PENGARUH PENERAPAN METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN PEMBUATAN BUSANA (INDUSTRI) DI SMK NEGERI 10 MEDAN.
PENGARUH PENERAPAN METODE KERJA KELOMPOK
TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN
PEMBUATAN BUSANA (INDUSTRI)
DI SMK NEGERI 10 MEDAN
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga
Oleh
INDAH PRATIWI. S
5102143003
JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2015
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
i
ABSTRAK
Indah Pratiwi. S: Pengaruh Penerapan Metode Kerja Kelompok Terhadap Hasil
Belajar Pada Mata Pelajaran Pembuatan Busana (Industri) di SMK Negeri 10 Medan. Skripsi. Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan. 2015
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan metode kerja kelompok, mengetahui hasil belajar pembuatan busana (industri) pada siswa kelas XI SMK Negeri 10 Medan. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap Tahun Ajaran 2014/2015 tepatnya dipraktekan pada kelas XI SMK. Lokasi penelitian di SMK Negeri 10 Medan.
Populasi dalam penelitian adalah siswa kelas XI jurusan Tata Busana SMK Negeri 10 Medan Tahun Ajaran 2014/2015 sebanyak tiga kelas dengan jumlah 83 siswa. Pengambilan sampel menggunakan teknik Purposive Sampling yaitu teknik pengambilan sampel dengan alasan kriteria tertentu yakni menentukan kelas secara sengaja pada kelas XI TB 1 dan XI TB 3. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu (Quasi
Experiment).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat kecenderungan hasil belajar pembuatan busana (industri) pada siswa kelas XI Tata Busana SMK Negeri 10 Medan untuk kelas eksperimen cenderung tinggi dimana jumlah siswa pada kategori tinggi yaitu 100%. Tingkat kecenderungan hasil belajar pembuatan busana (industri) untuk kelas kontrol cenderung rendah yaitu 53%. Untuk uji normalitas data menggunakan rumus Liliefors pada taraf signifikan 0,05 dengan dk = 30, diperoleh data hasil belajar pembuatan busana (industri) kelas eksperimen berdistribusi normal, karena Lhitung<Ltabel (0,0063<0,361) dan kelas kontrol berdistribusi normal, karena Lhitung<Ltabel (0,0207<0,361). Hal ini berarti bahwa data hasil belajar untuk kedua kelas sampel dapat dilanjutkan ke tahap analisis data karena uji normalitas diatas merupakan salah satu uji persyaratan analisis. Sedangkan uji homogenitas, diperoleh Fhitung<Ftabelyaitu 0,67<1,86 sehingga kedua kelas penelitian memilik varians yang sama (homogen). Hal ini membuktikan bahwa terdapat keselarasan antara data hasil penelitian kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hasil uji hipotesis dengan menggunakan uji-t diperoleh Sgabungan sebesar 1,67, sedangkan nilai thitung sebesar 58,18 sedangkan nilai ttabel pada taraf signifikan 0,05 dengan dk = 58 sebesar 1,671. Dengan demikian thitung>ttabel (58,18>1,671). Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa terdapat Pengaruh Penerapan Metode Kerja Kelompok Terhadap Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Pembuatan Busana (Industri) pada siswa kelas XI Tata Busana SMK Negeri 10 Medan. Berdasarkan hasil perhitungan diatas, dapat dilihat bahwa penerapan metode kerja kelompok sangat baik digunakan di SMK Negeri 10 Medan terutama dalam Pembuatan Busana (Industri).
(7)
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia yang dilimpahkan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Skripsi ini mengungkapkan pengaruh penerapan metode kerja kelompok terhadap hasil belajar pada mata pelajaran pembuatan busana (industri) di SMK Negeri 10 Medan.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr. Dina Ampera, M.Si selaku Ketua Jurusan PKK Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan sekaligus dosen pembimbing skripsi yang telah banyak meluangkan waktu memberikan bimbingan, arahan dan dukungan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Teristimewa buat kedua orang tuaku yang selalu mendukung dengan doa, moril dan material selama penulis menyelesaikan studi. Dan tak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada:
1. Dra. Yetty Pangaribuan, M.Pd, selaku Penasehat Akademik yang telah memberikan bimbingan, arahan, serta motivasi kepada penulis.
