Analisis Pengendalian Persediaan Guna Meminimumkan Biaya Persediaan (Studi Kasus pada PT. Sinar Niaga Sejahtera Jawa Barat 1 Bandung).

(1)

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Perkembangan dunia usaha yang pesat membuat banyak perusahaan bersaing untuk menjadi yang terbaik. Perusahaan manufaktur dituntut untuk terus memperbaiki dan meningkatkan kinerjanya sehingga dapat selalu memenuhi kebutuhan konsumen serta dapat mencapai tujuan perusahaan. Pengendalian persediaan yang baik bagi perusahaan manufaktur dapat membantu perusahaan untuk mencapai tujuannya. Pengendalian persediaan digunakan untuk dapat meminimumkan biaya persediaan seperti biaya pesan, biaya simpan, maupun biaya kehabisan barang.

PT Sinar Niaga Sejahtera merupakan distributor tunggal GarudaFood yang membutuhkan adanya pengendalian persediaan untuk produk yang ada di gudang sehingga dapat selalu memenuhi kebutuhan konsumen dan dapat meminimumkan biaya persediaannya.

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana kebijakan perusahaan dalam mengendalikan persediaannya dan juga bagaimana pengendalian persediaan model probabilistik dengan kasus backorder dapat meminimumkan biaya persediaan.

Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa total biaya yang dikeluarkan perusahaan jika menggunakan metode probabilistik kasus backorder untuk keempat produk kelas A sebesar Rp 41.957.861 per tahun sedangkan jika menggunakan kebijakan perusahaan total biaya yang dikeluarkan sebesar Rp 967.963.749 per tahun, sehingga efisiensi biaya persediaan untuk keempat produk sebesar Rp 926.005.888 per tahun.

Kata Kunci: Pengendalian Persediaan, Biaya Persediaan, Model Probabilistik,


(2)

ABSTRACT

The rapid development of the business world makes many companies compete to be the best. Manufacturing companies are required to continuously improve and enhance its performance so that it can always meet the needs of consumers and be able to achieve their goals. Better inventory control for manufacturing companies can help the company to achieve its goals. Inventory control is used to minimize the inventory costs such as ordering cost, carrying cost, and stockout cost.

PT Sinar Niaga Sejahtera is the sole distributor for GarudaFood which

requires the presence of inventory control for existing products in the warehouse so that it can always fulfill the needs of consumers and can minimize inventory costs.

This research was conducted to determine how the company policy in controlling its inventory and also how the probabilistic model of inventory control with backorder case can minimize inventory costs.

From the results of this research is that the total cost spent by the company when using probabilistic methods backorder case for the four products of class A is Rp 41.957.861 per year, while using the company's policy the total cost is Rp 967.963.749 per year, so that the efficiency of inventory cost for the four products is Rp 926.005.888 per year.


(3)

iv

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman ABSTRAK

ABSTRACT

KATA PENGANTAR ...i

DAFTAR ISI ...iv

DAFTAR TABEL...vii

DAFTAR GAMBAR...ix

BAB I PENDAHULUAN ...1

1.1 Latar Belakang Penelitian ...1

1.2 Identifikasi Masalah ... 6

1.3 Tujuan Penelitian ...9

1.4 Kegunaan Penelitian ...9

1.5 Sistematika Penulisan ...10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...11

2.1 Manajemen Operasi ...11

2.2 Keputusan Strategis Manajemen Operasi ...12

2.3 Persediaan ...16

2.3.1 Fungsi Persediaan ... 17

2.3.2 Jenis- jenis Persediaan ... 20

2.3.3 Biaya- biaya Persediaan ... 24

2.3.4 Faktor- faktor yang Menentukan Persediaan... 27

2.4 Pengendalian Persediaan ... 28

2.4.1 Definisi Pengendalian Persediaan ... 29

2.4.2 Tujuan Pengendalian Persediaan ... 29

2.5 Analisis ABC ... 30

2.6 Model Persediaan ... 33


(4)

