JURNAL EKONOMI MANAJEMEN DAN BISNIS
Pengaruh Kepuasan Konsumen Terhadap Kesetiaan Merek Mie Razali di Kota Banda Aceh
Teuku Muana Refi, SE, M.S.M Akademi Keuangan dan Perbankan (AKP) Nusantara
Abstrak: Kesetiaan merek sangat penting artinya dalam pemasaran jasa makanan. Dengan adanya kesetiaan merek akan berdampak frekuensi pembelian konsumen yang pada akhirnya dapat meningkatkan volume penjualan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepuasan konsumen terhadap kesetiaan merek Mie Razali Peunayong Banda Aceh. Responden penelitian adalah sebanyak 100 orang konsumen yang diambil secara purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan mengedarkan kuesioner. Variabel kepuasan konsumen terdiri dari kepuasan terhadap atribut produk, pelayanan, dan atribut pembelian. Peralatan analisis data yang digunakan adalah regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan secara umum pelanggan puas terhadap mie razali Banda Aceh, baik terhadap atribut produk, pelayanan maupun atribut pembelian. Kepuasan pelanggan berpengaruh positif terhadap kesetiaan merek mie razali di Kota Banda Aceh. Diantara tiga atribut yang dijadikan variabel independen, atribut yang paling besar pengaruhnya terhadap kesetiaan merek adalah atribut produk, sebaliknya atribut yang paling kecil pengaruhnya adalah atribut pelayanan. Hasil pengujian statistik menunjukkan, baik secara simultan maupun secara parsial, ketiga atribut yang menjadi penilaian dalam variabel kepuasan pelanggan berpengaruh positif secara signifikan terhadap kesetiaan konsumen pada merek Warung Mie Razali. Sehingga hipotesis Ha diterima dan sebalikna hipotesis Ho ditolak. Kesimpulan yang dapat diambil dalam penelitian ini adalah, tinggi rendahnya kesetiaan konsumen terhadap merek mie razali di Kota Banda Aceh, sangat ditentukan oleh tinggi rendahnya kepuasan konsumen pada atribut produk, pelayanan dan atribut pembelian usaha jasa makanan tersebut.
Kata Kunci : Kesetiaan Merek dan Kepuasan Konsumen
Latar Belakang Penelitian konsumen merasa belum puas. Hal ini berakibat
Setiap perusahaan menginginkan adanya konsumen yang tidak puas akan berusaha untuk peningkatan jumlah pendapatan dari tahun ke
mencari perusahaan lain yang dapat memuaskan tahun. Besarnya jumlah pendapatan yang diterima
kebutuhannya.
oleh perusahaan tidak terlepas dari fungsi Usaha untuk memberikan kepuasan pelanggan penjualan yang sangat erat kaitannya dengan
melalui perbaikan produk dan kualitas layanan pemasaran. Peningkatan jumlah penjualan tidak
merupakan suatu keharusan bagi setiap perusahaan. terlepas dari banyaknya permintaan terhadap
Untuk mendapatkan keunggulan kompetitif maka produk (barang atau jasa) yang dihasilkan oleh
setiap perusahaan dituntut untuk mampu perusahaan. Tidak dapat dipungkiri bahwa
konsumennya (Barsky, dalam permintaan terhadap barang atau jasa yang
memuaskan
Dwisuhartanto, 2001). Sehingga strategi yang dihasilkan oleh suatu perusahaan tidak terlepas dari
didasarkan pada komitmen manajemen untuk penilaian konsumen terhadap barang atau jasa yang
meningkatkan kualitas layanan untuk memuaskan dihasilkan tersebut. Maksudnya apakah produk
pelanggan secara terus menerus dilakukan oleh yang dihasilkan dapat memberikan kepuasan
perusahaan. Kualitas barang atau jasa semata-mata kepada konsumen atau tidak. Paling tidak kepuasan
ditentukan oleh konsumen, sehingga kepuasan tersebut muncul dari sejauhmana produk barang
konsumen hanya dapat dicapai dengan memberikan atau jasa yang diberikan oleh perusahaan dapat
kualitas yang baik. Mempunyai konsumen yang memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen.
puas merupakan hal yang penting bagi setiap Dalam usaha produk makanan, kepuasan
perusahaan. Konsumen yang puas dapat konsumen tentunya ditentukan oleh semua hal yang
mendorong adanya pembelian ulang dan publisitas berkaitan langsung dengan penyerahan produk
yang pada akhirnya dapat membuat konsumen tersebut termasuk pelayanan yang diberikan kepada
menjadi setia (loyal).
konsumen. Semakin baik kualitas produk dan Loyalitas pelanggan dapat dikelompokkan layanan jasa yang diberikan akan semakin
kedalam dua kelompok yaitu loyalitas merek terpenuhi kebutuhan konsumen. Sebaliknya
(brand loyality) dan loyalitas toko (store loyality). kualitas produk dan layanan yang tidak baik,
Loyalitas merek yaitu sikap menyenangi terhadap sehingga belum mampu memenuhi kebutuhan dan
suatu merek yang dipresentasikan dalam pembelian keinginan
yang konsisten terhadap merek itu sepanjang
JURNAL EKONOMI MANAJEMEN DAN BISNIS ISSN: 2338-2929
Volume 2 Nomor 2 Desember 2014, Halaman 381-394
waktu. Bahwa pembelian yang konsisten sepanjang tadi mereka akan membandingkannya dengan apa waktu adalah menunjukkan loyalitas merek.
yang mereka harapkan. Bila jasa yang mereka Sedangkan loyalitas toko (story loyalty )
nikmati ternyata berada jauh dibawah yang mereka ditunjukkan oleh perilaku konsisten dalam
harapkan, maka mengakibatkan ketidakpuasan. mengunjungi toko dimana disitu pelanggan bisa
Makin besar jurang harapan dengan kenyataan membeli merek produk yang dinginkan. Sutrisna
makin besar pula ketidakpuasan pelanggan. (2001:43) menyatakan jika konsumen menjadi
Sementara itu Oliver dan Swan (dalam Liu loyal terhadap suatu merek tertentu disebabkan
dan Mark, 2001) menyatakan: Customer oleh kualitas produk yang memuaskan, dalam store
satisfaction is a post-purchase attitude formed loyalty, penyebabnya adalah kualitas pelayanan
through a mental comparison of the quality that a yang diberikan oleh pengelola dan karyawan toko.
