2. BAB II - revisi provinsi

(1)

11

BAB II

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

2.1 Aspek Geografis Daerah dan Demografis Daerah 2.1.1 Karakteristik Lokasi dan wilayah

a. Luas dan batas wilayah administrasi

Secara administratif Kabupaten Ogan Ilir memiliki 16 kecamatan, 227 desa dan 14 kelurahan, dengan luas wilayah 2.666,07 km2. Kecamatan terluas adalah Kecamatan

Rambang Kuang degan luas 528,82 km2 diikuti Kecamatan Indralaya Utara seluas 502,47

km2, kecamatan Muara Kuang seluas 300,75 km2, sedangkan kecamatan terkecil adalah

Kecamatan Rantau Panjang yang luasnya 40,85 km2. Jumlah desa terbanyak adalah

Kecamatan Pemulutan dengan 25 desa, Kecamatan Tanjung Batu dengan 19 desa, serta Kecamatan Indralaya Utara dengan 15 desa dan 1 kelurahan.Kabupaten Ogan Ilir mempunyai batas wilayah administrasi sebagai berikut:

- Sebelah Utara : dengan Kecamatan Gandus, Kecamatan Kertapati, Kecamatan Seberang Ulu I Kota Palembang serta Kecamatan Rambutan dan Kabupaten Banyuasin.

- Sebelah Timur : dengan Kecamatan Jejawi, Kecamatan Sirah Pulau Padang, Kayu Agung, Pedamaran, dan Tanjung Lubuk Kabupaten Ogan Komering Ilir; serta Kecamatan Cempaka Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur.

- Sebelah Selatan : dengan Kecamatan Peninjauan Kabupaten Ogan Komering Ulu. - Sebelah Barat : dengan Kecamatan Lubai, Gelumbang, dan Kecamatan Muara

Belida Kabupaten Muara Enim dan Kecamatan Rambang Kapak Tengah Kota Prabumulih.

b.Letak dan kondisi Geografis

Secara geografis Kabupaten Ogan Ilir (OI) terletak diantara 20 ’ – 30 ’ Lintang


(2)

12 Gambar 2.1

Peta Administrasi Kabupaten Ogan Ilir


(3)

13 Tabel 2.1

Luas Wilayah Administrasi Kecamatan dalam Kabupaten Ogan Ilir

NO LUAS KECAMATAN KM2 %

1 MUARA KUANG 300,75 11,28

2 TANJUNG BATU 263,75 9,89 3 TANJUNG RAJA 70,41 2,64

4 INDRALAYA 101,22 3,80

5 PEMULUTAN 122,92 4,61

6 RANTAU ALAI 62,16 2,33

7 INDRALAYA UTARA 472,33 17,72 8 INDRALAYA SELATAN 100,26 3,76 9 PEMULUTAN SELATAN 61,49 2,31 10 PEMULUTAN BARAT 60,00 2,25 11 RANTAU PANJANG 40,85 1,53 12 SUNGAI PINANG 42,62 1,60

13 KANDIS 50,25 1,88

14 RAMBANG KUANG 528,82 19,84 15 LUBUK KELIAT 207,67 7,79

16 PAYARAMAN 180,57 6,77

JUMLAH 2.666,07 100,00

c. Topografi

Kabupaten Ogan Ilir adalah suatu wilayah yang didominasi oleh rawa mengingat 65 % dari luas wilayah kabupaten yang terdiri atas rawa lebak dan rawa pasang surut. Wilayah Kabupaten Ogan Ilir memiliki topografi yang relatif datar dengan kemiringan lereng berkisar dari 0 – 5% dengan ketinggian berkisar antara 0 – 50 meter diatas permukaan laut.

Wilayah bagian utara Kabupaten Ogan Ilir merupakan hamparan dataran rendah berawa yang sangat luas mulai dari Kecamatan Pemulutan, Pemulutan Barat, Pemulutan Selatan, sampai Indralaya Selatan. sedangkan Kecamatan Tanjung Batu, Payaraman, Lubuk Keliat, Rambang Kuang dan Muara Kuang dengan dataran yang bertofografi datar sampai bergelombang dengan ketinggian sampai 14 meter dari permukaan air laut. Derajat keasaman tanah berkisar antara pH 4,0 sampai pH 6,0.


(4)

14 d. Geologi

Geologi Regional Kabupaten Ogan Ilir secara tatanan stratigrafi termasuk dalam sub cekungan Palembang, dan merupakan bagian dari cekungan Sumatera Selatan yang terbentuk pada zaman tersier, hingga diakhiri dengan endapan holosen.

Stratigrafi Regional Kabupaten Ogan Ilir dari tua ke muda terdiri atas endapan gunung api, endapan sedimen dan endapan permukaan antara lain Formasi Muara Enim (TMPM),

Formasi Kasai (QTK) dan endapan permukaan (Qs dan Qa).

Morfologi Kabupaten Ogan Ilir Berdasarkan pengamatan topografi dan litologi penyusunnya dapat dibagi menjadi 2 satuan morfologi yaitu, Morfologi Bergelombang dan Morfologi Dataran.

Ditinjau dari aspek geologi, Kabupaten Ogan Ilir terdiri atas lima formasi geologi, yaitu formasi alluvial, formasi Palembang anggota bawah, formasi Palembang anggota tengah, formasi palembang anggota atas dan formasi bahan gunung api muda Tugu Mulyo.

Struktur geologi yang kompleks seperti patahan, lipatan dan ketidak-stabilan tanah, tidak ditemui di kabupaten ini. Dalam hubungan ini dapat dinyatakan bahwa seluruh wilayah OI aman dari kemungkinan bahaya longsor atau gangguan aktifitas geologis terutama gempa bumi.

Kendala utama bagi wilayah OI, berupa resiko erosi-sedimentasi yang menimbulkan pendangkalan pada hampir seluruh sungai utama, akibat kemerosotan pengelolaan DAS. Untuk menekan laju pengendapan oleh erosi, setiap kegiatan pembangunan di daerah aliran sungai perlu melalui pendekatan konservasi tanah dan air.

e.Hidrologi

Potensi Air Permukaan

Sungai- sungai di Kabupaten Ogan Ilir secara umum saling berhubungan dan mengikat, aliran sungainya relatif tidak teratur dan sungai-sungai relatif pendek. Sungai-sungai utama dan cabangnya saling tidak teratur terutama diantara sungai-sungai itu terdapat rawa-rawa dan diantara rawa yang satu dengan yang lain dihubungkan oleh cabang sungai kecil. Pola aliran di daerah Kabupaten Ogan Ilir termasuk pola De ranged, sementara pada daerah yang litologinya termasuk dalam Formasi Kasai (QTK) Pola Alirannya Dendritik.


(5)

15 Tabel 2.2

Nama Sungai – Sungai Besar di Kabupaten Ogan Ilir

No Nama Sungai Panjang (KM) Lebar (KM) Luas (KM2)

1 Ogan 131.67 0.15 19.75

2 Kelekar 19.63 0.08 1.57

3 Rambang 41.75 0.08 3.34

4 Keramasan 25.69 0.07 1.67

5 Kuang 16.14 0,07 1.13

6 Terusan Bujang 14.50 0.08 1.16

7 Komering 3.63 0.08 0.29

8 Keli 4.33 0.06 0.26

9 Jambu 1.40 0.07 0.098

10 Randu 5.47 0.075 0.41

Sumber : Dinas PU Pengairan Kab. Ogan Ilir

Secara Umum lapisan batuan yang mengandung air tanah atau akuifer, berdasarkan metode geolistrik potensi air tanah tidaklah sama pada tiap tempat tergantung pada penyebaran jenis batuan, penyebaran akuifer dan luas daerah imbuhnya kedalam potensi air tanah. Untuk lebih jelasnya mengenai penyebaran Akuifer Air Tanah di Kabupaten Ogan Ilir dapat dilihat pada Tabel dibawah ini :

Tabel 2.3

Penyebaran Akuifer Air Tanah Kabupaten Ogan Ilir

No Kedalaman (meter)

Satuan Lapisan Keterangan

1. 20 - 30 Alluvium -

2. 40 - 60 Pasir Lempungan Melensa

3. 120 - 160 Pasir Tidak Merata

4. 180 - 220 Lempung Pasiran – Pasir

Bawah

Tidak Merata

Sumber : Dinas Pertambangan, Energi dan Lingk. Hidup Kab. OI, 2014

f. Klimatologi

Kabupaten Ogan Ilir merupakan daerah yang mempunyai iklim Tropis Basah ( Type B) dengan musim kemarau berkisar antara bulan Mei sampai dengan bulan Oktober, sedangkan musim hujan berkisar antara bulan November sampai dengan April. Curah hujan rata-rata per tahun adalah 1.096 mm dan rata-rata hari hujan 66 hari per tahun.


(6)

16 Suhu udara harian berkisar antara 23O C sampai 32o C . Kelembaban udara relatif

harian berkisar antara 69 % sampai 98 %.

Gambar 2.2

Grafik Curah Hujan Bulanan

g. Penggunaan Lahan

Pada tahun 2015 penggunaan lahan di Kabupaten Ogan Ilir terdiri dari lahan yang sudah diusahakan mencapai 223.015,10 hektar atau 83,66%, belum diusahakan sebesar 13,24% dan tanah lainnya sebesar 3,08%. Jenis lahan yang sudah diusahakan meliputi peruntukan: 1) perkampungan seluas 5.434,07 ha atau 2,04%, 2) sawah irigasi seluas 31.535 ha atau 11,83%, 3) sawah lebak seluas 24.720,60 ha atau 9,27%, 4) tegalan seluas 78.460,43 ha atau 29,43%, 5) kebun campuran seluas 20.555,08 ha atau 7,71 %, 6) perkebunan besar seluas 22.241 ha atau 8,34 %, dan 7) perkebunan rakyat seluas 40.150,92 ha atau 15,06 %.

0 100 200 300 400 500 600 700

Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des

Jumlah Curah Hujan Bulanan (mm/bln)


(7)

17 Tabel 2.4

Luas Penggunaan Lahan di Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2011–2015

Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015

Hektar Hektar Hektar Hektar Hektar

I. Sudah diusahakan 222.276,83 222.014,58 223.015,10 223.097,10 223.097,10

1 Perkampungan / Permukiman 5.365,54 5.349,29 5.352,07 5.434,07 5.484,07 2 Sawah Irigasi (1 x 1) 31.535,00 31.535,00 31.535,00 31.535,00 31.535,00 3 Sawah Lebak 24.721,00 24.721,00 24.720,60 24.720,60 24.695,60 4 Tegalan 78.444,87 78.461,67 78.460,43 78.460,43 78.435,43 5 Kebun Campuran 20.556,00 20.555,70 20.555,08 20.555,08 20.555,08 6 Perkebunan Besar 22.241,00 22.241,00 22.241,00 22.241,00 22.241,00 7 Perkebunan Rakyat 39.413,42 39.150,92 40.150,92 40.150,92 40.150,92 II. Belum diusahakan 36.107,17 36.369,42 35.368,90 35.286,90 35.286,90

1 Hutan Belukar 32.053,17 32.315,67 31.315,29 31.233,29 31.233,29 2 Semak dan Alang-alang 4.054,00 4.053,75 4.053,61 4.053,61 4.053,61 III. Tanah Lainnya 8.223,00 8.223,00 8.223,00 8.223,00 8.223,00

1 Danau, Rawa, Polder 5.750,00 5.750,00 5.750,00 5.750,00 5.750,00 2 Sungai, Jalan 2.473,00 2.473,00 2.473,00 2.473,00 2.473,00

JUMLAH 266.607,00 266.607,00 266.607,00 266.607,00 266.607,00

No Jenis Penggunaan Lahan


(8)

18 2.1.2 Potensi Pengembangan Wilayah

Kabupaten Ogan Ilir Kabupaten Ogan Ilir dalam arahan RTRW Nasional merupakan bagian dari Kawasan Andalan Palembang dan sekitarnya. Sektor unggulan yang diarahkan pengembangannya pada kawasan ini berupa pertanian, industri, pertambangan, kehutanan dan perikanan.

