NILAI NILAI KARAKTER YANG TAMPAK PADA PE

NILAI-NILAI KARAKTER YANG TAMPAK
PADA PEMBELAJARAN SUBTEMA 8.1 KELAS IV SDN BARENG 05
MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM

ARTIKEL

OLEH
FA’IZ NUR ABDILLAH
NIM 13015612100

UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN KEPENDIDIKAN SEKOLAH DASAR DAN PRASEKOLAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JUNI 2017

DAFTAR ISI
Halaman

Sampul ......................................................................................................................
Daftar Isi .................................................................................................................. .


1

A. Latar Belakang ...............................................................................................

2

B. Tujuan Penelitian .............................................................................................

3

C. Manfaat Penelitian ...........................................................................................

4

D. Ruang Lingkup dan Batasan Masalah ..............................................................

5

E. Desinisi Operasional ........................................................................................


5

F. Metode Penelitian ............................................................................................

6

G. Pembahasan .....................................................................................................

7

H. Penutup .............................................................................................................

10

Daftar Rujukan

1

A. Latar Belakang

Saat ini, kurikulum yang digunakan di satuan pendidikan di Indonesia adalah
kurikulum 2013. Dituliskan dalam dokumen kurikulum 2013 (2012:15), “Pendidikan karakter
merupakan salah satu program pendidikan nasional untuk menanamkan nilai-nilai karakter
pada siswa, dan harus diimplementasikan ke dalam lembaga pendidikan formal di seluruh
jenjang pendidikan”. Disimpulkan bahwa nilai karakter dapat ditampakkan melalui
pendidikan karakter yang merupakan program wajib dan harus ada pada setiap satuan
pendidikan, termasuk Sekolah Dasar.
Namun yang terjadi, beberapa sekolah yang menerapkan kurikulum 2013 termasuk di
SDN Bareng 05 Kota Malang tidaklah demikian, “penerapan pendidikan karakter di SDN
Bareng 05 Kota Malang selalu dikembangkan melalui program-program di sekolah. Yang
cukup sulit dikontrol yaitu pendidikan karakter dalam pembelajaran di kelas, dikarenakan
tergantung pada keaktifan siswa dan bagaimana masing-masing guru kelas mengelola kelas”.
Begitulah menurut kepala sekolah SDN Bareng 05 Kota Malang yang diwawancarai tanggal
21 Agustus 2016. Didukung dengan observasi peneliti pada kegiatan Kajian teori dan Praktik
Lapangan (KPL) yang dilaksanakan pada semester ganjil tahun akademik 2016/2017
ditemukan guru cenderung menggunakan model ceramah yang ditunjukan dengan guru lebih
banyak menjelaskan materi-materi pembelajaran dibandingkan dengan siswa yang
menemukan sendiri konsep materinya.
Kekurangan model ceramah dalam pembelajaran yaitu kurang melibatkan aktivitas
siswa dalam pembelajaran sehingga nilai karakter baik siswa kurang dapat terlihat. Aktivitas

siswa tersebutlah yang kurang sesuai dengan prinsip pendidikan karakter kelima yaitu proses
pendidikan dilakukan peserta didik secara aktif dan menyenangkan. Sehingga diperlukan
pembelajaran yang melibatkan keaktifan siswa sekaligus menyenangkan siswa sehingga

2

pendidikan karakter dapat terlaksana dalam pembelajaran. Aktivitas siswa inilah yang dapat
menunjukan nilai karakter siswa dalam pembelajaran.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, diperlukan model pembelajaran yang dapat
meningkatkan aktivitas sekaligus menyenangkan siswa. Sesuai dengan prinsip dasar
pendidikan karakter terutama poin kelima, peneliti akan menggunakan model pembelajaran
kuantum atau yang biasa dikenal dengan istilah quantum teaching untuk mewujudkan
pembelajaran yang melibatkan keaktifan siswa sekaligus menyenangkan. Menurut
Hamdayama (2015:75), “pembelajaran kuantum mengintegrasikan totalitas aktivitas tubuh
dan pikiran dalam proses pembelajaran”. Dijelaskan Hamdayama (2015) bahwa pembelajaran
kuantum dapat mengintegrasikan totalitas aktivitas siswa, baik aktivitas pikiran maupun
aktivitas tubuh. Dengan totalitas aktivitas siswa dalam pembelajaran, permasalahan kurang
aktifnya siswa dalam pembelajaran dianggap dapat diatasi. Dari aktivitas-aktivitas siswa
dalam pembelajaran tersebutlah yang akan menunjukan karakter siswa dalam pembelajaran.
Berdasarkan paparan latar belakang dan masalah di atas, maka peneliti bermaksud

