PERANAN PSIKOLOGI DALAM PENDIDIKAN docx
PERANAN PSIKOLOGI DALAM PENDIDIKAN
MAKALAH
DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS
MATA KULIAH
PSIKOLOGI PENDIDIKAN
DOSEN PENGAMPU : DRS. YUSRAN ADENIN, MA
OLEH
MUHAMMAD ANDRIAN
( No. Pokok: 3921.1.15 )
PPRODI / SEMESTER : PAI - IV A
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
JAM’IYAH MAHMUDIYAH
TANJUNG PURA
LANGKAT
2017
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis ucapkat atas kehadirat Allah yang maha
Esa atas ridho dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas
Makalah ini dengan penuh keyakinan serta usaha maksimal. Semoga dengan
terselesaikannya tugas ini dapat memberi pelajaran positif bagi kita semua.
Selanjutnya penulis juga ucapkan terima kasih kepada bapak dosen Drs.
Yusran Adenin, MA
mata kuliah Psikologi Pendidikan
yang telah
memberikan tugas Makalah ini kepada kami sehingga dapat memicu motifasi
kami untuk senantiasa belajar lebih giat dan menggali ilmu lebih dalam khususnya
mengenai “Peranan Psikologi dalam Pendidikan ” sehingga dengan ini kami
dapat menemukan hal-hal baru yang belum kami ketahui.
Terima kasih juga kami sampaikan atas petunjuk yang di berikan sehingga
penulis
dapat menyelasaikan tugas Makalah ini dengan usaha semaksimal
mungkin. Terima kasih pula atas dukungan para pihak yang turut membantu
terselesaikannya makalah ini, ayah bunda, teman-teman serta semua pihak yang
penuh kebaikan dan telah membantu penulis.
Terakhir kali sebagai seorang manusia biasa yang mencoba berusaha
sekuat tenaga dalam penyelesaian Makalah ini, tetapi tetap saja tak luput dari
sifat manusiawi yang penuh khilaf dan salah, oleh karena itu segenap saran
penulis harapkan dari semua pihak guna perbaikan tugas-tugas serupa di masa
datang.
1
Tanjung Pura, 29 Maret 2017
Penyusun
MUHAMMAD ANDRIAN
DAFTAR IS
2
KATA PENGANTAR...............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................1
C. Tujuan Pembahasan......................................................................................1
BAB II......................................................................................................................2
PEMBAHASAN......................................................................................................2
A. Pengertian Psikologi.....................................................................................2
B. Pengertian Pendidikan...................................................................................3
C. Pengertian Psikologi Pendidikan..................................................................4
D. Peran Pendidikan bagi Kehidupan Manusia.................................................5
E. Kedudukan Psikologi Pendidikan dalam Proses Pendidikan........................7
BAB III...................................................................................................................11
PENUTUP..............................................................................................................11
A. Kesimpulan.................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................12
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tugas pokok dari psikologi pendidikan tidak lain adalah
membantu
terciptanya
memperlancar
proses
situasi
belajar
pembelajaran
yang
antara
efektif
lain;
dan
melalui
mengerti anak atau peserta didik yang mempunyai potensi dan
perbedaan individual. Dalam kaitannya dengan belajar mengajar
psikologi
juga
mempunyai
peran
yang
sangat
penting
diantaranya adalah dalam proses perkembangan peserta didik,
cara belajar peserta didik dan cara pengambilan keputusan
untuk pengelolaan proses belajar mengajar.
Mengacu uraian tersebut di atas maka dalam makalah ini,
penulis
mencoba
merumuskan
untuk
mengupas
permasalahan
tersebut
lebih
dalam
dalam
dengan
sebuah
judul
makalah yaitu: “Peran Psikologi dalam Pendidikan”. Dengan
harapan agar dengan pengetahuan tersebut dapat membantu
serta
mengarahkan
individu
maupun
kelompok
untuk
meningkatkan efektifitas pembelajaran sehingga hasil yang
diperoleh dapat sesuai dengan tujuan pendidikan.
B. Rumusan Masalah
a.
b.
c.
d.
e.
Apa pengertian psikologi?
Apa pengertian Pendidikan?
Apa pengertian psikologi pendidikan?
Apa peran pendidikan bagi kehidupan manusia?
Apa kedudukan psikologi pendidikan dalam proses pendidikan?
1
C. Tujuan Pembahasan
a.
b.
c.
d.
e.
Untuk mengetahui
Untuk mengetahui
Untuk mengetahui
Untuk mengetahui
Untuk mengetahui
pengertian psikologi.
pengertian Pendidikan.
pengertian psikologi pendidikan.
peran pendidikan bagi kehidupan manusia .
kedudukan psikologi pendidikan dalam proses
pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Psikologi
Psikologi yang dalam istilah lama disebut ilmu jiwa itu berasal dari kata
bahasa Inggris psycology. kata psycology merupakan dua akar kata yang
bersumber dari kata greek (yunani), yaitu:1) psyche yang berarti jiwa;:2) logos
yang berarti ilmu. jadi, secara harfiah psikologi memang berarti ilmu jiwa.1
Bruno (1987) mengemukakan dalam buku karangan Muhibin Syah
(2015:9) yang berjudul psikologi pendidikan dengan pendekatan baru, membagi
pengertian psikologi dalam tiga bagian yang pada prinsipnya saling berhubungan.
Pertama, psikologi adalah studi (pendidikan) mengenai “ruh”. Kedua, psikologi
adalah ilmu pengetahuan mengenai “kehidupan mental”. ketiga, psikologi adalah
ilmu pengetahuan mengenai “tingkah laku” organisme.
Chaplin (1972) dalam dictionary of Psychology mengemukakan dalam
buku karangan Muhibin Syah (2015:9) yang berjudul psikologi pendidikan
dengan pendekatan baru, mendefinisikan psikologi sebagai ilmu pengetahuan
mengenai perilaku manusia dan hewan, juga penyelidikan terhadap organisme
dalam segala ragam dan kerumitannya ketika mereaksi arus dan perubahan dalam
sekitar dan peristiwa-peristiwa kemasyarakatan yang mengubah lingkungan.2
1 Muhibin Syah,Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan
Baru( Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.2015) hlm, 7
2 Ibid, hlm, 9
2
Secara singkat psikologi adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki dan
membahas tingkah laku terbuka dan tertutup pada manusia, baik selaku individu
maupun kelompok, dalam hubungannya dengan lingkungan. Lingkungan dalam
hal ini meliputi semua orang, barang, keadaan, dan kejadian yang ada di sekitar
manusia.
