PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE DENGAN MENGGUNAKAN PETA PIKIRAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMU PADA POKOK BAHASAN STRUKTUR ATOM.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN
THINK PAIR SHARE
DENGAN MENGGUNAKAN PETA PIKIRAN TERHADAP
HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMU PADA
POKOK BAHASAN STRUKTUR ATOM
Oleh :
Helena Lusianna Siahaan NIM 409631005
Program Studi Pendidikan Kimia
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memeperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
(2)
(3)
iii
PENGARUH MODEL PEMBELAJARANTHINK PAIR SHARE DENGAN
MENGGUNAKAN PETA PIKIRAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMU PADA POKOK BAHASAN
STRUKTUR ATOM
Helena Lusianna Siahaan (NIM 409631005) ABSTRACT
This research aim to show the learning outcome of students of class X high school on the subject of atomic structure was taught to think pair share learning model by using mind map was higher than the learning outcome of students who was taught using the conventional. The samples are students from two class X in SMA Negeri 9 Medan where each class consist of 38 students which one for control class with conventional method and the other class for experiment class with learning model TPS and using mind map. This research using objective instrument test. Before testing the hypothesis first tested for normality and homogeneity. From the tests that the samples obtained were normally distributed and homogeneous. Results of research was conducted in SMU Negeri 9 Medan obtaining the average learning outcome of students who was taught by TPS learning model using a mind map (X = 66.95 ± 6.49) was higher than the learning outcome of students was taught by conventional methods ( X = 63.58 ± 6.82). The hypothesis in this research was tested using t-test on the right, with the hypothesis testing results obtaining thitung = 2.203 and ttable = 1.668 atα = 0.05 level. This means there is the influence of the learning model TPS using mind map to student learning outcome.
(4)
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Yesus Kristus, atas segala rahmat dan berkatNya yang memberikan kesehatan dan hikmat kepada penulis sehingga penelitian dan skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
Skripsi berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Think Pair Share Dengan Menggunakan Peta Pikiran Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X SMU Pada Pokok Bahasan Struktur Atom”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unimed.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Drs. Bajoka Nainggolan, M.S, sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran – saran kepada penulis sejak awal penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Ibu Dra. Ida Duma Riris, M.Si, Bapak Drs. Jasmidi M.Si, Bapak Dr. Marham Sitorus, M.Si, yang telah memberikan masukan dan saran – saran mulai dari rencana penelitian sampai selesai penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih disampaikan kepada Bapak Drs. Jamalum Purba, M.Si selaku dosen pembimbing akademik dan kepada seluruh Bapak dan Ibu Dosen beserta Staf Pegawai Jurusan Kimia FMIPA Unimed yang sudah membantu penulis. Penghargaan juga disampaikan kepada Kepala Sekolah SMUN 9 Medan dan Bapak Guru Kimia yang telah membantu selama penelitian ini. Teristimewa penulis mengucapkan terima kasih kepada kedua orangtua penulis yang selalu mendukung penulis baik secara moril maupun materi.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.
