IMPLEMENTASI METODE PROBLEM SOLVING TERHADAP PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA PADA MATERI POKOK BIOLOGI SEBAGAI ILMU DI KELAS X SMA NEGERI 1 BESITANG BERBASIS KURIKULUM 2013 TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015.

(1)

IMPLEMENTASI METODE PROBLEM SOLVING TERHADAP PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA PADA MATERI POKOK

BIOLOGI SEBAGAI ILMU DI KELAS X SMA NEGERI 1 BESITANG BE RBASIS KURIK ULUM 2013

TAHUN PEMBEL AJARAN 2014/ 2015

Oleh: Desi Crisandi NIM 4102141004

Program Studi Pendidikan Biologi

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

2014


(2)

(3)

v

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT. karena atas segala rahmat dan hidayah-Nya yang memberikan nikmat kesehatan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang telah direncanakan.

Skripsi dengan judul “Implementasi Metode Problem Solving Terhadap Pembelajaran Biologi Siswa Pada Materi Pokok Biologi Sebagai Ilmu di Kelas X SMA Negeri 1 Besitang Berbasis Kurikulum 2013 Tahun Pembelajaran 2014/2015. Disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan, Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang setulusnya kepada Bapak Drs. Hudson Sidabutar, M.S selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan, saran-saran serta motivasi yang kuat kepada penulis dari awal sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dra. Melva Silitonga, M.S, Bapak Drs Toyo Manurung, M.Si, dan Bapak Syarifuddin, M.Sc.Ph.D sebagai dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai selesainya penyusunan skripsi ini. Ucapan terimakasih disampaikan kepada Ibu Dr. Elly Djulia, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Akademik, Bapak Drs.H.Tri Harsono, M.Si selaku ketua jurusan biologi dan kepada seluruh bapak dan ibu dosen serta staf pegawai jurusan biologi FMIPA Unimed yang telah membantu penulis. Penghargaan juga disampaikan kepada Bapak Muhammad Yunus, S.Pd sebagai kepala sekolah, Ibu Lailan, S.Pd selaku PKS 1 dan Ibu Siti Afrida, S.Pd sebagai guru biologi di SMA Negeri 1 Besitang yang telah membantu selama penelitian ini.

Teristimewa penulis haturkan terima kasih kepada kedua orang tua tercinta, Ayahanda Indarto dan Ibunda Meliati Simbolon yang senantiasa memberikan motivasi dan bimbingan dunia akhirat serta doa-doa indah dalam setiap ibadah sehingga skripsi ini dapat terselesaikan, juga kepada Kakanda Devi


(4)

vi

Sri Wahyuni, Adinda Rika Andriani, Rini Anggraini, Ira Febrina dan Adinda ku tersayang Neni Suryani serta seluruh keluarga yang telah memberikan dukungan moril dan semangat kepada penulis dalam menyelesaikan studi di UNIMED.

Terima kasih juga penulis sampaikan kepada sahabat-sahabat terbaikku Pendidikan Biologi A 2010, teman-teman PPLT Babalan 2013 dan seluruh Angkatan 2010 Pendidikan Biologi yang telah memberi semangat dan motivasi kepada penulis.

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan, September 2014 Penulis,

Desi Crisandi NIM. 4102141004


(5)

vii

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Abstract iv

Kata Pengantar v

Daftar Isi vii

Daftar Gambar ix

Daftar Tabel x

Daftar Lampiran xi

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1. Latar belakang masalah 1 1.2. Identifikasi masalah 4

1.3. Batasan masalah 5

1.4. Rumusan masalah 5

1.5. Tujuan penelitian 6

1.6. Manfaat penelitian 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8

2.1. Metode Pemecahan Masalah (Problem Solving) 8 2.2. Langkah-langkah Metode Problem Solving 9

2.3. Kelebihan dan Kekurangan Metode Problem Solving 12 2.4. Aktivitas Guru Dalam Pembelajaran 13 2.5. Aktivitas Siswa Dalam Proses Pembelajaran 14

