ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA S

ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA
Makalah
diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Community Nursing Program II yang di bimbing
oleh Bhakti Permana S.Kep., M.Kep., M.Si.

disusun oleh:
Dea Fairuz Hasna Latifah

:

043-315-13-1-008

Difa Juliana

:

043-315-13-1-011

Hesti Ariyanti

:


043-315-13-1-016

Irma Nurmala

:

043-315-13-1-020

Juan Carlo Triatmaka

:

043-315-13-1-022

Lisa Tri Astuti

:

043-315-13-1-026


Mahesa Abirestu Sidiq

:

043-315-13-1-027

Neng Risma

:

043-315-13-1-028

Yola Laudia

:

043-315-13-1-042

KELAS 2A

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
STIKEP PPNI JAWA BARAT
BANDUNG
2015
1

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nyalah penulis dapat menyelesaikan makalah
“ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA” ini sebatas pengetahuan dan kemampuan
yang penulis miliki. Penulis berterima kasih kepada Pak Bhakti Permana S.Kep., Ners.,
M.Kep., M.Si selaku tutor yang telah memberikan tugas ini kepada tim penulis.
Tiada gading yang tak retak. Andaipun retak jadikanlah sebagai ukiran, begitupun
dengan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu melalui kata pengantar ini
tim penulis sangat terbuka menerima kritik serta saran yang membangun sehingga penulis
dapat memperbaikinya.
Penulis sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan bagi pembacanya mengenai asuhan keperawatan pada lansia.
Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangankekurangan dan jauh dari apa yang diharapkan.
Makalah ini membahas mengenai proses pengkajian kasus pada lansia, diagnose,

hingga intervensi keperawatan yang diberikan kepada lansia berdasarkan kasus. Semoga
makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekali lagi
penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan serta
memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Bandung, 27 April 2015

Penyusun

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................................2
DAFTAR ISI....................................................................................................................................3
BAB I................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN............................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................4
1.3 Tujuan.....................................................................................................................................4
1.4 Manfaat...................................................................................................................................4
BAB II..............................................................................................................................................5
PEMBAHASAN...............................................................................................................................5

2.1 Pengkajian..............................................................................................................................5
2.2 Diagnosa.................................................................................................................................5
2.3 Intervensi................................................................................................................................5

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penuaan adalah suatu proses alami yang tidak dapat dihindari, terus-menerus, dan
berkesinambungan. Selanjutnya akan menyebabkan perubahan anatomis, fisiologis,
dan biokimia pada tubuh, sehingga akan mempengaruhi fungsi dan kemampuan tubuh
secara keseluruhan (Maryam, 2008). Secara umum kondisi fisik seseorang yang telah
memasuki usia lanjut mengalami perubahan, dan sebagian besar perubahan itu terjadi
ke arah yang memburuk/ mengalami penurunan, misalnya, organ reproduksi lebih
cepat usang dibanding organ yang lain, perubahan penampilan, perubahan panca indra,
perubahan seksual (Hurlock, 1999).
Bertambahnya usia selalu meninggalkan bekas pada setiap makhluk hidup.,dan
prinsip ini berlaku bagi semua tingkat oragnisasi(molekul,sel, organ, danorganism).
Rentang hidup manusia menunjukkan periode perkembangan secara bertahap dengan
meningkatnya efisiensi tubuh pada masa anak-anak dan remaja sampa mencapai
tingkat kematangan. Setelah melalui periode yang panjang dengan perubahan yang

kecil, terjadilah penurunan bertahap dalam kekuatan ,khususnya kekuatan fisik. Ini
biasa disebut periode menua.(Zarb G.A,2002).
Proses penuaan adalah proses yang tersembunyi, dan permulaannya berbedabeda antara tiap individu, demikian pula kecepatan penurunannya. Perubahan ini
meliputi perubahan kekuatan jantung, penurunan sekresi cairan pencernaan ,penurunan
aktivitas endokrin. Pada tingkatan psikologis, proses penuaan ini ditandai dengan
melambatnya waktu beraksi, melambatnya proses belajar, serta penurunan daya ingat
dan efisiensi intelektual. (G.A, 2000).

