INVESTASI DI TANGERANG SELATAN ANTARA PE

PEMERINTAH KOTA TANGERANG SELATAN

INVESTASI DI KOTA TANGERANG SELATAN
“ANTARA PELUANG DAN TANTANGAN”
TAHUN 2016
Disusun Oleh :
OTING RUHIYAT
KEPALA KANTOR PENANAMAN MODAL
DAERAH
KOTA TANGERANG SELATAN

DAFTAR
ISI
1.
2.
3.
4.
5.

LATAR BELAKANG
DASAR HUKUM

VISI MISI
INDIKATOR PEREKONOMIAN
ISU STRATEGIS PEMBANGUNAN KOTA TANGERANG
SELATAN
6. ARAH KEBIJAKAN PENANAMAN MODAL
7. PERKEMBANGAN INVESTASI DI KOTA TANGERANG
SELATAN
8. PELUANG DAN TANTANGAN

1. LATAR BELAKANG
Kota Tangerang Selatan Terbentuk berdasarkan
Undang-undang Nomor 51 Tahun 2008 tanggal
26 November 2008, Kota Tangerang Selatan
merupakan daerah otonomi di Provinsi Banten
yang merupakan pemekaran dari Kabupaten
Investasi
Tangerang.adalah salah satu instrumen dalam
pembangunan daerah sekaligus pemanfaatan
potensi-potensi daerah yang ada di Kota
Tangerang Selatan sebagai Pendapatan Asli

Salah
Daerah.satu acuan yang dipakai sebagai arah
pembangunan Kota Tangerang Selatan yaitu
dengan adanya RPJMD 2011-2016.

2. DASAR HUKUM
Undang-undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang
Penanaman Modal. Pasal 4 ayat 1 UU No. 25/2007
menyatakan, Pemerintah menetapkan kebijakan
dasar
penanaman
modal
untuk
mendorong
terciptanya iklim usaha nasional yang kondusif bagi
penanam modal untuk penguatan daya saing
perekonomian
nasional;
dan
mempercepat

Peraturan Presiden No. 97 Tahun 2014 tentang
peningkatan penanaman modal.
Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Instruksi Presiden No. 3 Tahun 2006 tentang Paket
Kebijakan Perbaikan Iklim Investasi
Peraturan Daerah No. 7 Tahun 2010 Tentang Pajak
Daerah
Peraturan Daerah No. 11 Tahun 2012 tentang
Penyelenggaraan Penanaman Modal di Kota

3. VISI MISI
WALIKOTA TERPILIH

Visi
“Terwujudnya Tangsel Kota Cerdas,
Berkualitas dan Berdaya Saing Berbasis
Teknologi dan Inovasi”
Misi
- Mengembangkan Sumber Daya manusia yang
handal dan berdaya saing.

Meningkatkan
infrastruktur
kota
yang
fungsional.
- Menciptakan Kota layak huni yang berwawasan
lingkungan.
- Mengembangkan ekonomi kerakyatan berbasis
inovasi dan produk unggulan.
- Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang

4. PROGRAM PRIORITAS WALIKOTA 2016-2021

PEMBANGUNAN
Pembangunan konsep Park n’ ride
Pembangunan SMK khusus teknologi informasi.
Pembangunan sarana komunikasi publik
Pembangunan RSUD Gedung III, Perpustakaan, Pusat Arsip dan
Gedung Olahraga dan Budaya
Pembangunan Rumah layak huni vertikal

Pengembangan
Pengembangan
Pengembangan
Pengembangan
Posyandu
Pengembangan
Pengembangan
Pengembangan
Pengembangan
Peningkatan
Peningkatan
Peningkatan
Peningkatan
Perumahan
Peningkatan
raskin
Peningkatan
Peningkatan
Peningkatan


transportasi masal DAN Ruang Terbuka Hijau
sistem penyediaan air bersih dan sanitasi
kawasan perdagangan tradisional
dan Peningkatan Kesehatan Masyarakat serta
Program Bedah Rumah
Taman Pemakaman Umum
Taman Kota Tingkat Kecamatan
Industri Kecil dan Produk Unggulan

