AnalisisPeranDewanPengawasSyariah Di BmtRamadanaSalatiga - Test Repository

ANALISIS PERAN DEWAN PENGAWAS SYARIAH DI BMT RAMADANA SALATIGA TUGAS AKHIR

  Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga untuk memenuhi salah satu syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli MadyaEkonomiSyariah (A.Md. E.Sy) Jurusan DIII Perbankan Syariah

  Oleh: RISWINDYA FAJAR INSANI NIM: 201-14-048 JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2017

ANALISIS PERAN DEWAN PENGAWAS SYARIAH DI BMT RAMADANA SALATIGA TUGAS AKHIR

  Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga untuk memenuhi salah satu syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli MadyaEkonomiSyariah (A.Md. E.Sy) Jurusan D III Perbankan Syariah

  Oleh: RISWINDYA FAJAR INSANI NIM: 201-14-048 JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2017

PERSETUJUAN PEMBIMBING

  Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka Tugas Akhir Saudara: Nama : RiswindyaFajarInsani NIM : 201-14-048 Jurusan : D III Perbankan Syariah Fakultas :Ekonomi dan Bisnis Islam

  Judul :ANALISIS PERAN DEWAN PENGAWAS SYARIAH DI BMT RAMADANA SALATIGA Telah kami setujui untuk dimunaqosahkan.

  Salatiga, 25Agustus2017 Pembimbing FetriaEkaYudiana, M. Si.

  NIP.19740228 20091 2005

  

PENGESAHAN

ANALISIS PERAN DEWAN PENGAWAS SYARIAH DI

BMT RAMADANA SALATIGA

DISUSUN OLEH:

RISWINDYA FAJAR INSANI

NIM: 201-14-048

  Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji TUGAS AKHIR Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga, pada tanggal 25 Agustus2017 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar Ahli Madya Ekonomi Syariah (A.Md.E.Sy)

  Susunan Panitia Penguji: Ketua Sidang : Dr. HikmahEndraswati., M.Si ( ) Sekretaris Sidang :FetriaEkaYudiana., M.Si ( ) Penguji I : Abdul Aziz NP., S. Ag. MM ( ) Penguji II :NurHuriMustofa., M.Si ( )

  Salatiga, 25Agustus2017 Dekan FEBI IAIN Salatiga Dr. Anton Bawono, S.E., M.Si NIP. 197403320 200312 1 001

PERNYATAAN KEASLIAN

  Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama : RiswindyaFajarInsani NIM : 201-14-048 Jurusan : D III Perbankan Syariah Fakultas :Ekonomi dan Bisnis Islam

  Menyatakan bahwa naskah Tugas Akhir ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian/karya sendiri, kecuali pada bagian-bagian yang telah dirujuk sumbernya.

  Salatiga, 25Agustus2017 Saya yang menyatakan, RiswindyaFajarInsani NIM: 201-14-048

PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI

  Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama : RiswindyaFajarInsani NIM : 201-14-048 Jurusan : D III Perbankan Syariah Fakultas :Ekonomi dan Bisnis Islam

  Menyatakan bahwa naskah Tugas Akhir ini secara keseluruhan bebas dari plagiasi. Jika dikemudian hari terbukti melakukan plagiasi maka saya siap ditindak sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

  Salatiga, 25Agustus 2017 Saya yang menyatakan, RiswindyaFajarInsani NIM: 201-14-028

  MOTTO “Jikakamutidakmengejarapa yang kamuinginkan, makakamutidakakanmendapatkannya.

Jikakamutidakbertanyamakajawabannyaadalahtidak.Jikakamutidakmelanghka

hmaju, kamuakanberada di tempat yang sama”. ( Nora Roberts ) “Orang bijakbelajarketikamerekabisa. Orang bodohbelajarketikamerekaharus ”. (Arthur wellesley) “Jikaseseorangberpergiandengantujuanmencariilmu, maka Allah akanmenjadikanperjalanannyasepertiperjalananmenujusurga”. ( Nabi Muhammad SAW )

  7 PERSEMBAHAN

  Teriring ucapan syukur Alhamdulillah, lembar demi lembar Tugas Akhir ini ku persembahkan untuk:

  

Bapak Riswandiarso dan Ibu SusiWrinInsani

  Kedua orang tua yang tidak pernah berhenti memberikan segalanya, baik itu materi dan do’a kepada penulis. Terimakasih sudah memberikan yang terbaik untuk windyaselama ini.

  

Risky ArdiNugroho

  Kakaksatusatunyayang selalu memberi semangat dan doanya serta memberidorongandalammenyelesaikanTugasAkhirini.

  

Sahabatku

  Sahabatku Bina, Ulfah, Khoridatus, Rima, Suci, Ekaputri terimakasih atas segala bantuan, semangat, dan kebersamaan yang diberikan.

  

Teman-teman Seperjuangan

  Teman-temankujurusan D-III PerbankanSyariahkelasA dan Bangkatan2014

  8

KATA PENGANTAR

  Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat dan rahmat- Nya saya dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini yang berjudul “Analisis

  PeranDewanPengawasSyariah di BMT RamadanaPenulisan Tugas Akhir ini dalam rangka memenuhi salah satu syarat kelulusan Jursan DII Perbankan syariah pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga. Banyak pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini baiksecara moril maupun spiritual, dan penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, dari masa perkuliahan sampai pada tahap penyusunan Tugas Akhir ini, Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1.

  Bapak Dr. RahmatHariyadi, M.Pd.,selaku Rektor IAIN Salatiga.

  2. Bapak Dr. Bawono, S.E.,M.Si.,selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga.

  3. Bapak Drs. H. Alfred L MSI, selaku Ketua Jurusan D III Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga

  4. Ibu Fetria Eka Yudiana., M.Si, selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu dan perhatian serta kesabarann yang memberikan bimbingan dan pengarahan selama proses penyusunan tugas akhir ini.