Medan, Januari 2013 Penulis,
(5)
(6)
DAFTAR ISI
Halaman
Lembaran Pengesahan i
Riwayat Hidup ii
Abstract iii
Kata Pengantar iv
Daftar Isi v
Daftar Gambar viii
Daftar Tabel ix
Daftar Lampiran x
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang Masalah 1
1.2. Ruang Lingkup 3
1.3. Rumusan Masalah 4
1.4. Batasan Masalah 4
1.5. Tujuan Penelitian 4
1.6. Manfaat Penelitian 5 1.7. Definisi Operasional 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6 2.1. Model Pembelajaran 6 2.1.1. Pengertian Model Pembelajaran 6 2.1.2. Berpikir, Berpasangan, Berbagi (Think Pair Share) 7
2.2. Hasil Belajar 7
2.3. Media Pembelajaran 9 2.3.1. Media Peta Pikiran 9
2.4. Struktur Atom 11
2.4.1. Perkembangan Teori Atom 11 2.4.1.1. Teori Atom Dalton 11 2.4.1.2. Teori Atom Thomson 12
(7)
vi
2.4.1.3. Teori Atom Rutherford 13 2.4.1.4. Teori Atom Niels Bohr 14 2.4.1.5. Teori Atom Modern 15 2.4.2. Partikel Penyusun Inti Atom 15
2.4.2.1. Proton 15
2.4.2.2. Neutron 16
2.4.3. Susunan Atom 17
2.4.4. Konfigurasi Elektron 18 2.5. Kerangka Berpikir 18
2.6. Hipotesis 19
BAB III METODE PENELITIAN 20 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 20 3.2. Populasi dan Sampel 20 3.2.1. Populasi Penelitian 20 3.2.2. Sampel Penelitian 20 3.3. Variabel dan Instrumen Penelitian 21 3.3.1. Variabel Penelitian 21 3.3.1.1. Variabel Bebas 21 3.3.1.2. Variabel Terikat 21 3.3.1.3. Variabel Terkontrol 21 3.3.2. Instrumen Penelitian 21 3.4. Rancangan Penelitian 23 3.5. Prosedur Penelitian 24 3.6. Desain Penelitian 25 3.7. Alat Pengumpul Data 26 3.8. Teknik Analisis Data 28
3.8.1. Uji Normalitas 28
3.8.2. Uji Homogenitas 28
3.8.3. Uji Hipotesis 28
(8)
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 30
4.1. Deskripsi Data 30
4.1.1. Validitas Tes 30
4.1.2. Reliabilitas Tes 31 4.1.3. Tingkat Kesukaran Soal 31
4.1.4. Daya Pembeda 31
4.2. Analisis Data 31
4.2.1. Uji Normalitas 32
4.2.2. Uji Homogenitas 33
4.2.3. Uji Hipotesis 33
4.2.4. Persen Peningkatan Hasil Belajar 34
4.3. Pembahasan 34
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 36
5.1. Kesimpulan 36
5.2. Saran 36
(9)
ix
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 3.1. Jadwal penelitian di kelas X SMUN 9 Medan 20 Tabel 3.2. Kisi – kisi instrumen penelitian 21 Tabel 3.3. Rancangan penelitian 23 Tabel 4.1. Data perolehan nilai kelas eksperimen 31 Tabel 4.2. Data perolehan nilai kelas kontrol 32 Tabel 4.3. Pengujian normalitas data penelitian 32 Tabel 4.4. Pengujian homogenitas data penelitian 33
(10)
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 2.1. Model atom Dalton 12 Gambar 2.2. Model atom Thomson 13 Gambar 2.3. Percobaan Rutherford 13 Gambar 2.4. Model atom Rutherford 14 Gambar 2.5. Model atom Niels Bohr 14 Gambar 2.6. Model atom modern 15 Gambar 2.7. Tabung sinar terusan 16 Gambar 3.1. Desain penelitian 25
(11)
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 39 Lampiran 2. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian 48 Lampiran 3. Instrumen Uji Coba 50 Lampiran 4. Kunci Jawaban Instrumen Uji Coba 57 Lampiran 5. Lembar Kegiatan Kelas Eksperimen Dan Kontrol 62 Lampiran 6. Kunci Jawaban Lembar Kegiatan 63 Lampiran 7. Peta Pikiran 65 Lampiran 8. Perhitungan Validitas Tes 66 Lampiran 9. Tabel Validitas Tes 69 Lampiran 10. Perhitungan Reliabilitas Tes 70 Lampiran 11. Tabel Reliabilitas Tes 71 Lampiran 12. Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal 72 Lampiran 13. Tabel Tingkat Kesukaran Soal 74 Lampiran 14. Perhitungan Daya Pembeda 75 Lampiran 15. Tabel Daya Pembeda 77 Lampiran 16. Instrumen Penelitian 78 Lampiran 17. Kunci Jawaban Instrumen Penelitian 82 Lampiran 18. Deskripsi Data Tes Hasil Belajar Siswa 85 Lampiran 19. Tabulasi Tes Hasil Belajar Untuk Kedua Sampel 95 Lampiran 20. Perhitungan Uji Normalitas 99 Lampiran 21. Perhitungan Uji Homogenitas 103 Lampiran 22. Pengujian Hipotesis 106 Lampiran 23. Perhitungan Persen Peningkatan Hasil Belajar 108 Lampiran 24. Data Gain (Peningkatan) Prestasi Belajar Siswa 110 Lampiran 25. Dokumentasi Penelitian 112 Lampiran 26. Tabel Nilai – Nilai Chi Kuadrat 118 Lampiran 27. Tabel Nilai – Nilai Distribusi F (Tabel F) 119 Lampiran 28. Tabel Nilai – Nilai Dalam Distribusi-t (Tabel t) 122 Lampiran 29. Tabel Nilai – Nilai r – Product Moment 123
(12)
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan sarana utama dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Kegiatan belajar mengajar diselenggarakan secara formal di sekolah. Proses pembelajaran yang berlangsung di sekolah diharapkan mampu menghasilkan kualitas lulusan yang merupakan output dari proses pendidikan. Sehingga siswa yang menamatkan studinya mempunyai ilmu dan keterampilan yang dapat diteruskan ke jenjang yang lebih tinggi (Tumangger dan Silitonga, 2010).
Pengalaman pendidikan yang sering dihadapi oleh guru-guru kimia di sekolah menengah umum adalah bahwa kebanyakan siswa menganggap mata pelajaran kimia sebagai mata pelajaran sulit, sehingga siswa sudah terlebih dahulu merasa kurang mampu untuk mempelajari (Situmorang, dkk. 2001). Hal ini mungkin disebabkan oleh penyajian materi kimia kurang menarik dan membosankan, akhirnya terkesan ‘angker’, sulit dan menakutkan bagi siswa, akibatnya banyak siswa SMU yang kurang menguasai konsep-konsep dasar pelajaran kimia. Sebagai akibat dari merasa sulit tersebut maka pelajaran kimia menjadi tidak menarik lagi bagi kebanyakan siswa SMU. Faktor lain yang diduga menjadi penyebab kurangnya penguasaan materi pelajaran kimia di SMU diantaranya (1) siswa sering belajar dengan cara menghafal tanpa membentuk pengertian terhadap materi yang dipelajari, (2) materi yang diajarkan mengambang sehingga siswa tidak dapat menemukan ‘kunci’ untuk mengerti materi yang dipelajari, (3) menurut Lynch dan Water, guru kurang berhasil menyampaikan ‘konsep’ untuk menguasai materi yang diajarkan (Situmorang, dkk. 2001). Namun pada kenyataannya, berdasarkan hasil pengalaman mengajar pada saat melaksanakan PPL diperoleh siswa sering tidak berminat terhadap pelajaran kimia yang disampaikan. Hal ini dapat dilihat dari sikap siswa menerima pelajaran. Beberapa diantaranya adalah kebiasaan siswa berbicara di dalam kelas pada saat guru menerangkan, siswa tidak memperhatikan guru saat menerangkan di depan kelas
(13)
2
dan siswa sering permisi pada saat pelajaran sedang berlangsung, akibatnya hasil belajar siswa rendah.
Salah satu materi pelajaran kimia yang dianggap oleh siswa memiliki konsep yang banyak menimbulkan kesulitan diantaranya pokok bahasan struktur atom. Kesulitan dalam pemahaman pokok bahasan struktur atom kemungkinan terjadi karena kesulitan dalam memahami keberadaan materi tersebut tanpa mengalami secara langsung, siswa kurang mampu dalam memahami penyusunan elektron (konfigurasi elektron) ataupun kedudukan elektron dalam kulit-kulit (tingkat-tingkat energi), siswa juga kurang mampu dalam mengingat nomor atom suatu unsur sehingga kesulitan dalam penentuan konfigurasi elektron.
