Tata kelola eksternal public relation dalam meningkatkan citra PT. Telkom divisi regional IV Jateng & DIY margaretha

(1)

Tata kelola eksternal public relation dalam meningkatkan citra PT.Telkom divisi regional IV Jateng & DIY

Disusun Oleh : Margaretha Kurniasari

D1606036

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat guna Memperoleh gelar Ahli Madya bidang Komunikasi Terapan

DIII PUBLIC RELATION

PROGRAM KOMUNIKASI TERAPAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET S U R A K A R T A


(2)

i

Tugas Akhir yang berjudul :

TATA KELOLA EKSTERNAL PUBLIC RELATION DALAM MENINGKATKAN CITRA PT.TELKOM

DIVISI REGIONAL IV JATENG & DIY

Nama : Margaretha Kurniasari NIM : D 1606036

Konsentrasi : Public Relations

Disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Tugas Akhir Progam Studi DIII Public Relation Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sebelas Maret S U R A K A R T A

Surakarta, Maret 2009 Menyetujui Dosen Pembimbing

Drs. Nuryanto, M.si NIP 130 675 506


(3)

ii

PENGESAHAN

Tugas Akhir ini telah diuji dan disahkan oleh Tim Penguji Tugas Akhir Progam DIII Komunikasi Terapan

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret

Surakarta

Hari :………

Tanggal :………

Tim Penguji Tugas Akhir : Ketua

1. Drs. H. Sutopo JK, MS (………) NIP 131 283 611

Anggota

2. Drs. Nuryanto,M.si (………)

NIP 130 675 506

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret

Surakarta Dekan

Drs. H. Supriyadi, SN, SU NIP 130 936 616


(4)

iii

MOTTO

Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu

( Amsal 3 : 5 – 6 )

Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang member ikekuatan kepadaku ( Filipi 4 : 13 )


(5)

iv

Karya Tulis Ini Dipersembahkan untuk :

1.

Tuhan Yesus yang selalu menyertaiku sampai Tugas Akhir ini selesai

2.

Bapak, Ibu, Yogha


(6)

v

Puji syukur penulis panjakan kepada Tuhan Yesus karena kasih dan berkatNya penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini dengan judul:

“Tata Kelola Eksternal Public Relation Dalam Meningkatkan Citra PT.Telkom Divisi Regional IV Jateng & DIY”

Pelaksanaan Kuliah Kerja Media pada tanggal 2 Februari 2009 sampai dengan 27 Februari 2009 yang dilakukan di PT. Telkom Divre IV Jateng dan DIY yang mampu memberikan gambaran kepada penulis tentang pelaksanaan kegiatan kehumasan di PT. Telkom Divre IV Jateng dan DIY.

Dan adapun tujuan Kuliah Kerja Media secara umum, Untuk memperoleh tambahan ilmu pengetahuan dibidang Public Relations dan mendapatkan pengalaman sehingga dapat membandingkan antara teori yang telah penulis dapat di bangku kuliah dengan praktek secara langsung di perusahaan, selain itu juga untuk memenuhi syarat-syarat guna memperoleh gelar Ahli Madya progam studi Public Relations Komunikasi Terapan FISIP UNS Surakarta. Dan tujuan khususnya adalah untuk Untuk mengetahui gambaran kerja Public Relations dalam menjalankan tugasnya di PT Telkom Divre IV Jateng dan DIY serta memperoleh gambaran mengenai peningkatan citra di PT. Telkom Divre IV Jateng dan DIY.

Dalam pelaksanaan penulisan Tugas Akhir ini, penulis menyadari banyak menemui kendala dan hambatan. Dengan kerendahan hati, penulis menyampaikan rasa terima kasih sebesar-besarnya kepada :


(7)

vi

2. Bapak Drs. Adolfo Eko Setyanto Msi, selaku ketua Progam DIII Komunikasi Terapan FISIP UNS juga selaku pembimbing akademik penulis

3. Bapak Drs. Nuryanto, M.si selaku pembimbing Tugas Akhir ini

4. Bapak Sudjatmiko selaku Manager Komunikasi PT Telkom Divre IV yang telah memberikan ijin untuk melaksanakan magang di PT Telkom Divre IV

5. Bapak Andjar, selaku Komunikasi Internal PT Telkom Divre IV yang sudah banyak membantu penulis selama melaksanakan magang dan banyak memberikan masukan, Pak Teguh, Pak Madiman, yang sering membantu penulis dengan memberikan pengetahuan dan ilmunya.

6. Rekan selama magang mbak Angga dari UNDIP,Titis dan Fika, terima kasih telah membantu penulis dalam melaksanakan Kuliah Kerja Media ini

7. Kedua Orang Tuaku, kakak dan adik yang selalu sayang sama aku, serta memberikan lindungan kepadaku.

8. Buat Ezra yang mengantar jemput selama penulis magang.

9. Teman-teman dan Sahabat-sahabatku Ayu, Amel, Wisni, Yuli, Yuni, Yeye, mbak Dian yang selalu memberi semangat dan masukan selama membuat Tugas Akhir ini. 10.Teman-teman satu kelas PR B angkatan 2006

Dengan penuh kesadaran dan kerendahan hati, penulis menyadari akan berbagai kekurangan dalam penulisan Tugasir ini, penulis dengan senang hati dan terbuka menerima setiap kritik dan saran untuk menunjang kesempurnaan karya ini.


(8)

vii

khususnya. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi perbaikan dan kesempurnaan Laporan Tugas Akhir ini.

Surakarta, Maret 2009


(9)

viii

HALAMAN PERSETUJUAN…..………... HALAMAN PENGESAHAN.……….. HALAMAN MOTTO……… HALAMAN PERSEMBAHAN………...………... KATA PENGANTAR………... DAFTAR ISI………. DAFTAR LAMPIRAN………. BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang……….. B. Rumusan Masalah………..………

C. Tujuan………

D. Waktu Pelaksanaan KKM……….. BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Komunikasi…………...………... B. Public Relation……….... I. Definisi Public Relation………... II. Tugas Public Relation……….. III. Fungsi Public Relation………. IV. Proses Public Relation……….. V. Citra Perusahaan………... VI. Kinerja Eksternal Public Relation Dalam Meningkatkan Citra Perusahaan…

i ii iii iv v viii x 1 3 3 4 5 6 6 6 9 10 11 12


(10)

ix

B. Profil Umum PT. Telkom Divre IV Jateng dan DIY……… C. Produk Dan Layanan Unggulan……… D. Strategi Kebijakan PT.Telkom Divre IV Jateng & DIY………..

1. Visi dan Misi Perusahaan ………. 2. Arti Logo, Kredo dan Maskot PT.Telkom………. 3. Budaya Perusahaan……… E. Bidang Usaha PT.Telkom………... F. Struktur Organisasi PT.Telkom Divre IV………. BAB IV PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA

I. Pelaksana………

II. Pelaksanaan……….

III. Kegiatan Penulis Selama KKM……….. IV. Kendala Selama KKM………. V. Cara Mengatasi Kendala………. VI. Kemajuan Yang Dicapai……….. VII. Lingkup Tugas……….. BAB V

A. Kesimpulan………

B. Saran………...

DAFTAR PUSTAKA 22 23 26 26 27 31 33 39 56 56 57 61 62 62 63 71 72


(11)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Surat Tugas

Surat Keterangan Magang

Penilaian Kuliah Kerja Media Instansi Mitra Laporan Periodik


(12)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi di Indonesia sekarang ini berkembang dengan pesatnya, terbukti dengan munculnya berbagai macam perusahaan komunikasi. Oleh sebab itu, muncullah persaingan diantara perusahaan-perusahaan tersebut untuk mendapatkan simpati dari masyarakat.

PT.Telekomunikasi Indonesia Tbk atau yang lebih dikenal PT.Telkom merupakan satu-satunya BUMN yang bergerak dibidang jasa telekomunikasi di Indonesia. Untuk itu PT.Telkom harus mampu bersaing dan bertahan dengan perusahaan komunikasi lain dengan memiliki kualitas dan kuantitas yang harus didukung pelayanan terbaik untuk pelanggan, dan itu dalam perusahaan telekomunikasi, Public Relation memiliki peran dan fungsi yang sangat penting.

PT.Telkom memberikan respon positif terhadap kondisi persaingan di dunia bisnis telekomunikasi dengan berusaha terus memberikan layanan yang terbaik melalui peningkatan operasional, pembenahan sturktur organisasi, modernisasi infrastrutur dan aplikasi IT, Penggelaran jaringan CDMA berbagai basis layanan Telkom Flexi sampai di pelosok seluruh Indonesia.

Adapun peran Public Relation sebagai alat komunikasi untuk memberitahukan, menjelaskan, mempertahankan dan mempromosikan kebijakannya dengan maksud untuk memberi pengertian dan mendapatkan penerimaan yang baik dari publik. Perusahaan harus menyadari bahwa tanpa


(13)

2 konsumen, kesempatan bisnis akan hilang, sebagaimana juga pada PT.Telkom, tanpa pelanggan perusahaan tidak ada artinya. Pelanggan merupakan salah satu hal terpenting bagi suatu perusahaan komunikasi untuk menyangga kelangsungan hidup perusahaan tersebut dan strategi Public Relation yang tepat dapat diandalkan untuk mendukung kegiatan marketing dalam mempertahankan dan meningkatkan jumlah pelanggan. Pentingnya peran dalam bidang penyediaan pelayanan komunikasi membutuhkan suatu bagian khusus yang mengurusi masalah antara perusahaan dengan pelanggan. Pentingnya peran Public Relation dalam menjalin dan membina hubungan baik antara perusahaan dengan publik serta media massa ( eksternal ) terutama dalam mempublikasikan kegiatan-kegiatan positif yang ada di PT.Telkom Divre IV untuk membangun dan mempertahankan corporate image agar nama perusahaan tetap baik sehingga citra perusahaan tetap stabil.

Sesuai dengan misi Public Relation PT.Telkom adalah menciptakan hubungan Public Relation Divisi Komunikasi yang fleksibel, responsif, adil dan berorientasi kepada pelanggan demi keberhasilan tujuan peusahaan maka Public Relation PT.Telkom berupaya meningkatkan SDM yang merupakan elemen penting dalam meningkatkan profesional kerja sehingga dapat meningkatkan value perusahaan yang pada gilirannya akan memberikan peningkatan kesejahteraan.

Setiap program-program kerja yang telah disusun oleh team Public Relation PT.Telkom Divre IV bertujuan merealisasikan tujuan umum perusahaan yang didalamnya mencakup upaya mewujudkan citra perusahaan


(14)

3 yang positif dimata publik yang artinya adalah pokok dari tugas dan tanggung jawab seorang Public Relation terhadap perusahaan dimana dia bekerja untuk dapat merealisasikan tugas-tugas tersebut, maka kedudukan atau posisi Public Relation dalam struktur organisasi hendaknya tidak terlalu jauh dengan pimpinan sehingga dalam menyampaikan ide-ide atau gagasan demi kemajuan perusahaan dapat langsung berhadapan dengan pimpinan atau top manajemen.

B. RUMUSAN MASALAH

Dengan latar belakang diatas, maka dalam laporan ini penulis mengangkat suatu permasalahan bagaimana Public Relation PT.Telkom Divre IV Jateng & DIY dalam meningkatkan citra perusahaan dengan judul ” Tata

Kelola Eksternal Public Relation Dalam Meningkatkan Citra PT.Telkom Divisi Regional IV Jateng & DIY “

C. TUJUAN

1) Tujuan Umum

· Memberi pengalaman bagi mahasiswa dalam menerapkan dan mengaplikasikan ilmu teoritis yang telah didapat dibangku kuliah dalam praktik yang sesungguhnya.

· Memberikan gambaran bagi mahasiswa mengenai dunia komunikasi agar mampu menghadapi persaingan didunia kerja.

