PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN KEIKUTSERT

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN KEIKUTSERTAAN BELAJAR
DI TPA TERHADAP PRESTASI BELAJAR PAI SISWA
SD NEGERI 3 GEDANGAN WIROSARI GROBOGAN
TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PROPOSAL TESIS
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Melanjutkan
Penelitian Dalam Rangka Penyusunan Tesis
Program Studi Pendidikan Agama Islam
Oleh :
ZUBAIDI
No.Pokok : 12.MPI.025
NIRM

: 012.10.04.0478

PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA
2014

0


A. Judul Tesis
Pengaruh Motivasi Belajar Dan Keikutsertaan Belajar Di Tpa Terhadap
Prestasi Belajar Pai Siswa Sd Negeri 3 Gedangan Wirosari Grobogan Tahun
Pelajaran 2014/2015
B. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah salah satu sarana untuk mendewasakan anak didik
baik secara lahiriyah maupun batiniyah (jasmani dan rohani). Mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam (PAI) di Sekolah Dasar merupakan mata pelajaran
pokok dalam pembentukan akhlakul karimah peserta didik di dalam
kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu sangat penting bagi Pendidik dan
Peserta didik untuk saling memahami peran dan manfaat dalam proses belajar
mengajar Pendidikan Agama Islam agar proses pembelajaran bisa berhasil.
Keluarga merupakan lingkungan pertama yang memberikan dasar
pendidikan meliputi keyakinan beragama, nilai moral, aturan pergaulan, tata
karama, dan sikap hidup yang mendukung kehidupan bermasyarakat yang
baik, berbangsa dan bernegara, Lingkungan keluarga dijadikan sebagai
teladan dalam beribadah karena sejak awal anak dilahirkan, setiap waktu
diperlihatkan cara-cara beribadah, bermuamalah, sebagai modal kehidupan di
akhirat kelak.

Faktor yang mempengaruhi hasil belajar diantaranya motivasi
dipandang sebagai dorongan mental yang menggerakkan dan mengarahkan
perilaku manusia, termasuk perilaku belajar. Motivasi inilah yang mendorong
untuk berdisiplin dan bekerja keras guna mencapai apa yang dicita-citakan.1
Motivasi belajar sangatlah penting sebagai makna kejiwaan siswa
karena

dengan

motivasi

berprestasi

diharapkan

setiap

siswa

bertanggungjawab, mau belajar keras dan ikhlas untuk mencapai prestasi

yang baik seperti yang diharapkan pendidikan. Dengan demikian memiliki
motivasi belajar yang baik seorang siswa akan melaksanakan tugasnya
1 Justina Anggraeni, Hardian Marantika, Kiat Sukses dalam Study, (Bandung : Pioner
Jaya,)hal.1

1

dengan disiplin dan rasa tanggungjawab.2 Oemar Hamalik dalam bukunya
kurikulum dan pembelajaran, Motivasi dianggap penting dalam upaya belajar
dan pembelajaran dilihat dari segi fungsi dan nilainya atau manfaatnya.
Uraian diatas mungkin menunjukkan, bahwa motivasi mendorong timbulnya
tingkah laku dan mempengaruhi serta mengubah tingkah laku.3
Noehi Nasution motivasi adalah kondisi psikologis yang mendorong
seseorang untuk melakukan sesuatu. Jadi motivasi belajar adalah kondisi
psikologis yang mendorong seseorang untuk belajar, sehingga hasil belajar
pada umumnya meningkat jika motivasi untuk belajar meningkat.4
Pengertian motivasi dirumuskan sebagai proses yang menentukan
tingkatan kegaitan serta arah umum dari tingkah laku manusia, merupakan
konsep yang berkatian dengan konsep-konsep yang lain seperti, minat,
konsep diri, sikap dan sebagainya, sehingga dapat mempengaruhi siswa yang

dapat membangkitkan dan mengarahkan tingkah laku yang dimungkinkan
untuk ditampilkan oleh para siswa.5
Ada tiga hal kegunaan motivasi dalam proses pembelajaran :
1. Motivasi sangat berguna dalam menggerakkan suatu tindakan, dan
sebagai motor yang memberikan energy (kekuatan) kepada seseorang
untuk melakukan tugas.
2. Motivasi berguna juga di dalam menentukan arah perbuatan, yaitu kea rah
perwujudan suatu tujuan atau cita-cita.
3. Motivasi berguna juga dalam menentukan perbuatan-perbuatan yang
harus dilakukan dan perbuatan-perbuatan mana yang tidak dilakukan
dalam mencapai suatu tujuan.6
2 SardimanA.M, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta : PT Raja Grafindo
Persada, 2001),hal.3
3 Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran (Jakarta : Bumi Aksara,2007),hal.108
4 Noehi Nasution, Psikologi Belajar,(Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama,1993),hal.8
5 Eysenck dalam Slameto,Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya,(Jakarta : PT
Rineka Cipta, 2003),hal.170
6 Nashar, Peranan Motivasi dan Kemampuan Awal dalam Kegiatan Pembelajaran, (Jakarta :
Delia Press,2004),hal.37


