DASAR ADMINISTRASI DAN KEBIJAKAN KESEHATAN

Created by Lilis Marsy

PRINSIP-PRINSIP
ADMINISTRASI KEBIJAKAN KESEHATAN

disampaikan oleh
dr. Achmad Farich,MM

UNIVERSITAS MALAHAYATI
BANDAR LAMPUNG

ARTI ADMINISTRASI


Latar Belakang : Mengapa dalam kehidupan manusia diperlukan
kerja sama dengan orang atau orang lain?



Proses Administrasi : 1. Sekelompok manusia
2. Kerja sama

3. Tujuan bersama yang
ingin dicapai

GOAL

C. PENGERTIAN TATA USAHA
Ilmu Administrasi

Administrasi-Manajemen

Tata Usaha

PENGERTIAN ADMINISTRASI
A. DEFINISI ADMINISTRASI
B. HAKIKAT ADMINISTRASI
C. KAITAN ADMINISTRASI DAN KEGIATAN SUBSTANTIF

DEFINISI ADMINISTRASI
Created by Lilis Marsy


Dalam Ensiklopedia 1980 (dalam Silalahi, 1992 : 9) disebutkan bahwa :
‘Administrasi (Latin Administrare), meliputi segala proses pelaksanaan
tindakan kerja sama sekelompok manusia untuk mencapai suatu
tujuan
yang telah ditentukan’
Herbert A. Simon, 1956 (dalam Thoha, 1990 : 11) mengatakan bahwa :
‘In its broadest sense, administration can be defined as the activities of
group cooperating to accomplish common goals’ (Dalam pengertian
yang terluas, administrasi dapat dirumuskan sebagai kegiatan dari
kelompok orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama).
Bersambung……

Created by Lilis Marsy

Sambungan…….

DEFINISI ADMINISTRASI
Sondang P. Siagian, 1990 (dalam Silalahi, 1992 : 9), mengemukakan bahwa :
‘Administrasi yaitu seluruh proses pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh
dua orang atau lebih yang terlibak dalam suatu bentuk usaha kerjasama demi

tercapainya tujuan yang ditentukan sebelumnya’

Dalam buku Filsafat Administrasi Sondang P.Siagian (1994 : 3 ) bahwa :
‘Administrasi sebagai proses kerja sama antara dua orang manusia
atau lebih yang didasarkan atas rasional tertentu untuk mencapai
tujuan yang ditentukan sebelumnya’
Dwight Waldo, 1971 (dalam Silalahi 1992 : 9) menyatakan : ’Administrasi adalah
Suatu daya upaya manusia yang kooperatif yang mempunyai tingkat rasionatas
Tinggi’
Masih bersambung dalam definisi…………

HAKIKAT ADMINISTRASI


Bahwa syarat penyebab terjadinya administrasi adalah adanya tiga
faktor (lihat slide berikut), yaitu :
1. Sekelompok orang
2. Kerja sama
care, share and fair
3. Tujuan Tertentu




Kriteria pokok administrasi : 1. Rasionalitas
2. Efektivitas
3. Efisiensi



Kegiatan substantif dan administrasi

TIGA FAKTOR
TERJADINYA PROSES ADMINISTRASI:

SEKELOMPOK MANUSIA

KERJA SAMA

TUJUAN
TERTENTU


ADMINISTRASI
(PENATAN KERJA SAMA)

TERCAPAINYA TUJUAN

ADMINISTRASI SEBAGAI SUATU SISTEM


Pengertian sistem menurut Bartol ( 1995 : 63-64) : ‘A system is a set of
interrelated parts operating as a unit toward a common goal’ bahwa sistem
adalah seperangkat bagian-bagian/unsur-unsur sebagai suatu kesatuan
yang melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan tertentu.



Unsur-unsur administrasi : 1. Organisasi,
2. Manajemen,
3. Komunikasi,
4. Keuangan,

5. Kepegawaian,
6. Perbekalan,
7. Perkantoran dan
8. Hubungan Masyarakat



Administrasi sebagai sistem : Karena masing-masing unsur administrasi
merupakan subsitem administrasi.



