MENINGKATKAN KREATIVITAS BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS IV SD NEGERI 101875 BATANG KUIS T.A 2012/2013.

(1)

LEMBAR PERSETUJUAN

Skripsi Diajukan Oleh: YUSNITA SARI

109111066

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Jurusan Pendidikan Prasekolah dan Sekolah Dasar

Skripsi ini Telah Diuji dan Dinyatakan Telah Memenuhi Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Medan, Juli 2013 Menyetujui

Dosen Pembimbing Skripsi

Dr. Naeklan Simbolon, M.Pd NIP. 19570425 198203 2 001

Mengetahui Ketua Jurusan PPSD

Drs. Khairul Anwar, M.Pd NIP. 19580709 198501 1001


(2)

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi ini Diajukan Oleh:

YUSNITA SARI NIM. 109111066

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Jurusan Pendidikan Prasekolah dan Sekolah Dasar

Telah Dipertahankan dalam Ujian Skripsi pada Tanggal 04 Juli 2013 dan Dinyatakan Telah Memenuhi Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana

Pendidikan

Medan, Juli 2013

Panitia Ujian Ketua, Sekretaris,

Drs. Nasrun, MS Drs. Khairul Anwar, M.Pd NIP. 19570514 198403 1 001 NIP. 19580709 198501 1 001


(3)

LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI

Nama : Yusnita Sari

NIM : 109 111 066

Jurusan : PPSD

Program Studi : PGSD S-1

Judul : Meningkatkan Kreativitas Belajar Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Project Based Learning Pada Mata Pelajaran IPA Siswa Kelas IV SD Negeri 101875 Batang Kuis T.A 2012-2013.

Skripsi ini telah diuji dan dinyatakan telah memenuhi persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan.

No Nama Dosen Keterangan Tanda Tangan

1. Dr. Naeklan Simbolon, M.Pd Dosen Pembimbing

2. Drs. Ramli Sitorus, M.Ed Dosen Penguji I

3. Dra. Rusminah Kasmah, M.Pd Dosen Penguji II

4. Prof. Dr. Ibrahim Gultom. M.Pd

Dosen Penguji III


(4)

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas hidayah dan karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang merupakan salah satu syarat bagi penulis untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan PGSD S1 pada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

Selama dalam proses penyelesaian skripsi ini banyak kendala yang dihadapi penulis namun semua itu dapat diatasi karena bantuan yang tulus dari berbagai pihak terutama dosen pembimbing yang penuh perhatian dan kesabaran atas kekurangan penulis mengenai masalah penelitian.

Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan yang telah memberikan kesempatan kepada penulis melaksanakan studi di Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Drs. Nasrun, MS selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

3. Bapak Pembantu Dekan I, Bapak Pembantu Dekan II, dan Bapak Pembantu Dekan III Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

4. Bapak Drs. Khairul Anwar, M.Pd selaku Ketua Jurusan PGSD dan Bapak Drs.Ramli Sitorus, M.Ed selaku Sekretaris Jurusan PGSD.

5. Ibu Dr. Naeklan Simbolon, M.Pd selaku dosen pembimbing skripsi yang telah penuh kesabaran dan perhatian memberikan bimbingan, pengarahan, petunjuk demi terselesaikannya skripsi ini.


(5)

iii

6. Bapak Drs. Ramli Sitorus, M. Ed, Ibu Dra. Rusminah Kasmah, dan Bapak M.Pd, Prof. Dr. Ibrahim Gultom, M.Pd selaku dosen penguji yang telah banyak memberikan saran dan masukan kepada peneliti dalam penulisan skripsi ini.

7. Ibu Suherwati, S.Pd selaku Kepala Sekolah SD Negeri No. 101875 Batang Kuis yang telah memberikan izin pelaksanaan penelitian serta Bapak dan Ibu guru SD Negeri No. 101875 Batang Kuis yang telah banyak memberikan bantuan dan kerjasama selama penulis melakukan penelitian di sekolah tersebut.

8. Teristimewa penulis sampaikan terima kasih kepada Ayahanda Ahmad Thauhid, S.Pd dan Ibunda Hanizar dan abang tercinta Yusdali Umar, S.Pd beserta kakak Zulio Nora serta adikku Ahmad Tamrin.