Dalam arahan RTRW Provinsi Sumatera Selatan, Kota Indralaya ditetapkan sebagai Pusat Kegiatan Wilayah Promosi (PKWp), dimana fungsi utamanya adalah sebagai pusat pemerintah, pusat perdagangan dan jasa regional/lokal, pusat pertanian tanaman pangan, pengembangan perkebunan dan tanaman keras, pusat pengembangan pendidikan tinggi, pusat pengembangan permukiman dan pelayanan umum. Sedangkan kota Tanjung Raja ditetapkan sebagai Pusat Kegiatan Lokal (PKL) dengan fungsi utama pusat pemerintah kecamatan, pusat perdagangan dan jasa regional/lokal, pusat pengembangan industri manufaktur, pengembangan perkebunan dan tanaman keras dan pusat pengembangan permukiman dan pelayanan umum.

Pada Rencana Tata Ruang Kawasan Perkotaan Palembang, Kabupaten Ogan Ilir merupakan bagian tak terpisahkan dari Kota Palembang sebagai Pusat Kegiatan Nasional (PKN). Wilayah administrasi Kabupaten Ogan Ilir yang termasuk dalam sistem Metropolitan Palembang adalah: Kecamatan Indralaya, Kecamatan Indralaya Selatan, Kecamatan Indralaya Utara, Kecamatan Pemulutan, Kecamatan Pemulutan Selatan, Kecamatan Pemulutan Barat, Kecamatan Rantau Panjang dan Kecamatan Sungai Pinang. Kabupaten Ogan Ilir merupakan Kota Satelit bagi Kota Palembang. Penataan kawasan perbatasan diarahkan pada pengelolaan batas wilayah, pengembangan air baku dan air minum, jaringan listrik, pembangunan TPA sampah terpadu (regional) serta peningkatan sarana dan prasarana wilayah.

Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Ilir memuat rencana struktur ruang yang meliputi sistem perkotaan yang terkait dengan kawasan perdesaan dan sistem jaringan prasarana serta rencana pola ruang yang meliputi kawasan lindung dan kawasan budi daya serta penetapan kawasan strategis. Berikut rencana sistem perkotaan di Kabupaten Ogan Ilir:


(9)

19 Tabel 2.5

Rencana Sistem Perkotaan Kabupaten Ogan Ilir

NO IBUKOTA

KECAMATAN

HIRARKHI FUNGSI

FUNGSI UTAMA

1 Inderalaya PKWp Pusat pengembangan kabupaten

Pusat pemerintahan kabupaten

Pusat Pendidikan Tinggi

Pusat perdagangan jasa dan pemasaran

Pusat perhubungan dan komunikasi

Pusat produksi pengolahan

Pusat pelayanan sosial

Pusat pengembangan permukiman baru

2 Tanjung Raja PKL Pusat perdagangan jasa dan pemasaran

Pertanian

Perkebunan

Perikanan

Peternakan

3 Indralaya Utara PKLp Pusat pengembangan kabupaten

Pusat Pendidikan Tinggi

Pusat perdagangan jasa dan pemasaran

Pusat perhubungan dan komunikasi

Pusat industri pengolahan

Pusat pelayanan sosial

Pusat pengembangan permukiman baru

Pariwisata

Peternakanan

Pertanian

4 Tanjung Batu PKLp Pusat perdagangan jasa dan pemasaran

Pusat Industri kerajinan rakyat

Pertanian

Perkebunan

5 Pemulutan PPK Pusat perdagangan jasa dan pemasaran

Pusat Industri pergudangan

Pertanian

Perikanan

Pengembangan Permukiman

6 Muara Kuang PPK Pertanian

Perkebunan

Perikanan

7 Payaraman PPK Pertanian

Perkebunan

Peternakan

Perdagangan


(10)

20

NO IBUKOTA

KECAMATAN

HIRARKHI FUNGSI

FUNGSI UTAMA

Peternakan

Perikanan

9 Rambang Kuang PPL Pertanian

Perkebunan

Perikanan 10 Inderalaya

Selatan

PPL Pusat pengembangan kabupaten

Pusat pelayanan sosial

Pusat pengembangan permukiman baru

Pariwisata

Pertanian

Perikanan

11 Rantau Alai PPL Pertanian

Perkebunan

Perikanan

12 Lubuk Keliat PPL Pertanian

Perkebunan

Perikanan

13 Sungai Pinang PPL Pertanian

Perkebunan

Perikanan 14 Pemulutan

Selatan

PPL Pertanian

Perkebunan

Perikanan

15 Rantau Panjang PPL Pertanian

Peternakan

Perikanan

16 Kandis PPL Pertanian

Perkebunan

Perikanan

Sumber : RTRW Kab. Ogan Ilir Tahun 2012-2032

2.1.3 Wilayah Rawan Bencana

Bencana yang paling mungkin terjadi di Kabupaten Ogan Ilir adalah banjir dan kebakaran lahan. Banjir diakibatkan oleh luapan air sungai-sungai besar seperti Sungai Ogan, Sungai Rambang, Hal ini bukan disebabkan oleh kondisi geologi wilayah yang tidak stabil, melainkan lebih dikarenakan oleh perilaku kegiatan budidaya manusia yang berlebihan dan kurang memperhatikan pentingnya kelestarian lingkungan disamping dikarenakan kondisi topografi yang relatif datar mencapai 0 – 2 % . Daerah rawan banjir meliputi kawasan sekitar Sungai Ogan yaitu Kecamatan Pemulutan, Kecamatan Pemulutan Barat, Kecamatan Indralaya, Kecamatan Tanjung Raja, Kecamatan Rantau Alai dan Kecamatan Muara Kuang serta kawasan sekitar Sungai Rambang yaitu Kecamatan Rambang Kuang.


(11)

21 Kebakaran lahan disebabkan oleh musim kemarau yang berkepanjangan dan perilaku masyarakat dalam pembukaan lahan. Daerah rawan kebakaran lahan di Kabupaten Ogan Ilir meliputi Kecamatan Indralaya Utara dan Kecamatan Pemulutan.

Tabel 2.6

Luas dan Tingkat Kerawanan Kebakaran Hutan dan Lahan Di provinsi Sumatera Selatan tahun 2015

No Kabupaten

Kebakaran 2015 Tingkat Kerawanan

Luas Tahun 2015 (ha)

Jumlah

Kecamatan Tinggi (ha) Sedang (ha)

1 Ogan Komering Ilir 377.333 16 475.281 642.915

2 Banyuasin 141.126 15 74.174 417.964

3 Musi Banyuasin 108.281 11 40.344 265.516

4 Musi Rawas 37.666 8 54 57.584

5 Muaraenim 30.292 12 24.795 82.219

6 MURATARA 14.501 4 3.591 32.424

7 Ogan Ilir 12.297 11 0 68.954

8 PALI 5.904 5 19.413 24.656

9 OKU Timur 3.991 2 0 113.518

10 Ogan Komering Ulu 1.088 3 0 32.635

11 Palembang 380 2 0 740

12 Empat Lawang 914 3 0 1.915

13 Lahat 2.789 5 0 39.328

14 OKU Selatan 0 0 0 1.081

15 Prabumulih 0 0 0 2.888

16 Lubuklinggau 0 0 0 0

17 Pagaralam 0 0 0 0

736.563 97 637,652 1,784,338

Sumber : Tim Koordinasi RADALKARHUTLAH Prov. Sumsel


(12)

22 Kabupaten Ogan Ilir memiliki penduduk suku asli Ogan Ilir dan suku pendatang dari pulau Jawa dan Sunda. Adapun suku asli penduduk Kabupaten Ogan Ilir terdiri dari:

(1) Suku Ogan: meliputi penduduk di sepanjang sungai Ogan mulai dari Desa Munggu Kecamatan Muara Kuang sampai ke Desa Embacang Kecamatan Lubuk Keliat. Bahasa yang dipergunakan adalah Bahasa Ogan.

(2) Suku Pegagan: meliputi penduduk di Kecamatan Tanjung Raja, Rantau Panjang, Sungai Pinang, Rantau Alai, Kandis, Pemulutan, Pemulutan Barat, Pemulutan Selatan, Indralaya dan sebagian Indralaya Selatan. Bahasa yang terkenal adalah Bahasa Pegagan.

(3) Suku Penesak: atau disebut suku Meranjat, meliputi penduduk di Kecamatan Tanjung Batu, Payaraman, sebagian Kecamatan Lubuk Keliat dan sebagian Kecamatan Indralaya Selatan (desa-desa ex Kecamatan Tanjung Batu), berbahasa Melayu Palembang atau Bahasa Meranjat.

(4) Suku pendatang seperti suku jawa dan sunda kebanyakan berada di Kecamatan Indralaya Utara, Muara Kuang (Tanabang) dan Rantau Alai. Bahasa yang mereka gunakan adalah bahasa sunda atau jawa dan untuk pergaulan dengan penduduk setempat menggunakan Bahasa Indonesia.

Pada tahun 2013 jumlah penduduk Kabupaten Ogan Ilir adalah 450.933 jiwa, dengan jumlah kepala keluarga mencapai 117.783 kepala keluarga. Jumlah penduduk Laki-laki mencapai 227.244 jiwa dan perempuan mencapai 223.689 jiwa, dengan pertumbuhan penduduk adalah 2,0%. Pada tahun 2014 data jumlah penduduk Kabupaten Ogan Ilir mengalami penyempurnaan dengan menggunakan aplikasi system yang dilakukan oleh Kementerian Dalam Negeri RI sehingga jumlah penduduk berkurang menjadi 426.804 jiwa, dengan jumlah penduduk Laki-laki mencapai 215.700 jiwa dan perempuan mencapai 211.104 jiwa, dengan penurunan jumlah penduduk minus 5,35 %.Sedangkan pada tahun 2015 jumlah penduduk Kabupaten Ogan Ilir adalah 430.038 jiwa, dengan jumlah kepala keluarga mencapai 120.450 kepala keluarga. Jumlah penduduk Laki-laki mencapai 217.563 jiwa dan perempuan mencapai 212.475 jiwa

Gambar 2.3


(13)

23 Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2011 - 2015

Gambar 2.4

Perkembangan Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2011 - 2015

PERTUMBUHAN 2011 2012 2013 2014 2015

PENDUDUK (%) 2,30 2,23 2,00 -5,35 0,76

2011 2012 2013 2014 2015

Laki-laki 215444 222858 227244 215700 217563

Perempuan 217005 219215 223689 211104 212475

Jumlah 432.449 442.073 450.933 426.804 430.038

432.449 442.073 450.933 426.804 430.038

0 50000 100000 150000 200000 250000 300000 350000 400000 450000 500000

Laki-laki Perempuan Jumlah

2,30 2,23 2,00

-5,35

0,76

(6,00) (4,00) (2,00) 2,00 4,00

2011 2012 2013 2014 2015


(14)

24 Tabel 2.7

Luas Wilayah, Jumlah Penduduk, Kepadatan Penduduk, Jumlah Desa dan Kelurahan dalam Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2015.

