ICT DALAM PEMBELAJARAN Diajukan untuk me

ICT DALAM PEMBELAJARAN
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Komunikasi dan TIP
Dengan Dosen Pembimbing: Jasmansyah .M.Pd

Disusun oleh:
Nama

: Melani

NPM

: 08. T1. 2349

Jurusan

: PAI

TARBIYAH SEMESTER VI

STAI SYAMSUL ‘ULUM
GUNUNG PUYUH SUKABUMI JAWA BARAT

2010-2011

KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbil’alamiin,
Segala puji kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, Dzat yang Maha Pengasih
lagi Maha Penyayang, yang telah melimpahkan nikmat dan karunia-Nya kepada
penulis sehingga mampu menggerakkan tangan untuk mengurai kata demi kata
menjadi sebuah kalimat, mengalir menjadi paragraf demi paragraf sehingga
terbentuk sebuah karya tulis. Shalawat serta salam semoga tetap tercurah kepada
junjungan agung nabi besar muhammad SAW yang cahayanya kenabiannya
mampu menyinari seluruh alam.
Sehubungan dengan adanya tugas pembuatan makalah tentang salah satu
bagian dari pembahasan mata kuliah Komunikasi dan TIP , sengaja kami
mengambil tema yang berjudul “ ICT dalam Pembelajaran ”. Tema ini
berisikan tentang penggunaan TIk dalam Pendidikan dan peranan ITC dalam
pengajaran dan pembelajaran
Saya menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini banyak kekurangan,
karenanya saya membuka seluas-luasnya bagi siapapun yang berkenan
memberikan masukan sekaligus saran bagi saya, apapun ragamnya. Dan saya
berharap semoga karya tulis ini bisa bermanfaat bagi semua orang. Amin .

Penulis
Minggu, 12 Juni 2011

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................

ii

DAFTAR ISI................................................................................................

iii

BAB I PENDAHULUAN .........................................................

1

BAB II PEMBAHASAN.....................................................................

4


A. TI dan Komunikasi

.............................................................................

4

B. Prinsip penggunaan ICT dalam kelas......................................................

6

C. Penggunaan ICT dalm pengajaran dan pembelajaran.............................

7

D. Penerapan ICT dalam pendidikan...........................................................

8

BAB III ANALISIS DARI PEMBAHASAN .............................


11

BAB VI PENUTUP..............................................................................

12

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................

13

BAB I
PENDAHUlUAN
A. Latar Belakang
Penguasaan Teknologi Informasi dan Komunikasi ( TIK ) atau secara
internasional dikenal dengan istilah ICT ( Information and Communication
Technology ) sangat penting di era globalisasi saat ini. Penggunaan komputer
untuk mengakses, mengolah, dan menyajikan informasi, baik secara individu
maupun kelompok, intra network ( intranet ) maupun internasional network
( internet ), merupakan kebutuhan primer di era digital. Survey di Amerika Serikat
memperlihatkan bahwa pelajar, termasuk mahapelajar, di era abad 21 ini ini

memperlihatkan perubahan sikap. Perubahan sikap yang nyata adalah penguasaan
dan penerapan teknologi informasi dan komunikasi khususnya internet oleh
pelajar dalam aktivitas keseharian amat dominan. Paling tidak 76% dari setiap
pelajar percaya bahwa TIK / ICT akan membantu mereka dalam kegiatan
pembelajaran dan oleh karenanya berpendapat bahwa lembaga pendidikan /
universitas harus memiliki fasilitas dan trend penggunaan TIK / ICT dalam aspek
pembelajaran.
Pesatnya

perkembangan

TI,

khususnya

internet,

memungkinkan

pengembangan layanan informasi yang lebih baik dalam suatu institusi

pendidikan. Dilingkungan pertenaga pendidikan tinggi, pemanfaatan IT lainnya
yaitu diwujudkan dalam suatu sistem yang disebut electronic university (eUniversity).

Pengembangan

e-University

bertujuan

untuk

mendukung

penyelenggaraan pendidikan, sehingga pertenaga pendidikan tinggi dapat
menyediakan layanan informasi yang lebih baik kepada komunitasnya, baik
didalam maupun diluar pertenaga pendidikan tinggi tersebut melalui internet.
Layanan pendidikan lain yang bisa dilaksanakan melalui sarana internet yaitu
dengan menyediakan materi kuliah secara online dan materi kuliah tersebut dapat
diakses oleh siapa saja yang membutuhkan.


