PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FIQH MATERI PERNIKAHAN MENURUT ISLAM DENGAN METODE FIRING LINE PADA SISWA KELAS XI IPS MA MIFTAHUSSALAM BANYUMAS TAHUN AJARAN 2018 SKRIPSI

  

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FIQH MATERI

PERNIKAHAN MENURUT ISLAM DENGAN METODE FIRING

LINE PADA SISWA KELAS XI IPS MA MIFTAHUSSALAM

BANYUMAS

TAHUN AJARAN 2018

SKRIPSI

  Disusun guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Oleh:

  

ROKHANAH

111-14-004

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2018

  MOTTO ٢ ۱ ٣

  رَث ْوَكْلا َكاَنْيَطْعَأ اَّنِإ ُرَتْبلأا َوُه َكَئِناَش َّنِإ ْرَحْنا َو َكِِّب َرِل ِِّلَصَف Artinya: 1.

  Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu sebuah sungai di surga.

2. Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu dan

  berkorbanlah 3. Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus.

  

PERSEMBAHAN

  Kupersembahkan Skripsi ini kepada : 1.

  Ibu ku yang tidak pernah lelah mendoakan saya untuk sampai sekarang ini.

  2. Ibu Chomsatun yang tak henti-hentinya untuk mendidikku dan menasehati seperti ibu kandung sendiri.

  3. Mb Ariyani dan Pak Muksonudin yang sudah memberi kasih sayangnya untuk menyekolahkan saya pada waktu MA.

  4. Ibu Mulyaningsih dan Pak Kastolani yang telah memberikan materi maupun non materi untuk bisa belajar di IAIN Salatiga seperti anaknya sendiri

  5. Kakak-kakakku yang telah menggantikan posisi bapak dalam mencari nafkah setelah meninggalnya bapak.

  6. Bapak Drs. Abdul Syukur M.Si. sebagai pembimbing skripsi, yang telah sabar dan memberikan banyak masukan serta ilmu

  7. Teman seperjuanganku Fahruni Deningtyas, Desi Norwidayati, Tri Oktaviani, Zahrotul Ulfah Oktaviani,

  Saidatun ‘iin Maghfiroh, 8. Bapak Drs.Nur Abdullah M.Pd.I kepala sekolah MA PPPI Miftahussalam Banyumas yang telah memberi izin untuk penelitian.

9. Keluarga besar FORMAPAK (Forum Mahasiswa Ngapak) IAIN Salatiga 10.

  Seluruh Teman - Teman PAI IAIN SALATIGA seangkatan 2014 11. Almamaterku Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Trabiyah dan Ilmu

  Keguruan IAIN Salatiga

KATA PENGANTAR

  Alhamdullilahirobil’alamin, segala puji bagi Allah yang telah

  memberikan segala nikmat kepada mahluknya yang ada di alam semesta ini. Berkat qudrat, iradrat serta iziNyalah penulis bisa menyelesaikan laporan penelitian yag berjudul Peningkatan Prestasi Belajar Fiqh Materi Pernikahan Menurut Islam dengan Metode Firing line pada Siswa kelas XI IPS MA PPPI Miftahussalam Banymas Tahun Ajaran 2018.

  Sholawat serta salam mudah-mudahan dilimpahkan kepada khotamul anbiya, Nabi Muhamad SAW, yang telah menyelamatkan ummat manusia dari gelap kejahiliyaan kepada cahaya illahiyah yang terang benderang.

  Banyak pihak yang telah memberikan kontribusi dalam penyelesaian karya ini. Kami menghaturkan terima kasih yang tulus kepada mereka semua yang telah berjasa untuk ini semua: 1.

  Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd., selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri Salatiga.

  2. Bapak Suwardi, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Salatiga.

  3. Ibu Siti Rukhayati, M.Pd., selaku Ketua Kajur Pendidikan Agama Islam yang telah mengizinkan penulis untuk membahas judul skripsi ini.

  4. Bapak Drs. Abdul Syukur M.Si. selaku pembimbing yang selalu memberikan saran dan masukan kepada penulis.

  5. Para staf administrasi yang begitu sabar mengurusi segala macam kepentingan dalam skripsi ini.

  6. Bapak Drs.Nur Abdullah M.Pd.I kepala sekolah MA PPPI Miftahussalam Banyumas yang telah memberi izin untuk penelitian.

  ABSTRAK

Rokhanah (2018): Peningkatan Prestasi Belajar Fiqh Materi Pernikahan Menurut

  Islam dengan Metode Firing line pada Siswa kelas XI IPS MA PPPI Miftahussalam Banymas Tahun Ajaran 2018. Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institute Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, Pembimbing : Drs. Abdul Syukur M.Si.

  Kata Kunci : Prestasi Belajar, Pernikahan, Metode Firing Line

  Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pretasi belajar melalui metode Firing line pada Siswa kelas XI IPS MA PPPI Miftahussalam Banymas Tahun Ajaran 2018.

  Jenis penelitian ini yaitu penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus. Masing-masing siklus terdiri dari satu kali pertemuan. Setiap siklus terdiri dari dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS berjumlah 21 siswa. Indikator keberhasilan pada penelitian ini adalah apabila terjadi peningkatan nilai rata-rata siswa dari pra siklus sampai siklus ke II dan apabila 85% dari jumlah seluruh siswa dapat mencapai nilai KKM yang ditentukan oleh sekolah yaitu 76.

  Hasil penelitian bahwa dengan menggunakan metode firing line dapat diuraikan bahwa peningkatan prestasi belajar siswa dari pelaksanaan pra siklus, siklus I ke siklus

  II telah tercapai. Ketercapaian indikator keberhasilan penelitian ini ditunjukkan dengan jumlah siswa yang mencapai KKM telah mencapai 90%.

