Pengaruh Likuiditas Obligasi, Waktu Jatuh Tempo dan Kupon Obligasi Terhadap Perubahan Harga Obligasi Korporasi Berperingkat Tinggi Di Bursa Efek Indonesia.

(1)

PENGARUH LIKUIDITAS OBLIGASI, WAKTU JATUH TEMPO, DAN KUPON OBLIGASI TERHADAP PERUBAHAN HARGA OBLIGASI KORPORASI BERPERINGKAT TINGGI DI BURSA EFEK INDONESIA

SKRIPSI

Oleh:

NI KOMANG DYAH PURNAMA SARI NIM: 1215251164

PROGRAM EKSTENSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR 2016


(2)

PENGARUH LIKUIDITAS OBLIGASI, WAKTU JATUH TEMPO, DAN KUPON OBLIGASI TERHADAP PERUBAHAN HARGA OBLIGASI KORPORASI BERPERINGKAT TINGGI DI BURSA EFEK INDONESIA

SKRIPSI

Oleh:

NI KOMANG DYAH PURNAMA SARI NIM: 1215251164

Skripsi ini ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi

di Program Ekstensi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana

Denpasar 2016


(3)

ii

Skripsi ini telah diuji oleh tim penguji dan disetujui oleh Pembimbing, serta diuji pada tanggal : 22 Februari 2016

Tim Penguji : Tanda Tangan

1. Ketua : Dr. Ida Bagus Panji Sedana, SE., M.Si. ...

2. Sekretaris : Dra. Luh Komang Sudjarni, MM. ...

3. Anggota : Nyoman Triaryati, SE., M.Si. ...

Mengetahui,

Ketua Jurusan Manajemen

Prof. Dr. Ni Wayan Sri Suprapti, SE., M.Si. NIP. 19610601 198503 2 003

Pembimbing

Dra. Luh Komang Sudjarni, MM. NIP. 19530421 198503 2 001


(4)

iii

PERNYATAAN ORISINALITAS

Saya menyatakan dengan sebenarnya bahwa sepanjang pengetahuan saya, di dalam Naskah Skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu Perguruan Tinggi, dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila ternyata didalam naskah skripsi ini dapat dibuktikan terdapat unsur-unsur plagiasi, saya bersedia diproses sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Denpasar, 22 Februari 2016

Mahasiswa,

Ni Komang Dyah Purnama Sari NIM. 1215251164


(5)

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa / Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmatNya sehingga skripsi yang berjudul “Pengaruh Likuiditas Obligasi, Waktu Jatuh Tempo, dan Kupon Obligasi Terhadap Perubahan Harga Obligasi Korporasi Berperingkat Tinggi di Bursa Efek Indonesia” dapat terselesaikan.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. I Nyoman Mahendra Yasa, SE., M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.

2. Ibu Prof. Dr. Ni Nyoman Kerti Yasa, SE.,MS selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.

3. Ibu Prof. Dr. Ni Wayan Sri Suprapti, SE., M.Si selaku Ketua Jurusan Manajemen dan Prof. Dr. Ni Nyoman Kerti Yasa, SE., MS. selaku Sekretaris Jurusan Manjemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.

4. Bapak Drs. Ketut Suardhika Natha, M.Si, selaku Ketua Program Ekstensi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.

5. Ibu Ni Made Rastini, SE., MM., selaku Koordinator Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.

6. Ibu Dra. I Gusti Agung Ketut Sri Ardani, MM. sebagai Pembimbing Akademik


(6)

v

7. Ibu Dra. Luh Komang Sudjarni, MM., selaku Dosen Pembimbing atas bimbingan, masukan, serta motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

8. I Wayan Budiartha dan Ni Made Gandari selaku orang tua yang selalu memberikan dukungan dalam penyelesaian skripsi ini.

9. Sahabat-sahabat yang telah membantu dan memberikan saran, kritik, serta motivasi selama perkuliahan.

10. Pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu atas bantuan dan dukungan yang diberikan selama penulisan skripsi ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak terdapat kesalahan dan kekurangan yang disebabkan karena keterbatasan kemampuan serta pengalaman, namun demikian skripsi ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi yang berkepentingan.

Denpasar, Februari 2016


(7)

vi

Judul : Pengaruh Likuiditas Obligasi, Waktu Jatuh Tempo, Dan Kupon Obligasi Terhadap Perubahan Harga Obligasi Korporasi Berperingkat Tinggi Di Bursa Efek Indonesia.

Nama : Ni Komang Dyah Purnama Sari NIM : 1215251164

ABSTRAK

Adanya pasar modal sangat penting bagi perusahaan dan investor. Perusahaan yang membutuhkan dana dapat menghimpun dana melalui pasar modal sedangkan investor dapat menyalurkan dana pada bagian-bagian sekuritas dengan harapan memperoleh imbalan berupa kupon jika berinvestasi pada obligasi dan investor dapat memperoleh keuntungan berupa capital gain yang dapat dilihat dari perubahan harga obligasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh likuiditas obligasi, waktu jatuh tempo, dan kupon obligasi terhadap perubahan harga obligasi korporasi berperingkat tinggi di bursa efek indonesia.

Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia. Data dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari ICAMEL, IBPA, BEI, KSEI dan PT. Pefindo. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 39 obligasi, dengan metode porposive sampling. Teknik analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda dan pengolahan datanya menggunakan IBM SPSS 23.0 for windows.

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa likuiditas obligasi tidak berpengaruh terhadap perubahan harga obligasi. Waktu jatuh tempo berpengaruh negatif dan signifikan terhadap perubahan harga obligasi. Kupon obligasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap perubahan harga obligasi.

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan dan simpulan yang telah diperoleh, maka saran yang dapat dikemukakan sebagai berikut, investor dapat membeli obligasi yang tidak memiliki waktu jatuh tempo yang lama karena semakin lama jangka waktu jatuh tempo suatu obligasi maka akan semakin turun tingkat perubahan harga obligasi. Investor dapat pula membeli obligasi dengan menawarkan nilai kupon tinggi karena memiliki tingkat perubahan harga yang lebih tinggi.


(8)

vii

Kata kunci : perubahan harga obligasi, likuiditas obligasi, waktu jatuh tempo, dan kupon obligasi.

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN ORISINALITAS... iii

KATA PENGANTAR... iv

ABSTRAK ... vi

DAFTAR ISI... vii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR... xi

DAFTAR LAMPIRAN... xii BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ...Error! Bookmark not defined. 1.2 Rumusan Masalah Penelitian ...Error! Bookmark not defined. 1.3 Tujuan Penelitian ...Error! Bookmark not defined. 1.4 Kegunaan Penelitian...Error! Bookmark not defined. 1.5 Sistematika Penulisan...Error! Bookmark not defined. BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

2.1 Kajian Pustaka...Error! Bookmark not defined. 2.1.1 Obligasi Korporasi ...Error! Bookmark not defined. 2.1.2 Jenis-Jenis Obligasi Perusahaan...Error! Bookmark not defined. 2.1.3 Harga Obligasi dan YieldObligasi ...Error! Bookmark not defined. 2.1.4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perubahan Harga Obligasi Korporasi..Error! Bookmark not defined.

2.1.4.1 Likuiditas Obligasi ...Error! Bookmark not defined. 2.1.4.2 Waktu Jatuh Tempo...Error! Bookmark not defined. 2.1.4.3 Kupon Obligasi...Error! Bookmark not defined.