Untuk membangkitkan motivasi siswa dalam proses belajar agar dapat menerima, menguasai dan lebih-lebih mengembangkan bahan pelajaran itu, maka cara-cara mengajar serta cara belajar haruslah setepat-tepatnya dan seefesien serta seefektif mungkin. Dari uraian diatas jelaslah bahwa model pembelajaran juga mempengaruhi belajar. Guru biasa mengajar dengan metode ceramah saja. Siswa menjadi bosan, mengantuk, pasif, dan hanya mencatat saja. Guru yang progresif berani mencoba model-model pembelajaran yang baru, yang dapat membantu meningkatkan kegiatan belajar mengajar, dan meningkatkan motivasi siswa untuk belajar (Slameto, 2010).
Model pembelajaran think pair share adalah jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dimana memberi siswa lebih banyak waktu berpikir untuk mengutarakan pendapat dan juga belajar menghargai pendapat orang lain. Penerapan model pembelajaran ini dimulai dari teknik berpikir tentang materi atau permasalahan yang disampaikan guru, meminta siswa untuk berpasangan dan mendiskusikan masalah tersebut dengan pasangannya. Selanjutnya siswa tersebut bersama dengan kelompoknya membagikannya dengan teman satu kelasnya sehingga selain siswa sendiri mengerti akan materi yang diajarkan, siswa tersebut juga bisa membantu temannya dalam mempelajari materi yang diajarkan guru.
Penelitian tentang model pembelajaran think pair share sebelumnya telah banyak dilakukan seperti penelitian yang dilakukan oleh Sustri Tambunan
(14)
bertujuan untuk mengetahui efektifitas pembelajaran think pair share dalam meningkatkan hasil belajar kimia pada pokok bahasan struktur atom diperoleh thitung > ttabel (3,516>1,994), penelitian yang dilakukan oleh Evawati Nababan tentang pengaruh model pembelajaranthink pair sharedengan menggunakan peta konsep plus pada termokimia diperoleh thitung > ttabel (3,23>1,67), dan penelitian yang dilakukan oleh Rizki Kholilah Lubis yang menerapkan pembelajaran think pair share menggunakan media kartu kata pada hidrokarbon diperoleh rata-rata hasil belajar media kartu kata dengan model pembelajaran think pair share
sebesar 72 dan hasil belajar menggunakan media kartu kata tanpa model pembelajaranthink pair sharesebesar 64,42.
Peneliti juga menggunakan peta pikiran sebagai alat bantu belajar pada pengajaran struktur atom agar lebih memudahkan siswa dalam menerima pelajaran yang diberikan oleh gurunya dan juga memberikan kemudahan bagi guru dalam memberikan pelajaran kepada siswanya, dimana konsep pelajaran struktur atom yang demikian banyak akan lebih mudah untuk dijelaskan ketika guru menggunakan peta pikiran. Peta pikiran adalah cara yang efektif dan efesien untuk memasukkan, menyimpan dan mengeluarkan ide-ide (pikiran) sehingga memudahkan siswa mengingat pelajarannya yang dicatat dalam bentuk diagram.
Dari uraian diatas, peneliti tertarik untuk mengetahui “Pengaruh Model Pembelajaran Think Pair Share Dengan Menggunakan Peta Pikiran Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X SMU Pada Pokok Bahasan Struktur Atom” dengan harapan hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan yang berarti bagi para guru kimia untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
1.2. Ruang Lingkup
Ruang lingkup penelitian adalah pengaruh model pembelajaran think pair share dengan menggunakan peta pikiran terhadap hasil belajar siswa kelas X SMU pada pokok bahasan struktur atom. Dalam penelitian ini digunakan rancangan pengajaran/perlakuan pada kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran think pair share dan peta pikiran serta pada kelas kontrol yang hanya menggunakan metode konvensional ceramah. Penelitian dilakukan di SMUN 9 Medan yang melibatkan peneliti sebagai pengajar pokok bahasan
(15)
4
struktur atom dan siswa kelas X yang mengikuti mata pelajaran kimia pada semester ganjil tahun ajaran 2012/2013.
