DETERMINAN DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PE

DETERMINAN DIVIDEND PAYOUT RATIO
PADA PERUSAHAAN-PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI INDONESIA
Telah Diterbitkan di Jurnal Bisnis dan Akuntansi “Analisis”, Volume 01,
No.01, November 2007 (ISSN : 1978 – 9750, Program Studi Manajemen
Perusahaan ASMI Santa Maria Yogyakarta), Halaman 86.

Indri Erkaningrum F.
Dosen ASMI Santa Maria Yogyakarta

Abstract:
The aim of this research is to investigate factors that affect dividend payout ratio on
manufacture companies in Indonesia. The determinants of dividend payout ratio are
financial leverage, investment, liquidity, profitability, size of company, and variability of
earnings. Data were collected from year 2001 to 2005. Pooled data is used in this
research and has resulted in 731 observations. The result of this research is that
financial leverage has significant negative influence to divendend payout ratio, while size
of company also gives significant negative influence to dividend payout ratio. Other
determinants such as investment, liquidity, profitability, and variability of earnings have
no significant influence to dividend payout ratio.
Keywords: dividend payout ratio, financial leverage, investment, liquidity, profitability,
size of company, variability of earnings, and agency cost, and assymetric

information.

Pendahuluan
Kebijakan dividen merupakan salah satu kebijakan yang dibuat oleh perusahaan
untuk memaksimalkan kesejahteraan shareholder. Perusahaan akan dihadapkan pada
pengambilan keputusan untuk membagikan laba atau menahannya guna diinvestasikan
kembali di dalam perusahaan. Keputusan yang diambil akan menimbulkan dua akibat
yang saling bertentangan. Harga saham akan cenderung meningkat apabila perusahaan
mengambil keputusan untuk menambah pembagian dividen tunai. Namun penambahan

pembagian dividen tunai akan berdampak pada sedikitnya dana yang tersedia untuk
reinvestasi. Sedikitnya dana yang tersedia untuk reinvestasi pada akhirnya akan menekan
harga saham akibat rendahnya tingkat pertumbuhan di masa mendatang. Weston &
Brigham (1990) mengemukakan kebijakan dividen yang optimal pada suatu perusahaan
adalah kebijakan yang menciptakan keseimbangan di antara dividen saat ini dan
pertumbuhan di masa mendatang sehingga memaksimumkan harga saham. Tulisan ini
akan melihat faktor-faktor yang dapat mempengaruhi besarnya dividend payout ratio
pada perusahaan-perusahaan manufaktur di Indonesia.

Tinjauan Literatur

Sanjay (2005) mengemukakan bahwa penjelasan mengenai kebijakan dividen
dalam pasar yang tidak sempurna dapat diklasifikasikan ke dalam tiga kategori : agency
costs, asymmetric information, dan transaction costs. Weston & Brigham (1990)
mengemukakan biaya keagenan adalah biaya yang berkaitan dengan pemantauan
tindakan manajemen guna menjamin agar tindakan tersebut konsisten dengan
kesepakatan kontrak di antara manajer, pemegang saham, dan kreditur. Biaya keagenan
merupakan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk mengatasi masalah keagenan.
Papadopoulos dan Charalambidis (2007) mengemukakan masalah keagenan adalah
konflik kepentingan yang dapat timbul 1) di antara pemegang saham dan manajer dan 2)
di antara pemegang saham dan kreditur. Konflik keagenan timbul akibat dari pemisahan
tugas antara pemegang manajemen perusahaan dengan pemegang saham. Pemisahan
tugas dapat mengakibatkan manajer membuat keputusan untuk meningkatkan
kesejahteraan para manajer sendiri dan bukan untuk memaksimalkan kesejahteraan

pemegang saham. Biaya keagenan akan cukup besar apabila pemilik melakukan
pengawasan ketat atas setiap tindakan manajemen, sebaliknya biaya keagenan akan
sangat

kecil


apabila

para

manajer

kurang

terdorong

untuk

meningkatkan

kesejahteraannya sendiri. Easterbook (1984) mengemukakan bahwa pembayaran dividen
dapat dipergunakan untuk mengatasi konflik keagenan. Paparan di atas memperlihatkan
adanya keterkaitan antara biaya keagenan dan pembayaran dividen.
Brigham & Houston (1998) mengemukakan asymmetric information adalah situasi
di mana manajer memiliki informasi yang berbeda (yang lebih baik) mengenai prospek
perusahaan daripada yang dimiliki oleh investor. Ketidaksamaan informasi akan