2.6. Kurikulum 15

2.6.1. Kurikulum 2013 16

2.6.2. Tujuan Kurikulum 2013 17 2.7. Materi Pembelajaran 18 2.7.1. Hakekat Biologi Sebagai Ilmu 18

2.7.2. Pengertian Ilmu 19

2.7.3. Tingkat Organisasi Makhluk Hidup 23 2.7.4. Metode Ilmiah dalam Ilmu Biologi 23

2.7.5. Objek Biologi 24

2.8. Kerangka Konseptual 24

BAB III METODE PENELITIAN 26

3.1. Lokasi dan waktu penelitian 26 3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 26

3.2.1. Populasi 26

3.2.2. Sampel 26

3.3. Jenis dan Desain Penelitian 26 3.4. Prosedur Penelitian 29 3.5. Teknik Pengumpulan Data 30


(6)

viii

3.6. Instrumen Penilaian 32 3.7. Teknik Analisis Data 34

BAB IV METODE PENELITIAN 38

4.1. Hasil Penelitian 38

4.1.1. Deskripsi Hasil Penelitian 38 4.1.2. Analisis Hasil Ujicoba Instrumen Penelitian 38 4.1.3. Tingkat Penguasaan Siswa 40 4.1.4. Ketercapaian Indiktor 40

4.1.5. Aktivitas Guru 42

4.1.6. Aktivitas Siswa 43

4.2. Pembahasan Penelitian 45 4.2.1. Tingkat Penguasaan Siswa 45 4.2.2. Ketercapaian Indikator 45

4.2.3. Aktivitas Guru 46

4.2.4. Aktivitas Siswa Ranah Afektif 47 4.2.5. Aktivitas Siswa Ranah Psikomotorik 47 4.2.6. Aktivitas Siswa Dengan Menggunakan Metode Problem Solving 47

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 49

5.1. Kesimpulan 49

5.2. Saran 50


(7)

x

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 1.1. Nilai ujian semester siswa kelas X mata pelajaran biologi 2 Tabel 3.1. Pretest – postest control group desain 27 Tabel 3.2. Prosedur pelaksanaan penelitian 29 Tabel 3.3. Distribusi kisi-kisi soal 31 Tabel 3.4. Kriteria Validitas tes 33 Tabel 3.5. Kategori tingkat penguasaan siswa 35 Tabel 4.1. Rangkuman hasil perhitungan validitas dan reliabilitas tes 38 Tabel 4.2. Ringkasan hasil ujicoba daya beda dan tingkat kesukaran tes 39 Tabel 4.3. Deskripsi tingkat penguasaan siswa 40 Tabel 4.4. Deskripsi pencapaian indikator 41 Tabel 4.5. Deskripsi hasil observasi aktivitas guru 42 Tabel 4.6. Deskripsi Aktivitas siswa 43


(8)

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1. Metode problem solving 10 Gambar 2.2. Tingkatan Organisasi Makhluk Hidup 23 Gambar 2.3. Contoh Objek Biologi 24 Gambar 2.4. Desain Kegiatan Penelitian 28


(9)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Silabus 53

Lampiran 2. RPP 2013 Metode problem solving 56 Lampiran 3. Lembar Kerja Siswa (LKS) 79 Lampiran 4. Tes Hasil Belajar (Valid) 83 Lampiran 5. Lembar Jawaban Tes 89 Lampiran 6. Kunci Jawaban 90 Lampiran 7. Lembar Aktivitas Guru 91 Lampiran 8. Lembar Aktivitas Siswa 93 Lampiran 9. Rubrik Penilaian Metode Problem solving 97 Lampiran 10. Tabulasi Uji Validitas dan Reliabilitas 100 Lampiran 11. Taraf Tingkat Kesukaran Soal dan Daya Beda 101 Lampiran 12. Perhitungan Validitas, Reliabilitas, Tingkat kesukaran dan Daya Beda 102 Lampiran 13. Perhitungan Ketuntasan Belajar Siswa 110 Lampiran 14. Tabulasi Perhitungan Tingkat Penguasaan Siswa dan

Pencapaian Indikator 112 Lampiran 15. Hasil Observasi Aktivitas Guru dan Siswa 113 Lampiran 16. Dokumentasi Penelitian 117


(10)

1

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting untuk meningkatkan kualitas dan kemajuan suatu bangsa. Didalam meningkatkan kualitas tersebut pemerintah sudah banyak melakukan upaya untuk membenahi dan meningkatkan mutu pendidikan baik dalam proses pembelajaran maupun seluruh perangkat yang menyokong terlaksananya pendidikan. Upaya peningkatan mutu itu diharapkan dapat menaikkan harkat dan martabat manusia Indonesia untuk mencapai tujuan tersebut,maka diharapkan pendidikan mampu berkembang seiring dengan perubahan jaman.