1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat merumuskan apa saja yang akan dibahas
dalam makalah ini, yaitu :
1. Apa dan bagaimana pengkajian pada lansia?
2. Apa saja diagnosa keperawatan yang dapat ditegakkan pada lansia ini?
3. Bagaimana intervensi keperawatan pada lansia tersebut?

1.3 Tujuan
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat diperoleh tujuan apa saja yang akan dibahas
dalam makalah ini, yaitu :
1. Untuk mengetahui pengkajian pada lansia.
2. Untuk mengetahui diagnosa keperawatan yang dapat ditegakkan pada lansia ini

3. Untuk mengetahui intervensi keperawatan pada lansia tersebut.

1.4 Manfaat
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat diperoleh manfaat apa saja yang akan
dibahas dalam makalah ini, yaitu :
1. Bagi dosen:
Untuk bahan ajar kepada mahasiswa.
2. Bagi mahasiswa:
Mampu mengetahui cara mengkaji lansia dengan baik dan benar serta mampu
menentukan diagnose pada lansia hingga dapat menegakan intervensi yang sesuai.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengkajian
1. Identitas Klien
a. Nama
:
b. Umur
:
c. Agama

:
d. Pendidikan
:
e. Pekerjaan
:
f. Suku/bangsa :
g. Status marital :
h. Tanggal pengkj :
i. Ruang
:
j. Alamat
:

Nenek (Oma) M. Magdalena
03 April 1947, 68 tahun
Kristen Katholik
SKP (SMA)
Tukang Pijat
Indonesia / Bekas orang Belanda (Holland)
21 April 2015

ruang 09
Jl Sungki Gg. Haji Nur No.35 Cimahi.

2. Identitas Penanggungjawab
a. Nama
:
Ibu Istiana Riastuti
b. Umur
:
34 Tahun
c. Agama
:
Katholik
d. Pendidikan
:
D1 Keperawatan
e. Pekerjaan
:
Pengurus Panti Wreda Karitas
f. Hub. Dgn klien:

Pengurus Panti
g. Alamat
:
Jl. Sungki Gg. Haji Nur No. 35 Cimahi
3. Status Kesehatan Saat Ini
Kesehatan saat ini tidak terlalu baik (tangan kanan klien tidak dapat digerakan, pada
kaki kanan klien terjadi deformitas tulang, dan pada kaki kiri klien terdapat luka
cedera)
4. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat kesehatan sekarang
Pasien mengeluh kesakitan pada saat berjalan dan duduk akibat cedera pada
kakinya.
b. Kesehatan dahulu
Pasien memiliki riwayat terkena Diabetes Melitus (DM) dan Hipertensi.
c. Kesehatan keluarga
Tidak terkaji

5. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum
Tingkat kesadaran

Penampilan
Tanda vital
Tekanan Darah
Nadi
Respiratory Rate
Suhu
b. Kepala dan leher
Tidak terkaji

:
:
:
:
:
:
:

Compos Mentis (Kesadaran penuh)
Rapih & bersih
(tidak terkaji)
(tidak terkaji)
(tidak terkaji)
(tidak terkaji)
(tidak terkaji)

c. Sistem respirasi
Tidak terkaji
d. Sistem kardiovaskuler
Tidak terkaji
e. Sistem gastrointestinal
Tidak terkaji
f. Sistem genitourinaria
Tidak terkaji
g. Sistem musculoskeletal
Tidak terkaji
h. Sistem integument
Tidak terkaji
i. Sistem neurosensori
Tidak terkaji
j. Sistem endokrin
Tidak terkaji
6. Pengkajian Psikososial dan Spiritual
1) Psikososial
Kondisi psikososialnya baik (klien bersahabat), akan tetapi klien cenderung
menyendiri dan menarik diri.