v

2.7.1 Model Kuantitas Pesanan Ekonomis (EOQ) Dasar... 34

2.7.2 Model Kuantitas Pesanan Produksi... 38

2.7.3 Model Diskon Kuantitas ... 39

2.8 Model Probabilistik ... 40

2.9 Q System dan P System ... 43

2.9.1 Q System ... 43

2.9.2 P System ... 43

2.10 Kasus pada Model Probabilistik ... 44

2.11 Titik Pemesanan Ulang (Reorder Point) ... 47

2.12 Persediaan Pengaman (Safety Stock) ... 49

2.13 Kerangka Pemikiran ... 49

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN ... 54

3.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 54

3.1.1 Sejarah Singkat GarudaFood ... 54

3.1.2 Sejarah Singkat Sinar Niaga Sejahtera (SNS) ... 57

3.1.3 Divisi Bisnis Internasional ... 58

3.1.4 Visi, Misi, dan Filosofi Perusahaan ... 59

3.2 Struktur Organisasi dan Uraian Tugas ... 60

3.3 Proses Operasi ... 66

3.4. Jenis dan Metode Penelitian ... 68

3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 68

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...70

4.1 Pengumpulan Data ...70

4.1.1 Data Harga Jual Produk ...71

4.1.2 Data Harga Beli Produk ...72

4.1.3 Data Penjualan Produk ...73

4.1.4 Data Pembelian Produk...75

4.2 Metode Analisis ABC ...76


(5)

vi

Universitas Kristen Maranatha

4.4 Pengolahan Data Menggunakan Model Probabilistik ...82

4.5 Kebijakan Perusahaan ...95

4.6 Pembahasan ...99

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 101

5.1 Simpulan ... 101

5.2 Saran ... 102

DAFTAR PUSTAKA ... 103 LAMPIRAN


(6)

vii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Persediaan Akhir Produk Fast- Moving November 2014 ...5

Tabel 3.1 Flow Process Chart Pengiriman Barang ... 67

Tabel 4.1 Data Harga Jual Produk ( dalam Rupiah)...71

Tabel 4.2 Data Harga Beli Produk (dalam Rupiah)...72

Tabel 4.3 Data Penjualan (dalam Kardus)...73

Tabel 4.4 Data Pembelian (dalam Kardus)...75

Tabel 4.5 Klasifikasi Kelas ABC...77

Tabel 4.6 Pengelompokan Produk dengan Analisis ABC...80

Tabel 4.7 Produk Kelas A...81

Tabel 4.8 Annual Demand Produk Kelas A...83

Tabel 4.9 Permintaan Gery Chocolatos – 10 gr Januari- Maret 2015 ( dalam pcs)…...85

Tabel 4.10 Permintaan Garuda Garing Semi- 22 gr Januari- Maret 2015 ( dalam pcs)...88

Tabel 4.11 Permintaan Garuda Atom Manis 13 gr Januari- Maret 2015 ( dalam pcs)...90

Tabel 4.12 Permintaan Okky Koko Drink Leci- 150 ml Januari- Maret 2015 (dalam pcs)...93

Tabel 4.13 Data Pembelian, Penjualan, Persediaan, Pemesanan Geri Chocolatos- 10 gr Bulan Januari- Maret 2015...95

Tabel 4.14 Data Pembelian, Penjualan, Persediaan, Pemesanan Garuda Garing Semi- 22 gr Bulan Januari- Maret 2015...96

Tabel 4.15 Data Pembelian, Penjualan, Persediaan, Pemesanan Garuda Atom Manis- 13 gr Bulan Januari- Maret 2015...97

Tabel 4.16 Data Pembelian, Penjualan, Persediaan, Pemesanan Okky Koko Drink Leci- 150 ml Bulan Januari- Maret 2015...98


(7)

viii

Universitas Kristen Maranatha Tabel 4.17 Perbandingan Total Biaya Model Probabilistik dengan Kebijakan


(8)

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Kurva Analisis ABC...32

Gambar 2.2 Penggunaan Persediaan dalam Waktu Tertentu...35

Gambar 2.3 Titik Pemesanan Ulang (ROP)... 48

Gambar 2.4 Kerangka Pemikiran... 53


(9)

1

Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Penelitian

Perkembangan dunia usaha yang pesat membuat banyak perusahaan bersaing untuk menjadi yang terbaik. Perekonomian negara yang sedang maju juga mengakibatkan banyak perusahaan berkembang menjadi lebih besar dan banyak perusahaan baru yang muncul untuk ikut bersaing. Banyaknya bidang usaha baik itu dalam bidang manufaktur, jasa, atau perdagangan membuat perusahaan baru berani untuk ikut masuk ke dalam dunia bisnis sehingga persaingan semakin ketat.

