PEMBINAAN AKHLAK BAGI SISWA SMK PELITA SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20152016

  

PEMBINAAN AKHLAK BAGI SISWA SMK PELITA

SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2015/2016

SKRIPSI

Disusun Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.PdI)

  

Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga

Oleh:

Syamsul

  Ma’arif

NIM: 111 10 157

  

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)SALATIGA

2016

KEMENTERIAN AGAMA

  Jl. Tentara pelajar no.2 telp. (0298) 323 706, 323 433 Fax 323 433 Salatiga 50721 Website

  Drs. A.Bahrudin, M.Ag. Dosen Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga

NOTA PEMBIMBING

  Lamp : 4 (empat) eksemplar Hal : Pengajuan Naskah Skripsi

  Kepada Yth, Dekan Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan

  Assalamu’alaikum Wr.Wb Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini kami kirimkan naskah skripsi saudara:

  Nama : SyamsulMa’arif

  NIM : 111 10 157 Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Jurusan : Pendidikan Agama Islam Judul : USAHA PEMBINAAN AKHLAK BAGI SISWA SMK

  PELITA SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2015 Dengan ini kami mohon, skripsi tersebut supaya segera dimunaqosahkan.

  Demikian agar menjadi perhatian.

  Salatiga, 04 Februari 2016 Pembimbing, Drs. A.Bahrudin, M.Ag.

  NIP. 19531223 198003 1 005

KEMENTERIAN AGAMA

  Jl. Tentara pelajar no.2 telp. (0298) 323 706, 323 433 Fax 323 433 Salatiga 50721 Website

SKRIPSI

USAHAPEMBINAAN AKHLAK BAGI SISWA SMK PELITA SALATIGA

TAHUN PELAJARAN 2015

  

DISUSUN OLEH:

SYAMSUL MA’ARIF

NIM: 111 10 157

  Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Salatiga, pada tanggal 01 April 2015 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana S1 kependidikan islam.

  Susunan Panitia Penguji Ketua Penguji : Sekretaris Penguji : Penguji I : Penguji II :

  Salatiga,9 April 2015 Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Suwardi, M.Pd.

  NIP. 19670121 199903 1 002

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

  Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama :

  SyamsulMa’arif NIM : 111 10 157 Fakultas : TarbiyahdanIlmuKeguruan Jurusan : Pendidikan Agama Islam Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

  Salatiga,04Februari 2016 Yang menyatakan SyamsulMa’arif 111 10 157

  

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO





  

  Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh Jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh Jadi yang direndahkan itu lebih baik. dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan Barangsiapa yang tidak bertobat, Maka mereka Itulah orang-orang yang zalim.

  (QS. Al Hujaraat, 11)

  PERSEMBAHAN

  Ibu dan Ayahku Seluruh keluarga

  Teman-teman Mapala Mitapasa Teman-teman PKM I IAIN Salatiga

KATA PENGANTAR

  Segala puji bagi Allah Swt yang telah memberikan limpahan rahmat dan hidayah-Nya. Shalawat dan salam tercurah kepada Khatamul Anbiya Muhammad Saw beserta keluarga dan para sahabatnya.

  Skripsi yang berjudul “Usaha Pembinaan Akhlak Bagi Siswa SMK

  Pelita Salatiga Tahun Pelajaran 2015

  ” ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S.1) pada Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Jurusan Pendidikan Agama Islam, Institut Agama Islam Negeri Salatiga.

  Dalam penulisan skripsi ini penulis banyak mendapatkan bimbingan dan juga arahan serta saran dari berbagai pihak, sehingga penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan terima kasih sedalam dalamnya kepada:

  1. Bapak Dr. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku RektorIAIN Salatiga 2.

  Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan Tarbiyah dan Ilmu Keguruan 3. Ibu Siti Rohayati, M.Pd. selaku Ketua Jurusan PAI 4. Bapak Drs. Bahrudin, M.Ag.Selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang dengan tulus, ikhlas membimbing penulis dalam menyelesaikan tulisan ini.

  5. Segenap dosen dan karyawan IAIN salatiga Ibu dan Bapakku tercinta dan keluarga yang tak pernah berhenti mendo’akan danmemberikan motivasi kepada penulis sehingga tugas ini dapatterselesaikan dengan lancar.

7. Teman-teman Mapala Mitapasa

  Semoga kebaikan dan keikhlasan yang telah diberikan akan mendapatbalasan yang setimpal dari Allah SWT.

  Akhirnya, hanya kepada Allah Swt penulis berserah diri dan semoga apayang tertulis dalam skripsi ini memberikan manfaat, khususnya bagi penulissendiri dan para pembaca pada umumnya. Amin.

  Salatiga, 04 Februari 2016 Penulis,

  SyamsulMa’arif NIM.111 10 157

  

ABSTRAK

  Ma’arif, Syamsul. 2015. Usaha Pembinaan Akhlak Bagi Siswa SMK Pelita

  Salatiga Tahun Pelajaran 2015 . Skripsi. Jurusan Tarbiyah dan Ilmu

  Keguruan. Program Studi Pendidikan Agama Islam. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga.Pembimbing : Drs. A. Bahrudin, M.Ag.