2) Emosional
Kondisi emosional stabil
Identifikasi masalah emosional :
Pertanyaan tahap I
 Apakah klien mengalami sukar tidur ?
Tidak
 Apakah klien sering merasa gelisah
Iya (kadang-kadang)
 Apakah klien sering murung atau menangis sendiri?
Tidak
 Apakah klien sering was-was atau khawatir ?
Iya
Lanjutkan ketahap 2 bila minimal ada satu jawaban “ya” pada tahap I
Pertanyaan tahap II
 Keluhan lebih dari 3 bulan/lebih dari 1 kali dalam 1 bulan?
Tidak
 Ada masalah atau banyak pikiran ?
Klien sering memikirkan keadaan cucu dan anak-anaknya
 Ada gangguan/masalah dengan keluarga klien ?
Tidak
 Menggunakan obat tidur/penenang atas anjuran dokter ?
Tidak menggunakan obat
 Cenderung mengurung diri ?
Iya, klien cenderung mengurung diri (lebih suka di kamar daripada di luar)
Jika ada minimal 1 jawaban “ya” maka : masalah emosional (+)
Masalah emosisonal klien : (+)
3) Spiritual
Baik, klien rajin beribadah (mengikuti apel/ibadah pagi, sore, dan malam hari)

7. Pengkajian Fungsional Klien
a. Kartz Indeks
A. Mandiri dalam makan, kontinensia
(BAB/BAK), menggunakan pakaian,
pergi ke toilet, berpindah, dan mandi
B. Mandiri semuanya kecuali salah satu
fungsi diatas
C. Mandiri kecuali mandi dan salah satu
fungsi yang lain
D. Mandiri kecuali mandi, berpakaian,
dan satu fungsi yang lain
E. Mandiri kecuali mandi, berpakaian,
ke toilet, dan salah satu fungsi yang lain
F. Mandiri kecuali mandi, berpakaian, ke toilet,
berpindah dan salah satu fungsi yang lain
G. Ketergantungan semua fungsi di atas
H. Lain-lain



b.

Bartel Indeks

No

Kriteria

Dengan
Bantuan

Mandiri

Makan
1.

10
Minum

2.

3.
4.

5.
6.
7.
8.
9.
10.

10
Berpindah dari kursi roda
ke tempat tidur atau
sebaliknya
Personal toilet (cuci muka,
menyisir rambut, dan
gosok gigi)
Keluar masuk toilet
(mencuci pakaian,
menyeka tubuh, atau
menyiram)
Mandi
Jalan di permukaan datar
Naik turun tangga
Mengenakan pakaian
Kontrol bowel

Kontrol bladder
Olahraga dan latihan
Rekreasi dan pemanfaatan
12. waktu luang
11.

Total Score :

Ket
Frekuensi
Jumlah
Jenis
Frekuensi
Jumlah
Jenis

: 3x sehari
: seimbang
: sayur dan lauk
: Sering
: Seimbang
: Air putih

15
Frekuensi :
Ditntukan oleh perawat

0

Klien dimandikan dan sering
BAK sembarangan

5
5
5
5
5
5
5
5

70

Klien Ketergantungan sebagian
Jadi bartel indeks klien, termasuk kategori :
Mandiri
: 130
Ketergantungan sebagian
: 65-125
Ketergantungan total
: < 60

Frekuensi : 1x sehari
Dapat berjalan dengan baik
Tidak mampu
Dipakaikan oleh perawat
Frekuensi : terkadang
sembarangan
Frekuensi : jarang
Jenis
: olahraga senam
Klien tidak merajut, tidak
melakukan aktivitas, hanya
duduk-duduk

8. Pengkajian Status Mental Gerontik
a. Short Portable Mental Status Quisioner
Benar Salah No
Pertanyaan
X
1
Tanggal berapa hari ini ?
X
2
Hari apa sekarang ?
X
3
Apa nama tempat ini ?
X
4
Dimana alamat anda ?
X
5
Berapa umur anda ?
X
6
Kapan anda lahir ?
X
7
Siapa presiden Indonesia sekarang ?
X
8
Siapa presiden Indonesia sebelumnya ?
X
9
Sebutkan nama ibu anda ?
X
10 Kurang 3 dari 20 terus menerus secara menurun
Total score :