2

Orang tua berkewajiban untuk mendidik anak-anaknya dalam
beragama yang benar. Dalam mendidik anak orang tua sebaiknya
memberikan contoh nyata dalam pengajaran agama, praktek ibadah, dan
praktek kegiatan sosial kemasyarakatan. Sehingga anak akan mengetahui
langsung sehingga mereka memahami dan bisa melaksanakannya, setelah itu
anak akan terbiasa dalam prakatek keagamaan. Kebiasaan baik yang
dibiasakan akan membentuk karakter anak yang baik pula, kebiasaan anak
terbentuk lebih banyak dipengaruhi oleh kebiasaan orang tuanya sehari-hari.
Peserta didik bisa berhasil dalam belajar juga dipengaruhi oleh faktor
lain yang juga tidak kalah penting yaitu motivasi belajar. Motivasi belajar
juga berperan penting dalam keberhasilan belajar siswa, karena motivasi
merupakan dorongan yang timbul dari dalam diri siswa secara sadar atau
tidak sadar yang bisa muncul dari dalam diri sendiri atau dari luar dirinya,
untuk melakukan tindakan dengan tujuan tertentu.
Motivasi adalah usaha–usaha yang menyebabkan seseorang atau
kelompok orang bergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai suatu
tujuan yang dikehendaki. Namun pada intinya bahwa motivasi merupakan
kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu.

Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya
penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan, menjamin kelangsungan
dan memberikan arah kegiatan belajar, sehingga diharapkan tujuan dapat
tercapai. Dalam kegiatan belajar, motivasi sangat diperlukan, sebab seseorang
yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar, tidak akan mungkin
melakukan aktivitas belajar.
Pendidikan Agama Islam sebagai mata pelajaran di sekolah
mempunyai peranan penting dalam menanamkan rasa takwa kepada Alloh
SWT. Pelajaran yang meliputi cara-cara beribadah seperti sholat, membaca Al
Qur’an menulis huruf Arab serta pelajaran cara berinteraksi sosial dan
bermuamalah yang benar sesuai dengan syariat Agama Islam. Pembelajaran
di sekolah dilaksanakan secara berjenjang dan berkesinambungan diatur

3

dalam jadwal yang telah ditentukan, sehingga pembelajaran bisa dilaksanakan
secara sistematis.
Orang tua juga harus membimbing anaknya untuk mencari tambahan
ilmu, atau referensi ilmu agama dengan belajar kepada Guru, Ustadz, Kyai di
sekolah nonformal seperti Madrasah Diniyah (Madin) Tapan Pendidikan Al

Qur’an (TPA) yang mengajarkan pendidikan agama secara lebih mendalam.
Sehingga anak nanti akan mempunyai wawasan dan kazanah keilmuan yang
lebih matang, untuk lebih memahami dan mempraktikan ibadah keagamaan
dan hubungan sosial dengan baik dan benar. Selain itu anak akan banyak
menyerap berbagai kajian bidang ilmu Pendidikan Agama Islam seperti Fiqih,
Akidah Akhlak, Ilmu Tajwid dan lain-lain.
Taman Pendidikan Al Qur’an (TPA) merupakan salah satu pendidikan
non formal yang pengelolaanya diasuh oleh Kyai, Ustad dan Ustadzah,
dengan model pembelajaran yang tidak terpengaruh oleh Kurikulum sekolah
formal. Pendidikan di Taman Pendidikan Al Qur’an (TPA) mengajarkan cara
membaca kitab Suci Al Qur’an dengan baik dan benar, pemahaman syariah
Agama Islam seperti pelajaran Fiqih, Tajwid, Akhlak, Tarikh (Sejarah Islam)
dengan mengedepankan pendidikan moral akhlakul karimah.
Pendidikan terhadap anak-anak sangat diperhatikan dalam Islam,
karena Islam memandang bahwa setiap anak dilahirkan dengan membawa
fitrah (potensi) yang di kembangkan melalui pendidikan. Pendidikan Agama
mempunyai fungsi dan peran yang lebih besar daripada pendidikan
umumnya. di Indonesia pendidikan Agama adalah bagian integral dari
pendidikan nasional sebagai satu kesatuan. DalamUndang-UndangRINo. 20
tahun 2003 dijelaskan bahwa :

“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia,

4

sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.”7
Pendidikan nasional tersebut dapat dipahami bahwa salah satu ciri
manusia Indonesia adalah beriman dan bertakwa serta berakhlak mulia.
Tujuan ini hanya dapat dicapai melalui Pendidikan Agama yang intensif dan
efektif8. Untuk hal ini pemerintah juga telah menetapkan peraturan tentang
pendidikan keagamaan yaitu pada pasal 30 Undang-Undang RI No. 20 tahun
2003 tentang sistem Pendidikan Nasional. Pada ayat 3 dan 4 pasal 30
Undang-Undang tersebut di jelaskan bahwa: “Pendidikan keagamaan dapat
diselenggarakan pada jalur pendidikan formal, non formal dan informal.
Pendidikan Keagamaan berbentuk pendidikan Diniyah, Pesantren, dan bentuk
lain yang sejenis.9

Peraturan tersebut menunjukan bahwa pemerintah juga memberikan
perhatian yang besar terhadap pendidikan Agama. Realisasi dari peraturan
tersebut salah satunya dapat dilihat dari berkembangnya sebuah lembaga
Pendidikan non formal berupa TPA yaitu lembaga pendidikan non formal
keagamaan untuk anak usia Sekolah Dasar. Keberadaan TPA diharapkan
dapat menjadi salah satu alternatif untuk menghadapai tantangan yang tengah
dihadapi Umat Islam di Indonesia.
Berdasarkan

deskripsi

permasalahan

diatas,

penulis

penulis

berkeinginan untuk melakukan penelitian dengan judul “PENGARUH

MOTIVASI BELAJAR DAN KEIKUTSERTAAN BELAJAR DI TPA
TERHADAP PRESTASI
GEDANGAN

BELAJAR

WIROSARI

PAI

GROBOGAN

SISWA SD
TAHUN

NEGERI

PELAJARAN

2014/2015”.