(9)

viii

2.1.5 Peringkat Obligasi ...Error! Bookmark not defined. 2.2 Hipotesis Penelitian...Error! Bookmark not defined. 2.2.1 Pengaruh likuiditas obligasi terhadap perubahan harga obligasi korporasi ..Error! Bookmark not defined.

2.2.2 Pengaruh waktu jatuh tempo terhadap perubahan harga obligasi korporasi .Error! Bookmark not defined.

2.2.3 Pengaruh kupon obligasi terhadap perubahan harga obligasi korporasi ...Error! Bookmark not defined.

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian...Error! Bookmark not defined. 3.2 Lokasi Penelitian...Error! Bookmark not defined. 3.3 Objek Penelitian ...Error! Bookmark not defined. 3.4 Identifikasi Variabel...Error! Bookmark not defined. 3.5 Definisi Operasional Variabel ...Error! Bookmark not defined. 3.6 Jenis dan Sumber Data ...Error! Bookmark not defined. 3.6.1 Jenis data...Error! Bookmark not defined. 3.6.2 Sumber data ...Error! Bookmark not defined. 3.7 Populasi, Sampel dan Metode Penentuan Sampel...Error! Bookmark not defined. 3.7.1 Populasi ...Error! Bookmark not defined. 3.7.2 Sampel...Error! Bookmark not defined. 3.7.3 Metode Pengumpulan Data ...Error! Bookmark not defined. 3.8 Teknik Analisis Data...Error! Bookmark not defined. 3.8.1 Analisis Regresi Linier Berganda ...Error! Bookmark not defined. 3.8.2 Uji asumsi klasik ...Error! Bookmark not defined. 3.9 Uji Hipotesis...Error! Bookmark not defined. 3.9.1 Uji Signifikansi Parsial (Uji Statistik t) ...Error! Bookmark not defined. 3.9.2 Koefisien Determinasi (R2) ...Error! Bookmark not defined. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Bursa Efek Indonesia...Error! Bookmark not defined. 4.2. Obligasi yang Dijadikan Sampel...Error! Bookmark not defined. 4.3. Hasil Statistik Deskriptif ...Error! Bookmark not defined. 4.3.1 Perubahan Harga Obligasi...Error! Bookmark not defined.


(10)

ix

4.3.2 Likuiditas Obligasi ...Error! Bookmark not defined. 4.3.3 Waktu Jatuh Tempo ...Error! Bookmark not defined. 4.3.4 Kupon Obligasi ...Error! Bookmark not defined. 4.4. Hasil Pengujian Asumsi Klasik...Error! Bookmark not defined. 4.5. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda ...Error! Bookmark not defined. 4.6. Pengujian Secara Parsial (Uji t) ...Error! Bookmark not defined. 4.7. Hasil Uji Koefisien Determinasi ...Error! Bookmark not defined. 4.8. Pembahasan Hasil Penelitian ...Error! Bookmark not defined.

4.8.1 Pengaruh Likuiditas obligasi Terhadap Perubahan Harga Obligasi Korporasi Error! Bookmark not defined.

4.8.2 Pengaruh Waktu Jatuh Tempo Terhadap Perubahan Harga Obligasi Korporasi Error! Bookmark not defined.

4.8.3 Pengaruh Kupon Obligasi Terhadap Perubahan Harga Obligasi Korporasi .Error! Bookmark not defined.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan ...Error! Bookmark not defined. 5.2 Saran...Error! Bookmark not defined. DAFTAR RUJUKAN...Error! Bookmark not defined. LAMPIRAN-LAMPIRAN ...59


(11)

x

DAFTAR TABEL

No. Tabel Halaman

1.1 Fenomena Peringkat Obligasi Periode 2012-2014...Error! Bookmark not defined. 2.1 Peringkat obligasi...Error! Bookmark not defined. 3.1 Ketentuan Uji Durbin-Watson...Error! Bookmark not defined. 4.1 Prosedur Pemilihan Sampel ...Error! Bookmark not defined. 4.2 Hasil Statistik Deskriptif...Error! Bookmark not defined. 4.3 Hasil Uji Normalitas ...Error! Bookmark not defined. 4.4 Hasil Uji Heteroskedastisitas ...Error! Bookmark not defined. 4.5 Hasil Uji Multikolinieritas ...Error! Bookmark not defined. 4.6 Hasil Uji Autokorelasi ...Error! Bookmark not defined. 4.7 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda...Error! Bookmark not defined. 4.8 Hasil Uji Koefisien Determinasi ...Error! Bookmark not defined.


(12)

xi

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Halaman 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis ...Error! Bookmark not defined. 3.2 Kurva Uji Sisi Kanan ...35 3.3 Kurva Uji Sisi Kiri ...36


(13)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Halaman 1. Perhitungan Perubahan Harga Obligasi di Bursa Efek Indonesia...Error! Bookmark

not defined.

2. Data Likuiditas obligasi ...Error! Bookmark not defined. 3. Data Waktu Jatuh Tempo...Error! Bookmark not defined. 4. Data Kupon Obligasi...Error! Bookmark not defined. 5. Uji Normalitas...Error! Bookmark not defined. 6. Uji Heteroskedastisitas...Error! Bookmark not defined. 7. Uji Multikolinieritas...Error! Bookmark not defined. 8. Uji Autokorelasi...Error! Bookmark not defined. 9. Hasil Regresi Linier Berganda ...Error! Bookmark not defined. 10. Tabel Durbin-Watson (DW), α = 5%...Error! Bookmark not defined. 11. Titik Persentase Distribusi t (df = 1 – 40)...Error! Bookmark not defined.


(14)

(15)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pasar modal adalah pasar dari berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang dapat diperjualbelikan, baik dalam bentuk hutang (obligasi) maupun dalam bentuk modal sendiri (saham) yang diterbitkan oleh pemerintah maupun perusahaan swasta (Husnan, 2005:3). Riyanto (2001:47) menyebutkan bahwa pasar modal adalah pasar dalam pengertian abstrak yang mempertemukan investor dengan emiten (perusahaan yang menerbitkan surat berharga di pasar modal).

Adanya pasar modal (capital market) sangat penting bagi perusahaan dan investor. Perusahaan yang membutuhkan dana dapat menghimpun dana melalui pasar modal dengan menerbitkan surat hutang (obligasi) atau menjual saham kepada publik. Jadi, dengan masuknya emiten ke pasar modal, maka emiten akan dapat memperbaiki posisi struktur modal yang pada akhirnya akan memperkuat daya saingnya di industri sejenis (Hermuningsih, 2012:2). Disamping itu, investor sebagai pihak yang memiliki kelebihan dana dapat memanfaatkan pasar modal sebagai sarana untuk menyalurkan dananya pada bagian sekuritas dengan harapan dapat memperoleh imbalan (return) dimasa yang akan datang. Penelitian Ibrahim (2008) menyatakan bahwa dalam melakukan investasi perlu adanya suatu analisa mengenai return harapan dan risiko agar dapat menghasilkan suatu strategi


(16)

Setiap instrumen investasi tersebut tentu memiliki karakteristik yang berbeda satu sama lain, misalnya investor yang berorientasi pada pertumbuhan dapat melakukan investasi pada saham, sedangkan investor yang berorintasi pada pendapatan tetap dapat menginvestasikan dananya pada obligasi. Dilihat dari tingkat risiko, obligasi memiliki tingkat risiko yang lebih kecil dibandingkan dengan saham karena dalam obligasi terdapat kepastian dalam jangka waktu jatuh tempo dan pembayaran atas hutang dengan tingkat bunga yang tetap sedangkan pada saham, pembagian deviden dapat berubah-ubah sepanjang tahun sesuai dengan laba yang diperoleh emiten.