customer expected to receive from an exchange Produk Mie Razali Peunayong Banda Aceh
and the level of quality the customer perceives merupakan salah produk mie yang telah dikenal
actually receiving from the exchange . Kepuasan luas oleh masyarakat Kota Banda Aceh, terutama
konsumen merupakan perbandingan antara apa bagi mereka yang menyenangi produk mie sebagai
yang diharapkan dengan yang dirasakan konsumen makanan alternatif. Sejak mulai dibuka beberapa
sehubungan dengan pelayanan diterima oleh tahun lalu, produk mie razali makin disenangi oleh
konsumen yang bersangkutan. Kepuasan pelanggan konsumennya. Hal ini terlihat dari peningkatan
merupakan evaluasi purnabeli dimana alternatif jumlah konsumen dari waktu ke waktu. Bahkan
yang dipilih sekurang-kurangnya memberikan hasil pada saat-saat tertentu, terutama sore hari dan habis
(outcome) sama atau melampaui harapan magrib, jumlah konsumen yang datang dan
pelanggan, sedangkan ketidakpuasan timbul mengkonsumsi produk tersebut telah melebihi
apabila hasil yang diperoleh tidak memenuhi kapasitas tempat duduk. Padahal di Kota Banda
harapan pelanggan (Tjiptono, 2006:146). Aceh masih banyak produsen lain yang menjual produk mie sejenis selain mie razali. Ironisnya lagi,
Konsep KepuasanPelanggan
hasil penelitian awal menunjukkan umumnya
1) Konsep Kepuasan Pelanggan Berdasarkan
konsumen mie razali telah pernah mengkonsumsi
Perspektif Psikologi Model Kognitif
produk sejenis dari usaha makanan lainnya. Pada model ini penilaian pelanggan Uraian di atas menggambarkan bahwa
didasarkan pada perbedaan antara suatu kumpulan perilaku konsumen dalam memilih produk mie
dari kombinasi atribut yang dipandang ideal untuk seperti halnya mie razali bervariasi. Keputusan
individu dan persepsinya tentang kombinasi dari untuk memilih mie razali juga dibuat konsumen di
atribut yang sebenarnya. Dengan kata lain, antara berbagai alternatif pemilihan produk mie
penilaian tersebut didasarkan pada selisih atau selain mie razali. Dengan kata lain, warung mie
perbedaan antara yang ideal dengan yang aktual. razali bukanlah satu-satunya tempat yang mereka
Apabila yang ideal sama dengan yang benarnya, kunjungi untuk mendapatkan produk yang sama.
(persepsinya atau yang dirasakannya), maka Akan tetapi pemilihan warung mie razali adalah
pelanggan akan sangat puas terhadap produk atau sebagai salah satu alternatif pilihan di antara sekian
jasa tersebut. Sebaliknya, bila perbedaan antara banyak usaha lain yang juga menawarkan jenis
yang ideal dan yang sebenarnya atau yang makan tersebut kepada konsumen. Tujuan
dipersepsikan itu semakin besar, maka pelanggan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh
itu semakin tidak puas. Jika perbedaan semakin kepuasan konsumen terhadap kesetiaan merek Mie
kecil, maka besar kemungkinannya pelanggan yang Razali Peunayong Banda Aceh.
bersangkutan akan mencapai kepuasan. Persepsi individu terhadap kombinasi atribut
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
dari atribut yang ideal tergantung dari daur
Kepuasan Pelanggan
hidupnya, pengalaman atas produk/jasa, dan Kepuasan
harapan serta keluhannya. Jadi indeks kepuasan pelanggan setelah membeli barang atau jasa
pelanggan
adalah perasaan
pelanggan dalam model kognitif mengukur tersebut. Kotler juga menjelaskan kepuasan
perbedaan antara apa yang diwujudkan oleh pelanggan adalah fungsi dari pengharapannya dan
pelanggan dalam membeli suatu produk/jasa dan kualitas produk yang dirasakan ole pelanggan
apa yang sesungguhnya ditawarkan oleh (Kotler,
2000:46). Pengharapan pelanggan perusahaan. Berdasarkan modal ini, maka kepuasan dibentuk berdasarkan pengalaman mereka, saran
pelanggan dapat dicapai dengan dua cara utama, teman-teman dan iklan yang disampaikan
yaitu: 1) Mengubah penawaran perusahaan perusahaan jasa. Pelanggan memilih memberi jasa
sehingga sesuai dengan yang ideal, dan 2) berdasarkan harapan ini dan setelah menikmati jasa
meyakinkan pelanggan bahwa ideal tidak sesuai
Pengaruh Kepuasan Konsumen Terhadap Kesetiaan Merek Mie Razali di Kota Banda Aceh
Teuku Muana Refi, SE, M.S.M dengan kenyataan. Beberapa model kognitif yang
2) Konsep Kepuasan Pelanggan Berdasarkan
sering dijumpai antara lain:
Perspektif Total Quality Management
a. The Expectency Disconfirmation Model
Total Quality Management (TQM) Berdasarkan model ini, kepuasan pelanggan
merupakan suatu pendekatan dalam menjalankan ditentukan oleh dua variabel kognitif, yakni
bisnis yang mencoba untuk memaksimumkan daya harapan para pembelian (prepurchase
saing organisasi melalui perbaikan secara expectation ) yaitu keyakinan kinerja yang
berkesinambungan atas produk, jasa, manusia, diantisipasi dari suatu produk atau jasa; dan
proses dan lingkungannya. Sistem manajemen disconfirmation, yaitu perbedaan antara
TQM berlandaskan pada usaha mengangkat harapan prapembelian dan persepsi purna beli
kualitas sebagai strategi usaha dan berorientasi (post-purchase perception ). Para pakar
pada kepuasan pelanggan dengan melibatkan mengidentifikasi tidak pendekatan dalam
seluruh anggota organisasi (Tjiptono, 1999:32). mengkonseptualisasikan
Geoetsch dan Davis (dalam Sule, 2002) prapembelian (Tse dan Wilton, 1988; Ebgel, et
harapan
karakteristik utama dari TQM antara lain meliputi: al., 1990 dalam Tjiptono, 1999:31), sebagai
1. Fokus pada pelanggan, baik internal maupun berikut:
eksternal.
- Equitable Performance
2. Memiliki obsesi yang tinggi pada kualitas. performance )
(normative
3. Menggunakan pendekatan ilmiah dalam - Yaitu
mengambil keputusan dan pemecahan masalah. mencerminkan kinerja yang seharusnya
4. Memiliki komitmen jangka panjang. diterima seseorang atas biaya dan usaha
5. Membutuhkan kerjasama tim. yang telah dicurahkan untuk membeli dan
6. Memperbaiki proses secara berkesinambungan. menggunakan suatu produk atau jasa.
7. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan. - Ideal Performance 8. Memberikan kebebasan yang terkendali.