C. Rumusan Masalah
7 Undang-undang Republik Indonesia No. 22 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidiakan
Nasional, BAB II pasal 3 tentang Dasar, fungsi dan tujuan.
8 Dr. Zakiah Drajat, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, (Jakarta : Bumi Aksara,
2001), Cet : 2, hal. 171.
9 Undang-UndangRI

5

3

Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan tersebut, maka dapat
diambil perumusan masalah dalam penelitian ini diantaranya :
1. Bagaimana pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar PAI Siswa
Kelas V SD Negeri 3 Gedangan Wirosari Grobogan Tahun Pelajaran
2014/2015.?
2. Bagaimana pengaruh keikutsertaan belajar di TPA terhadap prestasi
belajar PAI Siswa Kelas V SD Negeri 3 Gedangan Wirosari Grobogan
Tahun Pelajaran 2014/2015.?
3. Bagaimana pengaruh motivasi belajar dan keikutsertaan belajar di TPA
terhadap prestasi belajar PAI Siswa Kelas V SD Negeri 3 Gedangan
Wirosari Grobogan Tahun Pelajaran 2014/2015.?

D. Tujuan Penelitian
Tujuan Penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar PAI
Siswa Kelas V SD Negeri 3 Gedangan Wirosari Grobogan Tahun
Pelajaran 2014/2015.
2. Untuk mengetahui pengaruh keikutsertaan belajar di TPA terhadap
prestasi belajar PAI Siswa Kelas V SD Negeri 3 Gedangan Wirosari
Grobogan Tahun Pelajaran 2014/2015.
3. Untuk mengetahui pengaruh motivasi belajar dan keikutsertaan belajar di
TPA terhadap prestasi belajar PAI Siswa Kelas V SD Negeri 3 Gedangan
Wirosari Grobogan Tahun Pelajaran 2014/2015.

E. Kegunaan Penelitian
Kegunaan penelitian ini adalah;

6

1. Bagi Sekolah yang diteliti, dapat diperoleh informasi tingkat kecerdasan
dan motivasi belajar siswa dan dapat dijadikan sebagai umpan balik bagi
para pengajar dalam upaya membimbing dan meningkatkan prestasi hasil
belajar siswa.
2. Bagi almamater
a. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi para guru untuk
meningkatkan efektifitas pembelajaran terutama motivasi belajar
siswa.
b. Penelitian ini diharapkan dapat merangsang para guru dan orang tua
dalam melakukan kerjasama guna meningkatkan keberhasilan belajar
siswanya.
3. Bagi umum
Penelitian

ini

membutuhkan,

diharapkan
terutama

bermanfaat

dalam

rangka

bagi

semua

meningkatkan

pihak

yang

kecerdasan

intelegensi, motivasi belajar siswa dan prestasi belajar siswa.
4. Bagi peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan untuk
pengembangan wawasan yang lebih luas dalam meningkatkan kecerdasan
intelegensi, motivasi belajar siswa dan prestasi belajar siswa.

F.

Kerangka Teori dan Hipotesis
1.

Kerangka Teori
a.

Pengertian Motivasi Belajar
Motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai
kekuatan yang terdapat dalam diri individu, yang menyebabkan
individu tersebut berbuat atau bertindak . Motif tidak dapat diamati
secara langsung tetapi dapat diintreprestasikan dalam tingkah

7

lakunya, berupa rangsangan, dorongan, atau pembangkit tenaga
munculnya suatu tingkah laku tertentu ((Uno , 2006 : 3)
W.S Winkel dalam bukunya Psikologi Pengajaran, motif
dibagi menjadi tiga yaitu motif biogenetis yaitu motif-motif Kata
"motif" diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang
untuk melakukan sesuatu (Sardiman, 2010 : 73) atau seperti
dikatakan oleh Sardiman dalam bukunya Psychology Understanding
of Human Behavior yang dikutip

Purwanto (2003 : 60) motif

adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk bertindak
melakukan sesuatu. Sedangkan Sutikno (2009 : 71) motif adalah
daya penggerak yang ada dalam diri seseorang untuk melakukan
aktivitas-aktivitas tertentu demi tercapainya suatu tujuan. Dengan
demikian motif adalah dorongan atau kekuatan dari dalam diri
seseorang yang dapat menggerakkan dirinya untuk melakukan
sesuatu.
Pengertian motivasi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang baik secara sadar
maupun tidak sadar untuk melakukan sesuatu perbuatan dengan
tujuan tertentu (KBBI, 2003 : 889). Pendapat-pendapat para ahli
tentang definisi motivasi diantaranya adalah Menurut Sardiman ,
(2010 : 102) motivasi adalah daya penggerak yang ada dalam diri
seseorang untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu segala
sesuatudemi tercapainya suatu tujuan.
Menurut Sutikno (2009 : 71) motivasi adalah perubahan
energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya
“feeling” dan di dahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan.
Selanjutnya Purwanto (2003 : 71) mengemukakan bahwa motivasi
adalah pendorong suatu usaha yang disadari untuk mempengaruhi
tingkah laku seseorang agar ia menjadi tergerak hatinya untuk
bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai prestasi atau tujuan

