TINGKAT KEPUASAN SISWA DAN GURU TERHADAP PENGGUNAAN ALAT PERAGA MATEMATIKA BERBASIS METODE MONTESSORI

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

TINGKAT KEPUASAN SISWA DAN GURU
TERHADAP PENGGUNAAN ALAT PERAGA MATEMATIKA
BERBASIS METODE MONTESSORI

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Disusun Oleh:
Tarsisius Ferry Koko Gustomo
101134147

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014

i

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

TINGKAT KEPUASAN SISWA DAN GURU
TERHADAP PENGGUNAAN ALAT PERAGA MATEMATIKA
BERBASIS METODE MONTESSORI

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Disusun Oleh:
Tarsisius Ferry Koko Gustomo
101134147

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014

i

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN

TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

iii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI

TERPUJI

HALAMAN PERSEMBAHAN

Skripsi ini peneliti persembahkan kepada:
1.

Tuhan Yesus Kristus yang telah memberikan segala berkat dan pertolongan
selama proses penyusunan skripsi.

2.

Ayahku THC. Kamido dan Ibuku M. Purwantini yang selalu memotivasi dan
mendoakan yang terbaik untukku.

3.

Kakak-ku Dian, Nanang dan Ardi yang menjadi penyemangat hidup.

4.


Ibu Catur Rismiati dan Ibu Andri Anugrahana yang menjadi motivator dalam
menyelesaikan skripsi ini.

5.

Teman-teman kelompok studi skripsi yaitu Bayu, Okta, Afi, Maya, Melisa,
Tina, dan Wina yang selalu ada saat suka dan duka serta selalu memberi
motivasi kepada peneliti.

6.

Teman-teman terdekatku “Bayu, Cahyo, Marsel, Candra, Okta, Yuni, Terry,
Resti, Dwi, Tina, Agnes, Nurul, dan Anik”.

7.

Teman-teman kelas B yang menjadi sahabat dan memberi dukungan selama 8
semester belajar bersama.


8.

Siswa dan Guru kelas I SD Kanisius Sengkan Yogyakarta yang membantu
penyelesaian skripsi ini.

iv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

MOTTO

“Jangan kamu kuatir akan hari esok, karena hari esok mempunyai kesusahannya sendiri.
Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari”
(Matius 6 : 34)


“Sebuah langkah pertama menuju keberhasilan adalah dimulai dari dalam
pikiran”
Richard Doebler

v

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

vi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI

TERPUJI

vii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRAK
TINGKAT KEPUASAN SISWA DAN GURU
TERHADAP PENGGUNAAN ALAT PERAGA MATEMATIKA
BERBASIS METODE MONTESSORI
Tarsisius Ferry Koko Gustomo
Universitas Sanata Dharma
2014
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh masalah manajemen pendidikan di
Indonesia mengenai sarana dan prasarana berupa alat peraga. Alat peraga

Montessori merupakan alat peraga yang dapat digunakan dalam proses
pembelajaran. Alat peraga Montessori yang berkualitas dapat menimbulkan
kepuasan siswa dan guru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat
kepuasan siswa dan guru terhadap penggunaan alat peraga matematika berbasis
metode Montessori. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif dengan
metode sensus. Subjek penelitian sebanyak 61 siswa dan 2 guru kelas I SD
Kanisius Sengkan Yogyakarta tahun pelajaran 2013/2014. Teknik pengumpulan
data menggunakan kuesioner kinerja dan kuesioner kepentingan. Analisis data
menggunakan Penilaian Acuan Norma (PAN) tipe II dan Importance and
Performance Analysis (IPA).
Hasil analisis data PAN tipe II menunjukkan bahwa: 1) tingkat kepuasan
siswa adalah cukup (rata-rata total skor 127,03); 2) tingkat kepuasan guru adalah
cukup (rata-rata total skor 175,5). Hasil analisis data IPA menunjukkan bahwa: 1)
atribut-atribut yang menimbulkan kepuasan siswa adalah memudahkan mengerti
matematika, warna menarik, bermacam warna, ukuran kecil ke besar dan panjang
ke pendek ,menemukan jawaban benar, memiliki kunci jawaban, dipaku, tidak
melukai, mengerjakan soal tanpa bantuan, bentuk menarik, digunakan berulang
kali dan tidak mudah rusak; 2 ) atribut-atribut yang menimbulkan kepuasan guru
adalah memudahkan dalam memahami konsep matematika, bentuk menarik,
ukuran proporsional, bermacam warna, menemukan jawaban benar, memiliki

kunci jawaban, sesuai materi, bahan kuat,digunakan berulang kali, kuat ketika
jarang digunakan, dipaku, tidak melukai, memudahkan mengerjakan untuk soal,
warna menarik, permukaan halus, direkatkan dan dicat. Alat peraga matematika
berbasis metode Montessori yang dikembangkan sudah layak untuk digunakan
sebagai sumber belajar.
Kata kunci: tingkat kepuasan, alat peraga matematika, metode Montessori,
Penilaian Acuan Norma (PAN) tipe II dan Importance and
Performance Analysis (IPA).

viii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRACT
THE LEVEL OF STUDENTS AND TEACHERS SATISFACTION

TOWARD THE USE OF MATHEMATICS TEACHING AID BASED ON
MONTESSORI METHODS
Tarsisius Ferry Koko Gustomo
Sanata Dharma University
2014