Penerapan TIK / ICT memiliki keunggulan tersedianya informasi secara luas,
cepat, dan tepat, adanya kemudahan dalam proses pembelajaran dan dukungan
teknologi untuk memudahkan proses belajar mengajar. Penerapan TIK / ICT juga
memiliki keunggulan khas yaitu tidak terbatasi oleh tempat dan waktu.
Pemerintah melalui Departemen Pendidikan Nasional juga telah merespon
keadaan di atas dan adanya era informasi ini dengan merumuskan kebijakan
peningkatan akses, efisiensi, efektivitas dan kualitas pendidikan serta manajemen
pendidikan dengan implementasi ICT.
Hal ini merupakan salah satu faktor yang mengharuskan pengembangan ICT
dalam dunia pendidikan di Indonesia. Agar kualitas sumber daya manusia
Indonesia yang merupakan produk dari pendidikan itu semakin baik dan dapat
bersaing dalam dunia yang berbasiskan teknologi. Oleh sebab itu Depertemen
Pendidikan Nasional melalui PUSTEKKOM melakukan pengembangan terus
menerus terhadap ICT untuk dunia pendidikan di Negara kita ini. Untuk melihat
hal ini lebih luas lagi, maka dalam makalah ini akan dibahas tentang penggunaan
ICT dalam dunia pembelajaran di Indonesia.

B. Rumusan maslah
1. Bagaimana penerapan TIK dalam bidang pendidikan?
2. Bagaimana peranan TIK dalam bidang pendidikan?


C. Tujuan dan Manfaat Penulisan
Adapun tujuan dan manfaat penulisan dari makalah ini:
1. 1.Mengetahui pengertian TIK
2. Mengetahui penerapan TIK dalam bidang pendidikan
3. Mengetahui peranan TIK dalam bidang pendidikan
4. Mengetahui terjadi pergeseran pembelajaran?

D. Sistematika Penulisan Makalah
BAB I : Pendahuluan, yang terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan
dam manfaat penulisan dan sistematika penulisan.
BAB II : Pembahasan ICT dalam pendidikan
BAB III : Analisis dari pembahasan
BAB IV : Penutup, yang terdiri dari kesimpulan dan saran.

BAB II
PEMBAHASAN
A. TI dan KOMUNIKASI
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), atau dalam bahasa Inggris
dikenal dengan istilah Information and Communication Technologies (ICT),

adalah payung besar terminologi yang mencakup seluruh peralatan teknis untuk
memproses dan menyampaikan informasi. TIK mencakup dua aspek yaitu
teknologi informasi dan teknologi komunikasi. Teknologi informasi meliputi
segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu,
manipulasi, dan pengelolaan informasi. Sedangkan teknologi komunikasi adalah
segala sesuatu yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses
dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya. Oleh karena itu,
teknologi informasi dan teknologi komunikasi adalah dua buah konsep yang tidak
terpisahkan. Jadi Teknologi Informasi dan Komunikasi mengandung pengertian
luas yaitu segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi,
pengelolaan, pemindahan informasi antar media.
Istilah TIK muncul setelah adanya perpaduan antara teknologi komputer (baik
perangkat keras maupun perangkat lunak) dengan teknologi komunikasi pada
pertengahan abad ke-20. Perpaduan kedua teknologi tersebut berkembang pesat
melampaui bidang teknologi lainnya. Hingga awal abad ke-21 TIK masih terus
mengalami berbagai perubahan dan belum terlihat titik jenuhnya.
TIK menjadi simbol kemajuan bagi sebuah bangsa, maka tak heran kalau TIK
menjadi mata pelajaran yang harus dikuasai oleh pelajar saat ini. TIK menjadi
sesuatu yang mutlak untuk dikuasai untuk mengejar ketertinggalan teknologi
bangsa Indonesia. Bahkan di berbagai lembaga pendidikan saat ini pasti akan

memprioritaskan dan menambah pelajaran TIK dalam jadwal pelajarannya serta
memperbanyak media-media yang membantu pengembangan pembelajaran.

Perkembangannya yang sangat cepat dan pesat menuntut semua komponen
lembaga pendidikan harus mampu mengejarnya, tak terkecuali tenaga pendidik.
Kehadiran TIK akan memperkuat model pembelajaran yang berpusat pada
pelajar di samping yang sudah berkembang secara konvensional. Ini sebagaimana
diramalkan oleh Wrigley bahwa pada saatnya ketika datang era informasi, peran
tenaga pendidik akan berkurang seiring makin pesatnya penggunaan komputer
berbasis jaringan sebagai sumber ilmu pengetahuan. Kehadiran TIK bagi sebagian
kalangan akan memberi jawaban terhadap persoalan pendidikan, misalnya
menambah kekayaan media pembelajaran dari yang sudah ada. sementara
menurut penelitian dari PBB, Indonesia menempati urutan ke 106 dari 180 negara
yang disurvay dalam hal penggunaan IT. Namun penelitian di Amerika sendiri
menyatakan bahwa di negara pusat teknologi ini juga tidak merata dalam
penggunaan IT dalam pendidikan.
Dalam menghadirkan fungsi teknologi asas praktis, efektif dan efisien menjadi
acuan acuan utama. Artinya kalau kehadirannya justru menyulitkan dan
menambah beban materi dan waktu maka kehadiran TIK justru tidak ada gunanya.
Namun rasanya hal ini tidak akan terjadi di era informasi ini. Di mana perangkat