  Keberhasilan dibuktikan pada prasiklus ada 6 peserta didik atau 28% yang tuntas sedangkan ada15 peserta didik atau 72% yang tidak tuntas, kemudian pada pelaksanaan siklus I ada 10 peserta didik atau 47 % yang tuntas, sedangkan ada 11 peserta didik atau 53% yang tidak tuntas, sedangkan dalam pelaksanaan siklus II ada 19 peserta didik atau 90% yang tuntas dan ada 2 peserta didik atau 10% yang tidak tuntas.

  DAFTAR ISI

  HALAMAN SAMPUL............................................................................... i LEMBAR BERLOGO................................................................................ ii HALAMAN NOTA PEMBIMBING......................................................... iii HALAMAN PENGESAHAN ................................................................... iv DEKLARASI.............................................................................................. v MOTTO...................................................................................................... vi PERSEMBAHAN...................................................................................... vii ABSTRAKSI….......................................................................................... xi DAFTAR ISI.............................................................................................. xii

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1 B. Rumusan Masalah ........................................................................ 5 C. Tujuan Penelitian ......................................................................... 5 D. Hipotesis Tindakan ...................................................................... 6 E. Manfaat Penelitian ....................................................................... 6 F. Definisi Operasional .................................................................... 7 G. Metode Penelitian…......................................................................9 H. Sistematika Penulisan................................................................. 15 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Prestasi Belajar...................................................................... 16

  B.

  Pernikahan dalam Islam…..................................................... 37 C. Metode firing line…………………………………………...42 D. KKM………………………………………………………..46 E. Kajian Pustaka….................................................................... 50

  BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Gambaran Umum Sekolah.

  1. Identitas Sekolah……………………………… ..................... 53 2.

  Sejarah Sekolah ....................................................................... 54 Visi dan Misi Sekolah ............................................................. 57 4. Fasilitas Sarana dan Prasarana ................................................ 57 B. Fasilitas Sarana dan Prasarana 1.

  Data Ruang Kelas……………………................................... 57 2. Data Fasilitas…………………………………...................... 68 C. Guru dan Staf 1.

  Data Guru dan Karyawan…………………………………..58 D. Struktur Organisasi……………………………………………...60 E. Objek Penelitian………………………………………………....61 F. Pelaksanaan Penelitian 1.

  Deskripsi Pelaksanaan Siklus I……………………………..62 2. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II…………………………….65

  BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Analisis Pra Siklus………………………………………….67 2. Analisis Siklus I…………………………………………….68 3. Analisi Siklus II…………………………………………….74 B. Pembahasan Hasil Penelitian……………………………………78 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ..................................................................................... 80 Saran.................................................................................................81 Daftar Pustaka Lampiran-lampiran

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan segala sesuatu dalam kehidupan yang

  mempengaruhi berpikir dan bertindak individu. (Nurani, 2010: 29) Karena dalam kurun waktu kehidupan yang panjang dan saling berkaitan dengan perubahan-perubahan cara berpikir masyarakat juga turut menjadi pembentuk seorang individu.

  Pendidikan merupakan segala jenis pengalaman kehidupan yang mendorong timbulnya minat belajar untuk mengetahui dan kemudian bisa mengerjakan sesuatu hal yang telah diketahui itu (Suparlan, 2008: 43). Pada mulanya, manusia menjalankan kegiatan pendidikan secara instingtif atau naluriah, dalam target minimal semata-mata hanya demi kelangsungan kehidupannya.

  Selanjutnya, dengan daya cipta, manusia mulai mengubah dan mengembangkan pendidikan dengan beraneka ragam konsep, teori, metode, dan sistem. Upaya untuk mengembangkan penididikan pendidikan secara rasional seperti itu ditentukan oleh kemampuan daya pikiran, menurut keadaan alam dan kebutuhan riil yang ada.

  Dengan daya akal pikirannya, manusia mulai menentukan tujuan dan sasaran, untuk selanjutnya mengatur dan menyusun perencanaan, langkah- langkah kebijakan, dan sebagainya, sesuai dengan tujuan dan sasaran pendidikan itu. Dari sini, mulai dilakukan perubahan metode dan teknik mendidik.

  Dari keteranagn tersebut, dapat ditarik suatu penilaian bahwa pendidikan adalah upaya sadar manusia untuk membuat perubahan dan perkembanagan agar perkembangan agar kehidupannya menjadi lebih baik, dalam artian menjadi lebih maju. Kemajuan dan perkembangan kehidupan yang dimaksudkan adalah usaha pendidikan untuk menciptakan perkembangan beadab dan berbudaya.

  MA Miftahussalam Banyumas merupakan suatu madrasah yang diselenggarakan dibawah naungan pondok pesantren yaitu pondok pesantren

  

Miftahusalam Banyumas. Dalam pembelajaran di MA pelajaran agama yang

  lebih dominan daripada pelajaran umumnya. Salah satu pelajaran agamanya yaitu Fiqh. Dalam materi Fiqh kebanyakan materinya tentang praktik-parktik ibadah. Dengan demikian pembelajaran yang dilaksanakan harus semenarik mungkin agar tidak membosankan peserta didik.

  Pada saat ini prestasi peserta didik di MA Miftahusalam Banyumas kelas XI khususnya pada mata pelajaran Fiqh rata-rata kelasnya kebanyakan belum diatas minimal KKM, yaitu 75. Sehingga peneliti mendapatkan inspirasi, bagaimana cara untuk meningkatkan prestasi belajar siswa agar prestasi belajar siswa lebih meningkat di atas rata-rata KKM. Pada observasi yang dilakukan oleh peneliti dari pra siklus atau sebelum melakukan penelitian dikelas ada 15 anak yang tidak tuntas dan 6 anak sudah tuntas atau telah mencapai nilai KKM.

