STATUS KERENTANAN NYAMUK Aedes aegypti TERHADAP INSEKTISIDA MALATHION DI DESA ENDEMIS KABUPATEN KUDUS TAHUN 2015

STATUS KERENTANAN NYAMUK Aedes aegypti
TERHADAP INSEKTISIDA MALATHION DI DESA
ENDEMIS KABUPATEN KUDUS TAHUN 2015

SKRIPSI
Diajukan sebagai Salah Satu Syarat
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat

Oleh

Yudia Setyaswibi
NIM. 6411411246

JURUSAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2016
i

Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Ilmu Keolahragaan

Universitas Negeri Semarang
Januari 2016

ABSTRAK
Yudia Setyaswibi
Status Kerentanan Nyamuk Aedes aegypti terhadap Insektisida Malathion di Desa
Endemis Kabupaten Kudus Tahun 2015,
xiv + 56 Halaman + 6 Tabel + 7 Gambar + 11 Lampiran

Aedes aegypti merupakan vektor yang menyebabkan penyakit Demam
Berdarah Dengue (DBD) di negara tropis dan subtropis termasuk Indonesia.
Penggunaan insektisida malathion merupakan salah satu cara pengendalian
vektor. Penggunaan malathion secara terus menerus dapat menurunkan tingkat
kerentanan nyamuk terhadap insektisida tersebut. Tujuan penelitian adalah
mengetahui status kerentanan nyamuk Aedes aegypti terhadap insektisida
malathion di desa endemis Kabupaten Kudus. Jenis penelitian ini
adalaheksperimen dengan pendekatan cross sectional. Populasi adalah nyamuk
Aedes aegypti yang berada di desa endemis, sporadis dan potensial di Kabupaten
Kudus. Sampel yaitu nyamuk Aedes aegypti betina di desa endemis (Desa Gribig,
Desa Karangmalang, dan Desa Besito).Nyamuk Aedes aegypti diuji dengan

suspectibility test dan impregnated papermalathion 0,8%. Hasil penelitian ini,
nyamuk Aedes aegypti di desa endemis sudah resisten terhadap malathion dengan
tingkat kematian 29%. Saran yang diberikan yaitu mengganti dan merotasi
penggunaan insektisida malathion dengan insektisida lain dalam program
pengendalian vektor penyakit DBD di Kabupaten Kudus.
.
Kata Kunci
: Aedes aegypti, status kerentanan, malathion.
Kepustakaan : 41 (1995-2015)

ii

Department of Public Health Sciences
Faculty of Sport Science
Semarang State University
January 2016

ABSTRACT
Yudia Setyaswibi


Susceptibility Status of Aedes aegypti to Malathion Insecticides in Endemic
Villages of Kudus Region 2015,
xiv + 56 Pages + 6 Tables + 7 Image + 11 Attachment

Aedes aegypti is vector of Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) disease in
tropical and subtropical countries, including Indonesia. Malathion is insecticide
of DHF vector control. The use of malathion continuously can reduce the
suspectibility level of the mosquito to insecticides. The research aim to determine
the suspectibility status of Aedes aegypti to malathion insecticide in endemic
villages of Kudus region. The research was experiment with cross sectional
approach. Population was Aedes aegypti mosquitoes that located in the endemic,
sporadic and potential villages in Kudus region. Samples was Aedes aegypti
mosquitoes in endemic villages (Gribig village, Karangmalang village, and Besito
village). Aedes aegypti mosquitoes were tested with suspectibility test and
impregnated paper malathion 0.8%. This study resulted that Aedes aegypti
mosquitoes in endemic villages were resistant to malathion with a mortality rate
of 29%. Advice given to relevant agencies to replace and rotate suitable
insecticides for DHF vector control.

Keywords: Aedes aegypti, susceptibility status, malathion.

Literature : 41 (1995-2015)

iii

iv

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO:
1. Sesungguhnya bersama kesukaran itu ada keringanan. Karena itu bila kau
sudah selesai (mengerjakan yang lain). Dan berharaplah kepada Tuhanmu
(Q.S Al Insyirah : 6-8)
2. Orang harus berjuang untuk mendapatkan apa yang diinginkan, tetapi
tidak ditemukan pejuang tanpa kesalahan dan kegagalan (Johann
Wolfgang Van Goethe).