Berdasarkan terbitan ADB (Asian Development Bank) pada 20 Maret 2014, pasar obligasi domestik di negara kawasan Asia Timur telah mampu bertahan menghadapi volatilitas pasar yang terjadi belakangan ini. Hal ini ditunjukkan dengan obligasi berdenomisasi mata uang lokal di kawasan Asia Timur cukup stabil pada kuartal IV tahun 2013. Akhir kuartal IV, pasar obligasi Indonesia mencatatkan pertumbuhan tercepat kedua di kawasan ini setelah Vietnam. Berdasarkan fenomena ini, obligasi sesungguhnya marak diperdagangkan di pasar modal.

Obligasi (bonds) adalah tanda bukti perusahaan memiliki hutang jangka panjang kepada investor dengan nilai nominal (par value) dan dalam jangka waktu tertentu. Penerbitan obligasi dilakukan oleh perusahaan swasta, BUMN atau pemerintah yakni pemerintah pusat maupun daerah. Menurut Bursa Efek Indonesia, obligasi merupakan surat hutang jangka menengah-panjang yang dapat dipindahtangankan, berisi janji dari pihak yang menerbitkan untuk membayar


(17)

imbalan berupa bunga pada periode tertentu dan melunasi pokok hutang yang telah ditentukan kepada pihak pembeli obligasi tersebut. Pihak yang membeli obligasi disebut pemegang obligasi (bondholder) dan pemegang obligasi akan menerima kupon sebagai pendapatan dari obligasi yang dibayarkan setiap 3 bulan atau 6 bulan sekali. Saat pelunasan obligasi oleh perusahaan, pemegang obligasi akan menerima kupon dan pokok obligasi (Samsul, 2006:45).

Penerbitan obligasi merupakan salah satu keputusan penting yang diambil oleh pengelola perusahaan dalam rangka mendapatkan modal untuk kebutuhan usahanya. Pengelola perusahaan akan membandingkan berbagai alternatif yang ada untuk memperoleh dana yang dibutuhkan perusahaan. Ketika suku bunga (BI rate) turun, maka mereka akan cenderung memilih untuk menerbitkan obligasi

karena biaya modalnya relatif lebih kecil dibandingkan menjual sahamnya yang memiliki potensi menyebabkan penurunan kepemilikannya karena dijual ke publik. Pertimbangan utama yang mendasari pemilihan perusahaan swasta untuk menerbitkan obligasi sebagai alternatif pendanaan jangka panjang karena tingkat bunga obligasinya lebih rendah dibandingkan dengan tingkat bunga pinjaman bank (Nurfauziah dan Setyarini, 2004).

Keuntungan yang diperoleh dari perusahaan penerbit obligasi, perusahaan akan dimudahkan dalam hal pembayaran karena pada surat hutang tersebut sudah dicantumkan pembayaran rutin yang harus dilakukan oleh perusahaan sesuai dengan kesepakatan hingga jatuh tempo. Obligasi merupakan surat hutang jangka panjang yang tidak memiliki hak atas kepemilikan suatu perusahaan, hal ini berbeda dengan perusahaan yang menerbitkan saham, dimana investor yang


(18)

menginvestasikan dananya dalam bentuk saham akan mendapatkan hak dalam kepemilikan suatu perusahaan.

Keuntungan yang diperoleh investor sebagai pihak yang memiliki dana yang menganggur, obligasi dapat menjadi alternatif guna memperoleh tambahan penghasilan berupa kupon bunga (coupon) untuk investasi di pasar obligasi. Jika pada saham, investor memiliki bukti kepemilikian atas saham yang dibelinya pada perusahaan, namun pada obligasi hanya memiliki surat hutang atas obligasi yang dibelinya tersebut, sehingga pada obligasi investor tidak memiliki hak kepemilikan perusahaan (Hartono, 2014: 149). Sebelum seorang investor memutuskan untuk membeli atau menjual suatu obligasi, maka hal utama yang harus diperhatikan terlebih dahulu adalah harga obligasi tersebut.

Harga obligasi merupakan harga yang telah ditetapkan oleh pihak yang ingin memperjualbelikan obligasi di pasar modal baik melalui transaksi pada bursa maupun OTC (Over The Counter). Harga obligasi sangat penting untuk diketahui oleh investor agar investor mengetahui kapan seharusnya mereka membeli atau menjual obligasi sehingga dapat memperoleh keuntungan (Ekak dan Abundanti, 2013). Keuntungan yang diperoleh investor dalam berinvestasi tidak hanya pendapatan tetap dari kupon bunga dan pokok tetapi juga diperoleh dari keuntungan atas penjualan obligasi (capital gain) yang dapat dilihat dari perubahan harga obligasi.

Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan harga obligasi menurut Tandelilin (2010) adalah tingkat suku bunga pasar, likuiditas obligasi, callability, kupon, jangka waktu jatuh tempo (maturity), peringkat obligasi (rating),


(19)

sedangkan menurut Fabozzi (2000:569) perubahan harga obligasi dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain: likuiditas obligasi, waktu jatuh tempo, dan kupon obligasi yang akan dibahas lebih lanjut pada penelitian ini. Faktor-faktor yang digunakan dalam penelitian ini adalah likuiditas obligasi, waktu jatuh tempo, dan kupon obligasi. hal ini dikarenakan untuk faktor waktu jatuh tempo dan kupon obligasi merupakan karakteristik utama dari obligasi, faktor likuiditas obligasi merupakan faktor yang secara langsung dapat mempengaruhi perubahan harga obligasi.

Likuiditas obligasi merupakan suatu ukuran seberapa sering suatu obligasi diperdagangkan. Hartono (2014:160) menyatakan bahwa likuiditas dari suatu obligasi menunjukkan seberapa cepat investor dapat menjual obligasi tanpa harus mengorbankan harga obligasinya. Pengaruh likuiditas obligasi terhadap perubahan harga obligasi yaitu positif, hal ini disebabkan karena ketika likuiditas dari suatu obligasi mengalami kenaikan (penurunan) maka akan menyebabkan kenaikan (penururnan) pada perubahan harga obligasi.

Menurut Yuan (2001) menyatakan likuiditas obligasi yang tinggi akan menyebabkan obligasi lebih menarik karena tingginya minat investor untuk membeli obligasi tersebut sehingga pihak yang memiliki obligasi dengan mudah dapat menjual obligasinya. Longstaff (2001) juga menyatakan bahwa semakin tinggi likuiditas obligasi maka akan semakin tinggi perubahan harga obligasi tersebut. Hasil penelitian Damena et al.(2014), Favero et al.(2008), serta Chen et al. (2007) menunjukkan bahwa likuiditas obligasi berpengaruh positif terhadap


(20)

bahwa tidak terdapat pengaruh antara likuiditas obligasi terhadap perubahan harga obligasi. Amihud dan Mendelson (1991) yang melakukan penelitian secara khusus mengkaji likuiditas obligasi pemerintah di Pasar Obligasi Amerika Serikat dan hasil penelitiannya yaitu likuiditas obligasi malah akan menurunkan return

obligasi. Hasil penelitian yang sama dilakukan oleh Kempf dan Homburg (2000) yang melakukan penelitian obligasi di Jerman pada tahun 1992-1994 menyimpulkan bahwa likuiditas obligasi berpengaruh negatif terhadap perubahan harga obligasi.