  5. BapakDr.AhmadMifdlolMuthohar., M.Si selaku dosen pembimbing akademik yang telahmembantupenulisdalammenyelesaikanperkuliahan.

  9

  6. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga yang telah mendidik dan membekali ilmu pengetahuan selama masa perkuliahan.

  7. Bapak Faqih Nabhan, SE.,MM selaku Manajer BMT Ramadana Salatiga 8.

  Seluruh Karyawan BMT Ramadana Salatiga, yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengadakan penelitian hingga akhir.

  9. Semua pihak yang terkait dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

  Penuli menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karenanya saran dan kritik yang konstruktif dari semua pihak sangat di harapkan demi perbaikan dimas amendatang.

  Akhir kata, saya berharap Allah SWT berkenan membalas segala kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga Tugas Akhir ini bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan.

  Salatiga, 25 Agustus2017 Penulis, RiswinndyaFajarInsani NIM. 201-14-048

  10 ABSTRAK

  Insani, Riswindya Fajar. 2017. Analisis Peran Dewan Pengawas Syariah Di BMT

  Ramadana. Tugas Akhir, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program

  Studi D IIIPerbankan Syariah IAIN Salatiga. Pembimbing: Fetria Eka Yudiana, M.Si

  Kata Kunci: Dewan Pengawas Syariah, Agency Theory

  Dalam mengembangkan dan memajukan lembaga keuangan mikro syariah agar dapat bersaing dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat saat ini khusus nya masyarakat mikro. Maka dibutuhkan macam-macam produk sesuai dengan kebutuhan masyarakat dengan tetap mematuhi prinsip

  • –prinsip syariah. Untuk menjaga kegiatan usaha lembaga keuangan mikro syariah agar senantiasa berjalan sesuai dengan prinsip syariah yang khususnya pada BMT Ramadana.

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran Dewan Pengawas Syariah di BMT Ramadana, faktor-faktor kendala Dewan Pengawas Syariah dalam pelaksanaan tugas.

  Metode penelitian ini yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan menggunakan data primer dan data sekunder. Penelitian ini dilakukan di BMT Ramadana yang berada di Jalan Lingkar Selatan (JLS) Semarang-Solo Km 1,8 Pulutan Salatiga.Kegiatan wawancara untuk penelitian ini dilakukan pada tanggal 21 Juli 2017. Hasil wawancara kepada manajer di BMT Ramadana.

  Berdasarkan hasil penelitian, bahwa Dewan Pengawas Syariah (DPS) belum berjalan secara efektif karena belum di libatkan dalam operasionalisasi BMT Ramadana, seharusnya BMT berkerja untuk memastikan dan mengawasi operasional BMT Sebagai koperasi yang menjalankan operasional sesuai dengan prinsip syariah.di lihat dari ketidak maksimalnya peran para Dewan Pengawas Syariah, dimana dalam sruktur organisasi tertera para nama anggota Dewan Pengawas Syariah.

  11 DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i HALAMAN PESETUJUAN PEMBIMBING ....................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... iii PERNYATAAN KEASLIAN ............................................................................... iv PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI .................................................................... v MOTTO ................................................................................................................ vi PERSEMBAHAN ................................................................................................ vii KATA PENGANTAR ........................................................................................ viii ABSTRAK .............................................................................................................. x DAFTAR ISI ......................................................................................................... xi DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiv DAFTAR TABEL ................................................................................................. xv DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xvi

  BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1 A. Latar Belakang ............................................................................................ 1 B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 4 C. Tujuan .......................................................................................................... 4 D. Manfaat Penelitian ...................................................................................... 4 E. Metode Penelitian ........................................................................................ 5 F. Sistematika Penulisan .................................................................................. 7 BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................. 9 A. Kajian Pustaka ............................................................................................. 9 B. Kajian Teoritik .......................................................................................... 18 1. Pengertian AgensiTeori ................................................................ 18 2. Pengertian DewanPengawasSyariah ............................................ 19 BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN ..................................... 23 A. SejarahBerdirinyaBMTRamadana ............................................................ 23

  12

  C.

  StrukturOrganisasi BMT Ramadana ......................................................... 27 D.

  PenjabaranTugasdanWewenang ............................................................... 31 E. Produk-produk BMT Ramadana ............................................................... 39

  BABIV ANALISA DATA .................................................................................... 44 A.

  AnalisisPeranDewanPengawasSyariah di BMT Ramadana ..................... 44 B. Faktor-faktor yang menjadikendalaDewanPengawasSyariah ................... 49

  BAB V PENUTUP ................................................................................................ 51 A. Kesimpulan ............................................................................................... 51 B. Saran .......................................................................................................... 52 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 55 DAFTAR RIWAYAT HIDUP .............................................................................. 57 LAMPIRAN-LAMPIRAN .................................................................................... 58

  13 DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Struktur Organisasi BMT Ramadana ............................................. 28Gambar 3.2 Grafik outstanding lending di BMT Ramadana ............................. 43

  14 DAFTAR TABEL

Table 2.1 Beda Penelitian............................................................................... 15Tabel 3.1 Jumlah Dana yang disalurkankepadamasyarakat ........................... 42

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Fenomena yang terjadi saat ini di dalam praktek pengawasan syariah di bank-

  bank syariah di Indonesia adalah peran DPS belum berjalan dengan optimal, bahkan sangat jauh dari apa yang semestinya dilakukan oleh DPS. Hal ini tidak saja di Bank Umum Syariah (BUS) tetapi di Lembaga Keuangan Syariah. Banyak diantara mereka yang tidak atau belum berperan sama sekali mengawasi operasional perbankan syariah. Seperti contohnya pada praktik perbankan pada Lembaga Keuangan Syariah pada BMT (Baitul Mal Wantanwil) yang berada di propinsi Yogyakarta. Beberapa kasus telah ditemukan dalam BMT tersebut, seperti pencairan dana yang macet, praktek penipuan dan penggelapan dana nasabah oleh pengelolanya. Dampak dari fenomena tersebut akan berpengaruh pada kepercayaan masyarakat, terutama orang awam yang akan menginvestasikan dananya ataupun bekerjasama dengan LKS tersebut.

