KORELASI FAKTOR KELUARGA DAN LINGKUNGAN (1)

KORELASI FAKTOR KELUARGA DAN LINGKUNGAN SOSIAL
DENGAN TERCAPAINYA ENAM PROGRAM PERKEMBANAGAN
ANAK USIA 5-6 DI TK MUTIARA BUNDA
Aristia Dewi1 dan Dadan Suryana2
Graduate Student of Early Childhood Education in
2
lacture pasca of early childhood education
Universitas Negeri Padang, padang sumatera barat
[email protected]

1

ABSTRAK
Paper ini adalah kajian konseptual. Paper ini mencoba mengkaji tentang korelasi faktor keluarga
dan lingkungan sosial dengan tercapainya enam program perkembanagan anak usia dini. Dalam
paper ini menguraikan, pertama factor keluarga dalam perkembangan anak
u s i a d i n i , f a c t o r l i n g k u n g a n d a l a m p e r k e m b a n g a n a n a k u s i a d i n i . Tujuan dari
kajian ini adalah untuk mengetahui adakah hubungan factor keluarga dan factor lingkungan yang
mempengaruhi perkembangan 6 aspek perkembangan anak usia dini.
Kata Kunci: factor keluarga, factor lingkungan social, 6 program perkembangan


ABSTRACT
This paper is a conceptual study. This paper attempts to examine the correlation of family and
social factors with the achievement of six early childhood development programs. In this
paper, the first factor of family in early childhood development, environmental factor in early
childhood development. The purpose of this study is to determine whether there is a
relationship between family factors and environmental factors that influence the development
of six aspects of early childhood development.
Keywords: family factor, social environment factor, 6 development program

tahun 2003 tentang

PENDAHULUAN

Sistem Pendidikan

Untuk
membantu

Nasional


membebaskan cara

menyebutkan

pengasuhan

bahwa

yang

Undang-

kurang tepat pada

Undang

Dasar

pendidikan


anak

Negara

Republik

usia

dini,

Indonesia

Tahun

pendidikan

1945

memegang


mengamanatkan

peranan

yang

sangat

penting.

Pemerintah
mengusahakan dan

Pendidikan

menyelenggarakan

merupakan

satu


kebutuhan

pendidikan

mendasar

dalam

sistem

nasional

yang

upaya

meningkatkan

meningkatkan


keimanan

kualitas

sumber

ketakwaan kepada

manusia.

Tuhan Yang Maha

daya

Esa serta akhlak

Dengan
pendidikan,
akan


anak

menjadi

berkualitas
pada

dan

dan

gilirannya

mulia

dalam

rangka
mencerdaskan

kehidupan bangsa

akan

yang diatur dengan

meningkatkan

Undang- Undang.

produktivitas

Jalur

nasional

dan

pendidikan


formal mempunyai

kemajuan

peranan

yang

bangsanya.

penting

untuk

meningkatkan

UndangUndang

No.


20

mutu sumber daya
manusia Indonesia,

terutama

dalam

pembentukan

harapan para orang
tua.

perilaku

dan

Banyak


meningkatkan

lembaga

kecerdasan bangsa.

pendidikan

Lembaga

usia dini saat ini

PAUD merupakan

yang

lembaga

lomba

pendidikan

yang

anak

berlombadalam

melaksanakan

bersifat non formal

program

bagi

anak

usia

pendidikan

anak

dini,

mulai

dari

usia

dini.

usia 0-6 tahun. Di

Lembaga-lembaga

dalam

lembaga

tersebut

bersaing

Pendidikan PAUD

menjadi

lembaga

memberikan bekal

yang terbaik dan

bagi anak untuk

paling

menyongsong

oleh

pendidikan

untuk

berikutnya melalui

memasukkan

kegiatan

anaknya

yang

bermain

berorientasi

edukasi.

