NABI MUHAMMAD DALAM PERSPEKTIF GIBB

NABI MUHAMMAD DALAM PERSPEKTIF GIBB
A.PENDAHULUAN
Studi Islam tidak hanya digeluti oleh sarjana-sarjana muslim saja, baik yang konsen terhadap
kajian Islam normatif atau Islam historis sampai era saat ini para sarjana Barat juga ikut andil
untuk mengkajinya. Sebagian besar fokus kajian yang mereka lakukan lebih condong pada
kajian Islam historisnya. Banyak karya ilmuwan Barat yang menuliskan tentang sejarah
Islam, sejarah Nabi Muhammad, juga karya yang mereka hasilkan adalah terjemah al-Quran
kedalam bahasa mereka. Hasil karya mereka tidak lepas dari latar belakang, metode, dan
pendekatan yang mereka gunakan, sehingga hasilnyapun berbeda-beda. Dalam makalah ini
penulis akan menyuguhkan tentang pendapat orientalis terhadap Nabi Muhammad. Walaupun
anggapan umum ummat Islam terhadap Barat masih ada yang curiga bahkan mengklaim
kajian yang dilakukan Barat tidak lain hanyalah untuk mengotori Islam. Prasangka ataupun
tuduhan semacam itu perlu ditinjau ulang. Untuk melihat dan membuktikan penilaian
orientalis tentang Islam Khususnya Nabi Muhammad, maka dalam makalah ini akan
mengangkat beberapa tokoh orientalis tentang Muhammad.
B.PEMBAHASAN
Dari sekian banyak tokoh orientalis tentunya tidak selalu memakai kacamata buram terhadap
Islam, walaupun kebanyakan dari mereka bertujuan untuk menjatuhkan Islam, tetapi jangan
melupakan tokoh-tokoh orientalis yang apresiatif –simpatik terhadap Islam khusususnya
tentang historisitas Muhammad. Contoh: Thomas Cariyle (1795-1881) yang menulis buku
yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Arab oleh Ali Adham dengan judul al-Abthal

dimana orientalis asal Inggris itu menulis satu bab tentang Nabi Muhammad, yang isinya
cukup simpatik. Ada juga orientalis Inggris Hamilton Gibb (1895-1971) orientalis ini oleh
banyak pakar muslim disebut sebagai orang yang sangat objektif dalam tulisannya tentang
Islam dan Nabi Muhammad.
Dalam makalah ini penulis mencoba mengangkat pendapat tokoh orientalis, yaitu Gibb
tentang nabi Muhammad.
1. Biografi Gibb
Gibb adalah orientalis Inggris lahir di Iskandariah, Mesir pada 2 Januari 1895 dan
meninggal pada 22 Oktober 1971 di Oxford. Nama lengkapnya Hamilton Alexander
Rosken Gibb. Perjalanan akademisnya dimulai di Sekolah Negeri Edinburg,
Skotlandia. Kemudian meneruskan ke Universitas Edinburg dengan menggeluti
bahasa-bahasa semit, seperti Arab, Ibriah, dan Aram. Dari tahun 1913 hingga 1918 ia
menjalani wajib militer dan dikirim ke medan tempur di Perancis dan Italia. Setelah

menjalani wajib militer, Gibb meneruskan studinya ke London di Sekolah BahasaBahasa Timur, sehingga pada tahun 1921 ia sudah dipercayai mengajar bahasa Arab.
Pada tahun 1922 ia memperoleh gelar master dari Universitas London. Karena
kemampuan dalam bidang bahasa Arab, Gibb menggantikan posisi Thomas Arnold
setelah meninggal dunia sebagai penanggung jawab pengajaran bahasa Arab di
Universitas London sampai tahun 1937. Gibb kemudian menjadi guru besar bahasa
Arab di Universitas Oxford. Pada tahun 1957 ia ditugas menjadi direktur Pusat Kajian

Timur Tengah di Universitas yang sama. Gibb sangat masyhur karena karya-karyanya
dinilai bermutu tinggi. Tiga bidang yang menjadi pusat kajian Gibb adalah sastra
Arab, sejarah Islam, dan pemikiran politik keagamaan dalam Islam.
Diantara karya-karyanya ialah:
a. The Conquests in Central Asia
b. Al-Adab al-Arabi
c. al-Manfaluthi
d. terjemah Sejarah Damaskus
e. Kekhalifaan Islam menurut pemikiran Ibn Khaldun
f. Pandangan al-Mawardi tentang Khilafah
g. Masyarakat Islam dan Barat: Masyrakat Islam Abad Kedelapan belas
h. Tafsir Sejarah Islam
i. Modern Trend in Islam
j. Mohammedanism
k. Islam A Historical Survey
l. Dan seterusnya.
2. Pokok-Pokok Pemikiran
Gibb Melihat latar belakang dan karya-karya Gibb, yang menjadi titik kajian
utamanya adalah dalam bidang bahasa khususnya bahasa Arab serta kajian sejarah
Islam. Dalam karyanya Islam A Historical Survey pada bab 2 Gibb memaparkan

tentang nabi Muhammad, mulai dari sejarah kelahirannya, perjuangannya hingga
wafatnya. Sebelum melacak lebih jauh tentang bagaimana argumentasi Gibb terhadap
nabi Muhammad?, maka perlu diketahui juga metode dan pendekatan yang ia
gunakan sehingga tidak semerta-merta menilai tanpa alasan-alasan yang dapat
dipertanggung jawabkan. Metode yang digunakan Gibb dalam menilti sosok nabi
Muhammad adalah metode deskriptif dengan pendekatan historis, dimana metode
deskrptif ini menjelaskan secara luas tentang gambaran atau sejarah nabi
Muhammad dengan analisis sejarah. Pandangan Gibb Terhadap Nabi Muhammad
Sebelum menjelaskan lebih jauh, Gibb menegaskan “To study and elucidate this
interply between genius and its environment is the task of historical research”
Mempelajari dan menjelaskan pengaruh antara bakat atau kecerdasan dengan kondisi
linkungan sekitar beliau merupakan tugas peneliti. Dengan demikian perlu membatasi

pembahasan pada tugas beliau sebagai seorang nabi dan rasul, yang merupakan hal
yang pokok dari sejarah hidup Muhammad s.a.w. Mekkah sebagai tempat kelahiran
nabi Muhammad, kondisi sosio-kultural masyarakat sebelum lahirnya beliau timbul
berbagai masalah, seperti ketidak adilan penguasa, perbudakan dan berbagai bentuk
kekerasan yang lain, dengan usaha nabi Muhammad melihat keadaan yang seperti itu
membuat beliau sadar dan cemas, bahkan secara bahasa kemanusiaan, bisa dikatakan
bahwa Muahmmad telah berhasil dan jaya karena beliau adalah seorang Mekkah.

Sebagai seorang Mekkah nabi Muhammad jusrtu lebih mengetahui permasalahan dan
cara mengatasi segala macam permasalahan pada saat itu.
1)M. Quraish Shihab. Orientalisme ( Jurnal Studi Quran Vol. I. No. 2: 2006), hlm. 2425
2)H.A.R. Gibb, Islam A Historical Survey, (Oxford University Press: New York,
1978), hlm. 16
3)H.A.R. Gibb, Islam A Historical Survey, hlm. 17