JENIS-JENIS LEAD DAN GAYA BAHASA DALAM FEATURE BIOGRAFI PADA HARIAN KOMPAS TERBITAN BULAN JANUARI TAHUN 2007 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sastra Indonesia Program Studi Sastra Indonesia

JENIS-JENIS LEAD DAN GAYA BAHASA DALAM

  

FEATURE BIOGRAFI PADA HARIAN KOMPAS

TERBITAN BULAN JANUARI TAHUN 2007

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Sastra Indonesia

  

Program Studi Sastra Indonesia

Oleh

Tere sia Fatimah

  

NIM: 034114014

PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA

JURUSAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

  

2008

  

PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan

kepada

  

Ayah dan I bu yang sangat kucint ai, t erima kasih at as

segala kasih sayang, perhat ian, dukungan,

dan pengorbanannya selama ini.

  

MOT T O

“K ebahagian t erbesar dalam hidup

adalah rasa past i bahwa kit a dicint ai”

  (Victor Hugo)

  

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

  Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Teresia Fatimah Nomor Mahasiswa : 034114014

  Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang brjudul:

  

“Jenis-Jenis Lead dan Gaya Bahasa Dalam Feature Biografi Pada Harian

Kompas Terbitan Bulan Januari Tahun 2007” beserta perangkat yang

  diperlukan (bila ada).Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, menge lolanya dalam bentuk pangkalan data, mendestribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

  Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 13 Maret 2007 Yang menyatakan Teresia Fatimah

  

ABSTRAK

JENIS-JENIS LEAD DAN GAYA BAHASA DALAM

FEATURE BIOGRAFI PADA HARIAN KOMPAS

TERBITAN BULAN JANUARI TAHUN 2007

TERESIA FATIMAH

  

Universitas Sanata Dharma

2008

  Masalah yang dibahas dalam penelitian ini ada dua. Pertama, lead apa sajakah yang digunakan dalam feature biografi pada harian Kompas terbitan bulan Januari tahun 2007. Kedua, gaya bahasa apa sajakah yang digunakan dalam biografi pada harian Kompas terbitan bulan Januari tahun 2007

  feature

  Data dalam penelitian ini adalah data tertulis yang diambil dari harian

  

Kompas terbitan bulan Januari tahun 2007. Data dikumpulkan dengan metode

  simak dengan teknik sadap dan teknik catat. Analisis data dilakukan dengan metode agih dan metode padan ortografis. Metode agih digunakan dengan teknik bagi unsur langsung. Teknik bagi unsur langsung ini dilakukan dengan membagi satuan lingual datanya menjadi beberapa bagian unsur.

  Dari hasil pembahasan ditemukan hal- hal sebagai berikut. Pertama, ada tujuh jenis lead yang digunakan dalam feature biografi pada harian Kompas selama bulan Januari tahun 2007. Lead tersebut yaitu, lead menggambarkan, lead gabungan, lead kutipan, lead berurutan, lead kesimpulan, lead statistik, dan lead nama. Lead yang paling banyak digunakan adalah lead menggambarkan dan lead kesimpulan. Kedua, gaya bahasa yang terdapat dalam feature biografi pada harian

  

Kompas terbitan bulan Januari tahun 2007 adalah gaya bahasa berdasarkan

  langsung tidaknya makna meliputi: perumpamaan, personifikasi, perifrasis, epitet, hiperbola, litotes, sinekdoke, alusi, eufimisme, antonomasia, erotesis, elipsis, asindeton, dan gabungan. Gaya bahasa berdasarkan struktur kalimat meliputi: epizeuksis, klimaks, antiklimaks dan antitesis. Gaya bahasa yang paling banyak digunakan adalah gaya bahasa hiperbola dan gaya bahasa antitesis.

  

ABSTRACT

THE TYPES OF LEADS AND LANGUAGE STYLES OF

BIOGRAPHICAL FEATURES IN THE KOMPAS DAILY

OF 2007 JANUARY EDITION

TERESIA FATIMAH

Sanata Dharma University

2008

  There two problems of the research. First, what kinds of leads were used in the biographical features in the Kompas daily of 2007 January edition. Second, which language styles were adopted in the biographical features in Kompas daily of 2007 January edition .

  Data in the research involved written data are from Kompas daily of 2007 January edition. Data were gathered using scanning method through sadap and recording techniques. Data analysis were conducted through the use of agih and methods. Agih method was exploited using direct element division, while

  padan padan was utilized using referential technique.

  Based on the discussion results, following points were identified: First, there were seven types of leads used in the biographical features of Kompas daily during January 2007. The leads were illustrative lead, combination lead, citing lead, sequential lead, conclusive lead, statistical lead, and title lead. The most dominant lead adopted were illustrative leads and conclusive leads since the two were more understandable in terms of its purpose and more interesting for readers to understand the bio graphical features. Second, language styles available in the biographical features in Kompas daily of 2007 January edition involved language styles based on direct or indirect meanings including: simile, personification, periphrases, epitet, hyperbole, litotes, sinecdoke, alusion, euphimism, antonomasia, erothesis, elipsys, asidenton, and combination. Language styles based on sentence structure involving: epizeukis, climax, anticlimax and antithesis. The most frequent language styles adopted were hyperboles and antitheses.