  Menurut Undang-undang No.16 tahun 2001 tentang Yayasan, pasal 7 ayat 3 yang menjelaskan bahwa Anggota Pembina, Pengurus, dan Pengawas Yayasan dilarang merangkap sebagai Anggota Direksi atau Pengurus dan Anggota Dewan Komisaris atau Pengawas dari badan usaha yang didirikan Yayasan tersebut.

  Kasus penggelapan dana nasabah sebesar Rp.8 Milyar pada salah satu BMT di

  2

  Yogyakarta beberapa waktu lalu terkait erat dengan kepengurusan ganda sebagaimana dijelaskan diatas. 29 Maret 2009).

  Peran dewan pengawas syariah pada bank perkreditan rakyat syariah masih kurang memuaskan dilihat dari fungsi DPS yang masih belum di jalankan oleh peran DPS disetiap lembaga perbankan syariah lainnya, karena bisa dikatakan sebagian DPS ada yang mengabaikan prinsip syariah yang sesuai dengan fatwa, tidak konsisten menjalankan prinsip syariah, anggota DPS yang kurang memahami apa itu sebenarnya fiqih muamalah dan keuangan moderen pada ekonomi islam.

  Untuk menanggulangi masalah yang terjadi pada peran DPS seperti kasus di atas maka langkah yang harus dijalankan pertama yaitu: DPS harus secara rutin dan aktif untuk melakukan pengawasn terhadap BPRS, mengoptimalkan peran dan fungsi DPS agar diharapkan sesuai dengan dituliskan oleh bank Indonesia (BI) dan dewan syariah nasional (DSN) yang mengawasi internal untuk memperbaiki lingkungan external dan internal DPS menjadi tanggung jawab utama Bank Indonesia. Langkah kedua seorang DPS bank syariah harus mengetahui konsep dan mekanisme operasional perbankan syariah, struktuk, terminology dan LKS,

  

legal documentation , mengetahui dasar-dasar akuntansi, mengawal dan menjaga

  penerapan nilai-nilai Islam dalam setiap aktifitas yang dikerjakan LKS agar sesuai dengan prinsip syariah. Karena itu pengawasan bisa lebih optimal dan mereka juga dapat merumuskan menetapkan serta pembuatan fatwa hukum ekonomi syariah di

  3

  Indonesia, sehingga mereka bisa melakukan pengawasan dengan baik, bukan sekedar pajangan kharisma.

  il 2012)

  Dari beberapa kasus diatas dapat disimpulkan Peran Dewan Pengawas Syariah sangatlah penting untuk kemaslahatan bagi masyarakat agar LKS berjalan sesuai prinsip syariah yang ada, perlunya pengawasan yang aktif dan rutin untuk setiap lembaga keuangan syariah, selalu konsisten dengan prinsip syariah. Peran DPS tidak lepas dari Oprasional nya pada BMT yaitu bertugas untuk mengetahui produk yang akan di keluarkan oleh BMT, memberikan pendapat pada operasional BMT secara keseluruhan dalam BMT dan untuk terwujudnya Lembaga Keuangan Syariah yang baik agar dapat di terima dan dipercaya oleh masyarakat sekitar agar tidak ragu untuk bergabung melakukan pembiayaan atau menginvestasikan dananya ataupun bekerjasama dengan Lembaga Keuangan Syariah.

  Dengan demikian penulis tertarik untuk menuliskan Tugas Akhir dengan judul “ Analisis Peran Dewan Pengawas Syariah di BMT Ramadana” dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana DPS berperan pada BMT Ramadana. Adapun teknik penelitian Tugas Akhir dengan pendekatan kualitatif medote diskriptif.

  4

2. Rumusan Masalah

  Dari penjelasan Latar Belakang maka dapat di simpulkan pokok masalah sebagai berikut:

  1. Bagaimana mana DPS berperan di BMT Ramadana? 2.

  Faktor apa saja yang menjadi kendala dalam pelaksanaan tugas DPS di BMT Ramadana? 3.

   Tujuan Penelitaian

  Tujuan penelitian untuk menjawab semua permasalahan yang ada, sebagai berikut:

  1. Untuk mengetahui peran Dewan Pengawas Syariah di BMT Ramadana.

  2. Untuk mengetahui bagaimana Faktor apa saja yang menjadi kendala dalam pelaksanaan tugas DPS di BMT Ramadana.

  4. Manfaat Penelitian

  Penelitian ini di harapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak sebagai berikut: 1.

  Penelitian

  a) Untuk memahami peran DPS pada operasional yang di jalankan pada BMT Ramadana.

  b) Untuk menambah wawasan dalam bidang Perbankan Syariah dan untuk menunjang syarat kelulusan D-III.

  5

  2. IAIN Salatiga

  a) Memperkaya literatur penelitian tentang Peran Dewan Pengawas Syariah pada Operasioanal BMT Ramadana.

  b) Menambah wawasan bagi mahasiswa khususnya Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga.

  3. BMT (objek penelitian )

  a) Sebagai bahan pertimbangan dalam memecahkan masalah peran DPS di dalam operasional BMT Ramadana yang belum diketahui operasionalnya.

b) Sebagai masukan dan pengetahuan dengan permasalahan yang diteliti.