Banyak

kegiatan

yang

diminati
masyarakat

kedalam

lembaga tersebut.
Masyarakat
semakin

sadar

diselenggaran oleh

bahwa

anak-anak

lembaga

perlu

memiliki

pendidikan

anak

pengetahuan yang

usia

yang

tingkatannya

dini

bertujuan

untuk

membentuk
kepribadian

melebihi
pengetahuan

dan

anak

pengalaman orang

menjadi anak yang

tua sendiri. Orang

baik sesuai dengan

tua tidak mungkin
memberikan

pengetahuan

namun

berbagai

kepada anak-anak

elemen

lainnya

mereka,

karena

juga memiliki andil

orang

dalam pembentukan

pendidikan

tua sendiri yang

kualitas

masih

kurang.

pendidikan, elemen

Alasan lain orang

tersebut antara lain:

tua

faktor

menyekolahkan

yang

anak

di

suatu

Pendidikan adalah
adanya

berbagai

kesibukan

orang

tua

untuk

menghidupi
keluarga

dengan

cara bekerja, orang
tua

keluarga
terdiri

pendidikan
tua,

Lembaga

tidak

memiliki

lagi
waktu

yang cukup untuk

hasil

orang

penghasilan

orang tua, jumlah
keluarga,
lingkungan
keluarga. Selain itu
lingkungan

sosial

juga

ikut

berpengaruh
terhadap ke enam
program
perkembangan anak
didik.

memberikan

TK Mutiara

pengetahuan

dan

Bunda, merupakan

pengalaman

sekolah

kepada anaknya.

yang

Keberhasil

yayaasan
senantiasa

memperhatikan

an proses stimulus

factor

tidak

lingkungan

hanya

keluarga,

sosial

oleh

ketika penerimaan

pendidik

peserta didik baru,

ditentukan
peran

dari

dalam

kecenderungan

melaksanakan

lingkungan

proses

keluarga

pembelajaran saja,

buruk mempunyai

yang

dampak

negatif

sekolah.

terhadap

tingkah

Sementara itu di

dan

TK Mutiara Bunda

laku
perkembangan

maupun

di

anak

didik,

lainnya

tentunya

halnya

hingga

dengan lingkungan

belum

sosial anak didik

melakukan

yang kurang baik,

pembagian

anak

kelompok

demikian

didik

cenderung
memiliki

TK

saat

ini

pernah

kelas

yang
tingkah

laku

dan

mempertimbangka
n

lingkungan

perkembangan

keluarga

yang kurang baik.

lingkungan sosial.

Peserta
didik

di

Mutiara

Dari uraian
TK

Bunda

memiliki
keragaman

dan

di

atas,

dalam

penelitian

ini

peneliti
latar

ingin

mengkaji korelasi

belakang keluarga

pengaruh

dan

keluarga

lingkungsn

sosial,

hampir

setiap

siswa

memiliki

latar

faktor
dan

lingkungan sosial
dengan
perkembangan ke

belakang keluarga

enamprogram

dan

perkembangan

lingkungan

sosial

yang

Anak

berbeda, sehingga

tahun

pendidik

5-6

Di Suryana,

mengalami
kesulitan

usia

D. (2013). Anak
dalam

usia dini memiliki

melakukan proses

lima

stimulus

pengembangan,

di

aspek

yaitu

membangun

pengembangan

pemahaman.

nilai-nilai

agama

Semua

dan

moral,

pengembangan di

kognitif,

bahasa,

aspek

atas

harus

motorik, fisik dan

mendapatkan

sosial-emosional

stimulasi maksimal

(Peraturan Menteri

dan

Pendidikan

melalui

kegiatan

Nasional nomor 58

belajar

yang

tahun

berarti bagi anak-

2009).

optimal

Aspek-aspek

anak

pengembangan ini

melibatkan

harus mendapatkan

tua,

stimulasi

optimal

sekolah. Kegiatan

lingkungan

belajar anak usia

dari

yang
orang

guru

dan

sekitarnya.

dini

dapat

Stimulasi

dilakukan

dalam

pembelajaran yang

berbagai

bentuk

dilakukan

di

pelayanan.

sekolah merupakan

Pelayanan

salah satu stimulus

untuk

yang

berusia

dapat

khas

anak-anak
empat

mengembangkan

hingga enam tahun

aspek-aspek yang

diberikan

disebutkan di atas.

tingkat

Eliason

dan

adalah

agen

Jenkins

(2008)

pelayanan

anak

di
TK.