The research was based on the management problem of education in
Indonesia regarding the facilities and infrastructure especially in the use of
teaching aid. Montessori teaching aid was that can be used in the learning process.
Montessori teaching aid which has good quality are able to lead the satisfaction of
students and teachers. This research aims to know the level of satisfaction of
students and teachers about the use of mathematics teaching aid based on
Montessori methods. Type of this research was quantitative descriptive method of
census. The subject of research as much as 61 students and 2 teachers of I grade
of “Sengkan Kanisius” Elementary School, Yogyakarta for academic year
2013/2014. Engineering data collection using the questionnaire performance and
questionnaire interest. For the Data analysis using criterian reference “Penilaian
Acuan Norma (PAN) type II” and Importance and Performance Analysis (IPA).
The results of data analysis of PAN type II: 1) showed that levels of
student satisfaction is enough (average total score 127,03); 2) level of satisfaction
of teachers is enough (average total score 175,5). Data analysis results showed
that the IPA: 1) attributes raises student satisfaction is comprehend math,
attractive colors, variety of colors, sizes small to large and long to short, find the
answers right, have answer keys, nailed, not hurting, working on a problem
without help, interesting shapes, used repeatedly and are not easily damaged; 2)
attributes-the attributes that give rise to the satisfaction of the teachers is the ease
in understanding math concepts, proportional size, shape, various colors, find the
answers right, have answer keys, according to the material, the material is strong,
powerful, used repeatedly when it is rarely used, nailed, not injure, make it easy to
work the problem, attractive colors, smooth surfaces, glued together and painted.
Props for mathematics-based methods of Montessori developed already deserves
to be used as a learning resource.
Keywords: satisfaction level, mathematics teaching aid, Montessori method,
criterian reference “Penilaian Acuan Norma (PAN) type II” and
Importance and Performance Analysis (IPA).

ix

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang memberikan berkat dan
rahmatnya kepada peneliti sehingga dapat menyelesaiakan skripsi dengan judul:
“Tingkat Kepuasan Siswa dan Guru Terhadap Penggunaan Alat Peraga
Matematika Berbasis Metode Montessori” ini dengan baik. Penulisan skripsi ini
bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Peneliti menyadari bahwa penulisan skripsi tidak akan terwujud tanpa
bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu peneliti mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Rohandi, Ph.D., selaku dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma.
2. Gregorius Ari Nugrahanta, SJ., SS., BST., MA., selaku Ketua Program
Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.
3. Catur Rismiati, S.Pd., M.A.,Ed. D., selaku Wakil Ketua Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma dan dosen
pembimbing I yang memberikan waktu, dukungan, semangat, serta
sumbangan pemikiran dalam penyelesaian skripsi ini.
4. Andri Anugrahana, S.Pd., M.Pd., selaku dosen pembimbing II, yang telah
memberikan saran, masukan, ide dan kritik serta bimbingan dalam
penyelesaian skripsi ini.
5. M. Sri Wartini selaku kepala sekolah SD Kanisius Sengkan Yogyakarta
yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian.
6. Tuti, S.Pd dan Natal, S.Pd selaku wali kelas I SD Kanisius Sengkan
Yogyakarta yang telah memberikan waktu dan bantuan.
7. Ayah, ibu, kakak dan saudara-saudaraku yang telah mendoakan,
mendorong peneliti untuk setia menjalani tugas perutusan di meja studi.

x

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

xi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN ...............................................................................
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ...........................................................................
iv
MOTTO .................................................................................................................
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ..............................................................
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ............................ vii
ABSTRAK ............................................................................................................. viii
ABSTRACT ............................................................................................................
ix
KATA PENGANTAR ...........................................................................................
x
DAFTAR ISI ......................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xvii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .....................................................................................
B. Identifikasi Masalah ...........................................................................................
C. Batasan Masalah .................................................................................................
D. Rumusan Masalah ..............................................................................................
E. Tujuan Penelitian ................................................................................................
F. Manfaat Penelitian ..............................................................................................
G. Definisi Operasional ...........................................................................................

1
6
7
7
8
8
9

BAB II
KAJIAN TEORI
A. Kajian Pustaka ....................................................................................................
1. Montessori ......................................................................................................
2. Matematika .....................................................................................................
3. Alat Peraga .....................................................................................................
3. Alat Peraga Papan Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Dua Angka .....
5. Tingkat Kepuasan ...........................................................................................
B. Hasil Penelitian yang Relevan ............................................................................
C. Kerangka Berpikir ..............................................................................................
D. Hipotesis .............................................................................................................

12
12
17
21
21
27
42
49
52

xii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ...................................................................................................
B. Waktu dan Tempat Penelitian ............................................................................
C. Populasi dan Sampel ..........................................................................................
D. Variabel Penelitian .............................................................................................
E. Teknik Pengumpulan Data .................................................................................
F. Instrumen Pengumpulan Data ............................................................................
G. Uji Validitas dan Reliabilitas .............................................................................
H. Prosedur Analisis Data .......................................................................................
I. Teknik Analisis Data ..........................................................................................
J. Jadwal Penelitian ................................................................................................

53
54
54
55
55
60
62
107
109
116

BAB IV
DESKRIPSI, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Penelitian ............................................................................................
B. Hasil Penelitian...................................................................................................
C. Pembahasan ........................................................................................................

118
120
190

BAB V
KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN SARAN
A. Kesimpulan .........................................................................................................
B. Keterbatasan Penelitian ......................................................................................
C. Saran ...................................................................................................................

203
206
207

DAFTAR REFERENSI .......................................................................................

