PROSES TRANSFORMASI PERTANIAN DAN PERUBA

EMBRYO VOL. 6 NO. 1

JUNI 2009

ISSN 0216-0188

PROSES TRANSFORMASI PERTANIAN
DAN PERUBAHAN SOSIAL PADA MASYARAKAT SAMIN
DI BOJONEGORO
Slamet Widodo Dosen Jurusan Agribisnis Fak. Pertanian Unijoyo

Abstract
The aim of this paper is to explain agricultural transformation in Samin society at Jepang
Subvillage, Margomulyo Village, Margomulyo Subdistrict, Bojonegoro Regency. Agricultural
transformation can be seen by the changing in production mode from subsistence to commercial.
Agricultural transformation can be identified by introduction of agricultural technology or
agricultural mechanization. It causes the changing of life style which is more consumptive.
Besides this, agricultural modernization reduces labour demand because of labour migration from
agriculture sector to others, especially industry and service sectors in big cities arround Jepang
Subvillage. It is interesting that traditional institutions, such as “sambatan” and “bawon” are still
exist in Samin society. Nowdays, Samin society has not applied a wage system yet in agricultural

activities.
Keywords ; agricultural transformation, modernization

kelompok etnik yang ada di Indonesia.

PENDAHULUAN
Pembangunan
dasarnya

adalah

pertanian

proses

Bahkan Pemerintah Propinsi Jawa Tengah

pada

telah mengakui masyarakat Samin ini


transformasi

sebagai salah satu kelompok etnik yang

pertanian, yaitu suatu proses perubahan

ada di Jawa Tengah dari empat etnik yang

pada berbagai aspek di bidang pertanian.

ada. Komunitas Samin ialah sekelompok

Perubahan tersebut tidak hanya berupa

orang

mekanisasi dan teknologi namun lebih jauh

kolonial


pertanian. Sebagai negara agraris, sebagian

sebagai

menggantungkan hidupnya dari bidang
demikian

Belanda.

Pada

masa

lalu

masyarakat

yang


ingin

besar yang dikuasai oleh elit penguasa.
Pada masyarakat pedesaan yang

sebagai proses transformasi pedesaan.

tingkat perkembangan ekonominya belum

Proses ini menyentuh seluruh lapisan

maju dan didominasi oleh sektor pertanian,

masyarakat di penjuru Indonesia.
Samin

Samin

membebaskan dirinya dari ikatan tradisi


proses

transformasi pertanian dapat dikatakan

Masyarakat

ajaran

masyarakat Samin dapat diidentifikasikan

besar penduduk pedesaan di Indonesia

Dengan

mengikuti

Surosentiko yang muncul pada masa

lagi pada kelembagaan ekonomi dan sosial


pertanian.

yang

transformasi pertaniannya sekaligus dapat

dengan

dipandang sebagai cerminan transformasi

berbagai tradisi dan budayanya serta

masyarakat desanya. Dalam pengertian

memiliki ciri-ciri yang diungkapkan oleh

yang lebih luas yang dikaitkan dengan

Barth (1996), bisa dikatakan salah satu


57

Proses Transformasi Pertanian ...

perekayaan

sosial-budaya

57 – 66

(Slamet Widodo)

Tjondronegoro (1978), mengungkapkan

pedesaan,

transformasi masyarakat pedesaan dapat

bahwa


dipandang sebagai proses modernisasi atau

pedesaan

pembangunan (Dumont dalam Pranadji,

pelapisan antara golongan pemimpin yang

1999).

mempunyai

Dalam

pembangunan,

sektor

modernisasi
telah


kelembagaan

berhasil

orientasi

menyusun

berbeda

kesatuan

dipandang sebagai leading sector-nya.

masyarakat lokal yang otonom sangat sulit

Pranadji

tentang


untuk dibuktikan. Pengambilan keputusan

yang

bersama sangat didominasi oleh kekuatan

transformasi

menjelaskan

ekonomi

berciri

pertanian

budaya

tradisional/subsisten

budaya

Tansformasi

Kesatuan

pemimpin kelembagaan modern desa.