berpengaruh terhadap keputusan struktur modal perusahaan. Perusahaan dengan prospek
yang kurang menguntungkan akan cenderung menjual sahamnya agar dapat berbagi
kerugian dengan investor baru. Sedangkan perusahaan dengan prospek yang
menguntungkan akan cenderung menghindari penjualan saham dan mengusahakan
penambahan modal dengan cara-cara lain, termasuk penggunaan utang yang melebihi
target struktur modal yang normal. Penggunaan utang akan berakibat pada besarnya
dividen yang dibagi ke pemegang saham. Myers dan Majluf (1984) menunjukkan bahwa
dengan adanya asimetri informasi, investor biasanya akan menginterpretasikan sebagai
berita buruk apabila perusahaan mendanai investasinya dengan menerbitkan ekuitas.
Harris dan Raviv (1991), Baskin (1989) dan Myers (1984) mengemukakan bahwa
pemberitahuan penerbitan ekuitas-ekuitas baru menyebabkan nilai perusahaan yang
tercermin dalam harga saham turun.
Papadopoulos dan Charalambidis (2007) mengemukakan bahwa biaya transaksi
adalah biaya yang harus dibayar oleh investor ketika investor membeli atau menjual

saham sedangkan biaya flotasi timbul pada saat perusahaan mencari modal jangka
panjang. Perusahaan dapat meminimalkan biaya transaksi atau biaya penerbitan berkaitan
dengan penambahan modal baru dengan cara mengurangi dividen yang dibayarkan
kepada pemegang saham. Weston & Brigham (1990) mengemukakan kebijakan dividen
residual adalah kebijakan dimana dividen yang dibayarkan sama dengan laba aktual

dikurangi dengan laba yang perlu ditahan untuk membiayai anggaran modal perusahaan
yang optimal.

Pengembangan Hipotesis
a.

Financial leverage menentukan dividend payout ratio
Hubungan antara financial leverage dan dividend payout ratio dapat
didasarkan dari hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan. Adedeji (1998)
menemukan bahwa financial leverage berhubungan secara positif dengan dividen.
Dividend payout ratio selain dipengaruhi financial leverage dan investasi, juga
dipengaruhi oleh profitabilitas. Perusahaan dengan prospek yang baik cenderung
akan mempergunakan utang untuk membiayai kegiatan ekspansi perusahaan,
apabila perusahaan tidak mempunyai dana internal untuk memenuhi kebutuhan
dana tersebut. Pelunasan utang pada saat jatuh tempo menuntut perusahaan
menyediakan dana dengan cara melakukan penyimpanan laba. Semakin besar utang
yang harus dilunasi

semakin besar pula dana yang harus disediakan oleh


perusahaan. Besarnya dana yang harus disediakan oleh perusahaan berakibat pada
berkurangnya dividen yang akan dibayarkan kepada pemegang saham. Perumusan
hipotesis berdasarkan hasil – hasil penelitian dan paparan di atas adalah:

H1 =

b.

Financial leverage berpengaruh negatif terhadap dividend payout ratio.

Investasi menentukan dividend payout ratio
Hubungan antara investasi dan dividend payout ratio dapat pula didasarkan
pada hasil-hasil penelitian yang telah ada. Adedeji (1998) menemukan bahwa
investasi memiliki pengaruh yang negatif pada dividen. Chay (2005) menemukan
bahwa investasi memiliki pengaruh yang negatif pada dividen di Jepang.
Kesempatan investasi yang dimiliki perusahaan merupakan salah satu penentu
besarnya dividen yang dibagikan. Perusahaan yang mempunyai prospek yang baik,
akan tercermin dengan terbukanya

kesempatan yang tersedia untuk investasi.


