PERANAN PANTI ASUHAN DALAM MENUNJANG PEN
PERANAN PANTI ASUHAN DALAM MENUNJANG PENDIDIKAN ANAK STUDI
KASUS PANTI ASUHAN PUTERA MUHAMADIYAH CABANG SRI ANTOKAN
JALAN SUDIRMAN SIMPANG 4 TANGAH KECAMATAN LUBUK BASUNG
KABUPATEN AGAM
Mona Mustika Sari1 Dian AnggrainiOktavia2Erningsih3
Program Studi Pendidikan Sosiologi
STKIP PGRI Sumatera Barat
ABSTRACT
Orphanage is one of the social welfare agency responsible for providing replacement
services in meeting the physical, mental and social needs of foster children ample opportunity
to obtain , where appropriate their personality as well as an institution for social institutions
that educate and nurture children who have social problems such as economic capacity , the
lack of one of the heads of families or both , so that the family environment is no longer able
to provide solutions to the problems of life that makes them feel they have no clear future .
As for the problem in this research is how the role of the orphanages in supporting children's
education either formally or informally to the orphans , orphans and abandoned children , are
not able to ( poor ) in the district of Agam Lubuk cone . In relation to the objectives to be
achieved in this writer was to determine and describe the role of the orphanages in supporting
children's education both formally and informal.Jenis study is a qualitative research .
Informants in this study is the caretaker Panti , brother foster homes and related structures in
Panti Panti . The selection of informants in this study used purposive sampling techniques .
Methods of data collection is done in two ways : ( 1 ) observation ( non - participant
observation ) , ( 2 ) in-depth interviews , ( 3 ) documentation . Analysis of the data used by
the model of interactive data analysis ( Miles and Huberman ) which includes the four stages
, namely ( 1 ) data collection phase , ( 2 ) data reduction phase , ( 3 ) the stage presentation of
data , ( 4 ) phase of the study concluded kesimpulan.Hasil the role of the Son of
Muhammadiyah orphanage Branch Sri Antokan Lubuk cone in supporting education , both
formal and informal , ( 1 ) formally : Providing a formal education to realize the highest
ideals of their education kindergarten , elementary , junior high , high school and university ,
as well as foster children can choose which university they want . ( 2 ) Informal : Provide
religious education ( spiritual ) as chanting rhythms come landfill , azan learning for primary
school children , studying and preaching sermons for all ages and physical skills like holy
footprint , martial arts , karate and so on as well as the language of science education Arabic
and English
Keywords : role , orphanages and educational
1
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat Angkatan 2009
Pembimbing I dan Dosen STKIP PGRI Sumatera Barat
3
Pembimbing II dan Dosen STKIP PGRI Sumatera Barat
2
berjenjang
PENDAHULUAN
Anak merupakan pemimpin dimasa
(Abdullah
dan
Safarina
berkenaan
dengan
2011:168).
Pendidikan
datang, karena dipundak merekalah terletak
tanggung jawab dan amanat yang besar.
perkembangan dan perubahan kelakuan anak.
Maju mundurnya sebuah bangsa dengan
Pendidikan
kebudayaan dan peradabannya adalah sangat
pengetahuan
bergantung pada kualitas generasi muda
(kepribadian), kepercayaan, keterampilan,
dalam membina generasi muda. Hal itu perlu
dan aspek-aspek kelakuan lainnya kepada
dipersiapkan
baik
generasi muda (Nasution 2010:10). Sikap
pendidikan
seorang anak terhadap dirinya akan mereka
pendidikan
informal
dengan
pendidikan,
formal
maupun
(Mustafidz
pendidikan
adalah
2009:29).
manusia.
Sasaran
Pendidikan
dapatkan
bertalian
di
dengan
(akal
transmisi
pikiran),
dalam
rumah
sikap
(keluarga).
Keluarga merupakan bagian dari pranata
bermaksud membantu peserta didik untuk
sosial
menumbuh
potensi-potensi
Pengaruh keluarga sangat mempengaruhi
kemanusiaan
kepribadian anak, sebab waktu terbanyak
kembangkan
kemanusiaannya.
Potensi
merupakan benih kemungkinan
menjadi
manusia.
bagaimanapun
Ibarat
wujudnya
untuk
biji
mangga
itulah
jika
ditanam
pendidikan.
dan bukannya menjadi pohon jambu (Umar
Tirtarahardja dan La Sula 2000:1).
dari
ruang
juga
dengan
pendidikan.
anak adalah keluarga dan di dalam keluarga
dengan baik, pasti menjadi pohon mangga
Dilihat
begitu
diletakkan
sendi-sendi
dasar
Berbicara mengenai keluarga akan
difokuskan pada keluarga batih. Keluarga
batih terdiri dari ayah, ibu dan anak-anak
lingkupnya,
yang
belum
menikah.