1.3. Rumusan Masalah
Untuk memberikan arahan yang dapat digunakan sebagai acuhan dalam penelitian maka dibuat perumusan masalah sebagai berikut:
Apakah hasil belajar siswa kelas X SMU pada pokok bahasan struktur atom yang diajarkan dengan model pembelajaranthink pair sharedengan menggunakan peta pikiran lebih tinggi dari hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan konvensional?
1.4.Batasan Masalah
Dari latar belakang masalah, maka batasan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Model pembelajaran yang digunakan adalah model think pair share dengan menggunakan peta pikiran.
2. Pokok bahasan yang diajarkan adalah struktur atom.
1.5. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas X SMU pada pokok bahasan struktur atom yang diajarkan dengan model pembelajaranthink pair sharedengan menggunakan peta pikiran lebih tinggi dari hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan konvensional.
1.6. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini secara umum dijabarkan sebagai berikut:
1. Memberi informasi dan bahan pertimbangan kepada guru mata pelajaran kimia tentang alternatif model pembelajaran dan media dalam upaya peningkatan hasil belajar kimia siswa di SMU.
2. Meningkatkan ketertarikan siswa terhadap pelajaran kimia dalam model pembelajaran TPS (think pairshare) dengan menggunakan media peta pikiran dan merangsang siswa untuk lebih memahami konsep - konsep kimia.
(16)
3. Sebagai bahan informasi bagi peneliti lain untuk dapat mengembangkan penelitian selanjutnya tentang model pembelajaran TPS (think pair share) dengan menggunakan media peta pikiran.
1.7.Definisi Operasional
Agar tidak terjadi kesalahpahaman istilah, maka perlu diberikan definisi operasional istilah-istilah sebagai berikut:
1. Model pembelajaran think pair share adalah model pembelajaran kooperatif yang diterapkan untuk melatih siswa berpikir, berpasangan, dan berbagi tentang materi pelajaran struktur atom di kelas X SMU Negeri 9 Medan.
2. Peta pikiran adalah diagram yang menggunakan garis besar dari kategori utama dan ide-ide (pikiran) kecil yang digambarkan sebagai cabang dari cabang pikiran yang lebih besar.
3. Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah dia menerima pengalaman belajar tentang struktur atom.
4. Struktur atom adalah gambaran mengenai susunan partikel-partikel dasar penyusun suatu atom.
(17)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data maka kesimpulannya adalah hasil belajar siswa kelas X SMU pada pokok bahasan struktur atom yang diajarkan dengan model pembelajaranthink pair share dengan menggunakan peta pikiran lebih tinggi dari hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan konvensional. Hal ini dapat dilihat dari harga thitung = 2,203 > ttabel= 1,668 yang berada didaerah kritis (daerah penolakan Ho) sehingga Ha diterima yang artinya model pembelajaran think pair share dengan menggunakan peta pikiran berpengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas X SMU pada pokok bahasan struktur atom. Dimana hasil pretest menunjukkan bahwa rata-rata nilai kelas eksperimen sebesar 27,58 dan postest sebesar 66,95 dengan persen peningkatan sebesar 54,4% sedangkan rata – rata nilaipretest kelas kontrol sebesar 23,16 dan
postest sebesar 63,58 dengan persen peningkatan sebesar 52,8%. Maka selisih persen peningkatan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol sebesar 1,6%.
5.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut:
1. Kepada guru kimia dapat menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TPS dengan menggunakan peta pikiran untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Bagi guru kimia tidak hanya menguasai bahan ajar tetapi berkenan mencoba mengajarkan pokok bahasan yang berbeda dengan menggunakan model kooperatif tipe TPS dan media peta pikiran yang tujuannya untuk meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa.
