Pengaruh program Kuliah Kerja Nyata (KKN) terhadap keterampilan komunikasi sosial mahasiswa UINSA: studi pada mahasiswa peserta KKN gelombang II UINSA tahun 2016.

(1)

MAHASISWA UINSA

(Studi Pada Mahasiswa Peserta KKN Gelombang II UINSA Tahun 2016)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan dalam Memperoleh

Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi (S.I.Kom)

Oleh :

Ika Mauli Diyawati NIM. B76213068

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

JURUSAN KOMUNIKASI

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

2017


(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

viii

ABSTRAK

Ika Mauli Diyawati, B76213068, 2017 Pengaruh Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Terhadap Keterampilan Komunikasi Sosial Mahasiswa UINSA (Studi Pada Mahasiswa Peserta KKN Gelombang II UINSA Tahun 2016)

Kata Kunci : Program Kuliah Kerja Nyata, Keterampilan Komunikasi, Komunikasi Sosial

Salah satu kewajiban mahasiswa ketika menempuh ilmu di perguruan tinggi ialah melaksanakan program Kuliah Kerja Nyata (KKN), dimana mahasiswa diharuskan untuk membaur dan berhubungan secara langsung dengan masyarakat. Skripsi ini difokuskan untuk mencari pengaruh Program Kuliah Kerja Nyata dengan keterampilan komunikasi sosial mahasiswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yakni metode kombinasi (mix method) dengan model urutan pembuktian (Sequential Explanatory). Melalui metode kuantitatif diketahui ada tidaknya pengaruh serta tingkat pengaruh Program Kuliah Kerja Nyata terhadap keterampilan komunikasi sosial mahasiswa, kemudian melalui metode kualitatif akan difokuskan untuk meneliti bagaimana bentuk pengaruh Program KKN terhadap keterampilan komunikasi yang dimiliki mahasiswa saat melaksanakan KKN.

Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh antara Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) terhadap keterampilan komunikasi sosial mahasiswa UIN Sunan Ampel Surabaya. Hal tersebut terlihat dari hasil uji regresi linier sederhana yang menunjukkan angka 0,000 Nilai ini < 0,05. Kemudian melalui pengujian sumbangan efektif variabel diketahui bahwa besarnya pengaruh Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) terhadap keterampilan komunikasi sosial mahasiswa UIN Sunan Ampel Surabaya 36,3%. Sedangkan Melalui uji korelasi product moment,

pearson correlation diketahui ada korelasi positif 0,602. Artinya bahwa korelasi antara Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) terhadap keterampilan komunikasi sosial mahasiswa UIN Sunan Ampel Surabaya dalam kategori “Kuat”.

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi adanya keterampilan komunikasi sosial ketika mahasiswa melaksanakan KKN diantaranya adalah pemahaman komunikasi saat pembekalan KKN, hubungan baik dengan warga, proses adaptasi dan pendekatan, Proses mengorganisir warga untuk berpartisipasi dalam pelaksanaan program KKN, serta pengalaman dan keterampilan komunikasi yang dimiliki sebelumnya. Beberapa bentuk pengaruh Program KKN terhadap keterampilan komunikasi sosial yang dimiliki mahasiswa saat KKN yakni keberanian bicara di depan masyarakat, keberanian dan etika berpendapat, penyesuaian penggunaan bahasa, kemampuan dan etika berdiskusi, serta membudayakan sikap ramah. Sesuai dengan asumsi teori akomodasi, mahasiswa ketika melaksanakan KKN melakukan penyesuaian ketika berkomunikasi lawan bicara, baik dari segi bahasa maupun perilaku yang ditunjukkan ketika sedang berkomunikasi. Selain itu mereka juga menentukan posisi interaksi ketika berhadapan dengan masyarakat, sesuai dengan teori adaptasi interaksi dimana ketika berkomunikasi mereka mempertimbangkan Requipments (kebutuhan),


(7)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

ix

ABSTRACT

Ika Mauli Diyawati, B76213068, 2017 The Influence of Community

Development Program (CDP) on Social

Communication Skills of UINSA Students (Study on Students of CDP Participants Phase II UINSA in 2016)

Keywords : Community Development Program, Communication Skills, Social Communication

One of the obligations of college students when they are studying at universities is to implement the Community Development Program (CDP), where students are required to dissolve and get in touch with the community. In this thesis is focused on finding the influence of Community Development Program with students' social communication skill. The method used in this research is the combination method (mix method) with the sequence of proof model (Sequential Explanatory). Through the quantitative method, it is known that there is influence and the level of influence of the Community Development Program on the social communication skill of the students, then through qualitative method will be focused to research how the shape of the influence of Community Development Program (CDP) to the communication skill which are owned the students when implementing the CDP.

The result of the research shows that there is influence between the Community Development Program (CDP) toward the social communication skill of UIN Sunan Ampel Surabaya students. This is evident from the results of a simple linear regression test that shows the number 0,000 This value <0.05. Then through effective variable donation test, it is known that the influence of Community Development Program (CDP) toward social communication skill of UIN Sunan Ampel Surabaya students is 36,3%. While through product moment correlation test, pearson correlation is known there is positive correlation 0,602. This means that the correlation between the Community Development Program (CDP) on social communication skills of UIN Sunan Ampel Surabaya students in the category of "Strong".

There are several factors that influence the existence of social communication skill when students implementing the CDP such as communication understanding during debriefing of CDP, good relation with the citizen, adaptation and approach process, process of organizing community to participate in the implementation program of CDP, and previous experience and skill of communication. Some shape of influence of Community Development Program on social communication skills owned by students during CDP are courage to speak in public, courage and ethics to opinion, adjustment of language use, ability and ethics to discuss, and cultivate friendly attitude. In accordance with the assumption of the theory of accommodation, students when implementing CDP make adjustments when communicating to the other person, both in terms of language and behavior shown while communicating. In addition they also determine the position of interaction when dealing with the community, in accordance with the theory of adaptation interaction where when communicating they consider about Requipments (needs), Expectation (hope) and Desire.


(8)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

ix

DAFTAR ISI

JUDUL PENELITIAN ... i

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iii

PENGESAHAN TIM PENGUJI ... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... v

KATA PENGANTAR ... vi

ABSTRAK ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR BAGAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B Rumusan Masalah. ... 10

C. Tujuan Penelitian ... 10

D. Manfaat Penelitian ... 11

E. Kajian Hasil Penelitian Terdahulu ... 12

F. Definisi Operasional ... 16

G. Kerangka Pikir Penelitian ... 20


(9)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

x

I. Metode Penelitian ... 24

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian ... 24

2. Subyek, Obyek, dan Lokasi Penelitian ... 25

3. Teknik Sampling (Populasi dan Sampel) ... 26

4. Variabel dan Indikator Penelitian ... 28

5. Teknik Pengumpulan Data ... 30

6. Teknik Analisis Data dan Pengolahan Data ... 35

7. Sistematika Pembahasan ... 40

BAB II KAJIAN TEORI ... 42

A. Kajian Pustaka ... 42

1. Perilaku dan Kebutuhan Individu Dalam Masyarakat ... 42

a. Individu ... 42

b. Masyarakat ... 44

c. Individu Dalam Masyarakat ... 46

2. Keterampilan Komunikasi ... 48

a. Definisi Keterampilan Komunikasi ... 48

b. Aspek Keterampilan Komunikasi ... 49

3. Komunikasi Sosial ... 50

a. Definisi Komunikasi Sosial ... 50

b. Fungsi Komunikasi Sosial ... 52

c. Komunikasi Sebagai Proses Sosial ... 54

4. Komunikasi Verbal dan Non Verbal ... 56

a. Komunikasi Verbal ... 56

b. Komunikasi Non Verbal ... 59

5. Program KKN UIN Sunan Ampel Surabaya ... 64

a. Program Kuliah Kerja Nyata Secara Umum ... 64

b. Pengembangan Masyarakat ... 66


(10)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

xi

B. Kajian Teori ... 73

1. Teori Akomodasi Teori Akomodasi (Accommodation Theory) ... 73

2. Teori Adaptasi Interaksi ... 75

BAB III HASIL PENELITIAN... 76

A. Deskripsi Subjek, Objek & Lokasi Penelitian ... 76

1. Subjek Penelitian ... 76

2. Objek Penelitian ... 86

3. Lokasi Penelitian ... 87

B. Deskripsi Data Penelitian ... 87

1. Data Kuantitatif ... 87

2. Data Kualitatif ... 97

BAB IV ANALISIS DATA ... 142

A. Pengujian Hipotesis ... 142

1. Uji Normalitas ... 142

2. Uji Validitas dan Reliabilitas ... 143

3. Uji .Regresi Linier Sederhana ... 148

4. Uji Korelasi Product Moment... 151

B. Analisis Hasil Penelitian ... 153

1. Analisis Data Kuantitatif ... 153

2. Analisis Data Kualitatif ... 155

2. Konfirmasi Temuan Dengan Teori ... 162

BAB V PENUTUP ... 168

A. Simpulan ... 168

B. Rekomendasi ... 169

DAFTAR PUSTAKA ... xiv

BIODATA PENULIS ... xviii


(11)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.2 Blue Print Skala Keterampilan Komunikasi Sosial ... 30

Table 3.1 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 79

Tabel 3.2 Responden Berdasarkan Program Studi (Prodi) ... 80

Table 3.3 Responden Berdasarkan Lokasi KKN ... 81

Table 3.4 Data Responden Lanjutan ... 83

Tabel 3.5.1 Penguasaan Materi ... 87

Tabel 3.5.2 Proses Pelaksanaan KKN ... 88

Tabel 3.5.3 Capaian KKN ... 89

Tabel 3.5.4 Kemampuan Berbicara ... 90

Tabel 3.5.5 Keberanian Berpendapat ... 90

Tabel 3.5.6 Kemampuan Berbahasa... 91

Tabel 3.5.7 Gaya Bicara ... 92

Tabel 3.5.8 Kemampuan Berdiskusi ... 93

Tabel 3.5.9 Kontak Mata ... 94

Tabel 3.5.10 Ekspresi Wajah (Ramah) ... 94

Tabel 3.5.11 Gerak Tubuh ... 95

Tabel 3.5.12 Rekapitulasi Jawaban Responden ... 96

Tabel 3.6.1 Data Display Faktor Pendukung Adanya Keterampilan Komunikasi Sosial Mahasiswa ... 111

Tabel 3.6.2 Data DisplayBentuk Keterampilan Komunikasi Sosial Mahasiswa ... 137

Tabel 4.1 Hasil Uji Normalitas ... 143

Tabel 4.2 Hasil Pengujian Validitas Angket Variabel X ... 144

Tabel 4.3 Hasil Pengujian Validitas Angket Variabel Y ... 145

Tabel 4.4 Hasil Uji Reliabilitas Angket Variabel X ... 147

Tabel 4.5 Hasil Uji Reliabilitas Angket Variabel Y ... 147

Tabel 4.6 Hasil Uji Regresi Linier Sederhana ... 149

Tabel 4.7 Hasil Uji Sumbangan Efektif Variabel ... 149

Tabel 4.8 Untuk Mengetahui Keberpengaruhan Variabel dan Koefisien Regresi ... 150

