PROFESI DI BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI (1)

BAGIAN 1
PROFESI DI BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI

Tujuan Pembelajaran Umum :
 Mahasiswa mampu memahami konsep Profesi di bidang Teknologi Informasi dengan
baik.
Tujuan Pembelajaran Khusus :
1. Mahasiswa mampu menjelaskan gambaran umum pekerjaan di bidang TI.
2. Mahasiswa mampu menjelaskan pekerjaan di bidang TI sebagai sebuah profesi.
3. Mahasiswa mampu menjelaskan standardisasi profesi TI menurut SRIGPS - SEARCC.
4. Mahasiswa mampu menjelaskan pekerjaan di bidang TI standard Pemerintah Indonesia.

1 . Pendahuluan

Gambaran Umum Pekerjaan di bidang TI
Dengan posisi tenaga kerja di bidang TI yang sangat bervariasi, menyesuaikan skala bisnis
dan kebutuhan pasar, maka sangat sulit mencari standardisasi pekerjaan dibidang ini. Namun,
setidaknya kita dapat mengklasifikasikan tenaga kerja di bidang TI tersebut berdasarkan jenis
dan kualifikasi pekerjaan yang ditanganinya. Berikut adalah penggolongan pekerjaan di
bidang TI yang berkembang belakangan ini.
Secara umum, pekerjaan di bidang TI setidaknya terbagi dalam 4 kelompok sesuai

bidangnya.

a. Kelompok ke-1, adalah mereka yang bergelut di dunia perangkat lunak (software), baik
mereka yang merancang sistem operasi, database maupun sistem aplikasi. Pada lingkungan
kelompok ini, terdapat pekerjaan-pekerjaan seperti misalnya ;


Sistem analis, merupakan orang yang bertugas menganalisa sistem yang akan
diimplementasikan, mulai dari menganalisa sistem yang ada, kelebihan dan
kekurangannya, sampai studi kelayakan dan design sistem yang akan dikembangkan.

MODUL 4
PROFESI DI BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI


Programmer, merupakan orang yang bertugas mengimplementasikan rancangan sistem
analis, yaitu ; membuat program (baik aplikasi maupun sistem operasi) sesuai sistem
yang dianalisa sebelumnya.




Web designer, merupakan orang yang melakukan kegiatan perencanaan, termasuk
studi kelayakan, analisis dan design terhadap suatu proyek pembuatan aplikasi
berbasis web.



Web programmer, merupakan orang yang bertugas mengimplementasikan rancangan
web designer, yaitu membuat program berbasis web sesuai design yang telah
dirancang sebelumnya.



Dll.

b. Kelompok ke-2, adalah mereka yang bergelut dibidng perangkat keras (hardware). Pada
lingkungan kelompok ini, terdapat pekerjaan-pekerjaan seperti ;


Technical engineer, sering juga disebut teknisi yaitu orang yang berkecimpung dalam

bidang teknik, baik mengenai pemeliharaan maupun perbaikan perangkat sistem
komputer.



Networking Engineer, adalah orang yang berkecimpung dalam bidang teknis jaringan
computer dari maintenance sampai pada troubleshootingnya.



Dll.

c. Kelompok ke-3, adalah mereka yang berkecimpung dalam operasional sistem informasi.
Pada lingkungan kelompok ini, terdapat pekerjaan-pekerjaan seperti ;


EDP Operator, adalah orang yang bertugas mengoperasikan program-program yang
berhubungan dengan electronic data processing dalam lingkungan sebuah perusahaan
atau organisasi lainnya.




System Administrator, merupakan orang yang bertugas melakukan administrasi
terhadap sistem, melakukan pemeliharaan sistem, memiliki kewenangan mengatur
hak akses terhadap sistem, serta hal-hal lain yang berhubungan dengan pengaturan
operasional sebuah sistem.