Faktor berikutnya yang mempengaruhi perubahan harga obligasi korporasi adalah waktu jatuh tempo. Setiap obligasi pasti mempunyai masa jatuh tempo dimana tanggal nilai pokok obligasi tersebut harus dilunasi atau dibayarkan oleh penerbit obligasi. Menurut Tandelilin (2010:279) waktu jatuh tempo memiliki pengaruh negatif (terbalik) terhadap perubahan harga obligasi, hal ini disebabkan karena semakin pendek (panjang) waktu jatuh tempo suatu obligasi akan menyebabkan kenaikan (penurunan) pada perubahan harga obligasi.

Menurut Chopin (1998) menyatakan bahwa obligasi yang memiliki jangka waktu lebih pendek memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi dibandingkan obligasi yang mempunyai jangka waktu lebih panjang dan memiliki biaya bunga yang lebih rendah. Hasil penelitiannya menyatakan bahwa waktu jatuh tempo berpengaruh negatif dan signifikan terhadap perubahan harga obligasi. Penelitian yang dilakukan Krisnilasari (2007), Barker et al. (2002), serta Ekak dan Abundanti (2013) yaitu semakin lama jangka waktu jatuh tempo suatu obligasi maka akan semakin turun tingkat perubahan harganya (return obligasi). Hal ini


(21)

dapat terjadi karena jangka waktu jatuh tempo obligasi yang lama akan menyebabkan risiko obligasi akan semakin meningkat.

Hasil penelitian Elton dan Green (1998) menemukan adanya hubungan yang lemah antara jangka waktu jatuh tempo dengan harga obligasi. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Damena et al.(2014) menyatakan bahwa waktu jatuh tempo tidak berpengaruh signifikan terhadap perubahan harga obligasi. Penelitian Subagia dan Sedana (2015) menyatakan bahwa waktu jatuh tempo berpengaruh positif dan signifikan terhadap perubahan harga obligasi korporasi. Hal ini disebabkan investor mengabaikan waktu jatuh tempo yang lebih panjang karena telah memiliki kepercayaan kepada emiten sehingga berapapun lama waktu jatuh tempo suatu obligasi korporasi tidak menjadi masalah bagi investor.

Faktor terakhir yang mempengaruhi perubahan harga obligasi adalah kupon obligasi. Kupon adalah tingkat bunga yang dibayarkan oleh perusahaan penerbit obligasi setiap periode hingga waktu jatuh tempo obligasi kepada investor. Menurut Tandelilin (2010:279) kupon memiliki pengaruh positif terhadap perubahan harga obligasi, hal ini disebabkan karena semakin tinggi (rendah) nilai kupon suatu obligasi akan semakin tinggi (rendah) tingkat perubahan harga obligasi tersebut.

Penelitian yang dilakukan oleh Krisnilasari (2007), Eom et al. (1998)

menyatakan bahwa kupon memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap perubahan harga obligasi. Berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan Ekak dan Abundanti (2013) yang menyatakan bahwa kupon memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap perubahan harga obligasi berperingkat tinggi namun


(22)

kupon tidak berpengaruh terhadap perubahan harga obligasi berperingkat rendah. Penelitian Subagia dan Sedana (2015) yang melakukan penelitian di Bursa Efek Indonesia periode kuartal 1 tahun 2013 hingga kuartal 2 tahun 2014 menyatakan bahwa terdapat pengaruh negatif dan tidak signifikan antara kupon terhadap perubahan harga obligasi korporasi. Hasil yang sama diteliti oleh Achmad dan Setiawan (2007) yang menyatakan kupon obligasi tidak memiliki hubungan yang signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa kupon obligasi belum cukup berperan dalam penentuan harga obligasi.

Menurut Tandelilin (2010:251) menyatakan bahwa tingkat peringkat obligasi bervariasi dari satu lembaga pemeringkat ke lembaga pemeringkat lainnya. Di Indonesia terdapat 2 (dua) lembaga pemeringkat sekuritas hutang yaitu PT. PEFINDO (Pemeringkat Efek Indonesia) dan PT. Kasnic Credit Rating Indonesia. Penelitian ini mengacu pada hasil rating yang dilakukan oleh PT. PEFINDO. Agen pemeringkat ini menilai dan mengevaluasi sekuritas hutang perusahaan yang diperdagangkan secara umum, baik dalam bentuk peringkat maupun perubahan peringkat obligasi dan selanjutnya diumumkan ke pasar modal. Peringkat obligasi yang dikeluarkan oleh PT PEFINDO berentang dari AAA (sangat istimewa atau superior) sampai dengan D (gagal bayar). Lembaga pemeringkat efek dapat menjembatani kesenjangan informasi antara perusahaan penerbit (emiten) dengan investor melalui penyedia informasi. Menurut Purnamawati (2013) untuk menghindari risiko tersebut, investor harus memperhatikan beberapa hal, salah satunya adalah peringkat obligasi perusahaan emiten. Peringkat obligasi menyatakan skala risiko atau tingkat keamanan suatu


(23)

obligasi yang diterbitkan serta memberikan pernyataan yang informatif dan memberikan sinyal tentang probabilitas kegagalan hutang suatu perusahaan.

Fenomena obligasi yang menarik bagi investor dapat dilihat pada peringkat obligasi yang memiliki hubungan terhadap likuiditas obligasi. Semakin tinggi peringkat obligasi maka akan semakin likuid suatu obligasi. Berikut tabel yang disajikan antara peringkat obligasi dengan likuiditas obligasi suatu obligasi.

Tabel 1.1 Fenomena Peringkat Obligasi Periode 2012-2014

No. Kode Peringkat Frekuensi Perdagangan Obligasi (Kali)

Obligasi Obligasi 2012 2013 2014

1 ADMF01CCN1 idAAA 305 93 99

2 BNGA01B idAAA 289 83 76

3 BNII01BCN1 idAAA 293 66 55

4 BTPN03B idAA+ 100 52 60

5 PPGD12A idAA+ 24 67 77

6 PPGD12A idAA+ 24 67 77

7 JMPD14JM10 idAA 87 47 22

8 PNBN05 idAA 49 20 62

9 BDKI06B idAA- 25 15 33

10 BSSB01B idA 2 58 12

Sumber: ICAMEL (Indonesia Capital Market Library)

Berdasarkan Tabel 1.1, peringkat obligasi yang tinggi akan lebih diminati oleh investor dibandingkan obligasi yang memiliki peringkat rendah. Frekuensi perdagangan obligasi di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2014 mengalami perubahan yang fluktuasi, dimana frekuensi perdagangan obligasi tertinggi yaitu 305 kali berada di tahun 2012, memiliki peringkat idAAA pada obligasi ADMF01CCN1 dan frekuensi perdagangan obligasi terendah yaitu 2 kali di tahun 2012, memiliki peringkat idA pada obligasi BSSB01B.


(24)

Berdasarkan research gap yang terjadi antara hasil penelitian terdahulu

dengan teori, maka akan dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh likuiditas obligasi, waktu jatuh tempo, dan kupon obligasi terhadap perubahan harga obligasi korporasi berperingkat tinggi di Bursa Efek Indonesia.

1.2 Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang tersebut maka dirumuskan permasalahan pada penelitian ini, yaitu sebagai berikut:

1. Apakah likuiditas obligasi berpengaruh signifikan terhadap perubahan harga obligasi korporasi berperingkat tinggi di Bursa Efek Indonesia? 2. Apakah waktu jatuh tempo berpengaruh signifikan terhadap perubahan

harga obligasi korporasi berperingkat tinggi di Bursa Efek Indonesia? 3. Apakah kupon obligasi berpengaruh signifikan terhadap perubahan harga

obligasi korporasi berperingkat tinggi di Bursa Efek Indonesia?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui pengaruh likuiditas obligasi terhadap perubahan harga obligasi korporasi berperingkat tinggi di Bursa Efek Indonesia.