Terbukanya kesempatan untuk investasi telah mendorong perusahaan untuk
melakukan pembayaran dividen dalam jumlah yang kecil, agar perusahaan
mempunyai internal equity untuk mendanai investasi. Sebaliknya, perusahaan yang
tidak mempunyai prospek yang baik, akan tercermin dengan terbatasnya
kesempatan yang tersedia untuk investasi. Terbatasnya kesempatan untuk investasi
akan mendorong perusahaan untuk melakukan pembayaran dividen dalam jumlah
yang besar. Jensen (1986) mengemukakan bahwa perusahaan lebih baik membayar
dividen yang besar apabila tidak memiliki peluang investasi yang menguntungkan.
Dengan demikian, terlihat adanya hubungan antara investasi dan dividend payout
ratio. Perumusan hipotesis berdasarkan hasil – hasil penelitian dan paparan di atas
adalah :
H2 =

Investasi berpengaruh negatif terhadap dividend payout ratio.

c.

Liquidity menentukan dividend payout ratio
Gill & Green (1993) menyatakan bahwa likuiditas berpengaruh positif pada

pembayaran dividen. Perusahaan dengan tingkat likuiditas yang rendah mempunyai
kemampuan yang terbatas dalam membayar dividen karena sebagian besar laba
digunakan untuk menambah likuiditas. Sedangkan perusahaan dengan tingkat
likuiditas yang tinggi akan mempunyai kemampuan yang tinggi pula dalam
membayar dividen. Perumusan hipotesis berdasarkan hasil – hasil penelitian dan
paparan di atas adalah :
H3 =

d.

Liquidity berpengaruh positif terhadap dividend payout ratio.

Profitability menentukan dividend payout ratio
Brigham (1999) mengemukakan bahwa profitabilitas akan menentukan
pengambilan keputusan perusahaan untuk membagikan laba dalam bentuk dividen.
Dividend payout ratio selain dipengaruhi financial leverage dan investasi, juga
dipengaruhi oleh profitabilitas. Theobald (1978) menemukan bahwa earnings
berpengaruh positif pada dividen. Perusahaan yang dapat menghasilkan earnings
tinggi akan mempunyai kemampuan membayar dividen yang lebih tinggi
dibandingkan dengan perusahaan yang hanya mampu menghasilkan earnings

rendah. Tingginya profitabilitas perusahaan akan membuat semakin besarnya dana
yang tersedia untuk membayar dividen. Perumusan hipotesis berdasarkan hasil –
hasil penelitian dan paparan di atas adalah :
H4 =

Profitability berpengaruh positif terhadap dividend payout ratio.

e.

Size menentukan dividend payout ratio
Chang & Rhee (1990) dan Adedeji (1998) menemukan bahwa size memiliki
pengaruh yang positif terhadap dividend payout ratio. Smith & Watts (1992) dan
Gaver & Gaver (1993) menemukan adanya hubungan yang positif antara dividend
yield dan size. Perusahaan dengan size yang lebih besar dan telah berjalan dengan
baik akan mempunyai kemampuan untuk mengumpulkan dana dalam waktu yang
singkat karena dapat dengan mudah memiliki akses ke pasar modal. Kemampuan
perusahaan dalam mengumpulkan dana akan membuat perusahaan semakin
berkembang dan mempunyai kemampuan untuk menghasilkan earning yang lebih
besar. Dengan demikian, perusahaan dengan size yang lebih besar akan mempunyai
kemampuan yang lebih tinggi dalam membayar dividen dibandingkan perusahaan

dengan size yang lebih kecil. Perusahaan dengan size yang lebih kecil cenderung
menahan sebagian besar laba untuk membiayai usahanya karena keterbatasan dalam
menaikkan modal maupun memperoleh pinjaman dari pasar modal. Perumusan
hipotesis berdasarkan hasil – hasil penelitian dan paparan di atas adalah :
H5 =

f.

Size berpengaruh positif terhadap dividend payout ratio.

Variability of earnings menentukan dividend payout ratio
Weston

& Copeland

(1992), dan Lintner (1956) menunjukkan bahwa

variability of earnings berpengaruh

negatif


pada dividend payout ratio.

