UPAYA ANSAMBEL MUSIK SOPO NAULI DALAM MEMPERTAHANKAN KEBERADAAN MUSIK TRADISI BATAK TOBA DI KOTA MEDAN.

UPAYA ANSAMBEL MUSIK SOPO NAULI DALAM
MEMPERTAHANKAN KEBERADAAN MUSIK
TRADISI BATAK TOBA DI KOTA MEDAN

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

DWINA FERNANDA SIMATUPANG
NIM. 2103340015

JURUSAN SENDRATASIK
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2015

ABSTRAK

DWINA FERNANDA SIMATUPANG. NIM 2103340015. Upaya Ansambel

Sopo Nauli dalam Mempertahankan Keberadaan Musik Tradisi Batak Toba
di Kota Medan. Jurusan Sendratasik, Program Studi Pendidikan Seni
Musik, Universitas Negeri Medan. Medan : Fakultas Bahasa dan Seni
Universitas Negeri Medan, 2014
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaiman upaya-upaya yang dilakukan
oleh ansambel Sopo Nauli dalam mempertahankan keberadaan musik tradisi
Batak Toba di Kota Medan.
Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Sampel pada
penelitian ini adalah Bapak Marsius Sitohang, anggota Sopo Nauli, dan beberapa
masyarakat. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara,
studi kepustakaan, dan dokumentasi. Penelitian ini mengambil lokasi di
Sekretariat Sopo Nauli, di Deda Martoba II.
Upaya yang dilakukan Sopo Nauli dilakukan untuk mempertahahankan
keberadaan musik tradisi Batak Toba di Kota medan. Musik tradisi Batak Toba
yang dipertahankan adalah berupa ansambel Gondang Sabangunan dan UningUningan. Alat musik yang digunakan adalah alat musik tradisional Batak Toba.
Setelah melakukan upaya dengan menampilkan musik tradisi asli Batak Toba
disetiap penampilannya di dalam dan luar negeri, mengajarkan anak-anak dan
remaja secara sukarela, mengajarkan penderita tuna netra dalam mamainkan alat
musik tradisional, mencari donatur dan dukungan dari pemerintah setempat untuk
turut membantu, dan Bapak Marsius sebagai Kepala ansambel Sopo menjadi

dosen luar biasa di bidang etnomusikologi. Upaya yang dilakukan ansambel ini
diharapkan memberi pengaruh yang baik terhadap keberadaan musik tradisi Batak
Toba di Kota Medan, agar di waktu kedepannya dapat tetap dipertahankan.

Kata Kunci : Ansambel Sopo Nauli, Mempertahankan, Keberadaan, Musik
Tradisi Batak Toba

i

KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat serta
karunia-Nya yang dilimpahkan kepada penulis dengan memberikan kesehatan,
ketekunan, ketabahan dan rezeki kepada penulis selama penyusunan Skripsi ini
dimulai dari awal hingga selesai. Adapun penulisan ini dilakukan untuk
memenuhi salah satu syarat dan menyelesaikan studi program sarjana Pendidikan
Musik Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis mengangkat permasalahan tentang Upaya
Ansambel Sopo Nauli dalam Mempertahankan Keberadaan Musik Tradisi Batak
Toba di Kota Medan. Dalam skripsi ini penulis telah berupaya semaksimal
mungkin untuk menyajikan hasil yang terbaik. Dan juga penulis menyadari tanpa

bantuan dari berbagai pihak, Skripsi ini tidak akan mungkin dapat terselesaikan.
Maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.si selaku Rektor Universitas Negeri
Medan.
2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum selaku Dekan Fakultas Bahasa dan Seni
Universitas Negeri Medan.
3. Uyuni Widyastuti, M.Pd selaku Ketua Jurusan Sendratasik Fakultas
Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.
4. Panji Suroso, M.Si selaku Ketua Program Studi Musik sekaligus sebagai
Dosen Pembimbing Skripsi II.
5. Esra P.T. Siburian, M.Sn selaku Dosen Pembimbing Skripsi I
6. Pita H.D. Silitonga, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Akademik.
7. Bapak / Ibu Dosen Pendidikan Musik Fakultas Bahasa dan Seni
Universitas Negeri Medan.
8. Keluarga besar Ansambel Sopo Nauli yang sudah banyak membantu
penulis.