Ayah
dan
ibu
pendidikan terdiri dari tiga jenis. Pertama,
merupakan orang tua bagi anak-anaknya.
pendidikan
Orang tua adalah orang yang pertama
maksudnya
dalam
keluarga
pendidikan
(informal),
keluarga
dan
bertanggung
jawab
atas
terwujudnya
lingkungan. Kedua, pendidikan di sekolah
kesejahteraan anak baik secara rohani,
(formal), maksudnya jalur pendidikan yang
jasmani maupun sosial (Soekanto 2009:22).
terstruktur dan berjenjang yang terdiri dari
Tetapi bagaimana dengan anak yang orang
pendidikan dasar, pendidikan menengah dan
tuanya tidak mampu atau keluarganya tidak
pendidikan tinggi. Ketiga, pendidikan dalam
lengkap ada yatim/ yatim piatu dan anak
masyarakat (non formal), maksudnya jalur
terlantar jangankan mendapatkan pendidikan
pendidikan
dilaksanakan
diluar
formal
secara
yang
dapat
formal, untuk kehidupan sehari-hari termasuk
terstruktur
dan
kebutuhan pokok saja seperti makanan,
minuman, pakaian mereka merasa kesulitan.
kebutuhan,
Dalam hal ini anak-anak yang menjadi
mereka sebagai wadah membantu orang tua
korban,
dengan
di
Lubuk
Basung
contohnya
sebagian orang tua anak bagi
cara
menolong
dalam
bekerja
5
sekarang ini banyak anak-anak yang masih
mencari uang . Peran Panti Asuhan sangat
dalam usia pendidikan tidak bersekolah yang
penting untuk kualitas sumberdaya manusia
lebih disayangkan lagi sebagian diantara
ke arah yang lebih baik.
mereka mempunyai kemampuan yang cukup
bagus dan keinginan yang kuat untuk
bersekolah, hanya saja terkendala masalah
biaya
jangankan
untuk
menyekolahkan
mereka, untuk makan saja orang tua mereka
terkadang kesulitan memenuhinya4.
Tujuan dari penelitian ini adalahuntuk
mengetahui dan mendeskripsikan peranan
panti asuhan dalam menunjang pendidikan
anak baik secara formal maupun informal di
Panti Asuhan Putera Muhamadiyah Cabang
Sri Antokan Jln. Sudirman Simpang 4
Disinilah letak peranan penting Panti
Tangah Kec. Lubuk Basung Kab. Agam.
Asuhan. Panti Asuhan adalah lembaga yang
sangat strategis, karena di lembaga tersebut
terdapat generasi emas bangsa yang harus
terus dibina agar tumbuh dan berkembang
menjadi generasi yang mampu melanjutkan
generasi perjuangan bangsa. Tetapi tidak
semua anak terlantar, yatim, piatu dan miskin
di Kecamatan Lubuk Basung yang ingin
tinggal di Panti karena banyak alasan yang
membuat mereka tidak ingin tinggal di Panti
tidak hanya dari anak mereka saja yang tidak
mau anaknya tinggal di Panti tetapi orang
tuanya
pun
juga
terkadang
tidak
menginginkan anak mereka jauh dari mereka
sendiri. Orang tua merasa meskipun anak
tidak dapat bersekolah bersama mereka, tapi
anak menjadikan mereka penyemangat hidup
untuk
4
terus
hidup
untuk
memenuhi
Wawancara dengan Desi pengurus panti asuhan
Putra muhamadiyah, 17 Agustus 2013
Studi relevan yang pertamaAdalah
skripsi Tania Febri Santi (2007) yang
berjudul “Pola Pembinaan Budi Pekerti Anak
di Panti Asuhan Aisyiyah Cabang Nanggalo
(Studi di Panti Asuhan Aisyiyah Khusus
Perempuan)”. Studirelevan yang keduaMira
Embun Dini (2010) menulis tentang “
Interaksi Sosial Anak-anak Panti di Sekolah
(Studi Kasus Anak-anak Panti Sosial Anak
Asuh (PSAA) Lubuk Kilangan Kelurahan
Batu Gadang Padang yang bersekolah di
SMA dan SMK Semen Padang).Studirelevan
yang ketigaMiftachul Janah (2004) menulis
tentang“Penyelenggaraan Pendidikan Non
Formal Di Panti Asuhan (Studi Kasus Di
Panti Asuhan Nurul Abyadh Malang)”
BAHAN DAN METODE
5
Wawancara dengan Agusnetti (Dinas Sosial Kec.
Lubuk Basung), 18 Agustus 2013
Penelitian ini mulai dilakukan sejak
bulan
Agustus2013
s/d
September
tetapi harus melalui pengurus mesjid dari
masing-masing
Nagari
dan
kemudian
2013.Tempat penelitian ini, di Panti Asuhan
disetujui oleh orang tua mereka dan calon
Putra Muhamadiyah Jln. Sudirman Simpang
anak asuh bahwa sanya menyetujui untuk
4
Kab.
tinggal di Panti dan mematuhi peraturan yang
menggunakan
ada di Panti.Maka Parsons mengatakan
Tangah
Kec.
Lubuk
Agam.Penelitian
pendekatan
ini
kualitataif
Basung
yang
berusaha
sebuah sistem itu merupakan sekelompok
mengungkapkan dan memahami relitas yang
bagian-bagian
ada di lapangan sesuai dengan kondisi real di
keseluruhan
lapangan.Tipe
bersama serta di dalam sistem masing-
penelitian
deskriptif, yang
ini
adalah
menggambarkan secara
masing
yang
bekerjasama
berdasarkan
unsur
saling
secara
suatu
tujuan
berkaitan,
saling
mendalam, faktual dan akurat tentang latar
bergantung dan saling berinteraksi atau suatu
pengamatan, tindakan dan pembicaraan.
kesatuan usaha untuk mencapai tujuan dalam
Teknik pengumpulan data penelitian
ini adalah observasi, wawancara dan studi
lingkungan
yang
1) Secara Formal
kompleks. Model analisis data penelitian ini
a. Memberikan
Kepada Anak
Heberman.