Penggunaan metode yang bervariasi dan relevan dengan materi yang diajarkan, dapat membantu siswa untuk lebih termotivasi dalam belajar dan turut aktif selama proses pembelajaran berlangsung (Djamarah, 2005). Banyak metode yang dapat digunakan oleh guru untuk membuat siswa lebih aktif dalam proses belajar mengajar. Apalagi biologi merupakan pelajaran sains yang akrab dengan segala aktivitas manusia dari sejak manusia itu mengenal diri sendiri dan alam sekitarnya. Jadi dengan adanya metode yang dapat mengembangkan ranah kognitif, afektif dan psikomotorik akan membuat peserta didik mampu belajar secara alami dan ilmiah sehingga mampu memakai konsep dan memecahkan suatu masalah. Sebagai seorang pendidik, guru harus memiliki kompetensi untuk memilih metode dan menyesuaikannya dengan materi pelajaran. Salah satu metode yang dapat digunakan adalah metode problem solving (pemecahan masalah).

Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya

(Daryanto,2010). Menurut Dimiyati dan Mudjiono (2006), “hasil belajar

merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar”. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa,


(11)

2

hasil belajar merupakan berakhirnya bagan atau puncak proses belajar. Hal ini berarti bahwa dengan berakhirnya suatu proses belajar, maka siswa memperoleh hasil belajar termasuk dalam belajar biologi.

Namun kenyataan yang ada, berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan Ibu Siti Afrida Lubis di SMA Negeri 1 Besitang ditemukan bahwa hasil belajar dan aktivitas siswa maupun guru masih rendah khususnya di kelas X pada mata pelajaran biologi masih tergolong rendah. Rendahnya hasil balajar biologi siswa dapat diketahui dari rata-rata hasil belajar siswa berdasarkan hasil ujian MID semester yang diperoleh dari Suplemen Buku Induk Siswa yang berisi daftar nilai atau prestasi siswa, seperti yang ditunjukkan pada Tabel 1.1.

Tabel 1.1. Nilai Ujian Semester Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Besitang pada Mata Pelajaran Biologi

Semester Mean Nilai Tertinggi NilaiTerendah KKM

Ganjil 2012/2013 Ganjil 2013/2014 68,7 66,8 84 85 63 60 70 70

Tabel 1.1. di atas, menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar biologi siswa kelas X SMA Negeri 1 Besitang pada semester ganjil 2012/2013 sebesar 68,7 sedangkan rata-rata pada semester ganjil 2013/2014 sebesar 66,8. Hal ini menunjukkan adanya penurunan rata-rata hasil belajar biologi pada semester ganjil dan rata-rata nilai siswa masih di bawah nilai KKM (kriteria ketuntasan minimal) mata pelajaran biologi yang telah ditentukan sekolah tersebut.

Tinggi maupun rendahnya pencapaian hasil belajar siswa pada dasarnya dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya adalah faktor guru dan metode yang digunakannya. Hal ini sejalan dengan yang di kemukakan oleh Mulyasa (2004),

bahwa “di samping kepala sekolah, guru marupakan faktor penting yang sangat

menentukan berhasil tidaknya siswa dalam belajar”. Hal yang sama juga dikemukakan oleh Slameto (2010) bahwa “berhasil tidaknya pencapaian tujuan


(12)

3

pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses belajar yang dialami oleh

siswa sebagai anak didik ”.