  Dari kegiatan observasi tersebut dapat diketahui bahwa proses pelaksanaan pembelajaran kelas masih dilakukan dengan menggunakan ceramah dan pemberian tugas. Penggunaan metode mengajar tersebut masih monoton sehingga belum banyak mengikutsertakan siswa secara aktif sehingga belum mengoptimalkan potensi yang dimiliki siswa. Hal tersebut menyebabkan siswa kurang berperan aktif dalam pembelajaran. Mengahadapi permasalahan maupun di luar kelas. Faktor internal dan faktor pendekatan belajar merupakan faktor yang tidak dapat diperbaiki kecuali oleh siswa itu sendiri. Sedangkan dari faktor eksternal siswa terdapat beberapa hal yang dapat diperbaiki dalam proses pembelajaran yaitu metode yang diterapkan oleh guru saat mengajar, penggunaan media pembelajaraan, interaksi siswa, interaksi antara siswa dengan guru, fasilitas pembelajaran, dan lain sebagainya. Dari berbagai faktor- faktor tersebut, penerapan strategi pembelajaran yang inovatif dan aktif merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan sebagai solusi dari permasalahan tersebut. Penerapan strategi pembelajaran yang inovatif dan aktif akan memberikan pengaruh kepada interaksi yang terjadi di dalam kelas, selain itu dapat meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa. Untuk mencapai pembelajaran yang efektif, susana kelas perlu direncanakan dan dibangun sedemikian rupa sehingga mendapatkan kesempatan untuk berinteraksi satu sama lain. Interaksi yang terjadi selama proses pembelajaran akan membantu siswa untuk saling mendukung serta menikmati proses pembelajaran. Guru hendaknya menyadari bahwa peserta didik mempunyai berbagai macam cara belajar. Beberapa peserta didik paling baik belajar dengan cara melihat orang lain melakukannya. Biasanya mereka secara hati-hati mengurutkan presentasi informasi. Mereka lebih tenang dan jarang terganggu oleh suara. Kondisi seperti ini juga sering terjadi pada proses pembelajran di MA Miftahussalam Banyumas, sehingga siswa terbiasa duduk diam mendengarkan penjelasan guru dan berekspresi dalam proses pembelajaran. Guru perlu menciptakan suasana belajar yang kondusif dimana hubungan dan kerjasama antar siswa terjalin dengan baik sehingga aktivitas belajar menjadi menarik dan menyenangkan.

  Dengan demikian guru harus menggunakan strategi pembelajaran yang efektif agar dapat terlaksana pembelajaran yang aktif.

  Strategi pembealajaran merupakan peranan penting dalam kegiatan belajar mengajar. Media dan startegi pembelajaran akan mempermudah sisiwa dalam memahami isi materi. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode firing line. Pengertian Firing line (Garis tembak) yaitu strategi yang diformat menggunakan pergerakan cepat, yang dapat digunakan untuk berbagai tujuan seperti testing dan bermain peran (Hamruni, 2012: 173). Kelebihan metode ini yaitu peserta didik dapat memahami materi dengan cara berkelompok dan dalam situasi permainan sehingga kondisi anak dapat lebih santai akan tetapi dapat mengerti yang diajarkan. Dengan demikian, dengan menggunakan metode Firing Line dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran Fiqh materi Pernikahan menurut Islam, sehingga siswa melontarkan pertanyaan dengan cepat kepada temannya dan temannya tersebut harus menjawab dengan cepat juga dan dapat mempraktekan tata cara pernikhan yang benar menurut Islam.

  B. Rumusan Masalah

  Dari latar belakang masalah tersebut maka dapat dirumuskan permasalahan 1.

  Apakah dengan menggunakan metode firing line dapat meningkatkan prestasi belajar Fiqh materi Pernikahan Menurut Islam siswa kelas XI IPS di MA Miftahusalam Banyumas.

  2. Apakah dengan menggunakan metode firing line dapat mencapai KKM kelas XI IPS di MA Miftahussalam Banyumas.?

  C. Tujuan Penelitian 1.

  Mengetahui apakah dengan menggunakan metode firing line dapat meningkatkan prestasi belajar Fiqh materi Pernikahan Menurut Islam siswa kelas XI IPS di MA Miftahussalam Banyumas.

2. Mengetahusi apakah dengan menggunkan metode firing line dapat mencapai KKM kelas XI IPS di MA PPPI Miftahussalam Banyumas.

D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan

  Penggunaan metode firng line dapat meningkatkan prestasi belajar Fiqh materi Pernikahan Menurut Islam siswa kelas XI IPS di MA Miftahussalam Banyumas tahun ajaran 2017/2018.

  Indikator keberhasilan pada penelitian ini adalah apabila terjadi peningkatakan nilai KKM siswa dari pra siklus sampai siklus II dan apabila 85% dari jumlah seluruh siswa dapat mencapai KKM yang ditentukan oleh sekolah yaitu 75.

E. Manfaat Penelitian

  Manfaat teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan pengetahuan dalam pendidikan tentang penerapan metode firing line dalam meningkatkan prestasi hasil belajar khususnya pada mata pelajaran Fiqh kelas XI dan sebagai bahan pengembangan dan kajian terhadap teori-teori belajar serta sebagai masukan dan dasar masukan guru dan calon guru untuk memilih metode yang tepat dalam kegiatan belajar mengajar yang akan disampaikan.

2. Manfaat praktis a.

  Bagi guru Bagi guru dan pendidik, penelitian ini dapat bermanfaat sebagai tambahan penguasaan metode pembelajaran yang tepat dalam proses tambahan penguasaan metode pembelajaran yang tepat dalam proses pembelajaran serta meningkatkan keterampilan dan kualitas dalam mengajarkan materi pembelajaran.

  b.