9. Teman-teman kelas A reguler angkatan 2009 yang telah berbagi suka maupun duka bersama penulis selama mengikuti perkuliahan.

10. Dan terkhusus kepada sahabat-sahabat tercinta Rahmadi Fajar Syahputra, Emma Fahriza Lubis, Rahmadani Tanjung, Ririn Septyanti, Nurya Musfira, Ibrahim, Sahrin, dan M. Parwis Hasibuan yang telah banyak membantu dan memberikan motivasi demi terselesaikannya skripsi ini.


(6)

iv

Atas segala bantuan dan bimbingan yang telah penulis terima dari berbagai pihak, penulis mengucapkan banyak terima kasih. Semoga Tuhan Yang Maha Esa membalasnya. Akhir kata semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis serta dapat dijadikan sebagai sumbangan pemikiran dalam dunia pendidikan.

Medan, Juli 2013 Penulis

YUSNITA SARI NIM. 109111066


(7)

i ABSTRAK

YUSNITA SARI, 109111066, Meningkatkan Kreativitas Belajar Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Project Based Learning Pada Mata Pelajaran IPA Di Kelas IV SD Negeri 101875 Batang Kuis T.A 2012/2013, Skripsi, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan, 2013.

Masalah dalam penelitian ini adalah rendahnya kreativitas siswa kelas IV SD Negeri 101875 Batang Kuis pada mata pelajarn IPA materi pokok energi bunyi. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kreativitas belajar siswa dan untuk mengetahui perbedaan belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran project based learning dengan yang tidak menggunakan model pembelajaran project based learning pada pembelajaran IPA materi energi bunyi di kelas IV SD Negeri 101875 Batang Kuis. Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah penggunaan model pembelajaran Project Based Learning dapat meningkatkan kreativitas belajar siswa dalam materi pokok energi bunyi pada pelajaran IPA di kelas IV SD Negeri 101875 Batang kuis.

Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan jumlah subjek penelitian sebanyak 23 orang siswa kelas IV SD Negeri No.101875 Batang Kuis pada tahun ajaran 2012/2013, dimana kegiatan dilakukan saat pembelajaran IPA berlangsung. Untuk memperoleh data yang digunakan dalam penelitian ini penulis melakukan observasi. Adapun teknik analisa data dalam penelitian ini adalah deskripsi kualitatif yang dilihat dari berapa persen tingkat keberhasilan yang dicapai dan perubahan kreativitas belajar siswa saat proses pembelajaran.

Berdasarkan analisis data siklus I dianalisis terdapat 19 orang (82,6%) siswa yang kreativitasnya tergolong rendah dan 4 orang (17,4%) siswa yang kreativitasnya tergolong cukup. Dengan keberhasilan secara klasikal adalah 0%. Setelah pelaksanaan siklus II dengan menggunakan model pembelajaran project based learning diperoleh 4 orang (17,4%) siswa yang kreativitasnya tergolong cukup dan 19 orang (82,6%) siswa yang kreativitasnya tergolong tinggi. Dengan keberhasilan secara klasikal sebanyak 19 orang (82%). Dengan demikian maka dapat dikatakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran project based learning dapat meningkatkan kreativitas belajar siswa kelas IV SD Negeri 101875 Batang Kuis pada pelajaran IPA dalam materi energi bunyi. Disarankan kepada guru untuk menggunakan model pembelajaran project based learning dalam menyampaikan materi pada pelajaran IPA.


(8)

v DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR DIAGRAM ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 5

1.3 Batasan Masalah ... 5

1.4 Rumusan Masalah ... 6

1.5 Tujuan Penelitian ... 6

1.6 Manfaat penelitian ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 8

2.1 Kerangka Teoritis... 8

2.1.1 Pengertian Belajar ... 8

2.1.2 Pengertian Kreativitas ... 10

2.1.3 Ciri-ciri Kreativitas ... 13

2.1.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kreativitas ... 15

2.1.5 Model Pembelajaran ... 18 2.1.6 Pengertian Model Pembelajaran Project Based Learning . 19


(9)