3. Perlu dilakukan penelitian lanjutan supaya digunakan sebagai langkah dalam meningkatkan mutu pendidikan khususnya dalam bidang studi kimia.
(18)
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S., (2009), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Edisi Revisi, Bumi Aksara, Jakarta
Buzan, T., (2005), Mind Map Untuk Meningkatkan Kreativitas, Cetakan Ketiga, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
Harjanto, (2003), Perencanaan Pengajaran, Cetakan Ketiga, Rineka Cipta, Jakarta
Lubis, R. K., (2011), Penerapan Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share Menggunakan Media Kartu Kata Pada Hidrokarbon, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan
Nababan, E., (2011),Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share (TPS) Dengan Menggunakan Peta Konsep Plus Pada Termokimia, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan
Purba, M., (2007),Kimia Untuk SMA Kelas X, Erlangga, Jakarta
Sadiman, A. S., Rahardjo, R., Haryono, A., dan Rahardjito, C. A. S., (1984),
Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, Dan Pemanfaatannya,
Edisi 1, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta
Sanjaya, W., (2008), Perencanaan Dan Desain Sistem Pembelajaran, Edisi Pertama,Cetakan ke-2, Kencana Prenada Media Group, Jakarta
Silitonga, P., M., (2010),Statistik Teori Dan Aplikasi Dalam Penelitian, FMIPA, Unimed, Medan
Situmorang, M., Purba, J., dan Tambunan, M. M., (2001), Efektivitas Media Diagram Pada Pengajaran Kimia Di Sekolah Menengah Umum, Jurnal Penelitian Bidang Pendidikan,8:20-27
Slameto, (2010), Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, Ed. Rev,
Cet. 5, Rineka Cipta, Jakarta
Sudjana, N., (1989), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung
Suprijono, A., (2009),Cooperative Learning Teori Dan Aplikasi Paikem,Cet. I, Pustaka Pelajar, Yogyakarta
Tambunan, S., (2011), Efektifitas Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS (Think Pair Share) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Pada Pokok Bahasan
(19)
38
Struktur Atom Di Kelas XI SMA Negeri 18 Medan TA 2010/2011, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan
Trianto, (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Edisi Pertama,Cetakan ke-4, Kencana Prenada Media Group, Jakarta
Tumangger, M. D., dan Silitonga, P. M., (2010), Pengaruh Asal Sekolah Dan Jenis Media Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa SMA Kelas X Pada Pokok Bahasan Struktur Atom, Jurnal Pendidikan Kimia,
2:53-56
http://kantiti0710.blog.uns.ac.id/2010/12/metode-mind-mapping-peta-pikiran/ http://edukasi.kompasiana.com/2010/02/17/peta-pikiran/
(1)
3
bertujuan untuk mengetahui efektifitas pembelajaran think pair share dalam meningkatkan hasil belajar kimia pada pokok bahasan struktur atom diperoleh thitung > ttabel (3,516>1,994), penelitian yang dilakukan oleh Evawati Nababan tentang pengaruh model pembelajaranthink pair sharedengan menggunakan peta konsep plus pada termokimia diperoleh thitung > ttabel (3,23>1,67), dan penelitian yang dilakukan oleh Rizki Kholilah Lubis yang menerapkan pembelajaran think pair share menggunakan media kartu kata pada hidrokarbon diperoleh rata-rata hasil belajar media kartu kata dengan model pembelajaran think pair share sebesar 72 dan hasil belajar menggunakan media kartu kata tanpa model pembelajaranthink pair sharesebesar 64,42.