Hubungan ilmu administrasi dengan ilmu-ilmu lain : ilmu politik, hukum,
ekonomi, sosiologi, antropologi, psikologi dan ilmu-ilmu eksakta.

KLASIFIKASI FUNGSI-FUNGSI
ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN
FUNGSI-FUNGSI ADMINISTRASI /MANAJEMEN

1.Henry Fayol : Planning,Organizing, Commanding, Coordinating

and Controlling
2.H.Koontz & CO.Donnell : Planning, Organizing, Staffing, Directing
and Controlling
3.GR. Terry : Planning, Organizing, Actuating and Controlling
4. James A.F. Stoner & Stephen P.Robbins : Planning, Organizing,
Leading and Controlling
5. Luther M.Gulick : Planning, Organizing, Staffing, Directing,
Coordinating, Reporting and Budgeting

PERENCANAAN


PENGERTIAN DAN DEFINISI PERENCANAAN



SUMBER PERENCANAAN




FUNGSI PERENCANAAN



BERBAGAI MACAM PERENCANAAN

PENGERTIAN DAN DEFINISI PERENCANAAN
‘Proses pemikiran untuk menentukan hal-hal yang
akan dilakukan dimasa mendatang dan bagaimana
melaksanakannya’
Stephen P. Robin (Silalahi 1992 : 167) : ‘Planning is determining in advance
what is to be done, how is to be done, when is to be done and who is to do it’
bahwa perencanaan merupakan pra kegiatan (pre action) sebelum dilakukan
kegiatan pelaksanaan untuk mencapai suatu tujuan.
H. Koontz & Cyril O’Donnell (Silalahi 1992 : 167) : ‘Planning involves
selecting
objective,-- and strategies, policies, program and procedures for achieving them
--either for the entire enterprise or for any organized part there of’ bahwa
perencanaan dilakukan sebelum dilaksanakan kegiatan untuk mencapai
tujuan

dengan memilih yang terbaik alternatif yang ada.

PERENCANAAN (Planning)
Merupakan spesifikasi dari tujuan organisasi/perusahaan yang ingin dicapai
dan cara-cara yang akan ditempuh untuk mencapai tujuan tersebut.
Mengembangkan adanya garis-garis besar kegiatan yang dilakukan dan
mengembangkan metode-metode pelaksanaannya untuk mencapai tujuan
organisasi.

Dalam Perencanaan harus mengandung unsur 5W + 1H
What

: Tindakan apa yang harus dikerjakan?

Why

: Apa sebab tindakan itu harus dikerjakan?

Where : Dimana tindakan itu dikerjakan?
When


: Kapan rencana tindakan itu dilakukan?

Who

: siapa yang akan mengerjakan tindakan itu?

How

: Bagaimana cara melaksanakan tindakan itu?

LANGKAH-LANGKAH PERENCANAAN
Penentuan tujuan yang akan dicapai.
 Pendefinisian gabungan situasi secara baik.
 Pendefinisian faktor-faktor yang membantu dan menghambat tujuan.
 Merumuskan kegiatan yang harus dilaksanakan.


selanjutnya


PROSES PERENCANAAN

DILAKUKAN DENGAN 3 PENDEKATAN

 Pendekatan perkembangan yg menguntungkan (Profitable Growth Approach)
 Pendekatan Portofolio & Kesenjangan Perencanaan
 Pendekatan SWOT (Strength, Weaknesses, Opportunity and Treath)

Pendekatan SWOT
(Strength, Weaknesses, Opportunity and Treath)
Proses perencanaan dilakukan dengan menganalisa baik faktor internal maupun
eksternal organisasi.
Analisa terhadap faktor internal dapat menghasilkan adanya kekuatan (Strength)
yang dimiliki oleh suatu organisasi, serta dapat mengetahui kelemahan pada
organisasi (Weaknesses). Sedangkan analisa terhadap faktor ekstern dapat
mengetahui kesempatan (Opportunity) yang terbuka bagi organisasi dan dapat
mengetahui tekanan (Treath) yang dialami oleh organisasi.