8

tertentu.
David McChelland et al , berpendapat bahwa : A motive is
the redintegration by a cue of a change in an affective situation ,
yang berarti motif merupakan implikasi dari hasil pertimbangan
yang telah dipelajari dengan ditandai suatu perubahan pada situasi
afektif. Berdasarkan teori motivasi yang telah dikemukakan di atas
dapat disimpulkan, motivasi merupakan dorongan yang timbul oleh
adanya rangsangan dari dalam maupun dari luar sehingga seseorang
berkeinginan untuk mengadakan perubahan tingkah laku atau
aktivitas tertentu yang lebih baik dari keadaan sebelumnya. Dari
beberapa pengertian yang dikemukakan oleh para ahli dapat
disimpulkan bahwa motivasi adalah suatu perubahan yang terdapat
pada diri seseorang untuk melakukan sesuatu guna mencapai tujuan.
Belajar adalah proses perubahan tingkah laku seseorang
setelah seseorang memperoleh informasi yang disengaja. Jadi
kegiatan belajar ialah upaya mencapai perubahan tingkah laku, baik
yang menyangkut aspek pengetahuan, ketrampilan maupun sikap.
Hal tersebut sesuai dengan rumusan pendapat Uno (2003 : 22)
tentang pengertian belajar: (1) memodifikasi atau memperteguh
kelakuan melalui pengalaman, (2) suatu proses perubahan
tingkah laku individu dengan lingkungannya, (3) perubahan
tingkah laku yang dinyatakan dalam penguasaan, penggunaan
dan penilaian, (4) belajar selalu menunjukkan suatu proses
perubahan perilaku atau pribadi seseorang berdasarkan praktik
atau pengalaman tertentu.
Motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling
mempengaruhi. Motivasi belajar dapat timbul karena faktor
instrinsik berupa hasrat dan keinginan berhasil dan dorongan
kebutuhan belajar, harapan akan cita-cita , Sedangkan faktor
ekstrinsiknya adalah adanya penghargaan , lingkungan belajar yang
kondusif. Kedua faktor tersebut disebabkan oleh rangsangan tertentu
sehingga seseorang berkeinginan untuk melakukan aktivitas belajar
yang lebih giat dan semangat.

9

Seperti yang dinyatakan Djamarah (2000 : 148) Dalam proses
belajar motivasi sangat diperlukan, sebab seseorang yang tidak
mempunyai motivasi dalam belajar tidak akan mungkin
melakukan aktivitas dalam kegiatan belajar. Hal ini merupakan
pertanda bahwa sesuatuyang akan dikerjakannya tidak
menyentuh kebutuhannya.
Berdasarkan uraian di atas

dapat disimpulkan, bahwa

motivasi belajar pada diri siswa akan nampak dalam aktivitas siswa
tersebut dalam kegiatan sehari harinya. Siswa yang termotivasi akan
lebih bisa mengikuti kegiatan belajar dibanding dengan siswa yang
tidak memiliki motivasi belajar.
Motivasi sangat berperan dalam belajar, siswa yang dalam
proses belajar mempunyai motivasi yang kuat dan jelas pasti akan
tekun dan berprestasi belajarnya. Makin tepat motivasi yang
diberikan, makin berprestasi pelajaran itu. Maka motivasi senantiasa
akan menentukan intensitas usaha belajar bagi siswa. Adapun fungsi
motivasi ada tiga, yaitu:
1) Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau
motor yang melepaskan energi.
2) Menentukan arah perbuatan yakni ke arah tujuan yang hendak
dicapai.
3) Menyeleksi perbuatan yakni menentukan perbuatan-perbuatan
apa yang harus dijalankan yang serasi guna mencapai tujuan itu
dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat
bagi tujuan tersebut (Sardiman, 2010 : 85).
Seorang siswa yang akan menghadapi ujian dengan harapan
dapat lulus, tentu akan melakukan kegiatan belajar dan tidak akan
menghabiskan waktunya untuk bermain atau membaca komik, sebab
tidak serasi dengan tujuan. Selain itu ada juga fungsi lain yaitu,
motivasi dapat berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian
prestasi, karena secara konseptual motivasi berkaitan dengan prestasi
atau prestasi belajar. Adanya motivasi yang baik dalam belajar akan