2. Dra. Nurmaya Napitu, M.Si, selaku Ketua Prodi Pendidikan Tata Busana Universitas Negeri Medan
3. Dra. Ermidawati, M.Pd dan Dra. Rosita Carolina, M.Pd, selaku dosen penguji yang telah banyak memberi masukan kepada penulis dalam perbaikan skripsi ini.
4. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan, terkhusus dosen jurusan PKK yang telah memberikan ilmu dan wawasan kepada penulis.
5. Prof. Dr. Abdul Hamid K, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.
6. Prof. Dr. Sumarno, M.Pd, selaku Pembantu Dekan I Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan
(8)
iii
7. Terima kasih kepada pihak sekolah: Kepsek SMK Negeri 10 Medan, PKS Kurikulum, Dra. Helena Simatupang selaku Ketua Jurusan Tata Busana SMK Negeri 10 Medan, Dra. Erniaty, Erlinda, S.Pd selaku guru bidang studi dan seluruh staff pengajar Jurusan Tata Busana SMK Negeri 10 Medan.
8. Terima kasih buat Abdul Muis, S.Pd yang telah banyak membantu saya dalam penyelesaian skripsi ini.
9. Buat sahabat-sahabat terbaik, Dwi Putri Handayani, Eva Sihombing, Elizah Muliyani, Zamiah, Jainul Arifin, Sintong Situmeang, Misti dan seluruh teman-teman jurusan PKK Tata Busana stambuk 2010 terima kasih untuk bantuan, motivasi dan dukungan selama menyusun skripsi ini.
Medan, Februari 2015
(9)
iv
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... iii
DAFTAR TABEL ... vi
DAFTAR GAMBAR ... vii
DAFTAR LAMPIRAN ... viii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... .1
B. Identifikasi Masalah ... 6
C. Pembatasan Masalah ... 6
D. Rumusan Masalah ... 7
E. Tujuan Penelitian ... 7
F. Manfaat Penelitian ... 8
BAB II DESKRIPSI TEORI, KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Belajar ... 9
2. Pengertian Hasil Belajar... ... 10
3. Pembelajaran Individual ... 11
4. Pengertian Metode Kerja Kelompok ... 12
1. Tujuan Metode Kerja Kelompok ... 13
2. Pengelompokkan Siswa ... 14
3. Prosedur Pembelajaran Metode Kerja Kelompok ... 19
4. Kelebihan dan Kelemahan Metode Kerja Kelompok ... 20
5. Teori Pembuatan Busana (Industri) ... .21
1. Analisis Desain ... .24
2. Langkah-Langkah Menjahit Gaun ... .25
3. Prosedur Menjahit Gaun Metode Kerja Kelompok ... .27
(10)
v
B. Kerangka Berpikir ... 30
C. Hipotesis Penelitian ... 31
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian ... 32
B. Lokasi dan Waktu Penelitian... 32
C. Variabel dan Defenisi Operasional ... 33
1. Variabel Penelitian ... 33
2. Definisi Operasional ... 33
D. Populasi dan Sampel Penelitian ... 34
1. Populasi Penelitian ... .34
2. Sampel Penelitian ... .34
E. Teknik Pengumpulan Data ... 35
F. Langkah-Langkah Penelitian... 36
G. Instrumen Pengumpulan Data ... .39
H. Uji Kesepakatan Pengamat... .42
I. Teknik Analisis Data ... .43
J. Uji Kecenderungan ... .44
K. Uji Persyaratan Analisis ... .45
1. Uji Normalitas.... ... .45
2. Uji Homogenitas ... .46
L. Pengujian Hipotesis ... .46
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Penelitian ... 48
B. Identitas Tingkat Kecenderungan ... 51
C. Uji Persyaratan Analisis ... 52
D. Pengujian Hipotesis ... 54
E. Pembahasan Penelitian ... 55
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 59
(11)
vi
C. Saran ... 60 DAFTAR PUSTAKA ... .61 LAMPIRAN ... .63
(12)
vii DAFTAR TABEL
Tabel Hal
1. Perolehan Nilai Hasil Belajar Pembuatan Gaun ... 4
2. Kelebihan dan Kekurangan Metode Kerja Kelompok ... 20
3. Daftar Ukuran Pola Standar Badan Wanita ... 22
4. Jumlah Populasi ... 34
5. Sampel Penelitian ... 35
6. Desain Eksperimen Post Test Only Control Group Design ... 36
7. Kisi-Kisi Penilaian Hasil Belajar Pembuatan Gaun ... 39
8. Lembar Kriteria Pengamatan ... 40
9. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Pembuatan Busana (Industri) pada Kelas Eksperimen ... 48