agribisnis
berciri

Perubahan pola penguasaan tanah

modern/komersial.

dan hubungan kerja yang terjadi mengarah

ke

agribisnis

masyarakat.

dengan

pertanian atau kegiatan agribisnis dapat

(1995),

kecil

di

yang

agribisnis

di

pada

pedesaan

pola

hubungan

kapitalis.

merupakan respon dan antisipasi terhadap

Pembangunan pertanian yang dilaksanakan

tuntutan kemajuan untuk hidup lebih baik,

oleh pemerintah menghasilkan kapitalis-

dan globalisasi pasar. Dengan demikian

kapitalis baru yang menguasai alat-alat

proses

dipandang

produksi. Petani kecil dan buruh tani yang

sebagai gejala alamiah dan proses aktif

merupakan kelompok mayoritas akhirnya

dari sistem sosial yang berada di belakang

tetap harus menerima kenyataan berupa

kegiatan agribisnis di pedesaan.

“kekalahan”

transformasi

Hayami

dan

harus

Kikuchi

Indonesia

menjelaskan
pertanian

dan

kedudukan

yang

kaum

pemilik

modal.

dalam

Tujuan penelitian ini adalah untuk

penelitiannya yang dilakukan di daerah
pedesaan

terhadap

menerangkan

Filipina

proses

transformasi

modernisasi

pertanian dan gejala perubahan sosial

perluasan

budaya yang terjadi pada masyarakat

membawa

ekonomi pasar dan pertumbuhan penduduk

Samin.

Selain

menerangkan

diatas sumber dyaa tanah pertanian yang

perubahan

terbatas. Modernisasi pertanian membawa

penelitian

dampak pada tergantikannya tenaga kerja

menganalisis faktor penyebab perubahan

manusia dan hewan menjadi tenaga mesin

sosial budaya pada masyarakat Samin.

sosial
ini

juga

budaya

gejala
tersebut,

bertujuan

untuk

pertanian. Proses ini disertai perubahan
METODE PENELITIAN

dalam kelembagaan di desa, mengenai hak
milik lahan dan ikatan kontrak antara

Penelitian ini dilakukan pada bulan

petani, buruh tani dan pelaku lainnya di
desa

dan

kota

(Salim,

Maret hingga Juni tahun 2007 di Dusun

2002).

Jepang Desa Margomulyo Kecamatan

58

EMBRYO VOL. 6 NO. 1

Margomulyo
Penentuan

Kabupaten
daerah

JUNI 2009

HASIL DAN PEMBAHASAN

Bojonegoro.

penelitian

ini

Sejarah Masyarakat Samin

berdasarkan pertimbangan bahwa di lokasi
tersebut

merupakan

lokasi

Masyarakat Samin masih banyak

dimana

dijumpai dan mereka bertempat tinggal di

masyarakat Samin masih bertahan hingga

desa-desa

saat ini dengan berbagai tradisi dan
perilakunya
perubahan

serta
yang

dengan

dan Kudus. Masyarakat Samin sebenarnya
adalah etnis Jawa namun karena mereka

berdasarkan

memiliki tata cara kehidupan bahkan

informasi yang diperoleh dari responden

tradisi yang berbeda dengan masyarakat

sebelumnya (Arikunto, 1995). Pertama kali
yang

dilakukan

adalah

Jawa maka masyarakat Samin dianggap

menentukan

sebagai etnis tersendiri.