Oleh karna itu tugas guru yang paling utama adalah bagaimana mengkondisikan lingkungan belajar yang menyenangkan agar dapat membangkitkan rasa ingin tahu semua siswa sehingga tumbuh minat dan semangatnya untuk belajar. Namun kenyataannya, hingga saat ini masih banyak guru yang kurang mengkondisikan lingkungan belajar yang kondusif untuk siswa belajar dengan baik, yang akhirnya berpengaruh kurang baik terhadap hasil belajar siswa.

Sementara dari hasil pengamatan peneliti, aktifitas siswa selama proses pembelajaran cenderung hanya diam mendengarkan penjelasan guru, mencatat, dan sebagian besar siswa tampak kurang serius mengikuti proses pembelajaran, melamun dan merasa bosan dengan kegiatan belajar yang dilakukan bahkan tugas-tugas yang diberikan guru tidak dapat dikerjakan siswa dengan baik.

Secara keseluruhan berdasarkan hasil observasi awal peneliti menunjukkan bahwa proses pembelajaran biologi yang dilakukan oleh guru kurang mengkondisikan lingkungan belajar yang nyaman dan menyenangkan bagi para siswa serta kurang menumbuhkan semangat belajar siswa, sehingga tidaklah heran jika masih banyak siswa yang memperoleh hasil belajar yang rendah pada mata pelajaran biologi.

Untuk dapat meningkatkan hasil belajar biologi siswa secara optimal, guru hendaknya dapat menentukan metode pembelajaran yang dapat menciptakan suasana belajar yang nyaman dan menyenangkan bagi siswa serta dapat melibatkan siswa secara aktif dalam belajar. Pada hakikatnya dalam pembelajaran biologi sangat dibutuhkan suatu kegiatan yang melibatkan siswa aktif, mampu berfikir secara logis, kritis dan kreatif dalam memecahkan suatu permasalahan, karena tidak semua materi pelajaran biologi yang disajikan guru dapat dimengerti siswa jika hanya disampaikan melalui ceramah.


(13)

4

Oleh karna itu, salah satu metode yang dapat digunakan guru dalam mengajarkan materi-materi sains adalah metode problem solving. Metode problem

solving bukan hanya sekedar metode mengajar, tetapi juga merupakan suatu metode

berfikir, sebab dalam problem solving dapat digunakan metode-metode lainnya yang dimulai dengan mencari data sampai kepada menarik kesimpulan. Hal ini menunjukkan bahwa metode problem solving sangat tepat diterapkan untuk membantu dan melatih siswa mengembangkan kemampuannya dalam memecahkan masalah termasuk masalah – masalah yang berkaitan dengan alam.

Dalam penerapannya, metode problem solving lebih menekankan keterlibatan siswa secara langsung dalam belajar dan menyelesaikan masalah, mulai dari keaktifan siswa mencari data, menemukan cara yang tepat untuk menyelesaikan masalah sampai menarik kesimpulan. Fungsi guru dalam kegiatan pemecahan masalah adalah memotivasi siswa agar mau menerima tantangan dan membimbing siswa dalam proses pemecahannya. Diharapkan melalui penggunaan metode problem solving ini siswa terbiasa menghadapi masalah serta terlatih dan terampil dalam menyelesaikan suatu masalah dalam proses pembelajaran.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasi beberapa masalah yang terkait dengan belajar biologi siswa, antara lain :

1. Rendahnya hasil belajar biologi siswa SMA Negeri 1 Besitang. Hal ini dilihat dari beberapa siswa yang belum mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yaitu 70.

2. Aktivitas siswa dalam proses pembelajaran biologi masih tergolong kurang karena siswa cenderung hanya diam mendengarkan, mencatat, menghafal dan mengerjakan tugas-tugas yang ada dalam buku.

3. Guru belum menerapkan metode problem solving selama pembelajaran biologi di dalam kelas secara optimal.


(14)

5

1.3. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah penelitian ini, maka penulis hanya membatasi masalah pada aktivitas siswa maupun guru, tingkat penguasaan siswa dari segi kognitif, afektif, psikomotorik dan penggunaan metode problem solving, serta hasil belajar siswa pada materi pokok Biologi sebagai Ilmu dikelas X SMA Negeri 1 Besitang Tahun Pembelajaran 2014/2015.

1.4. Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini.