5. Metode Penelitian A.

  Metode penelitian Dalam penulisan tugas akhir ini penulis menggunakan teknik analisis deskriptif dengan menggunakan pendekatan analisis kualitatif yaitu penelitian yang bertujuan membuat deskriptif atas suatu fenomena yang terjadi dilapangan dengan melalui pihak-pihak yang terkait. Dengan mengumpulkan data-data yang telah diperoleh, kemudian dianalisis dengan teknik analisis kualitatif berupa: penjelasan, uraian dan penjabaran. Penelitian ini merupakan metode yang memberi gambaran dari hasil observasi yang kemudian diperkuat dengan bukti dari pendapat para ahli melalui informasi yang terkait.

  6

1. Jenis Data

  a) Data Primer: Merupakan data yang berasal dari sumbernya langsung yang berhubungan dengan bahasan penelitian, didapat dari wawancara langsung dengan narasumber, yaitu dengan divisi marketing dan manager BMT.

  1) Survey

  Di tempat secara langsung melakukan pengamatan dari kegiatan BMT Ramadana.

  2) Wawancara wawan cara dengan manager BMT Ramadana. Untuk mengetahui kondisi nyata dalam lapangan bagaimana peran pengawasan DPS yang sudah di lakukan pada BMT Ramadana.

  b) Data Sekunder: Merupakan data yang diperoleh tidak langsung melalui dari hasil media cetak, publikasi atau data-data dokumen pada BMT

  Ramadana. 1)

  Data yang berasal dari wacana buku, artikel, tentang peran DPS terhadap BMT Ramadana.

  2) Sumber dari Internet, koran, majalah, dan publikasi lainnya atau dokumen-dokumen yang berkaitan.

  7

  c) Teknik Pengambilan Data

  1) Menganalisis data dari hasil survey dan wawancara tentang peran DPS pada operasional BMT Ramadana untuk menjawab rumusan masalah.

  2) Mengetahui hasil dari wawancara tentang kondisi nyata dalam lapangan peran DPS pada operasional BMT Ramadana.

B. Sistematika Penulisan

  Pada Penelitian ini terdiri dari 5 (lima) Bab, setiap bab saling berkaitan satu sama lain. Sistematika penulisan dalam penelitian ini adalah:

  BAB I PENDAHULUAN Pendahuluan terdiri dari hal-hal yang berkaitan dan berhubungan dengan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.

  BAB II LANDASAN TEORI Dalam bab ini membahas tentang penelitian sebelumnya yang telah ada dengan tujuan sebagai referensi maupun pembanding guna menentukan beda penelitian serta menjelaskan teori tentang peran dewan pengawas syariah.

  8

  BAB III LAPORAN OBJEK Bab ini berisi tentang gambaran umum objek penelitian, meliputi sejarah, visi misi, struktur organisasi dan hal-hal umum lainnya tentang BMT RAMADANA dan informasi lainnya yang berkaitan dengan penelitian penulis.

  BAB IV ANALISIS Bab ini menjelaskan serta menjawab rumusan masalah penelitian. Yaitu menjelaskan tentang peran dewan pengawas syariah di BMT RAMADANA.

  BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi kesimpulan penelitian yang dilakukan dan saran kepada objek penelitian yang menjadi bahan penelitian.

  9

BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Pustaka Penelitian yang dilakukan oleh Aziz, Faturrahman, Prihutama (2015)

  dengan judul ”Peran Dewan Pengawas Syariah Dalam Pengawasan Operasional Baitul Maal Wat Tamwil

  ” Baitul Maal Wat Tamwil (BMT)” dalam penelitian ini mengunakan data primer dan sekunder. Hasil dari penelitian di BMT Alfa Dinar dapat disimpulkan bahwa peran Dewan Pengawas Syariah sudah menjalankan tugas dan wewenangnya dengan cukup baik.Mulai dari mengawasi kegiatan operasional BMT terhadap fatwa DSN- MUI serta Pedoman Akad Syariah BMT, yang telah sesuai.

  Penelitian yang dilakukan oleh Nelli (2015) dengan judul “Problematika Kiprah Dewan Pengawas Syariah (DPS) Di Perbankan Syariah“ membahas tentang kiprah DPS dalam merealisasikan prinsip-prinsip syariah dapat dilihat dari peran dan fungsi tugas DPS yaitu memberikan pengarahan,pemikiran,saran dan nasihat kepada direksi bank syariah yang berkaitan dengan aspek syariah. Perbankan Syariah telah memiliki payung hukum yang tinggi untuk mendukung berjalannya perbankan syariah dalam industri keuangan perbankan syariah di Indonesia.UU Perbankan Syariah di harapkan dapat menjadi legalitas tertinggi supaya jalannya perekonomian nasional berkeadilan rakyat, dapat berorientasi pemerataan dan sektor riil.DPS

  10

  menjadi penilaian kepatuhan terhadap penerapan prinsip syariah dalam operasionalnya.Disini peran DPS juga dituntut untuk melakukan sosialisasi dan edukasi keapada masyarakat, seperti kut’bah, majelis ta’lim, pengajian- pengajian kepada masyarakat. Agar tingkat kredibilitas bank syariah meningkat, kepatuhan syariah semaki dipatuhi dan sesuai fatwa, menjadi pilar utama good corporate gorvernance (GCG) yang baik.

  Penelitian yang dilakukan oleh Umam (2015) dengan judul “Urgensi

  Standarisasi Dewan Pengawas Syariah dalam Meningkatkan Kualitas Audit Kepatuhan Syariah” membahas tentang Standarisasi Dewan Pengawas Syariah perlu mendapatkan perhatian khusus mengingat kapasitas mereka sebagai audit kepatuhan syariah yang memberikan jaminan kepada masyarakat atas kehalalan investasi dan aktifitas ekonomi di lingkungan lembaga keuangan syariah. Penegasan tentang suatu kualitas pernyataan kesesuaian syariah yang harus mempertanggung jawabkan asersi tersebut kepada pihak lain, baik kepada masyarakat maupun kepada regulator yang mengawasi kinerja dan perkembangan lembaga keuangan syariah seperti Dewan Syariah Nasional, Bank Indonesia maupun Otoritas Jasa Keuangan.