TK

menyatakan bahwa

formal (pasal 28

perkembangan

ayat

kognitif,

bahasa,

Peraturan Republik

keaksaraan

Indonesia No. 20

dapat membentuk

tahun 2003 tentang

dan

pemikiran

dan

3

dari

Sistem Pendidikan

kesengajaan

Nasional)

kedua

PEMBAHASAN

dari

pihak

ini

terjadi pula pada
Pendidikan
non

formal

pendidikan formal

dan

(Sudjana, 2004: 2).

pendidikan formal

Pendidikan

dapat

dibedakan

merupakan upaya

dengan

yang

menggunakan ciri-

mempercepat

ciri

pengembangan

tentang

atau

ada

tidaknya

kesengajaan

dari

dapat

potensi

manusia

untuk

mampu

setiap pihak yang

mengemban tugas

berkomunikasi,

yang

yaitu

padanya,

antara

pendidik

atau

sumber

belajar

dengan

pihak

dibebankan
karena

hanya

manusia

yang dapat dididik
dan

mendidik.

peserta didik atau

Pendidikan

warga

belajar.

mempengaruhi

Proses pendidikan

perkembangan

terjadi pula karena

NAM,

adanya

emosional,

kesengajaan

dapat

social

dari

kognitif,

fisik

salah satu pihak,

motoric,

bahasa,

dari pendidik atau

seni.

peserta

merupakan

didik.

Pendidikan
formal

non

meliputi

Pendidikan

proses

suatu
dimana

seseorang

komunikasi

mengembangkan

terorganisasi yang

kemampuan, sikap

disengaja

dan bentuk-bentuk

kedua
Adanya

oleh
pihak.

tingkah
lainnya,

laku

pendidikan

memberikan

merupakan proses

pengetahuan

atau

sosial dimana anak

nilai-nilai

atau

dihadapkan

melatihkan

pada

pengaruh

keterampilan.

lingkungan

yang

terpilih

dan

terkontrol,
sehingga

Pendidikan
berfungsi
mengembangkan

mereka

apa yang secara

dapat memperoleh

potensial

dan

aktual

mengalami

dan
telah

perkembangan

dimiliki

kemampuan sosial

didik,

sebab

dan

peserta

didik

bukanlah

gelas

kemampuan

individual
optium

yang
(Sa’ud,

2005: 6).

kosong yang harus
diisi

Pendidikan
berfungsi

peserta

dari

luar

(Nana, 2007: 4).
FAKTOR KELUARGA

Faktor

membantu peserta
didik

dalam

keluarga

pengembangan

merupakan faktor

dirinya,

yang

yaitu

sangat

pengembangan

mempengaruhi

semua

stimulus

potensi,

kecakapan,

serta

anak

karena anak lebih

karakteristik

banyak

pribadinya ke arah

berinteraksi

yang positif, baik

dalam

bagi

daripada

dirinya

di

keluarga
di

maupun

sekolah. Keluarga

lingkungannya.

merupakan

Pendidikan bukan

lembaga

sekadar

pendidikan

yang

pertama
utama.

dan
Yang

termasuk

faktor

keluarga

adalah

sebagai

berikut

(Sutikno,

2007:

17):
a.

tersebut akan menjadikan anak
ketakutan dan akan mengalami
gangguan kejiwaan akibat tekanantekanan tersebut. Orang tua harus
mengetahui
dididik

Cara Orang Tua Mendidik

kapan

dengan

anak

perlu

menggunakan

kekerasan dan kapan saatnya perlu
Cara

orang

tua

dalam

mendidik anak-anaknya merupakan

dididik dengan lemah lembut dan
penuh perhatian.

