Efek hepatoprotektif kombinasi infusa daun T [Camellia sinesis [L.]O.K.] dan sari buah apel [Pyrus malus L.] terhadap mencit jantan terinduksi parasetamol - USD Repository

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EFEK HEPATOPROTEKTIF KOMBINASI INFUSA DAUN TEH (Camellia sinensis (L.)O.K.) DAN SARI BUAH APEL (Pyrus malus L.) TERHADAP MENCIT JANTAN TERINDUKSI PARASETAMOL

  

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

  Program Studi Ilmu Farmasi Oleh :

  Fransisca Yeni Subagyo NIM : 03 8114 133

FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Janganlah mencoba untuk menjadi orang sukses

  Albert

  (

    tetapi jadilah orang yang bernilai. Einstein

  ) Lakukan sekarang apa yang menjadi keinginanmu esok hari

  (Robert Kiyosaki) Kupersembahkan buat : Bapak, Mba Santi, Ardi dan keluarga besar serta semua orang yang ada dalam hidupku.

  Terima kasih telah membuat hidupku begitu bermakna.

  God Bless You All

  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PRAKATA

  Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan anugerahNya, sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi yang berjudul “Efek Hepatoprotektif Kombinasi Infusa Daun Teh (Camellia Sinensis (L.)O.K.) dan Sari Buah Apel (Pyrus Malus L.) terhadap Mencit Jantan Terinduksi Parasetamol”. Keberhasilan skripsi ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak yang sangat membantu penulis dalam menyusun skripsi. Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

  1. Rita Suhadi, M.Si, Apt. selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma.

  2. Christine Patramurti, M.Si., Apt. selaku Kepala Jurusan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma atas segala arahan dan dukungannya selama ini.

  3. Drs. Mulyono, Apt. selaku dosen pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu, tenaga, dan atas segala masukan serta sarannya dalam penyusunan skripsi ini.

  4. Yosef Wijoyo, M.Si., Apt. selaku dosen penguji atas segala arahan, kritik, saran, dan waktunya.

  5. dr. Luciana Kuswibawati, M. Kes., selaku dosen penguji atas segala arahan, kritik, saran, dan waktunya.

  6. Ign. Y. Kristio Budiasmoro, M.Si., selaku dosen pembimbing akademik atas segala arahan, dukungan, saran, dan kritiknya.

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  7. Mas Heru, Mas Parjiman, Mas Kayat, Mas Andri, dan segenap laboran Fakultas Farmasi USD yang telah membantu jalannya penelitian hingga dapat terselesaikan dengan baik.

  8. Lidia Dwi Susanti, kakakku, atas doa, perhatian, kesabaran, dukungan, dan pengertiannya selama penulis menjalani kehidupan kuliah dan melakukan penelitian ini.

  9. Ardi Susatya, terima kasih atas sayang, perhatian, kesabaran, doa, waktu, tenaga, dukungan, dan kebersamaan selama kuliah dan penelitian.

  10. Bapak, Mama, Mba Piah, Mba Tuti, saudara-saudaraku : Aristho, Aya, Ole, Alvin, dan Alda di Kutoarjo terima kasih atas doa, perhatian, semangat, dan dukungan selama ini.

  11. Ratna dan Ken, Feli dan Danang, Eka dan Yoyon, Wenny dan Mas Tio, Otic, Ayu, dan Mba Maria terima kasih atas perhatian, bantuan, dukungan, kebersamaan, dan persahabatan yang indah selama ini.

  12. Teman-teman seperjuangan selama penelitian di laboratorium : Nia, Agnes, Indu, Punto, Fani, Essy, Olive, Evelyn, dan Mas Supri terima kasih atas saran, kritik, dukungan, semangat, dan bantuan selama ini.

  13. Fitri, Tyas, Nunuk, Ankga, Rini, dan Anny atas dukungan, persahabatan dan kebersamaannya selama ini.

  14. Erga, Erma, Ari, Surya, Ranti, Diah, Willy, Shindi, Yudha, Aan, dan semua mahasiswa Farmasi Angkatan 2003 terima kasih atas dukungan, kebersamaan, bantuan, dan perhatian, serta kenangan indahnya.

  15. Tante Yani, Om Lauren, dan Edo di Malang tarima kasih atas bantuan dan dukungan selama penulis berada di Malang.

  16. Bu Ning, Pak Sunu, dan temen-temen P3W di Perpustakaan Paingan : Eko, Tami, Diaz, Melan, Melati, Ari, dan semuanya terima kasih atas perhatian, dukungan, dan kerjasamanya selama ini.

  17. Mas Bona, Mas Onong, Mas Tian, Yudhi, Ledu, Ratna, Mas Aan, Laora, Lucky, dan semua teman-teman di Victory Studio Disc terima kasih atas kerjasama, kebersamaan, pengalaman hidup, dan hiburannya selama ini.

  18. Teman-teman kos lama : Mba Tista, Mba Vivie dan Mas Indra, Chika, Mba Ema, Acid, Mba Inke, Juleha, Aniez, Novi, Mba Ling, Mba Nia, dan Mba Ning atas kebersamaan dan dukungannya selama ini.