untuk mengangkat penelitian. Penelitian ini berjudul “Nilai-nilai Karakter yang Tampak pada
Pembelajaran Subtema 8.1 Kelas IV SDN Bareng 05 Menggunakan Model Pembelajaran
Kuantum”.
B. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian dalam penelitian berfungsi untuk menjelaskan maksud dari
ditelitinya penelitian ini oleh peneliti berdasarkan paparan dari latar belakang penelitian.
Dalam penelitian ini, tujuan penelitian dijabarkan sebagai berikut:
1. Menjelaskan penerapan model pembelajaran kuantum dalam pembelajaran subtema 8.1
lingkungan tempat tinggalku pada kelas IV SDN Bareng 05 Kota Malang untuk
menampakkan nilai-nilai karakter siswa.

3

2. Menjelaskan nilai karakter siswa yang tampak pada pembelajaran subtema 8.1 lingkungan
tempat tinggalku kelas IV SDN Bareng 05 Kota Malang dengan menggunakan model
pembelajaran kuantum.

C. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini diklasifikassikan menjadi manfaat teoritis
dan manfaat praktis, penjabarannya sebagai berikut :

1.

Manfaat Teoritis

a.

Untuk mengetahui nilai karakter siswa yang tampak dengan model pembelajaran
kuantum pada subtema lingkungan tempat tinggalku.

b.

Sebagai bahan referensi pada penelitian tentang model pembelajaran kuantum maupun
analisis nilai karakter yang dilakukan di masa mendatang.

2. Manfaat Praktis
a.

Bagi peneliti: penelitian ini bermanfaat untuk meningkatkan ketajaman berfikir dan
kepekaan peneliti terhadap praktik pembelajaran menggunakan model pembelajaran
kuantum dan analisis nilai karakter yang tampak di dalamnya.


b.

Bagi guru: hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai acuan pengembangan diri
guru, terutama dalam penggunaan model pembelajaran kuantum dan mengetahui nilai
karakter yang tampak di dalam pembelajaran.

c.

Bagi kepala sekolah: hasil dari penelitian ini akan bermanfaat dalam pengembangan
pendidikan karakter siswa SDN Bareng 05 Kota Malang menggunakan model
pembelajaran kuantum.

d.

Bagi peneliti lain: sebagai tambahan referensi yang dapat digunakan dalam penelitianpenelitian lain yang penggunaan model pembelajaran kuantum dan mengetahui nilai
karakter yang tampak di dalam pembelajaran.
4

e.


Bagi program studi S1 PGSD: penelitian ini bermanfaat untuk memperkaya kepustakaan
dan meningkatkan kualitas program studi.

D. Ruang Lingkup dan Batasan Penelitian
Ruang lingkup dan batasan masalah agar penelitian yang dilakukan peneliti tidak
terlalu meluas. Pembahasan ruang lingkup dan batasan penelitian yaitu sebagai berikut:
1.

Ruang Lingkup
Pembahasan dalam penelitian ini yaitu pembelajaran kelas IV semester II tema 8.

daerah tempat tinggalku, subtema 8.1 lingkungan tempat tinggalku, dengan subjek penelitian
yaitu siswa kelas IV di SDN Bareng 05 Kota Malang.
2.

Batasan penelitian
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di awal, maka berikut merupakan

batasan penelitian yang akan peneliti teliti:

a.

Penelitian dilakukan pada kelas IV SDN bareng 05 dengan subjek siswa yang tercatat
aktif sebagai siswa mulai semester ganjil tahun ajaran 2016/2017.

b.

Pembelajaran yang akan diteliti terdapat pada tema 8. Daerah tempat tinggalku, subtema
8.1 Indahnya daerah tempat tinggalku Tahun ajaran 2016/2017.

c.

Nilai karakter siswa yang diteliti yaitu nilai karakter kerja keras, kreatif, mandiri, rasa
ingin tahu, dan menghargai prestasi. Pemfokusan nilai karakter ini sesuai kajian teoritis
nilai karakter yang muncul yaitu kelima nilai karakter di atas.

E. Definisi Operasional
Hal yang dilakukan untuk menghindari salah pengertian dan penafsiran yang berbeda,
maka setiap variabel tersebut perlu didefinisikan secara operasional. Definisi operasional
masing-masing variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

5

1.