faktor yang sangat menentuan bagi
keberhasilan proses belajar. Orang
tua

yang

pendidikan

tidak

memperhatikan

anaknya

dapat

menyebabkan anak kurang berhasil
dalam proses belajarnya. Orang tua
harus mengetahui dan memahami
apa

yang

menjadi

keinginan/

kebutuhan anak-anaknya. Dalam
mendidik
memanjakan

jangan

sekali-kali

atau

memberikan

b. Hubungan antara anggota keluarga
Hubungan antara keluarga
dengan

anak

juga

sangat

menentukan keberhasilan stimulus
untuk perkembangan Anak Usia
Dini. Hubungan keluarga yang
terpenting di sini adalah hubungan
antara orang tua dengan anaknya,
selain itu relasi antara anak dengan
saudaranya atau dengan anggota
keluarga yang lain.

posisi atau perhatian yang lebih
antara anak yang satu dengan anak

c. Suasana Rumah
Suasana yang gaduh atau

yang lain. Mendidik anak terlalu

ramai,

keras, memaksa, dan mengejar-

pertengkaran

ngejar anak untuk belajar adalah

keluarga

cara mendidik anak yang salah. Hal

perkembangan

dan

sering
antara

akan

terjadi
anggota

mempengaruhi

anak.

Konsentrasi

anak

pada

pelajaran

menjadi

kebutuhan pokoknya kurang atau

berkurang akibat keributan yang

bahkan

sering terjadi, percekcokan di antara

mengalami

gangguan

orang tua juga akan mengakibatkan

akibatnya,

belajar

perkembangan

anak

terganggu. Di sisi lain, anak yang

terganggu. Agar anak dapat belajar

berada dalam lingkungan miskin,

dengan nyaman dan tentram di

jika hidup di tengah anak-anak yang

rumah, perlu diciptakan suasana

kaya akan merasa minder karena

yang nyaman pula.

merasa kekurangan. Hal ini pun akan

psikologi

d. Keadaan ekonomi keluarga

tidak

terpenuhi

dapat

kesehatan
anak

pun

dapat mengganggu belajar anak.

Paling tidak terdapat dua

Anak

yang

miskin

akan

sulit

argumentasi bagaimana factor status

memenuhi

kebutuhan-kebutuhan

ekonomi orang tua berpengaruh

atau fasilitas-fasilitas belajarnya.

terhadap perkembangan anak usia

Tidak bisa dipungkiri juga

dini. Pertama, orang tua dengan

jika ada anak yang miskin tapi pintar.

status sosial tinggi dan pendapatan

Mungkin dengan hidup miskin dan

tinggi akan memberikan nilai yang

penuh

tinggi

perkembangan

penderitaan, hal itu akan menjadi

anaknya, kedua, oleh karena itu

cambuk bagi anak tersebut untuk

mereka

untuk

rajin dan giat belajar. Sementara itu,

kebutuhan

orang kaya yang berkecukupan yang

belajar anak di rumah dan mencari

selalu memanjakan anaknya akan

sekolah yang terbaik untuk anaknya.

dapat

terhadap

akan

menyediakan

berupaya
berbagai

Anak yang berada dalam
keluarga

yang

miskin

yang

dengan

juga

anaknya

kesusahan

mengganggu

yang

tersebut bodoh.

menjadikan

serta

belajar
anak

Yang jelas di sini adalah

mempengaruhi

individu

anak.

bahwa keadaan ekonomi keluarga

Banyak factor yang bersumber dari

juga merupakan salah satu faktor

keluarga yang dapat menimbulkan

yang mempengaruhi keberhasilan

perbedaan individual sperti kultur di

pendidikan.

dalam keluarga, tingkat pendidikan

Hubungan

positif

antara

orang tua,

status sosial ekonomi orang tua

tingkat ekonomi, hubungan

dengan prestasi akademik siswa

antar kedua orang tua, sikap keluarga

dapat dijelaskan dalam hal investasi

terhadap

yang dilakukan oleh orang tua

realitas, kehidupan, dan lain-lain.

terhadap pendidikan anaknya. Orang

Faktor-faktor ini akan memberikan

tua dengan status sosial ekonomi

pengalaman kepada peserta didik

tinggi akan mengalokasikan lebih

dan menimbulkan perbedaan dalam

banyak

minat, apresiasi, sikap, pemahaman

sumber

dimilikinya
anaknya.

