MENGENAL SISTEM POLITIK DAN SISTEM PEMER

MENGENAL SISTEM POLITIK DAN SISTEM PEMERINTAHAN JEPANG

Pendahuluan
Dalam mencapai tujuan negara, setiap negara mempunyai tata cara tertentu yang tidak
sama (berbeda) dengan negara lainnya. Tata cara tersebut, antara lain tercermin dalam sistem
politik dan sistem pemerintahan, yang di dalamnya terdapat suasana kehidupan politik negara
tersebut. Dari kedua sistem ini dapat dilihat pula bagaimana kebijakan suatu negara itu dibuat.
Sejak berakhirnya perang dunia II, perkembanagn suasana kehidupan politik dan
sistem politik di Jepang mengalami beberapa fase perubahan, yaitu secagai berikut :
-

Period 1 (the period of the Occupation and political realignment just after the
war): 1945to the early 1950s.

-

Period 2 (the period of the “one and a half party system’): the early 1950s,
whwn Japan regained independece. But a better choice is 1955, when conservative
parties merged, as dd the socialist parties, establishing the so –called 1955 system
are one and a half party system.


-

Period 3 (the priod of conservative resurgence): from the late 1970s on.
The beginning of thes period was marked by a resurgence of the conservative
party, which could be observed in in opinion surve data or in 1980 in the national
elections return. (Kozo Yakamura dan Yasukitche Yasuba, 1987:55-56).
Pada periode kedua dapat pula disebut sebagai periode pertumbuhan ekonomi yang

pesat (the period of rapid economic growth). Hal ini disebabkan pada tahun 1960-1n terjadi
rapid economic growth (pertumbuhan ekonomi yang pesat), di samping itu terjadi pula upaya
untuk menginterprestasikan pasal 9 Konstitusi 1949, sehingga Jepang boleh mempunyai
pasukan bela diri, adanya revisi”security treaty”, di mana Jepang dilindungi Amarika Serikat.
Suasana kehidupan politik yang tercermin dalam sistem politik dan sistem
pemerintahan suatu negara, dapat dilihat dalam UUD/Konstitusi negara tersebut (bila negara
itu mempunyai UUD/Konstitusi). Oleh karena itu, sistem politik dan sistem pemerintahan
Jepang dapat dilihat dalam UUD/Konstitusi terbaru Jepang, yaitu Konstitusi 1947. Konstitusi

~1~

1947 tersebut mengandung tiga (3) prinsip pokok, yaitu : (periksa. Kishomoto Koichi, 1988:

42-44).
1. Kedaulatan rakyar dan Peranan Kaisar sebagai simbol (popular souvereignity and
the simbolic role of the emperor.
2. Suka perdamaian (pacifism),
3. Menghormati hak asasi manusia (respect for fundamental human rights).
Sesuai dengan judul tulisan ini maka berikut ini akan dibahas beberapa hal yang
berkaitan dengan sistem politik dan sistem pemerintahan Jepang.
Sistem politik Jepang
Pada umumnya struktur ketatanegaraan meliputi dua suasana tata kehidupan politik,
yaitu suasana kehidupan politik pemerintah (Suprastruktur politik/the government political
sphere). Suasana tata kehidupan politik tersebut terjadi di negara-negara yang menganut
sistem politik tidak absolut otoriter, yaitu pada negara-negara yang menganut faham
demokrasi.
Membicarakan sistem politik suatu negara, berarti membicarakan interaksi aktif yang
erat, selaras, saling mengisi, saling memberi pengertian, antara komponen supra struktur
politik, sehingga terdapat suasana kehidupan kenegaraan yang harmonis dalam menentukan
kebijakan umum dan menetapkan keputusan politik. Dalam hal ini, masyarakat yang
tercermin dalam komponen –komponen infra struktur politik berfungsi sebagai masukan
(input) yang berwujud pernyataan kehendak dan tuntutan masyarakat (social demand);
sedangkan supra struktur politik (pemerintah dalam arti luas) berfungsi sebagai output dalam

hal menentukan kebijakan umum (public policy) yang berwujud keputusan-keputusan
politik(political decision). Suasana kehidupan politik tersebut dapat dilihat dalam
UUD/Konstitusi masing-masing negara (bila negara itu mempunyai UUD/Konstitusi).
Jepang (sebagai salah satu negara demokrasi) juga mempunyai struktur ketatanegaraan
sebagaimana tersebut di muka, yang meliputi supra struktur politik dan infra struktur politik.
Hal ini dapat dilihat dalam Konstitusi 1947.

~2~

Supra struktur politik, meliputi lembaga-lembaga kenegaraan atau Lembaga-lembaga
Neagra atau alat –alat Perlengkap Negara. Dengan demikian, supra struktur politik Negara
Jepang menurut Konstitusi 1947, meliputi :
A. Lembaga Legislatif (legislature), yaitu National Diet (Parlemen Nasional)
B. Lembaga Eksekutif (Executive), yaitu Cabinet (Dewan Menteri), yang dipimpin oleh
seorang Perdana Menteri.
C. Lembaga Judisiil (Judiciary), yaitu Supreme Court (Mahkamah Agung).
Sedangkan Infra struktur politik meliputi segala sesuatu yang berhubungan dengan
kehidupan lembaga –lembaga kemasyarakatan, yang dalam aktivitasnya mempengaruhi (baik
secara langsung maupun tidak langsung) lembaga-lembaga kenegaraan dalam menjalankan
fungsi serta kekuasaannya masing-masig.

Infrastruktur ini terdiri dari lima 5 komponen/unsur, yaitu :
1. Partai politik (political party)
2. Golongan kepentingan (interest group), terdiri dari :
a. Interest group asosiasi
b. Interest group institusional
c. Interest group non asosiasi
d. Interest group yang anomik
3. Golongan penekan (pressure group)
4. Alat komunikasi politik (media political communication)
5. Tokoh politik (political figure)
Jepang sebagai suatu negara yang menganut sistem politik demokrasi, tidak dapat
meniadakan hidup dan berkembangnya partai politik, dengan kata lain adanya partai politik
merupakan salah satu ciri bahwa Jepang merupakan negara demokrasi. Sampai saat ini,
Jepang menganut sistem politik multi party (banyak partai), yaitu ada enam (6) partai besar :
1. Liberal Democratic Partay (jiyu Minshuto or Jiminto), yang banyak didukung oleh
birokrat, pengusaha, dan petani.
2. The Japan Socialist Party (nippon S Hakaito), yang didukung oleh buruh(sayap kiri).
3. The Komneito (Clean Goverment Party), yang didukung para penganut agama Budha.
4. The Democatic Socialist Party (Minshato), yang didukung oleh buruh (sayap kanan).
5. The Japan Communist Party (Nihon Kyosanto), yang didukung oleh komunis.


