PENTINGNYA MOTIVASI DALAM MENINGKATKAN S

PENTINGNYA MOTIVASI DALAM MENINGKATKAN
SUMBER DAYA MANUSIA DALAM KELUARGA

RISTIYA RAHMAWATI
1515617057
PENDIDIKAN TATA BUSANA

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2017

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA
sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga
mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun
pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki
bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin

masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Jakarta, 4 januari 2018

Pendahuluan

1) latar belakang
Sekarang ini banyak individu yang melakukan sesuatu tanpa motivasi,
sehingga seperti ia berjalan di tempat. Motivasi sendiri merupakan
faktor pendorong yang kuat, bisa berasal dari diri sendiri ataupun
dorongan orang lain. Motivasi mempengaruhi individu secara pikiran
dan mental ataupun fisik.
Motivasi menurut wikipedia yaitu :
Motivasi adalah proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan
ketekunan seorang individu untuk mencapai tujuannya. Tiga elemen
utama dalam definisi ini diantaranya adalah intensitas, arah, dan
ketekunan Ada yang mengartikan motivasi sebagai sebuah alasan, dan
ada juga yang mengartikan motivasi sama dengan semangat

2) rumusan masalah
oApa pentingnya motivasi dalam meningkatkan sumber daya manusia
dalam keluarga?
3) Tujuan
Bertujuan agar banyak orang tahu motivasi juga komponen penting
yang tidak boleh ditinggalkan dalam kehidupan..

1) motivasi menurut para ahli
o Djamarah (2002: 34) mendefiniskan motivasi sebagai
perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan
munculnya feelling dan didahului dengan tanggapan
terhadap adanya tujuan. Perubahan energi dalam diri
seseorang itu berbentuk suatu aktivitas nyata berupa
kegiatan fisik. Karena seseorang mempunyai tujuan tertentu
dan aktivitasnya, maka seseorang mempunyai motivasi yang

kuat untuk mencapainya dengan segala upaya yang dapat ia
lakukan untuk mencapainya.
o Menurut Sardiman (2006:73), Pengertian Motivasi
merupakan perubahan energi dalam diri seseorang yang

ditandai dengan munculnya felling dan didahului dengan
tanggapan terhadap adanya tujuan.
o Menurut Victor H. Vroom, motivasi ialah sebuah akibat dari
suatu hasil yang ingin diraih atau dicapai oleh seseorang dan
sebuah perkiraan bahwa apa yang dilakukannya akan
mengarah pada hasil yang diinginkannya.
o American Encyclopedia, disebutkan bahwa motivasi sebagai
sebuah kecendrungan yang ada didalam diri seseorang yang
membangkitkan topangan & mengarahkan tindak-tanduknya.
o G. R. Terry, menjelaskan bahwa motivasi ialah sebuah
keinginan yang ada pada diri seseorang yang merangsangnya
untuk melakukan berbagai tindakan.
o Morgan et al. (dalam Marwansyah dan Mukaram, 2002: 151)
menjelaskan bahwa : "motivasi merupakan kekuatan yang
mengendalikan dan menggerakkan seseorang untuk
melakukan tindakan atau perilaku yang diarahkan pada
tujuan tertentu".
2. pentingnya motivasi
Motivasi merupakan hal yang penting dalam melakukan sesuatu, seperti
halnya tujuan dalam melakukan sesuatu. Motivasi yang ada pada setiap

orang tidaklah sama, berbeda-beda antara yang satu dengan yang lain.Untuk
itu, diperlukan pengetahuan mengenai pengertian dan hakikat motivasi, serta
kemampuan teknik menciptakan situasi sehingga menimbulkan
motivasi/dorongan bagi mereka untuk berbuat atau berperilaku sesuai
dengan apa yang dikehendaki oleh individu lain/ organisasi.

