Analisis Pengendalian Persediaan Guna Meminimumkan Biaya Persediaan (Studi Kasus pada Perusahaan Makanan Ringan Ganda Mekar Bandung).

(1)

ii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Perkembangan dunia usaha saat ini banyak membuat perusahaan bersaing untuk menjadi yang terbaik. Perekonomian negara yang sedang maju juga mengakibatkan banyak perusahaan berkembang lebih besar dan juga banyak bermunculan perusahaan baru yang ikut bersaing. Perusahaan manufaktur dituntut untuk terus memperbaiki kinerjanya sehingga dapat tetap memenuhi kebutuhan konsumen dan mencapai tujuan perusahaan. Pengendalian persediaan dibutuhkan bagi perusahaan manufaktur maupun non-manufaktur. Pengendalian persediaan dapat digunakan untuk mencapai tujuan perusahaan dan dapat meminimumkan biaya persediaan seperti biaya pesan, biaya simpan dan biaya kehabisan barang.

Perusahaan Ganda Mekar merupakan pabrik yang memproduksi beberapa macam makanan ringan dan memiliki gudang penjualan yang juga menyediakan berbagai macam makanan ringan dari supplier lain. Karena hal tersebut, maka dibutuhkan pengendalian persediaan agar dapat selalu memenuhi kebutuhan konsumen dan meminimumkan biaya persediaannya.

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana kebijakan perusahaan terhadap pengendalian persediaannya dan juga bagaimana pengendalian model probabilistik dengan kasus Lost Sales dapat meminimumkan biaya.

Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa total biaya yang dikeluarkan perusahaan jika menggunakan model probabilistik kasus Lost Sales untuk ketiga produk kelas A sebesar Rp 66.607.587,19 per tahun. Sedangkan jika menggunakan kebijakan perusahaan total biaya yang dikeluarkan sebesar Rp 68.089.195,15 per tahun. Sehingga efisiensi biaya persediaan untuk ketiga produk sebesar Rp 1.481.607,96 per tahun.


(2)

iii Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT

The development of a business make companies compete to be the best. The country's economy is being developed also caused many companies to grow bigger and also many emerging new companies that come to compete. Manufacturing companies are required to continuously improve its performance so that it can always fulfill customer needs and achieve company goals. Inventory control needed for manufacturing and non-manufacturing companies. Inventory control can be used to achieve the company's goals and can minimize inventory costs such as ordering costs, carrying costs and stockout costs.

Ganda Mekar company is a factory that produces several kinds of snacks and have warehouse sales that also provide a wide range of snacks from another supplier. Because of this, it is necessary use a inventory control to always fullfill the needs of consumers and minimize inventory costs.

This research was conducted to determine how the company's policy in controlling its inventory and also how probabilistic model of inventory control with Lost Sales case can minimize inventory costs.

From the research results can be seen that the total cost spent by the company if uses a probabilistic model with Lost Sales case for the three product of class A is Rp 66,607,587.19 per year. Meanwhile if use the company's policy total cost that spent by the company is Rp 68,089,195.15 per year. So the efficiency of inventory costs for the three product is Rp 1,481,607.96 per year.


(3)

iv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ABSTRACT

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 4

1.3 Tujuan Penelitian ... 8

1.4 Kegunaan Penelitian ... 9

1.5 Sistematika Penulisan ... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 11

2.1 Manajemen Operasi ... 11

2.2 Keputusan Strategis Manajemen Operasi ... 12

2.3 Persediaan ... 15

2.3.1 Fungsi Persediaan ... 16


(4)

v Universitas Kristen Maranatha

2.3.3 Jenis-jenis Persediaan ... 18

2.3.4 Biaya-biaya Persediaan ... 19

2.4 Pengendalian Persediaan ... 20

2.5 Analisis ABC ... 22

2.6 Model Persediaan ... 24

2.7 Model Deterministik ... 25

2.7.1 Model Kuantitas Pesanan Ekonomis (EOQ) Dasar ... 25

2.7.2 Model Kuantitas Pesanan Produksi... 29

2.7.3 Model Diskon Kuantitas ... 30

2.8 Model Probabilistik ... 32

2.9 Model Q ... 34

2.9.1 Kasus Back Order Model Q ... 35

2.9.2 Kasus Lost Sales Model Q ... 37

2.10 Model P ... 39

2.10.1 Kasus Back Order Model P ... 39

2.10.2 Kasus Lost Sales Model P ... 41

2.11 Kerangka Pemikiran ... 42

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN ... 46

3.1 Objek Penelitian ... 46

3.1.1 Struktur Organisasi dan Uraian Tugas ... 48


(5)