  Dengan upaya memasukan Dewan Pengawas Syariah kedalam sekolah profesi di perguruan tinggi, niscaya akan dapat meningkatkan profesionalisme Dewan Pengawas Syariah. Dengan adanya sekolah profesi Dewan Pengawas Syariah kekurangan sumber daya insane (SDI) bukanlah menjadi kendala dalam meningkatkan kualitas inovasi baik dalam transaksi, layanan maupun

  11

  pengembangan produk keuangan syariah. Oleh karena itu pemerintah harus bisa mengkoordinir dan mengkoordinasikan peran Otoritas Jasa Keuangan, Bank Indonesia, Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia, serta institusi penting lainnya agar segera merancang konsep kurikulum, standar operasional dan standar operasional dan standar pengendalian mutu sekolah profesi Dewan Pengawas Syariah sehingga dapat menghasilkan Dewan Pengawas Syariah yang professional sekaligus mampu menjadi pelopor dalam memberikan solusi atas pengembangan variasi produk-produk keuangan syariah dalam menggerakan perekonomian masyarakat Indonesia.

  Penelitian yang dilakukan oleh Rahmawati (2014) dengan judul “Peran dan Fungsi Dewan Pengawas Syariah (Shari’ah Supervisory Board) Dalam Perbankan Syariah Di Indonesia“ membahas tentang kedudukan Peran dan Fungsi DPS yang berperan sebagai pengawas lembaga keuangan syariah agar berjalan sesuai prinsip syariat Islam. Pengawasan terhadap produk produk keuangan syariah, manajemen dan administrasi lembaga keuangan syariah.Hubungan DPS dan DSN, Struktur Organisani Unit Usaha Syariah di Bank Komersial dan peningkatan profesionalisme bagi anggota DPS dalam mengemban amanah ummah yang belum maksimal.Mengangkat Peran DPS dalam bidang Lembaga Keuangan Dan Perbankan Syariah untuk meningkatkan ekonomi keuangan syariah, menegaskan tugas dan fungsi dari DSN yang benar.

  12

  Penelitian yang dilakukan oleh Masliana (2011) dengan judul Skripsi ”Peran Dewan Pengawas Syariah Dalam Pengawas Pelaksanaan Kontrak Di Bank Syariah pada BRI Syariah” menggunakan metode kualitatif hasil dari penelitian menunjukan, bahwa kedudukan dan fungsi DPS dalam pembuatan draft kontrak Bank BRI Syariah yang telah sesuai dengan peraturan Bank Indonesia bagian DPS pasal 47. Secara umum hal yang dilakukan DPS di BRI Syariah adalah mengawasi segala bentuk kegiatan yang berhubungan dengan akad-akad yang ada di bank. Peran utama DPS dalam mengawasi pelaksanaan kontrak di bank BRI Syariah, juga memastikan bahwa pelaksanaan kotrak yang ada telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku. DPS memonitoring secara langsung pelaksanaan kontrak yang ada di BRI Syariah.Pelaksaan kontrak disini DPS berkerjasama dengan fungsi kepatuhan dan fungsi internal audit.Dengan kerjasama dan koordinasi ini pengawasan terhadap kegiatan bank bisa berlangsung dengan baik sehingga pelangggaran prinsip syariah pada pelaksanaan kontrak di BRI Syariah bisa terhindari.

  Penelitian yang dilakukan oleh Nurhasanah (2011) dengan judul “Optimalisasi Peran Dewan Pengawas Syari’ah (DPS) Di Lembaga Keuangan Syariah” membahas tentang cara mengoptimalkan kerja DPS selain mengawasi juga mengembangkan Lembaga Keuangan. Penyebab utamanya adalah peran DPS yang belum optimal di Lembaga Keuangan Syariah.Dewan Pengawas Syariah hanya mengandalkan ilmu fiqh muamalah saja tidak di perhatikan kemampuan dalam bidang keuangan operasional perbankan

  13

  syariah. Faktor lain yang belum berjalan optimal yaitu masih minimnya SDM yang belum menguasai masalah syariah dan masih ada lembaga perbankan yang masih menyimpang. Dengan hal tersebut perlunya mengadakan sosialisasi di kalangan institusi Lembaga Keuangan maupun masyarakat, dengan meningkatkan kulitas sumber daya mannusia agar di harapkan DPS berjalan dengan baik dan menerapakan prinsip syariah yang benar mendorong pengembangan bersama-sama.

  Pe nelitian yang dilakukan oleh Widyanto (2010) dengan judul “Peran Independensi Dewan Pengawas Syariah Terhadap Loyalitas Penerapan Syariat Islam” dalam jurnal tersebut penulis membahas tentang Independensi DPS yang dilihat dari ketaatansuatu organisasi/badan usaha (bank syariah)dalam menerapkan komitmen pada prinsip-prinsipbisnis yang sesuai dengan syariat Islam. Untuk menjaga akan ketaatan prinsip-prinsip syariah telah diterapkan dibank syariah, maka perlu suatu bagian khusus yang bertugas untuk mengatur, mengevaluasi dan menjamin aturan dan ketaatan tersebut maka peran Pengawas Syariah (DPS) adalah salah satu bagian dari bank yang tugasnya memastikan bahwa bank telah mempertahankan ajaran syariah dalam kegiatan operasionalnya. Peran DPS sangat penting karena ditangannya keputusan ajaran Islam telah diterapkan dalam operasional bank syariah oleh suatu bank dengan sebenar-benarnya.