10.Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Pembuatan Busana (Industri) pada Kelas Kontrol ... 50
11.Kategori Tingkat Kecenderungan Hasil Belajar Pembuatan Busana (Industri) Kelas Eksperimen ... 51
12.Kategori Tingkat Kecenderungan Hasil Belajar Pembuatan Busana (Industri) Kelas Kontrol ... 52
(13)
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Hal
1. Desain Gaun ... 23
2. Bagan Prosedur Menjahit Gaun ... 27
3. Diagram Skor Hasil Belajar PBI Kelas Eksperimen ... 49
4. Diagram Skor Hasil Belajar PBI Kelas Kontrol. ... 50
5. Diagram Tingkat Kecenderungan Hasil Belajar PBI Kelas Eksperimen ... 52
(14)
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Hal
1. Lembar Pengamatan Uji Coba Instrumen ... 63
2. Lembar Pengamatan Kelas Kontrol ... 64
3. Lembar Pengamatan Kelas Eksperimen... 65
4. Data Penelitian ... 66
5. Data Mentah Kesepakatan Pengamat Terhadap Hasil Belajar PBI Uji Coba Instrumen ... 67
6. Data Mentah Kesepakatan Pengamat Terhadap Hasil Belajar PBI Kelas Kontrol ... 68
7. Data Mentah Kesepakatan Pengamat Terhadap Hasil Belajar PBI Kelas Kelas Eksperimen ... 69
8. Data Hasil Penilaian Belajar PBI Uji Coba Instrumen ... 70
9. Data Hasil Penilaian Belajar PBI Kelas Kontrol... 71
10.Data Hasil Penilaian Belajar PBI Kelas Eksperimen ... 72
11.Uji Kesepakatan Pengamat ... 73
12.Perhitungan Harga Rata-Rata (M), Standart Deviasi (Sd) dan Distribusi Frekuensi Dari Data Variabel Penelitian ... 78
13.Identifikasi Tingkat Kecenderungan Variabel Penelitian ... 83
14.Perhitungan Uji Normalitas Data ... 87
15.Uji Homogenitas Varian Populasi ... 90
16.Uji Hipotesis ... 92
17.Silabus ... 95
18.RPP Kelas Eksperimen ... 96
19.RPP Kelas Kontrol ... 102
(15)
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Manusia sebagai makhluk sosial dan berbudaya menyelenggarakan pendidikan sebagai fungsi utama untuk mempertahankan, melangsungkan dan meningkatkan keberadaannya agar dapat beradaptasi terhadap lingkunganya. Pada prinsipnya pendidikan merupakan bentuk kesadaran masyarakat yang ingin meningkatkan peradabannya, sehingga mereka menguasai ilmu pengetahuan dan mempunyai jati diri. Peran serta masyarakat di bidang pendidikan sejak semula sudah terlihat, baik melalui lembaga-lembaga pendidikan maupun organisasi-organisasi kemasyarakatan yang ada.
Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Salah satu cara untuk mencapai tujuan pendidikan nasional yaitu dengan meningkatkan mutu proses pembelajaran.
Proses pembelajaran tersebut terdiri dari beberapa komponen yang saling mendukung. Komponen-komponen tersebut adalah guru, siswa dan materi. Ketiga komponen tersebut harus saling mendukung, siswa bukan hanya menjadi objek tetapi harus menjadi subjek yang memerlukan tuntunan dari guru agar
(16)
2
materi dapat diterima oleh siswa sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Kegiatan utama dalam proses pendidikan di sekolah adalah kegiatan belajar mengajar. Proses belajar mengajar yang dilakukan merupakan penentu keberhasilan dalam mencapai tujuan pendidikan nasional. Siswa yang terlibat dalam proses belajar mengajar diharapkan mengalami perubahan baik dalam bidang pengetahuan, pemahaman, keterampilan, nilai dan sikap.
Rambe (2012: 1) metode pembelajaran sangat menentukan keberhasilan anak didik dalam proses pembelajaran. Metode sebagai suatu cara atau jalan yang harus dilalui di dalam mengajar. Penguasaan substansi tidaklah cukup, jika metode yang dipakai tidak tepat. Hal ini merupakan salah satu usaha yang tidak boleh ditinggalkan oleh tenaga pendidik adalah bagaimana memahami kedudukan metode sebagai salah satu komponen yang ikut ambil bagian bagi keberhasilan kegiatan pembelajaran.
