Peranan Auditor dalam Pemeriksaan Operasional atas Fungsi Pembelian Bahan Baku dalam Rangka Meningkatkan Efektivitas dan Efisiensi PT. X (Studi Empirik pada PT.X).

(1)

vi Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT

The increasing competition makes any company have a must to improve intern control on their operational activities, several of which is function of purchase activities. The aim of conducting this research is to evaluate the effectiveness, efficiency, and economic of purchasing performance and to know the role of auditor on implementing operational audit in a company. The used methodology of research is literature research and field observation. The result of the research shows that the company has a good intern control system in procedure of purchasing, yet some certain weaknesses are also found. Identified weaknesses are frequent tardiness of receiving materials from supplier, and the raising price due to the change of supplier or the material itself. On top of that, the role of auditor in implementing operational inspection has not been optimum. Therefore, company need to do some actions such as determining the limit of time of receiving materials and following up the supplier and make a price comparison from different suppliers. Furthermore, the function and role of auditor need to be cleared up in doing audit tasks.


(2)

vii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Persaingan antar perusahaan yang semakin meningkat mengharuskan perusahaan untuk meningkatkan pengendalian intern terhadap aktivitas operasionalnya, salah satunya aktivitas fungsi pembelian. Tujuan dilakukannya penelitian ini untuk mengevaluasi efektivitas, efisiensi, dan keekonomisan kinerja bagian pembelian dan mengetahui peranan auditor dalam melaksanakan audit operasional. Metodologi penelitian yang digunakan adalah penelitian literatur dan penelitian lapangan. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa perusahaan memiliki sistem pengendalian intern yang cukup baik dalam prosedur pembelian, namun masih ditemukan kelemahan-kelemahan antara lain seringnya penerimaan bahan baku yang terlambat dari supplier dan kenaikan harga akibat pergantian supplier ataupun bahan baku itu sendiri. Juga peranan auditor dalam pelaksanaan pemeriksaan operasional masih belum optimal. Oleh karena itu perusahaan perlu melakukan tindakan-tindakan seperti menentukan batas waktu pengiriman bahan baku dan memfollow up pihak supplier dan membuat perbandingan harga dari supplier yang berbeda. Dan fungsi serta peranan auditor lebih diperjelas lagi melakukan tugas-tugas audit.


(3)

viii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRACT ... vi

ABSTRAK ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 6

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 7

1.4 Kegunaan Penelitian... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka ... 9

2.1.1 Pemeriksaan ... 9

2.1.1.1 Pengertian Pemeriksaan ... 9

2.1.1.2 Jenis Pemeriksa (Auditor) ... 9


(4)

ix Universitas Kristen Maranatha

2.1.2 Pemeriksaan Operasional ... 13

2.1.2.1 Pengertian Pemeriksaan Operasional ... 13

2.1.2.2 Tujuan Pemeriksaan Operasional ... 14

2.1.2.3 Manfaat Pemeriksaan Operasional ... 17

2.1.2.4 Tahap-tahap Pemeriksaan Operasional ... 18

2.1.2.5 Jenis-jenis Pemeriksaan Operasional ... 19

2.1.2.6 Kriteria dalam Pemeriksaan Operasional ... 20

2.1.2.7 Perbedaan antara Pemeriksaan Operasional dengan Pemeriksaan Keuangan ... 21

2.1.3 Pembelian ... 23

2.1.3.1 Pengertian Pembelian ... 23

2.1.3.2 Prosedur Pembelian ... 23

2.1.4 Pengendalian Intern ... 25

2.1.4.1 Pengertian Pengendalian Intern ... 25

2.1.4.2 Unsur-unsur Pengendalian Intern ... 26

2.1.5 Ekonomi, Efisiensi, dan Efektivitas ... 28

2.2 Kerangka Pemikiran ... 29

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian ... 32

3.1.1 Teknik Pengumpulan Data ... 32

3.1.2 Teknik Pengolahan Data ... 35

3.2 Objek Penelitian ... 36


(5)

x Universitas Kristen Maranatha

3.2.2 Visi dan Misi ... 37

3.2.3 Struktur Organisasi dan Job Description ... 38

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pembahasan Tahapan Pemeriksaan Operasional PT. X ... 45