  14

  Penelitian yang dilakukan oleh Suhend (2010) Skripsi dengan judul “Peran Dan Tanggung Jawab Dewan Pengawas Syariah (DPS) Terhadap Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS)“Penelitan ini menggunakan pendekatan empiris analitik yaitu mendekati dan meneliti masalah yang terjadi ikut turun langsung kelapangan dengan wawancara dan koeisioner. Hasil yang telah di dapat adalah komunikasi antara BPRS kepada DPS sangat lemah, keikut sertaan DPS ke BPRS sangatlah lemah yang pada akhirnya kedatangan DPS ke BPRS jarang untuk melakukan pengawasan.Peran DPS dan fungsinya masih belum maksimal di lakukan pada BPRS di Yogyakarta.Maka dari itu perbaikan lingkungan eksternal dan internal menjadi tanggung jawab yang utama untuk terwujudnya perbankan syariah yang sehat, efisien, dan sesuai syariah untuk membangun kepercayaan masyarakat kembali agar mau bergabung atau melakukan pembiayaan di BPRS.

  Penelitian yang dilakukan oleh Panjaitan (2009) Sekripsi dengan judul “Peran Dewan Pengawas Syariah (DPS) Dalam Perbankan Syariah PT.

  Bukopin Syariah Cab.S. Parman” Dalam penelitian ini menggunakan metode deduktif dan induktif.Membahas tentang peran DPS dalam Perbankan Syariah Tugas dan Fungsinya. Peneliti mengamati cara kerja DPS di dalam unit usaha PT. Bank Bukopin di cabang Mendan tepatnya di Jl. S. Parman yang sudah mempunyai DPS tetapi masih terbatas di pusat saja. Jadi kurangnya optimal pelaksanaan DPS di cab.Medan yang hanya terdapat di pusat saja membuat keterbatasan ruang gerak staf audit cabang untukmelakukan audit. Dalam hal

  15

  3 Khotibul Umam

  5 Masliana Bank BRI Syariah

  Pengawasan DPS di Lembaga keuangan syariah

  Fungsi DPS di Lembaga Keuangan Syariah

  4 Nikmah Rahmawati

  Realisasi sekolah Dewan Pengawas Syariah

  Metode analisis yang digunakan metode deskriptif

  Sekolah Profesi Dewan Pengawas Syariah

  Deskriptif Peran dan fungsi Dewan Pengawas Syari’ah di Perbankan Syari’ah

  ini staf audit cabang hanya melakukan dalam bentuk laporan, kurangnya SDM membuat keberadaan Bank Syariah kurang mendapat respon dari masyarakat sekitar untuk itu perlu dukungan dari masyarakat pemerintah dan pihak bank untuk memaksimalkan tujuan dan fungsi untuk Bank Syariah itu sendiri.

  2 Fitra Nelli Lembaga Keuangan Syariah

  Peran DPS dalam operasional BMT

  Data primer dan sekunder

  BMT Alfa Dinar

  1 Abdul Aziz, Hisyam Faturrahman, Nugraha Prihutama

  Fokus penelitian

  No Nama Objek penelitian Metode penelitian

Tabel 2.1 beda penelitian

  Metode kualitatif Peran DPS dalam pelaksanaan kontrak di Bank Syariah

  16

  6 Neneng Lembaga Pengoptimalisasikan Nurhasanah Keuangan peran DPS dalam

  Syariah pengawasan di LKS

  7 Eko Adi Bank Independensi DPS Widyanto Syariah di Bank Syariah

  Pendekatan Peran dan tanggung

  8 Yusuf Suhendi BPRS

  empiris jawab DPS sesuai PBI analitik dan Fatwa DSN MUI

  9 Febrina PT. Metode Tugas dan Fungsi Mandasari Bukopin deduktif DPS di dalam unit Panjaitan Syariah dan PT. Bukopin induktif Syariah

  Adapun penelitian yang akan penulis ajukan berbeda dengan penelitian diatas yaitu objeknya adalah sebuah Lembaga Keuangan Mikro Syariah non bank yaitu BMT sedangkan penelitian diatas objeknya Lembaga Keuangan Bank, kemudian fokus penelitiannya yaitu peran dan tanggung jawab Dewan Pengawas Syariah, tugas Dewan Pengawas Syariah di dalam Bank. Metode yang penulis gunakan adalah deskriptif kualitatif berdasarkan beda penelitian tersebut bahwa penelitian penulis tentang “ Analisis Peran Dewan Pengawas Syariah di BMT Ramadana” ini berbeda dengan penelitian yang telah ada sebelumnya.

B. Landasan Teori

1. Agensi Teori

  Menurut Anthony dan Gavindarajan (2005:269),Teori Keagenan mendiskripsikan hubungan atau kontrak antara principal dan agent.Teori agensi memiliki asumsi bahwa tiap-tiap individu semata-mata termotivasi oleh kepentingan dirinya sendiri sehingga menimbulkan konflik kepentingan antara principal dan

  agent .

  Agency Theory menunjukkan bahwa perusahaan dapat dilihat sebagai suatu

  hubungan kontrak (loosely defined) antara pemegang sumber daya. Suatu hubungan

  

agency muncul ketika satu atau lebih individu, yang disebut pelaku (principals),

  mempekerjakan satu atau lebih individu lain, yang disebut agen, untuk melakukan layanan tertentu dan kemudian mendelegasikan otoritas pengambilan keputusan kepada agen.Hubungan utama agensi dalam bisnis adalah mereka (antara pemegang saham dan manajer dan 1, 2 antara debtholders dan pemegang saham.Hubungan ini tidak selalu harmonis, memang, teori keagenan berkaitan dengan konflik agency, atau konflik kepentingan antara agen dan pelaku.Hal ini memiliki implikasi untuk, antara lain, tata kelola perusahaan dan etika bisnis.Ketika agency terjadi cenderung menimbulkan biaya agency, yaitu biaya yang dikeluarkan dalam rangka untuk mempertahankan hubungan agency yang efektif (misalnya, menawarkan bonus kinerja manajemen untuk mendorong manajer bertindak untuk kepentingan

  18

  pemegang saham).Oleh karena itu, teori keagenan telah muncul sebagai model yang dominan dalam literatur ekonomi keuangan, dan secara luas dibahas dalam konteks etika bisnis.

