ESSAY RENDAHNYA KUALITAS PENDIDIKAN DI I

ESSAY
“RENDAHNYA KUALITAS PENDIDIKAN DI INDONESIA”
TEMA
PERMASALAH YANG ADA DI INDONESIA DAN SOLUSINYA
Memang tidak dapat dipungkiri bahwa Indonesia adalah negara berkembang, negara yang
memilki banyak permaslaahan dan harus dihadapi, baik dalam bidang politik, ekonomi, budaya,
agama dan sebagainya. Seperti halnya korupsi,kerusakan lingkungan, pengangguran, kasus sara,
kemacetan, kualitas pendidikan dan sebagainya merupakan contoh permasalahan yang di hadapi
negara indonesia saat ini, dan jika tidak ada upaya yang diperjuangkan untuk meminimalisir atau
bahkan menghilangkan masalah-maslah tersebut, bukan tidak mungkin 10 atau 20 tahun yang
akan datang Indonesia akan dianggap sebagai negara yang tidak berkembang.
Oleh karena itu masalah yang akan saya angkat dalam tema “Permasalah yang ada di
Indonesia dan solusinya” adalah “Kualitas pendidikan yang rendah di Indonesia”. Kaalitas
adalah hal yang selalu dicari dalam kehidupan sebagai manusia, mengapa kualitas itu dicari?
Karena dengan kualitas segala sesuatu yang kita kerjakan baik itu di lingkup pendidikan,
ekonomi, politik dan budaya semua akan terselesaikan dengan baik dan maksimal. Siapa dalam
hal ini yang harus memilki kualitas? SDM(sumber daya manusia). Sumber daya manusia adalah
hal utama yang harus memilki kualitas tinggi dalam suatu negara. SDM itu sendiri dapat
diartikan sebagai segala aktivitas yang dilakukan oleh organisasi dalam memfasilitasi pegawai
agar memiliki pengetahuan, keahlian, dan/ atau sikap yang dibutuhkan dalam menangani
pekerjaan saat ini atau yang akan datang.Tidak cukup jika dalam suatu negara yang dibanggakan

hanyalah luas wilayah dan sumber daya alam, sebab tanpa ada pengelola yang handal dalam
mengembangkan sumber daya alam serta luas wilayah menjadi suatu object yang dapat
digunakan sebagai peningkat sumber daya ekonomi, sehingga meningkatkan kesejahteraan
masyarakat. Maka negara ini belum menjadi negara kebanggaan. Pengelola disini yang dimaksud
adalah manusia itu sendiri. Bagaimana nantinya ia dapat menjadi SDM yang berkualitas, dan
dapat memajukan sebuah negara sehingga menjadi negara sejahtera. Tentu ada faktor – faktor
penting yang harus dimiliki setiap individu yang menjadi warga negara indonesia.
1. Dimensi kepribadian sebagai manusia, yaitu kemampuan untuk menjaga integritas, termasuk
sikap, tingkah laku, etika dan moralitas yang sesuai dengan pandangan masyarakat
(Masyarakat Pancasila).
2. Dimensi produktivitas, yang menyangkut apa yang dihasilkan oleh manusia itu tadi, dalam
hal jumlah yang lebih banyak dan kualitas yang lebih baik.
3. Dimensi kreativitas, yaitu kemampuan sesorang untuk berfikir dan berbuat kreatif,
menciptakan sesuatu yang berguna bagi dirinya dan masyarakat. Ketiga dimensi tersebut
merupakan pokok persoalan dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia
Indonesia.

Dari ketiga faktor-faktor penting diatas, semua berkaitan erat dengan pendidikan. Diketahui
bahwa proses menerima pendidikan terbagi menjadi 2, yakni melalui lembaga formal dan
non formal.