Yaitu tingkat kinerja optimum atau ideal
9. Memiliki kesatuan tujuan. yang diharapkan oleh seorang konsumen.
10. Adanya keterlibatan dan pemberdayaan - Expected Performance karyawan.
Yaitu tingkat kinerja yang diharapkan atau Dasar utama dari pendekatan TQM adalah disukai konsumen. Tipe ini yang paling
bahwa kualitas organisasi ditentukan oleh para banyak digunakan dalam penelitian
pelanggan. Dengan demikian prioritas utama dala kepuasan/ ketidakpuasan pelanggan.
jaminan kualitas adalah memiliki piranti yang Apabila konsumen merasa bahwa kegagalan
handal dan shahih tentang penilaian pelanggan suatu
terhadap perusahaan.
dikarenakan faktor yang bersifat stabil dan berkaitan dengan pemasarannya, maka ia
Pengukuran Kepuasan Pelanggan
cenderung berkeyakinan bahwa bila dimasa Kotler (2000:38), mengidentifikasikan datang ia membeli produk yang sama, maka
metode untuk mengukur kepuasan pelanggan yaitu: kegagalannya tersebut akan terulang kembali.
a. Complaint and Suggestion System (sistem Oleh karena itu ia cenderung memutuskan
keluhan dan saran)
untuk tidak membeli lagi. Setiap organisasi yang berorientasi pada
pelanggan perlu memberikan kesempatan yang Model efektif menyatakan bahwa penilaian
b. Model Efektif
luas kepada para pelanggannya untuk pelanggan individual terhadap suatu produk dan
menyampaikan saran, pendapat dan keluhan jasa tidak semata-mata berdasarkan perhitungan
mereka. Media yang digunakan bisa berupa rasional, namun juga berdasarkan kebutuhan
kotak saran, yang diletakkan di tempat-tempat subjektif, aspirasi dan pengalaman. Fokus
strategis (yang mudah dijangkau atau sering utama model efektif lebih dititik beratkan pada
dilewati oleh pelanggan), kartu komentar (yang tingkat aspirasi, perilaku belajar, emosi,
diisi langsung maupun dikirim via pos kepada perasaan
perusahaan), saluran telepon khusus bebas keengganan, dan lain-lain), suasana hati, dan
pulsa, dan lain-lain. Informasi-informasi yang lain-lain. Maksud dari fokus ini adalah agar
motode ini dapat dapat dijelaskan dan diukur tingkat kepuasan
diperoleh
melalui
memberikan ide-ide baru dan masukan yang dalam suatu kurun waktu (longitudinal).
berharga
perusahaan, sehingga memungkinkan perusahaan untuk bereaksi dengan tanggap dan cepat dalam mengatasi masalah-masalah yang timbul. Akan tetapi,
pada
JURNAL EKONOMI MANAJEMEN DAN BISNIS ISSN: 2338-2929
Volume 2 Nomor 2 Desember 2014, Halaman 381-394
karena metode ini bersifat pasif, maka sulit
dapat menggunakan untuk mendapatkan gambaran
kepuasan
pelanggan
pengukuran berbagai cara sebagai berikut: mengenai kepuasan atau ketidakpuasan
lengkap
a. Directly Reported Satisfaction pelanggan. Tidak semua pelanggan yang tidak
Pengukuran dapat dilakukan secara langsung puas akan menyampaikan keluhannya, bisa
dengan pertanyaan seperti seberapa puas saja mereka langsung beralih pemasok dan
pelanggan terhadap pelayanan perusahaan pada tidak akan membeli produk perusahaan itu lagi.
skala berikut: sangat tidak puas, tidak puas, Upaya mendapatkan saran yang barus dari
netral, puas, sangat puas.
pelanggan juga sulit diwujudkan dengan
b. Derived Satisfaction
metode ini. Terlebih lagi bila perusahaan tidak
pertanyaan mengenai memberikan timbal balik dan tindak lanjut
Pelanggan diberi
seberapa besar mereka mengharapkan suatu yang memadai kepada mereka yang telah
atribut tertentu dan seberapa besar yang bersusah payah berfikir menyumbang ide
mereka rasakan.
kepada perusahaan.
c. Problem Analysis
b. Customer Satisfaciton
Pelanggan diminta untuk menuliskan masalah- kepuasan pelanggan)
Surveys (survei
masalah yang mereka hadapi berkaitan dengan Umumnya banyak penelitian mengenai
penawaran dari perusahaan dan jasa diminta kepuasan pelanggan yang dilakukan dengan
untuk menuliskan perbaikan-perbaikan yang penelitian survei, baik dengan survei melalui
mereka sarankan.
pos, telepon, maupun wawancara pribadi.
d. Importance/Performance Melalui survei perusahaan akan memperoleh
Pelanggan diminta untuk merangking berbagai tanggapan dan umpan balik secara langsung
elemen (atribut) dari penawaran berdasarkan dari pelanggan dan juga memberikan tanda
derajat pentingnya setiap elemen dan sebera positif bahwa perusahaan menaruh perhatian
baik kinerja perusahaan dalam masing-masing terhadap para pelanggannya.
elemen.
c. Ghost Shopping Salah satu cara untuk memperoleh gambaran
Loyalitas Pelanggan
mengenai kepuasan pelanggan adalah dengan Banyak perusahaan yang tidak dapat mempekerjakan beberapa orang (ghost
mencapai target penjualan, dikarenakan kurangnya shopper ) untuk berperan atau bersikap sebagai
perusahaan memberikan pelayanan terhadap pelanggan/pembeli
pelanggan, sehingga loyalitas sulit dipertahankan perusahaan dan pesaing. Kemudian mereka
potensial
produk
pelanggan. Pihak perusahaan dituntut untuk selalu melaporkan
tanggap terhadap apa yang diinginkan konsumen, kekuatan dan kelemahan produk perusahaan
teman-temannya
mengenai
upaya mempertahankan pelanggan harus diberi dan pesaing berdasarkan pengalaman mereka
prioritas yang lebih besar lagi dibandingkan upaya dalam pembelian produk-produk tersebut.
mendapat pelanggan baru, alasannya adalah: Selain itu, para ghost shopper tersebut juga
lebih mudah untuk dapat mengamati cara perusahaan dan
1. Pada
umumnya
mempertahankan pelanggan yang sudah ada pesaingnya melayani permintaan pelanggan,
daripada menarik pelanggan yang baru. menjawab
2. Kehilangan pelanggan dapat menjadi bencana menangani setiap keluhan.
bagi pasar yang sudah ada namun hanya
d. Lost Customers Analysis mengalami sedikit pertumbuhan nyata. Perusahaan sebaiknya menghubungi para
Loyalitas pelanggan berdasarkan kepuasan- pelanggan yang telah berhenti membeli atau
kepuasan yang murni dan terus-menerus telah pindah pemasok agar dapat memahami
merupakan salah satu aset besar yang mungkin mengapa hal itu terjadi dan supaya dapat
didapatkan oleh perusahaan (Enggel dan Miniard, mengambil
2001:216). Sutrisna (2001:42) menyatakan, perbaikan/penyempurnaan selanjutnya. Bukan
keputusan
“loyalitas pelanggan dapat dikelompokkan kedalam hanya exit interview saja yang perlu, tetapi
dua kelompok yaitu loyalitas merek (brand customer lost rate juga penting, dimana
loyality ) dan loyalitas toko (store loyality). peningkatan customer loss rate menunjukkan
Loyalitas merek yaitu sikap menyenangi kegagalan
terhadap suatu merek yang dipresentasikan dalam memuaskanpelanggannya.
perusahaan
dalam
pembelian yang konsisten terhadap merek itu Selanjutnya Matilla dan James (dalam
sepanjang waktu. Terdapat dua pendekatan yang Tjiptono, 2009:36) menyatakan, metode survei
bisa dipakai antara lain:
Pengaruh Kepuasan Konsumen Terhadap Kesetiaan Merek Mie Razali di Kota Banda Aceh
Teuku Muana Refi, SE, M.S.M - Pendekatan instrumental conditioning
4. Kelompok pelanggan yang minoritas Bahwa pembelian yang konsisten sepanjang
cenderung untuk lebih loyal terhadap waktu adalah menunjukkan loyalitas merek.
jasa/produk.