MIS Director, merupakan orang yang memiliki wewenang paling tinggi terhadap
sebuah sistem informasi, melakukan manajemen terhadap sistem tersebut secara
keseluruhan baik perangkat keras, perangkat lunak maupun SDM nya.



Dll.

MODUL 4
PROFESI DI BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI
d. Kelompok yang ke-4, adalah mereka yang berkecimpung di pengembangan bisnis TI. Pada

bagian ini, pekerjaan diidentifikasikan oleh pengelompokkan kerja di berbagai sektor di
industri TI.

2. Definisi-definisi

Profesi di Bidang TI sebagai Profesi
Selanjutnya, muncul pertanyaan, “apakah pekerjaan di bidang TI dapat disebut sebagai
sebuah profesi ?”. Didepan sudah dijelaskan bahwa untuk mengatakan apakah suatu
pekerjaan termasuk profesi atau bukan, kriteria pekerjaan tersebut harus diuji. Demikian juga
dengan pekerjaan di bidang komputer.
Sebagai contoh, pekerjaan sebagai staf operator komputer (sekedar mengoperasikan),
tidak masuk dalam golongan profesi jika untuk bekerja sebagai staf operator tersebut tidak
membutuhkan latar belakang pendidikan, pengetahuan dan pengalaman tertentu. Adapun
seorang software engineer dapat dikatakan sebagai sebuah profesi karena seseorang yang
bekerja sebagai software engineer haruslah berpengetahuan dan memiliki pengalaman kerja
dibidangnya.
Mari kita lihat pekerjaan di bidang TI secara lebih detail. Sebagai contoh, akan dikaji
apakah pekerjaan software engineer bias digolongkan sebagai sebuah profesi. Software
engineer melakukan aktivitas engineering (analisa, rekayasa, spesifikasi, implementasi dan
validasi) untuk menghasilkan produk berupa perangkat lunak yang digunakan untuk

memecahkan masalah pada berbagai bidang.
Kemudian, untuk bias melaksanakan tugas sebagai software engineer, seseorang
harus memiliki latar belakang pendidikan tertentu yang memberikan bekal untuk melakukan
kerja dengan baik dan benar. Selain itu, setelah lulus dari pendidikan, seorang software

engineer juga dituntut memiliki pengalaman cukup dalam pekerjaan ini melalui
keikutsertaannya sebagai pekerja magang dalam proyek. Software engineer jug harus terus
memperbaharui pengetahuan dan keterampilannya sesuai perkembangan teknologi komputer
yang cepat.
Julius Hermawan (2003), mecatat 2 (dua) karakteristik yang dimiliki oleh software
engineer sehingga pekerjaan tersebut layak disebut sebuah profesi. 2 (dua) karakteristik
tersebut adalh kompetensi dan adanya tanggung-jawab pribadi.

MODUL 4
PROFESI DI BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI
Kompetensi yang dimaksud, yaitu ; suatu sifat yang selalu menuntut profesional
software

engineer


untuk

memperdalam

dan

memperbaharui

pengetahuan

dan

keterampilannya sesuai tuntutan profesinya. Seorang software engineer tidak boleh berhenti
belajar karena dunia software engineering terus berkembang dan berubah dengan cepat.
Profesi software engineer tidak melekat seumur hidup, hanya sepanjang seseorng terus
mengikuti tuntutan profesinya. Ini sesuai dengan etika profesi yang berlaku umum bahwa
hanya profesional yang berkompeten yang berhak melakukan pekerjaan di bidangnya.
Kedua adalah tanggung-jawab pribadi. Yang dimaksud yaitu ; kesadaran untuk
membebankan hasil pekerjaannya sebagai tanggung-jawab pribadi. Seorang software
engineer harus mengenal kemampuan dirinya sehingga bias mempertanggung-jawabkan

semua pekerjaan yang dilakukannya secara moral: selalu merekomendasikan apa adanya,
melakukan pekerjaan yang menjadi bidang kompetensinya, dan mendahulukan kepentingan
umum.
Agar dapat melaksanakan tugas dan tanggung-jawabnya secara baik dan benar,
seorang software engineer perlu terus mengembangkan bidang ilmu dalam pengembangan
perangkat lunak seperti misalnya ;
a.