~3~

6. The United Social Democratic Party (Shakai Minshu Rengo of Shminren), merupakan
partai termuda dan terkecil di Jepang, merupakan sempalan JSP (sosialis sayap kanan).
Lihat Kishimoto Koichi, 1982: 91-93)
Sejak pasca Perang Dunia Kedua samapai sekarang ini, Partai Demokrasi Liberal
(LDP) secara mayoritas berkuasa di Jepang. Perdana Menteri Jepang saat ini juga berasal dari
Partai LDP, di samping itu banyak para anggota LDP yang duduk di Cabinet dan National
Diet.
Kehidupan partai politik Jepang sangat dipengaruhi oleh apa yang dinamakan hubatsu
atau faksi. Hubatshu atau faksi merupakan bagian (sub-bagian) dari partai politik di Jepang.
Misalnya lima (5) faksi yang ada dalam tubuh LDP, yang kalau diurutkan menurut
kekuatannnya meliputi Faksi Takhesita, Faksi Matzuzuka, Faksi Komoto. Faksi-faksi yang
merupakan bagian (sub bagian) dari partai politik ini sangat berperan dalam pemilihan ketua
partai (LDP). Dan sudah bukan rahasia umum lagi bahwa ketua partai akan ditunjuk oleh
DIET sebagai Perdana Menteri, yang kemudian diangkat/dilantik oeh Kaisar.
Keadaan partai politik Jepang memang mempunyai karakteristik yang unik, yang
berbeda dengan sistem kepartaian di negara industrilainnya seperti Amerika. Misalnya
keberadaan partai konservatif (LDP) tidak berdasarkan keanggotaan organisasi dalam partai

tetapi berdasarkan koalisi faksi-faksi (habatsu). Mengenai sebab-sebab LDP mendominasi
suasana kehidupan politik dan pemerintah Jepang, akan dibahas pada bagian tersendiri.
Golongan kepentingan (interest group) di Jepang, antara lain ialah kelompok
perusahaan-perusahaan besar Jepang atau kelompok Big Business . Ada empat (4) asosiasi
bisnis (business associations) khusus yang terutama / penting di Jepang, yaitu Keidanren
(Federation of Economic Organizations), Nisho (Japan Chamber of Commerce and Industry),
Keizai Doyukai (japan Committee for Economic Development), dan Nikkeiren (Federation of
Employeres Organization). Di samping itu terdapat pula organisasi perusahaan swasta (yang
bersifat prifat), yaitu Keiretsuka (semacam perusahaan yang mempunyai anak-anak
perusahaan pembuat komponen), misalnya Mitsui group atau Mitshubishi group.

~4~

Organisasi/asosiasi –asosiasi tersebut dapat dimasukkan sebagai interest asosiasi, yang
mempunyai pengaruh dalam pembuatan kebijaksanaan di bidang bisnis dan industri Jepang.
Karena situasi dan kondisi politik di Jepang (tempat interest group tersebut hidup dan
berkembang ), maka interset group bisa berubah menjadi pressure group (golongan penekan),
yaitu golongan yang bisa memaksakan kehendaknya kepada pihak penguasa. Sehingga
kelompok Big Bussines tersebut dapat disebut sebagai golongan penekan (walau mungkin
pada mulanya tidak ditujukan menjadi golongan penekan), sebab kelompok tersebut (infra

struktur politik) dalam pelaksanaan SISTEM POLITIK Jepang dapat mempengaruhi supra
struktur politik (khususnya pemerintah/eksekutif/cabinet) dalam pengambilan keputusan atau
pembuatan kebijakan. Hal ini akan tampak pada policy making process yang nanti akan
dibahas tersendiri.
Tokoh-tokoh politik (political figure) Jepang yang mempunyai peran penting ialah
mereka yang tergabung dalam partai politik, khususnya melalui faksa masing-masing. Di
samping itu juga mereka yang berkecimpung dalam big business. Tokoh-tokoh politik yang
berkecimpung dalam salah satu partai politik tertentu dapat pula mengadakan hubungan
dengan negara lain (antar partai), lebih –lebih pada negara yang tidak mempunyai hubungan
diplomatik dengan Jepang.
Dalam kaitannya dengan diplomasi kebudayaan, ada organisasi yang dilibatkan, yaitu
Japan Foundation, sebagai pembantu menteri luar negeri (didirikan pada tahun 1972).
Lembaga ini mengurus masalah tukar menukar artis, sarjana, organisasi dosen, dan misi-misi
kebudayaan lainnya.
Satu komponen Infra Struktur politik, yang sangat penting sekali dalam sistem politik
Jepang ialah Media Komunikasi Politik (media Political Communication). Media ini meliputi
media cetak (yang berupa majalah-majalah dan koran) dan media siaran (yang berupa radio
dan televisi).
Media cetak merupakan media yang mempunyai peran penting dalam pembuatan
kebijakan Jepang, dibandingkan dengan media cetak inilah dapat dikomunikasikan pendapat

para pakar, para tokoh politik, dan pendapat para anggota masyarakat lainnya, yang
pendapatnya/gagasannya tidak bisa/belum tersalurkan lewat faksi maupun partai. Di samping