No Kecamatan

Luas Wilayah

(km2)

Jumlah Penduduk

(jiwa)

Kepadatan Penduduk

(jiwa/km2)

Jumlah Desa

Jumlah Kelurahan

1 Muara Kuang 300,75 20.546 68 13 1

2 Tanjung Batu 263,75 47.773 181 19 2

3 Tanjung Raja 70,41 45.769 650 15 4

4 Indralaya 101,22 40.482 400 17 3

5 Pemulutan 122,92 48.418 394 25

-6 Rantau Alai 62,16 14.395 232 13

-7 Indralaya Utara 472,33 36.540 77 15 1

8 Indralaya Selatan 100,26 23.531 235 14

-9 Pemulutan Selatan 61,49 18.363 299 15

-10 Pemulutan Barat 60,00 14.240 237 11

-11 Rantau Panjang 40,85 18.032 441 12

-12 Sungai Pinang 42,62 27.098 636 12 1

13 Kandis 50,25 10.883 217 12

-14 Rambang Kuang 528,82 21.153 40 13

-15 Lubuk Keliat 207,67 18.493 89 10

-16 Payaraman 180,57 24.322 135 11 2

2.666,07 430.038 161 227 14

2.666,07 450,933 169 227 14

2.666,07 442,073 166 227 14

2.666,07 432,449 162 227 14

2.666,07 422,712 158 227 14

Kab Ogan Ilir th 2015 Kab Ogan Ilir th 2014 Kab Ogan Ilir th 2013 Kab Ogan Ilir th 2012 Kab Ogan Ilir th 2011

Sumber : BPS dan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Ogan Ilir tahun 2015

Pada tahun 2011 Komposisi jumlah penduduk dalam Kabupaten Ogan Ilir 432.449 jiwa terdiri dari jenis kelamin perempuan yang mencapai 217.005 jiwa sedangkan jenis kelamin laki-laki mencapai 215.444 jiwa, dengan kepadatan penduduk mencapai 162 jiwa/km2.

Pada tahun 2012 Komposisi jumlah penduduk dalam Kabupaten Ogan Ilir 442.073 jiwa terdiri darijenis penduduk Laki-laki mencapai 222.858 jiwa dan perempuan mencapai 219.215 jiwa, dengan kepadatan penduduk mencapai 166 jiwa/km2.Pada tahun 2013

Komposisi jumlah penduduk dalam Kabupaten Ogan Ilir 450.933 jiwa terdiri darijenis penduduk Laki-laki mencapai 227.244 jiwa dan perempuan mencapai 223.689 jiwa, dengan kepadatan penduduk mencapai 169 jiwa/km2.Pada tahun 2014 Komposisi jumlah

penduduk dalam Kabupaten Ogan Ilir 426.804 jiwa terdiri dari jenis penduduk Laki-laki mencapai 215.700 jiwa dan perempuan mencapai 211.104 jiwa, dengan kepadatan penduduk mencapai 160 jiwa/km2.Untuk tahun 2015 jumlah penduduk dalam Kabupaten

Ogan Ilir 430.038 jiwa terdiri dari jenis penduduk Laki-laki mencapai 217.563 jiwa dan perempuan mencapai 212. 475 jiwa


(15)

25 Tabel 2.8

Jumlah Penduduk menurut Kepala Keluarga dan jenis kelamin Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2011 - 2015.

KEPALA

KELUARGA LAKI-LAKI PEREMPUAN TOTAL

1 MUARA KUANG 5.503 10.445 10.101 20.546 2 TANJUNG BATU 12.977 24.020 23.753 47.773 3 TANJUNG RAJA 13.425 22.966 22.803 45.769 4 INDRALAYA 10.920 20.146 20.336 40.482 5 PEMULUTAN 13.749 24.459 23.959 48.418 6 RANTAU ALAI 4.077 7.366 7.029 14.395 7 INDRALAYA UTARA 9.990 18.884 17.656 36.540 8 INDRALAYA SELATAN 6.550 11.658 11.873 23.531 9 PEMULUTAN SELATAN 5.310 9.128 9.235 18.363 10 PEMULUTAN BARAT 4.299 7.065 7.175 14.240 11 RANTAU PANJANG 5.327 9.080 8.952 18.032 12 SUNGAI PINANG 7.828 14.033 13.065 27.098 13 KANDIS 3.123 5.607 5.276 10.883 14 RAMBANG KUANG 5.619 10.787 10.366 21.153 15 LUBUK KELIAT 5.296 9.553 8.940 18.493 16 PAYARAMAN 6.457 12.366 11.956 24.322

120.450

217.563 212.475 430.038 117.823

227.244 223.689 450.933 109.853

222.858 219.215 442.073 108.475

215.444 217.005 432.449 107.106

210.663 212.049 422.712 KECAMATAN

NO JUMLAH PENDUDUK (JIWA)

KAB OGAN ILIR 2015

KAB OGAN ILIR 2012 KAB OGAN ILIR 2011 KAB OGAN ILIR 2013 KAB OGAN ILIR 2014

Tabel 2.9

Perkembangan JumlahPenduduk masing-masing Kecamatan Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2011 - 2015.

2011 2012 2013 2014 2015

1 MUARA KUANG 21.500 21.352 21.741 20.436 20.546 0,54

2 TANJUNG BATU 46.559 48.893 49.555 46.871 47.773 1,92

3 TANJUNG RAJA 44.006 45.834 46.808 45.608 45.769 0,35

4 INDRALAYA 45.521 40.535 41.551 40.012 40.482 1,17

5 PEMULUTAN 43.400 49.139 50.453 47.341 48.418 2,27

6 RANTAU ALAI 16.767 15.841 16.154 14.324 14.395 0,50

7 INDRALAYA UTARA 23.231 34.902 35.875 35.310 36.540 3,48

8 INDRALAYA SELATAN 24.852 24.408 24.810 23.255 23.531 1,19

9 PEMULUTAN SELATAN 21.973 19.950 20.383 18.540 18.363 (0,95)

10 PEMULUTAN BARAT 14.802 14.931 15.273 14.186 14.240 0,38

11 RANTAU PANJANG 23.986 19.491 19.846 18.055 18.032 (0,13)

12 SUNGAI PINANG 27.380 28.245 28.749 26.976 27.098 0,45

13 KANDIS 12.437 12.153 12.364 10.933 10.883 (0,46)

14 RAMBANG KUANG 21.637 22.108 22.461 21.446 21.153 (1,37)

15 LUBUK KELIAT 19.348 19.646 19.932 18.819 18.493 (1,73)

16 PAYARAMAN 25.050 24.645 24.978 24.692 24.322 (1,50)

432.449

442.073 450.933 426.804 430.038

Pertumbhn 2015 (%) KECAMATAN

NO

KAB OGAN ILIR

Jumlah Penduduk (jiwa)


(16)

26 Komposisi jumlah penduduk menurut kelompok umur Pada tahun 2011, kelompok usia lanjut (65 tahun keatas) yang berjumlah 20.142 jiwa atau 4,65 % dan penduduk pada kelompok produktif (umur 25 tahun sampai 64 tahun) mencapai 198.054 jiwa atau 45,79 %, sedangkan kelompok anak usia 14 tahun ke bawah mencapai 105.477 jiwa atau 24,39 % dan jumlah kepala keluarga mencapai 108.475 KK. Komposisi pada tahun 2012, kelompok usia lanjut (65 tahun keatas) berjumlah 21.328 jiwa dan penduduk pada kelompok produktif (umur 25 tahun sampai 64 tahun) mencapai 219.252 jiwa, penduduk kelompok umur 15 tahun sampai 24 tahun mencapai 84.230 jiwa, kelompok anak usia 14 tahun ke bawah mencapai 117.263 jiwa.

Komposisi jumlah penduduk tahun 2013 Komposisi jumlah penduduk dalam Kabupaten Ogan Ilir 450.933 jiwa terdiri dari jenis penduduk Laki-laki mencapai 227.244 jiwa dan perempuan mencapai 223.689 jiwa, dengan kepadatan penduduk mencapai 169 jiwa/km2.

Pada tahun 2014 Komposisi jumlah penduduk dalam Kabupaten Ogan Ilir 426.804 jiwa terdiri dari jenis penduduk Laki-laki mencapai 215.700 jiwa dan perempuan mencapai 211.104 jiwa, dengan kepadatan penduduk mencapai 160 jiwa/km2.

Komposisi jumlah penduduk menurut kelompok umur pada tahun 2013, kelompok usia lanjut (65 tahun keatas) berjumlah 23.509 jiwa, kelompok produktif (umur 25 tahun sampai 64 tahun) mencapai 226.886 jiwa, kelompok umur 15 tahun sampai 24 tahun mencapai 83.993 jiwa, sedangkan kelompok anak usia 14 tahun ke bawah mencapai 116.545 jiwa. Komposisi jumlah penduduk menurut kelompok umur pada tahun 2014, kelompok usia lanjut (65 tahun keatas) berjumlah 21.351 jiwa dan pada kelompok produktif (umur 25 tahun sampai 64 tahun) mencapai 218.681 jiwa, kelompok umur 15 tahun sampai 24 tahun mencapai 77.395 jiwa, sedangkan kelompok anak usia 14 tahun ke bawah mencapai 109.377 jiwa.

Tabel 2.10

Komposisi Jumlah Penduduk menurut Kelompok Umur Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2011- 2015.

LAKI-LAKI PEREMP JUMLAH LAKI-LAKI PEREMP JUMLAH LAKI-LAKI PEREMP JUMLAH LAKI-LAKI PEREMP JUMLAH LAKI-LAKI PEREMP JUMLAH

1 0 - 14 TAHUN

48.881

56.596

105.477

59.876

57.387

117.263

60.373

56.172

116.545

56.563

52.814

109.377

57.134

53.449

110.583

2 15 - 24 TAHUN

64.025

44.751

108.776

42.197

42.033

84.230

42.580

41.413

83.993

39.712

37.683

77.395

39.645

37.396

77.041

3 25 - 54 TAHUN

81.498

91.884

173.382

97.816

95.285

193.101

99.276

98.248

197.524

94.472

93.940

188.412

94.473

93.393

187.866

4 55 - 64 TAHUN

12.211

12.461

24.672

13.262

12.889

26.151

14.881

14.481

29.362

15.407

14.862

30.269

16.070

15.534

31.604

5 65 THN KEATAS

8.829

11.313

20.142

9.707

11.621

21.328

10.134

13.375

23.509

9.546

11.805

21.351

10.241

12.703

22.944

JUMLAH

215.444

217.005

432.449

222.858

217.005

439.863

227.244

223.689

450.933

215.700

211.104

426.804

217.563

212.475

430.038

TAHUN 2015 (JIWA)

TAHUN 2011(JIWA)

TAHUN 2012 (JIWA)

KELOMPOK UMUR

NO

TAHUN 2013 (JIWA)

TAHUN 2014 (JIWA)


(17)

27 Gambar 2.5

Diagram Komposisi Jumlah Penduduk menurut Jenis Lapangan Usaha/Pekerjaan di Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2015

Prosentase penduduk Kabupaten Ogan Ilir menurut jenis pekerjaan tahun 2011 menunjukkan bahwa Jenis Lapangan Usaha/Pekerjaan terbanyak adalah sebagai petani dan buruh tani yang mencapai 163.329 orang atau 60,65 %, diikuti Pedagang dan Transportasi sebesar 54.104 orang atau 19,38 persen serta Bekerja di industri kecil menengah besar dan konstruksi mencapai 41.739 orang atau 14,95 %, dan terkecil adalah bergerak pada jasa, PNS, TNI, Polri yang hanya mencapai14.015 orang atau sebanyak 5,02% dari jumlah penduduk yang memiliki pekerjaan utama sebanyak 279.190 jiwa.

Prosentase penduduk Kabupaten Ogan Ilir menurut jenis pekerjaan tahun 2013 menunjukkan bahwa Jenis Lapangan Usaha/Pekerjaan terbanyak adalah sebagai petani dan buruh tani yang mencapai 169.566 orang atau 57,74 %, kemudian diikuti Pedagang dan Transportasi sebesar 49.984 orang atau 17,02 persen serta Bekerja di industri kecil menengah besar dan konstruksi mencapai 39.566 orang atau 13,47 %, dan terkecil adalah bergerak pada jasa, PNS, TNI, Polri yang hanya mencapai 34.561 orang atau sebanyak 11,77 % dari jumlah penduduk yang memiliki pekerjaan utama sebanyak 293.677 jiwa.