KATA PENGANTAR

  Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kasih atas berkat dan karunianya, sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi yang berjudul “Jenis-Jenis Lead dan Gaya Bahasa dalam Feature Biografi pada Harian

  

Kompas Terbitan Bulan Januari Tahun 2007.” Tujuan penelitian ini adalah untuk

  memenuhi salah satu syarat memperoleh Gelar Sarjana Sastra Indonesia. Selain itu, penelitian ini diharapkan memberikan manfaat dibidang linguistik dan jurnalistik Banyak pihak yang telah memberikan bantuan dan perhatian kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada: 1.

  Bapak Dr. I. Praptomo Baryadi, M.Hum. selaku dosen Pembimbing I, yang telah membimbing dengan penuh kesabaran dan ketekunan;

  2. Bapak Drs. B. Rahmanto, M.Hum. selaku dosen Pembimbing II, yang telah membimbing dengan penuh kesabaran dan ketekunan;

3. Dosen-dosen Sastra Indonesia, Drs. Ari Subagyo, M.Hum, Drs.Hery

  Antono, M.Hum, Drs. F.X. Santosa, M.Hum, Drs.Yappy Taum, Dra. Tjandra Adji, M.Hum dan SE. Peni Adji, M.Hum terima kasih atas ilmu, pengalaman dan bantuan yang telah diberikan selama penulis menyelesaikan studi di bangku kuliah.

  4. Segenap staf dan karyawan Fakultas Sastra Universitas Sanata Dharma, yang telah memberikan banyak bantuan kepada penulis selama menyelesaikan studi di bangku kuliah.

  5. Suster Benedicte C.B, yang telah memberikan dukungan dan kepercayaan kepada penulis untuk melaksanakan penelitian dan penulisan skripsi ini;

6. Ayah dan ibu tercinta, Bang Klau tersayang, Bang Suray, Bang Idit, Kak

  Imas, Kak Wiwit, Endang, Arcot, Andra dan Oyot yang penuh perhatian selalu memberikan dukungan dan doa selama penulis menyelesaikan studi; 7. Teman-teman dan sahabat yang selalu memberikan motivasi (Suster

  Martha, Richa, Didie, Nining, Agus, Aji, Riawan, Aik Mak, Melya, Helen, Jati, Tuti, Lia, Yuni, Rini dan teman-teman Sasindo Angkatan 2003); 8. Semua pihak yang belum disebutkan yang turut memperlancar usaha penelitian dan penulisan skripsi ini.

  Penulis menyadari bahwa penelitian dan penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik demi kesempurnaan penelitian dan penulisan ini.

  Penulis

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, 13 Maret 2008 Penulis

   Teresia Fatimah

  DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL..........................................................................................................i HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING.................................................................ii HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI.........................................................................iii HALAMAN PERSEMBAHAN.......................................................................................iv MOTTO.............................................................................................................................v LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI.......................................................................vi ABSTRAK.......................................................................................................................vii

  

ABSTRACT .......................................................................................................................viii

  KATA PENGANTAR......................................................................................................ix PERNYATAAN KEASLIAN KARYA...........................................................................xi DAFTAR ISI....................................................................................................................xii

  BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1

  1.1 Latar Belakang Masalah...............................................................................................1

  1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................................4

  1.3 Tujuan Penelitian..........................................................................................................5

  1.4 Manfaat Penelitian........................................................................................................5

  1.5 Tinjauan Pustaka...........................................................................................................6

  1.6 Landasan Teori..............................................................................................................9

  1.7 Metodologi Penelitian.................................................................................................23

  1.8 Sistematika Penyajian.................................................................................................29

  BAB II JENIS-JENIS LEAD FEATURE BIOGRAFI PADA HARIAN KOMPAS TERBITAN BULAN JANUARI TAHUN 2007..................................................31

  2.1 Pengantar.....................................................................................................................31

  2.1.1 Jenis-Jenis Lead Feature Biografi pada Harian Kompas Terbitan Bulan Januari Tahun 2007......................................................................31

  2.1.1.1 Lead Menggambarkan...................................................................31

  2.1.1.2 Lead Kutipan.................................................................................35

  2.1.1.3 Lead Gabungan.............................................................................36

  2.1.1.4 Lead Berurutan.............................................................................38

  2.1.1.5 Lead Kesimpulan..........................................................................38

  2.1.1.6 Lead Statistik................................................................................45

  2.1.1.7 Lead Nama.................... ...............................................................46

  BAB III JENIS-JENIS GAYA BAHASA FEATURE BIOGRAFI PADA HARIAN TERBITAN BULAN JANUARI TAHUN 2007.................................47 KOMPAS