Dan menurut penulis psikologi adalah ilmu pengetahuan yang bersifat
ilmiah yang mempelajari kejiwaan manusia yang dipelajari dari gejala-gejala
tingkah laku yang dipengaruhi oleh faktor diri pribadi dan faktor luar diri
(lingkungan).
3
B. Pengertian Pendidikan
Pendidikan berasal dari kata “didik”, lalu kata ini mendapat awalan me
sehingga menjadi “mendidik”, artinya memelihara dan memberi latihan. Dalam
memelihara dan memberi latihan diperlukan adanya ajaran, tuntunan, dan
pimpinan mengenai akhlak dan kecerdasan fikiran (lihat Kamus Besar Bahasa
Indonesia, 1991;232). Selanjutnya, pengertian “pendidikan” menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia ialah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang
atau sekelompok orang dalam usaha mendewasakan manusiam melalui upaya
pengajaran dan pelatihan.
Menurut Muhibbin Syah Pendidikan adalah usah sadar
untuk menumbuhkembangkan potensi sumber daya manusia
(SDM)
melalui
kegiatan
pengajaran.
Sedangkan
menurut
pengertian yang lebih luas, pendidikan dapat diartikan sebagai
sebuah proses dengan metode-metode tertentu sehingga orang
memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan cara bertingkah
laku yang sesuai dengan kebutuhan. Dalam dictionary of
psychologi
pendidikan
procedures
which
are
diartikan
sebagai
employed
in
the
institutional
accomplihing
the
development of knowlege, habits, atitudes, etc, Usualy the term
is applied to formal institution. Jadi pendidikan berarti tahap
kegiatan yang bersifat kelembagaan yang dipergunakan untuk
menyempurnakan perkembangan individu dalam menguasai
pengetahuan, kebiasaan, sikap, dan sebagainya, yang dapat
berlangsung secara informal dan nonformal.3
Menurut UUSPN No. 20 tahun 2003 “Pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
3 Ibid,hlm,10-11
4
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara.
Merujuk pada pendapat di atas, penulis menyimpulkan bahwa pendidikan
merupakan suatu proses perubahan tingkah laku peserta didik dari tidak tahu
menjadi tahu, dari tidak terampil menjadi terampil dan usaha sadar manusia untuk
menjadi manusia yang lebih baik.
C. Pengertian Psikologi Pendidikan
Psikologi
pendidikan
menurut
sebagian
ahli
adalah
subdisiplin bukan psikologi itu sendiri. Salah seorang ahli yang
menganggap psikologi pendidikan sebagai Subdisiplin psikologi
terapan (applicable) adalah Arthur S. Reber seorang guru besar
psikologi pada Brooklyn College, university of New York City,
University of Brithis Colombia Canada dan pada juga University
Innsbruck Austria.
Menurutnya, psikologi pendidikan adalah
sebuah subdisiplin ilmu psikologi yang berkaitan dengan teori
dan masalah kependidikan yang dapat berguna dalam hal-hal
sebagi berikut.
1)
2)
3)
4)
4
Penerapan prinsip-prinsip belajar dalam kelas.
Pengembangan dan pembaharuan kurikulum.
Ujian dan evaluasi bakat dan kemampuan.
Sosialisasi proses-proses dan interaksi proses-proses tersebut
dengan pendayagunaan ranah kognitif
5) Penyelanggaraan pendidikan keguruan.
Sementara itu, Tardif mendefinisikan psikologi pendidikan
adalah
sebuah
bidang
study
yang
berhubungan
dengan
penerapan pengetahuan tentang perilaku manusia untuk usahausaha kependidikan. Sedangkan menurut Witherington dalam
bukunya yang diterjemahkan oleh M. Buchori memberikan
definisi psikologi pendidikan sebagai “A systematic study of the
4 Ibid,hlm,12
5
process and factors involved in the education of human being is
called educational psychology”, yaitu psikologi pendidikan adalah
study sistematis tentang proses - proses dan faktor - faktor yang
berhubungan dengan pendidikan manusia.5
Berdasarkan definisi yang telah dirumuskan oleh para ahli
berkaitan
tentang
psikologi
pendidikan,
maka
penulis
menyimpulkan bahwa psikologi pendidikan adalah cabang dari
ilmu psikologi yang diuraikan secara sistematis yang dalam
penelitiannya lebih menekankan pada masalah pertumbuhan dan
perkembangan anak, baik fisik maupun mental, yang sangat erat
hubungannya
dengan
masalah
pendidikan
terutama
yang
mempengaruhi proses dan hasil dari sebuah pembelajaran.
D. Peran Pendidikan bagi Kehidupan Manusia
Setiap manusia pasti mengalami dan melaksanakan pendidikan. Karena
pendidikan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Anak-anak menerima
pendidikan dari orang tuanya dan ketika anak-anak ini sudah dewasa dan
berkeluarga mereka juga akan mendidik anak-anaknya. Begitu pula di sekolah dan
perguruan tinggi, para siswa dididik oleh guru dan dosen. Jadi pendidikan tidak
dilakukan hanya di sekolah. Tetapi dimanapun dan kapanpun pendidikan dapat
dilaksanakan. Pendidikan bagi kehidupan manusia merupakan kebutuhan mutlak
yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Tanpa pendidikan sama sekali mustahil
suatu kelompok manusia dapat hidup berkembang sejalan dengan aspirasi (citacita) untuk maju, sejahtera dan bahagia menurut konsep pandangan hidup mereka.
Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan
merupakan usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi dirinya melalui
proses pembelajaran dan/ cara lain yang dikenal dan diakui oleh masyarakat.
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indosesia Tahun 1945 pasal 31 ayat (1)
5 Witherington, H.C, Educational Psychology, Terjemahan M. Buchori,
Jakarta: Aksara Baru, 1981, t.t.
6
menyebutkan bahwa setiap warga negara berhak mendapat pendidikan, dan ayat
(3) menegaskan bahwa pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan suatu
sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta
akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan
undang-undang. Untuk itu, seluruh komponen bangsa wajib mencerdaskan
kehidupan bangsa yang merupakan salah satu tujuan negara Indosesia.
