari-hari? C.

   Tujuan Penelitian

  Tujuan penelitian berisi gambaran yang khusus atau spesifik mengenai arah dari kegiatan kajian kepustakaan yang dilakukan, berupa keinginan realistis peneliti tentang hasil yang akan diperoleh. Tujuan penelitian harus mempunyai kaitan atau hubungan yang relevan dengan masalah yang akan diteliti (STAIN Salatiga, 2008:50-51). Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.

  Untuk mendeskripsikan apakah nilai-nilai pendidikan Islam yang terkandung dalam novel Anak-Anak Angin karya Bayu Adi Persada.

  2. Untuk mendeskripsikan bagaimanakah karakter tokoh utama pendidik yang patut diteladani dalam novel Anak-Anak Angin karya Bayu Adi Persada.

3. Untuk mendeskripsikan bagaimanakah implikasi nilai-nilai pendidikan

  Islam yang terkandung dalam novel Anak-Anak Angin karya Bayu Adi Persada.

D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritik

  Secara teoritik, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang positif bagi dunia pendidikan pada umumnya dan khususnya bagi pengembangan nilai-nilai pendidikan baik pendidikan umum maupun pendidikan Islam melalui pemanfaatan karya sastra. Serta menambah wawasan tentang keberadaan karya sastra (novel) yang memuat tentang pendidikan.

2. Manfaat Praktis

  Secara praktis, efektifitas penyampaian pesan melalui karya sastra ada 3 yaitu: a.

  Bagi dunia sastra, diharapkan penelitian ini dapat memberi masukan dan menjadi pertimbangan dalam membuat sebuah karya sastra, yaitu tidak hanya memuat tentang keindahan dan hiburan semata sebagai daya jual namun juga memperhatikan isi dan memasukkan nilai-nilai moral dan pendidikan yang dapat diambil dari karya sastra tersebut. b.

  Bagi dunia pendidikan, penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan terhadap penggunaan media pembelajaran yang efektif dan efisien dalam rangka melaksanakan pendidikan terutama pendidikan karakter melalui media cerita yang inspiratif dan mendidik.

  c.

  Bagi civitas akademika, penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu acuan untuk penelitian-penelitian yang relevan di masa yang akan datang.

E. Metode Penelitian

  Istilah metode, berasal dari kata methodos (yunani) berarti cara atau jalan. Menyangkut dengan upaya ilmiah, metode dihubungkan dengan cara kerja yaitu cara kerja untuk dapat memahami, objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan. Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti untuk mendapat data dan informasi mengenai beberapa hal yang berkaitan dengan masalah yang diteliti (Darmawan, 2013:127). Adapun komponen dalam metode penelitian ini adalah: 1.

   Jenis dan Pendekatan Penelitian

  Jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library

  research ). Studi pustaka adalah teknik penelitian yang dilakukan dengan

  cara mengumpulkan data dan informasi, didasarkan atas bantuan berbagai macam materi yang terdapat dalam kepustakaan. Baik berupa buku, majalah, jurnal, dan beberapa tulisan lain yang memiliki keterkaitan dengan pembahasan dalam penelitian (Subagyo, 1991:100). Studi kepustakaan adalah teknik pengumpulan data dengan mengadakan studi penelaahan terhadap buku-buku, literatur-literatur, catatan-catatan, dan lapora-laporan yang ada hubungannya dengan masalah yang dipecahkan (Nazir, 1988:111).

  Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis (descriptive

  of analyze research ). Penelitian ini dilakukan dengan cara mengkaji dan

  menjelaskan teks-teks yang mengandung nilai-nilai moral sebagai bagian dari pendidikan Islam.

  Metode deskriptif analitik dilakukan dengan cara mendeskripsikan fakta-fakta yang kemudian disusul dengan analisis. Secara etimologis deskripsi dan analisis berarti menguraikan. Meskipun demikian, analisis yang berasal dari bahasa Yunani, analyein

  (‘ana’ = atas, ‘lyein’ = lepas, urai), telah diberi arti tambahan, tidak semata-mata menguraikan melainkan juga memberi pemahaman dan penjelasan secukupnya (Ratna, 2007:53).

  Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan karya sastra, yaitu pendekatan pragmatik. Pendekatan pragmatik memiliki manfaat terhadap fungsi-fungsi karya sastra dalam masyarakat, perkembangan, dan penyebarluasannya, sehingga manfaat karya sastra dapat dirasakan (Ratna, 2007:72). Pendekatan pragmatik memiliki manfaat dalam memaknai sebuah karya sastra.

2. Metode Pengumpulan Data

  Metode pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data (Arikunto, 2005:100). Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian kepustakaan ini adalah sebagai berikut:

  a. Studi Pustaka

  Peneliti mengkaji novel Anak-Anak Angin karya Bayu Adi Persada yang merupakan sumber data primer penelitian dan menganalisis teks dalam novel tersebut yang mengandung nilai-nilai Pendidikan Islam serta buku-buku lain yang relevan dengan pembahasan skripsi.

  b. Wawancara Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu.

  Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu (Moleong, 2009:186). Dalam pengumpulan data penulis melakukan wawancara terhadap responden dengan memberikan pertanyaan yang terkait dengan kajian penelitian. Penulis melakukan wawancara dengan Bayu Adi Persada selaku penulis novel Anak-Anak Angin.

  Wawancara dilakukan melalui email dengan mengajukan beberapa pertanyaan terkait dengan penelitian ini.

  c. Metode Dokumentasi

  Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi. Metode dokumentasi adalah metode yang digunakan untuk mencari data mengenai hal-hal atau variabel berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda, dan sebagainya (Arikunto, 2010:274). Data- data yang berkaitan dengan penelitian diperoleh dengan cara mengumpulkan data dari berbagai sumber yang terkait dengan pembahasan penelitian sebagai referensi dalam penulisan skripsi.

  3. Sumber Data

  Sumber data ialah benda, hal atau orang tempat peneliti mengamati, membaca, atau bertanya tentang data (Arikunto, 2005:88).

  Dalam penulisan skripsi ini, sumber data yang digunakan adalah sumber data yang relevan dengan pembahasan skripsi. Adapun sumber data terdiri dari dua macam yaitu: a.

  Sumber Data Primer, merupakan sumber data utama yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu novel Anak-Anak Angin karya Bayu Adi Persada yang diterbitkan oleh PlotPoint Publishing.

  b.

  Sumber Data Sekunder, yaitu berbagai literatur, teks yang berkaitan dan relevan dengan objek penelitian, baik itu berupa transkrip, buku, artikel, tabloid, majalah, website, maupun jurnal yang ada di blog.

  4. Metode Analisis Data

  Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis isi. Isi dalam metode analisis isi terdiri dari dua macam, yaitu isi laten dan isi komunikasi. Isi laten adalah isi yang terkandung dalam dokumen dan naskah, sedangkan isi komunikasi adalah pesan yang terkandung sebagai akibat komunikasi yang terjadi (Ratna, 2007:48).

  Sebagaimana metode kualitatif, dasar pelaksanaan metode analisis isi adalah penafsiran. Apabila proses penafsiran dalam metode kualitatif memberikan perhatian pada situasi alamiah, maka dasar penafsiran dalam metode analisis isi memberikan perhatian pada isi pesan. Oleh karena itulah, metode analisis isi dilakukan dalam dokumen-dokumen yang padat isi. Peneliti menekankan bagaimana memaknakan isi komunikasi, memaknakan isi interaksi simbolik yang terjadi dalam peristiwa komunikasi (Ratna, 2007:49).

  Analisis ini digunakan untuk mengungkapkan nilai-nilai tertentu yang terkandung dalam sebuah karya sastra dengan memperhatikan konteks. Analisis isi berfungsi mengungkap makna simbolik dalam sebuah karya sastra. Dalam penelitian ini penulis akan menganalisis isi novel Anak-Anak Angin Karya Bayu Adi Persada.

  Langkah-langkah yang digunakan dalam pengolahan data ini adalah sebagai berikut: a.

  Langkah deskriptif, yaitu menguraikan teks-teks dalam novel Anak-

Anak Angin yang berhubungan dengan nilai-nilai pendidikan Islam.

  b.

  Langkah interpretasi, yaitu menjelaskan teks-teks dalam novel Anak-

Anak Angin yang berhubungan dengan nilai-nilai pendidikan Islam.

  c.

  Langkah analisis, yaitu menganalisis penjelasan dalam novel Anak-

Anak Angin yang berhubungan dengan nilai-nilai pendidikan Islam. d.