Prosentase penduduk Kabupaten Ogan Ilir menurut jenis pekerjaan tahun 2014 menunjukkan bahwa Jenis Lapangan Usaha/Pekerjaan terbanyak adalah sebagai petani dan buruh tani yang mencapai 160.960 orang atau 58,02 %, kemudian diikuti Pedagang dan Transportasi sebesar 48.049 orang atau 17,32 persen serta Bekerja di

Petani dan Buruh Tani

60%

Industri dan Konstruksi

13%

Dagang dan Transportasi

17%

Jasa, PNS, TNI, Polri 10%

MATA PENCAHARIAN PENDUDUK MENURUT LAPANGAN USAHA / PEKERJAAN KABUPATEN OGAN ILIR TAHUN 2015


(18)

28 industri kecil menengah besar dan konstruksi mencapai 36.620 orang atau 13,20 %, dan terkecil adalah bergerak pada jasa, PNS, TNI, Polri yang hanya mencapai 31.793 orang atau sebanyak 11,46 % dari jumlah penduduk yang memiliki pekerjaan utama sebanyak 277.422 jiwa.

Prosentase penduduk Kabupaten Ogan Ilir menurut jenis pekerjaan tahun 2015 menunjukkan bahwa Jenis Lapangan Usaha/Pekerjaan terbanyak adalah sebagai petani dan buruh tani yang mencapai 167.939 orang atau 60,08 %, kemudian diikuti Pedagang dan Transportasi sebesar 46.737 orang atau 16,72 persen serta Bekerja di industri kecil menengah besar dan konstruksi mencapai 36.730 orang atau 13,14 %, dan terkecil adalah bergerak pada jasa, PNS, TNI, Polri yang hanya mencapai 28.120 orang atau sebanyak 10,06 % dari jumlah penduduk yang memiliki pekerjaan utama sebanyak 279.525 jiwa.

Tabel 2.11

Komposisi Jumlah Penduduk menurut Lapangan Usaha/Pekerjaan di Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2011-2015

Jiwa % Jiwa % Jiwa % Jiwa % Jiwa %

1 Petani dan Buruh Tani 169.329 60,65 173.292 61,08 169.566 57,74 160.960 58,02 167.939 61,36 2 Pedagang dan Transportasi 54.107 19,38 54.132 19,08 49.984 17,02 48.049 17,32 46.737 15,98 3 Industri dan Konstruksi 41.739 14,95 42.727 15,06 39.566 13,47 36.620 13,20 36.730 12,23 4 Jasa, PNS, TNI, POLRI dll 14.015 5,02 13.563 4,78 34.561 11,77 31.793 11,46 28.120 10,43

JUMLAH 279.190 100,00 283.714 100,00 293.677 100,00 277.422 100,00 277.962 100,00

2011 2015

Jenis Pekerjaan

No 2012 2013 2014

Sumber : LKPJ Kab. Ogan Ilir Tahun 2015

Pada Tahun 2015 Jumlah penduduk yang menganut Agama Islam tahun 2015 mencapai 428.334 jiwa atau 99,60 % dari total penduduk Kab Ogan Ilir 430.038 jiwa, Kristen Protestan 149 jiwa, Katholik 402 jiwa, Budha 27 jiwa dan Agama Hindu 7 jiwa, serta penganut aliran kepercayaan sebanyak 104 jiwa


(19)

29 Tabel 2.12

Komposisi Jumlah Penduduk menurut Agama yang dianut per Kecamatan dalam Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2013 - 2015.

Islam Protestan Katholik Budha Hindu Kong hucu

Aliran Kepercayaan 1 MUARA KUANG 20.530 3 6 - - - 7 20.546 2 TANJUNG BATU 47.752 10 - - 1 - 10 47.773 3 TANJUNG RAJA 45.684 50 7 - 1 - 27 45.769 4 INDRALAYA 40.228 214 29 - 3 - 8 40.482 5 PEMULUTAN 47.961 51 10 389 - 7 - 48.418 6 RANTAU ALAI 14.239 108 32 - - - 16 14.395 7 INDRALAYA UTARA 36.000 442 52 12 22 - 12 36.540 8 INDRALAYA SELATAN 23.525 6 - - - - - 23.531 9 PEMULUTAN SELATAN 18.361 2 - - - - - 18.363 10 PEMULUTAN BARAT 14.240 - - - - - - 14.240 11 RANTAU PANJANG 18.029 2 - - - - 1 18.032 12 SUNGAI PINANG 27.094 2 1 - - - 1 27.098 13 KANDIS 10.883 - - - - - - 10.883 14 RAMBANG KUANG 21.127 26 - - - - - 21.153 15 LUBUK KELIAT 18.372 109 11 1 - - - 18.493 16 PAYARAMAN 24.309 12 1 - - - - 24.322

428.334

1.037 149 402 27 7 82 430.038 425.121

1.012 150 390 19 8 104 426.804 449.511

571 336 512 3 22 450.955 KAB OGAN ILIR 2013

KECAMATAN NO

KAB OGAN ILIR 2015 KAB OGAN ILIR 2014

Jumlah Menurut Agama yang dianut (jiwa)

Sumber : LKPJ Kab. Ogan Ilir Tahun 2015

2.2 Aspek Kesejahteraan Masyarakat

2.2.1 Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi

Analisa kinerja atas fokus kesejahteraan dan pemerataan ekonomi dilakukan terhadap indikator pertumbuhan PDRB, laju inflasi, Indek Gini, Pemerataan versi Bank Dunia, Indek Ketimpangan Williamson (indek ketimpangan regional), persentase penduduk diatas garis kemiskinan, angka kriminalitas yang tertangani.

a. Pertumbuhan PDRB

Pertumbuhan PDRB merupakan salah satu indikator umum untuk mengetahui laju pertumbuhan ekonomi suatu daerah, baik itu PDRB denga Migas maupun Tanpa Migas.


(20)

30 Tabel 2.13

Perkembangan PDRB Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2011 - 2015 Atas Dasar Harga Berlaku.

(Rp.) % 2012 % 2013 % 2014 *) % 2015 **) %

1. Pertanian Kehutanan dan Perikanan 1.531.138 30,09 1.665.351 28,75 1.817.659 27,76 1.854.939 25,25 1.901.797 23,07 2. Pertambangan dan Penggalian 356.396 7,00 491.226 8,48 588.860 8,96 715.219 9,73 789.379 9,58 3. Industri Pengolahan 580.211 11,40 613.106 10,58 710.533 10,92 796.079 10,84 894.245 10,85 4. Pengadaan Listrik dan Gas 1.928 0.04 2.007 0,03 2.057 0,03 2.402 0,03 3.271 0,04 5. Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah dan daur Ulang

1.151

0,02

1.372 0,02 1.486 0,02 1.834

0,02

2.158

0,03 6. Bangunan/kontruksi

749.207

14,72 896.565 15,48 1.027.062 15,63 1.235.575 16,82 1.396.346 16,94

7.Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil

dan Motor 704.044 13,84 772.173 13,33 845.934 12,92 949.542 12,92 1.226.020 14,87

8.Transportasi dan Pergudangan 50.022 0,98 55.824 0,98 66.266 1,01 78.564 1,07 94.643 1,15 9. Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum

163.075

3,20 190.170 3,28 223.058 3,39 266.053 3,62 320.123 3,88 10. Informasi dan Komunikasi 15.491 0,30 17.394 0,30 19.188 0,29 21.498 0,29 24.165 0,29

11. Jasa Keuangan dan Asuransi 78.475 1,54 102.604 1,77 119.931 1,78 129.322 1,76 138.653 1,68 12. Perumahan/Real Estate 122.029 2,40 134.097 2,31 146.571 2,23 174.225 2,37 206.367 2,50 13. Jasa Perusahaan 6.575 0,13 7.436 0,13 8.400 0,13 9.386 0,13 10.447 0,13

14. Administrasi Pemerintahan dan Pertanahan

557.766

10,96 654.377 11,30 766.801 11,67 860.639 11,71 969.732 11,77

15. Jasa Pendidikan 96.953 1,91 112.202 1,94 129.413 1,97 149.860 2,04 163.331 1,99 16. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 35.882 0,71 40.173,00 0,69 44.406,00 0,68 50.120 0,68 56.366 0,68 17. Jasa Lainnya 999 0,75 1.147 0,65 1.320 0,61 1.533 0,57 1.785 0,54

PDRB DENGAN MIGAS 5.088.762 100 5.793.514 100 6.557.520 100 7.337.018 100 8.242.438 100,00 PDRB TANPA MIGAS 4.816.231 5.439.178 6.106.200 6.796.448 7.671.083

LAPANGAN USAHA

TAHUN / NILAI PDRB HARGA BERLAKU (JUTA RUPIAH)

2011 2012 2013 2014 2015


(21)

31 Tabel 2.14

Perkembangan PDRB Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2011 sampai 2015 Atas Dasar Harga Konstan tahun 2000.

(Rp.) % 2012 % 2013 % 2014 *) %

1. Pertanian Kehutanan dan Perikanan 1.432.974 30,23 1.499.316 29,28 1.570.214 28,54 1.602.789 27,31

2. Pertambangan dan Penggalian 318.606 6,72 404.495 7,90 456.866 8,30 522.273 8,90 3. Industri Pengolahan 553.974 11,68 570.865 11,15 606.789 11,03 637.598 10,86 4. Pengadaan Listrik dan Gas 2.047 0,04 2.204 0,04 2.363 0,04 2.529 0,04 5. Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah dan daur

Ulang

1.166

0,02 1.366 0,03 1.501 14,29 1.655 0,03 6. Bangunan/kontruksi 656.827 13,86 716.650 14,00 786.370 14,15 853.875 14,55

7.Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi

Mobil dan Motor 667.512 14,08 719.550 14,05 778.443 1,08 842.250 14,35

8.Transportasi dan Pergudangan 49.938 1,05 55.197 1,08 59.213 3,19 63.829 1,09 9. Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 150.765 3,18 162.410 3,17 175.462 0,35 189.377 3,23 10. Informasi dan Komunikasi 15.696 0,33 17.606 0,34 19.512 1,78 21.408 0,36

11. Jasa Keuangan dan Asuransi 74.407 1,57 88.904 1,74 98.124 2,52 102.867 1,75

12. Perumahan/Real Estate 117.556 2,48 128.150 2,50 138.890 0,13 150.571 2,57 13. Jasa Perusahaan 6.198 0,13 6.564 0,13 6.898 11,15 7.233 0,12

14. Administrasi Pemerintahan dan

Pertanahan 526.912 11,23 569.540 11,12 613.412 2,01 662.884 11,30

15. Jasa Pendidikan 93.975 1,98 103.458 2,02 110.531 0,75 127.204 2,17 16. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 35.299 0,74 38.155,00 0,75 41.094,00 0,65 44.820 0,76 17. Jasa Lainnya 36.650 0,77 36.685 0,72 35.982 0,61 35.448 0,60

PDRB DENGAN MIGAS 4.740.501 100 5.121.358 100 5.501.665 100 5.868.608 100 PDRB TANPA MIGAS 4.816.231 5.439.178 6.106.200 6.796.448

LAPANGAN USAHA

TAHUN / NILAI PDRB HARGA KONSTAN (JUTA RUPIAH)

2011 2012 2013 2014

Ket : *) Angka sementara **) Angka estimasi Sumber : BPS Kabupaten Ogan Ilir, 2011-2015.