Kualitas SDM
Kualitas Kompetendi Tenaga Pendidik dan Pendidikan
dan Pelebaran Jalan, Jembatan, dan SITU
dan Pemeliharaan Drainase Jalan, Lingkungan dan
Bantuan beasiswa miskin, BOSDA dan Bantuan Sosial
pelayanan publik melalui pendelegasian kewenangan
pemanfaatan teknologi informasi
kolaborasi antar pemangku kepentingan

5. ARAH KEBIJAKAN
PENANAMAN MODAL NASIONAL

A. Arah Kebijakan Penanaman Modal
1 Perbaikan Iklim Penanaman
. Modal
Mendorong
Persebaran
2

Modal
. Penanaman
Fokus Pengembangan
Pangan,
3
. Infrastruktur, dan Energi
4 Penanaman Modal yang
. Berwawasan Lingkungan (Green
Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil,
5 Investment)
. Menengah, dan Koperasi (UMKMK)
6 Pemberian Fasilitas,
. Kemudahan dan/atau Insentif

Penanaman Modal
7 Promosi Penanaman Modal
.

Sampai
dengan

2025

KEBIJAKAN PENANAMAN MODAL KOTA TANGERANG SELATAN
BERDASARKAN OPINI STAKEHOLDERS
NO.

ELEMEN ARAH KEBIJAKAN
Perbaikan Iklim Penanaman
1.
Modal
 
 
 

 
 
 
 
 
 
 
Mendorong Persebaran
2.
Penanaman Modal
 

 

 
 
 

 
 

 

 
Penguatan kelembagaan penanaman modal
Pengaturan bidang usaha tertutup dan terbuka
Pengaturan persaingan usaha
Pengaturan hubungan industrial
Pengaturan sistem perpajakan dan kepabeanan
Pengembangan pusat ekonomi dan klaster
industri
Pengembangan pusat-pusat pertumbuhan
strategis
Pengembangan sumber Energi
Pemberian fasilitas, kemudahan, dan insentif

Fokus Pengembangan
Panga, Infrastruktur, dan
Energi

3.

 
 
 
 
 
 
 

SUB ELEMEN

 
 
 
 
 
 
 

Bidang pangan sebagai isu strategis
Bidang infrastruktur sebagai isu strategis
Menetapkan bidang energi sebagai isu strategis
Teknologi ramah lingkungan
Ekonomi hijau
Cegah cemar
Tata ruang daya dukung lingkungan

Lanjutan...
4.

Pemberdayaan Usaha Mikro,
Kecil, Menengah, dan Koprasi
(UMKMK)

 

 

 

Strategi naik kelas

 

 

Strategi aliansi strategis
Pemberian Fasilitas,
Kemudahan, dan/atau
Insentif Penanaman Modal

5.
 

 

Pemberian fasilitas penanaman modal

 

 

Pemberian kemudahan penanaman modal

 

 

Pemberian insentif penanaman modal

6.

Promosi Penanaman Modal

 

 

Image building sebagai daerah tujuan investasi

 

 

Strategi promosi yang lebih fokus dan inovatif

 
 
Sumber : Data
diolah

Peningkatan peran koordinasi promosi

Lanjutan...

NO.

SEKTOR

1.

Sektor Perdagangan, Industri, Hotel dan Resturant

2.

Sektor Kesehatan

3.

Sektor Pendidikan

4.

Sektor Pertanian, Peternakan dan perikanan

5.