· Memberikan gambaran bagi mahasiswa mengenai bidang kehumasan diperusahaan dalam menciptakan Citra perusahaan.


(15)

4

· Membangun serta membina hubungan baik antara jurusan D3 Public Relation Fisip UNS dengan instansi/perusahaan tempat dilaksanakan praktek magang.

2) Tujuan Khusus

· Mengetahui kegiatan Public Relation yang dilakukan di PT.Telkom Divre IV Jateng & DIY

· Mengetahui proses-proses komunikasi yang dilakukan di PT.Telkom Divre IV Jateng & DIY baik internal maupun eksternal

· Mengetahui proses program kerja Divisi Komunikasi di PT.Telkom Divre IV Jateng & DIY

D. WAKTU PELAKSANAAN dan KULIAH KERJA MEDIA 2009

Waktu : Mulai hari Senin, 2 Februari 2009 dan berakhir pada hari Jum’at tanggal 27 Februari 2009.

Tempat : PT.Telekomunikasi Indonesia,Tbk Kantor Unit Divisi Regional IV


(16)

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. KOMUNIKASI

Sebelum masuk membahas tentang Public Relation, ada baiknya kita memahami mengenai komunikasi terlebih dahulu, karena Public Relation adalah bagian dari komunikasi.

Pernyataan komunikasi berasal dari bahasa latin communicatio, yang menurut Kamus Latin- Indonesia karya Drs.K.Prent C.M, Drs.J.Adisubrata dan W.J.S.Poerwadarminta berarti ”pemberitahuan”. Perkataan communicatio tersebut bersumber pada communis yang berarti ”sama”, yang arinya ”sama arti” atau ”sama makna”.

Pengertian komunikasi berkembang sejalan dengan perkembangan masyarakat, mulai dari masyarakat kecil dalam bentuk keluarga sampai masyarakat besar seluas negara dan seluas dunia, dengan komunikasilah maka terjadilah perkembangan peradaban, kebudayaan dan kemajuan teknologi masyarakat.

Untuk mengetahui arti komunikasi, kita perlu membahas pengertian komunikasi menurut pendapat para ahli :

Bernard Berelson dan Garry A.Stainer

Komunikasi adalah : penyampaian informasi, gagasan, emosi, ketrampilan dan sebagainya dengan menggunakan lambang-lambang, kata-kata, gambaran, bilangannya , grafik, dan lain-lain. Kegiatan atau proses penyampaianlah yang biasanya dinamakan komunikasi.


(17)

6

B. PUBLIC RELATION

Pada awalnya, humas dikatakan sebagai kegiatan komunikasi yang bersifat satu arah. Pandangan tersebut bertahan hingga usai Perang Dunia II. Tetapi beberapa dekade kemudian, pandangan mengenai pengertian humas mulai mengalami perubahan. Definisi tentang humas mulai memasukkan aspek komunikasi atau hubungan dua arah (two way communication). Lalu dalam definisi humas pun mulai dimasukkan kata-kata reciprocal (timbal balik), mutual (saling), dan between (antara). Kamus Webster`s Third New International Dictionary mendefinisikan humas sebagai the art of science of developing reciprocal understanding and goodwill (seni pengetahuan untuk mengembangkan pengertian timbal balik dan niat baik). Arus komunikasi timbal balik sendiri harus dilakukan dalam kegiatan Public Relation yang merupakan prinsip pokok dalam kegiatan Public Relation.

Public Relation dibutuhkan karena adanya dinamika organisasi, artinya Semakin besar perusahaan semakin besar pula permasalahannya, sehingga Public Relation diperlukan untuk menyelesaikan berbagai masalah-masalah tersebut.

I. DEFINISI PUBLIC RELATION

Public Relation merupakan fungsi manajemen yang membantu menciptakan dan saling memelihara alur komunikasi, pengertian, dukungan serta kerjasama suatu organisasi/perusahaan dengan publiknya dan ikut terlibat dalam menangani masalah-masalah atau isu-isu manajemen. Public Relation membantu manajemen dalam menyampaikan informasi dan tanggap terhadap opini publik. Public Relation secara efektif membantu manajemen memantau berbagai perubahan (Seitel,1992:8)


(18)

7 Definisi lainnya, menurut J.C Seidel, direktur PR,Division of Housing, State New York berbunyi :

Public Relation adalah proses kontinyu dari usaha-usaha menajemen untuk memperoleh goodwill (kemauan baik) dan pengertian dari pelanggan, pegawai dan publik yang lebih luas. Kedalam mengadakan analisis dan perbaikan diri sendiri, sedangkan keluar memberikan pernyataan-pernyataan.

(Soleh Soemirat&Elvinaro Ardianto, 2004:12)

Dari berbagai pengertian Public Relation diatas dapat ditarik konsep bahwa Public Relation adalah suatu rangkaian kegiatan yang diorganisasikan sebagai sutu rangkaian kampanye suatu program terpadu dan semuanya ini berlangsung secara berkesinambungan dan teratur serta bertujuan menciptakan dan memelihara saling pengertian dimana sebuah organisasi tersebut senantiasa dimengerti oleh pihak-pihak lain yang harus memehami setiap khalayak atau public sehingga, dari perusahaan dapat memberikan citra positif pada masyarakat dan mempertahankannya.

II. TUGAS PUBLIC RELATION

Tugas Public Relation adalah sinkronisasi antara informasi dari perusahaan dengan reaksi dan tanggapan publik sehingga tercapai suasana akrab, saling mengerti dan muncul suasana yang menyenangkan dalam interaksi perusahaan dengan publik. Persesuian yang menciptakan hubungan harmonis di mana satu sama lain saling memberi dan menerima hal-hal yang bisa menguntungkan kedua belah pihak.

(Kustadi Suhandang, 2004:73)

Karena itu ruang lingkup tugas Public Relation dalam perusahaan dibedakan menjadi 2 yaitu Internal Public Relation dan Eksternal Public Relation ( Kustadi Suhandang, 2004:78-81)


(19)

8 1. Internal Publik Relation

a. Memelihara hubungan baik antar majikan atau pimpinan dan buruh atau bawahan serta antara buruh dan pagawai dengan rekan – rekan sekerjanya.

b. Mempertinggi produktivitas sumberdaya manusis (SDM) yang ada di dalam perusahaan.

c. Bagaimana cara menggerakkan para pegawai agar memberikan pelayanan kepada publik dengan sebaik-baiknya.

d. Mengadakan komunikasi yang teratur dan tepat guna antara majikan atau pimpinan dengan buruh atau pegawai yang dipimpinnya.

e. mempertinggi kecakapan dan pengetahuan semua SDM yang ada di dalam perusahaan

f. Memberikan hiburan dan kesempatan untuk bersantai bagi buruh atau pegawai

g. Bagaimana usaha mneingkatkan kebersihan, ketertiban serta keindahan kantor, pabrik dan seluruh lingkungannya.

h. Mengintegrasikan keluarga pegawai ke dalam kehidupan perusahaan.

i. Memelihara kesejahteraan pegawai atas usaha sendiri, dan lain-lain masalah yang timbul dalam perusahaan itu.

2. Eksternal Public Relation

a. Mengadakan analisa dan penilaian terhadap sikap dan opini publik yang menanggapi kebijaksanaan pimpinan perusahaan.

b. Mengadakan koreksi dan saran kepada pimpinan perusahaan sehubungan dengan tujuan Public Relation, terutama dalam kegiatan perusahaan yang mendapat sorotan atau kritikan publik. c. Mempersiapkan bahan-bahan penerangan dan penjelasan yang

jujur dan objektif agar publik tetap memperoleh kejelasan tentang segala aktivitas dan perkembangan perusahaan.

d. Ikut membantu pimpinan dalam hal menyusun atau memperbaiki formasi staf ke arah yang efektif.

e. Mengadakan penyelidikan atau penelitian tentang kebutuhan, kepentingan adanya selera publik akan barang-barang yang dihasilkan perusahaan.

Melihat beberapa tugas Public Relation dalam sebuah perusahaan begitu banyak dan berat maka PT.Telkom Divre IV adalah suatu Divisi dengan sebutan Communication Divission yang merupakan penyelanggara kegiatan dalam membina hubungan baik dengan publik, baik dari publik


(20)

9 yang berasal dari dalam maupun publik yang berasal dari luar perusahaan demi tercapainya citra positif PT.Telkom Divre IV.

Selain memenuhi kebutuhan publik akan informasi, Public Relation juga menyelenggarakan berbagai kegiatan sosial untuk kesejahteraan masyarakat dan Membawa masyarakat menuju perkembangan sebagai jembatan antara perusahaan dengan publik. Public Relation PT.Telkom memiliki tanggung jawab untuk menjaga hubungan yang kondusif antara menajemen dengan publik yang senantiasa memberikan service Excellent. Berbagai strategi untuk mendukung tecapainya hasil tersebut akan dilakukan akan dilakukan team Public Relation PT.Telkom Divre IV.

III. FUNGSI PUBLIC RELATION

Fungsi Public Relation menurut Scott M.Cutlip dan Allen Center dalam bukunya, Effective Public Relation memberikan penjelasan 3 fungsi Public Relation yaitu :

1. Memudahkan dan menjamin arus opini yang bersifat mewakili dari publik-publik suatu organisasi, sehingga kebijaksanaan beserta operasionalsisasi organisasi dapat dipelihara keserasiannya dengan ragam kebutuhan dan pandangan publik-publik tersebut.

2. Menasihati manajemen mengenai jalan dan cara menyusun kebijaksanaan dan operasionalisasi organisasi untuk dapat diterima secara maksimal oleh publik.


(21)

10 3. Merencanakan dan melaksanakan program-program yang dapat menimbulkan penafsiran yang menyenangkan tehadap kebijaksanaan operasionalisasi organisasi.

IV. PROSES PUBLIC RELATION

Melihat beberapa fungsi Public Relation, fungsi sentral Public Relation adalah menunjang manajemen dalam mencapai tujuan organisasi dengan komunikasi sebagai kegiatannya yang utama dengan sasaran publik internal dan publik eksternal sedangkan tujuannya adalah terbinanya hubungan harmonis antara organisasi dengan publik tersebut.

Karena itu Public Relations dalam melaksanakan pekerjaanya dengan menggunakan sistematika yang terarah dalam kegiatannya melalui empat tahap yaitu tahapan penelitian (research), perencanaan (planning), Pelaksanaan (action) dan penilaian (evaluation).

(Kustadi Suhandang, 2004 : 142 – 159 )

1. Penelitian ( Research)

Tahapan ini merupakan kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisa dan penyajian data yang dilakukan secara sistematis dan objektif untk memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu hipotesis untuk mengembangkan prinsip-prinsip umum.

2. Perencanaan (Planning)

Tahapan ini Public Relation menyusun rencana kerja kegiatan yang berifat rasional, lentur (flexibel) dan berkelanjutan untuk melaksanakan tujuan dan cara mencapainya.

3. Pelaksanaan (Action)

Dalam tahapan ini Public Relation memadukan tenaga kerja, laat kerja, informasi, uang, tempat dan waktu kerja,sehingga akhirnya dapat mewujudkan produk yang dinamakan hasil kerja, penempatan tenaga kerja dan kegiatan untuk menggerakkan para pelaksana agar mau dan mempu bekerja mencapai tujuan yang telah ditentukan.


(22)

11 Melalui tahapan ini dapat diketahui hal-hal yang perlu mendapatkan perhatian lebih lanjut demi kesempurnaan cita-cita perusahaan selanjutnya.

Tahapan penilaian ini merupakan kontrol atau barometer terhadap pelaksanaan kerja.