Di dalam proses pembelajaran, guru harus memiliki strategi agar siswa dapat belajar secara efektif dan efisien mengena pada tujuan yang diharapkan. Guru harus menerapkan metode pembelajaran sesuai mata pelajaran yang diajarkan, salah satu langkah untuk memiliki strategi itu ialah harus menguasai teknik-teknik penyajian, atau biasanya disebut metode mengajar. Agar tercapainya tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan, seorang guru harus mengetahui berbagai metode. Dengan memiliki pengetahuan mengenai sifat berbagai metode maka seorang guru akan lebih mudah menetapkan metode yang paling sesuai dengan situasi dan kondisi.
(17)
3
Menurut Slameto (2010: 65) metode mengajar digunakan untuk memotivasi siswa agar mampu menggunakan pengetahuannya untuk memecahkan suatu masalah yang dihadapi ataupun menjawab suatu pertanyaan yang bertujuan agar siswa mampu berfikir dan mengemukakan pendapatnya sendiri di dalam menghadapi segala persoalan. Penggunaan metode sangat berpengaruh besar terhadap pertumbuhan dan perkembangan kreatifitas serta minat belajar siswa terhadap semua mata pelajaran yang akan diajarkan khususnya pada mata pelajaran Pembuatan Busana (Industri).
Mata pelajaran Pembuatan Busana (Industri) adalah salah satu mata pelajaran kompetensi kejuruan paket keahlian tata busana pada struktur kurikulum 2013 bersifat praktek yang diajarkan di kelas XI SMK Negeri 10 Medan. Mata pelajaran ini menuntut siswa agar mengetahui bagaimana proses pembuatan busana dengan menggunakan sistem industri dari mulai meletakkan bahan sampai pengemasan produk. Kompetensi dasar mata pelajaran pembuatan busana industri mengharuskan siswa mempraktikkan pembuatan busana rumah, blus, kemeja, dan gaun.
Berdasarkan hasil wawancara oleh Ibu Dra. Helena Simatupang selaku ketua jurusan Tata Busana sekaligus guru bidang studi kelemahan pada mata pelajaran pembuatan busana (industri) adalah masih banyak siswa yang tidak serius dalam mengikuti mata pelajaran pembuatan busana (industri). Materi pembelajaran bersifat praktek menjahit dengan sistem industri, yang dimana setiap siswa diberikan tugas menjahit lebih dari satu produk dengan menggunakan sistem industri. Hal ini menyebabkan siswa merasa kewalahan
(18)
4
menyelesaikan tugasnya secara individual. Masih ada siswa yang mengumpulkan tugas tidak tepat waktu, target pembelajaran setiap tatap muka tidak terpenuhi, kesadaran siswa untuk memanfaatkan waktu praktik tidak dimanfaatkan dengan baik untuk mengerjakan secara optimal, hal ini menyebabkan target pembelajaran tidak tercapai sebagaimana yang tersusun dalam rancangan pembelajaran. Hal ini dibuktikan dengan adanya data buku nilai guru bidang studi menunjukkan bahwa nilai materi ajar pembuatan gaun masih tergolong rendah, sesuai dengan nilai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang telah ditentukan di SMK Negeri 10 Medan yaitu 75. Berikut ini merupakan data yang diperoleh pada 3 tahun terakhir adalah :
Tabel 1
Perolehan Nilai Hasil Belajar Pembuatan Gaun Pada Siswa Kelas XI Jurusan Tata Busana
No Tahun Jumlah
Siswa Nilai Nilai A (90-100) Nilai B (80-89) Nilai C (70-79) Nilai D (<69)
Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah %
1 2011/2012 62 12 19,3 14 22,5 23 37,0 13 20,9
2 2012/2013 65 12 18,4 27 41,5 15 23,0 11 16,9
3 2013/2014 53 10 18,8 15 28,3 17 32,0 11 20,7
Sumber : Buku nilai guru bidang studi
Dari tabel 1 diatas dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata siswa selama dua tahun terakhir memperoleh nilai di bawah standar ketuntasan, dapat dilihat dari tabel nilai hasil belajar pembuatan gaun pada tahun ajaran 2011/2012 yaitu 20,9% siswa memperoleh nilai D. Pada tahun ajaran 2012/2013 yaitu 16,9% siswa memperoleh nilai D. Dan pada pada tahun ajaran 2013/2014 masih sama dengan tahun sebelumnya yaitu 20,7% siswa memperoleh nilai D. Berdasarkan data
(19)
5
tersebut terlihat adanya kesenjangan antara harapan dan kenyataan, diharapkan agar peserta didik dapat menguasai pembuatan gaun dari mulai meletakkan bahan sampai pengemasan produk.