Perusahaan dengan tingkat laba yang stabil dapat memprediksikan laba di masa
mendatang dengan tingkat ketepatan yang lebih tinggi. Pembayaran dalam bentuk
dividen akan cenderung dipertahankan oleh perusahaan tanpa harus menghadapi

risiko memotong dividen di masa mendatang. Sedangkan perusahaan dengan
tingkat laba yang tidak stabil, cenderung untuk menahan sebagian besar laba saat
ini, karena ketidakyakinan perusahaan untuk mencapai laba yang diharapkan pada
tahun-tahun mendatang. Perumusan hipotesis berdasarkan hasil – hasil penelitian
dan paparan di atas adalah :
H6 =

Variability of earnings berpengaruh negatif terhadap dividend payout
ratio.

Metodologi Penelitian
a.

Populasi dan Sampel
Menurut Cooper dan Emory (1995), sebuah populasi adalah seluruh kumpulan
elemen yang dapat digunakan untuk membuat beberapa kesimpulan. Populasi yang
digunakan dalam penelitian adalah perusahaan manufaktur yang menerbitkan
laporan keuangan yang lengkap dan dipublikasikan pada Indonesia Capital Market
Directory sejak tahun 2001. Perusahaan manufaktur dipilih karena penelitian akan
lebih relevan apabila dilakukan pada jenis industri yang sama. Pengambilan sampel
penelitian dilakukan dengan metode purposive sampling. Berdasarkan metode ini
maka obyek yang memenuhi kriteria tertentu saja yang dapat dipilih sebagai
sampel. Kriteria yang digunakan adalah perusahaan manufaktur yang memiliki data
mengenai dividend payout ratio, financial leverage, investasi, liquidity,
profitability, size dan variability of earnings karena semua variabel tersebut
merupakan variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian. Pooling data
dilakukan dengan menjumlahkan perusahaan-perusahaan yang memenuhi kriteria

penelitian pada periode lima tahun penelitian yaitu tahun 2001, tahun 2002, tahun
2003, tahun 2004, dan tahun 2005. Perusahaan – perusahaan yang memenuhi
kriteria selama lima tahun pengamatan menghasilkan sebanyak 731 perusahaan.
Tabel 1. Jumlah Sampel

b.

Tahun

Jumlah Sampel

2001

154 perusahaan

2002

145 perusahaan

2003

144 perusahaan

2004

144 perusahaan

2005

144 perusahaan

Definisi Operasional
Variabel-variabel yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian
ini akan diukur dengan mengacu pada ukuran penelitian – penelitian yang pernah
dilakukan :
DIV

=

Dividend payout ratio, dinilai dengan dividend / earning after tax

FL

=

Financial leverage, dinilai dengan total debt / market value of the
firm

INV

=

Investasi, dinilai dengan (total assets

t

- total assets

t-1

) / total

assets t-1
LIQ

=

Liquidity, diukur dengan (current assets - stocks) / current liabilities

PRO

=

Profitability, diukur dengan profit before interest and tax / total
assets

SZ

=

Size, diukur dengan the natural logarithm of total assets.

VAR =

Variability

of

earnings,

direpresentasikan dengan the standard

deviation of (annual change in profit before interest and tax / total
assets )

c.

Model Pengujian Hipotesis
Hipotesis penelitian akan diuji dengan mempergunakan metode regresi linier
berganda dengan mempergunakan sistem persamaan sebagai berikut :
DIV

=

ƒ ( FL, INV, LIQ, PRO, SZ, VAR )

dimana DIV merepresentasikan dividend payout ratio. Sedangkan FL, INV, LIQ,
PRO, SZ, VAR merepresentasikan financial leverage, investasi, liquidity,
profitability, size dan variability of earnings. Pengujian dilakukan dengan
mempergunakan program komputer SPSS. Perhitungan statistik deskriptif terlihat
dalam Tabel 2.

Hasil Analisis Data
a.

Statistik deskriptif
Tabel 2. Statistik Deskriptif
VARIABEL

N

MEAN

STANDAR
DEVIASI

DIV

731

0.1016153

0.3690265

FL

731

0.5835095

0.2860845

INV

731

0.0530743

0.2477250

LIQ

731

1.2098477

1.2848429

PRO

731

0.0584262

0.1176110

SZ

731

13.32097

1.4825852

VAR

731

0,050111

0,0657183

Tabel 2. memperlihatkan deskripsi variabel penelitian untuk periode analisis
tahun 2001 sampai dengan tahun 2005. Mean dividend payout ratio sebesar 10,16
% memperlihatkan bahwa terdapat tingkat pembayaran dividend yang cukup rendah
dari perusahaan-perusahaan yang diambil dalam sampel.