  3.1 Pengantar........................................................................................................47

  3.1.1 Gaya Bahasa Berdasarkan Langsung Tidaknya Makna.............................47

  3.1.1.1 Perumpamaan atau Persamaan.....................................................47

  3.1.1.2 Personifikasi..................................................................................50

  3.1.1.3 Perifrasis.......................................................................................53

  3.1.1.4 Epitet.............................................................................................54

  3.1.1.5 Hiperbola.......................................................................................56

  3.1.1.6 Litotes............................................................................................58

  3.1.1.7 Sinekdoke......................................................................................59

  3.1.1.8 Alusi..............................................................................................60

  3.1.1.9 Eufimisme.....................................................................................62

  3.1.1.10 Antonomasia...............................................................................63

  3.1.1.11 Erotesis.......................................................................................64

  3.1.1.12 Elipsis.........................................................................................65

  3.1.1.13 Asidenton...................................................................................67

  3.1.1.14 Gabungan...................................................................................68

  3.1.2 Gaya Bahasa Berdasarkan Struktur Kalimat......................................................69

  3.1.2.1 Epizeukis................................................................................................69

  3.1.2.2 Klimaks .................................................................................................70

   3.1.2.3 Antiklimaks............................................................................................72

  3.1.2.4 Antitesis..................................................................................................73

  BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN .........................................................................76

  4.1 Kesimpulan.....................................................................................................76

  4.2 Saran...............................................................................................................77

  DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................79 BIOGRAFI PENULIS......................................................................................................80 LAMPIRAN I...................................................................................................................81 LAMPIRAN II..................................................................................................................88

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

  Dalam skripsi ini dibahas jenis-jenis lead dan gaya bahasa dalam feature biografi pada harian Kompas terbitan bulan Januari tahun 2007. Menurut Sumadiria (2005:152) feature biografi atau personality feature adala h feature yang bercerita tentang riwayat perjalanan hidup seseorang terutama kalangan tokoh seperti pemimpin pemerintahan dan masyarakat, public figure, atau mereka yang selalu mengabdikan hidupnya untuk negara, bangsa, atau sesuatu yang bermanfaat bagi peradaban umat manusia.

  Lead atau pembuka dalam feature merupakan mata rantai antara penulis

  dengan pembacanya, dalam arti usaha untuk mengikat pembaca dengan seluruh permasalahan yang disajikan dalam tulisan. Untuk itulah penulis feature harus berusaha mengakrabkan diri (Zain, 1992: 69). Untuk mengetahui seperti apa lead yang digunakan dalam penulisan feature biografi tersebut, berikut beberapa contohnya :

  (1) Sungguh menyenangkan berbincang-bincang dengan Josaphat Tetuko Sri Sumantyo PhD (35). Orangnya ramah,

  terbuka, rendah hati , dan setiap kata darinya bagaikan kisah fiksi sains: menakjubkan dan sulit dipercaya. (Kompas, 2 Januari 2007).

  (2) Bukan pilihan mudah bagi seorang perajin untuk bertahan

  pada karya batik tulis di zaman sekarang ini karena usaha tersebut sudah tidak populer dan banyak ditinggalkan dengan alasan pengerjaannya yang repot . Ditambah lagi, sulitnya menemukan pasar karena harga jualnya relatif mahal

  . (Kompas, 6 Januari Contoh (1) merupakan contoh penulisan lead menggambarkan. Di dalam

  

lead tersebut penulis berusaha menggambarkan bagaimana watak dari Josaphat

  Tetuko Sri Sumantyo PhD (35). Dalam lead tersebut Josaphat digambarkan memiliki watak ramah, terbuka, rendah hati. Dalam lead tersebut penulis juga menggambarkan bahwa sungguh menyenangkan berbincang-bincang dengan Josaphat karena setiap kata darinya bagaikan kisah fiksi sains yang menakjubkan dan sulit untuk dipercaya.

  Contoh (2) merupakan contoh penulisan lead kesimpulan karena pada paragraf pertama berisi kesimpulan yaitu, bahwa bukan pilihan yang mudah bagi

  

seorang pengrajin untuk bertahan pada karya batik tulis di zaman sekarang ini.

  Penulis kemudian memberi penjelasan bahwa karya batik tulis sudah tidak

populer lagi dan banyak ditinggalkan karena pengerjaannya yang sangat susah.

  

Sulitnya dalam menemukan pasar karena harga batik tersebut relatif mahal.

  Penjelasan, uraian dan penegasan dijelaskan pada paragraf-paragraf yang menjadi tubuh (body) feature yang diberitakan mengenai pelestarian batik tulis jambi yang dilakukan oleh Azmiah.

  Ada berbagai macam lead yang digunakan penulis dalam menulis feature biografi. Feature adalah artikel kreatif yang terutama dimaksudkan untuk menghibur atau memberi informasi kepada pembaca tentang suatu kejadian, keadaan, atau aspek kehidupan. Feature mempunyai ciri-ciri yang hampir sama dengan berita pada umumnya, yaitu keduanya bertujuan memberikan informasi kepada khalayak, berisi tentang peristiwa, atau keadaan secara faktual. Akan tetapi penulisan berita harus tunduk kepada kaidah pola piramida terbalik dan rumus 5 W+1 H, sedangkan penulisan feature biografi lebih bebas dan tidak terikat pada satu kaidah tertentu, karena penulisan feature dapat menggunakan pola induktif, kronologis, logis, topikal, maupun spasial (Sumadiria, 2005: 155). Berdasarkan alasan tersebut peneliti tertarik untuk mengetahui lead apa saja yang digunakan dalam penulisan feature biografi pada harian Kompas terbitan bulan Januari tahun 2007.