daya

bagi
Dari

sudut

yang

pendidikan

masalah-masalah

ekonomis,

bahasa,

sosial,

abilitas

pandang

berkomunikasi dengan orang lain,

ekonomi, sumber daya tidak hanya

modus berpikir, kebiasaan berbicara,

termasuk uang atau sarana, tetapi

dan pola hubungan kerja sama

juga termasuk waktu. Dalam konteks

dengan

ini adalah out-of-school time. Orang

perbedaan ini sangat berpengaruh

tua dengan status sosial ekonomi

terhadap tingkah laku di sekolah

yang tinggi cenderung mempunyai

(Rusyan, 2000: 73).

kesadaran tentang hal ini dibanding

Lingkungan

orang

lain.

Perbedaan-

keluarga

dengan mereka dari status sosial

merupakan lingkungan pendidikan

yang

yang pertama, karena dalam keluarga

rendah.

Keadaan

keluarga

inilah

anak

pertama-tama

mendapatkan
bimbingan.
lingkungan

didikan
Juga
yang

dan
dikatakan

utama,

karena

berpengaruh
terhadap
perkembangan
manusia.

sebagian besar dari kehidupan anak

Lingkungan

adalah di dalam keluarga, sehingga

menurut

pendidikan

pengertian

inilah

diterima oleh anak adalah dalam

yang

sering

keluarga. Tugas utama dari keluarga

disebut

bagi pendidikan anak adalah sebagai

”lingkungan

peletak dasar bagi pendidikan akhlak

pendidikan”.

dan pandangan hidup keagamaan.

Berpengaruh

yang

paling

banyak

LINGKUNGAN SOSIAL

dengan

artinya bermakna,
Lingkunga
berfungsi,

n

adalah

dan

segala
berperanan

sesuatu

yang
terhadap

berada di sekitar
pertumbuhan
kita,

yang

dan

ada
perkembangan

hubungannya dan
peserta

didik.

berpengaruh
Lingkungan sosial
terhadap diri kita.
meliputi
Dalam arti yang
lingkungan
lebih

spesifik,
keluarga,

linkungan

adalah
lingkungan

hal-hal

atau

sesuatu

yang

masyarakat

desa,

lingkungan
dan

kota,

lembaga-

dengan

sesama

teman,

bekerja

sama,
lembaga

atau

badan-badan sosial
lainnya

(Tabrani,

mengembangakan
seluruh

potensi

anak, mengenalkan
peraturan

2000: 148).

dan

menanamkan sikap

LINGKUNGAN SEKOLAH

disiplin pada anak.

Sekolah
Sekolah

merupakan
rancangan

juga

pendidikan

yang

sengaja

menerima

banyak kritik atas

dibuat
berbagai

untuk
mencerdaskan

kelemahan

bangsa.Seiring

dan

kekurangannya,

dengan kemajuan
zaman,

pesatnya

teknologi

pada

masyarakat,
semakin

gagasan

Ivan

Illich

(Tirtarahardja,

penting

pula

peran

sekolah.Sekolah
mempersiapkan
generasi
yang

seperti

2008:173)
“membebaskan
masyarakat

dari

muda
berprestasi

dan

berbakat

dalam

berbagai

wajib

sekolah

dengan buku yang
terkenal

Bebas

bidang.Selain
keluarga,
pun

sekolah

mengajarkan

anak
bersosialisasi

cara

dari Sekolah milik
Deschooling
Society

1972/1982”. Salah

peserta

satu alternatif yang

Beberapa alternatif

dapat

yang

dilakukan

didik.

mungkin

untuk

dilakukan

melaksanakan

meningkatakan

kebijakan nasional

fungsi

dengan

sebagai salah satu

secara

untuk

sekolah

bertahap

pusat pendidikan,

mengembangkan

sebagai

sekolah

(Tirtarahardja,

menjadi

tempat

pusat

berikut

2008:174).

pelatihan (training
1.
centre)