Bidang ilmu metodologi pengembangan perangkat lunak.
Bidang ilmu tersebut mencakup teknik analisa masalah, design atau perancangan
sistem yang ada dan yang akan dibangun, serta implementasi pemograman dari design
menjadi perangkat lunak siap pakai.

b.

Manajemen sumber daya.

Bidang ilmu tentang bagaimana merencanakan, mengadukan, mengawasi dan
mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya untuk keperluan pengembangan
perangkat lunak yang dibangunnya.

c.

Mengelola kelompok kerja.
Merupakan bidang ilmu manajemen dan organisasi tentang bagaimana melakukan
sinergi antar komponen dalam sebuah kelompok kerja untuk mencapai tujuan
tertentu.

d.

Komunikasi.
Merupakan bidang ilmu yang mempelajari teknik komunikasi dan interaksi dengan
manusia lain.

MODUL 4
PROFESI DI BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI
Untuk itu, seorang software engineer idealnya merupakan seseorang yang memiliki
pendidikan formal setingkat sarjana atau diploma dengan disiplin ilmu yang merupakan
gabungan dari bidang-bidang seperti :

a. Ilmu Komputer (Computer science).

Menurut CSAB (Computing Sciences Accreditation Board, http://www.csab.org) definisi
ilmu komputer adalah ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan komputer dan
komputasi. Didalamnya terdapat teoritika, eksperimen dan pendesainan komponen serta
termasuk didalamnya hal-hal yang berhubungan dengan :


Teori-teori untuk memahami computer device, program dan sistem.



Eksperimen untuk pengembangan dan pengetesan konsep.



Metodologi design, algoritma dan tool untuk merealisasikannya.



Metode analisa untuk melakukan pembuktian bahwa realisasi sudah sesuai dengan
requirement yang diminta.


b. Teknik Rekayasa (Engineering).
Ilmu tentang rekayasa adalah ilmu yang memperlajari analisa, rekayasa, spesifikasi,
implementasi dan validasi untuk menghasilkan produk (dalam hal ini perangkat lunak)
yang digunakan untuk memecahkan masalah pada berbagai bidang. Software engineering

menitikberatkan teknik rekayasa tersebut dalam pendekatan/metode analisa pemecahan
masalah.
c. Teknik Industri (Industrial engineering).
Teknik industri merupakan bidang ilmu teknik yang mempelajari riset operasi,
perencanaan produksi, pengendalian kualitas serta optimasi proses dan sumber daya untuk
mencapai keberhasilan proses industri.
d. Ilmu Manajemen.
Ilmu manajemen merupakan ilmu yang sangat dibutuhkan, terutama dalam mengelola
manusia dan kelompok kerja serta melakukan manajemen proyek.
e. Ilmu Sosial (Social science).
Ilmu sosial merupakan ilmu yang dibutuhkan dalam kerangka hubungan sosial dan
ditekankan pada masalah pendekatan manusia, interaksi dan komunikasi.

MODUL 4
PROFESI DI BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI
Software engineer sebagai sebuah profesi tidak semata-mata mengandalkan
pengetahuan dalam ilmu komputer saja melainkan interdisipliner dari berbagai bidang ilmu
yang saling mengisi dan saling mendukung dalam menjalankan tugasnya.

