ANALISIS PENGARUH CURRENT RATIO CR DEBT

ANALISIS PENGARUH CURRENT RATIO (CR), DEBT TO EQUITY
RATIO (DER) DAN RETURN ON ASSETS (ROA) TERHADAP RATING
SUKUK PADA PERUSAHAAN YANG MENERBITKAN SUKUK DAN
TERDAFTAR DI INDEKS SAHAM SYARIAH INDONESIA (ISSI)
PERIODE 2014-2016
Oleh:
Nabila Uswatun Hasanah
Manajemen Keuangan Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Email: [email protected]
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi
rating sukuk pada perusahaan yang terdaftar di ISSI. Variabel dependen dalam penelitian
ini adalah rating sukuk, sedangkan variabel independennya ada tiga yaitu current ratio,
debt to equity ratio dan return on assets. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan
yang menerbitkan sukuk dan terdaftar di ISSI dengan rentang tahun 2014-2016 dan
diperingkat oleh PT PEFINDO. Sampel penelitian diseleksi menggunakan metode
purposive sampling yang kemudian diperoleh sebanyak 10 perusahaan dan 30 data
pengamatan. Analisis data dari penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda
untuk menguji pengaruh dari current ratio, debt to equity ratio dan return on assets

terhadap rating sukuk. Hasil penelitian membuktikan bahwa variabel current ratio dan
debt to equity ratio berpengaruh signifikan terhadap rating sukuk, sedangkan variabel
return on assets tidak berpengaruh signifikan terhadap rating sukuk.
Kata kunci: rating sukuk, current ratio, debt to equity ratio, return on assets

A. Pendahuluan
Sukuk merupakan salah satu instrumen keuangan islam yang menarik.
Sukuk menjadi salah satu sumber pendanaan (financing) bagi perusahaan, yang
dapat diperoleh dari pasar modal. Investasi pada sukuk relatif leih aman
dibanding dengan investasi saham, karena pemegang sukuk memiliki hak
pertama atas aset perusahaan jika perusahaan tersebut mengalami likuidasi.
Hal tersebut terjadi karena perusahaan telah memiliki kontrak perjanjian untuk
melunasi sukuk yang telah dibeli oleh pemegang sukuk.
Seorang pemilik modal yang berminat membeli sukuk, sudah seharusnya
memperhatikan peringkat sukuk karena peringkat tersebut memberikan
informasi dan memberikan sinyal tentang profitabilitas kegagalan utang suatu

perusahaan. Peringkat sukuk merupakan skala risiko dari semua sukuk yang
diperdagangkan.
Sebelum ditawarkan, sukuk harus diperingkat oleh suatu lembaga atau

agen pemeringkat sukuk (rating agency). Lembaga pemeringkat sukuk adalah
lembaga independen yang memberikan informasi pemeringkatan sakala risiko,
dimana salah satunya adalah sekuritas sukuk, sebagai petunjuk sejauh mana
keamanan suatu sukuk bagi investor. Keamanan tersebut ditunjukkan oleh
kemampuan suatu perusahaan dalam membayar bunga dan melunasi pokok
pinjaman. Berdasarkan informasi peringkat sukuk, investor dapat mengetahui
return yang akan diperoleh sesuai dengan risiko yang dimiliki sukuk tersebut.
Peringkat yang diberikan oleh agen pemeringkat dapat dikategorikan menjadi
dua, yaitu Investment Grade (AAA, AA, A, dan BBB) dan Noninvestment
Grade (BB, B, CCC, dan D). Peringkat tertinggi adalah AAA, memiliki utang
yang kualitasnya terbaik dan tingkat risiko rendah.
Indikator yang digunakan untuk melihat apakah sebuah perusahaan
memiliki kas yang cukup untuk memenuhi kewajiban finansialnya, besarnya
piutang yang cukup rasional, efisiensi manajemen persediaan, perencanaan
pengeluaran investasi yang baik dan struktur modal yang sehat sehingga tujuan
memaksimalkan kemakmuran pemegang saham atau sukuk dapat tercapai
adalah menggunakan rasio keuangan. Dalam penelitian ini hanya diambil tiga
rasio keuangan yaitu Current Asset, Debt to Equity Ratio dan Return on Assets.
Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk membahas
penelitian dengan judul “Analisis Pengaruh Current Ratio (Cr), Debt To