Peneliti juga menggunakan peta pikiran sebagai alat bantu belajar pada pengajaran struktur atom agar lebih memudahkan siswa dalam menerima pelajaran yang diberikan oleh gurunya dan juga memberikan kemudahan bagi guru dalam memberikan pelajaran kepada siswanya, dimana konsep pelajaran struktur atom yang demikian banyak akan lebih mudah untuk dijelaskan ketika guru menggunakan peta pikiran. Peta pikiran adalah cara yang efektif dan efesien untuk memasukkan, menyimpan dan mengeluarkan ide-ide (pikiran) sehingga memudahkan siswa mengingat pelajarannya yang dicatat dalam bentuk diagram.
Dari uraian diatas, peneliti tertarik untuk mengetahui “Pengaruh Model Pembelajaran Think Pair Share Dengan Menggunakan Peta Pikiran Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X SMU Pada Pokok Bahasan Struktur Atom” dengan harapan hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan yang berarti bagi para guru kimia untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
1.2. Ruang Lingkup
Ruang lingkup penelitian adalah pengaruh model pembelajaran think pair share dengan menggunakan peta pikiran terhadap hasil belajar siswa kelas X SMU pada pokok bahasan struktur atom. Dalam penelitian ini digunakan rancangan pengajaran/perlakuan pada kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran think pair share dan peta pikiran serta pada kelas kontrol yang hanya menggunakan metode konvensional ceramah. Penelitian dilakukan di SMUN 9 Medan yang melibatkan peneliti sebagai pengajar pokok bahasan
(2)
4
struktur atom dan siswa kelas X yang mengikuti mata pelajaran kimia pada semester ganjil tahun ajaran 2012/2013.
1.3. Rumusan Masalah
Untuk memberikan arahan yang dapat digunakan sebagai acuhan dalam penelitian maka dibuat perumusan masalah sebagai berikut:
Apakah hasil belajar siswa kelas X SMU pada pokok bahasan struktur atom yang diajarkan dengan model pembelajaranthink pair sharedengan menggunakan peta pikiran lebih tinggi dari hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan konvensional?
1.4.Batasan Masalah
Dari latar belakang masalah, maka batasan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Model pembelajaran yang digunakan adalah model think pair share dengan menggunakan peta pikiran.
2. Pokok bahasan yang diajarkan adalah struktur atom.
1.5. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas X SMU pada pokok bahasan struktur atom yang diajarkan dengan model pembelajaranthink pair sharedengan menggunakan peta pikiran lebih tinggi dari hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan konvensional.
1.6. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini secara umum dijabarkan sebagai berikut:
1. Memberi informasi dan bahan pertimbangan kepada guru mata pelajaran kimia tentang alternatif model pembelajaran dan media dalam upaya peningkatan hasil belajar kimia siswa di SMU.
2. Meningkatkan ketertarikan siswa terhadap pelajaran kimia dalam model pembelajaran TPS (think pairshare) dengan menggunakan media peta pikiran dan merangsang siswa untuk lebih memahami konsep - konsep kimia.
(3)
5
3. Sebagai bahan informasi bagi peneliti lain untuk dapat mengembangkan penelitian selanjutnya tentang model pembelajaran TPS (think pair share) dengan menggunakan media peta pikiran.
1.7.Definisi Operasional
Agar tidak terjadi kesalahpahaman istilah, maka perlu diberikan definisi operasional istilah-istilah sebagai berikut:
1. Model pembelajaran think pair share adalah model pembelajaran kooperatif yang diterapkan untuk melatih siswa berpikir, berpasangan, dan berbagi tentang materi pelajaran struktur atom di kelas X SMU Negeri 9 Medan.
2. Peta pikiran adalah diagram yang menggunakan garis besar dari kategori utama dan ide-ide (pikiran) kecil yang digambarkan sebagai cabang dari cabang pikiran yang lebih besar.
3. Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah dia menerima pengalaman belajar tentang struktur atom.