  Langkah mengambil kesimpulan, yaitu mengambil kesimpulan dari novel Anak-Anak Angin yang berhubungan dengan nilai-nilai pendidikan Islam.

F. Penegasan Istilah

  Untuk menghindari kesalahpahaman penafsiran terhadap judul penelitian di atas, maka penulis menjelaskan dari berbagai istilah pokok yang terkandung dalam judul tersebut, diantaranya sebagai berikut: 1.

   Nilai

  Nilai (value/qimah) dalam pandangan Brubacher tak terbatas ruang lingkupnya. Nilai tersebut sangat erat kaitannya dengan pengertian- pengertian dan aktivitas manusia yang kompleks, sehingga sulit ditentukan batasannya. Nilai itu praktis dan efektif dalam jiwa dan tindakan manusia dan melembaga secara objektif di dalam masyarakat (Muhaimin, 1993:109-110).

  Nilai dapat dikatakan sebagai harga atau kualitas yang melekat pada jiwa dan tindakan manusia. Dalam kehidupan kita tidak akan pernah terlepas dari nilai, baik nilai yang tersurat maupun yang tersirat.

2. Pendidikan Islam

  Pendidikan Islam adalah suatu proses spiritual, akhlak, intelektual, dan sosial yang berusaha membimbing manusia dan memberi nilai-nilai, prinsip-prinsip dan ideal dalam kehidupan yang bertujuan mempersiapkan kehidupan dunia akhirat (Langgulung, 1992:63).

  Secara umum pendidikan Islam sebagai usaha untuk membimbing dan mengembangkan potensi manusia secara optimal agar dapat digunakan dalam memerankan dirinya sebagai pengabdi Allah yang setia (Jalaluddin, 2001: 76).

  Pendidikan Islam ialah segala usaha untuk memelihara dan mengembangkan fitrah manusia serta sumber daya insani yang ada padanya menuju terbentuknya manusia seutuhnya (insan kamil) sesuai dengan norma Islam (Materi UKL PAI, hal 25).

  Pendidikan Islam berarti pembentukan pribadi muslim. Isi pribadi muslim itu adalah pengamalan sepenuhnya ajaran Allah dan Rasul-Nya (Daradjat, 2011:17). Dari satu segi kita melihat, bahwa pendidikan Islam itu lebih banyak ditujukan kepada perbaikan sikap mental yang akan terwujud dalam amal perbuatan, baik bagi keperluan diri sendiri maupun orang lain. Di segi lainnya, pendidikan Islam tidak hanya bersifat teoritis saja, tetapi juga praktis. Ajaran Islam tidak memisahkan antara iman dan amal saleh. Oleh karena itu, pendidikan Islam adalah sekaligus pendidikan iman dan pendidikan amal. Dan karena ajaran Islam berisi ajaran tentang sikap dan tingkah laku pribadi masyarakat, menuju kesejahteraan hidup perorangan dan bersama, maka pendidikan Islam adalah pendidikan individu dan pendidikan masyarakat (Daradjat, 2011:28).

3. Novel Novel adalah sebuah karya fiksi prosa yang tertulis dan naratif.

  Biasanya dalam bentuk cerita (Maslikhah, 2013:126). Novel merupakan sebuah karya sastra berbentuk prosa yang menceritakan tentang kehidupan manusia dalam interaksinya dengan lingkungan dan sesamanya.

G. Sistematika Penulisan

  Sistematika penulisan skripsi terbagi dalam tiga bagian, yaitu bagian awal, bagian isi, dan bagian akhir. Bagian awal terdiri dari sampul, lembar berlogo, halaman judul, halaman persetujuan pembimbing, halaman pengesahan kelulusan, halaman pernyataan orisinalitas, halaman motto dan persembahan, halaman kata pengantar, halaman abstrak, halaman daftar isi, halaman daftar lampiran.

  Bagian inti/isi dalam penelitian ini, penulis menyusun ke dalam lima bab dengan rincian sebagai berikut:

  BAB I PENDAHULUAN Pada bab pendahuluan ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian, penegasan istilah, dan sistematika penulisan penelitian.

  BAB II BIOGRAFI NOVEL Dalam bab ini akan diuraikan mengenai: Biografi Bayu Adi Persada, Latar Belakang penulisan novel Anak-Anak Angin, karakteristik novel Bayu Adi Persada, karya-karya Bayu Adi Persada, unsur-unsur intrinsik novel, sinopsis novel Anak-Anak Angin .

