PERANAN PANTI ASUHAN DALAM MENUNJANG PEN

PERANAN PANTI ASUHAN DALAM MENUNJANG PENDIDIKAN ANAK STUDI
KASUS PANTI ASUHAN PUTERA MUHAMADIYAH CABANG SRI ANTOKAN
JALAN SUDIRMAN SIMPANG 4 TANGAH KECAMATAN LUBUK BASUNG
KABUPATEN AGAM
Mona Mustika Sari1 Dian AnggrainiOktavia2Erningsih3
Program Studi Pendidikan Sosiologi
STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRACT
Orphanage is one of the social welfare agency responsible for providing replacement
services in meeting the physical, mental and social needs of foster children ample opportunity
to obtain , where appropriate their personality as well as an institution for social institutions
that educate and nurture children who have social problems such as economic capacity , the
lack of one of the heads of families or both , so that the family environment is no longer able
to provide solutions to the problems of life that makes them feel they have no clear future .
As for the problem in this research is how the role of the orphanages in supporting children's
education either formally or informally to the orphans , orphans and abandoned children , are
not able to ( poor ) in the district of Agam Lubuk cone . In relation to the objectives to be
achieved in this writer was to determine and describe the role of the orphanages in supporting
children's education both formally and informal.Jenis study is a qualitative research .
Informants in this study is the caretaker Panti , brother foster homes and related structures in

Panti Panti . The selection of informants in this study used purposive sampling techniques .
Methods of data collection is done in two ways : ( 1 ) observation ( non - participant
observation ) , ( 2 ) in-depth interviews , ( 3 ) documentation . Analysis of the data used by
the model of interactive data analysis ( Miles and Huberman ) which includes the four stages
, namely ( 1 ) data collection phase , ( 2 ) data reduction phase , ( 3 ) the stage presentation of
data , ( 4 ) phase of the study concluded kesimpulan.Hasil the role of the Son of
Muhammadiyah orphanage Branch Sri Antokan Lubuk cone in supporting education , both
formal and informal , ( 1 ) formally : Providing a formal education to realize the highest
ideals of their education kindergarten , elementary , junior high , high school and university ,
as well as foster children can choose which university they want . ( 2 ) Informal : Provide
religious education ( spiritual ) as chanting rhythms come landfill , azan learning for primary
school children , studying and preaching sermons for all ages and physical skills like holy
footprint , martial arts , karate and so on as well as the language of science education Arabic
and English
Keywords : role , orphanages and educational
1

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat Angkatan 2009
Pembimbing I dan Dosen STKIP PGRI Sumatera Barat
3

Pembimbing II dan Dosen STKIP PGRI Sumatera Barat
2

berjenjang

PENDAHULUAN
Anak merupakan pemimpin dimasa

(Abdullah

dan

Safarina

berkenaan

dengan

2011:168).
Pendidikan


datang, karena dipundak merekalah terletak
tanggung jawab dan amanat yang besar.

perkembangan dan perubahan kelakuan anak.

Maju mundurnya sebuah bangsa dengan

Pendidikan

kebudayaan dan peradabannya adalah sangat

pengetahuan

bergantung pada kualitas generasi muda

(kepribadian), kepercayaan, keterampilan,

dalam membina generasi muda. Hal itu perlu


dan aspek-aspek kelakuan lainnya kepada

dipersiapkan

baik

generasi muda (Nasution 2010:10). Sikap

pendidikan

seorang anak terhadap dirinya akan mereka

pendidikan
informal

dengan

pendidikan,

formal


maupun

(Mustafidz

pendidikan

adalah

2009:29).
manusia.

Sasaran

Pendidikan

dapatkan

bertalian


di

dengan

(akal

transmisi

pikiran),

dalam

rumah

sikap

(keluarga).

Keluarga merupakan bagian dari pranata


bermaksud membantu peserta didik untuk

sosial

menumbuh

potensi-potensi

Pengaruh keluarga sangat mempengaruhi

kemanusiaan

kepribadian anak, sebab waktu terbanyak

kembangkan

kemanusiaannya.

Potensi


merupakan benih kemungkinan
menjadi

manusia.

bagaimanapun

Ibarat

wujudnya

untuk

biji

mangga

itulah

jika


ditanam

pendidikan.

dan bukannya menjadi pohon jambu (Umar
Tirtarahardja dan La Sula 2000:1).
dari

ruang

juga

dengan

pendidikan.

anak adalah keluarga dan di dalam keluarga

dengan baik, pasti menjadi pohon mangga


Dilihat

begitu

diletakkan

sendi-sendi

dasar

Berbicara mengenai keluarga akan
difokuskan pada keluarga batih. Keluarga
batih terdiri dari ayah, ibu dan anak-anak

lingkupnya,

yang

belum


menikah.