Tabel 4.9 Hasil Uji Korelasi Product Moment... 152


(12)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

xiii

DAFTAR BAGAN


(13)

1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan memiliki peranan penting dalam pembentukan generasi muda penerus bangsa. Melalui pendidikan manusia mempelajari proses pendewasaan dan pemandirian secara sistematis, agar dapat menjadi penerus bangsa yang berkarakter, memiliki kemampuan serta siap menjalani kehidupan secara bertanggung jawab. Menjalani kehidupan secara bertanggung jawab berarti berani mengambil keputusan yang bijaksana sekaligus berani menanggung segala konsekuensi yang ditimbulkannya. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional pada pasal 20 ayat 2 menyatakan bahwa: “Perguruan

tinggi berkewajiban menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan

pengabdian masyarakat”.1

Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu wujud pengabdian mahasiswa kepada masyarakat. Program ini menjadi tanggungjawab Perguruan Tinggi yang tercantum dalam “Tri Dharma Perguruan Tinggi” yang terdiri dari Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian, dan Pengabdian Masyarakat. Melalui pendidikan dan pengajaran, mahasiswa memperoleh pemahaman mengenai konsep-konsep maupun teori-teori yang sesuai dengan bidang studi yang sedang ditekuni. Konsep dan teori yang

1

Amelia Perdana, Holilulloh, Yunisca Nurmalisa, Jurnal Pendidikan, Pengaruh Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Terhadap Keterampilan Sosial Mahasiswa Program Studi PPKN Universitas Lampung, 2013, hlm. 4.


(14)

diperoleh kemudian diuji maupun dikembangkan melalui penelitian sebagai sumbangsih dalam ilmu pengetahuan. Hasil atau temuan yang diperoleh dari penelitian tersebut kemudian diaplikasikan dalam bentuk pemberdayaan masyarakat yang menjadi ujung tombak dari sebuah pengabdian masyarakat.2

Penyelenggaraan Kuliah Kerja Nyata diharapkan dapat menjangkau tiga sasaran utama. Pertama, sebagai wahana pembelajaran bagi para mahasiswa (peserta KKN) untuk mengaplikasikan berbagai teori yang diperolehnya selama dalam perkuliahan, sesuai dengan disiplin ilmunya masing-masing.

Kedua, Kuliah Kerja Nyata dapat memberikan nilai tambah dalam rangka meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat. Ketiga, Kuliah Kerja Nyata merupakan media untuk membangun kemitraan antara lembaga perguruan tinggi yang bersangkutan dengan masyarakat, termasuk di dalamnya sebagai upaya untuk membangun citra sekaligus dapat dijadikan sebagai ajang promosi perguruan tinggi yang bersangkutan.3

Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah suatu bentuk pendidikan dengan cara memberikan pengalaman empiris kepada mahasiswa untuk hidup ditengah-tengah masyarakat di luar kampus, dan secara langsung mengajarkan kepada mahasiswa cara mengidentifikasi masalah-masalah sosial yang terjadi di masyarakat. Kuliah Kerja Nyata akan menunjukan keterkaitan langsung antara dunia pendidikan dan upaya perwujudan kesejahteraan masyarakat. Mahasiswa akan menguji sekaligus

2

L2PM UINSA, Panduan Penyelenggaraan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Transformatif Dengan Metodologi Participatory Action Research (PAR). (Surabaya : CV Raziev Jaya, 2016), hlm. 6.

3


(15)

mengaplikasikan hasil dari proses belajarnya selama 6 semester pada masyarakat dengan kondisi yang berbeda-beda di tiap daerah.

Secara umum program KKN di setiap Perguruan Tinggi ditujukan sebagai upaya perwujudan kesejahteraan masyarakat, namun tiap Perguruan Tinggi memiliki fokus tersendiri dalam mencapai tujuan tersebut yang disesuaikan dengan jenis, kualitas maupun kapasitas yang dimiliki oleh mahasiswa serta visi misi masing-masing Perguruan Tinggi.

KKN UIN Sunan Ampel Surabaya memiliki misi yakni “Memberdayakan masyarakat ke arah transformasi sosial keagamaan yang menumbuhkan kehidupan masyarakat kritis yang berkeadilan, mandiri, dan

emansipatoris”. Sedangkan tujuan secara umum KKN UIN Sunan Ampel

Surabaya yakni “Meningkatkan kualitas peran UIN Sunan Ampel Surabaya

dalam memberdayakan dan mengembangkan masyarakat melalui pendampingan dalam rangka mewujudkan masyarakat transformatif menuju kehidupan masyarakat kritis yang agamis, berkeadilan, mandiri dan

demokratis”.4

Pihak Lembagan Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) UIN Sunan Ampel Surabaya tahun 2016 memutuskan untuk menyelenggarakan KKN gelombang II yakni pada bulan juli hingga agustus 2016. Penyelenggaraan gelombang II ini merupakan perdana di tahun 2016 karena biasanya KKN hanya dilakukan setahun sekali tepatnya pada bulan Januari. Karena adanya kebijakan baru terkait penyelenggaraan KKN, namun sayangnya untuk gelombang II ini hanya dapat diikuti oleh 4 fakultas yakni

4


(16)

Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Fakultas Psikologi dan Kesehatan, Fakultas Adab dan Humaniora, dan Fakultas Ushuludin dan Filsafat. Hal ini dikarenakan adanya kebijakan program PPL/Magang dari fakultas lainnya yang didahulukan dan tidak bisa menunggu seusai KKN. Berdasarkan informasi yang disampaikan pihak LP2M UINSA melalui website resminya menyatakan bahwa total peserta KKN Tahun 2016 yakni 1015 mahasiswa yang tersebar di 2 kabupaten yakni Kabupaten Madiun yang terdiri dari 6 Kecamatan 46 Desa, dan Kabupaten Magetan yang terdiri dari 3 Kecamatan 20 Desa.5

Program Kuliah Kerja Nyata ini diharapkan mampu memenuhi beberapa kriteria hingga dikatakan dikatakan efektif, seperti memenuhi aspek pemahaman, adanya perubahan sikap dan perilaku, serta meningkatnya keterampilan mahasiswa yang dimiliki yang telah tercantum dalam Buku Panduan KKN UINSA. Salah satu keterampilan yang harus dimiliki oleh mahasiswa ketika melaksanakan program KKN yakni mampu menerapkan atau membangun komunikasi sosial.

Dalam kehidupannya manusia tidak lepas dari komunikasi. Setiap orang yang hidup dalam masyarakat, disadari atau tidak melakukan rutinitas sehari-hari sejak bangun tidur hingga kembali tidak secara kodrati senantiasa

5

Daftar Peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) UIN Sunan Ampel Surabaya Tahun 2016 Gelombang II diakses melalui uinsby.ac.id pada juli 2016 pukul 19.00 WIB.


(17)

terlibat dalam komunikasi. Terjadinya komunikasi merupakan konsekuensi dari hubungan sosial (sosial relations).6

Secara terminologis definisi komunikasi berasal dari bahasa Latin yakni

communico yang artinya membagi, dan communis yang berarti membangun kebersamaan antara dua orang atau lebih.7 Maka komunikasi dapat diartikan sebagai proses penyampaian suatu pernyataan/pesan/gagasan/ide oleh seseorang kepada orang lain. Berdasarkan pengertian tersebut diketahui bahwa komunikasi melibatkan sejumlah orang dalam menyampaikan pesan. Pihak yang terlibat atau menjadi subjek/pelaku dalam komunikasi adalah manusia. Komunikasi manusia (human communication) sebagai singkatan dari komunikasi antarmanusia disebut juga dengan komunikasi sosial atau komunikasi kemasyarakatan, karena hanya pada manusia-manusia yang bermasyarakat terjadinya komunikasi.8 Masyarakat terbentuk paling sedikit terdiri dari dua orang yang saling berhubungan dengan komunikasi sebagai penjalinnya.

Mengingat peran komunikasi yang vital dalam kehidupan manusia, maka bukan hal yang asing jika mengaitkan keterampilan komunikasi dalam melaksanakan pengabdian masyarakat. Komunikasi ada dan diperlukan di setiap elemen kehidupan manusia. Melalui komunikasi manusia terbantu untuk beradaptasi di sebuah lingkungan dan mampu menyatu dengan masyarakat di sekitarnya.

6

Onong Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi , (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2004), hlm. 3.

7

Hafied Cangara, Komunikasi Politik,. (Jakarta : Rajawali Pers, 2011), hlm. 13.

8


(18)

Menurut Gunawan, kegiatan KKN pada dasarnya merupakan kegiatan interaksi sosial yang melibatkan berbagai pihak. Dalam kegiatan KKN, kita akan menjumpai berbagai bentuk interaksi sosial, yang secara garis besarnya dapat diklasifikasikan ke dalam tiga pola atau bentuk interaksi sosial, yaitu : (1) interaksi antar orang perorangan; (2) interaksi antara orang dan kelompoknya, dan sebaliknya; dan (3) Interaksi antar kelompok.9 Dalam interaksi pastinya terjadi komunikasi. Maka dalam melaksanakan Kuliah Kerja Nyata keterampilan komunikasi sosial sangat dibutuhkan ketika berhadapan dengan masyarakat. Karena komunikasi ini dilakukan bersama masyarakat yang notabennya lebih dari satu orang dan bermukim di satu wilayah atau daerah yang sama. Tiap masyarakat dari suatu daerah memiliki karakteristik yang berbeda dengan masyarakat daerah lainnya, maka diperlukan strategi yang berbeda pula dalam berkomunikasi.

Kampus merupakan tempat dimana mahasiswa belajar mengenai tata negara, perpolitikan, serta kehidupan bermasyarakat yang menjadi bekal mahasiswa untuk mengahadapi kehidupan nyata di luar sana kelak. Secara sederhana, program KKN menjadi praktik riil mahasiswa dalam mengaplikasikan apa yang telah dipelajari di bangku perkuliahan. Salah satunya ketika menghadapi masyarakat, kemampuan beradaptasi dan menyatu dengan masyarakat. Mengingat peran yang diemban mahasiswa sebagai kaum intelektual yakni sebagai agen kontrol sosial dan agen perubahan di masyarakat. Maka kemampuan komunikasi menjadi kebutuhan yang sangat diperlukan dan menjadi keharusan untuk diterapkan dengan sebaik-baiknya.

9


(19)

Terampil berkomunikasi tidak hanya berguna untuk menjalin hubungan ataupun bergabung dalam suatu kelompok masyarakat, tetapi juga untuk mempengaruhi masyarakat, mengubah pola pikir serta perilaku masyarakat tersebut sesuai tujuan KKN. Sehingga nantinya dapat terbentuk pola pikir masyarakat yang kritis, mandiri serta mampu melakukan perubahaan sosial sesuai keadaan lingkungan yang dihadapi.