ii

9. Teristimewa kepada Orang Tua Penulis yang sangat luar biasa. Bapak

tercinta Anggiat P.H. Simatupang dan Mama tersayang Lasmauli Maria
Simamora, serta Kakak Uli Adriani Simatupang, adik-adik Tria Tiara
Mora Simatupang, dan Qiqa Corliana Simatupang yang selalu memberi
semangat.
10. Kepada Opung tercinta yang selalu memberi doa dan semangat.
11. Kepada Opa Gerhard Klaiber dan Oma Hilla dari NEHEMIA Jerman yang
telah memberi semangat, doa, dan bantuan dalam menyelesaikan studi.
12. Yang terkasih Michael Chevy Pasaribu terimakasih untuk doa, kasih
sayang, bantuan dukungan dan motivasi yang diberikan.
13. Kepada keluarga besar NEHEMIA-Pengharapan tercinta yang selalu
mendoakan dan memberi semangat.
14. Teman-teman seperjuangan seluruh mahasiswa Pendidikan Musik
stambuk 2010 yang saling menopang dan membantu dalam proses kuliah
hingga menyelesaikan kuliah.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini.
Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Terima kasih.

Medan,


Januari 2015

Dwina Fernanda Simatupang
NIM. 2103340015

iii

DAFTAR ISI

ABSTRAK …………………………………………………………..

i

KATA PENGANTAR ………………………………………………

ii

DAFTAR ISI …………………………………………………………

iv


DAFTAR GAMBAR ………………………………………………..

vii

BAB I. PENDAHULUAN……………………….…………………...

1

A. Latar belakang masalah…………………………………….

1

B. Identifikasi Masalah………………………………………..

4

C. Pembatasan Masalah……………………………………….

5


D. Rumusan Masalah………………………………………….

6

E. Tujuan Penelitian…………………………………………...

6

F. Manfaat Penelitian………………………………………….

7

BAB II. LANDASAN TEORITIS DAN KERANGKA KONSEPTUAL
A. Landasan Teoritis ...……………………………………….

9

1. Pengertian Ansambel…………………………………..


9

2. Pengertian Keberadaan….……………….…………….

11

4. Pengertian Musik ………....……………………………

12

5. Pengertian Musik Tradisi ………………………………

13

B. Kerangka konseptual……………………………………….

14

iv


BAB III. METODOLOGI PENELITIAN…………………………..

17

Metodologi Penelitian …...…………………………….......

17

A. Lokasi dan Waktu Penelitian……………………………….

18

B. Populasi dan Sample Penelitian…………………………….

18

1. Populasi ………………………………………………….

18


2. Sampel ……………………………………………….......

19

C. Teknik Pengumpulan Data…...……………………………..

19

1. Pengamatan atau Observasi……………………………....

20

2. Wawancara ………………………………………………

22

3. Dokumentasi dan Audio Visual …………………………

22


4. Studi kepustakaan …...…………………………………...

22

D. Teknik Analisis Data………………………………………..

24

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEBAHASAN……………….. 29
A. Keberadaan ansambel musik Sopo Nauli di Kota Medan …….

29

B. Jenis musik tradisi yang dipertahankan ……………………….

33

C. Upaya Sopo Nauli …………………………………………….. 47
D. Pengaruh Upaya yang dilakukan Sopo Nauli ………………… 53
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN…….………………………….. 54
A. Keimpulan …………………………………………………….. 54
B. Saran………………………………….. ………………………. 58
DAFTAR PUSTAKA …………………………..……………………..

60

LAMPIRAN …………………………..………………………………..