  Penulisan feature dalam bentuk artikel dapat menjadi penyelamat dalam mengatasi kelemahan penyajian berita di media massa yang dianggap sudah basi (yang dimuat di surat kabar) dapat diolah kembali oleh wartawan dengan sajian yang tetap hangat, aktual dan memikat pembaca (Setiati, 2005:40) .

  Penulisan feature menuntut keterampilan wartawan dalam menulis sebab banyak sekali gagasan yang harus dikembangkan secara kreatif, dari satu paragraf ke paragraf yang lain. Wartawan dapat menyampaikan opininya dalam bentuk penyajian yang tidak formal dengan mengembangkan nilai human interest bukan dari sudut objek, melainkan sebagai bentuk penyajian secara jurnalistik.

  Dari segi bahasa yang dipakai, berita ditulis dengan menggunakan bahasa jurnalistik yang sifatnya lurus, lugas, ringkas, tembak langsung (to the point), formal, sederhana, dan demokratis. Feature ditulis menggunakan bahasa jurnalistik sastra, yang merujuk pada penulisan fiksi cerita pendek yang hidup, menarik, lincah, segar, terpilih, memikat, dan mampu membangun imajinasi khalayak pembaca (Sumadiria, 2005:156). Berdasarkan alasan tersebut penulis tertarik untuk mengetahui jenis-jenis gaya bahasa yang digunakan dalam penulisan feature biografi pada harian Kompas terbitan bulan Januari tahun 2007.

   Feature biografi dipilih sebagai objek penelitian ini dengan

  pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut. Pertama, feature biografi mengandung masalah yang perlu dipecahkan. Masalah pertama berkenaan dengan adanya penggunaan berbagai lead dalam feature biografi pada harian Kompas terbitan bulan Januari tahun 2007. Masalah kedua, berkenaan dengan adanya berbagai jenis gaya bahasa yang digunakan dalam feature biografi pada harian

  

Kompas terbitan bulan Januari tahun 2007. Pada contoh (1) Sungguh

  menyenangkan berbincang-bincang dengan Josaphat Tetuko Sri Sumantyo PhD (35). “Orangnya ramah, terbuka, rendah hati, dan setiap kata darinya bagaikan kisah fiksi saians: menakjubkan dan sulit dipercaya”. Dalam lead tersebut terdapat gaya bahasa perbandingan yaitu adanya perbandingan antara setiap kata-kata dari

  

Josaphat dengan kisah fiksi sains yang. Pada contoh (2) Bukan pilihan mudah

bagi seorang perajin untuk bertahan pada karya batik tulis di zaman sekarang ini

karena usaha tersebut sudah tidak populer dan banyak ditinggalkan dengan

  . Ditambah lagi, sulitnya menemukan pasar

  alasan pengerjaannya yang repot

karena harga jualnya relatif mahal . Contoh (2) merupakan contoh lead

  kesimpulan yaitu mengenai pelestarian batik tulis jambi yang dilakukan oleh Azmiah.

1.2 Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, dapat dirumuskan permasalahan dalam feature biografi harian Kompas terbitan bulan Januari tahun 2007 sebagai berikut:

  1.2.1 Lead apa sajakah yang digunakan dalam penulisan feature biografi pada harian Kompas terbitan bulan Januari tahun 2007?

  1.2.2 Gaya bahasa apa sajakah yang dipakai dalam penulisan feature biografi pada harian Kompas terbitan bulan Januari tahun 2007?

  1.3 Tujuan Penelitian

  Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan:

  1.3.1 Mendeskripsikan jenis-jenis lead yang digunakan dalam penulisan biografi pada harian Kompas terbitan bulan Januari tahun

  feature 2007.

  1.3.2 Mendeskripsikan gaya bahasa yang digunakan dalam penulisan

  feature biografi pada harian Kompas terbitan bulan Januari tahun 2007.

   1.4 Manfaat Hasil Pene litian

  Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoretis maupun praktis. Secara teoretis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan terhadap studi linguistik dalam bidang semantik. Penelitian ini juga diharapkan memberikan manfaat bagi studi jurnalistik khususnya dalam bidang penulisan berita yaitu mengenai penulisan lead feature biografi. Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan pembaca tentang jenis-jenis lead dan gaya bahasa dalam feature biografi.

1.5 Tinjauan Pustaka

  Penelitian yang mengambil objek berupa jenis lead sudah pernah dilakukan di antaranya oleh Haris Sumadiria (2005), dan Umar Nurzain (1992).

  Penelitian yang dilakukan oleh Sumadiria dalam bukunya yang berjudul . Dalam buku tersebut penulis

  Jurnalistik Indonesia Menulis Feature dan Berita

  menggunakan istilah intro untuk menyebut lead. Penelitian tersebut terfokus pada penulisan intro feature secara keseluruhan tidak berdasarkan pada satu jenis

  

feature. Kemudian data yang digunakan untuk menganilisis jenis-jenis intro

  diambil dari berbagai media massa yaitu: Koran Tempo, Mingguan

  feature

  Gamma, Harian Kompas, Media Indonesia, Metro, Replubika, Gatra dan Forum Keadilan.