Melihat beberapa penjelasan tersebut diatas dan mengingat kembali definisi profesi
maka dapat dikatakan bahwa pekerjaan software engineer masuk kategori sebagai sebuah
profesi, meskipun belum secara resmi mendapatkan pengakuan atau “akreditasi” oleh
lembaga-lembaga yang terkait. Salahsatu kelemahan pekerjaan tersebut sebagai sebuah
profesi adalah software engineer belum memiliki organisasi profesi. Organisasi profesi
software engineer yang mungkin diperlukan tidak dimaksudkan untuk menyeleksi
keanggotaannya, namun yang penting bias memberikan kualifikasi yang jelas tentang apa itu
software engineering, siapa yang dimaksud dengan software engineer itu, dan membantu
anggotanya untuk memperbaharui pengetahuan dan keterampilannya. Namun belakangan ini,
pengesahan profesi software engineer oleh organisasi profesi mulai dirasakan perlu karena
banyak bidang kerja profesi ini yang bersinggungan dengan hajat hidup orang banyak.

Pekerjaan di Bidang TI Standard Pemerintah

Mengingat pentingnya TI bagi pembangunan bangsa maka pemerintah pun merasa perlu
membuat standardisasi pekerjaan di bidang TI bagi pegawainya.
Institusi pemerintah telah mulai melakukan klasifikasi pekerjaan dalam bidang TI
sejak 1992. Bagaimanapun juga, klasifikasi pekerjaan ini mungkin masih belum dapat
mengakomodasi klasifikasi pekerjaan pada TI secara umum. Terlebih lagi, deskripsi
pekerjaan setiap klasifikasi pekerjaan masih kurang jelas dalam membedakan setiap sel
pekerjaan.
PNS yang bekerja di bidang TI, disebut Pranata Komputer. Pranata Komputer adalah
PNS yang diberi tugas, wewenang, tanggung-jawab serta hak untuk membuat, merawat dan
mengembangkan sistem, dan atau program pengolahan dengan komputer. Di bawah ini
adalah beberapa penjelasan tentang pranata komputer tersebut :
a. Pengangkatan Pejabat Pranata Komputer
Pengangkatan PNS dalam jabatan Pranata Komputer ditetapkan oleh Menteri, Jaksa Agung
Pimpinan Kesekretariatan Lembaga Tertinggi/Tinggi Negara, Pimpinan Lembaga
Pemerintah Nondepartemen dan Gubernur KDH Tk. I.

MODUL 4
PROFESI DI BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI
Menteri, Jaksa Agung, Pimpinan Kesekretariatan Lembaga Tertinggi/Tinggi Negara,
Pimpinan Lembaga Pemerintah Nondepartemen dan Gubernur KDH Tk. I, dapat
mendelegasikan sebagian wewenangnya untuk mengangkat pejabat Pranata Komputer
yang memegang jabatan Ahli Pranata Komputer Muda ke bawah.

b. Syarat-syarat Jabatan Pranata Komputer
PNS yang diangkat untuk pertama kali dalam jabatan pranata komputer harus memenuhi
syarat-syarat sebagai berikut :
• Bekerja pada satuan organisasi instansi pemerintah dan bertugas pokok membuat,
memelihara dan mengembangkan sistem dan atau program pengolahan dengan
komputer.
• Berijazah serendah-rendahnya Sarjana Muda/Diploma III atau yang sederajat.
• Memiliki pendidikan dan atau latihan dalam bidang komputer dan atau pengalaman
melakukan kegiatan di bidang komputer.

• Memiliki pengetahuan dan atau pengalaman dalam bidang tertentu yang berhubungan
dengan bidang komputer.
• Setiap unsur penilaian penilaian pelaksanaan pekerjaan sekurang-kurangnya bernilai
baik.

c. Jenjang dan Pangkat Pranata Komputer
Sesuai dengan tugas, tanggung-jawab serta nilai-nilai profesionalitas yang harus
dimilikinya, terdapat jenjang dan pangkat pranata komputer seperti pada tabel dibawah ini.
Jenjang dan pangkat tersebut dimulai dari Pengatur Muda Tk I yang berarti pula bahwa
Pranata Kompter harus memiliki ijazah serendah-rendahnya Sarjana Muda/Diploma III
atau yang sederajat.