10

menunjukkan prestasi yang baik. Dengan kata lain, adanya usaha
yang tekun dan terutama didasari adanya motivasi, maka seseorang
yang belajar itu akan dapat melahirkan prestasi yang baik. Intensitas
motivasi seorang siswa akan sangat menentukan tingkat pencapaian
prestasi belajarnya.
Motivasi mendasari semua perilaku individu, bedanya pada
seseuatu perilaku mungkin dirasakan dan disadari pada perilaku lain
tidak, pada sesuatu perilaku sangat kuat dan pada perilaku lain
kurang. Bagi seorang guru atau pendidik peranan motivasi ini sangat
penting.Mendidik dan mengajar merupakan pekerjaan yang rumit
dan kompleks. Kompleks karena banyak hal yang harus difahami,
dipersiapkan dan dilakukan. Rumit karena subjek didik adalah
manusia yang serba misterius. Mendidik dan mengajar memerlukan
kesabaran, ketekunan dan ketelitian tetapi juga kelincahan dan
kreativitas. Semuanya itu membutuhkan adanyan motivasi mendidik
dan mengajar yang cukup tinggi dari seorang guru, agar ia tidak
lekas bosan dan putus asa.
Demikian juga halnya dengan proses belajar yang dijalani
siswa. Belajar merupakan proses yang panjang, ditempuh selama
bertahun-tahun. Belajar membutuhkan motivasi yang secara konstan
tetap tinggi dari para siswanya. Agar para siswa memiliki motivasi
yang tinggi, beberapa usaha perlu dilakukan oleh guru untuk
membangkitkan motivasi. Beberapa cara yang dapat dilakukan oleh
guru, untuk membangkitkan motivasi bealjar siswa , diantaranya
adalah :
a.

Menjelaskan tujuan belajar kepada siswa . Diawal pembelajaran
seharusnya guru terlebih dahulu menjelaskan mengenai tujuan
pembelajaran, khususnya yang akan dicapai oleh siswa.
Semakin jelas tujuan maka makin besar pula motivasi dalam
belajar.

11

b.

Hadiah. Berikan hadiah untuk siswa yang berprestasi. Hal ini
akan memacu semangat mereka untuk lebih semnagat lagi
dalam belajar.

c.

Saingan/Kompetensi.

Guru

berusaha

untuk

mengadakan

persaingan diantara siswanya untuk meningkatkan prestasi
belajarnya, berusaha mempebaiki hasil prestasi yang telah
dicapai sebelumnya.
d.

Pujian. Sudah sepantasnya siswa yang berprestasi untuk
diberikan pujian atau penghargaan. Tentunya pujian yang
sifatnya membangun.

e.

Hukuman. Hukuman bukan alat untuk menakut-nakuti anak,
tetapi untuk merubah cara berfikir anak. Bahwa setiap pekerjaan
(baik atau buruk) memiliki konsekwensi.

f.

Memberi perhatian maksimal ke siswa. Hal ini akan mendorong
siswa untuk berprestasi

g.

Memberi angka. Angka merupakan symbol prestasi yang
diperoleh siswa. Beri pengertian kepada anak bahwa prestasi
belajar dapat terpresentasikan dalam simbol angka.

h.

Pada saat menyampaikan pelajaran, upayakan untuk menyelipi
dengan humor atau cerita-cerita lucu.

i.

Membantu kesulitan belajar siswa secara individual atau
kelompok.

j.

Menggunakan metode yang bervariasi.

k.

Menggunakan media yang baik, serta harus sesuai dengan
tujuan.
(Sutikno , 2009 : 76)

b. PengertianTamanPendidikan Alquran (TPA)

12

TPA adalah lembaga pendidikan dan pengajaran Islam di luar
sekolah untuk anak-anak usia SD (7-12 tahun). Waktu atau jam
belajar mengajar TPA berlangsung sore hari, yaitu sebelum dan
sesudah waktu zuhur atau sebelum dan sesudah waktu ashar.
1) Visi, Misi, Tujuan, dan Target TPA
a) Visi TPA yaitu menyiapkan generasi Qur’ani menyongsong
masa depan gemilang.
b) Misi TPA yaitu misi pendidikan dan dakwah islamiyah.
c) Tujuan dan target TPA yaitu untuk menyiapkan anak didiknya
agar menjadi generasi Qurani.
2) Kurikulum TPA
Penyusunan kurikulum TPA mengacu pada asas-asas sebagai
berikut:10
1. Asas Agamis bersumber dari Al Quran dan Hadits
2. Asas filosofis berdasarkan pada sila pertama pancasila
3. Asas sosio cultural bersumber pada kenyataan bahwa
mayoritas bangsaIndonesiaberagama Islam
4. Asas Psikologis, secara psikologis Usia 4-12 tahun cukup
kondusif untuk menerima bimbingan membaca dan menghafal
Al-Quran, serta pemahaman nilai-nilai yang terkandung di
dalamnya.
c. Prestasi Belajar
Asal kata Prestasi belajar yaitu prestasi dan belajar. Prestasi
belajar adalah hasil yang telah dicapai (dilakukan). 11 sedangkan
pengertian

dari

belajar

adalah

suatu

aktivitas

mental

yang

menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman,
ketrampilan, dan nilai sikap.

10 U. Syamsudin, MZ, Panduan Kurikulum dan Pengajaran TKA-TPA, (Jakarta: LPPTKA
BKPRMI pusat, 2004) hal. 15-21.
11 W.S. Winkel. Psikologi Pengajaran, (Jakarta : PT. Gramedia, 1996), Cet: 4, hal.246.