2. Mengetahui pengaruh waktu jatuh tempo terhadap perubahan harga obligasi korporasi berperingkat tinggi di Bursa Efek Indonesia.

3. Mengetahui pengaruh kupon obligasi terhadap perubahan harga obligasi korporasi berperingkat tinggi di Bursa Efek Indonesia.


(25)

1.4 Kegunaan Penelitian

Kegunaan penelitian ini adalah:

1. Bagi perusahaan yang menerbitkan obligasi, diharapkan memberikan masukan mengenai faktor-faktor yang dapat mempengaruhi perubahan harga obligasi.

2. Bagi investor yang tertarik dengan keuntungan dari selisih harga (capital gain) akan menambah refrensi mengenai faktor utama yang

mempengaruhi perubahan harga obligasi.

3. Bagi peneliti yang ingin melakukan penelitian pada bidang yang sama dan diharapkan dapat dijadikan refrensi untuk penelitian selanjutnya.

1.5 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan skripsi ini terdapat 5 (lima) bab yang disusun secara terperinci dan sistematis sehingga antara bab satu dengan bab lainnya mempunyai hubungan yang erat.

BAB I : Pendahuluan

Diuraikan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II : Kajian Pustaka dan Hipotesis Penelitian

Disajikan teori-teori yang berhubungan dengan masalah yang ada sehingga dapat dipakai sebagai dasar dalam pembahasan selanjutnya dan rumusan hipotesis.


(26)

BAB III : Metode Penelitian

Diuraikan tentang desain penelitian, lokasi penelitian, obyek penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional variabel, jenis, dan sumber data, populasi, sampel, dan metode penentuan sampel, metode pengumpulan data, teknik analisis data.

BAB IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan

Diuraikan mengenai gambaran umum perusahaan dan pembahasan hasil penelitian.

BAB V : Simpulan dan Saran

Dikemukakan simpulan-simpulan mengenai hasil pembahasan dan saran-saran yang ditujukan sebagai masukan.


(27)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Obligasi Korporasi

Obligasi merupakan salah satu instrumen keuangan yang cukup menarik bagi kalangan investor di pasar modal ataupun bagi perusahaan untuk mendapatkan dana bagi kepentingan perusahaan. Adanya pengetatan prosedur pinjaman di lembaga perbankan menyebabkan pihak perusahaan yang sedang membutuhkan dana untuk ekspansi bisnis atau melakukan pelunasan hutangnya mulai melirik instrumen obligasi sebagai salah satu alternatif penggalangan dana.

Obligasi korporasi merupakan sekuritas yang diterbitkan oleh suatu perusahaan yang menjanjikan pembayaran sejumlah uang tetap pada waktu jatuh tempo dimasa mendatang ditambah dengan pemberian kupon secara periodik kepada pemiliknya (Tandelilin, 2010:245). Sekuritas yang dimaksudkan merupakan sertifikat yang berisi kontrak antara investor dengan perusahaan penerbit obligasi (emiten), yang menyatakan bahwa investor tersebut telah meminjamkan sejumlah uang kepada perusahaan (Hermuningsih, 2012:82).

Melakukan investasi obligasi selain menghasilkan kupon juga memberikan tingkat potensi risiko investasi. Risiko yang dimaksudkan adalah ketidakmampuan membayar bunga sesuai ketepatan dalam kontrak (Fabozzi, 2000:506). Selain itu risiko yang paling ditakuti, yakni apabila pihak penerbit obligasi (emiten), karena kondisi perusahaannya mengalami likuidasi, tidak


(28)

mampu membayar kewajiban pokok hutangnya. Investor obligasi jangka pendek bisa juga mengalami kerugian akibat nilai pasar dari obligasi tersebut turun atau lebih rendah daripada harga beli obligasi tersebut. Instrumen obligasi pada dasarnya merupakan alternatif produk investasi yang sangat fleksibel serta sangat prospektif perkembangannya di masa mendatang, sedangkan untuk investor institusional yang menginginkan investasi dengan struktur pendapatan yang begitu variatif maka kehadiran berbagai instrumen obligasi akan sangat diminati.

2.1.2 Jenis-Jenis Obligasi Perusahaan

Menurut Tandelilin (2010:247) ada beberapa jenis obligasi perusahaan dengan masing-masing karakteristiknya yang berbeda, yaitu:

1) Obligasi dengan jaminan (mortgage bonds) adalah obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan dengan menggunakan jaminan suatu aset real, sehingga jika perusahaan gagal memenuhi kewajibannya maka pemegang obligasi berhak untuk mengambil alih aset tersebut.

2) Obligasi tanpa jaminan (debentures atau unsecured bond) adalah obligasi yang diterbitkan tanpa menggunakan suatu jaminan aset real tertentu.

3) Obligasi konversi, merupakan obligasi yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk mengkonversikan obligasi tersebut dengan sejumlah saham perusahaan pada harga yang telah ditetapkan, sehingga pemegang obligasi mempunyai kesempatan untuk memperoleh capital gain. Disisi lain, perusahaan emiten akan memperoleh keuntungan karena umumnya obligasi


(29)

konversi memberikan tingkat kupon yang relatif lebih rendah dibanding obligasi biasa.

4) Obligasi yang disertai dengan warrant. Pemegang obligasi mempunyai hak untuk membeli saham perusahaan pada harga yang telah ditentukan. Pemegang obligasi dengan waran akan mempunyai kesempatan untuk mendapatkan capital gainjika harga saham mengalami kenaikan.

5) Obligasi tanpa kupon (zero coupon bond) adalah obligasi yang tidak memberikan pembayaran bunga. Obligasi tanpa bunga umumnya ditawarkan pada harga dibawah nilai parnya, sehingga investor akan memperoleh keuntungan dari nilai perbedaan harga pasar dan nilai par obligasi pada saat obligasi tersebut dibeli.

6) Obligasi dengan tingkat suku bunga mengambang (floating rate bond) adalah obligasi yang memberikan tingkat bunga yang besarnya disesuaikan dengan fluktuasi tingkat bunga pasar yang berlaku.

7) Putable bond adalah obligasi yang memberikan hak kepada pemegang obligasi untuk menerima pelunasan obligasi sesuai dengan nilai par sebelum waktu jatuh tempo. Putable bond akan melindungi pemegang obligasi

terhadap fluktuasi tingkat bunga yang terjadi. Jika tingkat bunga mengalami kenaikan dan harga obligasi akan mengalami penurunan maka pemegang obligasi mempunyai hak untuk meminta pelunasan perusahaan.

8) Junk bond adalah obligasi yang memberikan tingkat keuntungan (kupon) yang tinggi, tetapi juga mengandung risiko yang sangat tinggi pula.


(30)

9) Sovereign bonds adalah obligasi yang diterbitkan oleh suatu negara dalam mata uangnya sendiri, tetapi dijual dinegara lain dalam mata uang negara tersebut.