  Agency Theory secara formal berasal pada awal tahun 1970, namun konsep di

  balik itu memiliki sejarah panjang dan beragam.Di antaranya adalah pengaruh teori properti-hak, ekonomi organisasi, hukum kontrak, dan filsafat politik, termasuk karya Locke dan Hobbes. Sebagian ilmuwan penting terlibat dalam periode formatif teori agensi di tahun 1970-an termasuk Armen Alchian, Harold Demsetz, Michael Jensen, William Meckling, dan S.A. Ross.

2.Dewan Pengawas Syariah

  Menurut Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor 16/Per/M.KUKM/IX/2015 pasal 14 ayat 5, tugas Dewan Pengawas Syariah adalah: a.

  Memberikan nasehat dan saran kepada pengurus dan pengawas serta serta mengawasi kegiatan KSPPS agar sesuai dengan prinsip syariah.

  b.

  Menilai dan memastikan pemenuhan prinsip syariah atas pedoman operasional dan produk yang dikeluarkan oleh KSPPS.

  c.

  Mengawasi pengembangan produk baru.

  d.

  Meminta fatwa kepada DSN-MUI untuk produk baru yang belum ada fatwanya.

  19

  e.

  Melakukan review secara berkala terhadap produk-produk simpanan dan pembiayaan syariah.

  Dahlan Ahmad (2012: 205) Dewan Pengawas Syariah dianjurkan untuk mendatangi kantor secara reguler minimal 1 minggu sekali utuk mengkaji dan mendiskusikan berbagai produk yang dijalankan dan di kembangkan dari aspek hukum syariah.

  BAB III LAPORAN OBJEK A. Gambaran Umum 1. Sejarah Berdirinya BMT RAMAdana BMT RAMADANA mulai didirikan tahun 2012 melalui

  pertemuan oleh kurang lebih 27 orang yang sebagian besar adalah para pedagang pasar di jalan lingkar salatiga di daerah Kecandran, dari hasil pertemuan tersebut, kemudian di bentuk Pra koperasi pada tahun 2012 yang bertempat di kelurahan Pulutan tepatnya RT 01 RW 04 Sidorejo Salatiga. Pada tahun 2012 para pengurus Pra koperasi mengajukan ijin pendirian ke dinas perindustrian, perdagangan koperasi dan UMKM kota Salatiga (Disperindagkop). Barulah pada tahun 2013 tepatnya tanggal 8 Maret 2013 Pra koperasi mendapatkan izin dengan nomor 518/STT/210/III/2013 dan mulai melakukan kegiatan operasional yaitu simpanan dan pembiayaan. Kemudian segmen pasarnya meliputi pasar di jalan lingkar, wilayah Pulutan dan Kecandran.

  Seiring berjalannya waktu para pengurus berupaya ingin mengembangkan koperasi dengan memperluas pasar. Sehingga pada pertengahan tahun 2013 Pra koperasi mengajukan izin ke dinas koperasi Salatiga. Namun pada tahun 2013 muncul undang-undang pemerintah tentang koperasi tetapi pada waktu itu muncul Undang-undang

  21

  perkoperasian No 17 tahun 2001 yang menimbulkan pro dan kontra pada masyarakat. Sehingga dinas koperasi belum berani memberikan izin koperasi. Seiring berjalanya waktu pada pertengahan tahun 2013 BMT RAMADANA mulai membangun gedung yang berada di Jalan Lingkar Selatan (JLS) Semarang-Solo Km 1,8 Pulutan Salatiga dan mulai menempati sekitar awal tahun 2014.

  Kemudian seiring berjalannya waktu para pendiri berkonsultasi kepada dinas koperasi daerah dan kemudian disarankan untuk mengajukan ijin ke dinas koperasi provinsi. Kemudian pada tahun 2015 BMT RAMADANA mendapat pengesahan badan hukum nomor 14364/BH/XIV/II/2015 sehingga dapat memperluas area usahanya pada wilayah provinsi.

2. Visi, Misi dan Tujuan BMT RAMADANA Salatiga

  Visi BMT RAMADANA adalah menjadi BMT dengan layanan sepuluh ribu anggota dan aset 15 miliyar pada tahun 2020. Untuk mewujudkan visi tersebut BMT RAMAdana memiliki Misi: a.

  Meningkatkan kualitas layanan pada anggota sebagai upaya menciptakan Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariahn yang terpercaya.

  b.

  Meningkatkan upaya ekstensifikasi dan intensifikasi simpanan anggota.

  22

  Menggapai mardhotillah.

  Secara geografis KSPS BMT RAMADANA terletak di Kota Salatiga, tepatnya di jalan Lingkar Salatiga (JLS) KM 1,8 Pulutan, Sidorejo, Salatiga. Letak KSPS BMT RAMADANA tergolong strategis karena berada di jantung Kota Salatiga.Lokasi bangunan KSPS berada di

  Mengembangkan sikap hemat dan mendorong kegiatan menabung.

  d.

  Membebaskan umat khususnya para pengusaha kecil mikro dari kejeratan bunga dan rentenir.

  c.

  Menciptakan lembaga keuangan rakyat berdasarkan syariat islam sebagai sarana peningkatan kehidupan sosial ekonomi umat.

  b.