Lihat gambar Proses Perencanaan

Slide berikut ini…..
Created by Lilis Marsy

Gambar : Proses Perencanaan dengan Analisa SWOT

Misi/Tujuan

Faktor Ekstern

Faktor Intern

S W O T

Sasaran/Renstra

Target

Anggaran Operasional

KONSEP ADMINISTRASI KESEHATAN
DASAR-DASAR PERENCANAAN KESEHATAN
(Ascobat Gani)









DEFINISI PERENCANAAN
SIFAT PERENCANAAN
PERENCANAAN KESEHATAN
PERENCANAAN KESEHATAN DAN DINAMIKA PERUBAHAN
NILAI UNIVERSAL DALAM PERENCANAAN KESEHATAN
PRAKONDISI/PREQUISITE UNTUK PERENCANAAN
PRINSIP DASAR DAN SISTEMATIKA LANGKAH-LANGKAH PERENCANAAN

Senyum

Senyum

Sapa

Sapa

Sentuh

Sentuh

Dasar Perencanaan Kesehatan
( Ascobat Gani )
1. Definisi perencanaan : @. Proses pemecahan masalah
@. Proses pengambilan keputusan
@. Penentuan tujuan dan cara untuk mencapainya
2. Sifat perencanaan ( J de Smit : Rational and Non-rational Planning dalam ‘Health Care
Administration’) :
* Berkaitan dengan pengambilan keputusan
* Dilakukan dalam proses formal dan sistematis
* Orientasinya diarahkan pada masa yang akan datang
* Fokusnya adalah tentang tujuan dan cara
* Keputusan dalam perencanaan bersifat kontektual dan holistic ( menyeluruh )
* Perncanaan memerlukan perubahan sikap : menerima perubahan
3. Perencanaan Kesehatan (Hendrick L.Blum in ‘Planning for Health’, 1981)
* Langkah sistimatis yang rasional
* Orientasinya pada proses
* Orientasi masa depan
* Mempunyai jenjang hierarki
* Multi dimensi :
Bersambung….

Sambungan….

Multidimensi : 1. Dimensi waktu (Jangka pendek, menengah dan panjang)
2. Dimensi wilayah (Nasional, propinsi, kabupaten/kota)
3. Dimensi unit organisasi
4. Dimensi sifat (Renstra, rencana operasional, rencana kegiatan)
4. Perencanaan Kesehatan dan Dinamika Perubahan Sosial Ekonomi :
a. Perubahan masalah kesehatan
b. Perbahan tata nilai : @. Solidaritas social - individualisme
@. Otoriter - demokratis
c. Kedudukan kesehatan dalam pembangunan
@.Health as invesment or consumtion
@ More money for health or more health for money
d. Keterbatasan sumber daya : @. Dana
@. Tenaga
e. Ketidak pastian
@. Kesehatan bersifat multidimensional, semakin sulit meramalkannya
@. Kemajuan teknologi informasi
@. Kelemahan sistem informasi kesehatan

Bersambung….

Sambungan

Paradigma shift (Pergeseran Paradigma) :
Need - Dimand
Disease - Market Segment
Public - Private
Public Goods - Private Goods
Subdidy - User Charge
Fee for service - Prepayment
Social Function - Economic Function
Centralized - Decentralized
Top Down - Bottom up
Fragmented Program - Integrated Program
Partisipation - Partnership
Beurocration (administratio) - Enterpreuner
Short Term (Treatment) - Long Term Vision
(Human Resource Development)
Medical Care - Health Care
Health Consumtion - Invesment

Sambungan :

5. NILAI UNIVERSAL DALAM PERENCANAAN KESEHATAN
* Equity (Premis dasar : Health is a human right)
* Efficiency
* Effectiveness (Quality)
* Sustainability (berkesinambungan) baik dalam hal pembiayaan maupun pelayanan
6. PRAKONDISI/PREREQUISITE UNTUK PERENCANAAN KESEHATAN
* Data dan Informasi : - Tersedia?
- Facility Based?
- Population Based?
* Kemampuan Perencanaan (SDM)
* Otoritas Perencanaan (Top Down or Bottom Up)
7. PRINSIP DASAR DAN SISTEMATIKA LANGKAH-LANGKAH PERENCANAAN :
* Langkah Pokok Perencanaan : - Where are we now? (Analisis Situasi)
- Where are we going to go (Penentuan Tujuan)
- How to get there (Penentuan Kegiatan/Program)
* Penentuan tujuan adalah sangat esensial dan kritikal
* Langkah-langkah Perencanaan :…………………………………………………………
( Lihat slide berikutnya, Ok?