13

Winkel

mendefinisikan

belajar

adalah

suatu

aktivitas

mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan
lingkungan, yang menghasilkan perubahan dalam pengetahuan,
pemahaman, ketrampilan dan nilai sikap perubahan dalam belajar
tersebut bersifat relative dan berbekas.6
Sumadi Suryabrata mendefinisikan bahwa belajar mengandung
tiga unsur pokok yaitu : Pertama, bahwa belajar itu membawa
perubahan, Kedua, bahwa perubahan tersebut pada intinya adalah
didapatkannya kecakapan baru, Ketiga, perubahan tersebut terjadi
karena adanya usaha.8
Dari beberapa definisi para ahli tentang pengertian belajar,
penulis dapat memahami dan menarik kesimpulan mengenai
pengertian belajar sebagai berikut :
Belajar adalah proses

perubahan

tingkah

laku akibat

pengalaman atau latihan secara sadar yang diusahakan oleh indera
manusia sebagai interaksi aktif dengan lingkungannya sehingga hasil
belajar tersebut menghasilkan tingkah laku yang permanen baik positif
atau negative menyangkut semua aspek kepribadian atau tingkah laku
manusia.
2.

Hipotesis
Penelitian kuantitatif, diperlukan adanya hipotesis penelitian.
Dalam pengertian secara teoritis, hipotesis adalah “jawaban sementara
terhadap masalah penelitian yang kebenarannya masih harus diuji secara
empiris.12 Hipotesis merupakan jawaban sementara atau dugaan jawaban
dari suatu masalah. Dari rumusan masalah diatas, peneliti dapat
mengajukan hipotesis “ bahwa ada pengaruh Motivasi belajar dan
keikutsertaan belajar di TPA Terhadap Prestasi belajar PAI Siswa SD
Negeri 3 Gedangan Wirosari Grobogan Tahun Pelajaran 2014-2015”.

12 Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian, (Jakarta : Rajawati, 2002),hal.69.

14

G. Metode Penelitian
1.

Jenis Penelitian
Penelitian yang dilakukan adalah penelitian kuantitatif yang
memiliki sifat dan bertujuan ada tidaknya pengaruh variable bebas
(independen) dengan variable terikat (dependen). Metode penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode penelitian survey.

2.

Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat yang dipakai oleh peneliti dalam meneliti obyek adalah SD
Negeri 3 Gedangan Wirosari Grobogan. Waktu pelaksanaan pada tahun
2014-2015 dengan meliputi uji coba instrument penelitian, pengumpulan
data, kemudikan dilakukan analisis data dan penulisan laporan.

3.

Populasi dan Sampel
a. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek/
subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya.13
Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa yang
menjadi populasi dalam penelitian ini adalah Keseluruhan siswa kelas
V di SD Negeri 3 Gedangan Wirosari Grobogan tahun pelajaran 20142015 yang berjumlah 35 Siswa.
b. Sampel
Sampel adalah sebagaian dari atau wakil populasi yang diteliti. 14
Sedangkan menurut Sugiyono, sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersbut. Bila populasi besar,
dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada
populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga, dan waktu, maka
peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu.

13 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung :
Alfabeta,2008) Cet : 4, hal. 80.
14 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta : Rineka
Cipta, 2006), Cet : 13, hal. 131.

15

Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat
diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari
populasi harus betul-betul representative (mewakili).18
Yang dijadikan sampel adalah siswa kelas V di SD Negeri 3
Gedangan Wirosari Grobogan Tahun Pelajaran 2014-2015 yang
berjumlah 35 siswa.
4. Variabel Penelitian
Variabel adalah “Semua obyek yang menjadi sasaran penelitian
disebut sebagai gejala. Gejala-gejala yang menunjukkan variasi, baik
dalam jenis maupun tingkatan”15 Dalam penelitian ini ada dua variable
yaitu :
a. Variabel Pengaruh
Variabel pengaruh disini yang dimaksud adalah motivasi
belajar dan pola belajar Pendidikan Agama Islam siswa SD Negeri
3 Gedangan Wirosari Grobogan Tahun Pelajaran 2014-2015 yang
selanjutnya disebut variable (X1 dan X2).
b. Variabel Terpengaruh
Variabel terpengaruh disini dimaksud adalah motivasi
belajar dan ikut serta belajar di TPA siswa SD Negeri 3 Gedangan
Wirosari Grobogan Tahun Pelajaran 2014-2015 yang selanjutnya
disebut variable (Y).
5. Metode Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data yang dapat dipertanggungjawabkan di
dalam penelitian ini, penulis menggunakan data-data atau keterangan
tentang cara mengadakan penelitian kepustakaan (Liberary Research)
dan penelitian lapangan ( Field Research). Adapun metode dalam field
research ini peneliti menggunakan beberapa metode antara lain
sebagai berikut :
a. Metode Angket (Kuesioner)
b. Metode Dokumentasi
15 Sutrisno Hadi, Metodologi Research III, (Yogyakarta : Andi Offset, 2004), hal. 250.