vi Universitas Kristen Maranatha

3.2 Metode Penelitian ... 57

3.3 Teknik Pengumpulan Data ... 57

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 59

4.1 Pengumpulan Data... 59

4.1.1 Data Harga Jual Produk ... 59

4.1.2 Data Harga Beli Produk ... 60

4.1.3 Data Penjualan Produk ... 61

4.1.4 Data Pembelian Barang ... 62

4.2 Metode Analisis ABC... 63

4.3 Biaya-biaya Persediaan ... 66

4.4 Pengolahan Data Menggunakan Model Probabilistik ... 67

4.5 Kebijakan Perusahaan ... 83

4.6 Pembahasan ... 86

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 87

5.1 Kesimpulan ... 87

5.2 Saran ... 88

DAFTAR PUSTAKA ... 89


(6)

vii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Data Persediaan Barang Gudang Penjualan Ganda Mekar Mei 2015-Agustus 2015

(dalam satuan bal) ... 5

Tabel 4.1 Data Harga Jual Produk (dalam Rupiah) ... 59

Tabel 4.2 Data Harga Beli Produk (dalam Rupiah) ... 60

Tabel 4.3 Data Penjualan Barang (dalam bal maupun dus) ... 61

Tabel 4.4 Data Pembelian Barang (dalam bal maupun dus) ... 62

Tabel 4.5 Klasifikasi Kelas ABC ... 63

Tabel 4.6 Pengelompokan Produk dengan Analisis ABC ... 65

Tabel 4.7 Produk Kelas A ... 66

Tabel 4.8 Annual Demand Barang Kelas A ... 68

Tabel 4.9 Permintaan Singkong Padang Periode Mei sampai Agustus Tahun 2015 (dalam bal) ... 69

Tabel 4.10 Persediaan Singkong Padang Periode Mei sampai Agustus Tahun 2015 (dalam bal) ... 70

Tabel 4.11 Permintaan Bronies LR Periode Mei sampai Agustus Tahun 2015 (dalam bal) ... 74


(7)

viii Universitas Kristen Maranatha Tabel 4.12 Persediaan Bronies LR Periode Mei sampai Agustus

Tahun 2015 (dalam bal) ... 75

Tabel 4.13 Permintaan Telor Ikan Cempaka Periode Mei sampai Agustus

Tahun 2015 (dalam bal) ... 78

Tabel 4.14 Persediaan Telor Ikan Cempaka Periode Mei sampai Agustus

Tahun 2015 (dalam bal) ... 79

Tabel 4.15 Data Pembelian, Pemesanan Barang dan Jumlah Persediaan pada Saat Dipesan Periode Mei – Agustus 2015 (dalam bal) ... 83 Tabel 4.16 Data Pembelian, Pemesanan Barang dan Jumlah Persediaan pada Saat Dipesan Periode Mei – Agustus 2015 (dalam bal) ... 84 Tabel 4.17 Data Pembelian, Pemesanan Barang dan Jumlah Persediaan pada Saat Dipesan Periode Mei – Agustus 2015 (dalam bal) ... 85 Tabel 4.18 Perbandingan Total Biaya Model Probabilistik


(8)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Penelitian

Perkembangan dunia usaha saat ini banyak membuat perusahaan bersaing untuk menjadi yang terbaik. Perekonomian negara yang sedang maju juga mengakibatkan banyak perusahaan berkembang lebih besar dan juga banyak bermunculan perusahaan baru yang ikut bersaing, baik bergerak dari sektor yang sudah ada maupun yang melahirkan inovasi – inovasi baru. Banyaknya bidang usaha seperti manufaktur, jasa atau perdagangan membuat persaingan semakin ketat.

Perusahaan dituntut untuk dapat mempertahankan keberadaannya di dunia usaha dengan cara terus memperbaiki dan meningkatkan kinerjanya sehingga efektif dan efisien. Bagi perusahaan manufaktur yang memproduksi barang-barang kebutuhan masyarakat maka pemenuhan barang- barang tersebut menjadi sangat penting. Disini manajemen operasi dibutuhkan perusahaan untuk dapat memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan perusahaan.