Dari paparan diatas, metode pembelajaran yang digunakan oleh guru juga mempengaruhi hasil belajar siswa. Dibutuhkan suatu kreativitas bagi guru dalam menciptakan proses pembelajaran yang menarik dan menyenangkan. Salah satu unsur yang mendukung dalam proses pembelajaran adalah penerapan metode pembelajaran. Metode kerja kelompok merupakan salah satu metode pembelajaran yang bertujuan membuat siswa mampu mengembangkan kemampuan berfikir mereka dalam suatu percakapan atau kegiatan ilmiah oleh beberapa yang tergabung dalam suatu kelompok untuk saling bertukar pendapat tentang suatu masalah atau bersama-sama mencari pemecahan mendapatkan jawaban dan kebenaran atas suatu masalah. Sehingga siswa tidak merasa bosan dalam proses pembelajaran dan dapat mengembangkan kemampuan siswa dengan memberi sugesti, motivasi dan informasi.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul, “ Pengaruh Penerapan Metode Kerja Kelompok Terhadap Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Pembuatan Busana (Industri) di SMK Negeri 10 Medan”.
(20)
6
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan maka yang menjadi identifikasi masalah dalam penelitian adalah:
1. Pembelajaran secara individual yang kurang efektif dan efisien dalam proses pembelajaran pada mata pelajaran pembuatan busana (industri). 2. Hubungan interaksi antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa
dalam proses pembelajaran berlangsung.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa pada mata pelajaran pembuatan busana (industri).
4. Pengetahuan menjahit siswa pada mata pelajaran pembuatan busana (industri) masih cenderung rendah.
5. Siswa merasa kesulitan dalam proses pembuatan produk secara individual pada mata pelajaran pembuatan busana (industri).
C. Pembatasan Masalah
Dalam penelitian ini, penulis merasa perlu membatasi masalah yang akan dibahas agar arah yang hendak dicapai lebih jelas. Permasalahan dalam penelitian ini dibatasi pada:
1. Hasil belajar pada mata pelajaran pembuatan busana (industri) pada siswa kelas XI Tata Busana di SMK Negeri 10 Medan.
2. Hasil belajar pada mata pelajaran pembuatan busana (industri) yang diberi pembelajaran dengan metode kerja kelompok pada siswa kelas XI Tata Busana di SMK Negeri 10 Medan.
(21)
7
3. Materi pelajaran yang disampaikan yakni pembuatan gaun secara industri D. Rumusan Masalah
Masalah yang akan diteliti dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana hasil belajar konvensional mata pelajaran pembuatan busana (industri) pada siswa kelas XI Tata Busana SMK Negeri 10 Medan?
2. Bagaimana hasil belajar mata pelajaran pembuatan busana (industri) pada pembuatan gaun yang diberi pembelajaran metode kerja kelompok pada siswa kelas XI Tata Busana di SMK Negeri 10 Medan?
3. Bagaimana pengaruh hasil belajar dengan metode kerja kelompok pada mata pelajaran pembuatan busana (industri) di kelas XI Tata Busana di SMK Negeri 10 Medan?
E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui hasil belajar konvensional pada mata pelajaran pembuatan busana (industri)
2. Untuk mengetahui hasil belajar pada mata pelajaran pembuatan busana (industri) yang diberi pembelajaran dengan metode kerja kelompok pada siswa kelas XI Tata Busana di SMK Negeri 10 Medan
3. Untuk mengetahui pengaruh hasil belajar dengan metode kerja kelompok pada mata pelajaran pembuatan busana (industri) di kelas XI Tata Busana di SMK Negeri 10 Medan
(22)
8
F. Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian yang akan dilaksanakan nantinya, diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
a. Bagi siswa: Sebagai bahan informasi bagi siswa bahwa metode kerja kelompok jika diterapkan dengan benar akan menanamkan rasa persaudaraan dan arti kerja sama yang baik dalam proses belajar.