Salah 4

Jadi klien mengalami :
Fungsi intelektual utuh
Fungsi intelektual ringan
Fungsi intelektual sedang
Fungsi intelektual berat

: jika jumlah salah 0-3
: jika jumlah salah 4-5
: jika jumlah salah 6-8
: jika jumlah salah 9-10

b. Mini Mental Status Exam
Aspek
Nilai
No
kognitif
Maks

1

Orientasi

Orientasi

2

3

4

5

Registrasi

Perhatian dan
kalkulasi

Mengingat

Bahasa

5

5

3

5

3

Nilai
Klien

3

5

3

5

3

Kriteria
Menyebutkan dengan benar
o Tahun
o Musim
o Tanggal
o Hari
o Bulan
Dimana kita berada ?
o Negara Indonesia
o Provinsi Jawa Barat
o Kota Bandung
o PSTW.......
o Wisma ......
Sebutkan nama 3 objek oleh pemeriksa
masing-masing 1 detik kemudian minta
klien untuk menyebutkan ulang ketiga
objek tersebut ?
o Objek .....
o Objek .....
o Objek .....
Minta klien untuk memulai angka 100
dikurangi 7 sampai 5 kali/tingkat
o 93
o 86
o 79
o 72
o 65
Minta klien untuk mengingat objek pada
nomor 2 (registrasi) dan nilai 1 poin
untuk jawaban benar untuk masingmasing objek
Tunjukkan pada klien suatu benda dan
minta pada klien menyebutkan namanya
o Jam tangan
o Pulpen

9
4

Minta klien untuk mengulang kata-kata
berikut “tak ada jika atau tetapi”

 Pernyataan benar 2 buah : tak

ada, tetapi
Minta klien untuk mengikuti perintah yang
terdiri dari 3 langkah :
“ambil kertas ditangan anda, lipat dua dan
taruh dilantai”

o Ambil kertas ditangan anda
o Lipat dua
o Taruh dilantai
Perintahkan klien untuk mengikuti hal
berikut :

o “Tutup mata anda”
Perintahkan klien untuk membuat
kalimat dan suatu gambar
o Tulis satu kalimat
o Manyalin gambar
Total Nilai

30

23

Total Score :
Aspek kognitif dan fungsi mental baik
Kerusakan aspek fungsi mental ringan
Terdapat kerusakan aspek fungsi
mental berat

: jika total skor > 23
: jika total skor 18-22
: jika total skor < 17

9. Pengkajian Status Mental Gerontik
Nilai 1 : Jika klien menunjukkan kondisi di bawah ini
Nilai 0 : Jika klien tidak menunjukkan kondisi di bawah ini
Komponen
utama dalam
bergerak
Perubahan

Langkah
Mata dibuka

Kriteria
Tidak bangun dari tempat

Nilai

posisi/gerakan Bangun dari
keseimbangan kursi

Duduk
kursi

duduk dengan satu gerakan,
tetapi mendorong tubuhnya
keatas dengan tangan atau
bergerak ke depan kursi
terlebih dahulu, tidak stabil
pada saat berdiri pertama
kali
ke Menjatuhkan diri ke kursi,
tidak duduk ditengah kursi

Menahan
dorongan
pada sternum

Mata ditutup
Bangun dari
kursi
Duduk
kursi

Pemeriksa mendorong
sternum (perlahan-lahan
sebanyak 3 kali). Klien
menggerakkan kaki,
memegang objek untuk
dukungan, kaki tidak
menyentuh sisi-sisinya

1

1

1

Kriteria sama dengan
kriteria untuk mata terbuka

1

ke Kriteria sama dengan
kriteria untuk mata terbuka

1

Menahan
dorongan
pada sternum

Kriteria sama dengan
kriteria untuk mata terbuka

Perputaran
leher

Menggerakkan kaki,
memegang obyek untuk
dukungan, kaki tidak
menyentuh sisi-sisinya,
keluhan vertigo, pusing atau
keadaan tidak stabil

Gerakan
menggapai
sesuatu

Tidak mampu untuk
menggapai sesuatu dengan
bahu fleksi max, sementara
berdiri pada ujung-ujung
jari kaki tidak stabil,
memegang sesuatu untuk
dukungan