Diasumsikan merefleksikan penguatan atau stimulus yang kuat. Jadi pengukuran bahwa
Keterkaitan Kepuasan Pelanggan dan Loyalitas
seseorang pelanggan itu loyal atau tidak dilihat
Konsumen
dari frekuensi dan konsisten
Telah menjadi suatu kepercayaan, khususnya pembeliannya terhadap satu merek, cara
prilaku
di dunia bisnis, bahwa kepuasan pelanggan pengukurannya menekankan pada prilaku masa
merupakan satu kunci keberhasilan suatu usaha. lalu.
Hal ini dikarenakan dengan memuaskan konsumen, - Pendekatan didasarkan teori kognitif
meningkatkan tingkat Loyalitas menyatakan komitmen terhadap
organisasi
dapat
keuntungannya dengan mendekati pangsa pasar merek yang mungkin tidak hanya direfleksikan
yang lebih luas.
oleh perilaku pembelian yang terus menerus, Kepuasan pelanggan menempati posisi
Gambar 1 Model Hubungan antara Kualitas Layanan dan Kepuasan Pelanggan Serta Niat Berperilaku
Kualitas Pelayanan
Faktor sosial
Harga Niat
Kualitas Barang
Faktor Pribadi
Sumber: Zeitham dan Bitner (dalam Surhartanto, 2001)
pelanggan mungkin sering membeli merek penting dalam praktek di dunia bisnis karena tertentu karena harganya murah dan ketiga
manfaat yang dapat ditimbulkannya bagi harganya naik pelanggan beralih ke merek lain.
perusahaan. Suhartanto (2001) menyatakan Loyalitas toko (story loyalty) ditunjukkan oleh
konsumen yang puas terhadap layanan jasa yang perilaku konsisten dalam mengunjungi toko
diterimanya akan mempunyai niat berperilaku dimana disitu pelanggan bisa membeli merek
sebagai berikut:
produk yang dinginkan. Menurut Raju yang dikutip
1) Konsumen yang puas terhadap barang dan jasa oleh Sutrisna (2001:43) jika konsumen menjadi
yang dikonsumsikannya akan mempunyai loyal terhadap suatu merek tertentu disebabkan
kecenderungan untuk membeli ulang dari oleh kualitas produk yang memuaskan, dalam store
produsen yang sama. Keinginan untuk loyalty, penyebabnya adalah kualitas pelayanan
membeli ulang sebagai akibat dari kepuasan ini yang diberikan oleh pengelola dan karyawan toko.
adalah keingian untuk mengulang pengalaman Sedangkan menurut Assael seperti yang dikutip
yang baik dan menghindari pengalaman buruk. oleh Sutrisna (2001:420 ada 4 (empat) karakteristik
2) Kepuasan pelanggan merupakan faktor yang loyalitas
akan mendoronga adanya komunikasi dari kecenderungan pelanggan loyal sebagai berikut:
mulut ke mulut yang bersiat positif. Bentuk
1. Pelanggan
komunikasi dari mulut ke mulut yang jasa/pelayanan cenderung lebih percaya
disampaikan oleh orang yang puas ini bisa diri terhadap pilihannya.
berbentuk
rekomendasi kepada calon
2. Pelanggan yang loyal lebih memungkinkan konsumen lain, dorongan kepada rekan untuk merasakan tingkat resiko yang lebih tinggi
melakukan binis dengan penydia dimana dalam pembeliannya.
konsumen puas dan mengatakan hal –hal yan
3. Pelanggan
gbaik tentang penyedia jasa dimana ia puas. jasa/pelayanan juga lebih mungkin loyal terhadap produk lainnya.
yang
loyal
terhadap
JURNAL EKONOMI MANAJEMEN DAN BISNIS ISSN: 2338-2929
Volume 2 Nomor 2 Desember 2014, Halaman 381-394
3) Efek kepuasan konsumen terhadap perilaku ada erat kaitannya dengan kepuasan pelanggan, adalah konsumen yang puas cenderung untuk
sementara kepuasan pelanggan dipengaruhi oleh mempertimbangkan penyedia jasa yang
kualitas layanan. Pada perusahaan jasa makanan, Gambar 2
Hubungan Kepuasan Pelanggan dengan Niat Berperilaku
Niat Berperilaku
1. Merekomendasikan kepada orang lain 2. Mendorong teman atau sahabat untuk berbisnis dengan perusahan
Kepuasan Pelanggan
3. Mempertimbangkan perusahaan sebagai pilihan pertama jika ingin membeli barang serupa 4. Membeli
mendatang. 5. Menginformasikan hal-hal yang baik dari perusahaaankepada orang lain
Sumber: Suhartanto (2001)
mampu memuaskan sebagai pertimbangan kualitas layanan yang diberikan oleh suatu pertama jika ingin membeli produk atau jasa
perusahaan terhadap konsumennya, tentunya juga yang sama.
akan dapat mempengaruhi perilaku konsumen itu Mengacu pada pendapat di atas dapat
sendiri.
disimpulkan kepuasan pelanggan akan berdampak pada perilaku konsumen. Sedangkan usaha
Pengaruh Kepuasan Konsumen Terhadap
peningkatan kepuasan pelanggan dapat dilakukan
Loyalitas Merek
dengan memperbaiki kualitas layanan yang Kesetiaan merek terbentuk melalui proses meliputi reliability, responsiveness, assurance,
pembelajaran, yaitu suatu proses dimana konsumen emphaty dan tangible. Semakin baik kualitas
melalui pengalamannya berusaha mencari merek layanan yang diberikan oleh sebuah perusahaan
yang paling sesuai untuknya, dalam arti produk akan semakin tinggi kepuasan pelanggan.
dari merek tersebut dapat memberikan kepuasan Hubungan antara kualitas layanan, kepuasan
yang sesuai dengan harapan dan kebutuhannya. pelanggan dan niat berperilaku konsumen dapat
Konsumen akan terus mencoba berbagai macam digambarkan sebagai berikut.