Fasilitas
Pendidikan
Panti dalam menunjang pendidikan
secara
HASIL PENELITIAN
1. Peranan
(Karsidi,
2005:100)
dokumentasi, yang mencari data secara
adalah analisis interaktif dari Milles dan
kompleks
Panti
formal
yaitu
Anak
difasilitasi
pendidikan dari jenjang pendidikan SD –
Asuhan
Putera
Perguruan Tinggi dan anak juga dibebaskan
Muhamadiyah Cabang Sri Antokan
untuk memilih
dalam Menunjang Pendidikan Anak
mereka inginkan, fasilitasi yang diberikan
Peranan dalam menunjang pendidikan
anak yang dilakukan oleh Panti Asuhan
Putera Muhamadiyah Cabang Sri Antokan
Lubuk Basung dengan cara melalui program
kerja panti yang telah disusun oleh stuktur
Panti, yang dimana Program kerjanya awal
masuk
anak
ke
Panti
Asuhan
Putera
Muhamadiyah tidak bisa melalui orang
tuanya atau perwakilan dari keluarganya
Perguruan Tinggi yang
berupa pakaian seragam dan atribut sekolah,
buku belajar, buku tulis, uang belanja (uang
saku) yang diberikan kepada anak tergantung
jarak sekolah yang ditempuh, jika sekolahnya
dekat SD 5.000 jauh 7.000, SMP dekat 8.000
jauh 10.000, SMA dekat 12.000 jauh 15.000,
uang sekolah (komite) untuk anak Panti
Asuhan tidak diistimewakan dengan yang
lain jumlah uang pembayarannya tetap sama
seperti mengaji irama ikut TPA, belajar azan
dengan anak-anak yang lain.
bagi anak-anak SD, belajar khutbah dan
b. Mencarikan Donatur di luar Panti
Untuk Menunjang Biaya Pendidikan
Anak
Dalam mendapatkan dana untuk Panti
Asuhan
terutama
dalam
menunjang
donatur
merupakan
pendidikan
anak
seseorang/
sekelompok
orang
yang
memberikan rezekinya kepada orang yang
membutuhkan dana.usaha yang dilakukan
panti terhadap pencarian dana dengan cara
dakwah bagi semua umur serta keterampilan
jasmani seperti tapak suci, silat, karate dan
sebagainya
serta
pengetahuan
bahasa
pendidikan
Arab
dan
ilmu
bahasa
Inggris.Pendidikan infomal yang didapatkan
anak di Panti sudah tersusun sesuai dengan
jadwal
yang
sudah
ditentukan
oleh
pengurus.Pengurus memberikan pembinaan
pada saat anak-anak asuh berkumpul seperti
sesudah sholat berjamaah.
dana tersebut ke donatur-donatur seperti ke
b. Memberikan Pelayanan Kepengurusan
Anak dalam Mencapai Pendidikan
Toko-toko salah satunya toko bangunan,
Masalah kepengurusan anak, anak
membuat proposal bantuan dan pergi mencari
swalayan yang berada di Kecamatan Lubuk
Basung tersebut.
Jika anak ada 40 orang maka 40 orang juga
2) Secara Informal
a. Memberikan Pendidikan Pembekalan
Diri dan Ilmu Pengetahuan di Dalam
Panti Asuhan
Di Panti Asuhan Putera Muhamadiyah
juga
mendapatkan
pendidikan
secara
informal, yang dimana secara informal
terdapatnya pendidikan di dalam Panti
Asuhan itu sendiri seperti dapatnya kasih
sayang,
mendapatkan
keterampilan,mendapatkan
pendidikan
agama(kerohanian).Peran pengurus sangat
penting dalam Panti Asuhan dari Pengelolaan
anak dalam mendapatkan pendidikan formal
pengurus
juga
mempunyai sifat dan tipe yang berbeda-beda.
memberikan
pendidikan
informal seperti pendidikan agama (rohani)
sifat dan tipe-tipe yang anak miliki. Maka
peran panti dalam menangani sifat dan tipe
anak yang berbeda-beda tersebut dengan cara
keikutsertaan kakak-kakak asuh mereka.
Di
Panti
Asuhan
Putera
Muhamadiyah tidak hanya pengurus saja
yang berperan penting tetapi semua struktur
Panti juga ikut terlibat seperti kakak-kakak
asuh mereka, Pembinaan yang diberikan oleh
kakak-kakak
senior
tiap
masing-masing
kakak-kakak senior mengasuh 3 orang adikadik
mereka.
Mengasuh
dalam
arti
memberikan pelayanan seperti ke adik
kandung mereka sendiri mencuci baju adikadiknya, menggosok baju adik-adik, serta
mengontrol
tingkah
laku
adik-adiknya,
mengontrol tugas-tugas pelajaran adik-adik
dan kemudian dikembangkan dalam bentuk
mereka. Keikutsertaan kakak-kakak senior
usaha.
dalam pembinaan anak panti bertujuan agar
dapat terus terkontrol adik-adik mereka,
karena jika hanya pengurus yang melakukan
pembinaan terhadap anak-anak yang masih
tingkat SD tidak akan terkontrol nantinya.