b. Bagi guru: Sebagai bahan informasi bagi seluruh guru untuk memilih alternatif dalam metode pembelajaran yang sesuai dengan pokok pembahasan yang diajarkan serta meningkatkan kompetensi guru dalam merangsang dan mendesain pembelajaran.
c. Bagi sekolah: Menambah ilmu dan memperluas wawasan berpikir dalam ilmu pengetahuan pendidikan terutama dalam hal pemilihan metode yang tepat dalam menumbuhkan minat belajar siswa di sekolah.
d. Bagi Universitas Negeri Medan: Sebagai bahan dan sumber bagi mahasiswa PKK khususnya jurusan Tata Busana Universitas Negeri Medan untuk lebih memahami tentang metode pembelajaran.
(23)
59
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang diuraikan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Hasil belajar pembuatan busana (industri) dengan menggunakan metode kerja kelompok berada pada tingkat kecendrungan kategori tinggi (100%).
2. Hasil belajar pembuatan busana (industri) dengan menggunakan metode konensional berada pada tingkat kecendrungan kategori rendah (53%). 3. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis diketahui bahwa terdapat
pengaruh penggunaan metode kerja kelompok terhadap hasil belajar pembuatan busana pada siswa kelas XI SMK Negeri 10 Medan dengan hasil pengujian hipotesis > atau 58,18 > 1,671
B. Implikasi
Hasil belajar pembuatan busana dengan menggunakan metode kerja kelompok berada pada kategori kecenderungan cukup. Oleh karena itu sebaiknya hasil belajar siswa perlu ditingkatkan melalui latihan-latihan pembuatan busana yang cukup, menambah pengetahuan dan keterampilan siswa tentang bahan-bahan
(24)
60
yang diperlukan, tata cara pembuatan, dan proses pembuatan busana sehingga memperoleh hasil yang diinginkan.
Hasil pembuatan busana tanpa adanya menggunakan metode kerja kelompok cenderung rendah. Untuk itu, penggunaan metode kerja kelompok dalam mengajar salah satu alterrnatif untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembuatan busana. Selain meningkatkan partisipasi dan perhatian siswa, metode kerja kelompok juga dapat melatih siswa dalam mengembangkan potensi dengan berinteraksi dengan orang lain bahkan dapat memupuk kebersamaan melalui kerja sama dalam memecahkan persoalan berupa tugas dari guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi lebih baik.
C.Saran
Sebagai bahan perbaikan dan penelitian ada beberapa saran yang diberikan, antara lain:
1. Guru mata pelajaran pembuatan busana (industri) perlu memberikan latihan-latihan teknik menjahit yang benar kepada siswa dalam pembuatan busana sehingga hasil belajar menjadi lebih baik.
2. Guru mata pelajaran pembuatan busana (industri) perlu menerapkan metode kerja kelompok sebagai salah satu alternatif untuk dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
3. Metode kerja kelompok dapat meningkatkan hasil belajar siswa, untuk itu guru juga harus menerapkan metode yang lain agar pembelajaran berjalan dengan efektif sehingga hasil belajar siswa menjadi lebih meningkat
(25)
61
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. (2009). Dasar - Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Atun, Apri. (2014). Menumbuhkan Minat Belajar Pada Siswa. Diakses pada 06 Oktober 2014 dari
http://apria3.blogspot.com/2014/01/menumbuhkan-minat-belajar-pada-siswa.html.
Djamarah, Syaiful Bahri. (2010). Guru & Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif:
Suatu Pendekatan Teoritis Psikologis. Jakarta: Rineka Cipta.
Djamarah, Syaiful Bahri. (2011).Psikologi Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta Hamalik, Oemar. (2009). Kurikulum dan Metode. Jakarta: Rineka Cipta Hamdani, M.A. (2011). Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia Irianto, Agus. (2010). Statistik: Konsep Dasar, Aplikasi, dan Pengembangannya.
Jakarta: Kencana
Mulyana, Aina. (2012). Metode Kerja Kelompok. Diakses pada 06 Oktober 2014 darihttp://ainamulyana.blogspot.com/2012/02/metode-kerja-
kelompok.html.
Noor, Juliansyah. (2013). Metodologi Penelitian Skripsi, Tesis, Disertasi, dan
Karya Ilmiah. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Noviyana, Rina. (2013). Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Belajar Kelompok Pada Mata Pelajaran IPS Kelas III SD Negeri No.08 Sungai Tekuyung Kabupaten Kapuas. Artikel Penelitian. Pontianak. Universitas Negerin Tanjungpura.