terlebih dahulu informan kunci. Informan
kunci

dipilih

pengetahuan

berdasarkan

mereka

terhadap

Pencetus ajaran Saminisme adalah

tingkat

Samin Surosentiko yang lahir di Blora

budaya

pada tahun 1859. Nama asli Samin

Samin serta kedekatannya dengan silsilah

Surosentiko

Samin Surosentiko.
ini

menggunakan

cucu

metode analisis deskriptif kualitatif yaitu
atau

berkuasa

lingkungan

hubungan antara fenomena yang dihadapi.
menganalisis

menggunakan
disusun

Kohar

yang

kata-kata
dalam

teks

Brotodiningrat

Bupati
pada

Sumoroto

tahun

sejak
keraton

yang
yang

1802-1826.

kecil

dididik

dengan

R
di

segala

perlawanan karena mengetahui rakyatnya
sengsara oleh penjajahan Belanda. Pada

Huberman (1992), bahwa analisis kualitatif

biasanya

R

kemewahan. Namun dalam hatinya timbul

data

berpedoman pada pandangan Milles dan

tetap

RM

Surowidjoyo

akurat mengenai fakta-fakta, sifat serta

dalam

dari

merupakan

menggambarkan

dengan kata-kata yang sistematis dan

Peneliti

adalah

merupakan anak dari R Surowidjoyo dan

Penelitian

mendeskripsikan

Kabupaten

Tengah tersebar di Kabupaten Blora, Pati

sampling. Metode ini merupakan prosedur
responden

wilayah

Timur. Sedangkan untuk wilayah Jawa

Responden

ditentukan dengan metode snow ball

penentuan

dalam

Bojonegoro dan Ngawi Propinsi Jawa

berbagai

terjadi.

ISSN 0216-0188

tahun 1840, R. Surowidjoyo meninggalkan

yang

keraton dan membentuk kelompok pemuda

yang

yang dinamakan Tiyang Sami Amin.

diperluas. Analisis kualitatif terdiri dari

Kelompok pemuda yang dipimpinnya ini

tiga alur kegiatan yang terjadi secara

melakukan berbagai perampokan terhadap

bersamaan antara reduksi data, penyajian

antek-antek Belanda dan membagikan

data dan penarikan kesimpulan.

hasilnya kepada orang miskin.

59

Proses Transformasi Pertanian ...

57 – 66

kepemimpinan Samin di Dusun Jepang

Tahun 1859 lahirlah R Kohar yang
kemudian
ayahnya

melanjutkan
dan

memakai

digantikan oleh anaknya, Hardjo Kardi

perjuangan
nama

(Slamet Widodo)

hingga saat ini.

Samin

Surosentiko atau Samin Anom. Berbagai
ajaran yang menyimpang dari kehidupan

Transformasi Pertanian
Transformasi

wajar etnis Jawa dan pembangkangan

pertanian

yang

penjajah

terjadi di Dusun Jepang tidak dapat lepas

Belanda terus disebarluaskan kepada para

dari peran pemerintah, terutama orde baru.

pengikutnya. Pada tanggal 8 Nopember

Kebijakan

1907, Samin Surosentiko ditangkap oleh

mengedepankan

Belanda dan diasingkan ke Digul. Empat

produksi

puluh hari sebelum penangkapan itu,

menggunakan berbagai teknologi. Tidak

Samin

mengherankan

terhadap

segala

kebijakan

Surosentiko

memproklamirkan

pemerintah
pada

yang
peningkatan

mengharuskan

apabila

selama

orde

untuk

pembangunan

dirinya sebagai Raja Tanah Jawa. Pada

pertanian

tahun 1914, Samin Surosentiko meninggal

gencarnya,

dalam pengasingannya.

pedesaan. Pembentukan kelompok tani

bahkan

baru

hingga

begitu
pelosok

Sepeninggal Samin Surosentiko,

serta berbagai program yang diarahkan

kepemimpinan Samin diwariskan kepada

untuk meningkatkan produktivitas hasil

Suro Kidin dan Mbah Engkrek. Suro Kidin

pertanian

adalah

Surosentiko,

pertanian yang digunakan juga telah maju,

sedangkan Mbah Engkrek adalah salah

hal ini terbukti dengan telah tersedianya

seorang murid setia Samin Surosentiko.

beberapa

Pola kepemimpinan pada masa ini tidak

Kelompok tani “Panggih Mulyo” telah

lagi bersifat sentralistik namun lebih

mempunyai mesin traktor sebanyak empat

bergantung

unit, pompa air sebanyak sembilan unit,

menantu

pada

Samin

pemimpin

lokal

di

terutama

mesin

beras.