3) Sarana dan Prasarana
4) Masyarakat
Masyarakat merupakan donatur tetap
yang
ikut
serta
berpatisipasi
dalam
kepentingan anak Panti, disinilah saatnya
sebagai warga harus saling bantu, saling
kenal, saling isi, antar sesama karena hidup
Saranayang didapatkan Panti Putera
saling terkait satu sama lainnya. Pendidikan
Muhamadiyah bantuan dari Pemerintah Pusat
informal berupa kasih sayang tidak hanya
1x persemester, bantuan dari pemerintah
didapatkan anak dalam Panti saja tetapi di
Propinsi Sumatera Barat saat ini tidak ada,
dalam lingkungan sekitar juga ikut terlibat,
bantuan dari Pemerintah Kabupaten 1x
masyarakat juga ikut bekerjasama demi
persemester,
Yayasan
kepentingan anak asuh dalam mendapatkan
persemester
pendidikan serta dukungan dari proses
kemudian donatur-donatur dari masyarakat
pendidikan yang mereka dapatkan seperti
yang memanggil anak panti untuk acara-
interaksi anak Panti dengan masyarakat
acara seperti seperti ta’ziyah, mendo’a,
sekitar, masyarakat juga membimbing anak
pengajian,
hanya
Panti jika anak Panti mempunyai kesalahan
mengharapkan dari dana yang didapat dari
dalam berinteraksi dengan warga setempat
donatur, pengurus merasakan tujuan panti
dengan cara menegur anak Panti ketika anak
tidak akan tercapai sedangkan kebutuhan
Panti salah dan jika tidak bisa ditegur
anak terus ada.
masyarakat
masyarakat
bantuan
Dharmais
syukuran.
dari
1x
Jika
Jika dana terbatas, sedangkan harapan
dari pemerintah banyak ke panti semua
kegiatan diminta ke panti. Kemudian ada
beberapa amal usaha yang dikelola oleh Panti
seperti kolam ikan, ternak sapi dan kambing
serta TK Aisiyah yang bertujuan untuk
memenuhi kebutuhan anak panti dari hasil
pemberian
donatur
dan
kemudian
dikembangkan. Amal usaha yang didapatkan
berasal dari dana yang diberikan oleh donatur
memberitahukan
kepada
pengurus Panti untuk diberikan arahan dan
nasehat.
Secara garis besar sesuai dengan teori
Fungsional
Struktural
menurut
Parsons
sebuah sistem tidak akan berjalan ketika subsub sistem tidak sesuai dengan fungsinya
masing-masing, begitupun juga dengan Panti
Asuhan, Panti Asuhan tidak akan berjalan
ketika sub-sub sistemnya seperti donatur,
pengurus, sekretaris, bendahara, sarana dan
prasarana, masyarakat dan anak asuh tidak
didapatkan anak dalam keluarganya sendiri
berjalan sesuai dengan fungsinya masing-
baik itu pendidikan formal maupun informal.
masing.
1. Secara Formal
Fungsional
menggunakan
konsep
Struktural
sering
sistem
ketika
Memberikan
pelayanan
pendidikan
membahas struktur atau lembaga sosial.
formal setinggi-tingginya untuk mewujudkan
Sistem adalah sekelompok bagian-bagian
cita-cita mereka dari jenjang pendidikan
yang
keseluruhan
Taman Kanak-kanak, SD, SMP, SMA dan
berdasarkan suatu tujuan bersama, di dalam
Perguruan Tinggi, serta anak asuh dapat
sistem masing-masing unsur saling berkaitan,
memilih
saling bergantung dan saling berinteraksi
mereka inginkan.
atau suatu kesatuan usaha yang terdiri atas
2. Secara Informal
bagian-bagian yang berkaitan satu sama
Memberikan
bekerjasama
secara
Perguruan
Tinggi
mana
pendidikan
yang
agama
lainnya dalam usaha untuk mencapai tujuan
(rohani) seperti mengaji irama ikut TPA,
dalam lingkungan yang kompleks (Karsidi,
belajar azan bagi anak-anak SD, belajar
2005:100).
khutbah dan dakwah bagi semua umur serta
Sistem sosial ialah struktur atau bagian
keterampilan jasmani seperti tapak suci, silat,
yang saling berhubungan atau posisi-posisi
karate dan sebagainya serta pendidikan ilmu
yang saling dihubungkan oleh peranan timbal
pengetahuan bahasa Arab dan bahasa Inggris.
balik yang diharapkan. Maka tanpa adanya
saling ketergantungan antara sub-sub sistem
DAFTAR PUSTAKA
yang ada tujuan tidak akan tercapai, sehingga
tanpa adanya donatur, pengurus, sekretaris,
bendahara, sarana dan prasarana, masyarakat,
anak asuh tujuan dari peranan panti asuhan
Putera Muhamadiyah Cabang Sri Antokan
tidak akan tercapai.
Idi, Abdullah dan Safarina. 2011.Sosiologi
Pendidikan Individu, Masyarakat, dan
Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada
Karsidi, Ravik. 2005. Sosiologi Pendidikan.
Surakarta: UNS Press
KESIMPULAN
Dapat disimpulkan mengenai Peranan
Panti Asuhan Putra Muhamadiyah Cabang
Sri Antokan Lubuk Basung dalam melakukan
pembinaan
pendidikan
asuh,Pada
umumnya
melakukan
sesuai
terhadap
anak
pengurus
panti
dengan
hak
yang
Mustafidz, Chairil. 2009. Pendidikan yang
Kaffah
Bagi
Anak
Kita.
Yogyakarta: Unggun Religi
Nasution.
2010. Sosiologi Pendidikan.
Jakarta: Bumi Aksara
Soekanto, Soerjono. 1982. Sosiologi Suatu
Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada
Soekanto, Soejono. 2009. Sosiologi Keluarga
tentang Ikhwal Keluarga, Remaja dan
Anak. Jakarta: PT Rineka Cipta
Tirtarahardja, Umar dan La Sula. 2000.
Pengantar
Pendidikan.
Jakarta: PT Rineka CiptaFakif,
Mansor.