  19. Semua pihak yang telah banyak membantu penyusunan skripsi ini.

  Atas segala bantuan dan dukungan yang telah diberikan selama ini, penulis menyampaikan rasa terima kasih dan hormat, serta mohon kritik dan saran yang membangun demi kemajuan penulis.

  Penulis

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  INTISARI

  Teh hijau banyak diminati masyarakat saat ini. Tanaman ini diketahui mengandung polifenol sebagai antioksidan yang sangat bermanfaat bagi kesehatan. Minuman teh hijau terdiri dari berbagai rasa misalnya rasa buah apel. Apel mengandung polifenol yaitu flavonoid. Baik teh hijau dan buah apel memiliki sifat antioksidan karena kandungan polifenolnya sehingga kombinasi keduanya dapat dihubungkan dengan efek perlindungannya terhadap hati. Penelitian ini menggunakan infusa daun teh hijau yang dikombinasi dengan sari buah apel dan dipejankan pada mencit jantan terinduksi parasetamol. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan kombinasi infusa daun teh hijau dan sari buah apel yang paling efektif dalam memberikan efek hepatoprotektif.

  Penelitian ini merupakan penelitian ekperimental murni dengan rancangan acak lengkap pola satu arah dengan subjek uji mencit jantan galur Swiss. Sebanyak 50 ekor subjek uji dibagi secara acak ke dalam 10 kelompok, yaitu : kelompok 1 sebagai kontrol positif, kelompok 2 sebagai kontrol negatif, kelompok 3 dipejani suspensi PVP, kelompok 4 sebagai kontrol infusa daun teh hijau, kelompok 5 sebagai kontrol sari buah apel, dan kelompok 6 – 10 diberi kombinasi infusa daun teh hijau dan sari buah apel satu kali sehari selama 6 hari dengan perbandingan volume 4:1; 3:1; 2:1; 1:1; dan 0,5:1 dan pada hari ke-7 dipejani parasetamol dosis 0,2438 g/kg BB. Setelah 24 jam subjek uji diambil darahnya untuk diperiksa aktivitas ALT/GPT serumnya, hatinya ditimbang, dan dibuat preparat untuk diamati histopatologinya.

  Data aktivitas ALT serum, berat hati, dan kerusakan hati dianalisis dengan uji Kolmogorov – Smirnov, Levene Test, dan dilanjutkan dengan uji Kruskal – Wallis dan uji Mann – Whitney dengan taraf kepercayaan 95 %. Hasil penelitian menunjukkan kombinasi infusa daun teh hijau dan sari buah apel dengan perbandingan 2:1 paling efektif dengan persen efek hepatoprotektif 85,32 % dan berat hati relatif 1,2381 ± 0,0378 g.

  Kata kunci : efek hepatoprotektif, teh hijau, apel PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ABSTRACT

  Green tea is well known today. Green tea known contain of polyphenolics compound as antioxidant, its very useful. Green tea’s beverage has various flavors such as apple’s essence. Apple fruit contains polyphenolic compound is flavonoid. It is act as antioxidant too. So these combination can be related with hepatoprotective effect. This research used green tea’s infuse combined with apple’s essence on male mice induced by acetaminophen. The aim of the research is to know which one of the compare of the combination of green tea’s infuse and apple’s essence has the most effective hepatoprotective effect.

  This research was a pure experimental study following the one way complete random design with Swiss’s mice as animal subject. A number of fifty male mice were divided into ten groups, each consisted of five : first group as positive control was given acetaminophen doses 0,2438 g/kg BW, second group as negative control was given aqua, third group was given PVP, fourth group was given green tea’s infuse, fifth group was given apple’s essence, and sixth to ten group represent the treatment group, successively given the combination on green tea’s infuse and apple’s essence with the comparison 4:1; 3:1; 2:1; 1:1; and 0,5:1 orally once a day during six days, on seventh, given acetaminophen doses 0,2438 g/kg BW. After 24 hours, blood of each mice in all group was sampled at the eyes sinus orbital and determined its ALT/GPT serum activity level, their liver were measured and made to histopathology then given the score of pursuant to its damage degree.

  ALT/GPT serum activity level, liver weight, and histopathology data was analyzed with Kolmogorov – Smirnov test and Levene Test, then continued with Kruskal – Wallis and Mann – Whitney test with confidence level 95 %. Result of the research showed that combination of green tea’s infuse and apple’s essence in comparison 2:1 is the most effective with hepatoprotective effect’s percentages equal to 85,32 % and the relative weight of liver equal to 1,2381 ± 0,0378 g.

  Keywords : hepatoprotective effect, green tea, apple

  DAFTAR ISI

  D. Agen Antihepatotoksin …………………………………………..

  5

  5

  5 BAB II. PENELAAHAN PUSTAKA ..........................................................

  A. Anatomi dan Fisiologi Hati..................................................

  B. Patofisiologi Hati ......................................................................... .....

  C. Tes Fungsi Hati .................................................................................

  E. Parasetamol ……………………………………………………

  5

  6

  6

  8

  11

  14

  15 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  5

  5

  Halaman HALAMAN JUDUL ................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................... iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA........................................................ v PRAKATA .................................................................................................. vi

  D. Manfaat Penelitian..............................................................................

  INTISARI .................................................................................................... ix

  ABSTRACT

  .................................................................................................... x DAFTAR ISI ................................................................................................. xi DAFTAR TABEL ......................................................................................... xv DAFTAR GAMBAR..................................................................................... xvi DAFTAR LAMPIRAN........................................................................ xviii BAB I. PENDAHULUAN ...........................................................................