~5~

itu, melalui media cetak juga bisa pula digunakan untuk mengkomunikasikan kejelekankejelekan para tokoh politik, dan pendapat para pakar, para tokoh politik, dan pendapat para
anggota masyarakat lainnya, yang pendapatnya/gagasannya tidak bisa/belum tersalurkan
lewat faksi maupun partai. Di samping itu, melalui media cetak juga bisa pula digunakan
untuk mengkomunikasikan kejelekan-kejelekan para tokoh politik lantaran suatu skandal
sex/korupsi/suap. Melalui media cetak ini pulalah, program partai/faksi/pemerintah/organisasi
masyarakat dan kejadian-kejadian dalam negeri maupun luar negeri dikomunikasikan kepada
masyarakat (dimasyarakatkan). Informasi-informasi yang berasal dari media –media tersebut
merupakan input/masukan yang penting dalam pembuatan kebijakan Jepang.
Dominasi Liberal Democracy Party
Sebagaimana disebutkan di muka, ada enam partai politik yang hidup dan berkembang
di Jepang sampai saat ini. Salah satu partai tersebut Partai Demokrasi Liberal (LDP), sebagai
partai terbesar dan secara mayoritas berkuasa di Jepang, yang para anggotannya banyak
duduk di dalam Cabinet dan National Diet.
LDP dibentuk pada tanggal 15 Nopember 1955, mellaui fusi/penggabungan dua partai
konservatif yang ada pada saat itu, yaitu the Japan Democratic Party (Nihon Minshuto) yang

dipimpin Hatoyama Ichiro dan the Liberal Party (Jiyuto) yang dipimpin Ogata Taketora
(Periksa bagan “Major Postwar Political Parties” dalam Kishimoto Koichi, 1988:9). Fusi
tersebut disusun dari faksi-faksi yang ada pada masing-masing partai konservatif itu.
Sehingga merupakan konfederasi kekuatan konservatif yang fungsinya secara esensial sebagai
suatu koalisi dari faksi-faksi. Pada waktu itu, fusi partai konservatif (LDP) dibagai menjadi
tiga (3) faksi, yaitu : the Yoshida faction, the Ogata faction, dan the Ono faction (baca
Khisimoto Koichi, 1988:94-95). Sejak tahun 19890 smapai sekarang, faksi-faksi dalam tubuh
LDP meliputi faksi Miyazawa Kiichi, faksi Nikaido Sususmu, faksi Takeshita Noboru, faksi
Nakasone, faksi Abe Shintaro, dan faksi Komoto (periksa bagan “Generalogy of LDP
Factions” dalam Kishimoto Koichi, 1988 ;100). Masing-masing faksi tersebut, faksi yang
selalu tetap aktif sepanjang periode ialah faksi Nakasone.

~6~

Kekuatan Faksi-faksi LDP dalam Parlemen dapat dilihat pada tabel berikut ini :

LDP FACTION STRENGTHSS,OCTOBER 8, 1987
House of

House of consillors


Total

44

114

Respresentative
70

Takeshita
Miyazawa

61

28

89

Nakasone


62

25

87

Abe

58

28

86

Komoto

25

6

31

Nikaido

12

3

15

Neutral

4

8

12

10
302

1
143

11
445

Tanaka

Independent
Total
Setelah

adanya

fusi

konservatif

tersebut

(1995),

LDP

langsung

memperoleh299(64%) kursi di House of Representative dan 118 kursi di House of
Councillors (48%0. Pada tahun 1956 (Desember) bertambah lagi setelah adanya pendaftaran
dari kelompok konservatif yang independent. Pada akhir tahun 1956 (Desember) bertambah
lagi setelah adanya pendaftarandari kelompok konservatif yang indelendent. Pada akhir tahun
1987, LDP selalu menduduki mayoritas kursi di kedua kamar Diet. Dalam tiga kali pemilihan
umum, yaitu pada masa kabinet Ohira I (1979), masa kabinet Nakasone I (1983), sejumlah
calon LDP berhasil menduduki mayoritas dan partai dapat memperoleh mayoritas kursi Diet.
Kemudian pada masa kabinet Kishi kabinet Ikeda, dan Satto kabinet, LDP memperoleh lebih
60% dari kursi di House of Representative. Tetapi sejak pelantikan Nakasone, hanya sekedar
50 sampai 55%. Dalam pemilihan bersama (Majelis Tinggi dan Majelis Rendah) tahun 1986,
LDP memimpin dan memperoleh 60% suara.

Distribusi kursi Parlemen pada tanggal 23 Desember 1987 secara keseluruhan ialah
sebagai berikut:

~7~

DISTRIBUTION OF DIETS SEATS, DECEMBER 28, 1987
Liberal Democrati Party

House of Representative
302

House Consillors
143

Japan Sosialist Party

86

42

Komeito

57

24

Democratic Sosialist

29

12

Japan Communist Party

27

16

Shinsei Group

0

24

New Salaries Workes Party

0

3

Daini in Clup

0

3

Independent

5

4

6
512

1
232

Vacant
Jumlah
Sumber : Kishiimoto Koichi , 1988:93

Ideologi dan politik LDP adalah fleksibel, sebagaimana diharapkan oleh suatu aliansi.
Pada waktu didirikan, ciri-ciri/karakteristik LDP mash belum jelas/ masih samar-samar yaitu
sebagai :
1. a national political party
2. an advocate of pacifism
3. a democatic party that “rejection both communism and class-oriented socialism”
4. a party that respects the parliementary system,
5. a prograssive party , and
6. a force aiming for the realization of welfare state
(Kishimoto Koichi, 1988 : 95)
Sedangkan program LDP menghendaki:
1. reinformement of national ethics and education
2. political and bureaucratic reform,
3. the achievement of economic self reliance and stability,
4. the construction of welfare state,
5. the active persuite of peaceful diplomacy, and
6. the restitution of national independence, incluiding build up of the Self Defence
Forces and, most significantly, the revision of Constitution.

~8~

(Khisimoto Koechi, 1988:96)
Pada bulan Januari 1960, program tersebut dilengkapi dengan Basic Charter, Youth
Charter, Lbor Charter, Women’s Charter, dan Ethics Charter. Kemudian pada ulang tahun
LDP yang ke 30 (November, 1985), dimunculkan suatu manifesto baru, termasuk di dalamnya
“special resolution”, garis besar arah kebijakan, prinsip dasar dan program partai yang baru.
Program partai yang baru ini, mencetuskan konsep-konsep dan kebijakan-kebijakan luas,
yang meliputi:
1. a place of honor for Japan in the international commnity,
2. educational reforms
3. greatere social participation by young people and women
4. a sould home environment
5. a small goverment,
6. renewe economic growth and
7. the enhancement of living condition
(Periksa. Kishimoto Koichi, 1988:96)
Sementara itu, Resolusi menekankan pada “historical responsibility” toward”future
generations and the international community.”
LDP (sebagai partai konservatif), membantu sistem kapitalis yang bebas, sebagai
landasan pemerintahan demokrasi, aktifitas ekonomi dan sosial. Oleh karena itu diadakan
kerjasama dengan blok barat, terutama Amerika Serikat, misalnya pada tahun 1960 dadakan
pembaharuan Security Treaty Japan –United States.
Sebagai partai terbesar dan terkuat di Jepang, dalam tubuh LDP ada konflik-konflik
kepentingan antar faksi dalam memperjuangkan kepentingannya/pandangannya masingmasing. Hal ini biasanya terjadi pada waktu pemilihan pemimpin/ketua LDP, yang
berdasarkan kekuatan relatif masing-masing faksi. Masing-masing faksi mempunyai
pengembangan organisasi yang maju, yang antara lain meliputi kebijakan dan hubungan
publik. Akan tetapi dalam menghadapi kelompok-kelompok lain/partai lain, faksi –faksi LDP
akan bersatu menyatakan suara LDP (bukan suara faksi), sehingga ada yang mengatakan LDP
sebagai koalisis faksi-faksi.
Walaupun banyak tantangan –tantangan dan tugas-tugas yang berat, baik di dalam
negeri maupun di dunia internasional (luar negeri) di bidang perdagangan, keamanan dan
kerjasama politik, LDP tetap merupakan partai terkuat dan terbesar serta sangat berperan