V. CITRA PERUSAHAAN

Citra menurut Bill Canton dalam Sukatendel (1990) adalah kesan, perasaan,gambaran diri publik terhadap perusahaan, kesan yang dengan sengaja diciptakan dari suatu obyek orang atau organisasi yang artinya citra itu dengan sengaja perlu diciptakan agar bernilai positif. Citra itu sendiri merupakan salah satu aset terpenting sari suatu perusahaan atau organisasi/Favourable Opinion. (Soleh Soemirat&Elvinaro A, 2004 :111) Terciptanya sebuah citra perusahaan (corporate image) yang baik dimata khalayak/publiknya akan banyak menguntungkan. Wujud dari suatu citra dapat dirasakan dari hasil penilaian, penerimaan, kasadaran dan pengertian baik dari publik sekelilingnya atau masyarakat luas.

Proses pembentukan citra pada akhirnya akan menghasilkan sikap, pendapat atau perilaku tertentu. Untuk mengetahui bagaimana citra suatu perusahaan ataua lembaga di benak publik dibutuhkan adanya suatu penelitian. Melalui penelitian perusahaan dapat mengetahui secara pasti sikap publik terhadap lembaganya mengetahui apa yang disukai dan apa yang tidak disukai oleh publiknya.

Frank Jefkins dalam bukunya Public Relations (1984) dan buku lainnya Essensial of Public Relation (1998) mengemukakan jenis-jenis citra, antara lain (Soleh Soemirat&Elvinaro A,2004 : 117)

1. The mirror image (cerminan citra), yaitu bagaimana dugaan (citra) manajemen terhadap publik eksternal dalam melihat perusahaannya. 2. The current image (citra masih hangat), yaitu citra yang terdapat pada


(23)

12 miskinnya informasi dan pemahaman publik eksternal. Citra ini bisa saja bertentangan dengan mirror image.

3. The wish image (citra yang diinginkan), yaitu manajemen menginginkan pencapaian prestasi tertentu. Citra ini diaplikasikan untuk sesuatu yang baru sebelum publik eksternal memperoleh informasi secara lengkap.

4. The multiple image (citra yang berlapis), yaitu sejumlah individu, kantor cabang atau perwakilan perusahaan lainnya dapat membentuk citra tertentu yang belum tentu sesuai dengan keseragaman citra seluruh organisasi atau perusahaan.

Berikut ini adalah bagan dari orientasi Publik Relation, yaitu image building (membagun citra) dapat dilihat sebagai model komunikasi dalam Public Relation :

(Pembuat Model : Soleh Soemirat dan Elvinaro Ardianto)

VI. KINERJA EKSTERNAL PUBLIC RELATION DALAM MENINGKATKAN CITRA PERUSAHAAN

Dalam menghadapi kemajuan teknologi informasi di Era Globalisasi ini, mengharuskan PT.Telkom Divre IV mempunyai divisi Public Relation yang berdiri sendiri. Semua ini dikarenakan komitmen PT.Telkom pada masyarakat umtuk memberikan yang terbaik sesuai dengan kredo yang berbunyi ”Committed 2 u” agar PT.Telkom tetap exist sebagai operator terbaik di Indonesia dalam meningkatkan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM), optimalisasi sistem informasi pelayanan, serta

Sumber Komunikator Pesan Komunikan Efek

Perusahaan Lembaga Organisasi Bidang/Divi si Public Relation (PR) Kegiatan -kegiatan Public-public PR Citra public terhadap perusahaan/ lembaga/org anisasi


(24)

13 peningkatan teknologi jaringan dan layanan harus dijalankan secara kontinyu.

Divisi komunikasi PT.Telkom Divre IV adalah Team Public Relation yang dalam pekerjaanya adalah mempertahankan dan meningkatkan citra sekaligus menumbuhkan kepercayaan kepada masyarakat terhadap produk dan pelayanan serta eksistensi Telkom terkhusus di wilayang Jateng & DIY. Dalam mendapatkan opini publik yang positif dan menjaga citra perusahaan, Telkom selalu berusaha menjalin hubungan yang baik dengan semua publik, terkhusus publik eksternal.

Dalam meningkatkan efektifitas kinerja Publik Relation, yang pertama adalah membina hubungan baik dengan pers/media massa karena media massa merupakan media paling efektif sebagai jembatan komunikasi anatara perusahaan dengan masyarakat. Terjalin hubungan baik dengan pers akan membuat pers selalu berusaha memberikan berita positif tentang Telkom tanpa harus diminta, dengan begitu sosialisasi dan publikasi program-program Public Relation dapat disampaikan dengan efektif tanpa harus mengeluarkan biaya yang besar pula. Berita positif yang dimuat akan membuat masyarakat semakin mengenal dan akrab dengan nama PT.Telkom.

Team Publik Relation PT.Telkom mempunyai beberapa cara untuk mengetahui seberapa besar keberhasilan program-program perusahaan yang telah terlaksana. Program yang telah terlaksana dipastikan diberitakan di media massa, dari situlah Public Relation dapat mengetahui berapa besar biaya Public Relation yang dikeluarkan karena dengan terbinanya hubungan baik dengan pers artinya perusahaan tidak perlu mengeluarkan biaya yang besar karena pers telah menulis berita tanpa diminta.

Untuk meningkatkan rasa simpati yang besar masyarakat dengan PT.Telkom, Public Relation PT.Telkom melaksanakn berbagai program yang mengarah pada kesejahteraan masyarakat. Tidak jarang Public


(25)

14 Relation memasukkan unsur pemanfaatn teknologi dalam program-programnya, salah satu programnya adalah Internet Goes To Scholl . selain pemanfaatan teknologi Public relation PT.Telkom juga mendukung program CSR yang bergerak dalam bidang kemasyarakatan yaitu, membantu korban banjir dengan memberikan bantuan-bantuan logistik, mengadakan aksi donor darah setiap 3 bulan sekali,memberikan dukungan setiap event dengan memberikan sponsorship.

Selain itu dengan melakukan metode yang sangat efektif yaitu media kliping surat kabar, tujuan dari kliping adalah untuk mendistribusikan informasi dari media yang termonitor oleh unit kerja pembuat kliping berita dan apabila memungkinkan membuat resume atau ringkasan berita yang perlu diketahui oleh manajemen, sehingga mengetahui seberapa besar efektifitas berita terhadap situasi persaingan pasar.

Dengan demikian dapat dilihat bahwa kinerja Public Relation sangat efektif dalam membangun dan meningkatkan citra PT.Telkom Divre IV yang ditunjang kecerdasan, kreatifitas dan intelektualitas yang tinggi, sehingga kegiatan Komunikasi Public Relation dapat berjalan optimal sehingga mempunyai dampak positif terhadap Corporate Image Perusahaan.


(26)

15

BAB III

DESKRIPSI LEMBAGA

Seluruh deskripsi dalam BAB III ini berasal dari file yang diberikan oleh PT Telkom Divre IV Jateng dan DIY.

A. SEJARAH PT.TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk

PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (TELKOM) merupakan perusahaan penyelenggara informasi dan telekomunikasi serta penyedia jasa dan jaringan telekomunikasi secara lengkap yang terbesar di Indonesia. Saat ini TELKOM merupakan perusahaan public dengan pemegang saham mayoritas adalah Pemerintah Indonesia, yaitu sebesar 65%. Sejarah penyelenggaraan Telekomunikasi di Indonesia diawali dengan adanya sebuah badan usaha bernama Post-en Telegraafdients yang didirikan dengan staatsblad No. 52 Tahun !884. penyelenggara Telekomunikasi di Hindia Belanda (Indonesia) pada waktu itu awal mulanya diselenggarakan oleh swasta. Bahkan sampai tahun 1905 tercatat 38 perusahaan telakomunikasi yang pada tahun 1960 diambil alih oleh pemerintah Hindia Belanda berdasarkan Staatsblad No. 395 Tahun 1906.

Sejak itu berdirilah Post Telegraaft en Telefoondienst atau disebut

PTT-Dients. PTT Dients ditetapkan sebagai perusahaan negara berdasarkan

Staatsblad No. 419 Tahun 1927 tentang Indonesische Bedrijvenment (I.B.W Undang-undang perusahaan Negara). Jawatan PTT ini berlangsung sampai dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perpu) No. 19 Tahun 1960 oleh Pemerintah Republik Indonesia, tentang persyaratan suatu


(27)

16 Perusahaan Negaradan PTT-Dients memenuhi syarat untuk tetap menjadi suatu Perusahaan Negara (PN). Kemudian berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 240 Tahun 1961, tentang pendirian perusahaan Negara Post dan Telekomunikasi disebutkan, bahwa perusahaan Negara sebagaimana dimaksudkan dalam pasal 2 I.B.W dilebur ke dalam Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN Pos dan Telekomunikasi). Dalam perkembangan selanjutnya pemerintah memendang perlu untuk membagi Pos dan Telekomunikasi menjadi 2 perusahaan Negara yang berdiri sendiri. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 1965, maka berdirilah perusahaan Negara Pos dan Giro ( PN Pos dan Giro) dan perusahaan Negara Telekomunikasi (PN Telekomunikasi) yang diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 30 Tahun 1965.

Bentuk Perusahaan Negara inipun dikembangkan menjadi Perusahaan Umum (Perum) Telekomunikasi melalui Peraturan Pemerintah No 36 Tahun 1974. dalam peraturan tersebut dinyatakan pula Perusahaan Umum Telekomunikasi (Perumtel) sebagai usaha tunggal penyelenggara jasa Telekomunikasi untuk umum, baik hubungan telekomunikasi dalam negeri maupun luar negeri. Tentang hubungan Telekomunikasi luar negeri pada saat itu juga diselenggarakan oleh PT. Indonesian Satelite Corporate (Indosat) yang masih berstatus perusahaan asing, yakni dari American Cable & Radio Corporation, suatu perusahaan yang didirikan berdasarkan Peraturan Perundangan Negara Bagian Delaware AS. Tahun 1980 saham Indosat kemudian dibeli oleh Pemerintah Indonesia.


(28)

17 Dalam rangka meningkatkan pelayanan jasa Telekomunikasi untuk umum, pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah No. 53 Tahun 1980 tentang Telekomunikasi untuk umum yang isinya tentang perubahan atas peraturan pemerintah No. 22 Tahun 1974. Berdasarkan peraturan pemerintah No.53 Tahun 1980, Perumtel ditetapkan sebagai badan usaha yang berwenang menyelenggarakan Telekomunikasi untuk umum dalam negeri Indosat ditetapkan sebagai badan usaha penyelenggara Telekomunikasi untuk umum internasional.

Memasuki repelita V pemerintah merasakan perlunya percepatan pembangunan telekomunikasi, karena sebagai infrastruktur diharapkan dapat memacu pembangunan sektor lainnya. Selain itu, penyelenggaraan telekomunikasi membutuhkan manajemen yang lebih profesional sehingga perlu meningkatkan bentuk perusahaan. Untuk itu berdasarkan Peraturan Pemerintah No.25 tahun 1991 maka bentuk perusahaan umum dialihkan menjadi Perseroan Terbatas (PT), sejak itulah berdiri PT. Telekomunikasi Indonesia (PT.TELKOM).