1. Bagaimana tingkat penguasaan siswa pada pembelajaran biologi dengan metode problem solving pada materi pokok Biologi sebagai ilmu di kelas X SMA Negeri 1 Besitang Tahun Pembelajaran 2014/2015?

2. Sejauh mana indikator pembelajaran dapat tercapai pada materi pokok Biologi sebagai ilmu di kelas X SMA Negeri 1 Besitang Tahun Pembelajaran 2014/2015?

3. Bagaimana aktivitas siswa dalam proses pembelajaran biologi dengan menggunkan metode problem solving pada meteri pokok Biologi sebagai ilmu di kelas X SMA Negeri 1 Besitang Tahun Pembelajaran 2014/2015?

4. Bagaimana aktivitas guru dalam proses pembelajaran biologi dengan menggunkan metode problem solving pada meteri pokok Biologi sebagai ilmu di kelas X SMA Negeri 1 Besitang Tahun Pembelajaran 2014/2015?

5. Bagaimana kemampuan kerja ilmiah siswa dalam proses pembelajaran biologi dengan menggunkan metode problem solving pada meteri pokok Biologi sebagai ilmu di kelas X SMA Negeri 1 Besitang Tahun Pembelajaran 2014/2015?


(15)

6

1.5. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini, antara lain:

1. Untuk mengetahui hasil belajar biologi siswa dengan metode problem solving pada materi pokok biologi sebagai ilmu di kelas X SMA Negeri 1 Besitang Tahun Pembelajaran 2014/2015.

2. Untuk mengetahui tingkat ketercapaian indikator pada materi pokok biologi sebagai ilmu dengan metode problem solving di kelas X SMA Negeri 1 Besitang Tahun Pembelajaran 2014/2015.

3. Untuk mengetahui aktivitas siswa maupun guru dengan metode problem solving pada materi pokok biologi sebagai ilmu di kelas X SMA Negeri 1 Besitang Tahun Pembelajaran 2014/2015.

1.6. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Untuk Siswa

a. Sebagai pendukung belajar agar siswa lebih aktif dan semangat dalam belajar biologi maupun pada mata pelajaran lainnya.

b. Metode pembelajaran problem solving dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Untuk Guru

a. Memudahkan guru dalam mengajar, karena guru tidak harus terlalu lama menjelaskan materi yang diajarkan.

b. Sebagai bahan pertimbangan dalam memilih model pembelajaran yang baik dan variatif untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan meningkatkan aktivitas belajar siswa.

3. Untuk Mahasiswa

Sebagai acuan dan bekal untuk menjadi guru yang profesional dalam bidang pendidikan dengan menguasai berbagai pendekatan yang tepat


(16)

7

dalam proses belajar mengajar untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan proses pembelajaran yang variatif dan menyenangkan.

4. Untuk Sekolah

Dapat dimanfaatkan guru lain sebagai bahan acuan untuk memperbaiki teknik pengajarannya sehingga dapat meningkatkan kualitas belajar biologi disekolah.


(17)

49

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan penelitian tentang pembelajaran biologi yang menggunakan metode problem solving dikelas X-1 SMA Negeri 1 Besitang T.P. 2014/2015, maka diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Berdasarkan hasil evaluasi yang diberikan kepada 36 orang, tingkat penguasaan siswa tergolong tinggi. Tingkat penguasaan siswa yang diperoleh sebagai berikut: 6 orang (16,6%) siswa yang tingkat penguasaannya sangat tinggi, 7 orang (19,4 %) dengan tingkat penguasaan tinggi, 20 orang (55,5 %) siswa dengan tingkat penguasaan sedang dan 3 orang siswa (8,3 %) dengan tingkat penguasaan rendah.

2. Ketercapaian indikator sudah tercapai sebab yang tercapai 80% dan yang tidak tercapai 20%.

3. Aktivitas guru selama pembelajaran, termasuk dalam kategori baik dan berjalan dengan lancar, dimana aktivitas berpusat pada siswa. Aktivitas guru mengalami penurunan, sebanding dengan peningkatan aktivitas siswa, baik dari segi ranah afektif maupun psikomorik. Hal ini menandakan bahwa metode

problem solving dapat meningkatkan aktivitas siswa.