merek sebelum menemukan merek yang benar- Gambar di atas memperlihatkan bahwa
benar cocok. Konsumen akan tetap merupakan kepuasan pelanggan tidak hanya dibentuk oleh
bagian yang sangat penting dalam kesetiaan merek. kualitas layanan semata, akan tetapi juga
Kesetiaan merek biasanya mengakibatkan repeat ditentukan oleh harga, kualitas barang, faktor
buying dan recommended buying (Samuel dan pribadi dan faktor sosial. Artinya sekalipun kualitas
Foedjiawati, 2003). Jika konsumen puas akan layanan yang berikan oleh perusahaan dinilai baik
performance suatu merek maka akan membeli terus oleh pelanggan, namun apabila mereka merasa
menggunakannya bahkan harga yang ditetapkan jauh lebih tinggi bila
merek
tersebut,
memberitahukan pada orang lain akan kelebihan dibandingkan dengan yang diharapkan, mereka
merek tersebut berdasarkan pengalaman konsumen belum tentu mempunyai kepuasan yang tinggi.
dalam memakai merek tersebut. Jika konsumen Sementara itu faktor pribadi juga sangat
puas akan suatu merek tertentu dan sering membeli menentukan tingkat kepuasan seorang konsumen.
produk tersebut maka dapat dikatakan tingkat Karena tinggi rendahnya kepuasan tidak terlepas
kesetiaan merek itu tinggi, sebaliknya jika dari bagaimana seorang pelanggan memandang
konsumen tidak terlalu puas akan merek tertentu produk yang mereka peroleh tersebut.
dan cenderung untuk membeli produk dengan Namun yang terpenting adalah bahwa
merek yang berbeda-beda maka tingkat kesetiaan kepuasan seorang pelanggan akan berpengaruh
merek rendah. Kepuasan konsumen perlu pada niat berperilaku. Selanjutnya Suhartanto
dipelihara dan ditingkatkan agar dapat menciptakan (2001) secara jelas mengambarkan keterkaitan
dan mempertahankan kesetiaan terhadap merek. antara kepuasan dengan niat berperilaku pelanggan
Bila konsumen memperoleh kepuasan dari seperti terlihat pada Gambar 2. Perilaku konsumen
pembeliannya akan suatu produk maka hal tersebut
Pengaruh Kepuasan Konsumen Terhadap Kesetiaan Merek Mie Razali di Kota Banda Aceh
Teuku Muana Refi, SE, M.S.M akan menciptakan sikap positif terhadap merek
Peunayong Banda Aceh. Penarikan sampel tersebut,
dilakukan secara purposice sampling terhadap 100 pembelian.
orang konsumen produk makanan tersebut yang memenuhi kriteria sebagai berikut.
Hasil Penelitian Sebelumnya
1. Telah berulang kali mengkonsumsi mie razali Telah banyak penelitian yang mencoba
Peunayong Banda Aceh.
mencari kebenaran bahwa kualitas layanan
2. Selain mengkonsumi Mie Razali Peunayong berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan. Ruaida
Banda Aceh, konsumen juga pernah (1999) dalam penelitiannya terhadap kualitas jasa
mengkonsumsi produk sejenis dari produsen PT Pos Indonesia di Banda Aceh, menyimpulkan
lain.
bahwa secara simultan kelima dimensi kualitas jasa (tangible, emphaty, reliability, responsiveness dan
Pengumpulan Data dan Skala Pengukuran
assurance ) berpengaruh terhadap loyalitas Guna memperoleh data yang digunakan dalam pelanggan. Sedangkan secara simultan hanya ada
penelitian, pengumpulan data dilakukan melalui satu dimensi kualitas jasa yang mempengaruhi
penelitian lapangan (field research), yakni dengan loyalitas pelanggan yaitu dimensi emphaty.
cara mengedarkan kuesioner. Kuesioner tersebut Samuel dan Foedjiawati (2003) dalam
berisi pertanyaan/pernyataan yang berhubungan penelitiannya yang berjudul Pengaruh Kepuasan
dengan kepuasan konsumen dan kesetiaan merek. Konsumen Terhadap Kesetiaan Merek (Studi
Responden diminta untuk memilih alternatif Kasus Restoran The Prime Steak & Ribs Surabaya)
pilihan jawaban yang cocok terhadap masing- menyimpulkan bahwa terdapat hubungan pengaruh
masing pernyataan. Skala pengukuran yang positif yang signifikan antara kepuasan konsumen
digunakan adalah skala likert (Likert scale). dengan kesetiaan merek, hal ini merupakan bahwa
Pemberian skala dimaksudkan untuk memberikan penelitian tersebut mendukung teori tentang
skor atau bobot terhadap alternatif pilihan jawaban kesetiaan merek.
responden pada masing-masing item pernyataan yang terdapat dalam kuesioner. Karena semua item
Hipotesis Penelitian
dalam bentuk pernyataan positif, maka skor tinggi Dari latar belakang penelitian dan landasan
diberikan untuk point tinggi, demikian pula teoritis yang telah dikemukakan sebelumnya, maka
sebaliknya. Sehingga skor masing-masing alternatif yang menjadi hipotesis dalam penelitian ini adalah
jawaban seperti terlihat dalam Tabel 1 . kepuasan konsumen berpengaruh positif dan
Tabel 1 signifikan terhadap kesetiaan merek Mie Razali
Alternatif Pilihan Jawaban Kuesioner Banda Aceh.
Skor/ Alternatif Pilihan Jawaban Bobot
METODE PENELITIAN
Sangat tidak puas/sangat tidak setuju
Tidak puas/tidak setuju
Lokasi dan Objek Penelitian
3 Penelitian di adakan di Peunayong Banda
Biasa saja/netral
4 Aceh. Objek penelitian berhubungan kepuasan
Puas/setuju
5 konsumen dan keterkaitannya dengan kesetiaan merek produk makanan tersebut. Pengukuran
Sangat puas/sangat setuju
Peralatan Analisis Data
kepuasan pelanggan dalam penelitian ini dilakukan Untuk menganalisis data dalam mencari dengan metode Directly Reported Satisfaction,
pengaruh variabel independen dengan variabel yakni pengukuran kepuasan didasarkan pada
dependen, maka dapat dirumuskan bahwa kesetiaan laporan secara langsung. Dengan demikian
merek merupakan fungsi dari kepuasan konsumen. pengukuran kepuasan pelanggan dalam penelitian
Karena kajian terhadap kepuasan konsumen ini bukan didasarkan pada ada atau tidaknya
meliputi kepuasan terhadap atribut produk, perbedaan antara harapan dan kenyataan yang
pelayanan dan atribut pembelian, maka kesetiaan dirasakan oleh konsumen. Sedangkan kesetiaan
terhadap merek merupakan fungsi dari kepuasan merek menyangkut dengan sikap positif konsumen
konsumen pada tiga atribut tersebut. Karena itu, terhadap merek produk makanan yakni Mie Razali
model empiris yang dipergunakan dalam penelitian Banda Aceh.
ini adalah regresi linier berganda (multiple linier regession ) dirumuskan sebagai berikut.
Populasi dan Pengambilan Sampel
Populasi dalam penelitian adalah semua masyarakat yang menjadi konsumen Mie Razali
JURNAL EKONOMI MANAJEMEN DAN BISNIS ISSN: 2338-2929
Volume 2 Nomor 2 Desember 2014, Halaman 381-394
Y=a+b 1 X 1 +b 2 X 2 +b 3 X 3 +e
Operasional Variabel
Dimana: Variabel dalam penelitian ini terdiri dari Y = Kesetiaan merek
kesetiaan merek variabel dependen dan kepuasan
a = Konstanta konsumen pada atribut produk, pelayanan dan
X 1 = Atribut produk atribut pembelian sebagai variabel independen.