vi

2.1.7 Langkah-langkah Model Pembelajaran PBL ... 21

2.1.8 Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran PBL ... 23

2.1.9 Hubungan Antara Kreativitas dan Model PBL ... 25

2.1.10 Hakikat Belajar IPA ... 26

2.1.11 Materi IPA ... 29

2.2 Kerangka Konseptual ... 31

2.3 Hipotesis Tindakan ... 34

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 35

3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian ... 35

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 35

3.3 Subjek dan Objek Penelitian ... 35

3.4 Defenisi Operasional Variabel ... 36

3.5 Desain penelitian ... 36

3.6 Prosedur Penelitian ... 38

3.7 Teknik Pengumpulan Data ... 42

3.8 Teknik Analisis Data... 43

3.9 Jadwal Penelitian ... 46

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 48

4.1 Hasil Penelitian ... 48

4.1.1 Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I ... 48

4.1.2 Deskripsi Hasil Penelitian Siklus II ... 59

4.2 Rekapitulasi Angka Kreativitas Siklus I dan II ... 71


(10)

vii

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 76

5.1 Kesimpulan ... 76

5.2 Saran ... 77


(11)

ix

DAFTAR TABEL

Halaman

Table 3.1 Jadwal Penelitian... 47

Tabel 4.1 Angka Kreativitas Siswa Pada Pertemuan Pertama Siklus I... 52

Tabel 4.2 Angka Kreativitas Siswa Pada Pertemuan Kedua Siklus I ... 54

Tabel 4.3 Persentase kreativitas Siswa Siklus I ... 56

Tabel 4.4 Rata-rata Kreativitas Siswa Pada Siklus I ... 57

Tabel 4.5 Angka Kreativitas Siswa Pada Pertemuan Pertama Siklus II ... 63

Tabel 4.6 Angka Kreativitas Siswa Pada Pertemuan Kedua Siklus II ... 66

Tabel 4.7 Persentase kreativitas Siswa Siklus II ... 67

Tabel 4.8 Rata-rata Kreativitas Siswa Pada Siklus II ... 68

Tabel 4.9 Rekapitulasi Angka Kreativitas Siswa Siklus I dan Siklus II ... 71

Tabel 4.10 Tabel Rata-rata kreativitas Belajar Siswa ... 72

Tabel 4.11 Tabel Persentase kreativitas Belajar Siswa secara klasikal ... 73


(12)

viii

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 3.1 Bagan Kerangka Konseptual ... 33 Gambar 3.2 Model Desain Penelitian Kemmis dan Taggart ... 37


(13)

x

DAFTAR DIAGRAM

Halaman

Diagram 4.1 Diagram Kreativitas Siswa pada Pertemuan 1 Siklus I ... 53

Diagram 4.2 Diagram Kreativitas Siswa pada Pertemuan 2 Siklus I ... 55

Diagram 4.3 Diagram Kreativitas Rata-rata Siswa Pada Siklus I ... 58

Diagram 4.4 Diagram Kreativitas Siswa pada Pertemuan 1 Siklus II ... 65

Diagram 4.5 Diagram Kreativitas Siswa pada Pertemuan 2 Siklus II ... 67

Diagram 4.6 Diagram Kreativitas Rata-rata Siswa pada Siklus II ... 70

Diagram 4.7 Diagram Rata-rata Kelas Siswa Siklus I dan Siklus II ... 73

Diagram 4.8 Diagram Persentase (%) Kreativitas Belajar Siswa Secara Klasikal ... 74


(14)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I- pertemuan 1 ... 80

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I- pertemuan 2 ... 84

Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II- pertemuan 1 ... 88

Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II- pertemuan 2 ... 92

Lampiran 5 Lembar Observasi Kreativitas Siswa siklus I ... 96

Lampiran 6 Lembar Observasi Kreativitas Siswa siklus II ... 100

Lampiran 7 Daftar Nama Siswa Kelas IV SDN 101875 Batang Kuis ... 104

Lampiran 8 Tabulasi Lembar Observasi Kreativitas Siswa Pertemuan 1 Siklus I ... 105

Lampiran 9 Tabulasi Lembar Observasi Kreativitas Siswa Pertemuan 2 Siklus I ... 106

Lampiran 10 Tabulasi Lembar Observasi Kreativitas Siswa Pertemuan 1 Siklus II ... 107

Lampiran 11 Tabulasi Lembar Observasi Kreativitas Siswa Pertemuan 2 Siklus II ... 108

Lampiran 12 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Penelitian ... 109