4.1.1 Survei Pendahuluan ... 45

4.1.2 Penelaahan dan Pengujian Sistem Pengendalian Manajemen ... 47

4.1.2.1 Prosedur Tetap ... 47

4.1.2.2 Prosedur Pembelian ... 48

4.1.2.3 Laporan-laporan Fungsi Pembelian ... 51

4.1.2.4 Formulir-formulir ... 52

4.1.2.5 Analisis Harga Bahan Baku ... 52

4.1.2.6 Analisis Kedatangan Bahan Baku ... 56

4.1.3 Pengujian Terinci ... 58

4.1.4 Pengembangan Laporan ... 61

4.1.4.1 Tujuan pemeriksaan operasional penulis ... 62

4.1.4.2 Tahap pemeriksaan operasional yang dilakukan... 62

4.1.4.3 Temuan Pemeriksaan Operasional ... 63

4.2 Peranan Auditor dalam Pemeriksaan Operasional Fungsi Pembelian Bahan Baku untuk Meningkatkan Efektivitas dan Efisiensi PT. X ... 64

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 66


(6)

xi Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA ... 68 DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... 70 LAMPIRAN


(7)

xii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Analisis Daftar Harga Bahan Baku Juli 2009 Tabel 2 : Analisis Daftar Harga Bahan Baku Agustus 2009 Tabel 3 : Analisis Daftar Harga Bahan Baku September 2009 Tabel 4 : Analisis Kedatangan Bahan Baku Juli 2009

Tabel 5 : Analisis Kedatangan Bahan Baku Agustus 2009 Tabel 6 : Analisis Kedatangan Bahan Baku September 2009


(8)

xiii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Flowchart Prosedur Pembelian Pertama Lampiran 2 : Flowchart Prosedur Pembelian Repeat Order Lampiran 3 : Bon Permintaan Pembelian

Lampiran 4 : Surat Permintaan Penawaran Harga Lampiran 5 : Formulir Persetujuan Harga

Lampiran 6 : Order Pembelian

Lampiran 7 : Bukti Penerimaan Barang


(9)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Berkembangnya dunia perekonomian saat ini dan semakin tingginya tingkat persaingan dalam dunia usaha menuntut perusahaan mempunyai keunggulan bersaing (competitive advantage) untuk terus bisa berkompetisi. Tidak sedikit perusahaan yang terhenti laju operasionalnya karena tidak mampu mempertahankan eksistensi perusahaannya. Sebagian besar kegagalan tersebut biasanya disebabkan karena perusahaan tidak konsisten dalam menjalankan operasi perusahaannya, ditambah lagi dengan kurangnya tenaga profesional di dalam perusahaan dan perusahaan tidak dapat mengikuti perkembangan ekonomi yang terjadi saat ini, hal ini menuntut adanya efektivitas dan efisiensi dalam menjalankan kegiatan operasional perusahaan (Intanghina’s Weblog.htm).

Krisis ekonomi yang melanda wilayah Asia membawa dampak yang cukup signifikan terhadap kelangsungan hidup entitas usaha. Perubahan ini membawa resiko bagi profesi akuntan. Jika tidak hati-hati menjalankan profesinya, profesi akuntan, dalam hal ini auditor akan terancam kelangsungan profesinya. Tingkat ketidakpastian yang tinggi dimasa depan sebagai dampak memburuknya kondisi ekonomi makin menambah berat tanggung jawab auditor. Jenis penugasan yang makin beragam pada kondisi ekonomi normal tidak ditemui, dan membawa resiko tersendiri bagi auditor. Berbagai upaya dilakukan oleh profesi auditor dalam merespon dampak dari memburuknya kondisi ekonomi. Auditor dapat


(10)

BAB 1 – PENDAHULUAN 2

Universitas Kristen Maranatha mengendalikan atau memindahkan resiko melalui pendekatan komprehensif dan penyusunan kebijakan dan prosedur yang memadai (Jurusan Ekonomi Akuntansi,

Fakultas Ekonomi - Universitas Kristen Petra

Http://Puslit.Petra.Ac.Id/Journals/Accounting).

Hampir semua perusahaan-perusahaan di Indonesia mengalami masalah going concern sebagai dampak dari memburuknya kondisi ekonomi. Beberapa hal yang memicu masalah going concern adalah kerugian yang besar yang dialami oleh perusahaan, rasio hutang terhadap modal yang tinggi, saldo hutang jangka pendek dalam jumlah besar yang segera jatuh tempo, pinjaman dalam mata uang asing yang besar, kekurangan dana kas dan akses untuk mendapatkan kas, pasar yang makin menyusut, masalah-masalah dengan pemasok dan pelanggan, dan tidak adanya action plans yang jelas dari pihak manajemen (Jurusan Ekonomi Akuntansi, Fakultas Ekonomi - Universitas Kristen Petra Http://Puslit.Petra.Ac.Id/Journals/Accounting).