62

v

DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 4.1. Anggota Ansambel Sopo Nauli………………………………… 27
Gambar 4.2. Taganing ……………………………………………………….. 34
Gambar 4.3. Gordang ………………………………………………………... 35
Gambar 4.4. Sarune ………………………………………………………...... 35
Gambar 4.5. Ogung …………………………………………………............

37

Gambar 4.6. Hesek ………………………………………………………….. 38
Gambar 4.7. Partitur lagu Tardigadingdangdo ……………………………… 42
Gambar 4.8. Partitur lagu Sinanggar Tulo ………………………………….

43

Gambar 4.9. Penampilan Marsius Sitohang dan Sopo Nauli……………..

46

Gambar 4.10. Bapak Marsius Sitohang ……………………………………… 50

vi

BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar belakang Masalah
Indonesia merupakan suatu negara yang kaya akan budaya dan suku
bangsa. Mulai dari sabang sampai meraoke, disetiap pulaunya akan kita temukan
berbeda-beda bahasa, adat, dan istiadat. Keberagaman inilah yang menjadikan
Nusantara ini dikenal sangat kaya akan budaya dan tradisi. Maka sudah
sepantasnya kita harus menjaga dan melestarikan kebudayaan tersebut agar
senantiasa tidak hilang atau direbut oleh Negara lain, dan masih bisa di jalankan
oleh generasi selanjutnya
Di Sumatera Utara, terkhusus Kota Medan sebagai Ibu kotanya, terdapat
banyak suku dan ras. Baik suku asli penduduk daerah sumatera utara, suku dari
luar daerah, maupun para pendatang dari Negara lain yang yang sudah sejak dulu
masuk dan menetap, sehingga menciptakan suatu pengaruh suasana budaya di
sumatera utara, seperti: Melayu, Batak, Jawa, Sunda, Aceh, tionghoa, India,
Madura, ambon, dan yang lainnya. Antara kebudayaan yang satu dan yang lainnya
saling menghargai dan melengkapi.
Suku Batak Toba salah satunya, merupakan salah satu suku yang kaya
akan seni dan budaya. Masyarakat Batak Toba sudah mengenal seni sejak dahulu.
Seperti bangunan rumah adat mereka, pakaian adat, pahatan-pahatan, dan lain
sebagainya yang menggambarkan kepribadian mereka dalam rupa. Begitu pula
tarian-tarian dan gerakan yang mereka lakukan dalan upacara-upacara kebesaran.

1

2

Dan suku Batak Toba sangat dekat kehidupannya dengan musik. Nyanyian di
setiap upacara-upacara kebesaran adat, lagu-lagu daerah setempat, alunan
permainan alat-alat musik tradisional, dan lainnya, hampir slalu hadir mengisi
hari-hari mereka.
Pada dasarnya musik bagi masyarakat Batak Toba memiliki peranan pada
upacara adat seperti upacara pernikahan, kematian, memasuki rumah, lahirnya
anak, melepas anak merantau, ,mengiringi tari-tarian daerah, bahkan pada upacara
adat tertentu, musik yang dimainkan memiliki suatu kekuatan gaib, yang dapat
dapat mengundang roh-roh nenek moyang turut hadir dan ambil bagian dalam
upacara yang sedang diadakan. Selain itu, masih banyak lagi fungsi musik bagi
suku batak toba , seperti sarana berkomunikasi, dan sebagainya.
Seiring berkembangnya waktu, mulai ramai dengan kemajuan-kemajuan
dan Modernisasi. Hal ini besar pengaruhnya terhadap budaya dan tradisi,
terkhusus dibidang musik. Mulai jarang terdengar lagu-lagu daerah, selain pada
saat acara perayaan adat. Musik-musik mancanegara yang secara drastis menyita
perhatian mulai memnyingkirkan musik tradisi yang dianggap sudah tidak
menarik lagi, dan melupakan nilai budaya yang ada didalamnya. Bahkan alat-alat
musik tradisional yang dahulu setiap generasi muda sangat ingin dapat
memainkannya, kini hampir tidak tersentuh dan terlupakan satu persatu karena
instrument musik modern yang lebih canggih dan keren. Bahkan di daerah dimana
suku Batak Toba berasal dan berdiam pun sudah jarang membunyikan musik
tradisi mereka. Hal ini dikarenakan banyak penduduk yang pergi merantau ke
kota, dan yang tertinggal hanya orang-orang tua dan anak-anak. Itupun jika