Manajemen operasi menurut Heizer dan Render (2015 ; 3) adalah serangkaian aktivitas yang menciptakan nilai dalam bentuk barang dan jasa dengan mengubah masukan menjadi hasil. Perusahaan manufaktur yang memproduksi atau menyediakan barang jadi dari supplier lain perlu menerapkan manajemen operasi terutama memperhatikan pengendalian persediaannya jika ingin memenuhi kebutuhan konsumen.

Pengendalian persediaan yang baik menjadi salah satu faktor penting untuk mencapai tujuan perusahaan. Dengan adanya pengendalian persediaan, kegiatan produksi atau menyediakan barang jadi dari supplier lain menjadi hal yang penting, agar permintaan konsumen dapat terpenuhi dan perusahaan dapat terus berjalan.


(9)

2 Universitas Kristen Maranatha Persediaan dapat memiliki berbagai fungsi yang menambah fleksibilitas operasi perusahaan. Ada empat fungsi persediaan : 1). Untuk memberikan pilihan barang agar dapat memenuhi permintaan pelanggan yang diantisipasi dan memisahkan perusahaan dari fluktuasi permintaan. 2). Untuk memisahkan beberapa tahapan dari proses produksi. 3). Untuk mengambil keuntungan dari potongan jumlah. 4). Untuk menghindari inflasi (Heizer

dan Render, 2015 ; 553). Jika suatu perusahaan tidak memiliki persediaan maka perusahaan

akan mendapatkan risiko bahwa perusahaan tersebut suatu waktu tidak dapat memenuhi permintaan pelanggan dan akan kehilangan kesempatan memperoleh keuntungan yang seharusnya didapatkan.

Untuk menjalankan fungsi – fungsi persediaan, perusahaan harus memelihara empat jenis persediaan yaitu persediaan bahan mentah, persediaan barang dalam proses, persediaan perlengkapan pemeliharaan/perbaikan/operasi dan persediaan barang jadi (Heizer dan

Render, 2015 ; 554). Jika dalam suatu perusahaan mengabaikan sistem pengendalian

persediaannya atau melakukan kesalahan dalam menetapkan besarnya persediaan maka akan berlanjut ke masalah lain, misalnya tidak terpenuhinya permintaan konsumen atau bahkan berlebihnya persediaan sehingga tidak semuanya terjual, timbulnya biaya ekstra penyimpanan atau pesanan bahan (Ristono, 2009 ; 2)

Menurut Chase, Jacobs dan Aquilano (2007; 589)

“Inventory system is the set of policies and controls that monitor levels of inventory

and determine what levels should be maintained, when stock should be replenished, and how large order should be.”

Artinya, sistem persediaan adalah seperangkat kebijakan dan pengendalian yang memantau tingkat persediaan dan menentukan jumlah persediaan yang harus dijaga, kapanpersediaan boleh diisi kembali, dan berapa besar pemesanan boleh dilakukan.Tujuannya untuk menetapkan dan menjamin tersedianya sumber daya yang tepat,


(10)

3 Universitas Kristen Maranatha dalam kuantitas yang tepat, pada waktu yang tepat sehingga kegiatan produksi atau operasi suatu perusahaan dapat terus berjalan.

Di Indonesia banyak berdiri perusahaan yang memproduksi atau menyediakan barang jadi dari supplier berupa makanan dan minuman ringan dalam kemasan. Produk – produk makanan dan minuman ringan sangat diminati masyarakat mulai dari anak – anak hingga orang tua. Alasannya, karena lebih praktis untuk dibawa dan dapat dikonsumsi di mana saja dan kapan saja. Salah satu perusahaan yang bergerak dalam bisnis makanan ringan ini adalah Ganda Mekar.