Namun, fakta di lapangan menunjukkan bahwa pelaksanaan program KKN tidak semudah yang dibayangkan. Ketika mahasiswa terjun ke lapangan tempat pengabdian seringkali terjadi hambatan, utamanya hambatan dalam komunikasi. Menurut Onong Uchjana Effendy, beberapa hambatan dalam komunikasi antara lain : hambatan sosio-antro-psikologis, hambatan semantis, hambatan mekanis, dan hambatan ekologis.10 Beberapa mahasiswa yang telah melaksanakan KKN menyatakan bahwa salah satu hambatan terbesar ketika berhadapan dengan masyarakat adalah hambatan semantis, yakni hambatan yang berkaitan dengan penggunaan bahasa dalam berkomunikasi. Misalnya bahasa yang berbeda, penggunaan kata yang sama namun berbeda artinya, penggunaan bahasa verbal yang dapat menyebabkan salah pengertian. Perbedaan bahasa dan budaya mempengaruhi kelancaran komunikasi dan tersampai tidaknya pesan.

Indonesia merupakan Negara yang kaya akan budaya. Satu daerah memiliki ragam budaya yang berbeda. Bahkan dalam satu daerah terkadang penggunaan bahasanya pun berbeda. Oleh karena itu bagi mahasiswa

10


(20)

pelaksana KKN seharusnya memiliki bekal yang matang dalam penggunaan bahasa dan mampu berkomunikasi dengan baik sebelum terjun ke lapangan menuju desa tempat pengabdian.

Namun fakta lain menunjukkan bahwa tidak semua mahasiswa memiliki kemampuan komunikasi yang baik. Apalagi mahasiswa di UINSA datang dari berbagai daerah yang tersebar di Indonesia juga mancanegara yang memiliki berbagai latar belakang budaya yang berbeda. Perbedaan bukanlah hal yang perlu dipandang negatif, justru karena adanya perbedaan itu dapat menciptakan keberagaman yang menarik serta memperluas wawasan. Misalnya antarmahasiswa yang berbeda latar belakang budayanya dapat bertukar informasi atau saling belajar mengenai budaya masing-masing. Sedangkan beberapa karakter mahasiswa secara umum misalnya tertutup, ceria, pemurung, pendiam, cerewet dan lain sebagainya. Latar belakang budaya serta karakter yang dimiliki seorang mahasiswa akan mempengaruhi bagaimana cara ia berkomunikasi pada sesamanya. Terlebih ketika diharuskan beradaptasi dengan suatu kelompok masyarakat dengan budaya dan latar belakang yang berbeda, maka dalam rangka menjalin hubungan dengan masyarakat dibutuhkan pemahaman melalui kemampuan komunikasi yang baik.

Sebagaimana diuraikan sebelumnya bahwa KKN merupakan sarana pengaplikasikan ilmu yang telah dipelajari mahasiswa di kampus. Selain itu KKN juga menjadi wahana pembelajaran bagi mahasiswa. Dalam pelaksanaannya mahasiswa belajar mengenal dan lebih dekat dengan masyarakat melakukan interaksi. Dalam menjalankan tugasnya saat KKN,


(21)

mahasiswa belajar untuk berinteraksi dengan masyarakat di lingkungan KKN, memahami realitas masyarakat dan dituntut peka terhadap situasi yang terjadi sehingga dapat mencetuskan program yang memang benar-benar dibutuhkan oleh masyarakat. Berbagai pengalaman yang dimiliki mahasiswa ketika KKN menjadi bekal bagi mahasiswa untuk menghadapi masyarakat lingkungannya kelak.

Maka dapat diketahui bahwa dalam menjalankan kehidupan bermasyarakat, memiliki keterampilan komunikasi sosial merupakan hal yang penting. Tidak pandang bulu, siapa dari mana dan bagaimana karakteristik mahasiswa yang melaksanakan KKN, secara keseluruhan harus memahami dan mampu mempraktikkan komunikasi sosial dalam rangka melakukan pendekatan dengan masyarakat di lokasi KKN.

Keterampilan komunikasi sosial secara teori dapat dipelajari melalui bangku perkuliahan dan perlu banyak latihan untuk mempraktikkannya. Begitu pula mahasiswa yang akan melaksanakan KKN juga diberikan materi komunikasi sosial dalam tahap Pembekalan Pra-KKN sebelum pemberangkatan ke Desa tujuan KKN. Selain itu mereka juga mempraktikkannya ketika berada di wilayah tersebut. Berdasarkan uraian

diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian berjudul “Pengaruh

Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Terhadap Keterampilan Komunikasi Sosial Mahasiswa UINSA (Studi Pada Mahasiswa Peserta KKN Gelombang


(22)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka peneliti memiliki rumusan masalah sebagai berikut :

1. Adakah Pengaruh Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Terhadap Keterampilan Komunikasi Sosial Mahasiswa Peserta KKN Gelombang II UINSA Tahun 2016 ?

2. Jika ada, seberapa besar tingkat Pengaruh Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Terhadap Keterampilan Komunikasi Sosial Mahasiswa Peserta KKN Gelombang II UINSA Tahun 2016 ?

3. Bagaimana Bentuk Pengaruh Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Terhadap Keterampilan Komunikasi Sosial Mahasiswa Peserta KKN Gelombang II UINSA Tahun 2016 ?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan di atas, maka tujuan dalam penelitian ini antara lain :

1. Untuk mengetahui Pengaruh Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Terhadap Keterampilan Komunikasi Sosial Mahasiswa Peserta KKN Gelombang II UINSA Tahun 2016.

2. Untuk mengetahui Tingkat Pengaruh Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Terhadap Keterampilan Komunikasi Sosial Mahasiswa Peserta KKN Gelombang II UINSA Tahun 2016.

3. Untuk mengetahui Bentuk Pengaruh Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Terhadap Keterampilan Komunikasi Sosial Mahasiswa Peserta KKN Gelombang II UINSA Tahun 2016.


(23)

D. Manfaat Penelitian

1. Secara Teoritis

Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pikiran dalam bidang studi komunikasi sosial, khususnya dalam metode praktik keterampilan komunikasi sosial.

2. Secara Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dari berbagai pihak, seperti.

a. Peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan bagi peneliti terkait pelaksanaan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) serta praktik komunikasi sosial di masyarakat. Selain itu juga hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan acuan untuk penelitian selanjutnya.

b. Mahasiswa

Penelitian ini juga diharapkan dapat dipergunakan sebagai bahan referensi bagi mahasiswa Ilmu Komunikasi khususnya dan mahasiswa secara umum yang akan melakukan program pengabdian masyarakat seperti program Kuliah Kerja Nyata (KKN) agar memahami pentingnya komunikasi dan mampu melaksanakan praktik komunikasi sosial di masyarakat. Menjadikan KKN sebagai wahana pembelajaran dalam terampil berkomunikasi sosial.


(24)

c. Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M)

Dengan adanya penelitian ini diharapkan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) mampu menjadi bahan evaluasi dalam menyelenggarakan program Kuliah Kerja Nyata. Menjadikan KKN sebagai media pembelajaran mahasiswa dan menjadi bekal bagi mahasiswa untuk menghadapi kehidupan bermasyarakat nantinya.

E. Kajian Hasil Penelitian Terdahulu

Dalam penelitian yang berjudul “Pengaruh Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Terhadap Keterampilan Komunikasi Sosial Mahasiswa UINSA (Studi Kasus Mahasiswa Peserta KKN Gelombang II UINSA Tahun 2016)“ peneliti terinspirasi skripsi-skripsi dan jurnal terdahulu antara lain :

Pertama, penelitian oleh Amelia Perdana, Holilulloh, Yunisca Nurmalisa, dalam bentuk Jurnal Pendidikan menggunakan metode

Deskriptif-Kuantitatif yang berjudul “Pengaruh Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN)

Terhadap Keterampilan Sosial Mahasiswa Program Studi Ppkn Universitas Lampung Tahun 2013”. Penelitian ini dilakukan pada tahun 2013. Temuan dalam penelitian ini ada dua yakni (1) Hasil pengujian yang dilakukan diketahui pengaruh yang sangat signifikan antara pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata terhadap keterampilan sosial mahasiswa Program Studi PPKn Universitas Lampung Tahun 2013, dari hasil pengujian tersebut dapat diketahui bahwa tingginya interaksi yang berlangsung selama Kuliah Kerja Nyata berlangsung menyebabkan keterampilan sosial mahasiswa. Selain itu, hubungan yang terjalin selama KKN berjalan dengan baik dan juga adanya timbal balik dari masyarakat setempat. (2) Keterampilan sosial (variabel y)


(25)

mahasiswa Program Studi PPKn Universitas Lampung Tahun 2013 menyatakan kategori cukup terampil. Hal ini dapat dilihat dari keberaniaan beberapa mahasiswa dalam berbicara atau mengemukakan pendapatnya didepan orang banyak. Persamaan dengan penelitian ini yakni objek penelitian yang hampir sama mengenai program Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan metode penelitian yang digunakan deskriptif-kuantitatif. Sedangkan perbedaannya yakni dari variabel yang dipengaruhi yakni mengenai keterampilan sosial secara umum sedangkan penelitian yang sedang dilakukan ini lebih spesifik yakni mengenai keterampilan komunikasi sosial.

Kedua, penelitian oleh Hani Septianasari dalam bentuk skripsi dan menggunakan metode kualitatif dengan judul “Efektivitas Program PPL-KKN Integratif Dalam Peningkatan Kemampuan Mengajar Pada Mahasiswa Jurusan Pai Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan Uin Sunan Kalijaga

Tahun 2014”. Penelitian ini dilakukan pada tahun 2015 dan menghasilkan beberapa temuan diantaranya (1) Program PPL-KKN Intergratif yang dalam penelitian ini difokuskan dalam kegiatan praktek pembelajaran dinilai mampu memberikan kesempatan mahasiswa mengembangkan ilmu dan menerapkan praktek keilmuan secara langsung seperti kemampuan melaksanakan perencanaan dan praktek pembelajaran dengan baik yang dibtunjukkan melalui dokumentasi data, penilaian guru pembimbing, RPP dan wawancara kepada pihak terkait. (2) Efektifitas program PPL-KKN Integratif terhadap kemampuan belajar mahasiswa dilihat dari 4 sisi, (1) sisi context yakni dari visi, misi dan tujuan PPL-KKN Integratif yang didukung keadaan masyarakat sekolah/madrasah dengan skor 47 dari 60 skor maksimal, (2) sisi input yakni


(26)

dilihat dari kualifikasi dosen pembimbing, keadaan peserta didik, sarpras, RPP, bahan ajar dan silabus, buku pedoman, petujuk teknis, kebijakan jumlah praktek mengajar dengan skor 42 dari 45, (3) sisi proses dilihat dari pelaksanaan program yang sesuai jadwal dengan skor 19 dari 20, (4) sisi

product dilihat dari output (data penilaian praktik mahasiswa) dan out come

(pelaksanaan keterampilan mengajar) dengan skor 34 dari 35. (3) Adanya beberapa kendala seperti keadaan peserta didik, personel kelompok PPL-KKN yang cukup banyak, hubungan antarkelompok, kurangnya persiapan mahasiswa ketika akan mengajar dan lain sebagainya. Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan peneliti adalah objek yang diuji berkaitan dengan pelaksanaan program KKN. Sedangkan perbedaannya yakni dari fokus yang diujikan, subjek dan metode penelitian. Jika Hani Septiansari menekankan pada efektifitas program KKN terhadap kemampuan mengajar mahasiswa dan menggunakan metode kualitatif. Sedangkan di penelitian ini fokusnya terkait pengaruh program KKN terhadap keterampilan komunikasi sosial dan menggunakan metode kuantitatif.