  A. Latar Belakang ...................................................................

  B. Permasalahan......................................................................................

  C. Keaslian Penelitian........................................................................

  1. Manfaat Teoritis.........................................................

  3

  2. Manfaat Praktis.......................................................................

  E. Tujuan Penelitian................................................................................

  1. Tujuan umum…………………………………….…….…

  2. Tujuan khusus……………………………………...………

  1

  1

  3

  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  F. Tanaman Teh ………………………………………………………

  19 1. Klasifikasi……………………………………………..…….

  19 2. Morfologi……………………………….…………………..

  19 3. Teh hijau .............……………………….………………….

  20 4. Kandungan kimia…..……………………………………...

  20 5. Khasiat dan kegunaan ...........................................................

  22 G. Tanaman Apel...........…………………………….....………………

  22 1. Klasifikasi……………………………….....………………..

  22 2. Morfologi…………................................................................

  23 3. Kandungan kimia. ….............................................................

  23 4. Manfaat dan kegunaan............................................................

  23 H. Flavonoid............................................................................................

  24 I. Tanin ……………………………………………………................

  27 J. Landasan Teori ………………………………………….……......

  30 K. Hipotesis ………….……………………………………................

  31 BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

  32 A. Jenis dan Rancangan Penelitian……………………….….……….

  32 B. Definisi Operasional………………………………………………..

  32 C. Variabel Penelitian…………………………………………...……

  33

  1. Variabel bebas………………………………………...…

  33

  2. Variabel tergantung…………………………………....…

  33

  3. Variabel pengacau terkendali………………………..….…

  33

  4. Variabel pengacau tak terkendali……………………...…

  33 D. Subjek dan Bahan Penelitian……………………………..................

  33 E. Alat Penelitian ……………………………………………...............

  35 F. Tata Cara Penelitian…………………………………………..........

  35

  1. Determinasi tanaman…………………………………...…

  35 2. Pembuatan infusa daun teh hijau……....................................

  35 3. Pembuatan sari buah apel…………………………........….

  35

  4. Pembuatan kombinasi infusa daun teh hijau dan sari buah

  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5. Pembuatan suspensi PVP ...................................................

  36 6. Pembuatan suspensi parasetamol 1% dalam PVP.......…...

  36 7. Pembuatan serum ...................................................

  36 8. Penetapan aktivitas ALT/GPT serum ......................

  36 9. Pembuatan preparat histopatologi hati ...................

  37 10. Pemeriksaan histopatologi hati ...........................

  37 11. Uji pendahuluan .....................

  38 7.1 Penentuan dosis hepatotoksik parasetamol ......

  38

  7.2 Penetapan waktu kehepatotoksikan parasetamol

  39

  7.3 Penetapan masa praperlakuan kombinasi infusa daun teh hijau dan sari buah apel ......................................

  39 12. Pengelompokkan dan perlakuan hewan uji …………..…….

  40 G. Analisis Data……………................……………………………….

  40 BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN.......................................................

  41 A. Determinasi Tanaman......................................................................

  41 1. Determinasi tanaman teh (Camellia sinensis (L.)O.K.) ....

  42

  2. Determinasi tanaman apel (Pyrus malus L.) ….............……

  42 B. Uji Pendahuluan …………………………………........................…

  43 1. Penentuan dosis hepatotoksik parasetamol………...…….

  43

  2. Penentuan waktu kehepatotoksikan parasetamol …......…

  47

  3. Penetapan masa praperlakuan kombinasi infusa daun teh hijau dan sari buah apel ....................................................

  48 C. Perlakuan ……………... ...................................................................

  53 1. Kontrol negatif air suling ……. ...........................................

  53 2. Kontrol positif parasetamol dosis 0,2438 g/kg BB.............

  54 3. Kontrol PVP …………………..............................................

  55 4. Kontrol infusa daun teh hijau ……………….......................

  57 5. Kontrol sari buah apel ….....................................................

  58

  6. Efek hepatoprotektif kombinasi infusa daun teh hijau dan sari buah apel perbandingan 4:1, 3:1, 2:1, 1:1, 0,5:1 ......

  59

  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

A. Kesimpulan.................................................................................

  69 B. Saran...........................................................................................

  69 DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................

  70 LAMPIRAN ..........................................................................................

  74 BIOGRAFI PENULIS .......................................................................... 122

  DAFTAR TABEL

  54 Tabel IX. Persen perbedaan rata-rata aktivitas ALT serum kelompok 6, 7, 8, 9, dan 10 dibandingkan kelompok 5 .....................

  92 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  87 Tabel XIII. Hasil percobaan kelompok perlakuan ……………………

  85 Tabel XII. Hasil percobaan penentuan masa perlakuan kombinasi infusa daun teh hijau dan sari buah apel .............................