Ganda Mekar adalah perusahaan makanan ringan yang berada di Bandung, Jawa Barat. Perusahaan ini adalah pabrik dan memiliki gudang penjualan yang menyediakan berbagai macam makanan ringan dari supplier lain dan juga memproduksi sendiri beberapa makanan ringan seperti kacang sukro, kacang bandung, kacang polong, kacang telur, biskuit, egg roll,wafer stick, wafer pack dan juga wafer cream. Gudang penjualan berada di jalan Gunung Batu no. 126, Bandung, Jawa Barat. Selain menjual langsung di gudang penjualannya, Ganda Mekar juga mendistribusikan produknya dan produk supplier lain ke toko kelontong, pasar swalayan maupun pasar tradisional di beberapa daerah di Bandung maupun luar kota. Persediaan di gudang penjualan dapat menentukan apakah permintaan konsumen akan terpenuhi atau tidak. Jika persediaan kurang maka perusahaan dapat langsung meminta ke pabrik untuk dikirimkan atau apabila persediaan barang dari supplier lain yang kurang maka akan menghubungi supplier yang bersangkutan, apabila persediaan produk berlebih maka produk akan lebih lama disimpan di gudang penjualan. Hal tersebut dapat menyebabkan terjadinya biaya – biaya persediaan yang menyebabkan perusahaan harus mengeluarkan biaya lebih banyak. Masalah lainnya yang bisa terjadi adalah produksi di pabrik berkurang sehingga menyebabkan tidak terpenuhinya permintaan, sehingga gudang penjualan perlu menyediakan persediaan guna memenuhi permintaan.


(11)

4 Universitas Kristen Maranatha Dengan adanya masalah – masalah berkaitan dengan persediaan produk makanan ringan yang memiliki tanggal kadaluarsa, maka perusahaan perlu mengadakan pengawasan dan pengendalian terhadap persediaan sehingga lebih efektif dan efisien. Dalam melaksanakan pengendalian persediaan perusahaan perlu menghitung jumlah pemesanan yang ekonomis, kapan melakukan pemesanan lagi, dan berapa persediaan yang harus ada di gudang sehingga proses operasi dapat berjalan dan dapat memenuhi permintaan pelanggan.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai pengendalian persediaan dengan judul “Analisis Pengendalian Persediaan Guna

Meminimumkan Biaya Persediaan (Studi Kasus pada Perusahaan Makanan Ringan

Ganda Mekar Bandung).”

1.2 Identifikasi Masalah

Proses distribusi dari produk suatu perusahaan dipengaruhi oleh persediaan produk yang ada. Proses distribusi akan lancar apabila produk selalu tersedia untuk dipasarkan, akan tetapi jika terlalu banyak produk yang disimpan di gudang maka akan menimbulkan biaya simpan yang besar. Permasalahan yang sering dialami oleh perusahaan adalah bagaimana mengendalikan persediaan produk sehingga biaya yang ditimbulkan dapat seminimum mungkin dan persediaan di gudang selalu mencukupi untuk memenuhi permintaan. Pengendalian persediaan menjadi salah satu cara bagi perusahaan untuk dapat melakukan kegiatan distribusi dengan efektif dan efisien.

Berikut ini adalah data persediaanbarang di gudang penjualan Ganda Mekar pada bulan Mei 2015-Agustus 2015 :


(12)

5 Universitas Kristen Maranatha

Tabel 1.1

Data Persediaan Barang Gudang Penjualan Ganda Mekar Mei 2015-Agustus 2015

(dalam satuan bal)

BULAN NAMA BARANG STOK

AWAL

TERIMA KELUAR STOK

AKHIR

MEI’15 TENG-TENG 460 600 233 827

STIK BALADO 312 250 137 425

SINGKONG BAKAR BALADO

177 200 237 140

POTATO SAOS TAKARA

626 900 634 892

PILLOW TAKARA

492 325 338 479

SINGKONG PADANG

523 400 512 411

GURILEM 787 600 637 750

MAKARONI SELERA

517 250 413 354

BRONIES LR 796 300 517 579

SEBLAK MIE HD 79 100 87 92

SINGKONG AB 89 140 147 82

TELOR IKAN

CEMPAKA

844 250 743 351

TEMPE PEDAS 229 100 103 226

PIKSET ALFALAH

550 300 437 413

JUNI’15 TENG-TENG 827 - 451 376

STIK BALADO 425 150 513 62

SINGKONG BAKAR BALADO

140 275 311 104

POTATO SAOS TAKARA

892 100 793 199

PILLOW TAKARA


(13)

6 Universitas Kristen Maranatha SINGKONG

PADANG

411 200 375 236

GURILEM 750 100 493 357

MAKARONI SELERA

354 150 217 287

BRONIES LR 579 300 513 366

SEBLAK MIE HD 92 100 73 119

SINGKONG AB 82 140 117 105

TELOR IKAN

CEMPAKA

351 500 661 190

TEMPE PEDAS 226 150 112 264

PIKSET ALFALAH

413 100 376 137

JULI’15 TENG-TENG 376 300 317 359

STIK BALADO 62 200 83 179

SINGKONG BAKAR BALADO

104 150 63 191

POTATO SAOS TAKARA

199 600 442 357

PILLOW TAKARA

169 250 173 246

SINGKONG PADANG

236 400 326 310

GURILEM 357 350 213 494

MAKARONI SELERA

287 100 113 274

BRONIES LR 366 300 93 573

SEBLAK MIE HD 119 50 67 102

SINGKONG AB 105 70 97 78

TELOR IKAN

CEMPAKA

190 750 378 562

TEMPE PEDAS 264 150 138 276

PIKSET ALFALAH

137 200 141 196


(14)