Dalam menilai apakah perusahaan memiliki going concern atau tidak, perhatian utama auditor tidak lagi ditujukan pada berapa kekayaan perusahaan pada masa yang akan datang yang diharapkan manajemen. Auditor tidak bisa lagi hanya menerima pandangan manajemen bahwa segala sesuatunya baik. Bahkan auditor sudah tidak seharusnya lagi meletakkan kepercayaan sepenuhnya pada jaminan yang diberikan oleh pemerintah bahwa perusahaan tertentu tidak akan ditutup (Jurusan Ekonomi Akuntansi, Fakultas Ekonomi - Universitas Kristen Petra Http://Puslit.Petra.Ac.Id/Journals/Accounting).

Evaluasi terhadap going concern perusahaan harus lebih mengacu dari hasil perhitungan discounted cash flow. Auditor perlu mengetahui dengan pasti sumber kas perusahaan, dan kemampuan perusahaan mendapatkan dana kas yang cukup. Jika


(11)

BAB 1 – PENDAHULUAN 3

Universitas Kristen Maranatha masalah mendapatkan dana kas terpenuhi, auditor masih perlu mengetahui apakah perusahaan akan sanggup mengembalikan dana-dana tersebut dan apa yang akan dilakukan pihak manajemen untuk menjamin pembayaran kembali dana-dana tersebut. Dengan kata lain kas menjadi fokus utama dalam situasi memburuknya kondisi ekonomi, karena tingkat ketidakpastian yang sangat tinggi di masa depan. Dalam situasi memburuknya kondisi ekonomi, penilaian going concern lebih didasarkan pada kemampuan perusahaan untuk melanjutkan operasinya dalam jangka waktu 12 bulan ke depan. Dengan kata lain penilaian going concern mengacu pada ketersediaan dana kas untuk melakukan kegiatan usaha selama 12 bulan kedepan. Untuk sampai pada kesimpulan apakah perusahaan akan memiliki going concern atau tidak, auditor harus melakukan evaluasi secara kritis terhadap rencana-rencana manajemen. (Jurusan Ekonomi Akuntansi, Fakultas Ekonomi - Universitas Kristen Petra Http://Puslit.Petra.Ac.Id/Journals/Accounting).

Keinginan untuk mendapatkan laba perusahaan yang optimal merupakan suatu niat dasar bagi manajer dalam perusahaan untuk menggerakan semua sumber daya yang ada. Agar tercapainya usaha itu fungsi manajerial seperti planning, organizing, directing dan controlling harus dipadukan agar manajemen dapat mengambil keputusan yang tepat dengan demikian akan tercapai hasil yang diharapkan. Usaha untuk mengelola sumber daya yang dimiliki agar tercapai efektivitas dan efisiensi yang tinggi merupakan akibat yang logis dari keinginan perusahaan untuk mendapatkan keuntungan yang optimal bagi kelangsungan hidup dan pertumbuhan perusahaan itu sendiri (Intanghina’s Weblog.htm).

Selain bertujuan untuk mencari keuntungan, setiap perusahaan mempunyai prinsip yang sama yaitu going concern, dimana perusahaan dituntut dalam era


(12)

BAB 1 – PENDAHULUAN 4

Universitas Kristen Maranatha persaingan tersebut. Dalam globalisasi perekonomian sekarang ini, persaingan yang ditimbulkan oleh para pelaku bisnis sangat ketat maka itu perusahaan perlu mengadakan penyehatan dan penyempurnaan. Dalam menghadapi hal ini, berbagai kebijakan dan strategi telah ditetapkan. Salah satu kebijakan yang ditempuh oleh manajemen adalah meningkatkan pengendalian intern perusahaan (Setiawan:2008).

Bagaimanapun juga dengan meluasnya perkembangan dunia usaha dewasa ini, masalah-masalah yang timbul akan semakin kompleks dan harus dipecahkan oleh manajemen perusahaan. Hal ini menyebabkan manajemen memerlukan informasi yang akurat dalam pengambilan keputusannya. Sebagaimana diketahui bahwa manajemen mempunyai peranan yang besar dalam mengkoordinasikan dan mengendalikan semua kegiatan operasi serta berkewajiban mengusahakan agar memperoleh hasil yang optimal (Setiawan:2008).