Ketiga, penelitian oleh Yunita Widyaning Astiti yang merupakan skripsi dan menggunakan metode penelitian kuantitatif. Penelitian ini berjudul “Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan Terhadap Motivasi Berwirausaha Dan Keterampilan Berwirausaha Mahasiswa Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta“, dilakukan pada tahun 2014. Hasil penelitian antara lain (1) pendidikan kewirausahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi berwirausaha ditunjukkan oleh nilai Fhitung 4,619 dengan nilai signifikansi 0,035 dan R2 0,053. (2) Pendidikan


(27)

kewirausahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keterampilan berwirausaha dengan ditunjukkan oleh nilai FHitung 13,124 dengan nilai signifikansi 0,001 dan R2 0,137. Penelitian ini memiliki persamaan dengan penelitian yang sedang diteliti yakni tema yang diangkat yakni mengenai suatu program yang mempengaruhi keterampilan dan metode yang digunakan yakni kuantitatif. Perbedaannya yakni dari objek dan subjek penelitian. Dalam penelitian Yunita Widyaning Astiti ini objeknya yakni mengenai pendidikan kewirausahaan yang mempengaruhi motivasi dan keterampilan berwirausaha, sedangkan dalam penelitian ini yakni mengenai program KKN yang mempengaruhi keterampilan komunikasi sosial.

Keempat, Jurnal karya Zulchaidir yang berjudul “Studi Tentang Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata Angkatan XXXIX Tahun 2013 Oleh Lembaga Pengabdian Pada Masyarakat Universitas Mulawarman Samarinda” yang dianalisis menggunakan metode deskriptif kualitatif ini dilakukan pada tahun 2014. Berdasarkan penelitian yang dilakukan diketahui bahwa Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata Angkatan XXXIX Tahun 2013 masih belum maksimal terutama kepada proses Anggaran Kegiatan Kuliah Kerja Nyata, Partisipasi Masyarakat, Respond Pemerintah Kabupaten/Kota, dan waktu pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata yang menjadi kendala di dalam menjalankan program Kuliah Kerja Nyata khususnya angkatan XXXIX Tahun 2013. Persamaan yang dimiliki penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan peneliti adalah objek yang diteliti yakni mengenai pelaksanaan program Kuliah Kerja Nyata (KKN). Sedangkan perbedaannya yakni dari subjek yang digunakan jika dalam penelitian milik Zulchaidir ini


(28)

menggunakan subjek LPPM sebagai penyelenggara KKN sedangkan penelitian ini menggunak subjek peserta pelaksana KKN.

F. Definisi Operasional

Untuk menghindari adanya kekeliruan dan kesalahpahaman dari suatu penelitian, maka diperlukan suatu konsep yang memberikan batasan atau ruang lingkupnya. Berikut ini definisi kosep dalam penelitian ini, antara lain : 1. Pengaruh

Pengaruh dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai “daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang atau benda) yang ikut

membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang.”11

Sedangkan menurut Surakhmad, pengaruh merupakan suatu kekuatan yang dimunculkan dengan sengaja dari seseorang atau dari suatu benda sehingga dapat memunculkan suatu perubahan reaksi terhadap segala sesuatu yang ada di sekeliling yang berpengaruh.

Berdasarkan beberapa pengertian diatas, maka yang dimaksud

“pengaruh” dalam penelitian merupakan dampak atau adanya reaksi

perubahan yang ditimbulkan oleh penyelenggaraan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) terhadap keterampilan komunikasi sosial mahasiswa pasca KKN.

2. Program Kuliah Kerja Nyata (KKN)

Kuliah Kerja Nyata merupakan satu bentuk pendidikan dengan cara memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk hidup ditengah-tengah masyarakat di luar Kampus, dan secara langsung mengidentifikasi

11

Pengertian pengaruh diakses melalui kbbi.web.id/pengaruh pada tanggal 16 November 2016 pukul 22.15 wib.


(29)

serta menangani masalah-masalah pembangunan yang dihadapi.12 Kuliah Kerja Nyata dilaksanakan oleh perguruan tinggi dalam upaya meningkatkan isi dan bobot pendidikan bagi mahasiswa, dan untuk mendapatkan nilai tambah yang lebih besar pada pendidikan tinggi. Pada pelaksanaan di lapangan, Lembaga Pemberdayaan Pada Masyarakat berkejasama dengan Pemerintah Daerah, Kuliah Kerja Nyata dilaksanakan dalam masyarakat di luar kampus dengan maksud meningkatkan relevansi pendidikan tinggi dengan perkembangan dan kebutuhan masyarakat akan ilmu pengetahuan, teknologi, serta seni untuk melaksanakan pembangunan yang makin meningkat serta meningkatkan persepsi mahasiswa tentang relevansi antara materi kurikulum yang mereka pelajari di kampus dengan realita pembangunan dalam masyarakat.

Sedangkan menurut Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) UIN Sunan Ampel Surabaya menyatakan bahwa Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan suatu bagian dharma pengabdian kepada masyarakat yang merupakan bagian dari tiga tanggungjawab Perguruan Tinggi yang dikenal dengan “Tri Dharma Perguruan Tinggi” yang terdiri dari Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian, dan Pengabdian Masyarakat. Melalui pendidikan dan pengajaran, diperoleh pemahaman mengenai konsep-konsep, teori-teori yang relevan, melalui penelitian akanditemukan pengembangan konsep-konsep dan teori-teori sebagai sebagai bagian dari kontribusi terhadap ilmu pengetahuan, dan pengembangan teori tersebut

12

Zulchaidir, Jurnal ; Studi Tentang Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata Angkatan XXXIX Tahun 2013 Oleh Lembaga Pengabdian Pada Masyarakat Universitas Mulawarman Samarinda, ,


(30)

kemudian diaplikasikan dalam bentuk pemberdayaan masyarakat yang merupakan inti pengabdian masyarakat.13

Berdasarkan beberapa definisi diatas, maka disimpulkan bahwa dalam penelitian ini yang dimaksud program Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah suatu program pendidikan dari kampus yang merupakan wujud pengabdian mahasiswa kepada masyarakat yang menjadi tanggungjawab Perguruan Tinggi, dimana mahasiswa belajar peka terhadap situasi sosial masyarakat dengan memahami realitas, mengidentifikasi masalah, menjalin hubungan dengan masyarakat sekitar, hingga melakukan perubahan sosial. Program KKN ini menjadi media pengaplikasian ilmu mahasiswa yang telah didapatkan di kampus sesuai dengan kompetensi yang dimiliki kepada masyarakat sesuai kebutuhan dalam upaya pembangunan guna mencapai kesejahteraan masyarakat.

3. Keterampilan Komunikasi Sosial

Keterampilan dalam KBBI diartikan sebagai kecakapan untuk menyelesaikan tugas. Menurut Dunnette, Keterampilan adalah kapasitas yang dibutuhkan untuk melaksanakan beberapa tugas yang merupakan pengembangan dari hasil training dan pengalaman yang didapat. Sedangkan menurut Nadler, Keterampilan (skill) merupakan kegiatan yang memerlukan praktek atau dapat diartikan sebagai implikasi dari aktifitas. Maka dapat disimpulkan bahwa Keterampilan merupakan kemampuan

13

L2PM UINSA, Panduan Penyelenggaraan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Transformatif Dengan Metodologi Participatory Action Research (PAR). (Surabaya : CV Raziev Jaya, 2016), hlm. 6.


(31)

atau keahlian yang dimiliki oleh seseorang dalam bidang tertentu berdasarkan pengalaman dan pelatihan yang telah didapatkan.

Sedangkan komunikasi sosial adalah suatu kegiatan komunikasi yang lebih diarahkan kepada pencapaian situasu integrasi sosial. Inti dari konsep integrasi sosial adalah menerima perbedaan antara individu satu dengan individu lain untuk dapat mencapai kesatuan dan persatuan antarpribadi, antarkelompok namun tetap mengakui perbedaan-perbedaan yang dimiliki oleh setiap unsur.14 Komunikasi sosial sekaligus menjadi proses sosialisasi untuk mencapai stabilitas sosial, tertib sosial, penerusan nilai-nilai yang lama dan baru yang diagungkan oleh suatu masyarakat. Melalui komunikasi sosial kesadaran masyarakat dipupuk, dibina dan diperluas serta dapat memecahkan beberapa masalah-masalah sosial.

Dalam penelitian ini yang dimaksudkan dengan keterampilan komunikasi sosial yakni kemampuan yang dimiliki seseorang atau sekelompok orang dalam berkomunikasi kepada masyarakat.

Berdasarkan berbagai referensi mengenai istilah diatas, maka dalam penelitian yang berjudul “Pengaruh Program Kuliah Kerja Nyata Terhadap Keterampilan Komunikasi Sosial Mahasiswa UINSA (Studi Kasus Mahasiswa Peserta KKN Gelombang II UINSA Tahun 2016)” yang dimaksudkan yakni mengetahui bentuk pengaruh program pengabdian masyarakat Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dilakukan mahasiswa UINSA terhadap kemampuan mahasiswa dalam berkomunikasi atau

14


(32)

menyampaikan pesan kepada masyarakat baik secara individu maupun kelompok di lokasi KKN.

G. Kerangka Pikir Penelitian

Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui hubungan klausal (sebab-akibat) berupa pengaruh dari program Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang diselenggarakan oleh UIN Sunan Ampel Surabaya terhadap keterampilan komunikasi yang dimiliki serta menguraikan bentuk dari pengaruh tersebut. Memiliki keterampilan komunikasi bagi mahasiswa merupakan suatu keharusan. Komunikasi sosial merupakan bidang dalam komunikasi. Komunikasi sosial secara sederhana dapat diartikan sebagai komunikasi dengan masyarakat. Dalam masyarakat terjadi komunikasi interpersonal (antarpribadi) dan komunikasi kelompok. Sebagai mahasiswa memiliki peran sebagai agen kontrol sosial dan agen perubahan, serta menjadi garda terdepan masyarakat maka selayaknya memiliki kemampuan komunikasi yang baik agar dapat beradaptasi di masyarakat serta mampu menjalin hubungan yang baik dengan masyarakat.