Perusahaan dituntut untuk dapat mempertahankan keberadaannya di dunia usaha dengan terus memperbaiki dan meningkatkan kinerjanya sehingga lebih efektif dan efisien. Pada dasarnya suatu perusahaan berdiri dengan tujuan untuk mencari keuntungan sebesar- besarnya dengan biaya yang dikeluarkan minimum. Selain itu bagi perusahaan manufaktur yang memproduksi barang- barang kebutuhan masyarakat maka pemenuhan barang- barang tersebut bagi masyarakat sangat penting. Manajemen operasi sangat dibutuhkan perusahaan untuk dapat memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan perusahaan.

Manajemen operasi menurut Heizer dan Render (2011; 36) adalah kegiatan yang berhubungan dengan penciptaan barang dan jasa melalui transformasi input menjadi output. Perusahaan manufaktur yang memproduksi


(10)

2

barang perlu menerapkan manajemen operasi terutama memperhatikan pengendalian persediaannya jika ingin memenuhi kebutuhan konsumen.

Pengendalian persediaan yang baik menjadi salah satu faktor penting bagi perusahaan untuk dapat mencapai tujuan perusahaan. Dengan pengendalian persediaan, produksi bisa berjalan lebih lancar dan membuat perusahaan terus berjalan. Jika suatu perusahaan tidak memiliki persediaan maka perusahaan akan mendapatkan risiko bahwa perusahaan tersebut suatu waktu tidak dapat memenuhi permintaan pelanggan dan akan kehilangan kesempatan memperoleh keuntungan yang seharusnya didapatkan (Rangkuti, 2004; 1).

Perusahaan yang melakukan kegiatan produksi atau manufaktur memiliki tiga jenis persediaan yaitu persediaan bahan baku dan penolong, persediaan barang setengah jadi, dan persediaan barang jadi sedangkan pada perusahaan perdagangan hanya memiliki persediaan barang jadi (Ristono, 2009; 1). Jika dalam suatu perusahaan mengabaikan sistem pengendalian persediaannya atau melakukan kesalahan pada saat menentukan jumlah persediaan maka perusahaan tersebut dapat mengalami kesulitan, seperti kehabisan stock yang mengakibatkan tidak terpenuhinya permintaan atau kelebihan stock sehingga barang terlalu lama disimpan di gudang dan menyebabkan adanya biaya yang seharusnya bisa dicegah, seperti biaya penyimpanan atau biaya perawatan.

Kegiatan operasi suatu perusahaan sangat dipengaruhi oleh persediaannya baik persediaan bahan baku bagi perusahaan yang memproduksi barang atau barang jadi bagi distributor dan penjual sehingga pengendalian persediaan menjadi salah satu fokus di perusahaan. Menurut Freddy Rangkuti (2004; 14)


(11)

3

Universitas Kristen Maranatha

sistem persediaan diartikan sebagai serangkaian kebijakan dan pengendalian yang memonitor tingkat persediaan dan menentukan tingkat persediaan yang harus dijaga, kapan persediaan harus disediakan dan berapa besar pesanan yang harus dilakukan. Tujuannya untuk menetapkan dan menjamin tersedianya sumber daya yang tepat, dalam kuantitas yang tepat, dan pada waktu yang tepat sehingga kegiatan produksi atau operasi suatu perusahaan dapat terus berjalan.

Salah satu perusahaan yang sangat bergantung dengan sistem pengendalian persediaan adalah perusahaan manufaktur yang memproduksi berbagai barang kebutuhan sehari- hari seperti perusahaan makanan dan minuman. Makanan dan minuman yang setiap hari dibutuhkan oleh manusia menyebabkan perusahaan yang memproduksinya harus selalu menyediakan produk tersebut sehingga dapat terus memenuhi permintaan masyarakat.