Ayah

dan

ibu

pendidikan terdiri dari tiga jenis. Pertama,

merupakan orang tua bagi anak-anaknya.

pendidikan

Orang tua adalah orang yang pertama

maksudnya

dalam

keluarga

pendidikan

(informal),

keluarga

dan

bertanggung

jawab

atas

terwujudnya

lingkungan. Kedua, pendidikan di sekolah

kesejahteraan anak baik secara rohani,

(formal), maksudnya jalur pendidikan yang

jasmani maupun sosial (Soekanto 2009:22).

terstruktur dan berjenjang yang terdiri dari

Tetapi bagaimana dengan anak yang orang

pendidikan dasar, pendidikan menengah dan

tuanya tidak mampu atau keluarganya tidak

pendidikan tinggi. Ketiga, pendidikan dalam

lengkap ada yatim/ yatim piatu dan anak

masyarakat (non formal), maksudnya jalur

terlantar jangankan mendapatkan pendidikan

pendidikan
dilaksanakan

diluar

formal

secara

yang

dapat

formal, untuk kehidupan sehari-hari termasuk

terstruktur

dan

kebutuhan pokok saja seperti makanan,

minuman, pakaian mereka merasa kesulitan.

kebutuhan,

Dalam hal ini anak-anak yang menjadi

mereka sebagai wadah membantu orang tua

korban,

dengan

di

Lubuk

Basung

contohnya

sebagian orang tua anak bagi

cara

menolong

dalam

bekerja

5

sekarang ini banyak anak-anak yang masih

mencari uang . Peran Panti Asuhan sangat

dalam usia pendidikan tidak bersekolah yang

penting untuk kualitas sumberdaya manusia

lebih disayangkan lagi sebagian diantara

ke arah yang lebih baik.

mereka mempunyai kemampuan yang cukup
bagus dan keinginan yang kuat untuk
bersekolah, hanya saja terkendala masalah
biaya

jangankan

untuk

menyekolahkan

mereka, untuk makan saja orang tua mereka
terkadang kesulitan memenuhinya4.

Tujuan dari penelitian ini adalahuntuk
mengetahui dan mendeskripsikan peranan
panti asuhan dalam menunjang pendidikan
anak baik secara formal maupun informal di
Panti Asuhan Putera Muhamadiyah Cabang
Sri Antokan Jln. Sudirman Simpang 4

Disinilah letak peranan penting Panti

Tangah Kec. Lubuk Basung Kab. Agam.

Asuhan. Panti Asuhan adalah lembaga yang
sangat strategis, karena di lembaga tersebut
terdapat generasi emas bangsa yang harus
terus dibina agar tumbuh dan berkembang
menjadi generasi yang mampu melanjutkan
generasi perjuangan bangsa. Tetapi tidak
semua anak terlantar, yatim, piatu dan miskin
di Kecamatan Lubuk Basung yang ingin
tinggal di Panti karena banyak alasan yang
membuat mereka tidak ingin tinggal di Panti
tidak hanya dari anak mereka saja yang tidak
mau anaknya tinggal di Panti tetapi orang
tuanya

pun

juga

terkadang

tidak

menginginkan anak mereka jauh dari mereka
sendiri. Orang tua merasa meskipun anak
tidak dapat bersekolah bersama mereka, tapi
anak menjadikan mereka penyemangat hidup
untuk
4

terus

hidup

untuk

memenuhi

Wawancara dengan Desi pengurus panti asuhan
Putra muhamadiyah, 17 Agustus 2013

Studi relevan yang pertamaAdalah
skripsi Tania Febri Santi (2007) yang
berjudul “Pola Pembinaan Budi Pekerti Anak
di Panti Asuhan Aisyiyah Cabang Nanggalo
(Studi di Panti Asuhan Aisyiyah Khusus
Perempuan)”. Studirelevan yang keduaMira
Embun Dini (2010) menulis tentang “
Interaksi Sosial Anak-anak Panti di Sekolah
(Studi Kasus Anak-anak Panti Sosial Anak
Asuh (PSAA) Lubuk Kilangan Kelurahan
Batu Gadang Padang yang bersekolah di
SMA dan SMK Semen Padang).Studirelevan
yang ketigaMiftachul Janah (2004) menulis
tentang“Penyelenggaraan Pendidikan Non
Formal Di Panti Asuhan (Studi Kasus Di
Panti Asuhan Nurul Abyadh Malang)”
BAHAN DAN METODE
5