208

xiii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penggabungan Indikator Tingkat Kepuasan ........................................
Tabel 2.2 Indikator Tingkat Kepuasan terhadap Penggunaan Alat Peraga
Matematika Berbasis Metode Montessori ............................................
Tabel 3.1 Alternatif Jawaban Skala Likert pada Kuesioner Kinerja untuk
Siswa ....................................................................................................
Tabel 3.2 Alternatif Jawaban Skala Likert pada Kuesioner Kepentingan untuk
Siswa ....................................................................................................
Tabel 3.3 Alternatif Jawaban Skala Likert pada Kuesioner Kinerja untuk Guru .
Tabel 3.4 Alternatif Jawaban Skala Likert pada Kuesioner Kepentingan
untuk Guru............................................................................................
Tabel 3.5 Kisi-kisi Kuesioner Kinerja dan Kepentingan Siswa dan Guru untuk
Expert Judgement .................................................................................
Tabel 3.6 Penjabaran Indikator Kuesioner Kinerja dan Kepentingan Siswa dan
Guru untuk Expert Judgement..............................................................
Tabel 3.7 Rangkuman Skor Expert Judgement Kuesioner Kinerja dan
Kepentingan untuk Siswa dan Guru ....................................................
Tabel 3.8 Rangkuman Komentar Expert Judgement Kuesioner Kinerja dan
Kepentingan untuk Siswa dan Guru .....................................................
Tabel 3.9 Perbandingan Kuesioner Kinerja dan Kepentingan untuk Siswa dan
Guru Sebelum dan Sesudah Expert Judgement....................................
Tabel 3.10 Rangkuman Hasil Face Validity Kuesioner Kinerja dan Kepentingan
untuk Siswa ..........................................................................................
Tabel 3.11 Perbandingan Kuesioner Kinerja dan Kepentingan untuk Siswa
Sebelum dan Sesudah Face Validity Siswa..........................................
Tabel 3.12 Rangkuman Hasil Face Validity Kuesioner Kinerja dan Kepentingan
untuk Guru............................................................................................
Tabel 3.13 Perbandingan Kuesioner Kinerja dan Kepentingan untuk Guru
Sebelum dan Sesudah Face Validity Guru ...........................................
Tabel 3.14 Kuesioner Penelitian Kinerja dan Kepentingan Guru ..........................
Tabel 3.15 Perbandingan Validitas Kuesioner Kinerja dan Kepentingan untuk
Siswa ....................................................................................................
Tabel 3.16 Klasifikasi Tingkat Reliabilitas Instrumen ..........................................
Tabel 3.17 Perbandingan Reliabilitas Total Kuesioner Kinerja dan Kepentingan
untuk Siswa ..........................................................................................
Tabel 3.18 Rangkuman Hasil Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Siswa ...........
Tabel 3.19 Kuesioner Penelitian Kinerja dan Kepentingan Siswa ........................
Tabel 3.20 Klasifikasi Tingkat Kepuasan Siswa dan Guru berdasarkan PAN
Tipe II ...................................................................................................
Tabel 3.21 Jadwal Penelitian .................................................................................
Tabel 4.1 Klasifikasi Tingkat Kepuasan Siswa berdasarkan PAN Tipe II ..........
xiv

40
42
57
58
59
59
60
61
64
66
69
72
75
77
80
82
95
98
103
104
106
110
116
118

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Tabel 4.2
Tabel 4.3
Tabel 4.4
Tabel 4.5
Tabel 4.6
Tabel 4.7
Tabel 4.8
Tabel 4.9
Tabel 4.10
Tabel 4.11
Tabel 4.12
Tabel 4.13
Tabel 4.14
Tabel 4.15
Tabel 4.16
Tabel 4.17
Tabel 4.18
Tabel 4.19
Tabel 4.20
Tabel 4.21
Tabel 4.22
Tabel 4.23
Tabel 4.24
Tabel 4.25
Tabel 4.26
Tabel 4.27
Tabel 4.28
Tabel 4.29
Tabel 4.30
Tabel 4.31
Tabel 4.32
Tabel 4.33
Tabel 4.34
Tabel 4.35
Tabel 4.36

Klasifikasi Tingkat Kepuasan Siswa terhadap Penggunaan Alat
Peraga Matematika berbasis Metode Montessori.................................
Tingkat Kepuasan Siswa terhadap Penggunaan Alat Peraga
Matematika berbasis Metode Montessori ............................................
Penilaian Siswa terhadap Kinerja Indikator Auto-education ...............
Penilaian Siswa terhadap Kepentingan Indikator Auto-education .......
Penilaian Siswa terhadap Kinerja Indikator Menarik ..........................
Penilaian Siswa terhadap Kepentingan Indikator Menarik ..................
Penilaian Siswa terhadap Kinerja Indikator Bergradasi ......................
Penilaian Siswa terhadap Kepentingan Indikator Bergradasi ..............
Penilaian Siswa terhadap Kinerja Indikator Auto-correction ..............
Penilaian Siswa terhadap Kepentingan Indikator Auto-correction ......
Penilaian Siswa terhadap Kinerja Indikator Kontekstual ....................
Penilaian Siswa terhadap Kepentingan Indikator Kontekstual ............
Penilaian Siswa terhadap Kinerja Indikator Life..................................
Penilaian Siswa terhadap Kepentingan Indikator Life .........................
Penilaian Siswa terhadap Kinerja Indikator Workmanship..................
Penilaian Siswa terhadap Kepentingan Indikator Workmanship .........
Perhitungan Rata-rata Penilaian Pelaksanaan Kinerja dan
Kepentingan pada Indikator Tingkat Kepuasan Siswa ........................
Persebaran Pernyataan Kuesioner Siswa pada Diagram Kartesius
untuk Setiap Indikator Tingkat Kepuasan ............................................
Persebaran Pernyataan Kuesioner Tingkat Kepuasan Siswa pada
Diagram Kartesius untuk Keseluruhan Indikator Tingkat Kepuasan ...
Konsistensi Persebaran Pernyataan dalam Kuadran pada
Kuesioner Tingkat Kepuasan Siswa .....................................................
Klasifikasi Tingkat Kepuasan Guru berdasarkan PAN Tipe II............
Klasifikasi Tingkat Kepuasan Guru Terhadap Penggunaan Alat
Peraga Matematika Berbasis Metode Montessori ................................
Tingkat Kepuasan Guru terhadap Penggunaan Alat Peraga
Matematika berbasis Metode Montessori ............................................
Penilaian Guru terhadap Kinerja Indikator Auto-education ................
Penilaian Guru terhadap Kepentingan Indikator Auto-education ........
Penilaian Guru terhadap Kinerja Indikator Menarik............................
Penilaian Guru terhadap Kepentingan Indikator Menarik ...................
Penilaian Guru terhadap Kinerja Indikator Bergradasi ........................
Penilaian Guru terhadap Kepentingan Indikator Bergradasi ...............
Penilaian Guru terhadap Kinerja Indikator Auto-correction................
Penilaian Guru terhadap Kepentingan Indikator Auto-correction .......
Penilaian Guru terhadap Kinerja Indikator Kontekstual ......................
Penilaian Guru terhadap Kepentingan Indikator Kontekstual .............
Penilaian Guru terhadap Kinerja Indikator Life ...................................
Penilaian Guru terhadap Kepentingan Indikator Life ..........................
xv