Equity Ratio (Der) Dan Return On Assets (Roa) Terhadap Rating Sukuk
Pada Perusahaan Yang Menerbitkan Sukuk Dan Terdaftar Di Indeks
Saham Syariah Indonesia (ISSI) Periode 2014-2016”
B. Apa itu Sukuk?
Sukuk berasal dari bahasa arab sakk, sukuk, sakaik yang bermakna
sertifikat atau Sukuk sudah digunakan dalam perdagangan internasional pada
abad pertengahan. Secara istilah, sukuk atau obligasi syariah adalah sertifikat
yang bernilai sama yang mereperesentasikan bagian kepemilikan yang tidak
terbagi atas suatu aset berwujud, nilai manfaat aset dan jasa atau atas
kepemilikan aset dari suatu proyek atau kegiatan investasi tertentu (AAOFI
Sharia Standars No.17). Sementara DSN-MUI dalam fatwa No.32/DSNMUI/IX/2002 memberikan definisi sukuk yaitu suatu surat berharga jangka
panjang yang berdasarkan prinsip syariah dikeluarkan oleh emiten kepada
pemegang obligasi syariah mewajibkan emiten untuk membayar pendapatan
kepada pemegang obligasi syariah berupa hasil/margin fees serta membayar
kembali dana obligasi pada saat jatuh tempo (Abdul Qoyum, 2017).
C. Rating Sukuk

Rating sukuk merupakan sebuah indikator ketepatwaktuan pembayaran
sukuk. Selain itu, rating sukuk mencerminkan skala dari semua obligasi yang
diperdagangkan. Dengan demikian, rating sukuk menunjukkan skala

keamanan sukuk dalam membayar kewajiban sukuk tepat waktu. Semakin
tinggi peringkat, semakin menunjukkan bahwa sukuk tersebut terhindar dari
risiko default.
Lembaga pemeringkat sukuk di Indonesia adalah PT PEFINDO. Adapun
level rating menurut Pefindo adalah sebagai berikut:
AAA
: Peringkat sukuk ini adalah yang tertinggi. Perusahaan penerbit
sukuk yang mendapat peringkat ini dinilai sangat mampu untuk bisa memenuhi
komitmen finansial dalam jangka panjang dan pendek dibanding penerbit
sukuk lainnya.
AA
: Hanya dibawah satu peringkat dari peringkat sukuk tertinggi.
emiten penerbit sukuk dinilai sangat kuat untuk bisa memenuhi komitmen
finansial dalam jangka panjang dan pendek.
A
: Kapasitas penerbit sukuk kuat bisa memenuhi komitmen finansial
dalam jangka panjang dan pendek. Namun, sukuk dengan peringkat ini agak
lebih rentan dengan perubahan keadaan dan kondisi ekonomi daripada
instrumen berperingkat lebih tinggi.
BBB : Peringkat ini menunjukkan penerbit sukuk punya kapasitas yang

cukup. Namun, keadaan dan kondisi ekonomi yang berubah cenderung
mnyebabkan penerbit sukuk tidak bisa memenuhi komitmen finansial dalam
jangka panjang dan pendek, relatif terhadap penerbit sukuk lainnya.
BB
: Peringkat sukuk ini menunjukkan kapasitas penerbit sukuk cukup
lemah. Kapasitas untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjang dan
pendek berdasarkan kontrak pembiayaan syariah rentan terhadap
ketidakpastian atau terpaan kondisi keuangan, ekonomi atau bisnis yang tidak
sesuai.
B
: Sukuk ini menandakan penerbit sukuk lemah. Kapasitas penerbit
sukuk untuk memenuhi komitmen finansial dalam jangka panjang dan pendek
akan mudah terganggu oleh kondisi konomi, bisnis dan keuangan yang
berubah.
CCC : Peringkat ini menunjukkan penerbit sukuk rentan untuk tidak
membayar karena bergantung pada kondisi bisnis dan keuangan yang
menguntungkan bagi emiten untuk memenuhi komitmen keuangan jangka
panjangnya.
CC
: Kapasitas penerbit sukuk sangat goyah untuk bisa memenuhi