Sektor Pariwisata

Sumber : Data diolah Kantor Penanaman
Modal Tahun 2014

B. ARAH KEBIJAKAN PENANAMAN MODAL KOTA TANGERANG
SELATAN
a) Penguatan Kelembagaan Penanaman Modal














Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam konteks Penguatan Kelembagaan
Penanaman Modal Kota Tangerang Selatan, diantaranya sebagai berikut :
Pemerintah Kota Tangerang Selatan membangun sistem Pelayanan Terpadu
Satu Pintu (PTSP) di bidang penanaman modal yang lebih efektif dan
akomodatif terhadap penanaman modal dibandingkan dengan sistem-sistem
perizinan sebelumnya.
Peningkatan koordinasi antar lembaga/instansi Kota Tangerang Selatan
dengan Provinsi Banten dan Pusat dalam rangka pelayanan penanaman
modal kepada para penanam modal.
Mengarahkan lembaga penanaman modal Kota Tangerang Selatan untuk
secara produktif menjadi inisiator penanaman modal serta berorientasi pada
pemecahan masalah (problem-solving) dan fasilitasi kepada para penanam
modal yang akan maupun yang sudah menjalankan usahanya.
Arah kebijakan sistem perpajakan dan kepabeanan ke depan adalah
pembuatan sistem administrasi perpajakan dan kepabeanan yang sederhana,
efektif dan efisien.
Menetapkan pengaturan-persaingan usaha yang sehat (Level Playing Field)
sehingga menjamin adanya kepastian kesempatan berusaha yang sama di
masing-masing level pelaku usaha.
Perlu meningkatkan pengawasan dan penindakan terhadap kegiatan-kegiatan
yang bersifat anti-persaingan, seperti penetapan syarat perdagangan yang
merugikan, pembagian wilayah dagang, dan strategi penetapan harga
barang yang mematikan pesaing.
Lembaga pengawas persaingan usaha yang telah dibentuk Pemerintah perlu

Lanjutan...
 Pengaturan bidang usaha yang tertutup di wilayah Kota
Tangerang Selatan untuk penanaman modal berdasarkan
kriteria kesehatan, moral, kebudayaan, lingkungan hidup,
pertahanan dan keamanan nasional, serta kepentingan Kota,
Provinsi dan Nasional.
 Pengaturan bidang usaha yang terbuka di wilayah Kota
Tangerang Selatan dengan persyaratan ditetapkan dengan
kriteria kepentingan Kota, Provinsi dan Nasional yaitu
perlindungan sumber daya alam, perlindungan dan
pengembangan usaha mikro, kecil, menengah dan koprasi,
pengawasan produksi dan distribusi, peningkatan kapasitas
teknologi, peningkatan partisipasi modal dalam negeri, serta
kerjasama dengan badan usaha yang ditunjuk oleh
Pemerintah.
 Pengaturan bidang-bidang usaha yang tertutup dan terbuka
dengan persyaratan mempertimbangkan kebebasan arus
barang, jasa, modal, penduduk dan informasi di wilayah Kota
Tangerang Selatan.
 Pengaturan bidang-bidang usaha yang tertutup dan terbuka

b) Pemberian Fasilitasi, Kemudahan dan/atau Insentif
Penanaman
Modal dan/atau insentif penanaman modal
Fasilitas,
kemudahan
merupakan suatu keuntungan ekonomi yang diberikan kepada
sebuah perusahaan atau kelompok perusahaan sejenis untuk
mendorong agar perusahaan tersebut berprilaku/melakukan
kegiatan yang sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan Pemerintah.
Fasilitas Fiskal Dari Pemerintah :
a. Pajak penghasilan melalui pengurangan penghasilan nett
sampai tingkat tertentu terhadap jumlah penanaman modal
yang dilakukan dalam waktu tertentu;
b. Pembebasan atau keringanan bea masuk atas impor
barang modal, mesin atau peralatan untuk keperluan
produksi yang belum dapat diproduksi didalam negeri;
c. Pembebasan atau keringanan bea masuk bahan baku atau
bahan penolong untuk keperluan produksi untuk jangka
waktu tertentu dan persyaratan tertentu;
d. Pembebasan atau penangguhan Pajak Pertambahan Nilai
atau impor barang modal/mesin/peralatan untuk keperluan
produksi yang belum dapat diproduksi didalam negeri
selama jangka waktu tertentu;
e. Penyusutan atau amortisasi yang dipercepat, dan
keringanan Pajak Bumi dan Bangunan, khususnya untuk
bidang usaha tertentu pada wilayah atau daerah atau