Tanggal 1 Januari 1995 merupakan awal dari penghapusan struktur wilayah usaha telekomunikasi (WITEL) dan peresmian dimulainya era divisi. Sebagai pengganti WITEL, bisnis bidang utama dikelola tujuh Divisi Regional dan satu Divisi Network. Divisi Regional menyelenggarakan jasa telekomunikasi di wilayah masing-masing, sedangkan Divisi Network menyelenggarakan jasa telekomunikasi jarak jauh dalam negeri melalui


(29)

18 pengoperasian jaringan utama nasional. Adapun Divisi Regional Telkom membagi wilayah-wilayah sebagai berikut :

1. Divisi Regional I, untuk daerah Sumatera.

2. Divisi Regional II, untuk daerah Jakarta dan sekitarnya. 3. Divisi Regional III, untuk daerah Jawa Barat.

4. Divisi Regional IV, untuk daerah Jawa Tengah & Daerah Istimewa Yogyakarta.

5. Divisi Regional V, untuk daerah Jawa Timur. 6. Divisi Regional VI, untuk daerah Kalimantan.

7. Divisi Regional VII, untuk daerah Kawasan Timur Indonesia yang meliputi Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku, dan Irian Jaya. Bentuk organisasi fungsional divisional yang diterapakan pada saat itu berdaarkan geografis yang bersifat product centric bukan customer cendric

seperti yang sekarang ini diterapkan PT Telkom pada waktu itu belum dibentuk berdasarkan segmentasi pelanggan tetapi masih berdasarkan fungsional. Dalam struktur organisasi yang berbasis geografis, divisi regional mempunyai otoritas dalam mengatur unit-unit bisnis dan divisi-divisi lain di wilayah regionalnya. Divre berlaku sebagai ”kantor pusat” Telkom dalam suatu regional tertentu yang menjalankan dan mengatur operasional bisnis PT Telkom sehari-hari. Sedangkan kantor pusat Telkom berfungsi sebagai koordinator dan pengatur kebijaksanaan secara menyeluruh.

Masing-masing Divisi dikelola oleh satu tim manajemen yang terpisah berdasarkan prinsip desentralisasi serta bertindak sebagai pusat investasi (untuk


(30)

19 Divisi Regional) dan pusat keuntungan (untuk Divisi Network) serta mempunyai laporan keuangan yang terpisah.

Sejak 1 Januari 1996, berdasarkan KSO Agreement No.223/HK.810/UT-00/1995 tanggal 20 Oktober 195, terjadi perubahan status yang semula sebagai usaha Telkom murni menjadi status usaha bersama dengan sistem kerja sama operasional (KSO) antara PT Telkom dengan Mitra Global Telekomunikasi Indonesia (MGTI). Sejak saat itu pula beberapa Divisi Regional dalam pengelolaannya bekerja sama dengan pihak MGTI, yaitu :

1. Divisi Regional I, untuk daerah Sumatera 2. Divisi Regional III, untuk daerah Jawa Barat

3. Divisi Regional IV, untuk daerah Jawa Tengah & Daerah Istimewa Yogyakarta

4. Divisi Regional VI, untuk daerah Kalimantan

5. Divisi Regional VII, untuk daerah Kawasan Timur Indonesia yang meliputi Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku, dan Irian Jaya.

Sedangkan yang dikelola PT Telkom murni adalah : 1. Divisi Regional II, untuk daerah Jakarta dan sekitarnya 2. Divisi Regional V, untuk daerah Jawa Timur

KSO (Kerjasama Operasi) merupakan salah satu upaya yang ditempuh pemerintah dan PT Telkom untuk mengembangkan jumlah saluran telepon dengan mengikutsertakan swasta. Terdapat 5 konsorsium yang terlibat dalam pelaksanaan KSO ini. Kelima konsorium swasta yang yang terlibat dalam pelaksanaan KSO ini. Kelima konsorsium tersebut memperoleh kewenangan


(31)

20 dan hak untuk mengembangkan dan mengelola divisi regional PT Telkom, untuk dan atas nama PT Telkom. Mitra KSO untuk masing-masing wilayah pada awal perjanjian KSO adalah :

Sumber tahun 2004

Tabel 1 : Mitra KSO

Masa KSO ditetapkan selama 15 tahun dan pada akhir masa KSO seluruh hak, kepemilikan dan kepentingan mitra KSO yang berkaitan dengan sarana/jaringan baru dan semua pekerjaan yang sedang berjalan harus dialihkan kepada PT Telkom. Dari 5 juta SST yang harus dibangun selama repelita VI, 2 juta SST dilaksanakan oleh mitra KSO. Program KSO ini sebenarnya adalah langkah gemilang PT Telkom. Program ini diharapkan akan menguntungkan seluruh stakeholders PT Telkom dengan tercapainya kepentingan masing-masing secara seimbang. Pertama, dari sisi karyawan diharapkan akan menguntungkan seluruh stakeholders PT Telkom yang memiliki kapabilitas kelas dunia melalui alih teknologi, mengingat salah satu mitra KSO adalah perusahaan global terkemuka di dunia. Kedua, dari sisi perusahaan PT Telkom akan memperoleh pendapatan tetap berupa Minimum Telkom Revenue (MTR)

DIVRE MITRA KSO WILAYAH

Divre I PT Pramindo Nusantara Sumatra

Divre III PT Aria West International Jawa Barat & Banten Divre IV PT Mitra Global Telekomunikasi

Indonesia Jawa Tengah & DIY

Divre V PT Daya Mitra Malindo Kalimantan


(32)

21 atas penyerahan pengoperasian perangkat yang ada dan Distributed Telkom Revenue (DTR) dari bagian keuntungan pengoperasian. Ketiga, dari sisi mitra KSO, mereka akan mendapat profit berupa DTR yang mencukupi untuk pengembalian investasi yang mereka tanamkan. Dari sisi pelanggan, mereka diharapkan akan mendapat pelayanan berkelas dunia karena KSO dikelola oleh perusahaan berkelas dunia.

Pola KSO ini pada mulanya berjalan cukup baik namun krisis ekonomi yang menghadang di pertengahan tahun 1997 membuat mitra KSO kesulitan dalam melaksanakan komitmen mereka ke PT Telkom dan menghambat pola kemitraan ini. Para mitra KSO mempunyai beban utang yang membengkak akibat melemahnya rupiah terhadap mata uang asing. Selain itu persoalan lain datang dari pihak karyawan. Menurut mereka implementasi KSO tidak memberikan damapak yang positif malah cenderung merugikan Telkom. Alih teknologi yang diharapkan berlangsung pada kenyataannya tidak sesuai dengan kenyataan.

Setelah mengalami proses penyelesaian yang cukup panjang, akhirnya PT Telkom memutuskan untuk membeli (buy out) beberapa mitra KSO. Divisi KSO yang sudah di buy out PT Telkom sampai semester I tahun 2003 adalah Divre I Sumatra dan Divre VI Kalimantan, sedangkan Divre III Jawa Barat di

buy out pada semester II tahun 2003.

Kelemahan KSO selama ini terletak pada pola kerjasama yang temporer dan kaku. Hal ini akan mengakibatkan terbatasnya minat mitra KSO untuk melakukan investasi lain yang diperlukan, karena kontrak yang mereka miliki


(33)

22 mempunyai batas waktu tertentu. KSO yang kaku juga akan menyulitkan PT Telkom ataupun mitra KSO dalam melakukan penyesuaian-penyesuaian yang diperlukan dengan berubahnya iklim bisnis dan kompetisi. Sehingga mengakibatkan tidak fleksibelnya strategi bisnis yang dapat diterapkan PT Telkom maupun mitra KSO.

Pada tahun 2004 PT telom Divre IV juga melakukan penyelarasan organisasi akibat pemutusan kerjasama dengan mitra KSO. Penyelarasan ini dituangkan dalam Keputusan Direksi Perusahaan Perseroan PT Telkom Nomor KD.04/PS150/CTG-10/2004 bahwa sesuai amandemen No. Tel06/HK.810/UTA00/2004 tentang perubahan dan pernyataan kembali perjanjian KSO antara PT Telkom dan Mitra Global Telekomunikasi Indonesia bahwa kontrol dan pengendalian operasional Divre IV sepenuhnya oleh PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk.

B

.

PROFIL UMUM PT TELKOM DIVRE IV JATENG dan DIY

Divisi Regional IV Jateng dan DIY merupakan salah satu unit bisnis PT. TELKOM yang menemban tugas menyelenggarakan jasa informasi dan komunikasi (InfoCom) di wilayah propinsi Jawa Tengah dan Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang terbagi atas 5 kantor daerah Pelayanan Telekomunikasi (Kandatel). Sedangkan luas pelayanannya sekitar 35.731 km persegi dengan densitas telepon 2,39 per 100 penduduk pada tahun 2004.


(34)

23

Ø Kandatel Semarang, berkedudukan di wilayah Semarang dan membawahi wilayah pemerintahan kota dan kabupaten Semarang, Kendal, Ungaran, Ambarawa, Kudus, Demak dan Salatiga

Ø Kandatel Yogyakarta, berkedudukan di Yogyakarta dan membawahi wilayah pemerintah kota dan kabupaten Yogyakarta, Magelang, Purworejo, Muntilan, Kebumen, Temanggung, Gombong, Bantul, Sleman, Wonosari, dan Wates

Ø Kandatel Solo, berkedudukan di Solo dan membawahi wilayah pemerintahan kota dan kabupaten Solo, Sukoharjo, Boyolali, Cepu, Blora, Jepara, Klaten, Pati, Rembang, Purwodadi, Sragen, Karanganyar, dan Wonogiri

Ø Kandatel Pekalongan, berkedudukan di Pekalongan dan membawahi wilayah pemerintahan kota dan kabupaten Pekalongan , Brebes, Tegal, Pemalang, Slawi, dan Batang

Ø Kandatel Purwokerto, berkedudukan di Purwokerto dan membawahi wilayah pemerintahan kota dan kabupaten Purwokerto, Purbalingga, Wonosobo, Banjarnegara, dan Cilacap.

C. PRODUK DAN LAYANAN UNGGULAN

Bisnis yang dijalankan Telkom Divisi Regional IV adalah menyediakan produk layanan dan jaringan telekomunikasi yang berstatus :


(35)

24 b. Lokal yang memberikan layanan voice dengan mennggunakan Fixed

Wined Acces.

c. Sebagai Delivery Channel (DC) Telkom Divre IV memberikan layanan berbagai produk yang dimiliki oleh Product Owner (PO) lainnya sebagai TELKOM L Long Distance, Multi Media Division, Fixed Wireless Division.

d. Telkom Divre IV juga mendukung Delivery Channel lainnya dalam melayani Corporate Customer Cluster 1,2,3 di area Divre IV yang menjadi langganan dari Interprise Service Center (ESC), dan dipresentasikan oleh UCC yang berada dalam area Telkom Divre IV. Selain itu juga Other Lisences Opertaor (OLO) yang menjadi pelanggan Corporate Interconection Service Center (CISC), dan yang dipresentasikan oleh Representative Office (RO) CISC.

e. Berdasarkan area bisnisnya tersebut, Telkom Divre IV menentukan 8 produk utamanya berdasarkan SK KADIVRE IV No.23/HK.220/RE4-510/2004. Produk dan layanan unggulan yang dipilih bedasarkan prospek bisnis dan besar kontribusinya terhadap pendapatan perusahaan, antara lain:


(36)

25

Tabel 2 : Main Product & Service Sumber : Dokumentasi Aplikai Malcoim Baldrige 2004

Produk dan layanan yang dimiliki Telkom Divre IV dapat membantu kelancaran komuniaksi dan aktivitas sehari-hari para pelanggnanya. Dalam menyampaikan produk dan layanan kepada pelanggan, Telkom Divre IV menggunakan mekanisme sebagai berikut.

a. Langsung (Direct Delivery)

Khusus untuk Corporate Costumer, transaksi untuk instalasi produk melalui account manager yang selanjutnya dikelola olah ESC, dan untuk personal costumer dikelola olah Pelayanan Telekomuniaksi (YANTEL) yang tersebar diseluruh area DIVRE IV (16 YANTEL).

b. Dealers

Disebut juga sebagai Intermediate Costumer, seperti Warung Telkom yang diposisikan sebagai mitra pengelola telepon umum.