4. Aktivitas siswa selama pembelajaran termasuk dalam kategori baik, dimana aktivitas siswa semakin meningkat dengan nilai rata-rata 3,64. Aktivitas siswa ranah afektif diperoleh 3,71 pada pertemuan I dan 3,73 pada pertemuan II. Aktifitas siswa ranah psikomotorik diperoleh 3,76 pada pertemuan I dan 3,79 pada pertemuan II. Aktivitas kerja ilmiah siswa menggunakan metode problem


(18)

50

5.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan, maka sebagai tindak lanjut dari hasil penelitian ini di sarankan beberapa hal sebagai berikut :

1. Hendaknya dalam mengajarkan biologi, guru tidak hanya sekedar menyampaikan konsep-konsep biologi kepada siswa, namun diharapkan dapat merancang dan mengembangkan suatu metode pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa untuk belajar dan melatih kemampuan siswa dalam memecahkan masalah, dan disarankan agar guru dapat menerapkan metode pembelajaran problem solving yang memungkinkan setiap siswa untuk aktif berdiskusi dan terampil dalam memecahkan masalah-masalah yang dihadapkan kepada mereka.

2. Hendaknya bagi guru yang ingin menerapkan metode problem solving, disarankan agar dapat merencanakan dengan baik langkah-langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan sehingga memungkinkan siswa aktif, kritis dan kreatif dalam memecahkan masalah yang dihadapkan kepada mereka mulai dari memahami masalah, merumuskan hipotesis, mengumpulkan data, membuktikan hipotesis, menentukan pilihan penyelesaian masalah yang tepat hingga mengevaluasi keberhasilan strategi agar diperoleh kesimpulan yang tepat.

3. Kepada para siswa diharapkan untuk selalu aktif dalam proses belajar mengajar di kelas baik secara individual maupun secara kelompok, dan disarankan untuk tidak takut atau malu bertanya kepada guru jika ada hal-hal yang masih kurang dipahami.

4. Bagi mahasiswa calon guru diharapkan menggunakan metode pembelajaran pemecahan masalah (problem solving) dalam pembelajaran tertentu sehingga proses belajar mengajar menjadi lebih bervariasi.


(19)

ii

RIWAYAT HIDUP

Desi Crisandi dilahirkan di Besitang Kab.Langkat, pada tanggal 25 Agustus 1992. Ayah bernama Indarto dan Ibu Meliati Simbolon, dan merupakan anak kedua dari enam bersaudara. Pada tahun 1997, penulis masuk Taman Kanak- Kanak (TK) Raja Garuda Mas (RGM) Besitang, dan lulus pada tahun 1998. Pada tahun 1998 penulis melanjutkan sekolah di Madrasah Ibtidayah Negeri (MIN) Besitang, dan lulus pada tahun 2004. Pada tahun 2004, penulis melanjutkan sekolah di Madrasah Tsanawiyah Negeri Besitang (MTSn), dan lulus pada tahun 2007. Pada tahun 2007 penulis melanjutkan sekolah di SMA Negeri 1 Besitang, dan lulus 2010. Pada tahun 2010 penulis diterima di Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.


(1)

1.3. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah penelitian ini, maka penulis hanya membatasi masalah pada aktivitas siswa maupun guru, tingkat penguasaan siswa dari segi kognitif, afektif, psikomotorik dan penggunaan metode problem solving, serta hasil belajar siswa pada materi pokok Biologi sebagai Ilmu dikelas X SMA Negeri 1 Besitang Tahun Pembelajaran 2014/2015.

1.4. Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini.

1. Bagaimana tingkat penguasaan siswa pada pembelajaran biologi dengan metode problem solving pada materi pokok Biologi sebagai ilmu di kelas X SMA Negeri 1 Besitang Tahun Pembelajaran 2014/2015?

2. Sejauh mana indikator pembelajaran dapat tercapai pada materi pokok Biologi sebagai ilmu di kelas X SMA Negeri 1 Besitang Tahun Pembelajaran 2014/2015?