komunikasi nirkabel sudah merambah sampai ke pelosok pedesaan. Kehadiran
teknologi ini harus digunakan sebaik-baiknya dengan pengelolaan yang tepat. TIK
yang sudah menyatu kehadirannya dengan masyarakat menjadi sesuatu yang harus
dimuati nilai baik. Maka tugas tenaga pendidik untuk menangkap kehadiran TIK
ini menjadi sesuatu yang positif dan berdaya guna bahkan menjadi bernilai
ekonomis (ergonomis).
Sedangkan

UNESCO

mengklasifikasikan

penggunaan

ICT

untuk

pembelajaran dalam empat tahap yaitu: emerging, applying, integrating,
transforming. Tahap emerging yaitu, tahap ketika baru menyadari akan pentingnya
kehadiran ICT dalam pembelajaran dan belum menerapkannya. Ini yang
nampaknya banyak terjadi di Indonesia (mungkin juga di kelas ini). Kemudian
yang kedua adalah tahap applying, yaitu tahap yang lebih maju di mana ICT telah

dijadikan sebagai objek kajian dan pelajaran di berbagai lembaga pendidikan.
Tahap ini juga sudah dilalui oleh lembaga pendidikan saat ini sebagaimana
dipaparkan dalam pendahuluan. Yang ketiga yaitu tahap integrating, di mana ICT
sudah diintegrasikan dalam pembelajaran atau dalam kurikulum. Tahap ini
nampaknya baru banyak berjalan untuk pertenaga pendidikan tinggi saja.
Sedangkan tahap transforming yaitu tahap paling ideal di mana ICT telah benarbenar menjadi perangkat yang digunakan dalam pembelajaran sehingga menjadi
basis perubahan lembaga pendidikan. Ini meliputi pengaplikasian ICT, baik dalam
pembelajaran maupun dalam administrasinya.
UNESCO juga merumuskan tentang tujuan dari pengintegrasian ICT dalam
kelas untuk; pertama, membangun “Knowledge-Based Society Habits”, seperti
kemampuan dalam problem solving, mengkomunikasikan dan mengolah
informasi itu sendiri menjadi pengetahuan baru. Kedua, untuk mengembangkan
ketrampilan menggunakan ICT dan ketiga, untuk meningkatkan efektifitas dan
efisiensi proses pembelajaran.
B. Prinsip penggunaan ICT dalam Kelas
Secara umum dengan terintegrasikannya kelas dengan ICT maka sangat
dimungkinkan bahwa kelas bisa dibawa ke kancah global. Kelas bisa terhubung
tanpa sekat dengan kelas yang lain, bahkan “dunia lain”. Dengan demikian
pembatasan dan konsepnya harus jelas. Untuk apakah penggunaan ICT dalam
kelas? Apakah akan belajar menggunakan ICT ataukan Menggunakan ICT untuk
belajar? Idealnya tentu adalah bagaimana memanfaatkan ICT untuk belajar.
Prinsip umum penggunaan teknologi, dalam hal ini ICT, adalah sebagai
berikut:
1. Efektif dan efisien. Penggunaan ICT harus memperhatikan manfaat dari
teknologi ini dalam hal mengefektifkan belajar, meliputi pemerolehan
ilmu, kemudahan dan keterjangkauan, baik waktu maupun biaya. Dengan

demikian, penggunaan ICT yang justru membebani akan berakibat tidak
berjalannya pembelajaran secara efektif dan efisien.
2. Optimal. Dengan menggunakan ICT, paling tidak pembelajaran menjadi
bernilai “lebih” daripada tanpa menggunakannya. Nilai lebih yang
diberikan ICT adalah keluasan cakupan, kekinian (up to date), kemodernan
dan keterbukaan.
3. Menarik. Artinya dalam prinsip ini, pembelajaran di kelas akan lebih
menarik dan memancing keingintahuan yang lebih. Pembelajaran yang
tidak menarik dan memancing keingintahuan yang lebih akan berjalan
membosankan dan kontra produktif untuk pembelajaran.
4. Merangsang daya kreatifitas berpikir pelajar.
Dengan