  XI. Hasil percobaan penentuan waktu hepatotoksik parasetamol ………………………………………………

  80 Tabel

  63 Tabel X. Hasil percobaan penentuan dosis hepatotoksik parasetamol

  52 Tabel VIII. Rata-rata berat hati mencit relatif kelompok perlakuan (n=5)...................................................................................

  Halaman Tabel I. Kandungan kimia pada teh hijau, teh hitam, dan teh oolong dalam keadaan kering (mg/100 g) ........................

  51 Tabel VII. Rata-rata aktivitas ALT serum, tingkat kerusakan hati, dan persen efek hepatoprotektif kelompok perlakuan (n=5)......

  50 Tabel VI. Berat hati mencit kelompok masa praperlakuan 2, 4, 6, 8, dan 10 hari yang dipejani parasetamol dosis 0,2438 g/kg BB (n=5)............................................................................

  48 Tabel V. Aktivitas ALT serum dan histopatologi hati mencit kelompok masa praperlakuan 2, 4, 6, 8, dan 10 hari yang dipejani parasetamol dosis 0,2438 g/kg BB (n=5)...............

  46 Tabel IV. Aktivitas ALT serum setelah pemberian parasetamol dosis 0,2438 g/kg BB pada selang waktu 24 dan 48 jam (n=5)...

  44 Tabel III Berat hati mencit setelah pemberian parasetamol dosis 0,2250; 0,2313; 0,2375; 0,2438; 0,2500 g/kg BB dan kontrol (n=5).......................................................................

  21 Tabel II. Aktivitas ALT serum dan histopatologi sel hati mencit setelah pemberian parasetamol dosis 0,2250; 0,2313; 0,2375; 0,2438; 0,2500 g/kg BB dan kontrol (n=5) ...........

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  DAFTAR GAMBAR

  45 Gambar 10. Diagram batang aktivitas ALT serum kelompok masa praperlakuan 2, 4, 6, 8, dan 10 hari yang dipejani parasetamol dosis 0,2438 g/kg BB (n=5).............................

  61 Gambar 17. Fotomikroskopi hati mencit setelah pemberian kombinasi

  58 Gambar 16. Fotomikroskopi hati mencit setelah pemberian kombinasi infusa daun teh hijau dan sari buah apel perbandingan 4 : 1 (perbesaran 40 x 10) ............................................................

  57 Gambar 15. Fotomikroskopi hati mencit setelah pemberian sari buah apel (perbesaran 40 x 10) .....................................................

  56 Gambar 14. Fotomikroskopi hati mencit setelah pemberian infusa daun teh hijau (perbesaran 40 x 10) ..............................................

  55 Gambar 13. Fotomikroskopi hati mencit setelah pemberian PVP (perbesaran 40 x 10) ............................................................

  53 Gambar 12. Fotomikroskopi hati mencit setelah pemberian parasetamol dosis 0,2438 g/kg BB (perbesaran 40 x 10) .........................

  51 Gambar 11. Fotomikroskopi hati mencit setelah pemberian air suling (perbesaran 40 x 10) ............................................................

  28 Gambar 9. Diagram batang aktivitas ALT serum setelah pemberian parasetamol dosis 0,2250; 0,2313; 0,2375; 0,2438; 0,2500 g/kg BB dan kontrol (n=5) ...................................................

  Halaman Gambar 1. Struktur mikroskopik lobulus hati .......................................

  27 Gambar 8. Struktur tanin terkondensasi .............................................

  26 Gambar 7. Struktur senyawa teaflavin pada teh ..................................

  25 Gambar 6. Struktur senyawa katekin, epikatekin, flavon, dan flavonol

  18 Gambar 5. Struktur umum flavonoid .....................................................

  16 Gambar 4. Jalur metabolisme parasetamol ............................................

  10 Gambar 3. Struktur parasetamol ..........................................................

  8 Gambar 2. Tipe nekrosis ......................................................................

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  infusa daun teh hijau dan sari buah apel perbandingan 3 : 1 (perbesaran 20 x 10) ............................................................

  62 Gambar 18. Fotomikroskopi hati mencit setelah pemberian kombinasi infusa daun teh hijau dan sari buah apel perbandingan 2 : 1 (perbesaran 40 x 10) ............................................................

  63 Gambar 19. Fotomikroskopi hati mencit setelah pemberian kombinasi infusa daun teh hijau dan sari buah apel perbandingan 1 : 1 (perbesaran 20 x 10) ............................................................

  64 Gambar 20. Fotomikroskopi hati mencit setelah pemberian kombinasi infusa daun teh hijau dan sari buah apel perbandingan 0,5:1 (perbesaran 20 x 10) ............................................................

  65

  

DAFTAR LAMPIRAN

  83 Lampiran 10. Hasil percobaan penentuan waktu hepatotoksik parasetamol ....................................................................

  92 Lampiran 16. Analisis statistik aktivitas ALT serum kelompok

  90 Lampiran 15. Hasil percobaan kelompok perlakuan .............................

  88 Lampiran 14. Analisis statistik berat hati mencit : penentuan masa praperlakuan kombinasi infusa daun teh hijau dan sari buah apel .......................................................................

  87 Lampiran 13. Analisis statistik aktivitas ALT serum : penentuan masa praperlakuan kombinasi infusa daun teh hijau dan sari buah apel ........................................................................