Lampiran 13 Dokumentasi Penelitian ... 110 Surat Izin Penelitian dari Fakultas


(15)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan dasar memegang peranan penting dalam usaha meningkatkan kualitas sumber daya manusia dimasa yang akan datang. Oleh sebab itu, maka mutu pendidikan di sekolah dasar harus mendapat perhatian yang serius. Keberhasilan pendidikan di sekolah sangat tergantung pada proses pembelajaran di kelas. Dalam pembelajaran di sekolah terdapat banyak unsur yang saling berkaitan dan menentukan keberhasilan dalam proses pembelajaran. Unsur-unsur tersebut adalah pendidik (guru), peserta didik (siswa), kurikulum pengajaran, tes dan lingkungan. Siswa sebagai subjek dalam proses pembelajaran tersebut juga sangat berperan dalam keberhasilan pembelajaran.

Salah satu tugas pendidik atau guru adalah menciptakan suasana pembelajaran yang dapat merangsang kreativitas siswa dalam belajar. Suasana pembelajaran yang demikian akan berdampak positif dalam pencapaian tujuan pembelajaran yang optimal. Oleh karena itu guru sebaiknya memiliki kemampuan dalam memilih model pembelajaran yang tepat. Ketidaktepatan dalam penggunaan model pembelajaran akan menimbulkan kejenuhan bagi siswa dalam menerima materi yang disampaikan sehingga materi kurang dapat dipahami oleh siswa. Prinsip pengajaran yang baik adalah jika proses pembelajaran mampu mengembangkan konsep generalisasi dari bahan abstrak menjadi hal yang jelas dan nyata. Maksudnya, proses pembelajaran dapat membawa perubahan pada diri


(16)

2

anak dari tidak tahu menjadi tahu dan dari pemahaman yang bersifat umum menjadi khusus.

Salah satu mata pelajaran yang diajarkan di sekolah dasar adalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). IPA merupakan ilmu yang mempelajari tentang alam, yang berhubungan dengan kehidupan dan lingkungan sekitar dan peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam. Pelajaran IPA dapat menjadi pengalaman langsung bagi peserta didik dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, pembelajaran ini menekankan pada pemberian pengalaman langsung kepada siswa. Agar teori-teori yang masih abstrak mudah dipahami oleh siswa maka diperlukan adanya pembuktian secara langsung dengan melakukan sebuah proyek yang bukan hanya akan memudahkan siswa dalam memahami teori yang masih abstrak tersebut juga akan menambah daya kreativitas siswa. Kreativitas sangat penting bagi siswa sebagai bekal bagi siswa untuk beradaptasi dengan lingkungannya. Pengembangan kreativitas pada siswa yang dimulai sejak awal mampu membentuk kebiasaan cara berfikir siswa yang akan sangat bermanfaat bagi siswa itu sendiri dikemudian hari.

Namun berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan di SD Negeri No. 101875 Batang Kuis, ditemukan bahwa guru kelas IV selalu melakukan kegiatan pembelajaran satu arah. Yaitu pembelajaran yang hanya berpusat pada guru. Guru hanya menggunakan metode ceramah, dan penugasan. Siswa hanya diberi teori-teori yang harus mereka hafalkan untuk menjawab soal-soal latihan yang diberikan oleh guru. Hal ini menyebabkan siswa kelas IV kurang menyukai mata pelajaran IPA. Selain itu, dalam kegiatan pembelajaran guru tidak menggunakan model pembelajaran yang variatif. Dimana guru masih


(17)

3

menggunakan metode yang konvensional yaitu pesan atau isi pelajaran hanya disampaikan dengan kata-kata semata (verbalisme). Situasi seperti ini kurang dapat mengembangkan daya fikir dan imajinasi siswa yang pada akhirnya akan berdampak pada rendahnya daya kreativitas siswa.

Penggunaan model pembelajaran yang kurang variatif selain berdampak pada rendahnya daya kreativitas siswa juga menyebabkan siswa merasa bosan dalam kegiatan pembelajaran. Siswa lebih cenderung pasif ketika proses pembelajaran berlangsung. Tidak adanya hasrat keingintahuan dari siswa saat proses pembelajaran berlangsung. Kebosanan siswa juga terlihat dari banyaknya siswa yang sering sibuk sendiri dengan teman sebangkunya daripada mendengarkan penjelasan dari guru dan tidak bersemangat menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru. Kemudian siswa sering melakukan hal-hal yang diluar selain kegiatan pembelajaran juga merupakan bentuk kebosanan dari siswa ketika belajar IPA. Siswa juga jarang bertanya tentang materi pelajaran yang disampaikan guru. Hal ini menunjukkan bahwa sangat rendahnya daya kreativitas yang dimiliki oleh siswa.