  Penulisan feature yang baik harus memenuhi unsur judul (title), pembuka

  

(lead) dan tubuh tulisan (body). Judul (title) dalam penulisan feature tidak perlu

  mengikuti kaidah jurnalistik yang baku. Judul dapat dibuat secara kreatif, tidak harus berkaitan dengan pembuka, dan tak harus berupa kalimat lengkap. Pembuka

  

(lead) dalam penulisan feature sangat penting karena dapat menggiring pembaca

  untuk melahap seluruh isi berita sehingga lead dibuat lebih menarik untuk menarik perhatian pembaca. Tubuh (body) penulis dapat mengembangkan dan menuangkan ide- ide dalam tulisan dengan kreatif. atau pembuka merupakan bagian penting dalam struktur penulisan

  Lead

feature . Kreativitas banyak digali untuk membuat lead yang menarik dan dapat

  menggiring pembaca untuk melahap keseluruhan tulisan. Lead yang membosankan akan membuat pembaca meninggalkan bacaan. Proses kreatif menghasilkan gaya dan ide yang dapat mendukung topik yang dikembangkan di bagian tubuh (body) tulisan.

  Lead dalam struktur feature digunakan sebagai alat pemancing minat dan

  atensi pembaca. Karena itu, setiap jurna lis mesti memiliki kesadaran tinggi akan perlunya lead. Mereka harus menghindari pembuatan lead yang tidak bermutu dan itu- itu saja, karena lead ditujukan untuk menarik pembaca untuk mengikuti materi tulisan dan merupakan cara untuk melancarkan pemaparan kisah. Untuk dua tujuan itu lead dikembangkan menjadi berbagai jenis yang siap dipilih penulis demi efek-efek tertentu yang diinginkan. Ada lead yang sengaja dipilih untuk menggelitik rasa ingin tahu pembaca. Ada lead yang digunakan untuk mengajak imajinasi pembaca jalan-jalan ke tempat-tempat yang jauh. Ada juga lead yang dipilih sekadar untuk meringkas isi keseluruhan tulisan.

  Lead atau pembuka dipilih yang paling menarik. Berbeda dengan lead

  pembuka berita, yang sarat akan rumus 5W dan 1H, maka lead dalam feature lebih bebas. Memilih lead untuk feature memang sulit, karena harus memaksa pembaca tertarik pada masalah yang akan ditulis. Berbagai usaha penulis memilih yang terbaik disajikan pada awal mula tulisan. Itulah sebabnya, biasanya lead yang dipilih adalah yang dramatis, yang human interest, yang luar biasa (aneh).

  Kunci utama untuk penulisan feature yang baik terletak pada paragraf pertama yang disebut lead. Mencoba menangkap minat pembaca tanpa lead yang baik sama saja dengan mengail tanpa umpan. Lead feature mempunyai dua tujuan utama, yaitu (i) menarik pembaca untuk mengikuti cerita, (ii) membuat jalan supaya alur cerita lancar (Sumadiria 2005:198).

  Penulisan lead feature menuntut keterampilan wartawan dalam menulis sehingga dapat menghasilkan sebuah tulisan feature yang menarik untuk dibaca.

  Sebuah berita dikatakan memiliki daya tarik apabila wartawan mampu meliput peristiwa tersebut dan menuliskannya dengan baik. Dengan demikian berita mampu menyihir pembaca dan menimbulkan sensasi pemberitaan yang luar biasa di kalangan pembaca atau publik.

  Dalam penulisan feature, wartawan harus bisa menuliskan laporan liputannya dengan menghadirkan warna lain dari peristiwa yang diliputnya yang di dasarkan pada fakta. Untuk menghadirkan warna pada peristiwa yang dilihatnya, wartawan harus bisa mengekspresikan sudut pandang atas peristiwa tersebut. Melalui analisis pandangan mata pada reportasenya, wartawan menyampaikan laporan berita dari berbagai fakta untuk menjelaskan lebih jauh yang sebenarnya terjadi pada peristiwa yang dilihatnya. merupakan “etalase kaca” sebuah toko, waktu kita menyusun

  Lead

  sejumlah barang yang akan dijual dengan sangat menarik. Etalase ditata dengan sedemikian rupa, kadang penuh gemerlap, kadang diberi kharisma atau bobot, hingga pejalan kaki atau orang tertarik untuk menengok. Secara kasar lead juga diibaratkan dengan pedagang kaki lima yang menggelar dagangnya di pinggir jalan. Dengan menata secara baik, dibumbui dengan pidato-pidato kecil, mereka mencoba meminta perhatian para pengunjung. Orang yang tadinya sedang berjalan kaki menuju ke terminal bus, melihat susunan barang-barang yang digelar, berhenti sejenak untuk menonton, makin lama, makin menarik. Lalu membeli barang tersebut. Ini berarti, si pedagang kaki lima berhasil memikat pejalan kaki, yang tadinya hanya lewat saja, kemudian menonton, dan akhirnya membeli. Demikian juga dengan lead harus bisa menarik perhatian pembaca atau publik untuk membaca keseluruhan isi tulisan.