Membungkuk

Tidak mampu
membungkuk untuk

1

0

1

mengambil objek-objek
kecil dari lantai, memegang
objek untuk bisa berdiri,
memerlukan usaha-usaha
multiple untuk bangun
Gaya berjalan
dan gerak

Total Score :

Minta klien
untuk berjalan
ke tempat
yang
ditentukan

Ragu-ragu tersandung,
memegang objek untuk
dukungan

Ketinggian
langkah kaki
(saat berjalan)

Kaki tidak naik dari lantai
secara konsisten (menggeser
atau menyeret kaki),
mengangkat kaki terlalu
tinggi (>50 cm)

Kontinuitas
langkah kaki
(diobservasi
dari sampinh
klien)

Setelah langkah-langkah
awal, langkah-langkah
menjadi tidak konsisten,
memulai mengangkat satu
kaki sementara yang lain
menyentuh tanah

Kesimetrisan
langkah
(diobservasi
dari samping
klien)

Tidak berjalan pada garis
lurus, bergelombang dari
sisi ke sisi

Penyimpanga
n jalur pada
saat berjalan
(diobservasi
dari belakang
klien)

Tidak berjalan pada garis
lurus, bergelombang dari
sisi ke sisi

Berbalik

Berhenti sebelum berbalik,
jalan sempoyongan,
bergoyang, memegang
obyek untuk dukungan

11

1

1

1

1

0

0

1

0-5
: Resiko jatuh rendah
6-10 : Resiko jatuh sedang
11-15 : Resiko jatuh tinggi

Analisa Data
DATA

Berdasarkan data pengkajian data
di atas diperoleh lah data sebagai
berikut.
1) DO:
- Ditemukan
deformitas
pada tulang lutut klien
- Klien memiliki riwayat
hipertensi
DS:
- Klien mengeluh kesakitan
pada kakinya dan terus
memegang kakinya
- Klien mengeluh kesakitan
ketika berjalan.
- Klien mengatakan tangan
kanannya sulit untuk
digerakkan

2) DO:
- Pada kaki kiri klien
ditemukan sejumlah luka
dan terdapat balutan luka
yang masih basah.
- Klien memiliki riwayat
Diabetes Melitus (DM)
DS:
- Klien mengeluh kaki
kirinya sakit dan terus
memegang balutan luka.
- Klien
mengatakan
kakinya sering terantuk /

ETIOLOGI

MASALAH

a. Klien
mengalami Gangguan mobilisasi (gerak)
deformitas
tulang
akibat
kecelakaan
beberapa tahun silam
b. Ketika
mengalami
perubahan pada posisi
tulangnya, klien tidak
ditangani
oleh
petugas
medis
(dokter)
c. Akibat posisi kaki
klien
yang
tidak
sesuai, klien sering
merasakan nyeri.
d. Pengaruh
dari
hipertensi
yang
menyebabkan tangan
klien sulit digerakkan.
Gangguan Rasa Nyeri
a. Rasa
sakit
yang (Persepsi sensori)
dirasakan klien akibat
sejumlah luka yang
disebabkan kaki klien
terbentur.
b. Luka pada kaki klien
sulit
sembuh
dikarenakan
klien
menderita DM
c. Kaki klien sering
terantuk karena kaki
klien
cedera,

tersandung.

ditambah faktor usia.

3) DO:
- Klien terlihat lelah dan
mengantuk
DS:
- Klien
berkata
klien
mengalami
kesulitan
tidur.

Gangguan
a. Rasa mengantuk klien (ansietas)
disebabkan
karena
klien kurang/kesulitan
untuk tidur.
b. Klien
sulit
tidur
karena klien sering
memikirkan
keluarganya
(anak
dan cucu-cucunya)

4) DO:
- Bentuk tulang klien tidak
sama (simetris)
- Klien tidak mampu untuk
berjalan dengan baik
DS:
- Klien berkata pernah
beberapa kali terjatuh
- Klien berkata kalau klien
pernah beberapa kali
dibantu untuk berjalan.
- Klien berkata takut untuk
senam atau beraktivitas
(jarang beraktivitas)

Resiko tinggi terjadinya
a. Klien pernah terjatuh cedera dan terjatuh
akibat posisi tulang
kaki yang tidak baik
(deformitas tulang)
b. Klien
kesulitan
berjalan akibat rasa
nyeri dan kondisi kaki
yang kurang baik
c. Klien malas untuk
beraktivitas
dikarenakan
rasa
nyeri
yang
ditimbulkan
ketika
berjalan.