  86 Lampiran 12. Hasil percobaan penentuan masa praperlakuan kombinasi infusa daun teh hijau dan sari buah apel .........

  85 Lampiran 11. Analisis statistik aktivitas ALT serum : penentuan waktu hepatotoksik parasetamol ...............................................

  81 Lampiran 9. Analisis statistik berat hati mencit : penentuan dosis hepatotoksik parasetamol .................................................

  Halaman Lampiran 1. Surat pengesahan determinasi tanaman teh (Camellia

sinensis (L.)O.K.) ............................................................

  80 Lampiran 8. Analisis statistik aktivitas ALT serum : penentuan dosis hepatotoksik parasetamol .................................................

  79 Lampiran 7. Hasil percobaan penentuan dosis hepatotoksik parasetamol ......................................................................

  78 Lampiran 6. Foto buah apel dan sari buah apel ....................................

  77 Lampiran 5. Foto tanaman apel ............................................................

  4. Surat pengesahan determinasi tanaman apel (Pyrus malus L.) ...........................................................................

  76 Lampiran

  74 Lampiran 2. Foto tanaman teh (Camellia sinensis (L.)O.K.)............... 75 Lampiran 3. Foto daun teh hijau kering dan infusa daun teh hijau ......

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

perlakuan ........................................................................

  93 Lampiran 17. Rangkuman uji Mann-Whitney aktivitas ALT serum kelompok perlakuan ...................................................... 113 Lampiran 18. Analisis statistik berat hati mencit kelompok perlakuan 114 Lampiran 19. Skoring histopatologi hati mencit kelompok perlakuan 119 Lampiran 20. Perhitungan angka perlindungan hasil skoring histopatologi hati mencit kelompok perlakuan ............... 120 Lampiran 21. Rangkuman uji Mann-Whitney skoring histopatologi hati mencit kelompok perlakuan ..................................... 121

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Teh merupakan salah satu jenis tanaman yang memiliki banyak manfaat

  bagi manusia. Manfaat teh di antaranya dapat mencegah kanker, meningkatkan sistem imun, mengurangi obesitas, antiaterosklerosis (Anonim, 2003a), antibakteri, antioksidan, antikaries, peluruh air seni, mencegah osteoporosis, dan menjaga kesehatan jantung. Teh dibedakan menjadi 3 (tiga) jenis berdasarkan proses pengolahannya yaitu teh tanpa fermentasi (teh hijau), teh semifermentasi (teh oolong), dan teh fermentasi (teh hitam) (Syah, 2006).

  Teh hijau merupakan jenis teh yang sangat diminati oleh masyarakat di Indonesia saat ini. Banyak produk yang mengandung teh hijau beredar di pasaran, salah satu produk yang paling banyak dikonsumsi yaitu produk minuman, baik dalam bentuk siap seduh maupun kemasan. Teh hijau mengandung senyawa polifenol yang bersifat sebagai antioksidan. Aktivitas antioksidan senyawa polifenol pada teh hijau sangat kuat mencapai 25 – 100 kali aktivitas antioksidan vitamin C dan E (Anonim, 2003a).

  Produk minuman kemasan teh hijau memiliki aneka rasa misalnya rasa buah apel. Buah apel diketahui juga mengandung senyawa polifenol (Dalimartha, 2000). Penelitian ini menggunakan infusa daun teh hijau yang dikombinasi dengan sari buah apel. Baik teh hijau dan apel memiliki sifat antioksidan karena kandungan polifenolnya sehingga kombinasi keduanya dapat dihubungkan dengan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Senyawa polifenol yang banyak terkandung dalam teh hijau adalah katekin dan tanin. Ada 4 (empat) jenis senyawa katekin pada teh hijau yaitu katekin, epikatekin (EC), epigalokatekin (EGC), dan epigalokatekin galat (EGCG). Epigalokatekin galat (EGCG) merupakan komponen yang paling kuat aktivitas antioksidannya (Anonim, 2003a). Tanin merupakan polimer flavonoid, penyebab rasa sepat pada teh. Tanin dibagi menjadi 2 (dua) jenis yaitu tanin yang dapat dihidrolisis (hydrolyzable tannin) dan tanin terkondensasi (nonhydrolyzable atau

  

condensed tannin ). Tanin dapat mengendapkan protein dan menyebabkan protein

  tersebut resisten pada enzim proteolitik. Jika diaplikasikan pada jaringan hidup, tanin bersifat astringen sehingga menjadi dasar terapi dengan tanin, misalnya pada saluran gastrointestinal dan abrasi kulit (Tyler, Brady, dan Robbers, 1988). Jadi, tanin selain bersifat antioksidan juga bersifat astringen.

  Penyakit hati dapat disebabkan oleh obat, bahan kimia, alkohol, toksin, atau infeksi virus (Crowley, 2001). Salah satu pengobatan penyakit hati dapat dilakukan dengan meningkatkan perlindungan hati (Donatus, 1992). Penelitian yang pernah dilakukan untuk mengetahui efek hepatoprotektif teh dan apel antara lain : penelitian Yuningsih (2003), pemberian infusa teh dosis 10 g/kg BB pada tikus jantan terinduksi parasetamol memberikan efek hepatoprotektif sebesar 89,36 %, namun tidak dijelaskan jenis teh yang digunakan. Penelitian Setianto (2004) menunjukkan persen efek hepatoprotektif sari buah apel dosis 33,33 ml/kg BB sebesar 92,90 %, dosis sari apel hasil penelitian tersebut digunakan dalam penelitian ini. Penelitian ini menggunakan parasetamol sebagai senyawa model untuk menginduksi hepatotoksisitas eksperimental pada hewan seperti penelitian PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  sebelumnya. Parasetamol merupakan obat antipiretika dan analgetika yang sering digunakan dalam pengobatan.