Teknologi

pertanian

modern.

mesin perontok padi sebanyak satu unit

masing-masing wilayah.
adalah

dan sebuah mesin penggilingan padi.

Surokarto Kamidin, anak dari Suro Kidin.

Mesin-mesin modern ini sebagian besar

Surokarto Kamidin merupakan pemimpin

merupakan hasil bantuan dari pemerintah

Samin generasi ke-3 dan menetap di Dusun

melalui

Jepang. Surokarto Kamidin memegang

pertanian yang dilaksanakan di Dusun

kepemimpinan

peralihan

Jepang. Mekanisasi di bidang pertanian

pendudukan Belanda dan Jepang hingga

dimulai pada tahun 1997 atas bantuan

pada masa kemerdekaan. Pada tahun 1986,

pemerintah propinsi Jawa Timur. Saat itu

Surokarto Kamidin meninggal dunia dan

masyarakat

Generasi

berikutnya

pada

masa

60

proyek-proyek

Samin

di

pembangunan

Dusun

Jepang

EMBRYO VOL. 6 NO. 1

JUNI 2009

ISSN 0216-0188

mendapatkan bantuan berupa satu unit

luar. Berbagai program pembangunan

traktor dan dua unit mesin pompa air.

pertanian

yang

pemerintah

Selain mekanisasi, pertanian yang

dilaksanakan

telah

merubah

oleh
kondisi

dilaksanakan oleh masyarakat Samin juga

pertanian di masyarakat Samin. Proses

menggunakan

bahan-bahan

persentuhan dengan dunia luar membuat

seperti

dan

pupuk

anorganik

pestisida.

masyarakat

Namun

Samin

dapat

mengenal

penggunaannya masih dalam jumlah yang

berbagai teknologi baru yang telah lebih

terbatas. Masyarakat Samin menyadari

dulu berkembang. Masuknya teknologi

bahwa penggunaan bahan kimia secara

baru merupakan akibat dari keterbukaan

berlebih dapat merusak lingkungan. Untuk

pada

mencukupi kebutuhan unsur hara bagi

kepemimpinan

tanaman, masyarakat Samin menggunakan

Keterbukaan ini yang kemudian mampu

pupuk kandang sebagai bahan penyubur

merubah

tanah. Penggunaan pupuk kandang telah

terhadap masyarakat Samin. Berbagai

berlangsung sejak lama dan diwariskan

proyek pembangunan yang dilaksanakan

secara turun temurun, terlebih sudah

oleh pemerintah ternyata dapat berjalan

menjadi kebiasaan di daerah pedesaan

dengan

apabila petani memiliki hewan ternak.

Masyarakat Samin yang masih tetap

Hewan ternak ini selain digunakan sebagai

memegang teguh budaya non materialnya,

hewan

seperti

kerja

juga

dijadikan

sebagai

masyarakat

Mbah

berbagai

baik

nilai

menyebabkan

tabungan pada musim paceklik.

Samin

di

pada

Hardjo

pandangan

Dusun

dan

masa
Kardi.

negatif

Jepang

ini.

kepercayaan

keberhasilan

proyek

pembangunan tersebut.