  Kata Kunci: Pembinaan, Akhlak

  Sekolah adalah tempat yang strategis untuk berusaha agar para siswa mendapatkan pendidikan dan pengetahuan yang memadai untuk bekal kehidupanya mendatang. Salah satu usaha yang dapat ilakukan oleh pendidik dalam rangka mempersiapkan anak didik untuk memasuki masa yang akan datang sesuai dengan tujuan pendidikan yaitu dengan memperbaiki akhlaq yang merupakan salah satu amanah dalam pembukaan UUD 1945 dan dituangkan dalam UU no 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

  Perbaikan akhlak merupakan suatu misi utama yang dilakukan oleh guru kepada anak didik. Misi tersebut akan berhasil apabila ada kerja sama antara semua pihak yang terkait. Pembinaan akhlak merupakan salah satu komponen terpenting dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Pembinaan akhlak tersebut nantinya akan sangat berpengaruh pada tingkat pemahaman dan pengamalan nilai- nilai akhlak itu sendiri.

  Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) Bagaimana kondisi akhlak siswa di SMK Pelita Salatiga, (2) bagaimana usaha yang dilakukan SMK Pelita dalam pembinaan akhlak siswa dan (3)bagaimana hasil pembinaan akhlak siswa SMK pelita Salatiga.

  Penelitian menggambarkan Usaha Pembinaan Akhlak Bagi Siswa di SMK Pelita Salatiga Penelitian yang penulis lakukan menggunakan jenis penelitian kualititaf, yaitu penelitian yang bersifat atau memiliki karakteristik, bahwa dasarnya menyatakan dalam keadaan sebenarnya atau sebagaimana adanya (natural setting) dengan tidak merubah dalam bentuk simbol-simbol atau bilangan.

  Dalam pembinaan akhlak di SMK Pelita Salatiga, dari kondidi awal akhlak siswa yang sudah baik tapi masih ada beberapa siswa yang berakhlak kurang baik, seperti membolos, minum-minuman keras dan kurang sopan dengan guru dan lain-lain. Setelah di lakukan usaha-usaha pembinaan melalui tindakan preventif,kuratif dan represif, walaupun masih ada kendala- kendala tapi pelaksanaannya bisa dikatakan baik dan efektif. Terbukti sudah ada perubahan dari segi akhlak siswa.

  

DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL ................................................................................. i PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................. ii PENGESAHAN KELULUSAN ............................................................... iii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN................................................. iv MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................ v KATA PENGANTAR .............................................................................. vi ABSTRAK ................................................................................................ vi DAFTAR ISI ............................................................................................. viii

  BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah .......................................................................

  1 B. Perumusan Masalah ..............................................................................

  4 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .............................................................

  4 D. Kegunaan Penelitian .............................................................................

  4 E. Penegasan Istilah ..................................................................................

  5 F. Langkah-langkah Penelitian..................................................................

  7 G. Sistematika Penulisan ...........................................................................

  14 BAB II : LANDASAN TEORI A. Pembinaan Akhlak ...............................................................................

  16 Pengertian Akhlak ...................................................................

  2. Tujuan Pembinaan Akhlak .......................................................

  18 3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembinaan Akhlak .........

  19

  4.

  23 Materi Pembinaan Akhlak ........................................................

  5.

  27 Metode Pembinaan Akhlak ......................................................

  B. Peran Seorang Guru ..............................................................................

  31 1.

  31 Pengertian Guru ............................................................................

  2.

  32 Tanggung Jawab Dan Tugas Guru ................................................

  3.

  33 Peranan Seorang Guru...................................................................

  BAB III : PAPARAN HASIL PENELITIAN A.

  38 Gambaran Umum SMK Pelita Salatiga .............................................

  1.

  38 Profil Sekolah ..........................................................................

  2.

  39 Visi Misi Sekolah ....................................................................

  3.

  39 Data Sarana Prasarana, Luas Tanah dan Bangunan ................

  4.

  40 Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan ...............................

  5.

  41 Data Pegawai dan Jabatan .......................................................

  6.

  44 Data Kesiswaan .......................................................................

  7.

  46 Program dan Prestasi Sekolah .................................................

  B.

  47 Penyajian Data Penelitian ..................................................................

  1.

  47 Kondisi akhlak SMK Pelita Salatiga ......................................

  2.

  48 Usaha Pembinaan Akhlak Siswa di SMK Pelita ....................

  3. Kendala Yang Dihadapi Dalam Pembinaan Akhlak Siswa Di SMK Pelita Salatiga ..........................................................

  53 Solusi Terhadap Pembinaan Akhlak Siswa Di SMK Pelita Salatiga ...................................................................................

  56

  BAB IV : PEMBAHASAN DAN ANALISA DATA A.

  59 Usaha Pembinaan Akhlak Siswa di SMK Pelita Salatiga tahun 2015 .

  1.

  59 Melalui proses pendidikan ........................................................

  2.

  60 Melalui bimbingan dan penyuluhan .........................................

  B.

  Kendala Yang Dihadapi Dalam Pembinaan Akhlak Siswa Di SMK Pelita Salatiga .....................................................................................

  61 C. Solusi Terhadap Kendala Pembinaan Akhlak Siswa Di SMK Pelita Salatiga ...............................................................................................

  62 D.

  63 Hasil Pembinaan Akhlak SMK Pelita Salatiga ..................................

  BAB IV : PENUTUP A.

  67 Kesimpulan ........................................................................................

  B.

  69 Saran-saran ......................................................................................... DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam sebagai agama yang universal sudah barang tentu mengatur

  seluruh aspek kehidupan manusia, mulai dari ibadah, kehidupan sosial, sampai ketingkat perilaku (akhlak). Karena itu agama sangat berperan dalam pembentukan perilaku manusia, sehingga pembentukan pribadi akan membawa pertumbuhan dan perkembangan manusia berjalan dengan baik.