3

mereka besar nanti dan pergi merantau, maka bukan tidak mungkin musik tradisi
batak Toba akan punah beberapa waktu kedepan.
Untuk itu, sebuah ansambel musik tradisi yang bernama Sopo Nauli
merasa terbeban untuk tetap berupaya mempertahankan keberadaan musik tradisi
Batak Toba. Ansambel ini merupakan suatu kelompok musik tradisi khusus Batak
Toba, beranggotakan Sembilan orang, yang dibentuk oleh Bapak Marsius
Sitohang, seorang aktivis musik tradisi dari Batak Toba. Beliau mengumpulkan
para pemain musik tradisi yang turut ingin berkarya sambil menjaga musik tradisi
Batak Toba sebagai warisan budaya nenek moyang. Sopo Nauli melihat bahwa
sekarang ini musik tradisi sudah kurang digemari di masyarakat. Musik tradisi
Batak Toba tidaklah sama dengan musik atau lagu daerah Batak Toba. Saat ini
banyak lagu Batak yang disajikan, namun sudah dalam bentuk yang lebih populer.
Namun dalam hal ini yang ingin ditujukan adalah bagaimana dengan keberadaan
musik tradisi Batak Toba itu sendiri. Sangat disayangkan jika nantinya musik
tradisi Batak Toba tersebut tidak lagi dipahami dengan benar dan lambat-laun
akan hilang.
Untuk itu ansambel ini ingin berjuang dan berupaya agar bagaimana musik
Tradisi dapat tetap diminati dan dapat dipertahankan keberadaannya. Tidak
sampai pudar dan dilupakan. Musik tradisional Batak Toba merupakan salah satu
identitas Suku batak Toba, dan akan terus ada dalam kehidupan sehari-hari. Di
masa ini juga musik tradisi Batak Toba dapat ditampilkan sebagai pertunjukan
yang memiliki nilai komersil. Tetapi hendaknya tetap pada nilai tradisionilnya.
Sehingga ansambel musik Sopo Nauli ingin melakukan wujud nyata untuk

4

mempertahankan keberadaan musik tradisi tersebut dengan melakukan berbagai
upaya.
Sopo Nauli

mencoba dan berusaha untuk mengembalikan kejayaan

musik tradisi Batak Toba di Kota Medan, dapat dipandang oleh halayak luas,
sebagai pertanggung jawaban moral dan harkat martabat mereka sebagai generasi
penerus suku Batak Toba. Dan membuktikan kepada orang banyak bahwa musik
tradisi juga bisa dibuat lebih menarik dari pada musik barat, dan dapat disajikan
dengan kesan mewah dalam kesederhanaan instrument musik tradisi.
Berdasarkan uraian diatas

peneliti merasa tertarik untuk mengangkat

permasalahan tersebut dalam suatu penelitian yang berjudul, “Upaya Ansambel
Musik Sopo Nauli dalam Mempertahankan Keberadaan Musik Tradisi Batak Toba
di Kota Medan”.