Dengan semakin berkembangnya perusahaan tentunya diikuti dengan semakin kompleks dan luasnya aktivitas serta permasalahan yang dihadapi sehingga mendorong timbulnya suatu bidang baru dari auditing yaitu pemeriksaan operasional (audit operasional). Pemeriksaan operasional merupakan aktivitas operasi suatu organisasi yang bertujuan untuk memeriksa efisiensi dan efektivitas operasi perusahaan. Aktivitas pemeriksaan operasional akan bermanfaat banyak bagi perusahaan karena dapat menunjang kelancaran dari pelaksanaan operasi perusahaan terhadap kontinuitas perusahaan dimasa yang akan datang. Salah satu fungsi yang ada dalam perusahaan adalah fungsi pembelian, dimana pembelian merupakan salah satu kegiatan utama yang dilaksanakan dalam suatu perusahaan, sehingga perlu untuk mendapat perhatian yang cukup besar serta pengelolaan yang sebaik mungkin (Intanghina’s Weblog.htm).


(13)

BAB 1 – PENDAHULUAN 5

Universitas Kristen Maranatha Pemeriksaan operasional merupakan alat yang dapat membantu manajemen dalam meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja dan juga dapat digunakan untuk menilai kehandalan pengendalian intern yang diterapkan perusahaan. Melalui pemeriksaan operasional, manajemen juga dapat mengetahui kekurangan dalam bidang operasional perusahaan, mendapat rekomendasi perbaikan dan mengimplementasikan perubahan yang positif. Jadi pemeriksaan operasional lebih diarahkan pada pemberian rekomendasi kepada pihak manajemen agar perusahaan yang diperiksa dapat beroperasi lebih efisien dan efektif untuk masa berikutnya (Setiawan:2008).

Dalam skripsi ini, lebih ditekankan pada pemeriksaan operasional atas pembelian bahan baku. Karena fungsi tersebut saling berkaitan dengan fungsi yang lain dan merupakan fungsi yang sangat penting bagi perusahaan. Bila fungsi tersebut tidak dikelola dengan baik akan mengakibatkan kerugiaan bagi perusahaan (Setiawan:2008).

Pembelian merupakan titik awal dari suatu proses produksi karena fungsi pembelian harus menyediakan bahan yang diminta oleh bagian produksi untuk kelancaran proses produksinya. Ketidakefisenan fungsi pembelian akan mengakibatkan fungsi-fungsi seperti produksi, pemasaran, penjualan dan sebagainya akan terhambat (Tesia:2006).

Pembelian adalah bagian terpenting dalam suatu perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan, baik itu tujuan jangka panjang maupun jangka pendek. Namun yang menjadi masalah disini, apakah kegiatan pembelian yang dilakukan oleh perusahaan sudah cukup efisien dan efektif, sehingga tujuan yang telah ditetapkan perusahaan dapat tercapai. Untuk mengetahui apakah kegiatan


(14)

BAB 1 – PENDAHULUAN 6

Universitas Kristen Maranatha pembelian yang dilakukan oleh perusahaan sudah cukup efisien dan efektif, maka perlu dilakukan pemeriksaan operasional. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui apakan kegiatan pembelian yang dilakukan perusahaan sudah cukup efisien dan efektif (Tesia:2006).

Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian terhadap fungsi pembelian bahan baku di PT. X yang berlokasi di Bandung dengan lokasi pabrik di Kawasan Industri Dwipapuri. PT. X merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang farmasi. Pembelian bahan baku merupakan siklus yang utama dalam penyediaan bahan untuk proses pembuatan obat-obatan, sehingga sangat penting untuk dilakukan pemeriksaan operasional terhadap fungsi pembelian. PT. X telah melakukan pemeriksaan operasional terhadap fungsi pembelian bahan baku tetapi masih terdapat kelemahan dalam proses pengendalian pembelian terutama dalam mempertahankan supplier dan kedatangan barang. Dalam hal ini penulis ingin melakukan penelitian atas fungsi pembelian bahan baku dengan harapan dapat memberikan rekomendasi yang berarti bagi perusahaan.

Alasan inilah yang menjadi latar belakang untuk memilih pemeriksaan operasional yang dibatasi pada fungsi pembelian bahan baku sebagai bahan penulisan skripsi dengan judul “ Peranan Auditor dalam Pemeriksaan Operasional atas Fungsi Pembelian Bahan Baku dalam rangka Meningkatkan Efektivitas dan Efisiensi pada PT. X”.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka terdapat masalah yang dapat dipecahkan dari topik ini, yaitu sebagai berikut:


(15)

BAB 1 – PENDAHULUAN 7

Universitas Kristen Maranatha a. Apakah pelaksanaan pemeriksaan operasional atas fungsi pembelian bahan baku

telah meningkatkan efektivitas dan efisiensi pada PT. X?

b. Bagaimana peranan auditor dalam pemeriksaan operasional atas fungsi pembelian bahan baku pada PT. X ?