  Pertumbuhan dan perkembangan manusia tidak didapat begitu saja, melainkan didapat dari lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Hal inilah yang diajarkan dalam QS. An-

  Nisaa’ ayat 9, yaitu:

                 

  Artinya : Dan hendaklah takut kepada Allah SWT. orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah SWT. dan hendaklah mereka mengucapkan Perkataan yang benar. (An-

  Nisa’ Ayat 9) (Depag RI, 2002: 79)

  Dari ayat diatas bisa diambil kesimpulan bahwa sebagai pendidik harusnya bisa membina anak-anak bukan hanya dalam soal pengetahuan tapi juga dalam segi moral atau akhlak yang nantinya menjadi dasar bagi anak dalam berperilaku.

  Lingkungan keluarga termasuk kedua orang tua menjadi salah satu faktor yang mampu mengarahkan anaknya untuk melakukan perilaku yang baik. Namun lingkungan sekolah juga berperan cukup penting untuk menumbuh kembangkan pengalaman, ilmu maupun perilaku. Apalagi seorang anak menginjak usia remaja dan mereka mulai memasuki sekolah menengah, disitu seorang anak ingin menemukan jati diri masing-masing. Sebagaimana dikemukakan oleh Kartono (1986:149): Usia Sekolah menengah merupakan usia masa remaja antara 13-19 tahun yang sudah mulai menemukan jati dirinya.

  Masa remaja ini disebut sebagai masa penghubung atau masa peralihan antara masa kanak-kanak dengan masa dewasa. Pada periode tersebut terjadi perubahan-perubahan besar dan esensi mengenai kematangan fungsi-fungsi rohaniah dan jasmaniah, terutama fungsi seksual. Yang sangat menonjol pada periode ini ialah kesadaran yang mendalam mengenai diri sendiri, dengan mana orang muda mulai meyakini kemauan, potensi, dan cita-cita sendiri.

  Masa remaja terbagi menjadi dua, yakni masa prapubertas (12-14 tahun), dan masa pubertas (14-18 tahun). Sehingga dapat diketahui bahwa anak usia sekolah menengah atas telah memasuki masa pubertas (14-18 tahun) di mana seorang anak tidak lagi hanya bersifat reaktif, tetapi juga mulai aktif. Keaktifan anak ini dalam rangka menemukan jati dirinya, mencari pedoman hidup untuk bekal kehidupannya mendatang, serta memasuki diri pada kegiatan kemasyarakatan. sendiri belum memahami akan hakikat dari sesuatu yang dicarinya itu (Ahmadi dan Sholeh, 2005:124). Sekolah adalah tempat yang strategis untuk berusaha agar para siswa mendapatkan pendidikan dan pengetahuan yang memadai untuk bekal kehidupanya mendatang. Salah satu usaha yang dapat dilakukan oleh pendidik dalam rangka mempersiapkan anak didik untuk memasuki masa yang akan datang sesuai dengan tujuan pendidikan yaitu dengan memperbaiki akhlak yang merupakan salah satu amanah dalam pembukaan UUD 1945 dan dituangkan dalam UU no 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

  Menurut pendapat penulis dengan seiring perubahan zaman yang semakin maju, berubah pula tatanan kehidupan masyarakat. Dari hal yang paling kecil, misalnya tegur sapa, dahulu setiap kali bertemu dengan orang, yang muda menyapa yang tua, akan tetapi sekarang hal tersebut sudah tidak menjadi tradisi lagi. Perkembangan teknologi dan informasi sering kali berdampak pada tingkah laku siswa, khususnya siswa sekolah menengah atas.

  Guru dan orang tua hendaknya bekerja sama dalam mengawasi anak didiknya dalam bergaul dan mengikuti perkembangan teknologi. (Halim, 2000:20).

  Perbaikan akhlak merupakan suatu misi utama yang dilakukan oleh guru kepada anak didik. Misi tersebut akan berhasil apabila ada kerja sama antara semua pihak yang terkait. Pembinaan akhlak merupakan salah satu komponen terpenting dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Pembinaan akhlak tersebut nantinya akan sangat berpengaruh pada tingkat pemahaman yang diterapkan di SMK Pelita Salatiga dapat menjadi contoh bagi sekolah kejuruan yang lain.

  Dengan memperhatikan uraian-uraian tersebut di atas, maka penulis ingin mengetahui pembinaan akhlak siswa dengan melakukan penelitian secara sistematis dengan judul

  “Pembinaan Akhlak Bagi Siswa SMK Pelita Salatiga Tahun Pelajaran 2015/2016 .

  B.

   Rumusan Masalah 1.

  Bagaimana kondisi akhlak siswa SMK Pelita Salatiga tahun 2015/2016? 2. Bagaimana pembinaan akhlak siswa SMK Pelita Salatiga tahun

  2015/2016? 3. Bagaimana hasil yang diperoleh dalam pembinaan akhlak siswa SMK

  Pelita Salatiga tahun 2015/2016? C.

   Tujuan Penelitian

  Berdasarkan rumusan masalah maka tujuan penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut :

  1. Untuk mengetahui kondisi akhlak siswa SMK Pelita Salatiga Tahun 2015/2016.

  2. Untuk mengetahui usaha pembinaan akhlak siswa SMK Pelita Salatiga tahun 2015/2016.

  3. Menemukan hasil yang diperoleh dalam pembinaan akhlak siswa SMK Pelita Salatiga tahun 2015/2016.

D. Kegunaan Penelitian

  membagi manfaat penelitian ini menjadi tiga poin, yaitu :

  1. Bagi Peneliti a.

  Memberi masukan kepada kepala sekolah dan para guru bahwasanya pembinaan akhlak sangat penting bagi siswa.

  Penegasan Istilah ini dimaksudkan untuk memperjelas dan mempertegas kata-kata/ istilah kunci yang diberikan dengan judul penelitian PEMBINAAN

   Penegasan Istilah

  E.