B. Identifikasi masalah
Tujuan dari identifikasi masalah adalah agar penelitian yang dilakukan
menjadi terarah serta cakupan masalah tidak terlalu luas.
Hadeli (2006 : 23) mengatakan bahwa:
“Identifikasi masalah adalah suatu situasi yang merupakan akibat dari
interaksi dua atau lebih faktor (seperti kebiasaan-kebiasaan,
keadaan-keadaan, dan lain sebagainya) yang menimbulkan beberapa
pertanyaan”.
Berdasarkan uraian yang terdapat pada latar belakang masalah, maka
permasalahan dalam penelitian ini dapat diidentifikasi sebagai berikut:

5

1. Bagaimana Keberadaan ansambel musik Sopo di Kota Medan ?
2. Jenis musik tradisi yang bagaimana yang dipertahankan?
3. Bagaimana keberadaan musik tradisi Batak Toba di Kota Medan?
4. Apa saja upaya yang dilakukan Sopo Nauli dalam mempertahankan keberadaan
musik tradisi Batak Toba di Kota medan?
5. Bagaimana pengaruh dari upaya yang dilakukan ansambel musik Sopo Nauli
terhadap keberadaan musik tradisi batak toba di Kota Medan?
6. Bagaimana tanggapan masyarakat setempat terhadap upaya yang dilakukan
oleh kelompok musik Sopo Nauli dalam mempertahankan keberadaan musik
tradisi Batak Toba di Kota Medan?

C. Pembatasan Masalah
Mengingat

luasnya cakupan permasalahan yang terdapat dalam topik

penelitian yang diangkat peneliti,

maka untuk mempersingkat cakupan,

membatasi waktu, dana, serta sarana, maka peneliti melakukan pembatasan
masalah untuk mempermudah peneliti dalam memecahkan masalah yang dihadapi
dalam penelitian ini.
Sukardi (2003 : 30) yang mengatakan bahwa:
“Dalam merumuskan ataupun membatasi permasalahan dalam suatu
penelitian sangatlah bervariasi dan tergantung pada kesenangan peneliti.
Oleh karena itu perlu berhati-hati dan jeli dalam mengevaluasi
rumusanpermasalahan penelitian, dan dirangkum ke dalam beberapa
pertnyaan yang jelas”.
Berdasarkan pendapat tersebut, peneliti membatasi masalah penelitian
sebagai berikut:

6

1. Bagaimana Keberadaan ansambel musik Sopo Nauli di Kota Medan ?
2. Jenis musik tradisi yang bagaimana yang dipertahankan?
3. Apa saja upaya yang dilakukan Sopo Nauli dalam mempertahankan keberadaan
musik tradisi Batak Toba di Kota medan?
4. Bagaimana pengaruh dari upaya yang dilakukan ansambel musik Sopo Nauli
terhadap keberadaan musik tradisi batak toba di Kota Medan?

D. Perumusan Masalah
Rumusan masalah merupakan suatu titik dari penelitian yang hendak
dilakukan.
Maryeani (2005 : 14) mengatakan bahwa:
“Rumusan masalah merupakan jabaran detail fokus penelitian yang akan
digarap, rumusan masalah menjadi semacam kontrak bagi peneliti karena
penelitian merupakan upaya untuk menemukan jawaban pertanyaan
sebagaimana terpapar pada rumusan masalahnya, rumusan masalah juga
bisa disikapi sebagai jabaran fokus penelitian karena dala praktiknya
proses penelitian senantiasa terfokus pada butir-butir masalah yang telah
dirumuskan”.
Berdasarkan urian latar belakang masalah, identifikasi masalah, serta
pembatasan masalah, maka permasalahan dapat dirumuskan oleh peneliti sebagai
berikut: “Bagaimana upaya yang dilakukan oleh ansambel musik Sopo Nauli
dalam mempertahankan keberadaan musik tradisi Batak Toba di Kota Medan?”

E. Tujuan Penelitian
Untuk melihat berhasil tidaknya suatu penelitian yang dilakukan, dapat
dilihat dari pencapaian tujuan yang ditetapkan.