Di Indonesia banyak berdiri perusahaan yang memproduksi makanan dan minuman di mana salah satunya makanan dan minuman ringan dalam kemasan. Produk- produk makanan dan minuman ringan sangat diminati masyarakat mulai dari anak kecil sampai orang tua karena lebih praktis untuk dibawa dan dapat dikonsumsi di mana saja kapan saja. Salah satu perusahaan yang bergerak dalam bisnis makanan dan minuman ringan ini adalah GarudaFood. Nama GarudaFood yang sudah dikenal masyarakat serta produk yang beragam dan disukai masyarakat menyebabkan permintaan makanan dan minuman yang diproduksi meningkat. Selain di dalam negeri, produk- produk GarudaFood telah dipasarkan sampai ke luar negeri sehingga GarudaFood semakin berkembang.


(12)

4

Sebagai perusahaan yang memasarkan produknya ke berbagai daerah, GarudaFood memiliki distributor tunggal yaitu PT Sinar Niaga Sejahtera (SNS). PT Sinar Niaga Sejahtera (SNS) merupakan Divisi Distribusi dari holding

company. Didirikan 1994, peran SNS sangat menentukan bagi perkembangan

GarudaFood. Karena perannya, berbagai macam produk GarudaFood bisa diperoleh konsumen di wilayah-wilayah pelosok seluruh Indonesia.

SNS telah memiliki sejumlah depo yang melayani ratusan ribu outlet pelanggan di seluruh Indonesia. Tidak hanya itu, untuk lebih memperluas jaringan, SNS juga bermitra dengan subdistributor besar yang tersebar dari Aceh sampai Papua. Dengan kekuatan jaringan serta armada distribusi yang sangat memadai, sejak 1994 SNS telah menjadi salah satu perusahaan distributor FMCG

(Fast- Moving Consumer Goods) terbaik untuk kategori makanan dan minuman.

(http://www.garudafood.com)

Semakin berkembangnya GarudaFood menyebabkan SNS menjadi semakin berkembang pula. Banyaknya produk yang dihasilkan oleh pabrik harus dapat didistribusikan secara merata oleh SNS. Pabrik yang setiap hari memproduksi makanan dan minuman mengirimkan produknya untuk disimpan di depo- depo SNS, kemudian SNS mendistribusikan produk- produk tersebut kepada konsumen. Untuk memenuhi permintaan konsumen, persediaan produk pada gudang SNS harus mencukupi. Dengan semakin banyaknya pasar atau toko yang menjual produk- produk GarudaFood maka SNS perlu mengendalikan persediaan produknya sehingga permintaan tetap terpenuhi. Jika persediaan sudah


(13)

5

Universitas Kristen Maranatha

mulai berkurang maka pabrik bisa mengirimkan lagi produknya sehingga kegiatan pendistribusian tetap berjalan lancar.

Salah satu kantor SNS di Jawa Barat berada di Bandung jalan Mengger Girang no. 11. SNS yang terletak di jalan Mengger Girang ini atau yang biasa disebut Jawa Barat 1 (Jabar 1) mendistribusikan produk GarudaFood ke pasar swayalan, pasar tradisional, maupun toko- toko kelontong di daerah Bandung dan sekitarnya. Pabrik makanan yang terletak di Rancaekek akan mengirimkan produknya untuk disimpan di gudang SNS kemudian didistribusikan. Persediaan yang ada di gudang dapat menentukan apakah permintaan konsumen akan terpenuhi atau tidak. Jika persediaan kurang maka perusahaan dapat langsung meminta ke pabrik untuk dikirimkan dan jika persediaan berlebih maka produk akan lebih lama disimpan di gudang. Kedua hal tersebut dapat menyebabkan terjadinya biaya- biaya persediaan yang menyebabkan perusahaan harus mengeluarkan biaya lebih banyak. Masalah lainnya yang bisa terjadi adalah produksi di pabrik berkurang sehingga menyebabkan produk yang diterima oleh SNS juga berkurang dan bisa menyebabkan tidak terpenuhinya permintaan, sehingga SNS perlu menyediakan persediaan guna memenuhi permintaan.