MODUL 4
PROFESI DI BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI
No

Jabatan Pranata Komputer

Pangkat

Golog an
Ruang

1

Asisten Pranata Komputer Madya

Pengatur Muda Tk I

II/b

2

Asisten Pranata Komputer

Pengatur

II/c

3

Ajun Pranata Komputer Muda

Pengatur Tk I

II/d

4

Ajun Pranata Komputer Madya

Penata Muda

III/a

5

Ajun Pranata Komputer

Penata Muda Tk I

III/b

6

Ahli Pranata Komputer Pratama

Penata

III/c

7

Ahli Pranata Komputer Muda

Penata Tk I

III/d

8

Ahli Pranata Komputer Utama Madya

Pembina

IV/a

9

Ahli Pranata Komputer Utama Pratama

Pembina Tk I

IV/b

10

Ahli Pranata Komputer Utama Muda

Pembina Utama Muda

IV/c

11

Ahli Pranata Komputer Utama Madya

Pembina Utama

IV/d

d. Pembebasan Sementara Pranata Komputer
Untuk tetap berada pada jalur profesionalitasnya, pemerintah juga menetapkan bahwa
Pranata Komputer harus dapat mengumpulkan angka kredit minimal. Angka kredit
minimal yang harus dikumpulkan adalah :
1. Asisten Pranata Komputer Madya sebanyak 20 angka kredit.

2. Asisten Pranata Komputer sebanyak 20 angka kredit.
3. Ajun Pranata Komputer Muda sebanyak 20 angka kredit.
4. Ajun Pranata Komputer Madya sebanyak 50 angka kredit.
5. Ajun Pranata Komputer sebanyak 50 angka kredit.
6. Ahli Pranata Komputer Pratama sebanyak 100 angka kredit.
7. Ahli Pranata Komputer Muda sebanyak 100 angka kredit.
8. Ahli Pranata Komputer Madya sebanyak 150 angka kredit.
9. Ahli Pranata Komputer Utama Pratama sebanyak 150 angka kredit.
10. Ahli Pranata Komputer Utama Muda sebanyak 150 angka kredit.

MODUL 4
PROFESI DI BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI
Angka kredit minimal sebanyak tersebut diatas harus terdiri dari sekurang-kurangnya
70 % angka kredit berasal dari penilaian unsur-unsur umum dan sekurang-kurangnya 30
% angka krdit berasal dari unsur penunjang.

Ahli Pranata Komputer Utama Madya, dibebaskan sementara dari jabatan Pranata
Komputer apabila dalam jangka waktu 2 tahun sejak diangkat dalam jabatannya, tidak
Dapat mengumpulkan sekurang-kurangnya 20 angka kredit yang berasal dari kegiatan
pembuatan sistem dan atau program pengolahan dengan komputer, perawatan dan
pengembangan sistem dan atau program dan pengembangan profesi bidang komputer.

Pembebasan sementara dari jabatan Pranata Komputer ditetapkan dengan keputusan
Pejabat yang berwenang mengangkat dan memberhentikan pejabata Pranata Komputer
atau pejabat lain yang ditunjuk olehnya.

e. Pemberhentian dari jabatan Pranata Komputer.
Pejabat Pranata Komputer diberhentikan dari jabatannya, apabila pejabat Pranata
Komputer yang telah dibebaskan sementara dari jabatannya sebagaimana dimaksud dalam
angka IX angka 2 huruf a, Surat Edaran Bersama ini, tidak dapat mengumpulkan angka
kredit yang dipersyaratkan dalam waktu 3 tahun setelah pembebasan sementara. Selain itu,
Pejabat Pranata Komputer juga dapat diberhentikan dari jabatannya, apabila pejabat

Pranata Komputer dijatuhi hukuman disiplin PNS berdasarkan PP No. 30 Th 1980 dengan
tingkat hukuman disiplin beat yang telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap.