7 Universitas Kristen Maranatha

STIK BALADO 179 100 123 156

SINGKONG BAKAR BALADO

191 75 115 151

POTATO SAOS TAKARA

257 500 328 429

PILLOW TAKARA

246 175 181 240

SINGKONG PADANG

310 200 173 337

GURILEM 494 250 203 541

MAKARONI SELERA

274 150 161 263

BRONIES LR 573 - 219 354

SEBLAK MIE HD 102 - 81 21

SINGKONG AB 78 70 48 100

TELOR IKAN

CEMPAKA

562 - 402 160

TEMPE PEDAS 276 100 213 163

PIKSET ALFALAH

196 250 283 163

Sumber : Analisis Penulis

Berdasarkan data laporan yang telah disajikan , dapat dilihat bahwa Gudang Penjualan Ganda Mekar terkadang mengalami kelebihan persediaan. Seperti pada bulan Mei 2015 terjadi kelebihan persediaan pada Teng – teng sebanyak 827, Potato Saos Takara 892, Gurilem 750 dan Bronies LR sebanyak 579. Kemudian terjadi lagi kelebihan persediaan pada bulan Juni 2015 yaitu Teng – teng sebanyak 376 dan Bronies LR sebanyak 366. Adapun pada bulan Juli 2015 kelebihan persediaan terjadi pada Teng – teng sebanyak 359, Potato Saos Takara sebanyak 357, Gurilem sebanyak 494, Bronies LR 573, Telor ikan Cempaka sebanyak 562. Pada periode Agustus 2015 juga Potato Saos Takara mengalami kelebihan persediaan sebanyak 429 dan Gurilem sebanyak 541.


(15)

8 Universitas Kristen Maranatha Asumsi yang digunakan :

1. Biaya pemesanan konstan. 2. Harga barang konstan

Dengan melihat data di atas, maka dapat dilihat adanya permasalahan dalam gudang penjualan Ganda Mekar adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana pengendalian persediaan yang dilakukan gudang penjualan saat ini ? 2. Metode pengendalian persediaan apa yang seharusnya dipakai ?

3. Berapa minimalisasi biaya yang diperoleh dengan dilakukannya pengendalian persediaan ?

1.3 Tujuan Penelitian

Dilihat dari latar belakang permasalahan dan identifikasi masalah di atas, maka tujuan penelitian adalah :

1. Mengetahui pengendalian persediaan yang dilakukan oleh gudang saat ini. 2. Mengetahui metode pengendalian persediaan yang seharusnya dipakai.

3. Mengetahui besarnya minimalisasi biaya yang diperoleh dengan dilakukannya pengendalian persediaan.


(16)

9 Universitas Kristen Maranatha

1.4 Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan penelitian ini adalah :

1. Bagi Perusahaan

Memberikan informasi dan masukan yang berguna bagi perusahaan mengenai pengendalian persediaan barang terkait untuk meminimumkan biaya persediaan bagi perusahaan untuk masa yang akan datang.

2. Bagi Penulis

Diharapkan memberikan manfaat serta menambah pengetahuan dengan membandingkan antara teori yang diperoleh di bangku kuliah dengan kenyataan yang ada di lapangan.

3. Bagi Pihak Lain

Sebagai referensi pembelajaran dan informasi bagi pihak yang membutuhkan khususnya mengenai Pengendalian Persediaan.

1.5 Sistematika Penulisan

Dalam membahas permasalahan yang telah dirumuskan tentang hasil penelitian ini, maka digunakan sistematika sebagai berikut :

Bab I Pendahuluan

Bab ini berisi tentang adanya masalah persediaan di Ganda Mekar dan perlunya perusahaan memperhatikan kebijakan persediannya guna meminimumkan biaya persediaan.


(17)

10 Universitas Kristen Maranatha

Bab II Kajian Pustaka

Bab ini menjelaskan tentang landasan teori serta konsep untuk digunakan dalam laporan penelitian ini.