David Clarence McClelland (1917-1998) atau yang biasa kita sebut Mc
Clelland mendapat gelar doktor dalam psikologi di Yale pada 1941 dan
menjadi profesor di Universitas Wesleyan. McClelland dikenal untuk
karyanya pada pencapaian motivasi. David McClelland memelopori
motivasi kerja berpikir, mengembangkan pencapaian berbasis teori dan
model motivasi, dan dipromosikan dalam perbaikan metode penilaian
karyawan, serta advokasi berbasis kompetensi penilaian dan tes. Ide nya
telah diadopsi secara luas di berbagai organisasi, dan berkaitan erat dengan
teori Frederick Herzberg.
David McClelland dikenal menjelaskan tiga jenis motivasi, yang
diidentifikasi dalam buku ”The Achieving Society”:
1. Motivasi untuk berprestasi
2. Motivasi untuk berkuasa
3. Motivasi untuk berafiliasi/bersahabat


David McClelland (Robbins, 2001 : 173) dalam teorinya Mc.Clelland’s
Achievment Motivation Theory atau teori motivasi prestasi McClelland juga
digunakan untuk mendukung hipotesa yang akan dikemukakan dalam
penelitian ini. Dalam teorinya McClelland mengemukakan bahwa individu
mempunyai cadangan energi potensial, bagaimana energi ini dilepaskan dan
dikembangkan tergantung pada kekuatan atau dorongan motivasi individu
dan situasi serta peluang yang tersedia.

Teori ini memfokuskan pada tiga kebutuhan yaitu kebutuhan akan prestasi
(achievement), kebutuhan kekuasaan (power), dan kebutuhan afiliasi.

A. Kebutuhan akan prestasi
Kebutuhan akan prestasi merupakan dorongan untuk mengungguli,
berprestasi sehubungan dengan seperangkat standar, bergulat untuk sukses.

Kebutuhan ini pada hirarki Maslow terletak antara kebutuhan akan
penghargaan dan kebutuhan akan aktualisasi diri. Ciri-ciri inidividu yang
menunjukkan orientasi tinggi antara lain bersedia menerima resiko yang
relatif tinggi, keinginan untuk mendapatkan umpan balik tentang hasil kerja

mereka, keinginan mendapatkan tanggung jawab pemecahan masalah.

B. Kebutuhan akan kekuasaan
Kebutuhan akan kekuasaan adalah kebutuhan untuk membuat orang lain
berperilaku dalam suatu cara dimana orang-orang itu tanpa dipaksa tidak
akan berperilaku demikian atau suatu bentuk ekspresi dari individu untuk
mengendalikan dan mempengaruhi orang lain. Kebutuhan ini pada teori
Maslow terletak antara kebutuhan akan penghargaan dan kebutuhan
aktualisasi diri. McClelland menyatakan bahwa kebutuhan akan kekuasaan
sangat berhubungan dengan kebutuhan untuk mencapai suatu posisi
kepemimpinan.

C. Kebutuhan untuk berafiliasi atau bersahabat
Kebutuhan akan Afiliasi adalah hasrat untuk berhubungan antar pribadi yang
ramah dan akrab. Individu merefleksikan keinginan untuk mempunyai
hubungan yang erat, kooperatif dan penuh sikap persahabatan dengan pihak
lain. Individu yang mempunyai kebutuhan afiliasi yang tinggi umumnya
berhasil dalam pekerjaan yang memerlukan interaksi sosial yang tinggi.
McClelland mengatakan bahwa kebanyakan orang memiliki kombinasi
karakteristik tersebut, akibatnya akan mempengaruhi perilaku karyawan

dalam bekerja atau mengelola organisasi. Karakteristik dan sikap motivasi
prestasi ala Mc clelland:

a). Pencapaian adalah lebih penting daripada materi.
b). Mencapai tujuan atau tugas memberikan kepuasan pribadi

yang lebih besar daripada menerima pujian atau pengakuan.
c). Umpan balik sangat penting, karena merupakan ukuran sukses
(umpan balik yang diandalkan, kuantitatif dan faktual).