Dengan adanya masalah- masalah berkaitan dengan persediaan produk makanan dan minuman yang memiliki tanggal kadaluarsa, maka perusahaan perlu mengadakan pengawasan dan pengendalian terhadap persediaan sehingga lebih efektif dan efisien. Dalam melaksanakan pengendalian persediaan perusahaan perlu menghitung jumlah pemesanan yang ekonomis, kapan melakukan


(14)

6

pemesanan lagi, dan berapa persediaan yang harus ada di gudang sehingga proses operasi dapat berjalan lancar dan dapat memenuhi permintaan pelanggan.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian mengenai pengendalian persediaan dengan judul ”Analisis

Pengendalian Persediaan Guna Meminimumkan Biaya Persediaan (Studi Kasus pada PT Sinar Niaga Sejahtera Jawa Barat 1 Bandung).”

1.2 Identifikasi Masalah

Proses distribusi produk suatu perusahaan dipengaruhi oleh persediaan produk yang ada. Jika distribusi ingin berjalan lancar maka harus selalu tersedia produk untuk dipasarkan, tetapi jika terlalu banyak produk yang disimpan di gudang maka akan menimbulkan biaya simpan yang besar. Permasalahan yang sering dialami oleh perusahaan adalah bagaimana mengendalikan persediaan produknya sehingga biaya yang ditimbulkan seminimum mungkin dan juga persediaan di gudang mencukupi untuk memenuhi permintaan. Pengendalian persediaan menjadi salah satu cara bagi perusahaan untuk dapat terus melakukan kegiatan distribusi secara efektif dan efisien.

Berikut ini adalah data persediaan akhir produk Fast- Moving pada bulan November 2014:


(15)

7

Universitas Kristen Maranatha Tabel 1.1

Persediaan Akhir Produk Fast- Moving November 2014

No.

Kode

Produk Deskripsi Produk

Harga Jual/

Pcs (Rp) Persediaan

Nilai Produk (Rp)

1 GF2B Garuda Garing Semi - 22 g 1,000 83,570 83,570,000

2 AJT2B3 Garuda Atom Manis - 13 g 500 585,660 292,830,000

3 TGPEB Telur Garuda Putra - 14 g 500 189,890 94,945,000

4 PGC2B Snack Pilus Sapi Panggang - 14 g 500 47,980 23,990,000

5 PGG2B Garuda Pilus Rumput Laut - 14 g 500 480 240,000

6 PGS2B Pilus Garuda Putra Pedas - 14 g 500 25,700 12,850,000

7 PGA2B Garuda Pilus Rasa Abon - 14 g 500 32,740 16,370,000

8 AJTM Atom Manis Garuda - 130 g 4,146 179 742,134

9 GC2

Garuda Kacang Kulit Premium -

200 g 10,900 875 9,537,500

10 PGP2B Pilus Garuda Putra - 15 g 500 90,180 45,090,000

11 WCG4 Gery Chocolatos - 10 g 500 95,471 47,735,500

12 MALS4

Gery Malkist Cracker Salut

Coklat - 12 g 500 48,617 24,308,500

13 MCC4R Gery Meses - 8.5 g 500 96,120 48,060,000

14 MCP4K Gery Pasta - 8.5 g 500 91,752 45,876,000

15 CSP4HZ Gery Choco Hazelnut - 10.5 g 500 86,856 43,428,000

16 WES4R

Gery Saluut Roll Enrob Coklat -

8 g 500 725,856 362,928,000

17 MALS2

Gery Saluut Malkist Coklat

Family Pack - 110 g 5,500 1,284 7,062,000

18 JATOP4 Gery O Donuts Chocomilk - 10 g 500 28,800 14,400,000


(16)

8

Sumber: Data Perusahaan

Nilai persediaan akhir untuk produk- produk Fast- Moving pada bulan November menunjukkan nilai yang cukup besar. Nilai tersebut menunjukkan bahwa persediaan produk yang ada di gudang cukup besar sehingga dapat menimbulkan adanya biaya- biaya persediaan setiap bulannya yang seharusnya bisa diminimumkan dengan pengendalian persediaan yang sesuai.

Dari uraian tersebut, maka dapat diidentifikasi masalah- masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana kebijakan pengendalian persediaan produk yang diterapkan

oleh PT Sinar Niaga Sejahtera Jawa Barat 1 saat ini?

2. Model pengendalian persediaan apa yang cocok guna meminimumkan

biaya persediaan pada PT Sinar Niaga Sejahtera Jawa Barat 1?