121
122
123
125
126
126
127
128
129
130
130
131
131
132
133
133
134
144
147
150
156
157
158
159
159
160
161
161
162
163
163
164
165
165
166

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Tabel 4.37 Penilaian Guru terhadap Kinerja Indikator Workmanship ...................
Tabel 4.38 Penilaian Guru terhadap Kepentingan Indikator Workmanship ..........
Tabel 4.39 Perhitungan Rata-rata Penilaian Pelaksanaan Kinerja dan
Kepentingan pada Indikator Tingkat Kepuasan Guru ..........................
Tabel 4.40 Persebaran Pernyataan Kuesioner Guru pada Diagram Kartesius
untuk Setiap Indikator Tingkat Kepuasan ............................................
Tabel 4.41 Persebaran Pernyataan Kuesioner Tingkat Kepuasan Guru pada
Diagram Kartesius untuk Keseluruhan Indikator Tingkat Kepuasan ...
Tabel 4.42 Konsistensi Persebaran Pernyataan dalam Kuadran pada Kuesioner
Tingkat Kepuasan Guru .......................................................................

xvi

167
167
168
178
182
184

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1

Alat Peraga Papan Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Dua
Angka secara Keseluruhan ..............................................................
Gambar 2.2 Papan Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Dua Angka
Berbasis Metode Montessori ...........................................................
Gambar 2.3 Kotak Penyimpanan dan Manik-manik Bilangan ...........................
Gambar 2.4 Kotak Tempat Meletakkan Kartu Alat Peraga ................................
Gambar 2.5 Pengaruh Harapan terhadap Kepuasan ............................................
Gambar 2.6 Literatur Map ..................................................................................
Gambar 3.1 Diagram Kartesius ...........................................................................
Gambar 4.1 Diagram Kartesius Indikator Auto-education Tingkat Kepuasan
Siswa terhadap Penggunaan Alat Peraga Matematika Berbasis
Metode Montessori ..........................................................................
Gambar 4.2 Diagram Kartesius Indikator Menarik Tingkat Kepuasan Siswa
terhadap Penggunaan Alat Peraga Matematika Berbasis Metode
Montessori .......................................................................................
Gambar 4.3 Diagram Kartesius Indikator Bergradasi Tingkat Kepuasan Siswa
terhadap Penggunaan Alat Peraga Matematika Berbasis Metode
Montessori .......................................................................................
Gambar 4.4 Diagram Kartesius Indikator Auto-correction Tingkat Kepuasan
Siswa terhadap Penggunaan Alat Peraga Matematika Berbasis
Metode Montessori ..........................................................................
Gambar 4.5 Diagram Kartesius Indikator Kontekstual Tingkat Kepuasan
Siswa terhadap Penggunaan Alat Peraga Matematika Berbasis
Metode Montessori ..........................................................................
Gambar 4.6 Diagram Kartesius Indikator Life Tingkat Kepuasan Siswa
terhadap Penggunaan Alat Peraga Matematika Berbasis Metode
Montessori .......................................................................................
Gambar 4.7 Diagram Kartesius Indikator Workmanship Tingkat Kepuasan
Siswa terhadap Penggunaan Alat Peraga Matematika Berbasis
Metode Montessori ..........................................................................
Gambar 4.8 Diagram Kartesius Keseluruhan Indikator Tingkat Kepuasan
Siswa terhadap Penggunaan Alat Peraga Matematika Berbasis
Metode Montessori ..........................................................................
Gambar 4.9 Diagram Kartesius Indikator Auto-education Tingkat Kepuasan
Guru terhadap Penggunaan Alat Peraga Matematika Berbasis
Metode Montessori ..........................................................................
Gambar 4.10 Diagram Kartesius Indikator Menarik Tingkat Kepuasan Guru
terhadap Penggunaan Alat Peraga Matematika Berbasis Metode
Montessori .......................................................................................

xvii

24
25
26
27
29
48
114

137

138

139

140

141

142

143

146

171

172

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Gambar 4.11 Diagram Kartesius Indikator Bergradasi Tingkat Kepuasan Guru
terhadap Penggunaan Alat Peraga Matematika Berbasis Metode
Montessori .......................................................................................
Gambar 4.12 Diagram Kartesius Indikator Auto-correction Tingkat Kepuasan
Guru terhadap Penggunaan Alat Peraga Matematika Berbasis
Metode Montessori ..........................................................................
Gambar 4.13 Diagram Kartesius Indikator Kontekstual Tingkat Kepuasan Guru
terhadap Penggunaan Alat Peraga Matematika Berbasis Metode
Montessori .......................................................................................
Gambar 4.14 Diagram Kartesius Indikator Life Tingkat Kepuasan Guru
terhadap Penggunaan Alat Peraga Matematika Berbasis Metode
Montessori .......................................................................................
Gambar 4.15 Diagram Kartesius Indikator Workmanship Tingkat Kepuasan
Guru terhadap Penggunaan Alat Peraga Matematika Berbasis
Metode Montessori ..........................................................................
Gambar 4.16 Diagram Kartesius Keseluruhan Indikator Tingkat Kepuasan
Guru terhadap Penggunaan Alat Peraga Matematika Berbasis
Metode Montessori ..........................................................................