  Penelitian yang dilakukan ini berbeda dengan penelitian sebelumnya karena menggunakan infusa daun teh hijau dan sari buah apel dengan berbagai perbandingan. Tujuannya untuk mengetahui apakah kombinasi kedua bahan ini memberikan efek hepatoprotektif, perbandingan yang paling efektif, dan mengetahui pengaruh penambahan infusa daun teh hijau terhadap efek hepatoprotektif sari buah apel pada mencit jantan terinduksi parasetamol.

B. Permasalahan

  Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut ini :

  1. Apakah kombinasi infusa daun teh hijau dan sari buah apel memberikan efek hepatoprotektif pada mencit jantan terinduksi parasetamol?

  2. Berapa perbandingan kombinasi infusa daun teh hijau dan sari buah apel yang memberikan efek hepatoprotektif paling efektif ?

  3. Bagaimana efek pemberian infusa daun teh hijau terhadap efek hepatoprotektif sari buah apel ?

C. Keaslian Penelitian

  Hasil penelitian mengenai efek hepatoprotektif teh dan apel yang pernah dilakukan antara lain sebagai berikut :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 1.

  Infusa teh dosis 10 g/kg BB yang dipejankan pada tikus jantan terinduksi parasetamol memberikan efek hepatoprotektif sebesar 89,96 % (Yuningsih, 2003) namun tidak dijelaskan jenis teh yang digunakan.

  2. Sari buah apel dosis 33,33 ml/kg BB memberikan efek hepatoprotektif sebesar 92,90 % pada mencit jantan terinduksi parasetamol (Setianto, 2004).

  3. Jus buah apel dosis 25,0 g/kg BB memberikan efek hepatoprotektif sebesar 83,31 % pada mencit jantan terinduksi parasetamol (Ladoangin, 2004).

  4. Kombinasi jus wortel dan buah apel perbandingan 1:2 memberikan efek hepatoprotektif 70,12 % pada mencit jantan terinduksi parasetamol (Widyaningrum, 2004).

  5. Kombinasi sari wortel dan buah apel perbandingan 1:3 memberikan efek hepatoprotektif 93,49 % pada mencit jantan terinduksi parasetamol (Ayu, 2004).

  6. Level serum antioksidan serum non enzimatik di hati berkurang pada intoksikasi etanol karena teh hijau melindungi membran fosfolipid akibat meningkatnya peroksidasi (Skrzydlewska, Ostrowska, Stankiewicz, dan Farbiszewski, 2002).

  7. Penggunaan infusa daun teh hijau menurunkan produk peroksidasi lipid (Skrzydlewska, Ostrowska, dan Michalak, 2002).

  Penelitian yang dilakukan penulis berbeda dengan penelitian sebelumnya. Penelitian ini belum pernah dilakukan sebelumnya serta tidak memuat bagian karya orang lain selain yang disebut dalam kutipan dan daftar pustaka. Manfaat teoritis Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam pengembangan ilmu kefarmasian dan pengetahuan mengenai teh hijau dan buah apel di Indonesia.

  2. Manfaat praktis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi akurat pada masyarakat mengenai kegunaan teh hijau dan buah apel dan dijadikan acuan terapi alternatif pada pencegahan penyakit hati.

  E.

  

Tujuan Penelitian

  1. Tujuan Umum 1.

  Mengetahui efek hepatoprotektif kombinasi infusa daun teh hijau dan sari buah apel pada mencit jantan terinduksi parasetamol.

  2. Mengetahui perbandingan kombinasi infusa daun teh hijau dan sari buah apel yang memberikan efek hepatoprotektif paling efektif.

  3. Mengetahui pengaruh pemberian infusa daun teh hijau terhadap efek hepatoprotektif sari buah apel.

  2. Tujuan Khusus Penulis memperoleh pengalaman dan pengetahuan dalam penyusunan dan pelaksanaan karya ilmiah.

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

D. Manfaat Penelitian 1.

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II PENELAAHAN PUSTAKA A. Anatomi dan Fisiologi Hati Hati merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh, rata-rata sekitar 1500 g

  atau 2,5 % berat badan pada orang dewasa normal. Hati memiliki dua lobus utama, kanan dan kiri. Permukaan hati diliputi oleh peritoneum viseralis kecuali daerah kecil pada permukaan posterior yang melekat langsung pada diafragma. Di bawah peritoneum terdapat jaringan penyambung padat yang disebut kapsula

  

Glisson yang menutupi seluruh organ, kapsula ini pada hilus atau porta hepatis

  pada permukaan inferior, melanjutkan ke dalam massa hati dan membentuk rangka untuk cabang-cabang vena porta, arteria hepatika, dan saluran empedu (Price dan Wilson, 1995).