7

Ali (2003 : 10) mengatakan bahwa:
“Kegiatan seseorang merumuskan tujuan penelitian sangat mempengaruhi
keberhasilan penelitian yang dilaksanakan, karena penelitian pada
dasarnya merupakan titik anjak dari titik tuju yang akan dicapai seseorang
dalam kegiatan penelitian yang dilakukan. Itu sebabnya tujuan penelitian
mempunyai rumusan yang tegas, jelas dan operasional”
Maka dari itu, setelah penelitian ini selesai dilaksanakan, tujuan yang ingin
dicapai adalah:

1. Untuk mendeskripsikan Bagaimana keberadaan ansambel musik Sopo Nauli di
Kota Medan
2. Untuk

mendeskripsikan

jenis

musik

tradisi

yang

bagaimana

yang

dipertahankan?
3. Untuk mendeskripsikan apa saja upaya yang dilakukan Sopo Nauli dalam
mempertahankan keberadaan musik tradisi Batak Toba di Kota medan?
4. Untuk mendeskripsikan bagaimana pengaruh dari upaya yang dilakukan
ansambel musik Sopo Nauli terhadap keberadaan musik tradisi batak toba di
Kota Medan?

F. Manfaat Penelitian
Setelah penelitian ini selesai dilaksanakan, diharapkan dapat memberi
manfaat sebagai berikut:

1. Sebagai sarana informasi bagi pembaca
2. Sebagai bahan masukan bagi peneliti dalam menambah wawasan dan

8

pengetahuan mengenai perkembangan keberadaan musik tradisi Batak Toba di
Kota Medan
3. Sebagai bahan motivasi bagi setiap pembaca, terkhusus para generasi muda
untuk melestarikan musik tradisi di daerahnya
4. Sebagai bahan referensi dan acuan bagi peneliti berikutnya yang memiliki
keterkaitan dengan topik penelitian ini

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

Dari hasil penelitian dan pembahasan mengenai upaya yang dilakukan
ansambel musik Sopo Nauli dalam mempertahankan keberadaan musik tradisi
Batak Toba di Kota Medan, maka sebagai penutup peneliti akan memberikan
kesimpulan dan saran secara singkat. Kesimpulan merupakan garis besar yang
perlu dikethui secara jelas apa dan bagaiman hasil yang telah diperoleh selama
penelitian dan pembahasan. Sementara saran merupakan ide dan gagasan dari
peneliti

untuk

pembaca

setelah

melihat

pembelajaran

dengan

segala

permasalahannya.

A. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan dari hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan
adalah:
1. Keberadaan ansambel musik Sopo Nauli di Kota Medan merupaka suatu
kelompok musik tradisi khusus Batak Toba. Ansambel ini dipimpin oleh
Bapak Marsius Sitohang, Ansambel ini dikenal masyarakat dengan
penampilan musiknya yang masih asli dan tradisionil. Gondang
Sabangunan dan Uning-Uningan merupakan tolak ukur ansambel ini.
Setiap

penyajian

musiknya

ditampilkan

sesuai

permintaan

yang

memanggil. Adapun beberapa peran yang dilakukan oleh ansambel Sopo
Nauli adalah Penampilan yang dilakukan antara lain pada acara upacara

54

55

adat pernikahan, upacara adat kematian, pesta ulang tahun, panggung
budaya, penampil di beberapa acara hiburan, dan sebagainya. Maka dari
itu kita dapat simpulkan bahwa keberadaan ansambel Sopo Nauli Sopo
cukup diketahui masyarakat, dan berperan penting terhadap lancarnya
pelaksanaan acara yang ditujukan. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan juga
menunjukkan keberadaan ansambel ini, dan bagaimana perannya di dalam
berbagai acara peraayaan adat dan hiburan di masyarakat Kota Medan.