Dictionary of education menyebutkan bahwa pendidikan adalah proses di
mana seseorang mengembangkan kemampuan sikap dan bentuk-bentuk tingkah
laku lainnya di dalam masyarakat di mana ia hidup, proses sosial di mana orang
dihadapkan pada pengaruh UU RI Nomor 20 Tahun 2003 mendefinisikan:
Pendidikan sebagai usaha sadar dan terncana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran sehingga peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara.
GBHN 1988 memberikan batasan tentang pendidikan nasional sebagai
berikut: pendidikan nasional yang berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia dan
berdasarkan Pancasila serta Undang-Undang Dasar 1945 diarahkan untuk
meningkatkan kecerdasan serta harkat dan martabat bangsa, mewujudkan manusia
serta masyarakat Indosesia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang
Maha Esa, berkualitas, dan mandiri sehingga mampu membangun dirinya dan
masyarakat sekelilingnya serta dapat memenuhi kebutuhan pembangunan nasional
dan bertanggung jawab atas pembengunan bangsa.6
Dari definis-definisi tersebut dapat ditekankan bahwa pendidikan tidak
hanya sekedar menjadikan peserta didik menjadi sopan, taat, jujur, hormat.
Ataupun hanya bermaksud agar peserta didik memiliki ilmu pengetahuan, seni
dan tehnologi. Pendidikan juga tidak hanya dipandang sebagai usaha pemberian
6 Made Pidarta. Landasan Kependidikan: Stimulus Ilmu Pendidikan
Bercorak Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta. 2007.hlm,32
7
informasi dan pembentukan keterampilan saja. Namun diperluas sehingga
mencakup usaha untuk mewujudkan keinginan, kebutuhan dan kemampuan
individu sehingga tercapai pola hidup pribadi dan sosial yang memuaskan.
Definisi tersebut juga menggambarkan manusia yang utuh sebagai tujuan
pendidikan. Pendidikan yang diharapkan terwujud oleh bangsa Indonesia tidak
hanya memperhatikan aspek jasmani, lingkungan yang terpilih dan terkontrol
(khususnya yang datang dari sekolah), sehingga dia dapat memperoleh atau
mengalami perkembangan kemampuan sosial dan kemampuan individu yang
optimum. tetapi juga aspek rohani, aspek diri dan sosial, aspek kognitif, afektif
dan psikomotoris, serta segi serba keterhubungan dengan dirinya (konsentris),
dengan lingkungan sosial dan alamnya (horisontal), dan dengan Tuhannya
(vertikal).
Mendidik adalah membantu peserta didik dengan penuh kesadaran, baik
dengan alat atau tidak, dalam kewajiban mereka mengembangkan dan
menumbuhkan diri untuk meningkatkan kemampuan serta peran dirinya sebagai
individu, anggota masyarakat dan ummat Tuhan. Sehingga tercipta situasi yang
mendorong peserta didik mau dan dapat belajar atas dasar keinginan dari dalam
dirinya sendiri untuk mengembangkan bakat, pribadi, potensi yang mengarah
pada hal positif.7
Maka dari itu, pelaksanaan pendidikan tidak dapat menyampingkan faktor
psikologis manusia, selain itu juga faktor lingkungan sekitar. Agar pendidikan
sebagai salah satu tujuan bangsa dan merupakan sektor yang paling penting dalam
pembangunan
nasional,
harus
difungsikan
semaksimal
mungkin
dalam
meningkatkan kualitas hidup, keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang
Maha Esa bangsa Indosesia.
7 Umar Tirtarahardja dan La Sulo. Pengantar Pendidikan.( Jakarta:
Rineka Cipta2005) hlm, 15
8
Jadi peran pendidikan menurut penulis sangat penting bagi kehidupan
manusia karna pendidikan merupakan usaha agar manusia dapat mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara melalui proses pembelajaran.
E. Kedudukan Psikologi Pendidikan dalam Proses
Pendidikan
Kedudukan psikologi pendidikan dalam dalam proses
pendidikan
mempunyai peranan yang sangat penting, karena pendidikan merupakan
lingkungan yang menjadi tempat saling berinteraksinya antar individu, baik antara
seorang guru dengan murid-muridnya maupun antara siswa yang satu dengan
yang lainnya. Pada interaksi tersebut terjadi proses psikologis yang sangat perlu
dipahami dan dijadikan landasan oleh para guru dalam memperlakukan siswa
secara tepat.
Para akhli Psikologi dan pendidikan pada umumnya berkeyakinan bahwa
dua orang anak (yang kembar sekalipun) tidak pernah memiliki respon yang sama
persis terhadap situasi mengajar belajar di sekolah. Keduanya sangat mungkin
berbeda dalam hal
pembawaan, kematangan, jasmani, intelegensi, dan
keterampilan. Anak –anak itu, seperti juga anak- anak lainnya, relatif berbeda
dalam berkepribadian sebagaimana yang tampak pada penampilan dan cara
berpikir atau memecahkan masalah masing-masing.
Para pendidik khususnya para guru sekolah, sangat diharapkan memiliki
pengetahuan mengenai pesikologi pendidikan yang memadai, agar dapat mendidik
para siswa melalui proses belajar mengajar yang berdayaguna dan berhasil guna.
Pengetahuan psikologi pendidikan bagi para guru berperan penting dalam
9
menyelenggarakan pendidikan di sekolah-sekolah. Hal ini disebabkan eratnya
hubungan antar psikologi dengan pendidikan.
Secara umum psikologi pendidikan rnerupakan alat bantu yang penting
bagi penyelenggara pendidikan dalam mencapai tujuan pendidikan yang telah
ditetapkan . Mengapa demikian? Karena prinsip yang terkandung dalam psikologi
pendidikan dapat dijadikan landasan berfikir dan bertindak mengelola proses
mengajar-belajar. Sedangkan proses tersebut,sebagaimana yang telah penyusun
singgung sebelumnya, adalah unsur tama dalam pelaksanaan setiap sistam
pendidikan.
Setidak-tidaknya ada 10 macarn kegiatan pendidikan yang rnemerlukan
prinsip-prinsip psikologi yakni: l) seleksi penerimaan baru; 2) perencanaan
pendidikan; 3) penyusunan kunknlum; 4) penelitian pendidikan; 5) administrasi
kependidikan; 6) pemilihan materi pelajaran,7) interaksi mengajar-belajar; 8)
pelayanan bimbingan dan penyuluhan; 9)metodologi mengajar 10). Pengukuran
dan evaluasi; Dalam menerapkan prinsip – prinsip psikologis tersebut, diperlukan
adanya figur-figur guru yang kompeten.8
Selanjutnya guru yang kornpeten dalam perspektif psikologi pendidikan
adalah guru yang mampu melaksanakan profesinya secara bertanggung jawab.