Penelitian ini akan dianalisis menggunakan metode kombinasi kualitatif-kuantitatif guna mendapatkan data yang lebih komprehensif, reliabel, valid dan obyektif. Dalam penelitian kuantitatif akan dilakukan uji statistik untuk mengetahui ada tidaknya serta tingkat pengaruh program KKN terhadap keterampilan komunikasi mahasiswa, kemudian dilanjutkan dengan penelitian melalui metode kualitatif untuk mengetahui bagaimana bentuk keterampilan komunikasi mahasiswa saat di lokasi KKN. Maka dalam penelitian ini dapat digambarkan kerangka pikir peneliti sebagai berikut.


(33)

Bagan 1.1

Kerangka Pikir Penelitian

---

H. Kerangka Teori dan Hipotesis 1. Kajian Teori

a. Teori Akomodasi (Accommodation Theory)

Teori akomodasi dicetuskan oleh Howard Giles. Teori ini menjelaskan bagaimana dan mengapa seseorang menyesuaikan perilaku komunikasinya ketika berkomunikasi dengan orang lain.15 Giles menyebutkan perilaku meniru ini dengan sebutan “konvergensi” atau menjadi satu (coming together), sedangkan lawannya adalah

15

Morissan. Teori Komunikasi Individu Hingga Massa., (Jakarta : Kencana Prenadamedia Group, 2014), hlm. 211.

Program Kuliah Kerja Nyata (KKN)

Keterampilan Komunikasi Sosial Mahasiswa Kerangka Kuantitatif

Kerangka Kualitatif

Bentuk Pengaruh Program KKN Terhadap Keterampilan Komunikasi


(34)

“divergensi” yang berarti terpisah atau menjauh (moving apart) yang terjadi jika pembicaraan mulai memperkuat perbedaan mereka.

West dan Turner merupakan pendukung teori akomodasi, menurut mereka teori ini memiliki beberapa asumsi yang menjadi dasar pemikiran sebagai berikut.16

1) Setiap percakapan menunjukkan adanya kesamaan dan perbedaan cara bicara dan perilaku diantara para individu.

2) Bagaimana individu memandang cara berbicara dan berperilaku lawan bicara akan menentukan bagaimana mengevaluasi percakapan.

3) Bahasa dan perilaku seseorang memberi informasi mengenai status sosial dan asal kelompoknya.

4) Derajat kepatuhan atau kepantasan dan norma memandu proses akomodasi, berbeda-beda antar indivdu.

b. Teori Adaptasi Interaksi

Teori ini merupakan kelanjutan dari teori akomodasi. Teori yang dikemukakan oleh Jude Burgoon. Ia menemukan dalam penelitiannya bahwa komunikator memiliki semacam “sinkroni

interaksi” (interactional synchrony) yaitu suatu pola bergantian yang

terkoordinasi.

Menurut Burgoon, ketika berkomunikasi dengan orang lain, seseorang memiliki ide umum mengenai apa yang akan terjadi yang

disebut “posisi interaksi” (interaction position) yakni tempat atau titik

16


(35)

awal dimana akan memulai komunikasi.17 Posisi interaksi ini ditentukan oleh oleh kombinasi tiga faktor yang disebut RED yang merupakan singkatan dari Requipments (kebutuhan), Expectation

(harapan) dan Desire (keinginan).

2. Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang kebenarannya dugaan sementara yang nantinya akan diuji dan dibuktikan kebenarannya melalui analisa data. Jadi, yang dimaksud hipotesis penelitian adalah jawaban dari permasalahan sebuah penelitian yang masih bersifat sementara, yang masih diuji secara empiris.18Dengan demikian hipotesis merupakan dng kebenarannya dapat dibuktikan setelah penelitian dilaksanakan. Sehubungan dengan rumusan masalah yang dikemukakan, maka terdapat dua hipotesis dalam penelitian ini yang perlu dibuktikan kebenarannya yaitu :

a. Hipotesis Kerja (Ha) atau disebut hipotesis alternatif yang menyatakan hubungan antara variabel X dan variabel Y. Dalam penelitian ini hipotesis kerja (Ha) adalah adanya pengaruh program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Terhadap Keterampilan Komunikasi Sosial Mahasiswa. b. Hipotesis Nihil (Ho) atau Hipotesis yang sering juga disebut hipotesis

statistik, karena biasanya dipakai dalam penelitian yang bersifat statistik yaitu diuji dengan perhitungan statistik. Hipotesis nol

17

Ibid., hlm. 120.

18


(36)

menyatakan tidak adanya hubungan antara dua variabel, atau tidak adanya pengaruh variabel X terhadap variabel Y.

Dalam penelitian ini hipotesis nihil (Ho) adalah tidak adanya pengaruh program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Terhadap Keterampilan Komunikasi Sosial Mahasiswa.

I. Metode Penelitian

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan peneliti adalah pendekatan penelitian kombinasi (kuantitatif dan kualitatif). Pendekatan penelitian kombinasi merupakan metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat prgmatisme (gabungan positivism dan pospovitisme). Salah satu pandangan Creswell, mengenai filsafat pragmatisme yakni bahwa filsafat pragmatrisme membuka pintunya adanya berbagai hasil penelitian, berbagai perbedaan dalam memandang dunia/rellitas, dan berbagai perbedaan asumsi, sehingga dapat terjadi perbedaan dalam pengumpulan datra dan analisis.

Metode penelitian ini mengkombinasikan antara metode penelitian kuantitatif dan metode kualitatif yang digunakan secara bersama-sama dalam suatu kegiatan penelitian, sehingga diperoleh data yang lebih komprehensif, valid, reliabel dan obyektif.

Metode kombinasi memiliki beberapan model. Dalam penelitian ini model yang digunakan yakni model urutan pembuktian (Sequential Explanatory) yakni metode yang memberikan bobot tinggi pada penelitian kuantitatif. Pada tahap awal dilakukan pengumpulan data dan analisis


(37)

dengan metode kuantitatif, kemudian dilanjutkan pengumpulan data dan analisis kualitatif. Pengumpulan data ke dua metode dilakukan secara terpisah, tetapi dibuat menyambung.19 Metode kuantitatif berperan untuk memperoleh data kuantitatif yang terukur yang dapat bersifat deskriptif, komparatif, dan asosiatif, sedangkan metode kualitatif berperan untuk membuktikan, memperdalam memperluas, memperlemah maupun menggugurkan data kuantitatif yang telah diperoleh di tahap awal.

Melalui metode kuantitatif akan dilakukan uji statistik antara variabel program KKN dan variabel keterampilan komunikasi sosial sehingga dalam metode ini jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah penelitian asosiatif kausal karena menganalisis hubungan sebab akibat antara variabel X (variable yang mempengaruhi) dan variabel Y (variable yang dipengaruhi). Sehingga diperoleh data mengenai ada tidaknya pengaruh dan tingkat pengaruh program KKN terhadap keterampilan komunikasi sosial mahasiswa UINSA.

Sedangkan melalui metode kualitatif akan diteliti bagaimana bentuk pengaruh program KKN terhadap keterampilan komunikasi sosial mahasiswa di lokasi KKN yang mana data tersebut diperoleh melalui wawancara mendalam kemudian data diintepretasikan dalam bentuk deskripsi.

2. Subyek, Obyek dan Lokasi Penelitian

Menurut Amirin (1986), subyek penelitian merupakan seseorang atau sesuatu yang mengenainya ingin diperoleh keterangan. Sedangkan

19


(38)

Suharsimi Arikunto membatasi subyek penelitian sebagai benda, hal atau orang tempat data untuk variable penelitian melekat, dan dipermasalahkan.20 Subyek dari penelitian ini yakni Mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) UIN Sunan Ampel Surabaya Gelombang II tahun 2016.

Objek penelitian yakni variabel atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Objek dalam penelitian ini yakni keterampilan komunikasi mahasiwa peserta KKN UIN Sunan Ampel Surabaya Gelombang II tahun 2016 yang dipengaruhi oleh program KKN.

Lokasi penelitian tergantung pada lokasi subjek yang kemungkinan berada wilayah kampus UIN Sunan Ampel Surabaya dan sekitarnya.

3. Teknik Sampling (Populasi dan Sampel)

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.21 Populasi diartikan juga sebagai keseluruhan objek atau fenomena yang diteliti. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah Mahasiswa Peserta Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gelombang II tahun 2016 yang berjumlah 1015 mahasiswa.

Sampel adalah sebagian dari keseluruhan obyek atau fenomena yang diamati. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini ini adalah

Cluster Sampling atau Area Sampling yang mempertimbangkan subyek

20

Muhammad Idrus, Metode Penelitian Ilmu Sosial ; Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif,

(Jakarta : Erlangga, 2009), hlm. 92.

21


(39)

penelitian berdasarkan wilayah. Peneliti menggunakan Rumus Slovin dalam menentukan jumlah sampel yang akan diambil.22

N

n =

1 + (N x e2 )

n = Jumlah elemen/anggota sampel N = Jumlah elemen/anggota populasi

e = Error level (tingkat kesalahan) (catatan: umumnya digunakan 1% atau 0,01, 5% atau 0,05, dan 10% atau 0,1 (catatan dapat dipilih oleh peneliti)

N

n =

1 + (N x e2 )

1015

n =

1 + (1015 x 0,12 )

n = 91,03 dibulatkan menjadi 91

Maka jumlah responden dalam penelitian ini adalah sebanyak 91 responden yang terdiri dari mahasiswa peserta KKN berdasarkan dua wilayah yakni Madiun dan Magetan yang dapat terbagi sesuai dengan perhitungan berikut ini.

n Kabupaten = N Kabupaten x n

N

22

Juliansyah Noor, Metode Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya Ilmiah, (Jakarta : Kencana Prenada Media Group, 2011), hlm 158.


(40)

Keterangan :

n Kabupaten = Anggota sampel Peserta KKN dalam satu Kabupaten N Kabupaten = Anggota Populasi Peserta KKN dalam satu Kabupaten

N = Anggota Populasi Peserta KKN

n = Anggota sampel Peserta KKN

n Kab. Madiun = 695 x 91

1015

= 62.31 dibulatkan menjadi 62

n Kab. Magetan = 320 x 91

1015

= 28,68 dibulatkan menjadi 29

Maka sampel dalam penelitian ini yakni sampel peserta KKN di lokasi Madiun 62 Mahasiswa dan Magetan 29 Mahasiswa. dengan total 91 Mahasiswa yang dilakukan secara random (acak).

