KOMUNIKASI EFEKTIF DALAM KOMUNIKASI MASS (1)

KOMUNIKASI EFEKTIF
DALAM

KOMUNIKASI MASSA

Nama Kelompok

• Shela Cahya Pratiwi
• Aninda Amalia Tisna
• Maulida Ariasti

LATAR BELAKANG

Komunikasi massa adalah proses dimana organisasi media membuat dan
menyebarkan pesan kepada khalayak banyak (publik). Organisasi organisasi media ini akan menyebarluaskan pesan-pesan yang akan
memengaruhi dan mencerminkan kebudayaan suatu masyarakat, lalu
informasi ini akan mereka hadirkan serentak pada khalayak luas yang
beragam. Hal ini membuat media menjadi bagian dari salah satu institusi
yang kuat di masyarakat.

Bittner (Rakhmat, 2003: 188)

Komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media
massa pada sejumlah besar orang (mass communications messages
communicated through a mass medium to a large number of people).
Dari definisi tersebut dapat diketahui bahwa komunikasi massa itu
harus menggunakan media massa. Jadi, sekalipun komunikasi itu
disampaikan kepada khalayak yang banyak, seperti rapat akbar di
lapangan luas yang dihadiri oleh ribuan, bahkan puluhan ribu orang, jika
tidak menggunakan media massa, maka itu bukan komunikasi massa.

Menurut Gerbner (1967)

Mass communication is the tehnologically and institutionally based
production and distribution of the most broadly shared continuous
flow of messages in industrial societies". (Komunikasi massa adalah
produksi dan distribusi yang berlandaskan teknologi dan lembaga dari
arus pesan yang kontinyu serta paling luas dimiliki orang dalam
masyarakat industri (Rakhmat, 2003: 188)

Karakteristik
Massa


Komunikasi

• Pesan Bersifat Umum
• Komunikannya Anonim dan Heterogen


Media Massa Menimbulkan Keserempakan

• Komunikasi Massa Bersifat Satu Arah
• Stimulasi Alat Indra Terbatas

Hiebert, Ungurait, dan Bohn, (1975)
mengemukakan

komponen-komponen

komunikasi

meliputi:


communicator, codes and contents, gatekeepers, the media,
regulators, filters, audience, dan feedback.

1. Communicator
Hiebert, Ungurait, dan Bohn (1974: 78) mengemukakan 3 sifat komunikator
komunikasi massa , yaitu :

Costliness
Complexity
Competitiveness

2. Codes and Contents
Codes adalah sistem simbol yang digunakan untuk menyampaikan
pesan komunikasi.
Content atau isi media merujuk pada makna dari sebuah pesan, bisa
berupa informasi mengenai sebuah lelucon yang dilontarkan oleh
komedian.
Dalam komunikasi massa, codes dan content berinteraksi sehingga
codes yang berbeda dari jenis media yang berbeda, dapat memodifikasi

persepsi khalayak atas pesan, walaupun content-nya sama.

3. Gatekeeper
Gatekeeper dalam media massa terdiri dari beberapa pihak, diantaranya
penerbit majalah, editor surat kabar, manajer stasiun radio siaran,
produser berita televisi, produser film, dan lain-lain.

4. The Media
Media massa terdiri dari :
Media cetak, yaitu surat kabar dan majalah.
Media elektronik, yaitu radio siaran, televisi, dan media online (internet).
5. Regulators
Regulasi media massa adalah suatu proses yang rumit dan melibatkan
banyak pihak.

6. Filter
7. Audience
8. Feedback (Umpan Balik)
Feedback adalah respon atau tanggapan yang
dikirImkan kepada komunikator terhadap pesan yang

disampaikan.
Umpan
balik yang terjadi dalam proses komunikasi massa dapat
diuraikan sebagai berikut :




Internal Feedback
External Feedback

Teori Komunikasi
1. Teori Peluru atau Jarum Hipodermik
Teori mengasumsikan bahwa media memiliki kekuatan yang sangat perkasa,
dan komunikan dianggap pasif atau tidak tahu apa-apa. Seorang komunikator
dapat menembakkan peluru komunikasi yang begitu ajaib kepada khalayak
yang tidak berdaya (pasif).
2.

Teori Proses Selektif


Teori proses selektif (selective processes theory) ini merupakan hasil penelitian
lanjutan tentang efek media massa pada Perang Dunia II yang mengatakan bahwa
penerimaan selektif media massa mengurangi sejumlah dampak media.