  Bagi sekolah Bagi sekolah penelitian ini dapat bermanfaat untuk meningkatkan kualitas sekolah, karena, dengan prestasi belajar siswa yang baik dapat menambah kepercayaan masyarakat terhadap sekolah.

  c.

  Bagi siswa Bagi siswa penelitian ini dapat memberikan manfaat agar sehingga memperoleh nilai yang baik.

F. Definisi Operasional 1.

  Prestasi Belajar Perubahan yang dialami oleh peserta didik dalam bentuk penambahan pengetahuan dan keterampilan merupakan hasil usaha dari proses belajar siswa. Prestasi belajar merupakan hasil yang ditunjukkan yang ditunjukkan siswa setelah melakukan proses belajar mengajar (Fathurrohman dan Sulistyorini, 2012: 117). Prestasi belajar biasanya ditunjukkan dengan angka dan nilai sebagai laporan hasil belajar peserta didik kepada orang tuanya. Jika prestasi belajar rendah maka dapat diambil kesimpulan bahwa anak tersebut bodoh. Akan tetapi, hal tersebut merupakan kesimpulan yang salah.

  2. Metode Firing Line Mel Silbermen dalam bukunya Aktif Learning menyatakan pengertian

  Firing Line (Garis Tembak ) yaitu format gerakan cepat yang dapat

  digunakan untuk berbagai tujuan seperti testing dan bermain peran (2009: 212). Firing Line menonjolkan secara terus menerus pasangan yang berputar. Peserta didik mendapatkan kesempatan untuk merespons secara cepat pertanyaan- pertanyaan yang dilontarkan atau tipe tantangan yang lain. Strategi ini merupakan strategi yang merujuk pada pembelajaran dengan teman lainnya sehingga pendapat dan pengetahuan meraka juga bertambah. Selain itu metode ini merupakan pembelajaran kelompok yang menekankan siswa untuk bergerak dan merespon cepat terhadap soal yang diberikan. Strategi ini merupakan pengajaran yang terpimpin karena guru yang memimpin pelaksanaan dan yang mengatur batas waktu dalam pengerjaan soal. Hal ini dapat menjadikan siswa lebih mandiri dan senang dalam belajar.

  3. Pernikahan menurut Islam Kata Nikah (

  حاًكِن) atau pernikahan sudah menjadi kosa kata dalam bahasa Indonesia, sebagai padanan kata perkawinan ( جا َوَز) . Nikah artinya suatu akad yang menghalalkan pergaulan antara seorang laki-laki dan seorang perempuan yang bukan mahramnya hingga menimbulkan hak dan kewajiabn diantara keduanya.

G. Metode Penelitian 1.

  Rancangan Penelitian Penelitian yang dilakukan menggunakan penelitian PTK. Penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) merupakan salah satu upaya guru atau praktisi dalam bentuk berbagai kegiatan yang dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu pembelajaran di kelas (Basrowi dan Suwandi, 2008: 25). Penelitian tindakan kelas adalah suatu pencermatan (Arikunto,2014: 130).

  2. Subjek Penelitian Penulisan penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas XI MA

  PPPI Miftahussalam Banyumas. Dengan jumlah siswa IPS 21 yang terdiri 4 putra dan 17 putri.

  3. Langkah-langkah Dalam melaksanakan penelitian maka dibutuhkan langkah-langkah terperinci untuk memperlancar penelitian. Dalam buku Penelitian Kelas langkah-langkah penelitian tindakan kelas sebagai berikut (Suyadi, 2013:50).

  a.

  Perencanaan Langkah pertama melakukan perencanaan secara matang dan teliti, maka kegiatan yang akan dilakukan yaitu: a) menyiapkan materi pembelajaran b) membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) c)

  Menyiapkan lembar soal tes untuk mengetahuai hasil belajar siswa

  d) membuat instrumen penelitian e) menyiapkan alat dan media pembelajaran.

  b.

  Pelaksanaan Pada kegiatan ini dilakukan lima tahap yaitu meliputi mengamati, menaya, mengumpulkan informasi, menalar dan c.

  Pengamatan Pada tahap ini yaitu pengamatan (observasi), yaitu pengumpulan data apakah tindakan itu telah mencapai sasaran atau belum. Pada tahap ini guru melakukan pengamatan terhadap aktifitas belajar peserta didik.

  d.

  Refleksi Pada tahap terakhir ini adalah refleksi yaitu kegiatan mengemukakan kembali apa yang telah dilakukan. Hasil refleksi terhadap perencanaan yang telah dilakukan tersebut akan dipergunakanuntuk memperbaiki kinerja guru selanjutnya.

  Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut ini: Gambar 1.1

4. Instrumen Penelitian a.

  Pedoman atau lembar pengamatan (observasi) bagi guru dan siswa digunakan untuk mengamati secara langsung kegiatan siswa dan guru dalam proses pembelajaran.

  b.

  Soal digunakan untuk mengetahui berhasil tidaknya siswa dalam menguasi materi setelah metode firing line. c.

  Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), digunakan sebagai acuan untuk melaksanakan pembelajaran melalui metode firing line.

  d.

  Dokumen yang digunakan untuk mengetahui keadaan sekolah sebagai tempat penelitian yang berisi tentang profil, data monografi, foto keadaan sekolah.

5. Pengumpulan Data

  Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data sebagai berikut: a.

  Observasi sebagai perhatian yang terfokus terhadap kejadiian, gejala, atau sesuatu (Emzir, 2011: 37). Adapun kelebihan dari observasi yaitu:

  a)

  Observasi merupakan cara langsung paling baik untuk meneliti bagaimana cara langsung paling baik untuk meneliti berbagai macam fenomena atau gejala, karena terdapat berbagai perilaku manusia yang tidak mungkin dipelajari kecuali dengan cara ini.

  b) Observasi tidak memerlukan usaha yang besar dari pihak pelaku observasi bila dibandingkan dengan teknik lain.

  c) Observasi memungkinkan peneliti mengumpulkan data di bawah kondisi perilaku yang dikenal.

  d) Observasi memungkinkan peneliti mengumpulkan hakikat perilaku pada saat yang sama dengan waktu yang diperolehnya.

  e) Observasi tidak banyak bergantung pada pengambilan kesimpulan.

f) Observasi membolehkan pemerolehan data informasi dari yang

  tersedia agar individu tidak perlu memikirkan topik penelitian ketika dilakukan wawancara pribadi atau surat- menyurat.