4. Variabel dan Indikator Penelitian

a. Variable Independen (Variabel Bebas)

Variabel Independen (Variabel Stimulus, Variabel Predictor, Variabel Antecedent, Variabel Eksogen, Variable Bebas) adalah variabel yang tidak terikat atau yang mempengaruhi, bisa juga variabel yang menjadi sebab terjadinya variabel dependen. Dalam proses variable bebas, ditemukan bahwa variable ini menjadi sebab hadirnya atau timbulnya


(41)

variabel lain. Variable Independen yang digunakan dalam penelitian ini yakni :

X = Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Indikator :

1) Penguasaan Materi : Pemahaman materi secara umum, penyampaian materi oleh dosen, presentasi materi komunikasi sosial.

2) Proses Pelaksanaan : Proses adaptasi, menjalin hubungan dengan masyarakat, proses pendekatan, kemampuan menggerakkan masyarakat).

3) Capaian KKN UIN Sunan Ampel yang meliputi : Pemahaman, Sikap dan Perilaku, serta Keterampilan.

b. Variable Dependen

Variabel Dependen (Variabel Output, Variabel Kriteria, Variabel Konsekuen, Variabel Endogen, Variabel Terikat) adalah kebalikan dari variabel independen. Variabel dependen merupakan variabel yang terikat atau yang dipengaruhi, bisa juga menjadi akibat dari variabel independen. Variable Dependen yang digunakan dalam penelitian ini yakni :

Y = Keterampilan Komunikasi Sosial Mahasiswa UINSA Indikator :

1) Keterampilan Komunikasi Verbal : Kemampuan berbicara, keberanian berpendapat, penggunaan bahasa, gaya bicara, kemampuan berdiskusi.


(42)

2) Keterampilan Komunikasi Nonverbal : kontak mata, ekspresi wajah, gerak tubuh yang sesuai dengan pembicaraan.

Table 1.2

Blue Print Skala Keterampilan Komunikasi Sosial

No. Indikator Favorable Unfavorable Jumlah

1. Kemampuan berbicara 1,2,3 3

2. Keberanian Berpendapat 4,5,6 3

3. Penggunaan Bahasa 7,8,9 3

4. Gaya Bicara 10,11 2

5. Kemampuan Berdiskusi 12,13,14,16 15 5

6. Kontak Mata 17,18 2

7. Ekspresi wajah 19,20 2

8. Gerak tubuh 21,22,23,24,25 5

Jumlah 24 1 25

5. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan metode kombinasi metode kuantitatif dan kualitatif dengan model urutan pembuktian (sequential explanatory). Maka langkah pertama yakni dilakukan penelitian menggunakan metode kuantitatif dan langkah kedua menggunakan metode kualitatif. Metode kuantitatif digunakan untuk menguji ada tidaknya dan tingkat pengaruh program KKN terhadap keterampilan komunikasi mahasiswa sebagaimana berikut.


(43)

a. Teknik Pengumpulan Data Kuantitatif

Dalam mengumpulkan data kuantitatif peneliti memperoleh data dengan beberapa teknik sebagai berikut.

1. Angket/Kuesioner

Dalam bahasa Inggris angket disebut dengan Questionaire

(daftar pertanyaan). Metode kuesioner dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden. Kuesioner dapat berupa pertanyaan terbuka atau tertutup, dapat diberikan secara langsung atau melalui pos dan internet. 23 Dalam penelitian ini kuesioner menjadi instrument utama dalam pengumpulan data kuantitatif. Kuesioner dibagikan secara online melalui aplikasi “Google Form” yang digunakan dalam pengumpulan data kuantitatif untuk mengetahui ada tidaknya serta tingkat pengaruh program Kuliah Kerja Nyata (KKN) terhadap keterampilan komunikasi sosial mahasiswa. Penggunaan aplikasi ini dengan pertimbangan keterbatasan peneliti menjangkau seluruh responden yang merupakan mahasiswa semester akhir dan sudah jarang melaksanakan aktivitas di kampus.

Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert, merupakan skala yang dapat digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi orang tentang suatu objek atau fenomena tertentu. Dengan menggunakan skala likert maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi dimensi, lalu dari

23

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatf Kualitatif dan R &D, (Bandung : Alfabeta, 2015), hlm. 142.


(44)

dimensi dijabarkan menjadi indikator dan dari indikator dijabarakan menjadi sub-indikator yang dapat diukur. Sehingga sub-indikator inilah yang yang akan menjadi tolak ukur untuk membuat suatu pertanyaan atau pernyataan yang perlu dijawab oleh responden.

Untuk variabel Program Kuliah Kerja Nyata bobot nilai dari setiap pertanyaan, yaitu sebagai berikut :

1. Sangat Setuju (SS) : 4

2. Setuju (S) : 3

3. Tidak Setuju (TS) : 2

4. Sangat Tidak Setuju (STS) : 1

Adapun bobot nilai dari setiap pertanyaan atau pernyataan dalam suatu skala likert, untuk item favourable yaitu sebagai berikut :

1. Sangat Setuju (SS) : 4

2. Setuju (S) : 3

3. Tidak Setuju (TS) : 2

4. Sangat Tidak Setuju (STS) : 1

Sedangkan bobot nilai dari setiap pertanyaan atau pernyataan dalam suatu skala likert, untuk item unfavourable yaitu sebagai berikut :

1. Sangat Setuju (SS) : 1

2. Setuju (S) : 2


(45)

4. Sangat Tidak Setuju (STS) : 4

2. Library Study (Studi Kepustakaan)

Dalam pengumpulan data kuantitatif peneliti memanfaatkan perpustakaan dengan cara membaca literatur yang ada hubungan dengan obyek penelitian. Tujuannya adalah untuk memperoleh data-data pendukung mengenai ada tdaknya dan tingkat pengaruh program KKN terhadap keterampilan komunikasi sosial mahasiswa.

b. Teknik Pengumpulan Data Kualitatif

Setelah diperoleh hasil data kuantitatif, maka selanjutnya peneliti melakukan penelitian lanjutan dengan menggunakan metode kualitatif untuk mengetahui bagaimana pengaruh program KKN terhadap bentuk keterampilan komunikasi sosial yang dimiliki mahasiswa di lokasi KKN. Untuk memperoleh data kualitatif peneliti menggunakan beberapa teknik sebagai berikut.

1. Wawancara/Interview

Metode wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan responden atau orang yang diwawancarai.24 Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan bentuk wawancara mendalam artinya peneliti ikut terlibat dalam proses kehidupan responden. Teknik wawancara digunakan untuk

24

H.B. Sutopo, Metodologi Penelitian Kualitatif Dasar Teori dan Penerapannya dalam Penelitian, (Surakarta: Universitas Sebelas Maret, 2006), hal. 72


(46)

memperdalam data dalam penelitian kualitatif. Jadi dalam hal ini yakni mengetahui dari subyek penelitan bagaimana bentuk keterampilan komunikasi sosial yang dimiliki mahasiswa di lokasi KKN.

2. Observasi

Teknik observasi merupakan teknik berupa pengamatan langsung peneliti terhadap subyek penelitian. Teknik yang digunakan ini diharapkan dapat menarik inferensi tentang makna dan pemahaman yang tidak terucap (tacit understanding) yang tidak didapatkan baik pada wawancara. Dalam hal ini peneliti melakukan pengamatan langsung terhadap responden ketika melakukan wawancara, beberapa hal yang diamati yakni gaya bicara dan caranya berkomunikasi baik secara verbal maupun nonverbal, kemudian dianalisa antara pernyataan jawaban yang diberikan saat wawancara dibandingkan dengan perilaku berkomunikasinya yang ditunjukkan secara langsung. Melalui teknik ini diharapkan dapat memperoleh data pendukung yang menunjukkan bagaimana bentuk keterampilan komunikasi sosial yang dimiliki oleh responden.

3. Library Study (Studi Kepustakaan)

Dalam hal ini penulis dalam penelitian memanfaatkan perpustakaan dengan cara membaca literatur yang ada hubungan dengan obyek penelitian. Tujuannya adalah untuk memperoleh


(47)

data-data yang lengkap mengenai bentuk keterampilan komunikasi sosial mahasiswa.

6. Teknik Analisis dan Pengolahan Data

Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan metode penelitian kombinasi kuantitatif dan kualitatif, maka dalam menganalisis data yang diperoleh peneliti melakukan 2 teknik analisis sebagai mana berikut.

a. Teknik Analisis Data Kuantitatif

Dalam untuk mempermudah analisis data kuantitatif peneliti memanfaatkan aplikasi SPSS 16 for windows, yang meliputi beberapa tahapan berikut :

1. Editing

Editing adalah kegiatan yang dilaksanakan setelah peneliti selesaimenghimpun data di lapangan. Kegiatan ini menjadi penting karena kenyataannya bahwa data yang terhimpun kadang kala belum memenuhi harapan peneliti, ada diantaranya kurang atau terlewatkan, tumpang tindih, berlebihan bahkan terlupakan. Kegiatan yang dilakukan peneliti yaitu mengecek nama, isian, dan pemeriksaan kembali terhadap kelengkapan jawaban yang diperoleh melalui data.

2. Pengkodean

Setelah tahap editing selesai dilakukan, kegiatan berikutnya adalah mengklarifikasi data-data tersebut melalui tahapan koding. Maksudnya bahwa data yang telah diedit tersebut diberi identitas


(48)

sehingga memiliki arti tertentu pada saat dianalisis. Hal yang dilakukan peneliti yaitu memberi kode pada masing-masing jawaban responden dengan mempertimbangkan kategori-kategori yang disusun sebelumnya.

3. Tabulasi

Tabulasi merupakan bagian terakhir dari pengolahan data. Tabulasi ialah memasukkan atau memindahkan data jawaban-jawaban responden kedalam tabel tertentu dan mengatur angka-angka serta menghitungnya.25 Sesuai dengan ketentuan sebelumnya bahwa penelitian ini menggunakan skala likert. Pada tahap ini peneliti memberikan skor menghitung serta memasukkan angka-angka tersebut pada tabel. Setelah melalui tahapan diatas, maka peneliti menggunakan pendekatan statistik dengan maksud untuk menguji diterima atau ditolaknya hipotesis yang disajikan.

4. Uji Hipotesis Melalui Uji Statistik

Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini yakni mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel X (Program KKN) terhadap variabel Y (Keterampilan Komunikasi Sosial Mahasiswa), maka peneliti melakukan uji statistik. Dalam hal ini peneliti melakukan analisis regresi linier sederhana melalui aplikasi SPSS 16 for windows. Teknik analisis regresi yakni analisis yang dilakukan jika korelasi antara dua variabel mempunyai hubungan

25

Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif; Komunikasi, Ekonomi dan Kebijakan Publik serta Ilmu Sosial lainnya, (Jakarta : Kencana Prenada Media, 2014), hlm 178.