3. Teori Pembelajaran Sosial

Berdasarkan Albert Bandura, teori ini menjelaskan
bahwa pemirsa meniru apa yang mereka lihat di
televisi, melalui suatu proses observational learning
(pembelajaran hasil pengamatan).

4.

Teori Difusi Inovasi

Everett M. Rogers dan Floyd G. Shoemaker mengemukakan bahwa
teori divusi inovasi dalam prosesnya ada 4 tahap, yaitu :
Pengetahuan


: Kesadaran individu akan adanya inovasi dan

pemahaman tertentu tentang bagaimana inovasi tersebut
berfungsi.
Persuasi

: Individu membentuk dikap setuju atau tidak setuju

terhadap inovasi.
Keputusan : Individu melibatkan diri pada aktivitas yang mengarah
pada pilihan untuk menerima atau menolak inovasi.
Konfirmasi : Individu mencari pengauatan (dukungan) terhadap
keputusan yang telah dibuatnya, tapi ia mungkin saja berbalik
keputusan jika ia memperoleh isi pertentangan yang diperoleh

5. Teori Kultivasi
Menurut teori kultivasi, media, khususnya televisi,
merupakan saran utama untuk belajar tentang
masyarakat dan kultur. Melalui kontak dengan
televisi dan media lain, kita belajar tentang dunia,

orang-orangnya, nilai-nilainya serta adat kebiasaan.

Pembahasan Jurnal
A. Saharudin. “Komunikasi Massa Media Televisi dalam Mewujudkan
Pendidikan dan Kritikkan”

Kini media layar kaca menjadi barang kebutuhan pokok bagi
kehidupan masyarakat untuk mendapatkan informasi. Dengan kata lain,
informasi sudah merupakan bagian dari hak manusia untuk aktualitas diri.
Penyebaran teknologi informasi media massa telah lebih jauh memasuki pola
peradaban manusia. Masyarakat harus menerima kehadiran teknologi
komunikasi massa yang cangih tersebut.

Acara televisi dalam konteks Informasi dan Pendidikan Informasi sudah
menjadi kebutuhan manusia yang esensial untuk mencapai tujuan, melalui
informasi manusia dapat mengetahui peristiwa yang terjadi disekitarnya,
memperluas cakrawala sekaligus memahami kedudukan serta peranannya
dalam masyarakat.
Jika pada masa orde baru, kecenderungan misi media massa adalah
mendukung pembangunan serta menempatkan media massa pada posisi

terpenting dalam perumusan pola kebijakan pembangunan nasional.
Media massa, khususnya pers yang membangun, pada hakikatnya
berupaya memotivasi masyarakat untuk berpartisipasi dalam
pembangunan. Pers bukan saja menjadi mediator antara pemerintah
dengan masyarakat, akan tetapi sekaligus partner pemerintah dan agen
pembaharuan dalam segala kompleksitasnya yang berorientasi pada
pembangunan nasional

Pemilahan terhadap informasi yang disajikan oleh media televisi merupakan
langkah dan tindakan kita sebagai filter dari semakin besarnya arus budaya
westernisasi yang masuk ke Indonesia sebagai tempat bertemunya
permintaan dan penawaran dari masyarakat dalam interaksinya dengan
kehidupan bermedia pasar juga harus dicermati. Sebagai komunikator,
pihak media seharusnya menyampaikan pesan yang mampu memenuhi
masyarakat untuk tahu, dan masyarakatlah yang akan menentukan mana
informasi yang sesuai dengan kebutuhannya. (Wahyuni, 2000: 209)

Fungsi Komunikasi Massa
Menurut De Vito dalam Winarni (2003:245), ada beberapa
fungsi dalam komunikasi massa , yaitu :

1. Fungsi menghibur
2. Fungsi menyakinkan
3. Menginformasikan
4. Menganugrahkan status
5. Fungsi membius
6. Menciptakan rasa kebersatuan

Efek Pesan Komunikasi Massa
1.

Efek Kognitif , media massa dapat membantu khalayak
dalam

mempelajari informasi yang bermanfaat dan mengembangkan
keterampilan kognitifnya.
2. Efek Afektif , Khalayak diharapkan dapat turut merasakan
perasaan iba, terharu, sedih, gembira, marah, dan sebagainya
3. Efek Behavioral , Efek behavioral merupakan akibat yang timbul
pada diri khalayak dalam bentuk perilaku, tindakan, atau kegiatan.