Bab III Objek dan Metode Penelitian

Bab ini menjelaskan tentang langkah – langkah dan cara yang digunakan dalam menyusun laporan penelitian ini. Langkah – langkah ini ditulis guna membantu dan mempermudah pembaca dalam memahami laporan penelitian ini.

Bab IV Pembahasan

Bab ini menjelaskan tentang data yang sudah dikumpulkan baik data yang didapat dari perusahaan maupun data yang didapat dari hasil analisis pembahasan.

Bab V Kesimpulan dan Saran

Bab ini berisi tentang kesimpulan yang sesuai dengan tujuan penelitian dan dapat memberikan saran dalam perbaikan sistem pengendalian persediaan perusahaan menjadi lebih baik lagi.


(18)

87 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Simpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian pada Perusahaan Ganda Mekar adalah :

1. Pengendalian persediaan pada gudang penjualan Ganda Mekar saat ini masih terjadi kekurangan barang yang mengakibatkan kehilangan penjualan. Selain itu, dalam pemesanan barang belum menggunakan perhitungan yang pasti sehingga mengakibatkan kekurangan atau berlebihnya barang persediaan pada gudang penjualan.

2. Metode pengendalian persediaan yang seharusnya digunakan adalah Model Probabilistik kasus Lost Sales. Karena, parameter-parameter seperti biaya penyimpanan, waktu tunggu, biaya pesan, biaya permintaan dan harga pada kenyataannya bervariasi.

3. Dengan menggunakan Metode Analisis ABC perusahaan dapat memprioritaskan pengendalian persediaannya untuk produk-produk kelas A yaitu Singkong Padang, Bronies LR dan Telor Ikan Cempaka dibandingkan dengan produk lainnya.

4. Dengan menggunakan Model Probabilistik kasus Lost Sales, jumlah item optimum yang harus dipesan adalah :

Singkong Padang sebanyak 57 bal Bronies LR sebanyak 61 bal

Telor Ikan Cempaka sebanyak 78 bal

5. Biaya total yang dikeluarkan perusahaan jika menggunakan Model Probabilistik kasus Lost Sales untuk ketiga produk sebesar Rp 66.607.587,19 per tahun sedangkan


(19)

88 Universitas Kristen Maranatha jika perusahaan tidak menggunakan Model Probabilistik biaya yang dikeluarkan sebesar Rp 68.089.195,15 per tahun, sehingga efisiensi biaya persediaan untuk ketiga produk sebesar Rp 1.481.607,96 per tahun.

5.2 Saran

Saran yang dapat diberikan kepada perusahaan adalah :

1. Perusahaan harus lebih memprioritaskan pengendalian persediaan untuk produk kelas A yang memiliki nilai yang lebih besar dibandingkan dengan produk-produk lainnya.

2. Melakukan pengendalian persediaan dengan Model Probabilistik karena dapat membantu meminimumkan biaya persediaan.


(20)

89 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Aquilano, Nicholas J., Chase, Richard B dan Jacobs, F Robert. (2007). “Operations Management for Competitive Advantage”. 11th Edition. Singapore: McGraw-Hill Education.

Assauri, Sofjan. (2008). “Manajemen Produksi dan Operasi”. Edisi Revisi. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Bahagia, Senator Nur. (2006). “Sistem Inventori”. Bandung: ITB.

Gibson, et al. (2009). “Organizational: Behaviour, Structure, Processes”. NewYork: The McGraw Hill Companies, Inc.

Hartono, Jogiyanto. (2013). “Metodologi Penelitian Bisnis”. Edisi Kelima. Yogyakarta: BPFE.

Heizer, Jay & Render, Barry. (2015). “Manajemen Operasi: Keberlangsungan dan Rantai Pasokan”. Edisi Sebelas. Diterjemahkan oleh: Hirson Kurnia, Ratna Saraswati, David Wijaya. Jakarta: Salemba Empat.

Heizer, Jay & Render, Barry. (2010). “Operations Management”. Tenth Edition. New Jersey: Pearson Education, Inc.

Nazir, Moh. (2005). “Metode Penelitian”. Cetakan Pertama. Bogor: Ghalia Indonesia. Ristono, Agus. (2009). “Manajemen Persediaan”. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Rusdiana. (2014). “Manajemen Operasi”. Cetakan Pertama. Bandung: Pustaka Setia.