xviii

173

174

175

176

177

180

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran 3
Lampiran 4
Lampiran 5
Lampiran 6
Lampiran 7
Lampiran 8
Lampiran 9
Lampiran 10
Lampiran 11
Lampiran 12
Lampiran 13
Lampiran 14
Lampiran 15
Lampiran 16
Lampiran 17
Lampiran 18
Lampiran 19
Lampiran 20
Lampiran 21
Lampiran 22
Lampiran 23

Surat Keterangan Melakukan Uji Validitas dan Reliabilitas ...........
Surat Ijin Penelitian .........................................................................
Surat Keterangan Selesai Melakukan Penelitian .............................
Hasil Expert Judgement ...................................................................
Hasil Face Validity Kuesioner untuk Siswa ....................................
Hasil Face Validity Kuesioner untuk Guru .....................................
Contoh Jawaban Responden (Siswa) pada Uji Coba Kuesioner
Kinerja .............................................................................................
Contoh Jawaban Responden (Siswa) pada Uji Coba Kuesioner
Kepentingan .....................................................................................
Data Mentah Hasil Uji Coba Kuesioner Kinerja .............................
Data Mentah Hasil Uji Coba Kuesioner Kepentingan ....................
Output Validitas Uji Coba Kuesioner Kinerja.................................
Output Validitas Uji Coba Kuesioner Kepentingan ........................
Output Reliabilitas Uji Coba Kuesioner Kinerja .............................
Output Reliabilitas Total Kuesioner Kepentingan...........................
Contoh Jawaban Responden (Siswa) pada Kuesioner Kinerja........
Contoh Jawaban Responden (Siswa) pada Kuesioner
Kepentingan .....................................................................................
Contoh Jawaban Responden (Guru) pada Kuesioner Kinerja .........
Contoh Jawaban Responden (Guru) pada Kuesioner
Kepentingan .....................................................................................
Data Mentah Hasil Penelitian Kuesioner Kinerja untuk Siswa .......
Data Mentah Hasil Penelitian Kuesioner Kepentingan untuk
Siswa................................................................................................
Data Mentah Hasil Penelitian Kuesioner Kinerja untuk Guru ........
Data Mentah Hasil Penelitian Kuesioner Kepentingan untuk
Guru .................................................................................................
Foto Penelitian .................................................................................

xix

213
214
215
216
222
226
231
236
240
243
246
253
260
264
268
272
276
279
282
284
286
287
288

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN

Bab I menguraikan beberapa hal, yaitu latar belakang masalah, identifikasi
masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, dan definisi operasional.

A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan berperan penting bagi setiap insan manusia untuk membuka
wawasan tentang peranan berbagai ilmu pengetahuan dapat memberikan ide dasar
dan inspirasi yang lengkap tentang ilmu pengetahuan (Tantang, 2012: 55).
Pengetahuan yang diperoleh dapat menumbuhkan suatu kesadaran berpikir
terhadap realitas kehidupan dimana seseorang tersebut berada. Proses pendidikan
dapat terjadi di dalam keluarga, lingkungan masyarakat dan sekolah.
Pendidikan di lingkungan sekolah bersifat formal. Pendidikan bersifat
formal memiliki rancangan pendidikan yang tersusun sistematis, jelas dan rinci
(Sukmadinata, 2010: 1). Sekolah memberikan pendidikan yang memungkinkan
anak belajar secara terarah pada pembentukan karakternya. Pelaksanaan
pembelajaran di sekolah berintikan pada interaksi antara guru dan siswa untuk
mencapai tujuan pendidikan. Guru, siswa dan tujuan pendidikan merupakan
komponen utama dalam pendidikan (Sukmadinata, 2010: 191).
Pendidikan formal dapat diperoleh melalui beberapa jenjang, salah satunya
adalah jenjang pendidikan sekolah dasar. Mirasa (dalam Susanto, 2013: 70)

1

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
2

menjelaskan tujuan pendidikan sekolah dasar adalah proses pengembangan
kemampuan yang paling mendasar bagi setiap siswa. Siswa dilibatkan untuk aktif
dalam suasana pembelajaran yang kondusif sehingga perkembangan diri anak
dapat berjalan secara optimal.
Badan Nasional Standar Pendidikan menjelaskan bahwa salah satu dari
delapan mata pelajaran yang diajarkan di sekolah dasar adalah matematika
(BNSP, 2007: 5). Susanto (2013: 183-184) mengatakan matematika merupakan
ide-ide yang abstrak berisi simbol-simbol, maka konsep matematika harus
dipahami terlebih dahulu sebelum memanipulasi simbol-simbol. Anak usia
sekolah dasar pada umumnya mengalami kesulitan dalam memahami matematika
yang bersifat abstrak.
Keabstrakan matematika membuat siswa takut mengikuti pelajaran
matematika. Siswa menjadi lebih bersikap negatif dengan pelajaran matematika
sehingga tujuan pembelajaran tidak tercapai. Susanto (2013: 221) mengatakan
siswa yang bersikap negatif yaitu “jarang menyelesaikan tugas matematika, dan
merasa cemas dalam mengikuti matematika”. Kecemasan siswa mengikuti proses
belajar matematika dapat menjadikan prestasi belajar siswa menjadi rendah.
Hayat dan Yusuf (2010: 280) mengatakan bahwa mengembangkan sikap
positif terhadap matematika merupakan tujuan yang penting di banyak negara.
Kualitas pendidikan matematika di Indonesia saat ini masih terbilang sangat
rendah. Hal ini dibuktikan oleh hasil penelitian PISA (Programme for
International Student Assessment) dan hasil survei TIMSS (Trends in
Mathematics and Science Study) yang diikuti oleh Indonesia.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
3