  Dengan demikian peneliti memperhatikan perilaku siswa dan guru selama kegiatan belajar mengajar berlangsung.

  b.

  Tes Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi,

  (Arikunto, 1997: 127).

  Dengan mengadakan tes atau evaluasi terhadap siswa untuk mengetahui prestasi belajar Fiqh materi pernikahan menurut Islam dalam proses pembelajaran menggunakan metode firing line.

  c.

  Dokumentasi Cara lain untuk memperoleh data dari responden adalah menggunakan teknik dokumentasi. Pada teknik ini, peneliti dimungkinkan memperoleh informasi dari bermacam-macam sumber tertulis atau dokumentasi yang adaa pada responden atau tempat, dimana responden bertempat tinggal atau melakukan kegitan sehari- harinya (Sukardi, 2009: 81). Teknik pengumpulan data ini untuk mendapatkan gambaran umum sekolah, keadaan guru, keadaan prasarana dan keadaan siswa.

6. Analilis Data

  Untuk membuktikan hipotesis, maka proses penelitian yang dilakukan selanjutnya adalah menganalisis tindakan keberhasilan atau keberhasilan siswa. Dengan cara memberikan evaluasi setelah pembelajaran berakhir. Analisis data untuk menjelaskan peningkatan prestasi belajar siswa, dapat diketahui dengan menentukan ketuntasan belajar. Untuk menentukan ketuntasan individual dan klasikal siswa terhadap indikator yang telah ditentukan, maka dapat diperoleh melalui tes hasil belajar. Untuk ditentukan dengan rumus dibawah ini: Nilai = Jumlah jawaban soal yang benar

  × 100% Jumlah seluruh soal

  Sedangkan untuk mengetahui persentase ketuntasan klasikal digunakan rumus sebagai berikut: % ketuntasan = Jumlah siswa yang tuntas

  × 100% Jumlah seluruh siswa H.

   Sistematika Penulisan

  Untuk mempermudah memahami isi skripsi ini, maka peneliti sajikan sistematika penulisan skripsi secara garis besarnya: BAB I : PENDAHULUAN

  Pada bab ini peneliti akan mengemukakan pokok-pokok yang mendasari penelitian ini yaitu Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Hipotesis Tindakan, Manfaat Penelitian, Definisi Operasional Metode Penelitian, Sistematika Penulisan.

  BAB II : LANDASAN TEORI Berisi Kajian Teori (kajian materi penelitian, kajiaan teori, PTK), Kajian Pustaka dan Pelaksanaan Penelitian. BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN (perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi), Deskripsi Pelaksanaan Siklus II, dan seterusnya

  BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berisi Deskripsi per siklus (data hasil penelitian, refleksi) dan Pembahasan. BAB V PENUTUP Berisi Kesimpulan dan Saran.

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Prestasi Belajar 1. Pengertian Prestasi Belajar Prestasi belajar merupakan gabungan dari dua kata, yaitu prestasi dan belajar. Yang mana pada setiap kata tersebut memiliki makna tersendiri. Definisi prestasi menurut Kamus Besar Bahas Indonesia yaitu hasil yang

  telah dicapai (dari yang telah dilakukan, dikerjakan, dsb) (Depdiknas, 2007 dikerjakan, diciptakan baik secara individual maupun kelompok (Djamrah, 1994: 19).

  Dari uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa prestasi adalah suatu hasil yang dicapai atau diperoleh dari aktivitas atau kegiatan yang telah dilakukan atau dikerjakan baik secara individu atau secara kelompok.

  Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru sescara keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Slamet, 2003: 2). Belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku individu atau seseorang melalui interaksi dengan lingkungannya (Susanto, 2013: 4). Perubahan tingkah laku ini mencangkup perubahan dalam kebiasaan (habit), sikap (afektif) dan keterampilan (psikomotorik). Perubahan tingkah laku dalam kegiatan belajar disebabkan oleh pengalaman atau latihan.

  Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu kegiatan yang mengalami proses perubahan perilaku dalam berinteraksi sosial, dari yang tidak tahu menjadi tahu.

  Dengan demikian prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai dari suatu kegiatan belajar baik formal maupun non formal yang berupa perubahan tingkah laku yang dialami oleh subjek belajar dalam berinteraksi 2.

   Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

  Pencapaian prsetasi yang baik merupakan usaha yang tidak mudah, karena prestasi belajar dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Dalam pendidikan formal, guru sebagai pendidik harus dapat mengetahui faktor- faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa tersebut, karena sangat penting untuk dapat membantu siswa dalam rangka pencapaian prestasi belajar yang diharapkan.

  Untuk mencapai prestasi bealajr siswa sebagaimana yang diharapkan, maka perlu diperhatikan beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar. Menurut Slameto faktor-faktor yang mempengaruhi belajar yaitu: a.

  Faktor internal terdiri dari :

  a) faktor jasmaniah b) faktor psikologis b.

  Faktor eksternal terdiri dari:

  a) faktor keluarga b) faktor sekolah c) faktor masyarakat (Slameto, 2003: 54) Menurut Dalyono faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian hasil belajar adalah sebagai berikut: a.

  Faktor internal

  a) Kesehatan

  Intelegensi dan bakat

  c) Minat dan motivasi

  d) Cara belajar b.