2008.
Analisis
Gender dan Transformasi
Sosial. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
KASUS PANTI ASUHAN PUTERA MUHAMADIYAH CABANG SRI ANTOKAN
JALAN SUDIRMAN SIMPANG 4 TANGAH KECAMATAN LUBUK BASUNG
KABUPATEN AGAM
Mona Mustika Sari1 Dian AnggrainiOktavia2Erningsih3
Program Studi Pendidikan Sosiologi
STKIP PGRI Sumatera Barat
ABSTRACT
Orphanage is one of the social welfare agency responsible for providing replacement
services in meeting the physical, mental and social needs of foster children ample opportunity
to obtain , where appropriate their personality as well as an institution for social institutions
that educate and nurture children who have social problems such as economic capacity , the
lack of one of the heads of families or both , so that the family environment is no longer able
to provide solutions to the problems of life that makes them feel they have no clear future .
As for the problem in this research is how the role of the orphanages in supporting children's
education either formally or informally to the orphans , orphans and abandoned children , are
not able to ( poor ) in the district of Agam Lubuk cone . In relation to the objectives to be
achieved in this writer was to determine and describe the role of the orphanages in supporting
children's education both formally and informal.Jenis study is a qualitative research .
Informants in this study is the caretaker Panti , brother foster homes and related structures in
Panti Panti . The selection of informants in this study used purposive sampling techniques .
Methods of data collection is done in two ways : ( 1 ) observation ( non - participant
observation ) , ( 2 ) in-depth interviews , ( 3 ) documentation . Analysis of the data used by
the model of interactive data analysis ( Miles and Huberman ) which includes the four stages
, namely ( 1 ) data collection phase , ( 2 ) data reduction phase , ( 3 ) the stage presentation of
data , ( 4 ) phase of the study concluded kesimpulan.Hasil the role of the Son of
Muhammadiyah orphanage Branch Sri Antokan Lubuk cone in supporting education , both
formal and informal , ( 1 ) formally : Providing a formal education to realize the highest
ideals of their education kindergarten , elementary , junior high , high school and university ,
as well as foster children can choose which university they want . ( 2 ) Informal : Provide
religious education ( spiritual ) as chanting rhythms come landfill , azan learning for primary
school children , studying and preaching sermons for all ages and physical skills like holy
footprint , martial arts , karate and so on as well as the language of science education Arabic
and English
Keywords : role , orphanages and educational
1
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat Angkatan 2009
Pembimbing I dan Dosen STKIP PGRI Sumatera Barat
3
Pembimbing II dan Dosen STKIP PGRI Sumatera Barat
2
berjenjang
PENDAHULUAN
Anak merupakan pemimpin dimasa
(Abdullah
dan
Safarina
berkenaan
dengan
2011:168).
Pendidikan
datang, karena dipundak merekalah terletak
tanggung jawab dan amanat yang besar.
perkembangan dan perubahan kelakuan anak.
Maju mundurnya sebuah bangsa dengan
Pendidikan
kebudayaan dan peradabannya adalah sangat
pengetahuan
bergantung pada kualitas generasi muda
(kepribadian), kepercayaan, keterampilan,
dalam membina generasi muda. Hal itu perlu
dan aspek-aspek kelakuan lainnya kepada
dipersiapkan
baik
generasi muda (Nasution 2010:10). Sikap
pendidikan
seorang anak terhadap dirinya akan mereka
pendidikan
informal
dengan
pendidikan,
formal
maupun
(Mustafidz
pendidikan
adalah
2009:29).
manusia.
Sasaran
Pendidikan
dapatkan
bertalian
di
dengan
(akal
transmisi
pikiran),
dalam
rumah
sikap
(keluarga).
Keluarga merupakan bagian dari pranata
bermaksud membantu peserta didik untuk
sosial
menumbuh
potensi-potensi
Pengaruh keluarga sangat mempengaruhi
kemanusiaan
kepribadian anak, sebab waktu terbanyak
kembangkan
kemanusiaannya.
Potensi
merupakan benih kemungkinan
menjadi
manusia.
bagaimanapun
Ibarat
wujudnya
untuk
biji
mangga
itulah
jika
ditanam
pendidikan.
dan bukannya menjadi pohon jambu (Umar
Tirtarahardja dan La Sula 2000:1).
dari
ruang
juga
dengan
pendidikan.
anak adalah keluarga dan di dalam keluarga
dengan baik, pasti menjadi pohon mangga
Dilihat
begitu
diletakkan
sendi-sendi
dasar
Berbicara mengenai keluarga akan
difokuskan pada keluarga batih. Keluarga
batih terdiri dari ayah, ibu dan anak-anak
lingkupnya,
yang
belum
menikah.
