FASILITAS JAMBAN KELUARGA DAN PENGELOLAA

FASILITAS JAMBAN KELUARGA DAN PENGELOLAAN AIR LIMBAH

DINAS PENDIDIKAN KOTAWARINGIN TIMUR
SMA NEGERI 1 SAMPIT JL. A.YANI No. 18 SAMPIT
KOTAWARINGIN TIMUR-KALIMANTAN TENGAH

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa
mencurahkan RahmatNya,sehingga penulis mampu menyelelesaikan karya tulis yang
berjudul “FASILITAS JAMBAN KELUARGA DAN PENGELOLAAN AIR LIMBAH”.
Karya tulis ini disusun dalam rangka mengikuti lomba Karya Tulis Ilmiah untuk siswa
SMA/SMK/MA tingkat Nasional.Karya tulis ini disusun studi kepustakaan dan pengamatan
langsung.
Penulis menyadari bahwa karya tulis ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat
waktu karena adanya bantuan dari semua pihak.Dalam menyusun karya tulis ini penulis
sudah berusaha menyajikan semaksimal kemampuan penulis, namun penulis menyadari
bahwa masih banyak kekurangan pada karya tulis ini.Penulis mengharapkan masukan dan
saran yang berguna.
Akhirnya,semoga karya tulis ini dapat berguna bagi kita semua.

Sampit, April 2015


Penulis

DAFTAR ISI
Halaman Judul
Kata Pengantar
Daftar Isi
Abstrak

BAB I.

PENDAHULUAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.

BAB II


Latar Belakang
Rumusan Masalah
Batasan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat
Metode Penulisan

KAJIAN TEORI

BAB III

PEMBAHASAN

BAB IV

PENUTUP
1. Kesimpulan
2. Saran


DAFTAR PUSTAKA

ABSTRAK

Masalah penyehatan lingkungan pemukiman khususnya pada jamban keluarga dan
pengelolaan air limbah merupakan masalah kesehatan yang perlu mendapat prioritas
.Fasilitas jamban keluarga dan pengelolaan air limbah di masyarakat dalam pelaksanaannya
tidaklah mudah karena menyangkut peran serta masyarakat yang biasanya erat kaitannya
dengan perilaku, tingkat ekonomi,kebudayaan dan pendidikan.
Jamban merupakan fasilitas pembuangan kotoran manusia yang terdiri atas tempat
jongkok/tempat duduk dengan leher angsa (cemplung) yang di lengkapi dengan unit
penampungan kotoran dan air untuk membersihkannya. Penggunaan jamban bertujuan untuk
mencegah terjadinya penyebaran langsung bibit penyakit yang berbahaya bagi manusia akibat
pembuangan kotoran.
Munculnya penyakit menular sebagai akibat dari besarnya bahaya kesehatan
lingkungan yang berkaitan dengan masalah sanitasi , kecukupan air bersih, jamban keluarga
yang masih rendah , perumahan yang tidak sehat serta penanganan sampah dan limbah yang
belum memenuhi syarat kesehatan. Syarat jamban sehat : Tidak mencemari sumber air
minum (minimal 10 meter jarak antara sumber air minum dengan lubang penampungan ,tidak
berbau , kotoran tidak dapat di jamah oleh serangga dan tikus ,mudah di bersihkan dan aman

digunakan di lengkapi dinding dan atap ,penerangan dan ventilasi cukup,tersedia air ,sabun
dan alat pembersih.
Salah satu penyebab terjadinya pencemaran air adalah air limbah yang di buang tanpa
pengolahan ke dalam suatu badan air . Air limbah merupakan sisa dari suatu usaha dan atau
kegiatan yang berwujud cair. Air libmah yang tidak di kelola dengan baik dapat menimbulkan
dampak buruk bagi makhluk dan lingkungan. Dampak buruk air limbah : gangguan
kesehatan, gangguan keindahan ,gangguan terhadap kerusakan benda dan penurunan kualitas
lingkungan. Untuk pengolahan air limbah harus di lakukan dengan cermat mulai dari
perencanaan yang teliti,pelaksanaan pembangunan fasilitas instalasi pengolahan –
pengolahan air limbah ( IPAL) atau unit pengolahan limbah (UPL) yang benar serta
pengoperasian yang cermat.
Dengan demikian perlu di perhatikan sanitasi lingkungan dari setiap masyarakat
secara optimal agar dapat menjadi pendukung utama dalam pembangunan bangsa dan negara.
Ayo…Bersama kita BISA !
BAB 1 Pendahuluan
1. Latar belakang

Masalah kesehatan adalah suatu masalah yang sangat kompleks, yang saling
berkaitan dengan masalah-masalah lain di luar kesehatan sendiri. Demikian pula
pemecahan masalah kesehatan masyarakat,tidak hanya di lihat dari segi-segi yang ada