X 2 = Atribut pelayanan Kesetiaan merek adalah sikap menyenangi
X 3 = Atribut pembelian terhadap suatu merek yang dipresentasikan dalam
b 1 , b 2 , dan b 3 = Koefisien regresi X 1 ,
pembelian yang konsisten terhadap merek itu
X 2 , dan X 3 sepanjang waktu. Indikator yang digunakan untuk
e = Error term mengukur variabel tersebut terdiri dari frekuensi Untuk mencari hubungan antara ketiga
pembelian, dorongan untuk melakukan pembelian variabel independen (atribut produk, pelayanan dan
karena merek dan komitmen untuk melakukan atribut pembelian) dengan kesetiaan merek
pembelian ulang di masa mendatang. digunakan peralatan statistik koefisien korelasi (R).
Kepuasan konsumen terhadap atribut produk Selanjutnya untuk mengetahui besarnya pengaruh
berkaitan dengan perasaan pelanggan setelah ketiga variabel independen tersebut terhadap
membeli barang atau jasa yang berhubungan kesetiaan merek digunakan koefisien determinasi
dengan atribut produk. Variabel tersebut terdiri dari (R 2 ).
7 (tujuh) indikator meliputi rasa menu, kualitas Pengujian hipotesis menggunakan peralatan
prodruk, manfaat produk, ciri-ciri yang melekat statistik uji F dan uji t. Uji F digunakan untuk
desain produk/hidangan, mengetahui apakah ketiga variabel independent
pada
produk,
kehandalan/konsistensi produk dari waktu ke (atribut produk, pelayanan dan atribut pembelian)
waktu dan ragam produk yang ditawarkan. secara simultan berpengaruh signifikan terhadap
terhadap atribut kesetiaan merek, dengan ketentuan sebagai berikut:
Kepuasan
konsumen
pelayanan berkaitan dengan perasaan pelanggan - Apabila nilai F hitung > F tabel, berarti secara
setelah membeli barang atau jasa yang simultan ketiga variabel independent (atribut
berhubungan dengan atribut pelayanan. Variabel produk, pelayanan dan atribut pembelian)
ini terdiri dari 3 (tiga) indikator meliputi kecepatan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
dan ketepatan waktu pelayanan, penanganan kesetiaan merek Mie Razali Peunayong Banda
keluhan konsumen dan kemampuan dalam Aceh.
menangani masalah yang dihadapi konsumen. - Apabila nilai F hitung > F tabel, berarti secara
Kepuasan konsumen pada atribut pembelian, simultan ketiga variabel independent (atribut
berkaitan dengan perasaan pelanggan setelah produk, pelayanan dan atribut pembelian) tidak
membeli barang atau jasa yang berhubungan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
dengan atribut pembelian. Indikator yang kesetiaan merek Mie Razali Peunayong Banda
digunakan untuk mengukur variabel tersebu terdiri Aceh.
dari kesopanan dan keramahan karyawan, proses Selanjutnya uji t ditunakan untuk mengetahui
penyampaian informasi oleh karyawan, kemudahan signifikansi pengaruh variabel independent secara
mendapatkan pengetahuan tentang produk dan parsial terhadap kesetiaan merek, dengan ketentuan
kemampuan karyawan untuk memenuhi kebutuhan sebagai berikut:
konsumen.
- Apabila nilai t hitung > t tabel maka hipotesis Ha diterima, sebaliknya Ho ditolak yang bermakna
HASIL PENELITIAN
variabel atau atribut terkait berpengaruh positif
Karakteristik Responden
dan signifikan terhadap kesetiaan merek Mie Hasil pengolahan data menunjukkan, dari Razali Peunayong Banda Aceh.
sebanyak 100 orang pengunjung Warung Mie - Apabila nilai t hitung < t tabel maka hipotesis Ha
Razali yang dijadikan responden penelitian, diterima, sebaliknya Ho ditolak yang bermakna
sebagian besar diantara mereka adalah laki-laki, variabel atau atribut terkait tidak berpengaruh
yaitu 75 orang atau sebesar 75,00 persen dari positif dan signifikan terhadap kesetiaan merek
jumlah keseluruhan responden. Dengan demikian Mie Razali Peunayong Banda Aceh.
perempuan hanya 25 orang. Dilihat dari segi usia, Pengujian hipotesis tersebut didasarkan pada
responden dengan umur relatif muda yakni tingkat keyakinan 95 persen atau alpha = 5 persen.
dibawah 20 tahun sebanyak 33 orang atau sebesar Untuk memudahkan dan mempercepat perhitungan
33,00 persen dari jumlah keseluruhan responden. penulis menggunakan bantuan komputer melalui
Selanjutnya sebanyak 48 orang dengan umur software SPSS (Statistical Product and Service
berkisar antara 20-29 tahun, 7 orang dengan umur Solution ) versi 12,00.
berkisar antara 30-40 tahun, dan sisanya 12 orang
Pengaruh Kepuasan Konsumen Terhadap Kesetiaan Merek Mie Razali di Kota Banda Aceh
Teuku Muana Refi, SE, M.S.M dengan umur relatif tua, yakni di atas 40 tahun
pendidikan SMU, dan 44 orang dengan tingkat sebanyak 12 orang atau sebesar 12,00 persen dari
pendidikan Diploma. Selanjutnya mereka dengan jumlah keseluruhan responden.
tingkat pendidikan relatif tinggi yakni Sarjana (S1) Sesuai dengan tingkatan umur, sebagian
dan Pascasarjana (S2) masing-masing sebanyak 14 besar diantara mereka belum berkeluarga atau
orang dan 1 orang.
dengan belum menikah, yaitu 63 orang. Selebihnya Karakteristik responden berikutnya adalah
37 orang lagi dengan status menikah. Sebaliknya pendapatan rata-rata per bulan. Pendapatan yang tidak satu pun diantara responden dengan status
dimaksudkan adalah keseluruhan penerimaan yang dua atau janda.
diperoleh responden dalam waktu satu bulan. Responden penelitian
Sebagian besar responden dengan memiliki pekerjaan yang berbeda satu sama lain. Namun
juga
memiliki
pendapatan rata-rata per bulan di atas Rp demikian, pekerjaan tersebut dapat dikelompokkan
2.000.000. Bahkan ada diantara mereka dengan ke
pendapatan di atas Rp 3.000.000 per bulan. pelajar/mahasiswa,
dalam 6 kelompok yang
meliputi
Sebaliknya responden dengan pendapatan rata-rata BUMN, Pegawai Swasta, Pedagang dan Ibu
PNS/TNI/Polri,
Pegawai
per bulan dibawah Rp 1.000.000 hanya 37 orang Rumah Tangga. Masing-masing sebanyak 8 orang
atau sebesar 14,60 persen dari jumlah keseluruhan responden bekerja sebagai pedagang dan ibu rumah
responden. Mereka ini pada umumnya adalah tangga. Sebanyak 47 orang masih berstatus
pelajar/mahasiswa.