Ayah
dan
ibu
pendidikan terdiri dari tiga jenis. Pertama,
merupakan orang tua bagi anak-anaknya.
pendidikan
Orang tua adalah orang yang pertama
maksudnya
dalam
keluarga
pendidikan
(informal),
keluarga
dan
bertanggung
jawab
atas
terwujudnya
lingkungan. Kedua, pendidikan di sekolah
kesejahteraan anak baik secara rohani,
(formal), maksudnya jalur pendidikan yang
jasmani maupun sosial (Soekanto 2009:22).
terstruktur dan berjenjang yang terdiri dari
Tetapi bagaimana dengan anak yang orang
pendidikan dasar, pendidikan menengah dan
tuanya tidak mampu atau keluarganya tidak
pendidikan tinggi. Ketiga, pendidikan dalam
lengkap ada yatim/ yatim piatu dan anak
masyarakat (non formal), maksudnya jalur
terlantar jangankan mendapatkan pendidikan
pendidikan
dilaksanakan
diluar
formal
secara
yang
dapat
formal, untuk kehidupan sehari-hari termasuk
terstruktur
dan
kebutuhan pokok saja seperti makanan,
minuman, pakaian mereka merasa kesulitan.
kebutuhan,
Dalam hal ini anak-anak yang menjadi
mereka sebagai wadah membantu orang tua
korban,
dengan
di
Lubuk
Basung
contohnya
sebagian orang tua anak bagi
cara
menolong
dalam
bekerja
5
sekarang ini banyak anak-anak yang masih
mencari uang . Peran Panti Asuhan sangat
dalam usia pendidikan tidak bersekolah yang
penting untuk kualitas sumberdaya manusia
lebih disayangkan lagi sebagian diantara
ke arah yang lebih baik.
mereka mempunyai kemampuan yang cukup
bagus dan keinginan yang kuat untuk
bersekolah, hanya saja terkendala masalah
biaya
jangankan
untuk
menyekolahkan
mereka, untuk makan saja orang tua mereka
terkadang kesulitan memenuhinya4.
Tujuan dari penelitian ini adalahuntuk
mengetahui dan mendeskripsikan peranan
panti asuhan dalam menunjang pendidikan
anak baik secara formal maupun informal di
Panti Asuhan Putera Muhamadiyah Cabang
Sri Antokan Jln. Sudirman Simpang 4
Disinilah letak peranan penting Panti
Tangah Kec. Lubuk Basung Kab. Agam.
Asuhan. Panti Asuhan adalah lembaga yang
sangat strategis, karena di lembaga tersebut
terdapat generasi emas bangsa yang harus
terus dibina agar tumbuh dan berkembang
menjadi generasi yang mampu melanjutkan
generasi perjuangan bangsa. Tetapi tidak
semua anak terlantar, yatim, piatu dan miskin
di Kecamatan Lubuk Basung yang ingin
tinggal di Panti karena banyak alasan yang
membuat mereka tidak ingin tinggal di Panti
tidak hanya dari anak mereka saja yang tidak
mau anaknya tinggal di Panti tetapi orang
tuanya
pun
juga
terkadang
tidak
menginginkan anak mereka jauh dari mereka
sendiri. Orang tua merasa meskipun anak
tidak dapat bersekolah bersama mereka, tapi
anak menjadikan mereka penyemangat hidup
untuk
4
terus
hidup
untuk
memenuhi
Wawancara dengan Desi pengurus panti asuhan
Putra muhamadiyah, 17 Agustus 2013
Studi relevan yang pertamaAdalah
skripsi Tania Febri Santi (2007) yang
berjudul “Pola Pembinaan Budi Pekerti Anak
di Panti Asuhan Aisyiyah Cabang Nanggalo
(Studi di Panti Asuhan Aisyiyah Khusus
Perempuan)”. Studirelevan yang keduaMira
Embun Dini (2010) menulis tentang “
Interaksi Sosial Anak-anak Panti di Sekolah
(Studi Kasus Anak-anak Panti Sosial Anak
Asuh (PSAA) Lubuk Kilangan Kelurahan
Batu Gadang Padang yang bersekolah di
SMA dan SMK Semen Padang).Studirelevan
yang ketigaMiftachul Janah (2004) menulis
tentang“Penyelenggaraan Pendidikan Non
Formal Di Panti Asuhan (Studi Kasus Di
Panti Asuhan Nurul Abyadh Malang)”
BAHAN DAN METODE
5
Wawancara dengan Agusnetti (Dinas Sosial Kec.
Lubuk Basung), 18 Agustus 2013
Penelitian ini mulai dilakukan sejak
bulan
Agustus2013
s/d
September
tetapi harus melalui pengurus mesjid dari
masing-masing
Nagari
dan
kemudian
2013.Tempat penelitian ini, di Panti Asuhan
disetujui oleh orang tua mereka dan calon
Putra Muhamadiyah Jln. Sudirman Simpang
anak asuh bahwa sanya menyetujui untuk
4
Kab.
tinggal di Panti dan mematuhi peraturan yang
menggunakan
ada di Panti.Maka Parsons mengatakan
Tangah
Kec.
Lubuk
Agam.Penelitian
pendekatan
ini
kualitataif
Basung
yang
berusaha
sebuah sistem itu merupakan sekelompok
mengungkapkan dan memahami relitas yang
bagian-bagian
ada di lapangan sesuai dengan kondisi real di
keseluruhan
lapangan.Tipe
bersama serta di dalam sistem masing-
penelitian
deskriptif, yang
ini
adalah
menggambarkan secara
masing
yang
bekerjasama
berdasarkan
unsur
saling
secara
suatu
tujuan
berkaitan,
saling
mendalam, faktual dan akurat tentang latar
bergantung dan saling berinteraksi atau suatu
pengamatan, tindakan dan pembicaraan.
kesatuan usaha untuk mencapai tujuan dalam
Teknik pengumpulan data penelitian
ini adalah observasi, wawancara dan studi
lingkungan
yang
1) Secara Formal
kompleks. Model analisis data penelitian ini
a. Memberikan
Kepada Anak
Heberman.