LANGKAH-LANGKAH PERENCANAAN
BIDANG KESEHATAN
Analisa Situasi

Rumusan Masalah

Prioritas

Alternatif
ORGANISASI
SDM
Pemilihan Alternatif

ANGGARAN
METODE

Penyusunan POA

Implementasi :
-Leadership/Motivation
-Supervisi on
-Control

EVALUATION

PENGORGANISASIAN BIDANG KESEHATAN
AZHAR KASIM
‘Organisasi adalah suatu pola kerja sama antara orang-orang yang
terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang saling berhubungan untuk
mencapai tujuan tertentu’

Prof.DR.S.P.Siagian
Organisasi diartikan sebagai :‘Setiap bentuk kerja sama untuk pencapaian
tujuan bersama dan terikat secara formal yang tercermin pada hubungan
sekelompok orang yang disebut ‘bawahan’

ORGANISASI DAPAT DILIHAT DARI
2 (DUA) ASPEK PENTING :
1. Struktur organisasi : a. Pengelompokan orang secara formal
b. Digambarkan dalam Bagan Organisasi
2. Proses perilaku sebagai aktivitas kehidupan dalam struktur organisasi :
a. Komunikasi
b. Pembuatan keputusan
c. Motivasi
d. Kepemimpinan
Pengorganisasian merupakan proses penyusunan struktur organisasi
Organisasi terdiri dari : a. Organisasi formal
b. Organisasi informal

UNSUR DALAM STRUKTUR DAN FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI ORGANISASI
UNSUR-UNSUR DALAM STRUKTUR
ORGANISASI
1. Spesialisasi kegiatan
2. Standarisasi Kegiatan
3. Koordinasi kegiatan
4. Sentralisasi dan desentralisasi
kegiatan

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
ORGANISASI
1. Tujuan organisasi
2. Teknologi yang digunakan
3. Manusia ( orang-orang )
4. Besar kecilnya organisasi

HIERARKI : Berkaitan dengan tingkat kekuasaan yang menimbulkan adanya apa
yang disebut atasan dan bawahan dalam struktur organisasi, dengan
aspek-aspek sebagai berikut :
1. Lini dan staf ( line and staff )
2. Rentang kendali ( span of control )
3. Committee ( panitia ) dan Satuan tugas ( task force )

LANGKAH-LANGKAH PENGORGANISASIAN
1. Mengetahui dengan jelas tujuan yang akan dicapai.
2. Merinci tujuan (goal) dalam beberapa tujuan.
3. Membagi habis semua kegiatan, kemudian menggolongkan dalam beberapa satuan
kerja/unit kerja operasional yang kemudian menjadi unit kerja.
4. Menentukan wewenang dan tanggung jawab masing-masing orang, menentukan
jaringan komunikasi dan pola interaksi, sehingga setiap orang ada kejelasan kepada
siapa melapor dan kepada siapa instruksi diberikan.
5. Mengadakan, memilih dan menempatkan orang-orang pada posisi yang sesuai
dengan kemampuan dan keterampilan masing-masing.
6. Menyusun struktur organisasi untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai
pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab, jaringan komunikasi dsb.
7. Mendelegasikan wewenang, membuat deskripsi tugas/uraian tugas (job description).
8. Menyediakan biaya, sarana dan prasana yang diperlukan untuk melaksanakan
kegiatan.