Proses pembuatan pupuk kandang
mengalami pergeseran dari waktu ke

Modernisasi pertanian membawa

waktu. Pada masa lalu pembuatannya

dampak pada berkurangnya kebutuhan

dilakukan

tanpa

tenaga kerja. Tenaga kerja manusia dan

penambahan bahan lain, namun kini

hewan dapat digantikan oleh mesin-mesin

masyarakat Samin telah mengenal bahan

modern seperti traktor, pompa air dan

organik yang mampu meningkatkan mutu

mesin perontok padi. Ramalan Marx

pupuk kandang dan mempersingkat proses

tentang

pembuatannya. Pengetahuan ini diperoleh

kapitalis pada masyarakat Samin ternyata

dari tenaga penyuluh lapang yang bertugas

tidak terbukti. Konsep kepemilikan alat

di Desa Margomulyo.

produksi masih tetap mempertahankan

secara

sederhana

pembentukan

moda

produksi

yang

tradisi yang telah ada. Kepemilikan alat

terjadi pada masyarakat Samin tidak lepas

produksi didasarkan oleh kepemilikan

dari hubungan yang terjadi dengan dunia

komunitas, sehingga tidak ada satu pihak

Transformasi

pertanian

61

Proses Transformasi Pertanian ...

57 – 66

(Slamet Widodo)

pun yang akan menjadi penguasa alat

kehadiran teknologi di bidang pertanian,

produksi.

yang

namun di sisi lainnya mereka masih tetap

menyatakan adanya pembentukan kelas

memegang teguh nilai-nilai tradisional

baru sebagai akibat adanya teknologi tidak

yang mereka anut. Transformasi pertanian

terjadi pada masyarakat Samin.

yang terjadi hanya sebatas pada cara

Teori

kelas

Marx

produksi tanpa merubah struktur sosial

Masyarakat Samin tidak mengenal
konsep majikan dan buruh. Tenaga kerja

masyarakat.

yang dibutuhkan dalam proses produksi

terbentuk

pertanian dilaksanakan dengan cara-cara

pertanian, yaitu kelas pemilik tanah dan

tradisional. Kelembagaan gotong royong

buruh tani tidak terbentuk pada masyarakat

berupa

Samin.

sambatan

masih

senantiasa

Kelas-kelas
dengan

sosial

adanya

yang

tranformasi

Pespektif idealis yang memandang

terpelihara hingga saat ini. Kebutuhan
tenaga kerja dalam bidang pertanian

proses

perubahan

disebabkan

oleh

diperoleh dengan cara saling membantu

perubahan budaya non material tampaknya

antar

petani

secara

lebih bisa diterima apabila digunakan

pengupahan

dalam

untuk membedah kasus masyarakat Samin.

pertanian tidak dikenal dalam masyarakat

Perubahan budaya non material yang

Samin. Sebagai gantinya adalah pola saling

paling tampak adalah sikap keterbukaan

meminjam

sehingga

pada masyarakat Samin. Terlebih ketika

pengeluaran berupa upah tenaga kerja

pendidikan formal mulai masuk ke Dusun

digantikan juga dengan tenaga kerja.

Jepang.

rumah

bergiliran.

tangga

Pola

tenaga

kerja,

Nilai-nilai

Sambatan ini berlangsung mulai

yang

berlaku

pada

pada masa tanam hingga panen. Khusus

masyarakat Samin pada masa lampau

pada

merupakan

masa

panen,

tenaga

kerja

perwujudan

perlawanan

mendapatkan “upah” berupa sebagian dari

terhadap pemerintah kolonial Belanda.

hasil panen yaitu bawon. Model ini juga

Perlawanan

dapat diartikan sebagai suatu bentuk

masyarakat Samin tidak diwujudkan dalam

asuransi sosial masyarakat Samin. Ketika

bentuk perlawanan fisik, namun dalam

salah satu rumah tangga petani mengalami

bentuk

kegagalan

dapat

Samin menolak membayar pajak dan

mengandalkan hasil bawon dari rumah

berlaku seenaknya ketika menghadapi

tangga yang lain sebagai hasil “upah”

Belanda. Pembangkangan ini bahkan dapat

tenaga kerja yang diberikannya.

dikatakan sebagai bentuk perilaku yang

panen

Suatu

maka

yang

masih

menarik

yang

dilakukan

pembangkangan.