  BAB III DESKRIPSI PEMIKIRAN Dalam bab ini akan diuraikan deskripsi pemikiran penulis mengenai: Tentang nilai dalam novel Anak-Anak Angin dan karakter seorang pendidik dalam novel Anak-Anak Angin karya Bayu Adi Persada.

  BAB IV PEMBAHASAN Dalam bab ini akan diuraikan pembahasan mengenai: Nilai- nilai pendidikan Islam dalam novel Anak-Anak Angin, karakter tokoh utama pendidik dalam novel Anak-Anak

  Angin , dan implikasi nilai-nilai pendidikan Islam dalam novel Anak-Anak Angin di kehidupan sehari-hari.

  BAB V PENUTUP Bab penutup berisi kesimpulan dan saran.

BAB II BIOGRAFI NOVEL A. Biografi Bayu Adi Persada Bayu Adi Persada Lahir di Palembang, 28 Januari 1988. Bayu lahir

  dari ibu Yulinar Ratih Dewayani dan bapak Bambang Rosihan. Ia terlahir sebagai anak kedua dari tiga bersaudara. Sekarang Bayu tinggal di Taman century I, BLOK F8, Bekasi, bersama istri tercinta Sesaria Rizky Kumalasari dan putri tersayang Ayra Kelana Persada.

  Bayu Adi Persada menyelesaikan masa pendidikan dasar sampai menengah pertama di SDN Tunas Jakasampurna, Bekasi dan SMP Islam Al Azhar 8, Kemang Pratama, Bekasi. Kemudian melanjutkan ke SMAN 61 Jakarta. Bayu kemudian melanjutkan kuliah ke Institut Teknologi Bandung dengan mengambil jurusan Teknik Informatika. Ia aktif dalam berbagai organisasi diantaranya Himpunan Mahasiswa Informatika ITB Ketua Divisi Olahraga dan Liga Film Mahasiswa ITB. Ia juga pernah menjadi Best Student

  Award - International Language Program pada tahun 2004. Setelah

  menyelesaikan studinya di ITB pada tahun 2009, Bayu bekerja di PT Starqle Indonesia (2009-2010), Indonesia Mengajar (2010-2011), dan PT Indika Energy, Tbk (2012-2014).

  Di luar pekerjaan Bayu senang berolahraga terutama sepakbola, melakukan perjalanan ke berbagai tempat di dalam dan luar negeri, menikmati film yang memacu untuk berfikir dan menganalisa, serta menulis catatan perjalanan. Ia mulai menulis sejak tahun 2010 dimana saat itu ia ditugaskan mengajar di desa Bibinoi, Halmahera Selatan. Pengalaman 1 tahun menjadi guru di desa pesisir itu membuat ia bisa menulis 4 buku, 3 diantaranya sebagai kontributor. Judulnya, Anak-Anak Angin (PlotPoint Pubilshing, 2013),

  

Kebersahajaan Hidup di Tepian Halmahera (Gramedia, 2013), Mengabdi di

Negeri Pelangi (Kompas, 2013), dan Indonesia Mengajar (Bentang Pustaka,

  2011). Karya-karya yang telah ia hasilkan sangat menarik dan menginspirasi banyak orang.

  Bayu mempunyai ketertarikan besar tehadap bidang teknologi, pendidikan, pariwisata, dan pengembangan sumber daya manusia. Saat ini ia tengah menekuni studi pascasarjana di bidang MSc ICTs for Development - University of Manchester, United Kingdom. Amanah besar dipanggulnya ketika mendapatkan Chevening Scholarship dari Kerajaan Inggris untuk melanjutkan studi di tanah mimpinya. Ia melanjutkan studi di Eropa untuk mematangkan kemampuan dan pengalamannya di bidang teknologi. Ia percaya, dengan strategi dan implementasi yang tepat, teknologi dapat menjembatani keterbatasan dan menjadi pemicu perbaikan kualitas kehidupan di segala sektor. Salah satu mimpi terbesarnya adalah kesetaraan akses pendidikan, kesehatan, ekonomi bagi daerah-daerah terpencil dengan memanfaatkan teknologi. Ia berharap suatu saat mampu berbuat lebih banyak untuk orang-orang di sekitarnya. Ia belajar bahwa manusia terbaik di dunia adalah yang mampu memberikan manfaat untuk orang lain.