PERSEMBAHAN:
Skripsi ini saya persembahkan untuk:

1. Ibunda (Eny Isfa’ati) dan Ayahanda
(Arif Hidayat) sebagai dharma bakti
Ananda.
2. Almamaterku Unnes.

vi

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan hidayahNya sehingga skripsi yang berjudul “Status Kerentanan Nyamuk Aedes aegypti
terhadap Insektisida Malathion di Desa Endemis Kabupaten Kudus Tahun
2015” dapat terselesaikan. Skripsi ini disusun untuk memenuhi persyaratan
memperoleh gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat Jurusan Ilmu Kesehatan
Masyarakat pada Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang.
Sehubungan dengan penyelesaian proposal skripsi, pengambilan data,
sampai dengan penyusunan skripsi, dengan rendah hati disampaikan terimakasih
kepada:
1. Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang, Prof. Dr.
Tandiyo Rahayu M.Pd., atas surat keputusan penetapan dosen pembimbing
skripsi.
2. Ketua Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Keolahragaan

Universitas Negeri Semarang, Irwan Budiono, S.KM. M.Kes. (Epid), atas
persetujuan penelitian.
3. Pembimbing, Widya Hary Cahyati, S.KM, M.Kes (Epid), atas bimbingan dan
arahan dalam penyusunan skripsi ini.
4. Penguji I, drh. Dyah Mahendrasari Sukendra, M.Sc, atas bimbingan dan
arahan dalam penyusunan skripsi ini.
5. Penguji II, Prof. Dr. dr. Oktia Woro KH, M.Kes atas bimbingan dan arahan
dalam penyusunan skripsi ini.
6. Bapak dan Ibu Dosen serta staf Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas
Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang, atas bekal ilmu, sehingga
skripsi ini dapat terselesaikan.

vii

7. Kepala Puskesmas Gribig, Bapak Jukisno, S.KM, beserta staf atas ijin
penelitian.
8. Kepala Desa Gribig, Kepala Desa Karangmalang, dan Kepala Desa Besito,
beserta staf atas ijin penelitian.
9. Kepala Balai Litbang P2B2 Banjarnegara, Budi Santoso, S.KM, M.Kes, serta
staf atas bantuan dan saran yang diberikan.

10. Ibunda Eny Isfa’ati dan Ayahanda Arif Hidayat, atas do’a, motivasi, semangat,
kasih sayangnya, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
11. Adikku tersayang (Fauziah Arbi dan Mochammad Faisal Akbar) dan semua
keluarga besar atas doa, bantuan, dorongan, dan semangatnya, sehingga skripsi
ini dapat terselesaikan.
12. Teman-teman baikku, Kos Ashidi, Riana Zulfah, Irna Nurwijayanti, Rahayu
Maryani, Beauty, Afriani Laela, Heni Fitria, Vivin, Niken, Rika Fauziah, dan
Novi Tiara, terimakasih atas bantuan, dukungan, saran dan semangat yang
kalian berikan.
13. Septian Adi Nugroho, terima kasih atas doa, bantuan, dorongan dan motivasi
yang diberikan.
14. Semua pihak yang terlibat yang tidak dapat disebutkan satu persatu, atas
bantuannya dalam penyelesaian skripsi ini.
Semoga amal baik dari semua pihak mendapatkan pahala yang berlipat dari
Allah SWT. Disadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran yang membangun dari semua pihak sangat diharapkan guna
penyempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat.
Semarang,

Penulis


viii

Februari 2016

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i
ABSTRAK ......................................................................................................... ii
ABSTRACT .......................................................................................................iii
PENGESAHAN ................................................................................................ iv
PERNYATAAN ................................................................................................. v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................... vi
KATA PENGANTAR ..................................................................................... vii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ..........................................................................................xiii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1
1.1. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah ........................................................................................ 5

1.3. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 6
1.4. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 6
1.5. Keaslian Penelitian ....................................................................................... 6
1.6. Ruang Lingkup Penelitian ............................................................................ 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA....................................................................... 9
2.1. Landasan Teori ............................................................................................. 9

ix

2.1.1. Demam Berdarah Dengue ......................................................................... 9
2.1.2. Nyamuk Aedes aegypti............................................................................ 10
2.1.2.1. Morfologi Nyamuk Aedes aegypti ..................................................... 11
2.1.2.2. Siklus Hidup Nyamuk Aedes aegypti .................................................. 12
2.1.3. Pengendalian Vektor .............................................................................. 16
2.1.3.1. Pengendalian Fisik .............................................................................. 16
2.1.3.2. Pengendalian Biologi ........................................................................... 17
2.1.3.3. Pengendalian Kimiawi ......................................................................... 17
2.1.4. Insektisida .............................................................................................. 18
2.1.5. Malathion ................................................................................................ 20
2.1.6. Resistensi ................................................................................................ 21