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian

Adapun maksud dan tujuan penelitian adalah sebagai berikut:

a. Untuk mengetahui sejauh mana fungsi pembelian bahan baku telah sesuai dengan prosedur dan kebijakan yang ditetapkan sehingga mampu meningkatkan efektivitas dan efisiensi pada PT. X.

b. Untuk mengetahui peranan auditor dalam pemeriksaan operasional atas fungsi pembelian bahan baku pada PT. X.

1.4. Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Perusahaan

Agar perusahaan atau pihak manajemen lebih menyadari akan pentingnya pemeriksaaan operasional dalam rangka meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam fungsi pembelian bahan baku dan juga penulis berharap hasil penelitian ini dapat memberikan masukan dan saran-saran kepada pihak manajemen dalam melakukan perbaikan dan perubahan yang diperlukan di dalam perusahaan. b. Penulis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran langsung bagaimana teori-teori yang didapatkan di masa kuliah diterapkan di dunia


(16)

BAB 1 – PENDAHULUAN 8

Universitas Kristen Maranatha praktek, dengan disesuaikan pada jenis dan kondisi perusahaan dan untuk melengkapi salah satu syarat menyelesaikan studi strata-1 di Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntasi Universitas Kristen Maranatha.

c. Lingkungan Perguruan Tinggi

Dengan hasil penelitian ini, diharapkan dapat menambah pengetahuan pembaca tentang manfaat yang bisa diperoleh dengan melaksanakan pemeriksaan operasional atas fungsi pembelian dan membuka kemungkinan untuk diadakan penelitian lanjutan yang lebih komprehensif.


(17)

66 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai pemeriksaan operasional atas fungsi pembelian bahan baku yang dilakukan pada PT. X dengan bantuan teori-teori yang ada mengenai pemeriksaan operasional, maka dapat diambil beberapa kesimpulan untuk menjawab identifikasi masalah dari penelitian ini.

a. Pelaksanaan pemeriksaan operasional atas fungsi pembelian bahan baku pada PT. X belum secara optimal meningkatkan efektivitas dan efisiensi perusahaan. Karena dari hasil penelitian yang dilakukan masih terdapat kelemahan-kelemahan yang sering terjadi dan belum dapat diatasi. Kelemahan-kelemahan-kelemahan tersebut adalah keterlambatan penerimaan bahan baku dari pemasok dan kenaikan harga yang cukup signifikan.

b. Peranan auditor dalam pemeriksaan operasional atas fungsi pembelian bahan baku pada PT. X masih belum memiliki peranan penting, karena fungsi auditor sebagai pemeriksa dan pemberi saran masih belum efektif, hal ini terbukti dari tidak adanya rekomendasi yang diberikan oleh auditor kepada fungsi pembelian sebagai umpan balik dari telah dilaksanakannya pemeriksaan operasional atas pembelian bahan baku.


(18)

BAB 5 – SIMPULAN DAN SARAN 67

Universitas Kristen Maranatha 5.2. Saran

Dari penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti sekaligus sebagai penulis mencoba untuk memberikan beberapa saran sebagai berikut:

A. Bagi perusahaan

1. Mengatasi keterlambatan penerimaan bahan baku:

a. Perusahaan harus memiliki persediaan yang cukup sehingga apabila pengiriman bahan baku terlambat, proses produksi tidak terhambat.

b. Perusahaan harus mengetahui jasa ekspedisi yang mengirimkan bahan baku, sehingga perusahaan dapat menindaklanjuti ke perusahaan jasa ekspedisi. c. Perusahaan harus membuat kesepakatan dengan supplier dimana supplier harus

memberitahukan perusahaan jika terjadi keterlambatan pengiriman baik dari supplier sendiri maupun tertahannya barang di pelabuhan atau bea dan cukai. d. Perusahaan membuat perjanjian dengan supplier mengenai batas toleransi

keterlambatan penerimaan bahan baku.

e. Perusahaan khususnya bagian fungsi pembelian melakukan follow up kepada supplier beberapa hari sebelum waktu pengiriman agar penerimaan bahan baku dapat diterima tepat pada waktunya.