nyeleneh atau kurang waras.

ketika

masyarakat Samin di satu sisi menerima

62

oleh

Masyarakat

EMBRYO VOL. 6 NO. 1

Weber
wilayah

melihat

Eropa

JUNI 2009

bahwa

yang

pada

ISSN 0216-0188

Faktor Penyebab dan Proses Perubahan

mempunyai

Sosial Pada Masyarakat Samin

perkembangan industrial kapital pesat

Penyebab perubahan sosial dalam

adalah wilayah yang mempunyai penganut

perspektif materialis dan idealis pada

protestan. Bagi Weber, ini bukan suatu

dasarnya

kebetulan semata. Nilai-nilai protestan

menurut pandangan peneliti keduanya akan

menghasilkan etik budaya yang menunjang

saling melengkapi. Faktor material dan non

perkembangan

material tidak dapat dipisahkan karena

Protestan

industrial

Calvinis

pemikiran

keduanya memiliki peranan yang penting

protestan

yang

dalam perubahan sosial di masyarakat.

bekerja

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa

untuk

keras, hidup hemat dan menabung. Pada

terdapat

kondisi

menyebabkan

industrial

Namun

dasar

manusia

material

bertentangan.

merupakan

etika

menganjurkan

kapitalis.

saling

yang

kapital

hampir
ternyata

sama,

beberapa

faktor

perubahan

yang

sosial

pada

masyarakat Samin, yaitu :

tidak

1. Masuknya agama Islam di Dusun

berkembang di wilayah dengan mayoritas

Jepang.

Katholik, yang tentu saja tidak mempunyai

2. Masuknya teknologi.

etika protestan (Harper, 1989).

3. Migrasi

Harper (1989), menjelaskan bahwa

tenaga

kerja

yang

Lewy sependapat dengan Weber tentang

dilakukan oleh generasi muda

peranan ideologi dalam perubahan sosial.

masyarakat Samin.
4. Masuknya

Lewy mengambil contoh sejarah yang

informasi

melalui

menggambarkan bahwa nilai-nilai ideologi

media massa.

mempengaruhi

Dia

Masyarakat Samin pada dasarnya

pemberontakan

mengacu pada konsep agama atau ajaran

Puritan di Inggris, kebangkitan kembali

tradisional. Masyarakat Samin sendiri

Islam di Sudan, pemberontakan taiping dan

menamai agamanya sebagai “Ageman

bokser di China. Seperti halnya Weber,

Adam”.

Lewy tidak menyangkal bahwa kondisi

masyarakat

material mempengaruhi perubahan sosial.

agama Islam, namun mereka hanya sebatas

Namun demikian kita tidak dapat hanya

pada formalitas semata. Tekanan politik

memahami perubahan sosial yang terjadi

yang

hanya dari faktor material saja.

menyebabkan mereka mau tidak mau harus

menyebutkan

arah
adanya

perubahan.

Walaupun

kuat

Samin

sejak

orde

sudah

“memeluk”

pemerintahan

baru,

Soeharto

memilih menjadi “pemeluk” salah satu
agama yang diakui oleh pemerintah.
Terlebih label komunis menjadi salah satu

63

Proses Transformasi Pertanian ...

57 – 66

(Slamet Widodo)

bagi

dengan mudah mengakses informasi yang

masyarakat pada masa itu. Tekanan politik

berasal dari televisi. Hadirnya televisi

ini

Samin

membawa konsekuensi pada perubahan

“memeluk” Islam, namun sama tidak

budaya pada masyarakat Samin, terutama

menjalankan ajaran Islam dengan baik.

pada generasi muda. Penampilan serta

ancaman

yang

menakutkan

menyebabkan

masyarakat

ekspresi

Pemahaman Islam semakin lama
semakin

meningkat

terlebih

seni

generasi

muda

sudah

mengikuti selera generasi muda di kota-

dengan

kota besar.