  Fatkor eksternal

  a) Keluarga

  b) Sekolah

  c) Masyarakat

d) Lingkungan sekitar (Dalyono, 1997: 55).

  Menurut Syah faktor-fator yang mempengaruhi belajar siswa yaitu: a.

  Faktor internal meliputi dua aspek yaitu

  a) Aspek fisiologis

  b) Aspek psikologis b.

  Faktor eksternal meliputi a) Faktor lingkungan sosial

b) Faktor lingkungan non sosial (Syah, 2001: 132).

  Menurut Tulus faktor-fktor yang mempengaruhi keberhasilan siswa dalam mencapai hasil belajar yang baik terdiri dari: a.

  Faktor internal meliputi

  a) Faktor kecerdasan

  b) Faktor bakat

  c) Faktor minat dan perhatian

  Faktor kesehatan

  e) Faktor cara belajar b.

  Faktor eksternal meliputi

  a) Faktor lingkungan keluarga

  b) Faktor pergaulan

  c) Faktor sekolah

d) Faktor sarana pendukung belajar (Tulus, 2004: 78).

  a.

  Faktor yang berasal dari dalam diri (intern) siswa Faktor yang berasal dari dalam disi siswa terdiri dari:

  a) Faktor jasmaniah

  Faktor jasmaniah ini adalah berkaitan dengan kondisi pada organ-organ tubuh manusia yang berpengaruh pada kesehatan manusia. Siswa yang memiliki kelainan, seperti cacat tubuh, kelaian fungsi kelenjar tubuh yang membawa kelainan tigkah laku dan kelainan pada indra, terutama indra penglihatan dan pendengaran akan sulit menyerap informasi yang diberikan guru didalam kelas.

  Kondisi organ-organ khusus siwa, seperti tingkat kesehatan indra pendengar dan indra penglihat juga sangat mempengaruhi kemampuan siswa dalam menyerap informasi dan penngetahuan, khususnya yang disajikan dikelas (Syah, 2006: 146) Dari uraian diatas, dapat diketahui bahwa kesehatan dan kebugaran keals. Maka dari itu, hendaklah siswa atau peserta didik menjaga kebugaran tubuhna masing-masing dengan membiasakan hidup bersih dan mengkonsumsi sesuatu yang menyehatkan.

  b) Faktor psikologis

  Faktor psikologis yang mempengaruhi prestasi belajar adalah faktor yang berasal dari sifat bawaan siswa dari lahir maupun dari apa yang telah diperoleh dari belajar ini. Adapun faktor yang tercangkup dalam faktor psikologis, yaitu:

1. Intelegensi atau kecerdasan

  Intelegensi adalah kecakapan yang terdiri dari 3 jenis, yaitu kecakapan untuk mengahadapi dan menyesuaikan ke dalam situasi yang baru dengan cepat dan efektif, mengetahui atau menggunakan konsep-konsep abstrak secara efektif, mengetahui relasi dan mempelajarinya dengan cepat (Slameto, 2003: 56).

  Intelegensi merupakan salah satu aspek yang penting

  dan sangat menentukan berhasil tidaknya seorang anak dalam belajar, manakala anak memiliki intelegensi yang normal, tetapi prestasi belajarnya sangat rendah sekali. Hal inni tentu disebabkan oleh halhal yang lain, misalnya sering sakit, tidak pernah belajar dirumah, dan sebagainya. kalau anak memiligi bersaing dalam pencapaian prestasi tinggi dengan anak yang mempunyai intelegensi normal atau diatas normal. Pada anak yang demikian, hendaknya diberi pertolongan khusus tau pendidikan khusus, seperti bimbingan dan sebgainya.

  Intelegensi yang normal selalu menunjukkan kecakapan yang sesuai dengan tingkat perkembanggan sebaya.

  Adakalanya perkembangan ini ditandai oleh kemajuan- kemajuan yang berbeda, dari berbagai anak antara anak satu dengan anak yang lainnya, sehingga seorang anak pada usia tertentu memiliki kecerdasan yang lebih tinggi dibandingkan dengan kawan sebayanya. Oleh karena itu, maka jelaslah bahwa faktor intelegensi merupakan faktor yang sangat berperan dalam menentukan prestasi belajar.

  2. Bakat Bakat adalah kemampuan untuk belajar dan kemampuan ini baru akan terealisai menjadi kecakapan yang nyata sesudah belajar atau berlatih (Slameto, 2003: 57). Dari pengertian di atas, jelaslah bahwa tumbuhnya keahlian tertentu pada seseorang sangat ditentukan oleh bakat yang dimilikinya. Sehubungan dengan bakat ini dapat mempengaruhi tinggi rendahnya prestasi belajar bidang-bidang studi tertentu. Dalam mencapai suatu hasil akan prestasi yang baik. Bakat dapat berkembang atau sebaliknya. Hal ini tergantung pada latihan tau pendidiakan yang diterimanya. Apabila mendapatkan latihan atau pendidikan yang cukup memadai, maka bakat tersebut maka akan dapat berkembang menjadi kecakapan yang nyata. Sebaliknya apabila bakat tersebut tidak mendapat latihan atau pendidikan yang baik, maka bisa jadi bakat akan berkembang tidak semestinya, bahkan tidak berkembang sama sekali, sehingga bakat tersebut lenya begitu saja.

  3. Minat dan perhatian

  Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan (Slameto, 2003: 57). Minat adalah perasaan senang atau tidak senang terhadap suatu objek (Tohirin, 2006: 131).

  Minat besar pengaruhnya terhadap belajar atau kegiatan. Bahkan pelajaran yang menarik minat siswa akan lebih mudah dipelajar dan disimpan karena minat menambah kegitan belajar.