2. Untuk mengatasi kenaikan harga, perusahaan bisa melakukan penawaran harga kepada pemasok dan mencari beberapa pemasok yang baru yang menyediakan bahan baku yang dibutuhkan perusahaan.

Untuk memperbaiki peranan auditor perusahaan dalam melakukan pemeriksaan operasional untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi perusahaan, sebaiknya gambaran mengenai fungsi dan tugas auditor itu sendiri lebih diperjelas, juga


(19)

BAB 5 – SIMPULAN DAN SARAN 68

Universitas Kristen Maranatha harus ada umpan balik setelah melakukan pemeriksaan operasional yaitu memberikan rekomendasi atas hasil analisis yang dilakukan terhadap fungsi pembelian bahan baku.

B. Bagi peneliti

Bagi para peneliti selanjutnya, dalam melakukan penelitian dianjurkan untuk mengambil bahan penelitian dengan topik yang berbeda dengan penulis. Dengan demikian, diharapkan akan memberikan hasil yang lebih berguna bagi perusahaan yang sedang diteliti dan dapat memberikan dampak yang lebih luas yaitu dapat memberikan pemahaman yang berbeda bagi para pembaca.


(20)

68 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Agoes, Sukrisno. (2004). Edisi Ketiga. Auditing (Pemeriksaan Akuntan) oleh Kantor Akuntan Publik. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta.

American Institue of Certified Public Accountants. Statement on Auditing Standards No. 78.

Anthony, Robert. N. dan Vijay Govindajaran. (2001). Management Control Systems. McGraw-Hill, Inc. New York.

Arens, Alvin A. dan James K. Loebbecke. (2000). Edisi Delapan. Auditing: An Integrated Approach. Prentice Hall, Inc. New Jersey.

Arens, Alvin A., Randal J. Elder, Mark S. Beasley. (2003). Edisi Sembilan. Auditing and Assurance Service an Integrated Approach. Prentice Hall, Inc. New Jersey.

Arens, Alvin A., Randal J. Elder., Mark S. Beasley. (2001). Edisi Sembilan. Jilid Satu. Auditing dan Pelayanan Verifikasi: Pendekatan Terpadu. (Diterjemahkan oleh: Tim Dejacarta). Penerbit PT Indeks, Kelompok Gramedia. Jakarta.

Arens, Alvin A., Randal J. Elder, Mark S. Beasley. (2001). Edisi Sembilan. Jilid Dua. Auditing dan Pelayanan Verifikasi: Pendekatan Terpadu. (Diterjemahkan oleh: Ford Lumban Gaol). Penerbit PT Indeks, Kelompok Gramedia. Jakarta. Bodnar, George H. dan William S. Hapwood. (1998). Accounting Information

Systems. Prentice Hall. New Jersey.

Cushing, Barry E. dan Marshall B. Romney. (1994). Edisi Enam. Accounting Information Systems. Addison-Wesley. New York.

Heizer, Jay dan Barry Reider. (2001). Edisi Enam. Operation Management. Prentice Hall. New Jersey.

Hermanson, Roger H., Jerry R. Strawser, Robert H. Strawser. (1987). Edisi Empat. Auditing Theory and Pratice. Richard D. Irwin, Inc. Homewood.

http://Puslit.Petra.Ac.Id/Journals/Accounting http://Intanghina’s Weblog.html


(21)

DAFTAR PUSTAKA 69

Universitas Kristen Maranatha Ikatan Akuntansi Indonesia. (2002). Standar Akuntansi Keuangan. Salemba Empat.

Jakarta.

Ikatan Akuntansi Indonesia. (2001). Cetakan Pertama. Standar Profesi Akuntan Publik. Salemba Empat. Jakarta.

Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo. (2002). Edisi Pertama. Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi dan Manajemen. BPFE. Yogyakarta. Jogiyanto. (2004/2005). Edisi 2004/2005. Metodologi Penelitian Bisnis: Salah

Kaprah dan Pengalaman-pengalaman. BPFE. Yogyakarta. Kiger and Scheiner. (1994). Auditing. Houghton Mifflin & Co.

Kuncoro, Mudrajad. (2003). Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi. Penerbit Erlangga. Jakarta.

Mulyadi. (1992). Edisi Empat. Pemeriksaan Akuntan. Penerbit: YKPN. Yogyakarta. Mulyadi. (2002). Edisi Keenam. Auditing. Salemba Empat. Jakarta.

Reider Rob. (2002). Edisi 3. Operational Review: Maximum Result at Efficient Cost. John Willey & Sons, Inc. New York.