Schroeder, Roger G. (2007). “Operations Management: Contemporary Concepts and Cases”. Fifth Edition. Boston: McGraw Hill.

Siagian, Yolanda M. (2005). “Aplikasi Supply Chain Management dalam Dunia Bisnis”. Jakarta: Grasindo.

Sugiyono. (2012). “Metode Penelitian Kombinasi”. Cetakan Kedua. Bandung: Alfabeta. Suliyanto. (2009). “Metode Riset Bisnis”. Edisi Pertama. Yogyakarta: Andi.

Yuwono, Prisca Chrisintha. (2015). “Analisis Pengendalian Persediaan Guna Meminimumkan Biaya Persediaan Studi Kasus pada PT Sinar Niaga Sejahtera Jawa Barat 1 Bandung”. Skripsi Manajemen. Program Sarjana Universitas Kristen Maranatha, Bandung.

https://www.google.com/search?q=gambar+grafik+analisis+ABC

http://khaizankahfi96.blogspot.co.id/2014/10/v-behaviorurldefaultvmlo.html http://www.academia.edu/9477983/Struktur_dan_Desain_Organisasi


(1)

Asumsi yang digunakan : 1. Biaya pemesanan konstan. 2. Harga barang konstan

Dengan melihat data di atas, maka dapat dilihat adanya permasalahan dalam gudang penjualan Ganda Mekar adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana pengendalian persediaan yang dilakukan gudang penjualan saat ini ? 2. Metode pengendalian persediaan apa yang seharusnya dipakai ?

3. Berapa minimalisasi biaya yang diperoleh dengan dilakukannya pengendalian persediaan ?

1.3 Tujuan Penelitian

Dilihat dari latar belakang permasalahan dan identifikasi masalah di atas, maka tujuan penelitian adalah :

1. Mengetahui pengendalian persediaan yang dilakukan oleh gudang saat ini. 2. Mengetahui metode pengendalian persediaan yang seharusnya dipakai.

3. Mengetahui besarnya minimalisasi biaya yang diperoleh dengan dilakukannya pengendalian persediaan.


(2)

9 Universitas Kristen Maranatha 1.4 Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan penelitian ini adalah :

1. Bagi Perusahaan

Memberikan informasi dan masukan yang berguna bagi perusahaan mengenai pengendalian persediaan barang terkait untuk meminimumkan biaya persediaan bagi perusahaan untuk masa yang akan datang.

2. Bagi Penulis

Diharapkan memberikan manfaat serta menambah pengetahuan dengan membandingkan antara teori yang diperoleh di bangku kuliah dengan kenyataan yang ada di lapangan.

3. Bagi Pihak Lain

Sebagai referensi pembelajaran dan informasi bagi pihak yang membutuhkan khususnya mengenai Pengendalian Persediaan.

1.5 Sistematika Penulisan

Dalam membahas permasalahan yang telah dirumuskan tentang hasil penelitian ini, maka digunakan sistematika sebagai berikut :

Bab I Pendahuluan

Bab ini berisi tentang adanya masalah persediaan di Ganda Mekar dan perlunya perusahaan memperhatikan kebijakan persediannya guna meminimumkan biaya persediaan.


(3)

Bab II Kajian Pustaka

Bab ini menjelaskan tentang landasan teori serta konsep untuk digunakan dalam laporan penelitian ini.

Bab III Objek dan Metode Penelitian

Bab ini menjelaskan tentang langkah – langkah dan cara yang digunakan dalam menyusun laporan penelitian ini. Langkah – langkah ini ditulis guna membantu dan mempermudah pembaca dalam memahami laporan penelitian ini.

Bab IV Pembahasan

Bab ini menjelaskan tentang data yang sudah dikumpulkan baik data yang didapat dari perusahaan maupun data yang didapat dari hasil analisis pembahasan.

Bab V Kesimpulan dan Saran

Bab ini berisi tentang kesimpulan yang sesuai dengan tujuan penelitian dan dapat memberikan saran dalam perbaikan sistem pengendalian persediaan perusahaan menjadi lebih baik lagi.


(4)

87 Universitas Kristen Maranatha BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Simpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian pada Perusahaan Ganda Mekar adalah :

1. Pengendalian persediaan pada gudang penjualan Ganda Mekar saat ini masih terjadi kekurangan barang yang mengakibatkan kehilangan penjualan. Selain itu, dalam pemesanan barang belum menggunakan perhitungan yang pasti sehingga mengakibatkan kekurangan atau berlebihnya barang persediaan pada gudang penjualan.