  Untuk menambah minat seseorang dalam menerima pelajran sendiri. Minat belajar yang dimiliki siswa merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajarnya. Apabila seseorang mempunyai minat yang tinggi terhadap suatu hal, maka akan terus berusaha untuk melakukan, sehingga apa yang diinginkannya dapat tercapai sesuai ddengan keinginannya.

  Untuk dapat belajar dengan baik, seorang anak harus ada perhatian materi pelajaran yang dipelajarinya. Apabila pelajaran yang disajikan tidak menarik, maka timbullah rasa bosan dan malas untuk belajar, sehingga prestasi dalam belajarnya menurun.

  Perhatian juga berpengaruh terhadap belajar. untuk menjamin hasil belajar yang baik, maka siswa harus mempunyai perhatian terhadap bahan yang dipelajarinya. Jika bahan pelajaran tidak lagi menjadi perhatian siswa, maka timbullah kebosanan, sehingga ia tidak lagi suka belajar. Agar ssiswa dapat belajar dengan baik, usahakan bahan pelajaran selalu menarik perhatian dengan cara menyesuaikan pelajaran itu dengan bakatnya.

4. Motivasi siswa

  Motivasi berasal dari kata motif. Motif adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk bertindak melakukan daya penggerak dari dalam dan di dalam subjek untuk melakuakn aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan. Berawal dari kata motif itu, maka motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif. Apa saja yang diperbuat manusia yang penting maupun yang kurang penting, yang berbahaya maupun yang tidakn mengandung risiko, selalu ada motivasinya.

  Motivasi adalah suatu proses untuk mnggiatkan motif- motif menjadi perbuatan atau tingksh laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan tertentu (Usman, 2005: 28). Dalam pembelajaran, motivasi adalah sesuatu yang menggerakkan atau mendorong siswa unntuk belajar atau menguasai materi pelajaran yang sedang diikutinya (Zahroh,

  2008: 77). Sedangkan motivasi berprestasi adalah kondisi fisiologis atau psikologis (kebutuhan untuk berprestasi) yang terdapat dalam diri siswa yang mendorongnya untuk melakukan aktivitas tertentu guna mencapai tujuan tertentu (berprestasi setinggi mungkin) (Djaali, 2008: 103). Motivasi merupakan faktor penting dalam belajar, karena motivasi mampu memberi semangat pada seseorang anak dalam kegiatan belajarnya. Persoalan mengenai motivasi dalam belajar adalah bagaimana dalam kegiatan belajar mengajar, seorang anak akan berhasil jika mempunyai motivasi untuk belajar.

5. Sikap siswa

  Mengingat sikap siswa terhadap mata pelajaran tertentu mempengaruhi hasil belajarnya, perlu diupayakan agar tidak timbul sikap negatif siswa, guru dituntut untuk selalu menunjukkan sikap positif terhadap didrinya sendiri, dan terhadap mata pelajaran yang menjadi kesukaannya.

  Sikap siswa di sini sangat berhubungan dengan kesiapan dan kematangan siswa, karena kesiapan merupakan kesediaan untuk memberi respon atau bereaksi. Kesediaan itu timbul darri dalam diri seseorang dan juga berhubungan dengan kematangan, karena kematangan berarti kesiapan untuk melaksanakan kecakapan. Kesiapan ini perlu diperhatikan dalam proses belajar, karena jika siswa belajar dan padanya sudah ada kesiapam, maka hasil belajar akan lebih baik.

  b.

  Faktor yang berasal dari luar diri siswa (ekstern) Faktor ekstern adalah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar yang sifatnya di luar diri siswa, yang meliputi:

1. Faktor keluarga

  Keluarga merupakan tempat pertama kali anak merasakan berembang dengan baik, sehingga secara langsung maupun tidak langsyng keberadaan keluarga akan mempengaruhi keberhasilan anak.

  Keluarga adalah institusi sentral penerus nilai-nilai budaya dan agama (value transmider). Artinya keluarga adalah tempat pertama dan utama bagi seorang anak muali belajar mengenal nilai-nilai yang sangat sepele, seperti menerima sesuatu dengan tangan kanan sampai hal-hal yang rumit, seperti interpretasi yang kompleks mengenai ajaran agama/tentang berbagai interaksi manusia.

  Keluarga adalah ayah, ibu, dan anak-anak serta family yang menjadi penghuni rumah. Faktor orang tua sangat besar pengaruhnya terhadap keberhasilan anak dalam belajar. Tinggi rendahnya pendidikan orang tua, besar kecilnya kedua orang tua, akrab atau tidaknya hubungan orang tua dengan anak-anaknya, tenang atau tidaknya situasi dalam rumah, semuanya itu turut mempengaruhi pencapaian hasil belajar. Disamping itu, faktor keadaan rumah juga turut mempengaruhi keberhasilan belajar.

  Besar kecilnya rumah tempat tinggal, ada tidaknya peralatan atau media belajar seperti papan tulis, gambar atau yang lainnya semuanya itu juga turut menentukan keberhasilan belaja seseorang.

  Keluarga mempunyai peran yang penting terhadap keberhasilan khususnya orang tua dengan anak-anaknya bersifat merangsang dan membimbing anak, akan memungkinkan anak tersebut mencapai prestasi yang baik. Sebaliknya apabila orang tua acuh tak acuh terhadap aktivitas belajar anak, biasanya anak cenderung malas belajar, akibatnya kecil kemungkinan anak mencapai prestasi yang kurang baik.

  Orang tua hendaknya menyadari bahwa pendidikan dimulai dari keluarga, sedangkan sekolah merupakan pendidikan lanjutan.

  Peralihan pendidikan informal kelembaga-lembaga formal memerlukan kerjasam yang baik antara orang tua dengan guru sebagai pendidik dalam usaha meningkatkan hasil belajar anak. Jalan kerjasama yang perlu ditingkatkan, dimana orang tua harus menaruh perhatiahan serius tentang cara belajar anak dirumah.