Poespo, Sanny. (2000). Aneka Gaun (Dresses). Yogyakarta: Kanisius
Pratiwi, Djati. (2001). Pola Dasar dan Pecah Pola Busana. Yogyakarta: Kanisius Rambe, Lidia Ferayanti. (2012). Pengaruh Metode Kerja Kelompok Terhadap
Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Kelas VII SMP Negeri 22 Medan Tahun Ajaran 2011. Skripsi. Medan. Universitas Negeri Medan. Sabri, Ahmad. (2010). Strategi Belajar Mengajar & Micro Teaching. Ciputat: PT.
(26)
62
Sanjaya, Wina. (2011). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media.
Sari, Puspa Sekar. (2012). Rahasia Cepat Membuat dan Mendesain Baju Sendiri. Jakarta Timur: Dunia Kreasi
Sitepu, Naomi Juliarti. (2014). Pengaruh Penggunaan Media CD Tutorial Terhadap Hasil Belajar Membatik Di Kelas X SMK Negeri 1 Berastagi. Skripsi. Medan. Universitas Negeri Medan.
Slameto. (2010). Belajar & Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta.
Sudjana. (2005). Metode Statistika. Bandung: Remaja Rosda Karya
Sudjana. (2009). Penilaian Hasil Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosda Karya
Sugiono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain. (2010). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
(1)
3. Materi pelajaran yang disampaikan yakni pembuatan gaun secara industri
D. Rumusan Masalah
Masalah yang akan diteliti dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana hasil belajar konvensional mata pelajaran pembuatan busana (industri) pada siswa kelas XI Tata Busana SMK Negeri 10 Medan?
2. Bagaimana hasil belajar mata pelajaran pembuatan busana (industri) pada pembuatan gaun yang diberi pembelajaran metode kerja kelompok pada siswa kelas XI Tata Busana di SMK Negeri 10 Medan?
3. Bagaimana pengaruh hasil belajar dengan metode kerja kelompok pada mata pelajaran pembuatan busana (industri) di kelas XI Tata Busana di SMK Negeri 10 Medan?
E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui hasil belajar konvensional pada mata pelajaran pembuatan busana (industri)
2. Untuk mengetahui hasil belajar pada mata pelajaran pembuatan busana (industri) yang diberi pembelajaran dengan metode kerja kelompok pada siswa kelas XI Tata Busana di SMK Negeri 10 Medan
3. Untuk mengetahui pengaruh hasil belajar dengan metode kerja kelompok pada mata pelajaran pembuatan busana (industri) di kelas XI Tata Busana di SMK Negeri 10 Medan
(2)
F. Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian yang akan dilaksanakan nantinya, diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
a. Bagi siswa: Sebagai bahan informasi bagi siswa bahwa metode kerja kelompok jika diterapkan dengan benar akan menanamkan rasa persaudaraan dan arti kerja sama yang baik dalam proses belajar.
b. Bagi guru: Sebagai bahan informasi bagi seluruh guru untuk memilih alternatif dalam metode pembelajaran yang sesuai dengan pokok pembahasan yang diajarkan serta meningkatkan kompetensi guru dalam merangsang dan mendesain pembelajaran.
c. Bagi sekolah: Menambah ilmu dan memperluas wawasan berpikir dalam ilmu pengetahuan pendidikan terutama dalam hal pemilihan metode yang tepat dalam menumbuhkan minat belajar siswa di sekolah.
d. Bagi Universitas Negeri Medan: Sebagai bahan dan sumber bagi mahasiswa PKK khususnya jurusan Tata Busana Universitas Negeri Medan untuk lebih memahami tentang metode pembelajaran.
(3)
59
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang diuraikan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Hasil belajar pembuatan busana (industri) dengan menggunakan metode kerja kelompok berada pada tingkat kecendrungan kategori tinggi (100%).
2. Hasil belajar pembuatan busana (industri) dengan menggunakan metode konensional berada pada tingkat kecendrungan kategori rendah (53%). 3. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis diketahui bahwa terdapat
pengaruh penggunaan metode kerja kelompok terhadap hasil belajar pembuatan busana pada siswa kelas XI SMK Negeri 10 Medan dengan hasil pengujian hipotesis > atau 58,18 > 1,671
B. Implikasi
Hasil belajar pembuatan busana dengan menggunakan metode kerja kelompok berada pada kategori kecenderungan cukup. Oleh karena itu sebaiknya hasil belajar siswa perlu ditingkatkan melalui latihan-latihan pembuatan busana yang cukup, menambah pengetahuan dan keterampilan siswa tentang bahan-bahan
(4)
yang diperlukan, tata cara pembuatan, dan proses pembuatan busana sehingga memperoleh hasil yang diinginkan.