• Kedekatan Teori Mc Clelland
Dari penjelasan tentang teori Mc Clelland tersebut dapat saya katakan
terdapat kemiripan dengan motivasi dalam hidup saya, mulai dari motivasi
untuk berprestasi. Motivasi tersebut sangat saya perlukan dalam kehidupan
sehari-hari terutama dalam kegiatan perkuliahan. Tanpa adanya motivasi
tersebut tentu saya tidak akan memiliki semangat untuk belajar dan
mendapatkan nilai yang baik. Walaupun belum mendapatkan prestasi secara
maksimal tapi melalui motivasi untuk berprestasi saya memiliki semangat
untuk tetap berprestasi.
Teori lainnya ialah motivasi untuk berkuasa. Saya memiliki cita-cita untuk

menjadi seseorang yang memiliki peran penting dalam suatu perusahaan
dimana saya akan memberikan pengarahan terhadap usaha-usaha semua
pekerja dalam mencapai tujuan-tujuan organisasi atau sebagai manajer,
sehingga dengan motivasi ini saya bisa belajar bagaimana menjadi seorang
manajer yang baik dan untuk mewujudkan cita-cita saya tersebut.
Kedekatan teori yang terakhir ialah motivasi untuk bersahabat. Dalam
kehidupan sehari-hari, saya tentu tidak bisa lepas dari peran teman atau
sahabat. Mereka selalu membantu saya ketika saya sedang mangalami
kesulitan atau di saat tertentu. Sehingga dengan motivasi ini saya akan
mencari teman atau sahabat sebanyaknya tanpa memilih-milih agar kesulitan
yang akan saya hadapi dapat teratasi.

Sumber motivasi:
• Motivasi Internal yaitu motivasi dari dalam diri, dari perasaan dan pikiran
diri sendiri, tidak perlu adanya rangsangan dari luar. Orang yang memiliki

motivasi internal, akan memandang dirinya secara positif. Sebagai contoh,
seseorang yang melakukan aktivitas belajar secara terus menerus tanpa
adanya motivasi dari luar dirinya dan bila ditinjau dari segi tujuan
kegiatannya, orang tersebut ingin mencapai tujuan yang terkandung di dalam

perbuatan belajar itu sendiri, misal karena ingin mendapatkan pengetahuan,
bukan karena tujuan yang lain.

• Motivasi eksternal yaitu motivasi dari luar atau mendapatkan rangsangan
dari luar. Sebagai contoh, motivasi seseorang timbul karena dari bacaan
yang memotivasi, lingkungan, atau dari kehidupan keseharian. Sehingga bila
ditinjau dari segi tujuannya orang tersebut tidak langsung terjun didalam apa
yang dilakukannya. Hal ini sangat diperlukan bagi orang yang tidak
memiliki motivasi internal.

Dari hal yang telah disebutkan di atas, maka motivasi tidak hanya timbul
dari dalam diri kita secara sendirinya tetapi dapat ditimbulkan oleh faktor
luar atau rangsangan luar. Dan motivasi yang terdapat dalam diri saya lebih
kepada motivasi eksternal. Motivasi tersebut timbul tidak dari diri saya
tetapi ditimbulkan oleh faktor luar seperti termotivasi untuk mendapatkan
hasil atau nilai yang baik, dari dukungan orang tua, dan meraih cita-cita
yang diinginkan. Namun tak selamanya motivasi eksternal itu timbul,
sehingga kita perlu menumbuhkan motivasi internal dalam diri kita. Dan
berikut tips untuk menumbuhkan motivasi secara internal :


1.Menciptakan Imbalan. Kalau kita melakukan sesuatu(A), misal belajar
maka akan mendapatkan hasil atau IPK yang tinggi. Dengan begitu diri kita
akan termotivasi untuk melakukan sesuatu yang berguna(A).
2.Ambil selalu langkah kecil. Terkadang untuk mendapatkan sesuatu yang
besar perlu langkah-langkah kecil.

3.Menciptakan Kesusahan. Hal ini merupakan kebalikan dari yang pertama.
misalnya kalau kita tidak melakukan sesuatu (B), misal belajar, maka kita
tidak akan mendapatkan IPK yang tinggi. Tentu kita akan termotivasi untuk
melakukan tindakan ini(B).