2.1.3 Harga Obligasi dan YieldObligasi

Harga obligasi adalah harga yang ditawarkan oleh perusahaan emiten kepada investor pada saat penjualan obligasi di pasar modal, sedangkan yield

obligasi adalah ukuran pendapatan obligasi yang diterima investor dan bersifat tidak tetap. Yield obligasi bersifat tidak tetap, karena pendapatan tersebut

didasarkan pada nilai pasar yang dapat berubah-ubah (Tandelilin, 2010:257). Harga dan yield obligasi memiliki keterkaitan yang sangat penting dalam perdagangan obligasi bagi investor.

Hubungan yang dimiliki antara harga dan yield obligasi yaitu hubungan

yang negatif (terbalik). Hubungan negatif yang dimaksudkan adalah ketika yield

obligasi meningkat maka harga obligasi cenderung akan menurun. Menurut Fabozzi (2000:543) hal tersebut disebabkan karena harga obligasi merupakan nilai sekarang arus kas, seiring dengan adanya peningkatan atas hasil yang diinginkan maka nilai sekarang dari arus kas akan menurun sehingga menyebabkan penurunan pada harga. Hubungan antara harga dengan yield obligasi ini sangat

penting untuk diperhitungkan bagi investor agar para investor dapat mengetahui kapan waktu yang tepat untuk membeli maupun menjual obligasi sehingga keuntungan yang diperoleh sesuai dengan yang diharapkan.


(31)

Berdasarkan teori, dalam menentukan harga obligasi diperlukan estimasi nilai dari arus kas selama periode dan estimasi dari yield yang diharapkan. Arus

kas dari obligasi bagi investor yaitu kupon ditambah dengan nilai pada saat jatuh tempo. Secara umum periode pembayaran kupon yang digunakan di Indonesia adalah periode triwulan atau semester.

Secara sistematis, harga obligasi dapat dirumuskan sebagai berikut (Hartono, 2014:219):

NO = ? ?

(? ? ?)?

? ?? ?

+ ? ?? ?

(? ? ?)? ... (1) Keterangan:

NO = Nilai intrinsik obligasi K = Nilai kupon obligasi

NJTn = nilai obligasi pada saat jatuh tempo

i = suku bunga diskonto (discount rate) yang digunakan t = periode obligasi (1,2,3,..., n)

2.1.4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perubahan Harga Obligasi Korporasi

2.1.4.1 Likuiditas Obligasi

Menurut Hartono (2014:220) likuiditas obligasi dari suatu obligasi menunjukkan seberapa cepat investor menjual obligasinya tanpa harus mengorbankan harga obligasinya. Frekuensi transaksi perdagangan obligasi ini mencerminkan bahwa obligasi sering dan mudah diperjualbelikan. Semakin mudah suatu obligasi diperjualbelikan maka semakin menarik minat investor untuk berinvestasi pada obligasi tersebut.


(32)

Likuiditas obligasi adalah tingginya volume dari frekuensi transaksi perdagangan obligasi di pasar obligasi. Apabila obligasi yang dibeli mempunyai likuiditas obligasi cukup tinggi maka harga obligasi tersebut cenderung stabil dan meningkat, begitu pula sebaliknya apabila likuiditas obligasi tersebut rendah, maka harga obligasi cenderung melemah. Saat membeli obligasi hendaknya memilih obligasi yang likuid yaitu yang selalu diperdagangkan di pasar obligasi serta diminati oleh investor.

Likuiditas obligasi merupakan risiko bagi investor ketika membeli suatu obligasi. Risiko ini timbul dari kemungkinan tidak likuidnya suatu obligasi. Suatu obligasi menjadi likuid di pasar obligasi jika permintaan akan obligasi tersebut cukup banyak dan likuiditas obligasi yang tinggi akan memudahkan investor untuk menjual kembali dengan harga premium sebelum waktu jatuh tempo obligasi tersebut.

2.1.4.2 Waktu Jatuh Tempo

Waktu jatuh tempo merupakan tanggal ketika pemegang obligasi akan menerima uang pokok pinjaman yang jumlahnya sebesar nilai nominalnya (Tandelilin, 2010:42). Setiap obligasi mempunyai masa jatuh tempo atau dikenal dengan istilah maturity date yaitu tanggal di mana nilai pokok obligasi tersebut harus dilunasi oleh penerbit obligasi. Emiten obligasi mempunyai kewajiban mutlak untuk membayar nilai nominal obligasi kepada pemegang obligasi pada saat jatuh tempo (biasanya tercantum pada kesepakatan yang dibuat sebelumnya). Waktu jatuh tempo tiap obligasi


(33)

bervariasi dari 1 tahun sampai lebih dari 10 tahun.

Obligasi yang memiliki periode jatuh tempo lebih lama maka akan semakin tinggi tingkat risikonya sehingga yieldyang didapatkan juga berbeda dengan obligasi yang umur jatuh temponya cukup pendek. Perubahan harga obligasi biasanya disebabkan juga oleh periode jatuh tempo obligasi tersebut. Apabila tingkat suku bunga berubah, harga obligasi yang mempunyai masa jatuh tempo lebih lama akan lebih banyak berubahnya dibanding obligasi yang mempunyai masa jatuh tempo pendek (Tandelilin, 2010:277).

2.1.4.3 Kupon Obligasi

Kupon merupakan bunga yang dibayarkan oleh emiten untuk setiap periode tertentu, umumnya setiap 6 bulan (Hartono, 2014:191). Kupon obligasi ditetapkan dalam persentase tahunan dari nilai nominal dan dibayarkan pada interval waktu tertentu.

Tingkat bunga dari obligasi menentukan bunga yang harus dibayarkan dimana pembayaran tahunan merupakan tingkat imbal hasil kupon dikalikan dengan nilai nominal obligasi (Bodie et al., 2009:4). Obligasi yang

mempunyai kupon tinggi di atas rata–rata suku bunga deposito dan rata–rata kupon obligasi lainnya sangat diminati oleh banyak investor. Bila kupon obligasi tersebut tinggi maka harga obligasi cenderung meningkat karena obligasi yang memiliki kupon yang tinggi lebih menarik bagi investor karena pembayaran kupon atas obligasi yang dibeli memiliki nilai yang tinggi. Begitu juga sebaliknya, apabila tingkat kupon obligasi yang diberikan relatif


(34)

kecil, harga obligasi tersebut cenderung turun karena daya tarik untuk investor atau bagi calon pembeli obligasi tersebut sangat sedikit.

2.1.5 Peringkat Obligasi

Peringkat obligasi adalah simbol-simbol karakter yang diberikan oleh agen pemeringkat untuk menunjukkan risiko dari obligasi (Hartono, 2014:230). Menurut Fahmi (2012:146) peringkat obligasi menggambarkan kredibilitas dan prospek layaknya obligasi tersebut dibeli untuk dijadikan sebagai salah satu aset lancar perusahaan. Berikut penjelasan dari tiap peringkat obligasi menurut Hartono (2014:230):

Tabel 2.1 Peringkat obligasi

Peringkat Keterangan AAA AA A BBB BB, B CCC, CC, C

Mempunyai kemampuan sangat kuat untuk membayar bunga dan membayar kembali pokok obligasi.

Mempunyai kemampuan kuat untuk membayar bunga dan membayar kembali pokok obligasi.

Mempunyai kemampuan kuat untuk membayar bunga dan membayar kembali pokok obligasi tetapi lebih rentan terhadap kondisi yang berubah terbalik dibandingkan dengan kasus dari AA.

Mempunyai kemampuan cukup untuk membayar bunga dan membayar kembali pokok obligasi. Bahkan lebih rentan terhadap kondisi yang berubah terbalik dibandingkan dengan obligasi peringkat A.