menggunakan

ICT

tentu

saja

diharapkan

pelajar

mampu

menumbuhkan kreativitasnya dengan maksimal yang terdapat di dalam diri
mereka. Seorang anak yang mempunyai kretaivitas tinggi tentunya berbeda
dengan pelajar yang mempunyai kreativitas rendah. Pelajar yang mempunyai
kreativitas tinggi tentunya akan mampu menyelesaikan permasalahan dengan
cepat dan tanggap terhadap permasalahan yang muncul. Sedangkan pelajar yang
berkreativitas

rendah

terlihat

kurang

menanggapi

permasalahan

dalam

pembelajaran. Pelajar yang kurang kreativitas tidak akan bisa dengan cepat
menyelesaikan tugas, dan apabila kesulitan dalam membuat tugas pelajar tersebut
terlambat reaksinya untuk bertanya kepada orang lain.
Dengan demikian tujuan ICT akan sejalan dengan tujuan pendidikan itu sendiri
ketika digunakan dalam pembelajaran. Penggunaan ICT tidak justru menjadi
penghambat dalam pembelajaran namun akan memberikan manfaat yang lebih
dalam pembelajaran.
C. Penggunaan ICT dalam Pengajaran dam Pembelajaran
a) Tutorial

ICT digunakan untuk pembelajaran tutorial apabila digunakan untuk
menyampaikan informasi/pelajaran berdasarkan urutan urutan yang telah
ditetapkan.
Pembelajaran tutorial meliputi :
 Pembelajaran ekspositori yaitu penjelasan terperinci.
 Demonstrasi dan latihan.
b) Eksplorasi
Penggunaan ICT untuk pembelajaran berlaku apabila ICT digunakan sebagai
media untuk :
 Mencari dan mengakses informasi dari internet.
 Melihat demonstrasi sesuatu kejadian sesuai urutan dengan soft ware dan
hard ware.
c) Alat aplikasi.
ICT dikatakan sebagai alat aplikasi apabila membantu murid melaksanakan
tugas Contoh : – membuat dan menganalisa diagram dalam pelajaran matematika.
d) Komunikasi.
ICT dikatakan sebagai alat untuk memudahkan komunikasi antara tenaga
pendidik dengan murid dalam mengirim,dan menerima informasi.
D. Penerapan ICT dalam Pendidikan
1) Buku Elektronik
Buku elektronik atau e-book adalah salah satu teknologi yang memanfaatkan
komputer untuk menayangkan informasi multimedia dalam bentuk yang ringkas
dan dinamis. Dalam sebuah e-book dapat diintegrasikan tayangan suara, grafik,

gambar, animasi, maupun movie sehingga informasi yang disajikan lebih kaya
dibandingkan dengan buku konvensional. Jenis e-book paling sederhana adalah
yang sekedar memindahkan buku konvensional menjadi bentuk elektronik yang
ditayangkan oleh komputer. Dengan teknologi ini, ratusan buku dapat disimpan
dalam satu keping CD atau compact disk (kapasitas sekitar 700MB), DVD atau
digital versatile disk (kapasitas 4,7 sampai 8,5 GB) maupun flashdisk (saat ini
kapasitas yang tersedia sampai 16 GB).
Bentuk yang lebih kompleks dan memerlukan rancangan yang lebih cermat
misalnya pada Microsoft Encarta dan Encyclopedia Britannica yang merupakan
ensiklopedi dalam format multimedia. Format multimedia memungkinkan e-book
menyediakan tidak saja informasi tertulis tetapi juga suara, gambar, movie dan
unsur multimedia lainnya. Penjelasan tentang satu jenis musik misalnya, dapat
disertai dengan cuplikan suara jenis musik tersebut sehingga pengguna dapat
dengan jelas memahami apa yang dimaksud oleh penyaji.
2) E-learning
Beragam definisi dapat ditemukan untuk e-learning. Victoria L. Tinio,
misalnya, menyatakan bahwa e-learning meliputi pembelajaran pada semua
tingkatan, formal maupun nonformal, yang menggunakan jaringan komputer
(intranet maupun ekstranet) untuk pengantaran bahan ajar, interaksi, dan/atau
fasilitasi. Untuk pembelajaran yang sebagian prosesnya berlangsung dengan
bantuan jaringan internet sering disebut sebagai online learning. Definisi yang
lebih luas dikemukakan pada working paper SEAMOLEC, yakni e-learning
adalah pembelajaran melalui jasa elektronik.
Meski beragam definisi namun pada dasarnya disetujui bahwa e-learning
adalah pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi elektronik sebagai sarana
penyajian dan distribusi informasi. Dalam definisi tersebut tercakup siaran radio
maupun televisi pendidikan sebagai salah satu bentuk e-learning. Meskipun radio
dan televisi pendidikan adalah salah satu bentuk e-learning, pada umumnya
disepakati bahwa e-learning mencapai bentuk puncaknya setelah bersinergi