B. Latar Belakang Penulisan Novel Anak-Anak Angin

  Bayu selalu senang jika disebut pencerita. Ada perasaan tersendiri ketika melihat lawan bicara atau pembaca menikmati apa yang ia ceritakan.

  Tidak banyak orang yang bisa bercerita dengan cara yang mengalun dan bisa dinikmati. Ia pun tidak ingin mengaku sudah menjadi pencerita yang baik.

  Menurutnya, klaim adalah pembatas diri. Ia ingin terus berusaha bercerita dengan cara-cara yang lebih baik.

  Itulah sebabnya mengapa Bayu senang menulis. Ia menganggap bahwa sebuah tulisan adalah salah satu entitas paling dekat dengan keabadian.

  Menurutnya, dengan menulis apa yang kita tuliskan akan abadi dan berlanjut. Cerita yang ada di dalamnya akan terus berjalan tanpa arah. Ia beranggapan bahwa memang harus seperti itu, tidak perlu ada arah. cerita bergerak beriringan dengan siapa yang membaca atau mendengarnya. Ketika seseorang itu menceritakannya pada orang lain, maka cerita itu kembali membelah diri dan memiliki indung baru lagi. Begitu seterusnya hingga sebuah cerita tidak akan pernah mati. Bayangkan jika cerita itu adalah cerita baik. Jejak kebaikan itu akan sepenuhnya abadi.

  Dengan alasan serupa, Bayu rajin menulis ketika masih menjadi seorang guru di sebuah desa kecil bernama Bibinoi. Banyak hal yang ia lihat, rasakan, dan alami. Yang semuanya menjadi sebuah cerita yang ia pikir akan sia-sia jika tidak pernah diceritakan. Atau hanya akan ada segelintir orang saja yang tahu.

  Bayu berpikir, mungkin ceritanya membosankan bagi sebagian orang, dan mungkin juga bermanfaat bagi sebagian yang lain. Ia tidak peduli. Yang ia pedulikan hanya bagaimana kisah yang ia ceritakan bisa menjadi cerita yang diketahui semua orang. Dari awal bagaimana ia memutuskan untuk mendaftar hingga merasakan betul bagaimana rasanya dicintai masyarakat desa. Saat pertama datang, ia merasa bukanlah siapa-siapa. Namun, setahun menjadikan mereka sebagai saudara. Menjadi keluarga.

  Bayu memberi judul karyanya, “Anak-Anak Angin”. Mengapa “Anak-

  Anak Angin ”?. Ia percaya bahwa kisahnya tersebut bukanlah tentang dirinya.

  Biarpun selalu ada ‘aku’ sebagai tokoh utama, semua yang ia lakukan di sana semata-mata untuk kebaikan semua anak didik, harapan terbesarnya. Setahun memang waktu yang tidak lama. Tetapi ia berharap setahun itu akan diingat oleh mereka, anak-anak dan masyarakat desa, dari detik perahu ia meninggalkan bibir pantai hingga seterusnya. Menurutnya, angin menjadi elemen alam yang paling ia ingat saat di sana. Keberadaan rumah yang hanya dua puluh langkah dari bibir pantai membuat angin laut senantiasa terasa. Kadang, Bayu duduk di tepian pantai hanya untuk merasakan desiran angin laut. Ia merasa bahwa efeknya terkadang tidak tergantikan. Angin bisa menenangkan pikiran yang gundah atau bahkan memberi amunisi semangat baru. Bayu berpikir, mungkin ia memang terikat dengan angin dalam nama.

  ‘Bayu’ berarti angin. Orangtuanya memberi nama itu dengan harapan bahwa ia akan menjadi pribadi yang menenangkan. Berangkat dari tanah yang utama (Adi Persada) dan membawa kebaikan ke mana pun angin itu bergerak.

  Anak-Anak Angin bukanlah semata-mata sebuah cerita tentang seorang

  guru. Ia bercerita tentang anak-anak di pelosok Indonesia yang juga pantas mendapatkan pendidikan yang layak dan setara. Mereka memiliki potensi yang bisa dibandingkan dengan anak-anak yang berada di kota-kota besar. Bayu menceritakan bahwa keterbatasan akses dan keterpencilan tidak membuat mereka inferior. Mereka justru akan mampu membuktikan diri jika saja kesempatan itu datang.