Adapun guru yang bertanggung
jawab adalah guru yang marnpu mengelola
proses mengajar-belajar sebaik-baiknya sesuai dengan prinsip – prinsip
psikologis.
Adapun pentingnya psikologi pendidikan bagi proses pendidikan
diantaranya adalah;
1. Proses Perkembangan Siswa
Di kalangan para guru dan orang tua 'siswa terkadang timbul pertanyaan
apakah perbedaan usia antara seorang siswa dengan siswa lainya yang membuat
8 Muhibin Syah, op.cit, hlm, 18-19
10
perbedaan substansial (bersifat inti) dalam hal merespons pengajaran. Pertanyaan
ini perlu dicari jawabannya' melalui pemahaman perkembangan siswa dan ciri-ciri
khas yang mengiringi tahapan perkembangan tersebut.
Tahapan - tahapan perkembangan yang lebih perlu. dipahami sebagai
bahan pertibangan pokok dalam penyelenggaraan proses mengajar – belajar
adalah tahapan-tahapan yang berhubungan dengan perkembangan ranah cipta para
siswa dalarn rnenjalani proses rnengajar-belajar dan pembelajaran rnateri tertentu,
serta dalam mengikuti proses mengajar- belajar yang dikelola guru kelas.
Disinilah peran dari seorang guru yang mampu menguasai psikologi
pendidikan yang dapat diterapkan agar ia bisa memahami perkembangan para
peserta didik.
2. Cara Belajar Siswa
Di mana pun proses pendidikan bedangsung, alasan utama kehadiran guru
adalah untuk membantu siswa agar belajar sebaik-baiknya. Oleh karna itu, adalah
hal esensial (pokok, dasar) bagi para guru untuk memahami sepenuhnya cara dan
tahapan belajar yang ada pada diri siswa satu persatu melalui psikologi
pendidikan.
3. Cara menghubungkan mengajar dengan belajar
Tugas utama guru sebagai pendidik sebagaimana ditetapkan oleh UndangUndang Sistem Pendidikan Nasional kita adalah mengajar.Secara singkat
mengajar adalah kegiatan menyampaikan pengajaran nilai-nilai moral yang
terkandung dalam pengetahuan tersebut kepada siswa. Agar kegiatan mengajar
ini diterima oleh para siswa guru perlu berusaha mernbangkitkan gairah dan
minat belajar mereka.9
Oleh karena itu, sebagai calon guru atau guru yang sedang bertugas. Anda
sangat diharapkan mengerti benar seluk-beluk mengajar baik dalam arti individual
(seperti remedial teaching/mengajar perbaikan bagi siswa bermasalah) maupun
9 Ibid,hlm, 20
11
dalam arti klasikal. Dalam hal ini, anda tentu dituntut pula untuk memahami
psikologi seorang anak agar proses transper dari a guru ke peserta didik dapat
berjalan dengan baik.
4. Pengambilan Keputusan untuk Pengelolaan PMB
Dalam mengelola sebuah proses mengajar-bélajar (PMB), seorang
guru dituntut untuk menjadi figur sentral (tokoh inti) yang kuat dan
berwibawa namun tetap bersahabat. Sebelum mengelola sébuah proses
mengajar belajar, Anda perlu rnerencanakan terlebih dahulu satuan bahan atau
materi dan tujuan-tujuan yang hendak dicapai. 10
`Sesuai perencanaan materi dan tujuan penyajiannya, Anda perlu
menetapkan kiat yang tepat untuk menyampaikan rnateri tersebut kepada para
siswa dalam situasi mengajar-belajar yang efisien,
Untuk memenuhi kebutuhan yang berkaitan dengan kegiatan di atas,
Anda dituntut untuk menempatkan
diri sebagai pengambil atau pembuat
keputusan yangpenuh perhitungan untung rugi ditinjau dari kajian psikologis.
Dalam hal ini psikologi pendidikan berperan agar nantinya penyusunan
PMB dapat sesuai dengan keadaan psikologis seorang anak sehiningga
pembelajaran dapat sesuai dengan tujuan pendidikan yang diinginkan.
10 Ibid,hlm, 21
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pemaparan diatas maka penulis menyimpulkan makalah yang
berjudul peranan psikologi dalam pendidikan sebagai berikut:
1. Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang bersifat ilmiah yang mempelajari
kejiwaan manusia yang dipelajari dari gejala-gejala tingkah laku yang
dipengaruhi oleh faktor diri pribadi dan faktor luar diri (lingkungan).
2. Pendidikan merupakan suatu proses perubahan tingkah laku peserta didik
dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak terampil menjadi terampil dan
usaha sadar manusia untuk menjadi manusia yang lebih baik.
3. Psikologi pendidikan adalah cabang dari ilmu psikologi
yang diuraikan secara sistematis yang dalam penelitiannya
lebih
menekankan
pada
masalah
pertumbuhan
dan
perkembangan anak, baik fisik maupun mental, yang
sangat erat hubungannya dengan masalah pendidikan
terutama yang mempengaruhi proses dan hasil dari
sebuah pembelajaran.
4. Peran pendidikan sangat penting bagi kehidupan manusia karna
pendidikan merupakan usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan negara melalui proses pembelajaran.
5. Kedudukan psikologi pendidikan dalam dalam proses
pendidikan
mempunyai peranan yang sangat penting, karena pendidikan merupakan
13
lingkungan yang menjadi tempat saling berinteraksinya antar individu,
baik antara seorang guru dengan murid-muridnya maupun antara siswa
yang satu dengan yang lainnya. Pada interaksi tersebut terjadi proses
psikologis yang sangat perlu dipahami dan dijadikan landasan oleh para
guru dalam memperlakukan siswa secara tepat.
14
DAFTAR PUSTAKA
Syah, Muhibin. 2015. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru.Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya.
H.C, Witherington, 1981. Educational Psychology, Terjemahan M. Buchori,
Jakarta: Aksara Baru.
Pidarta, Made.
2007. Landasan Kependidikan: Stimulus Ilmu Pendidikan
Bercorak Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.