Penelitian PISA merupakan penilaian tingkat dunia untuk menguji akademis
anak-anak sekolah dengan tujuan membandingkan prestasi belajar anak diseluruh
dunia. Data PISA menunjukkan bahwa kemampuan matematika siswa Indonesia
menduduki peringkat terbawah dari 65 negara dengan skor 371 (Organisation for
Economic Cooperation and Development, 2010). Hasil survei TIMSS tahun 2011
menunjukkan pencapaian rata-rata prestasi matematika siswa Indonesia adalah
386 yang berarti berada pada level rendah (Rosnawati, 2013). Hayat dan Yusuf
(2010: 201) mengatakan salah satu manfaat mengikuti PISA adalah memahami
kekuatan dan kekurangan sistem pendidikan masing-masing negara peserta.
Sistem pendididikan Indonesia terbukti memiliki kualitas pendidikan yang
masih rendah berdasarkan PISA dan TIMSS. Salah satu penyebab rendahnya
kualitas pendidikan di Indonesia yaitu menyangkut manajemen pendidikan.
Konstribusi manajemen pendidikan terhadap keberhasilan dan kegagalan belajar
siswa adalah 32% (Rohiat, 2008: 15).
Manajemen pendidikan merupakan segala sesuatu yang berkenaan dengan
pengelolaan proses pendidikan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
(Mulyasa, 2007: 20). Pengelolaan pendidikan yang ditetapkan Indonesia adalah
tujuh komponen manajemen yang harus dipenuhi. Tujuh komponen dalam
manajemen pendidikan yang harus dipenuhi adalah yaitu kurikulum, tenaga
kependidikan, kesiswaan, keuangan, sarana dan prasarana, hubungan sekolah
dengan masyarakat dan layanan khusus (Mulyasa, 2007: 39-52).
Indonesia sebenarnya memiliki pengelolaan pendidikan yang baik akan
tetapi belum mendapatkan perhatian. Mulyasa (2007: 21) mengatakan manajemen

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
4

pendidikan belum mendapatkan perhatian, sehingga seluruh komponen belum
berfungsi dengan baik. Salah satu faktor yang menyebabkan rendahnya kualitas
komponen manajemen pendidikan adalah kurangnya sarana dan fasilitas belajar
yang tersedia di sekolah (Sukmadinata, 2010: 203).
Sarana pendidikan merupakan salah satu komponen manajemen pendidikan
yang berkaitan dengan peralatan dan perlengkapan secara langsung yang
dipergunakan untuk menunjang proses pendidikan (Wibowo, 2013: 105-106).
Sarana dan prasarana di sekolah yaitu gedung, ruang kelas, meja kursi, serta alatalat dan media pengajaran (Mulyasa, 2007: 49). Alat-alat yang digunakan sebagai
sarana penunjang proses pendidikan adalah alat peraga.
Alat peraga adalah bagian dari media pembelajaran yang diartikan semua
benda sebagai perantara dalam proses pembelajaran (Sitanggang & Widyaiswara,
2013: 4). Alat peraga membantu kegiatan belajar mengajar berjalan lebih efektif
dan efisien. Proses belajar mengajar dengan menggunakan alat peraga dapat
meningkatkan daya imajinasi seseorang untuk memahami materi pelajaran yang
bersifat abstrak.
Salah satu alat peraga yang dapat digunakan untuk kegiatan proses belajar
mengajar adalah alat peraga Montessori. Alat peraga Montessori merupakan alat
peraga yang diperkenalkan oleh tokoh pendidikan dari Italia yaitu Maria
Montessori. Alat peraga Montessori memiliki karakteristik yaitu menarik,
bergradasi, auto-education, dan auto-corretion (Montessori, 2002: 170-176).
Maria Montessori menjelaskan bahwa materi yang disajikan menggunakan alat
peraga Montessori menjadi lebih menarik bagi anak-anak (Magini, 2013: 50).

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
5

Alat peraga Montessori bukanlah alat peraga yang baru dalam pendidikan di
Indonesia. Sekolah Montessori yang pertama kali berdiri di Indonesia adalah
Jakarta Montessori School pada tahun 1986. Sekolah Montessori berkembang di
beberapa daerah seperti di Bali, Bandung, Batam dan di Yogyakarta sendiri.
Sekolah Montessori menggunakan alat peraga Montessori karena memiliki
kualitas yang lebih baik dibandingkan dengan alat peraga lain. Alat peraga
Montessori belum diproduksi di Indonesia. Sekolah-sekolah di Indonesia mulai
mencoba menggunakan alat peraga Montessori seiring dengan banyaknya
penelitian yang membuktikan keberhasilan menggunakan alat peraga tersebut.
Alat peraga yang digunakan Maria Montessori pada saat pendampingan
pendidikan di Casa dei Bambini menggunakan alat peraga yang seadanya. Maria
Montessori menggunakan bahan-bahan yang ada di sekitar dan mengembangkan
menjadi alat peraga. Penelitian ini menggunakan alat peraga Montessori yang
telah dimodifikasi. Hasil modifikasi alat peraga Montessori menambahkan satu
karakteristik alat peraga yaitu kontekstual. Konteks lingkungan digunakan sebagai
sumber belajar bagi siswa dan guru. Kualitas dari alat peraga yang baik membantu
proses pembelajaran dan memperbaiki kualitas pendidikan.
Nurkolis (2003: 97) mengatakan kualitas yang baik dapat memuaskan
pelanggan, melebihi kebutuhan dan harapan. Jika diartikan dalam dunia
pendidikan bahwa kualitas pendidikan yang baik dapat memuaskan komponen
masyarakat yang ada didalamnya. Sunyoto (2012: 223) mengatakan bahwa
kepuasaan adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja
yang dirasakan dibandingkan dengan harapan. Penggunaan alat peraga Montessori

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
6

membantu tercapainya tujuan pembelajaran. Keberhasilan dalam mencapai suatu
tujuan akan menghasilkan kepuasan untuk terus berusaha mencapai tujuan serupa
(Danim & Khairil, 2010: 50).
Kepuasan yang diterima oleh siswa dan guru merupakan hal yang
menyenangkan dan ingin diperoleh kembali lain waktu. Kepuasan siswa dan guru
dapat diketahui dengan melakukan pengukuran tingkat kepuasan. Pengukuran
tingkat kepuasan dapat memberikan gambaran mengenai kualitas alat peraga
Montessori. Hasil pengukuran tingkat kepuasan dapat dijadikan sebagai bahan
evaluasi untuk memperbaiki alat peraga Montessori. Peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian pengukuran tingkat kepuasan siswa dan guru terhadap
penggunaan alat peraga matematika berbasis metode Montessori. Peneliti
mengambil judul yaitu “Tingkat Kepuasan Siswa dan Guru Terhadap Penggunaan
Alat Peraga Matematika Berbasis Metode Montessori”.