No Product & Layanan Umum Pemilik Produk DC

1 TELKOM Lokal DIVRE IV DIVRE

2 TELKOM SLJJ TLD DIVRE

3 TIC-007 TLD DIVRE

4 TELKOM LINK TLD DIVRE

5 TELKOM FLEXI PWN Multl DIVRE

6 TELKOM NET Media Multi DIVRE

7 TELKOM SAVE Media DIVRE


(37)

26 c. Distributor

Divre IV bekerjasama dengan beberapa distributor dalam menyediakan Telkom Flexi untuk post-paid maupun pre-paid.

d. Partners

Dalam pengembangna pemasaran, Divre IV bekerjasam dengan pengelola kawasan-kawawan tertentu seperti kawasan industri, perumahan, apartemen, dan perkantoran.

D. STRAREGI KEBIJAKAN PT TELKOM DIVRE IV JATENG & DIY

1. Visi dan Misi Perusahaan a. Visi Perusahaan

Untuk mencapai tujuan perusahaan, Divre IV mengimplementasikan Visi Divre IV dalam mendukung Visi Telkom Korporasi, yaitu:

· Visi Jangka Panjang : Masuk Surga

Visi ini mempunyai arti pertanggungjawaban moral dan etika bahwa setiap insane Divre IV suatu saat pasti mati dan mempunyai impian masuk surga.

· Visi Jangaka Menengah : “ To become a leading infocom player in Indonesia”

Visi ini mempunyai arti umum bahwa Divre IV ingin menjadi unit bisnis yang mempunyai performansi unggul di wilayah Indonesia.


(38)

27 Visi ini mempunyai pengertian bahwa Divre IV dalam usaha mencapai visi jangka menengahnya dalam membuat perencanaan kerjanya untuk tujuan efektif dan efisien.

b. Misi Perusahaan

§ Misi korporasi dinyatakan dalam Turn Around Management (TAM): 1. Memberikan layanan yang terbaik bagi pelanggan.

2. Sapu bersih fraud 3. Perkuat Internal control 4. Tingkatkan kompetensi SDM 5. Raih pendapatan setinggi-tingginya 6. Efisiensi biaya

7. Reward bagi yang berprestasi, punishment bagi yang bersalah. Sedangkan Misi Divre IV dalam mewujudkan Misi Korporasi adalah: 1. TELKOM menjamin bahwa pelanggan akan mendapatkan layanan

terbaik, berupa kemudahan, kualitas produk, kualitas jaringan dengan harga yang kompetitif.

2. TELKOM akan mengelola bisnis melalui praktek-praktek yang terbaik dengan mengoptimalisasi SDM yang unggul, menggunakan teknologi yang kompetitif, serta membangun kemitraan yang menguntungkan secara timbale balik (win-win solution) dan saling mendukung secara sinergis.


(39)

28

2.1. Logo Telkom

· Bentuk visual logo menggambarkan Misi TELKOM mantap, modern, luwes, sederhana, dan dapat cepat terlihat secara utuh

· Bentuk Bulatan dari Logo melambangkan keutuhan Wawasan Nusantara, ruang gerak TELKOM secara Nasional dan Internasional

· Warna Biru Tua dan Biru Muda bergradasi melambangkan teknologi telekomunikasi tinggi dan canggih yang terus berkembang dalam suasana masa depan yang gemilang

· Garis-Garis Tebal dan Tipis yang Mengesankan Gerak Pertemuan yang beraturan dan menggambarkan sifat komunikasi dan kerjasama yang selaras secara berkesinambungan dan dinamis.

· Tulisan INDONESIA dengan huruf F utura Bold Italic

menggambarkan kedudukan perusahaan TELKOM sebagai Pandu Bendera Telekomunikasi Indonesia (Indonesian Telecommunication Flag Carrier).


(40)

29 Sebuah perusahaan bisa jadi memiliki perspektif tersendiri dalam menghadapi realitas bisnis. Setiap perusahaan percaya pada pandangannya tersebut sehingga mereka bisa menentukan sikap dalam mengatasi masalahnya.

Rumusan kredo Committed 2 U bisa dianggap sebagai refleksi kepercayaan fundamental atau pun pandangan mendasar perusahaan terhadap realitas bisnis. Committed 2 U lengkapnya dirumuskan sebagai berikut : “Perusahaan dan seluruh jajarannya memberikan komitmen pelayanan dan hasil serta citra yang terbaik kepada para stakeholders”. Kata Commited sendiri bisa diartikan pe3rnyataan janji dan kesediaan untuk melibatkan diri secara total dalam rangka memberikan yang terbaik kepada stakeholders terkait. Pelibatan diri ini bisa dilakukan dalam bentuk aktivitas pekerjaan, pemikiran, menganut nilai-nilai kesamaan, mendukung manajemen, mengemban tanggung jawab, menjalankan kepemimpinan, pengembangan kompetisi, dan sebagainya, yang kesemuanya dilakukan dalam rangka memberikan yang terbaik.

Adapun isi pernyataan janji tersebut adalah :

· TELKOM selalu fokus kepada pelanggan

· TELKOM selalu memberika pelyanan yang prima dan mutu produk yang tinggi serta harga yang kompetitif

· TELKOM selalu melaksanakan segala sesuatu melalui cara-cara yang terbaik (Best Practices)


(41)

30 Slogan ini merupakan asumsi dasar dan keyakinan yang senantiasa harus diteguhkan oleh setiap insan TELKOM.

2.3 Maskot Telkom

Maskot “Be Bee”

· Antena Lebah Sensitif terhadap segala keadaan dan perubahan

· Mahkota Kemenangan

· Mata yang Tajam dan Cerdas

· Sayap Lincah dan Praktis

· Tangan Kuning Memberikan Karya yang Terbaik

Filosofi Dibalik Sifat dan Perilaku Be Bee

Bee atau lebah tergolong makhluk sosial yang senang bekerja sama, pekerja keras, mempunyai perangkat sistem berupa pembagian peran operasional dan fungsional, menghasilkan yang terbaik berupa madu yang bermanfaat bagi berbagai pihak. Di habitatnya, lebah mempunyai dengung sebagai tanda keberadaannya dan loyal terhadap kelompok berupa perlindungan bagi koloninya sehingga akan menyerang bersama bila diganggu.

Lebah mempunyai potensi diri yang baik berupa tubuh yang sehat, liat, dan kuat sehingga bisa bergerak cepat, gesit, dan efektif dalam


(42)

31 menghadapi tantangan alam. Lebah berpandangan jauh ke depan dengan merancang bangun sarang yang kuat dan efisien, berproduksi, berkembang biak dan menyimpan persediaan makanan bagi kelangsungan hidup koloninya.

Lebah berwarna biru merupakan penggambaran insan Telkom Indonesia. Pemilihan lebah biru sebagai maskot Telkom Indonesia tersebut diharapkan dapat memberikan inspirasi bagi seluruh Telkom Indonesia agar dapat memberikan inspirasi bagi seluruh insan Telkom Indonesia agar dapat menerapkan filosofi di balik sifat dan perilaku lebah biru sehingga Telkom dapat tumbuh dan berkembang menjadi perusahaan yang kuat, dapat memberi manfaat bagi semua pihak, diakui keberadaannya dan sebagai bagian tak terpisahkan dari masyarakat.

3. Budaya Perusahaan

THE TELKOM WAY 135 sebagai budaya korporasi yang

dikembangkan PT Telkom merupakan bagian terpenting dari upaya perusahaan untuk meneguhkan hati, merajut pikiran dan menyelerasikan langkah semua insan Telkom dalam menghadapi persaingan bisnis InfoCom.

Di dalam The Telkom Way 135 terkandung beberapa unsur yang secara integral harus menjiwai insan TELKOM, yaitu :


(43)

32

ü Asumsi dasar adalah anggapan atau pandangan yang menetukan bagaimana insan Telkom mempersepsi, berfikir dan merasakan sesuatu. Esensi dari budaya Telkom terletak pada asumsi dasar ini.

ü Asumsi mempunyai makna keyakinan

yang senantiasa diteguhkan oleh setiap insan Telkom dalam hati bahwa dengan memberikan yang terbaik pada stakeholder lah perusahaan bisa mempertahankan keberadaan dan kelangsungan hidupnya.

2. Tiga nilai inti, mencakup :

a. Customer Value

Merupakan manfaat bersih yang diperoleh pelanggan dari produk atau jasa dengan tingkat pengorbanan biaya, waktu dan jasa.

b. Exellent Service

Merupakan nilai inti Telkom yang mengedepankan pelayanan dengan mutu melebihi harapan pelanggan.

c. Competent People

Bermakna bahwa perusahaan menghargai setiap insan Telkom yang mempunyai kemampuan untuk memenuhi pelayanan dalam bisnis telekomunikasi yang kompetitif.

3. Lima langkah perilaku untuk memenangkan persaingan, terdiri dari :

a. Strech The Goals b. Simplify


(44)

33

d. Quality Is My Job e. Reward The Winner

Disamping asumsi dasar, nilai-nilai dan pola perilaku juga ditetapkan artefak dari budaya perusahaan yang terdiri dari :

a. Lagu, Bahasa atau hymne Telkom ”Jayalah Telkom Indonesia”

b. Maskot Perusahaan

THE TELKOM WAY 135 adalah hasil penggalian dari

perjalanan Telkom dalam mengarungi lingkungan yang terus berubah, dan diskristalisasi serta dirumuskan dengan dirangsang oleh berbagai inspirasi dari perusahaan lain dan berbagai tantangan dari luar. Dengan akar yang kuat dan kesadaran kolektif organisasi, diharapkan THE

TELKOM WAY 135 dapat cepat tertanam dalam jiwa insan Telkom.

Telkom berharap dengan tersosialisasinya THE TELKOM WAY 135, maka akan tercipta pengendalian kultural yang efektif terhadap cara merasa, cara memandang, cara berpikir dan cara berperilaku semua insan Telkom.

E. BIDANG USAHA TELKOM

PT Telekomunikasi Indonesia Tbk, adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berada di bawah naungan Department Komunikasi dan Informasi yang bergerak dalam bidang pelayanan jasa Telekomunikasi untuk umum dalam negri. Keikhlasan dan kejujuran adalah inti dari pelayanan yang paling dinantikan oleh setiap pelanggan dan pengguna jasa infokom (informasi


(45)

34 dan komunikasi). Credo TELKOM Commited 2 U meneguhkan semangat pelayanan TELKOM untuk memberikan layanan dan produk yang terbaik kepada masyarakat.

Berikut ini ragam dan jenis produk layanan telekomunikasi pada PT TELKOM Divre IV Jateng & DIY, antara lain :

1. Jasa telekomunikasi dasar merupakan jasa telekomunikasi yang dapat dilayani hanya dengan perangkat jaringan Telekomunikasi dasar (network element) terdiri dari :

a. Telepon adalah layanan telekomunikasi melalui suara yang dihubungkan dengan transmisi baik kabel, radio ataupun satelit. Jasa telepon yang dikelola TELKOM diantaranya :

1) Lokal

2) SLJJ (Sambungan Langsung Jarak Jauh) 3) SLI (Sambungan Langsung Internasional)

b. Teleks adalah layanan telekomunikasi untuk pengiriman berita tertulis baik lingkuplokal, SLJJ maupun internasional.

c. Telegram adalah layanan telekomunikasi secara tertulis tanpa harus berlangganan dan tidak diharuskan memiliki pesawat sendiri.

2. Sirkuit langganan adalah suatu sambungan saluran dan atau saluran telekomunikasi dengan koneksi permanen permanen maupun virtual, digunakan untuk pemakaian eksklusif antara dua lokasi terpisah.