(22)

32 Gambar 2.6

Grafik Perkembangan PDRB Dengan Migas Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan

Kabupaten Ogan Ilir tahun 2011-2015

Gambar 2.7

Grafik Perkembangan PDRB tanpa Migas pada Harga Berlaku dan Harga Konstan Kabupaten Ogan Ilir tahun 2010-2015

(tanpa Migas)

2011

2012

2013

2014

2015

PDRB Berlaku

4.816.231

5.439.178

6.106.200

6.796.448

7.671.083

PDRB Konstan

4.486.031

4.795.856

5.128.967

5.435.500

5.705.495

Pertumbuhan Ekonomi

Perekonomian Ogan Ilir pada tahun 2015 mengalami perlambatan dibandingkan pertumbuhan tahun-tahun sebelumnya. Laju pertumbuhan PDRB Ogan Ilir tahun 2015 mencapai 5,56 persen, sedangkan tahun 2014 sebesar 6,55 persen. Penurunan laju pertumbuhan ini sudah terjadi selama tiga tahun terakhir. Hal yang sama terjadi pada perekonomian Sumatera Selatan yang juga mengalami penurunan selama tiga tahun terakhir. Jika dilihat lebih lanjut, pertumbuhan ekonomi tertinggi di Ogan Ilir dicapai oleh kategori Jasa pertambangan dan penggalian sebesar 12,99 persen. Kategori

5.088.762 4.740.401

8.242.437

6.178.370

2.000.000 4.000.000 6.000.000 8.000.000 10.000.000

PDRB Harga Berlaku PDRB Harga Konstan

2011 2012 2013 2014 2015

4.816.231 4.486.031

7.671.083

5.705.495

2.000.000 4.000.000 6.000.000 8.000.000 10.000.000

PDRB Harga Berlaku PDRB Harga Konstan

2011

2012

2013

2014


(23)

33 transportasi dan pergudangan juga tercatat mengalami peningkatan yang cukup tinggi dari tahun sebelumnya yaitu sebesar 11,10 persen.

Gambar 2.8

Grafik Perkembangan Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2011 - 2015

2011 2012 2013 2014 2015

LPE dengan Migas 7,56 8,03 7,26 6,55 5,56

LPE tanpa Migas 6,93 6,91 6,95 5,98 4,97

Tabel 2.15

Rincian Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2011 - 2015.

HB HK HB HK HB HK HB HK HB HK

1. Pertanian Kehutanan dan Perikanan 11,91 4,73 8,77 4,63 9,52 4,73 0,65 2,11 2,24 2. Pertambangan dan Penggalian 36,21 21,77 37,83 26,96 19,88 12,95 21,46 14,32 12,99 3. Industri Pengolahan 8,92 4,00 5,67 3,05 17,07 5,23 13,81 4,96 3,47 4. Pengadaan Listrik dan Gas 0,84 7,02 4,10 7,70 2,44 7,20 16,80 7,04 4,94 5. Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah

dan daur Ulang 1,26 2,55 19,20 17,12 8,24 9,92 24,01 10,21 7,84 6. Bangunan/kontruksi 26,86 11,21 19,67 9.13 14,56 9,71 20,32 8,58 5,31 7.Perdagangan Besar dan Eceran,

Reparasi Mobil dan Motor 12,16 6,34 9,68 7,81 9,98 7,80 12,96 7,61 5,06 8.Transportasi dan Pergudangan 6,12 5,94 11,60 10,53 18,71 7,28 18,56 7,80 11,10 9. Penyediaan Akomodasi dan Makan

Minum 15,45 6,73 16,62 7,72 17,29 8,04 19,28 7,93 8,59 10. Informasi dan Komunikasi 15,51 17,03 12,29 12,17 10,31 10,83 12,04 9,71 8,97 11. Jasa Keuangan dan Asuransi 10,21 4,50 30,75 19,48 13,69 10,37 9,86 2,91 3,93 12. Perumahan/Real Estate 12,94 8,80 9,89 9,01 9,30 8,38 18,87 8,41 8,07 13. Jasa Perusahaan 11,80 5,39 13,11 5,91 12,95 5,09 11,73 4,85 4,36 14. Administrasi Pemerintahan dan

Pertanahan 14,27 7,95 17,32 8,09 17,18 7,70 12,24 8,07 8,75 15. Jasa Pendidikan 19,44 15,78 15,73 10,09 15,34 6,84 15,80 15,08 6,94 16. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 8,72 6,95 11,96 8,07 10,54 7,70 12,87 9,07 7,65 17. Jasa Lainnya 13,04 7,85 2,56 0,09 6,59 1,91 4,23 1,49 0,42

PDRB DENGAN MIGAS 7,56 8,03 7,26 6,55 5,56

LAPANGAN USAHA

LPE KAB. OGAN ILIR (PERSEN)

2011 2012 2013 2014 2015

Sumber : Buku PDRB BPS Kab. Ogan Ilir tahun 2011-2015

7,56

6,93 8,03

6,91

7,26 6,95

6,55

5,98 5,56

4,97

0 2 4 6 8 10

LPE dg Migas LPE tanpa Migas


(24)

34 b. Laju Inflasi

Inflasi merupakan gambaran tentang terjadinya perubahan harga. Fluktuasi harga yang terjadi akan mempengaruhi daya beli konsumen, karena berakibat terhadap ketidakseimbangan dengan pendapatan. Laju inflasi ini merupakan alat ukur yang dapat menggambarkan kenaikan/penurunan harga dari sekelompok barang dan jasa yang berpengaruh terhadap kemampuan daya beli masyarakat. Informasi laju inflasi ini berguna untuk memonitor harga barang dan jasa dan mengambil kebijakan khusus yang diperlukan.

Tabel 2.16

Nilai Inflasi Rata-Rata Tahun 2011-2015 Kabupaten Ogan Ilir

Uraian Laju inflasi

Tahun Rata-rata

Pertumbuhan

2011 2012 2013 2014 2015

Kab. Ogan Ilir Dengan migas

7,35 5,38 5,58 4,82 0,84

Provinsi Sumsel 3,78 2,72 7,04 8,48 3,10 -0,17

Nasional 3,79 4,30 8,38 8,36 3,35 -0,11

Sumber : BPS Tahun 2016

Gambar 2.9

Grafik Perkembangan Laju Pertumbuhan Inflasi Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2011 - 2015

2011 2012 2013 2014 2015

Ogan Ilir 7,35 5,38 5,58 4,82

Prov. Sumsel 3,78 2,72 7,04 8,48 3,1

Nasional 3,79 4,3 8,38 8,36 3,35

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

A

xi

s

Ti


(25)

35 Perkembangan laju inflasi di Kabupaten Ogan Ilir cendrung menurun dari tahun 2011sampai tahun 2015, pada tahun 2011-2012 laju inflasi di Kabupaten Ogan Ilir lebih tinggi dibanding inflasi provinsi Sumatera Selatan dan inflasi Nasional, Tahun 2013-2014 kondisi tersebut berbalik dimana inflasi di Kabupaten Ogan Ilir cenderung lebih rendah dibanding inflasi Provinsi Sumatera Selatan dan inflasi Nasional

c. PDRB Perkapita

Bila PDRB suatu daerah dibagi dengan jumlah penduduk yang tinggal di daerah itu, maka akan dihasilkan suatu PDRB Per kapita. Ada dua pendekatan untuk mengukur PDRB Perkapita yaitu PDRB atas harga berlaku dan PDRB atas harga konstan. PDRB Per kapita atas dasar harga berlaku menunjukkan nilai PDRB per kepala atau per satu orang penduduk, sedangkan PDRB perkapita atas harga konstan berguna untuk menunjukkan pertumbuhan nyata

Jika dilihat dari grafik PDRB perkapita berdasarkan harga konstan secara keseluruhan PDRB Perkapita Kabupaten Ogan Ilir mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, hal ini juga berdampak terhadap pendapatan masyarakat ogan ilir, dimana PDRB perkapita berdasarkan harga berlaku menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan

Gambar 2.10

GRAFIK PDRB Per Kapita Kab. Ogan Ilir Menurut Lapangan Usaha (Juta Rp),

Tahun 2011-2015

2011 2012 2013 2014 2015

PDRB per Kapita ADHK 4.819.083 5.148.846 14.208.662 14.493.245 14.420.552 PDRB per Kapita ADHB 11.188.771 12.930.027 16.464.807 18.168.671 19.238.163

5.000.000 10.000.000 15.000.000 20.000.000 25.000.000 30.000.000 35.000.000 40.000.000

PD

RB

PER K

APITA

(JU


(26)

36 Gambar 2.11

Grafik Perkembangan Pendapatan per kapita penduduk Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2011 – 2015

PDRB perkapita

dengan Migas

PDRB perkapita tanpa Migas

Pendapatan Reg perkapita dg

Migas

Pendapatan Reg perkapita tnpa Migas

2011 11.188.771 10.984.440 9.500.568 9.291.435

2012 12.930.027 12.719.919 10.979.097 10.759.430

2013 16.464.807 15.804.926 13.962.156 13.001.212

2014 18.168.671 16.830.056 15.407.033 14.271.888

2015 19.238.163 17.904.601 16.313.962 15.183.102

5.000.000 10.000.000 15.000.000 20.000.000 25.000.000

2011

2012

2013

2014


(27)

37 Tabel 2.17

Perkembangan pendapatan per kapita penduduk Kabupaten Ogan Ilir tahun 2011- 2015

Dengan

Migas Tanpa Migas

Dengan

Migas Tanpa Migas Dengan Migas Tanpa Migas

Dengan

Migas Tanpa Migas

Dengan

Migas Tanpa Migas Jumlah Penduduk Tengahan Tahun 418.758 418.758 418.758 418.758 418.758

Nilai PDRB Harga Berlaku (juta) 4.421.042 4.255.418 5.071.482 4.898.181 6.557.521 6.106.200 7.337.018 6.796.448 8.242.437 7.671.083

Nilai PDRB Harga Konstan (juta) 1.888.523 1.837.898 2.016.443 1.965.946 5.492.925 5.128.967 5.852.778 5.435.500 6.178.370 5.705.495

Laju Pertumbuhan Ekonomi ( % ) 7,91 6,78 6,77 6,97 7,26 6,95 6,55 5,98 5,56 4,97

PDRB per Kapita ADHB 11.188.771 10.984.440 12.930.027 12.719.919 16.464.807 15.804.926 18.168.671 16.830.056 19.238.163 17.904.601

PDRB per Kapita ADHK 4.819.083 4.744.164 5.148.846 5.075.353 14.208.662 13.268.701 14.493.245 13.459.938 14.420.552 13.316.843

Pendapatan Regional per Kapita Harga Berlaku 9.500.568 9.291.435 10.979.097 10.759.430 13.962.156 13.001.212 15.407.033 14.271.888 16.313.962 15.183.102

Pendapatan Regional per Kapita Harga Konstan 4.054.883 3.980.481 4.332.353 4.258.357 12.071.953 11.272.073 12.685.937 11.781.484 12.622.309 11.656.233

JUMLAH PENDUDUK (JIWA) 432.449 Jiwa 442.073 Jiwa 450.933 Jiwa 426.804 Jiwa 430.038 Jiwa Tahun 2013r)

Uraian

Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2014*) Tahun 2015 E)

Keterangan : *) Angka sementara **) Angka sangat sementara E) Angka Estimasi Sumber : Berdasarkan Data BPS Kabupaten Ogan Ilir, 2015


(28)

38

d. Indek Gini Ratio

Index atau koefisien gini merupakan indikator yang digunakan untuk menilai tingkat pemerataan distribusi pendapatan.

Nilai gini ratio berkisar antara 0 dan 1, jika: G < 0,3 = ketimpangan rendah

, ≤ G≤ , = ketimpangan sedang

G > 0,5 = ketimpangan tinggi

Tabel 2.18

Indek Gini kabupaten Ogan Ilir Tahun 2012-2014

Indikator tahun

2011 2012 2013 2014 2015

Indek Gini 0,367 0,317 0,316

Sumber : BPS Provinsi Sumatera Selatan dalam Indikator Kesejahteraan Rakyat Tahun 2012-2014

Berdasarkan data perkembangan indek gini dari tahun 2012 ke tahun 2014 menunjukkan rasio gini cenderung menurun dari 0,367 menjadi 0,316 pada tahun 2014, namun demikian ketimpangan pendapatan penduduk Kabupaten Ogan Ilir masih termasuk kategori ketimpangan sedang

e. Pemerataan Pendapatan Versi Bank Dunia

Pemerataan pendapatan versi bank dunia adalah analisis ekonomi makro yang mengelompokkan penduduk ke dalam tiga kelompok berdasarkan besarnya pendapatan, yaitu 40% penduduk berpendapatan rendah. 40% penduduk berpendapatan menengah dan 20 % berpendapatan tinggi.