3. Bagaimana aktivitas siswa dalam proses pembelajaran biologi dengan menggunkan metode problem solving pada meteri pokok Biologi sebagai ilmu di kelas X SMA Negeri 1 Besitang Tahun Pembelajaran 2014/2015?

4. Bagaimana aktivitas guru dalam proses pembelajaran biologi dengan menggunkan metode problem solving pada meteri pokok Biologi sebagai ilmu di kelas X SMA Negeri 1 Besitang Tahun Pembelajaran 2014/2015?

5. Bagaimana kemampuan kerja ilmiah siswa dalam proses pembelajaran biologi dengan menggunkan metode problem solving pada meteri pokok Biologi sebagai ilmu di kelas X SMA Negeri 1 Besitang Tahun Pembelajaran 2014/2015?


(2)

1.5. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini, antara lain:

1. Untuk mengetahui hasil belajar biologi siswa dengan metode problem solving pada materi pokok biologi sebagai ilmu di kelas X SMA Negeri 1 Besitang Tahun Pembelajaran 2014/2015.

2. Untuk mengetahui tingkat ketercapaian indikator pada materi pokok biologi sebagai ilmu dengan metode problem solving di kelas X SMA Negeri 1 Besitang Tahun Pembelajaran 2014/2015.

3. Untuk mengetahui aktivitas siswa maupun guru dengan metode problem solving pada materi pokok biologi sebagai ilmu di kelas X SMA Negeri 1 Besitang Tahun Pembelajaran 2014/2015.

1.6. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Untuk Siswa

a. Sebagai pendukung belajar agar siswa lebih aktif dan semangat dalam belajar biologi maupun pada mata pelajaran lainnya.

b. Metode pembelajaran problem solving dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Untuk Guru

a. Memudahkan guru dalam mengajar, karena guru tidak harus terlalu lama menjelaskan materi yang diajarkan.

b. Sebagai bahan pertimbangan dalam memilih model pembelajaran yang baik dan variatif untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan meningkatkan aktivitas belajar siswa.

3. Untuk Mahasiswa

Sebagai acuan dan bekal untuk menjadi guru yang profesional dalam bidang pendidikan dengan menguasai berbagai pendekatan yang tepat


(3)

dalam proses belajar mengajar untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan proses pembelajaran yang variatif dan menyenangkan.

4. Untuk Sekolah

Dapat dimanfaatkan guru lain sebagai bahan acuan untuk memperbaiki teknik pengajarannya sehingga dapat meningkatkan kualitas belajar biologi disekolah.


(4)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan penelitian tentang pembelajaran biologi yang menggunakan metode problem solving dikelas X-1 SMA Negeri 1 Besitang T.P. 2014/2015, maka diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Berdasarkan hasil evaluasi yang diberikan kepada 36 orang, tingkat penguasaan siswa tergolong tinggi. Tingkat penguasaan siswa yang diperoleh sebagai berikut: 6 orang (16,6%) siswa yang tingkat penguasaannya sangat tinggi, 7 orang (19,4 %) dengan tingkat penguasaan tinggi, 20 orang (55,5 %) siswa dengan tingkat penguasaan sedang dan 3 orang siswa (8,3 %) dengan tingkat penguasaan rendah.

2. Ketercapaian indikator sudah tercapai sebab yang tercapai 80% dan yang tidak tercapai 20%.

3. Aktivitas guru selama pembelajaran, termasuk dalam kategori baik dan berjalan dengan lancar, dimana aktivitas berpusat pada siswa. Aktivitas guru mengalami penurunan, sebanding dengan peningkatan aktivitas siswa, baik dari segi ranah afektif maupun psikomorik. Hal ini menandakan bahwa metode problem solving dapat meningkatkan aktivitas siswa.

4. Aktivitas siswa selama pembelajaran termasuk dalam kategori baik, dimana aktivitas siswa semakin meningkat dengan nilai rata-rata 3,64. Aktivitas siswa ranah afektif diperoleh 3,71 pada pertemuan I dan 3,73 pada pertemuan II. Aktifitas siswa ranah psikomotorik diperoleh 3,76 pada pertemuan I dan 3,79 pada pertemuan II. Aktivitas kerja ilmiah siswa menggunakan metode problem solving diperoleh 3,40 pada pertemuan I dan 3,51 pada pertemuan II.