Tabel prioritas masalah

No

Diagnosa

Kriteria

Keperawatan

A B C D E

Jumlah

Keterangan

psikososial

1.

Gangguan rasa nyeri 5

4

3

2

3

17

Diagnosa 1

3

2

3

2

14

Diagnosa 2

2

2

2

2

11

Diagnosa 3

4

1

2

0

11

Diagnosa 4

berhubungan dengan
trauma

jaringan

akibat jatuh

2.

Gangguan mobilitas 4
fisik

yang

berhubungan dengan
keterbataan rentang
gerak.

3.

Ansietas

(Cemas) 3

berhubungan dengan
psikososial

dengan

keluarga

4.

Resiko tinggi jatuh / 4
cedera berhubungan
dengan

gangguan

fisiologis
(Deformitas

tulang

lutut kaki kanan)
Pembobotan :
Keterangan Kriteria:

1.

A. Besar dan Seringnya masalah

Sangat
rendah

B. Besarnya kerugian yang ditimbulkan

2.

Rendah

C. Kecukupan ilmu pengetahuan dan

3.

Cukup

4.

Tinggi

teknologi

D. Ketersediaan sumber
E. Kesiapan
program

masyarakat

terhadap

5.

Sangat

6.

Sangat
tinggi

2.2 Diagnosa
1. Gangguan rasa nyeri berhubungan dengan trauma jaringan akibat jatuh
2. Gangguan mobilitas fisik yang berhubungan dengan keterbataan rentang
gerak.
3. Ansietas berhubungan dengan psikososial dengan keluarga

4. Resiko tinggi jatuh berhubungan dengan gangguang fisiologis (Deformitas
tulang lutut kaki kanan)

2.3 Intervensi
1. Gangguan nyaman nyeri yang berhubungan dengan trauma jaringan akibat jatuh
Tujuan atau kriteria hasil yang diharapkan:
-

Klien menyatakan nyeri terkontrol

-

Klien mampu membatasi fungsi posisi dengan pembatasan kontraktur

-

Klien mampu mempertahankan atau meningkatkan kekuatan dan fungsi
kompensasi tubuh.

-

TTV dalam batas normal

Intervensi Keperawatan
1. Evaluasi atau lanjutkan pemantauan Tingkat

Rasional
aktifitas
atau

latihan

tingkat inflamasi atau rasa sakit pada tergantung dari perkembangan atau
sendi.

resolusi dari proses inflamasi

2. Bantu dan ajari keluarga klien untuk Istirahat sistemik dianjurkan selama
pertahankan istirahat tirah baring atau eksaserbasi akut dan seluruh fase
duduk jika diperlukan, jadwal aktifitas penyakit

yang

untuk memberikan periode istirahat mencegah

penting
kelelahan

untuk
dan

yang terus menerus dan tidur dimalam mempertahankan kekuatan.
hari yang tidak terganggu.
3. Bantu dan ajari keluarga dengan Mempertahankan atau menigkatkan
rentang gerak aktifatau pasif, demikian fungsi

sendi,

kekuatan

otot

dan

juga latihan resistif dan isometric jika stamina umum. Catatan: latihan yang
memungkinkan.

tidak adekuat dapat menyebabkan
kekakuan sendi

4. Ajari klien dan keluarga ubah posisi
dengan sering dengan personel cukup

Menghilangkan

tekanan

pada

serta demonstrasikan atau bantu tehnik jaringan dan meningkatkan sirkulasi,
pemindahan dan penggunaan bantuan tehnik pemindahan yang tepat dapat

mobilitas, mis: trapeze.
5. Dorong

klien

mencegah robekan abrasi kulit.
mempertahankan

postur tegak dan duduk tinggi, berdiri, Memaksimalkan
berjalan.

fungsi

sendi,

mempertahankan mobilitas.