  Melalui novel Anak-Anak Angin, Bayu ingin mengajak siapa pun yang peduli untuk sekecil apa pun ikut serta memajukan pendidikan Indonesia.

  Pendidikan yang merata masih menjadi mimpi untuk bangsa ini. Menurutnya meskipun demikian, kita harus yakin bahwa bangsa ini sedang berada di jalan yang benar untuk menuju ke sana. Perjalanan menuju mimpi itu sangat berat dan berliku. Oleh karena itu, peran serta kita sebagai anak bangsa sangatlah penting untuk membantu negara melunasi janji kemerdekaan, mencerdaskan kehidupan bangsa.

C. Karakteristik Novel Bayu Adi Persada

  Ciri khas penulis bernama Bayu Adi Persada adalah setiap karya yang ia hasilkan merupakan tulisan dari kisah perjalanannya (catatan perjalanan).

  Tulisan yang dihasilkan merupakan catatan perjalanannya ketika mengajar di Bibinoi, Halmahera selatan. Tulisan-tulisan dituliskan berdasarkan pengalaman dan pemikiran pribadi.

  Novel yang dihasilkan Bayu berupa novel nonfiksi, yaitu novel yang bercerita tentang kisah nyata. Kisah nyata yang dialami oleh penulis sendiri yang dituangkan dalam bentuk novel. Kesederhanaan Bayu dalam bercerita membuat novel yang ia tulis mudah dipahami oleh pembaca. Sehingga mudah dalam menyerap pesan-pesan positif dalam novel tersebut. Sederhana namun sarat dengan makna dan pesan.

  Karya-karya Bayu Adi persada berisi tentang nilai dedikasi seorang pengajar yang ikut berpartisipasi dalam mencerdaskan anak bangsa.

  Menceritakan dedikasi seorang guru di pesisir pantai dalam memberikan pendidikan yang layak bagi muridnya. Bayu ingin membagi pemahaman bahwa sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi sesamanya. Bahwa ketika kita mempunyai ilmu, kita harus menyampaikannya kepada yang lain. Ketika kita menginginkan perubahan kita tidak hanya sekedar berpikir, tetapi kita harus bertindak. Tindakan nyata.

  Begitulah karakteristik novel karya Bayu Adi Persada. Sederhana, sehingga mudah dipahami oleh pembaca dan pesan yang ingin disampaikan dalam novel tersampaikan dengan baik. Dan juga menginspirasi, sehingga dapat memberikan manfaat kepada para pembaca setelah membaca karya- karyanya.

  Salah satu karyanya adalah novel Anak-Anak Angin yang menjadi bahan penelitian ini. Novel dari seorang pengajar muda yang berdedikasi tinggi. Novel nonfiksi yang diceritakan secara sederhana dengan kalimat- kalimat yang menarik, lucu, ceria, mengejutkan, mengharukan, penuh keyakinan, keteladanan, menginspirasi dan sarat dengan nilai pendidikan khususnya pendidikan Islam.

  Karya-karya Bayu Adi Persada D.

  Bayu Adi Persada mulai menulis sejak tahun 2010 dimana saat itu ia ditugaskan mengajar di desa Bibinoi, Halmahera Selatan. Pengalaman 1 tahun menjadi guru di desa pesisir itu membuat ia bisa menulis 4 buku, 3 diantaranya sebagai kontributor. Berikut ini karya-karya Bayu Adi persada yang telah diterbitkan, sebuah karya yang mengandung nilai-nilai pendidikan dan moral:

1. Indonesia Mengajar (Penerbit Bentang pustaka, 2011)

  Novel ini berisi karya-karya para Pengajar Muda angkatan pertama. Salah satu Pengajar Muda tersebut adalah Bayu Adi Persada.

  Bayu ikut berkontribusi dalam penulisan novel tersebut. Bayu menulis dengan judul “Munarsih” dan “Free Education”.

  Munarsih, karya ini mengisahkan tentang ikatan persahabatan seorang pendidik dan peserta didik. Seorang guru yang memposisikan sebagai teman ketika di luar kelas untuk memupuk keakraban. Seorang pendidik dalam memahami peserta didiknya paling tidak harus akrab terlebih dahulu dengan peserta didik. Dan itu yang dilakukan oleh Bayu. Munarsih adalah salah satu peserta didik yang spesial dalam pandangan Bayu. Ia seorang peserta didik yang responsif, ceria, dan punya rasa penasaran.