  Pada prinsipnya, lead mempunyai dua unsur penting unt uk membawa pembaca masuk ke dalam cerita kita dan memasang kerangka material untuk dikembangkan selanjutnya.

  Penelitian yang dilakukan oleh Umar Nurzain dalam bukunya yang berjudul Penulisan Feature (1992). Penelitian mengenai jenis lead feature tidak mencantum sumber datanya diperoleh dari mana. Kemudian pemaparan mengenai jenis-jenis lead terfokus pada jenis lead feature secara menyeluruh.

  Berdasarkan uraian di atas, dapat dikatakan bahwa kajian mengenai mengenai jenis-jenis lead dan gaya bahasa dalam feature perlu dilakukan. Data yang digunakan dalam penelitian ini hanya menggunakan data dari harian Kompas terbitan bulan Januari tahun 2007 yang akan memperlihatkan jenis-jenis lead dan gaya bahasa yang digunakan dalam feature biografi harian Kompas.

1.6 Landasan Teori

  Untuk keperluan penelitian ini, peneliti mengunakan landasan teori tentang (i) feature, (ii) definisi feature biografi, (iii) lead, (iv) jenis-jenis lead, (v) gaya bahasa, (vi) jenis-jenis gaya bahasa.

1.6.1 Feature

  adalah artikel yang kreatif yang terutama dimaksudkan untuk

  Feature

  memuat kejadian, keadaan atau aspek kehidupan. Jadi feature adalah sebuah tuturan mengenai tokoh tertentu, fakta, kejadian, peristiwa atau proses yang disertai penjelasan mengenai riwayat kejadiannya, duduk perkaranya, proses pembentukannya ataupun cara kerjanya (Koesworo, 1994:94).

  Menurut Romli (2003:22) feature adalah sebuah “karangan khas” yang menuturkan fakta, atau proses disertai penjelasan riwayat terjadinya, duduk perkaranya, proses pembentukannya dan cara kerjanya. Menurut Romli (2003:24- 25), ada lima jenis feature berdasarkan tipenya, yaitu, 1) feature human interest yaitu feature yang menyangkut sentuhan keharuan, kegembiraan, kejengkelan, atau kebencian, simpati dan sebagainya. Misalnya, cerita tentang penjaga mayat di rumah sakit, liku-liku kehidupan seorang guru di daerah terpencil, atau kisah seorang penjahat yang dapat menimbulkan kejengkelan. 2) feature pribadi-pribadi

  

menarik atau feature biografi adalah feature yang menyangkut riwayat hidup atau

  kepribadian seorang tokoh terkemuka. Misalnya riwayat hidup seorang tokoh yang meninggal, tentang seorang yang berprestasi, atau seorang yang memiliki keunikan sehingga bernilai berita tinggi. 3) feature perjalanan. Misalnya kunjungan ke tempat bersejarah di dalam atau pun di luar negeri, atau ke tempat yang jarang dikunjungi orang. 4) feature sejarah, yaitu tulisan tentang peristiwa masa lalu, misalnya peristiwa Proklamasi Kemerdekaan, atau peristiwa keagamaan, dengan memunculkan tafsir baru sehingga tetap terasa aktual untuk masa kini. 5) feature petunjuk praktis (tips), yaitu mengajarkan keahlian how to

  

do it . Misalnya tentang memasak, merangkai bunga, membangun rumah, dan

sebagainya.

  Menurut Koesworo dkk (1994:96-97), ada enam jenis feature menurut objek utamanya, yaitu, 1) Human Interest Feature (feature yang mengutamakan segi rasa kemanusiaan), 2) Historical Feature (feature yang menyangkut peristiwa sejarah), 3) Biograpihcal and Personality Feature (feature yang menyangkut riwayat hidup atau kepribadian seseorang tokoh terkemuka), 4) Travel Feature

  

(feature yang menuturkan suatu perjalanan ke suatu tempat yang memikat), 5)

Explanatory and How To Do It Feature ( feature yang menguraikan sesuatu atau

  bagaimana sesuatu harus dikerjakan), dan 6) Scientific Feature (feature yang menyangkut ilmu pengetahuan). berbeda dengan penulisan berita lainnya. Oleh karena itu, ada hal- hal

  Feature

  penting dalam penulisan feature menurut Setiati (2005: 35), yaitu, Pertama kreativitas. Untuk membuat feature, dibutuhkan kreativitas dan imajinasi wartawan atau penulis untuk merangkai fakta menjadi sebuah cerita yang menarik. Kreativitas dan imajinasi sangat dituntut dalam penulisan feature sehingga feature menjadi lebih menarik untuk dibaca.

  Kedua subjektivitas, dalam penulisan feature penuturan kisah kerap menggunakan kata ganti orang pertama ( aku, saya). Unsur subjektivitas sangat kentara. Dalam penulisan feature penuturan kisah tidak seperti pada berita langsung yang mengikuti pola piramida terbalik. Penulisan feature tidak mementingkan unsur piramida terbalik. Dalam feature penulis sering menggunakan kata ganti orang pertama dalam menyajikan apa yang diberitakan dan lebih subjektivitas.