masuknya informasi dari luar terutama
pada

Akses dengan masyarakat dan

pemahaman nilai Islam juga dipengaruhi

kebudayaan luar menjadi semakin mudah

oleh pengalaman yang diperoleh dari

dengan jalan yang telah diaspal. Mobilitas

kelompok masyarakat di luar Dusun

warga juga semakin meningkat, terlebih

Jepang. Banyaknya generasi muda yang

lagi banyak penduduk yang telah memiliki

melakukan migrasi ke kota-kota besar turut

kendaraan

mendukung perkembangan Islam di Dusun

daerah perkotaan menjadi lebih mudah

Jepang ini.

dilakukan. Pendidikan generasi muda juga

melalui

televisi.

Perubahan

mengalami

Teknologi yang berupa mekanisasi
pertanian

telah

membawa

dampak

perubahan

pada

masyarakat

Samin.

Masyarakat

harus beralih dari sektor pertanian ke
Apalagi

dan

Sebagaimana

shared

proverty

perubahan

juga

telah

membawa

yang

Dusun

akan

terus

berlangsung

seiring

pertanian yang dicirikan oleh perubahan
moda produksi dari yang semula subsisten
menjadi

(kemiskinan berbagi).
Listrik

di

perubahan yang terjadi berupa transformasi

bentuk involusi pertanian yang membawa
bentuk

Samin

dilaksanakan oleh pemerintah. Sejauh ini

yang

disampaikan oleh Geertz sebagai suatu

kepada

dengan

pembangunan “ala” modernisasi yang

dengan bertambahnya lahan pertanian yang
diusahakan.

seiring

Jepang telah mengalami banyak perubahan

semakin

bertambahnya penduduk tidak diimbangi

dapat

kemajuan

menuju

SIMPULAN

menyebabkan banyak tenaga kerja yang

lainnya.

Migrasi

lancarnya akses jalan di Dusun Jepang ini.

Berkurangnya kebutuhan tenaga kerja

sektor

bermotor.

komersialis.

Transformasi

pertanian yang terjadi ditandai pula dengan

sangat

besar

masuknya

bagi

mekanisasi

masyarakat Samin. Listrik mulai masuk ke

teknologi

pertanian

pertanian.

berupa

Mekanisasi

pertanian atau lebih tepatnya modernisasi

Dusun Jepang tahun 1997. Seiring dengan

pertanian merupakan salah satu kebijakan

masuknya listrik, masyarakat Samin dapat

pembangunan pertanian pemerintah orde

64

EMBRYO VOL. 6 NO. 1

JUNI 2009

ISSN 0216-0188

baru yang bertujuan untuk meningkatkan

akses informasi dan komunikasi di Dusun

produktivitas pertanian di Indonesia.

Jepang.
Arus migrasi yang terjadi di Dusun

Modernisasi pertanian membawa
kebutuhan

Jepang membawa dampak pada munculnya

tenaga kerja pada sektor pertanian. Siring

agen perubahan pada masyarakat Samin.

dengan modernisasi pertanian tersebut

Pelaku migrasi seringkali membawa nilai

semakin banyak warga masyarakat Samin

budaya baru yang mereka dapatkan dari

yang melakukan migrasi ke sektor non

daerah lain yang kemudian menyebar pada

pertanian terutama industri dan jasa di

masyarakat. Masuknya informasi dari luar

kota-kota besar di sekitar Dusun Jepang.

terutama

Suatu temuan yang menarik adalah tidak

menyebabkan perubahan pada masyarakat

berubahnya sistem kelembagaan sambatan.

Samin. Tingkat pendidikan masyarakat

Sampai saat ini masyarakat Samin tidak

Samin mengalami peningkatan dengan

menerapkan sistem kerja upahan pada

diaspalnya jalan yang menghubungkan

sektor pertaniannya.