Fasilitas
Pendidikan
Panti dalam menunjang pendidikan
secara
HASIL PENELITIAN
1. Peranan
(Karsidi,
2005:100)
dokumentasi, yang mencari data secara
adalah analisis interaktif dari Milles dan
kompleks
Panti
formal
yaitu
Anak
difasilitasi
pendidikan dari jenjang pendidikan SD –
Asuhan
Putera
Perguruan Tinggi dan anak juga dibebaskan
Muhamadiyah Cabang Sri Antokan
untuk memilih
dalam Menunjang Pendidikan Anak
mereka inginkan, fasilitasi yang diberikan
Peranan dalam menunjang pendidikan
anak yang dilakukan oleh Panti Asuhan
Putera Muhamadiyah Cabang Sri Antokan
Lubuk Basung dengan cara melalui program
kerja panti yang telah disusun oleh stuktur
Panti, yang dimana Program kerjanya awal
masuk
anak
ke
Panti
Asuhan
Putera
Muhamadiyah tidak bisa melalui orang
tuanya atau perwakilan dari keluarganya
Perguruan Tinggi yang
berupa pakaian seragam dan atribut sekolah,
buku belajar, buku tulis, uang belanja (uang
saku) yang diberikan kepada anak tergantung
jarak sekolah yang ditempuh, jika sekolahnya
dekat SD 5.000 jauh 7.000, SMP dekat 8.000
jauh 10.000, SMA dekat 12.000 jauh 15.000,
uang sekolah (komite) untuk anak Panti
Asuhan tidak diistimewakan dengan yang
lain jumlah uang pembayarannya tetap sama
seperti mengaji irama ikut TPA, belajar azan
dengan anak-anak yang lain.
bagi anak-anak SD, belajar khutbah dan
b. Mencarikan Donatur di luar Panti
Untuk Menunjang Biaya Pendidikan
Anak
Dalam mendapatkan dana untuk Panti
Asuhan
terutama
dalam
menunjang
donatur
merupakan
pendidikan
anak
seseorang/
sekelompok
orang
yang
memberikan rezekinya kepada orang yang
membutuhkan dana.usaha yang dilakukan
panti terhadap pencarian dana dengan cara
dakwah bagi semua umur serta keterampilan
jasmani seperti tapak suci, silat, karate dan
sebagainya
serta
pengetahuan
bahasa
pendidikan
Arab
dan
ilmu
bahasa
Inggris.Pendidikan infomal yang didapatkan
anak di Panti sudah tersusun sesuai dengan
jadwal
yang
sudah
ditentukan
oleh
pengurus.Pengurus memberikan pembinaan
pada saat anak-anak asuh berkumpul seperti
sesudah sholat berjamaah.
dana tersebut ke donatur-donatur seperti ke
b. Memberikan Pelayanan Kepengurusan
Anak dalam Mencapai Pendidikan
Toko-toko salah satunya toko bangunan,
Masalah kepengurusan anak, anak
membuat proposal bantuan dan pergi mencari
swalayan yang berada di Kecamatan Lubuk
Basung tersebut.
Jika anak ada 40 orang maka 40 orang juga
2) Secara Informal
a. Memberikan Pendidikan Pembekalan
Diri dan Ilmu Pengetahuan di Dalam
Panti Asuhan
Di Panti Asuhan Putera Muhamadiyah
juga
mendapatkan
pendidikan
secara
informal, yang dimana secara informal
terdapatnya pendidikan di dalam Panti
Asuhan itu sendiri seperti dapatnya kasih
sayang,
mendapatkan
keterampilan,mendapatkan
pendidikan
agama(kerohanian).Peran pengurus sangat
penting dalam Panti Asuhan dari Pengelolaan
anak dalam mendapatkan pendidikan formal
pengurus
juga
mempunyai sifat dan tipe yang berbeda-beda.
memberikan
pendidikan
informal seperti pendidikan agama (rohani)
sifat dan tipe-tipe yang anak miliki. Maka
peran panti dalam menangani sifat dan tipe
anak yang berbeda-beda tersebut dengan cara
keikutsertaan kakak-kakak asuh mereka.
Di
Panti
Asuhan
Putera
Muhamadiyah tidak hanya pengurus saja
yang berperan penting tetapi semua struktur
Panti juga ikut terlibat seperti kakak-kakak
asuh mereka, Pembinaan yang diberikan oleh
kakak-kakak
senior
tiap
masing-masing
kakak-kakak senior mengasuh 3 orang adikadik
mereka.
Mengasuh
dalam
arti
memberikan pelayanan seperti ke adik
kandung mereka sendiri mencuci baju adikadiknya, menggosok baju adik-adik, serta
mengontrol
tingkah
laku
adik-adiknya,
mengontrol tugas-tugas pelajaran adik-adik
dan kemudian dikembangkan dalam bentuk
mereka. Keikutsertaan kakak-kakak senior
usaha.
dalam pembinaan anak panti bertujuan agar
dapat terus terkontrol adik-adik mereka,
karena jika hanya pengurus yang melakukan
pembinaan terhadap anak-anak yang masih
tingkat SD tidak akan terkontrol nantinya.