. Pengaruhnya dengan masalah ‘sehat sakit’ atau kesehatan tersebut. Menurut Hendrik
L. Bloom (1974) ada 4 faktor yang mempengaruhi kesehatan, baik kesehatan individu
maupun kesehatan masyarakat yaitu keturunan,lingkungan,perilaku, dan pelayanan
kesehatan. Status kesehatan akan tercapai secara optimal, bilamana keempat faktor
tersebut secara bersama-sama mempunyai kondisi yang optimal pula. Salah satu
faktor saja berada dalam keadaan yang terganggu ,maka status kesehatan bergeser di
bawah optimal.
Masalah penyehatan lingkungan permukiman khususnya pada jamban
keluarga dan pengelolaan air limbah merupakan masalah kesehatan yang perlu
mendapatkan prioritas.Fasilitas jamban keluarga dan pengelolaan air limbah di
masyarakat terutama dalam pelaksanaannya tidaklah mudah,karena menyangkut peran
serta masyarakat yang biasanya sangat erat kaitannya dengan perilaku,tingkat
ekonomikebudayaan dan pendidikan.
Munculnya kembali beberapa penyakit menular sebagai akibat dari semakin
besarnya tekanan bahaya kesehatan lingkingan yang berkaitan dengan masalah
sanitasi,cakupan air bersih dan jamban keluarga yang masih rendah,perumahan yang
tidak sehat,pencemaran makanan oleh mikroba,telur cacing dan bahan
kimia,penanganan sampah dan limbah yang belum memenuhi syarat kesehatan,vektor
penyakit yang tidak terkendali (nyamuk,lalat,kecoa,tikus dan lain lain) ,pemaparan
akibat kerja (penggunaan pestisida di bidang pertanian,industri kecil, dan sektor

informal lainnya),bencana alam,serta perilaku masyarakat yang belum mendukung ke
arah pola hidup bersih dan sehat.

2. Rumusan Masalah
Bagaimana pengaruh fasilitas jamban keluarga dan pengelolaan air limbah
terhadap kualitas kesehatan lingkungan ?
3. Batasan Masalah
Karya tulis ini dibatasi mengenai jamban dan pengelolaan air limbah.
4. Tujuan
Untuk mengetahui besarnya pengaruh fasilitas jamban keluarga dan pengelolaan air
limbah terhadap kualitas kesehatan lingkungan.
5. Manfaat
Agar menjadi perhatian bagi kita tentang pentingnya menjaga kualitas kesehatan
lingkungan dengan perilaku sehat agar terciptanya peningkatan derajat kesehatan.

6. Metode

Karya tulis ini disusun berdasarkan studi kepustakaan yaitu dengan pengumpulan
data-data dari buku atau bahan-bahan literatur lainnya yang berhubungan dengan
penulisan ini serta pengamatan langsung di lapangan.


Bab II Kajian Teori
Menurut Notoatmojo (1996), kesehatn lingkungan pada hakikatnya adalah suatu
kondisi atau keadaan lingkungan yang optimum sehingga berpengaruh positif terhadap
terwujudnya status kesehatan yang optimum pula. Undang – undang RI No.23 tahun 1992
tentang kesehatan menyebutkan bahwa kesehatan lingkungan meliputi penyehatan air dan
udara , pengamanan limbah padat, limbah cair, limbah gas, radiasi dan kebisingan ,
pengendalian faktor penyakit , dan penyehatan dan pengamanan lainnya. Melihat luasnya
ruang lingkup kesehatan lingkungan ,sangatlah diperlukan adanya multi disiplin kerja agar
kegiatannya dapat berjalan dengan baik.
Sanitasi lingkungan adalah usaha mengendalikan semu faktor-faktor fisik manusia
yang mungkin menimbulkan hal – hal yang merugikan bagi perkembangan fisik kesehatan
dan daya tahan hidup manusia , kesehatan lingkungan pada hakikatnya adalah suatu kondisi
atau keadaan lingkungan yang optimum sehingga berpengaruh positif terhadap terwujudnya
status kesehatan yang optimum pula. Ruang lingkup kesehatan lingkungan antara lain :
Perumahan, Penyediaan air bersih ,pembuangan air limbah ,rumah hewan ternak ( kandang)
dan sebagainya. Usaha memperbaiki atau kondisi lingkungan ini dari masa – masa dan dari
masyarakat satu ke masyarakat lainnya bervariasi dan bertingkat dari paling sederhana
(primitif) sampai paling mutakhir ( modern).


