DEFINISI GANGGUAN BICARA DAN BAHASA PADA

DEFINISI GANGGUAN BICARA DAN BAHASA
PADA ANAK
Kata bahasa berasal dari bahasa latin “lingua” yang berarti lidah. Awalnya pengertiannya hanya
merujuk pada bicara, namun selanjutnya digunakan sebagai bentuk sistem konvensional dari
simbol-simbol yang dipakai dalam komunikasi.
American Speech-Language Hearing Association Committee on Language mendefinisikan
bahasa sebagai : suatu sistem lambang konvensional yang kompleks dan dinamis yang dipakai
dalam berbagai cara berpikir dan berkomunikasi.
Dalam Kamus Bahasa Indonesia, bahasa didefinisikan sebagai : suatu sistem lambang bunyi
yang arbitrer, yang digunakan oleh suatu anggota masyarakat untuk bekerja bersama,
berinteraksi dan mengidentifikasikan diri. Kamus bahasa Inggris juga memberi definisi yang
sama tentang bahasa.
Terdapat perbedaan mendasar antara bicara dan bahasa. Bicara adalah pengucapan yang
menunjukkan ketrampilan seseorang mengucapkan suara dalam suatu kata. Bahasa berarti
menyatakan dan menerima informasi dalam suatu cara tertentu. Bahasa merupakan salah satu
cara berkomunikasi. Bahasa reseptif adalah kemampuan untuk mengerti apa yang dilihat dan apa
yang didengar. Bahasa ekspresif adalah kemampuan untuk berkomunikasi secara simbolis baik
visual (menulis, memberi tanda) atau auditorik.
Seorang anak yang mengalami gangguan berbahasa mungkin saja ia dapat mengucapkan satu
kata dengan jelas tetapi tidak dapat menyusun dua kata dengan baik, atau sebaliknya seorang
anak mungkin saja dapat mengucapkan sebuah kata yang sedikit sulit untuk dimengerti tetapi ia

dapat menyusun kata-kata tersebut dengan benar untuk menyatakan keinginannya.
Masalah bicara dan bahasa sebenarnya berbeda tetapi kedua masalah ini sering kali tumpang
tindih. Gangguan bicara dan bahasa terdiri dari masalah artikulasi, suara, kelancaran bicara
(gagap), afasia (kesulitan dalam menggunakan kata-kata, biasanya akibat cedera otak) serta
keterlambatan dalam bicara atau bahasa. Keterlambatan bicara dan bahasa dapat disebabkan oleh
berbagai faktor termasuk faktor lingkungan atau hilangnya pendengaran. Gangguan bicara dan
bahasa juga berhubungan erat dengan area lain yang mendukung proses tersebut seperti fungsi
otot mulut dan fungsi pendengaran. Keterlambatan dan gangguan bisa mulai dari bentuk yang
sederhana seperti bunyi suara yang “tidak normal” (sengau, serak) sampai dengan
ketidakmampuan untuk mengerti atau menggunakan bahasa, atau ketidakmampuan mekanisme
motorik oral dalam fungsinya untuk bicara dan makan.
Gangguan perkembangan artikulasi meliputi kegagalan mengucapkan satu huruf sampai
beberapa huruf, sering terjadi penghilangan atau penggantian bunyi huruf tersebut sehingga

menimbulkan kesan cara bicaranya seperti anak kecil. Selain itu juga dapat berupa gangguan
dalam pitch, volume atau kualitas suara.
Afasia yaitu kehilangan kemampuan untuk membentuk kata-kata atau kehilangan kemampuan
untuk menangkap arti kata-kata sehingga pembicaraan tidak dapat berlangsung dengan baik.
Anak-anak dengan afasia didapat memiliki riwayat perkembangan bahasa awal yang normal, dan
memiliki onset setelah trauma kepala atau gangguan neurologis lain.

Gagap adalah gangguan kelancaran atau abnormalitas dalam kecepatan atau irama bicara.
Terdapat pengulangan suara, suku kata atau kata atau suatu bloking yang spasmodik, bisa terjadi
spasme tonik dari otot-otot bicara seperti lidah, bibir dan laring. Terdapat kecendrungan adanya
riwayat gagap dalam keluarga. Selain itu, gagap juga dapat disebabkan oleh tekanan dari orang
tua agar anak bicara dengan jelas, gangguan lateralisasi, rasa tidak aman, dan kepribadian anak.

Supported by
CLINIC FOR CHILDREN
Yudhasmara Foundation
JL Taman Bendungan Asahan 5 Jakarta Indonesia 102010
phone : 62(021) 70081995 – 5703646
http://childrenclinic.wordpress.com/

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

KEPEKAAN ESCHERICHIA COLI UROPATOGENIK TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH DI RSU Dr. SAIFUL ANWAR MALANG (PERIODE JANUARI-DESEMBER 2008)

2 106 1

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25