~9~

dalam perumusan kebijakan di Jepang sejak terbentuknya (tahun 1955) sampai sekarang.
Sebagai penyebabnya antara lain dapat disebutkan sebagai berikut :
1. Adanya program partai yang jelas dan selalu disesuaikan dengan perkembangan jaman
2. Adanya dukungan dari para anggotanya, yang terdiri dari para birokrat, para petani,
para kelompok bisnis/pengusaha, serta adanya kekompakan anatar faksi dalam
memperjuangkan tujuan/program LDP.
3. LDP selalu menang mutlak dalam pemilihan umum, karena :
a. Isu yang menjatuhkan LDP tidak ada, misalnya adanya dplomasi Nakasone,
perlakuan terhadap wanita (SEX)
b. Issu pialang (perdagangan saham) tidak dapat menjatuhkan LDP.
Walaupun ada isu yang tidak baik terhadap LDP, tetapi tetap menang dalam pemilu,
sebab pemilu menggunakan sistem disstrik) tersebut, faksi mempunyai peranan yangsangat
penting sekali, sebab faksi mampu menjamin hubungan antara partai dengan para
pemilih(yang tidak lain para pendukung faksi). Dalam pemilihan umum (anggota Diet) ini,
para calon anggota Diet dari LDP dalam Distrik yang sama saling bersaing satu sama lain
untuk merebut kursi parlemen

(Diet). Para calon anggota Diet tersebut, tidak dapat

mengandalkan semata-mata pada dukungan partai tetapi harus mencari dukungan dari faksifaksi dan kelompok-kelompok perseorangan/individu. Dengan demikian, adanya sistem
distrik dan faksi-faksi dalam tubuh LDP merupakan alat permainan untuk mempertahankan
dan meningkatkan dominasi LDP (sebagai partai konservatif) dalam Diet.
Di samping itu, LDP selalu dilibatkan secara aktif dalam mekanisme pembuatan
kebijakan. Bagi LDP, ini bukanlah hal yang memebratkan, sebab dalam tubuh LDP
mempunyai alat perlengkapan tentang pembuatan kebijakan (policy-making), yang dipusatkan
pada “Policy Research Councl” (secara resmi di Inggris dikenal sebagai Policy Affairs
Research Council) dan “General Council” (secara resmi sebagai Executive Counsil0. LDP
juga mempunyai alat perlengkapan, yang disebut “Diets Affairs Committe.”
Secara luas pengaruh birokrasi pemerintah Jepang dilengkapi dengan pengaruh LDP
dalam beberapa hal birokrasi. Hubungan tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu :
-

First , snce Yosida era the LDP has tended to field a large numer of former bureaucrats
in Diet elections.

~ 10 ~

-

Second, during the LDP’s 30 –old years in powers the bureaucracy has adapted it self
to the party and strenghened ties with its politicians.
Susunan “The LDP Policy Research Council” terdiri dari seorang anggota ketua, tujuh

wakil ketua, 23 anggota Policy Deliberation Commission, 17 divisi, dan dosen-dosen dari
komite khusus (special communittees) dan komite riset (research commissions). Masingmasing divisi selalu mengadakan hubungan dengan Diet, terdiri dari seorang Direktur,
beberapa deputy direktur, dan sejumlah anggota tidak tetap. Komite khusus dan komite riset
bertugas mengadakan penyelidikan dan memberi pertimbangan-pertimbangan mengenai
macam-macam topik, seperti perbaikan pajak, gempa bumi dan sebagainya.
Susunan “the LDP General Council”terdiri dari 40 anggota , dan dipimpin oleh
seorang ketua (yang juga sebagai pejabat penting di partai). Bertugas memberi petunjuk dan
pertimbangan mengenai manajemen partai. Dalam hal pembuatan kebijakan, General Council
ada di bawah Policy Research Council.
Setiap tindakan penting pemerintah, seperti undang-undang yang berasal dari
parlemen, anggaran belanja negara, pembuatan traktat atau keputusan kebijakan luar negeri,
yang ditangani menteri atau lembaga lainnya, harus memperoleh persetujuan dari LDP Policy
Research Council. Kadang-kadang untuk memutuskan /mengadili masalah-masalah yang vital
/sentitif, diputuskan oleh pimpinan partai atau tiga pejabat utama partai(sekretaris jenderal,
ketua Policy Research Council dan ketua General Council). Namun demikian, untuk kasus
seperti itu, biasanya dibicarakan dengan Policy Research Council division. Keputusan yang
dibuat biasanya ditandatangani oleh General Council. Inilah salah satu peran penting LDP
dalam pembuatan kebijakan /keputusan pemerintah Jepang.
Sistem pemerintahan Jepang
Membicarakan sistem pemerintahan (dalam arti luas) suatu negara berarti
membicarakan hubungan antar sub-sistem pemerintahan, yang meliputi semua lembagalembaga negara atau alat-alat perlengkapan negara yang ada pada suatu negara itu, untuk
mencapai tujuan tertentu (tujuan negara) misalnya hubungan antara lembag-lembaga