kewajiban keuangan.
C
: Penerbit sukuk diragukan kapasitasnya dan sangat goyah sekali untuk
bisa memenuhi komitemen keuangan jangka panjang dan pendek.
D
: Peringkat ini menandakan sukuk gagal bayar. Pengecualian
dilakukan bila ada pembayaran gagal pada tanggal jatuh tempo dalam masa

tenggang, atau bila tidak ada pembayaran disebabkan oleh sengketa komersial
yang bonafide.
D. CR, DER, ROA
1. Current Ratio (Rasio Lancar)
Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan kewajiban jangka
pendeknya dengan menggunakan aktiva lancarnya.
Aktiva Lancar
Current Ratio =
x 100%
Hutang Lancar
2. Debt to Equity Ratio (Rasio Hutang atas Modal)
Rasio yang menunjukan jumlah modal yang ada untuk menjamin

pembayaran hutang perusahaan. Semakin kecil rasio ini semakin baik.
Total Hutang
Debt to Equity Ratio (DER) =
x 100%
Total Modal
3. Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan
menghasilkan laba bersih berdasarkan tingkat aktiva (dana) berdasarkan
saham tertentu.
Laba Bersih
Return On Asset (ROA) =
x 100%
Total Aktiva
E. Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif untuk menguji
pengaruh current ratio, debt to equity ratio dan return on assets terhadap
peringkat sukuk pada perusahaan yang menerbitkan sukuk dan terdaftar di ISSI
periode tahun 2014-2016. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini
menggunakan metode observasi non partisipan. Metode ini digunakan dimana
peneliti hanya sebagai pengamat independen dan tidak terlibat langsung.
Observasi ini dilakukan dengan memperoleh data laporan keuangan perusahaan

sampel yang terdaftar di Indeks Saham Syariah Indonesia periode tahun 20142016.
Populasi dari penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang menerbitkan
sukuk dan terdaftar di Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) dengan rentang
waktu 2014-2016. Penentuan sampel dipilih dari populasi yaitu perusahaan
yang memenuhi kriteria-kriteria dengan metode purposive sampling (pemilihan
sampel dengan kriteria tertentu) sebagai berikut:
1. Perusahaan di ISSI yang menerbitkan sukuk dalam rentang waktu 3 tahun
(2014-2016).
2. Perusahaan yang menyajikan data laporan keuangan dan data yang
memadai yang dibutuhkan dalam penelitian ini.
Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan Regresi Linear
Berganda (Multiple Linear Regression) untuk menguji pengaruh antara

variabel independen terhadap variabel dependen. Model pengujian dari
penelitian ini adalah sebagai berikut:
SR = α + β1CR + β2DER + β3ROA + e
Dalam hal ini,
SR = Sukuk rating. Peringkat obligasi yang dikeluarkan oleh Pefindo, yang
berupa variabel dummy yaitu 1 untuk high investment grade dan 0 untuk
low investment grade.

CR = Current Ratio
DER = Debt to Equity Ratio
ROA = Return on Assets
F. Hasil dan Pembahasan
1. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N
Normal Parametersa,b

Most Extreme Differences

30
Mean

,0000000

Std. Deviation


,27539502

Absolute

,317

Positive

,110

Negative

-,317

Test Statistic

,317

Asymp. Sig. (2-tailed)


,134a

a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.

Dari hasil uji k-s sign. pada 0,134 > 0,05 , sehingga disimpulkan nilai residual
model regresi tersebut terdistribusi normal.

b. Uji Multikolinearitas
Coefficientsa

Model

Unstandardized

Standardized

Coefficients

Coefficients

B
1

Std.

Collinearity
t

Sig.