Standardisasi Profesi TI Menurut SRIG-PS SEARCC
Ada lagi jenis pengelompokkan lain untuk pekerja dikalangan TI. Yang sering digunakan
adalah pengklasifikasian standardisasi profesi dibidang TI menurut SRIG-PS SEARCC.
SEARCC (South East Asia Regional Confideration) merupakan suatu forum/badan
yang beranggotakan himpunan profesional IT (Information Technology-TI) yang terdiri dari
13 negara. SEARCC dibentuk pada Februari 1978, di Singapura oleh ikatan komputer dari
negara-negara tetangga seperti ; Hongkong, Indonesia, Malaysia, Philipina, Singapura dan
Thailand.

MODUL 4
PROFESI DI BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI
Indonesia sebagai anggota SEARCC telah aktif turut serta dalam berbagai kegiatan
yang dilaksanakan oleh SEARCC. Salahsatunya adalah SRIG-PS (Special Regional Interest
Group on Professional Standardisation), yang mencoba merumuskan standardisasi pekerjaan
dalam dunia TI.
SRIG-PS

SEARCC

(http://wiryana.pandu.org/SRIG-PS)

seperti yang
salahsatu

disampaikan I
wakil

Indonesia

Made Wiryana
dalam

SEARCC,

merumuskan klasifikasi job secara regional yang merupakan suatu pendekatan kualitatif
untuk menjabarkan keahlian dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk melaksanakan suatu
pekerjaan tertentu pada tingkat tertentu.
Model SEARCC untu pembagian job dalam lingkungan TI merupakan model 2
dimensi yang mempertimbangkan jenis pekerjaan dan tingkat keahlian ataupun tingkat
pengetahuan yang dibutuhkan. Beberapa kriteria menjadi pertimbangan dalam
mengembangkan klasifikasi job ini, yaitu :

a. Cross Country, cross-entreprise applicability
Ini berarti bahwa job yang diidentifikasi tersebut harus relevan dengan kondisi region dan
setiap Negara pada region tersebut, serta memiliki kesamaan pemahaman atas fungsi setiap
pekerjaan.

b. Function oriented bukan tittle oriented.
Klasifikasi pekerjaan berorientasi pada fungsi, yang berarti bahwa gelar atau title
yang diberikan dapat saja berbeda, tetapi yang penting fungsi yang diberikan pada
pekerjaan tersebut sama. Gelar atau titel dapat berbeda pada negara yang berbeda. c.
Testable/certifiable.
Klasifikasi pekerjaan harus bersifat testable, yaitu bahwa fungsi yang didefinisikan dapat
diukur/diuji.
d. Applicable.
Fungsi yang didefinisikan harus dapat diterapkan pada mayoritas Profesional TI pada
region masing-masing.

Jenis pekerjaan di bidang TI yang direkomendasikan SRIGPS-SEARCC antara lain
meliputi :

MODUL 4
PROFESI DI BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI
a. Programmer
Merupakan bidang pekerjaan untuk melakukan pemograman komputer terhadap suatu
sistem yang telah dirancang sebelumnya.
b. System Analyst (Analis Sistem).
Merupakan bidang pekerjaan untuk melakukan analisis dan design terhadap sebuah
sistem sebelum dilakukan implementasi atau pemrograman lebih lanjut. Analisis dan design
merupakan kunci awal untuk keberhasilan sebuah proyek berbasis komputer. Jenis
pekerjaan ini juga memiliki 3 tingkatan seperti halnya pada programmer. c. Instructor
(Instruktur).
Berperan dalam melakukan bimbingan, pendidikan dan pengarahan baik terhadap anak
didik maupun pekerja level dibawahnya. Jenis pekerjaan ini juga memiliki 3 tingkatan
seperti halnya pada programmer.
d. Specialist.
Pekerjaan ini merupakan pekerjaan yang membutuhkan keahlian khusus. Berbeda dengan
pekerjaan-pekerjaan yang lain, pekerjaan ini hanya memiiki 1 level, yaitu ; independent
(managing), dengan asumsi bahwa hanya orang dengan kualifikasi yang ahli dibidang

tersebut yang memiliki tingkat profesi spesialis. Pekerjaan spesialis menurut model
SEARCC ini terdiri dari :


Data Communication.