Data pemerataan pendapatan menggunakan pendekatan yang dikembangkan oleh Bank Dunia telah disediakan oleh BPS pada pelaksanaan sesenas 2012-2014. Adapun hasil perhitungan data pemerataan pendapatan untuk Kabupaten Ogan Ilir adalah sebagai berikut :

Tabel 2.19

Pemerataan Pendapatan Versi Bank Dunia Tahun 2012-2014

Indikator Tahun

2012 2013 2014

40 persen terendah 18,66 22,36 22,36

40 persen menengah 36,55 37,87 37,87

20 persen tertinggi 44,80 39,76 39,76


(29)

39

Bank dunia telah membuat tipologi tingkat ketimpangan, yaitu :

1. Jika proporsi jumlah pendapatan dari penduduk yang masuk kategori 40 persen terendah terhadap total pendapatan seluruh penduduk kurang dari 12 persen dikategorikan ketimpangan tinggi

2. Jika proporsi jumlah pendapatan dari penduduk yang termasuk kategori 40 persen terendah terhadap total pendapatan seluruh penduduk antara 12-17 persen dikategorikan ketimpangan sedang/menengah

3. Jika proporsi jumlah pendapatan dari penduduk yang masuk kategori 40 persen terendah terhadap total pendapatan seluruh penduduk lebih dari 17 persen dikategorikan ketimpangan rendah.

Jika dilihat dari tabel pemerataan pendapatan versi bank dunia, dimana proporsi jumlah pendapatan dari penduduk yang masuk kategori 40 persen terendah terhadap total pendapatan seluruh penduduk yaitu 18,66, 36,55 dan 44,80 , maka Kabupaten Ogan Ilir tergolong Kabupaten dengan ketimpangan pendapatan rendah

f. Kemiskinan

Persentase penduduk diatas garis kemiskinan dari tahun ketahun masih fluktuatif, belum menunjukkan kenaikan yang cukup berarti, hal ini menunjukkan bahwa untuk lima tahun kedepan masih menjadi pekerjaan rumah pemerintah Kabupaten Ogan Ilir untuk menciptakan lingkungan usaha yang mendukung penciptaaan lapangan kerja baru hingga bisa memacu peningkatan persentase penduduk diatas garis kemiskinan

Tabel 2.20

Presentase Penduduk di atas garis Kemiskinan

No Keterangan Tahun

2010 2011 2012 2013 2014

1 Jumlah Penduduk Miskin (jiwa) 53.324 51.300 50.300 55.400 54.200 2 Penduduk Miskin (%) 13,98 13,18 12,79 13,86 13,38 3 Garis Kemiskinan(Rp/kapita/Bulan) 253.074 279.164 295.279,15 313. 725 322 .325 4 Penduduk diatas garis kemiskinan (%) 85,61 87,21 86,14 86,82 5 Indek Kedalaman Kemiskinan (Indeks) 1,88 1,94 1,64 1,76 2,16


(30)

40

Gambar 2.12

Grafik Perkembangan Angka Kemiskinan Penduduk Kabupaten Ogan Ilir tahun 2011 – 2015

Gambar 2.13

Grafik Perkembangan Jumlah Penduduk Miskin Kabupaten Ogan Ilir tahun 2010 – 2014

g. Angka Kriminalitas

Angka Kriminalitas : Jumlah tindak kejahatan yang tertangani dalam setahun dibagi jumlah penduduk di kali 10.000

2010 2011 2012 2013 2014 Angka Kemiskinan (%) 13,98 13,18 12,79 13,86 13,38

12 13 14 15

Angka Kemiskinan (%)

53.324

51.300

50.300

55.400

54.200

47.000 48.000 49.000 50.000 51.000 52.000 53.000 54.000 55.000 56.000

Jumlah Kemiskinan Penduduk Kab Ogan Ilir (jiwa)


(31)

41

Tabel 2.21

Jumlah Tindak Kriminal di Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2011-2015

No Jenis Kriminalitas Tahun

2011 2012 2013 2014 2015

1 Jumlah Kasus Narkoba 28 38 42 67 61

2 Jumlah Kasus Pembunuhan 7 2 7 8 8

3 Jumlah kejahatan seksual 23 7 21 24 7

4 Jumlah kasus penganiayaan 30 43 41 39 36

5 Jumlah Kasus pencurian 471 216 274 278 154

6 Jumlah Kasus penipuan 40 22 18 31 29

7 Jumlah pemalsuan uang

8

Jumlah tindak kriminalitas selama

setahun 929 468 531 398 394

Sumber; Polres Kab. Ogan Ilir Tahun 2016

Tabel 2.22

Angka Kriminal di Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2011-2015

No Jenis Kriminalitas Tahun

2011 2012 2013 2014 2015

1

Jumlah tindak kriminalitas selama

setahun 929 468 531 398 394

2 Jumlah penduduk 422.712 432.449 442.073 450.933 430.038 3 Angka Kriminalitas yang tertangani 21,98 10,82 12,01 8,83 9,16

Sumber; Polres Kab. Ogan Ilir Tahun 2016

2.2.2 Fokus Kesejahteraan Sosial

Beberapa urusan yang sangat berpengaruh bagi kesejahteraan masyarakat adalah urusan pendidikan, kesehatan, pertanahan dan ketenagakerjaan. Adapun analisis kinerja pada fokus kesejahteraan sosial adalah pada indikator, angka melek huruf, angka rata-rata lama sekolah, angka partisipasi kasar, angka pendidikan yang ditamatkan, angka partisipasi murni, angka kelangsungan hidup bayi, angka usia harapan hidup, persentase penduduk yang memiliki lahan, dan rasio penduduk yang bekerja

a. Pendidikan

Angka Melek Huruf. Angka melek huruf merupakan proporsi penduduk berusia 15 tahun keatas yang dapat membaca dan menulis dalam huruf latin atau lainnya. Manfaat perhitungan angka melek huruf digunakan untuk mengukur keberhasilan program pemberantasan buta huruf, yang khususnya ada di wilayah perdesaan.

Data angka melek huruf Kabupaten Ogan Ilir tahun 2011 hingga 2015 adalah sebagai berikut/ditunjukkan oleh tabel di bawah ini.


(32)

42

Tabel 2.23

Angka Melek Huruf Menurut Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2011-2015

No Tahun Angka Melek Huruf

1. 2011 99,96 %

2. 2012 99,96 %

3. 2013 99,97 %

4. 2014 99,99 %

5. 2015 99,99 %

Angka Rata-rata Lama Sekolah. Capaian kinerja pendidikan menurut Angka Rata-rata Lama Sekolah Kabupaten Ogan Ilir tahun 2011 hingga 2015 adalah sebagai berikut/ditunjukkan oleh tabel di bawah ini.

Tabel 2.24

Angka Rata-rata Lama Sekolah Penduduk Usia 10 tahun ke atas Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2011-2015

No Tahun Angka Rata-rata Lama Sekolah

1. 2011 7,56 %

2. 2012 7,57 %

3. 2013 7,62 %

4. 2014 7,62 %

5. 2015 7,5 %

Sumber : Diknas Kab. Ogan Ilir Tahun 2015

Angka Partisipasi Kasar

Angka Partisipasi Kasar Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Capaian Persentase jumlah siswa pada jenjang TK/RA dan penitipan anak terhadap jumlah anak usia 4 – 6 tahun.

Tabel 2.25

Angka Partisipasi Kasar TK/PAUD

No Tahun

Angka Partisipasi Kasar TK/Pendidikan Anak Usia Dini

(PAUD)

1. 2011 46,11 %

2. 2012 43,31 %

3. 2013 39,62 %


(33)

43

No Tahun

Angka Partisipasi Kasar TK/Pendidikan Anak Usia Dini

(PAUD)

5. 2015 53,37 %

Sumber : Diknas Kab. Ogan Ilir Tahun 2015

Angka Partisipasi Kasar (APK) SD/MI/Paket A. Capaian persentase Jumlah seluruh siswa dijenjang SD/MI/Paket A terhadap Jumlah penduduk kelompok usia 7 - 12 tahun

Tabel 2.26

Angka Partisipasi Kasar SD/MI/Paket A

No Tahun Angka Partisipasi Kasar SD/MI/Paket A

1. 2011 106,39 %

2. 2012 104,94%

3. 2013 104,45 %

4. 2014 104,67 %

5. 2015 103,35 %

Sumber : Diknas Kab. Ogan Ilir Tahun 2015

Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP/MTS/Paket B. Capaian persentase Jumlah seluruh

siswa dijenjang SMP/MTs/Paket B terhadap Jumlah penduduk kelompok usia 13 - 15 tahun.

Tabel 2.27

Angka Partisipasi Kasar SMP/MTS/Paket B

No Tahun Angka Partisipasi Kasar

SMP/MTS/Paket B

1. 2011 91,59 %

2. 2012 91,64%

3. 2013 96,95 %

4. 2014 99,94 %

5. 2015 100,90 %

Sumber : Diknas Kab. Ogan Ilir Tahun 2015

Angka Partisipasi Kasar (APK) SMA/SMK/MA/Paket C. Capaian persentase Jumlah seluruh siswa dijenjang SMA/MA/SMK/Paket C terhadap Jumlah penduduk kelompok usia 16 -18 tahun.


(34)

44

Tabel 2.28

Angka Partisipasi Kasar SMA/SMK/MA/Paket C

No Tahun Angka Partisipasi Kasar

SMA/SMK/MA/Paket C

1. 2011 65,77 %

2. 2012 66,68 %

3. 2013 72,01 %

4. 2014 72,84 %

5. 2015 79.58 %

Sumber : Diknas Kab. Ogan Ilir Tahun 2015

Angka Pendidikan yang ditamatkan

Angka pendidikaan yang ditamatkan merupakan prosentase jumlah penduduk, baik yang masih sekolah maupun tidak sekolah lagi , menurut pendidikan tertinggi yang telah ditamatkan. Angka Pendidikan yang ditamatkan ini berguna untuk menunjukkan tingkat pencapaian pembangunan pendidikan disuatu daerah.

Tabel 2.29

Komposisi Jumlah Penduduk Umur 15 tahun keatas menurut Tingkat Pendidikan di Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2011-2015

TINGKAT PENDIDIKAN

Tidak/Belum Tamat SD sederajat 69.344 17,75 70.959 17,75 138.011 30,61 125.054 29,30 133.067 30,94 Tamat SD sederajat 166.034 42,50 169.902 42,50 181.301 40,21 175.758 41,18 164.247 38,19 Tamat SMP sederajat 74.110 18,97 75.836 18,97 62.613 13,89 60.222 14,11 58.549 13,61 Tamat SMA sederajat 65.984 16,89 67.521 16,89 58.474 12,97 55.698 13,05 62.103 14,44 Tamat Perguruan Tinggi (D1 keatas) 15.197 3,89 15.551 3,89 10.534 2,34 10.073 2,36 12.072 2,81

JUMLAH 390.669 100,00 399.769 100,00 450.933 100,00 426.805 100,00 430.038 99,99

2011 2012 2013 2014 2015

Sumber : Diknas Kab. Ogan Ilir Tahun 2015

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa dari tahun 2011-2015, angka pendidikan tertinggi yang ditamatkan di Kabupaten Ogan Ilir prosentase tertinggi adalah pada tingkat SD sederajat, dengan tiap tahun cenderung mengalami penurunan prosentasenya.