Beta

Error

(Constant)

1,059

,097

CR

-,001

,001

DER

-3,797E-5

ROA

-,010

Statistics
Toleranc
e

VIF

10,926

,000

-,385

-2,117

,044

,948

1,055

,000

-,056

-,250

,805

,629

1,590

,015

-,150

-,659

,515

,603

1,659

a. Dependent Variable: Rating_Sukuk

Dari tabel diatas menunjukkan bahwa tidak ada variabel independen yang
memiliki nilai tolerance kurang dari 0.010 dan nilai Variance Inflation Factor
(VIF) juga menunjukkan tidak ada data yang lebih dari 10 sehingga dapat
dikatakan tidak terjadi multikolonieritas.
c. Uji Autokorelasi
Runs Test
Unstandardized
Residual
Test Valuea

,01533

Cases < Test Value

15

Cases >= Test Value

15

Total Cases

30

Number of Runs

11

Z
Asymp. Sig. (2-tailed)

-1,672
,194

a. Median

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai Asymp Sig. (0,194 berada di
atas 0.05, yang artinya data residual terjadi secara random atau tidak
terjadi autokorelasi antara residual.

d. Uji Heterokedastisitas
Coefficientsa

Standardized
Unstandardized Coefficients
Model
1

B
(Constant)

Coefficients

Std. Error

Beta

-,020

,049

,002

,000

DER

3,847E-5

ROA

,010

CR

t

Sig.
-,404

,690

,696

5,249

,000

,000

,081

,496

,624

,008

,208

1,249

,223

a. Dependent Variable: ABSRES_2

Dari tabel diatas koefisien variabel independen DER dan ROA tidak ada
yang signifikan, sehingga tidak mengalami heterokedastisitas. Namun ada
satu variabel yait variabel CR mengalami heterokedastisitas.
2. Regresi Linear Berganda
Model Summary

Model

R

Std. Error of the

Square

Estimate

R Square
a

1

Adjusted R

,431

,185

,291

,391

a. Predictors: (Constant), ROA, CR, DER

Dari tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa nilai Adjusted R Square adalah
0,291 atau 29,1% variabel SR (dependen) dapat dijelaskan oleh variabel ROA,
CR dan DER (independen). Sedangkan sisanya (100%-29,1% = 70,9%)
dijelaskan oleh variabel lain diluar penelitian ini.
ANOVAa
Model
1

Sum of Squares
Regression

df

Mean Square

,501

3

,167

Residual

2,199

26

,085

Total

2,700

29

F
1,972

Sig.
,043b

a. Dependent Variable: Rating_Sukuk
b. Predictors: (Constant), ROA, CR, DER

Di dapat nilai F hitung sebesar 1,972 dengan probabilitas 0.043, karena
probabilitas lebih kecil dari 0,05 maka model regresi ini dapat digunakan untuk
memprediksi Rating Sukuk atau dapat dikatakan bahwa CR, DER dan ROA
secara bersama-sama berpengaruh terhadap SR (Rating Sukuk)

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients
Model
1

B

Std. Error

(Constant)

1,059

,097

CR

-,001

,001

DER

0,037

ROA

-,010

Coefficients
Beta

t

Sig.