Database



Security



Quality Assurances



IS Audit



System Software Support



Distributed System



System Integration

Dari berbagai jenis pekerjaan seperti diatas, ada pula kecenderungan untuk
menyederhanakan departemen TI dengan mengisi hanya beberapa posisi tetapi dengan
tanggung-jawab yang mencakup banyak hal. Posisi Programmer dan System Analyst adalah
2 dari beberapa posisi terdepan yang banyak dicari oleh perusahaan-perusahaan.

MODUL 4
PROFESI DI BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI
Jika lulusan TI lebih mengincar bidang kerja yang sesuai keahliannya, yaitu
Programmer dan System Analyst, mereka harus memperhatikan kualifikasi utama, yaitu
technical knowlwdge dan technical skill. Hal lain yang harus dipenuhi adalah kemampuan
analythical thinking dan orientasi kualitas yang tinggi, ketahanan kerja dalam jangka waktu
yang lama serta perhatian terhadap detail (attention to detail) yang juga tinggi. Disamping 2
posisi tersebut, posisi IT sales juga merupakan salahsatu posisi yang banyak dicari
perusahaan. Pada posisi sales, para profesional di bidang TI tentunya memiliki kelebihan
dengan adanya penguasaan TI yang baik sebagai product knowledge.

4 . Kesimpulan
Modul ini menjelaskan tentang gambaran umum Pekerjaan di bidang TI, Pekerjaan di bidang
TI sebagai sebuah profesi, Standardisasi profesi TI menurut SRIGPS-SEARCC dan
Pekerjaan di bidang TI standard Pemerintah Indonesia.

MODUL 4
PROFESI DI BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI
BAGIAN II
PETUNJUK KERJA

A.

PETUNJUK PRE-TEST
1. Kerjakan soal dan latihan pre-test yang ada pada Modul 3.
2. Mahasiswa dapat dengan sukarela menjawab pertanyaan secara bergantian atau
ditunjuk langsung oleh dosen.

B.

PETUNJUK POST-TEST
Dalam tugas ini, pada akhirnya saudara akan membuat definisi terkait dengan :
1. Hakikat manusia sebagai makhluk yang bekerja.
2. Hubungan antara pekerjaan dengan profesi.
3. Hubungan antara profesi dengan profesional.
4. Hubungan antara profesional dengan profesionalisme.
5. Pendekatan untuk mengukur sebuah profesionalisme.

MODUL 4
PROFESI DI BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI
BAGIAN III
PRE-TEST
Jawablah pertanyaan berikut ini
1. Jelaskan kembali secara singkat, apa yang dimaksud dengan istilah-istilah di bawah ini :
a. Pekerjaan
b. Profesi
c. Profesional.
d. Profesionalisme.
2. Semua profesi adalah pekerjaan, tetapi tidak semua pekerjaan adalah profesi. Apa
maksud kalimat tersebut diatas ?

BAGIAN IV POSTTEST
Jawablah pertanyaan berikut ini:
1. Untuk menjadi profesional, seseorang dituntut memiliki beberapa sikap dalam
menjalankan profesi yang ditekuninya. Sebutkan beberapa sikap tersebut !
2. Salahsatu pendekatan yang digunakkan untuk mengukur sebuah profesionalisme adalah
dengan pendekatan lambing-lambang professional.
a. Apakah yang dimaksud dengan lambing-lambang professional tersebut ?
b. Apakah pengaruh lambang-lambang profesional tersebut bagi profesionalisme
seseorang ? Apakah ada jaminan bahwa jika seseorang telah memperoleh lambanglambang profesional, berarti ia adalah orang yang benar-benar profesional di bidangnya
?
3. Apakah maksud dari “proses profesional” dalam mengukur sebuah profesionalisme ?

MODUL 5
MENINGKATKAN PROFESIONALISME DI BIDANG TI