Bab III
Pembahasan
Keadaan lingkungan dapat mempengaruhi kodisi kesehatan masyarakat. Banyak
aspek kesejahteran manusia di pengaruhi oleh lingkungan dan banyak penyakit dapat di
mulai , di dukung, di topang atau di rangsang oleh faktor- faktor lingkungan.
Masalah kesehatan lingkungan yang sering terjadi adalah berkisar pada perumahan,
penyediaan air minum, jamban ,pembuangan air limbah, dan pembuangan sampah.Berikut
hanya akan di bahas mengenai jamban keluarga dan pengolahan air limbah.
Jenis-jenis jamban :
1. Jamban cemplung adalah jamban yang penampungannya berupa lubang yang berfungsi
menyimpan dan meresapkan cairan kotoran/tinja ke dalam tanah dan mengendapkan kotoran
ke dasar lubang. Untuk jamban cemplung di haruskan ada penutup agar tidak berbau.
2. Jamban tangki septic /leher angsa adalah jamban berbentuk leher angsa yang penampungan
nya berupa tangki septic kedap air yang berfungsi sebagai wadah proses penguraian
/dekomposisi kotoran manusia yang di lengkapi dengan resapannya.
Tujuan penggunaan jamban :
Dapat mencegah terjadinya penyebaran langsung bahan- bahan yang berbahaya bagi
manusia akibat pembuangan kotoran manusia serta dapat mencegah vector pembawa untuk
menyebarkan penyakit pada pemakai dan lingkungan sekitarnya.
Syarat- syarat jamban sehat :

~ Tidak mencemari sumber air minum
~Tidak berbau
~Kotoran tidak dapat di jamah oleh serangga dan tikus
~Tidak mencemari tanah di sekitarnya
~Mudah di bersihkan dan aman di gunakan
~Di lengkapi dinding dan atap pelindung
~Penerangan dan ventilasi cukup
~Lantai kedap air dan luas ruang memadai
~Tersedia air,sabun dan alat pembersih

Salah satu penyebab terjadinya pencemaran air adalah air limbah yang di buang tanpa
pengolahan ke dalam suatu badan air . Menurut peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 82 tahun 2001 air limbah adalah sisa dari suatu usaha dan atau kegiatan yang
berwujud cair. Air limbah dapat berasal dari rumah tangga (domestic) maupun industri
(industry).

Air limbah rumah tangga terdiri dari 3 fraksi penting :
~ Tinja ( feces) , berpotensi mengandung mikroba pathogen.
~ Air seni ( urine) , umumnya mengandung nitrogen dan fosfor ,serta kemungkinan kecil
mikroorganisme

~Grey water merupakan air bekas cucian dapur,mesin cuci dan kamar mandi. Grey water
sering juga di sebut dengan istilah sullage.
Air limbah yang tidak di kelola dengan baik dapat menimbulkan dampak buruk bagi makhluk
hidup dan lingkungannya. Beberapa dampak buruk tersebut adalah sebagai berikut :
~Gangguan kesehatan
~Penurunan kualitas lingkungan
~Gangguan terhadap keindahan
~Gangguan terhadap kerusakan benda
Dalam pembangunan yang berwawasan lingkungan , kesehatan,dan sanitasi
lingkungan merupakan faktor dominan yang sangat mempengaruhi sehat tidaknya lingkungan
dan pembangunan yang di laksanakan.
Yang di maksud dimaksud dengan jamban keluarga dalam karya tulis ini adalah ada
atau tidaknya sarana pembuangan tinja yang di perlukan dari setiap keluarga.Yang di maksud
dengan pengolahan air limbah dalam karya tulis.Ini adalah tempat pembuangan air limbah
dari kamar mandi,tempat cuci dan dapur.
~Penampung tertutup di pekarangan
~Penampung terbuka di pekarangan
~Penampung di luar pekarangan
~Tanpa penampung (di tanah)
~Langsung ke got /sungai.


BAB IV
Penutup
1. Kesimpulan
a) Air limbah yang tidak dikelola dengan baik dapat menimbulkan dampak buruk
bagi makhluk hidup dan lingkungan.Diantaranya :
gangguan kesehatan,gangguan keindahan,gangguan perusakan benda, dan
penurunan kualitas lingkungan.
b) Dengan adanya JAGA ( jamban keluarga) dapat mencegah terjadinya penyebaran
bibt penyakit yang berbahaya bagi manusia.

2. Saran
a) Perlu kerjasama berbagai pihak terutama PEMDA,Instansi terkait dan seluruh
masyarakat dalam meningkatkan keadaan sanitasi lingkungan menjadi lebih baik.
b) Dibutuhkan kesadaran semua pihak mengenai pentingnya kepemilikan jamban
keluarga dan pengelolaaan air limbah yang baik dan benar

DAFTAR PUSTAKA

1. Notoatmodjo ,S. 2000.Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta : PT. Rienika Cipta

2. http://www.artikekedokteran.com/516/Fasilitas-jamban-keluarga-dan-pengelolaanair-limbah/