2. Musik tradisi yang ansambel musik Sopo Nauli upayakan untuk
dipertahankan adalah musik tradisi Batak Toba yang masih sesuai dengan
tradisi asli. Mulai dari instrument, musik-musik yang dibawakan dan
konsep permainan musiknya. Musik tradisi masih asli yang biasa
dibawakan oleh Sopo Nauli antara lain bentuk ansambel Gondang
Sabangunan dan Uning-Uningan. Sopo Nauli tidak setuju dengan
penambahan alat musik modern yang terlalu membuat citra dan rasa
ketradisionilan musik Batak Toba tersebut menjadi berbeda, seperti
keyboard. Jika ingin melakukan pengembangan dalam instrumennya,
setidaknya hanya untuk menambahkan saja, bukan menggeser dan
menggantikan posisi alat musik tradisi lainnya. Ansambel musik Sopo
nauli memahami bahwa di masa ini harus menyesuaikan diri dengan
keadaan, untuk itu Sopo Nauli juga menampilkan lagu-lagu daerah Batak
Toba dan beberapa lagu tradisi yang lebih dikenal dan popular, namun di
aransemen ke dalam bentuk ansambel musik yang lebih tradisional.

56

3. Ada beberapa upaya yang dilakukan oleh ansambel musik Sopo Nauli
sebagai wujud nyata dari keinginan untuk mempertahankan keberadaan
musik tradisi Batak Toba. Adapun upaya-upaya yang dilakukan antara
lain: (1) Dengan terus berkaya di musik tradisi Batak Toba,
mengutamakan dan mengupayakan penampilan musik tradisi yang baik
dan benar, dan mengutamakan alat musik tradisional Batak Toba,
menyeimbangkan agar musik yang dimainkan tidak berlebihan dan tidak
kekurangan. Apa yang lebih dikurangi, dan apa yang kurang ditambahkan,
serta membawa karya musik tradisi Batak Toba hingga keluar negeri
sebagai perwakilan dari budaya Indonesia yang beragam. (2) Mengajarkan
musik tradisi Batak Toba kepada anak-anak dan remaja secara pengabdian,
yang berlangsung di sekretariat Sopo Nauli di Desa martoba II dan
langsung diajarkan oleh para pemain musiknya secara terjadwal. Yang
diajarkan adalah pemahaman mengenai apa itu musik tradisi, bagaimana
musik tradisi Batak Toba, apa saja alat musik batak toba, hingga cara
memainkan alat musik tradisi batak toba secara bertahap. Alasannya
sederhana, yaitu agar anak-anak ini nantinya mampu meneruskan dan
memperjuangkan keberadaan musik tradisi Batak Toba dengan lebih baik
lagi. (3) Mengajar penderita tuna netra sebagai tindakan dalam bentuk
kemasyarakatan yang berlangsung setiap hari senin dan Selasa, bertempat
di sebuah Panti Tuna Netra di daerah Pasar VII jalan Sisingamangaraja.
Setidaknya meeka diajarkan dan mampu bermain alat musik tradisi Batak
Toba seperti sulim, hasapi, dan sebagainya. (4) Mencari donatur dan

57

memohon dukungan pemerintah setempat untuk turut membantu dalam hal
pelestarian. Adapun yang diharapkan adalah supaya dapat dibantu
membentuk sembuah sanggar, dimana nantinya sanggar ini dapat
dijadikan tempat untuk membina dan mengembangkan potensi-potensi
yang ada di masyarakat secara lebih formal dan terarah, sehingga sangat
membantu dalam proses berlatih dan pengupayaan pelestarian serta
pengembangan budaya dan tradisi. (5) Dosen Luar Biasa (mulai tahun
1985), yaitu yang dilakukan oleh Bapak Marsius Sitohang sebagai Kepala
ansambel tersebut. Bapak Marsius Sitohang selalu memberi pemahaman
dan motivasi kepada para mahasiswa-mahasiswi nya. Dalam pembelajaran
musik tradisional Batak Toba juga beliau secara profesional mengajarkan
sejarah, teknik dan penggunaan tiap alat musik tradisi tersebut.

4. Pengaruh dari upaya yang dilakukan ansambel musik Sopo Nauli terhadap
keberadaan musik tradisi batak toba di Kota Medan cukup berdampak
baik. Masyarakat memberi apresiasi positif terhadap ansambel Sopo Nauli.
Dari beberapa pemahaman, pengamatan, dan wawancara pada proses
penelitian yang dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa upaya yang
dilakukan

ansambel

musik

Sopo

Nauli

dalam

mempertahankan

keberadaan musik tradisi Batak Toba di kota Medan tidak hanya berjangka
pendek, namun untuk jangka waktu yang panjang kedepannya. hingga
saat ini juga masih tetap diperjuangkan dan berusaha dikembangkan.