BENTUK-BENTUK ORGANISASI

Š

Organisasi Lini adalah suatu bentuk organisasi yang didalamnya terdapat
garis wewenang yang menghubungkan langsung secara vertikal antara
atasan dan bawahan. Tidak ada pembedaan antara pelaksana tugas pokok
dan tugas penunjang. Contoh Organisasi Lini ( lihat gambar hal 47 )

Š

Organisasi Lini & Staf : Dalam organisasi lini dan staf diadakan pebedaan
antara unit pelaksanan tugas pokok (lini) dan unit penunjang (staf).
Contoh Organisasi Lini & Staf ( Lihat gambar hal 48 )

Š

Organisasi Fungsional : Suatu organisasi yang pemimpin tertinggi
melimpahkan wewenangnya kepada kepala unit struktural yang memimpin
kelompok yang menduduki jabatan ungsional. Contoh Organisasi
Fungsional ( Lihat hal 49 )

Š

Organisasi Lini & Fungsional : Suatu bentuk organisasi dimana pemimpin
tertinggi melimpahkan wewenangnya kepada pada pejabat fungsional.
Contoh Organisasi Lini & Fungsional ( Lihat hal 50 )

PRINSIP ORGANISASI
Š
Š
Š
Š
Š
Š
Š
Š
Š
Š
Š
Š
Š
Š
Š

Kejelasan tujuan yang ingin dicapai
Pemahaman tujuan oleh para anggota organisasi
Penerimaan tujuan oleh para anggota organisasi
Adanya kesatuan arah
Kesatuan perintah
Fungsionalisasi
Delimasi berbagai tugas
Keseimbangan antara wewenang dan tanggung jawab
Pembagian tugas
Kesederhanaan struktur
Pola dasar organisasi yang relatif permanen
Adanya pola pendelegasian wewenang
Rentang pengawasan
Jaminan pekerjaan
Keseimbangan antara jasa dan imbalan

SETIAP ORGANISASI MEMPUNYAI BUDAYA
ORGANISASI YANG BERBEDA-BEDA
Budaya organisasi dapat diartikan sebagai suatu sistem rekatan nilai dan kepercayaan
yang berkembang diantara anggota organisasi pada suatu waktu tertentu.
Yang berhubungan erat dengan budaya organisasi adalah iklim organisasi yang
menunjukkan suasana organisasi, termasuk didalamnya semangat organisasi, kepuasan
kerja, kepemimpinan kerjasama dan kinerja organisasi.
BAGAIMANA BUDAYA ORGANISASI BIDANG KESEHATAN?!

Masyarakat Mandiri
Hidup Sehat?!

‘PARADIGMA SEHAT’

‘PARADIGMA SEHAT’

Perubahan pemahaman akan konsep sehat dan sakit serta semakin kayanya khasanah
ilmu pengetahuan dengan informasi tentang determinan penyebab penyakit yang
multifaktorial, telah menggugurkan paradigma pembangunan kesehatan yang lebih
mengutamakan pelayanan kesehatan yang bersifat kuratif dan rehabilitatif, dengan
menerapkan paradigma pembangunan kesehatan baru yaitu ‘PARADIGMA SEHAT’
merupakan upaya untuk lebih meningkatkan kesehatan bangsa yang bersifat proaktif.
‘PARADIGMA SEHAT’ tsb merupakan model pembangunan kesehatan yang dalam
jangka panjang mampu mendorong masyarakat untuk bersikap mandiri dalam
menjaga kesehatan mereka sendiri, melalui kesadaran yg lebih tinggi pada pentingnya
pelayanan kesehatan yang bersifat promotif dan preventif.

Untuk terwujudnya ‘PARADIGMA SEHAT’ maka perlu kajian faktor-faktor yang
mempengaruhi derajat kesehatan sebagai kesadaran masyarakat untuk menciptakan pola hidup sehat.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DERAJAT KESEHATAN
(Hendrick L.Blum in ‘Planning for Health’)
FAKTOR PENDUDUK

Š

Herediter atau Keturunan

FAKTOR
FAKTOR
LINGKUNGAN :

Fisik
Biologis
Sosio-kultural

DERAJAT KESEHATAN :
Š Fisik
Š Mental
Š Sosial

FAKTOR PERILAKU :

 Sikap
 Gaya Hidup

PELAYANAN
KESEHATAN :

 Promotif
 Preventif
 Kuratif
 Rehabilitatif

Untuk terwujudnya
‘PARADIGMA SEHAT’ sebagai paradigma kesehatan baru,
maka kajian yang seksama perlu dilakukan tentang :

Š
Š
Š

Dasar-dasar Pembangunan Kesehatan
Visi Pembangunan Kesehatan
Misi Pembangunan Kesehatan

DASAR-DASAR, VISI dan MISI PEMBANGUNAN
KESEHATAN adalah KEBIJAKAN YANG DILAKUKAN
PEMERINTAH PADA BIDANG KESEHATAN
What is policy?