20 JBC4 Okky Koko Drink Leci - 150 ml 1,000 493,580 493,580,000

21 JDO3 Okky Jelly Drink Guava - 150 ml 1,000 1,033,176 1,033,176,000

22 SUC01 Susu UHT Rasa Coklat - 125 ml 2,000 33,488 66,976,000

23 JDO5

Okky Jelly Drink Mangga - 150

ml 1,000 214,296 214,296,000

24 SUC02 Susu UHT Rasa Stroberi -125 ml 2,000 2,230 4,460,000

25 JDO7

Okky Jelly Drink Blackcurrant -

150 ml 1,000 59,592 59,592,000

26 JDO1

Okky Jelly Drink Orange - 150

ml 1,000 307,344 307,344,000

27 JDO9 Okky Jelly Drink Apple - 150 ml 1,000 145,896 145,896,000

28 OTT450 Mytea Botol Original - 450 ml 5,500 1,928 10,604,000


(17)

9

Universitas Kristen Maranatha 1.3Tujuan Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dikemukakan maka tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui kebijakan pengendalian persediaan produk yang

diterapkan PT Sinar Niaga Sejahtera Jawa Barat 1 saat ini.

2. Untuk mengetahui model pengendalian persediaan yang cocok guna

meminimumkan biaya persediaan pada PT Sinar Niaga Sejahtera Jawa Barat 1.

1.4Kegunaan Penelitian

Dari hasil penelitian ini, penulis berharap mendapatkan manfaat sebagai berikut :

1. Bagi Perusahaan

Diharapkan dapat memberi masukan dan saran bagi pihak manajemen untuk mengelola persediaan di dalam perusahaan, sehingga pihak perusahaan dapat memperbaiki masalah persediaan barang secara optimum untuk meminimumkan biaya persediaan.

2. Bagi Penulis

Untuk menambah wawasan mengenai manajemen operasi dan mempraktikkan bagaimana teori yang didapatkan di dalam sebuah perusahaan.


(18)

10

3. Bagi Pihak Lain

Memberikan referensi bagi pihak lain yang akan mengadakan penelitian yang serupa di masa yang akan datang.

1.5Sistematika Penulisan

Untuk mencapai penelitian yang sistematis, penulis membagi laporan penelitian menjadi beberapa bab. Berikut ini adalah ringkasan dari setiap bab :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan pentingnya pengendalian persediaan bagi perusahaan guna meminimumkan biaya persediaan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini menjelaskan teori- teori yang digunakan dalam penulisan seperti teori- teori mengenai pengendalian persediaan.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

Bab ini menjelaskan gambaran umum perusahaan serta metode penelitian yang digunakan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini menjelaskan hasil penelitian dan pembahasan penelitian.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini merupakan kesimpulan hasil penelitian dan saran bagi perusahan berdasarkan hasil penelitian.


(19)

101

Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Simpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian pada PT Sinar Niaga Sejahtera Jabar 1 adalah :

1. Model pengendalian persediaan yang dapat digunakan adalah Model Probabilistik.

2. Dengan menggunakan Metode Analisis ABC, perusahaan dapat memprioritaskan pengendalian persediaannya untuk produk- produk kelas A yaitu Gery Chocolatos - 10 gr, Garuda Garing Semi - 22 gr, Garuda Atom Manis - 13 gr, dan Okky Koko Drink Leci - 150 ml dibandingkan dengan produk lainnya.

3. Dengan menggunakan Model Probabilistik kasus Backorder, jumlah item optimum yang harus dipesan adalah :

 Gery Chocolatos – 10 gr sebanyak 14.505.744 pcs atau 100.735 kardus.

 Garuda Garing Semi - 22 gr sebanyak 8.163.968 pcs atau 163.280 kardus.

 Garuda Atom Manis - 13 gr sebanyak 11.980.657 pcs atau 149.758 kardus.


(20)

102

 Okky Koko Drink Leci - 150 ml sebanyak 6.117.263 pcs atau 254.886 kardus.

4. Biaya total yang dikeluarkan perusahaan jika menggunakan Model Probabilistik kasus Backorder untuk keempat produk sebesar Rp 41.957.861 per tahun sedangkan jika perusahaan tidak menggunakan Model Probabilistik biaya yang dikeluarkan sebesar Rp 967.963.749 per tahun, sehingga efisiensi biaya persediaan untuk keempat produk sebesar Rp 926.005.888 per tahun..

