NAMA NAMA ALLAH DALAM PERJANJIAN LAMA (1)

NAMA-NAMA ALLAH DALAM PERJANJIAN LAMA
Pendahuluan
Dunia perjanjian lama memuat sejarah penting mengenai penyataan Allah meskipun
belum lengkap sebelum kedatangan mesias yaitu Kristus digenapi. Hal yang menarik daripada
perjanjian lama adalah bagaimana Allah yang transenden -dalam kekudusan-Nya, seringkali
menampakkan diri-Nya secara langsung bagi orang-orang tertentu yang dipilih-Nya. Secara
analogi hal ini sulit untuk dipahami yaitu Allah dalam kekudusan-Nya yang tentunya tidak
dapat kompromi dengan dosa, namun terlibat aktif secara langsung kepada orang-orang
berdosa. Namun di sisi lain, kasih setia-Nya tetap tampak dalam penghukuman-Nya terhadap
umat-Nya itu. Muncul sebuah pertanyaan bahwa seperti apakah Allah itu?
Ada banyak penyebutan nama-nama tokoh-tokoh di dalam alkitab khususnya
perjanjian lama yang kemudian sekaligus menjelaskan sifat dan pengaruh dari tokoh itu
sendiri. Sifat dan pelayanan Mesias yang datang juga digambarkan dengan nama, Imanuel,
Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai (Yesaya 7:14; 9:5).
Kemudian tokoh-tokoh alkitab lainnya seperti Abram “bapa yang diagungkan” telah digantiNya menjadi Abraham “bapa segala bangsa.” Selanjutnya Yakub “Pengganti” diubah menjadi
Israel “yang bertekun dengan Allah” sesaat setelah pertemuannya dengan Allah di sungai
Yabok (Kejadian 32:28) dan juga perubahan nama Simon menjadi Petrus yang menunjuk
sifatnya yang baru yaitu “manusia batu karang” (Yohanes 1:42). Jika hal yang sama juga bisa
dilakukan, maka sebutan nama-nama Allah juga akan menolong untuk menjawab pertanyaan
di atas.