(49)

kausal (sebab akibat).26 Analisis regresi linier sederhana mengestimasi besarnya koefisien-koefisien yang dihasilkan dari persamaan yang bersifat linier, yang melibatkan satu variabel bebas (independent variable), digunakan sebagai alat untuk memprediksi besarnya nilai variabel terikat (dependent variable). Persamaan umum regresi linier yakni sebagai berikut.27

Keterangan :

Y = Subjek dalam variabel bebas yang diprediksikan a = Harga Y bila X=0 (harga konstan)

b = Angka arah atau nilai koefisien regresi, yang menunjukkan angka peningkatan ataupun penurunan variabel bebas. Bila b positif (+) maka naik, dan bila negative (-) maka terjadi penurunan.

X = Subyek pada variabel bebas yang mempunyai nilai tertentu

Sedangkan untuk mengetahui koefisiensi korelasi atau tingkat kekuatan hubungan dan membuktikan hipotesis hubungan ataupun pengaruh antara variable X (Program KKN) terhadap variabel Y (Keterampilan Komunikasi Sosial Mahasiswa), maka peneliti mencoba menggunakan analisis korelasi product moment melalui

26

Rachmat Krisyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi; Disertai Contoh Praktis Riset Media, Public Relations, Advertising, Komunikasi Organisasi, Komunikasi Pemasaran, (Jakarta : Kencana, 2009), hlm 181.

27

Abdul Muhid, Analisis Statistik 5 Langkah Praktis Analisis Statistik dengan SPSS For Windows

(Sidoarjo: Zifatama, 2012), hlm 117


(50)

aplikasi SPSS 16 for windows. Rumus korelasi product moment adalah sebagai berikut.28

Keterangan :

r = Koefisien korelasi

N = Jumlah individu atau responden ΣX = Jumlah nilai variabel X

ΣY = Jumlah nilai variabel Y

ΣX2

= Jumlah nilai kuadrat X ΣY² = Jumlah nilai kuadrat Y

Σ(X)² = Jumlah nilai variabel X dikuadratkan

Σ(Y)² = Jumlah nilai variabel Y dikuadratkan

Σ XY = Jumlah hasil kali antara variabel X dan Y

b. Teknik Analisis Data Kualitatif

Setelah melakukan analisis data kuantitatif maka diperoleh hasil mengenai ada tidaknya pengaruh dan tingkat pengaruh program KKN terhadap keterampilan komunikasi sosial mahasiswa. Selanjutnya peneliti menggali data lebih lanjut untuk memperkuat data tersebut yakni dengan meneliti bagaimana bentuk keterampilan komunikasi

28


(51)

mahasiswa UINSA di lokasi KKN yang mana keterampilan tersebut dipengaruhi dengan adanya pelaksanaan KKN.

Melalui wawancara, observasi dan studi kepustakaan maka diperoleh hasil data kualitatif, kemudian hasil penelitian dianalisis secara tepat agar simpulan yang diperoleh tepat pula. Proses analisis data kualitatif dalam penelitian ini menggunakan model Miles dan Huberman29 yang melalui beberapa tahap sebagai berikut :

1. Reduksi Data (Data Reduction)

Reduksi dapat diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data

“kasar” yang muncul dari catatan-catatan tertulis dilapangan.

Proses analisis data ini dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, setelah itu membuat rangkuman setiap pertemuan dengan responden dan kemudian peneliti melakukan reduksi data.

2. Penyajian Data (Data Display)

Sajian data adalah suatu susunan informasi yang memungkinkan kesimpulan dapat ditarik. Melihat suatu sajian data, penganalisis akan dapat memahami apa yang terjadi, serta memberikan peluang bagi penganalisis untuk mngerjakan sesuatu pada analisis atau tindakan lain berdasarkan pemahaman tersebut.

29

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatf Kualitatif dan R &D, (Bandung : Alfabeta, 2015), hlm. 246.


(52)

3. Penarikan Simpulan (Verification)

Verifikasi/ penarikan kesimpulan merupakan kegiatan penting lainnya. Kesimpulan dalam penelitian kualitatif merupakan temuan baru yang belum pernah ada sebelumnya. Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu obyek yang sebelumnya masih remang-remang atau gelap menjadi lebih jelas. Untuk dapat menggambarkan dan menjelaskan kesimpulan yang memiliki makna, peneliti pada umumnya dihadapkan pada dua kemungkinan strategi atau taktik yaitu: a) memaknai analisis spesifik b) menarik serta menjelaskan kesimpulan. Sebuah simpulan dinyatakan kredibel apabila telah didukung oleh data-data maupun bukti yang mantap. Maka dari itu simpulan yang ditarik perlu diverifikasi dengan cara melihat dan mempertanyakan kembali.

J. Sistematika Pembahasan

Untuk mendapatkan gambaran yang lebih mudah, jelas dan dapat dimengerti, maka di dalam skripsi ini secara garis besar akan penulis uraikan pembahasan pada masing-masing bab sebagai berikut :

Penelitian ini terdiri dari lima bab. Masing-masing bab memiliki sub bab dengan penulisan sebagai berikut :

1. BAB I PENDAHULUAN

Bab ini mencakup tentang gambaran umum yang memuat pola dasar penulisan skripsi ini, meliputi : Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Kajian Hasil Penelitian Terdahulu, Definisi Operasional, Kerangka Pikir Penelitian, Kerangka Teori dan Hipotesis,


(53)

Metode Penelitian (pendekatan dan jenis penelitian, subyek, objek, dan lokasi penelitian, teknik sampling, variable dan indikator, Teknik Pengumpulan Data, Teknik Analisis Data, dan SistematikaPembahasan.

2. BAB II KAJIAN TEORI

Bab ini terdiri dari kajian teori dan kajian pustaka. Pada sub bab kajian pustaka meliputi pembahasan mengenai Perilaku dan Kebutuhan Individu Dalam Masyarakat, Keterampilan Komunikasi, Komunikasi Sosial, Komunikasi Verbal dan Non Verbal, Program KKN UIN Sunan Ampel Surabaya. pada sub bab kajian teori meliputi pembahasan mengenai teori akomodasi dan teori adaptasi interaksi.

3. BAB III HASIL PENELITIAN

Bab ini memuat paparan data temuan penelitian di lapangan yang meliputi Deskripsi Subyek dan Lokasi Penelitian, dan Deskripsi Data Penelitian.

4. BAB IV PEMBAHASAN

Bab ini memuat penyajian dan analisis data yang berupa pengujian hipotesis dan pembahasan hasil penelitian. Temuan yang didapat di lapangan diklasifikasikan sesuai tema kemudian menganalisis keterkaitan temuan penelitian dengan teori akomodasi dan teori adaptasi interaksi.

5. BAB V PENUTUP

Bab ini terdiri dari simpulan dari hasil penelitian dan rekomendasi terkait hasil penelitian yang telah didapatkan. Kemudian diikuti bagian terakhir daftar pustaka dan lampiran-lampiran.


(54)

42

A. Kajian Pustaka

1. Perilaku dan Kebutuhan Individu Dalam Masyarakat a. Individu

Individu berasal dari kata latin “individuum” artinya yang tidak terbagi, maka kata individu merupakan sebutan yang dapat digunakan untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas. Kata individu bukan berarti manusia sebagai suatu keseluruhan yang tak dapat dibagi, melainkan sebagai kesatuan yang terbatas yaitu sebagai manusia perseorangan.30

Manusia disebut sebagai makhluk individu karena manusia tercipta dengan kepribadian, keunikan serta kekurangan dan kelebihan masing-masing antara satu individu dengan individu lainnya. Manusia memiliki pola pikir, kehendak, dan kemauan masing-masing yang seringkali bertentangan dengan orang lain. 31

Sejak lahir manusia berinteraksi dengan orang lain. Misalnya saja seorang bayi yang baru lahir berinteraksi dengan Ibunya dengan menangis yang menunjukkan makna tertentu, hingga melewati berbagai masa perkembangannya seorang anak membutuhkan orang di sekitarnya.

30

Materi Ilmu Sosial Dasar ; Individu, Keluarga dan Masyarakat, hlm. 2.

31


(55)

Perilaku seseorang ditentukan oleh berbagai kebutuhannya dalam memenuhi tujuan. Perilaku terjadi karena adanya dorongan-dorongan dari dalam diri seseorang yang disebut dengan motivasi.32 Tingkah laku seseorang dipengaruhi oleh dua motivasi, yakni motivasi positif dan motivasi negatif. Motivasi positif mendorong seseorang mendekati keadaan atau situasi yang diinginkan. Motivasi positif berupa keinginan dan kebutuhan. Sedangkan motivasi negatif mendorong seseorang menjauhi situasi atau keadaan yang tidak diinginkan atau kondisi yang dicemaskan. Motivasi negatif berupa keengganan dan rasa takut. Beberapa fakta perilaku individu dan kebutuhannya diantaranya : 1) Perilaku dan Tindakan Seseorang Mencerminkan Kebutuhan dan

Tujuan

Disadari atau tidak tiap individu mengoraganisir dirinya untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Semua perilaku yang ditanggapi, dipikirkan dan dirasakan mengaktifkan kebiasaan lama dan membentuk kebiasaan baru yang merupakan perilaku yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan yang diinginkan. Maka perilaku individu merupakan hasil dorongan dari keinginan dan kebutuhannya.

2) Keinginan dan Tujuan Individu Berkembang dan Berubah Terus Menerus

Setiap individu memiliki beragam kebutuhan. Kebutuhan-kebutuhan tersebut dapat berubah seiring berjalannya waktu, tergantung pada

32

Moefad, A.M, Perilaku Individu Dalam Masyarakat (Kajian Komunikasi Sosial), (Jombang : El-DeHa Press, 2007), hlm. 17.


(56)

situasi fisiologis individu dan proses interaksi yang dilakukan dengan obyek lainnya serta pengalaman yang dimiliki individu. 3) Kebutuhan dan Tujuan Mengorganisir Diri Individu

Manusia tidak hanya merespon objek dan lingkungan luarnya, tetapi juga dirinya sendiri yakni pikiran dan perasaan. Kebutuhan yang penting dan memunculkan tujuan mampu membuat pertumbuhan dan menjadi pertahanan diri individu. Tujuan yang telah terbentuk dapat mempengaruhi perkembangan diri dan pembentukan konsep diri individu.