Hasil pembuatan busana tanpa adanya menggunakan metode kerja kelompok cenderung rendah. Untuk itu, penggunaan metode kerja kelompok dalam mengajar salah satu alterrnatif untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembuatan busana. Selain meningkatkan partisipasi dan perhatian siswa, metode kerja kelompok juga dapat melatih siswa dalam mengembangkan potensi dengan berinteraksi dengan orang lain bahkan dapat memupuk kebersamaan melalui kerja sama dalam memecahkan persoalan berupa tugas dari guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi lebih baik.
C.Saran
Sebagai bahan perbaikan dan penelitian ada beberapa saran yang diberikan, antara lain:
1. Guru mata pelajaran pembuatan busana (industri) perlu memberikan latihan-latihan teknik menjahit yang benar kepada siswa dalam pembuatan busana sehingga hasil belajar menjadi lebih baik.
2. Guru mata pelajaran pembuatan busana (industri) perlu menerapkan metode kerja kelompok sebagai salah satu alternatif untuk dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
3. Metode kerja kelompok dapat meningkatkan hasil belajar siswa, untuk itu guru juga harus menerapkan metode yang lain agar pembelajaran berjalan dengan efektif sehingga hasil belajar siswa menjadi lebih meningkat
(5)
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. (2009). Dasar - Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Atun, Apri. (2014). Menumbuhkan Minat Belajar Pada Siswa. Diakses pada 06 Oktober 2014 dari http://apria3.blogspot.com/2014/01/menumbuhkan-minat-belajar-pada-siswa.html.
Djamarah, Syaiful Bahri. (2010). Guru & Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif: Suatu Pendekatan Teoritis Psikologis. Jakarta: Rineka Cipta.
Djamarah, Syaiful Bahri. (2011).Psikologi Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta Hamalik, Oemar. (2009). Kurikulum dan Metode. Jakarta: Rineka Cipta Hamdani, M.A. (2011). Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia Irianto, Agus. (2010). Statistik: Konsep Dasar, Aplikasi, dan Pengembangannya.
Jakarta: Kencana
Mulyana, Aina. (2012). Metode Kerja Kelompok. Diakses pada 06 Oktober 2014 darihttp://ainamulyana.blogspot.com/2012/02/metode-kerja-
kelompok.html.
Noor, Juliansyah. (2013). Metodologi Penelitian Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya Ilmiah. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Noviyana, Rina. (2013). Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Belajar Kelompok Pada Mata Pelajaran IPS Kelas III SD Negeri No.08 Sungai Tekuyung Kabupaten Kapuas. Artikel Penelitian. Pontianak. Universitas Negerin Tanjungpura.
Poespo, Sanny. (2000). Aneka Gaun (Dresses). Yogyakarta: Kanisius
Pratiwi, Djati. (2001). Pola Dasar dan Pecah Pola Busana. Yogyakarta: Kanisius Rambe, Lidia Ferayanti. (2012). Pengaruh Metode Kerja Kelompok Terhadap
Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Kelas VII SMP Negeri 22 Medan Tahun Ajaran 2011. Skripsi. Medan. Universitas Negeri Medan. Sabri, Ahmad. (2010). Strategi Belajar Mengajar & Micro Teaching. Ciputat: PT.
(6)
Sanjaya, Wina. (2011). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media.
Sari, Puspa Sekar. (2012). Rahasia Cepat Membuat dan Mendesain Baju Sendiri. Jakarta Timur: Dunia Kreasi
Sitepu, Naomi Juliarti. (2014). Pengaruh Penggunaan Media CD Tutorial Terhadap Hasil Belajar Membatik Di Kelas X SMK Negeri 1 Berastagi. Skripsi. Medan. Universitas Negeri Medan.
Slameto. (2010). Belajar & Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta.
Sudjana. (2005). Metode Statistika. Bandung: Remaja Rosda Karya
Sudjana. (2009). Penilaian Hasil Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosda Karya
Sugiono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain. (2010). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.