  Free Education, mengisahkan tentang makna pendidikan gratis di desa kecil seperti Bibinoi. Pendidikan gratis masih banyak disalahartikan di banyak kalangan. Mereka berpikir ketika kita tidak membayar

  (pendidikan gratis), maka jangan pernah banyak berharap. Gratis identik dengan seadannya. Di Bibinoi, pendidikan gratis disatu sisi membantu mengurangi beban orangtua dalam membiayai sekolah. Tetapi di sisi lain orangtua tidak mengikat anaknya dengan sekolah. Ketika mereka butuh anak-anak untuk membatu di kebun, anak terpaksa tidak sekolah. Orangtua tidak mempunyai beban mengorbankan jam sekolah anaknya sama seperti mereka tidak perlu memikirkan bayaran SPP setiap bulan.

2. Kebersahajaan Hidup di Tepian Halmahera (Penerbit Gramedia, 2013)

  Novel ini berisi karya-karya Finalis Esai Kompetisi Menulis Tulis Nusantara 2012. Kompetisi yang diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dengan mengambil tema “Menangkap Ragam Cerita Hidup di Indonesia”. Salah satu finalis dari kompetisi tersebut adalah Bayu Adi Persada. Bayu menulis dengan judul “Kebersahajaan Hidup di Tepian Halmahera”. Tulisan ini menjadi yang terbaik dan diterbitkan pada tahun 2013. karya Bayu Adi Persada ini menceritakan kehidupan di desa Bibinoi, Halmahera Selatan. Kehidupan yang penuh kesederhanaan dan kebersahajaan. Kehidupan yang berjalan tanpa pernah tergesa-gesa. Kehidupan yang bersahabat dengan alam.

  Kehidupan yang dibalut dengan selembar toleransi yang tebal. Kehidupan yang bukan semata-mata bergantung pada harta, jabatan, dan popularitas. Kehidupan adalah tentang memberi manfaat untuk

  sesama. Karena hanya dengan begitu keberadaan kita akan dipandang sebagai keberkahan.

  3. Anak-Anak Angin (Penerbit PlotPoint Publishing, 2013)

  Novel nonfiksi karya Bayu Adi Persada ini mengisahkan tentang perjalanan seorang pengajar muda di desa Bibinoi, Halmahera Selatan.

  Menceritakan tentang anak-anak di pelosok Indonesia yang juga pantas mendapatkan pendidikan yang layak dan setara. Anak-anak yang juga memiliki potensi yang bisa dibandingkan dengan anak-anak yang berada di kota-kota besar. Anak-Anak Angin adalah anak-anak SD yang sedang belajar bahwa kebanggaan harus diperjuangkan. Novel ini adalah catatan seorang pengajar muda yang belajar bahwa hidup tidak boleh sekedar mengikuti arah angin nasib.

  4. Mengabdi di Negeri Pelangi (Penerbit Kompas, 2013)

Dokumen yang terkait

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 0 16

PENDIDIKAN ISLAM BAGI ANAK DALAM KELUARGA BURUH TANI DI DESA SELOPAJANG BARAT KECAMATAN BLADO KABUPATEN BATANG TAHUN 2014 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 124

NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM NOVEL RANTAU 1 MUARA KARYA AHMAD FUADI SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar

0 1 126

PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE MENURUT PERSPEKTIF PENDIDIKAN AKHLAK SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 2 153

NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM TRADISI BOYONGAN RUMAH DI DESA NGENDEN KECAMATAN AMPEL KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2014 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 4 119

NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM TRADISI SEDEKAH DESA DI KEDUNGRINGIN KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG 2014 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 99

NILAI-NILAI PENDIDIKAN DALAM TRADISI YA QOWIYYU DI DESA JATINOM KECAMATAN JATINOM KABUPATEN KLATEN TAHUN 2014 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 127

PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA TUNARUNGU DI SMPLB WANTU WIRAWAN SALATIGA TAHUN 2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

0 0 187

PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER DI SDIT IZATUL ISLAM GETASAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20142015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

0 0 120

NILAI-NILAI KEDISIPLINAN DALAM NOVEL ANAK SEJUTA BINTANG SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 1 156