Sedangkan standar

deviasi dari dividend payout ratio sebesar 36,90 % menunjukkan bahwa terdapat
rentangan yang agak besar dari tingkat pembayaran dividend di antara perusahaan
dalam sampel. Hal ini dapat disimpulkan bahwa adanya

distribusi

dividend

yang tidak merata dimana terdapat perusahaan-perusahaan yang membayar
dividend yang kecil, sementara itu terdapat pula perusahaan-perusahaan yang
membayar dividend yang besar.
Financial leverage memiliki mean 58,35 % menunjukkan bahwa tingkat
penggunaan debt relatif tinggi dalam perusahaan yang diinvestigasi. Standar deviasi
28,61 % berarti bahwa terdapat rentangan financial leverage dari perusahaanperusahaan yang diteliti. Mean dari investasi sebesar 5,31 % menunjukkan bahwa
secara rata-rata perusahaan-perusahaan yang diambil dalam sampel penelitian
mengalami perkembangan yang sangat rendah selama periode yang dimasukkan
dalam penelitian ini dan standar deviasi sebesar 24,77 % menunjukkan adanya
rentangan

dalam

melakukan

investasi

dari

perusahaan-perusahaan

yang

diinvestigasi.
Liquidity memiliki mean 120,98 % menunjukkan bahwa perusahaanperusahaan yang dipergunakan dalam sampel rata-rata mempunyai kemampuan

yang sangat tinggi dalam membayar utang yang akan jatuh tempo. Sedangkan
standar deviasi dari liquidity sebesar 128,48 % memperlihatkan ada rentangan yang
sangat besar dari tingkat kemampuan membayar utang yang akan jatuh tempo di
antara perusahaan dalam sampel. Mean dari profitability sebesar 5,84 %
menunjukkan bahwa pada tahun 2001 sampai dengan tahun 2005 kebanyakan
perusahaan-perusahaan mendapatkan profit yang sangat kecil. Standar deviasi dari
profitability sebesar 11,76 % memperlihatkan bahwa terdapat rentangan yang cukup
kecil dari perusahaan-perusahan yang dipergunakan dalam sampel.
Mean dari size untuk perusahaan – perusahaan manufaktur yang diambil
dalam sampel sebesar 13,32097. Standar deviasi 148,26 % menunjukkan ada
rentangan yang sangat besar dari ukuran perusahaan di antara perusahaan dalam
sampel. Mean dari variability of earnings sebesar 5,01 % menunjukkan bahwa pada
tahun 2001 sampai dengan tahun 2005 kebanyakan perusahaan-perusahaan
mendapatkan profit yang stabil sedangkan standar deviasi dari variability of
earnings dari perusahaan-perusahaan yang diinvestigasi sebesar 6,57 %
menunjukkan bahwa terdapat rentangan yang sangat kecil dari perusahaanperusahan yang dipergunakan dalam sampel.

b.

Hasil Pengujian Hipotesis
Pengolahan data untuk mendukung analisis hasil penelitian dilakukan dengan
menggunakan program komputer statistik SPSS dengan hasil seperti terlihat pada
Tabel 3.

Tabel 3. Hasil Pengujian Hipotesis
Variabel Dependen: Dividend Payout Ratio
Variabel Independen
Prediksi
Koefisien
Konstan
0,285
FL
Negatif (H1)
-0,239
(t = -5,138)***
INV
Negatif (H2)
-0,025
(t = -0,690)
LIQ
Positif (H3)
0,069
(t = 1,622)
PRO
Positif (H4)
0,046
(t = 1,080)
SZ
Positif (H 5)
0,068
(t = 1,762)*
VAR
Negatif (H 6)
-0,046
(t = -1,251)
2
Equation R = 0.084
Keterangan :
*
=
Sig. pada tingkat prob. signif = 0,10
**
=
Sig. pada tingkat prob. signif = 0,05
*** =
Sig. pada tingkat prob. signif = 0,01
Tabel 3. memperlihatkan bahwa financial leverage mempunyai pengaruh
yang negatif dan signifikan terhadap dividend payout ratio, sementara size
mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap dividend payout ratio.
Investasi, liquidity, profitability dan variability of earnings dalam penelitian ini
memperlihatkan tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap dividend
payout ratio. Hasil penelitian mengenai pengaruh investasi terhadap dividen sejalan
dengan penelitian yang dilakukan Chay (2005) di Hongkong dan Korea. Dengan
melihat hasil yang diperoleh dan membandingkan dengan hipotesis yang diajukan,
maka dapat diperoleh hasil bahwa hipotesis yang terbukti adalah hipotesis H1, dan
H5. Hipotesis H2, H3, H4 dan H6 tidak terbukti dalam penelitian ini. Nilai R2 relatif
kecil, yakni sebesar 0,084 menunjukkan bahwa variasi dari variabel dividend