5.2 Saran

Saran yang dapat diberikan kepada perusahaan adalah :

1. Perusahaan harus lebih memprioritaskan produk- produk kelas A yang memiliki nilai barang terbesar dibandingkan produk lain.

2. Mengaplikasikan model pengendalian persediaan probabilistik dalam mengendalikan persediaan produk karena dapat meminimumkan biaya persediaan yang ada.


(21)

103

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Assauri, Sofjan. (2008). “Manajemen Produksi dan Operasi”. Edisi Revisi. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Elsiana. (2011). “Penerapan Metode Probabilistik dalam Pengendalian

Persediaan Obat-Obatan Generik pada Apotek X di Bandung”. Skripsi

Manajemen, Program Sarjana Universitas Kristen Maranatha, Bandung (tidak dipublikasi).

Hadley, G. & Whitin. (1963). “Analysis of Inventory Control”. New Jersey: Prentice Hall, Inc.

Hartono, Jogiyanto. (2013). “Metodologi Penelitian Bisnis”. Yogyakarta: BPFE. Heizer, Jay. & Render, Barry. (2011). “Operations Management”. Tenth Edition.

New Jersey: Pearson Education, Inc.

Heizer, Jay. & Render, Barry. (2010). “Manajemen Operasi”. Buku 2. Edisi 9. Diterjemahkan oleh: Chriswan Sungkono. Jakarta: Salemba Empat.

Herjanto, Eddy. (2008). “Manajemen Operasi”. Jakarta: PT Grasindo.

Rangkuti, Freddy. (2004). “Manajemen Persediaan, Aplikasi Bidang Bisnis”. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Ristono, Agus. (2009). “Manajemen Persediaan”. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Schroeder, Roger G. (2007). “Operations Management Contemporary Concepts

and Cases”. Third Edition. Singapore: McGraw-Hill International Edition.

Sugiyono. (2012).”Metode Penelitian Kombinasi”. Bandung: Alfabeta. Suliyanto. (2009). “Metode Riset Bisnis”. Yogyakarya: Andi.

Yamit, Zulian. (2008). “Manajemen Persediaan”. Yogyakarta: Ekonisia. http://susisusana96.blogspot.com/2014/12/pt-garuda-food.html

http://www.garudafood.com

https://eriskusnadi.wordpress.com/2009/10/03/analisis-abc/ http://id.wikipedia.org/wiki/Garudafood


(22)

104

http://sukmawanstarscreams.blogspot.com/2013/10/tipe-atau-bentuk-struktur-dan-skema.html


(1)

1.3Tujuan Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dikemukakan maka tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui kebijakan pengendalian persediaan produk yang diterapkan PT Sinar Niaga Sejahtera Jawa Barat 1 saat ini.

2. Untuk mengetahui model pengendalian persediaan yang cocok guna meminimumkan biaya persediaan pada PT Sinar Niaga Sejahtera Jawa Barat 1.

1.4Kegunaan Penelitian

Dari hasil penelitian ini, penulis berharap mendapatkan manfaat sebagai berikut :

1. Bagi Perusahaan

Diharapkan dapat memberi masukan dan saran bagi pihak manajemen untuk mengelola persediaan di dalam perusahaan, sehingga pihak perusahaan dapat memperbaiki masalah persediaan barang secara optimum untuk meminimumkan biaya persediaan.

2. Bagi Penulis

Untuk menambah wawasan mengenai manajemen operasi dan mempraktikkan bagaimana teori yang didapatkan di dalam sebuah perusahaan.


(2)

3. Bagi Pihak Lain

Memberikan referensi bagi pihak lain yang akan mengadakan penelitian yang serupa di masa yang akan datang.

1.5Sistematika Penulisan

Untuk mencapai penelitian yang sistematis, penulis membagi laporan penelitian menjadi beberapa bab. Berikut ini adalah ringkasan dari setiap bab : BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan pentingnya pengendalian persediaan bagi perusahaan guna meminimumkan biaya persediaan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini menjelaskan teori- teori yang digunakan dalam penulisan seperti teori- teori mengenai pengendalian persediaan.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

Bab ini menjelaskan gambaran umum perusahaan serta metode penelitian yang digunakan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini menjelaskan hasil penelitian dan pembahasan penelitian. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini merupakan kesimpulan hasil penelitian dan saran bagi perusahan berdasarkan hasil penelitian.