Dusun Jepang dan daerah lain. Hubungan

dampak

pada

menurunnya

melalui

televisi

juga

sistem

dengan masyarakat lain lebih intensif,

kepercayaan masyarakat Samin berjalan

mobilitas penduduk di Dusun Jepang juga

dengan

semakin meningkat.

Perubahan

dalam

masuknya

Islam.

Keyakinan

ageman adam menjadi semakin luntur dan
digantikan

dengan

ajaran

SARAN

Islam.

Pemerintahan orde baru yang seringkali

Pembangunan yang dilaksanakan

memaksa warga negaranya untuk memeluk

oleh

salah satu agama yang diakui oleh
pemerintah
Samin

meyebabkan

harus

identik dengan westernisasi perlu ditinjau
ulang oleh pemerintah. Telah banyak

turun temurun. Pada awal orde baru, ajaran

penelitian yang menunjukkan bahwa nilai

Islam kurang berkembang di masyarakat

budaya

Samin. Islam hanya sebatas menjadi agama
saja.

Pemahaman

tetap

Model pembangunan ala modernisasi yang

sistem

kepercayaan yang telah dianutnya secara

formalitas

hendaknya

memperhatikan nilai-nilai kearifan lokal.

masyarakat

meninggalkan

pemerintah

tradisional

tidak

bertentangan

dengan pembangunan bahkan mendukung

Islam

pembangunan

mengalami peningkatan pada tahun 1980-

itu

sendiri.

Walaupun

dilema lokalitas masih menjadi kendal

an, dengan masuknya kegiatan dakwah

dalam memilih pemberdayaan sebagai

yang dilakukan oleh Departemen Agama.

sebuah konsep pembangunan alternatif

Perkembangan pemahaman Islam semakin

berbasis lokalitas, namun pemberdayaan

meningkat dengan semakin terbukanya

merupakan salah satu solusi menghadapi

65

Proses Transformasi Pertanian ...

57 – 66

keragaman

Isu

masyarakat

Indonesia.

(Slamet Widodo)

DAFTAR PUSTAKA

lokalitas menjadi sebuah isu yang menarik
Arikunto, S. 1995. Manajemen Penelitian.
Rineka Cipta. Jakarta.

untuk dijadikan bahan diskursus dalam
pencarian model pembangunan alternatif.
Sebagai

sebuah

bentuk

Barth, Frederik. 1996. Kelompok Etnis dan
Batasannya. UI Press. Jakarta.

perlawanan,

pemberdayaan mungkin akan mengalami
Harper, Charles L. 1989. Exploring Social
Change. Prentice Hall. New
Jersey.

berbagai resistensi dari berbagai pihak
yang tidak rela berbagi kekuasaan dengan
masyarakat.

Namun

trend

perubahan

Milles dan Huberman. 1992. Analisa Data
Kualitatif. UI Press. Jakarta.

model pembangunan berbasis lokalitas
mau tidak mau akan memaksa kita untuk

Pranadji, T. 1995. Wirausaha, kemitraan
Dan Pengembangan Agribisnis
Secara Berkelanjutan. Analisis
CSIS, XIV (5): 332-343. Center of
Strategic and International Studies.
Jakarta.

menerapkannya.
Penghargaan nilai-nilai lokal dan
kesetaraan antar umat manusia menjadi
sebuah misi mulia model pembangunan ala

, T. 1999. Perekayaan Sosio –
Budaya
Dalam
Percepatan
Tranformasi
Masyarakat
Pedesaan Secara Berkelanjutan.
Pusat Penelitian Sosial Ekonomi
Pertanian. Bogor.

pemberdayaan ini. Semoga kita dapat
membuat

sebuah

varian

model

pemberdayaan yang memiliki ciri keIndonesiaan, setelah kita mengalami “cuci
otak” oleh modernisasi.

Salim, Agus. 2002. Perubahan Sosial.
Tiara Wacana. Yogyakarta.
Tjondronegoro, Sediono MP. 1978. Social
Organization
and
Planed
Development in Rural Java.
Oxford University Press. New
York

66