2.1.7. Pengelompokkan Kelurahan/Desa Berdasarkan Status Endemisitas ...... 21
2.2. Kerangka Teori........................................................................................... 23
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................ 24
3.1. Kerangka Konsep ....................................................................................... 24
3.2. Variabel Penelitian ..................................................................................... 24
3.2.1. Variabel Bebas ........................................................................................ 24
3.2.2. Variabel Terikat ...................................................................................... 25
3.2.3. Variabel Penganggu ................................................................................ 25
3.3. Populasi Penelitian ..................................................................................... 26
3.4. Sampel Penelitian ....................................................................................... 27

x

3.4.1. Teknik Pengambilan Sampel................................................................... 27
3.5. Definisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel .............................. 28
3.6. Jenis dan Rancangan Penelitian ................................................................ 28
3.7. Prosedur Penelitian..................................................................................... 29
3.7.1. Persiapan Nyamuk Aedes aegypti .......................................................... 29
3.7.2.. Bahan dan Alat Penelitian ...................................................................... 29
3.7.3. Cara Pengujian ........................................................................................ 30

3.8. Pengumpulan dan Analisis Data ................................................................ 31
BAB IV HASIL PENELITIAN ...................................................................... 33
4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian .......................................................... 33
4.1.1. Letak Geografis ....................................................................................... 33
4.1.2. Pemasangan Ovitrap dan Pemeriksaan Jentik ......................................... 34
4.2. Hasil Uji Kerentanan .................................................................................. 37
BAB V PEMBAHASAN ................................................................................. 41
5.1. Pemeriksaan Jentik ..................................................................................... 41
5.2. Pemeliharaan Nyamuk ............................................................................... 42
5.3. Uji Kerentanan ........................................................................................... 44
5.3.1. Kondisi Lingkungan terhadap Kematian Nyamuk .................................. 44
5.3.2. Efek Knock Down dan Kematian Nyamuk Aedes aegypti ...................... 45
5.3.3. Status Kerentanan Nyamuk Aedes aegypti terhadap Malathion ............ 47
5.4. Keterbatasan Penelitian .............................................................................. 50

xi

5.5. Hambatan Penelitian .................................................................................. 50
BAB VI SIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 51
6.1. Simpulan ................................................................................................... 51
6.2. Saran ........................................................................................................... 51
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 52
LAMPIRAN ..................................................................................................... 56

xii

DAFTAR TABEL
Tabel 1.1. Keaslian Penelitian............................................................................. 6
Tabel 3.1 Definisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel ...................... 28
Tabel 4.1. Frekuensi Rumah yang Diperiksa dan Ditemukan Jentik ................ 35
Tabel 4.2. Jumlah Kontainer yang Ditemukan Jentik ....................................... 35
Tabel 4.3. Angka Indikator Jentik ..................................................................... 36
Tabel 4.4. Persentase Kematian Nyamuk Aedes aegypti Setelah Kontak
dengan Malathion ............................................................................ 38
Tabel 4.5. Persentase Kematian Nyamuk Aedes aegypti Setelah
24 Jam Penyimpanan (Holding) ...................................................... 39

xiii

DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Dengue Transmission Risk Reproduced from The WHO ............. 10
Gambar 2.2. Nyamuk Aedes aegypti ................................................................. 11
Gambar 2.3. Larva Nyamuk Aedes aegypti ...................................................... 13
Gambar 2.4. Siklus Hidup Nyamuk Aedes aegypti ........................................... 15
Gambar 2.5. Kerangka Teori ............................................................................. 23
Gambar 3.1. Kerangka Konsep ......................................................................... 24
Gambar 4.1. Persentase Pingsan Aedes aegypti Saat Terpapar Malathion ....... 40

xiv

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Penetapan Dosen Pembimbing ............................................. 56
Lampiran 2 Surat Ethical Clearance ................................................................ 57
Lampiran 3 Surat Ijin Penelitian Balai Litbang P2B2 Banjarnegara ................ 58
Lampiran 4 Surat Ijin Penelitian Kesbangpol Kudus ........................................ 59
Lampiran 5 Surat Ijin Penelitian Puskesmas Gribig ......................................... 60
Lampiran 6 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian di Balai Litbang
P2B2 Banjarnegara ......................................................................... 61
Lampiran 7 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian di Wilayah
Kerja Puskesmas Gribig .................................................................. 62
Lampiran 8 Rekap Data Pemeriksaan Jentik Desa Besito ................................ 63
Lampiran 9 Rekap Data Pemeriksaan Jentik Desa Karangmalang ................... 68
Lampiran 10 Rekap Data Pemeriksaan Jentik Desa Gribig .............................. 72
Lampiran 11 Dokumentasi ................................................................................ 77