  3. Bagi ilmu Pengetahuan Dapat memberi manfaat secara teoritis tentang upaya sekolahan dalam pembinaan akhlak siswa SMK Pelita Salatiga.

  Sebagai sarana kajian pertimbangan bagi lembaga formal maupun non formal.

  c.

  b.

  Menambah pengetahuan tentang permasalahan sekolah terutama dalam membina akhlak siswa.

  Sebagai sarana kajian dalam ilmu pengetahuan.

  2. Bagi Lembaga a.

  Sebagai sarana pengembangan pola pikir peneliti dalam bidang ilmu pengetahuan.

  c.

  Memberi gambaran langsung mengenai bagaimana upaya sekolahan dalam meningkatkan akhlak siswa yang berada di sekolah.

  b.

PELAJARAN 2015/2016. Istilah-istilah tersebut meliputi: 1. Pembinaan

  Pembinaan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007:152) adalalah usaha, tindakan, dan kegiatan yang dilakukan secara efisien dan efektif untuk memperoleh hasil yang lebih baik.

  Menurut Syafaat ,dkk (2008:153), pembinaan adalah kegiatan yang mempertahankan dan menyempurnakan apa yang telah ada dengan mengamalkan pengetahuan yang telah diperoleh dalam kehidupan sehari-hari.

2. Akhlak

  Menurut pendekatan etimologi, perkataan "akhlak" berasal dari bahasa Arab jama' dari bentuk mufradnya "khuluqun" ( قلخ ) yang menurut logat diartikan: budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat. Kalimat tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan perkataan"khalqun" ( قلخ ) yang berarti kejadian, serta erat hubungannya dengan "khaliq" ( yang berarti pencipta dan

  قلاخ ) "makhluq" ( yang berarti yang diciptakan. ( Zahruddin AR,

  قولخم )

  dan Sinaga, 2004:1) Definisi akhlak di atas muncul sebagai mediator yang menjembatani komunikasi antara khaliq (pencipta) dengan makhluq (yang diciptakan) secara timbal balik, yang kemudian disebut sebagai hablum min Allah SWT.. Dari produk hablum min

  Allah SWT. yang verbal biasanya lahirlah pola hubungan antar

  sesama manusia yang disebut dengan hablum minannas (pola hubungan antar sesama makhluk) . ( Zahruddin AR, dan Sinaga,

  2004:2) Dari pengertian di atas dapat diketahui bahwa akhlak ialah sifat-sifat yang dibawa manusia sejak lahir yang tertanam dalam jiwanya dan selalu ada padanya. Sifat itu dapat lahir berupa perbuatan baik, disebut akhlak yang mulia, atau perbuatan buruk, disebut akhlak yang tercela sesuai dengan pembinaannya.( Asmaran AS,1992:1) F.

   Langkah – langkah Penelitian 1.

  Jenis Penelitian Penelitian yang penulis lakukan pada SMK Pelita Salatiga menggunakan jenis penelitian kualititaf, yaitu penelitian yang bersifat atau memiliki karakteristik, bahwa dasarnya menyatakan dalam keadaan sebenarnya atau sebagaimana adanya (natural

  setting ) dengan tidak merubah dalam bentuk simbol-simbol atau

  bilangan.(Nawawi dan Martini, 1996:174) 2. Metode Penelitian

  Sedangkan berdasarkan sifat masalahnya penelitian ini menggunakan metode deskriptif . Metode deskriptif merupakan metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasikan obyek sesuai dengan apa adanya.(Sukardi, Bagi Siswa di SMK Pelita Salatiga.

  Agar sasaran penelitian yang diterapkan dapat tercapai maka dalam metode ini perlu adanya langkah-langkah yang sistematis, berencana yang sesuai dengan konsep ilmiah. Sistematis artinya penelitian ini dilaksanakan sesuai dengan kerangka tertentu, dari yang paling sederhana sampai yang kompleks hingga tujuan tercapai secara efektif dan efisien. Berencana artinya penelitian sudah dipikirkan sebelum pelaksanaan. Konsep ilmiah artinya mulai awal sampai akhir kegiatan penelitian selalu mengikuti cara- cara yang sudah ditentukan yakni yang berupa prinsip-prinsip yang digunakan untuk memperoleh ilmu pengetahuan.(Suharsimi, 1996:17) 3. Lokasi Penelitian

  Lokasi penelitian ini berada di SMK Pelita yang terletak di kota Salatiga.

  4. Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah sumber tempat kita memperoleh keterangan penelitian (Tatang M. Amirin,1990:92). Sementara

  (Suharsimi Arikunto,1997:122) adalah subjek yang diteliti oleh peneliti. Dalam penelitian ini sumber data utama penelitian adalah informan atau seluruh guru, karyawan yang berkaitan dengan usaha pembinaan akhlak. Sumber data utama dalam penelitian tambahan seperti dokumen dan lain-lain.

  5. Sumber Data a.

  Data Primer Yaitu data yang diperoleh langsung dari lapangan atau tempat penelitian. Kata-kata dan tindakan merupakan sumber data yang diperoleh dari lapangan dengan mengamati atau mewawancarai. Peneliti menggunakan data ini untuk mendapatkan informasi secara langsung tentang pembinaan akhlak di SMK Pelita Salatiga yang dilakukan oleh guru. Adapun sumber data langsung peneliti dapatkan dari hasil wawancara dengan kepala sekolah, guru, dan sampel siswa, serta pengamatan.

  b.