3. Jasa telekomunikasi bukan dasar, merupakan pengembangan dari fasilitas yang ada (dasar). Lebih dikenal dengan fasilitas telekomunikasi :


(46)

35 a. Fitur Telepon (features) merupakan fasilitas tambahan yang dimiliki sentral telepon guna memaksimalkan fungsi pesawat telepon yang memungkinkan masyarakat memperoleh informasi secara cepat dan akurat, serta dapat menciptakan peluang untuk memicu laju bisnis ke puncak sukses. Fitur yang tersedia diantaranya :

1) Fitur Lacak 2) Fitur Sandinada

3) Fitur Andara (angkat dan bicara) 4) Fitur Nadasela

5) Fitur Trimitra

6) Fitur Hunting System

7) Fitur KLIP (Ketahui Langsung Identitas Pemanggil) 8) Fitur Key Word

b. Direct Inward Dialing adalah fasilitas komunikasi antar unit kerja/orang di dalam satu gedung kantor tanpa melalui operator. Dalam hal ini pelanggan memiliki jaringan khusus intern perusahaan. c. IN – Japati (Jaringan Pintar Teknologi Informatika) adalah fasilitas

telepon langsung point to point tanpa melalui trunk miliki TELKOM. Jasa Japati terdiri dari :

1. Free Call/layanan bebas pulsa 2. Premium Call


(47)

36 4. Kartu Ponpin adalah kartu prabayar yang dapat digunakan untuk menelepon rumah maupun telepon umum yang berlogo dapat digunakan untuk Ponpin tanpa dikenai beban biaya pulsa lagi.

5. TELKOM Teleconference adalah sarana komunikasi melalui telepon yang melibatkan peserta mulai dari 5 sampai 30 orang dalam waktu yang sama secra bersamaan, seolah-olah dalam situasi konferensi/diskusi.

6. Fasilitas Telekomunikasi untuk Umum

TELKOM menyediakan sarana-sarana bagi masyarakat umum untuk memenuhi kebutuhan akan jasa telekomunikasi. Sarana-sarana tersebut antara lain :

a. Warung Telekomunikasi (Wartel) b. Telepon Umum Tunggu (TUT)

c. Telepon Umum Kartu (TUK) chip dan magnetic d. Telepon Umum Kartu Kredit (TUKK)

e. Telepon Umum Coin (TOIC) 7. Jenis Pelayanan Yantel

a. Pasang Baru b. Mutasi

c. Pembayaran tagihan telepon d. Pengaduan Fastel

8. Pelayanan Informasi

Jasa layanan informasi ini antara lain : a. Penerangan lokal (108)


(48)

37 b. Info rekening telepon (109)

c. Penerangan interlokal melalui operator (106) atau internasional (102) d. Permintaan sambungan interlokal (100)

e. Informasi waktu (103)

f. Permintaan sambungan interlokal tanpa tunda (105) g. Info produk/jasa TELKOM (107)

h. CJY-Net adalah layanan internet publik yang merupakan penerapan dari konsep internet instant yang disediakan oleh TELKOM Divre IV bekerjasama dengan divisi multimedia PT TELKOM.

i. Telkom Memo adalah fasilitas perekam pesan yang masuk pada saat telepon tidak diangkat karena sedang rusak, sedang dipakai atau tidak ada di rumah untuk disimpan dalam mailbox sentral telepon. Pesan dapat didengar dari mana saja dengan menghubungi nomor akses sandi pengaman (password).

j. Telkom Memo Pelajar adalah Telkom Memo yang dikhususkan bagi pelajar di mana mereka dapat bertukar informasi antar teman melalui telepon.

k. Wekerpon adalah fasilitas tanpa biaya abonemen dari TELKOM yang fungsinya mengatur dering pesawat telepon pada waktu yang diinginkan pelanggan.

l. ROSS (Rincian Telepon SLJJ Swalayan) adalah fasilitas layanan untuk mengetahui rincian pembayaran telepon SLJJ tanpa harus datang ke kantor TELKOM atau Yantel.


(49)

38 m. Pager Memo adalah fasilitas untuk menerima pesan melalui telepon ke pesawat pager meskipun sedang tidak berada di tempat, telepon sedang rusak, atau sedang dipakai (sibuk).

n. Kartu Chip dan Magnetik adalah layanan telekomunikasi yang dapat digunakan oleh masyarakat dengan memakai kartu telepon melalui telepon umum. Masing-masing kartu digunakan pada pesawat telepon yang berbeda.

o. Solution for Enterprise Network (SCN) adalah layanan komunikasi data didukung infrastruktur Telkom-Net, sehingga mampu mengadopsi berbagai infrastruktur akses yaitu dial-up, semi-dedicated line maupun mix-akses, yaitu konvergensi dan jaringan private (Leased Line) dan publik (dial-up) untuk menjadi suatu jaringan tunggal.

p. Pengaduan gangguan (117) q. Call centre (147)

r. Phonogram (165)

s. Pelayanan khusus pelanggan top-100 (169)

t. Domestic operator direct call (horoskop, shio, tips, musik, cerita anak, kontak jodoh, telebursa otomotif).

u. Info PLN (22123)

v. Info kereta api (024-3400043/024-577844) w. Info jasa telekomunikasi (162)


(50)

39 9. Telkom Flexi

a. Flexi Combo

Layanan yang memungkinkan anda sebagai pelanggan Flexi Classy atau Trendy untuk tetap dapat berkomunikasi (voice, SMS dan data) di berbagai kota menggunakan beberapa nomor temporer di kota yang bersangkutan dengan hanya satu kartu R-UIM (atau satu handset ESN).

b. Flexi Classy

Layanan Fixed line yang mempergunakan media koneksi sistem seluler CDMA dengan sifat Pascabayar (Postpaid).

c. Flexi Trendy

Merupakan kartu pra bayar isi ulang dari Telkom Flexi yang menawarkan kenyamanan dan kecekatan akses komunikasi.

d. Flexi Home

Layanan Fixed line yang mempergunakan media koneksi system seluler CDMA dengan sifat Pascabayar (Postpaid), dengan area mobilitas terbatas dalam rumah karena pelanggan mempergunakan terminal FWT (Fixed Wireless Terminal) teknologi CDMA 2000 – 1X yang dapat digunakan untuk akses Voice dan Data.

F. STRUKTUR ORGANISASI PT.TELKOM DIVRE IV

Salah satu manfaat dari pembentukan struktur organisasi adalah membuat seluruh kegiatan yang dilakukan di dalam organisasi tersebut berjalan dengan


(51)

40 baik dan lancar. Orang-orang yang menjabat dalam struktur organisasi PT. Telkom Divre IV diharapkan dapat menjalankan tugasnya dengan baik.

Gambar struktur organisasi PT. Telkom Divre IV Jateng & DIY ini sesuai dengan Keputusan Direksi Perusahaan Perseroan ( PERSERO ) PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Nomor : KD 13 / PS 150 / CTG- 10 / 2006 tanggal 16 Januari 2006 Tentang Organisasi Divisi Regional IV Jawa Tengah & DIY.

Gambar 2.5 Struktur Organisasi PT Telkom Divre IV TUGAS POKOK:


(52)

41

1. EGM DIVRE IV bertanggung jawab atas tercapainya tujuan bisnis yang

diselenggarakan melalaui operasi di Divisi Regional di wilayah geografisnya, yang mencakup :

a. Tercapainya target laba/ pendapatan

b. Tertagihnya piutang usaha dari revenue yang dihasilkan

c. Efisiensi biaya penyelenggaraan fungsi cabang distribusi dan layanan customer segmen konsumen/ retail, dengan tetap menjaga efektifitas dalam upaya pemenangan kompetisi perebutan customer segmen konsumen retail.

d. Optimalisasi sumber daya perusahaan, termasuk pendayagunaan infrstruktur akses

e. Terkendalinya aktifitas operasi layanan customer, sales, customer care, operasi serta pemeliharaan infrastruktur akses, yang diselenggarakan diberbagai wilayah KANDATEL

f. Efektifitas penyelenggaraan kerjasama/ kemitraan dengan pihak eksternal dalam rangka penyelenggaraan fungsi delivery channel g. Terjaganya perimbangan alokasi sumbera daya operasional di divisi

regional khususnya yang terkait dengan operasi dan pemeliharaan infrastruktur accses dalam rangka eksekusi layanan yang diperlukan baik untuk customer segmen konsumen/ retail, maupun dukungan yang diperlukan untuk eksekusi layanan kepada customer segmen corprate customer/ OLO


(53)

42 diselenggarakan di wilayah geografisnya, baik aktifitas dari divisi regional maupun aktifitas yang berasal dari unit bisnis lain yang dilakukan melalui unit - unit cabangnya (representative office)

i. Memastikan bahwa semua resiko pada proses bisnis di dalam lingkup Divre IV diidentifikasi, dievaluasi, dan dikontrol dengan semestinya. j. Mewakili Telkom diwilayah geografisnya dalam hubungannya dengan

pihak eksternal sesuai lingkup tanggung jawab dan bisnis Divre bersangkutan.

2. Deputy EGM

bertanggung jawab atas :

a. Pengendalian operasional KANDATEL dengan focus driving existing business, sinergi & integrasi operasi , revenue enhancement, serta pengendalian cost / efisiensi.

b. Kualitas dan sinergi dari perencanaan serta pelaksanaan kebijaksanaan dan strategis operasional KANDATEL sehingga dapat memenuhi sasaran kinerja yang telah ditetapkan.

c. Tersolusinya permasalahan yang terkait dengan interaksi DIVRE terhadap unit-unit Corporate Service, seperti HR. Center & Finance Center.

d. Koordinasi dengan bidang-bidang terkait untuk memfasilitasi kebutuhan dari KANDATEL dalam rangaka mendukung pencapaian kinerja yang telah ditetapkan.


(54)

43 Bertanggung jawab atas penyiapan strategi, kebijakan penyelenggaraan bisnis pada lingkup DIVRE IV, yang mencakup perencanaan operasi bisnis, pengelolaan portofolio produk, pengaturan mekanisme revenue assurance, serta pengelolaan quality dan performansinya, sehingga dapat dipastikan bahwa penyelenggaraan operasi bisnis DIVRE IV dilaksanakan dalam koridor pengendalian manajemen secara memadai.

Untuk melakukan peranannya SM. Product & Business Performance diberi tugas untuk menjalankan kegiatan - kegiatan sebagai berikut :

a. Mengkoordinasikan kegiatan perencanaan bisnis dan penyusunan strategi pencapaiannya, serta penyusunan target setting berikut monitoring dan evaluasi kontrak management.

b. Menyiapkan dukungan pengembangan dan operasi bisnis, khususnya yang terkait dengan pelaksanaan kemitraan dengan pihak eksternal, dalam rangka penyelenggaraan peran Divre pada fungsi pengelola delivery channel.

c. Merumuskan rancangan portofolio produk, dalam rangka perencanaan alokasi sumberdaya Divre untuk mencapai tujuan bisnis secara optimal, melalui pengelolaan produk - produk unggulan yang disesuaikan denagn karakteristik market di wilayahnya, serta pengelolaan performansinya, sehingga dapat mencapai target secara maksimal.


(55)

44 d. Merumuskan standa - standar proses, khususnya yang terkait dengan mekanisme pengelolaan revenue assurance, serta melakukan monitoring dan pengendalian implementasinya, sehingga dapat dipastikan bahwa seluruh proses pengelolaan revenue telah berada dalam koridor kendalai yang memadai.

e. Merumuskan parameter pengukuran performansi, yang diselaraskan dengan platform pengelolaan performansi yang telah ditetapkan Corporate Office, serta melakukan monitoring dan pengembangan performansi bisnis.

f. Merumuskan guideline, memonitor, melakukan assessment dan melakukan upaya - upaya perbaikan quality, serta mengelola proses change management.

4. SM. Access Network Planning & Performance

Bertanggung jawab atas perencanaan pengembangan, penyediaan, serta pendayagunaan access network, sehingga dapat dipastikan bahwa penyelenggaraan operasi layanan kepada customer, baik kepada customer segmen konsumen / retail maupun customer segmen corporate customer / OLO, dapat didukung dengan pendayagunaan access network secara effisien dan berkualitas.