Tirtarahardja, Umar dan La Sulo. 2005. Pengantar Pendidikan.( Jakarta: Rineka
Cipta.
15
MAKALAH
DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS
MATA KULIAH
PSIKOLOGI PENDIDIKAN
DOSEN PENGAMPU : DRS. YUSRAN ADENIN, MA
OLEH
MUHAMMAD ANDRIAN
( No. Pokok: 3921.1.15 )
PPRODI / SEMESTER : PAI - IV A
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
JAM’IYAH MAHMUDIYAH
TANJUNG PURA
LANGKAT
2017
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis ucapkat atas kehadirat Allah yang maha
Esa atas ridho dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas
Makalah ini dengan penuh keyakinan serta usaha maksimal. Semoga dengan
terselesaikannya tugas ini dapat memberi pelajaran positif bagi kita semua.
Selanjutnya penulis juga ucapkan terima kasih kepada bapak dosen Drs.
Yusran Adenin, MA
mata kuliah Psikologi Pendidikan
yang telah
memberikan tugas Makalah ini kepada kami sehingga dapat memicu motifasi
kami untuk senantiasa belajar lebih giat dan menggali ilmu lebih dalam khususnya
mengenai “Peranan Psikologi dalam Pendidikan ” sehingga dengan ini kami
dapat menemukan hal-hal baru yang belum kami ketahui.
Terima kasih juga kami sampaikan atas petunjuk yang di berikan sehingga
penulis
dapat menyelasaikan tugas Makalah ini dengan usaha semaksimal
mungkin. Terima kasih pula atas dukungan para pihak yang turut membantu
terselesaikannya makalah ini, ayah bunda, teman-teman serta semua pihak yang
penuh kebaikan dan telah membantu penulis.
Terakhir kali sebagai seorang manusia biasa yang mencoba berusaha
sekuat tenaga dalam penyelesaian Makalah ini, tetapi tetap saja tak luput dari
sifat manusiawi yang penuh khilaf dan salah, oleh karena itu segenap saran
penulis harapkan dari semua pihak guna perbaikan tugas-tugas serupa di masa
datang.
1
Tanjung Pura, 29 Maret 2017
Penyusun
MUHAMMAD ANDRIAN
DAFTAR IS
2
KATA PENGANTAR...............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................1
C. Tujuan Pembahasan......................................................................................1
BAB II......................................................................................................................2
PEMBAHASAN......................................................................................................2
A. Pengertian Psikologi.....................................................................................2
B. Pengertian Pendidikan...................................................................................3
C. Pengertian Psikologi Pendidikan..................................................................4
D. Peran Pendidikan bagi Kehidupan Manusia.................................................5
E. Kedudukan Psikologi Pendidikan dalam Proses Pendidikan........................7
BAB III...................................................................................................................11
PENUTUP..............................................................................................................11
A. Kesimpulan.................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................12
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tugas pokok dari psikologi pendidikan tidak lain adalah
membantu
terciptanya
memperlancar
proses
situasi
belajar
pembelajaran
yang
antara
efektif
lain;
dan
melalui
mengerti anak atau peserta didik yang mempunyai potensi dan
perbedaan individual. Dalam kaitannya dengan belajar mengajar
psikologi
juga
mempunyai
peran
yang
sangat
penting
diantaranya adalah dalam proses perkembangan peserta didik,
cara belajar peserta didik dan cara pengambilan keputusan
untuk pengelolaan proses belajar mengajar.
Mengacu uraian tersebut di atas maka dalam makalah ini,
penulis
mencoba
merumuskan
untuk
mengupas
permasalahan
tersebut
lebih
dalam
dalam
dengan
sebuah
judul
makalah yaitu: “Peran Psikologi dalam Pendidikan”. Dengan
harapan agar dengan pengetahuan tersebut dapat membantu
serta
mengarahkan
individu
maupun
kelompok
untuk
meningkatkan efektifitas pembelajaran sehingga hasil yang
diperoleh dapat sesuai dengan tujuan pendidikan.
B. Rumusan Masalah
a.
b.
c.
d.
e.
Apa pengertian psikologi?
Apa pengertian Pendidikan?
Apa pengertian psikologi pendidikan?
Apa peran pendidikan bagi kehidupan manusia?
Apa kedudukan psikologi pendidikan dalam proses pendidikan?
1
C. Tujuan Pembahasan
a.
b.
c.
d.
e.
Untuk mengetahui
Untuk mengetahui
Untuk mengetahui
Untuk mengetahui
Untuk mengetahui
pengertian psikologi.
pengertian Pendidikan.
pengertian psikologi pendidikan.
peran pendidikan bagi kehidupan manusia .
kedudukan psikologi pendidikan dalam proses
pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Psikologi
Psikologi yang dalam istilah lama disebut ilmu jiwa itu berasal dari kata
bahasa Inggris psycology. kata psycology merupakan dua akar kata yang
bersumber dari kata greek (yunani), yaitu:1) psyche yang berarti jiwa;:2) logos
yang berarti ilmu. jadi, secara harfiah psikologi memang berarti ilmu jiwa.1
Bruno (1987) mengemukakan dalam buku karangan Muhibin Syah
(2015:9) yang berjudul psikologi pendidikan dengan pendekatan baru, membagi
pengertian psikologi dalam tiga bagian yang pada prinsipnya saling berhubungan.
Pertama, psikologi adalah studi (pendidikan) mengenai “ruh”. Kedua, psikologi
adalah ilmu pengetahuan mengenai “kehidupan mental”. ketiga, psikologi adalah
ilmu pengetahuan mengenai “tingkah laku” organisme.
Chaplin (1972) dalam dictionary of Psychology mengemukakan dalam
buku karangan Muhibin Syah (2015:9) yang berjudul psikologi pendidikan
dengan pendekatan baru, mendefinisikan psikologi sebagai ilmu pengetahuan
mengenai perilaku manusia dan hewan, juga penyelidikan terhadap organisme
dalam segala ragam dan kerumitannya ketika mereaksi arus dan perubahan dalam
sekitar dan peristiwa-peristiwa kemasyarakatan yang mengubah lingkungan.2
1 Muhibin Syah,Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan
Baru( Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.2015) hlm, 7
2 Ibid, hlm, 9
2
Secara singkat psikologi adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki dan
membahas tingkah laku terbuka dan tertutup pada manusia, baik selaku individu
maupun kelompok, dalam hubungannya dengan lingkungan. Lingkungan dalam
hal ini meliputi semua orang, barang, keadaan, dan kejadian yang ada di sekitar
manusia.