~ 11 ~

eksekutif, legislatif dan yudisiil. Sedangkan sistem pemerintahan dalam arti sempit, hanya
membicarakan hubungan antar lembaga eksekutif dan lembaga legislatif dalam suatu negara.
Dengan demikian membicarakan sistem pemerintahan Jepang (dalam arti luas) berarti
membicaraka hubungan antar organ-organ negara atau lembaga-lembaga negara yang ada di
Jepang (dalam supra struktur politik), yaitu antar :
1. Lembaga Eksekutif (Executive), yaitu Cabinet (Dewan Menteri) yang dimpin oleh
Perdana Menteri.
2. Lembaga Legislatif (Legislature), yaitu National Diet(Parlement Nasional).
3. Lembaga Judisiil (judiciary), yaitu Supreme Court (Mahkamah Agung).
Jepang menganut sistem pemerintahan parlementer, oleh karena itukekuasaan lembaga
–lembaga negara tersebut tidak terpisah, melainkan terdapat hubunan timbal balik yang sangat
erat. Hal ini berbeda dengan sistem pemerintahan presidensial murni, yang didalamnya
terdapat pemisahan kekuasaan secara tegas (separation of power) antara lembaga negara yang
ada (misalnya: Sistem pemerintahan Amerika Serikat).
Sistem pemerintahan Jepang (dalam arti luas)menurut konstitusi 1947 dapat
digambarkan sebagai berikut :

Legislature National Diet

B

E
A

Execcutive
Cabinet

People
Souverinigty

F

C
Judiciary Supreme Court
D

Penjelasan :

~ 12 ~

a.

Kabinet dapat membubarkan Parlemen (tetapi hanya Majelis Rendah/House of
Councellors).

b.

Parlemen mengangkat/menunjuk Perdana Menteri (harus orang sipil dan harus
dari anggota Parlemen /Diet)

c.

Mahkamah Agung mengawasi Kabinet dalam melaksanakan Konstitusi 1947

d.

Kabinet menunjuk Ketua Mahkamah Agung dan Hakim Agung

e.

Mahkamah Agung mengawasi jalannya/pelaksanaan tugas-tugas Parlemen
(misalnya dalam pembuatan Undang-Undang).

f.

Impeachment,

yaitu

dapat

memanggil

Mahkamah

Agung

memepertanggungjawabkan perbuatannya, atau dapat menuduh Mahkamah Agung tidak
melaksanakan tugasnya dengan baik.
Dari bagan tersebut di muka, terlihat jelas bahwa terdapat hubungan timbal balik
(saling mengawasi ) antara lembaga-lembaga negara Jepang.
Sedangkan sistem pemerintahan Jepang tersebut tidak bisa lepas dari sistem
politiknya, karena sistem pemerintahan merupakan bagian dari sistem politik. Dalam
pelaksanaan sistem pemerintahan terdapat masukan (input) yang berasal dari keinginankeinginan masyarakat (infra struktur politik). Proses pengambilan keputusan, dan keluaran
(out put) berupa kebijakan umum (public policy) yang berwujud keputusan –keputusan politik
yang bersifat nasional, regional maupun internasional. Dengan demikian sistem politik dan
sistem pemerintahan akan sangat mempengaruhi Jepang dalam membuat kebijakan nasional,
Regional, maupun internasional.
Kesimpulan
Suasana kehidupan politik Jepang memunyai ciri khas tertentu, yang berbeda dengan
negara-neagra demokrasi lainnya. Hal ini tampak pada sistem politik, sistem pemerintahan,
dan adanya dominasi LDP dalam kehidupan politik dan pemerintahan Jepang.

~ 13 ~

Gedung Parlementer di Jepang

Keluarga Besar Kekaisaran Jepang

~ 14 ~

Japanese Imperial Family – (sitting from left) Crown Princess Masako, Princess Aiko, Crown
Prince Naruhito, Emperor Akihito, Empress Michiko, Prince Akishino, Prince Hisahito,
Princess Akishino;
(standing from left) Princess Kako and Princess Mako

 Bendera Jepang

 Perdana Menteri, Yoshihiko Noda

~ 15 ~

 Istana Kekaisaran Jepang

MENGENAL SISTEM POLITIK DAN SISTEM PEMERINTAH INDIA
INDIA

Bendera Negara

Lambang Negara

Peta India

~ 16 ~

PENDAHULUAN
Pemerintahan India didirikan oleh Konstitusi India : Yohanes Octa, dan memerintah
sebagai uni

federal 28

negara

bagian

dan

7

teritori

persatuan. India

menerima

yurisdiksi International Court of Justice.
Pemerintah terdiri dari tiga cabang: eksekutif, legislatif dan yudikatif. Cabang eksekutif
dipimpin oleh Presiden, yang adalah Kepala Negara dan menjalankan kekuasaannya secara
langsung atau melalui petugas bawahan kepadanya.
Cabang Legislatif atau Parlemen terdiri dari majelis rendah, Lok Sabha, dan majelis
tinggi, Rajya Sabha, serta presiden. Cabang Yudisial memiliki Mahkamah Agung pada
puncaknya, 21 Pengadilan Tinggi, dan banyak pengadilan perdata, pidana dan keluarga di
tingkat kabupaten. India adalah demokrasi terbesar di dunia.

India adalah negara republik ferderal dengan sistem demokrasi parlementer yang multi partai.
Pada saat ini ada 6 (enam) partai nasional yang diakui. Kepala negara adalah presiden yang
dipilih 5 tahun sekali secara tidak langsung oleh "Electoral College" yang terdiri dari semua
anggota

Parlemen

Nasional

(DPR)

dan

Parlemen

negara

bagian

(DPRD).

Kepala pemerintahan adalah seorang perdana menteri yang ditunjuk oleh Presiden dari
pemimpin

partai

pemenang

Pemilu

yang

duduk

di

Lok

Sabha

(DPR).

India terdiri dari 28 negara bagian dan 7 tujuh wilayah persatuan dan wilayah ibukota. Setiap

~ 17 ~

negara bagian dipimpin oleh seorang gubernur dan pemerintahan negara bagian dipimpin oleh
"Chief Minister" (Ketua Dewan Menteri) yang ditunjuk gubernur dari pemimpin partai
pemenang Pemilu Regional, Wilayah persatuan dan ibukota berada langsung di bawah
pemerintah pusat.

Negara-Negara Bagian Dan Union Territory
India dibagi kepada 28 negara bagian (yang kemudian dibagi
kepada distrik), enam Wilayah Persatuan (Union Territory) dan Wilayah
Ibu Kota Nasional (National Capital Territory) Delhi. Negara-negara
bagian mempunyai pemerintah yang dilantik sendiri, sementara
Wilayah-wilayah Persatuan diperintah seorang pengurus yang dilantik
pemerintah

persatuan

(union

government),

antaranya mempunyai pemerintah yang dilantik.
Negara bagian dan wilayah India:
1.
2.