  Data Sekunder Yaitu data yang didapat dari sumber bacaan dan berbagai macam sumber lainnya yang terdiri dari surat-surat pribadi dan dokumen resmi dari instansi. Peneliti menggunakan data sekunder ini untuk memperkuat hasil temuan dan melengkapi informasi yang telah dikumpulkan melalui wawancara dan pengamatan.

  c.

  Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data digunakan untuk memperoleh data yang diperlukan, baik yang berhubungan dengan studi yang dihasilkan dari lapangan (field research). Adapun metode pengumpulan data yang digunakan sebagai berikut : d.

  Metode Observasi Observasi/pengamatan adalah alat pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat secara sistematik gejala-gejala yang diselidiki. (Achmadi, 2005:70). Menurut Sukardi, observasi adalah cara pengambilan data dengan menggunakan salah satu panca indera yaitu indera penglihatan sebagai alat bantu utamanya untuk melakukan pengamatan langsung, selain panca indera biasanya penulis menggunakan alat bantu lain sesuai dengan kondisi lapangan antara lain buku catatan, kamera, film proyektor, check list yang berisi obyek yang diteliti dan lain sebagainya. (Sukardi, 2003:78) Metode ini digunakan untuk melihat langsung bagaimana keseharian akhlak siswa di dalam dan di luar kelas (lingkungan sekolah).

  e.

  Metode Wawancara Metode wawancara/ interview adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai (interviewer) yang 2009:186). Peneliti akan melakukan wawancara dengan kepala sekolah, guru dan, siswa SMK Pelita dengan tujuan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam penelitian.

  f.

  Dokumentasi Metode ini digunakan untuk mencari data mengenai hal-hal atau variabel-variabel, baik itu berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, notulen rapat, agenda, dan sebagainya (Arikunto, 1989:30). Metode ini digunakan untuk mendapatkan data tentang guru dalam mengajar siswanya, terutama dalam pembinaan akhlak, data siswa, profil dan sejarah sekolah tersebut.

6. Teknik Analisis Data

  Analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data dalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data. (Moleong, 2009:208). Metode analisis data yang digunakan adalah metode deskriptif.

  Metode deskriptif yaitu metode analisis data yang berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka. (Moleong, 2009:11).

  Metode ini bertujuan untuk menyajikan deskripsi (gambaran) secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat Dengan demikian analisis ini dilakukan saat peneliti berada di lapangan dengan cara mendeskripsikan segala data yang telah didapat, lalu dianalisis sedemikian rupa secara sistematis, cermat dan akurat. Dalam hal ini data yang digunakan berasal dari wawancara dan dokumen-dokumen yang ada serta hasil observasi yang dilakukan.

  Kemudian agar data yang diperoleh nanti sesuai dengan kerangka kerja maupun fokus masalah, akan ditempuh tiga langkah utama dalam penelitian ini, yaitu: a.

  Reduksi Reduksi data adalah proses memilih, menyederhanakan, memfokuskan, mengabstraksikan dan mengubah data kasar yang muncul dari catatan-catatan lapangan. (Muhammad Ali, 1993:167) Reduksi data dimaksudkan untuk menentukan data ulang sesuai dengan permasalahan yang akan penulis teliti. Mengadakan reduksi data yang dilakukan dengan jalan abstraksi yaitu usaha membuat rangkuman inti, proses dan pernyataan-pernyataan yang perlu. Data mengenai Pembinaan Akhlak Bagi Siswa SMK Pelita Salatiga pada masa pubertas diperoleh dan terkumpul, baik dari hasil penelitian lapangan atau kepustakaan kemudian dibuat rangkuman. Sajian Data

  Sajian data (display data) adalah suatu cara merangkai data dalam suatu organisasi yang memudahkan untuk membuat kesimpulan dan atau tindakan yang diusulkan. (Muhammad Ali, 1993:167). Sajian data dimaksudkan untuk memilih data yang sesuai dengan kebutuhan penelitian tentang Pembinaan Akhlak Bagi Siswa SMK Pelita Salatiga. Artinya data yang telah dirangkum tadi kemudian dipilih, sekiranya data mana yang diperlukan untuk penulisan laporan penelitian.

  c.

  Keabsahan Data Dalam tulisan Moleong (2009:173) untuk menetapkan keabsahan (trustworthiness) data diperlukan teknik pemeriksaan. Pelaksanaan pemeriksaan didasarkan atas sejumlah kriteria tertentu. Ada tiga kriteria yang digunakan, yaitu derajat kepercayaan (credibility), kebergantungan

  (dependability), dan kepastian (confirmability). Masing-

  masing kriteria tersebut menggunakan teknik sendiri- sendiri. Pada kriteria credibility menggunakan beberapa teknik pemeriksaan yaitu perpanjangan, keikutsertaan, ketekunan pengamatan, dan triangulasi. Sedangkan kriteria kebergantungan dan kepastian menggunakan teknik auditing.

  Verifikasi Data Verifikasi dan atau menyimpulkan data yaitu penjelasan tentang makna data dalam suatu konfigurasi yang secara jelas menunjukkan alur kausalnya, sehingga dapat diajukan proposisi-proposisi yang terkait dengannya. (Muhammad Ali, 1993:168). Verifikasi data dimaksudkan untuk penentuan data akhir dari keseluruhan proses tahapan analisis, sehingga keseluruhan permasalahan mengenai bagaimana akhlak siswa di SMK Pelita Salatiga dan bagaimana peranan Guru dalam pembentukan akhlak siswa pada masa pubertas di SMK Pelita Salatiga. Sehingga dapat dijawab sesuai dengan kategori data dan permasalahannya, pada bagian akhir ini akan muncul kesimpulan-kesimpulan yang mendalam secara komprehensif dari data hasil penelitian. Jadi langkah terakhir ini digunakan untuk membuat kesimpulan.