Lanjutan...
Kemudahan Penanaman Modal Dari Pemerintah Dan
Pemerintah
a. Berbagai Daerah:
kemudahan pelayanan melalui PTSP di bidang
penanaman modal;
b. Pengadaan infrastruktur melalui dukungan dan jaminan
Pemerintah;
c. Kemudahan
pelayanan
dan/atau
perizinan
kepada
perusahaan penanaman modal untuk memperoleh atas hak
tanah, fasilitas pelayanan keimigrasian, dan fasilitas
perizinan impor, penyediaan data dan informasi peluang
penanaman modal;
d. Penyediaan sarana dan prasarana;
Insentif Penanaman Modal Dari Pemerintah Dan Pemerintah
e. Penyediaan lahan atau lokasi;
Daerah:
a.
keringanan,
f. Pengurangan,
Pemberian bantuan
teknis. atau pembebasan pajak daerah;
b. Pengurangan, keringanan, atau pembebasan retribusi
daerah;
c. Pemberian dana stimulan;
d. Pemberian bantuan modal.

c) Promosi Penanaman Modal
 Promosi penanaman modal melalui penyebarluasan informasi
potensi dan peluang penanaman modal secara terfokus, terintegrasi
dan berkelanjutan;
 Penguatan image building sebagai Kota tujuan penanaman modal;
 Pengembangan strategi promosi yang lebih fokus, terarah dan
inovatif;
 Kegiatan promosi dilaksanakan untuk pencapaian target investasi
yang telah ditetapkan;
 Peningkatan peran koordinasi promosi penanaman modal dengan
seluruh kementerian/lembaga terkait di Pusat maupun di Provinsi;
d) Pemberdayaan
Mikro,
Kecil,
Menengah
dan dalam
Penguatan peran Usaha
pemerintah
Kota
Tangerang
Selatan
(UMKMK)
 Koperasi
memfasilitasi
hasil
kegiatan
promosiuntuk
secaramendorong
pro aktif.
Strategi
Naik
Kelas
: Strategi
usaha yang
berada pada skala tertentu untuk menjadi usaha dengan skala yang
lebih besar, usaha mikro berkembang menjadi usaha kecil,
kemudian menjadi usaha menengah dan pada akhirnya menjadi
usaha berskala besar;
 Strategi Aliansi Strategis : Strategi kemitraan berupa hubungan
kerjasama antara dua pihak atau lebih pelaku usaha berdasarkan
kesetaraan, keterbukaan dan saling menguntungkan (memberikan
manfaat) sehingga dapat memperkuat keterkaitan diantara pelaku
usaha dalam berbagai skala usaha. Aliansi dibangun agar
wirausahawan yang memiliki skala usaha yang lebih kecil mampu

e) Fokus Pengembangan Pangan, Infrastruktur
dan
Energi
Fokus
Penanaman
Modal
Bidang
Pangan:
• Pengembangan tanaman pangan berskala besar (mod
estate), dengan tetap memperhatikan perlindungan
bagi petani kecil.
• Pemberian fasilitas, kemudahan, dan/atau insentif
penanaman modal yang promotif untuk ekstensifikasi
dan intensifikasi lahan usaha, peningkatan ketersediaan
saran dan prasarana budidaya dan pasca panen yang
layak, dan ketersediaan infrastruktur.
• Pemberian pembiayaan, pemberian kejelasan status
lahan, dan mendorong pengembangan klaster industri
agribisnis di daerah-daerah yang memiliki potensi
bahan baku produk pangan.
• Peningkatan
kegiatan
penelitian,
promosi,
dan
membangun citra positif produk pangan Indonesia.
• Pengembangan sektor strategis pendukung ketahanan
pangan nasional, antara lain sektor pupuk dan benih di
Kota Tangerang Selatan.