4) Munculnya Kebutuhan Khusus Tergantung Keadaan Fisiologis, Situasi dan Kesadaran Seseorang Suatu Saat

Pada dasarnya kebutuhan manusia terpendam dan hanya keinginan khusus (tertentu) yang aktif dalam mengarahkan perilaku pribadi. Timbulnya keadaan tersebut dipengaruhi oleh faktor fisiologis, situasi, lingkungan dan pikiranya. Pada saat tertentu seseorang memperoleh suatu kesadaran dan memunculkan keinginan tertentu.

b. Masyarakat

Masyarakat (Community) adalah kelompok-kelompok orang yang menempati sebuah wilayah (teritorial) tertentu, yang hidup secara relatif lama, saling berkomunikasi, memiliki simbol-simbol dan aturan tertentu serta sistem hukum yang mengontrol tindakan anggota masyaraka memiliki sistem stratifikasi, sadar sebagai bagian anggota masyarakat


(57)

tersebut serta relatif dapat menghidupi dirinya sendiri.31

Dalam pandangan lain masyarakat tidak dilihat sebagai kesatuan organis atau badan yang berdiri sendiri, melainkan kejamakan (plurality) yang terdiri dari banyak individu yang dalam penampakannya merupakan kesatuan. Kesatuan mereka bersifat semu, sesungguhnya masyarakat terdiri dari kemauan-kemauan individu yang mampu memilih hidup bersama atau hidup sendirian. 32

Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak lepas dari berbagai kesibukan dan aktivitas yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Hal ini merupakan konsekuensi dari kedudukan manusia sebagai makhluk sosial. Manusia sebagai makhluk sosial artinya manusia tidak dapat hidup sendiri dan pasti membutuhkan bantuan orang lain sejak lahir hingga meninggal (tidak terbatas pada keluarga, saudara, teman). Oleh karena itu, manusia diciptakan dengan kemampuan, keahlian dan keterampilan masing-masing yang berbeda untuk saling melengkapi dan saling menolong. Perlu diketahui bahwa masyarakat tidak mampu berevolusi dan tidak maju, melainkan individu. Karena masyarakat bergerak atas kemauan dari kesatuan individu. Jika individu tidak melakukan perubahan maka tidak akan terjadi perkembangan dan kemajuan dalam masyarakat.

31

Burhan Bungin, Pornomedia ; Konstruksi Sosial Teknologi Telematika & Perayaan Seks di Media Massa, (Bogor : Kencana, 2003), hlm. 31.

32

K.J Veeger, Realitas Sosial ; Refleksi Filsafat Sosial Atas Hubungan Individu- Masyarakat Dalam Cakrawala Sejarah Sosiologi, (Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama, 1993), hlm. 66.


(1)

169

B. Rekomendasi

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka peneliti berharap semoga penelitian ini bermanfaat baik secara teoritis maupun praktis. Peneliti menyadari bahwa penelitian ini jauh dari kesempurnaan, maka dari itu peneliti merekomendasikan beberapa hal dibawah ini terkait hasil penelitian kepada :

1. Mahasiswa Peserta Kuliah Kerja Nyata Selanjutnya

Anjuran bagi mahasiswa yang akan melaksanakan KKN, persiapkan mental untuk mengabdi pada masyarakat yang memang menjadi tugas para mahasiswa. Diharapkan agar senantiasa menjalin hubungan baik dengan warga di lokasi KKN, menjaga nama baik almamater, beretika dan sopan satun dimanapun saat melakukan pengabdian. Komunikasi adalah salah satu kunci keberhasilan KKN, jika dapat melakukan komunikasi yang baik dengan masyatakat maka untuk hal-hal lainnya akan dipermudah.

2. Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Bagi LP2M diharapkan mampu memfasilitasi mahasiswa peserta KKN dengan pembekalan yang lebih efektif agar para mahasiswa memiliki kesiapan yang matang sebelum melakukan pengabdian, baik secara mental, teori dan praktik di lapangan. Utamanya dalam hal komunikasi, agar lebih dimatangkan atau minimal diberikan arahan mengenai gambaran warga desa termasuk bahasa yang digunakan. Sehingga para mahasiswa dapat menyiapkan diri dengan baik. Selain itu juga diharapkan menyeleksi ulang desa lokasi yang akan dijadikan tempat KKN karena beberapa desa dirasa telah maju dan kurang tepat sasaran.


(2)

170

3. Peneliti Selanjutnya

Peneliti menganjurkan adanya penelitian lanjutan mengenai program KKN yang lebih khusus dan mendalam, yang nantinya mampu memunculkan ide-ide baru, sehingga pelaksanaan KKN lebih efektif dan tepat saran. Selain itu jika menggunakan metode kombinasi agar dapat menyelaraskan kedua metode yang digunakan dan mendapatkan data lebih mendalam.


(3)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

xv

DAFTAR PUSTAKA

Referensi Buku :

AW, Suranto. Komunikasi Sosial Budaya. 2010. Yogyakarta : Graha Ilmu,

Budyatna, Muhammad dan Monaganiem, Leila. Teori Komunikasi Antarpribadi. 2011. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.

Bouman, B.J. Ilmu Masyarakat Umum. 1980. Jakarta : Pustaka Sarjana.

Bungin. Burhan Pornomedia ; Konstruksi Sosial Teknologi Telematika & Perayaan Seks di Media Massa. 2003. Bogor : Kencana.

Cangara, Hafied. Komunikasi Politik. 2011. Jakarta : Rajawali Pers.

Effendy, Onong Uchjana. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktik. 1986. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Effendy, Onong Uchjana.Dinamika Komunikasi. 2004. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Fajar, Marhaeni. Ilmu Komunikasi : Teori & Praktik,. 2009. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Gitosaputro, Sumaryo dan Rangga, Kordiyana K. Pengembangan dan Pemberdayaan Masyaraka ; Konsep, Teori dan Aplikasinya di Era Otonomi Daerah. 2015. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Gunawan, Ary H. Sosiologi Pendidikan. 2000.Jakarta : Rineka Cipta.

Idrus, Muhammad. Metode Penelitian Ilmu Sosial. 2009. , Jakarta : Erlangga. Krisyantono, Rachmat. Teknik Praktis Riset Komunikasi; Disertai Contoh Praktis

Riset Media, Public Relations, Advertising. Komunikasi Organisasi, Komunikasi Pemasaran. 2009. Jakarta : Kencana.

L2PM UINSA, Panduan Penyelenggaraan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Transformatif Dengan Metodologi Participatory Action Research (PAR). 2016. Surabaya : CV Raziev Jaya.


(4)

xvi

Materi Ilmu Sosial Dasar ; Individu, Keluarga dan Masyarakat

Morissan. Teori Komunikasi Individu Hingga Massa. 2014. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.

Morissan. Psikologi Komunikasi. 2010. Bogor : Ghalia Indonesia. Mudjiono, Yoyon. Ilmu Komunikasi. 2013. Surabaya : Jaudar Press.

Muhid, Abdul. Analisis Statistik 5 Langkah Praktis Analisis Statistik dengan SPSS For Windows. 2012. Sidoarjo: Zifatama.

Mulyana, Deddy. Ilmu Komunikasi ; Suatu Pengantar. 2005. Bandung : Remaja Rosdakarya,

Nasional, Pusat Bahasa Departemen Pendidikan. Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2002. Jakarta : Balai Pustaka.

Ningrat, Soewarno Handaya. Pengantar Studi Ilmu Komunikasi. 1986. Jakarta : CV. Haji Masagung,

Noor, Juliansyah. Metode Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya Ilmiah. 2011. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.

Nurdin, Ali dkk. Pengantar Ilmu Komunikasi. 2013, Surabaya : IAIN Sunan Ampel Press.

Nurudin. Sistem Komunikasi Indonesia. 2010. Jakarta : Rajawali Pers.

Rakhmad, Jalaluddin. Psikologi Komunikasi. 1985. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Rohim, Syaiful. Teori Komunikasi ; Perspektif, Ragam & Aplikasi. 2009. Jakarta : Rineka Cipta.

Sarwono, Sarlito Wirawan. Masalah-Masalah Kemasyarakatan di Indonesia. 1987. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan.

Soesanto, Astrid . Komunikasi Sosial di Indonesia. 1985. Bandung : Binacipta Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatf Kualitatif dan R &D. 2015. Bandung :

Alfabeta.


(5)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

xvii

Suryabrata, Sumadi . Metodologi Penelitian, 1998. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Sutopo. H.B. Metodologi Penelitian Kualitatif Dasar Teori dan Penerapannya dalam Penelitian. 2006. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.

Veeger, K.J. Realitas Sosial ; Refleksi Filsafat Sosial Atas Hubungan Individu- Masyarakat Dalam Cakrawala Sejarah Sosiologi. 1993. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

Referensi Jurnal dan Skipsi :

Ariefa’ie. Sendy Rizky. Komunikasi Sosial Budaya Komunitas Slankers Club Solo

Dengan Masyarakat. 2015. Skripsi. Surakarta : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Astiti, Yunita Widyaning. Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan Terhadap Motivasi Berwirausaha dan Keterampilan Berwirausaha Mahasiswa

Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta. 2014. Skripsi.

Yogyakarta : Fakultas Ilmu Ekonomi. Universitas Negeri Yogyakarta. Hubungan Persepsi Terhadap Profesionalisme Guru Dengan Keterampilan

Komunikasi Pada . Guru Sma Negeri 2 Medan. Skripsi. Universitas Sumatera.

Maulidah, Ayis Nuzul. Pengaruh Kompetensi Komunikasi Dosen Terhadap Tingkat Pemahaman Materi Kuliah Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya. 2016. Skripsi. Surabaya : Fakultas Dakwah dan Komunikasi. UIN Sunan Ampel Surabaya. Mudjiono, Yoyon. Jurnal ; Komunikasi Sosial. 2012. Volume 2.

Perdana, Amelia. Pengaruh Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Terhadap Keterampilan Sosial Mahasiswa Program Studi PPKN Universitas Lampung, 2013. Jurnal Pendidikan. Lampung : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Lampung


(6)

xviii

Perdana, Sugeng Yuliansyah. Pengaruh Komunikasi Pendidikan Seks Orang Tua Terhadap Prilaku Remaja. 2015. Skripsi. Surabaya : Fakultas Dakwah dan Komunikasi. UIN Sunan Ampel Surabaya.

Rosyid, Miftakhul. Komunikasi Sosial Kelompok Anshori Di Desa Blimbing

Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan. 2013. Surabaya : Fakultas

Dakwah dan Komunikasi. UIN Sunan Ampel Surabaya.

Septiansari, Hani. Efektifitas Program PPL-KKN Integratif Dalam Peningkatan Kemampuan Mengajar Pada Mahasiswa Jurusan PAI Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Tahun 2014. 2014. Skripsi. Yogyakarta : Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. UIN Sunan Kalijaga. Suranto, Aw. Jurnal ; Implementasi Komunikasi Sosial Budaya Dalam

Pembangunan Integrasi Bangsa. 2015. Volume 45.

Zahroh, Nikmatuz. Pengaruh Sinetron Yang Muda Yang Bercinta di RCTI Terhadap Perilaku Remaja Di Dususn Dungus Kecamatan Sukodono Kabupaten Sidoarjo. 2013. Skripsi. Surabaya : Fakultas Dakwah dan Komunikasi. IAIN Sunan Ampel Surabaya.

Zulchaidir, Jurnal : Studi Tentang Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata Angkatan XXXIX Tahun 2013 Oleh Lembaga Pengabdian Pada Masyarakat Universitas Mulawarman Samarinda, , Volume 3. 2014.

Referensi Internet :

\http://sangit26.blogspot.co.id/2011/07/analisis-data-penelitian-kualitatif.html kbbi.web.id/

lp2m.uinsby.ac.id uinsby.ac.id