pelajar/mahasiswa, 5 orang dengan pekerjaan sebagai PNS/TNI/Polri, dan sisanya masing-
Hasil Pengujian Reliabilitas dan Validitas
masing sebanyak 16 orang dengan pekerjaan
Hasil Pengujian Reliabilitas
sebagai Pegawai BUMN dan Pegawai Swasta.
kuesioner yang Dilihat dari segi tingkat pendidikan, hanya 5
Untuk
kehandalan
dalam penelitian ini orang diantara mereka dengan tingkat pendidikan
digunakan,
maka
menggunakan uji reliabilitas. Analisis digunakan SLTP. Sebanyak 36 orang dengan latar belakang
untuk menafsirkan korelasi antara skala yang
Tabel 2 Karakteristik Responden
1 Jenis Kelamin
33 33,00 20-29 tahun
48 48,00 30-40 tahun
7 7,00 > 40 tahun
3 Status Perkawinan
Menikah
37 37,00 Belum Menikah
4 Pekerjaan
Pelajar/Mahasiswa
47 47,00 PNS/TNI/Polri
5 5,00 Pegawai BUMN
16 16,00 Pegawai Swasta
16 16,00 Pedagang
8 8,00 Ibu ruman tangga
5 Pendidikan Terakhir
44 44,00 Sarjana (S1)
14 14,00 Pasca Sarjana (S2)
1 1,00 Data Primer (Diolah), 2014
JURNAL EKONOMI MANAJEMEN DAN BISNIS ISSN: 2338-2929
Volume 2 Nomor 2 Desember 2014, Halaman 381-394
dibuat dengan skala variabel yang ada. Menurut kecil bila dibandingkan dengan nilai r tabel, maka Malhotra (2005) koefesien minimum yang dapat
item pernyataan dinyatakan tidak valid. diterima di atas 0,60.
Untuk pernyataan pertama yang berhubungan Pengujian reliabilitas kuesioner terhadap
dengan kesetiaan merek dengan simbol A1 variabel penelitian memperlihatkan nilai Cronbach
diperoleh nilai korelasi hitung (r hitung) sebesar Alpha untuk masing-masing variabel penelitian
0,881. Sedangkan nilai kritis r (r tabel) pada yakni sebesar 0,820 untuk kesetiaan merek, sebesar
tingkat keyakinan 95 persen (n = 100) 0,759 untuk atribut produk, sebesar 0,784 untuk
menunjukkan angka sebesar 0,194. Dengan atribut pelayanan, dan sebesar 0,695 untuk atribut
demikian dapat diartikan bahwa item pernyataan pembelian, seperti terlihat dalam tabel dibawah ini.
A1 dinyatakan valid. Untuk lebih jelasnya
Tabel 3 Hasil Pengujian Reliabilitas Cronbach
Variabel Keterangan
Alpha Pernyataan
r hitung
r Tabel
Kesetiaan
Valid merek
Valid Atribut
A3 0,870
Valid dengan produk
Valid Atribut
B7 0,654
Valid dengan pelayanan
Valid Atribut berhubungan
C3 0,855
Valid dengan pembelian
Data Primer (Diolah), 2014
Tabel 3 di atas memperlihatkan bahwa nilai mengenai hasil pengujian validitas dapat dilihat Cronbach Alpha untuk masing-masing variabel
tabel berikut.
lebih besar dari 0,60. Sehingga dapat diartikan Dari tabel di atas dapat dilihat nilai r hitung semua instrumen yang digunakan dalam penelitian
untuk semua item pernyataan yang terdapat pada ini telah memenuhi syarat kehandalan dan layak
penelitian, baik yang dilakukan penelitian.
keempat
variabel
berhubungan dengan kesetiaan merek, kepuasan terhadap atribut produk, atribut pelayanan, dan
Hasil Pengujian Validitas
atribut pembelian, menunjukkan angka lebih besar Pengujian validitas data dalam penelitian ini
bila dibandingkan dengan nilai r tabel. Dengan dilakukan
demikian dapat disimpulkan bahwa semua item menggunakan uji Pearson Product-Moment
secara
statistik, yaitu
dengan
pernyataan dinyatakan valid.
Coeffesient of Corelation dengan bantuan software computer melalui program Statistic Package for
Analisis Hasil Regresi Linier dan Pengujian
Social Science (SPSS). Sedangkan jika dilakukan
Statistik
secara manual maka nilai korelasi yang diperoleh Untuk mengetahui pengaruh kepuasan harus dibandingkan dengan nilai kritis korelasi
konsumen pada atribut produk, pelayanan dan product moment ( r tabel) pada tingkat keyakinan
atribut pembelian terhadap loyaitas merek,
95 persen, dengan ketentuan apabila nilai r hitung digunakan peralatan statistik regresi linier lebih besar bila dibandingkan dengan nilai r tabel,
regresi linier berganda maka item pernyataan yang bersangkutan
berganda.
Hasil
menunjukkan, kepuasan konsumen pada ketiga dinyatakan valid. Sebaliknya apabila r hitung lebih
atribut tersebut berpengaruh positif terhadap kesetiaan konsumen pada merek Warung Mie
Pengaruh Kepuasan Konsumen Terhadap Kesetiaan Merek Mie Razali di Kota Banda Aceh
Teuku Muana Refi, SE, M.S.M Razali. Dengan kata lain, semakin tinggi kepuasan
Di antara ketiga nilai koefisien regresi seorang konsumen terhadap masing-masing atribut,
seperti dalam persamaan di atas, nilai yang paling akan semakin tinggi pula kesetiaannya terhadap
kecil adalah sebesar 0,270 untuk atribut pelayanan. merek Mie Razali. Hal ini diperlihatkan oleh nilai
Sebaliknya nilai koefisien regresi paling besar koefisien regresi masing-masing atribut/variabel
sebesar 0,427 untuk variabel atribut produk. Hal ini menunjukkan angka positif, seperti dalam output
berarti bahwa kepuasan terhadap pelayanan SPSS pada Tabel 4.
merupakan variabel yang pengaruhnya paling kecil
Tabel 4 Bagian Print Out SPSS yang Memperlihatkan Nilai Koefisien Regresi Masing-masing Variabel Independen
Coeffi cients a
Unstandardized
St andardized
Collinearity Statistics Model
Coef f icients
Coef f icients
Tolerance VI F 1 (Constant)
B St d. Error
At ribut produk
.633 1.581 At ribut pelay anan
.729 1.371 At ribut pembelian
.652 1.533 a. Dependent Variable: Loy alitas merek
Data Primer (Diolah), 2014
Mengacu pada bagian output SPSS di atas, terhadap kesetiaan merek. Sebaliknya kepuasan maka persamaan yang menggambarkan kesetiaan
pada atribut produk memiliki pengaruh paling merek sebagai fungsi dari kepuasan konsumen
besar diantara ketiga variabel tersebut. yang meliputi; kepuasan terhadap atribut produk,
Hubungan antara kepuasan konsumen atribut pelayanan dan atribut pembelian dapat
terhadap atribut produk, pelayanan dan atribut dituliskan sebagai berikut.