6. Ajarkan keluarga untuk memberikan Menghindari cedera akibat kecelakaan
lingkungan yang aman, mis: menaikkan atau jatuh.
kursi

atau

pegangan

kloset,

tangga

menggunakan

pada

bak

atau

pancuran dan toilet, penggunaan alat
bantu mobilitas atau kursi roda
2. Gangguan mobilitas fisik yang berhubungan dengan keterbatasan rentang gerak
Tujuan atau kriteria hasil yang diharapkan:
-

Klien mampertahankan kekuatan dan ketahanan sistem muskuloskeletal dan
fleksibilitas sendi-sendi dibuktikan oleh tidak adanya kontraktur.
Intervensi Keperawatan
Rasional
1. Observasi
tanda
dan
gejala Memberikan informasi sebagai dasar
penurunan

mobilitas

sendi,

dan dan pengawasan keefektifan intervensi.

kehilangan ketahanan
2. Observasi status respirasi dan fungsi Memberikan informasi tentang status
jantung klien.
3. Observasi

respirasi dan fungsi jantung klien.
lingkungan

bahaya-bahaya

terhadap

keamanan

yang

Mencegah risiko cedera pada lansia

potensial. Ubah lingkungan untuk
menurunkan

bahaya-bahaya

keamanan.
4. Ajarkan

tentang

pentingnya latiha

tujuan

dan
Meningkatkan

harga

diri:

meningkatkan

rasa

kontrol

dan

diri

dan

5. Ajarkan penggunaan alat-alat bantu kemandirian klien
yang tepat

Membantu

perawatan

kemandirian pasien.
3. Ansietas berhubungan dengan psikososial dengan keluarga
Tujuan dan kriteria hasil yang diinginkan:
Intervensi Keperawatan
1. Mengkaji tingkat cemas klien
2. 2. Mencatat pembatasan focus pikiran
3. Mengobservasi pola bicara klien
apakah cepat atau lambat
4. Mendiskusikan dengan klien tentang
apa yang dicemaskan oleh klien
5. Menanyakan mekanisme koping
yang digunakan oleh klien jika
sedang cemas
6.Mempertahankan kontak sering
dengan klien untuk mendengarkan
klien bercerita

Rasional
1.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Proses menua adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan-lahan
kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri/mengganti dan mempertahankan fungsi
normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap infeksi dan memperbaiki kerusakan
yang diderita (Nugroho, 2000).
Proses penuaan dapat ditinjau dari aspek biologis, sosial dan psikologik. Teoriteori biologis sosial dan fungsional telah ditemukan

untuk menjelaskan dan

mendukung berbagai definisi mengenai proses penuaan. pendekatan multi disiplin
mengenai teori penuaan, perawat harus memiliki kemampuan untuk mensintesa
berbagai teori tersebut dan menerapkannya secara total pada lingkungan perawatan
klien usia lanjut termasuk aspek fisik, mental/emosional dan aspek-aspek sosial.
Dengan demikian pendekatan eklektik akan menghasilkan dasar yang baik saat
merencanakan suatu asuhan keperawatan berkualitas pada klien lansia.

3.2 Saran
Penulis sadari dalam penyusunan makalah ini terdapat banyak kesalahan dan
mungkin jauh dari tahapan kesempurnaan. Maka dari itu kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca sangat penulis harapkan demi tercapainya
penyusunan makalah yang jauh lebih baik dimasa yang akan datang

DAFTAR PUSTAKA

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

KEPEKAAN ESCHERICHIA COLI UROPATOGENIK TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH DI RSU Dr. SAIFUL ANWAR MALANG (PERIODE JANUARI-DESEMBER 2008)

2 106 1

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25

PENGARUH BIG FIVE PERSONALITY TERHADAP SIKAP TENTANG KORUPSI PADA MAHASISWA

11 131 124