payout ratio yang dapat dijelaskan oleh variabel-variabel determinan dalam
persamaan dividend payout ratio sebesar 8, 40 %.

Kesimpulan
a.

Kesimpulan
Deskripsi variabel penelitian untuk periode analisis tahun 2001 sampai
dengan tahun 2005 memperlihatkan bahwa perusahaan-perusahaan yang diambil
sebagai sampel penelitian, rata-rata melakukan pembayaran dividen yang cukup
rendah yaitu sebesar 10,16 %, rata-rata mempergunakan utang yang cukup tinggi
pula yaitu sebesar 58,35 %,

rata-rata tidak melakukan investasi, rata-rata

mempunyai kemampuan yang sangat tinggi dalam membayar utang yang akan
jatuh tempo yaitu sebesar

120,98 %, rata-rata perusahaan-perusahaan

mendapatkan profit yang sangat kecil, rata-rata perusahaan yang dipergunakan
dalam sampel berukuran besar dan rata-rata perusahaan-perusahaan mendapatkan
profit yang stabil.
Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah bahwa untuk
perusahaan-perusahaan manufaktur di Indonesia, financial leverage mempunyai
pengaruh yang negatif dan signifikan terhadap dividend payout ratio, dan size
memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap dividend payout ratio.
Hasil penelitian ini menarik untuk diteliti kembali karena adanya faktor hasil
penelitian ini berbeda dengan hasil-hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan di
Indonesia.

b.

Implikasi Manajerial
Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa financial leverage mempunyai
pengaruh yang negatif dan signifikan terhadap dividend payout ratio, dan size
memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap dividend payout ratio.
Hal ini berarti bahwa keputusan perusahaan untuk melunasi utang akan diikuti
dengan pembagian dividen dalam jumlah yang kecil, sehingga perusahaan harus
berhati-hati dalam membuat keputusan untuk menambah utang. Keputusan yang
tidak dilakukan dengan hati-hati akan menyebabkan beban utang perusahaan
semakin besar dan itu berarti semakin besar pula dana yang harus disediakan
untuk membayar utang. Besarnya dana yang harus disediakan untuk membayar
utang akan mengurangi jumlah dividen yang akan dibayarkan kepada pemegang
saham. Rendahnya dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham dapat
berakibat menurunnya nilai perusahaan atau menurunnya harga saham.
Size memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap dividend
payout ratio menunjukkan bahwa perusahaan dengan size yang lebih besar akan
akan memberikan dividen lebih besar dibandingkan perusahaan dengan size yang
lebih kecil. Keputusan perusahaan untuk memberikan dividen yang besar perlu
dipertimbangkan dengan hati-hati karena penambahan pembagian dividen tunai
akan berdampak pada sedikitnya dana yang tersedia untuk reinvestasi. Sedikitnya
dana yang tersedia untuk reinvestasi pada akhirnya akan menekan harga saham
akibat rendahnya tingkat pertumbuhan di masa mendatang.

c.

Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan penelitian ini adalah pada sampel yang dipergunakan.
Sampel yang dipergunakan dalam penelitian ini hanya perusahaan-perusahaan
manufaktur yang telah terdaftar pada Jakarta Stock Exchange pada tahun 2001
sampai dengan tahun 2005, sehingga tidak dapat mencerminkan keadaan seluruh
perusahaan yang ada di Indonesia. Penggunaan sampel untuk setiap industri yang
telah terdaftar pada Jakarta Stock Exchange dapat dipergunakan untuk arah
penelitian di masa yang akan datang agar dapat memperoleh hasil-hasil yang
dapat diperbandingkan untuk masing-masing industri.