Andhra Pradesh 1.
Arunachal
Pradesh

Maharashtr
a

2.

Manipur

3.

Assam

3.

Meghalaya

4.

Bihar

4.

Mizoram

5.

Chhattisgarh

5.

Nagaland

6.

Goa

6.

Orissa

7.

Gujarat

7.

Punjab

8.

Haryana

8.

Rajasthan

9.

Himachal Pradesh9.

10.

Jammu dan
Kashmir

Sikkim

10.

Tamil
Nadu

11.

Jharkhand

11.

Tripura

12.

Karnataka

12.

Uttaranchal

13.

Kerala

13.

14.

Madhya Pradesh
14.

Uttar
Pradesh
Bengal

~ 18 ~

meski

beberapa

di

Barat

Wilayah Persatuan
1.

Kepulauan Andaman dan Nicobar

2.

Chandigarh

3.

Dadra dan Nagar Haveli

4.

Daman dan Diu

5.

Lakshadweep

6.

Pondicherry

Wilayah Ibu Kota Nasional:
1.

Delhi

Sejarah India
Sejarah India dimulai

dari Peradaban

Lembah

Indus,

yang

menyebar di bagian barat laut subbenua India, dari tahun 3300 sampai
1700 SM. Peradaban Zaman Perunggu runtuh di pertengahan milenum
kedua SM dan diikuti dengan Zaman Besi India. Pada abad ke-6
SM,Mahavira dan Gautama Buddha lahir. Sejarah India adalah sejarah
panjang dan kompleks. Diantara tempat yang terpenting di dalam pra
sejarah ini (sekitar tahun 2500-1500 SM) adalah di Mohenjo Daro di
Sind dan Harappa di Punjab (keduanya wilayah Pakistan). Peradaban
India yang pertama muncul bersamaan dengan peradaban Mesir zaman
Firaun dan sama kayanya di bidang materi dan kecanggihannya.
Kerajaan India pertama yang besar (Kerajaan Maurya) muncul
sekitar tahun 324 SM. Penguasa terbesar adalah Raja Asoka, yang
memerintah dari sekitar tahun 274-232 SM. Asoka menjadi seorang
Budha sehingga mengabdikan seluruh hidupnya demi tersebarnya
Agama Budha di India dan Srilanka. Semasa kekuasaan Asokalah seni
bangunan di India mulai menampakkan wujudnya. Nama “Asoka”
berarti ‘tanpa duka’ dalam bahasa Sansekerta (a – tanpa,soka – duka).
Asoka adalah pemimpin pertama Bharata (India) Kuna, setelah para

~ 19 ~

pemimpin Mahabharata yang termasyhur, yang menyatukan wilayah
yang sangat luas ini di bawah kekaisarannya, yang bahkan melampaui
batas-batas wilayah kedaulatan negara India dewasa ini
Kerajaan besar berikutnya di India sekitar tahun 320-500 adalah
kerajaan Gupta. Kerajaan ini dianggap sebagai zaman keemasan dan
zaman klasik India kuno. Di bawah pemerintahan Gupta, kesusastraan,
seni, ilmu pengetahuan, dan kekayaan harta benda mencapai puncak
kebesarannya. Selama ini pula agama Hindu semakin berpengaruh
sebagai agama sebagian besar penduduk India.
Zaman eropa dalam sejarah Asia dimulai ketika penjelajah laut
bangsa Portugis Vasco Da Gama, mencapai India pada tahun 1498
setelah

berhasil

melewati

Tanjung

Harapan.

Pada

abad

XVII,

perusahaan dagang Hindia Timur Inggris mendirikan pos perdagangan
di India. Menjelang paruh kedua abad XVII, Inggris muncul sebagai
sebuah kekuatan utama di India. Pemberontakan terhadap kekuasaan
Inggris yang dipimpin oleh tentara India, disebut sebagai kerusuhan
besar (yang disebut juga Pemberontakan Sepoy) pada tahun 1857,
dapat dipatahkan. Pada tahun berikutnya, tanggung jawab administrasi
India dialihkan dari perusahaan dagang di Hindia Timur Inggris pada
parlemen Inggris. India diperintah oleh seorang Gubernur Jendral
Inggris.
Salah satu akibat dari kekuasaan Inggris adalah munculnya kaum
Nasionalis India. Partai Kongres Nasional India di India adalah organisasi
pada tahun 1855 dan setelah tahun 1905 Partai Kongres menjadi
sebuah organisasi militan rakyat. Pada tahun 1920, Mahatma Ghandi
menjadi pemimpin partai dan pada tahun 1920-an dan 1930-an
memimpin beberapa gerakan perlawanan pasif terhadap Inggris. Pada
tahun 1935 provinsi diberikan pemerintahan sendiri, dan setelah
Perang Dunia II Inggris menarik kekuasaannya di India.

~ 20 ~

Disamping gerakan Nasionalisme Partai Kongres Nasional India,
terdapat juga gerakan nasionalis Islam yang dipimpin oleh Muhammad
Ali Jinnah. Jinnah menuntut didirikannya negara berdaulat yang terpisah
di wilayah yang sebagian besar penduduknya beragama Islam.
Tuntutan ini dikabulkan pada tahun 1947. Pada tanggal 14-15 Agustus
947, dua negara merdeka (India dan Pakistan) berdiri sehingga
berakhirlah episode sejarah India.

PENDUDUK DAN DEMOGRAFI
Populasi

India diperkirakan sekitar 1.13

milyar jiwa,

yang

merupakan 1/6 dari penduduk dunia. Populasi India diperkirakan
melebihi Tiongkok tahun 2030 dan akan menjadi negara terpadat di
dunia. India memiliki lebih dari dua ribu etnis, dan agama-agama
utama ada di India. Penduduk India menunjukkan perbedaan yang
besar di segi keturunan dan kehidupan kebuayaan mereka. Dipercaya
bahwa penduduk asli India berwarna kulit hitam, berpostur pendek dan
berhidung lebar. Bahasa di India juga sangat beragam.
Di India terdapat 18 bahasa resmi yang diakui oleh konstitusi dan
terbagi atas dua kelompok besar. Pertama adalah, Indo-Arya yang
merupakan cabang dari kelompok bahasa Indo-Eropa dan merupakan
bahasa yang digunakan oleh masyarakat Asia Tengah yang sekarang
dikenal dengan India. Kedua, Dravida yang merupakan bahasa asli India
Selatan dan dipengaruhi oleh Sanskrit dan Hindi. Di India terdapat 1600
bahasa dan dialek berdasarkan sensus tahun 1991. Bagi kalangan
terpelajar

di

India,

bahasa

Inggris

merupakan

bahasa

utama,

sedangkan bagi sebagian besar masyarakat India lainnya Bahasa
Inggris merupakan bahasa kedua setelah bahasa daerah.