Angka Partisipasi Murni

Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI/Paket A. Capaian persentase Jumlah siswa usia 7 - 12 tahun dijenjang SD/MI/Paket A terhadap Jumlah penduduk kelompok usia 7 - 12 tahun


(35)

45

Tabel 2.30

Angka Partisipasi Murni SD/MI/Paket A

No Tahun Angka Partisipasi Murni SD/MI/Paket A

1. 2011 95,34 %

2. 2012 97,15 %

3. 2013 97,47 %

4. 2014 97,80 %

5. 2015 98,40%

Sumber : Diknas Kab. Ogan Ilir Tahun 2015

Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs/Paket B. Capaian persentase Jumlah siswa usia 13 - 15 tahun dijenjang SMP/MTs/ Paket B terhadap Jumlah penduduk kelompok usia 13 - 15 tahun

Tabel 2. 31

Angka Partisipasi Murni SMP/MTS/Paket B

No Tahun Angka Partisipasi Murni

SMP/MTS/Paket B

1. 2011 67,27 %

2. 2012 78,28 %

3. 2013 78,52 %

4. 2014 79,55 %

5. 2015 81,81 %

Angka Partisipasi Murni (APM) SMA/SMK/MA/Paket C. Capaian persentase Jumlah siswa usia 16 - 18 tahun dijenjang SMA/MA/ SMK/Paket C terhadap Jumlah penduduk kelompok usia 16 -18 tahun

Tabel 2.32

Angka Partisipasi Murni (APM) SMA/MA/ SMK/Paket C

No Tahun Angka Partisipasi Murni

SMA/SMK/MA/Paket C

1. 2011 39,97 %

2. 2012 53,04 %

3. 2013 55,46 %

4. 2014 57,75 %

5. 2015 60,07 %


(36)

46

b. Kesehatan

Angka Kelangsungan Hidup Bayi

Kematian bayi adalah kematian yang terjadi antara saat setelah bayi lahir sampai bayi belum berusia tepat satu tahun. Banyak faktor yang dikaitkan dengan kematian bayi. Secara garis besar, dari sisi penyebabnya, kematian bayi ada dua macam yaitu endogen dan eksogen. Kematian bayi endogen atau yang umum disebut dengan kematian neo-natal adalah kematian bayi yang terjadi pada bulan pertama setelah dilahirkan, dan umumnya disebabkan oleh faktor-faktor yang dibawa anak sejak lahir, yang diperoleh dari orang tuanya pada saat konsepsi atau didapat selama kehamilan. Kematian bayi eksogen atau kematian post neo-natal, adalah kematian bayi yang terjadi setelah usia satu bulan sampai menjelang usia satu tahun yang disebabkan oleh faktor-faktor yang bertalian dengan pengaruh lingkungan luar.

Angka kematian bayi (AKB) menggambarkan keadaan sosial ekonomi masyarakat dimana angka kematian itu dihitung. Kegunaan AKB untuk pengembangan perencanaan berbeda antara kematian neo-natal dan kematian bayi yang lain. Karena kematian neo-natal disebabkan oleh faktor endogen yang berhubungan dengan kehamilan maka program-program untuk mengurangi angka kematian neo-natal adalah yang bersangkutan dengan program pelayanan kesehatan ibu hamil, misalnya program pemberian pil besi dan suntikan anti tetanus. Sedangkan angka kematian Post-Neo Natal dan angka kematian anak serta kematian balita dapat berguna untuk mengembangkan program imunisasi, serta program-program pencegahan penyakit menular terutama pada anak-anak, program penerangan tentang gizi dan pemberian makanan sehat untuk anak dibawah usia 5 tahun.

Angka kelangsungan hidup bayi (AKHB) adalah probabilitas bayi hidup sampai dengan usia 1 tahun. Angka kelangsungan hidup bayi = (1-angka kematian bayi).

AKB dihitung dengan jumlah kematian bayi usia dibawah 1 tahun dalam kurun waktu setahun per 1.000 kelahiran hidup pada tahun yang sama, dengan cara sebagai berikut:

Tabel 2.33

Angka kelangsungan hidup bayi (AKHB) Tahun 2011-2015

Tahun AKB AKHB

2011 3,03 2,03

2012 0,38

2013 4,14 3,14

2014 3,03 2,03


(37)

47

Angka Harapan Hidup

Angka Harapan Hidup adalah Angka perkiraan lama hidup rata-rata penduduk dengan

asumsi tidak ada perubahan pola mortalitas menurut umur . Angka harapan hidup merupakan salah satu indikator keberhasilan suatu daerah dalam pembangunan kesejahteraan rakyat disuatu daerah terutama disektor kesehatan

Angka harapan hidup dari tahun ke tahun cenderung mengalami peningkatan, peningkatan angka harapan hidup cukup tinggi pada tahun 2011 ke tahun 2012 yaitu sebesar 0,04 point, sementara tahun 2012-2014 peningkatan tidak terlalu besar, namun cukup menggambarkan peningkatan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Ogan Ilir.

Gambar 2.14

Kemajuan Rata-rata Usia Harapan Hidup Penduduk Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2011 – 2015

Prosentase balita gizi buruk

Persentase balita gizi buruk adalah persentase balita dalam kondisi gizi buruk terhadap jumlah balita. Sedang gizi buruk sendiri adalah kondisi terparah dari kekurangan gizi menahun.

64,24 64,26 64,28 64,3 64,32 64,34 64,36 64,38 64,4

2011 2012 2013 2014 2015

Us

ia

H

ar

ap

an

Hi

d

u

p

(

Tah

u

n

)


(38)

48

Tabel 2.34

Prosentase Balita Gizi Buruk di Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2011-2015

No Uraian Tahun

2011 2012 2013 2014 2015

1 Jumlah Balita 37169 34597 41202 40871 41961

2 Jumlah Balita Gizi Buruk 42 27 12 17 22

3

Prosentase Balita Gizi

Buruk 2/1 *100 0,11 0,08 0,03 0,04 0,05

Sumber : LKPJ Kab. Ogan Ilir Tahun 2016

Dari Tabel diatas menunjukkan penurunan prosentase balita gizi buruk di kabupaten Ogan Ilir dari tahun ke tahun, hal ini menggambarkan keberhasilan program pemerintah terkait dengan perbaikan Gizi.

Ketenagakerjaan

Rasio penduduk yang bekerja adalah hubungan antara angkatan kerja dengan kemampuan menyerap tenaga kerja atau dengan kata lain perbandingan antara penduduk yang bekerja terhadap jumlah angkatan kerja.

Rasio penduduk yang bekerja dikabupaten Ogan Ilir dari tahun ke tahun relatif stabil yaitu berkisar antara 0,96 – 0,97

Tabel 2.35

Rasio Penduduk yang bekerja pada tahun 2011-2015

No Indikator Tahun

2011 2012 2013 2014 2015

1 2 3 4 5 6 7

1 Penduduk Bekerja

215.847

229.075

239.586

231.156

276.799 2 Angkatan Kerja

222.890

236.379

246.869

237.585

285.424


(39)

49

Tabel 2.36

Komposisi Penduduk Usia Kerja, Tenaga Kerja dan Angka Pengangguran di Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2011 – 2015

URAIAN 2011 2012 2013 2014*) 2015**)

Jumlah Penduduk (jiwa) 432.449 442.073 450.933 426.804 430.038 Penduduk Usia Kerja (orang) 337.968 354.126 358.237 358.237 394.386 Angkatan Kerja (orang) 222.890 236.379 246.869 237.585 285.424 Bukan Angkatan Kerja (orang) 115.078 117.747 111.368 120.652 108.962 Tenaga Kerja yang Bekerja (orang) 215.847 229.075 239.586 231.156 276.799 Pencari Pekerjaan (orang) 7.043 7.304 7.283 6.429 8.625 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TP 65,95 66,75 68,91 66.32 72,37 Angka Pengangguran (%) 3,16 3,15 3,14 3,03 3,02

Sumber : **) Angka sangat sementara, BPS dan Dinas Duk Capil Kab Ogan Ilir,2011-2015

Gambar 2.15

Grafik Perkembangan Jumlah Pengangguran Penduduk Kabupaten Ogan Ilir tahun 2011 – 2015

Gambar 2.16

Grafik Perkembangan Angka Pengangguran Penduduk Kabupaten Ogan Ilir tahun 2011 – 2015

Indek Pembangunan Manusia

Indek Pembangunan Manusia merupakan indikator penting untu mengukur keberhasilan dalam upaya membaangun kualitas hidup manusia (masyarakat/penduduk).

2011 2012 2013 2014 2015

Pengangguran penduduk

(jiwa) 7.043 7.304 7.271 6.429 8.625

5.000 10.000

Pengangguran Penduduk Ogan Ilir (jiwa)

2011 2012 2013 2014 2015

Pengangguran penduduk

(jiwa) 3,16 3,15 3,47 3,03 3,02

2,50 3,00 3,50 4,00


(40)

50

IPM menjelaskaskan bagaimana penduduk dapat mengakses hasil pembangunan dalam memperoleh pendapatan, kesehataan, pendidikan dan sebagainya.

IPM dibentuk oleh tiga dimensi dasar, yaitu umur panjang dan hidup sehat (a long and healthy life), pengetahuan (knowledge), dan standar hidup layak (decent standard of living). Umur panjang dan hidup sehat digambarkan oleh Angka Harapan Hidup saat lahir (AHH) yaitu jumlah tahun yang diharapkan dapaat dicai oleh bayi yang baru lahir untuk hidup dengan asumsi bahwa pola kematian menurut umur pada saat kelahiran sama panjang usia bayi . Pengetahuna diukur melalu indikator Rata-rata lama sekolah dan Harapan Lama Sekolah. Rata-rata lama sekolah (RLS) adalah rata-rata lamanya (tahun) penduduk usia 25 tahun keatas dalam menjalani pendidikan formal. Harapan Lama Sekolah (HLS) didefinisikan sebagai lamanya (tahun) sekolah formal yang diharapkan akan dirasakan oleh anak pada umur tertentu dimasa mendatang. Standar hidup yang layak digambarkan oleh pengeluaran perkapita disesuaikan, yag ditentukan dari nilai pengeluaranperkapita dan paritas daya beli.

IPM dihitung berdasarkan rata-rata geometrik indeks kesehatan, indek pengetahuan, dan indeks pengeluaran. Perhitungan ketiga indek ini diakukan dengan melakukan standarisasi dengan nilai minimum dan maksimum masing-masing komponen indeks

Gambar 2.17

Grafik Perkembangan Indek Pembangunan Manusia, Kab. Ogan Ilir , Provinsi Sumatera Selatan dan Nasional

tahun 2011 – 2015

2010 2011 2012 2013 2014 2015

Ogan Ilir 61,62 62,47 63,03 63,64 64,49 65,35

Sumsel 64,44 65,12 65,79 66,16 66,75 67,46

Nasional 66,53 67,09 67,7 68,31 68,9 69,55

56 58 60 62 64 66 68 70 72

Ind

ek

s

IP

M


(41)

51

Berdasarkan grafik perkembangan IPM, Baik Kabupaten Ogan Ilir, Provinsi Sumatera Selatan dan Nasional, mengalami kecenderungan kenaikan nilai IPM. IPM Kabupaten Ogan Ilir meningkat 3,72 point dari tahun 2010 sebesar 61,62 menjadi 65,35 pada tahun 2015 dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 1,18 % pertahun, diatas pertumbuhan rata-rata provinsi sumatera selatan 0,92 % dan Pertumbuhan Nasional 0,89 %. Status Pembangunan Manusia Kabupaten Ogan Ilir termasuk dalam kategori sedang karena angka IPM masih berada pada posisi kurang dari 70 dan lebih dari angka 60.