Model Pembelajaran Kuantum
Model pembelajaran kuantum yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu pembelajaran

dengan sintaks tandur yang meriah, menyenangkan, dan menuntut siswa untuk aktif. Model
pembelajaran kuantum menggunakan kerangka rancangan belajar (sintaks) yang dikenal
dengan istilah tandur. Fase-fase dari sintaks tandur yaitu: tumbuhkan, alami, namai,
demonstraikan, ulangi, dan rayakan.
2.

Nilai Karakter
Dalam penelitian ini, nilai karakter adalah kadar atau mutu sifat-sifat kejiwaan khas

dalam diri siswa yang dinilai dari sikap, perilaku, motivasi, dan keterampilan siswa. Nilai
karakter khas siswa ini sesuai dengan nilai-nilai pancasila sebagai sumber nilai bangsa
Indonesia. Nilai karakter siswa yang diteliti pada penelitian ini yaitu karakter kerja keras,
kreatif, mandiri, rasa ingin tahu, dan menghargai prestasi. Pemfokusan penelitian terhadap

kelima karakter ini berdasarkan kajian teoritis sintaks dan prinsip-prinsip model pembelajaran
kuantum.

F. Metode Penelitian
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dan jenis
penelitian studi kasus. Kehadiran peneliti di lapangan adalah sebagai perancang, perencana,
observer, pewawancara, dan dokumenter dalam penelitian ini. Lokasi penelitian dalam
penelitian ini adalah kelas IV Sekolah Dasar Negeri Bareng 05. Sekolah ini beralamatkan di
jalan Bareng Tenes 4B, Kelurahan Bareng, Kecamatan Klojen, Kota Malang dengan kode
pos 65116. Sekolah ini mempunyai karakteristik yaitu : mempunyai banyak tumbuhan dan
pepohonan yang rindang, halaman yang luas, ruang kelas tertata rapi dan mencukupi
kebutuhan pembelajaran.

6

Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa, guru, dan dokumen pembelajaran
kelas IV SDN Bareng 05 Kota Malang. Data yang ingin diperoleh peneliti yaitu data tindakan
dan ucapan siswa yang menunjukan nilai-nilai karakter kerja keras, kreatif, mandiri, rasa
ingin tahu, menghargai prestasi. Selain itu juga data penerapan model pembelajaran kuantum
pada subtema 8.1 lingkungan tempat tinggalku. Pengumpulan data dalam penelitian ini
menggunakan beberapa instrumen penelitian, diantaranya yaitu menggunakan kisi-kisi
observasi, pedoman wawancara, dan dokumentasi.
Teknik yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis data
kualitatif menurut Sugiyono (2009:78), yaitu sebagai menggunakan teknik reduksi data,
penyajian data, dan kesimpulan atau verifikasi. Teknik pengecekan keabsahan data dalam
penelitian ini menggunakan teknik ketekunan/keajegan pengamatan, dan triangulasi.
Penelitian yang dilakukan peneliti menggunakan tahapan-tahapan penelitian kualitatif secara
umum yang dikemukakan oleh Lexy Moleong dalam bukunya metodologi penelitian
kualitatif tahun 2014. Tahapan-tahapan penelitian kualitatif secara umum menurut Moleong
(2014:127), “Tahap penelitian secara umum terdiri atas tahap pra lapangan, tahap pekerjaan
lapangan, dan tahap analisis data”.

G. Pembahasan
Pembahasan pada sub-bab ini akan mencari makna data yang telah dipaparkan untuk
menjawab rumusan masalah yaitu, kemudian membandingkan data yang sudah diperoleh
dengan pendapat para ahli. “Bagaimana penerapan model pembelajaran kuantum pada
subtema 8.1 lingkungan tempat tinggalku untuk menunjukan nilai karakter siswa kelas IV
SDN Bareng 05?”. Pada tahapan penelitian ini akan dicari hubungan, persamaan, dan
perbedaan data yang telah diperoleh dari observasi, wawancara, dan dokumentasi.
1.

Penerapan Model Pembelajaran Kuantum pada Pembelajaran Kelas IV Subtema 8.1
Lingkungan Tempat Tinggalku
7

Pada pembahasan pertama, akan dibahas penerapan sintaks model pembelajaran
kuantum yaitu sintaks tandur. Pada sintaks tandur terdapat beberapa fase yang harus
diterapkan dalam pembelajaran. Berikut merupakan gambaran umum penerapan model
pembelajaran kuantum yang disajikan dalam tabel di bawah ini.
Tabel Penerapan Sintaks Model Pembelajaran Kuantum pada Subtema 8.1 Lingkungan
Tempat Tinggalku
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Aspek Penelitian