  Meningkatkan kualitas manajemen. Sedangkan Tujuan BMT RAMADANA antara lain: a.

  c.

  g.

  Menekan jumlah pembiayaan yang bermasalah.

  f.

  Meningkatkan jumlah pembiayaan pada anggota dengan tetap menjaga prinsip kehati-hatian.

  e.

  Membina hubungan kemitraan dengan instansi pemerintah, perusahaan swasta, sekolah negeri maupun swasta dan lembaga terkait lain.

  d.

  Menjalin kerjasama dengan berbagai pihak seperti perbankan, puskopsyah, inkopsyah dan lembaga keuangan lain.

3. Lokasi KSPPS BMT RAMADANA Salatiga

  23

  pinggir jalan Lingkar Salatiga menghadap ke barat. Di sebelah selatan KSPS ada sebuah rumah makan yaitu BALE RAOS, di sebelah utara KSPS BMT RAMADANA akan dibangun sebuah pasar ikan untuk wilayah salatiga dan sekitarnya, yang memiliki potensi luar biasa untuk dapat mengembangkan dan mengenalkan produk keuangan syariah.

  Tempat yang stratgis tersebut menjadikan keuntungan tersendiri bagi KSPS BMT RAMADANA, karena tanpa melakukan pemasaran untuk pembiayaan telah banyak nasabah yang mengajukan pembiayaan untuk menambah modal usaha mereka.Demikian gambaran singkat mengenai KSPS BMT RAMADANA baik dari letak maupun lokasi bangunan.

4. Landasan Pendirian

  Pendirian KSPS BMT RAMADANA berdasrkan pada dua landasan yaitu landasan idiil dan landasan moril.

  a.

  Landasan ideologi KSPPS BMT RAMADANA adalah sebagai berikut:

  Dan janganlah tolong- menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran . (Q.S Al-Maidah : 2 ) Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka-suka di antara kamu. (Q.S. An-

  Nisa’ : 29)

  24 Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat keberuntungan . (Q.S. Ali Imran : 130) b.

  Landasan Moril 1)

  Riba bersifat menindas dan dapat menyerang atau dapat menggunakan system pemerasan.

  2) Riba memindahkan harta dari si miskin ke si kaya serta menambah jurang pemisah di antara keduanya.

  3) Riba menciptakan suatu kelas yang menganggur, namun menerima pendapatan dari penumpukan harta kekayaan.

5. Struktur Organisasi

  Struktur organisasi KSPPS BMT RAMADANA sendiri hampir sama dengan struktur organisasi yang ada pada koperasi lainnya, dimana kekuasaan tertinggi terletak pada rapat anggota tahunan (RAT) dengan dipantau oleh dewan pengawas syari’ah. Secara umum, Struktur organisasi yang ada pada lembaga KSPPS BMT seperti berikut:

  25 Struktur Organisasi BMT RAMADANA

  Sumber: BMT RAMADANA Gambar 1.

  Struktur Organisasi BMT RAMADANA RAT PPOB PENGAWAS PENGURUS

  Manajer

KEPALA CABANG SEKERTARIS

  Administrasi Teller Pendanaan MAAL Pembiayaan

  26

  Keterangan a.

  Pengurus: 1) :Dr. Faqih Nabhan, SE.,MM

  Ketua 2) : Ade Nur Setyanto, Amd. Sy

  Sekretaris 3) : Winarti, S. Kom

  Bendahara b. Pengawas

  1) : Sujatmika Dwi Atmaja, Spd Ketua

  2) : K.H. Sonwasi Ridwan BA (Syariah) Anggota

  : Dr. Nafis Irhami MA, M.Ag. (Syariah) : Mukarrobin c. Pengelola

  1) : Dr. Faqih Nabhan, SE.,MM Manajer

  2) : Ema Nur Setiawati, SE Sekretaris

  3) : Diwan Abdillah, Amd. Sy Kepala cabang

  4) Pendanaan

  a) : Alvana Rohman, Amd. Sy Kabag

  b) : Muhammad Nur Wahid Anggota

  : lailatul hidayah : Muh Sa’li Rosid, SH : Budi Utomo, Amd. Sy : Rudy Prasetya : Desi Eka Fahriani

  27

  b) Anggota

  b) Anggota

  : Hanantya A. WD. SE, Sy

  a) Kabag

  Maal

  : Lailatul Hidayah 9)

  b) Anggota

  : Selvi Alvionita

  a) Kabag

  Administrasi

  : Selvi Alvionita 8)

  : Lailatul Hidayah

  5) Pembiayaan

  a) Kabag

  7) PPOB

  : Erni Noviani, Amd. Sy : Selvi Alvionita

  b) Anggota

  : Winarti, S. Kom

  a) Kabag

  Teller

  : Hanantya A. WD. SE, Sy 6)

  b) Anggota

  : Ade Nur Setyanto, Amd. Sy

  a) Kabag

  : Diwan Abdillah, Amd. Sy : Muhammad Nur Wahid

  28

6. Ruang Lingkup dan Wewenang

  Kelembagaan BMT RAMADANA merupakan koperasi yang struktur oraganisasinya terdiri dari pengurus dan pengelola, dimna tugas pengurus dan pengelola adalah sebagai berikut: a.

  Rapat Anggota Tahunan (RAT) Hubungan organisasi ; bertanggung jawab kepada rapat anggota BMT, dan membawa pengelola BMT.

  Tugas dan Tanggung Jawab RAT: 1)

  Merumuskan dan mengusulkan kebijaksanaan umum untuk mendapatkan persetujuan rapat anggota.

  2) Mengawasi dan mengevaluasi kegiatan BMT agar tercipta kinerja yang sesuai dengan AD/ART.

  3) Ikut serta dalam mensosialisasikan BMT