pembelian dengan kesetiaan merek tergolong erat. Y = 1,320 + 0,427X 1 + 0,270X 2 + 0,375X 3 Hal ini ditunjukkan oleh nilai koefisien korelasi (R)
Dari persamaan di atas terlihat nilai koefisien sebesar 0,699 (lebih besar dari 0,50), seperti regresi (X1) untuk variabel atribut produk sebesar
terlihat dalam bagian output SPSS pada Tabel 5. 0,427. Angka ini dapat diinterpretasikan bahwa
Dari bagian output SPSS di atas juga terlihat setiap peningkatan nilai rata-rata skor pilihan 2 nilai koefisien determinasi (R ) sebesar 0,489 dapat
Tabel 5 Bagian Printout SPSS yang Memperlihatkan Tentang Nilai
Koefisien Korelasi (R) dan Koefisien Determinasi (R 2 )
Model Summary b
Adjusted
St d. Error of
Durbin-
Model
R Square
R Square
the Estimate
Wat son
1.949 a. Predictors: (Constant), Atribut pembelian, Atribut pelay anan, Atribut
produk b. Dependent Variable: Loy alitas merek
Data Primer (Diolah), 2014
jawaban responden terhadap pernyataan yang diartikan sebesar 48,9 persen kesetiaan merek berhubungan dengan atribut sebesar 1,00 akan
dipengaruhi oleh ketiga variabel independen dapat meningkatkan nilai rata-rata skor pilihan
(kepuasan terharap atribut produk, atribut jawaban terhadap pernyataan yang berhubungan
pelayanan dan atribut pembelian). Sisanya sebesar dengan kesetiaan merek sebesar 0,427. Dengan
51,1 persen lagi (1-0,489) dipengaruhi oleh fakor demikian dapat diartikan semakin tinggi keuasan
lain selain ketiga faktor tersebut. konsumen terhadap atribut produk Mie Razali, akan semakin tinggi pula kesetiaan mereka
Hasil Pengujian Statistik Untuk Pembuktian
terhadap merek warung mie tersebut. Demikian
Hipotesis
pula halnya kepuasan terhadap atribut pembelian Untuk menguji hipotesis yang telah dan atribut pembelian.
dikemukakan, digunakan statistik uji F dan uji T.
JURNAL EKONOMI MANAJEMEN DAN BISNIS ISSN: 2338-2929
Volume 2 Nomor 2 Desember 2014, Halaman 381-394
Statistik uji F digunakan untuk mengetahui Razali sangat ditentukan oleh tinggi rendahnya signifikansi pengaruh ketiga variabel independen
kepuasan terhadap atribut produk. Dengan kata secara simultan terhadap kesetiaan merek. Hasil
lain, variasi yang terjadi pada kesetiaan konsumen pengujian statistik menunjukkan nilai F hitung
terhadap merek lebih didominasi oleh adanya sebesar 30,582. Sedangkan nilai F tabel pada
perubahan atau variasi yang terjadi pada kepuasan tingkat keyakinan 95% menunjukkan angka
terhadap atribut produk. Secara statistik, argumen sebesar 2,699. Karena nilai F hitung > F tabel
di atas dapat dijelaskan oleh nilai beta untuk (30,582 > 2,699) dapat diartikan secara simultan
variabel atribut produk sebesar 0,341 lebih besar ketiga variabel independen berpengaruh positif dan
bila dibandingkan dengan nilai beta untuk variabel signifikan terhadap kesetiaan konsumen pada
atribut pelayanan dan atribut pembelian. merek mie razali Banda Aceh, sehingga hipotesis
Sebaliknya atribut yang memiliki pengaruh Ha diterima, dan sebaliknya hipotesis Ho ditolak.
paling kecil terhadap kesetiaan mereka adalah Selanjutnya statistik uji t digunakan untuk
atribut pelayanan, dengan nilai beta sebesar 0,254 mengetahui pengaruh masing-masing variabel
dan nilai koefisien regresi sebesar 0,270 lebih kecil independen secara parsial terhadap kesetiaan
bila dibandingkan dengan nilai koefisien regresi merek. Hasil pengujian statistik menunjukkan nilai
atribut produk dan atribut pelayanan. Dengan t hitung sebesar 3,720 untuk atribut produk, sebesar
demikian, sekalipun atribut pelayanan berpengaruh 2,976 untuk atribut pelayanan, dan sebesar 2,892
secara signifikan terhadap kesetiaan mereka untuk atribut pembelian, Sedangkan nilai t tabel
ditunjukkan oleh nilai sig sebesar 0,004 < 0,05 pada tingkat keyakinan 95 persen menunjukkan
namun pengaruhnya tetap lebih kecil bila angka sebesar 1,984. Dengan membandingkan nilai
dibandingkan dengan pengaruh atribut produk. Hal T hitung dan nilai T tabel, dapat diartikan, secara
ini menandakan bahwa kecenderungan konsumen parsial ketiga atribut juga berpengaruh signifikan
untuk loyal terhadap merek Mie Razali lebih terhadap kesetiaan merek. Untuk lebih jelasnya
didominasi oleh baik buruknya penilaian terhadap mengenai ringkasan pengujian hipotesis dapat
atribut produk, bila dibandingkan penilaian dilihat tabel 6.
terhadap atribut pelayanan. Dengan kata lain,
Tabel 6 Ringkasan Pengujian Hipotesis
Nilai Statistik
Bentuk Pengujian
Keterangan
F hitung
F tabel
Pengujian secara simultan
Ketiga variabel berpengaruh signifikan (hipotesis Ha diterima, hipotesis Ho ditolak).
Pengujian secara parsial
T hitung
T tabel
Atribut produk
Atribut produk berpengaruh signifikan
Atribut pelayanan
Atribut pelayanan berpengaruh signifikan
Atribut pembelian
Atribut pembelian berpengaruh signifikan
Data Primer (Diolah), 2014 tingginya kesetiaan terhadap merek lebih
Analisis Pengaruh Kepuasan
Pelanggan
disebabkan adanya kepuasan yang tinggi terhadap
Terhadap Kesetiaan Merek Mie Razali di Kota
atribut yang melekat pada produk mie razali seperti
Banda Aceh
rasa, kualitas, ciri-ciri produk, dan lain sebagainya. Kepuasan pelanggan berpengaruh positif
Berdasarkan hasil pengujian statistik ketiga terhadap kesetiaan konsumen pada merek Mie
atribut yang menentukan kepuasan pelanggan Razali. Di antara tiga atribut yang merupakan
secara total terhadap Warung Mie Razali, memiliki jabaran dari variabel kepuasan pelanggan, atribut