Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Konsep Diri Melalui Layanan Bimbingan Kelompok pada Siswa Kelas X-3 SMA Kristen 1 Salatiga

(1)

(2)

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 31 100.0 Excludeda 0 .0

Total 31 100.0 a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics Cronbach's

Alpha N of Items

.961 100

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted VAR00001 253.0000 3844.267 .569 .960 VAR00002 253.0645 3820.862 .591 .960 VAR00003 253.1935 3867.428 .385 .960 VAR00004 251.0000 3897.200 .395 .961 VAR00005 251.5806 3853.318 .353 .961 VAR00006 251.4516 3882.923 .251 .961 VAR00007 253.1613 3845.206 .508 .960 VAR00008 253.0000 3870.800 .322 .961 VAR00009 253.0968 3845.957 .499 .960 VAR00010 251.9032 3882.824 .238 .961 VAR00011 251.4516 3858.523 .335 .961 VAR00012 252.2581 3828.331 .513 .960 VAR00013 253.4839 3864.191 .463 .960 VAR00014 253.2258 3897.647 .292 .961 VAR00015 252.7419 3851.798 .476 .960 VAR00016 252.2258 3898.514 .246 .961


(3)

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted VAR00017 252.0323 3826.299 .720 .960 VAR00018 252.0000 3854.467 .377 .961 VAR00019 253.1935 3876.561 .320 .961 VAR00020 252.3871 3904.578 .325 .961 VAR00021 252.6774 3878.492 .350 .961 VAR00022 251.3871 3834.112 .495 .960 VAR00023 251.2581 3832.198 .560 .960 VAR00024 251.5161 3837.325 .440 .960 VAR00025 252.7742 3857.847 .407 .960 VAR00026 253.2581 3834.931 .645 .960 VAR00027 252.6129 3860.912 .373 .961 VAR00028 251.2258 3837.114 .468 .960 VAR00029 251.3548 3806.637 .592 .960 VAR00030 251.5484 3854.189 .372 .961 VAR00031 253.0323 3876.366 .317 .961 VAR00032 253.0968 3889.757 .281 .961 VAR00033 253.4516 3876.656 .383 .960 VAR00034 251.6774 3828.359 .497 .960 VAR00035 252.1935 3852.695 .460 .960 VAR00036 251.6452 3827.970 .561 .960 VAR00037 252.9032 3855.690 .462 .960 VAR00038 252.6129 3848.845 .515 .960 VAR00039 253.1290 3848.049 .538 .960 VAR00040 251.7097 3829.546 .567 .960 VAR00041 250.6129 3851.045 .524 .960 VAR00042 251.2258 3832.847 .539 .960 VAR00043 252.7742 3839.114 .518 .960 VAR00044 252.5806 3865.118 .426 .960 VAR00045 252.9032 3884.824 .288 .961 VAR00046 251.6452 3836.503 .474 .960 VAR00047 251.0000 3847.467 .414 .960


(4)

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted VAR00049 253.0323 3892.966 .255 .961 VAR00050 252.4839 3831.458 .635 .960 VAR00051 252.5806 3903.585 .262 .961 VAR00052 252.1290 3845.383 .331 .961 VAR00053 252.3548 3862.370 .387 .960 VAR00054 252.0968 3829.424 .501 .960 VAR00055 253.1613 3969.273 .353 .962 VAR00056 253.6452 3876.370 .495 .960 VAR00057 252.9677 3911.299 .398 .961 VAR00058 251.0645 3850.462 .448 .960 VAR00059 251.6774 3847.626 .430 .960 VAR00060 251.6774 3809.826 .609 .960 VAR00061 252.9677 3867.299 .388 .960 VAR00062 253.1290 3865.383 .468 .960 VAR00063 253.4516 3858.923 .515 .960 VAR00064 252.3548 3865.837 .303 .961 VAR00065 252.9032 3865.557 .367 .961 VAR00066 252.8387 3861.740 .370 .961 VAR00067 253.3871 3840.912 .515 .960 VAR00068 253.4194 3832.318 .642 .960 VAR00069 253.0000 3872.333 .338 .961 VAR00070 251.3548 3820.437 .552 .960 VAR00071 251.5806 3821.852 .602 .960 VAR00072 251.3548 3825.037 .623 .960 VAR00073 253.1290 3844.583 .549 .960 VAR00074 252.0645 3856.129 .423 .960 VAR00075 251.5484 3863.656 .375 .960 VAR00076 251.3548 3814.237 .611 .960 VAR00077 251.6129 3856.112 .400 .960 VAR00078 252.0000 3808.800 .626 .960 VAR00079 253.0323 3856.632 .480 .960


(5)

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted VAR00081 253.0968 3878.224 .302 .961 VAR00082 253.1935 3873.828 .344 .961 VAR00083 251.7419 3835.798 .507 .960 VAR00084 251.8065 3829.761 .567 .960 VAR00085 253.6452 3900.103 .271 .961 VAR00086 253.3548 3842.637 .536 .960 VAR00087 253.3871 3878.245 .423 .960 VAR00088 253.0645 3858.862 .461 .960 VAR00089 251.5806 3803.252 .637 .960 VAR00090 252.4516 3865.123 .340 .961 VAR00091 251.8387 3833.540 .521 .960 VAR00092 252.1935 3857.228 .423 .960 VAR00093 252.7419 3808.865 .648 .960 VAR00094 252.3226 3843.426 .467 .960 VAR00095 251.6129 3826.845 .575 .960 VAR00096 251.8065 3804.495 .614 .960 VAR00097 251.9355 3825.529 .494 .960 VAR00098 251.7097 3833.813 .478 .960 VAR00099 252.7097 3839.413 .484 .960 VAR00100 252.5484 3850.056 .432 .960

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items 2.5490E2 3.930E3 62.68831 100


(6)

The Tennesse Self-Concept Scale TSCS (Fitts,1971)

Bacalah pernyataan dibawah ini dengan teliti lalu pilihlah salah satu jawaban yang menurut anda paling sesuai dengan diri anda saat ini, berilah tanda() untuk jawaban yang anda pilih.

Keterangan : SS (sangat setuju) TS (Tidak setuju) RR(Ragu ragu) KS(Kurang setuju) STS(sangat tidak setuju)

NO Pertanyaan SS TS RR KS STS

1 Saya memiliki tubuh yang sehat 2 Saya ingin tampil rapi dan menarik 3 Saya seorang yang menarik

4 Saya penuh dengan rasa sakit dan penderitaan 5 Saya orang yang berantakan

6 Saya bukan orang yang sehat

7 Saya tidak terlalu gemuk dan tidak terlalu kurus 8 Saya tidak terlalu tinggi atau terlalu pendek


(7)

9 Saya suka cara saya sekarang

10 Saya tidak merasa sehat seperti saya yang seharusnya

11 Saya ingin mengubah beberapa bagian dari tubuh saya

12 Saya harus memiliki daya tarik yang lebih 13 Saya merawat tubuh fisik saya

14 Saya merasa senang dengan sebagian besar waktu ku

15 Saya sangat berhati-hati dengan penampilan diri saya

16 Saya tidak pandai dalam permainan dan olahraga 17 Saya sering berperilaku seperti orang yang

tahu-semua

18 Saya sulit tidur

19 Saya adalah seorang yang sopan 20 Saya orang saleh

21 Saya orang jujur

22 Saya tidak memiliki moral yang baik 23 Saya adalah orang yang buruk 24 Saya adalah seorang yang lemah

25 Saya sangat puas dengan sopan santun dan perilaku

26 Saya ingin menjadi seorang yang saleh

27 Saya puas dengan hubungan saya dengan Tuhan 28 Saya merasa bahwa saya tidak sangat bisa


(8)

29 Saya jarang pergi ke masjid atau tempat ibadah 30 Saya sering berbohong

31 Agama adalah panduan saya dalam kehidupan sehari-hari

32 Saya melakukan melakukan sebagian besar waktu saya dengan benar

33 Saya akan berusaha mengubah ketika saya menyadari bahwa saya telah melakukan kesalahan

34 Kadang-kadang saya menggunakan cara yang tidak adil untuk bisa maju

35 Kadang-kadang saya melakukan hal-hal buruk 36 Saya memiliki masalah untuk melakukan hal

yang benar

37 Saya seorang yang ceria

38 Saya memiliki kontrol diri tinggi

39 Saya adalah seorang yang tenang dan mudah untuk berteman

40 Saya benci

41 Saya tidak penting

42 Saya tidak bisa lagi berpikir jernih 43 Saya puas dengan diriku sendiri sekarang 44 Saya secerdas apa yang saya inginkan 45 Saya orang baik

46 Saya bukan seorang yang seperti saya harapkan 47 Saya benci diriku sendiri


(9)

mudah

49 Dalam situasi apapun, saya bisa menjaga diri 50 Saya bisa memecahkan masalah saya dengan

mudah

51 Saya bersedia mengakui kesalahan saya tanpa merasa marah

52 Saya sering berubah pikiran

53 Saya sering bertindak tanpa berpikir terlebih dahulu

54 Saya mencoba untuk melarikan diri dari masalah yang saya hadapi

55 Saya memiliki keluarga yang selalu siap membantu ketika saya dalam kesulitan 56 Saya merasa penting untuk keluarga saya dan

teman-teman saya

57 Saya dari keluarga yang bahagia 58 Saya tidak dicintai oleh keluarga saya 59 Teman-teman saya tidak yakin kepada saya 60 Saya pikir keluarga saya tidak menaruh

kepercayaan kepada saya

61 Saya puas dengan hubungan dalam keluarga saya 62 Saya telah memperlakukan orang tua saya seperti

saya seharusnya memperlakukan mereka 63 Saya cukup memahami keluarga saya

64 Saya sangat sensitif terhadap apa yang keluarga saya katakan

65 Saya harus meningkatkan iman saya terhadap keluarga saya


(10)

66 Seharusnya saya mencintai keluarga saya lebih dari saya mencintai orang lain

67 Saya mencoba untuk bersikap adil terhadap keluarga saya dan teman-teman

68 Saya pastikan bahwa saya melakukan bagian saya di rumah

69 Saya memberikan perhatian penuh terhadap keluarga saya

70 Saya sering bertengkar dengan keluarga saya 71 Saya selalu menyerah pada kedua orang tua saya 72 Saya tidak bertindak dengan bijaksana seperti

yang dirasakan oleh keluarga saya 73 Saya adalah seorang yang ramah

74 Saya lebih populer di kalangan perempuan 75 Saya lebih populer di kalangan laki-laki 76 Saya merasa marah terhadap semua orang 77 Saya tidak tertarik pada apa yang orang lain

lakukan

78 Saya merasa sulit untuk mengembangkan kedekatan dengan orang lain

79 Saya bisa bersosialisasi dengan cara-cara yang saya inginkan

80 Saya puas dengan cara saya memperlakukan orang lain

81 Saya berusaha untuk memenangkan hati orang, tapi saya tidak dengan berlebihan

82 Aku harus memiliki perilaku yang lebih baik dengan orang lain


(11)

83 Saya tidak baik dalam mensosialisasikan

84 Saya tidak puas dengan cara saya bergaul dengan orang lain

85 Saya mencoba untuk memahami pandangan orang lain

86 Saya punya etikat baik terhadap semua orang yang saya temui

87 Saya bisa menjadi berteman dengan semua orang 88 Saya tidak merasa sulit untuk berbicara dengan

orang lain

89 Sulit bagi saya untuk mengampuni orang lain 90 Saya merasa sulit untuk berbicara dengan

seseorang yang saya tidak tahu

91 Saya tidak selalu berbicara kebenaran

92 Kadang-kadang saya memikirkan hal-hal buruk untuk dikatakan

93 Aku kadang-kadang marah

94 Kadang-kadang saya menjadi marah ketika saya tidak merasa baik

95 Saya tidak suka semua orang yang saya tahu 96 Kadang-kadang saya berperilaku jelek kepada

orang lain

97 Kadang saya terhibur dengan lelucon cabul 98 Kadang-kadang saya merasa seperti mengutuk 99 Saya lebih suka untuk menang daripada kalah

dalam permainan

100 Kadang-kadang saya akan menunda pekerjaan yang harus saya lakukan


(12)

Visi Sekolah

 Membentuk manusia yang berbudi luhur, beriman, mampu menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, trampil beretos kerja tinggi berprestasi serta adaptif di era global atas kesadaran diri berdasarkan firman Tuhan.