A. Lembaga Informal (keluarga dan masyarakat)
Dalam hal ini didikan keluarga menjadi hal yang berpengaruh bagi perkembangan
anak dan kepribadian mereka. Orang tua dituntut mendidik anak dengan cara terbaik. Buka
menjadi seseorang yang otoriter, bukan menjadi orang yang ditakuti . Namun bagaimana
caranya agara orang tua dapat dihormati juga disanyangi. Secara tidak langsung dapat
menjadi sahabat bagi anak-anaknya. Dalam keluarga diajarkan harus ditanamkan nilai-nilai
yang baik, yakni agama, moral, budaya dsb. Contohnya sopan santu, disiplin, toleransi dan
tolong menolong. Nilai-nilai tersebut harus ditanamkansedini mungkin. Ktika sudah
ditanamkan sejak dini, maka akan menjadi kebisaan yang baik, keboiasaan yang sudah
dibawa sejak ia lahir sangat sulit untuk hilag karena tertanam kuat di dalam jiwanya, dan
sikap itulah yang akan mendasarinya ketika ia nantinya terjun dikalangan masyarakat.
Setelah individu dapat mengontrol nilai-nilai kebajikan yang telah ditanamkan oleh keluarga
maka harus juga didukungoleh pendidikan formal untuk mengasa kecerdasan intelektualnya,
untuk mengasa kreativitas dan produktivitas individu.
B. Lembaga Formal (Sekolah dan Perguruan Tinggi)
Setelah mendapatkan pendidikan dalam keluarga, individu tetap harus mendapatkan
pendidikan formal baik di sekolah hingga perguruan tinggi. Faktor yang menentukan yaitu :
 Pendidik : Seorang pendidik berperan penting sebagai pengganti orang tua di sekolah,
bagaimana pendidik dapat memahami setiap siswa yang diajarnya. Agar terjalin
interaksi yang baik pada saat proses pembelajaran berlangsung. Ketika situasi belajar

terbangun dengan nyaman, maka ilmu yang diperoleh akan maksimal. Poin terpenting
dalam hal ini adalah pendidik harus mengajar dengan menggunakan hati (kepribadian
yang baik).
 Metode Belajar dan Pembelajaran : Metode beajaran dan pembelajaran yang diterapkan
oleh pendidik harus sesuai dengan karakter peserta didik secara umum di dalam kelas.
Oleh karena itu guru dituntut untuk kreatif sehingga dapat menempatkan metode
belajarnya sebgai metode yang cocok dalam kelas.
 Sarana Prasarana.
Metode belajar yang baik juga harus didukung dengan sarana prasarana yang memadai,
sehingga pembelajaran akan lebih bermakna.
 Peserta didik:

Peserta didik juga memilki peran penting, ketika ketiga faktor diatas telah dijalankan.
ketika individu yang menjadi sasaran pendidikan tidak memilki Inetlektual dan karakter
yang baik. Maka sia-sia usaha yang dilakukan untuk memajukan kualitas pendidikan.
Semua hal diatas yang merupakan hal yang menunjang pendidikan di Indonesia,
baik keluarga masyarakat, sekolah dan perguruan tinggi. Namun pada kenyataanya hal
yang harus dilakukan tidak sama sekali berjalan dengan semestinya. Pertama, dalam
keluarga kekerasan seringkali terjadi oleh orang tua kepada anak, atupun suami istri
bertengkar dihadapan anak-anaknya sehingga mengganggu psikologis anak. misalnya dari

kekerasan yang dilihatnya anak akan menjadi seorang penakut, tidak percaya diri dan
akhirnya proses belajar di sekolah tidak maksimal. Kedua, di ddalam masyarakat, tepatnya
kondisi lingkungan, Kondisi lingkungan yang baik akan membentuk karakter yang baik,
begitu juga sebaliknya. Misalnya ketika seorang individu hidup dilingkungan pondok,
kecenderungan pribadi akan menjadi baik.Ketiga, dalam lingkungan sekolah dan perguruan
tinggi, ketika seorang individu mendapatkan fasilitas dan juga pendidik yang baik dan
berkualitas, maka kecenderungan peserta didik yang berkualitas juga akan di dapatkan.
Pada kenyataannya semua tidak seperti itu, mengutip berita pada tanggal 21 maret 2016,
Wakil Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Susanto merunut setidaknya
ada empat penyebab anak melakukan kekerasan.yang dilakukan oleh remaja di indonesia
yang masih duduk di bangku sekolah.Berdasarkan penilitian faktor-faktor yang
mempengaruhi sebagai berikut :
1. Sosial anak, khususnya interaksi dengan teman sebaya yang terbiasa melakukan kekerasan.
Lantaran terbiasa, anak akan menganggap bila kekerasan yang dilakukan merupakan hal
wajar.
2. Fungsi keluarga. Anak yang berasal dari latar belakang keluarga yang buruk memiliki
potensi besar akan melakukan kekerasan. Sebab, tidak hanya mengalami kekerasan yang
mungkin terjadi, pola asuh dan kondisi keluarga yang tidak harmonis memengaruhi
psikologis anak secara bertahap.
3. Bullying yang dialami anak di lingkungan rumah ataupun sekolah. Pengalaman buruk