Dan menurut penulis psikologi adalah ilmu pengetahuan yang bersifat
ilmiah yang mempelajari kejiwaan manusia yang dipelajari dari gejala-gejala
tingkah laku yang dipengaruhi oleh faktor diri pribadi dan faktor luar diri
(lingkungan).
3
B. Pengertian Pendidikan
Pendidikan berasal dari kata “didik”, lalu kata ini mendapat awalan me
sehingga menjadi “mendidik”, artinya memelihara dan memberi latihan. Dalam
memelihara dan memberi latihan diperlukan adanya ajaran, tuntunan, dan
pimpinan mengenai akhlak dan kecerdasan fikiran (lihat Kamus Besar Bahasa
Indonesia, 1991;232). Selanjutnya, pengertian “pendidikan” menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia ialah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang
atau sekelompok orang dalam usaha mendewasakan manusiam melalui upaya
pengajaran dan pelatihan.
Menurut Muhibbin Syah Pendidikan adalah usah sadar
untuk menumbuhkembangkan potensi sumber daya manusia
(SDM)
melalui
kegiatan
pengajaran.
Sedangkan
menurut
pengertian yang lebih luas, pendidikan dapat diartikan sebagai
sebuah proses dengan metode-metode tertentu sehingga orang
memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan cara bertingkah
laku yang sesuai dengan kebutuhan. Dalam dictionary of
psychologi
pendidikan
procedures
which
are
diartikan
sebagai
employed
in
the
institutional
accomplihing
the
development of knowlege, habits, atitudes, etc, Usualy the term
is applied to formal institution. Jadi pendidikan berarti tahap
kegiatan yang bersifat kelembagaan yang dipergunakan untuk
menyempurnakan perkembangan individu dalam menguasai
pengetahuan, kebiasaan, sikap, dan sebagainya, yang dapat
berlangsung secara informal dan nonformal.3
Menurut UUSPN No. 20 tahun 2003 “Pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
3 Ibid,hlm,10-11
4
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara.
Merujuk pada pendapat di atas, penulis menyimpulkan bahwa pendidikan
merupakan suatu proses perubahan tingkah laku peserta didik dari tidak tahu
menjadi tahu, dari tidak terampil menjadi terampil dan usaha sadar manusia untuk
menjadi manusia yang lebih baik.
C. Pengertian Psikologi Pendidikan
Psikologi
pendidikan
menurut
sebagian
ahli
adalah
subdisiplin bukan psikologi itu sendiri. Salah seorang ahli yang
menganggap psikologi pendidikan sebagai Subdisiplin psikologi
terapan (applicable) adalah Arthur S. Reber seorang guru besar
psikologi pada Brooklyn College, university of New York City,
University of Brithis Colombia Canada dan pada juga University
Innsbruck Austria.
Menurutnya, psikologi pendidikan adalah
sebuah subdisiplin ilmu psikologi yang berkaitan dengan teori
dan masalah kependidikan yang dapat berguna dalam hal-hal
sebagi berikut.
1)
2)
3)
4)
4
Penerapan prinsip-prinsip belajar dalam kelas.
Pengembangan dan pembaharuan kurikulum.
Ujian dan evaluasi bakat dan kemampuan.
Sosialisasi proses-proses dan interaksi proses-proses tersebut
dengan pendayagunaan ranah kognitif
5) Penyelanggaraan pendidikan keguruan.
Sementara itu, Tardif mendefinisikan psikologi pendidikan
adalah
sebuah
bidang
study
yang
berhubungan
dengan
penerapan pengetahuan tentang perilaku manusia untuk usahausaha kependidikan. Sedangkan menurut Witherington dalam
bukunya yang diterjemahkan oleh M. Buchori memberikan
definisi psikologi pendidikan sebagai “A systematic study of the
4 Ibid,hlm,12
5
process and factors involved in the education of human being is
called educational psychology”, yaitu psikologi pendidikan adalah
study sistematis tentang proses - proses dan faktor - faktor yang
berhubungan dengan pendidikan manusia.5
Berdasarkan definisi yang telah dirumuskan oleh para ahli
berkaitan
tentang
psikologi
pendidikan,
maka
penulis
menyimpulkan bahwa psikologi pendidikan adalah cabang dari
ilmu psikologi yang diuraikan secara sistematis yang dalam
penelitiannya lebih menekankan pada masalah pertumbuhan dan
perkembangan anak, baik fisik maupun mental, yang sangat erat
hubungannya
dengan
masalah
pendidikan
terutama
yang
mempengaruhi proses dan hasil dari sebuah pembelajaran.
D. Peran Pendidikan bagi Kehidupan Manusia
Setiap manusia pasti mengalami dan melaksanakan pendidikan. Karena
pendidikan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Anak-anak menerima
pendidikan dari orang tuanya dan ketika anak-anak ini sudah dewasa dan
berkeluarga mereka juga akan mendidik anak-anaknya. Begitu pula di sekolah dan
perguruan tinggi, para siswa dididik oleh guru dan dosen. Jadi pendidikan tidak
dilakukan hanya di sekolah. Tetapi dimanapun dan kapanpun pendidikan dapat
dilaksanakan. Pendidikan bagi kehidupan manusia merupakan kebutuhan mutlak
yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Tanpa pendidikan sama sekali mustahil
suatu kelompok manusia dapat hidup berkembang sejalan dengan aspirasi (citacita) untuk maju, sejahtera dan bahagia menurut konsep pandangan hidup mereka.
Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan
merupakan usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi dirinya melalui
proses pembelajaran dan/ cara lain yang dikenal dan diakui oleh masyarakat.
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indosesia Tahun 1945 pasal 31 ayat (1)
5 Witherington, H.C, Educational Psychology, Terjemahan M. Buchori,
Jakarta: Aksara Baru, 1981, t.t.
6
menyebutkan bahwa setiap warga negara berhak mendapat pendidikan, dan ayat
(3) menegaskan bahwa pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan suatu
sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta
akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan
undang-undang. Untuk itu, seluruh komponen bangsa wajib mencerdaskan
kehidupan bangsa yang merupakan salah satu tujuan negara Indosesia.