xv

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) yang disebut juga dengan Dengue
Hemorrhagic Fever (DHF), Dengue Fever (DF), Demam Dengue (DD), dan
Dengue Shock Syndrome (DSS) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus
dengue serotipe DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4 (Soegijanto, 2012). Vektor
utama penyakit DBD adalah nyamuk Aedes aegypti. Kasus Demam Berdarah
Dengue (DBD) pertama kali muncul pada tahun 1953 di Filipina dan menyebar ke
berbagai negara di dunia termasuk Indonesia (Siregar, 2004).
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan bahwa 2,5 miliar atau
40% populasi dunia berisiko terhadap penyakit DBD terutama yang tinggal di
perkotaan negara tropis dan subtropis. Indonesia merupakan salah satu negara
tropis di dunia dengan tingkat kelembaban udara cukup tinggi menjadi pemicu
berkembangbiaknya nyamuk seperti Aedes aegypti (Kemenkes RI, 2010).
Penyakit DBD ditemukan pertama kali pada tahun 1986 di Surabaya dan DKI
Jakarta yang kemudian menyebar ke berbagai daerah di Indonesia. Kejadian
DBD dari tahun ke tahun mengalami peningkatan jumlah penderita dan daerah
penyebaran yang juga semakin luas. Sejak dilaporkannya kasus Demam Berdarah
Dengue pada tahun 1986, terjadi kecenderungan peningkatan insiden. Sejak tahun
1994, seluruh provinsi di Indonesia telah melaporkan terjadinya kasus DBD dan

1

2

daerah tingkat II yang melaporkan kejadian DBD juga mengalami peningkatan
(Soegijanto, 2012).
Pada tahun 2013, jumlah penderita DBD yang dilaporkan sebanyak 112.511
kasus (IR= 45,85/100.000 penduduk) dengan jumlah kematian 871 orang (CFR =
0,77%). Terjadi peningkatan jumlah kasus pada tahun 2013 dibandingkan pada
tahun 2012 sebesar 90.245 kasus (IR= 37,11/100.000 penduduk) dengan jumlah
kematian 816 orang (CFR= 0,90%) (Kemenkes RI, 2014).
Penyakit DBD sampai saat ini

masih menjadi permasalahan serius di

Provinsi Jawa Tengah, terbukti 35 kabupaten/kota sudah pernah terjangkit. Pada
tahun 2013, dilaporkan sebanyak 15.144 kasus (IR= 30,84/100.000 penduduk),
sedangkan pada tahun 2014 sebanyak 8.076 kasus (IR=32,95/100.000 penduduk).
Kabupaten Kudus merupakan salah satu Kabupaten di Jawa Tengah yang endemis
penyakit DBD. Pada tahun 2013, Kudus adalah kabupaten dengan kejadian DBD
tertinggi ke 8 di Jawa Tengah (Dinkes Jateng, 2014).
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus tahun 2014,
jumlah kasus DBD di Kudus selama beberapa tahun terakhir cenderung
mengalami peningkatan. Pada tahun 2012 terjadi 162 kasus (IR = 21,2/100.000
penduduk) dengan 5 kasus kematian (CFR= 3,09%), pada tahun 2013 terjadi 501
kasus (IR= 63,33/100.000 penduduk) dengan 4 kasus kematian (CFR=0,8%), dan
pada tahun 2014 terjadi 438 kasus (IR=55,4/100.000 penduduk) dengan 11 kasus
kematian (CFR=2,51%) (Dinkes Kudus, 2014).

3

Sampai saat ini belum ditemukan obat untuk membasmi virus atau vaksin
untuk mencegah penyakit DBD. Pengendalian vektor merupakan salah satu upaya
pemberantasan DBD yang utama guna memutus rantai penularan. Pengendalian
vektor dapat dilakukan dengan cara biologi, kimiawi, dan secara fisik (Siregar,
2004).
Penggunaan insektisida kimia adalah salah satu contoh pengendalian vektor
secara kimiawi. Biasanya diaplikasikan secara “space spraying” yakni
pengkabutan (thermal fogging) dan ultra low volume (cold fogging). Malathion
adalah insektisida dengan sasaran nyamuk dewasa yang biasa digunakan dalam
kegiatan fogging (pengasapan). Penggunaan insektisida dikatakan rentan/efektif
apabila kematian nyamuk vektor yang diuji 98-100%, dikatakan toleran apabila
kematian nyamuk antara 80-90%, dan dikatakan resisten apabila kematian
nyamuk