10,926

,000

-,385

-2,117

,044

,000

-,056

-,250

,035

,015

-,150

-,659

,515

a. Dependent Variable: Rating_Sukuk

Dari tabel ini kita bisa lihat bahwa nilai signifikansi variabel CR sebesar 0.044,
DER sebesar 0,035 dan GDP sebesar 0,515 signifikan pada 0,05, dari sini dapat
disimpulkan bahwa variabel SR dipengaruhi oleh CR dan DER dengan
persamaan matematis:
SR = 1,059 – 0,001 CR + 0,037 DER - 0,010 ROA + e
1. Jika CR, DER dan ROA (Varibel Independen = 0), maka nilai SR (Rating
Sukuk) adalah 1,059.
2. Jika CR turun 1 satuan , maka SR akan turun sebesar 0,001 satuan.
3. Jika DER naik 1 satuan, maka SR akan naik sebesar 0,037 satuan.
G. Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah rasio keuangan CR, DER
dan ROA berpengaruh terhadap Rating Sukuk. Berdasarkan pemilihan sampel
dengan metode purposive sampling, diperoleh sebanyak 10 perusahaan, selama
3 tahun pengamatan dari tahun 2014-2016, diperoleh data sebanyak 30 data
pengamatan.
Berdasarkan pembahasan pada bagian sebelumnya, penelitian ini
menunjukkan bukti bahwa:
1. Koefisien determinasi menunjukkan bahwa sebesar 29,1% rating sukuk
dapat dijelaskan oleh CR, DER dan ROA. Kemudian sisanya yaitu 70,9%
rating sukuk dijelaskan oleh variabel lain di luar penelitian ini.
2. Secara keseluruhan (simultan) variabel independen yaitu CR, DER dan
ROA mempengaruhi variabel dependen yaitu Rating Sukuk.
3. Berdasarkan uji parsial, penelitian ini menunjukkan bahwa:
a. Nilai Current Ratio (CR) sebesar 0,044 < 0,05, maka dapat disimpulkan
bahwa variabel CR berpengaruh negatif signifikan terhadap Rating
Sukuk.
b. Nilai Debt to Equity Ratio (DER) sebesar 0,035 < 0,05, maka dapat
disimpulkan bahwa variabel DER berpengaruh positif signifikan
terhadap Rating Sukuk.

c. Nilai Return on Assets (ROA) sebesar 0,515 > 0,05, maka dapat
disimpulkan bahwa variabel ROA tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap Rating Sukuk.
H. Daftar Pustaka
Abdul Qoyum. 2017. Lembaga Keuangan Islam di Indonesia. Yogyakarta:
Elmatera Publishing
Adrian, Nicko. (2011). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Peringkat
Obligasi Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. Semarang: Universitas Diponegoro
Andry, Wydia. 2005. “Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Prediksi
Peringkat Obligasi.” Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan, Vol.8,
No.2, September.
Anna Purwaningsih,. 2008. Pemilihan Rasio Keuangan Terbaik Untuk
Memprediksi Peringkat Obligasi. Studi Pada Perusahaan Manufaktur
Yang Terdaftar Di BEJ Vol.12, No.1: hal 85-99
Annas, Syahrul. (2015). Pengaruh Size, Leverage, Profitability, Activity,dan
Market Value Ratio Terhadap Prediksi Peringkat Obligasi pada
Perusahaan Non-Keuangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun
2009-2013. Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah
Surakarta.
Arisanti, Ike, dkk. (2013). Analisis Faktor-Faktor Keuangan dan Non
Keuangan yang Mempengaruhi Prediksi Peringkat Obligasi Syariah
(Studi Empiris Pada Peusahaan Penerbit Obligasi Syariah yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2012). ........... (ISSN:
1414-5366)
Febriani, Irma., Nugraha , Hari Susanta., dan Saryadi. (2013). Analisis FaktorFaktor yang Memengaruhi Peringkat Obligasi Pada Lembaga Keuangan
Bank yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Universitas Diponegoro,
Vol.2, No.1.
Hadianto dan Wijaya. 2010. Prediksi Kebijakan Utang, Profitabilitas,
Likuiditas, Ukuran, dan Status Perusahaan Terhadap Kemungkinan

Penentuan Peringkat Obligasi. Jurnal Manajemen Teori dan Terapan,
Vol. 3, No. 3.
Ikhsan,Adhisyahfitri Evalina., Yahya , M Nur., dan Saidaturrahmi. (2012).
Peringkat Obligasi dan Faktor yang Mempengaruhinya. Pekbis Jurnal,
Vol.4, No.2.
Ma’arij, Arinurtry, dkk. 2014. Analisis Faktor Akuntansi dan Non Akuntansi
yang Mempengaruhi Prediksi Peringkat Obligasi pada Perusahaan Non
Keuangan yang Terdaftar di BEI dan Diperingkat oleh Pefindo periode
2009-2013. Jom FEKON, Vol. 1 No. 2.
Magreta dan Poppy Nurmayanti. 2009. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Prediksi Peringkat Obligasi Ditinjau dari Faktor Akuntansi dan Non
Akuntansi. Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vol.11, No.3 Desember 2009,
hlm 143-154.
Mahfudhoh, Ratih Umroh, dkk. 2014. Analisis Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Peringkat Obligasi. Diponegoro Journal of Accounting:
Volume 1, Nomor 1, tahun 2014, hlm 1-13.
Pandutama, Arvian. (2012), Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prediksi
Peringkat Obligasi pada Perusahaan Manufaktur di BEI. Jurnal Ilmiah
Mahasiswa Akuntansi, Vol. 1, No. 4, Juli.
Purwaningsih, Septi. (2013). Faktor Yang Mempengaruhi Rating Sukuk Yang
Ditinjau Dari Faktor Akuntansi Dan Non-Akuntansi. Accounting
Analysis Journal 2 (3).