Created by Lilis Marsy

ISTILAH KEBIJAKAN

Istilah ‘kebijakan’ asal kata bahasa Inggris yaitu ‘policy’ yang diterjemahkan menjadi
kebijakan (Samodra Wibawa,1994 - Muhadjir Darwin, 1998). Istilah policy juga ada
yang menterjemahkan sebagai kebijaksanaan (Islamy, 1989 - Abdul wahab, 1990).
Menurut Thomas R. Dye : ‘Health policy is whatever the government choose to do or
not to do’ (Kebijakan kesehatan merupakan tindakan atau pilihan pemerintah untuk
melakukan sesuatu atau tidak melakukan sesuatu di bidang kesehatan).
Kebijakah kesehatan (health policy) adalah apapun pilihan pemerintah untuk
melakukan sesuatu atau tidak melakukan sesuatu dibidang kesehatan.

Apabila pemerintah memilih untuk melakukan sesuatu maka tentunya ada
tujuan begitu pula apabila pemerintah memilih tidak melakukan sesuatu
inipun merupakan kebijakan yang tentu juga ada tujuannya.

Contoh : Dengan mewabahnya penyakit DBD di beberapa daerah di Indonesia, maka
pemerintah mengeluarkan kebijakan sebagai antisipasi meluasnya penyakit
DBD dilakukan penyemprotan/pengasapan nyamuk di rumah-rumah warga
masyarakat.
Kebijakan kesehatan adalah pengalokasian nilai-nilai secara syah di bidang kesehatan
kepada seluruh warga anggota masyarakat (Health policies are those policies developed
by governmental bodies and officials).
Kesimpulan : 1. Kebijakan kesehatan dibuat oleh pemerintah yang berupa tindakan di
bidang kesehatan.
2. Kebijakan kesehatan baik untuk melakukan atau tidak melakukan
sesuatu itu mempunyai tujuan tertentu di bidang kesehatan.
3. Kebijakan kesehatan ditujukan untuk kepentingan masyarakat.

TINGKAT-TINGKAT KEBIJAKAN (LAN-RI, 1997)
A. LINGKUP NASIONAL
1. Kebijakan Nasional : Kebiajakan negara yang bersifat fundamental dan stategis dalam
pencapaian tujuan nasional/negara sebagaimana tertera dalam UUD 1945.
Yang berwenang menetapkan kebijakan nasional yaitu MPR, DPR dan Presiden. Kebiajakan
Nasional yang dituangkan dalam peraturan perundang-undangan dapat berbentuk : UUD,
Ketetapan MPR, UU. Peraturan Pemerintah Pengganti UU (PERPU).
2. Kebijakan Umum : Kebijakan Presiden sebagai pelaksanaan UUD, TAP MPR, UU untuk
mencapai tujuan nasional.
Yang berwenang menetapkan Kebijakan Umum adalah Presiden. Kebijakan Umum dapat
berbentuk : Peraturan Pemerintah (PP), KEputusan Presiden (KEPPRES), Instruksi Predisen
(INPRES)
3. Kebiajkan Pelaksanaan : merupakan penjabaran dari Kebijakan Umum sebagai strategi
pelaksanaan tugas di bidang tertentu.
Yang berwenang menetapkan Kebijakan Pelaksanaan adalah Menteri/Pejabat setingkat
Menteri dan Pimpinan LPND. Kebijakan Pelaksanaan yang tertulis dapat berbentuk
Peraturan, Keputusan, Instruksi pejabat tersebut diatas.
Bersambung…..