Dianggap spekulatif terhadap kemampuan untuk mebayar bunga dan membayar kembali pokok obligasi. BB menunjukkan tingkat terendah dari spekulasi dan C menunjukkan tingkat tertinggi dari spekulasi.


(35)

D

+ atau

-Gagal (default).

Dapat digunakan untuk menunjukkan posisi relatif di dalam suatu kategori.

2.2 Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data (Sugiyono, 2012:93).

2.2.1 Pengaruh likuiditas obligasi terhadap perubahan harga obligasi korporasi

Yuan (2001) menyatakan bahwa likuiditas obligasi berpengaruh positif terhadap perubahan harga obligasi karena likuiditas obligasi yang tinggi akan menyebabkan obligasi lebih menarik karena tingginya minat investor untuk membeli obligasi tersebut sehingga menyebabkan perubahan harga obligasi semakin meningkat.

Penelitian yang dilakukan Damena et al. (2014) di Bursa Efek Indonesia

tahun 2010-2012 dengan jumlah sampel 65 obligasi dimana hasil penelitiannya memperoleh likuiditas obligasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap perubahan harga obligasi.

Penelitian Subagia dan Sedana (2015) yang menggunakan sampel 54 obligasi dimana variabel likuiditas obligasi berpengaruh positif dan signifikan


(36)

terhadap perubahan harga obligasi korporasi. Penelitian Bao et al. (2009)

menemukan adanya hubungan positif signifikan antara likuiditas obligasi terhadap perubahan harga obligasi.

Penelitian tersebut didukung oleh penelitian yang dilakukan Krisnilasari (2007) menyebutkan bahwa likuiditas obligasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap perubahan harga obligasi. Berdasarkan hal tersebut maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut :

H1 : Likuiditas obligasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap perubahan harga obligasi korporasi

2.2.2 Pengaruh waktu jatuh tempo terhadap perubahan harga obligasi korporasi

Rubayah et al. (2002) mengungkapkan pada hasil penelitiannya bahwa

variabel waktu jatuh tempo berpengaruh negatif terhadap harga obligasi. Hal ini disebabkan karena dalam kurun waktu yang begitu lama, risiko ketidakpastian terhadap suatu musibah yang menyebabkan kinerja perusahaan turun secara drastis.

Penelitian Krisnilasari (2007) juga mengungkapkan hasil penelitian bahwa variabel jangka waktu jatuh tempo berpengaruh negatif terhadap perubahan harga obligasi. Penelitian Ericsson dan Reneby (2001) melakukan kajian mengenai perkiraan harga obligasi di pasar obligasi di Amerika Serikat dan hasilnya menunjukkan bahwa jangka waktu obligasi mempengaruhi perubahan harga obligasi secara negatif yang memiliki makna bahwa makin panjang jangka waktu


(37)

obligasi maka akan menurunkan perubahan harga obligasi.

Penelitian Wijaya et al. (2014) menyatakan hal waktu jatuh tempo secara

signifikan berpengaruh negatif terhadap perubahan harga obligasi karena jika risiko obligasi perusahaan meningkat, permintaan obligasi perusahaan menurun sehingga harga obligasi perusahaan menurun, berlaku juga untuk hubungan sebaliknya. Temuan penelitian Amihud dan Mendelson (1991) menyebutkan return obligasi akan menurun dengan meningkatnya jangka waktu jatuh tempo.

Semakin pendek jangka waktu obligasi maka diperkirakan mengurangi perubahan harga obligasi. Investor akan memilih waktu jatuh tempo yang lebih singkat untuk meminimalisir terjadinya risiko gagal bayar yang dapat terjadi sewaktu-waktu. Berdasarkan hal tersebut maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut :

H2 : Waktu jatuh tempo berpengaruh negatif dan signifikan terhadap perubahan harga obligasi korporasi

2.2.3 Pengaruh kupon obligasi terhadap perubahan harga obligasi korporasi Wijaya et al.(2014) melakukan penelitian pada Bursa Efek Indonesia dari

tahun 2009 sampai tahun 2011 dengan jumlah sampel 115 obligasi dan berdasarkan hasil pengujian ditemukan tingkat bunga kupon secara signifikan berpengaruh positif terhadap perubahan harga obligasi. Jika ekspektasi keuntungan obligasi perusahaan meningkat, permintaan pada obligasi perusahaan tersebut meningkat sehingga harga obligasi perusahaan meningkat, berlaku pula sebaliknya.


(38)

likuiditas obligasi, kupon, dan jangka waktu jatuh tempo obligasi terhadap perubahan harga obligasi di Bursa Efek Surabaya. Hasil penelitiannya, variabel kupon obligasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap perubahan harga obligasi pada tingkat signifikansi 5%.

Penelitian tersebut didukung oleh penelitian yang dilakukan Siahaan (2007) mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan harga obligasi khusus pada obligasi di sektor industri dari tahun 2004-2006. Hasil penelitiannya menyatakan bahwa kupon obligasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap perubahan harga obligasi. Berdasarkan hal tersebut maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut :

H3: Kupon obligasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap perubahan harga obligasi korporasi


(1)

bervariasi dari 1 tahun sampai lebih dari 10 tahun.

Obligasi yang memiliki periode jatuh tempo lebih lama maka akan semakin tinggi tingkat risikonya sehingga yieldyang didapatkan juga berbeda dengan obligasi yang umur jatuh temponya cukup pendek. Perubahan harga obligasi biasanya disebabkan juga oleh periode jatuh tempo obligasi tersebut. Apabila tingkat suku bunga berubah, harga obligasi yang mempunyai masa jatuh tempo lebih lama akan lebih banyak berubahnya dibanding obligasi yang mempunyai masa jatuh tempo pendek (Tandelilin, 2010:277).

2.1.4.3 Kupon Obligasi

Kupon merupakan bunga yang dibayarkan oleh emiten untuk setiap periode tertentu, umumnya setiap 6 bulan (Hartono, 2014:191). Kupon obligasi ditetapkan dalam persentase tahunan dari nilai nominal dan dibayarkan pada interval waktu tertentu.

Tingkat bunga dari obligasi menentukan bunga yang harus dibayarkan dimana pembayaran tahunan merupakan tingkat imbal hasil kupon dikalikan dengan nilai nominal obligasi (Bodie et al., 2009:4). Obligasi yang mempunyai kupon tinggi di atas rata–rata suku bunga deposito dan rata–rata kupon obligasi lainnya sangat diminati oleh banyak investor. Bila kupon obligasi tersebut tinggi maka harga obligasi cenderung meningkat karena obligasi yang memiliki kupon yang tinggi lebih menarik bagi investor karena pembayaran kupon atas obligasi yang dibeli memiliki nilai yang tinggi. Begitu juga sebaliknya, apabila tingkat kupon obligasi yang diberikan relatif


(2)

kecil, harga obligasi tersebut cenderung turun karena daya tarik untuk investor atau bagi calon pembeli obligasi tersebut sangat sedikit.

2.1.5 Peringkat Obligasi

Peringkat obligasi adalah simbol-simbol karakter yang diberikan oleh agen pemeringkat untuk menunjukkan risiko dari obligasi (Hartono, 2014:230). Menurut Fahmi (2012:146) peringkat obligasi menggambarkan kredibilitas dan prospek layaknya obligasi tersebut dibeli untuk dijadikan sebagai salah satu aset lancar perusahaan. Berikut penjelasan dari tiap peringkat obligasi menurut Hartono (2014:230):

Tabel 2.1 Peringkat obligasi

Peringkat Keterangan

AAA

AA

A

BBB

BB, B CCC, CC, C

Mempunyai kemampuan sangat kuat untuk membayar bunga dan membayar kembali pokok obligasi.