Selanjutnya berdasarkan wawancara dengan guru kelas IV ternyata guru masih kurang terampil dalam penggunaan model pembelajaran dalam proses pembelajaran sehingga daya kreativitas siswa terhadap materi yang diajarkan tidak tercapai semaksimal mungkin. Guru mengaku hanya menggunakan model pembelajaran yang konvensional. Hal ini menyebabkan siswa merasa jenuh dan bosan ketika belajar IPA.

Selain itu, guru juga kurang memperhatikan siswa yang belum paham tentang materi. Sebagaimana kita ketahui bahwa dalam pelajaran IPA terdapat


(18)

4

banyak materi yang masih abstrak yang dalam pengajarannya membutuhkan pembuktian khusus agar materi mudah dimengerti siswa. Namun dengan penggunaan model pembelajaran yang konvensional tersebut siswa sulit untuk memahami materi yang disampaikan oleh guru. Akibatnya akan berdampak buruk terhadap hasil belajar siswa. Walaupun mereka kurang memahami materi yang disampaikan oleh guru mereka tetap tidak memiliki keinginan untuk bertanya karena awalnya mereka sudah merasakan kejenuhan dalam belajar IPA.

Jika kondisi proses pembelajaran seperti ini dibiarkan maka akan menghambat kreativitas siswa dalam belajar IPA. Seharusnya guru dapat menciptakan pembelajaran yang menyenangkan agar siswa lebih tertarik dalam belajar IPA. Untuk itu perlu adanya tindak lanjut untuk merangsang daya kreativitas siswa dalam belajar IPA. Untuk mewujudkan pembelajaran yang dapat merangsang daya kreativitas siswa maka perlu adanya penggunaan model pembelajaran yang sesuai dan diharapkan mampu mendorong siswa untuk lebih memahami teori yang masih abstrak bagi siswa dan mampu meningkatkan kemampuan berfikir kreatif siswa adalah dengan cara melibatkan langsung siswa dalam proses pembelajaran.

Salah satu model pembelajaran yang mampu meningkatkan kreativitas siswa adalah model pembelajaran project based learning. Hal ini sejalan dengan pendapat Istarani (2011:163), “bahwa pembelajaran berbasis proyek merupakan pembelajaran yang didukung oleh atau berpijak pada teori belajar konstruktivistik. Yaitu strategi pembelajaran yang menonjol dalam pembelajaran konstruktivistik antara lain adalah strategi belajar kolaboratif yang mengutamakan aktivitas siswa daripada aktivitas guru”.


(19)

5

Selanjutnya Istarani (2011:164), mengatakan “bahwa pembelajaran konstruktivistik berfokus pada kegiatan aktif pembelajar dalam memperoleh pengalaman langsung (doing), ketimbang pasif (menerima) pengetahuan”.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk melakukan suatu penelitian yang berjudul “Meningkatkan Kreativitas Belajar Dengan Menggunakan Model Project Based Learning Pada Mata Pelajaran IPA Siswa Kelas IV SD Negeri 101875 Batang Kuis T.A 2012-2013”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka permasalahan yang dapat diidentifikasi adalah:

1. Pemilihan model pembelajaran yang kurang variatif 2. Siswa merasa bosan dan pasif dalam proses pembelajaran

3. Kurangnya kreativitas belajar siswa dikarenakan kurangnya penggunaan variasi model pembelajaran oleh guru.

1.3 Batasan Masalah

Agar penelitian ini dapat dilakukan dengan baik dan terarah, maka penulis membatasi masalah yang hendak diteliti. Masalah yang diteliti dibatasi pada meningkatkan kreativitas belajar dengan menggunakan model project based learning pada mata pelajaran IPA materi pokok energi bunyi siswa kelas IV SD Negeri 101875 Batang Kuis T.A 2012-2013.


(20)

6 1.4 Rumusan Masalah

Melihat permasalahan yang di atas maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitiani ini adalah “Apakah dengan menggunakan model pembelajaran project based learning dapat meningkatkan kreativitas belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi pokok energi bunyi di kelas IV SD Negeri 101875 Batang Kuis T.A 2012-2013?”