B. LINGKUP WILAYAH DAERAH
1. KEBIJAKAN UMUM
Kebijakan Umum pada tingkat daerah adalah kebijakan Pemerintah Daerah
sebagai pelaksanaan azas desentralisasi dalam rangka mengatur Urusan Rumah
Tangga Daerah.
Yang berwenang menetapkan Kebijakan Umum di Daerah Propinsi adalah
Gubernur, dan pada Daerah kabupaten/kota ditetapkan oleh Bupati/Walikota dan
DPRD Kabupaten/Kota.
Kebijakan Umum pada tingkat daerah dapat berbentuk Peraturan Daerah (PERDA)
Propinsi dan PERDA Kabupaten/Kota

Bersambung…..

2. KEBIJAKAN PELAKSANAAN
Ada tiga macam Kebijakan Pelaksanaan pada lingkup Wilayah/Daerah :
1. Kebijakan Pelaksanaan dalam rangka desentralisasi merupakan realisasi
pelaksanaan PERDA.
2. Kebijakan Pelaksanaan dalam rangka dekonsentrasi merupakan pelaksanaan
kebiajakan nasional di daerah.
3. Kebijakan Pelaksanaan dalam rangka tugas perbantuan/medebewind merupakan
pelaksanaan tugas Pemerintah Pusat di daerah yang diselenggarakan oleh
Pemerintah Daerah.
Yang berwenang menetapkan kebijakan pelaksanaan adalah :
a. Dalam rangka desentralisasi adalah Gubernur/Bupati/Walikota.
b. Dalam rangka dekonsentrasi adalah Gubernur/Bupati/walikota.
c. Dalam rangka tugas perbantuan/medebewind adalah Gubernur/Bupati/walikota.
Dalam rangka pelaksanaan dan tugas perbantuan berupa Keputusan dan instruksi
Gubernur/bupati/Walikota.
Dalam rangka pelaksanaan dekonsentrasi beerbentuk Keputusan Gubernur/Bupati/Walikota.

ADA TIGA MACAM BENTUK SISTEM KESEHATAN :
1. Monopoli pemerintah
2. Dominasi pemerintah
3. Dominasi swasta
Adapun derajat keterlibatan dari ketiga bentuk sistem tersebut, sbb :

Keterlibatan

Keterlibatan Swasta

Pemerintah

Negara Sosialis

Negara Indonesia

Negara Liberal

Sistem Kebijakan Kesehatan meliputi beberapa unsur :

INPUT

Input

PROCESS

: Masalah Kebijakan Kesehatan

Process : Pembuatan Kebijakan Kesehatan
Output : Kebijakan Kesehatan
Impact : Dampak dari kebijakan Kesehatan

Kebjakan kesehatan merupakan
produk (output) dari suatu input
yang diproses secara politis

OUTPUT

IMPACT

DASAR PEMBANGUNAN KESEHATAN
Pada hakikatnya adalah nilai kebenaran dan aturan pokok sebagai landasan
untuk berpikir/bertindak dalam pembangunan kesehatan
Dasar pembangunan kesehatan merupakan landasan dalam penyusunan visi, misi
dan strategi, serta petunjuk pokok pelaksanaan pembangunan kesehatan secara
nasional yang meliputi :
1. Perikemanusiaan sebagai etika profesi

2. Pemberdayaan dan kemandirian sebagai upaya yang dapat membangkitkan dan
mendorong peran serta masyarakat untuk meningkatkan derajat kesehatan.

3. Adil dan merata bahwa setiap orang mempunyai hak yang sama dalam memperoleh
derajat kesehatan yang setinggi-tingginya tanpa memandang suku, golongan, ras,
agama dan status sosial ekonominya.

4. Pengutamaan dan manfaat sebagai upaya kesehatan yang bermutu dan mengikuti
perkembangan I P T E K, maka upaya kesehatan harus dilaksanakan secara
profesional, berdayaguna dan berhasil guna dengan mempertimbangkan kebutuhan
dan kondisi daerah.