~ 21 ~

Sistem Kasta
India pada awalnya (dan masih terdapat di pedesaan pada masa
sekarang) mempunyai sitem kasta (Caste). Masyarakat Hindu dibagibagi

kedalam

kelompok

kasta

yang

keanggotaannya

ditentukan

berdasarkan kelahiran. Orang akan menjadi kelompok kasta tertentu
sepanjang hayatnya, kecuali kalau dia diusir karena melanggar aturanaturan kasta. Keanggotaan kasta dalam anggota kasta biasanya berarti
menunjuk pada profesi atau pekerjaan tertentu.
Posisi kasta pertama (tertinggi) ditempati oleh Kasta Brahmana
yang terdiri dari para pendeta sebagai penentu terhadap apa yang
benar dan apa yang salah dalam hal keagamaan dan kasta. Yang kedua
adalah kasta Ksatria yang terdiri dari prajurit pegawai negeri. Yang
ketiga Waisha yang terdiri dari para seniman, pedagang, dan pemilik
Bank. Yang keempat adalah kasta Sudra yang dianalogikan sebagai
para petani dan buruh. Namun, pada sat sekarang ini, sistem kasta
tidak lagi berpengaruh namun masih dianut oleh orang-orang yang
berpendidikan

rendah.

Sistem

Kasta

telah

banyak

menimbulkan

permasalahan bagi pembangunan India.
Para pemimpin India dewasa ini telah menentukan bahwa India akan menjadi sebuah
negara yang demokratis, sosialis dan sekuler. Menurut undang-undang, ada pemisahan antara
agama dan negara. Tindakan penghinaan atau pendiskriminasian terhadap seseorang
berdasarkan kastanya sangat dilarang. Bersamaan dengan hukum ini, pemerintah menerapkan
Diskriminasi Positif bagi kaum tertindas di India.
Diskriminasi Positif (Positive Discrimination / Affirmative Action) adalah kebijakan /
program pemerintah yang bertujuan untuk mengkoreksi praktek diskriminasi dimasa lalu dan
sekarang melalui tindakan-tindakan aktif untuk menjamin persamaan hak untuk memperoleh
kesempatan di dalam pekerjaan dan pendidikan.
Saat ini masyarakat India juga lebih fleksibel dalam pengaturan sistem kasta mereka.
Umumnya masyarakat perkotaan di India tidak terlalu peduli dalam sistem kasta

~ 22 ~

dibandingkan masyarakat pedesaan. Di kota-kota bisa terlihat orang dari kasta yang berbeda
berinteraksi satu sama lain, sementara di beberapa desa masih ada diskriminasi yang
didasarkan kasta dan seringkali juga terhadap kaum paria atau kaum diluar kasta
(untouchable). Kadang-kadang baik didesa maupun dikota, masih seringkali terjadi bentrokan
sehubungan dengan ketegangan antar kasta. Kasta tinggi menyerang kasta rendah yang berani
untuk mengangkat status mereka. Akibatnya Kasta rendah menjauhkan diri dari Kasta tinggi.
Selain pemerintah pusat, pemerintah negara bagian juga menerapkan kebijakan
diskriminasi positif ini. Tiap2 negara bagian memiliki proporsi tersendiri untuk diterapkan
pada diskriminasi positif ini berdasarkan populasi masing2 negara bagian. Masing2
pemerintah negara bagian memiliki daftar komunitas yang berbeda pula untuk diskriminasi
positif ini. Kadang komunitas tertentu diberikan hak di satu negara bagian, sementara
dinegara bagian lainnya tidak.

POLITIK DAN EKONOMI
Politik Dan Pemerintahan
India menganut demokrasi parlementer dua kamar dengan sistem
politik multipartai yang kuat. Majelis rendah disebut Lok Sabha(majelis
rakyat)

beranggotakan

545

orang.

Majelis

tinggi

disebutRajya

Sabha (majelis Negara bagian) dengan anggota 250 orang. Parlemen
India (atau Sansad) adakah badan legislatif tertinggiIndia. Parlemen ini
terdiri dari dua dewan – Lok Sabha dan Rajya Sabha. Parlemen India
terletak di New Delhi di Sansad Marg. Lok Sabha (disebut juga Dewan
Rakyat oleh Konstitusi India) adalahmajelis rendah dalam Parlemen
India. Anggota Lok Sabha adalah wakil langsung dari rakyat India,
secara langsung dipilih oleh penduduk dewasa India.
Majelis Rendah adalah salah satu dari dua “kamar” dalam sistem
dua kamar di mana pasangan lainnya adalah Majelis Tinggi. Di banyak
negara, majelis ini seringkali memiliki kekuasaan yang besar karena
adanya batasan terhadap kekuasaan Majelis Tinggi. Dalamsistem
parlementer, hanya Majelis Rendah yang dapat mengangkatkepala

~ 23 ~

pemerintahan atau perdana menteri, dan dapat pula menurunkan
mereka melalui mosi tidak percaya. Beberapa nama yang umum
digunakan untuk Majelis Rendah (lower chamber) adalah:


Chamber of Deputies



Chamber of Representatives



House of Assembly



House of Commons



House of Representatives



Legislative Assembly



National Assembly

Konstitusi India disetujui parlemen padan tahun 1950. Konstitusi
ini memperoleh inspirasi dari konstitusi Amerika Serikat serta ide-ide
dan praktek-praktek konstitusi Inggris. Konstitusi ini menetapkan India
sebagai Unie Negara Bagian (kini terdapat 22 negara bagian) dan
beberapa wilayah administrasi federal. Tiap Negara bagian memiliki
seorang gubernur yang ditunjuk oleh Presiden, badan legilatif, dan
badan pengadilan sendiri. Pemerintahan uni atau federal, dikepalai oleh
presiden dan wakilnya yang dipilih oleh dewan pemilih yang terdiri atas
para anggota badan legislatif pusat atau negara bagian.
Kekuasaan eksekutif pemerintahan pusat dijalankan oleh suatu
kabinet yang terdiri dari menteri-menteri yang dipimpin oleh perdana
Menteri. Sedangkan dalam yudikatif, pengadilan negeri pusat memiliki
badan pengadilan tinggi yang dikepalai oleh ketua Mahkamah Agung.
Setiap warga negara India yang telah berusia 21 tahun memiliki hak
pilih.
Kesatuan nasional India masih tetap berlangsung meskipun konstitusi
India telag berkali-kali diubah. Peta politiknya juga pernah berubah
karena terbentuknya beberapa negara baru dan adanya penyesuaian