Untuk melakukan perannya SM. Access Network Planning & Performance ditugasi untuk melakukan kegiatan - kegiatan sebagai berikut:


(56)

45 perencanaan pembangunan, quality enhancement dan replacement / modernisasi jarngan akses ( Copper, Radio, Fiber) termasuk NMS (Network Management System).

2. Menyusun program yang diperlukan sebagai rujukan dalam alokasi anggaran LOP, commitment budget, payment budget, monitoring dan evaluasi pelaksanaan project.

3. Mengelola performansi infrastruktur & QoS measure, standart setting, supervise & control performance untuk access personal customer dan corporate customer & OLO.

4. Mengelola manajemen data yang diperlukan untuk pendayagunaan access network, serta pengelolaan fasilitas pendukung access network (supporting access facilities).

5. Merumuskan kebijakan dan prosedur operasional access network pada lingkup operasi DIVRE IV, khususnya yang terkait denagn public access, dan performansi & QoS public access.

6. Mengelola dan mengendalikan pendayagunaan access network yang terkait dengan public access.

5. SM. Marketing & Sales

Bertanggung jawab atas efektifitas penyelenggaraan fungsi marketing & sales pada lingkup wilayah operasi DIVRE IV, sehingga dapat dipastikan bahwa upaya pemasaran seluruh produk TELKOM dilakukan secara kompetitif dan sesuai dengan karakteristik permintaan


(57)

46 pasar serta direspon dengan upaya sales yang mampu secara efektif menghasilkan revenue maksimal.

Untuk menjalankan perannya, SM. Marketing & Sales bertugas untuk :

a. Merumuskan penjabaran di wilayah operasinya strategi dan kebijakan pemasaran dari rumusan yang telah ditetapkan oleh Corporate Office. b. Merumuskan marketing & sales planing, serta menyusun dan

mengendalikan program promosi.

c. Menyususn program dan dukungan promosi

d. Memonitor, mengevaluasi dan mengembangkan efektifitas kerjasama dengan pihak eksternal dalam hal channel distribution.

e. Memonitor, mengevaluasi, dan mengembangkan kinerja sales operation.

f. Mengkoordinasikan dan mengendalikan penyediaan, sirkulasi, dan penjualan kartu flexi / voucher, yang diselaraskan dengan kebijakan card management yang telah ditetapkan oleh Corporate Office.

g. Mengkoordinasikan pelaksanaan fungsi penjualan kartu flexi / voucher yang bersifat lintas area KANDATEL.

6. SM. Customer Care

Bertanggung jawab atas kualitas dan efektifitas penyelenggaraan layanan customer pada lingkup wilayah operasi DIVRE IV, sehingga dapat dipastikan bahwa upaya pelayanan kepada customer segmen konsumen / retail dilakukan secara kompetitif dan sesuai dengan


(58)

47 karakteristik segmennya serta mampu secara efektif menjaga kepuasan customer.

SM. Customer Care bertugas untuk melakukan kegiatan - kegiatan sebagai berikut :

a. Merumuskan kebijakan, prosedur, dan guideline pelayanan customer, yang merujuk pada kebijakan customer care yang telah ditetapkan oleh Corporate Office.

b. Memonitor, mengevaluasi dan mengembangkan kualitas pengelolaaan customer.

c. Mengembangkan metode pelayanan customer, yang diselaraskan dengan karakteristik customer di wilayah operasinya.

d. Memonitor, mengevaluasi, serta menyusun program - program peningkatan kinerja pelayanannya.

e. Menyusun guideline, memonitor dan mengendalikan standar pelayanan yang dilaksanakan oleh mitra.

f. Merumuskan kebijakan channel management, yang diselaraskan dengan potensi dan kondisi Divre IV Jawa Tengah & DIY, serta karakteristik customer di wilayahnya.

7. SM. General Support

Bertanggung jawab atas keefektifas penyelenggaraan fungsi General Support pada lingkup wilayah operasi DIVRE IV, sehingga dapat dipastikan bahwa kebutuhan fasilitas penyelenggaraan operasional DIVRE IV dapat dipenuhi dan dilaksanakan dengan lancar, didukung dengan


(59)

48 lindungan aspek legal & compliance yang memadai serta dilaksanakan secara efisien dan dengan administrasi yang tertib.

Untuk melakukan peranannya, SM. General Support ditugaskan untuk melakukan kegiatan - kegiatan sebagai berikut :

· Mengelola proses management logistic, dalam rangka pemenuhan kebutuhan logistik dan sarana umum yang diperlukan untuk penyelenggaraan aktifitas operasional Divre IV

· Mengelola, mengatur mekanisme pendayagunaan,

mengadministrasikan, serta memenuhi aspek - aspek perlindungan yang diperlukan atas seluruh asset yang berada di lingkungan wilayah operasi Divre IV.

· Mengelola aktivitas legal, dalam rangka pemenuhan perlindungan dan prasyarat aspek legal yang diperlukan dalam penyelenggaraan seluruh aspek operasional Divre IV.

· Mengelola aktivitas yang terkait dengan pembinaan hubungan dengan lingkungan, termasuk community development, serta dukungan penyelenggaraan tanggung jawab perusahaan dalam hal penyaluran dana kemitraan (usaha kecil & menengah, dan bina lingkungan).

· Menyelenggarakan kegiatan pengamanan aset, personil, informasi dan data operesional perusahaan serta kesehatan dan keselamatan kerja.


(60)

49 Bertanggung jawab atas kelancaran dan efektifitas dukungan bagi kegiatan-kegiatan perkantoran dan protokoler pada Kantor Divisi Regional.

Division Secretary DIVRE IV, melakukan kegiatan - kegiatan sebagai berikut :

1. Melakukan peran sebagai koordinasi speech writer dan content provider terhadap materi yang akan disampaikan EGM DIVRE IV dalam berbagai pertemuan.

2. Mengelola jadwal aktivitas - aktivitas EGM DIVRE IV dan Deputy EGM DIVRE IV yang strategis, khususnya yang terkait komitment pada pihak ketiga.

3. Menyelenggarakan peran secretariat dan dukungan administrasi perkantoran pada kantor DIVRE IV Jawa Tengah & DIY termasuk pengelolaan korespondensi dengan eksternal constituent.

4. Mengkoordinasikan kegiatan protokoler DIVRE IV 5. Menyusun laporan managemen DIVRE IV

9. Division Communication DIVRE IV

Bertanggung jawab atas terkondisikan public image yang positif atas representasi TELKOM di wilayah DIVRE IV, yang dilakukan melalui upaya pengelolaan komunikasi yang efektif.

Division Communication DIVRE IV, bertugas untuk :

· Mengelola mekanisme komunikasi, termasuk pengelolaan medianya, sehingga komunikasi DIVRE IV dengan pihak eksternal


(61)

50 dapat secara optimal menjadi sarana yang efektif dalam menjaga dan membangun Corporate Image.

· Mengkoordinir program pengembangan informasi yang mencakup kegiatan - kegiatan yang terkait dengan penyaringan informasi (disesuaikan dengan norma / peraturan publikasi informasi bagi perusahaan Go Public), pengkayaan jenis dan nilai informasi, pengemasan, pengelolaan mekanisme feedback yang sistematis.

· Mengkoodinir program - program yang terkait denagn news & information management.

· Menyenggarakan program hubungan publik yang mencakup kegiatan - kegiatan yang terkait dengan proses komunikasi dengan publik (press conference, layanan kunjungan study banding / benchmark, merespon saran / masukan / kritik dari media massa, membina hubungan denagn komunitas indusri & asosiasi terkait / PEMDA setempat, dll)

· Mengkoordinasikan kegiatan komunikasi internal di lingkungan DIVRE IV.

G. PUBLIC RELATION PT.TELKOM DIVRE IV

1. Berdasarkankedudukanya

Kedudukan Public Relation di PT.Telkom Divre IV tidak berada dalam satu departemen distruktur organisasi yang baru sejak adanya kerjasama tahun 1996. Pada struktur yang baru PR terbagi dalam :


(62)

51 a. Internal, ditangani oleh Staff Communication

Penyusun dalam melaksanakan Kuliah Kerja Media berkedudukan di Staff Communication. Tugas-tugas yang diberikan oleh istruktur kepada penyusun mencangkup kegiatan eksternal dan internal perusahaan. b. Eksternal, ditangani oleh Corporate Affair

c. Eksternal untuk Marketing, ditangani oleh PR dibawah Marketing Communication

2. Berdasarkan Tugas dan Perannya

a. Bidang Internal

Berada di bawah Deputi General Manager Human Resource & Training (DGM HR & T), Staff Communication bertugas secara proaktif melakukan komuniaksi internal dengan pegawai unit Divre IV dengan tujuan mancapai performa yang tinggi, efisien biaya dan mempunyai fokus kepada pegawai-pegawai untuk mencapai WCO (World Claa Operator) serta melakukan survei opini pegawai sekaligus memberi saran kepada managemen atau hasil survei.

Sebagai Internal Public Relations maka tugas Staff Communication adalah:

1) Menjalankan informasi dan kebijakan perusahaan kepada semua karyawan

2) Distribusi informasi melalui media online (Portal) 3) Menangani keluha pegawai


(63)

52 4) Menjaring informasi dan menampung opini pegawai di segala

tingkatan

Berdasarkan deskripsi tugas tersebut terlihat bahwa Staff Communication berperan sebagai jembatan atau saluran informasi antara pihak manajemen dengan staff atau sebaliknya. Dan juga bertanggung jawab menjamin seluruh informasi yang berkaitan dengan visi, misi, tujuan, sasaran, kebijakan (Policy) perusahaan agar dimengerti oleh seluruh pegawai.

Menager Staff Communication memiliki kewenangan untuk berhubungan langsung dengan segala lapisan manajemen dan staff untuk menggali informasi yang dibutuhkan karyawan sebagai bentuk pelaksanaan fungsi dalam membina hubungan internal, menghimpun dan menyalurkan informasi yang berlaku bagi kalangna internal.

Beberapa strategi komunikasi yang dijalankan oleh Staff Commnuication anatara lain :

1) Pemanfaatan media catak dan elektronik 2) Tatap muka atau sosilaisasi

3) Membina hubungan baik dengan informal leader sebagai agen komunikasi

4) Bekerja sama dengan Human Resource Spport untuk menyebarkan informasi dan menghimpun aspirasi karyawan di lingkungan distrik 5) Bekerja sama dengan konsultan untuk mengetahui feedback


(64)

53 6) Menampung keluhan, kritik, saran melalui forum hotline srvice dan contact person distruc sebagai kepanjangan tangan peraturan dan kebijakan pada Area Work group (AWG) serta menampung aspirasi karyawan distrik dan AWG untuk diteruskan kepada Manager Staff Communication.

b. Bidang Eksternal

Ditangani oleh Eksternal Communication yang secara struktural berada di Direktorat SDM dan bertanggung jawab terhadap senior Manager Sekretari Divre. Komunikasi eksternal merupakan bidang yang sangat strategis karena memiliki tugas-tugas antara lain :

1) Melakukan koordinasi kebijakan Public Relation KSO IV

2) Mengatur pertemuan- pertemuan dengan pihak eksternal, pemerintah, media massa dan kantor perusahaan

3) Bertanggung jawab terhadap pemberian laporan dan pernytaan kepada media massa dan pemerintah

4) Bertanggung jawab terhadap pengembangan citra perusahaan seperti implemenatsi Standart Greeting Procedure

5) Mengembangkan dan meningkatkan pelayanan terhadap 6) customer complain secara efektif, efisien dan tepat waktu.