16

c. Metode Wawancara
d. Metode Observasi
6. Metode Analisis Data
Setelah data terkumpul, maka langkah selanjutnya adalah
menganalisa serta mengolah data tersebut. Dalam menganalisa data
hasil penelitian, penulis menggunakan rumus koefisien korelasi
product moment yaitu :
a. Analisis Pendahuluan
Yaitu dengan menggunakan cara menyusun tabel distribusi
frekuensi untuk setiap variable yang diperoleh dari hasil
penelitian.
Dengan ketentuan sebagai berikut :
1) Alternatif a diberi nilai 4
2) Alternatif b diberi nilai 3
3) Alternatif c diberi nilai 2
4) Alternatif d diberi nilai 1
b. Analisa Uji Hipotesa
Teknik analisis data yaitu menganalisis pengaruh antara dua
variable bebas dengan variable terikat, oleh karena itu analisis data
yang dipergunakan adalah teknik analisis korelasi. Namun
sebelum melakukan analisis korelasi, terlebih dahulu akan
dilakukan uji persyaratan yaitu uji normalitas dan uji linieritas.
Nana sudjana dalam bukunya cara belajar siswa aktif
mengemukakan pendapat bahwa “uji normalitas dilakukan untuk
mengetahui apakah data dari masing-masing variable bersifat
normal, apakah hubungan antara variable bersifat linear.16
Analisa yang digunakan untuk menguji kebenaran hipotesa
yang diajukan, yaitu dengan melaksanakan perhitungan antara
motivasi belajar dan pola belajar dengan prestasi belajar PAI siswa
16 Nana Sudjana, Cara Belajar Siswa Aktif,(Bandung : Sinar Baru Algasindo, 1989)
hal.310.

17

SD Negeri 3 Gedangan Wirosari Grobogan Tahun Pelajaran 20142015, dengan rumusan sebagai berikut :
(∑X) Y -

(∑X) (∑Y)
N

rxy =
(∑X)2
(∑Y)2
√ (X2 - N ) (∑Y2 - N )
Keterangan :
rxy

= Koefisian korelasi dari X dan Y

∑N

= Jumlah siswa yang dijadikan sampel

∑XY = Nilai hasil variable (perkalian X dan Y )
∑X

= Nilai variable pengaruh

∑Y

= Nilai variable terpengaruh 17

H. Sistematika Penelitian
Pada garis besarnya Tesis ini terdiri dari tiga bagian : muka, isi dan
akhir. Pada bagian muka tesis tercantum Halaman Judul Tesis, Lembar
Pengesahan, Motto, Abstrak, Kata Pengantar, Daftar Isi, Daftar Gambar,
Daftar Tabel dan Daftar Lampiran.
Bagian isi terdiri dari lima bab, sedangkan dari tiap-tiap bab terdir
dari beberapa sub bab yang selanjutnya dijelaskan sebagai berikut :
BAB I

PENDAHULUAN
Pada bab ini dikemukakan Latar Belakang Masalah, Rumusan
Masalah, Tujuan Penelitian, Kegunaan Penelitian, Kerangka Teori
dan Hipotesis, Metode Penelitian, Sistematika Penelitian

BAB II

MOTIVASI BELAJAR, KEIKUTSERTAAN BELAJAR DI TPA,
PRESTASI BELAJAR DAN PAI
DI dalam bab ini merupakan landasan teori terhadap permaslahan
yang memuat tentang : Motivasi Belajar, Keikutsertaan Belajar Di
TPA dan Prestasi Belajar.

17 Sutrisno Hadi, Bimbingan Menulis Skripsi dan Tesis, (Yogyakarta : Andi Offset, 1986)
hal. 294.

18

BAB III GAMBARAN UMUM SD NEGERI 3 GEDANGAN WIROSARI
GROBOGAN
Dalam bab ini akan dijelaskan tentang kondisi yang sebenarnya
obyek penelitian meliputi : Gambaran Umum Sd Negeri 3
Gedangan Wirosari Grobogan meliputi Identitas Sekolah, Sejarah
Berdirinya Sekolah, Visi, Misi dan Tujuan Sekolah, Sarana dan
Prasarana, Struktur Organisasi, Keadaan Guru, Krayawan dan
Siswa, Kemudian penyajian data khusus tentang Minat Belajar,
Motivasi Belajar dan Prestasi Belajar PAI.
BAB IV ANALISIS

PENGARUH

MOTIVASI

BELAJAR

DAN

KEIKUTSERTAAN BELAJAR DI TPA SISWA TERHADAP
PRESTASI BELAJAR PAI
Dalam bab ini

membahas tentang Analisis Pengaruh Motivasi

Belajar dan Keikutsertaan Belajar di TPA Siswa Terhadap Prestasi
Belajar PAI Siswa V SD Negeri 3 Gedangan Wirosari Grobogan
Tahun Pelajaran 2014/2015
BAB V

PENUTUP
Dalam bab ini merupakan bab terakhir yang meliputi : Kesimpulan
dan Saran-saran.

I.

Time Schedule
Time Schedule pada penulisan tesis ini adalah sebagai berikut :

N
o
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11

Kegiatan

Juni
1

2

Juli

3

Pengajuan Proposal
Revisi Proposal Tesis
Pelaksanaan Seminar
Proposal Tesis
Pelaksanaan Penelitian
Analisis Data
Penyimpulan data
Penyusunan Laporan Tesis
Revisi Laporan Tesis
Pelaksanaan Ujian Tesis
Revisi Hasil Ujian Tesis
Penggandaan Naskah Tesis

19

4

1

2 3 4 1

Agustus
2 3 4

September
1

2

3

4

J.