Lanjutan...
Fokus
Penanaman
Modal
Bidang
•Infrastruktur:
Optimalisasi kapasitas dan kualitas infrastruktur yang saat ini sudah
tersedia.
• Pengembangan intrastruktur baru dan perluasan layanan infrastruktur
sesuai strategi peningkatan potensi ekonomi di masing-masing
wilayah.
• Pengintegrasian pembangunan infrastruktur nasional sesuai dengan
peran masing-masing wilayah dan jangkauan pelayanan infrastruktur.
• Percepatan pembangunan infrastruktur terutama pada wilayah sedang
berkembang dan belum berkembang.
• Percepatan pemenuhan kebutuhan infrastruktur melalui mekanisme
Fokus
Penanaman Modal Bidang Energi:
skema Kerjasama Pemerintah Swasta (KPS) atau non KPS.
• Optimalisasi potensi dan sumber energy baru dan terbarukan serta
mendorong penanaman modal infrastruktur energi untuk memenuhi
kebutuhan listrik.
• Peningkatan pangsa sumberdaya energi baru dan terbarukan untuk
mendukung efisiensi, konservasi, dan pelestarian lingkungan hidup
dalam pengelolaan energi.
• Pengurangan energi fosil untuk alat transportasi, listrik, dan industri
dengan substitusi menggunakan energi baru dan terbarukan
(renewable energy).
• Pemberian fasilitas, kemudahan, dan/atau insentif penanaman modal
serta dukungan akses pembiayaan domestik dan infrastruktur energi,
khususnya bagi sumber energi baru dan terbarukan.
• Pengembangan sektor strategis pendukung sektor energi, antara lain

f) Mendorong Persebaran Penanaman Modal
 Pengembangan
sentral-sentral
ekonomi
baru
melalui
pengembangan sektor-sektor strategis sesuai daya dukung
lingkungan dan potensi unggulan yang dimiliki.
 Pemberian fasilitas, kemudahan, dan/atau insentif penanaman
modal yang mendorong pertumbuhan penanaman modal.
 Pengembangan pusat-pusat pertumbuhan strategis, antar lain
dengan pola pendekatan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan
pengembangan Koridor Ekonomi Indonesia.
 Pengembangan sumber energy yang bersumber dari energy baru
dan terbarukan sehingga dapat mendorong pemerataan penanaman
modal di Indonesia.
 Percepatan pembangunan infrastruktur dengan mengembangkan
pola Kerjasama Pemerintah Swasta (KPS) dan non KPS yang di
integrasikan dengan rencana penanaman modal untuk sektor
tertentu yang strategis.
Kota Tangerang Selatan menetapkan kawasan strategis ekonomis yang
tertuang dalam Rencana Kawasan Strategis Kota, Rencana Tata Ruang
Wilayah (RTRW) adalah sebagai berikut :
 Kawasan strategis ekonomi : Bumi Serpong Damai, Alam Sutera dan
Bintaro Jaya.
 Kawasan strategis sosial budaya pada Kecamatan Ciputat.

g) Penanaman Modal yang Berwawasan Lingkungan
(green investment)