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah meningkatkan kreativitas belajar siswa pada mata pelajaran IPA dengan menggunakan model pembelajaran project based learning pada materi pokok energi bunyi di kelas IV SD Negeri 101875 Batang Kuis T.A 2012-2013.

1.6 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada berbagai pihak antara lain:

1. Bagi siswa, diharapkan dapat meningkatkan kreativitas belajar siswa dalam pembelajaran IPA dan dengan menggunakan model pembelajaran tersebut diharapkan juga dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran.

2. Bagi kepala sekolah, sebagai bahan masukan dalam mengambil kebijakan untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran di sekolah.

3. Bagi peneliti berikutnya, sebagai bahan pertimbangan dan kajian untuk meneliti tentang permasalahan yang sama.


(21)

7

4. Bagi guru, sebagai bahan masukan dalam penggunaan model pembelajaran dan meningkatkan keterampilan guru dalam penggunaan model pembelajaran.


(22)

76 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Setelah kita membahas beberapa hal, baik yang berupa teori maupun yang berupa temuan hasil dari lapangan, maka dalam bagian ini tibalah saatnya peneliti untuk mengambil suatu kesimpulan yang barang kali bisa kita gunakan untuk mengemukakan suatu saran, guna meningkatkan kualitas pendidikan terutama pendidikan IPA di sekolah dasar. Adapun kesimpulan dan saran yang dapat saya utarakan dalam penelitian ini adalah:

1. Selama siklus I dengan menggunakan model pembelajaran project based learning dari hasil observasi hingga pertemuan kedua siklus I terjadi peningkatan kreativitas siswa dimana terdapat 52,2% siswa yang kreativitasnya tergolong cukup. Meskipun demikian, secara klasikal peningkatan kreativitas siswa selama pembelajaran masih belum optimal karena kurang dari 80% keberhasilan yang telah ditetapkan.

2. Setelah dilakukan perbaikan tindakan pada siklus II dengan menggunakaan model pembelajaran project based learning hingga pertemuan kedua siklus II terjadi peningkatan kreativitas siswa dimana terdapat 82,6% siswa yang kreativitasnya tergolong tinggi dan secara klasikal kreativitas siswa telah tercapai secara optimal yaitu 82%.

3. Dengan demikian maka dapat dikatakan penerapan model pembelajaran project based learning dapat meningkatkan kreativitas belajar siswa pada pokok bahasan energi bunyi.


(23)

77 5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan dari penelitian ini, peneliti menyarankan:

1. Untuk meningkatkan kreativitas belajar siswa dalam pelajaran IPA, hendaknya di dalam setiap mempelajari IPA harus menerapkan penggunaan model pembelajaran project based learning karena dengan menggunakan model pembelajaran tersebut dapat melibatkan siswa secara aktif dengan memberi tugas kepada siswa yang menghasilkan sebuah produk nyata.

2. Dalam proses pembelajaran di kelas, guru juga diharapkan untuk menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan agar siswa tidak merasa bosan dengan materi yang disampaikan agar terciptanya kedekatan dan kebebasan kepada siswa untuk mengembangkan kreativitas siswa dan hendaknya guru lebih mengutamakan aktivitas siswa.

3. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan untuk dapat melakukan penelitian tentang penggunaan model pembelajaran project based learning dalam meningkatkan kreativitas siswa dalam belajar IPA, dan disarankan untuk melakukan penelitian pada materi dan kelas yang berbeda sehingga diperoleh hasil yang menyeluruh dan dapat dijadikan sebagai penyeimbang teori maupun sebagai inovasi bagi dunia pendidikan khususnya dalam meningkatkan kreativitas belajar siswa.


(24)

(25)

78 DAFTAR PUSTAKA

Ambarjaya, Beni S. 2012. Psikologi Pendidikan dan Pengajaran Teori dan Praktik. Jogjakarta: CAPS.

Ananda. 2011. Kelemahan Model Pembelajaran Project Based Learning, (online), dalam http://modelpembelajaranonline.blogspot.com, diakses 10 januari 2013

Ardi. 2012. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kreativitas, (online), dalam http://www.psychologymania.com//, diakses 29 Januari 2013

Arikunto, Suharsimi.dkk. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Arsyad, Azhar. 2007. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Asrori, Mohammad. 2009. Psikologi Pembelajaran. Bandung: CV. Wacana

Prima.