Wawancara dengan Agusnetti (Dinas Sosial Kec.
Lubuk Basung), 18 Agustus 2013

Penelitian ini mulai dilakukan sejak
bulan

Agustus2013

s/d

September

tetapi harus melalui pengurus mesjid dari
masing-masing

Nagari

dan

kemudian

2013.Tempat penelitian ini, di Panti Asuhan

disetujui oleh orang tua mereka dan calon

Putra Muhamadiyah Jln. Sudirman Simpang

anak asuh bahwa sanya menyetujui untuk

4

Kab.

tinggal di Panti dan mematuhi peraturan yang

menggunakan

ada di Panti.Maka Parsons mengatakan

Tangah

Kec.

Lubuk

Agam.Penelitian
pendekatan

ini

kualitataif

Basung
yang

berusaha

sebuah sistem itu merupakan sekelompok

mengungkapkan dan memahami relitas yang

bagian-bagian

ada di lapangan sesuai dengan kondisi real di

keseluruhan

lapangan.Tipe

bersama serta di dalam sistem masing-

penelitian

deskriptif, yang

ini

adalah

menggambarkan secara

masing

yang

bekerjasama

berdasarkan

unsur

saling

secara

suatu

tujuan

berkaitan,

saling

mendalam, faktual dan akurat tentang latar

bergantung dan saling berinteraksi atau suatu

pengamatan, tindakan dan pembicaraan.

kesatuan usaha untuk mencapai tujuan dalam

Teknik pengumpulan data penelitian
ini adalah observasi, wawancara dan studi

lingkungan

yang

1) Secara Formal

kompleks. Model analisis data penelitian ini

a. Memberikan
Kepada Anak

Heberman.

Fasilitas

Pendidikan

Panti dalam menunjang pendidikan
secara

HASIL PENELITIAN
1. Peranan

(Karsidi,

2005:100)

dokumentasi, yang mencari data secara
adalah analisis interaktif dari Milles dan

kompleks

Panti

formal

yaitu

Anak

difasilitasi

pendidikan dari jenjang pendidikan SD –
Asuhan

Putera

Perguruan Tinggi dan anak juga dibebaskan

Muhamadiyah Cabang Sri Antokan

untuk memilih

dalam Menunjang Pendidikan Anak

mereka inginkan, fasilitasi yang diberikan

Peranan dalam menunjang pendidikan
anak yang dilakukan oleh Panti Asuhan
Putera Muhamadiyah Cabang Sri Antokan
Lubuk Basung dengan cara melalui program
kerja panti yang telah disusun oleh stuktur
Panti, yang dimana Program kerjanya awal
masuk

anak

ke

Panti

Asuhan

Putera

Muhamadiyah tidak bisa melalui orang
tuanya atau perwakilan dari keluarganya

Perguruan Tinggi yang

berupa pakaian seragam dan atribut sekolah,
buku belajar, buku tulis, uang belanja (uang
saku) yang diberikan kepada anak tergantung
jarak sekolah yang ditempuh, jika sekolahnya
dekat SD 5.000 jauh 7.000, SMP dekat 8.000
jauh 10.000, SMA dekat 12.000 jauh 15.000,
uang sekolah (komite) untuk anak Panti
Asuhan tidak diistimewakan dengan yang

lain jumlah uang pembayarannya tetap sama

seperti mengaji irama ikut TPA, belajar azan

dengan anak-anak yang lain.

bagi anak-anak SD, belajar khutbah dan

b. Mencarikan Donatur di luar Panti
Untuk Menunjang Biaya Pendidikan
Anak
Dalam mendapatkan dana untuk Panti
Asuhan

terutama

dalam

menunjang

donatur

merupakan

pendidikan

anak

seseorang/

sekelompok

orang

yang

memberikan rezekinya kepada orang yang
membutuhkan dana.usaha yang dilakukan
panti terhadap pencarian dana dengan cara

dakwah bagi semua umur serta keterampilan
jasmani seperti tapak suci, silat, karate dan
sebagainya

serta

pengetahuan

bahasa

pendidikan
Arab

dan

ilmu
bahasa

Inggris.Pendidikan infomal yang didapatkan
anak di Panti sudah tersusun sesuai dengan
jadwal

yang

sudah

ditentukan

oleh

pengurus.Pengurus memberikan pembinaan
pada saat anak-anak asuh berkumpul seperti
sesudah sholat berjamaah.

dana tersebut ke donatur-donatur seperti ke

b. Memberikan Pelayanan Kepengurusan
Anak dalam Mencapai Pendidikan

Toko-toko salah satunya toko bangunan,

Masalah kepengurusan anak, anak

membuat proposal bantuan dan pergi mencari

swalayan yang berada di Kecamatan Lubuk
Basung tersebut.