 Pengembangan
penanaman
modal
harus
menuju
pengembangan ekonomi hijau (green economy).
 Sinergi dengan kebijakan dan program pembangunan
lingkungan hidup, khususnya program pengurangan emisi
gas rumah kaca pada sektor kehutanan, transportasi,
industry, energy, dan limbah, serta program pencegahan
kerusakan keanekaragaman hayati.
 Pengembangan sektor-sektor prioritas dan teknologi yang
ramah lingkungan, serta pemanfaatan potensi sumber
energi baru dan terbarukan.
 Peningkatan penggunaan teknologi dan proses produksi
yang ramah lingkungan secara lebih terintegrasi, dari aspek
hulu hingga aspek hilir.
 Pengembangan wilayah yang memperhatikan tata ruang
dan daya dukung lingkungan.
 Pemberian
fasilitas,
kemudahan,
dan/atau
insentif
penanaman
modal
yang
mendorong
upaya-upaya
pelestarian lingkungan hidup.

6. PERKEMBANGAN INVESTASI DI
KOTA TANGERANG SELATAN
Data Jumlah Proyek Investasi PMA dan PMDN di Kota Tangerang Selatan Berdasarkan Izin
Penanaman Modal dan LKPM Tahun 2011-2015 (Per November 2015)

PMA

PMDN

PERKEMBANGAN INVESTASI DI KOTA TANGERANG SELATAN
Data Nilai Investasi Kota Tangerang Selatan Berdasarkan 7151 Perusahaan/ Proyek PMA, PMDN (Fasilitas) dan PMDN Badan
Usaha (Perusahaan Besar, Kecil, Menengah, Koperasi dan Perorangan Tahun 2015)
NO
STATUS
JUMLAH
KET
PROYEK/
NILAI INVESTASI
PERUSAHAAN
(Rp)
1
PMA*)
71
494.694.875.660
Realisasi
2
PMDN*)
9
3.943.625.600
Realisasi
3
PMDN**)
1773
10.637.889.413.220
4
PMDN
Usaha
Kecil
488
3.854.750.000
Menengah
5
PMDN
Berasal
dari
552
33.129.239.476
Koperasi
6
PMDN
(Badan
Usaha
maupun
Perorangan)
berdasarkan data dari
12
53.492.462.769
Disperindag menurut Ijin
Usaha Industri
JUMLAH
2899
11.227.004.366.725
• Diagram Investasi PMDN, Pelaku Usaha dan APBD Kota Tangerang Selatan di Luar Perizinan BKPM RI
10,637,889,413,220

00,000,000,000

00,000,000,000

00,000,000,000

00,000,000,000

00,000,000,000

00,000,000,000
0

3,310,112,505,939
3,854,750,000

33,129,239,476

53,492,462,769

Sumber: BKPM RI, KPMD, BP2T,
Dinas Koperasi dan Usaha Kecil
Menengah dan Disperindag Kota
Tangerang Selatan Tahun 2015 (data
diolah kembali

INDIKATOR KONDISI PEREKONOMIAN
KOTA TANGERANG SELATAN
 

Lapangan Usaha
Pertanian, Kehutanan, &
A Perikanan
Pertambangan dan
B Penggalian
C IIndustri Pengolahan
Pengadaan Listrik dan
D Gas
Pengadaan Air,
Pengelolaan Sampah,
E Limbah & Daur Ulang

2014
0.32%
0.00%
11.45
%
0.12%
0.04%
15.01
%

F Konstruksi
Perdagangan Besar &
Eceran; Reparasi Mobil & 17.56
G Sepeda Motor
%
Transportasi &
H Pergudangan
3.07%
Penyediaan Akomodasi &
I Makan Minum
3.36%
10.86
J Informasi & Komunikasi
%
K Jasa Keuangan & Asuransi 1.21%
16.21
L Real Estat
%
M,N Jasa Perusahaan
3.42%
Administrasi
Pemerintahan,
Pertahanan & Jaminan
O Sosial Wajib
1.25%
P Jasa Pendidikan
8.96%
Jasa Kesehatan &
Q Kegiatan Sosial
4.05%
R,S,
T,U Jasa lainnya
3.14%
Produk Domestik Regional 100.0
Bruto
%