Baron. 2011. Pengertian Model Pembelajaran Project Based Learning, (online), dalam http:///www.wikipedia.com, diakses 10 Januari 2013

Bundu, Patta. 2006. Penilaian Keterampilan Proses dan Sikap Ilmiah dalam Pembelajaran Sains Sekolah Dasar. DEPDIKBUD.

Daryanto. 2010. Belajar dan Mengajar. Bandung: CV. Yrama Widya.

Depdiknas. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Depdiknas. Hardini, Isriani dan Sari Puspita Dewi. 2012. Strategi Pembelajaran Terpadu.

Yogyakarta: Familia.

Hariyanto. 2011. Pengertian Model Pembelajaran, (online), dalam http://belajarpsikologi.com/pengertian-model-pembelajaran/, diakses 6 Februari 2013


(26)

79

Munandar, Utami. 2009. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: Rineka Cipta.

Rositawaty, S dan Muharam Aris. 2008. Senang Belajar Ilmu Pengetahuan Alam 4. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Saleh, Andri. 2008. Kreatif Mengajar dengan Mindmap. Bandung: Tinta Emas Publishing.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Subagyo, Wisnu. 2011. Langkah-langkah Pembelajaran Berbasis Proyek, (online), dalam http://wisnusubagyo.blogspot.com/, diakses 29 Januari 2013

Sudaryono. 2012. Dasar-dasar Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Graha Ilmu. Sudjana, Nana.2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya.

Suryati. 2010. Pengertian Kreatvitas, (online), dalam http://wordpress.com/2007, diakses 8 Januari 2013

Suyono dan Hariyanto. 2011. Belajar dan Pembelajaran.Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Suprijono, Agus. 2010. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Syah, Muhibbin. 2003. Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Trianto. 2010. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara.

Uno, H.B dan Mohamad, N. 2011. Belajar dengan Pendekatan PAILKEM. Jakarta: Bumi Aksara.


(1)

4. Bagi guru, sebagai bahan masukan dalam penggunaan model pembelajaran dan meningkatkan keterampilan guru dalam penggunaan model pembelajaran.


(2)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Setelah kita membahas beberapa hal, baik yang berupa teori maupun yang berupa temuan hasil dari lapangan, maka dalam bagian ini tibalah saatnya peneliti untuk mengambil suatu kesimpulan yang barang kali bisa kita gunakan untuk mengemukakan suatu saran, guna meningkatkan kualitas pendidikan terutama pendidikan IPA di sekolah dasar. Adapun kesimpulan dan saran yang dapat saya utarakan dalam penelitian ini adalah:

1. Selama siklus I dengan menggunakan model pembelajaran project based learning dari hasil observasi hingga pertemuan kedua siklus I terjadi peningkatan kreativitas siswa dimana terdapat 52,2% siswa yang kreativitasnya tergolong cukup. Meskipun demikian, secara klasikal peningkatan kreativitas siswa selama pembelajaran masih belum optimal karena kurang dari 80% keberhasilan yang telah ditetapkan.

2. Setelah dilakukan perbaikan tindakan pada siklus II dengan menggunakaan model pembelajaran project based learning hingga pertemuan kedua siklus II terjadi peningkatan kreativitas siswa dimana terdapat 82,6% siswa yang kreativitasnya tergolong tinggi dan secara klasikal kreativitas siswa telah tercapai secara optimal yaitu 82%.

3. Dengan demikian maka dapat dikatakan penerapan model pembelajaran project based learning dapat meningkatkan kreativitas belajar siswa pada pokok bahasan energi bunyi.


(3)

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan dari penelitian ini, peneliti menyarankan:

1. Untuk meningkatkan kreativitas belajar siswa dalam pelajaran IPA, hendaknya di dalam setiap mempelajari IPA harus menerapkan penggunaan model pembelajaran project based learning karena dengan menggunakan model pembelajaran tersebut dapat melibatkan siswa secara aktif dengan memberi tugas kepada siswa yang menghasilkan sebuah produk nyata.