DAFTAR PUSTAKA
Adedeji, A. 1998. Does The Pecking Order Hypothesis Explain The Dividend Payout
Ratios of Firm in The UK. Journal of Business Finance & Accounting, 25 : 1127 1155.
Baskin, J. 1989. An Empirical Investigation of the Pecking
Financial Management, Spring : 26 - 35.

Order Hypothesis.

Brigham, E.F., dan J.F. Houston. 1998. Fundamentals of Financial Management. Eight
Edition, Harcourt, Inc.
Brigham, E.F., L.C. Gapenski dan P.R. Daves. 1999. Intermediate Financial
Management. Sixth Edition, The Dryden Press, Harcourt Brace College Publishers.
Cooper, D.R. dan Emory, C.W. 1995. Business Research Method. Fifth Edition, Richard
D. Irwin, INC.
Chang, R.P., dan S.G. Rhee. 1990. The Impact of Personal Taxes on Corporate
Dividend Policy and Capital Structure Decisions. Financial Management, Summer :
21 - 31.
Chay, J. B. 2005. Stock Price Risk and Payout Policy : Evidence from East Asian
Countries. Sungkyun Journal of East Asian Studies.
Deshmukh, S. 2005. The Effect of Asymmetric Information on Dividend Policy.
University of Nebraska.

Easterbrook, F.H. 1984. Two-Agency-Cost explanation of Dividends. American
Economic Review, 74 (4) : 650 – 659.
Gaver, J.J., dan K.M. Gaver. 1993. Additional Evidence on the Association between the
Investment Opportunity Set and Corporate Financing, Dividend and Compensation
Policies. Journal of Accounting and Economics.
Gill, J., dan J.P. Green. 1993. Dividend Policy and its Relationship to Investment and
Financing Policies: UK Empirical Evidence. Working Paper (University of Ulster).
Harris, M., dan A. Raviv. 1991. The Theory of Capital Structure. Journal of Finance,
March , 297 – 355.
Jensen, M.C. 1986. Agency Costs of Free Cash Flow, Corporate Finance and Takeovers.
American Economic Review, 76 : 323 – 329.
Keown, A.J., Scott, D.F., Martin, J.D., dan J.W. Petty. 1997. Essentials of Managerial
Finance. Pearson Education Asia Pte. Ltd.
Lintner, J. 1956. Distribution of Incomes of Corporations Among Dividends,
Retained Earnings, and Taxes. American Economic Association, May : 94 - 118.
Myers, S.C. 1984. The Capital Structure Puzzle. Journal of Finance, 39 : 575 - 592.
Myers, S.C. and N.S. Majluf. 1984. Corporate Financing and Investment Decision When
Firms Have Information Investors Do Not Have. Journal of Financial Economics, 13
: 187 - 221.
Papadopoulos, D.L., dan D.P. Charalambidis. 2007. Focus on Present Status and
Determinants of Dividend Payout Policy : Athens Stock Exchange in Perspective.
Journal of Financial Management and Analysis.
Sanjay, D. 2005. The Effect of Asymmetric Information on Dividend Policy. Quarterly
Journal of Business & Economics, Vol. 44 : 107 – 127.
Smith, C.W., dan R.L. Watts. The Investment Opportunity Set and Corporate Financing,
Dividend and Compensation Policies. Journal of Financial Economics.
Theobald, M. 1978. Intertemporal Dividend Models - An Empirical Analysis Using
Recent UK Data. Journal of Business Finance & Accounting, 5 : 123 - 132.
Weston, J.F. dan E.F. Brigham. 1990. Essentials of Managerial Finance. Ninth edition,
The Dryden Press.

Weston, J.F. dan T.W. Copeland. 1992. Managerial Finance. 9th edition, Dryden Press.

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

KEPEKAAN ESCHERICHIA COLI UROPATOGENIK TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH DI RSU Dr. SAIFUL ANWAR MALANG (PERIODE JANUARI-DESEMBER 2008)

2 106 1

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25

PENGARUH BIG FIVE PERSONALITY TERHADAP SIKAP TENTANG KORUPSI PADA MAHASISWA

11 131 124