Mempunyai kemampuan kuat untuk membayar bunga dan membayar kembali pokok obligasi.

Mempunyai kemampuan kuat untuk membayar bunga dan membayar kembali pokok obligasi tetapi lebih rentan terhadap kondisi yang berubah terbalik dibandingkan dengan kasus dari AA.

Mempunyai kemampuan cukup untuk membayar bunga dan membayar kembali pokok obligasi. Bahkan lebih rentan terhadap kondisi yang berubah terbalik dibandingkan dengan obligasi peringkat A.

Dianggap spekulatif terhadap kemampuan untuk mebayar bunga dan membayar kembali pokok obligasi. BB menunjukkan tingkat terendah dari spekulasi dan C menunjukkan tingkat tertinggi dari spekulasi.


(3)

D

+ atau

-Gagal (default).

Dapat digunakan untuk menunjukkan posisi relatif di dalam suatu kategori.

2.2 Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data (Sugiyono, 2012:93).

2.2.1 Pengaruh likuiditas obligasi terhadap perubahan harga obligasi korporasi

Yuan (2001) menyatakan bahwa likuiditas obligasi berpengaruh positif terhadap perubahan harga obligasi karena likuiditas obligasi yang tinggi akan menyebabkan obligasi lebih menarik karena tingginya minat investor untuk membeli obligasi tersebut sehingga menyebabkan perubahan harga obligasi semakin meningkat.

Penelitian yang dilakukan Damena et al. (2014) di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2012 dengan jumlah sampel 65 obligasi dimana hasil penelitiannya memperoleh likuiditas obligasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap perubahan harga obligasi.

Penelitian Subagia dan Sedana (2015) yang menggunakan sampel 54 obligasi dimana variabel likuiditas obligasi berpengaruh positif dan signifikan


(4)

terhadap perubahan harga obligasi korporasi. Penelitian Bao et al. (2009) menemukan adanya hubungan positif signifikan antara likuiditas obligasi terhadap perubahan harga obligasi.

Penelitian tersebut didukung oleh penelitian yang dilakukan Krisnilasari (2007) menyebutkan bahwa likuiditas obligasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap perubahan harga obligasi. Berdasarkan hal tersebut maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut :

H1 : Likuiditas obligasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap

perubahan harga obligasi korporasi

2.2.2 Pengaruh waktu jatuh tempo terhadap perubahan harga obligasi korporasi

Rubayah et al. (2002) mengungkapkan pada hasil penelitiannya bahwa variabel waktu jatuh tempo berpengaruh negatif terhadap harga obligasi. Hal ini disebabkan karena dalam kurun waktu yang begitu lama, risiko ketidakpastian terhadap suatu musibah yang menyebabkan kinerja perusahaan turun secara drastis.

Penelitian Krisnilasari (2007) juga mengungkapkan hasil penelitian bahwa variabel jangka waktu jatuh tempo berpengaruh negatif terhadap perubahan harga obligasi. Penelitian Ericsson dan Reneby (2001) melakukan kajian mengenai perkiraan harga obligasi di pasar obligasi di Amerika Serikat dan hasilnya menunjukkan bahwa jangka waktu obligasi mempengaruhi perubahan harga obligasi secara negatif yang memiliki makna bahwa makin panjang jangka waktu


(5)

obligasi maka akan menurunkan perubahan harga obligasi.

Penelitian Wijaya et al. (2014) menyatakan hal waktu jatuh tempo secara signifikan berpengaruh negatif terhadap perubahan harga obligasi karena jika risiko obligasi perusahaan meningkat, permintaan obligasi perusahaan menurun sehingga harga obligasi perusahaan menurun, berlaku juga untuk hubungan sebaliknya. Temuan penelitian Amihud dan Mendelson (1991) menyebutkan return obligasi akan menurun dengan meningkatnya jangka waktu jatuh tempo. Semakin pendek jangka waktu obligasi maka diperkirakan mengurangi perubahan harga obligasi. Investor akan memilih waktu jatuh tempo yang lebih singkat untuk meminimalisir terjadinya risiko gagal bayar yang dapat terjadi sewaktu-waktu. Berdasarkan hal tersebut maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut :

H2 : Waktu jatuh tempo berpengaruh negatif dan signifikan terhadap

perubahan harga obligasi korporasi

2.2.3 Pengaruh kupon obligasi terhadap perubahan harga obligasi korporasi Wijaya et al.(2014) melakukan penelitian pada Bursa Efek Indonesia dari tahun 2009 sampai tahun 2011 dengan jumlah sampel 115 obligasi dan berdasarkan hasil pengujian ditemukan tingkat bunga kupon secara signifikan berpengaruh positif terhadap perubahan harga obligasi. Jika ekspektasi keuntungan obligasi perusahaan meningkat, permintaan pada obligasi perusahaan tersebut meningkat sehingga harga obligasi perusahaan meningkat, berlaku pula sebaliknya.


(6)

likuiditas obligasi, kupon, dan jangka waktu jatuh tempo obligasi terhadap perubahan harga obligasi di Bursa Efek Surabaya. Hasil penelitiannya, variabel kupon obligasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap perubahan harga obligasi pada tingkat signifikansi 5%.

Penelitian tersebut didukung oleh penelitian yang dilakukan Siahaan (2007) mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan harga obligasi khusus pada obligasi di sektor industri dari tahun 2004-2006. Hasil penelitiannya menyatakan bahwa kupon obligasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap perubahan harga obligasi. Berdasarkan hal tersebut maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut :

H3: Kupon obligasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap perubahan


Dokumen yang terkait

Pengaruh Kupon Obligasi, Jangka Waktu dan Likuditas Obligasi terhadap Perubahan Harga Obligasi Korporasi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 31 137

ANALISIS PENGARUH LIKUIDITAS, WAKTU JATUH TEMPO DAN KUPON OBLIGASI TERHADAP PERUBAHAN HARGA OBLIGASI KORPORASI DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 1 14

PENGARUH LIKUIDITAS, JANGKA WAKTU JATUH TEMPO, DAN KUPON OBLIGASI TERHADAP HARGA OBLIGASI PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 94

Pengaruh Kupon Obligasi, Jangka Waktu dan Likuditas Obligasi terhadap Perubahan Harga Obligasi Korporasi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 1 9

Pengaruh Kupon Obligasi, Jangka Waktu dan Likuditas Obligasi terhadap Perubahan Harga Obligasi Korporasi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Pengaruh Kupon Obligasi, Jangka Waktu dan Likuditas Obligasi terhadap Perubahan Harga Obligasi Korporasi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 8

Pengaruh Kupon Obligasi, Jangka Waktu dan Likuditas Obligasi terhadap Perubahan Harga Obligasi Korporasi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 22

Pengaruh Kupon Obligasi, Jangka Waktu dan Likuditas Obligasi terhadap Perubahan Harga Obligasi Korporasi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 4 3

Pengaruh Kupon Obligasi, Jangka Waktu dan Likuditas Obligasi terhadap Perubahan Harga Obligasi Korporasi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 21

ANALISIS PENGARUH COUPON (BUNGA OBLIGASI), JANGKA WAKTU JATUH TEMPO, DAN LIQUIDITAS OBLIGASI TERHADAP TINGKAT PERUBAHAN HARGA OBLIGASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 1 8