tersebut, baik berbentuk verbal maupun psikis akan dilakukan juga oleh anak terhadap
temannya ataupun orang lain,” jelasnya.
4. imbas dari film ataupun video game yang bersifat kekerasan. Lewat berbagai media
tersebut, anak menjadi terbiasa dengan kekerasan, sehingga walaupun tidak
melakukan kekerasan, dalam banyak kasus anak diketahuinya membiarkan
terjadinya kekerasan.
Selain itu kurikulum 2013 yang diterapkan diindonesia , kurang relevant terhadap kondisi
Indonesia saat ini. Masih banyak sekolah di daerah pedesaan yang tidak memilki sarana
prasarana yang cukup untuk menunjang proses pembelajaran yang dituntut oleh kebijakan
kurikulum 2013. Secara tida langsung tidak terpenuhinya fasilitas maka akan berpengaruh
pada kualitas pendidikan.
SOLUSI MENINGKATKAN PENDIDIKAN BERKUALITAS

1. Ketika ingin meneruskan hubungan ke jenjang pernikahan , seorang laki-laki dan perempuan
harus memiliki pemikiran yang benar-benar matang . Dalam segi pendidikan , ekonomi,
keagamaan, sosial, dan moral. Agar nantinya kedua orang tersebut dapat memberikan pola
asuh terbaik untuk anak-anak mereka. Sehingga tumbuh dan berkembang menjadi peribadi
yang berkarakter.(Mencegah pernikahan dini )
2. Seorang pendidik harus memilki kualitas intelektual dan berkarakter. Bukan mengajar
dengan intelektual saja, tapi bagaimna memperlakukan peserta didiknya dengan hati. Karena

yang dihadapi adalah manusia yang memilkiakal, perasaan seperti pendidik. Oleh karena itu
lembaga pendidikan di indonesia,yang menampung akademik kependidikan, harus benarbenar memperhatikan kualitas guru dalam dua hal tersebut. (Mengajar dengan hati).
3. Pendidik harus benar-benar mengenali peserta didiknya secara umum sebelum menerapkan
metode belajar. Yang menunjang pemahaman guru tentang hal itu adalah diadakan
matakuliah/ pelatihan megenai psikologis pendidikan. (Penerapan matakuliah psikologis
pendidikan).
4. Sarana prasarana yang disediakan oleh pemerintah harus merata antara pedesaan dan
perkotaan.
5. Mahalnya pendidikan pasti akan memunculkan pandangan bahwa orang kaya yang berhak
menerima pendidikan. Dan orang miskin hanya akan bergelut dengan kemiskinan, walaupun
kerja keras dalam bekerja.(Beasiswa harus tepat sasaran).
6. Pendidikan karakter bukan hanya dicanangkan, namun diterapkan baik disorot dari
pendidikan sekolah, keluarga, dan masyarakat. Ketiga komponen itu harus terus diawasi
oleh lembaga yang bertugas. Karena ketika pendidikan karakter hanya diterapkan pada
lembaga pendidikan saja, bukan di keluarga maupun di masyarakat. Maka hal itu tidak ada
gunanya /sia-sia.(Hal penting yang disorot adalah kepribadian individu pemberi pendidikan
tersebut).
http://hedisasrawan.blogspot.co.id/2014/11/17-masalah-yang-terjadi-di-indonesia.html
http://nurcahyatiblog.blogspot.co.id/2013/06/faktor-pendorong-peningkatan-sumber.html
http://www.kpai.go.id/berita/kpai-banyak-alasan-remaja-lakukan-kekerasan/