Jasa Kesehatan & Kegiatan Sosial; 4.05% Jasa lainnya; 3.14% Pertanian, Kehutanan, & Perikanan; 0.32%Industri Pengolahan; 11.
Pengadaan
Listrik dan Gas; 0.12%
Jasa Pendidikan;
8.96%
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan & Jaminan Sosial Wajib; 1.25%
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah & Daur Ulang; 0.04%
Jasa Perusahaan; 3.42%
Konstruksi; 15.01%
Real Estat; 16.21%

Jasa Keuangan
& Asuransi;
1.21%
Perdagangan
Besar
& Eceran;
Reparasi Mobil & Sepeda Motor; 17.55%
Informasi & Komunikasi; 10.86% Penyediaan Akomodasi & Makan Minum; 3.36% Transportasi & Pergudanga

PELUANG DAN TANTANGAN
INDIKASI KEKUATAN, KELEMAHAN, ANCAMAN DAN
PELUANG
KEKUATAN/STRENGTHS

NO.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

ASPEK
Memiliki struktur Organisasi tersendiri dalam pengelolaan investasi
(Kantor Penanaman Modal Daerah / KPMD)
Letak lokasi yang strategis ditinjau dari letak yang berdampingan
dengan ibukota Jakarta
Jaringan Transportasi, telekomunikasi dan infrastruktur dasar
lainnya yang mendukung perkembangan ekonomi
Laju pertumbuhan industri tersier dan ketersediaan lahannya
untuk pengembangan
Potensi pengembangan industri primer dan ketersediaan lahannya
untuk pengembangan
Pertumbuhan UMKM di Kota Tangerang Selatan yang mampu
menyerap tenaga kerja pada sektor tersier
Jumlah penduduk yang besar dalam usia produktif
Memiliki daya dukung dalam konteks pengembangan dibidang
pendidikan dan kesehatan
KANTOR PENANAMAN MODAL DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN

LANJUTAN....

KELEMAHAN/WEAKNESS
NO.
1.

ASPEK
Keterbatasan sarana dan prasarana pemerintahan dalam konteks
optimalisasi pelayanan publik pada umumnya dan penciptaan iklim investasi
khususnya

2.

Kurang kegiatan pembukaan dan pencarian pasar untuk industri lokal yang
memanfaatkan kemajuan Teknologi Informasi

3.

Gunung es kerjasama antar pemerintah kecamatan, karena kurang
koordinasi dan informasi terkait dengan pengembangan ekonomi lokal

4.

Kurang ketersediaan marketing tools daerah dan kegiatan pembukaan dan
pencarian pasar untuk industri lokal yang memanfaatkan kemajuan
Teknologi Informasi

5.

Lemahnya daya saing SDM penduduk Kota Tangerang Selatan yang terampil
dan inovatif khususnya pada sejumlah kecamatan

6.

Belum efisiennya pengelolaan pendidikan dalam konteks pengembangan
teknologi dan lainnya yang memberikan daya dukung untuk pengembangan
investasi Kota Tangerang Selatan

7.

Tingkat pengangguran pada usia produktif dan keterbatasan lapangan kerja

KANTOR PENANAMAN MODAL DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN

LANJUTAN....

PELUANG/OPPORTUNITY
NO.

ASPEK

1.

Peluang pengembangan sektor perdagangan dan jasa

2.

Optimalisasi lembaga pendidikan sebagai teknologi transfer dan eksistensi
PUSPITEK untuk kepentingan penciptaan iklim investasi

3.

Daerah perbatasan sebagai lokasi pengembangan infrastruktur dan
pemukiman yang terintegrasi

4.

Potensi minat investor untuk berinvestasi di Kota Tangerang Selatan

5.

Adanya sejumlah masyarakat dan institusi pengembangan industri yang
mengglobalkan informasi dan ekonomi diwilayah Kota Tangerang Selatan

6.