  7. Tahap pra-lapangan Dalam tahap ini, yang dilakukan peneliti adalah menyusun rancangan peneltian, memilih lapangan penelitian, mengurus perizinan, menjajaki dan menilai keadaan lapangan, memilih dan memafaatkan informan, serta menyiapkan perlengkapan penelitian.

  8. Tahap pekerjaan lapangan Pada tahap ini peneliti harus mempersiapkan diri dengan melakukan penelitian. Ketika memasuki lapangan, hendaknya peneliti berbaur mejadi satu dan menjaga keakraban dengan subyek agar tidak ada dinding pemisah antara keduanya. Selain itu peneliti juga harus berbahasa yang baik dan jelas agar dalam mencari informasi subyek mudah menjawabnya. Sambil berperan serta, peneliti juga mencatat data yang diperlukan.

  9. Tahap analisis data Analisis data menurut Patton dalam kutipan Moleong

  (2009:103), adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar. Dalam hal ini peneliti mengatur, mengurutkan, mengelompokkan, memberikan kode, dan mengategorikannya.

  G.

   Sistematika Penulisan

  Skripsi ini akan peneliti susun dengan sistematika sebagai berikut: 1.

  Bagian awal Bagian awal meliputi: Halaman sampul, pernyataan keaslian tulisan, nota pembimbing, halaman pengesahan, motto, halaman persembahan, abstrak, kata pengantar, daftar isi.

  2. Bagian Inti

  Bagian inti terdiri dari beberapa bab yaitu: BAB I merupakan pendahuluan yang berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, BAB II, merupakan kajian pustaka yang menyajikan tinjauan teoritik mengenai: pengertian Akhlak, tujuan pembinaan, strategi pembinaan akhlak, dan bentuk kegiatan dalam pembinaan akhlak, faktor pendukung dan penghambat strategi pembinaan akhlak. Dan peran guru dalam pembinaan akhlak.

  BAB III merupakan hasil penelitian yang meliputi gambaran umum lokasi dan subyek penelitian serta penyajian data hasil penelitian.

  BAB IV merupakan analisis data yang memuat tentang analisis mengenai data yang telah di dapat yang meliputi pembinaan akhlak, usaha dan hasil yang diperoleh dalam pembinaaan akhlak siswa SMK Pelita Salatiga tahun 2015/2016.

  BAB V penutup yang berisikan kesimpulan, saran dan kata penutup.

3. Bagian akhir

  Bagian akhir termuat lampiran, daftar rujukan, riwayat hidup penulis.

BAB II LANDASAN TEORI A. Pembinaan Akhlak 1. Pengertian Akhlak Menurut pendekatan etimologi, perkataan "akhlak" berasal dari

  bahasa Arab jama' dari bentuk mufradnya "khuluqun" ( قلخ ) yang menurut logat diartikan: budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat.

  Kalimat tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan perkataan "khalqun" (

  قلخ ) yang berarti kejadian, serta erat hubungannya dengan "khaliq" (

  قلاخ ) yang berarti pencipta dan "makhluq" ( قولخم ) yang berarti yang diciptakan.( Zahruddin dan Sinaga, 2004: 1) Definisi akhlak di atas muncul sebagai mediator yangmenjembatani komunikasi antara khaliq (pencipta) dengan makhluq

  (yangdiciptakan) secara timbal balik, yang kemudian disebut sebagai Dari produk hablum min Allah SWT.yang verbal hablummin Allah SWT.. biasanya lahirlahpola hubungan antar sesama manusia yang disebut dengan hablum minannas (pola hubungan antar sesama makhluk).(Zahruddin dan Sinaga, 2004: 2)

  Dari pengertian di atas dapat diketahui bahwa akhlak ialah sifat- sifatyang dibawa manusia sejak lahir yang tertanam dalam jiwanya disebutakhlak yang mulia, atau perbuatan buruk, disebut akhlak yang tercelasesuai dengan pembinaannya. Secara terminologi definisi akhlak menurut imam Al-Ghozali dalam kitab Ihya’ UlumuddinJuz IIIadalah:

  "Akhlak ialah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkanmacam-macam perbuatan dengan gampang dan mudah, tanpamemerlukan pemikiran dan pertimbangan".

  Jadi pada hakikatnya khuluk (budi pekerti) atau akhlak ialahkondisi atau sifat yang telah meresap dalam jiwa dan menjadi kepribadianhingga dari situ timbullah berbagai macam perbuatan dengan cara spontandan mudah tanpa dibuat-buat dan tanpa memerlukan pikiran. Apabila darikondisi tadi timbul kelakuan yang baik dan terpuji menurut pandangansyariat dan akal pikiran. Maka ia dinamakan budi pekerti mulia dansebaliknya apabila yang lahir kelakuan yang buruk, maka disebut budipekerti yang tercela.