Saputri, Desak Putu Opri Sani., dan Purbawangsa.Ida Bagus Anom. (2016).
Pengaruh Leverage, Profitabilitas, Pertumbuhan Perusahaan, dan
Jaminan Terhadap Peringkat Obligasi Sektor Jasa di Bursa Efek
Indonesia. E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 5, No. 6.
Sari, W. P., Taufik, T., dan Anisma, Y. (2011). Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Prediksi Peringkat Obligasi Pada Perusahaan
Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Ekonomi,
Vol.3, No.6,hal: 22-43.
Satoto, Shinta Heru. 2011. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Bond
Rating. Karisma, Vol. 5 (1): 104-115.

Sejati, Grace Putri. 2010. Analisis Faktor Akuntansi dan Non Akuntansi dalam
Memprediksi Peringkat Obligasi Perusahaan Manufaktur. Jurnal Ilmu
Administrasi dan Organisasi, Jan-Apr 2010 hlm 70-78, Vol. 17, No. 1,
ISSN 0854-3844.
Septyawanti, Hilda Indria. (2013). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Peringkat Obligasi Perusahaan. Accounting Analysis Journal 2 (3).
Susilowati.,dan Sumarto. (2010). Memprediksi Peringkat Obligasi Perusahaan
Manufaktur yang Listing di BEI. Jurnal Mitra Ekonomi dan Manajemen
Bisnis, Vol.1, No.2, hal : 163-175.
Uma, Erisha Nurul., dan Wahyudi, Setyo Tri. (2015). Kemampuan Faktor
Keuangan dan Non Keuangan dalam Memprediksi Peringkat Obligasi
Korporasi (Studi Kasus pada Industri Perbankan yang Tercatat di Bursa
Efek Indonesia Periode 2011-2013). Malang: Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Brawijaya.
Veronica, Aries. (2015). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Peringkat
Obligasi pada Perusahaan Manufaktur. Jurnal Manajemen dan Bisnis
Sriwijaya, Vol.13,No.2.
Werastuti, Desak Nyoman Sri. (2015). Analisis Prediksi Peringkat Obligasi
Perusahaan dengan Pendekatan faktor Keuangan dan Non Keuangan.
Jurnal Dinamika Akuntansi, Vol.7, No.1.
Widiyastuti ,Tetty., Djumahir., dan Khusniyah, Nur. (2014). Faktor-Faktor
yang Berpengaruh terhadap Peringkat Obligasi (Studi Pada Perusahaan
Manufaktur yang Terdaftar Di BEI). Jurnal Aplikasi Manajemen,vol.12,
No.2.
Widowati, Dewi., Nugrahanti, Yeterina., dan Kristanto, Ari Budi . (2013).
Analisis Faktor Keuangan dan Non Keuangan yang Berpengaruh pada
Prediksi Peringkat Obligasi di Indonesia (Studi pada Perusahaan Non
Keuangan Yang Terdaftar di Bei dan di Daftar Peringkat PT Pefindo
2009-2011). Jurnal Manajemen, Vol.13, No.1.
Wijayanti, Indah dan Maswar Patuh Priyadi. 2014. Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Peringkat Obligasi. Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi, Vol.
3 No. 3.
www.idx.co.id

www.sahamok.com
www.pefindo.co.id