Misi Sekolah

 Meningkatkan budi pekerti yang berakar pada nilai-nilai budaya bangsa dan kasih Kristus.

 Menumbuhkan disiplin dan semangat kerja yang tinggi dalam rangka mewujudkan sikap hidup yang mandiri.

 Meningkatkan pelayanan belajar yang efektif, kreatif, dan menyenangkan ( enjoy full ) dengan dukungan sumber belajar yang memadai.

 Memadukan unsur pendidikan yang mencakup segi-segi religiusitas, humanitas, sosialitas,dan intelektualitas melalui kegiatan intrakurikuler maupun ekstrakurikuler sebagai upaya untuk menghantarkan peserta didik menjadi insan yang bermartabat.

 Menumbuhkan sikap berkompetisi yang sehat dalam hal penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi modern.

 Menumbuhkan sikap mandiri dan percaya diri dengan memberikan bekal kecakapan hidup (life skill) yang memadai dan terintegrasi di dalam setiap pembelajaran.

 Memfasilitasi peserta didik agar dapat menumbuh kembangkan bakat dan minat sesuai dengan potensi yang dimiliki.

Tujuan Sekolah

 Mengembangkan sistem seleksi penerimaan siswa baru secara selektif dan proaktif serta melakukan pembinaan terhadap para siswa .

 Meningkatkan jumlah dan kualifikasi tenaga kependidikan sesuai dengan tuntutan program pembelajaran yang berkualitas;


(13)

 Mengupayakan pemenuhan kebutuhan sarana prasarana untuk menunjang PBM yang berkualitas .

 Menjalin kerjasama (networking) dengan lembaga / institusi terkait, masyarakat dan dunia usaha/industri dalam upaya melakukan inovasi pembelajaran yang lebih diorientasikan pada pengalaman belajar dengan pembekalan life skill

 Menyelenggarakan PBM yang mengarah pada program pembelajaran berbasis kompetensi dan TIK

 Mengoptimalkan pelaksanaan kegiatan pengembangan diri/ ekstrakurikuler unggulan yang sesuai potensi dan minat siswa.

 Mewujudkan pendidikan Kristen yang berkualitas, sesuai dengan tuntutan masyarakat. yang dilandasi oleh semangat pelayanan, kasih , kebenaran dan keadilan.

 Menghasilkan lulusan yang berbudi pekerti, berdisiplin tinggi, beriman, trampil berolah ilmu pengetahuan, berolah seni, serta trampil berkomunikasi dengan sarana teknologi informasi dan bahasa asing.


(14)

Satlan Layanan Bimbingan

Kelompok Konsep Diri


(15)

SATUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

Kelas : X-3

Semester/ Tahun : II / 2011-2012 Hari / Tanggal : 11 Juni 2012 Alokasi Waktu : 45 menit

Tempat : Aula

Layanan / Bidang : Pribadi

Judul / Spesifikasi layanan : Siapa Diri Saya

Fungi Layanan : Pemahaman dan Pengembangan

A. Tujuan : 1. Peserta dapat mengetahui pentinya mengenali diri sendiri.

2. Peserta mampu mengambangkan potensi yang dimiliki

B. Materi : 1. Permainan

2. Mengetahui siapa diri sendiri yang sesungguhnya

3. Pentingnya mengetahui potensi yang dimiliki C. Metode : Permainan, Diskusi,

D. Kegiatan

 Awal : 1. Mengucapkan salam, memeriksa situasi kelas dan kondisi kelas, memeriksa kehadiran siswa. 2. Mengajukan pertanyaan tentang materi sebelumnya dengan materi yang akan disampaikan

3. Menanyakan kesiapan para anggota kelompok


(16)

1. Peserta mulai bermain game

2. Peserta menyampaikan makna dari permainan dengan difasilitasi oleh pembimbing

3. Peserta d menyampaikan pengalaman pribadinya berkaitan dengan pentingnya mengetahui diri sendiri

b. Elaborasi

1. Peserta mengungkapkan dapak pentingnya mengetahui siapa dirinya sendiri

2. Peserta mendiskusikan

a. Mengapa perlu mengerti siapa dirinya sendiri?

b. Keuntungan apa yang diperoleh bagi siswa dengan memahami siapa dirinya sendiri ?

c. Konfirmasi

1. Peserta membuat kesimpulan tentang pentingnya mengetahui dirinya sendiri. 2. Praktikan menanyakan kepada peserta

tentang komitmennya dalam membentuk dirinya sendiri.

 Akhir/Penutup : 1. Praktikan menyampaikan harapan-harapan terhadap peserta didik setelah mendapatkan materi layanan ini.

2. Layanan diakhiri dengan memotivasi peserta agar lebih mengali potensi yang dimilikinya. E. Alat dan Media : Kertas dan bolfoin

F. Rencana Penilaian dan tindak lanjut

: a. Penilaian Proses


(17)

peserta didik selama layanan diberikan. b. Penilaian Hasil

 Laiseg

Memberikan pertanyaan : - Jelaskan pentingnya

mengembangngkan potensi diri sendiri?

 Laijapen

Memantau peserta selama praktikan memberikan layanan bimbingan kelompok.

 Laijapang

Memantau peserta selama berada di sekolah .

c. Rencana Tindak lanjut :

- Melakukan konseling Individu kepada peserta didik yang membutuhkan. G. Keterkaitan kegiatan

dengan layanan pendukung

: Himpunan data, Tampilan kepustakaan.

H. Buku,Sumber : Cara Mengetahui Potensi Diri « Akhmadfarhan's Blog

I. Catatan Khusus : -

Salatiga, 11 Juni 2012

Mengetahui Perencana Layanan

Guru Bimbingan Konseling


(18)

MATERI

Banyak orang yang tidak tahu potensi dirinya. Tidak tahu apa saja kelebihan yang dimilikinya. Coba saja tanya diri kita sendiri atau orang-orang terdekat kita. Apa sih kelebihan diri kamu? Apa yah…Bingung jawabnya. Tapi kalo ditanya apa kekurangan atau kelemahan diri, banyak orang yang dengan cepat bisa menjawab. Kurang ganteng, miskin, gak pinter, dan sebagainya.

Sebagian orang beranggapan kita kan gak mau sombong jadi nggak mau membanggakan diri dengan menyebut-nyebut apa yang kita bisa. Sombong itu emang gak boleh tapi tahu potensi diri itu harus. Bukan untuk disombongkan tapi untuk dikembangkan. Potensi diri yang terus tumbuh dan berkembang akan menjadi modal kesuksesan. Anda mau sukses kan? Cari tahu cara mengetahui potensi diri di bawah ini:

1. Bidang apa saja yang kita senangi. Sesuatu yang penuh gairah dan semangat kita lakukan. Tanpa harus diminta atau disuruh. Anda akan melakukannya secara sukarela tanpa dibayar, bahkan anda mau mengeluarkan uang untuk apa yang anda lakukan. Inilah yang disebut dengan hobi. Seseorang yang punya hobi tertentu akan melakukannya dengan sepenuh hati. Misalnya orang yang hobi memelihara tanaman, dia rajin menyiram dan merawat tanaman setiap hari. Dia rela mengeluarkan uang berapapun untuk membeli tanaman, pupuk, alat-alat dan semacamnya. Hobi bisa membawa kebahagiaan dan juga penghasilan. If we do what we love, then money will follow.

2. Bertanya kepada orang terdekat. Orang yang paling tahu diri anda adalah orang

terdekat. Bisa orang tua, kakak-adik, saudara, keluarga, atau teman. Merekalah yang tahu tentang diri anda dari kecil sampai dewasa. Jadi mereka tahu apa potensi diri anda. Terkadang kita tidak menyadari potensi yang kita miliki, perlu orang lain untuk membantu menyadarkan.


(19)

3. Mencoba hal-hal baru. Begitu banyak yang bisa kita lakukan di dunia ini. Wawasan, pergaulan dan keberanian yang terbataslah yang menghambat kita untuk melakukannya. Kita bisa mencoba hal-hal baru yang belum pernah kita lakukan. Tentu saja yang kita lakukan tidak boleh melanggar hukum yah. Dengan mencoba banyak hal, mungkin kita akan menemukan potensi diri yang selama ini tersembunyi.

4. Banyak membaca, melihat dan merasakan. Dengan begitu akan banyak informasi dan pengetahuan yang bertambah. Bacaan dan tontonan yang kita sukai itu bisa jadi adalah sebuah potensi. Jika anda suka membaca perkembangan dunia komputer, internet dan semacamnya. Anda bisa menjadi ahlinya, asalkan terus konsisten untuk menambah pengetahuan.

Potensi diri itu harus digali, sama seperti minyak bumi. Tidak ada minyak yang berada di atas tanah. Kita harus mencari lokasi yang tepat untuk menggali minyak. Kedalamannya pun tidak selalu sama. Ada yang cepat ditemukan, ada juga yang perlu menggali lama karena minyaknya ada jauh di kedalaman.

Tidak ada manusia yang lahir ke dunia langsung menjadi ahli di bidang tertentu. Semua harus diraih dengan proses. Jika anda sudah tahu potensi diri anda, itulah modal

kesuksesan. Jika anda bisa mengembangkan potensi anda menjadi prestasi, kesuksesan sudah menanti.


(20)

SATUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

Kelas : X-3

Semester/ Tahun : II / 2011-2012 Hari / Tanggal : 13 Juni 2012 Alokasi Waktu : 45 menit

Tempat : Aula

Layanan / Bidang : Pribadi

Judul / Spesifikasi layanan : Menjadi diri sendiri

Fungi Layanan : Pemahaman dan Pengembangan

A. Tujuan : 1. Pesertadapat mengetahui pentingnya menilai diri sendiri.

2. Peserta didik mampu menumbuhkan nilai karakter yang sesuai dengan diri pribadi B. Materi : 1. Bagaimana menilai diri sendiri

2. Pentingnya menilai diri sendiri C. Metode : Ceramah, Diskusi

D. Kegiatan

 Awal : 1. Mengucapkan salam, memeriksa situasi kelas dan kondisi kelas, memeriksa kehadiran siswa. 2.Menjelaskan tujuan penyampaian materi  Inti : a. Eksplorasi

1. Peserta didik diajak untuk berdiskusi mengenai tentang pengalaman dalam diri mereka pribadi

2. Peserta didik menyampaikan apa yang dirasa setelah mereka mengungkapkan penilaian tentang diri mereka sendiri


(21)

3. Peserta didik menyampaikan pengalaman pribadinya berkaitan dengan dampak menilai diri pribadi

b. Elaborasi

1. Peserta didik mengungkapkan dapak pentingnya menjadi diri sendiri. 2. Peserta didik mendiskusikan

d. Mengapa perlu menjadi diri sendiri? e. Keuntungan apa yang diperoleh bagi

siswa dengan memahami cara menilai dan diri sendiri ?

c. Konfirmasi

1. Peserta membuat kesimpulan tentang pentingnya menilai diri sendiri.

2. Praktikan menannyakan kepada peserta tentang komitmennya dalam meniali diri pribadi.

 Akhir/Penutup : 1. Praktikan menyampaikan harapan-harapan terhadap peserta didik setelah mendapatkan materi layanan ini.

2. Layanan diakhiri memberika tips – tips cara yang sesuai untuk menjadi pribadi yang positif E. Alat dan Media : Kertas dan bolfoin

F. Rencana Penilaian dan tindak lanjut

: a. Penilaian Proses

Mengamati perhatian, respond dan aktifitas peserta didik selama layanan diberikan. b. Penilaian Hasil

 Laiseg

Memberikan pertanyaan :

- Jelaskan pentingnya menjadi diri sendiri


(22)

 Laijapen

Memantau peserta selama praktikan memberikan layanan bimbingan kelompok.

 Laijapang

Memantau peserta selama berada di sekolah .

f. Rencana Tindak lanjut :

- Melakukan konseling Individu kepada peserta didik yang membutuhkan. G. Keterkaitan kegiatan

dengan layanan pendukung

: Himpunan data, Tampilan kepustakaan.