  Sumber akhlak atau pedoman hidup dalam Islam yang menjelaskan kriteria baik buruknya sesuatu perbuatan adalah al-Qur'an dan sunnah Rasulullah SAW.(Hamzah, 1993: 49), Barnawie Umary (1995:1) menambahkan bahwa dasar akhlak adalah al-Qur'an dan al-Hadits serta hasil pemikiran para hukama dan filosof. Kedua dasar itulah yang menjadi landasan dan sumber ajaran Islam secara keseluruhan sebagai pola hidup dan menetapkan mana yang baik dan mana yang buruk. Dalam al-Qur'an

  

  Artinya:”dan Sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung ”.(Qs. Al-Qalam :4) (Depag RI, 1994:960)

  Dasar akhlak dalam hadist Nabi SAW. salah satunya adalah:

  

تثعب منا : ملسؤ هىلع الله ىلص الله لؤلسر لاق : لاق ةرى ره ىبا نع

)دمحا هاؤر( قلخلاا حلص ممت ء لا Dari Abi Hurairah berkata, Rasulullah SAW. bersabda : sesungguhnya aku diutus untuk memperbaiki akhlak (HR. Ahmad) (Imam Ahmad, al- Musnad Ahmad bin Hambal, juz 3, tth:323)

  Jadi jelaslah bahwa al-Qur'an dan al-Hadits pedoman hidup yang menjadi asas bagi setiap muslim, maka teranglah keduanya merupakan sumber akhlak dalam Islam. firman Allah SWT. dan sunnah Nabi adalah ajaran yang paling mulia dari segala ajaran maupun hasil renungan dan ciptaan manusia, hingga telah terjadi keyakinan (aqidah) Islam bahwa akal dan naluri manusia harus tunduk kriteria mana perbuatan yang baik dan jahat, mana yang halal dan mana yang haram.

2. Tujuan pembinaan akhlak

  Islam adalah agama rahmat bagi umat manusia. Ia datang denganmembawa kebenaran dari Allah SWT. dan dengan tujuan inginmenyelamatkan dan memberikan kebahagiaan hidup kepada manusiadimanapun mereka berada. Agama Islam mengajarkan kebaikan,kebaktian, mencegah manusia dari tindakan onar dan maksiat.(Hasan Basri, 2004:145) Sebelummerumuskan tujuan pembentukan akhlak, terlebih dahulu harus kitaketahui mangenai tujuan pendidikan islam dan tujuan pendidikan akhlak.

  Muhamad Al-Munir menjelaskan bahwa tujuan pendidikan Islamadalah : a.

  Tercapainya manusia seutuhnya b. Tercapainya kebahagiaan dunia dan akherat c. Menumbuhkan kesadaran manusia mengabdi dan takut kepada Allah

  SWT.. (Majid dan Andayani, 2004:74-75) Menurut Muhamad Al-Athiyah Al-Abrasy, tujuan utama dari pendidikan Islam ialah pembentukan akhlak dan budi pekerti yang sanggup menghasilkan orang

  • –orang yang bermoral, laki-laki maupun perempuan, jiwa yang bersih, kemauan yang keras, cita-cita yang benar dan akhlak yang tinggi, tahu arti kewajiban dan pelaksanaannya, menghormati hak asasi manusia, tau membedakan baik dan buruk, memilih suatu fadilah karena ia cinta pada fadilah, menghindari suatu perbuatan yang tercela, karena ia tercela, dan mengingat Tuhan dalam setiap pekerjaan yang mereka lakukan.(Bustomi dan Basri,1970:108)

  Sedangkan tujuan pendidikan moral dan akhlak dalam Islam ialahuntuk membentuk orang-orang berakhlak baik, keras kemauan, sopandalam bicara dan perbuatan, mulia dalam tingkah laku dan suci.(Bustomi dan Basri,1970:109)

  Dari beberapa keterangan di atas, dapat ditarik rumusan mengenaitujuan pendidikan akhlak, yaitu membentuk akhlakul karimah.

  Sedangkanpembentukan akhlak sendiri itu sebagai sarana dalam mencapai tujuanpendidikan akhlak agar menciptakan manusia yang berakhlakul karimah.

3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembinaan Akhlak

  Pada prinsipnya faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan akhlak ditentukan oleh dua faktor, yaitu faktor internal dan eksternal.

  a.

  Faktor Internal Yaitu keadaaan peserta didik itu sendiri, yang meliputi latar belakangkognitif (pemahaman ajaran agama, kecerdasan), latar belakangafektif (motivasi, minat, sikap, bakat, konsep diri dan kemandirian).

  (Muntholi’ah, 2002:8) Pengetahuan agama seseorang akan mempengaruhipembentukan akhlak, karena ia dalam pergaulan sehari-hari tidakdapat terlepas dari ajaran agama. Selain kecerdasan yang dimiliki,peserta didik juga harus mempunyai konsep diri yang matang. Konsepdiri dapat diartikan gambaran mental seorang terhadap dirinya sendiri,pandangan terhadap diri, penilaian terhadap diri, serta usaha untuk menyempurnakan dan

  mempertahankan diri.

  (Muntholi’ah, 2002:8) Dengan adanya konsep diri mampu membedakan antara yang baik dan buruk, benar dan salah. Selain konsep diri yang matang, faktor internal juga dipengaruhi oleh minat, motivasi dan kemandirian belajar. Minat adalah suatu harapan, dorongan untuk mencapai sesuatu atau membebaskan diri dari suatu perangsang yang tidak menyenangkan. (Mujib, 2006: 117)

  Sedangkan motivasi adalah menciptakan kondisi yang sedemikian rupa, sehingga anak mau melakukan apa yang dapat dilakukannya. Dalam pendidikan motivasi berfungsi sebagai pendorong kemampuan, usaha, keinginan, menentukan arah dan menyeleksi tingkah laku pendidikan.

  b.

  Faktor Eksternal

  Yaitu yang berasal dari luar peserta didik, yang meliputipendidikan keluarga, pendidikan sekolah dan pendidikan lingkunganmasyarakat.

  Salah satu aspek yang turut memberikan saham dalamterbentuknya corak sikap dan tingkah laku seseorang adalah faktorlingkungan.