  Ketiga informatif, dalam penulisan feature harus ada informasi yang menarik perhatian pembaca. Dalam feature harus menyampaikan sesuatu yang menarik yang dtuliskan berdasarkan fakta bukan fiktif. Feature mengangkat kisah yang mengandung informasi yang sangat dibutuhkan oleh pembaca yang ditulis secara lebih mendalam.

  Keempat menghibur, penulisan feature lebih berkesan menghibur pembaca dengan menyajikan berita ringan seperti anekdot kisah pembunuhan, skandal, atau bencana yang dapat membuat pembaca tertawa. Dalam feature kita bisa menemukan kisah-kisah ringan yang ditulis secara kreatif sehingga memikat untuk dibaca.

  Kelima awet, tulisan feature bisa dinikmati untuk jangka waktu yang lebih lama. Penulisan feature lebih menekankan fakta- fakta yang dapat merangsang emosi (menghibur, memunculkan empati, di samping tidak meninggalkan unsur informasi). Feature ditulis secara lebih mendalam dalam mengupas sebuah berita sehingga kehadirannya menjadi tidak basi dan lebih awet.

1.6.2 Feature Biografi

  Feature biografi atau personality feature adalah feature yang bercerita

  tentang riwayat perjalanan hidup seseorang, terutama kalangan tokoh seperti pemimpin pemerintahan dan masyarakat, public figure, atau mereka yang selalu mengabdikan hidupnya untuk negara, bangsa atau sesuatu yang bermanfaat bagi peradaban umat manusia (Sumadiria, 2005:152).

  Menurut Romli (2003:24) feature biografi atau feature pribadi-pribadi menarik adalah feature mengenai riwayat hidup seorang tokoh yang meninggal atau tentang seorang tokoh terkemuka. Misalnya riwayat hidup seorang tokoh yang meninggal, tentang seorang yang berprestasi, atau seorang yang memiliki keunikan sehingga bernilai berita tinggi.

  Dari pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan feature biografi adalah feature yang berisi tentang kisah seseorang tokoh ataupun bukan tokoh yang dapat mencapai kesuksesan maupun tidak, tetapi dalam perjalanan hidupnya selalu berjuang dan memiliki kepribadian, nilai atau sifat yang tidak dimiliki oleh orang lain.

1.6.3 Lead

  Lead atau pembuka dalam feature, merupakan mata rantai antara penulis

  dan pembacanya untuk mengingatkan pembaca dengan seluruh permasalahan yang disajikan dalam tulisan untuk itulah feature ditulis dengan lead yang bervariasi untuk menarik perhatian pembaca.

  Lead dalam penulisan feature sangat penting karena dapat menggiring

  pembaca untuk melahap seluruh isi berita. Buatlah pembuka yang pendek dengan gaya dan pengembangan ide dari isi berita. Susun sedemikian rupa hingga pembuka mampu bercerita. Pembukaan naratif ini akan memudahkan pembaca untuk memahami seluruh isi cerita (Setiati, 2005:39).

1.6.4 Jenis-Jenis Lead

  Teori tentang jenis-jenis lead yang dianut adalah menurut pendapat Sumadiria dalam bukunya yang berjudul Jurnalistik Indonesia: Menulis Berita

  Berikut ini uraian tentang jenis-jenis lead tersebut: dan Feature.

1.6.4.1 Lead Menceritakan

  Penulisan lead ini mengambil gaya tulisan cerita pendek atau novel, ketika berusaha agar pembaca merasa seperti ikut atau merasa menjadi tokoh utama yang diceritakan dalam tulisan tersebut. Lead menceritakan, mengajak untuk dan sekaligus menempatkan pembaca, pendengar atau pemirsa, ke dalam realitas kisah cerita. Pembaca tidak dalam posisi menonton atau mendengar kisah peristiwa yang disampaikan penulis. Pembaca justru berada di tengah-tengah peristiwa. Ia bahkan membayangkan dan mengidentifikasikan dirinya seolah-olah menjadi tokoh utama dalam kisah peristiwa itu. Biasanya lead ini dipakai untuk feature petualangan, pihak berwajib dalam action dan lain- lain.

  (3)

  Langit cerah di Cirebon. Tanah basah sisa hujan semalam pun telah kering tak tersisa lagi. Awan kelabu yang menggayut. Terik matahari menerangi pelataran kompleks pemakaman Sunan Gunung Jati di Cirebon, Jawa Barat. (Kompas, 20 Februari 2007).

  Contoh (3) merupakan jenis lead bercerita karena dalam lead tersebut penulis menceritakan suasana di kompleks pemakaman Sunan Gunung Jati di Cirebon, Jawa Barat. Diceritakan bahwa langit cerah tanah yang basah akibat hujan telah kering karena terkena sinar matahari.