dengan teknologi internet. Internet-based learning atau web-based learning dalam
bentuk paling sederhana adalah website yang dimanfaatkan untuk menyajikan
materi-materi pembelajaran. Cara ini memungkinkan pembelajar mengakses
sumber belajar yang disediakan oleh narasumber atau fasilitator kapanpun
dikehendaki. Bila diperlukan dapat pula disediakan mailing list khusus untuk situs
pembelajaran tersebut yang berfungsi sebagai forum diskusi. Fasilitas e-learning
yang lengkap disediakan oleh perangkat lunak khusus yang disebut perangkat
lunak pengelola pembelajaran atau LMS (learning management system).
LMS mutakhir berjalan berbasis teknologi internet sehingga dapat diakses dari
manapun selama tersedia akses ke internet. Fasilitas yang disediakan meliputi
pengelolaan siswa atau peserta didik, pengelolaan materi pembelajaran,
pengelolaan proses pembelajaran termasuk pengelolaan evaluasi pembelajaran
serta pengelolaan komunikasi antara pembelajar dengan fasilitator-fasilitatornya.
Fasilitas ini memungkinkan kegiatan belajar dikelola tanpa adanya tatap muka
langsung di antara pihak-pihak yang terlibat (administrator, fasilitator, peserta
didik atau pembelajar). ‘Kehadiran’ pihak-pihak yang terlibat diwakili oleh email, kanal chatting, atau melalui video conference.

BAB III
ANALISIS DARI PEMBAHASAN
Penerapan TIK / ICT memiliki keunggulan tersedianya informasi secara
luas, cepat, dan tepat, adanya kemudahan dalam proses pembelajaran dan
dukungan teknologi untuk memudahkan proses belajar mengajar. Penerapan TIK /
ICT juga memiliki keunggulan khas yaitu tidak terbatasi oleh tempat dan waktu.
Pemerintah melalui Departemen Pendidikan Nasional juga telah merespon
keadaan di atas dan adanya era informasi ini dengan merumuskan kebijakan
peningkatan akses, efisiensi, efektivitas dan kualitas pendidikan serta manajemen
pendidikan dengan implementasi ICT.
Hal ini merupakan salah satu faktor yang mengharuskan pengembangan
ICT dalam dunia pendidikan di Indonesia. Agar kualitas sumber daya manusia
Indonesia yang merupakan produk dari pendidikan itu semakin baik dan dapat
bersaing dalam dunia yang berbasiskan teknologi. Oleh sebab itu Depertemen
Pendidikan Nasional melalui PUSTEKKOM melakukan pengembangan terus
menerus terhadap ICT untuk dunia pendidikan di Negara kita ini. Untuk melihat
hal ini lebih luas lagi, maka dalam makalah ini akan dibahas tentang penggunaan
ICT dalam dunia pembelajaran di Indonesia.

BAB IV
Penutup
A. Kesimpulan
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), atau dalam bahasa Inggris
dikenal dengan istilah Information and Communication Technologies (ICT)
merupakan media atau bantu untuk melakukan kegiatan seperti pemrosesan,
manipulasi, pengelolaan, dan transfer/pemindahan informasi. ICT mencakup dua
aspek yaitu teknologi informasi dan teknologi komunikasi. ICT sangat diperlukan
dalam pembelajaran di era sekarang ini. Dengan prinsip penggunaan ICT yang
efektif dan efisien, optimal, menarik, dan merangsang daya kreativitas, ICT
menjadi salah satu media pembelajaran yang banyak digunakan di berbagai
bidang pendidikan karena meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam proses
pembelajaran. .Penggunaan ICT dalam pembelajaran antara lain sebagai tutorial,
eksplorasi, alat aplikasi, dan komunikasi. Sedangkan penerapan ICT dalam dunia
pendidikan adalah berupa buku elektronik dan e-learning.

B. Saran
Bagi sekolah-sekolah yang belum dapat melaksanakan pembelajaran TIK
secara maksimal diharapkan kedepan dapat berupaya lebih giat lagi dengan cara
meningkatkan kerjasama khususnya dengan komite sekolah agar tercapainya
suatu tujuan pendidikan yang di inginkan.

DAFTAR PUSTAKA
www.google.com

****