  Perhatihan orang tua dapat memberikan dorongan dan motivasi sehingga anak dapat belajar dengan tekun, karena anak memerlukan waktu, tempat dan keadaan yang baik untuk belajar.

2. Faktor sekolah

  Sekolah merupakan lembaga formal pertama yang sangat dalam menentukan keberhasilan belajar siswa, karena itu lingkungan sekolah yang baik dapat mendorong untuk belajar yang lebih giat. Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang ditugaskan Dalam linngkungan sekolah banyak sekali faktor-faktor yang mempengaruhi terhadap belajar siswa, yang otomatis juga berimbas pada prestasi siswa yang mencangkup:

  Pertama , metode mengajar; metode pembelajaran adalah cara-cara

  atau teknik penyajian bahan pelajaran ynag akan digunakan oleh guru pada saat menyajikan bahan pelajaran, baik individual maupun secara kelompok. Agar tercapainya tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan, seorang guru harus mengetahui berbagai metode. Dengan memiliki pengetahuan mengenai sifat berbagai metode maka seorang guru akan lebih mudah menetapkan metode yang paling sesuai dengan situasi dan kondisi. Maka dari itu, guru diharapkan dapat memilih metode yang baik agar siswa bersemangat dalam belajar dan otomatis juga akan mempengaruhi prestasi belajarnya.

  

Kedua, kurikulum; kata kurikulum berasal dari bahasa Yunani yang

  semula dalam bidang olahraga, yaitu curere yang berarti jarak terjauh lari yaitu jarak yang harus ditempuh dalam kegiatan berlari mulai dari start sampai finish (Sulistiyorini, 2006: 27). Dalam konteks pendidikan, kurikulum berarti jalan terang yang dilalui oleh penndidik/guru juga peserta didik untuk menggabungkan 478). Sedangkan menurut istilah, kurikulum adalah serangkaian komponen metode belajar mengajar, cara mengevaluasi kemajuan siswa dan seluruh perubahan pada tenaga pengajar, bimbingan dan penyulu9han, supervisi, administrasi, waktu, jumlah ruang, dana serta pilihan pelajaran (Patoni, 2004: 66). Kurikulum yang tepat akan menyebabkan siswa dapat belajar dengan baik dan mampu mengaplikasikannya dlam kehidupan sehari-hari. Ketika suatau materi pelajaran diaplikasikan, tentunya siswa bertambah lebih semangat dalam belajar, karena belajar yang selama ini ia lakukan tidak sia-sia. relasi guru dengan siswa; untuk mendapatkan hasil belajar

  Ketiga, yang optimal, banayk komponen-komponen belajar mengajar.

  Diantaranya yaitu, hubungan antara guru dengan siswa. Hubungan guru dengan siswa didalam proses belajar mengajar merupakan faktor yang sangat menentukan, karena bagaimanapun bahan pelajaran yang diberikan, bagaimanapun sempurnananya metode yang digunakan, namun jika hubungan guru sengan siswa merupakan hubungan yang tidak harmonis, maka dapat menciptakan keluaran yang tidak diinginkan. dengan demikan proses belajar mengajar akan dapat efektif jika terbina hubungan dan komunikasi yang baik dan harmonis antar guru dan murid. Bila menunjukkan hasil yang memuaskan.

  

Keempat , relasi siswa dengan siswa; sebagian siswa mempengaruhi

  sikap dan tingkah laku siswa lain di sekolah. Maka, prestasi siswa akan meningkat bila terjadi relasi yang baik antara siswa satu dengan siswa yang lainnya karena adanya relasi yang baik tersebut maka proses belajar mengajar akan menjadi lancar. Dan guru juga akan mengandalkan hubungan siswa yang sulit didiagnosa. Dengan kelancaran proses belajar mengajar, maka prestai siswa sebagai hasil belajar juga akan eningkat dengan sendirinya.

  

Kelima, disiplin sekolah; kedisiplinan erat hubungannya dengan

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS XI IPS SMA GAJAH MADA BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2013/2014

2 11 79

PENGARUH METODE INQUIRY TERHADAP PENINGKATAN MINAT BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS XI IPS SMAN 1 METRO TAHUN AJARAN 2014/2015

0 5 66

BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPS SMA NEGRI 1 KASIHAN BANTUL YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 20132014

0 0 8

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI SHALAT DENGAN METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS III SDN I SUMBERAGUNG KLEGO BOYOLALI TAHUN AJARAN 20132014

0 0 72

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PELESTARIAN LINGKUNGAN MELALUI STRATEGI FIRING LINE BAGI SISWA KELAS III MI RAUDLATUL MUTA’ALIMIN DESAPAKIS KECAMATAN BRINGIN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20142015 SKRIPSI

0 0 90

HUBUNGAN INTENSITAS PEMANFAATAN SITUS KEAGAMAAN DENGAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 BRINGIN TAHUN AJARAN 20142015

0 0 109

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI PUISI MELALUI METODE RESITASI PADA KELAS V SD ISLAM PLUS KURMA SALATIGA TAHUN AJARAN 20152016 SKRIPSI Di ajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 231

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI ADAB MAKAN DAN MINUM DENGAN METODE SNOWBALL THROWING PADA SISWA KELAS VIII A SMP NEGERI 7 KOTA SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20172018 SKRIPSI

0 0 166

PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQH MATERI SALAT BERJAMAAH DENGAN METODE SNOWBALL THROWING PADA SISWA KELAS VII SEMESTER I MTs ARROSYIDIN SECANG TAHUN PELAJARAN 20172018 SKRIPSI

0 0 116

PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQH MATERI RIBA DENGAN METODE MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS XI TKR 1 SMK MUHAMMADIYAH SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20172018 SKRIPSI

0 0 177