(3)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Simpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian pada PT Sinar Niaga Sejahtera Jabar 1 adalah :

1. Model pengendalian persediaan yang dapat digunakan adalah Model Probabilistik.

2. Dengan menggunakan Metode Analisis ABC, perusahaan dapat memprioritaskan pengendalian persediaannya untuk produk- produk kelas A yaitu Gery Chocolatos - 10 gr, Garuda Garing Semi - 22 gr, Garuda Atom Manis - 13 gr, dan Okky Koko Drink Leci - 150 ml dibandingkan dengan produk lainnya.

3. Dengan menggunakan Model Probabilistik kasus Backorder, jumlah item

optimum yang harus dipesan adalah :

 Gery Chocolatos – 10 gr sebanyak 14.505.744 pcs atau 100.735 kardus.

 Garuda Garing Semi - 22 gr sebanyak 8.163.968 pcs atau 163.280 kardus.

 Garuda Atom Manis - 13 gr sebanyak 11.980.657 pcs atau 149.758 kardus.


(4)

 Okky Koko Drink Leci - 150 ml sebanyak 6.117.263 pcs atau 254.886 kardus.

4. Biaya total yang dikeluarkan perusahaan jika menggunakan Model Probabilistik kasus Backorder untuk keempat produk sebesar Rp

41.957.861 per tahun sedangkan jika perusahaan tidak menggunakan Model Probabilistik biaya yang dikeluarkan sebesar Rp 967.963.749 per tahun, sehingga efisiensi biaya persediaan untuk keempat produk sebesar Rp 926.005.888 per tahun..

5.2 Saran

Saran yang dapat diberikan kepada perusahaan adalah :

1. Perusahaan harus lebih memprioritaskan produk- produk kelas A yang memiliki nilai barang terbesar dibandingkan produk lain.

2. Mengaplikasikan model pengendalian persediaan probabilistik dalam mengendalikan persediaan produk karena dapat meminimumkan biaya persediaan yang ada.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Assauri, Sofjan. (2008). “Manajemen Produksi dan Operasi”. Edisi Revisi. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Elsiana. (2011). “Penerapan Metode Probabilistik dalam Pengendalian Persediaan Obat-Obatan Generik pada Apotek X di Bandung”. Skripsi Manajemen, Program Sarjana Universitas Kristen Maranatha, Bandung (tidak dipublikasi).

Hadley, G. & Whitin. (1963). “Analysis of Inventory Control”. New Jersey: Prentice Hall, Inc.

Hartono, Jogiyanto. (2013). “Metodologi Penelitian Bisnis”. Yogyakarta: BPFE. Heizer, Jay. & Render, Barry. (2011). “Operations Management”. Tenth Edition.

New Jersey: Pearson Education, Inc.

Heizer, Jay. & Render, Barry. (2010). “Manajemen Operasi”. Buku 2. Edisi 9. Diterjemahkan oleh: Chriswan Sungkono. Jakarta: Salemba Empat.

Herjanto, Eddy. (2008). “Manajemen Operasi”. Jakarta: PT Grasindo.

Rangkuti, Freddy. (2004). “Manajemen Persediaan, Aplikasi Bidang Bisnis”. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Ristono, Agus. (2009). “Manajemen Persediaan”. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Schroeder, Roger G. (2007). “Operations Management Contemporary Concepts and Cases”. Third Edition. Singapore: McGraw-Hill International Edition. Sugiyono. (2012).”Metode Penelitian Kombinasi”. Bandung: Alfabeta.

Suliyanto. (2009). “Metode Riset Bisnis”. Yogyakarya: Andi.

Yamit, Zulian. (2008). “Manajemen Persediaan”. Yogyakarta: Ekonisia. http://susisusana96.blogspot.com/2014/12/pt-garuda-food.html


(6)

http://sukmawanstarscreams.blogspot.com/2013/10/tipe-atau-bentuk-struktur-dan-skema.html