Pencapaian pembangunan manusia diukur dengan memperhatikan tiga aspek esensial yaitu umur panjang dan hidup sehat, pengetahuan dan standar hidup layak . Adapun indeks masing-masing komponen sebagaimana tabel dibawah ini

Tabel 2.37

Indek Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Ogan Ilir Menurut Komponen Tahun 2010-2015

Komponen Satuan

2010 2011 2012 2013 2014 2015 Angka harapan hidup saat lahir Tahun 64,22 64,29 64,33 64,36 64,38 64,58 Harapan lama sekolah (HLS) Tahun 11,18 11,24 11,30 11,37 11,63 12,24 Rata-rata lama sekolah (RLS) Tahun 6,41 6,72 6,87 7,01 7,34 7,35 Pengeluaran per kapita

disesuaikan

862 894 767,29 795,70 9688,97 9809,48

IPM 61,62 62,47 63,03 63,64 64,49 65,35

Pertumbuhan IPM % 1,38 0,90 0,97 1,33 1,33 1,33

Sumber: BPS Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2016

2.2.3 Fokus Seni Budaya dan Olahraga

Fokus seni budaya dan olahraga

Analisis kinerja atas seni dan budaya dan olahraga dilakukan terhadap indikator-indikator jumlah grup kesenian, jumlah klub olahraga dan jumlah gedung olahraga

Tabel 2.38

Perkembangan Seni Budaya dan Olahraga Kab. Ogan Ilir Tahun 2011-2015

No Indikator Kinerja Kunci 2011 2012 2013 2014 2015 *)

1 Gelanggang / Balai Remaja 0,1/1000 penduduk

0,1/1000 penduduk

0,1/1000 penduduk

0,1/1000 penduduk

0,1/1000 penduduk

2 Lapangan Olah Raga 1,30/1000 penduduk

1,28/1000 penduduk

1,20/1000 penduduk

1,41/1000 penduduk

1,41/1000 penduduk


(1)

174

Gambar 2.19

Grafik Capaian Akses Air Minum Layak Di Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2011-2015

2.4.2.5 Komunikas dan Informatika a. Rasio ketersediaan daya listrik

Kabupaten Ogan Ilir ini mendapat pelayanan jaringan listrik dari PT. PLN (Persero) Ranting Indralaya Kabupaten Ogan Ilir Cabang Palembang. PT. PLN (Persero) Ranting Indralaya terus melakukan peningkatan pelayanan, hal ini antara lain ditunjukkan dengan semakin meningkatnya jumlah pelanggan dan jaringan distribusi. Pada tahun 2013 jumlah pelanggan mencapai 58.364 pelangan, dan pada tahun 2014 jumlah pelanggan mencapai 63.931 pelangan. Pada tahun 2013 Daya Tersambung mencapai 86.534.150 Volt Ampere, dan pada tahun 2014 Daya Tersambung mencapai 94.815.450 Volt Ampere. Jumlah daya yang terjual pada tahun 2013 adalah 15.332.977 KWH, dan pada tahun 2014 jumlah daya yang terjual adalah 25.808.793 KWH. Begitu juga Jumlah saluran udara Tegangan Rendah pada tahun 2013 berjumlah 79.491 kms, dan pada tahun 2014 saluran udara tegangan rendah berjumlah 79.612 kms. Pada tahun 2013 jumlah gardu distribusi mencapai 412 unit, dan pada tahun 2014 jumlah gardu distribusi mencapai 485 unit. Sedangkan jumlah saluran udara tengangan menengah pada tahun 2013 SUTM meningkat menjadi 56.149 kms, dan pada pada tahun 2014 SUTM meningkat menjadi 56.713 kms.

36,45

46,26

41,80

49,43

56,11

0 10 20 30 40 50 60

2011 2012 2013 2014 2015


(2)

175

Data Konsumen Listrik PLN dan Daya Tersambung pada Wilker

PT. PLN (Persero) Ranting Indralaya Ogan Ilir Tahun 2013 – 2014

NO URAIAN Tahun 2013 Tahun 2014

PERUSAHAAN

1 Daya tersambung (VA) 86.534.150 94.815.450

2 KWH terjual 15.332.977 25.808.793

PELANGGAN

3 Sosial 1.058 1.156

4 Rumah Tangga 55.604 60.991

5 Bisnis/BTS 1.415 1.478

6 Industri 28 31

7 Publik 259 275

Jumlah pelanggan 58.364 63.931

FAS JARINGAN

8 Gardu Distribusi 412 485

9 SUTM (KMS) 56.149 56.713

b. Persentase rumah tangga yang menggunakan listrik

Persentase rumah tangga yang menggunakan sumber penerangan listrik sudah cukup tinggi. Pada tahun 2014 Prosentse rumah tangga yang menggunakan listrik sebesar 99,04 %, dimana 100 persen daerah perkotaan sudah menggunakan listrik sementara daerah perdesaan baru mencapai 98,82 %.

Tabel 2.193

Persentase Rumah Tangga dengan Fasilitas Sumber Penerangan Listrik Menurut Klasifikasi Daerah. Kabupaten Ogan Ilir

Tahun 2011-2015

Tahun Klasifikasi Daerah Total

Perkotaan Pedesaan

(1) (2) (3) (4)

2014 100 98,82 99,05

2013 91,74 93,10 92,83

2012 96,83 85,99 88,15

2011 97,74 80,43 83,64


(3)

176

c. Persentase penduduk yang menggunakan HP/telepon

Akses terhadap teknologi dan informasi merupakan salah satu indikator untuk mengukur tingkat kesejahteraan masyarakat. Indikator akses rumah tangga terhadap teknologi informasi diantaranya adalah kepemilikan telepon rumah, dan kepemilikan telepon seluler . Data tersebut disajikan daam tabel berikut

Tabel 2.194

Persentase Rumah Tangga yang memiliki Telepon Rumah Menurut Klasifikasi Daerah Kabupaten Ogan Ilir

Tahun 2011-2014

Tahun Klasifikasi Daerah Total

Perkotaan Pedesaan

(1) (2) (3) (4)

2014 5,22 1,18 1,96

2013 2,43 3,12 2,98

2012 4,67 1,42 2,07

2011 12,58 2,69 4,52

Sumber: Buku IKR, BPS Kab. Ogan Ilir tahun 2013-2015

Tabel 2.195

Persentase Rumah Tangga yang memiliki Telepon Seluler Menurut Klasifikasi Daerah Kabupaten Ogan Ilir

Tahun 2011-2014

Tahun Klasifikasi Daerah Total

Perkotaan Pedesaan

(1) (2) (3) (4)

2014 94,72 87,22 88,68

2013 95,84 87,66 89,30

2012 88,12 82,68 83,77

2011 86,53 77,90 79,50

Sumber: Buku IKR, BPS Kab. Ogan Ilir tahun 2013

Kepemilikan Telepon rumah masih relatif kecil , Tahun 2014 tercatat hanya 1,96 persen rumah tanga di Kabupaten Ogan Ilir memiliki telepon seluler, dimana persentase rumah tangga di pedesaan sebanyak 1,18 persen semenata di daerah perkotaan sebesar 5,22 persen. Hal ini di sebabkan kebutuhan akan informasi di rumah tangga sebagian besar dipenuhi oleh melalui telepon seluler yang dinilai lebih efisien dan bisa di bawa kemana-mana.


(4)

177

2.4.3.1 Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian

a. Angka kriminalitas

Angka kriminalitas adalah rata-rata kejadian kriminalitas dalam satu bulan pada tahun tertentu. Artinya dalam satu bulan rata-rata terjadi beberapa tindak kriminalitas untuk berbagai kategori seperti curanmor, pembunuhan, pemerkosaan, dan sebagainya. Indikator ini berguna untuk menggambarkan tingkat keamanan masyarakat. Pada tahun 2015 angka kriminalitas yag tertangani 9,16%, dimana tindak kriminal pada tahun terakhir ada sebanyak 394 kasus.

b. Jumlah demo Jumlah demo dalam 1 tahun

Jumlah demontrasi adalah jumlah demontrasi yang terjadi dalam periode 1(satu) tahun.Unjuk rasa atau demontrasi (demo) adalah sebuah gerakan proses yang dilakukan sekumpulan orang dihadapan umum. Jumlah demo di Kabupaten Ogan Ilir tahun 2015 sebanyak 20 kali. Demo yang terjadi di Kab Ogan Ilir terkait masalah sengketa lahan dan beberapa kebijakan pemerintah.

c. Lama proses perijinan Rata-rata lama proses perijinan (dalam hari)

Lama proses perijinan di Kabupaten Ogan Ilir saat ini lebih kurang 1 minggu untuk satu jenis ijin

d. Jumlah dan macam pajak dan retribusi daerah

Pajak daerah yang menjadi kontributor Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Ogan ilir antara lain :

1. Pajak Hotel

2. Pajak Restoran/ Accommodation Taxes 3. Pajak Hiburan/ Entertainment Taxes 4. Pajak Reklame/ Promotion Taxes

5. Pajak Penerangan Jalan/ Electricity Taxes 6. Pajak Parkir

7. Pajak Pengambilan dan Pengolahan Bahan Galian Golongan C/ Quarrying Taxes 8. PajakPemanfaatan Air Bawah Tanah dan Air Pemukiman/ Water Taxes

9. Pajak sarang burung walet 10.Pajak Bumi dan bangunan (PBB)

11.Pajak Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB)

Sedangkan untuk Retribusi yang menjadi kontributor Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Ogan ilir antara lain :


(5)

178

1. Retribusi Pelayanan Persampahan

2. Retribusi Parkir di tepi jalan umum 3. Retribusi Pasar

4. Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor

5. Retribusi Pemakaian Alat Pemadam Kebakaran

6. Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi 7. Retribusi Pemakaian Kekayaan daerah

8. Retribusi Tempat Pelelangan 9. Retribusi Terminal

10. Retribusi Pelayanan Kepelabuhan 11. Retribusi Penyebrangan di air 12. Retribusi IMB

13. Retibusi Izin gangguan (SITU) HO 14. Retribusi izin trayek

15. Retribusi Izin Usaha Perikanan

e. Jumlah Perda yang mendukung iklim usaha

Jumlah perda yang mendukung iklim usaha

Tabel 2.196

Jumlah Perda yang mendukung Iklim Usaha

No Uraian Jumlah Perda

1 Perda terkait perijinan 5

2 Perda terkait lalu lintas barang dan jasa 2

3 Perda terkait ketenagakerjaan 3

f. Persentase desa berstatus swasembada terhadap total desa

Tabel 2.197

Persentase desa berstatus swasembada terhadap total desa

Tahun Jumlah Prosentase desa

swasembada

Desa Desa swasembada

(1) (2) (3) (4)

2015 227 167 73,56

2014 227 167 73,56

2013 227 130 57,27


(6)

179

Peningkatan sumberdaya manusia merupakan kunci keberhasilan baik pembangunan nasional maaupun daerah, karena manusia sebagai subyek dan obyek dalam pembangunan.

Kualitas Sumberdaya manusia juga memiliki peranan penting dalam meningkatkan daya saing dan perkembangan ivestasi di daerah. Indikator kualitas SDM dalam peningkatan daya saing daerah dapat dilihat dari kualitas tenaga kerja dan tingkat ketergantungan penduduk.

Ketenagakerjaan Rasio ketergantungan

Rasio ketergantungan (Depedency Ratio) merupakan rasio yang menyatakan perbandingan antara banyaknya penduduk yang belum dan tidak produktif (umur di bawah 15 tahun dan 65 tahun keatas) dengan banyaknya penduduk yang termasuk produktif secara ekonomi (15-64 tahun)

Tabel 2.198 Rasio Ketergantungan

No

URAIAN

2011

2012

2013

2014*)

2015**)

1 Jumlah Penduduk (jiwa)

432.449

442.073

450.933

426.804

430.038

2 Penduduk Usia Kerja/Produktif (orang)

337.968

354.126

358.237

358.237

394.386

3 Penduduk tidak produktif (orang

94.481

87.947

92.696

68.567

35.652

4 Rasio Ketergantungan (2)/(3)

27,96

24,83

25,88

19,14

9,04