Jika anak ada 40 orang maka 40 orang juga

2) Secara Informal
a. Memberikan Pendidikan Pembekalan
Diri dan Ilmu Pengetahuan di Dalam
Panti Asuhan
Di Panti Asuhan Putera Muhamadiyah
juga

mendapatkan

pendidikan

secara

informal, yang dimana secara informal
terdapatnya pendidikan di dalam Panti
Asuhan itu sendiri seperti dapatnya kasih
sayang,

mendapatkan

keterampilan,mendapatkan

pendidikan

agama(kerohanian).Peran pengurus sangat
penting dalam Panti Asuhan dari Pengelolaan
anak dalam mendapatkan pendidikan formal
pengurus

juga

mempunyai sifat dan tipe yang berbeda-beda.

memberikan

pendidikan

informal seperti pendidikan agama (rohani)

sifat dan tipe-tipe yang anak miliki. Maka
peran panti dalam menangani sifat dan tipe
anak yang berbeda-beda tersebut dengan cara
keikutsertaan kakak-kakak asuh mereka.
Di

Panti

Asuhan

Putera

Muhamadiyah tidak hanya pengurus saja
yang berperan penting tetapi semua struktur
Panti juga ikut terlibat seperti kakak-kakak
asuh mereka, Pembinaan yang diberikan oleh
kakak-kakak

senior

tiap

masing-masing

kakak-kakak senior mengasuh 3 orang adikadik

mereka.

Mengasuh

dalam

arti

memberikan pelayanan seperti ke adik
kandung mereka sendiri mencuci baju adikadiknya, menggosok baju adik-adik, serta
mengontrol

tingkah

laku

adik-adiknya,

mengontrol tugas-tugas pelajaran adik-adik

dan kemudian dikembangkan dalam bentuk

mereka. Keikutsertaan kakak-kakak senior

usaha.

dalam pembinaan anak panti bertujuan agar
dapat terus terkontrol adik-adik mereka,
karena jika hanya pengurus yang melakukan
pembinaan terhadap anak-anak yang masih
tingkat SD tidak akan terkontrol nantinya.
3) Sarana dan Prasarana

4) Masyarakat
Masyarakat merupakan donatur tetap
yang

ikut

serta

berpatisipasi

dalam

kepentingan anak Panti, disinilah saatnya
sebagai warga harus saling bantu, saling
kenal, saling isi, antar sesama karena hidup

Saranayang didapatkan Panti Putera

saling terkait satu sama lainnya. Pendidikan

Muhamadiyah bantuan dari Pemerintah Pusat

informal berupa kasih sayang tidak hanya

1x persemester, bantuan dari pemerintah

didapatkan anak dalam Panti saja tetapi di

Propinsi Sumatera Barat saat ini tidak ada,

dalam lingkungan sekitar juga ikut terlibat,

bantuan dari Pemerintah Kabupaten 1x

masyarakat juga ikut bekerjasama demi

persemester,

Yayasan

kepentingan anak asuh dalam mendapatkan

persemester

pendidikan serta dukungan dari proses

kemudian donatur-donatur dari masyarakat

pendidikan yang mereka dapatkan seperti

yang memanggil anak panti untuk acara-

interaksi anak Panti dengan masyarakat

acara seperti seperti ta’ziyah, mendo’a,

sekitar, masyarakat juga membimbing anak

pengajian,

hanya

Panti jika anak Panti mempunyai kesalahan

mengharapkan dari dana yang didapat dari

dalam berinteraksi dengan warga setempat

donatur, pengurus merasakan tujuan panti

dengan cara menegur anak Panti ketika anak

tidak akan tercapai sedangkan kebutuhan

Panti salah dan jika tidak bisa ditegur

anak terus ada.

masyarakat

masyarakat

bantuan
Dharmais

syukuran.