Dictionary of education menyebutkan bahwa pendidikan adalah proses di
mana seseorang mengembangkan kemampuan sikap dan bentuk-bentuk tingkah
laku lainnya di dalam masyarakat di mana ia hidup, proses sosial di mana orang
dihadapkan pada pengaruh UU RI Nomor 20 Tahun 2003 mendefinisikan:
Pendidikan sebagai usaha sadar dan terncana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran sehingga peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara.
GBHN 1988 memberikan batasan tentang pendidikan nasional sebagai
berikut: pendidikan nasional yang berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia dan
berdasarkan Pancasila serta Undang-Undang Dasar 1945 diarahkan untuk
meningkatkan kecerdasan serta harkat dan martabat bangsa, mewujudkan manusia
serta masyarakat Indosesia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang
Maha Esa, berkualitas, dan mandiri sehingga mampu membangun dirinya dan
masyarakat sekelilingnya serta dapat memenuhi kebutuhan pembangunan nasional
dan bertanggung jawab atas pembengunan bangsa.6
Dari definis-definisi tersebut dapat ditekankan bahwa pendidikan tidak
hanya sekedar menjadikan peserta didik menjadi sopan, taat, jujur, hormat.
Ataupun hanya bermaksud agar peserta didik memiliki ilmu pengetahuan, seni
dan tehnologi. Pendidikan juga tidak hanya dipandang sebagai usaha pemberian
6 Made Pidarta. Landasan Kependidikan: Stimulus Ilmu Pendidikan
Bercorak Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta. 2007.hlm,32
7
informasi dan pembentukan keterampilan saja. Namun diperluas sehingga
mencakup usaha untuk mewujudkan keinginan, kebutuhan dan kemampuan
individu sehingga tercapai pola hidup pribadi dan sosial yang memuaskan.
Definisi tersebut juga menggambarkan manusia yang utuh sebagai tujuan
pendidikan. Pendidikan yang diharapkan terwujud oleh bangsa Indonesia tidak
hanya memperhatikan aspek jasmani, lingkungan yang terpilih dan terkontrol
(khususnya yang datang dari sekolah), sehingga dia dapat memperoleh atau
mengalami perkembangan kemampuan sosial dan kemampuan individu yang
optimum. tetapi juga aspek rohani, aspek diri dan sosial, aspek kognitif, afektif
dan psikomotoris, serta segi serba keterhubungan dengan dirinya (konsentris),
dengan lingkungan sosial dan alamnya (horisontal), dan dengan Tuhannya
(vertikal).
Mendidik adalah membantu peserta didik dengan penuh kesadaran, baik
dengan alat atau tidak, dalam kewajiban mereka mengembangkan dan
menumbuhkan diri untuk meningkatkan kemampuan serta peran dirinya sebagai
individu, anggota masyarakat dan ummat Tuhan. Sehingga tercipta situasi yang
mendorong peserta didik mau dan dapat belajar atas dasar keinginan dari dalam
dirinya sendiri untuk mengembangkan bakat, pribadi, potensi yang mengarah
pada hal positif.7
Maka dari itu, pelaksanaan pendidikan tidak dapat menyampingkan faktor
psikologis manusia, selain itu juga faktor lingkungan sekitar. Agar pendidikan
sebagai salah satu tujuan bangsa dan merupakan sektor yang paling penting dalam
pembangunan
nasional,
harus
difungsikan
semaksimal
mungkin
dalam
meningkatkan kualitas hidup, keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang
Maha Esa bangsa Indosesia.
7 Umar Tirtarahardja dan La Sulo. Pengantar Pendidikan.( Jakarta:
Rineka Cipta2005) hlm, 15
8
Jadi peran pendidikan menurut penulis sangat penting bagi kehidupan
manusia karna pendidikan merupakan usaha agar manusia dapat mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara melalui proses pembelajaran.
E. Kedudukan Psikologi Pendidikan dalam Proses
Pendidikan
Kedudukan psikologi pendidikan dalam dalam proses
pendidikan
mempunyai peranan yang sangat penting, karena pendidikan merupakan
lingkungan yang menjadi tempat saling berinteraksinya antar individu, baik antara
seorang guru dengan murid-muridnya maupun antara siswa yang satu dengan
yang lainnya. Pada interaksi tersebut terjadi proses psikologis yang sangat perlu
dipahami dan dijadikan landasan oleh para guru dalam memperlakukan siswa
secara tepat.
Para akhli Psikologi dan pendidikan pada umumnya berkeyakinan bahwa
dua orang anak (yang kembar sekalipun) tidak pernah memiliki respon yang sama
persis terhadap situasi mengajar belajar di sekolah. Keduanya sangat mungkin
berbeda dalam hal
pembawaan, kematangan, jasmani, intelegensi, dan
keterampilan. Anak –anak itu, seperti juga anak- anak lainnya, relatif berbeda
dalam berkepribadian sebagaimana yang tampak pada penampilan dan cara
berpikir atau memecahkan masalah masing-masing.
Para pendidik khususnya para guru sekolah, sangat diharapkan memiliki
pengetahuan mengenai pesikologi pendidikan yang memadai, agar dapat mendidik
para siswa melalui proses belajar mengajar yang berdayaguna dan berhasil guna.
Pengetahuan psikologi pendidikan bagi para guru berperan penting dalam
9
menyelenggarakan pendidikan di sekolah-sekolah. Hal ini disebabkan eratnya
hubungan antar psikologi dengan pendidikan.
Secara umum psikologi pendidikan rnerupakan alat bantu yang penting
bagi penyelenggara pendidikan dalam mencapai tujuan pendidikan yang telah
ditetapkan . Mengapa demikian? Karena prinsip yang terkandung dalam psikologi
pendidikan dapat dijadikan landasan berfikir dan bertindak mengelola proses
mengajar-belajar. Sedangkan proses tersebut,sebagaimana yang telah penyusun
singgung sebelumnya, adalah unsur tama dalam pelaksanaan setiap sistam
pendidikan.
Setidak-tidaknya ada 10 macarn kegiatan pendidikan yang rnemerlukan
prinsip-prinsip psikologi yakni: l) seleksi penerimaan baru; 2) perencanaan
pendidikan; 3) penyusunan kunknlum; 4) penelitian pendidikan; 5) administrasi
kependidikan; 6) pemilihan materi pelajaran,7) interaksi mengajar-belajar; 8)
pelayanan bimbingan dan penyuluhan; 9)metodologi mengajar 10). Pengukuran
dan evaluasi; Dalam menerapkan prinsip – prinsip psikologis tersebut, diperlukan
adanya figur-figur guru yang kompeten.8
Selanjutnya guru yang kornpeten dalam perspektif psikologi pendidikan
adalah guru yang mampu melaksanakan profesinya secara bertanggung jawab.