I
3
3
3

Fase tanamkan
Fase alami
Fase namai
Fase demonstrasikan
Fase ulangi
Fase Rayakan

II
3
3
3
3
3
3

3
3
3

Pembelajaran
III
3
3
1
3
3
3

TOTAL

IV
3
3
3
3
3
3

V
3
3
3
3
3
3

88

Sumber: Olahan Peneliti
Keterangan:
 Skor 3: terdapat 3 aspek yang tampak pada pembelajaran
 Skor 2: terdapat 2 aspek yang tampak pada pembelajaran
 Skor 1: terdapat 1 aspek yang tampak pada pembelajaran
 Skor 0: tidak ada aspek yang tampak pada pembelajaran

Keberhasilan Penerapan:





� �

� �

�� � �

�� � �

0-25: Gagal
26-50: Cukup Berhasil
51-75: Berhasil
76-100: Sangat berhasil
Keberhasilan Penerapan sintaks tandur:

0



� �

×

×

=

= 97,77

Data data yang diperoleh peneliti, ditemukan keberhasilan penerapan sintaks tandur
pada seluruh pembelajaran subtema 8.1 lingkungan tempat tinggalku memperoleh skor
97,77. Menurut kriteria Sudjana (2009:7) skor 97,77 mendapatkan nilai sangat berhasil dalam
penerapannya.

Tabel Penerapan Prinsip Pembelajaran Kuantum pada Subtema 8.1 Lingkungan Tempat
No.

Aspek Penelitian

I

II

8

Pembelajaran
III
IV

V

1.

Segalanya berbicara











2.

Segalanya bertujuan











3.

Pengalaman sebelum pemberian
nama











4.

Akui setiap usaha











5.

Jika layak dipelajari maka layak pula
untuk dirayakan











25

Total

Sumber: Olahan Peneliti
Skor Penerapan:





� �

� �

�� � �

�� � �



� �

×

=

0-25: Gagal
26-50: Cukup Berhasil
51-75: Berhasil
76-100: Sangat berhasil
25
Keberhasilan Penerapan Prinsip Kuantum: ×
25

=

Data data yang diperoleh peneliti, ditemukan keberhasilan penerapan sintaks tandur

pada seluruh pembelajaran subtema 8.1 lingkungan tempat tinggalku memperoleh skor 100.
Menurut kriteria Sudjana (2009:7) skor 100 mendapatkan nilai sangat berhasil dalam
penerapannya.
2.

Nilai-nilai Karakter yang Tampak pada Pembelajaran Subtema 8.1 Lingkungan Tempat
Tinggalku Menggunakan Model Pembelajaran Kuantum
Pada sub-bab ini akan ditentukan gambaran umum penelitian untuk menjawab

rumusan masalah kedua yaitu: “Bagaimana fenomena nillai-nilai karakter siswa yang tampak
pada pembelajaran subtema 8.1 lingkungan tempat tinggalku menggunakan model
pembelajaran kuantum?”. Berikut ini merupakan gambaran umum pada setiap nilai karakter
yang diteliti.
1.

Nilai Karakter Kerja Keras
Dari data penelitian yang diperoleh peneliti, dapat diambil kesimpulan kenampakan

nilai karakter kerja keras pada pembelajaran subtema 8.1 lingkungan tempat tinggalku
menggunakan model pembelajaran kuantum. Kesimpulannya nilai karakter kerja keras siswa
9

mendapatkan kriteria sangat tampak dengan skor 95 dan 19 indikator kegiatan.
2.

Nilai karakter Kreatif
Dapat disimpulkan nilai karakter kreatif pada pembelajaran subtema 8.1 lingkungan

tempat tinggalku. Nilai karakter kreatif siswa kelas IV pada subtema 8.1 lingkungan tempat
tinggalku mendapatkan kriteria tampak dengan skor 60 dan 12 indikator kegiatan.
3.

Nilai Karakter Mandiri
Dari pembahasan nilai karakter mandiri di atas, dapat disimpulkan nilai karakter

mandiri pada pembelajaran subtema 8.1 lingkungan tempat tinggalku. Nilai karakter mandiri
siswa kelas IV pada subtema 8.1 lingkungan tempat tinggalku mendapatkan kriteria tampak
dengan skor 73,33 dan 11 indikator kegiatan.
4.

Nilai Karaktr Rasa Ingin Tahu
Dari pembahasan nilai karakter rasa ingin tahu di atas, dapat disimpulkan nilai karakter

rasa ingin tahu siswa pada pembelajaran subtema 8.1 lingkungan tempat tinggalku. Nilai
karakter mandiri siswa kelas IV SDN Bareng 05 Kota Malang pada subtema 8.1 lingkungan
tempat tinggalku mendapatkan kriteria tampak dengan skor 60 dan 12 indikator kegiatan.
5.