Tugas yang cukup berat tersebut mengharuskan Public Relations di Eksternal Communicatin harus jeli melihat perkembangan yang terjadi di lingkungan luar perusahaannya, dengan bermodalkan pengalaman yang luas di semua bidang PR, kemampuan


(65)

54 berhubungan antar manusia dengan baik, termasuk kemampuan bernegosiasi dan interaksi yang efektif dengan Senior Manager dan pihak luar. Selain itu juga harus memiliki komitmen untuk terus menerus meningkatkan pelayanan dan kemampuan publik eksternal.

Seorang Manajer Komunikasi Ekternal bebas melakukan komunikasi dan hubungan yang baik dengan interkasi timbal balik kepada semua staffnya, termasuk marketing dan Customer Service, pers dalam negeri, kantor peusahaan dan unit KSO lain dalam rangka membangun citra pisitif bagi PT.Telkom Divre IV Jateng & DIY.

c. Bidang Eksternal Marketing Communication

Public Relation di bawah Marketing Communication mengkhususkan komunikasi produk-produk PT Telkom Divre IV kepada stakeholder eksternal melalui media massa. Semua aktifitas Marketing Public Relations adalah adalah untuk mendukung program komunikasi Pemasaran dalam mempromosikan produk serta layanan. Job Description dari komuniaksi Pemasaran adalah :

1) Mengkomunikasikan produk dan layanan 2) Mangkomunikasikan kebijakan peruahaan 3) Mewakili kepentingan perusahaan

4) Menciptakan citra perusahaan

Sedangkan tugas Public Realtion Pemasaran adalah mempublikasikan setiap produk-produk baru unggulan ,pelayanan dan


(66)

55 kebijakan pemasaran kepada masyarakat, pelanggan atau pengguna jasa telekomunikasi melalui media massa baik cetak maupun elektronik.


(67)

56

BAB IV

PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA 2009

I. PELAKSANA

Nama : Margaretha Kurniasari

NIM : D1606036

II. PELAKSANAAN

Waktu pelaksanaa Kuliah Kerja Media adalah 1 Februari 2008 s/d 28 Februari 2008 di Sekretariat Divisi Regional IV PT Telkom Divre IV Jateng – DIY, sesuai denagn minat utama yaitu Public Relation, penulis melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja media 2009 pada Public Relation PT.Telkom yang diberi nama Divisi Komunikasi. Hari dan jam kerja Kuliah Kerja Media sesuai dengan hari dan jam kerja karyawan, yaitu Senin – Kamis dimulai pukul 07.30 WIM s.d 17.00 WIB. Sedangkan pada hari Jum’at dimulai pukul 08.00 WIB s.d 16 WIB. Secara struktural posisi Unit kerja Public Relation berada di bawah manajemen yakni Kepala Divisi Regional IV. Unit Kerja Divisi Komunikasi PT.Telkom Divre IV terdiri dari 3 bagian, yaitu :

1. Manager Komunikasi

2. Internal Communication Officer 3. Eksternal Communication Officer


(68)

57

III. KEGIATAN PENULIS SELAMA KKM 2009

Adapun kegiatan penulis selama Kuliah Kerja Media adalah : 1. Kliping Media Cetak

Membuat kliping merupakan salah satu kegiatan rutin yang penulis lakukan selama Kuliah Kerja Media. Langkah yang diambil dalam membuat kliping yaitu dengan mengumpulkan fakta dan opini mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan PT.Telkom termasuk juga kompetitor dari media cetak, baik lokal maupun nasional. Dalam hal ini PR perlu mengumpulkan informasi tentang siapa sja pelnaggna PT.Telkom, pesaing-pesaingnya dan bagaimana posisi PT.Telkom di pasar untuk kemudian dianalisis, dicatat dan selanjutnya digunakan untuk bahan perencanaan komunikasi dan planning.

Adapun media cetak yang diambil oleh PT.Telkom sebagai sarana untuk mengumpulkan fakta dan opini antara lain :

a. Suara Merdeka b. Kompas

c. Bisnis Indonesia d. Wawasan e. Jawa pos

f. Kedaulatan Rakyat g. Solo Pos

h. Suara Pembaharuan i. Rakyat Merdeka


(69)

58 j. Suara Karya

k. Republika

l. Seputar Indonesia

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan kliping meliputi media, tanggal, halaman, kolom, dan judul berita. Kemudian dikelompokkan dan dibuat isi, sesuai dengan jenisnya termasuk dalam counter, surat pembaca, berita, artikel, informasi ataupun iklan.

1. Membuat Morning Issue

Morning Issue dibuat setiap pagi dan diserahkan kepada Internal Communication Officer paling lambat pukul 10.00 WIB untuk mengetahui fakta dan opini termasuk juga komplain dari pelanggan khususnya mengenai PT.Telkom Divre IV Jateng & DIY. Morning Issue diambil dari berita-berita khususnya mengenai PT.Telkom Divre IV Jateng & DIY dari media massa yang sudah dikliping.

2. Membuat Resume of Competitor

Selain mengamati perkembangan Telkom melalui Morning Issue, seorang praktisi Public Relation juga harus mengamati dari segi eksternal diantaranya dengan mengikuti perkembangan kompetitor Telkom dengna membuat resume berita kompetitor, sehingga praktisi Public Relations dapat melakukan perencanaan-perencanaa uuntk menghadapi kompetitor tersebut.


(1)

69 b. Mensponsori suatu kegiatan yang diadakan oleh masyarakat

setempat

c. Mengangkat binaan industri kecil dengan memberikan bantuan pinjaman bungan lunak bagi industri rumah tangga. d. Mengadakan kegiatan yang menyangkut dengan

kepentingan banyak orang, seperti : Sunatan massal, Donor Darah, Penanaman Pohon)

e. Pemasangan papan promo, lampu, baliho 9. SOSIALISASI PRODUK BARU

Tugas Public Relation PT.Telkom Divre IV yaitu mendukung setiap peluncuran produk baru, dengan mengadakan seminar, siaran perss maupun penerniatn release.

10.MENGADAKAN COMMITTE PELANGGAN

Public Relation membentuk suatu organisasi Pelanggan yang diwakili beberapa orang sebagai dewan pelanggan sebagai control service dan memudahkan Public Relation dalam mengamati perkembangan pelanggan PT.Telkom.

11.MENGADAKAN TEMU PELANGGAN

· Temu pelanggan yaitu untuk mengumpulkan perwakilan dari

pelanggan untuk membicarakan service apa yang diingikan pelanggan.


(2)

70

· Tujuan dari temu pelanggan ini yaitu untuk meningkatkan

kualitas pelayanan PT.Telkom agar jumlah pelanggan semakin meningkat.


(3)

71 BAB V

KESIMPULAN A. KESIMPULAN

Kegiatan Kuliah Kerja Media 2009 yang telah dilakukan oleh penulis di salah satu perusahaan BUMN Indonesia di PT.TELKOM Divisi Regional IV Jateng & DIY Semarang telah memberikan gambaran dan bukti nyata bahwa tujuan dari Kuliah Kerja Media Media oleh Universitas Sebelas Maret Serakarta (UNS) sangatlah penting bagi kemajuan mahasiswa. Tujuan dilakukan Kuliah Kerja Media adalah untuk mengaplikasikan teori-teori yang telah didapatkan selama mengikuti proses perkuliahan dan mempraktekkannya dalam praktek kerja. Penulis telah melaksanakan Kuliah Kerja Media 2009 di PT.Telkom Divisi Regional IV Jateng & DIY Semarang selama kurang lebih satu bulan dan penulis dihadapkan pada pelatihan praktek nyata praktisi Publik Relation di suatu perusahaan.

Disitu penulis mengaplikasikan teori-teori yang penulis dapatkan selama menempuh kuliah di Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) dan penulis membuktikan bahawa teori-teori yan diberikan selama kuliah kepad amahasiswa sangatlah besar, penting dan dibutuhkan sekali dalam Kuliah Kerja Media, Tujuan paling penting dari Kuliah Kerja Media adalah membentuk mahasiswa menjadi tenaga kerja yang handal, terampil, kreatif dan siap kerja yang dibutuhkan oleh setiap instansi atau perusahaan untuk menghadapi persaingan di dunia kerja mendatang.


(4)

72 B. SARAN

v Program DIII Komunikasi Terapan Fakultas ISIP, UNS Surakarta

1. Kegiatan Kuliah Kerja Media berjalan lancar, jika dalam pelaksanaannya mahasiswa menemui kendala, mahasiswa diberi penjelasan sebaik mungkin sehingga dapat menjadi input positif bagi mahasiswa.

2. Dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Media 2009 melibatkan panitia khusus dan sudah berjalan dengan baik, tetapi dalam beberap hal seperti mengurus surat-surat dan proposal, peserta KKM 2009 harus menunggu bebepa hari untuk mendapatkan persetujuan dari kampus, diharapkan untuk masa mendatang bisa lebih cepat untuk mendapatkan persetujuan dari kampus.

3. Kiranya program komunikasi terapan sering mengadakan seminar-seminar atau pelatihan-pelatihan mengenai cara kerja kehumasan sehingga saat magang mahasiswa tidak mengalami kebingungan mengenai cara kerja seorang PR.

4. Lebih ditingkatkan kedisiplinan dosen saat mengajar.

v Unit Kerja Public Relation PT.Telkom Divisi Regional IV Semarang Selama penulis melaksanakan Kuliah Kerja Media, penulis hampir tidak mengalami kesulitan karena penulis selalu mendapatkan bimbingan. Namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh team Public Relation PT.Telkom Divre IV :


(5)

73 1. Meningkatkan kinerja tim Public Relation PT.Telkom Divre IV Jateng

& DIY.

2. Meningkatkan sinergi anatr tim Public Relation PT.Telkom Divre IV Jateng & DIY.


(6)

74

DAFTAR PUSTAKA

Sholeh Soemirat dan Elvinaro Ardianto, Dasar-Dasar Public Relation, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2005.

Kustadi, Suhandang, Public Relations Perusahaan, Bandung : Nuansa, 2004.

Uchjana Effendi,Onong, Hubungan Masyarakat, Bandung, 1992 Data PT Telkom Jateng dan DIY.


Dokumen yang terkait

PERAN PUBLIC RELATIONS DALAM PENGELOLAAN SISWA MAGANG SEBAGAI WUJUD EKSTERNAL RELATIONS PT.TELKOM DIVRE IV JATENG & DIY

0 6 72

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT TELKOM INDONESIA PADA DIVISI REGIONAL IV PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT TELKOM INDONESIA PADA DIVISI REGIONAL IV JATENG DAN DIY.

0 2 17

PENDAHULUAN PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT TELKOM INDONESIA PADA DIVISI REGIONAL IV JATENG DAN DIY.

0 3 7

LANDASAN TEORI PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT TELKOM INDONESIA PADA DIVISI REGIONAL IV JATENG DAN DIY.

0 4 10

DESKRIPSI DATA, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT TELKOM INDONESIA PADA DIVISI REGIONAL IV JATENG DAN DIY.

0 3 16

SKRIPSI EVALUASI PROGRAM PUBLIC RELATIONS PT. TELKOM REGIONAL IV JATENG & DIY (Studi Kasus Program Broadband Learning Center Telkom Speedy).

0 2 16

PENDAHULUAN EVALUASI PROGRAM PUBLIC RELATIONS PT. TELKOM REGIONAL IV JATENG & DIY (Studi Kasus Program Broadband Learning Center Telkom Speedy).

0 3 37

PENUTUP EVALUASI PROGRAM PUBLIC RELATIONS PT. TELKOM REGIONAL IV JATENG & DIY (Studi Kasus Program Broadband Learning Center Telkom Speedy).

0 4 11

Peran PR Eksternal Dalam Menciptakan Citra Positif PT Telkom Divre IV Jateng – DIY - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 1

LAPORAN TUGAS AKHIR “AKTIVITAS PUBLIC RELATIONS PT TELKOM DIVRE IV JATENG DIY DALAM MENINGKATKAN CITRA POSITIF”

0 1 28