Adapun guru yang bertanggung
jawab adalah guru yang marnpu mengelola
proses mengajar-belajar sebaik-baiknya sesuai dengan prinsip – prinsip
psikologis.
Adapun pentingnya psikologi pendidikan bagi proses pendidikan
diantaranya adalah;
1. Proses Perkembangan Siswa
Di kalangan para guru dan orang tua 'siswa terkadang timbul pertanyaan
apakah perbedaan usia antara seorang siswa dengan siswa lainya yang membuat
8 Muhibin Syah, op.cit, hlm, 18-19
10
perbedaan substansial (bersifat inti) dalam hal merespons pengajaran. Pertanyaan
ini perlu dicari jawabannya' melalui pemahaman perkembangan siswa dan ciri-ciri
khas yang mengiringi tahapan perkembangan tersebut.
Tahapan - tahapan perkembangan yang lebih perlu. dipahami sebagai
bahan pertibangan pokok dalam penyelenggaraan proses mengajar – belajar
adalah tahapan-tahapan yang berhubungan dengan perkembangan ranah cipta para
siswa dalarn rnenjalani proses rnengajar-belajar dan pembelajaran rnateri tertentu,
serta dalam mengikuti proses mengajar- belajar yang dikelola guru kelas.
Disinilah peran dari seorang guru yang mampu menguasai psikologi
pendidikan yang dapat diterapkan agar ia bisa memahami perkembangan para
peserta didik.
2. Cara Belajar Siswa
Di mana pun proses pendidikan bedangsung, alasan utama kehadiran guru
adalah untuk membantu siswa agar belajar sebaik-baiknya. Oleh karna itu, adalah
hal esensial (pokok, dasar) bagi para guru untuk memahami sepenuhnya cara dan
tahapan belajar yang ada pada diri siswa satu persatu melalui psikologi
pendidikan.
3. Cara menghubungkan mengajar dengan belajar
Tugas utama guru sebagai pendidik sebagaimana ditetapkan oleh UndangUndang Sistem Pendidikan Nasional kita adalah mengajar.Secara singkat
mengajar adalah kegiatan menyampaikan pengajaran nilai-nilai moral yang
terkandung dalam pengetahuan tersebut kepada siswa. Agar kegiatan mengajar
ini diterima oleh para siswa guru perlu berusaha mernbangkitkan gairah dan
minat belajar mereka.9
Oleh karena itu, sebagai calon guru atau guru yang sedang bertugas. Anda
sangat diharapkan mengerti benar seluk-beluk mengajar baik dalam arti individual
(seperti remedial teaching/mengajar perbaikan bagi siswa bermasalah) maupun
9 Ibid,hlm, 20
11
dalam arti klasikal. Dalam hal ini, anda tentu dituntut pula untuk memahami
psikologi seorang anak agar proses transper dari a guru ke peserta didik dapat
berjalan dengan baik.
4. Pengambilan Keputusan untuk Pengelolaan PMB
Dalam mengelola sebuah proses mengajar-bélajar (PMB), seorang
guru dituntut untuk menjadi figur sentral (tokoh inti) yang kuat dan
berwibawa namun tetap bersahabat. Sebelum mengelola sébuah proses
mengajar belajar, Anda perlu rnerencanakan terlebih dahulu satuan bahan atau
materi dan tujuan-tujuan yang hendak dicapai. 10
`Sesuai perencanaan materi dan tujuan penyajiannya, Anda perlu
menetapkan kiat yang tepat untuk menyampaikan rnateri tersebut kepada para
siswa dalam situasi mengajar-belajar yang efisien,
Untuk memenuhi kebutuhan yang berkaitan dengan kegiatan di atas,
Anda dituntut untuk menempatkan
diri sebagai pengambil atau pembuat
keputusan yangpenuh perhitungan untung rugi ditinjau dari kajian psikologis.
Dalam hal ini psikologi pendidikan berperan agar nantinya penyusunan
PMB dapat sesuai dengan keadaan psikologis seorang anak sehiningga
pembelajaran dapat sesuai dengan tujuan pendidikan yang diinginkan.
10 Ibid,hlm, 21
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pemaparan diatas maka penulis menyimpulkan makalah yang
berjudul peranan psikologi dalam pendidikan sebagai berikut:
1. Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang bersifat ilmiah yang mempelajari
kejiwaan manusia yang dipelajari dari gejala-gejala tingkah laku yang
dipengaruhi oleh faktor diri pribadi dan faktor luar diri (lingkungan).
2. Pendidikan merupakan suatu proses perubahan tingkah laku peserta didik
dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak terampil menjadi terampil dan
usaha sadar manusia untuk menjadi manusia yang lebih baik.
3. Psikologi pendidikan adalah cabang dari ilmu psikologi
yang diuraikan secara sistematis yang dalam penelitiannya
lebih
menekankan
pada
masalah
pertumbuhan
dan
perkembangan anak, baik fisik maupun mental, yang
sangat erat hubungannya dengan masalah pendidikan
terutama yang mempengaruhi proses dan hasil dari
sebuah pembelajaran.
4. Peran pendidikan sangat penting bagi kehidupan manusia karna
pendidikan merupakan usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan negara melalui proses pembelajaran.
5. Kedudukan psikologi pendidikan dalam dalam proses
pendidikan
mempunyai peranan yang sangat penting, karena pendidikan merupakan
13
lingkungan yang menjadi tempat saling berinteraksinya antar individu,
baik antara seorang guru dengan murid-muridnya maupun antara siswa
yang satu dengan yang lainnya. Pada interaksi tersebut terjadi proses
psikologis yang sangat perlu dipahami dan dijadikan landasan oleh para
guru dalam memperlakukan siswa secara tepat.
14
DAFTAR PUSTAKA
Syah, Muhibin. 2015. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru.Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya.
H.C, Witherington, 1981. Educational Psychology, Terjemahan M. Buchori,
Jakarta: Aksara Baru.
Pidarta, Made.
2007. Landasan Kependidikan: Stimulus Ilmu Pendidikan
Bercorak Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.
Tirtarahardja, Umar dan La Sulo. 2005. Pengantar Pendidikan.( Jakarta: Rineka
Cipta.
15