H. Buku Sumber : penilaian diri.htm

I. Catatan Khusus : -

Salatiga, 13 Juni 2012

Mengetahui Perencana Layanan

Guru Bimbingan Konseling


(23)

MATERI

Dahulu, ketika kita kecil hal apakah yang membuat diri kita seperti sekarang? coba diingat dan direnungkan. Lupa? Gini deh, apa yang orang tua kita berikan pertama kali kepada kita saat itu dan apa hasilnya pada diri kita sekarang..baik kah? atau buruk kah? atau kita sendiri sekarang sedang bingung menilai diri kita? tidak usah bingung, berikut ini 3 cara menilai diri sendiri :

1. Sebuah NAMA, coba tanyakan kepada orang tua kita sendiri apa alasan mereka

memberikan sebuah nama kepada kita saat itu. Jika memiliki arti maka terus kembangkan potensi kita sesuai dengan alasan mereka memberikan sebuah nama kepada kita, namun jika orang tua kita tidak beralasan memberikan sebuah nama pada saat itu maka

sekaranglah saatnya kita berusaha untuk membentuk sebuah arti dari nama kita. Tidak ada satupun orang tua yang memberikan sebuah nama buruk untuk buah hatinya, jadi jika kita pernah berkelakuan buruk maka sekaranglah saatnya untuk kita berkelakuan baik seperti nama yang selalu dibawa tiap hembusan nafas kita.

Contoh : Sebut saja sebuah nama A, nama beliau tidak beralasan dari orang tua nya, maka si A ini harus menjadi panutan yang baik bagi si B,C,D dan seterusnya sampai si Z. 2. Sebuah KEGAGALAN, apa kegagalan terbesar sepanjang hidup kita? Coba diingat dan dicatat. Berikutnya, apa alasan kita menganggap bahwa kegagalan tersebut adalah yang terbesar? Begini, pada dasarnya tidak pernah ada istilah "Kegagalan Terbesar" dalam hidup seorang anak manusia kecuali ia telah mati akan tetapi hanya ada istilah "Kesuksesan Terbesar" selama kita masih hidup. Jadi, selama kita masih bisa bernafas maka kita masih berpeluang menciptakan kesuksesan terbesar! Catatlah dan kumpulkan kegagalan kecil yang pernah Anda lakukan dahulu dan tulislah yang berlawanan dengan kegagalan kecil tersebut maka disitulah Anda akan menemukan sebuah jejak menuju keberhasilan besar. Ada istilah "kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda", percaya atau tidak istilah ini hanya berlaku bagi mereka yang mau melakukan perbandingan. Nasib malang bagi mereka yang tidak melakukan perbandingan, karena mereka akan selalu kehilangan jejak menuju keberhasilan besar.

Contoh : Seorang ilmuwan terkenal, Albert Einstein. Beliau pernah melalui kegagalan puluhan bahkan sampai ribuan kali namun pada akhirnya dia mencapai kesuksesan dan kesuksesan beliau pun kita rasakan sampai beliau wafat. Beliau belajar dari kegagalan dan selalu berinovasi mencoba hal baru untuk mencapainya, tentunya ini bukti bahwa beliau tidak pernah menemukan kegagalan terbesar sepanjang hidupnya. Tidak ada bedanya dengan kita bukan? selamat mencoba dan mencoba.


(24)

orang lain? atau sebaliknya..kita termasuk orang yang tidak dihormati oleh orang lain? Dalam hal hormat menghormati tentunya kita sudah sering diajarkan bahkan sejak sekolah dasar, Sekarang catatlah sudah sejauh mana kita memiliki rasa hormat

menghormati! Dimulai dari diri kita,keluarga kita (Ayah,Ibu, Adik dan Kakak), sahabat kita maupun tetangga kita. Setelah kita mencatatnya dan kembali melakukan

perbandingan maka kita bakal nemuin tuh yang namanya rasa hormat baik didalam diri maupun untuk orang lain.

Contoh : Si A selalu dihina setiap harinya, namun ia tetap tersenyum dan selalu berusaha menghormati si B s/d si Z dengan mempelajari alasan orang lain tidak menghormatinya lalu memperbaiki diri maka tidak menutup kemungkinan si A akan dihormati sepanjang hidupnya.

Rasanya dengan tiga cara di atas, kita sudah bisa menilai siapa kita dan apa yang akan kita lakukan selanjutnya untuk diri ini dan orang lain terutama untuk keluarga kita (Anak dan Istri) sendiri nantinya.


(25)

SATUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

Kelas : X-3

Semester/ Tahun : I / 2011-2012 Hari / Tanggal : 15 Juni 2012 Alokasi Waktu : 45 menit

Tempat : Aula

Layanan / Bidang : Pribadi

Judul / Spesifikasi layanan : Mengenali perilaku diri sendiri Fungi Layanan : Pemahaman dan Pengembangan

A. Tujuan : 1. Peserta dapat mengerti bagaimana mengenali perilaku – perilaku mereka.

2. Peserta mampu mengeri hal – hal yang positif dari diri sendiri

B. Materi : 1. Bagaimana mengenali perilaku sendiri 2. Pentingnya mengenali perilaku diri sendiri

3. Memutar film Motivasi

C. Metode : Menonton Film , Diskusi,Refleksi D. Kegiatan

 Awal : 1. Mengucapkan salam, memeriksa situasi kelas dan kondisi kelas, memeriksa kehadiran siswa.

3.Menjelaskan tujuan penyampaian materi 4.Menanyakan kesiapan peserta untuk mengikuti

kegiatan bimbingan kelompok  Inti : a. Eksplorasi

1. Peserta didik diajak untuk berdiskusi mengenai film Heahe yang telah diputar.

2. Peserta didik menyampaikan apa yang dirasa setelah mereka menonton film tersebut.


(26)

3. Peserta didik merefleksikan kisah tersebut dalam diri masing - masing

b. Elaborasi

1. Peserta didik mengungkapkan dapak pentingnya mengenali perilaku diri sendiri.

2. Peserta didik mendiskusikan

a. Mengapa perlu mengenali perilaku diri sendiri?

b. Keuntungan apa yang diperoleh bagi siswa dengan mengenali perilaku diri sendiri ? c. Konfirmasi

1. Peserta membuat kesimpulan tentang pentingnya mengenali perilaku diri sendiri.

2. Praktikan menannyakan kepada peserta tentang komitmennya dalam mengubah perilaku yang buruk menjadi positif.

 Akhir/Penutup : 1. Praktikan menyampaikan harapan-harapan terhadap peserta didik setelah mendapatkan materi layanan ini. 2. Layanan diakhiri dengan memberika tips – tips cara

yang sesuai untuk menjadi pribadi yang positif E. Alat dan Media : Laptop,LCD

F. Rencana Penilaian dan tindak lanjut

: a. Penilaian Proses

Mengamati perhatian, respond dan aktifitas peserta selama layanan diberikan.

b. Penilaian Hasil  Laiseg

Memberikan pertanyaan :

- Jelaskan pentingnya mengubah perilaku yang buruk menjadi positif.

 Laijapen


(27)

layanan bimbingan kelompok.  Laijapang

Memantau peserta didik selama berada di sekolah c. Rencana Tindak lanjut :

- Melakukan konseling Individu kepada peserta yang membutuhkan.

G. Keterkaitan kegiatan dengan layanan pendukung

: Himpunan data, Tampilan kepustakaan.

H. Buku Sumber : 7 Kebiasaan remaja yang sangat efektif - Film Heahe

Catatan

Salatiga, 15 Juni 2012 Mengetahui Perencana Layanan Guru Bimbingan Konseling


(28)

MATERI

Setiap manusia unik. Manusia memiliki temperamen dasar; koleris, sanguinis, melankolis dan pleqmatis. Menurut saya, temperamen dasar bukanlah kesimpulan, tapi alat diagnosa untuk mengenal diri sendiri dan mengenal orang lain dengan lebih baik dan dengan demikian kita bisa bersikap dengan tepat, baik untuk diri sendiri atau orang lain. Mengenal kelemahan dan secara sadar melatih diri.

1. Sanguinis, yang Bahagia

Kelebihan: Orang sanguinis umumnya periang, banyak bicara, ramah, bersemangat, suka bergaul, bersahabat, mudah percaya dengan orang lain, optimis, dan yang sangat menonjol berbelas kasihan (baik hati), murah hati, cenderung untuk tulus dan murni serta mudah mengampuni (karena pelupa).

Kekurangan: Orang sanguinis memiliki kekurangan; kemauan lemah, tidak disiplin, tidak teratur, gelisah, berlebih-lebihan, pelupa dan tidak dapat diandalkan. Bergerak dulu berpikir belakangan. Tidak teliti dan lemah dalam hal angka-angka. Emosi tidak stabil, mudah mengebu-gebu dan mudah patah semangat, mudah janji dan ingkar lagi. Boros.

Pekerjaan yang sesuai: Aktor, karena orang sanguinis suka tampil. Pedagang karena dia bergaul luas dan memiliki ‘insting‟ penerobos yang luar biasa. Pembicara karena dia orang yang praktis, riang dan cenderung lucu. Marketing dan promosi, event organizer adalah bidang yang bisa disukai orang sanguinis. Jauhi accounting itu akan membuat orang sanguinis stress.

2. Melankolis, yang Teliti

Kelebihan: Melankolis berbakat, cermat, peka dan cenderung lembut hatinya,

perfeksionist (mau semua sesuai peraturan, bahkan mengejar kesempurnaan). Melankolis suka keindahan, idealis dan setia serta rela berkorban.


(29)

Kekurangan: Melankolis orang yang cenderung pemurung, menilai negatif, teoritis,

tidak ramah, egosentris, suka mencela, kaku bahkan pendendam.

Pekerjaan yang sesuai: Seniman, Accounting, Musisi, Pencipta, Ahli Filsafat dan

Maha Guru. Orang Melankolis juga banyak yang menjadi penulis buku. Cocok menjadi anggota Dewan, penyusun peraturan, menyusun undang-undang. Di Perusahaan tepat menjadi orang yang membuat SOP (Standar Operating Prosedure).

3. Koleris, sang Pemimpin

Kelebihan: Koleris berkemauan kuat, komitmen tinggi, berjiwa bebas dan sangat atau super optimis karena percaya diri luar biasa. Koleris tekun, ulet, gigih, berbakat memimpin, suka memimpin. Koleris yakin (percaya diri) dan produktif.

Kekurangan: Orang koleris akan terkesan kasar (sarkastis) menguasai atau mendominasi orang lain, berbicara dengan nada seperti memerintah atau menekan. Koleris mudah marah, acuh tak acuh dengan perasaan dan kebutuhan orang lain. Koleris berbangga diri (puas diri) , tak berperasaan bahkan bisa licik atau lalim.

Pekerjaan yang sesuai: Pemimpin, Pemborong dan Produsen. Koleris dengan

kemauan kuatnya serta mendominasi, akan menjadi pemimpin yang tangguh. Sebagai kepala proyek, pemborong akan mengejar target pencapaian dengan gigih dan bisa memerintah anak buah dengan tegas. Koleris orang yang bisa diandalkan.

4. Pleqmatis, yang Setia

Kelebihan: Pleqmatis seorang follower yang setia, maka dia seorang yang dapat diandalkan menjadi „tangan kanan‟, anak buah yang loyal dan tekun. Pleqmatis lemah lembut dan tenang, emosinya stabil karenanya orang pleqmatis biasanya juga details dan produktif. Tidak romantis tetapi setia.

Pleqmatis orang yang praktis, lain dengan melankolis yang teoritis. Pleqmatis juga memiliki bakat memimpin, berbicara diplomatis (karena tenang dan stabil emosinya) serta memiliki rasa humor yang cukup walau tidak setinggi sanguinis.


(30)

Kekurangan: Orang Pleqmatis kikir/pelit, penakut, pesimis, bertindak sebagai

penonton bukan pelaku (sanguinis dan koleris tipe pemain dan melankolis tipe penilai). Pleqmatis cenderung melindungi diri sendiri, jika ada masalah, dia akan segera mencari bukti, mencari argumen bahwa dirinya benar, atau sembunyi (dalam bentuk diam) untuk melindungi diri.

Pleqmatis tidak memiliki motivasi yang kuat, dia seorang pengikut/ follower. Dia tidak suka tampil di panggung, suka bekerja „dibelakang layar‟.

Pekerjaan yang sesuai: Akuntan, Ahli Teknik, Diplomat, Guru.

Di Perusahaan, pleqmatis bisa menjadi seorang GM (General Manager) atau Direktur Operasi yang setia bertahun-tahun tidak pindah kerja, bisa memimpin dengan baik, bisa diandalkan dan loyal. Pleqmatis juga bendahara yang mengelola dengan baik. Jika pemimpin dan wakil sama-sama sanguinis yang suka tampil, kadang terjadi persaingan diantara mereka sendiri dan membawa perpecahan.

Dengan mengenal diri sendiri, kelemahan dan kelebihan diri sendiri, akan membangun kesadaran untuk melatih diri dalam bidang kehidupan yang paling kuat ia miliki, sehingga membuatnya semakin ahli di bidangnya dan memungkinkan ia meraih keberhasilan yang maksimal.


(31)

SATUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

Kelas : X-3

Semester/ Tahun : II / 2011-2012 Hari / Tanggal : 18 Juni 2012 Alokasi Waktu : 45 menit

Tempat : Aula

Layanan / Bidang : Pribadi

Judul / Spesifikasi layanan : Menjadi pengamat bagi diri sendiri Fungi Layanan : Pemahaman dan Pengembangan

A. Tujuan : 1. Peserta dapat mengetahui pentingnya mengamati dan menilai diri sendiri.

2. Peserta mampu menumbuhkan nilai karakter yang sesuai dengan diri pribadi

B. Materi : 1. Permainan tali

2. Bagaimana mengamati dan menilai diri sendiri 3. Pentingnya mengamati dan menilai diri sendiri C. Metode : Permainan, Diskusi, Bermain peran

D. Kegiatan

 Awal : 1. Mengucapkan salam, memeriksa situasi kelas dan kondisi kelas, memeriksa kehadiran siswa.

2. Mengajukan pertanyaan tentang materi sebelumnya dengan materi yang akan disampaikan

3. Menjelaskan tujuan penyampaian materi  Inti : a. Eksplorasi

1. Peserta melakukan permainan tebak tali 2. Peserta menyampaikan makna dari


(32)

permainan dengan difasilitasi oleh pembimbing

3. Peserta didik menyampaikan pengalaman pribadinya berkaitan dengan dampak menillai dan mengamati diri Pribadi b. Elaborasi

1. Peserta mengungkapkan dapak

pentingnya mengamati dan menilai diri sendiri.

2. Peserta mendiskusikan

d. Mengapa perlu menilai dan mengamati diri pribadi?

e. Keuntungan apa yang diperoleh bagi siswa dengan memahami cara menilai dan mengamati diri sendiri ?

c. Konfirmasi

1. Peserta membuat kesimpulan tentang pentingnya menilai dan mengamati diri sendiri.

2. Praktikan menannyakan kepada peserta tentang komitmennya dalam meniali dan mengamati diri pribadi.

 Akhir/Penutup : 1. Praktikan menyampaikan harapan-harapan terhadap peserta setelah mendapatkan materi layanan ini.

2. Layanan diakhiri dengan memotivasi peserta agar bisa mengamati dirinya sendiri.

E. Alat dan Media : Kertas dan bolfoin F. Rencana Penilaian dan

tindak lanjut

: a. Penilaian Proses

Mengamati perhatian, respond dan aktifitas peserta selama layanan diberikan.


(33)

b. Penilaian Hasil  Laiseg

Memberikan pertanyaan :

- Jelaskan pentingnya menilai dan mengamati diri sendiri!

 Laijapen

Memantau peserta didik selama praktikan memberikan layanan bimbingan

kelompok.  Laijapang

Memantau peserta didik selama berada di sekolah .

f. Rencana Tindak lanjut :

- Melakukan konseling Individu kepada peserta didik yang membutuhkan. G. Keterkaitan kegiatan

dengan layanan pendukung

: Himpunan data, Tampilan kepustakaan.

H. Buku Sumber : mari-menilai-diri-sendiri.html

I. Catatan Khusus : -

Salatiga, 18 Juni 2012

Mengetahui Perencana Layanan

Guru Bimbingan Konseling


(34)

MATERI

Perasaan takut yang menghantui cara kita memanfaatkan kekuatan untuk berpikir karena dampak yang tak terkendali dari pengaruh input yang datang dari luar yang sangat dominan menuntun pikiran kita sehingga tidak heran sering kehilangan diri.

Dalam situasi yang demikian, bila kita kehilangan diri berarti mendorong pikiran ini menjadi tumpul sehingga untuk mengungkit kebiasaan berpikir menjadi tidak produktif, dengan begitu kita telah menutup pikiran positif menjadi pikiran negatif yang mendorong daya kemauan kita perasaan takut sehingga menjadi dalam menjalani hidup penuh pisisme.

Walaupun kita berpikir bahwa hidup dalam dunia nyata, cobalah Anda merenung sejenak makna berpikir. Berpikir adalah mengetahui sesuatu yang belum diketahui. Sesuatu yang belum diketahui adalah kebenaran. Jadi untuk mencapai kebenaran inilah manusia berpikir.

Sejalan dengan ungkapan diatas, cobalah Anda mengungkit kedalam pikiran untuk memulai menanyai diri sendiri tentang sesuatu yang penting bagi diri Anda sendiri seperti : Apa yang Anda inginkan ? Dan apa yang Anda perlukan untuk menjadi bagian dari kehidupan Anda ? Tulislah ke dalam satu daftar yang terpikirkan menjadi keinginan Anda.

Jadi apa yang ingin kita ungkapkan dalam pikiran ini dimaksudkan mendorong daya kemauan untuk memikirkan kembali agar Anda tidak menjadi pesimis melainkan optimisme dalam kehidupan dunia nyata, maka disitu terletak kompetensi Anda untuk memanfaatkan alat pikir berupa kesadaran, kecerdasan dan akal untuk memikirkan kembali apa yang telah Anda miliki saat ini, menjadi keinginan ke dalam posisi yang lebih baik dalam kehidupan ini tanpa meninggalkan rasa tanggung jawab apa yang sedang Anda jalani.


(35)

Sejalan dengan keinginan Anda tumbuh dan berkembang tidak sekedar mengikuti jalan pikiran bapak dan tanggung jawab keluarga, maka Anda harus memiliki mimpi tapi mimpi yang dibayangkan dapat diwujudkan sejalan dengan potensi kompetensi yang Anda miliki.

Kita harus meyakini benar telah meningkat kedewasaan berpikir agar kita tidak dibayangi oleh pengelaman masa lampau yang mengikat pikiran kita bahwa kita tidak mampu menemukan jati diri kita sebenarnya artinya kita membayangkan dalam diri sendiri bahwa kita mampu menggapai yang lebih baik daripada sekarang.

Oleh karena itu, bayangkanlah dalam pikiran kita bahwa kita berusaha untuk memulai hidup baru, sehingga diperlukan secara efektif memperhitungkan dan merencanakan cara untuk sampai memulai hidup baru, maka untuk sampai ke tujuan yang hendak kita tuju, cobalah gerakkan pikiran Anda ke dalam hal-hal untuk mengetahui di mana Anda sekarang yang terkait dengan segala sesuatu tentang diri Anda ; segala sesuatu yang Anda kerjakan serta atas dasar apa yang terkait sebagai pribadi Anda sendiri.

Sejalan dengan apa yang kita ungkapkan di atas, maka kita memulainya dari untuk mengetahui kemana kita akan pergi dan bagaimana kita memulainya, dengan suatu pernyataan ke dalam pemikiran persfektif ke dalam apa yang disebut dengan VISI, MISI, TUJUAN, BUDAYA, STRATEGI yang dapat menggambarkan tentang kesiapan sikap dan perilaku yang dituntut ke dalam pola pikir baru yang sejalan dengan apa yang kita pikirkan dalam menempuh hidup baru.

MEMANTAFKAN PIKIRAN MEWUJUDKAN MIMPI

Kita membayangkan dalam hidup ini bahwa masa yang kita miliki adalah hari ini dan oleh karena itu “memantapkan pikiran mewujudkan mimpi” mendorong daya kemauan untuk memikirkan bahwa hidup ini dibentuk oleh pikiran Anda sendiri, sehingga Anda terikat keinginan untuk berubah di dalam dunia diri Anda sendiri.


(36)

Sejalan dengan apa yang diungkapkan di atas, maka memantafkan pikiran mewujudkan mimpi, cobalah kita merenungkan kenyataan dibawah ini :

 Satu kenyataan bahwa setiap orang akan menyadari sepenuhnya bahwa memiliki setiap hal yang Anda butuhkan, kerjakan berarti apa saja dan segala sesuatu yang selalu kita inginkan dan butuhkan.

 Satu kenyataan bahwa sepenuhnya Anda memiliki diri sendiri tapi merupakan hasil pikiran yang dipengaruhi oleh adanya faktor yang berada dari luar diri Anda sendiri menjadi daya dorong ke dalam usaha pikiran Anda dalam reaksi dan interpretasi.

 Satu kenyataan bahwa khayalan dalam pikiran menggambarkan identitas diri Anda dan memberikan informasi yang salah dalam usaha merubah keinginan pikiran Anda.

 Satu kenyataan bahwa gerakkan daya kemauan Anda dalam memulai untuk memikirkan seberapa besar potensi pikiran yang Anda curahkan dalam memahami jati diri sebenarnya daripada kekuatan khayalan yang Anda pikirkan.

Cobalah Anda renungkan dan bangkitkan keinginantahuan dalam usaha-usaha untuk mengungkit daya ingat atas beberapa kenyataan sebagai fakta yang anda hadapi dalam menjalani hidup ini.

Dengan memikirkan fakta kenyataan yang kita sebutkan di atas, mendorong keinginan Anda untuk berpikir lebih dalam dan terfokuskan terhadap hal-hal yang berkaitan dengan tantangan yang Anda hadapi, sehingga menimbulkan kemauan untuk membangun komitmen yang digerakkan oleh jiwa atas kesadaran, kecerdasan dan akal dalam memberikan sinar postif ke dalam hati yang bersih dalam menanggapi tantangan yang kita sebutkan di bawah ini :


(37)

 Pikirkan kembali untuk memeriksa dan memperjelas pengalaman perjalanan hidup Anda masa lalu dari hasil pikiran Anda sendiri agar Anda dapat memikirkan makna pengawasan dan pengendalian untuk melihat ke masa depan.  Pikirkan kembali seberapa jauh Anda ada keinginan untuk melakukan identifikasi

tujuan hidup Anda di dunia.

 Pikirkan dengan kemampuan Anda untuk mengidentifikasi secara jelas dengan komptensi yang Anda miliki dengan makna hidup yang Anda jalani yang memberikan arti keberadaan Anda di dunia

 Pikirkan untuk memberikan ruang gerak yang lebih besar ke dalam daya kemauan yang kuat untuk mengungkit pikiran Anda ke dalam jati diri Anda dalam mengungkit imajinasi yang sejalan dengan wawasan dan kompetensi Anda.

 Pikirkan untuk mendorong daya kemauan Anda untuk ke luar dari rasa takut menghadapi tantangan hidup dan menyeberangi dari pola pikir lama ke pola pikir baru.

WUJUDKAN UNTUK MEMULAI HIDUP BARU YANG SEJALAN DENGAN KONSEP JATI DIRI ANDA SEBENARNYA

Memulai hidup baru haruslah ditopang oleh kekuatan pikiran ke dalam kepercayaan dan iman yang mampu mendorong sikap dan perilaku anda ke dalam apa yang disebut berpikir dalam ketaatan sesuai dengan kepercayaan Anda dalam melihat hubungan Anda dengan Sang Pencipta. Dan kebiasaan berpikir positif dalam melihat hubungan Anda dengan manusia, maka disitu terletak pintu menemukan konsep jati diri Anda yang sebenarnya sehingga ada daya kemauan yang kuat untuk mendalami dan mampu untuk mengidentifikasi siapa saya dan bagaimana saya menjadi seperti itu.

Bertolak dari pikiran di atas, seberapa jauh Anda mampu menjawab pertanyaan di bawah ini sesuai dengan kompetensi yang Anda miliki saat ini :


(38)

 Apa yang terpikirkan oleh Anda dalam usaha merumuskan identitas mengenai diri Anda yang hidup dalam dunia nyata yang dipengaruhi oleh faktor-faktor internal dan ekternal ke dalam situasi yang sudah dilalui dan atau yang sedang dijalani ?  Bagaimana Anda menyeberangi kesenjangan pola pikir dan perasaan dari sudut

pikiran lama ke pikiran baru tentang diri Anda sendiri ?

 Apa sikap dan perilaku terhadap aksi dan reaksi yang telah membuat hasil dalam hidup Anda saat ini yang membentuk siapa Anda jadinya ?

 Apa keputusan yang dibuat Anda atas pilihan-pilihan yang telah membawa kepada hasil-hasil yang sekarang Anda peroleh ?

 Bagaimana Anda membuat keputuan atas pilihan-pilihan baru yang mendorong teciptanya hasil-hasil yang baru lebih berdaya guna ?

Sejalan dengan kompetensi yang Anda miliki saat ini untuk menjawab hal-hal yang kita utarakan di atas, maka setiap orang akan mampu merumuskan konsep diri yang jelas. Dengan konsep diri yang jelas menggambarkan jati diri atas sekumpulan keyakinan, fakta, pandangan dan persepsi tentang identitas diri anda menjalani kehidupan sehari-hari.

Dengan mengungkapkan jalan pikiran di atas, maka kunci keberhasilan dari usaha-usaha mewujudkan untuk memulai hidup baru yang sejalan dengan konsep diri Anda sebenarnya terletak seberapa jauh Anda memahaminya tentang konsep diri secara jelas.

SATUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING


(39)

Kelas : X-3

Semester/ Tahun : II / 2011-2012 Hari / Tanggal : 19 Juni 2012 Alokasi Waktu : 45 menit

Tempat : Aula

Layanan / Bidang : Pribadi

Judul / Spesifikasi layanan : Menjadi pribadi yang menyenagkan Fungi Layanan : Pemahaman dan Pengembangan

A. Tujuan : 1. Peserta dapat mengetahui pentingnya mengembangkan dirinya sendiri. 2. Peserta mampu menjadi pribadi yang

menyenangkan

B. Materi : 1. Menonton film motivasi (you can) 2. Pentingnya menerima diri sendiri. C. Metode : Menonton film, Diskusi

D. Kegiatan

 Awal : 1. Mengucapkan salam, memeriksa situasi kelas dan kondisi kelas, memeriksa kehadiran siswa. 2.Menjelaskan tujuan penyampaian materi  Inti : a. Eksplorasi

1. Peserta diajak untuk berdiskusi mengenai tentang pengalaman dalam diri mereka pribadi setelah menonton film tersebut. 2. Peserta menyampaikan apa yang dirasa

setelah mereka

3. Peserta merefleksikan pengalaman – pengalaman yang mereka alami yang berkaitan dengan materi tersebut. b. Elaborasi


(40)

pentingnya menerima diri Pribadi. 2. Peserta didik mendiskusikan

a. Mengapa perlu menerima diri sendiri? b. Keuntungan apa yang diperoleh bagi

siswa dengan mampu untuk menerima diri mereka sendiri ?

c. Konfirmasi

1. Peserta membuat kesimpulan tentang pentingnya menerima diri sendiri. 2. Praktikan menanyakan kepada peserta

tentang komitmennya dalam menerima dirinya apa adanya.

 Akhir/Penutup : 1. Praktikan menyampaikan harapan-harapan terhadap peserta didik setelah mendapatkan materi layanan ini.

2. Layanan diakhiri dengan memberikan motivasi kepada para siswa.

E. Alat dan Media : LCD,Laptop F. Rencana Penilaian dan

tindak lanjut

: a. Penilaian Proses

Mengamati perhatian, respond dan aktifitas peserta didik selama layanan diberikan. b. Penilaian Hasil

 Laiseg

Memberikan pertanyaan :

- Jelaskan pentingnya menerima diri sendiri

 Laijapen

Memantau peserta didik selama praktikan memberikan layanan bimbingan

kelompok.  Laijapang


(41)

Memantau peserta didik selama berada di sekolah .

c. Rencana Tindak lanjut :

- Melakukan konseling Individu kepada peserta didik yang membutuhkan. G. Keterkaitan kegiatan

dengan layanan pendukung

: Himpunan data, Tampilan kepustakaan.

H. Buku Sumber : Film Motivasi “You Can”

I. Catatan Khusus : -

Salatiga, 19 Juni 2012

Mengetahui Perencana Layanan

Guru Bimbingan Konseling


(42)

MATERI

Sudahkah Anda mencintai diri sendiri? Sebagian dari kita mungkin sudah mencintainya diri mereka sampai batas tertentu. Namun tidak sedikit orang yang terlalu sibuk dengan aktifitasnya sehingga lupa dengan keadaan diri. Orang cenderung tidak menghargai diri mereka, padahal penggargaan diri sangat penting. Penghargaan diri merupakan dasar agar kita bisa bersyukur, memfokuskan ke arah positif dari diri kita dan

tentunya bagaimana menghargai orang lain.

Seperti halnya mencintai orang lain, mencintai diri sendiri juga harus dimulai dengna mengenal diri sendiri. Hal ini akan membantu Anda untuk lebih dekat dan bisa memenuhi keinginan Anda sebenarnya. Namun ketika Anda harus mencintai diri sendiri, maka pertanyaannya adalah bagaimana Anda terus mengakui diri apa adanya? Bagaimana Anda menghargai diri sendiri?. Berikut ini beberapa cara agar Anda bisa mencintai diri sendiri :

1. Menerima diri apa adanya

Terimalah diri apa adanya. Penerimaan diri merupakan aspek penting agar kita bisa menghargai diri dan mencapai kepuasan diri. Saat Anda bisa menerima apa adanya, segala kelemahan yang ada bukanlah suatu hambatan. Anda tahu bahwa Anda mempunyai kelemahan, namun Anda sadar bahwa Anda juga mempunyai kelebihan. Anda tidak akan terjebak pada : bagaimana seharusnya Anda

(bagaimana seharusnya penampilan Anda, bagaimana seharusnya Anda bertindak dll). Anda akan merasa damai dengan diri Anda karena Anda mampu melihat indahnya diri Anda.

2. Fokus pada kelebihan Anda.

Fokuslah pada hal positif pada diri Anda. Singkirkan segala kritik yang datang dalam diri Anda. Sebagian orang lebih memberikan perhatian pada kelemahan-kelemahan mereka. Hal ini tidak akan menyelesaikan masalah. Fokuslah pada


(43)

kekuatan yang Anda miliki. Hal ini akan membuat Anda lebih produktif, bekerja dengan efektif dan puas terhadap apa yang Anda lakukan. Dan saat Anda bisa mengalihkan perhatian pada kekuatan Anda, maka hal ini akan mengurangi ketakutan Anda terhadap kelemahan yang Anda miliki.

3. Kencan dengan diri Anda sendiri

Rayakanlah capaian yang Anda peroleh. Buatlah suatu hari atau waktu yang khusus untuk diri Anda. buat perencanaan apa yang ingin Anda berikan pada diri Anda. buang segala hal yang menggangu diri Anda (matikan handphone). Jangan lupa komunikasikan hal tersebut kepada orang lain, sehingga semua orang bisa memahami. Ini merupakan kesempatan bagi Anda untuk memberikan kado spesial bagi diri Anda sendiri.

4. Salah satu ganjalan terbesar untuk mencintai diri adalah tidak bisa memaafkan diri. Kesalahan masa lalu akan mempengaruhi penilaian terhadap diri sendiri. Anda merasa tidak pantas mencintai diri Anda. Namun ketika kita mulai memaafkan diri, maka Anda akan mulai bisa mencintai diri Anda apa adanya.

5. Belajar dari orang lain.

Ambil pelajaran dari orang lain yang tidak seberuntung Anda. masih banyak orang mempunyai kekurangan daripada. Hal ini akan membantu Anda

mensyukuri apa yang Anda miliki. Kekurangan yang Anda miliki bisa jadi dimilki oleh orang lain juga, bahkan orang lain lebih kurang dari Anda. Anda juga akan melihat ternyata kekuatan yang dimiliki ternyata tidak miliki oleh orang lain. Tentunya hal ini bisa memacu kita untuk mengembangkannya lebih baik lagi.

6. Mencintai sepanjang waktu

“Rawatlah cinta Anda” sepanjang waktu dan keadaan. Anda harus bisa memuji kesuksesan Anda tapi juga mengakui kegagalan yang Anda capai. Saat Anda bisa menerima kegagalan, Anda akan belajar bahwa kegagalan itu tidak mengapa bagi diri Anda. Anda perlu bersikap baik pada diri Anda ketika mengalami kegagalan.


(44)

Hal ini akan menguatkan diri Anda untuk terus berusaha dan berbuat lebih baik lagi.


(45)

SATUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

Kelas : X-3

Semester/ Tahun : II / 2011-2012 Hari / Tanggal : 21 Juni 2012 Alokasi Waktu : 45 menit

Tempat : Aula

Layanan / Bidang : Pribadi

Judul / Spesifikasi layanan : Meningkatkan Harga diri

Fungi Layanan : Pemahaman dan Pengembangan

A. Tujuan : 1. Peserta dapat mengerti bagaimana cara untuk meningkatkan harga dirinya.

2. Peserta mampu mengerti tentang pentingnya harga diri yang positif

B. Materi : 1. Memutar Film Motivasi

2. Pentingnya meningkatkan Harga diri C. Metode : Menonton Film , Diskusi,Refleksi D. Kegiatan

 Awal : 1. Mengucapkan salam, memeriksa situasi kelas dan kondisi kelas, memeriksa kehadiran siswa.

2. Menjelaskan tujuan penyampaian materi 3.Menanyakan kesiapan peserta untuk mengikuti

kegiatan bimbingan kelompok  Inti : a. Eksplorasi

1. Peserta didik diajak untuk berdiskusi mengenai film yang telah diputar.

2. Peserta didik menyampaikan apa yang dirasa setelah mereka menonton film tersebut.


(46)

diri masing - masing b. Elaborasi

1. Peserta didik mengungkapkan dapak pentingnya meningkatkan harga diri.

2. Peserta didik mendiskusikan

g. Mengapa perlu meningkatkan harga diri? h. Keuntungan apa yang diperoleh bagi siswa

dengan meningkatkan harga dirinya? c. Konfirmasi

1. Peserta membuat kesimpulan tentang pentingnya memiliki harga diri yang positif.

2. Praktikan menannyakan kepada peserta tentang komitmennya dalam mengubah memiliki harga diri yang positif.

 Akhir/Penutup : 1. Praktikan menyampaikan harapan-harapan terhadap peserta didik setelah mendapatkan materi layanan ini. 2. Layanan diakhiri denganmemberikan kata- kata

motifasi bagi siswa. E. Alat dan Media : Laptop,LCD

F. Rencana Penilaian dan tindak lanjut

: a. Penilaian Proses

Mengamati perhatian, respond dan aktifitas peserta selama layanan diberikan.

b. Penilaian Hasil  Laiseg

Memberikan pertanyaan :

- Jelaskan pentingnya memiliki harga diri yang positif.

 Laijapen

Memantau peserta selama praktikan memberikan layanan bimbingan kelompok.


(47)

Memantau peserta didik selama berada di sekolah .

i. Rencana Tindak lanjut :

- Melakukan konseling Individu kepada peserta yang membutuhkan.

G. Keterkaitan kegiatan dengan layanan pendukung

: Himpunan data, Tampilan kepustakaan.

H. Buku Sumber : - log at WordPress.com -Film Heahe

I. Catatan :

Salatiga,21 Juni 2012 Mengetahui Perencana Layanan Guru Bimbingan Konseling

Rina Purwanti Widyastuti, S.Pd Dwi Kristianto


(48)

MATERI Meningkatkan Harga Diri

1. Lakukan Sesuatu Yang Membutuhkan Keputusan Dan Tindakan

Anda mungkin telah lama berkeinginan menyambung hubungan dengan teman semasa kuliah, atau mungkin telah lama ingin membersihkan rumah dan menyotir barang-barang yang tak berguna ke gudang. Apapun itu, Anda akan merasa lebih percaya diri dengan merancang tujuan (walau hanya tujuan kecil) dan bertindak untuk mencapainya.

2. Nikmati Hal Yang Anda Kerjakan Dengan Bagus

Apa Anda memiliki hobby atau olah raga yang sangat Anda nikmati? Seperti berenang atau yoga, melukis atau menulis, hal yang menyita perhatian dan membuat Anda lupa waktu saat mengerjakannya. Lalu, ini membuat Anda merasa kompeten dan mampu melakukannya dengan baik. Melakukan hobby juga dapat jadi cara luar biasa untuk meningkatkan rasa percaya diri Anda. Jika Anda tak memiliki hobby khusus atau hiburan yang dapat Anda nikmati, coba lakukan sesuatu yang selalu ingin Anda coba. Bayangkan Anda melakukan itu, dan lalu lakukan! Tak perlu hal yang besar, bisa juga hal sederhana seperti bergabung dengan club jalan sehat misalnya. Anda akan menemukan diri Anda lebih terpusat dan bahagia dengan melakukan sesuatu yang membuat Anda terlibat setidaknya selama seminggu sekali.

3. Ganti Fokus

Terbukti selama ini orang yang memiliki rasa rendah diri biasanya adalah orang-orang yang terlalu banyak berfokus pada diri sendiri. Anda dapat lebih meningkatkan rasa percaya diri dengan mengerjakan sesuatu yang membuat Anda terfokus pada orang lain atau satu hal. Seperti saat Anda bertemu orang-orang baru, Anda akan menemukan rasa gugup Anda menghilang begitu lebih berfokus pada orang yang Anda temui, bukan diri sendiri. Pada akhirnya, Anda akan lebih mudah berinteraksi dengan orang lain dan merasa lebih cerah. 4. Bersikap Rileks

Belajar tentang bagaimana bersikap rileks merupakan sebuah peningkatan hidup yang luar biasa. Orang-orang yang bersikap rileks lebih sedikit mengalami masalah dengan kenangan buruk mereka dan mengikuti alur kehidupan. Melakukan meditasi juga cara populer untuk menumbuhkan perasaan rileks, Anda bisa memilih ikut yoga atau tai chi. Apapun metode yang Anda gunakan, lakukan relaksasi dengan serius. Keuntunngan dari hal ini amat luar biasa untuk


(49)

sekedar diabaikan begitu saja. Jika selama ini Anda tak pernah memikirkan relaksasi sebagai hal penting, maka pikirkanlah sekarang juga.

5. Buat Daftar Hal Yang Anda Kuasai

Buat daftar dalam skala kecil. Anda dapat membuat apapun yang berhasil Anda kuasai dalam sebuah daftar, seperti misalnya: lulus ujian mengemudi dan mendapat SIM, mencetak angka tertinggi saat main basket, mengatur tabungan dan masi banyak lagi. Mengetahui banyak hal yang Anda kuasai akan membuat Anda menyadari akan apa yang telah Anda capai.

Lima hal yang kami sampaikan di atas merupakan prinsip dasar yang dapat Anda gunakan untuk meningkatkan rasa percaya diri, namun Anda juga perlu menambah hal-hal ini secara permanen dalam kehidupan Anda. Selalu tanamkan dalam pikiran, karena tak semua orang terlahir dengan bakat percaya diri, kebanyakan dari kita harus bekerja untuk

membangunya. Jadi, bangun rasa percaya diri dan harga diri ini dari pikiran Anda sendiri dan lakukan setiap hari untuk membuat Anda merasa nyaman.


(50)

SATUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

Kelas : X-3

Semester/ Tahun : II / 2011-2012 Hari / Tanggal : 22 Juni 2012 Alokasi Waktu : 45 menit

Tempat : Aula

Layanan / Bidang : Pribadi

Judul / Spesifikasi layanan : Mampu menerima diri sendiri apa adanya Fungi Layanan : Pemahaman dan Pengembangan

A. Tujuan : 1. Peserta dapat mengetahui pentingnya meneriman diri sendiri apa adanya.

2. Peserta mampu menumbuhkan nilai karakter yang sesuai dirinya sendiri.

B. Materi : 1. Permainan tebak kata

2. Bagaimana agar mampu untuk menerima diri sendiri apaadanya

3. Pentingnya menerima diri sendiri C. Metode : Permainan, Diskusi

D. Kegiatan

 Awal : 1. Mengucapkan salam, memeriksa situasi kelas dan kondisi kelas, memeriksa kehadiran siswa. 2. Mengajukan pertanyaan tentang materi

sebelumnya dengan materi yang akan disampaikan

3.Menjelaskan tujuan penyampaian materi  Inti : a. Eksplorasi

4. Peserta didik melakukan permainan tebak kata


(51)

5. Peserta didik menyampaikan makna dari permainan dengan difasilitasi oleh pembimbing

6. Peserta menyampaikan pengalaman pribadinya berkaitan dengan pentingnya menilaidiri sendiri

b. Elaborasi

3. Peserta mengungkapkan dapak

pentingnya untuk mampu menerima diri sendiri.

4. Peserta mendiskusikan

d. Mengapa perlu menerima diri sendiri apa adanya?

e. Keuntungan apa yang diperoleh bagi siswa dengan menerima dinyanya sendiri sesuai kenyataan ?

c. Konfirmasi

3. Peserta didik membuat kesimpulan tentang pentingnya menerima diri sendiri apa adanya.

4. Praktikkan menannyakan kepada peserta didik tentang komitmennya dalam menerima diri sendiri.

 Akhir/Penutup : 1. Praktikan menyampaikan harapan-harapan terhadap peserta setelah mendapatkan materi layanan ini.

2. Layanan diakhiri dengan memotivasi peserta didik agar dapat membina komunikasi yang baik dengan guru.

E. Alat dan Media : Kertas dan bolfoin F. Rencana Penilaian dan : a. Penilaian Proses


(52)

tindak lanjut Mengamati perhatian, respond dan aktifitas peserta selama layanan diberikan.

b. Penilaian Hasil  Laiseg

Memberikan pertanyaan :

- Jelaskan pentinngnya mampu untuk menerima diri sendiri apa adanya.  Laijapenya

Memantau peserta selama praktikan memberikan layanan bimbingan kelompok.

 Laijapang

Memantau peserta selama berada di sekolah .

f. Rencana Tindak lanjut :

- Melakukan konseling Individu kepada peserta didik yang membutuhkan. G. Keterkaitan kegiatan

dengan layanan pendukung

: Himpunan data, Tampilan kepustakaan.

H. Buku Sumber : 7 Kebiasaaan remaja yang sangat efektif

I. Catatan Khusus : -

Salatiga, 22 Juni 2012

Mengetahui Perencana Layanan

Guru Bimbingan Konseling


(53)

MATERI

Kebahagiaan tidak datang dari orang lain.Meraih kebahagiaan juga tidak sulit jika Anda mau bersungguh-sungguh.Berikut 9 cara sederhana untuk memperoleh kebahagiaan dalam kehidupan sehari-hari.

1. Menerima kenyataan

Salah satu cara agar lebih bahagia ialah menerima segala sesuatu yang tidak dapat Anda kendalikan. Anda hanya bisa mengontrol diri sendiri, namun tidak bisa mengendalikan orang lain dan situasi yang di luar kendali. Berkali-kali mengucap “Seandainya…” dan

berharap kondisi akan berubah secara instan hanya akan membuat Anda bersedih dan kecewa.

2. Lebih realistis

Hidup tidak seperti pertaruhan lotre. Kesulitan tidak akan hilang secara instan. Jika Anda ingin hidup lebih baik, berusahalah dan selalu berpikir dengan kepala dingin sebelum mengambil keputusan.

3. Kebahagiaan tidak diukur secara materi

Banyak orang yang mengejar materi demi kepuasan pribadi. Sayangnya, materi tidak dapat menentukan kebahagiaan. Cobalah kurangi sifat obsesif dalam mengejar materi dan carilah arti kebahagiaan dalam diri sendiri.

4. Yakinlah, Anda bahagia

Kekuatan pikiran telah menjadi obat yang ampuh bagi berbagai penyakit, begitu pula dalam meraih kebahagiaan. Berikan sugesti pada diri sendiri bahwa Anda bahagia, maka Anda akan benar-benar bahagia.

5. Tentukan target

Tetapkan target untuk segala hal yang Anda lakukan, baik untuk hal-hal besar maupun kecil. Berikan waktu bagi diri sendiri, agar target Anda tidak berlarut-larut hingga akhirnya tidak terpenuhi.

6. Cari motivator dan penyemangat

Agar lebih bahagia, juga mudah meraih target yang Anda inginkan, tentukan apa dan siapa yang akan memotivasi Anda. Adanya motivasi yang kuat akan terus mendorong semangat Anda dalam melakukan semua hal.

7. Berada di tengah orang-orang yang menyenangkan

Lingkungan sekitar –juga kondisi pergaulan- dapat berpengaruh terhadap mood dan semangat Anda. Keluarga dan teman-teman yang selalu ceria akan meminimalisir mood negatif yang dapat menurunkan semangat Anda dalam menjalani hari-hari.

8. Lupakan masa lalu


(54)

yang Anda lakukan di saat ini dan melupakan masa lalu dapat menambah sisi positif dalam diri Anda. Lagipula buat apa lagi menyesali kegagalan yang sudah berlalu?

9. Syukuri hal-hal kecil

Kebahagiaan juga terdapat dalam hal-hal sederhana, seperti sejuknya angin di pagi hari, pelukan dari pasangan, sampai siaran radio yang menemani Anda mengarungi kemacetan sepulang kerja. Bahagia itu sederhana dan Anda bisa mendapatkannya dimana saja.


(55)

SATUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

Kelas : X-3

Semester/ Tahun : II / 2011-2012 Hari / Tanggal : 25 Juni 2012 Alokasi Waktu : 45 menit

Tempat : Aula

Layanan / Bidang : Pribadi

Judul / Spesifikasi layanan : Pribadi yang membuat nyaman Fungi Layanan : Pemahaman dan Pengembangan

A. Tujuan : 1. Peserta dapat mengerti bagaimana cara mejadi orang yang memberi kenyamanan bagi orang lain

2. Peserta mampu mengerti tentang pentingnya menjadi orang yang berguna bagi orang lain

B. Materi : 1. Memutar Film Motivasi 2. Cara menghargai orang lain C. Metode : Menonton Film , Diskusi D. Kegiatan

 Awal : 1. Mengucapkan salam, memeriksa situasi kelas dan kondisi kelas, memeriksa kehadiran siswa.

2. Menjelaskan tujuan penyampaian materi 3.Menanyakan kesiapan peserta untuk mengikuti

kegiatan bimbingan kelompok  Inti : a. Eksplorasi

1. Peserta didik diajak untuk berdiskusi mengenai film yang telah diputar.

2. Peserta didik menyampaikan apa yang dirasa setelah mereka menonton film tersebut.


(56)

diri masing - masing b. Elaborasi

1. Peserta didik mengungkapkan dapak pentingnya menjadi orang yang berguna bagi orang lain. 2. Peserta didik mendiskusikan

a. Mengapa perlu menghormati orang lain? b. Keuntungan apa yang diperoleh bagi siswa

dengan menghormati orang lain? c. Konfirmasi

1. Peserta membuat kesimpulan tentang pentingnya menghormati orang lain.

2. Praktikan menannyakan kepada peserta tentang komitmennya dalam mengubah perilakunya yang salah selama ini.

 Akhir/Penutup : 1. Praktikan menyampaikan harapan-harapan terhadap peserta setelah mendapatkan materi layanan ini. 2. Layanan diakhiri dengan memberikan kata- kata

motifasi bagi siswa. E. Alat dan Media : Laptop,LCD

F. Rencana Penilaian dan tindak lanjut

: a. Penilaian Proses

Mengamati perhatian, respond dan aktifitas peserta selama layanan diberikan.

b. Penilaian Hasil  Laiseg

Memberikan pertanyaan :

- Jelaskan pentingnya menghormati orang lain.  Laijapen

Memantau peserta selama praktikan memberikan layanan bimbingan kelompok.

 Laijapang


(57)

c. Rencana Tindak lanjut :

- Melakukan konseling Individu kepada peserta yang membutuhkan.

G. Keterkaitan kegiatan dengan layanan pendukung

: Himpunan data, Tampilan kepustakaan.

H. Buku Sumber : Film

I. Catatan

Salatiga, 25 Juni 2012 Mengetahui Perencana Layanan Guru Bimbingan Konseling

Rina Purwanti Widyastuti, S.Pd Dwi Kristianto


(58)

MATERI

Manusia hidup di dunia ini membutuhkan hubungan dengan orang lain karena manusia adalah makluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri tanpa adanya orang lain yang

membantu. Manusia haruslah berinteraksi dan bergaul dengan lingkungan sekitarnya. Karena dengan bergaul dan berinteraksi seseorang dapat dengan mudah mengenal dan mengerti orang lain. Salah satu kunci sukses dalam pergaulan adalah memiliki

kepribadian yang simpatik, kepribadian kita akan mempengaruhi hasil yang akan kita capai didalam hidup ini .Beberapa karakkteristik simpatik adalahjujur, murah senyum, suka bersilatuhrahmi, menghargai waktu, menghargai peran orang lain, menghargai waktu. Apabila kita telah memiliki sifat –sifat tersebut berarti kita telah mempunyai modal untuk orang lain.

Berikut ini adalah cara – cara membangun hubungan dengan orang lain. 1. Jujur

Pada umumnya kita menyukai orang yang jujur. Walaupun demikian menjadi orang yang jujur tidak mudah. Kejujuran akan mendatangkan kebaikan – kebaikan dan keberuntungan, misalnya dalam bisnis akan berhasil, karir yang meningkat, lebih dari itu kelak akan mendapatkan balasan dari Tuhan

2. Murah Senyum

Menjadi orang yang murah senyum akan beruntung, ia akan di sukai dan

disenangi karena dengan senyumnya ia akan mudah bergaul dan membuat orang lain senang dengan sifatnya. Senyuman juga menjadi perlambang bagi suasana hati yang bahagia dan penuh dengan sukacita.

3. Menghargai Peran Orang Lain

Menghargai peran orang lain merupakan refleksi dari sifat rendah hati.Sekecil apapun peran orang lain sesunguhnya ia mempunyai andil didalam mewujudkan sesuatu yang besar. Kita hendaknya mampu mengedepankan sikap saling

menghargai peran, sebab hal yang bisa dilakukan orang lain belum tentu kita bisa melakukanya. Selain itu orang akan sangat senang jika kita menghargai

keberadaanya, karena pada dasarnya manusia itu akan sangat senang jika ada orang yang menghargai dan meghormati mereka.

4. Selalu Ingin Memperbaiki Diri

Ciri orang yang sukses adalah selalu mau untuk memperbaiki dirinya. Jika sukses diartikan sebagai suatu proses perjuanganuntuk menjadi lebih baik, maka

tuntutanya adalah setiap orang harus terus menerus meperbaiki diri, baik yang berkaitan dengan aspek spiritual, emosional, intelektual maupun material. Dengan cara memberbaiki diri dalam segi kepribadian maka seseoarang itu kedepannya akan menjadi lebih baik karena ia telah mengenal tentang dirinya dan kepribadian


(59)

yang ia milikim sehingga kedepanya akan terus berkembang untuk menjadi yang lebih baik.

5. Lemah lembut

Seseorang yang berperangai lemah lembut akan disukai banyak teman dan selalu mendapat kesempatan yang terbaik didalam hidupnya. Ajaran agama mengatakan barang siapa tidak ramah tamah ia akan kehilangan kebaikan – kenaikanya. Apabila kita menginginkkan banyak teman atau sahabat, sudah barang tentu kita harus menjauhkan diri dari sikap sombong, tinggi hati dan kasar


(60)

SATUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

Kelas : X-3

Semester/ Tahun : II / 2011-2012 Hari / Tanggal : 26 Juni 2012 Alokasi Waktu : 45 menit

Tempat : Aula

Layanan / Bidang : Pribadi

Judul / Spesifikasi layanan : Membangun hubungan yang baik antara diri sendiri dengan Tuhan

Fungi Layanan : Pemahaman dan Pengembangan

A. Tujuan : 1. Peserta dapat membangun hubungan yang baik dengan Tuhan.

2. Peserta mampu menjadi pribadi yang taat. B. Materi : 1. Film Letter of God

2. Bagaimana menjadi pribadi yang menyenangkan Tuhan

C. Metode : Menonton Film, Diskusi, Refleksi D. Kegiatan

 Awal : 1. Mengucapkan salam, memeriksa situasi kelas dan kondisi kelas, memeriksa kehadiran siswa. 2. Mengajukan pertanyaan tentang materi

sebelumnya dengan materi yang akan disampaikan

3.Menanyakan kesiapan peserta untuk mengikuti layanan bimbingan kelompok

 Inti : a. Eksplorasi


(61)

2. Peserta didik menyampaikan makna dari film tersebut

3. Peserta menyampaikan pengalaman pribadinya berkaitan dengan film tersebut b. Elaborasi

1. Peserta mengungkapkandampak pentinya membangun hubungan yang yang intim dengan Tuhan.

2. Peserta mendiskusikan

a. Mengapa perlu membangun hubungan yang intim dengan Tuhan?

b. Keuntungan apa yang diperoleh bagi siswa dengan membangun hubungan yang intim dengan Tuhan ?

c. Konfirmasi

1. Peserta membuat kesimpulan tentang pentingnya membangun hubungan yang intim dengan Tuhan.

2. Peserta merefleksikan apa yang diperoleh 3. Praktikan menanyakan kepada peserta

didik tentang komitmennya dalam memperbaiki hubungan dengan Tuhan.  Akhir/Penutup : 1. Praktikan menyampaikan harapan-harapan

terhadap peserta setelah mendapatkan materi layanan ini.

2. Layanan diakhiri dengan memotivasi peserta didik agar mulai taat dalam menjalankan ibadah

4. Alat dan Media : Laptop,LCD 5. Rencana Penilaian dan

tindak lanjut

: a. Penilaian Proses


(62)

peserta didik selama layanan diberikan. b. Penilaian Hasil

 Laiseg

Memberikan pertanyaan :

- Jelaskan pentingnya membangun hubungan dengan Tuhan

 Laijapen

Memantau peserta didik selama praktikan memberikan layanan bimbingan

kelompok.  Laijapang

Memantau peserta didik selama berada di sekolah .

c. Rencana Tindak lanjut :

- Melakukan konseling Individu kepada peserta didik yang membutuhkan. 6. Keterkaitan kegiatan

dengan layanan pendukung

: Himpunan data, Tampilan kepustakaan.

7. Buku ,Sumber : Film Letter Of God

8. Catatan Khusus : -

Salatiga, 26 Juni 2012

Mengetahui Perencana Layanan

Guru Bimbingan Konseling


(63)

MATERI

Manusia adalah ciptaan Tuhan yang terbaik, tersempurna, teristimewa, dan terunik. Namun, kadang-kadang kita tidak sadar akan nilai diri kita. Sering kali kita salah berpikir seperti “Saya adalah seperti yang orang lain katakan tentang saya” atau “Saya akan menemukan nilai diri saya dalam pendapat mereka tentang saya”. Citra diri atau gambar diri yang tidak benar akan membuat kita tidak menjadi manusia yang utuh serta menghambat hubungan kita dengan sesama. Padahal sebagai makhluk sosial, kita harus berinteraksi dengan makhluk hidup yang lain.

Sebelum kita membahas lebih lanjut tentang topik ini, kita harus meyakinkan diri bahwa kita terbuka untuk menerima kebenaran tentang gambar diri kita. Kita harus menjadi objektif untuk dapat menyadari nilai diri kita, bukan dari pemikiran kita yang lama. Untuk menjadi manusia yang baru, kita harus meninggalkan kebiasaan dan pemikiran kita yang lama, seperti yang dikatakan oleh John Kehoe: “In order to change external conditions, you must first change the internal. Most people try to change external conditions by working directly on those conditions. This always proves futile or at best temporary, unless it is accompanied by a change of thoughts and beliefs.“

Gambar Diri

Jika didefinisikan maka citra/gambar diri adalah gambaran kita terhadap diri sendiri atau pikiran kita tentang pandangan orang lain terhadap diri kita. Gambaran ini terbentuk bertahun-tahun selama kita hidup. Meskipun demikian, hal ini dapat diubah dan diganti sehingga kita mempunyai citra diri yang kita inginkan.

Nilai diri kita berkaitan erat dengan cara kita memandang diri sendiri dan bagaimana kita berpikir tentang penilaian orang lain terhadap diri kita. Kadang kita terlalu terpaku pada pendapat umum. Misalnya pendapat bahwa anak yang patut

dibanggakan adalah anak yang mempunyai prestasi belajar di bidang akademis, padahal prestasi dapat diperoleh dari bidang-bidang lainnya; seperti seni atau olahraga. Contoh lainnya adalah pendapat bahwa orang lain akan menghargai kita jika kita cantik/tampan, pintar, kaya, menarik, atau langsing. Sehingga orang yang mempunyai bentuk badan


(64)

yang tidak ideal, bentuk muka yang kurang indah, atau kurang berhasil dalam pelajaran dalam studinya tidak perlu dihargai. Jika kita terlalu mengikuti rumus Harga Diri = Prestasi + Pendapat orang lain, maka kita akan terjebak dan tertipu mengenai citra diri kita. Penilaian yang salah tersebut membuat kita menjadi takut gagal, takut tertolak, takut dihukum, bahkan mengasingkan diri. Akibatnya kita takut untuk mencoba sesuatu

sehingga kreativitas kita tidak berkembang. Jika hal ini terjadi terus-menerus, bisa jadi Anda menjadi orang yang paling tidak bahagia karena tidak mempunyai harapan, tidak mempunyai tujuan, dan merasa hidup ini sia-sia serta tidak memberikan hasil apa pun.

Suatu Kebutuhan

Sadarkah kita bahwa kita adalah ciptaan Tuhan yang sangat berharga, bahwa kita mempunyai nilai, dan bahwa kita butuh dihargai? Kebutuhan akan harga diri adalah kebutuhan dasar manusia. Agar dihargai orang lain, kita harus menghargai orang lain juga (Hukum Tabur Tuai).

Manusia adalah ciptaan Tuhan yang paling sempurna dibanding ciptaan-Nya yang lain. Menurut Stephen Covey, paling tidak ada empat anugerah Tuhan kepada manusia yang tidak dimiliki ciptaan Tuhan lainnya, yaitu kesadaran diri (self awareness), imajinasi (imagination), nurani (conscience), dan kehendak bebas (free will). Dengan kesadaran diri, kita menyadari keberadaan kita. Kita juga bisa menciptakan, baik benda fisik maupun situasi, dengan kemampuan imajinasi kita. Dengan hati nurani, kita dapat membedakan antara yang baik dan yang buruk, antara yang jahat dengan yang baik. Tuhan juga memberi kita kehendak bebas sehingga kita dapat memilih untuk melakukan apa yang kita inginkan. Tentunya kelakuan kita dibatasi oleh nurani kita juga. Oleh karena manusia diberi kelebihan-kelebihan, maka sudah seharusnya seorang manusia dihargai.

Kita harus melihat dari segi yang berbeda dari biasanya. Kalau biasanya kita lebih menghargai sebuah mobil mewah dibandingkan seorang tukang parkir di sebelahnya, maka sekarang kita harus lebih menghargai tukang parkir tersebut sebagai ciptaan Tuhan yang berharga. Atau jika kita merasa rendah diri, cobalah untuk mengubah


(65)

tergantung pada kemampuan kita mendapatkan penerimaan berubah-ubah dari manusia, namun sebenarnya sumber sesungguhnya adalah kasih dan penerimaan Tuhan.

Atasi kepercayaan yang salah ingatkah Anda akan masa kecil Anda? Seringkali kita dibandingkan dengan anak-anak yang lain oleh orang tua atau keluarga kita. Dalam perkembangan kita, kita juga melakukan hal yang sama, yaitu membandingkan diri kita dengan orang lain. Hasil pembandingan ini bisa mengakibatkan kesombongan, tidak menghargai orang lain, atau perfeksionis jika kita merasa lebih dari pembanding kita. Atau malah bisa menjadi rendah diri, malu, bahkan menjadi tidak berpengharapan karena merasa lebih rendah sehingga tidak berharga. Hal ini bisa terjadi karena gambar dirinya berdasarkan kepercayaan/standar yang salah.

Banyak dari kita hanya melihat penampilan luar saja. Kita seringkali hanya mempercayai apa yang kita lihat. Kenyataannya, dalam otak bawah sadar kita tertanam persepsi umum yang kita dapat sejak kecil bahwa untuk menjadi berharga kita harus memenuhi standar tertentu. Akibatnya kita menjadi perfeksionis dengan tujuan untuk dihargai dan merasa berharga. Tetapi efek sampingnya adalah orang lain mudah memanipulasi orang yang perfeksionis karena mereka tahu perfeksionis berusaha melakukan yang terbaik. Bahkan terkadang perfeksionis rela dimanipulasi untuk rasa harga diri.

Karena terpaku pada penampilan luar, akibatnya kita menjadi takut gagal. Kita takut mencoba karena takut hasilnya tidak sesuai dengan standar tertentu yang kita percayai. Padahal kita tidak tahu hasilnya jika kita tidak mencoba dan kita tidak pernah tahu akan kemampuan kita. Bisa jadi hasilnya baik, bahkan melebihi yang kita harapkan. Pakailah kreativitas/talenta yang sudah Tuhan berikan. Motivasi untuk mencoba akan membuat kita bergairah dalam hidup ini.

Ada pula orang yang mengejar kesuksesan untuk dihargai. Dia percaya bahwa kesuksesan akan membawa kepuasan dan kebahagiaan. Kadang hal ini berakibat dia memanipulasi orang lain untuk mengejar kesuksesan. Kadang kita terlalu mengagungkan kepercayaan kita yang mungkin salah, sehingga kita jadi marah, kesal terhadap orang lain, atau diri sendiri, bahkan kepada Tuhan jika sesuatu tidak sesuai dengan standar yang ada di pikiran kita. Kadang kita menjadi sombong jika sukses dan memenuhi standar kita. Padahal kesombongan adalah awal dari kegagalan. Ada satu hal yang saya perhatikan


(66)

untuk hal ini, bahwa orang yang sering dipuji (sering sukses memenuhi standarnya), jika gagal dia akan down/shock. Sebaliknya, orang yang jarang dipuji (jarang memenuhi standarnya apakah karena gagal atau karena tidak mencoba), jika sukses memenuhi kriteria penghargaannya, dia langsung menjadi sombong.

Jadi untuk mengatasi perangkap penampilan ini, kita harus menerima pembenaran bahwa kesuksesan dan kegagalan bukan dasar dari harga diri kita. Jangan bergantung pada pengakuan dari orang lain. Kita juga harus sadar bahwa tidak semuanya mempunyai rumusan yang pasti. Tidak semua hal di dunia ini yang bisa diprediksi atau dikontrol oleh manusia. Oleh karena itu berharaplah pada Tuhan serta berperan aktif dalam hidup ini, jangan takut pada kegagalan. Yang harus dilakukan adalah belajar mengambil hikmah dari setiap kejadian. Kegagalan hanyalah awal dari keberhasilan, suatu langkah menuju kedewasaan.

Kepercayaan salah yang kedua adalah gila pengakuan. Sering kita menginginkan pengakuan/penerimaan dari orang lain untuk dapat memberi pengakuan terhadap diri sendiri. Akibatnya, kita seringkali hanya mempunyai hubungan yang dangkal dengan sesama bahkan mengasingkan diri dari pergaulan karena takut tertolak/tidak diakui oleh orang lain. Kita jadi menarik diri untuk menghindari celaan. Atau kita berusaha

menyenangkan orang lain untuk mendapat pengakuan. Kita menjadi sangat sensitif terhadap kritik; apakah menjadi terlalu peka terhadap kritik atau malah sangat tidak peka dan menjadi seperti pemain sandiwara. Jadi pandanglah kritik atau sikap/pengakuan orang lain terhadap diri kita sebagai masukan yang berharga untuk pengembangan diri kita.

Menghukum orang untuk membayar kegagalan/kesalahannya sepertinya hal yang biasa, padahal hal ini tidak benar. Kita menjadi takut dihukum karena standar yang kita berikan untuk orang lain menjadi standar ukuran untuk kita juga. Padahal kita sebenarnya tidak berhak untuk menghakimi orang lain atau pun diri kita sendiri. Penghakiman adalah hak Tuhan, bukan manusia. Ada yang menarik diri dari pergaulan dan takut mencoba sesuatu yang baru karena jika gagal dia merasa tidak layak dan patut dihukum. Padahal kita membutuhkan lingkungan yang sehat untuk mengekspresikan emosi kita.

Agar tidak dihukum kadang kita lari dari kegagalan, mungkin malah mencari orang lain untuk disalahkan. Jika tidak menemukan orang lain untuk disalahkan, diri


(1)

rencana, target, dan strategi (persiapan) yang matang dan semangat yang tak pernah pudar!

16.Selalu Tersenyum Pada Orang Lain.

Orang akan lebih senang melihat wajah yang dihiasi senyuman daripada wajah yang selalu disertai ratapan atau keluhan.

17.Senang Bekerja Sama Dengan Orang Lain.

Inilah yang membuat jaringan (network) kita semakin luas, erat, dan kuat. 18.Senang Menolong Orang Lain.

Dengan gemar menolong orang lain, maka pada hakikatnya kita menolong diri kita sendiri. Semakin banyak orang yang kita tolong, maka akan semakin sering pula kita ditolong oleh Allah dengan cara-Nya yang tak terduga.

19.Terimalah Nasib Apa Adanya.

Tetaplah tenang dan tabah, ingatlah bahwa “badai pasti berlalu” dan “roda itu berputar”. Jangan suka mengeluh, menggerutu, atau bahkan mencaci-maki nasib. Jangan sampai berkata atau menganggap bahwa Allah itu tidak adil! Justru di sinilah letak keadilan-Nya.

Dengan merenungi dan menerapkan semua hal di atas, maka menjadi pribadi penuh pesona saat ini bukanlah sesuatu hal yang mustahil bagi diri anda. Jika masih belum percaya, cobalah.


(2)

SATUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

Kelas : X-3

Semester/ Tahun : II / 2011-2012 Hari / Tanggal : 11 Juli 2012

Alokasi Waktu : 45 menit

Tempat : Aula

Layanan / Bidang : Pribadi

Judul / Spesifikasi layanan : Interaksi sosial yang Positif Fungi Layanan : Pemahaman dan Pengembangan

A. Tujuan : 1. Peserta dapat mengerti bagaimana cara untuk membangun interaksi sosial yang positif.

2. Peserta mampu mengerti tentang bagaimanamenjadi pribadi yang bisa berinteraksi.

B. Materi : 1. Membangun interaksi sosial yang positif C. Metode : Diskusi,Refleksi

D. Kegiatan

 Awal : 1. Mengucapkan salam, memeriksa situasi kelas dan kondisi kelas, memeriksa kehadiran siswa.

2. Menjelaskan tujuan penyampaian materi 3.Menanyakan kesiapan peserta untuk mengikuti

kegiatan bimbingan kelompok

 Inti : a. Eksplorasi

1. Peserta didik diajak untuk berdiskusi mengenai Pentingnya membangun interaksi sosial yang positif.

2. Peserta didik menyampaikan apa yang dirasa setelah mereka mendiskusikan materi . 3. Peserta didik merefleksikan materi ynag telah


(3)

didiskusikan b. Elaborasi

1. Peserta didik mengungkapkan dapak pentingnya membangun interaksi sosial yang positif.

2. Peserta didik mendiskusikan

d. Mengapa perlu berinteraksi dengan lingkungan sosiali?

e. Keuntungan apa yang diperoleh bagi siswa dengan membangun interaksi?

c. Konfirmasi

3. Peserta membuat kesimpulan tentang pentingnya membangun interaski sosial

4. Praktikan menanyakan kepada peserta tentang komitmennya dalam membanun interaksi sosial yang positif.

 Akhir/Penutup : 1. Praktikan menyampaikan harapan-harapan terhadap peserta setelah mendapatkan materi layanan ini. 2. Layanan diakhiri denganmemberikan kata- kata

motifasi bagi siswa. E. Alat dan Media : Kertas, pena

F. Rencana Penilaian dan tindak lanjut

: a. Penilaian Proses

Mengamati perhatian, respond dan aktifitas peserta selama layanan diberikan.

b. Penilaian Hasil  Laiseg

Memberikan pertanyaan :

- Jelaskan pentingnya membangun interaksi sosial yang positif

 Laijapen

Memantau peserta selama praktikan memberikan layanan bimbingan kelompok.


(4)

 Laijapang

Memantau peserta didik selama berada di sekolah .

f. Rencana Tindak lanjut :

- Melakukan konseling Individu kepada peserta yang membutuhkan.

G. Keterkaitan kegiatan dengan layanan pendukung

: Himpunan data, Tampilan kepustakaan. H. Buku Sumber : 7 Kebiasaan remaja yang membangun

I. Catatan :-

: -

Salatiga, 11 Juli 2012 Mengetahui Perencana Layanan Guru Bimbingan Konseling

Rina Purwanti Widyastuti, S.Pd Dwi Kristianto


(5)

MATERI

Prinsip dasar bersosialiasi adalah bagaimana orang bisa mengenal Anda, dan menyukai Anda. Tak ada seorang pun senang pada rekan kerja yang memelototi layar komputer seharian. Tapi, tak ada seorang pun yang suka bila ada rekan yang terlalu sibuk bergosipria seolah tak punya kerjaan, atau sibuk mengomentari dan mengkritik ini itu sehingga dijuluki public enemy. Karena itu, sosialisasi amat tergantung kemampuan Anda menarik-ulur semua interaksi itu.

1. Bicara dengan jelas

Kemampuan berkomunikasi akan berdampak pada bagaimana orang-orang akan memperlakukan Anda. Mereka yang periang biasanya banyak teman, karena ia tahu bagaimana membangun pembicaraan.

2. Punya sesuatu untuk dikatakan

Jangan berpikir bahwa hanya karena Anda berbicara, orang lain pasti mendengarkan. Pastikan bahwa komentar Anda memang ada „isinya‟. Jangan cuma jadi „ember bocor‟. 3. Penuh pengertian

Setiap orang punya latar belakang yang berbeda. Jadi, pembicaraan awal biasanya tidak bisa dijadikan patokan untuk menilai orang lain. Anda bisa saja tidak setuju dengan rekan kerja, tapi masih bisa bekerja sama secara produktif.

4. Pengaruhi orang lain

Dengan pendapat dan opini yang bermutu, Anda telah memberikan „warna‟ dalam bersosialisasi. Hal ini akan mempengaruhi orang lain dan mereka akan menyukai Anda.


(6)

5. Selesaikan setiap masalah

Konflik tidak selalu jelek. Setiap argumentasi bisa dijadikan bahan untuk solusi. Kalau Anda bisa, lakukanlah.

6. Tetap berkepala dingin

Hati boleh panas, kepala harus tetap dingin, sudah biasa terdengar. Jadi, kalau Anda melihat ada orang yang memang senang cari gara-gara, mendingan jauhi saja dia. 7. Jangan takut untuk berubah

Ada orang yang begitu keras kepala sampai ia tak mau berubah meskipun perubahan itu baik. Jangan sampai begitu.

8. Tidak ada “saya” dalam tim

Banyak orang gemar membawa egonya dalam suatu team work. Semoga Anda bukan salah satunya. Jangan pernah lupa untuk memuji pekerjaan orang lain, mereka akan melakukan hal yang sama.

9. Berdirilah di tengah-tengah

Memang agak sulit, apa lagi kalau Anda terlibat langsung. Tapi, paling tidak, Anda punya pendapat yang jernih bila ada suatu konflik. Cobalah ambil jarak dulu, supaya Anda bisa menganalisis sesuatu dengan akurat.

10. Miliki rencana

Seperti apa pun dalam kehidupan, persiapkan diri Anda ketika akan bersosialisasi. Biarpun Anda spontan dan pandai beromongkosong, Anda harus punya patokan dalam proses berpikir ketika melakukan percakapan.


Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Meningkatkan Perilaku Asertif Siswa Kelas X SMA Kartika III-1 Banyubiru melalui Layanan Bimbingan Kelompok

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Meningkatkan Perilaku Asertif Siswa Kelas X SMA Kartika III-1 Banyubiru melalui Layanan Bimbingan Kelompok

0 0 60

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Konsep Diri Melalui Layanan Bimbingan Kelompok pada Siswa Kelas X-3 SMA Kristen 1 Salatiga

0 0 11

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Konsep Diri Melalui Layanan Bimbingan Kelompok pada Siswa Kelas X-3 SMA Kristen 1 Salatiga T1 132008035 BAB I

0 0 10

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Konsep Diri Melalui Layanan Bimbingan Kelompok pada Siswa Kelas X-3 SMA Kristen 1 Salatiga T1 132008035 BAB II

0 0 18

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Konsep Diri Melalui Layanan Bimbingan Kelompok pada Siswa Kelas X-3 SMA Kristen 1 Salatiga T1 132008035 BAB IV

0 0 20

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Konsep Diri Melalui Layanan Bimbingan Kelompok pada Siswa Kelas X-3 SMA Kristen 1 Salatiga T1 132008035 BAB V

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Meningkatkan Kecerdasan Emosional pada Siswa Kelas XI IS 4 SMA Negeri 2 Salatiga Melalui Layanan Bimbingan Kelompok

0 0 98

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Efektifitas Bimbingan Kelompok dalam Meningkatkan Rasa Percaya Diri pada Siswa Kelas XI SMA Kristen 1 Salatiga

0 0 10

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Efektifitas Bimbingan Kelompok dalam Meningkatkan Rasa Percaya Diri pada Siswa Kelas XI SMA Kristen 1 Salatiga

0 0 45