dari
1x

Jika

Jika dana terbatas, sedangkan harapan
dari pemerintah banyak ke panti semua
kegiatan diminta ke panti. Kemudian ada
beberapa amal usaha yang dikelola oleh Panti
seperti kolam ikan, ternak sapi dan kambing
serta TK Aisiyah yang bertujuan untuk
memenuhi kebutuhan anak panti dari hasil
pemberian

donatur

dan

kemudian

dikembangkan. Amal usaha yang didapatkan
berasal dari dana yang diberikan oleh donatur

memberitahukan

kepada

pengurus Panti untuk diberikan arahan dan
nasehat.
Secara garis besar sesuai dengan teori
Fungsional

Struktural

menurut

Parsons

sebuah sistem tidak akan berjalan ketika subsub sistem tidak sesuai dengan fungsinya
masing-masing, begitupun juga dengan Panti
Asuhan, Panti Asuhan tidak akan berjalan
ketika sub-sub sistemnya seperti donatur,
pengurus, sekretaris, bendahara, sarana dan

prasarana, masyarakat dan anak asuh tidak

didapatkan anak dalam keluarganya sendiri

berjalan sesuai dengan fungsinya masing-

baik itu pendidikan formal maupun informal.

masing.

1. Secara Formal

Fungsional

menggunakan

konsep

Struktural

sering

sistem

ketika

Memberikan

pelayanan

pendidikan

membahas struktur atau lembaga sosial.

formal setinggi-tingginya untuk mewujudkan

Sistem adalah sekelompok bagian-bagian

cita-cita mereka dari jenjang pendidikan

yang

keseluruhan

Taman Kanak-kanak, SD, SMP, SMA dan

berdasarkan suatu tujuan bersama, di dalam

Perguruan Tinggi, serta anak asuh dapat

sistem masing-masing unsur saling berkaitan,

memilih

saling bergantung dan saling berinteraksi

mereka inginkan.

atau suatu kesatuan usaha yang terdiri atas

2. Secara Informal

bagian-bagian yang berkaitan satu sama

Memberikan

bekerjasama

secara

Perguruan

Tinggi

mana

pendidikan

yang

agama

lainnya dalam usaha untuk mencapai tujuan

(rohani) seperti mengaji irama ikut TPA,

dalam lingkungan yang kompleks (Karsidi,

belajar azan bagi anak-anak SD, belajar

2005:100).

khutbah dan dakwah bagi semua umur serta

Sistem sosial ialah struktur atau bagian

keterampilan jasmani seperti tapak suci, silat,

yang saling berhubungan atau posisi-posisi

karate dan sebagainya serta pendidikan ilmu

yang saling dihubungkan oleh peranan timbal

pengetahuan bahasa Arab dan bahasa Inggris.

balik yang diharapkan. Maka tanpa adanya
saling ketergantungan antara sub-sub sistem

DAFTAR PUSTAKA

yang ada tujuan tidak akan tercapai, sehingga
tanpa adanya donatur, pengurus, sekretaris,
bendahara, sarana dan prasarana, masyarakat,
anak asuh tujuan dari peranan panti asuhan
Putera Muhamadiyah Cabang Sri Antokan
tidak akan tercapai.

Idi, Abdullah dan Safarina. 2011.Sosiologi
Pendidikan Individu, Masyarakat, dan
Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada
Karsidi, Ravik. 2005. Sosiologi Pendidikan.
Surakarta: UNS Press

KESIMPULAN
Dapat disimpulkan mengenai Peranan
Panti Asuhan Putra Muhamadiyah Cabang
Sri Antokan Lubuk Basung dalam melakukan
pembinaan

pendidikan

asuh,Pada

umumnya

melakukan

sesuai

terhadap

anak

pengurus

panti

dengan

hak

yang

Mustafidz, Chairil. 2009. Pendidikan yang
Kaffah
Bagi
Anak
Kita.
Yogyakarta: Unggun Religi
Nasution.

2010. Sosiologi Pendidikan.
Jakarta: Bumi Aksara

Soekanto, Soerjono. 1982. Sosiologi Suatu
Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada
Soekanto, Soejono. 2009. Sosiologi Keluarga
tentang Ikhwal Keluarga, Remaja dan
Anak. Jakarta: PT Rineka Cipta

Tirtarahardja, Umar dan La Sula. 2000.
Pengantar
Pendidikan.
Jakarta: PT Rineka CiptaFakif,
Mansor.
2008.
Analisis
Gender dan Transformasi
Sosial. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.