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, peneliti mengindentifikasi bahwa
masalah yang terjadi di Indonesia menyangkut manajemen pendidikan yaitu
komponen sarana dan prasarana. Sarana dan prasarana dalam komponen tersebut
adalah alat peraga. Salah satu alat peraga yang dapat digunakan dalam
pembelajaran adalah alat peraga Montessori. Jika alat peraga Montessori memiliki
kualitas yang lebih baik dari pada alat peraga lain maka dapat menimbulkan
kepuasan dari pengguna yaitu siswa dan guru.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
7

C. Batasan Masalah
Penelitian ini dibatasi pada tingkat kepuasan siswa dan guru kelas I SD
Kanisius Sengkan Yogyakarta tahun pelajaran 2013/2014 terhadap penggunaan
alat peraga matematika berbasis metode Montessori. Alat peraga matematika
berbasis metode Montessori yang digunakan adalah alat peraga papan
penjumlahan dan pengurangan bilangan dua angka. Mata pelajaran yang diajarkan
adalah mata pelajaran matematika kelas I dengan standar kompetensi 4
“melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan sampai dua angka dalam
pemecahan masalah” dan kompetensi dasar 4.4 “melakukan penjumlahan dan
pengurangan bilangan sampai dua”. Penelitian ini menggunakan dua kuesioner
yaitu kuesioner kinerja dan kuesioner kepentingan yang tersusun dari tujuh
indikator tingkat kepuasan terhadap penggunaan alat peraga Montessori. Tujuh
indikator tingkat kepuasan tersebut meliputi auto-education, menarik, bergradasi,
auto-correction, life, dan workmanship.

D. Rumusan Masalah
Peneliti merumuskan masalah berdasarkan latar belakang penelitian ini
yaitu:
1.

Bagaimana tingkat kepuasan siswa terhadap penggunaan alat peraga
matematika berbasis metode Montessori?

2.

Bagaimana tingkat kepuasan guru terhadap terhadap penggunaan alat peraga
matematika berbasis metode Montessori?

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
8

E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, maka penelitian ini mempunyai tujuan
untuk:
1.

Mengetahui tingkat kepuasan siswa terhadap penggunaan alat peraga
matematika berbasis metode Montessori.

2.

Mengetahui tingkat kepuasan guru terhadap penggunaan alat peraga
matematika berbasis metode Montessori.

F. Manfaat Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian maka manfaat
penelitian ini adalah:
1.

Bagi siswa
Siswa dapat berlatih mengutarakan pendapatnya mengenai alat peraga
matematika

berbasis

metode

Montessori

yang

digunakan

dalam

pembelajaran.
2.

Bagi guru
Guru dapat menggunakan hasil penelitian ini sebagai pertimbangan dalam
memilih dan melakukan variasi terhadap alat peraga yang sesuai dengan
kebutuhan proses pembelajaran serta memberikan masukan kepada guru
dalam memilih strategi pembelajaran yang memudahkan siswa dalam
memahami materi pembelajaran.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
9

3.

Bagi sekolah
Sekolah dapat mengetahui tingkat kepuasan siswa dan guru terhadap alat
peraga matematika berbasis metode Montessori yang digunakan dalam
pembelajaran untuk mempertimbangkan strategi belajar mengajar.

4.

Bagi peneliti
Peneliti dapat belajar menganalisis tingkat kepuasan siswa dan guru terhadap
penggunaan alat peraga matematika berbasis metode Montessori. Peneliti
dapat mengetahui atribut-atribut yang ada pada alat peraga papan
penjumlahan dan pengurangan bilangan dua angka

yang mempengaruhi

kepuasan siswa dan guru.

G. Definisi Operasional
Sebagai upaya menghindari kesalahan penafsiran pada penelitian ini,
peneliti menggunakan batasan pengertian yaitu:
1.

Tingkat kepuasan adalah tingkat perasaan siswa dan guru setelah mengetahui
kinerja alat peraga sesuai atau melebihi harapannya.

2.

Kepentingan adalah harapan siswa dan guru terhadap alat peraga matematika
berbasis metode Montessori.

3.

Kinerja adalah perasaan siswa dan guru terhadap apa yang diterimanya
setelah menggunakan alat peraga matematika berbasis Montessori.

4.

Penilaian Acuan Norma (PAN) adalah teknik analisis yang digunakan untuk
mengetahui tingkat kepuasan siswa dan guru terhadap penggunaan alat peraga

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
10

matematika berbasis

metode Montessori

berdasarkan nilai

rata-rata

kelompok.
5.

Importance and Performane Analysis (IPA) adalah teknik analisis yang
digunakan untuk mengetahui pernyataan-pernyataan yang menunjukkan
kepuasan dan ketidakpuasan siswa dan guru terhadap penggunaan alat peraga
matematika berbasis metode Montessori.

6.

Alat peraga adalah alat bantu yang mengandung konsep yang ingin dipelajari
guna memudahkan mempelajari konsep tersebut.

7.

Matematika adalah cabang ilmu pengetahuan eksak yang berhubungan
dengan penalaran dan bilangan.

8.