4. Struktur atom adalah gambaran mengenai susunan partikel-partikel dasar penyusun suatu atom.
(4)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data maka kesimpulannya adalah hasil belajar siswa kelas X SMU pada pokok bahasan struktur atom yang diajarkan dengan model pembelajaranthink pair share dengan menggunakan peta pikiran lebih tinggi dari hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan konvensional. Hal ini dapat dilihat dari harga thitung = 2,203 > ttabel= 1,668 yang berada didaerah kritis (daerah penolakan Ho) sehingga Ha diterima yang artinya model pembelajaran think pair share dengan menggunakan peta pikiran berpengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas X SMU pada pokok bahasan struktur atom. Dimana hasil pretest menunjukkan bahwa rata-rata nilai kelas eksperimen sebesar 27,58 dan postest sebesar 66,95 dengan persen peningkatan sebesar 54,4% sedangkan rata – rata nilaipretest kelas kontrol sebesar 23,16 dan postest sebesar 63,58 dengan persen peningkatan sebesar 52,8%. Maka selisih persen peningkatan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol sebesar 1,6%.
5.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut:
1. Kepada guru kimia dapat menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TPS dengan menggunakan peta pikiran untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Bagi guru kimia tidak hanya menguasai bahan ajar tetapi berkenan mencoba mengajarkan pokok bahasan yang berbeda dengan menggunakan model kooperatif tipe TPS dan media peta pikiran yang tujuannya untuk meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa.
3. Perlu dilakukan penelitian lanjutan supaya digunakan sebagai langkah dalam meningkatkan mutu pendidikan khususnya dalam bidang studi kimia.
(5)
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S., (2009), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Edisi Revisi, Bumi Aksara, Jakarta
Buzan, T., (2005), Mind Map Untuk Meningkatkan Kreativitas, Cetakan Ketiga, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
Harjanto, (2003), Perencanaan Pengajaran, Cetakan Ketiga, Rineka Cipta, Jakarta
Lubis, R. K., (2011), Penerapan Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share Menggunakan Media Kartu Kata Pada Hidrokarbon, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan
Nababan, E., (2011),Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share (TPS) Dengan Menggunakan Peta Konsep Plus Pada Termokimia, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan
Purba, M., (2007),Kimia Untuk SMA Kelas X, Erlangga, Jakarta
Sadiman, A. S., Rahardjo, R., Haryono, A., dan Rahardjito, C. A. S., (1984), Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, Dan Pemanfaatannya, Edisi 1, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta
Sanjaya, W., (2008), Perencanaan Dan Desain Sistem Pembelajaran, Edisi Pertama,Cetakan ke-2, Kencana Prenada Media Group, Jakarta
Silitonga, P., M., (2010),Statistik Teori Dan Aplikasi Dalam Penelitian, FMIPA, Unimed, Medan
Situmorang, M., Purba, J., dan Tambunan, M. M., (2001), Efektivitas Media Diagram Pada Pengajaran Kimia Di Sekolah Menengah Umum, Jurnal Penelitian Bidang Pendidikan,8:20-27
Slameto, (2010), Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, Ed. Rev, Cet. 5, Rineka Cipta, Jakarta
Sudjana, N., (1989), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung
Suprijono, A., (2009),Cooperative Learning Teori Dan Aplikasi Paikem,Cet. I, Pustaka Pelajar, Yogyakarta
Tambunan, S., (2011), Efektifitas Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS (Think Pair Share) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Pada Pokok Bahasan
(6)
38
Struktur Atom Di Kelas XI SMA Negeri 18 Medan TA 2010/2011, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan
Trianto, (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Edisi Pertama,Cetakan ke-4, Kencana Prenada Media Group, Jakarta
Tumangger, M. D., dan Silitonga, P. M., (2010), Pengaruh Asal Sekolah Dan Jenis Media Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa SMA Kelas X Pada Pokok Bahasan Struktur Atom, Jurnal Pendidikan Kimia,
2:53-56
http://kantiti0710.blog.uns.ac.id/2010/12/metode-mind-mapping-peta-pikiran/ http://edukasi.kompasiana.com/2010/02/17/peta-pikiran/