2. Dalam proses pembelajaran di kelas, guru juga diharapkan untuk menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan agar siswa tidak merasa bosan dengan materi yang disampaikan agar terciptanya kedekatan dan kebebasan kepada siswa untuk mengembangkan kreativitas siswa dan hendaknya guru lebih mengutamakan aktivitas siswa.

3. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan untuk dapat melakukan penelitian tentang penggunaan model pembelajaran project based learning dalam meningkatkan kreativitas siswa dalam belajar IPA, dan disarankan untuk melakukan penelitian pada materi dan kelas yang berbeda sehingga diperoleh hasil yang menyeluruh dan dapat dijadikan sebagai penyeimbang teori maupun sebagai inovasi bagi dunia pendidikan khususnya dalam meningkatkan kreativitas belajar siswa.


(4)

(5)

DAFTAR PUSTAKA

Ambarjaya, Beni S. 2012. Psikologi Pendidikan dan Pengajaran Teori dan Praktik. Jogjakarta: CAPS.

Ananda. 2011. Kelemahan Model Pembelajaran Project Based Learning, (online), dalam http://modelpembelajaranonline.blogspot.com, diakses 10 januari 2013

Ardi. 2012. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kreativitas, (online), dalam http://www.psychologymania.com//, diakses 29 Januari 2013

Arikunto, Suharsimi.dkk. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Arsyad, Azhar. 2007. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Asrori, Mohammad. 2009. Psikologi Pembelajaran. Bandung: CV. Wacana

Prima.

Baron. 2011. Pengertian Model Pembelajaran Project Based Learning, (online), dalam http:///www.wikipedia.com, diakses 10 Januari 2013

Bundu, Patta. 2006. Penilaian Keterampilan Proses dan Sikap Ilmiah dalam Pembelajaran Sains Sekolah Dasar. DEPDIKBUD.

Daryanto. 2010. Belajar dan Mengajar. Bandung: CV. Yrama Widya.

Depdiknas. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Depdiknas. Hardini, Isriani dan Sari Puspita Dewi. 2012. Strategi Pembelajaran Terpadu.

Yogyakarta: Familia.

Hariyanto. 2011. Pengertian Model Pembelajaran, (online), dalam http://belajarpsikologi.com/pengertian-model-pembelajaran/, diakses 6 Februari 2013


(6)

Munandar, Utami. 2009. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: Rineka Cipta.

Rositawaty, S dan Muharam Aris. 2008. Senang Belajar Ilmu Pengetahuan Alam 4. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Saleh, Andri. 2008. Kreatif Mengajar dengan Mindmap. Bandung: Tinta Emas Publishing.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Subagyo, Wisnu. 2011. Langkah-langkah Pembelajaran Berbasis Proyek, (online), dalam http://wisnusubagyo.blogspot.com/, diakses 29 Januari 2013

Sudaryono. 2012. Dasar-dasar Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Graha Ilmu. Sudjana, Nana.2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya.

Suryati. 2010. Pengertian Kreatvitas, (online), dalam http://wordpress.com/2007, diakses 8 Januari 2013

Suyono dan Hariyanto. 2011. Belajar dan Pembelajaran.Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Suprijono, Agus. 2010. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Syah, Muhibbin. 2003. Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Trianto. 2010. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara.

Uno, H.B dan Mohamad, N. 2011. Belajar dengan Pendekatan PAILKEM. Jakarta: Bumi Aksara.


Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN BELAJAR DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 SINAR MULYA KECAMATAN BANYUMAS KABUPATEN PRINGSEWU

2 12 60

KREATIVITAS DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN MODEL PROJECT BASED LEARNING

1 15 49

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 3 TEMPURAN LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 6 146

STUDI PERBANDINGAN SIKAP SOSIAL SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERTAIF TIPE PROBLEM BASED LEARNING DAN PROJECT BASED LEARNING PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X SMA NEGERI 1 GADINGREJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015

1 5 92

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PJBL) UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS 3 SD Tri Utami

0 0 12

PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN

0 0 11

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING PADA MATA PELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SD 1 KARANGBENER

0 0 22

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI SALATIGA 06 TAHUN PELAJARAN 20162017

0 1 17

PENGARUH MODEL PROJECT BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI KELAS IV SD

0 0 14

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MELALUI PENDEKATAN PROJECT BASED LEARNING PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS IV SD NEGERI KUTOWINANGUN 11 SALATIGA SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 20142015

0 0 17