3) Sarana dan Prasarana
4) Masyarakat
Masyarakat merupakan donatur tetap
yang
ikut
serta
berpatisipasi
dalam
kepentingan anak Panti, disinilah saatnya
sebagai warga harus saling bantu, saling
kenal, saling isi, antar sesama karena hidup
Saranayang didapatkan Panti Putera
saling terkait satu sama lainnya. Pendidikan
Muhamadiyah bantuan dari Pemerintah Pusat
informal berupa kasih sayang tidak hanya
1x persemester, bantuan dari pemerintah
didapatkan anak dalam Panti saja tetapi di
Propinsi Sumatera Barat saat ini tidak ada,
dalam lingkungan sekitar juga ikut terlibat,
bantuan dari Pemerintah Kabupaten 1x
masyarakat juga ikut bekerjasama demi
persemester,
Yayasan
kepentingan anak asuh dalam mendapatkan
persemester
pendidikan serta dukungan dari proses
kemudian donatur-donatur dari masyarakat
pendidikan yang mereka dapatkan seperti
yang memanggil anak panti untuk acara-
interaksi anak Panti dengan masyarakat
acara seperti seperti ta’ziyah, mendo’a,
sekitar, masyarakat juga membimbing anak
pengajian,
hanya
Panti jika anak Panti mempunyai kesalahan
mengharapkan dari dana yang didapat dari
dalam berinteraksi dengan warga setempat
donatur, pengurus merasakan tujuan panti
dengan cara menegur anak Panti ketika anak
tidak akan tercapai sedangkan kebutuhan
Panti salah dan jika tidak bisa ditegur
anak terus ada.
masyarakat
masyarakat
bantuan
Dharmais
syukuran.
dari
1x
Jika
Jika dana terbatas, sedangkan harapan
dari pemerintah banyak ke panti semua
kegiatan diminta ke panti. Kemudian ada
beberapa amal usaha yang dikelola oleh Panti
seperti kolam ikan, ternak sapi dan kambing
serta TK Aisiyah yang bertujuan untuk
memenuhi kebutuhan anak panti dari hasil
pemberian
donatur
dan
kemudian
dikembangkan. Amal usaha yang didapatkan
berasal dari dana yang diberikan oleh donatur
memberitahukan
kepada
pengurus Panti untuk diberikan arahan dan
nasehat.
Secara garis besar sesuai dengan teori
Fungsional
Struktural
menurut
Parsons
sebuah sistem tidak akan berjalan ketika subsub sistem tidak sesuai dengan fungsinya
masing-masing, begitupun juga dengan Panti
Asuhan, Panti Asuhan tidak akan berjalan
ketika sub-sub sistemnya seperti donatur,
pengurus, sekretaris, bendahara, sarana dan
prasarana, masyarakat dan anak asuh tidak
didapatkan anak dalam keluarganya sendiri
berjalan sesuai dengan fungsinya masing-
baik itu pendidikan formal maupun informal.
masing.
1. Secara Formal
Fungsional
menggunakan
konsep
Struktural
sering
sistem
ketika
Memberikan
pelayanan
pendidikan
membahas struktur atau lembaga sosial.
formal setinggi-tingginya untuk mewujudkan
Sistem adalah sekelompok bagian-bagian
cita-cita mereka dari jenjang pendidikan
yang
keseluruhan
Taman Kanak-kanak, SD, SMP, SMA dan
berdasarkan suatu tujuan bersama, di dalam
Perguruan Tinggi, serta anak asuh dapat
sistem masing-masing unsur saling berkaitan,
memilih
saling bergantung dan saling berinteraksi
mereka inginkan.
atau suatu kesatuan usaha yang terdiri atas
2. Secara Informal
bagian-bagian yang berkaitan satu sama
Memberikan
bekerjasama
secara
Perguruan
Tinggi
mana
pendidikan
yang
agama
lainnya dalam usaha untuk mencapai tujuan
(rohani) seperti mengaji irama ikut TPA,
dalam lingkungan yang kompleks (Karsidi,
belajar azan bagi anak-anak SD, belajar
2005:100).
khutbah dan dakwah bagi semua umur serta
Sistem sosial ialah struktur atau bagian
keterampilan jasmani seperti tapak suci, silat,
yang saling berhubungan atau posisi-posisi
karate dan sebagainya serta pendidikan ilmu
yang saling dihubungkan oleh peranan timbal
pengetahuan bahasa Arab dan bahasa Inggris.
balik yang diharapkan. Maka tanpa adanya
saling ketergantungan antara sub-sub sistem
DAFTAR PUSTAKA
yang ada tujuan tidak akan tercapai, sehingga
tanpa adanya donatur, pengurus, sekretaris,
bendahara, sarana dan prasarana, masyarakat,
anak asuh tujuan dari peranan panti asuhan
Putera Muhamadiyah Cabang Sri Antokan
tidak akan tercapai.
Idi, Abdullah dan Safarina. 2011.Sosiologi
Pendidikan Individu, Masyarakat, dan
Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada
Karsidi, Ravik. 2005. Sosiologi Pendidikan.
Surakarta: UNS Press
KESIMPULAN
Dapat disimpulkan mengenai Peranan
Panti Asuhan Putra Muhamadiyah Cabang
Sri Antokan Lubuk Basung dalam melakukan
pembinaan
pendidikan
asuh,Pada
umumnya
melakukan
sesuai
terhadap
anak
pengurus
panti
dengan
hak
yang
Mustafidz, Chairil. 2009. Pendidikan yang
Kaffah
Bagi
Anak
Kita.
Yogyakarta: Unggun Religi
Nasution.
2010. Sosiologi Pendidikan.
Jakarta: Bumi Aksara
Soekanto, Soerjono. 1982. Sosiologi Suatu
Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada
Soekanto, Soejono. 2009. Sosiologi Keluarga
tentang Ikhwal Keluarga, Remaja dan
Anak. Jakarta: PT Rineka Cipta
Tirtarahardja, Umar dan La Sula. 2000.
Pengantar
Pendidikan.
Jakarta: PT Rineka CiptaFakif,
Mansor.
2008.
Analisis
Gender dan Transformasi
Sosial. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.