  Hati memiliki dua lobus utama yaitu lobus kanan dan lobus kiri. Setiap lobus hati terdiri dari struktur-struktur yang disebut lobulus yaitu unit mikroskopis dan fungsional organ. Setiap lobulus merupakan badan heksagonal yang terdiri atas lempeng-lempeng sel hati berbentuk kubus yang tersusun radial mengelilingi vena sentralis. Di antara lempengan sel hati terdapat kapiler-kapiler yang disebut

  

sinusoid . Sinusoid merupakan cabang vena porta dan arteria hepatika, bedanya

  dengan kapiler lain sinusoid dibatasi oleh sel fagositik atau sel Kupffer (Price dan Wilson, 1995).

  Selain cabang-cabang vena porta dan hepatika yang melingkari bagian perifer lobulus hati terdapat pula saluran empedu. Saluran empedu interlobular PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  berjalan di tengah-tengah lempengan sel hati. Empedu yang dibentuk dalam sel hati diekskresi ke dalam kanalikuli yang bersatu membentuk saluran empedu yang makin lama makin besar yang disebut duktus koledokus (Price dan Wilson, 1995).

  Hati memiliki dua sumber suplai darah yaitu dari saluran cerna dan limpa melalui vena porta dan dari aorta melalui arteria hepatika. Sekitar sepertiga darah yang masuk berasal dari arteria hepatika dan dua pertiganya berasal dari vena porta. Volume total darah yang melewati hati setiap menit adalah 1500 ml dan dialirkan melalui vena hepatika kanan dan kiri dan bermuara pada vena kava inferior (Price dan Wilson, 1995).

  Vena porta bersifat unik karena terletak di antara dua daerah kapiler, yaitu hati dan saluran cerna. Vena porta di hati bercabang-cabang menempel melingkari lobulus hati dan saling berhubungan dengan vena interlobularis yang berjalan di antara lobulus-lobulus hati. Vena-vena ini membentuk sinusoid yang berjalan di antara lempengan hepatosit dan bermuara dalam vena sentralis. Vena sentralis dari beberapa lobulus bersatu membentuk vena sublobularis yang kemudian bersatu membentuk vena hepatika (Price dan Wilson, 1995).

  Hati sangat penting dalam mempertahankan hidup dan berperan pada setiap fungsi metabolik tubuh. Hati memiliki kapasitas cadangan yang besar, hanya dengan 10 – 20 % jaringan yang berfungsi hati mampu mempertahankan kehidupan. Hati mempunyai kemampuan regenerasi yang mengagumkan.

  Pengangkatan sebagian hati, baik karena sel sudah mati atau sakit, akan diganti dengan jaringan hati yang baru (Price dan Wilson, 1995).

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Gambar 1. Struktur mikroskopik lobulus hati (Vandenberghe, 1996) Hati merupakan organ yang kompleks dengan fungsi metabolik, detoksikasi, sekresi, dan ekskresi (Vandenberghe, 1996), misalnya : metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak yang dicerna melalui sirkulasi portal, sintesis berbagai substansi termasuk protein plasma dan protein yang penting dalam pembekuan darah, penyimpanan vitamin B dan mineral lain, serta detoksikasi

  12

  dan sekresi berbagai substansi (Crowley, 2001). Fungsi detoksikasi sangat penting dilakukan oleh enzim-enzim hati melalui oksidasi, reduksi, hidrolisis, atau konjugasi zat-zat yang berbahaya dan mengubahnya menjadi zat yang secara fisiologis tidak berbahaya (Price dan Wilson, 1995).

  Berdasarkan uraian di atas gangguan fungsi hati dapat mengakibatkan gangguan kesehatan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI B.

  

Patofisiologi Hati

Penyakit hati dapat disebabkan oleh agen hepatotoksik atau hepatotoksin.

  Hepatotoksin menurut Zimmerman (1978) dapat dibagi menjadi hepatotoksin intrinsik atau sejati atau teramalkan dan hepatotoksik tak teramalkan atau idiosinkratik. Hepatotoksin intrinsik adalah hepatotoksin yang pada dasarnya : 1) memiliki sifat toksik pada hati sehingga dapat menyebabkan penyakit hati pada setiap individu yang terpapar, 2) derajat kerusakan hati yang disebabkan tergantung pada dosis, 3) kerusakan hati yang muncul pada manusia sama dengan kerusakan hati jika dipaparkan pada hewan percobaan, dan 4) interval antara waktu pemejanan dan kerusakan hati yang timbul cenderung pendek atau konsisten.

  Hepatotoksin idiosinkratik adalah hepatotoksin yang : 1) tidak menyebabkan lesi pada hewan percobaan, 2) kerusakan hati pada manusia tidak tergantung dosis, 3) interval antara pemejanan dosis pertama dan kerusakan hati yang timbul lebih bervariasi dan biasanya lebih panjang daripada hepatotoksin intrinsik. Hepatotoksin ini terutama 4) menyebabkan kerusakan hati pada individu yang hipersensitif atau individu yang memiliki ketidaknormalan metabolik (Zimmerman, 1978).