  Selama ini dikenal adanya tiga lingkungan pendidikan,yaitu lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.(Nata, 2001:21) Merupakanfaktor yang berpengaruh terhadap pembentukan perilaku atau akhlakremaja, dimana perkembangannya sangat dipengaruhi faktorlingkungan, di antaranya adalah:

  1) Lingkungan keluarga (Orang Tua)

  Orang tua merupakan penanggung jawab pertama dan yang utama terhadap pembinaan akhlak dan kepribadian seorang anak. Orang tua dapat membina dan membentuk akhlak dan kepribadian anak melalui sikap dan cara hidup yang diberikan orang tua yang secara tidak langsung merupakan pendidikan bagi sang anak. Dalam hal ini perhatian yang cukup dan kasih sayang dari orang tua tidak dapat dipisahkan dari upaya membentuk akhlak dan kepribadian seseorang. 2)

  Lingkungan Sekolah (Pendidik) Pendidik di sekolah mempunyai andil cukup besar dalam upaya pembinaan akhlak dan kepribadian anak yaitu melalui pembinaan dan pembelajaran pendidikan agama Islam kepada siswa. Pendidik harus dapat memperbaiki akhlak dan kepribadian siswa yang sudah terlanjur rusak dalam keluarga, selain juga memberikan pembinaan kepada siswa. Disamping itu, kepribadian, sikap, dan cara hidup, bahkan sampai cara berpakaian, bergaul dan berbicara yang dilakukan oleh seorang pendidik juga mempunyai hubungan yang signifikan dengan proses pendidikan dan pembinaan moralitas siswa yang sedang berlangsung. 3)

  Lingkungan Masyarakat (Lingkungan Sosial) Lingkungan masyarakat tidak dapat diabaikan dalam upaya membentuk dan membina akhlak serta kepribadian seseorang. juga akan tumbuh menjadi individu yang baik. Sebaliknya, apabila orang tersebut tinggal dalam lingkungan yang rusak akhlaknya, maka tentu ia juga akan ikut terpengaruh dengan hal- hal yang kurang baik pula.(Mukhtar,2003:73-74) Lingkungan pertama dan utama pembentukan danpendidikan akhlak adalah keluarga yang pertama- tamamengajarkan kepada anak pengetahuan akan Allah SWT. pengalamantentang pergaulan manusia dan kewajiban memperkembangkantanggung jawab terhadap diri sendiri dan terhadap orang lain adalah orang tua. Tetapi lingkungan sekolah

  dan masyarakat jugaikut andil dan berpengaruh terhadap terciptanya akhlak mulia bagianak.

  4) Materi Pembinaan Akhlak

  Akhlak atau budi pekerti yang mulia adalah jalan untuk memperoleh kebahagiaan dunia dan di akhirat kelak serta mengangkat derajat manusia ke tempat mulia sedangkan akhlak yang buruk adalah racun yang berbahaya serta merupakan sumber keburukan yang akan menjauhkan manusia dari rahmat Allah SWT. sekaligus merupakan penyakit hati dan jiwa yang akan memusnahkan arti hidup yang sebenarnya.

  Menurut Hamzah Ya’qub (1995:98-100) dan Barnawie Umary (1993: 44-45), materi-materipembentukan akhlak dibagi menjadi dua kategori, pertama, materi akhlakmahmudah yang meliputi: al-amanah (dapat dipercaya), ash-shidqah(benar atau jujur), al-

  wafa’ (menepati janji), al-‘adalah (adil), al-

  iffah (memelihara kesucian hati), al- haya’ (malu).Al ikhlas

Dokumen yang terkait

ANALISIS FAKTOR FAKTOR KESIAPAN SISWA DALAM BELAJAR PADA KELAS X ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 1 SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20152016

2 25 181

FAKTOR DETERMINAN KESULITAN BEAJAR PADA SISWA SMK YPI REMBANG TAHUN AJARAN 20152016

2 29 103

HUBUNGAN INTERAKSI EDUKATIF GURU DENGAN SISWA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAK KELAS XI MA FUTUHIYYAH 2MRANGGEN DEMAK TAHUN PELAJARAN 20152016 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar

0 0 116

PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBINAAN AKHLAK SISWA DI SMP ISLAM NGADIREJO TAHUN PELAJARAN 20142015 SKRIPSI

0 0 116

MANAJEMEN PEMBINAAN AKHLAK PADA SISWA DI SMK KARYA NUGRAHA BOYOLALI TAHUN 2015 SKRIPSI Disusun untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

0 0 131

IMPLIKASI KELUARGA BROKEN HOME TERHADAP BUDI PEKERTI SISWA SMK ISLAM SUDIRMAN TINGKIR SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20162017 SKRIPSI

0 2 112

PERSEPSI DAN HARAPAN SISWA SMK PELITA SALATIGA TENTANG PELAKSANAAN PRAKTIK PENGEMBANGAN PROFESI (PPP) MAHASISWA FAKULTAS TARBIYAH IAIN SALATIGA TAHUN 2015/2016 - Test Repository

0 1 100

PEMBINAAN AKHLAK SISWA TUNAGRAHITA PADA SMPLB NEGERI SALATIGA SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

0 2 108

UPAYA PEMBINAAN PROFESIONALISME GURU RUMPUN MATA PELAJARAN PAI DI MAN SALATIGA SETELAH SERTIFIKASI TAHUN PELAJARAN 20162017 SKRIPSI

0 17 136

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR’AN MATERI AYAT-AYAT TENTANG AKHLAK DENGAN METODE AL-BAYAN PADA SISWA KELAS X SMK SARASWATI KOTA SALATIGA TAHUN PELAJARAN 200172018 SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 0 137