1.6.4.2 Lead Menggambarkan

  Dalam lead ini tulisan dibuka dengan lead yang digambarkan oleh penulis, dan berusaha memindahkan suasana ke dalam pembukaan tulisan. Lead menggambarkan sangat disukai wartawan sewaktu ia membuat feature mengenai profil orang. Lead ini mencoba memberi pancingan dangan objek yang dibuat hidup seperti seorang pelukis membuat gambar sketsa atau karikatur atau juru foto menyuguhkan sebuah foto (Zain, 1992: 72).

  Lead menggambarkan hanya menggambarkan kisah peristiwa. Lead jenis

  ini tidak mengajak pembaca, pendengar, atau pemirsa untuk masuk ke dalamnya dan menjadi pemain atau aktor peristiwa. Lead ini hanya menempatkan kita sebagai penonton. Ibarat kompetisi sepak bola, kita hanya berada di pinggir lapangan. Kita hanya menyaksikan, mengamati, menilai jalannya pertandingan yang sedang digelar di tengah lapangan. Kita mungkin bisa marah atau bersorak, tetapi kita ikut dan merasakan, misalnya tentang sakitnya tulang kaki kering kita, ketika seorang pemain favorit kita harus dipapah ke luar lapangan setelah dijatuhkan dan dicederai oleh pemain lawan (Sumadiria, 2005: 201-202).

  Perhatikan contoh (4) berikut ini.

  (4) Mata Sidik W.Martowidjoyo (70) yang sipit tiba-tiba Cuaca petang di Yogyakarta pada awal tahun 2007 membelalak. yang sejuk, justru membuat jantungnya seperti terguncang (Kompas, 31 Januari 2007).

  Contoh (4) merupakan contoh penulisan lead menggambarkan karena di dalam lead tersebut penulis mengambarkan bahwa mata Sidik yang sipit tiba-tiba

  

membelalak . Penulis menggambarkan juga cuaca yang sejuk pada awal tahun

2007 di Yogyakarta membuat jantung Sidik seperti terguncang.

1.6.4.3 Lead Kesimpulan

  ini merupakan intisari materi tulisan, yang meringkas seluruh isi

  Lead

feature . Dalam lead ini disimpulkan kira-kira keseluruhan apa yang akan ditulis,

  kemudian disusun dengan baik pada lead. Biasanya ketika mencari bahan pun, penulis sudah tahu apa yang akan dis impulkan sebagai lead, karena sebenarnya dari mulai ide dikeluarkan, kemudian bergerak untuk menulis, plot cerita sudah bisa penulis buat dalam bayangan.Perhatikan contoh (5) berikut ini.

  (5)

  Kalangan ibu rumah di desa maupun di kota agaknya tidak perlu khawatir akan kesulitan minyak tanah untuk memasak. Alfy Chalidyanto (38) menawarkan bahan energi alternatif baru kompor tanpa sumbu berbahan dasar biji jarak pagar. (Kompas ,

  16 Januari 2007). Contoh (5) merupakan contoh penulisan lead kesimpulan karena dalam

  

lead tersebut penulis menyimpulkan terlebih dahulu apa yang diberitakan. Penulis

  menyimpulkan bahwa kalangan ibu rumah di desa maupun di kota agaknya tidak

  

perlu khawatir akan kesulitan minyak tanah untuk memasak. Alfy Chalidyanto

(38) menawarkan bahan energi alternatif baru kompor tanpa sumbu berbahan

  kesimpulan digunakan karena mempunyai nilai

  dasar biji jarak pagar. Lead berita (news value) yang lebih tinggi dibandingkan dengan lead-lead yang lain.

1.6.4.4 Lead Kutipan

  Lead kutipan pada feature sama persis dengan teras berita kutipan pada

  penulisan berita langsung. Artinya mengutip perkataan nara sumber pada paragraf pertama feature yang diasumsikan bahwa kutipan tersebut memiliki nilai- nilai berita atau informasi yang cukup tinggi. Paling tidak, kutipan itu tidak sekadar perkataan langsung biasa yang tidak ada bobot isi, nilai, dan dampaknya. Di balik perkataan langsung tersebut, terdapat sesuatu yang akan menarik perhatian serta mungkin saja menjadi bahan pemikiran, tanggapan, atau bahkan sumber gugatan masyarakat. kutipan harus memenuhi tiga syarat apabila hendak kita pilih:i)

  Lead

  perkataan langsung nara sumber atau tokoh cerita yang dikutip dinilai sangat penting atau luar biasa, ii) dinyatakan dalam kalimat jelas, ringkas, dan tegas, dan iii) mencerminkan watak pribadi, kebiasaan, gaya kepemimpinan, atau tinjauan dan kedalaman filosofi hidupnya. Perhatikan contoh (6) berikut ini.

  (6) “Buat apa membangun website atau blog? sekarang

  eranya portal web. Jika pernah buat website, berarti bisa buat portal. Kalau pengin membangun portal, bisa mendapatkan gratis menggunakan open source, salah satunya eNdonesia,” kata Nurcholis, webmaster sekaligus tukang las, bahkan tukang batu.

  (Kompas, 2 April 2007). Contoh (6) merupakan contoh penulisan lead kutipan karena di dalam lead tersebut mengutip secara langsung perkataan dari nara sumber yaitu, “Buat apa