Pembelajaran matematika adalah serangkaian kegiatan belajar mengajar
matematika di sekolah yang menyajikan konsep matematika dan berusaha
menemukan bagaimana cara mengaplikasikannya dalam dunia nyata.

9.

Alat peraga matematika adalah alat peraga yang membantu mengembangkan
konsep matematika yang abstrak menjadi konkret.

10. Metode Montessori adalah metode yang dikembangkan Maria Montessori
dengan memberikan kebebasan kepada siswa untuk memenuhi kebutuhan
batiniah sehingga menjadi pribadi yang mandiri dan disiplin.
11. Alat peraga matematika berbasis metode Montessori adalah alat peraga
matematika yang diciptakan oleh Montessori dan mempunyai karakteristik
auto-education, menarik, bergradasi, auto-correction dan kontekstual.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
11

12. Alat peraga papan penjumlahan dan pengurangan bilangan dua angka adalah
alat peraga yang digunakan dalam pembelajaran matematika untuk
memahami materi penjumlahan dan pengurangan bilangan dua angka.
13. Siswa adalah anak kelas I SD Kanisius Sengkan Yogyakarta yang belajar
dengan menggunakan alat peraga papan penjumlahan dan pengurangan
bilangan dua angka .
14. Guru adalah orang yang menggunakan alat peraga papan penjumlahan dan
pengurangan bilangan dua angka sebelum mengajarkan konsep matematika
di kelas I SD Kanisius Sengkan Yogyakarta.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB II
KAJIAN TEORI

Bab II membahas tentang kajian pustaka, penetiian yang relevan, kerangka
berpikir, dan hipotesis penelitian.

A. Kajian Pustaka
Kajian teori membahas tentang Montessori, alat peraga papan penjumlahan
dan pengurangan bilangan dua angka, matematika, alat peraga, dan tingkat
kepuasan.
1.

Montessori
Sub bab ini membahas mengenai riwayat Montessori, metode Montessori,

dan karakteristik alat peraga Montessori.
a.

Riwayat Montessori
Pendidikan Montessori merupakan karya dari Maria Montessori. Maria

Montessori lahir pada tanggal 31 Agustus 1870 di kota Chiaravalle, provinsi
Ancona, Italia Utara. Pada tahun 1896, Maria Montessori memperoleh gelar
dokter Doctor of Medicine di Italia dan menjadikan dia sebagai wanita pertama
dalam sejarah Italia yang mendapatkan gelar doktor. Montessori bekerja di klinik
psikiatrik Universtas Roma yang pekerjaannya berhubungan dengan masalah
anak-anak yang terbelakang mental. Montessori terkesan dengan program yang
menginstitusionalisasikan anak-anak terbelakang mental yang lapar akan
pengalaman, dia merasa bahwa mereka mampu diajarkan selayaknya anak-anak

12

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
13

normal (Crain, 2007: 97). Pengalaman tersebut membangkitkan Montessori
menjalani hidup untuk mempelajari ilmu pendidikan.
Pada tahun 1907, Montessori mendirikan sebuah sekolah di Roma yang
diberi nama “Casa dei Bambini” artinya Rumah Anak (Montessori, Metode
Montessori, terjemahan Ahmad Lintang, 2013: 22). Montessori memulai
ekperimennya selama 2 tahun di Casa dei Bambini yang diterapkan untuk anak
usia 3 sampai 6 tahun. Casa dei Bambini didirikan untuk memberikan pengasuhan
bagi anak-anak yang orang tuanya bekerja dan tidak dapat mengasuh anakanaknya (Magini, 2013: 47).
Casa dei Bambini memiliki seorang direktris, dokter dan pengasuh
(Montessori, Metode Montessori, terjemahan Ahmad Lintang, 2013: 163).
Direktris adalah seorang guru yang bertugas mendidik anak-anak di Casa dei
Bambini. Anak-anak yang dulu sangat liar dan pemberontak ternyata memiliki
ketertarikan yang sangat besar pada alat peraga Montessori (Magini, 2013: 48).
Anak-anak secara sepontan ingin bermain dengan alat peraga Montessori. Alat
peraga membuat anak-anak menjadi lebih komunikatif, dapat bersosialisasi, dan
terlihat lebih bahagia.
Montessori (2002: 108) menjelaskan bahwa ciri-ciri pembelajaran di Casa
dei Bambini adalah singkat, sederhana dan objektif. Singkat berarti pelajaran yang
diberikan harus singkat. Pendidik harus mempertimbangkan bobot kata-kata yang
akan diucapkan untuk menilai perlu tidaknya kata-kata tersebut. Sederhana berarti
kata-kata yang digunakan harus sederhana dan mengacu pada kebernaran.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
14

Objektif berarti guru tidak boleh menarik perhatian anak kepada dirinya
melainkan hanya kepada objek yang ingin terangkan.
Tahun 1913 ide-ide Montessori mulai berkembangan dan mengubah arah
pendidikan di seluruh dunia sehingga menjadi salah satu wanita terkenal. Lima
tahun berikutnya dia mulai dilupakan karena ide-idenya terlalu ekstrem bagi arus
utama paham pendidikan. Tahun 1960-an, karya Montessori di bidang pendidikan
sekali lagi menarik perhatian para psikolog, pendidik dan masyarakat umum
(Lillard dalam Crain, 2007: 99). Montessori meninggal di Belanda tahun 1952
pada umur 81 tahun.
b. Metode Montessori
Metode pembelajaran Montessori adalah metode pembelajaran yang
dikembangkan oleh Maria Montessori. Crain (2007: 99) menyatakan bahwa
metode Montessori mengajarkan anak untuk belajar dengan cara mereka sendiri
berdasarkan dorongan dari kedewasaan diri mereka. Metode Montessori
merupakan sebuah pemikiran mengoptimalkan panca indera anak.
Metode Montessori menekankan pada lingkungan pembelajaran yang
disusun sesuai dengan minat dan keinginan anak. Lingkungan yang dipersia