2. Metode pengendalian persediaan yang seharusnya digunakan adalah Model Probabilistik kasus Lost Sales. Karena, parameter-parameter seperti biaya penyimpanan, waktu tunggu, biaya pesan, biaya permintaan dan harga pada kenyataannya bervariasi.

3. Dengan menggunakan Metode Analisis ABC perusahaan dapat memprioritaskan pengendalian persediaannya untuk produk-produk kelas A yaitu Singkong Padang, Bronies LR dan Telor Ikan Cempaka dibandingkan dengan produk lainnya.

4. Dengan menggunakan Model Probabilistik kasus Lost Sales, jumlah item optimum yang harus dipesan adalah :

Singkong Padang sebanyak 57 bal Bronies LR sebanyak 61 bal

Telor Ikan Cempaka sebanyak 78 bal

5. Biaya total yang dikeluarkan perusahaan jika menggunakan Model Probabilistik kasus Lost Sales untuk ketiga produk sebesar Rp 66.607.587,19 per tahun sedangkan


(5)

jika perusahaan tidak menggunakan Model Probabilistik biaya yang dikeluarkan sebesar Rp 68.089.195,15 per tahun, sehingga efisiensi biaya persediaan untuk ketiga produk sebesar Rp 1.481.607,96 per tahun.

5.2 Saran

Saran yang dapat diberikan kepada perusahaan adalah :

1. Perusahaan harus lebih memprioritaskan pengendalian persediaan untuk produk kelas A yang memiliki nilai yang lebih besar dibandingkan dengan produk-produk lainnya.

2. Melakukan pengendalian persediaan dengan Model Probabilistik karena dapat membantu meminimumkan biaya persediaan.


(6)

89 Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA

Aquilano, Nicholas J., Chase, Richard B dan Jacobs, F Robert. (2007). “Operations Management for Competitive Advantage”. 11th Edition. Singapore: McGraw-Hill Education.

Assauri, Sofjan. (2008). “Manajemen Produksi dan Operasi”. Edisi Revisi. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Bahagia, Senator Nur. (2006). “Sistem Inventori”. Bandung: ITB.

Gibson, et al. (2009). “Organizational: Behaviour, Structure, Processes”. NewYork: The McGraw Hill Companies, Inc.

Hartono, Jogiyanto. (2013). “Metodologi Penelitian Bisnis”. Edisi Kelima. Yogyakarta: BPFE.

Heizer, Jay & Render, Barry. (2015). “Manajemen Operasi: Keberlangsungan dan Rantai Pasokan”. Edisi Sebelas. Diterjemahkan oleh: Hirson Kurnia, Ratna Saraswati, David Wijaya. Jakarta: Salemba Empat.

Heizer, Jay & Render, Barry. (2010). “Operations Management”. Tenth Edition. New Jersey: Pearson Education, Inc.

Nazir, Moh. (2005). “Metode Penelitian”. Cetakan Pertama. Bogor: Ghalia Indonesia. Ristono, Agus. (2009). “Manajemen Persediaan”. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Rusdiana. (2014). “Manajemen Operasi”. Cetakan Pertama. Bandung: Pustaka Setia.

Schroeder, Roger G. (2007). “Operations Management: Contemporary Concepts and Cases”. Fifth Edition. Boston: McGraw Hill.

Siagian, Yolanda M. (2005). “Aplikasi Supply Chain Management dalam Dunia Bisnis”. Jakarta: Grasindo.

Sugiyono. (2012). “Metode Penelitian Kombinasi”. Cetakan Kedua. Bandung: Alfabeta. Suliyanto. (2009). “Metode Riset Bisnis”. Edisi Pertama. Yogyakarta: Andi.

Yuwono, Prisca Chrisintha. (2015). “Analisis Pengendalian Persediaan Guna Meminimumkan Biaya Persediaan Studi Kasus pada PT Sinar Niaga Sejahtera Jawa Barat 1 Bandung”. Skripsi Manajemen. Program Sarjana Universitas Kristen Maranatha, Bandung.

https://www.google.com/search?q=gambar+grafik+analisis+ABC

http://khaizankahfi96.blogspot.co.id/2014/10/v-behaviorurldefaultvmlo.html http://www.academia.edu/9477983/Struktur_dan_Desain_Organisasi