Nilai Karakter Menghargai Prestasi
Dari pembahasan nilai karakter menghargai prestasi di atas, dapat disimpulkan nilai

karakter menghargai prestasi pada pembelajaran subtema 8.1 lingkungan tempat tinggalku.
Nilai karakter menghargai prestasi siswa kelas IV pada subtema 8.1 lingkungan tempat
tinggalku mendapatkan kriteria kurang tampak dengan skor 45 dan 9 indikator kegiatan.

H. Penutup
1. Kesimpulan

Kesimpulan pada penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) penerapan model
pembelajaran kuantum sangat baik pada pembelajaran subtema 8.1 lingkungan tempat
10

tinggalku, (2) nilai karakter yang tampak yaitu nilai nilai karakter kerja keras, kreatif,
mandiri, rasa ingin tahu, dan menghargai prestasi. Kerja keras siswa mendapatkan skor 95
dan 19 indikator kegiatan. Nilai karakter kreatif siswa kelas IV mendapatkan kriteria sangat
baik. Nilai karakter mandiri siswa kelas IV mendapatkan kriteria baik. Nilai karakter rasa
ingin tahu siswa kelas IV lingkungan tempat tinggalku mendapatkan kriteria baik. Nilai
karakter menghargai prestasi siswa kelas IV mendapatkan kriteria kurang baik.
2. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, peneliti memberi saran: (1) Penerapan model
pembelajaran kuantum yang sudah diterapkan dengan baik sebaiknya dapat melanjutkan
penerapan model pembelajaran kuantum pada pembelajaran-pembelajaran selanjutnya
sebagai variasi pembelajaran, (2) Nilai-nilai karakter yang tampak pada pembelajaran
sebaiknya dapat dipertahankan dalam pembelajaran-pembelajaran lain sehingga terjadi
keberlanjutan nilai-nilai karakter siswa. Sedangkan ilai-nilai karakter yang belum tampak
pada pembelajaran sebaiknya untuk menjadi fokus perhatian guru dan kepala sekolah untuk
dikembangkan dalam pembelajaran.

11

DAFTAR PUSTAKA
A’la, Miftahul. 2010. Quantum Teaching (Buku Pintar dan Praktis). Yogyakarta: Diva Press
Akbar, sa’dun. 2014. Model Pendidikan Karakter yang baik (studi lintas situs best practices)
Pendidikan Karakter di SD. Jurnal Pendidikan Dasar, 23 (2):139-151
DePorter, B.,Readon, M., dan Nourie, S. S. 2003. Quantum Teaching: Mempraktekkan
Quantum Learning di Ruang -Ruang Kelas. Bandung : Kaifa
Dokumen Kurikulum 2013 Tahun 2012. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia, (Online), (http://www.kemendikbud.go.id), diakses tanggal 05 Februari
2017.
Hamdayama, Jumanta. 2015. Model dan Metode Pembelajaran Kreatif dan Berkarakter.
Bogor: Ghalia Indonesia.
Kamus Besar Bahasa Indonesia. (online), (http://KBBI.web.id/) diakses tanggal 15 Februari
2017.
Lickona, Thomas. 2012. Educating for Character: Mendidik untk Membentuk Karakter, terj.
Juma Wadu Wamaungu dan Editor Uyu Wahyuddin dan Suryani, Jakarta: Bumi
Aksara.
Moleong, Lexy, J.2014.Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarz
Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa Tahun 2010. Kementrian
Pendidikan Nasional Republik Indonesia. (Online), (http://www.kemendikbud.go.id),
diakses tanggal 05 Februari 2017
Salahudin, Anas. 2013. Pendidikan Karakter Pendidikan Berbasis Agama dan Budaya
Bangsa”. Bandung: Pustaka Setia
Sugiyono.2009.Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif Dan R&D.Bandung:Alfabeta
Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Tahun 2003. Kementrian Pendidikan Nasional
Republik Indonesia, (Online), (http://www.kemendikbud.go.id), diakses tanggal 05
Februari 2017

12

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

KEPEKAAN ESCHERICHIA COLI UROPATOGENIK TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH DI RSU Dr. SAIFUL ANWAR MALANG (PERIODE JANUARI-DESEMBER 2008)

2 106 1

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

PENGEMBANGAN TARI SEMUT BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DI SD MUHAMMADIYAH 8 DAU MALANG

57 502 20

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25