Adanya gerakan reformasi birokrasi dan pengembangan pelayanan publik

7.

Gerakan Internationalisasi lembaga pendidikan dan kesehatan diwilayah
Kota Tangerang Selatan

KANTOR PENANAMAN MODAL DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN

LANJUTAN....

ANCAMAN/TREATH
NO.
1.

2.

ASPEK
Gangguan keamanan akibat instabilitas politik, sosial dan ekonomi, seperti
halnya budaya ORMAS dalam mengembangkan aktifitas yang berdampak
kepada high cost economy;
Masih adanya masyarakat miskin dan pengangguran usia produktif yang
kemudian mengorganisir eksistensi mereka pada wilayah kerja politik dan
ekonomi

3.

Masih rendahnya ketaatan kepada RTRW dalam pemanfaatan ruang dan
wilayah dan pengembangan wilayah pemukiman yang tidak ramah
lingkungan

4.

Pengendalian migrasi kependudukan

Keterangan
• Kekuatan dan Kelemahan merupakan indikasi lingkungan internal dalam organisasi yang bisa
dikendalikan.
• Peluang dan Ancaman merupakan indikasi lingkungan eksternal yang tidak pada kendali organisasi
atau tidak dapat dikelola oleh organisasi.

KANTOR PENANAMAN MODAL DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN

KEBIJAKAN DAN STRATEGI
Kebijakan dan Strategi menggunakan kekuatan untuk
memanfaatkan
Pemerintah Kota Tangerang
Selatan peluang
dapat mengembangkan data
terkait dengan base line ekonomi daerah dan komoditi berorientasi
ekspor, identifikasi komoditi, produk/jenis usaha unggulan daerah
Membuat perencanaan bisnis daerah
Mengembangkan informasi diatas untuk pembuatan marketing tools
daerah yang kemudian diciptakan dalam penjaringan calon investor
Kapasitas dan tata kelembagaan social capital

Kebijakan dan Strategi meminimalkan kelemahan untuk
memanfaatkan
peluang
Optimalisasi network
baik pihak pengusaha
swasta maupun pihak
pemerintah provinsi dan pusat melalui kerjasama publikasi potensi
daerah
yang
dimiliki
Kota
Tangerang
Membuat
situs
khusus
berbasis
webSelatan
dalam mempromosikan potensi
unggulan
Pembinaan, pengembangan dan pendampingan yang kontinyu dalam
rangka peningkatan daya saing SDM yang dimiliki oleh Kota
Tangerang
Melakukan Selatan
sinergi dengan lembaga pendidikan dalam upaya
optimalisasi dan transfer teknologi
KANTOR PENANAMAN MODAL DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN

Kebijakan dan Strategi menggunakan kekuatan untuk
ancaman
Optimalisasi lokasi mengatasi
strategis Kota
Tangerang Selatan dengan
menciptakan keamanan melalui pendekatan yang komprehensif
terhadap
ORMAS
Optimalisasi
sektor
UMKM
melalui
jaringan
transportasi,
telekomunikasi dan infrastruktur dasar lainnya guna meningkatkan
daya
serapkebijakan
tenaga kerja
Membuat
yang komprehensif dalam rangka meminimalisir
urbanisasi
Penegakan supremasi hukum kepada masyarakat yang tidak taat
aturan dalam pemanfaatan ruang dan wilayah pemukiman yang tidak
ramah lingkungan

Kebijakan dan Strategi meminimalkan kelemahan untuk
menghindari
Meningkatkan marketing
tools dalam ancaman
rangka optimalisasi penjaringan
calon
investor koordinasi antar pemerintah kecamatan
Meningkatkan
Meningkatkan sarana dan prasarana dalam meningkatkan pelayanan
publik dan penciptaan iklim investasi
Membuka peluang pasar buat industri lokal yang berbasis teknologi
KANTOR PENANAMAN MODAL DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN

TERIMA KASIH