Kerangka Isi Tesis
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
D. Kegunaan Penelitian
E. Kerangka Teori dan Hipotesis
F. Metode Penelitian
G. Sistematika Penelitian

BAB II

MOTIVASI BELAJAR, KEIKUTSERTAAN BELAJAR DI
TPA

DAN

PRESTASI

BELAJAR

PENDIDIKAN

AGAMAISLAM
A. Motivasi Belajar
B. Minat Belajar
C. Prestasi Belajar
BAB III

GAMBARAN UMUM SD NEGERI 3 GEDANGAN
WIROSARI GROBOGAN
A. Gambaran umum SD Negeri 3 Gedangan Wirosari
Grobogan
B. Data Pengaruh Motivasi Belajar dan Keikutsertaan
belajar di TPA Siswa Terhadap Prestasi Belajar PAI
Siswa V SD Negeri 3 Gedangan Wirosari Grobogan

BAB IV

ANALISIS PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN
KEIKUTSERTAAN

BELAJAR

DI

TPA

SISWA

TERHADAP PRESTASI BELAJAR PAI
A. Analisis Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Prestasi
Belajar PAI Siswa Kelas V SD Negeri 3 Gedangan
Wirosari Grobogan ?
20

B. Analisis Pengaruh Keikutsertaan belajar di TPA Siswa
Terhadap Prestasi Belajar PAI Siswa Kelas V SD
Negeri 3 Gedangan Wirosari Grobogan ?
C. Analisis Pengaruh Motivasi Belajar dan Keikutsertaan
belajar di TPA Siswa Secara Bersama-sama Terhadap
Prestasi Belajar PAI Siswa Kelas V SD Negeri 3
Gedangan Wirosari Grobogan ?
BAB V

PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran

K. Daftar Pustaka
21

DAFTAR PUSTAKA
Anggraeni Justina, Hardian Marantika, Kiat Sukses dalam Study, Bandung :
Pioner Jaya
Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta :
Rineka Cipta
Eysenck dalam Slameto, Belajar dan Faktor - Faktor Yang Mempengaruhinya,
Jakarta : PT Rineka Cipta, 2003
Hadi, Sutrisno, Bimbingan Menulis Skripsi dan Tesis, Yogyakarta : Andi Offset,
1986.
Hadi,Sutrisno, Metodologi Research III, Yogyakarta : Andi Offset, 2004
Nashar, Peranan Motivasi dan Kemampuan Awal dalam Kegiatan Pembelajaran,
Jakarta : Delia Press,2004

Noehi Nasution, Psikologi Belajar, Jakarta : PT Gramedia Pustaka
Utama,1993
Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta : Bumi Aksara,2007
SardimanA.M, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta : PT Raja
Grafindo Persada, 2001
Sudjana, Nana, Cara Belajar Siswa Aktif, Bandung : Sinar Baru Algasindo, 1989
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Bandung :
Alfabeta,2008.
Suryabrata, Sumadi, Metodologi Penelitian, Jakarta : Rajawali, 2002
Syamsudin,U.MZ,Panduan Kurikulum dan Pengajaran TKA-PA,Jakarta:LPPTKA
BKPRMI Pusat,2004.Ed-Rev.
W.S. Winkel. Psikologi Pengajaran, Jakarta : PT. Gramedia, 1996, cet. Ke-4
Zakiyah, Darajat, Metodik Khusus Pengjaran Agama Islam, Jakarta : Bumi
Aksara, 2001, cet. Ke-2

L. Identitas Peneliti/Riwayat Hidup
22

DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama

: Zubaidi

Tempat, Tanggal Lahir

: Blora, 10 Maret 1987

No.Pokok

: 12.MPI.025

NIRM

: 012.10.04.0478

Program Studi

: Pendidikan Agama Islam S2

Program

: Pascasarjana UNU Surakarta

Alamat

: Desa Plosorejo RT.01 RW.01 Kec. Banjarejo Kab.
Blora

Riwayat Pendidikan :
1.

RA Plosorejo

Lulus Tahun 1993

2.

MIN Plosorejo

Lulus Tahun 2000

3.

MTs Hasanuddin Plosorejo

Lulus Tahun 2003

4.

SMK Ma’arif Blora

Lulus Tahun 2006

5.

STAI Shalahuddin Al Ayyubi Jakarta

Lulus Tahun 2010

Demikian, riwayat hidup ini penulis buat dengan sebenar-benarnya.
Blora, 21 Juni 2014
Penulis

Zubaidi

23

PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURAKARTA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
LEMBAR PENGESAHAN
Proposal Tesis Berjudul

: Pengaruh Motivasi Belajar dan Keikutsertaan
Belajar di TPA Siswa Terhadap Prestasi Belajar
PAI Siswa V SD Negeri 3 Gedangan Wirosari
Grobogan Tahun Pelajaran 2014/2015

Oleh

: Zubaidi

No. Pokok

: 12.MPI.025

NIRM

: 012.10.04. 0478

Pembimbing Utama

: ………………………………………………..

Pembimbing Pendamping

: Dr.H.A.Mufrod Teguh Mulyo,M.H.

Di Ujikan Tanggal

: 26 Juni 2014

Telah mengikuti Ujian Proposal Tesis dalam rangka melanjutkan Penelitian Tesis
pada Program Studi Pendidikan Islam
Surakarta, 26 Juni 2014
An.Direktur
Asisten Direktur I

Dr.H.A.Dardiri Hasyim

24