GAMBARAN KEADAAN MASYARAKAT INDONESIA DI MASA DEPAN
(VISI) YANG INGIN DICAPAI MELALUI PEMBANGUNAN KESEHATAN,
MENDUKUNG VISI PRESIDEN :

“Terwujudnya Indonesia yang
Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan
Gotong-royong”.
(Kepmenkes RI No. HK.02.02/MENKES /52/2015)

melalui 7 misi pembangunan yaitu

7 misi pembangunan yaitu:
1.

2.
3.
4.

Terwujudnya keamanan nasional yang mampu menjaga
kedaulatan wilayah, menopang kemandirian ekonomi
dengan mengamankan sumber daya maritim dan
mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara
kepulauan.
Mewujudkan masyarakat maju, berkesinambungan dan
demokratis berlandaskan negara hukum.
Mewujudkan politik luar negeri bebas dan aktif serta
memperkuat jati diri sebagai negara maritim.
Mewujudkan kualitas hidup manusia lndonesia yang
tinggi, maju dan sejahtera.

7 misi pembangunan yaitu (lanjutan):
5.
6.

7.

Mewujudkan bangsa yang berdaya saing.
Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang
mandiri, maju, kuat dan berbasiskan kepentingan
nasional, serta
Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam
kebudayaan.

ARAH PEMBANGUNAN KESEHATAN MASUK KEDALAM 9
AGENDA PRIORITAS YANG DIKENAL DENGAN NAWA CITA

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan
memberikan rasa aman pada seluruh warga Negara.
Membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola
pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya.
Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah
dan desa dalam kerangka negara kesatuan.
Menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan penegakan
hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya.
Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia.
Meningkatkan produktifitas rakyat dan daya saing di pasar Internasional.
Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor
strategis ekonomi domestik.
Melakukan revolusi karakter bangsa.
Memperteguh ke-Bhineka-an dan memperkuat restorasi sosial Indonesia.

TUJUAN PEMBANGUNAN
KESEHATAN 2015-2019
1.
2.

meningkatnya status kesehatan masyarakat
dan;
meningkatnya daya tanggap
(responsiveness) dan perlindungan
masyarakat terhadap risiko sosial dan
finansial di bidang kesehatan.

Tujuan indikator peningkatan status kesehatan
masyarakat
1.

2.
3.
4.

5.

Menurunnya angka kematian ibu dari 359 per 100.00
kelahiran hidup (SP 2010), 346 menjadi 306 per 100.000
kelahiran hidup (SDKI 2012).
Menurunnya angka kematian bayi dari 32 menjadi 24 per
1.000 kelahiran hidup.
Menurunnya persentase BBLR dari 10,2% menjadi 8%.
Meningkatnya upaya peningkatan promosi kesehatan dan
pemberdayaan masyarakat, serta pembiayaan kegiatan
promotif dan preventif.
Meningkatnya upaya peningkatan perilaku hidup bersih
dan sehat.

Tujuan indikator meningkatkan daya tanggap (responsiveness)
dan perlindungan masyarakat terhadap risiko sosial dan finansial di
bidang kesehatan :
1.

2.

Menurunnya beban rumah tangga untuk
membiayai pelayanan kesehatan setelah
memiliki jaminan kesehatan, dari 37% menjadi
10%
Meningkatnya indeks responsiveness terhadap
pelayanan kesehatan dari 6,80 menjadi 8,00

Program Kemenkes ada dua yaitu program generik
dan program teknis.

Program generik meliputi :
1.
2.
3.
4.

Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis
Lainnya.
Program Penguatan Pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional
(JKN)/Kartu Indonesia Sehat (KIS).
Program Peningkatan Pengawasan dan Akuntabilitas Aparatur
Kementerian Kesehatan.
Program Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.

Program teknis meliputi :
1.
2.
3.
4.
5.

Program Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak.
Program Pengendalian Penyakit dan Penyehatan
dan Lingkungan.
Program Pembinaan Upaya Kesehatan.
Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan.
Program Pengembangan dan Pemberdayaan
Sumber Daya Manusia Kesehatan

Tugas anda selanjutnya melengkapi uraian kegiatan
masing masing di (Kepmenkes RI No. HK.02.02/
MENKES /52/2015)