Setiawan, Erick A. (2008). Pemeriksaan Operasional atas Fungsi Pembelian dan Persediaan dalam rangka Meningkatkan Efektivitas dan Efisiensi pada PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills 2. Jakarta.

Sugiyono. (1999). Cetakan Pertama. Metode Penelitian Bisnis. CV. ALFABETA. Bandung.

Tesia. (2006). Pemeriksaan Operasional atas Pengelolaan Persediaan Barang Dagang untuk Meningkatkan Efektivitas dan Efisiensi Pengendalian Persediaan Barang Dagang. Bandung.

Widjayanto, Nugroho. (1985). Edisi Pertama. Pemeriksaan Operasional Perusahaan. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta.


(1)

BAB 1 – PENDAHULUAN 8

praktek, dengan disesuaikan pada jenis dan kondisi perusahaan dan untuk melengkapi salah satu syarat menyelesaikan studi strata-1 di Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntasi Universitas Kristen Maranatha.

c. Lingkungan Perguruan Tinggi

Dengan hasil penelitian ini, diharapkan dapat menambah pengetahuan pembaca tentang manfaat yang bisa diperoleh dengan melaksanakan pemeriksaan operasional atas fungsi pembelian dan membuka kemungkinan untuk diadakan penelitian lanjutan yang lebih komprehensif.


(2)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai pemeriksaan operasional atas fungsi pembelian bahan baku yang dilakukan pada PT. X dengan bantuan teori-teori yang ada mengenai pemeriksaan operasional, maka dapat diambil beberapa kesimpulan untuk menjawab identifikasi masalah dari penelitian ini.

a. Pelaksanaan pemeriksaan operasional atas fungsi pembelian bahan baku pada PT. X belum secara optimal meningkatkan efektivitas dan efisiensi perusahaan. Karena dari hasil penelitian yang dilakukan masih terdapat kelemahan-kelemahan yang sering terjadi dan belum dapat diatasi. Kelemahan-kelemahan-kelemahan tersebut adalah keterlambatan penerimaan bahan baku dari pemasok dan kenaikan harga yang cukup signifikan.

b. Peranan auditor dalam pemeriksaan operasional atas fungsi pembelian bahan baku pada PT. X masih belum memiliki peranan penting, karena fungsi auditor sebagai pemeriksa dan pemberi saran masih belum efektif, hal ini terbukti dari tidak adanya rekomendasi yang diberikan oleh auditor kepada fungsi pembelian sebagai umpan balik dari telah dilaksanakannya pemeriksaan operasional atas pembelian bahan baku.


(3)

BAB 5 – SIMPULAN DAN SARAN 67

5.2. Saran

Dari penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti sekaligus sebagai penulis mencoba untuk memberikan beberapa saran sebagai berikut:

A. Bagi perusahaan

1. Mengatasi keterlambatan penerimaan bahan baku:

a. Perusahaan harus memiliki persediaan yang cukup sehingga apabila pengiriman bahan baku terlambat, proses produksi tidak terhambat.

b. Perusahaan harus mengetahui jasa ekspedisi yang mengirimkan bahan baku, sehingga perusahaan dapat menindaklanjuti ke perusahaan jasa ekspedisi. c. Perusahaan harus membuat kesepakatan dengan supplier dimana supplier harus

memberitahukan perusahaan jika terjadi keterlambatan pengiriman baik dari

supplier sendiri maupun tertahannya barang di pelabuhan atau bea dan cukai.

d. Perusahaan membuat perjanjian dengan supplier mengenai batas toleransi keterlambatan penerimaan bahan baku.

e. Perusahaan khususnya bagian fungsi pembelian melakukan follow up kepada

supplier beberapa hari sebelum waktu pengiriman agar penerimaan bahan baku

dapat diterima tepat pada waktunya.

2. Untuk mengatasi kenaikan harga, perusahaan bisa melakukan penawaran harga kepada pemasok dan mencari beberapa pemasok yang baru yang menyediakan bahan baku yang dibutuhkan perusahaan.

Untuk memperbaiki peranan auditor perusahaan dalam melakukan pemeriksaan operasional untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi perusahaan, sebaiknya gambaran mengenai fungsi dan tugas auditor itu sendiri lebih diperjelas, juga


(4)

BAB 5 – SIMPULAN DAN SARAN 68

harus ada umpan balik setelah melakukan pemeriksaan operasional yaitu memberikan rekomendasi atas hasil analisis yang dilakukan terhadap fungsi pembelian bahan baku.