(5)

5.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan, maka sebagai tindak lanjut dari hasil penelitian ini di sarankan beberapa hal sebagai berikut :

1. Hendaknya dalam mengajarkan biologi, guru tidak hanya sekedar menyampaikan konsep-konsep biologi kepada siswa, namun diharapkan dapat merancang dan mengembangkan suatu metode pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa untuk belajar dan melatih kemampuan siswa dalam memecahkan masalah, dan disarankan agar guru dapat menerapkan metode pembelajaran problem solving yang memungkinkan setiap siswa untuk aktif berdiskusi dan terampil dalam memecahkan masalah-masalah yang dihadapkan kepada mereka.

2. Hendaknya bagi guru yang ingin menerapkan metode problem solving, disarankan agar dapat merencanakan dengan baik langkah-langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan sehingga memungkinkan siswa aktif, kritis dan kreatif dalam memecahkan masalah yang dihadapkan kepada mereka mulai dari memahami masalah, merumuskan hipotesis, mengumpulkan data, membuktikan hipotesis, menentukan pilihan penyelesaian masalah yang tepat hingga mengevaluasi keberhasilan strategi agar diperoleh kesimpulan yang tepat.

3. Kepada para siswa diharapkan untuk selalu aktif dalam proses belajar mengajar di kelas baik secara individual maupun secara kelompok, dan disarankan untuk tidak takut atau malu bertanya kepada guru jika ada hal-hal yang masih kurang dipahami.

4. Bagi mahasiswa calon guru diharapkan menggunakan metode pembelajaran pemecahan masalah (problem solving) dalam pembelajaran tertentu sehingga proses belajar mengajar menjadi lebih bervariasi.


(6)

RIWAYAT HIDUP

Desi Crisandi dilahirkan di Besitang Kab.Langkat, pada tanggal 25 Agustus 1992. Ayah bernama Indarto dan Ibu Meliati Simbolon, dan merupakan anak kedua dari enam bersaudara. Pada tahun 1997, penulis masuk Taman Kanak- Kanak (TK) Raja Garuda Mas (RGM) Besitang, dan lulus pada tahun 1998. Pada tahun 1998 penulis melanjutkan sekolah di Madrasah Ibtidayah Negeri (MIN) Besitang, dan lulus pada tahun 2004. Pada tahun 2004, penulis melanjutkan sekolah di Madrasah Tsanawiyah Negeri Besitang (MTSn), dan lulus pada tahun 2007. Pada tahun 2007 penulis melanjutkan sekolah di SMA Negeri 1 Besitang, dan lulus 2010. Pada tahun 2010 penulis diterima di Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.


Dokumen yang terkait

PENINGKATAN PRESTASI DAN AKTIFITAS BELAJAR BIOLOGI MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF (MODEL STAD) PADA MATERI VIRUS DI KELAS X SMA NEGERI 1 SUMENEP

0 8 1

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF KANCING GEMERINCING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 4 BANDAR LAMPUNG

2 10 41

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF KANCING GEMERINCING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 4 BANDAR LAMPUNG

0 4 10

MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING PADA MATERI POKOK KESETIMBANGAN KIMIA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA

0 16 57

STUDI KOMPARATIF HASIL BELAJAR EKONOMI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING DAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING DENGAN MEMPERHATIKAN SIKAP SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN EKONOMI PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 13 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2

0 2 108

STUDI KOMPARATIF HASIL BELAJAR EKONOMI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING DAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING DENGAN MEMPERHATIKAN SIKAP SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN EKONOMI PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 13 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2

0 5 107

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 GEDONG TATAAN TAHUN PELAJARAN 2013-2014

1 25 186

MPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA PEMBELAJARAN SEJARAH DI SMA NEGERI 1 GODONG

0 33 163

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TERHADAP HASIL PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWAKELAS X SMA NEGERI 6 LUBUKLINGGAU

0 0 9

RESPON SISWA TERHADAP MEDIA PEMBELAJARAN KOMIK PADA MATERI EKOLOGI DI KELAS X SMA

0 3 10