4.Susun Rencana beserta langkah-langkahnya. Dengan memiliki rencana,
kita seolah-olah punya alur dan plot menuju tujuan secara teratur. Secara
tidak langsung ini akan memotivasi dalam mencapai tujuan.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa motivasi merupakan sesuatu dorongan
yang akan membuat kita selalu semangat dalam melakukan kegiatan untuk
mencapai suatu tujuan. Misal, seorang suami bekerja keras mencari uang
demi memberi makan keluarganya. Tanpa adanya motivasi, cita-cita atau
tujuan yang kita targetkan akan sulit terwujudkan karena kurangnya
semangat dalam mencapai tujuan tersebut. Dan dengan memiliki motivasi

yang kuat, kita akan akan memiliki apresiasi dan penghargaan yang tinggi
terhadap diri dan hidup ini, sehingga tidak ada keraguan dalam mencapai
tujuan atau cita-cita kita

Hamalik (2002:245:246) menyebutkan ada tiga fungsi motivasi:
1.Mendorong manusia untuk menjadi sebagai penggerak atau motor yang
melepaskan energi.
2.Melakukan arah perbuatan yakni kearah tujuan yang hendak dicapai.
3.Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan yang harus
dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.
Sahabat sekalian, Keluarga adalah tempat kita berteduh dan
berlindung, tempat kita mengistirahatkan segala kepenatan

yang seharian kita alami di luar rumah. Keluarga juga bisa
menjadi faktor pertama yang mempengaruhi kondisi
semangat kita. Jika suasana keluarga harmonis dan penuh
aura positif maka kita akan semangat memulai aktivitas kita
seharian penuh, namun jika keluarga kurang kondusif dan
penuh aura negatif, hal ini akan mempengaruhi aktivitas dan
kadar semangat kita.
Maka kita jangan menganggap sepele motivasi didalam
keluarga. Setiap member atau anggota keluarga berperan
penting untuk anggota keluarga lainnya. Artinya, bukan
hanya kita saja yang membutuhkan motivasi didalam
keluarga tetapi pasangan kita, anak-anak kita juga
memerlukan motivasi untuk menjaga kadar semangat.
Namun kadang kita melihat disekeliling kita atau bisa jadi
tetangga kita sendiri yang keluarganya tidak dihiasi dengan
semangat saling memotivasi, malah sebaliknya ada juga
yang saling menjatuhkan, dan tidak peduli antara anggota
keluarga satu dengan yang lainnya.
Sahabat sekalian, semangat motivasi akan muncul ketika
kondisi emosi kita dalam keadaan baik (good mood). Kondisi
emosi kita sangat dipengaruhi oleh lingkungan kita, Oleh
karena itu kita harus bisa menjaga komunikasi yang baik
dengan orang-orang disekitar lingkungan kita. Memahami
komunikasi yang baik adalah tugas kita agar bisa
menumbuhkan motivasi diantara anggota keluarga.
Pertama, komunikasi yang baik adalah komunikasi yang
mengarahkan kepada kegembiraan. Bisa dilakukan sambil
senyum, tertawa, becanda dan lain sebagainya. Kita juga

harus bisa melihat timing yang pas ketika akan
membicarakan hal yang serius.
Kedua, kita juga harus pandai-pandai dalam memilih katakata. Usahakan ketika berkomunikasi hal-hal yang keluar
dari ucapan kita adalah kata-kata yang baik. Misalnya saat
anak kita melakukan kesalahan, kita tidak serta merta
mengeluarkan kata-kata negatif kepada anak kita. Justru
disaat seperti itulah kita saat yang tepat untuk memotivasi
dia agar tidak mengulangi kesalahan yang sama.
Ketiga, peran penting kita adalah memberikan arah dan
dukungan bagi setiap anggota keluarga. Hindari kesan
melarang pada anak. Terkadang Larangan bisa mengurangi
kadar motivasi seseorang. Sekali lagi peran komunikasi
diperlukan disini, kita harus panda-pandi meramu kata-kata
dalam berkumunikasi agar tidak terkesan kita melarang
sesuatu yang tidak kita setujui, yakni dengan mengarahkan
mereka. Lalu, berikanlah dukungan jika ada anggota
keluarga yang melakukan hal yang kita setujui. Karena
dukungan akan meningkatkan kadar motivasi seseorang.
Yang ketiga ialah berikan arahan dan dukungan. Hindari
kesan melarang, terutama kepada anak-anak. Larangan bisa
mengurangi motivasi seseorang, maka kita harus pandai
meramu cara berkomunikasi agar tidak terkesan melarang
sesuatu yang kita tidak setujui, yaitu dengan mengarahkan.
Sementara dukungan akan memberikan tambahan motivasi
bagi seseorang, oleh karena itu, jika kebutulan setuju