~ 24 ~

tapal batas sebagai tanggapan terhadap tuntutan pemerintahan
otonomi yang lebih besar dari beberapa kelompok suku dan bahasa.
India modern juga telah mengambil alih beberapa koloni Prancis di
anak benua ini.
Kongres Nasional India (Indian National Congress) atau dikenal
dengan Partai Kongres atau Kongres I (yang berarti “Indira”, untuk
membedakannya dengan partai pecahannya, yang disebut “Kongres O”
yang dipimpin oleh K. Kamaraj, seorang tokoh politik dari Tamil Nadu).
Partai yang namanya biasa disingkat INC ini adalah partai politik besar
di India, dengan lebih dari 15 juta orang yang terlibat dalam
organisasinya
perjuangannya

dan

lebih

dari

70

melawan Imperium

juta

orang

Britania.

ikut

Setelah

serta

dalam

kemerdekaan

pada 1947, partai ini menjadi partai politik yang dominan di negara itu.
Dalam Lok Sabha (Parlemen) ke-14 (2004-2009), 145 anggota
INC, kelompok yang terbesar di antara semua partai lainnya, duduk
sebagai anggotanya. Saat ini partai ini adalah anggota utama dari
pemerintahan koalisi Aliansi Progresif Bersatu yang didukung olehFront
Kiri. Partai lain di India adalah Partai Komunis Indiaadalah sebuah partai
politik komunis di India. Partai itu dibentuk pada tahun 1920. Sekretaris
Jenderal partai adalah A.B. Bardhan. Partai itu menerbitkan New Age.
Organisasi pemuda partai ialah All India Youth Federation. Dalam
pemilihan umum 2004, partai itu meraih 5.434.738 suara (1.4%, 10
kursi).
India adalah sebuah negara besar berpenduduk mayoritas Hindu.
Dari total 1,1 milyar penduduk India, 15 persen diantaranya, sekitar
150 juta jiwa, menganut agama Islam. Karenanya Muslim adalah
penduduk minoritas terbesar di India. Pecahnya India pada tahun 1947
menjadi India dan Pakistan didasari keyakinan oleh beberapa tokoh
politik India saat itu bahwa Hindu dan Muslim tidak bisa hidup dibawah
satu atap negara. Perpecahan berdarah pada bulan Agustus 1947 ini

~ 25 ~

meninggalkan luka emosional dua komunitas besar di Asia Selatan ini.
Meskipun

pada

akhirnya

India

mengadopsi

sebuah

sistem

pemerintahan yang sekuler dan demokratis, pada perkembangannya,
isu komunalisme agama kembali terseret kedalam kancah politik
nasional.
Kampanye politis penuh nuansa komunalisme dan kebencian
yang dimulai pada awal tahun 1980an dan berpuncak pada insiden
berdarah penghancuran Masjid Babri pada tahun 1992 (berlanjut
kepada kerusuhan-kerusuhan komunal di Mumbai, Maharashtra tahun
1993 dan Godhra di Gujarat pada tahun 2002) ini telah memberikan
hasil politik yang variatif kepada BJP(Bharatiya Janata Party – Partai
Rakyat India). Kesuksesan BJP membangun ikatan emosional dengan
pemilih, terutama dengan golongan Hindu kasta tinggi yang merasa
dicurangi oleh kebijakan pemerintah melalui implementasi proyek
Mandal yang menyediakan reservasi pekerjaan untuk golongan Hindu
kasta rendah, telah mengantarkan BJP ketampuk kekuasaan di negara
bagian Uttar Pradesh pada tahun 1991. BJP memenangi 221 kursi dari
425 kursi dewan yang diperebutkan. Ini menunjukkan bahwa isu
keagamaan bisa diangkat sebagai tema utama kampanye politik.
Akan tetapi, pasca insiden Masjid Babri 1992, reaksi terhadap
sikap militan BJP ini berbalik 180 derajat. Hasil sebuah jajak pendapat
pasca insiden oleh majalah nasioanl India Today menunjukkan bahwa
52 % rakyat India menolak penghancuran Masjid Babri, 39 %
mendukung dan 8 % tidak mempunyai pendapat. 52 % responden jajak
pendapat ini berpendapat BJP telah melanggar hukum. Hal ini
dibuktikan lebih lanjut dengan kekalahan BJP didalam pemilu daerah di
Madhya Pradesh dan Uttar Pradesh pada tahun 1993. Keadaan yang
bertolak belakang ini telah membuat BJP menata ulang strategi
politiknya. Oleh karenanya, meskipun hubungannya dengan organisasiorganisasi Hindu puritan masih sangat dekat, di dalam pemilu-pemilu

~ 26 ~

berikutnya – 1996, 1998 dan 1999, BJP memroyeksikan diri sebagai
partai moderat yang memikirkan kepentingan umum daripada sebuah
partai Hindu nasionalis yang militan. Selain sebagai konsekwensi dari
pemroyeksian BJP sebagai penantang partai-partai politik lain yang
mempunyai basis pendukung serupa, keputusan ini diambil karena
untuk memperbesar jumlah pendukung.

 Parlemen India

~ 27 ~

 Gedung MPR/DPR India

 Manmohan Sing, Perdana Menteri

DAFTAR PUSTAKA
Anonim. The Constitution of Japan of 1947.
Kishimoto Koichi. 1988. Politics in Modern Japan Development and Organization. Third
Edition. Tokyo : Japan Echo Inc.
Kozo Yamamura and Yasukichi Yasuba.1987. The Political of Japan. Volume 1 The Domestic
Transformation. California : Stanford University Press.
Reinhard Drifte. 1989. Japan’s Foreign Policy, New Tork : Council on Foreign Relations
Press.
Steven K. Vogel. 1989. Japanese High Technologi, Politics, and Power. Calofornia: Regents
of the University of California.
www.wikipedia.com/pemerintahindia
www.wordpress.com/sistempemerintahandanpolitikindia
www.blogspot.com

~ 28 ~

~ 29 ~