Pengajaran

yang

manusia
mendidik.Setiap

kegiatan

Indonesia di masa
pengajaran,

pendidik

mengajar

depan, pendidikan
dengan membawa berbagai dampak
di

sekolah
atau efek kepada siswa, baik efek

seyogianya secara
intruksional
seimbang

(instructional

effect)

dan
yaitu efek langsung dari bahan ajaran

serasi

menjamah
yang yang menjadi isi pesan dari

aspek
belajar

mengajar,

maupun

efek

pembudayaan,
pengiring (nurturant effect) yaitu
penguasaan,
efek yang secara tidak langsung dari
pengetahuan,

dan
bahan ajaran dan pengalaman belajar

pemilikan
yang dihayati oleh siswa.
keterampilan

2.

Peningkatan

dan

pelaksaan

program

pemantapan

bimbingan dan peyuluhan di sekolah,

Terdapat
mengkaitkan

tiga
antar

segi

yang

pendidikan

dan

masyarakat, yaitu.

agar program edukatif ini tidak
1)

Masyarakat

sebagai

sekedar suplemen tetapi menjadi
penyelenggara pendidikan, baik jalur
komplemen

yang

secara

setara
sekolah

dan

jalur

luar

sekolah

dengan program pengajaran.
maupun jalur luar sekolah.
3.

Pengembangan
2)

Lembaga

perpustakaan sekolah menjadi suatu
pusat

sumber

menyediakan

belajar,
berbagai

kemasyarakatan

baik

langsung

maupun

langsung,

dengan
tak

ikut

perangkat
mempunyai

peran

dan

fungsi

lunak yang didukung oleh perangkat
edukatif
keras lainnya.
3)
4.

Peningkatan

Tersedia

berbagai

dan
sumber belajar, baik yang dirancang

pemantapan program pengelolaan
maupun

yang

dimanfaatkan

sekolah, khususnya yang terkait
(Tirtarahardja, 2008:178)
dengan peserta didik, pengelolaan
sebagai

pusat

pendidikan

dan

SIMPULAN

kebudayaan seharusnya merupakan

Anak usia dini memiliki lima aspek

refleksi

masyarakat

pengembangan, yaitu pengembangan nilai-

Pancasila sebagaimana yang dicita-

nilai agama dan moral, kognitif, bahasa,

citakan dalam tujuan nasional.

motorik,

dari

suatu

LINGKUNGAN MASYARAKAT

fisik

dan

sosial-emosional

(Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
nomor 58 tahun 2009). Aspek-aspek

pengembangan ini harus mendapatkan
stimulasi

optimal

dari

lingkungan

Suryana, D. (2013). Pengetahuan Tentang
Strategi Pembelajaran, Sikap, dan
Motivasi

sekitarnya. Stimulasi pembelajaran yang
dilakukan di sekolah merupakan salah satu
stimulus yang dapat mengembangkan

Guru.

Eliason dan Jenkins (2008) menyatakan
bahwa perkembangan kognitif, bahasa,
dan

keaksaraan

dapat

membentuk

pemikiran dan membangun pemahaman.
Semua aspek pengembangan di atas harus
mendapatkan

stimulasi

maksimal

dan

optimal melalui kegiatan belajar yang
berarti bagi anak-anak yang melibatkan
orang tua, guru dan sekolah.
DAFTAR PUSTAKA
Hurlock, Elizabeth B. 1998. Psikologi
Perkembangan, terj. Istiwidiyanti
dan Soedjarwo. Jakarta: Erlangga
Papalia, Diane E, Etc. 2008. Human
Development

(Psikologi

Perkembangan, terjemahan A. K.
Anwar). Jakarta: Kencana Prenada
Media Grup
Santrock W John. 1995. Life Span
Development, Jakarta: PT Erlangga,
1995.

Ilmu

Pendidikan, 19(2).
Tirtarahardja, Umar.& Sulo La. 2008.
Pengantar Pendidikan. Jakarta: PT
Rineka Cipta.

aspek-aspek yang disebutkan di atas.

Jurnal