58

B. SARAN
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka saran yang dapat
diberikan oleh peneliti adalah:

1. Dengan melihat perkembangan musik yang semakin maju saat ini,
diharapkan keberadaan musik tradisi Batak Toba lebih dipertahankan lagi,
dan setiap ansambel musik tradisi harus terus berjuang untuk
mempertahankan keberadaannya, menampilkan musik-musik tradisi yang
baik dan benar, sehingga musik tradisi Batak Toba dapat tetap dilestarikan
dan dikenal secara baik dalam masyarakat luas secara Nasional maupun
Internasional.

2.

Hendaknya keaslian dari musik tradisi Batak Toba tetap dijaga dan
dipertahankan, dan melakukan sebuah pengembangan boleh saja, asalkan
tidak mengurangi nilai tradisionil pada musik tersebut.

3. Kepada para orang tua agar sebaiknya memberi pengetahuan mengenai
budaya dan musik tradisi daerah mereka kepada anak-anaknya, setidaknya
mereka memperoleh pemahaman dasar bagaimana musik tradisi Batak
Toba dan apa saja alat-alat musik tradisi Batak Toba.

4. Agar generasi muda sebagai penerus suku Batak Toba lebih mengenal dan
mempelajari musik tradisional Batak Toba, serta merasa turut bertanggung

59

jawab dalam mempertahankan keberadaannya.

5.

Agar

pemerintah

setempat

berkenan

memberi

perhatian

dan

mengupayakan sarana serta prasarana sebagai bentuk dukungan untuk
pelestarian musik tradisi Batak Toba sebagai salah satu kekayaan budaya.

6. Agar masyarakat turut pula mengambil bagian dalam pelestarian musik
tradisi Batak Toba dan secara cermat memilih ansambel musik yang
benar-benar dapat membedakan mana musik tradisi yang baik dan benar
dan mana yang sudah populer, serta tetap bangga dan tidak meninggalkan
musik tradisi.

7. Dengan demikian peneliti berharap hasil penelitian ini bermanfaat dan
dapat menjadi pedoman untuk setiap pembaca dan juga penelitian
selanjutnya yang berkaitan.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian suatu pendekatan Praktek,
Jakarta : Bina Aksara.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1993/1994. “Peralatan Musik
Tradisionil Suku Batak Toba”. Perpustakaan Umum Sumatera Utara
Erwin Pardede. 2012. “Peranan Musik tradisional Batak Toba dalam Peningkatan
Pariwisata di Daerah Parapat Kabupaten Simalungun”. Skripsi. Universitas
Negeri Medan

Maryeni. 2005. Metode Penelitian Kebudayaan. Jakarta: Bumi Aksara

Poerwadarminta, W.J.S. 1980. Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai
Pustaka.
Situmorang, Suryani Meliana. 2008. “Peranan Musik Tradisional Batak Toba
Pada Pesta Sulang-Sulang Pahompu Di Desa Sabulan Kecamatan Sitio-tio
Samosir Sumatera Utara”. Skripsi. Universitas negeri Medan
Sugiono. 2008. Metode Penelitian Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

Sugiono. 2009. Metodologi Penelitian pendidikan. Bandung: Pustaka Alfabeta

Sukardi. 2004. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta
Trisnawati Marbun. “Keberadaan Group Orkes Grenek Melayu Serumpun (GMS)
di Kota Medan”. Skripsi. Universitas Negeri Medan

60

61

http://id.wiktionary.org/wiki/mempertahankan

http://id .wikipedia.org/wiki/musik_tradisional

http://www.academia.edu/4626796/kelompok-musik

http://musik-tradisional.com/2009