  Hepatotoksin intrinsik dibedakan menjadi 2 (dua) macam berdasarkan mekanismenya, yaitu hepatotoksin langsung dan tidak langsung. Hepatotoksin langsung adalah zat atau produk metabolismenya yang secara langsung merusak membran plasma dan retikulum endoplasma, diikuti dengan kerusakan lisosom dan mitokondria dan selanjutnya menyebabkan gangguan intraselular yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  mengganggu metabolisme sel, contohnya : CCl

  4 , CHCl 3 , dan asam tanat.

  Hepatotoksin tak langsung bekerja dengan mengganggu jalur metabolisme khas atau proses yang penting dalam menjaga integritas sel hati (sitotoksik), misalnya : parasetamol, tetrasiklin dan etanol atau mengganggu proses sekresi empedu (kolestatik), misalnya rifamisin (Zimmerman, 1978).

  Kerusakan sitotoksik dapat dibedakan menjadi 2 (dua) jenis, yaitu nekrosis dan steatosis. Nekrosis disebabkan oleh kerusakan membran sel atau organel yang menyebabkan sel kehilangan integritasnya. Nekrosis dibedakan berdasarkan lokasinya yaitu nekrosis fokal (menyebar pada sel parenkim hati), nekrosis zonal (pada zona sentrilobular, midzonal, atau periportal), dan nekrosis masif (pada semua lobulus hati). Lokasi nekrosis zonal bergantung pada tempat sistem enzim yang mengaktifkan molekul menjadi metabolit toksik dan lokasi sistem enzim pendetoksikasi (Zimmerman, 1978). PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Steatosis disebabkan oleh akumulasi trigliserid atau fraksi lemak lain dalam sel hati atau gangguan fungsi hati yang dapat meningkatkan kadar trigliserid misalnya meningkatnya sintesis asam lemak, berkurangnya oksidasi asam lemak, atau menurunnya produksi lipoprotein. Ada 2 (dua) tipe steatosis, yaitu steatosis mikrovesikular, ditandai oleh penimbunan sedikit lemak pada sel hati namun tidak sampai mendesak inti sel, dan steatosis makrovesikular, ditandai oleh penimbunan lemak dalam jumlah besar pada sel hati, mengisi hampir seluruh sel sehingga mendesak inti sel ke perifer (Zimmerman, 1978). Kerusakan kolestatik berkaitan dengan sekresi empedu (Vandenberghe, 1996).

C. Tes Fungsi Hati

  Tes fungsi hati dapat dilakukan dengan berbagai cara, yaitu : tes enzim serum, tes sekresi empedu (bilirubin terkonjugasi dan tak terkonjugasi), tes metabolisme protein (albumin dan globulin serum, masa protrombin, amonia darah), tes metabolisme karbohidrat (amilase serum dan kemih), tes metabolisme lemak (lipase dan kolesterol serum), dan tes imunologik (tes diagnosis untuk virus hepatitis) (Price dan Wilson, 1995).

  Pada hewan percobaan dapat dilakukan dengan membandingkan parameter biokimia fungsional dan klinis dengan perubahan morfologi. Data anatomi dan patologi termasuk berat badan dan pemeriksaan makroskopik dan mikroskopik organ yang bersangkutan. Pada studi toksisitas, pemeriksaan mikroskopik struktur hepatoselular sangat penting. Pada kasus induksi sistem PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dokumen yang terkait

Efek hepatoprotektif jangka panjang infusa daun tempuyung (sonchus arvensis l.) terhadap aktivitas alanin aminotransferase dan aspartate transaminase pada tikus jantan terinduksi karbon tetraklorida.

1 3 130

Efek hepatoprotektif infusa daun macaranga tanarius L. pada tikus jantan galur wistar terinduksi karbon tetraklorida.

0 0 108

Efek motorik infusa akar mrica kepyar [Phytolacca americana L.] pada mencit jantan dengan metode rotarod test.

0 2 118

Efek antidiabetes infusa daun paitan (Tithonia diversifolia) 8% terhadap tikus putih jantan galur wistar terinduksi streptozotosin

0 5 70

Efek analgesik infusa bunga srigading [Nyctanthes arbor-tritis L.] pada mencit putih betina - USD Repository

0 0 107

Efek Hepatoprotektif infusa daun ceplikan [Reullia tuberosa L.] pada mencit jantan terinduksi karbon tetraklorida [CCL] : kajian terhadap aktivitas serum alanin aminotransferase - USD Repository

0 0 100

Pengaruh penambahan virgin coconut oil [VCO] pada perasan buah makuto dewo [Phaleria macrocarpa [Scheff.] Boerl.] pada mencit betina terinduksi parasetamol : kajian terhadap efek hepatoprotektif - USD Repository

0 0 111

Efek hepatoprotektif infusa daun ceplikan [Reullia tuberosa Linn.] pada mencit jantan terinduksi parasetamol : kajian terhadap aktivitas serum Alanin-Aminotransferase [Alt] - USD Repository

0 0 110

Potensi antibakteri infusa dan ekstrak etanol daging buah kemlaka [Phyllanthus emblica L.] terhadap staphylococcus aureus - USD Repository

0 0 71

Efek antistres ekstrak etanol daun krokot [Portulaca oleracea Linn.] pada mencit jantan - USD Repository

0 1 70