dengan apa yang dilakukan oleh salah satu keluarga kita,
maka berikanlah dukungan.
Seringkali orang tua yang bermaksud menasihati anaknya,
malah mendemotivasi. Sebagai contoh, saat anak
mengemukakan cita-citanya, misalnya ingin menjadi
seorang guru. Kita langsung bicara:
“Kamu itu tidak sabaran, tidak cocok menjadi guru!”
Apa kira-kira yang dirasakan oleh anak kita? Semangat dia
bisa menjadi drop, dia bisa kehilangan motivasi, bukan saja
untuk menjadi guru, tetapi untuk menjadi yang lainnya.
Mengapa? Karena motivasinya untuk berprestasi sudah
hilang.
Cobalah dialog lebih dalam sebelum Anda memberi vonis,
tanyakan mengapa ingin menjadi guru? Apakah dia merasa
cocok mejadi guru? Dan berbagai pertanyaan lainnya yang
menggali sehingga kita bisa mempertimbangkan. Bisa saja
kita yang salah, sebenarnya anak kita sangat cocok mejadi
guru, hanya saja kita yang kurang memahami anak kita. Jika
memang dia tidak cocok menjadi guru, atau cita-citanya ke
arah yang tidak baik, cobalah bicara dengan jalan yang
mengarahkan sehingga seolah-olah keputusan yang diambil
adalah pendapat dia sendiri.
Kurangnya motivasi dapat membuat orang merasa tertekan dan
depresi pada hidupnya. Sehingga seseorang akan kurang percaya
diri pada dirinya.

Dr.Hauck, seorang psikiater yang menjalankan praktiknya,
telah menunjukkan dengan tepat tiga akar utama yang
secara psikologis merupakan penyebab depresi:
menyalahkan diri sendiri--kecaman kasar atas tindakannya
sendiri yang mengarah pada perasaan bersalah yang
berlebihan; mengasihani diri sendiri--merasa prihatin pada
dirinya sendiri ketika dunia memperlakukannya tidak adil;
dan mengasihani orang lain--merasakan secara kuat
penindasan yang menimpa orang lain dan begitu mendalam
memikirkan kegagalan yang mereka atau orang lain alami.
Dr.Hauck menjabarkan setiap penyebab melalui sejarah
kasus yang ditanganinya selama berpraktik.
Hidup Hidup Bayangkan menjalani hidup dimana tidak ada sesuatu pun
yang terjadi pada Anda yang bisa menghancurkan Anda. Bayangkan Anda
bisa secara ajaib melihat positif dalam segala hal negatif yang terjadi pada
Anda. Dan Anda melihat setiap saat yang menantang sebagai pengalaman
unik, yang dirancang khusus untuk membantu Anda tumbuh sebagai pribadi.
Itulah pesan Living Life Sebagai Ucapan Terimakasih. Buku ini adalah
tentang melihat segala sesuatu yang terjadi pada Anda (meskipun negatif)
sebagai hadiah. Bahkan jika ini terdengar sangat sulit pada saat pertama,
mempraktikkan rasa syukur semacam ini bisa memiliki kekuatan
transformatif dalam hidup Anda. Ini bisa membantu Anda mengubah
kebencian menjadi pengampunan, kecemasan menjadi berani dan persepsi
tidak penting menjadi pemberdayaan.
Jadi motivasi merupakan hal hal yang harus setiap anggota keluarga berikan
satu sama lain agar muncul rasa didukung dan dihargai oleh anggota
keluarganya. Sehingga mereka dapat melakukan sesuatu dengan sepenuh
hati dan berusaha lebih baik lagi. Dengan begitu tingkatan sumber daya

manusia dalam keluarga tersebut dapat meningkat dan kesejahteraan pun
terjaga.

Daftar Pustaka

http://edubuku.com/2016/01/30/pentingnya-motivasi-dalam-keluarga/
http://mymuse7.blogspot.co.id/2012/11/pentingnya-motivasi.html
Depresi: Penyebab dan Cara Mengatasinya by Paul A. Hauck, Ary
Kristanti (Translator)
Hidup Sebagai Terimakasih oleh Nina Lesowitz dan Mary Sammons