B. Bagi peneliti

Bagi para peneliti selanjutnya, dalam melakukan penelitian dianjurkan untuk mengambil bahan penelitian dengan topik yang berbeda dengan penulis. Dengan demikian, diharapkan akan memberikan hasil yang lebih berguna bagi perusahaan yang sedang diteliti dan dapat memberikan dampak yang lebih luas yaitu dapat memberikan pemahaman yang berbeda bagi para pembaca.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Agoes, Sukrisno. (2004). Edisi Ketiga. Auditing (Pemeriksaan Akuntan) oleh Kantor

Akuntan Publik. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Jakarta.

American Institue of Certified Public Accountants. Statement on Auditing Standards No. 78.

Anthony, Robert. N. dan Vijay Govindajaran. (2001). Management Control Systems. McGraw-Hill, Inc. New York.

Arens, Alvin A. dan James K. Loebbecke. (2000). Edisi Delapan. Auditing: An

Integrated Approach. Prentice Hall, Inc. New Jersey.

Arens, Alvin A., Randal J. Elder, Mark S. Beasley. (2003). Edisi Sembilan. Auditing

and Assurance Service an Integrated Approach. Prentice Hall, Inc. New

Jersey.

Arens, Alvin A., Randal J. Elder., Mark S. Beasley. (2001). Edisi Sembilan. Jilid Satu. Auditing dan Pelayanan Verifikasi: Pendekatan Terpadu.

(Diterjemahkan oleh: Tim Dejacarta). Penerbit PT Indeks, Kelompok Gramedia. Jakarta.

Arens, Alvin A., Randal J. Elder, Mark S. Beasley. (2001). Edisi Sembilan. Jilid Dua.

Auditing dan Pelayanan Verifikasi: Pendekatan Terpadu. (Diterjemahkan

oleh: Ford Lumban Gaol). Penerbit PT Indeks, Kelompok Gramedia. Jakarta. Bodnar, George H. dan William S. Hapwood. (1998). Accounting Information

Systems. Prentice Hall. New Jersey.

Cushing, Barry E. dan Marshall B. Romney. (1994). Edisi Enam. Accounting

Information Systems. Addison-Wesley. New York.

Heizer, Jay dan Barry Reider. (2001). Edisi Enam. Operation Management. Prentice Hall. New Jersey.

Hermanson, Roger H., Jerry R. Strawser, Robert H. Strawser. (1987). Edisi Empat.

Auditing Theory and Pratice. Richard D. Irwin, Inc. Homewood. http://Puslit.Petra.Ac.Id/Journals/Accounting


(6)

DAFTAR PUSTAKA 69

Ikatan Akuntansi Indonesia. (2002). Standar Akuntansi Keuangan. Salemba Empat. Jakarta.

Ikatan Akuntansi Indonesia. (2001). Cetakan Pertama. Standar Profesi Akuntan

Publik. Salemba Empat. Jakarta.

Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo. (2002). Edisi Pertama. Metodologi

Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi dan Manajemen. BPFE. Yogyakarta.

Jogiyanto. (2004/2005). Edisi 2004/2005. Metodologi Penelitian Bisnis: Salah

Kaprah dan Pengalaman-pengalaman. BPFE. Yogyakarta.

Kiger and Scheiner. (1994). Auditing. Houghton Mifflin & Co.

Kuncoro, Mudrajad. (2003). Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi. Penerbit Erlangga. Jakarta.

Mulyadi. (1992). Edisi Empat. Pemeriksaan Akuntan. Penerbit: YKPN. Yogyakarta. Mulyadi. (2002). Edisi Keenam. Auditing. Salemba Empat. Jakarta.

Reider Rob. (2002). Edisi 3. Operational Review: Maximum Result at Efficient Cost. John Willey & Sons, Inc. New York.

Setiawan, Erick A. (2008). Pemeriksaan Operasional atas Fungsi Pembelian dan

Persediaan dalam rangka Meningkatkan Efektivitas dan Efisiensi pada PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills 2. Jakarta.

Sugiyono. (1999). Cetakan Pertama. Metode Penelitian Bisnis. CV. ALFABETA. Bandung.

Tesia. (2006). Pemeriksaan Operasional atas Pengelolaan Persediaan Barang

Dagang untuk Meningkatkan Efektivitas dan Efisiensi Pengendalian Persediaan Barang Dagang. Bandung.

Widjayanto, Nugroho. (1985). Edisi Pertama. Pemeriksaan Operasional Perusahaan. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta.