SEMINAR PASAR MODAL ANALISIS PENGARUH PE

SEMINAR PASAR MODAL
“ANALISIS PENGARUH PERKEMBANGAN PASAR SEKUNDER
DENGAN SAHAM PERBANKAN TERHADAP PERTUMBUHAN
EKONOMI DI INDONESIA”

1.
2.
3.
4.
5.

Di Susun Oleh:
Pradana Abi Darma
Nurina Naharina
Ni Luh Nadiastri W
Meffie Yodia V
Alexander Napitupulu

PROGRAM STUDI KEUANGAN DAN PERBANKAN
JURUSAN ILMU EKONOMI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2015

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Bagi negara berkembang seperti Indonesia, pasar modal merupakan potensi
perekonomian. Pasar modal mampu menawarkan solusi bagi permasalahan permodalan
yang sering dihadapi dalam rangka pembangunan nasional. Terlebih ketika upaya
perolehan tambahan modal melalui pinjaman dirasa semakin tidak menguntungkan. Pasar
modal merupakan suatu solusi strategis dalam perekonomian. Melalui pasar modal pihak
yang kelebihan dana dan pihak yang kekurangan dana dapat dipertemukan (fungsi
ekonomi). Selain itu pasar modal juga memilki fungsi yang dapat memberikan
kesempatan bagi perusahaan atau investor untuk mendapatkan imbalan.Bagi negara
berkembang, pasar modal menawarkan peluang perusahaan dalam negeri memperoleh
tambahan modal untuk memperluas usahanya. Terlebih ketika kini pinjaman perbankan
dirasa kurang optimum untuk dilaksanakan. Selain itu pada beberapa BUMN yang telah

melakukan IPO (Initial Public Offering) diperoleh kinerja yang semakin membaik.
Terbukti dengan beberapa BUMN seperti Telkom, bank Mandiri, bank BNI dan beberapa
BUMN yang kini memiliki kondisi lebih baik setelah menawarkan sahamnya pada
masyarakat. Meskipun kebijakan go publik memberikan manfaat yang cukup baik namun
perlu tetap diingat pemerintah tidak boleh kehilangan kendali atas aset strategis bangsa.
Kebijakan yang tepat dalam pengambilan keputusan go publik diperlukan untuk
mengamankan aset strategis bangsa.
Di Indonesia pasar modal sebenarnya telah ada sejak lama. Bahkan pasar modal
Indonesia merupakan pasar modal tertua di kawasan Asia Tenggara. Perkembangan pasar
modal Indonesia pun dinilai cukup baik. Terbukti dengan dimasukkannya pasar modal
Indonesia sebagai salah satu pasar modal negara berkembang yang paling dinamis di
dunia versi majalah TIME pada tahun 1991. Hingga tahun 1997 kapasitas dan jumlah
emiten menunjukkan perkembangan dengan tren yang cukup pesat. Namun sempat turun
pada saat krisis moneter 1998. Dan kini keadaan pasar modal Indonesia semakin
membaik seiring dengan semakin stabilnya kondisi ekonomi, stabilitas politik serta

keamanan dalam negeri. Suasana kondusif yang tercipta meningkatkan kepercayaan
investor menginvestasikan dananya pada pasar modal Indonesia. Berdasarkan data Bursa
Efek Indonesia (BEI) periode 31 Desember 2009-10 September 2010, porsi kepemilikan
saham di Indonesia mencapai angka total USD188,79 miliar. Dapat disimpulkan bahwa

Pasar modal Indonesia sebenarnya memiliki potensi yang besar dalam memperkuat
perekonomian nasional. Terlebih ketika partisipasi investor lokal dapat ditingkatkan.
Dengan jumlah penduduk yang cukup besar, membuka kesempatan bagi penggalian
sumber investasi lokal. Permaslahan yang hingga kini masih mendera investor lokal
adalah kurangnya pengetahuan tentang pasar modal serta kendala finansial yang tidak
begitu besar. Upaya sosialisasi serta edukasi pasar modal melalui training maupun
sekolah pasar modal sedang ramai dilaksanakan untuk menarik partisipasi investor
lokal.Jika hal ini dapat dilaksanakan secara merata dan berkelanjutan tidak mustahil
partisipasi investor lokal dapat ditingkatkan.
Mengingat pengaruh kinerja bursa yang memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
perekonomian nasional, kebijakan serta kondisi pasar modal harus mendapatkan
perhatian. Kinerja bursa yang baik, mampu mendorong stabilnya perekonomian nasional.
Peningkatan partisipasi investor lokal dalam pasar modal dapat mengurangi
ketergantungan permodalan dari asing.
Pasar modal merupakan kegiatan yang berhubungan dengan penawaran umum dan
perdagangan efek, perusahaan go public yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya
serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Pasar modal menyediakan
berbagai alternatif investasi bagi para investor selain alternatif lainnya yaitu menabung di
bank, membeli emas, asuransi, tanah dan bangunan. Pasar modal bertindak sebagai
penghubung antara para investor dengan perusahaan ataupun institusi pemerintah melalui

perdagangan instrument keuangan jangka panjang seperti obligasi, saham.
Pasar modal berbeda dengan pasar uang, dimana perbedaan terletak pada jangka waktu
atau jatuh tempo produknya. Pasar uang dikenal sebagai pasar yang menyediakan sarana
peminjaman dana dalam jangka pendek (jatuh tempo kurang atau sama dengan satu
tahun). Pasar modal mempunyai jangka waktu panjang atau lebih dari satu tahun.

Perbedaan lainya terletak pada fungsinya, di mana pasar uang melakukan kegiatan
mengalokasikan dana secara efektif dan efesien dari pihak yang mempunyai kelebihan
dana kepada pihak yang kekurangan sehingga terjadi keseimbangan antara penawaran
dan permintaan dana.
Surat berharga yang diperdagangkan dalam pasar uang terdiri dari surat berharga jangka
panjang, menengah, dan pendek, namun transaksi yang dilakukan tetap jangka waktu
pendek. Jenis surat berharga yang umumnya diperdagangkan dalam pasar uang meliputi
antara lain surat promes, surat pembendaharaan Negara, surat berharga yang diterbitkan
oleh pemerintah, surat wesel yang diaskep oleh bank, sertifikat deposito, dan sertifikat
yang dikeluarkan oleh bank sentral atau sertifikat Bank Indonesia.
Dasar hukum pasar modal adalah UU No.8/1995 tentang Pasar Modal kemudian PP No.
45/1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar Modal.
Pelaku pasar modal adalah pembeli dan penjual dana atau modal baik perorangan
maupun badan usaha yang sebagian dari mereka malakukan penyisihan dananya untuk

kegiatan produktif dan sebagian lain memerlukan tambahan dana/modal untuk
mengembangkan usahanya.
Komoditas adalah barang atau produk yang diperjual belikan di pasar modal. Yang
termasuk komoditas antara lain bursa uang, modal, timah, karet, tembakau, minyak,
emas, perkapalan, asuransi, perbankan, dan lainnya.

1.2

Rumusan Masalah
1. Faktor – Faktor apa saja yang dapat mempengaruhi nilai dari kapitalisasi saham
perbankan di pasar sekunder ?
2. Bagaimanakah pengaruh pasar sekunder terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia
?
3. Bagaimanakah pengaruh kapitalisasi saham saham sektor perbankan terhadap
pertumbuhan ekonomi di Indonesia ?

1.3

Tujuan Penelitian
1. Untuk Menganalisa factor – factor yang mempengaruhi saham perbankan di

Indonesia.
2. Untuk Menganalisa sejauh mana pengaruh pasar sekunder terhadap pertumbuhan
ekonomi di Indonesia.
3. Untuk Menganalisa sejauh mana pengaruh saham saham sektor perbankan terhadap
pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

1.4

Manfaat Penelitian
Penelitian ini berguna untuk menganalisis hubungan antara pasar sekunder dengan saham
perbankan terhadap Pertumbuhan Perekonomian di Indonesia. Penelitian ini diharapkan
dapat bermanfaat bagi para pengambil kebijakan(Khususnya Pemerintah) dan Bagi
penelitian – penelitian selanjutnya dalam menganalisa Pasar Sekunder di Indonesia.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1

Pasar Modal
Menurut Husnan (2003) adalah pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang

yang bisa diperjual-belikan, baik dalam bentuk hutang maupun modal sendiri, baik yang
diterbitkan oleh pemerintah, public authorities, maupun perusahaan swasta. Menurut
Usman (1990:62), umumnya surat-surat berharga yang diperdagangkan di pasar modal
dapat dibedakan menjadi surat berharga bersifat hutang dan surat berharga yang bersifat
pemilikan. Surat berharga yang bersifat hutang umumnya dikenal nama obligasi dan surat
berharga yang bersifat pemilikan dikenal dengan nama saham. Lebih jauh dapat juga
didefinisikan bahwa obligasi adalah bukti pengakuan hutang dari perusahaan.
Pengertian pasar modal secara umum adalah suatu sistem keuangan yang terorganisasi,
termasuk didalamnya adalah bank-bank komersial dan semua lembaga perantara dibidang
keuangan, serta keseluruhan surat-surat berharga yang beredar. Dalam arti sempit, pasar
modal adalah

suatu

pasar

(tempat,

berupa


gedung)

yang

disiapkan

guna

memperdagangkan saham-saham, obligasi-obligasi, dan jenis surat berharga lainnya
dengan memakai jasa para perantara pedagang efek (Sunariyah, 2000 : 4). Dilihat dari
pengertian akan pasar modal diatas, maka jelaslah bahwa pasar modal juga merupakan
salah satu cara bagi perusahaan dalam mencari dana dengan menjual hak kepemilikkan
perusahaan kepada masyarakat.
2.2

Teori Investasi
Investasi adalah penempatan dana dengan harapan dapat memelihara atau menaikkan
nilai dan atau memberikan hasil (return) yang positif (Reilly, 1989). Investasi adalah
penanaman uang dengan harapan mendapat hasil dan nilai tambah. Menurut Lypsey
(1997), investasi adalah pengeluaran barang yang tidak dikonsumsi saat ini dimana


berdasarkan periode waktunya, investasi dapat terbagi menjadi tiga diantaranya: investasi
jangka pendek, investasi jangka menengah dan investasi jangka panjang.

2.3

Bursa Efek
Undang-Undang No. 8 tahun 1998 menjelaskan bahwa bursa efek adalah pihak yang
menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan atau sarana untuk mempertemukan
penawaran jual dan beli efek kepada pihak-pihak lain dengan tujuan memperdagangkan
efek diantaranya (Usman, dkk, 1997). Menurut Putra (2002), bursa efek adalah sistem
yang terorganisasi dengan mekanisme resmi untuk mempertemukan penjual dan pembeli
secara langsung atau melalui wakil- wakilnya. Bursa utama diIndonesia dimana transaksi
saham dan obligasi dilakukan adalah Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya
(BES).

2.4

Obligasi dan Saham
Obligasi merupakan surat utang yang berjangka waktu lebih dari satu bulan dan memiliki

tingkat suku bunga yang berubah-ubah. Surat hutang ini dikeluarkan oleh perusahaan
menarik dana dari masyarakatyang dapat digunakan untuk pembiayaan perusahaan atau
oleh pemerintah untuk keperluan anggaran belanja. Saham adalah bukti kepemilikan
bagian modal perseroan yang memberikan berbagai hak menurut ketentuan undangundang.

2.5

Kapitalisasi Saham
Kapitalisasi saham merupakan jumlahtotal dari berbagai macam saham dan obligasi yang
berada di pasar modal dimana nilai dari kapitalisasi saham ini merupakan nilai saham
sesuai dengan harga penutupan regularnya. Kapitalisasi saham ini dapat menggambarkan
pertumbuhan dari pasar modal dimana apabila nilai dari kapitalisasi saham ini terus
meningkat berarti mengindikasikan terjadinya pertumbuhan yang positif dari pasar
modal.

2.6

Investasi dan Pelaku Pasar Modal
Dewasa ini telah dikembangkan suatu model dalam pengambilan keputusan tentang usul
investasi yang berada dalam suatu portofolio, dimana proyek baru yang diusulkan itu

dikaitkan dengan proyek-proyek lainnya yang ada dalam suatu perusahaan.
Proyek-proyek investasi itu mempunyai risiko yang tidak independent Awat (1999 : 276).
Harapan keuntungan suatu portofolio adalah rata-rata tertimbang dari harapan
keuntungan surat berharga yang diperbandingkan dalam portofolio tersebut. Para pemain
utama yang terlibat di pasar modal dan lembaga penunjang yang terlibat langsung dalam
proses transaksi antara pemain utama sebagai berikut Kasmir(2001 : 183-189) :
1. Emiten. Perusahaan yang akan melakukan penjualan surat-surat berharga atau
melakukan emisi di bursa (disebut emiten). Dalam melakukan emisi, para emiten
memiliki berbagai tujuan dan hal ini biasanya sudah tertuang dalam rapat umum
pemegang saham (RUPS), antara lain :
a. Perluasan usaha, modal yang diperoleh dari para investor akan digunakan untuk
meluaskan bidang usaha, perluasan pasar atau kapasitas produksi.
b. Memperbaiki struktur modal, menyeimbangkan antara modal sendiri dengan modal
asing.
c. Mengadakan pengalihan pemegang saham. Pengalihan dari pemegang saham lama
kepada pemegang saham baru.
2. Investor. Pemodal yang akan membeli atau menanamkan modalnya di perusahaan
yang melakukan emisi (disebut investor). Sebelum membeli surat berharga yang
ditawarkan, investor biasanya melakukan penelitian dan analisis tertentu. Penelitian ini
mencakup bonafiditas perusahaan, prospek usaha emiten dan analisis lainnya.

2.7

Tujuan utama para investor dalam pasar modal antara lain :
a. Memperoleh deviden. Ditujukan kepada keuntungan yang akan diperolehnya berupa
bunga yang dibayar oleh emiten dalam bentuk deviden.
b. Kepemilikan perusahaan. Semakin banyak saham yang dimiliki maka semakin besar
pengusahaan (menguasai) perusahaan.

c. Berdagang. Saham dijual kembali pada saat harga tinggi, pengharapannya adalah pada
saham yang benar-benar dapat menaikkan keuntungannya dari jual beli sahamnya.

2.8

Jenis dan Fungsi Pasar Modal
Pasar modal dibedakan menjadi 2 yaitu pasar perdana dan pasar sekunder :
1. Pasar Perdana ( Primary Market )
Pasar Perdana adalah penawaran saham pertama kali dari emiten kepada para
pemodal selama waktu yang ditetapkan oleh pihak penerbit (issuer)

sebelum

saham tersebut belum diperdagangkan di pasar sekunder. Biasanya

dalam jangka

waktu sekurang-kurangnya 6 hari kerja. Harga saham di pasar

perdana ditetukan

oleh penjamin emisi dan perusahaan yang go public

berdasarkan analisis

fundamental perusahaan yang bersangkutan.

Dalam pasar perdana, perusahaan akan memperoleh dana yang diperlukan.
Perusahaan dapat menggunakan dana hasil emisi untuk mengembangkan
dan

memperluas barang modal untuk memproduksi barang dan jasa. Selain itu

dapat

juga digunakan untuk melunasi hutang dan memperbaiki struktur

pemodalan

usaha. Harga saham pasar perdana tetap, pihak yang berwenang

adalah penjamin

emisi dan pialang, tidak dikenakan komisi dengan

pemesanan yang dilakukan

melalui agen penjualan.

2. Pasar Sekunder ( Secondary Market )
Pasar sekunder adalah tempat terjadinya transaksi jual-beli saham diantara
investor setelah melewati masa penawaran saham di pasar perdana, dalam
waktu

selambat-lambatnya 90 hari setelah ijin emisi diberikan maka efek tersebut

harus

dicatatkan di bursa.
Dengan adanya pasar sekunder para investor dapat membeli dan menjual efek
setiap saat. Sedangkan manfaat bagi perusahaan, pasar sekunder berguna

sebagai

tempat untuk menghimpun investor lembaga dan perseorangan.
Harga saham pasar sekunder berfluktuasi sesuai dengan ekspetasi pasar, pihak

yang berwenang adalah pialang, adanya beban komisi untuk penjualan dan
pembelian, pemesanannya dilakukan melalui anggota bursa, jangka
waktunya

tidak terbatas.
Tempat terjadinya pasar sekunder di dua tempat, yaitu:
1.Bursa reguler
Bursa reguler adalah bursa efek resmi seperti Bursa Efek Jakarta (BEJ),
dan Bursa Efek Surabaya (BES)

2.Bursa paralel
Bursa paralel atau over the counter adalah suatu sistem perdagangan efek
yang terorganisir di luar bursa efek resmi, dengan bentuk pasar
sekunder

yang diatur dan diselenggarakan oleh Perserikatan

Perdagangan Uang dan

Efek-efek (PPUE), diawasi dan dibina oleh

Bapepam. Over the counter

karena pertemuan antara penjual dan

pembeli tidak dilakukan di suatu

tempat tertentu tetapi tersebar

diantara kantor para broker atau dealer.
2.9

Fungsi Pasar Modal
Tempat bertemunya pihak yang memiliki dana lebih (lender) dengan pihak yang
memerlukan dana jangka panjang tersebut (borrower). Pasar modal mempunyai dua
fungsi yaitu ekonomi dan keuangan. Di dalam ekonomi, pasar modal menyediakan
fasilitas untuk memindahkan dana dari lender ke borrower.
Dengan menginvestasikan dananya lender mengharapkan adanya imbalan atau return dari
penyerahan dana tersebut. Sedangkan bagi borrower, adanya dana dari luar dapat
digunakan untuk usaha pengembangan usahanya tanpa menunggu dana dari hasil operasi
perusahaannya. Di dalam keuangan, dengan cara menyediakan dana yang diperlukan oleh
borrower dan para lender tanpa harus terlibat langsung dalam kepemilikan aktiva riil

2.10

Penelitian Sebelumnya

Penelitian yang dilakukan oleh Nieuwerburgh, Buelens, dan Cuyvers (2005), bertujuan
untuk melihat hubungan jangka panjang antara pertumbuhan pasar finansial terhadap
perekonomian Belgia. Data yang digunakan merupakan data indikator perkembangan
pasar modal sebagai pendekatan dari pasar finansial agar dapat melihat dampak dari pasar
finansial tersebut terhadap perekonomian. Mereka menemukan bukti yang kuat bahwa
perkembangan pasar modal berpengaruh terhadap perekonomian Belgia, khususnya
untuk periode antara tahun 1873 sampai dengan tahun 1914.
Penelitian lainnya dilakukan oleh Levine, Loayza, dan Beck, bertujuan untuk melihat
kausalitas dan menampilkanfakta mengenai penentu perkembangan sektor keuangan dan
pengaruhnya terhadap perekonomian. Teknik yang digunakan adalah regresi dengan
menggunakan data cross sectional71 negara pada periode analisis 1960-1995.
Penelitian selanjutnya dilakukan oleh para ekonom Inggris diantaranya yaitu Caporale,
Owells dan Alaa (2004), dimana mereka meneliti mengenai hubungan kausalitas antara
perkembangan pasar modal terhadap perekonomian. Dalam penelitiannya mereka
menggunakan metode yang dikembangan oleh Toda dan Yamamoto untuk melihat
hubungan kausalitas. Data-data yang digunakan merupakan data contoh dari tujuh negara
yang dipilih berdasarkan tingkat pertumbuhan pasar modalnya. Dari penelitiannya
ternyata dari tujuh negara yang diteliti, terdapat lima negara yang menunjukkan
terdapatnya hubungan kausalitas antara perkembangan pasar modal dengan
perekonomian, hal ini sesuai dengan penemuan Levine dan Zervos (1995) serta pendapat
dari Demirguc dan Kunt (1994) bahwa pasar modal memberikan kontribusi yang tinggi
terhadap perekonomian.

BAB III
KERANGKA PEMIKIRAN
3.1

Kerangka Pemikiran Teoritis
Kerangka pemikiran teoritis dasar menyatakan bahwa output (Y) yang dihasilkan
dalam suatu perekonomian di suatu negara diasumsikan tergantung pada
ketersediaan kapital (K) dan jumlah tenaga kerja (L).
Y = F (K, L)
Model

pertumbuhan

(3.1)
Solow

dirancang

untuk

menunjukkan

bagaimana

pertumbuhan dalam persediaan modal, pertumbuhan dalam angkatan kerja, dan
kemajuan

teknologi

berinteraksi

dalam

perekonomian,

dan

bagaimana

pengaruhnya terhadap output total barang dan jasa suatu negara. Asumsi awal
yang digunakan yaitu bahwa angkatan kerja dan teknologi tetap. Selain itu, model
pertumbuhan output Solow mengasumsikan hasil pengembalian konstan,
sehingga:
zY = F (zK, zL)

(3.2)

Apabila output diukur terhadap jumlah tenaga kerja, maka z = 1/L.
Y/L = F (K/L, 1)

(3.3)

Sehingga persamaan ini memperlihatkan bahwa output per tenaga kerja (Y/L)
adalah fungsi dari jumlah kapital per tenaga kerja (K/L). Dengan menyatakan

y = Y/L dan k = K/L sehingga persamaan output menjadi:
y = f (k)
Peningkatan

(3.4)
output

direfleksikan

dengan

produktivitas

marginal

akibat

penggunaan kapital dapat dinotasikan sebagai:
dy /dk =df(k)/dk

(3.5)

Apabila persamaan diatas dibagidengan y untuk mendapatkan tingkat
pertumbuhan output sehingga:
dy/y =df(k)/dk . dk. 1/y

(3.6)

Dengan menurunkan persamaan (6) dimana dy/y menyatakan tingkat
pertumbuhan output kemudian dilambangkan sebagai Δt, df(k)/dk sebagai f’(k)
adalah sebagai produktifitas kapital marginal dan dk sebagai perubahan dalam
persedian modal.
Δt = dk. I/y. f’ (k)

(3.7)

Menurut Mankiw (2000), perubahan persediaan kapital adalah fungsi dari
investasi (i = s.y) dan penyusutan (δk).
Δt = (s.y - δk). I/y. f’ (k)

(3.8)

Dengan menambahkan asumsi bahwa tidak terjadi penyusutan, sehingga didapat
persamaan pertumbuhan output:
Δt = s. f’(k)

(3.9)

Persamaan (9) memperlihatkan bahwa tingkat pertumbuhan output memiliki
korelasi positif dengan tingkat akumulasi tabungan (s) dan produktifitas kapital
(f’(k)). Berdasarkan prinsip ekonomi konvensional, dalam keadaan ekuilibrium
tingkat investasi akan sama besar dengan tabungan.

Δt = I. f’(Kt)

(3.10)

Dalam perekonomian terbuka, perekonomiandomestik dipengaruhi oleh kondisi
luar negeri, sehingga komponen investasi sendiri terdiri dari 2 komponen, yaitu
investasi domestik (Idn) dan investasi luar negeri (Iln):
Δt = (Idn + Iln). f’(Kt)

(3.11)

Berdasarkan analisis persamaan diatas, perekonomian tidak hanya dipengaruhi oleh
faktor domestik, tetapiperekonomian juga dipengaruhi oleh faktor eksternal, yaitu
investasi luar negeri sebagai bagian dari investasi. Komponen investasi lainnya dapat
berbentuk investasi penerbitan surat berharga melalui pasar modal. Aspek-aspek investasi
di atas memerlukan lembaga intermediasi yang dapat menjadi perantara antara pemilik
dana dengan pihak pengguna dana, yaitu sektor keuangan. Berdasarkan pada model yang
dikembangkan oleh Solow tersebut makadapat disimpulkan bahwa perekonomian
memiliki keterkaitan yang sangat erat dengan tingkat investasi, dimana secara teoritis
investasi merupakan komponen yang sangat diperhitungkan dalam perhitungan Gross
Domestic Product (GDP) sebagai indikator untuk perekonomian. Secara umum investasi
terbagi atas dua jenis yaitu investasi pada sektor riil dan investasi padasektor finansial,
untuk investasi di sektor finansial dapat dilakukan pada pasar modal.
3.2

Hubungan Antara Pasar Modal dan Perekonomian
Penelitian yang dilakukan oleh King dan Levine dalam Levine dan Zervos
(1998), mengukur peran sektor keuangan dalam perekonomian, menyatakan
bahwa pengaruh sektor keuangan terhadapperekonomian tidak hanya melibatkan
perbankan, tetapi melingkupi peran pasar modal sebagai bagian dari sistem
keuangan. Hal ini berimplikasi bahwa sektor keuangan yang berkembang dengan
baik dapat mendorong perekonomian, akumulasi kapital, dan peningkatan
produktivitas.Lebih lanjut, Levine et al.(2000) membagi sektor keuangan menjadi
dua kategori, yaitu sektor perbankan dan pasar modal. Perkembangan sektor
perbankan diukur menggunakan empat variabel. Pertama, Liquid liabilities of
financial(LLY), merupakan jumlah uang ditambah permintaan utang dan

bunganya dibagi dengan GDP. Variabel ini mengukur intermediasi institusi
keuangan yang mencakup, bank sentral, bank tabungan dan institusi keuangan
lainnya. Variabel kedua, aset bank komersial-bank sental (BTOT), mengukur rasio
aset bank komersial dibagi aset bank komersial dan bank sentral. Ketiga, kredit
sektor swasta (PRIVCR), merupakan jumlah kredit yang disalurkan lembaga
keuangan kepada sektor swasta. Variabel keempat, bank kredit (BANKCR),
merupakan proporsi tabungan yang disalurkan sebagai kredit kepada sektor
swasta sebagai bagian dari GDP. Variabel pasar modal adalah Pertama, likuiditas
pasar modal yang diukur oleh nilai saham yang diperdagangkan dibandingkan
terhadap ukuran ekonomi, disebut nilai yang diperdagangkan (SVALT). Kedua,
nilai rata-rata saham domestik yang tercatat di bursa dalam transaksi domestik
sebagai bagian dari besaran ekonomi (GDP), disebut kapitalisasi (SCAPT).
3.3

Alur Pemikiran Penelitian
Perekonomian
(Gross Domestic Product)

Konsumsi
Masyarakat

Investasi Pasar
Modal

Pengeluaran
Pemerintah

Kapitalisasi
Saham Pasar
Modal

Keterangan :

= Diteliti
= Tidak Diteliti

Ekspor Bersih
X-M

Berdasarkan gambar alur pemikiran diatas dapat dijelaskan bahwa perekonomian suatu negara
dapat dinilai dengan menggunakan beberapa indikator salah satunya adalah Gross Domestic
Product(GDP), dimana GDP ini dipengaruhi oleh tingkat konsumsi, tingkat investasi,
pengeluaran pemerintah dan ekspor bersih. Pendapatan yang siap untuk dibelanjakan
(dispossible income) merupakan pendapatan yang telah dikurangi dengan pajak dan ditambah
dengan transfer payment. Pendapatan yang siap dibelanjakan dapat dialokasikan untuk
kebutuhan konsumsi dan untuk tabungan atau melakukan investasi. Apabila pendapatan tersebut
dilakukan untuk melakukan kegiatan investasi maka pendapatan tersebut dapat dialokasikan
untuk berbagai macam jenis investasi salah satu jenis investasi tersebut yaitu investasi pada pasar
modal dengan melakukan pembelian saham maupun obligasi. Pembelian saham dan obligasi
tersebut akan menyebabkan tersedianya sumber dana yang berasal dari dalam negeri dimana
jumlah total dari transaksi saham tersebut akan diakumulasikan sesuai dengan harga penutupan
regular ataudisebut juga dengan kapitalisasi pasar modal dengan demikian bahwa variabel
kapitalisasi saham merupakan variabel yang tepat untuk mengukur tingkat investasi nasional
yang pada akhirnyainvestasi nasional tersebut akan mempengaruhi perekonomian Indonesia.
Berdasarkan penjelasan gambar maka hipotesis dari penelitianini adalah bahwa kapitalisasi
saham memiliki hubungan yang signifikan terhadap perekonomian Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.academia.edu/4836753/BAB_II_LANDASAN_TEORI
http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/10235/H06esu.pdf;jsessionid=3000D40A
8474C1082695894E1545EDE6?sequence=3
http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2913/1/TUNJUNG%20HAPSARIFEB.pdf
rifal-reza.blogspot.com/2012/01/makalah-pasar-modal.html
http://sukangemilpunya.wordpress.com/2010/03/04/pasar-uang/
http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/06/pasar-uang-definisi-instrumen-dan.html