Analisis Pengaruh Sensitivitas Respon Konsumen terhadap Perluasan Merek (Brand Extension) pada Produk Sabun Mandi Bayi Merek Mittu (Studi Kasus pada Ibu Muda di Young Moms Community Bandung).

(1)

ABSTRACT

Economic growth in Indonesia is getting better, the pace of competition encourages the emergence of the business world. This requires companies to become more creative and innovative in their business activities. Various attempts were made by the company to increase sales of the company and to satisfy the needs of its customers.

In the conditions of an increasingly tight competition, the company is required to be more creative in setting the right strategy for the company so that it can attract the attention of consumers and influence consumers to buy their products.

In this study the authors used survey method by distributing questionnaires to obtain data required as many as 100 respondents. To prove there is a sensitivity response at Mittu brand extension, so in this study used statistical calculations with the calculation of changes in stimuli. From the results of calculations with the calculations stimuli that have been made through the program Microsoft Excel 2010 then acquired sensitivity level of 1.57464. Then because of this sensitivity is greater than 1, can be classified into size sensitive.

From the above, it means the expansion of these brands are well known by consumers. It is not surprising to see ads Soap Toys Mittu launched by PT Megasari Makmur so intense in various media, both print and electronic media. Moreover, by bringing the brand Mittu which is so popular in Indonesian society,

especially among women.


(2)

ABSTRAK

Pertumbuhan ekonomi di indonesia yang semakin membaik, mendorong timbulnya laju persaingan dunia usaha.Hal ini menuntut perusahaan untuk semakin kreatif dan inovatif dalam menjalankan kegiatan usahanya.Berbagi upaya dilakukan oleh perusahaan untuk meningkatkan penjualan perusahaan dan memuaskan kebutuhan pelangganya.Di dalam kondisi persaingan usaha yang semakin ketat ini, perusahaan dituntut untuk lebih kreatif dalam menetapkan strategi yang tepat bagi perusahaan sehingga dapat menarik perhatian konsumen dan mempengaruhi konsumen untuk membeli produk mereka.

Atas dasar uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berlokasi di Komunitas Young Moms Bandung yang menitikberatkan pada perluasan merek.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode survey dengan menyebarkan kuesioner untuk mendapatkan data-data yang diperlukan sebanyak 100 orang responden. Untuk membuktikan ada sensitivitas respon pada perluasan merek Mittu, maka dalam penelitian ini digunakan perhitungan statistik dengan perhitungan perubahan stimuli. Dari hasil perhitungan dengan perhitungan stimuli yang telah dilakukan melalui program Microsoft Excel 2010 maka diperoleh tingkat sensitifitas sebesar 1.57464. Maka oleh karena sensitivitas ini lebih besar dari 1, dapat digolongkan dalam ukuran sensitif.

Dari penjelasan diatas, artinya perluasan merek ini diketahui dengan baik oleh konsumen. Hal ini tidaklah mengherankan melihat iklan Sabun Mandi Bayi Mittu yang diluncurkan oleh PT Megasari Makmur begitu intens di berbagai media, baik media cetak maupun elektronik. Apalagi dengan membawa merek Mittu yang sudah demikian populer di masyarakat Indonesia terutama kalangan wanita.


(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vii

i DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR TABEL ... xii

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 3

1.3. Tujuan Penelitian ... 4

1.4. Manfaat Penelitian ... 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 2.1. Kajian Pustaka ... 5

2.1.1. Pemasaran ... 5

2.1.2. Bauran Pemasaran ... 7

2.1.3. Merek ... 9

2.1.4. Strategi Merek ... 13

2.1.5. Sensitivitas Respon ... 14


(4)

2.3. Penelitian Terdahulu ... 20

2.4. Hipotesis ... 21

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 22

3.2. Jenis Penelitian ... 22

3.3. Definisi Operasional Variabel ... 23

3.4. Populasi dan Sampel ... 28

3.4.1. Populasi ... 28

3.4.2. Sampel ... 28

3.5. Teknik Pengumpulan Data ... 30

3.6. Metode Analisis ... 31

3.6.1. Perubahan Respon ... 31

3.6.2. Perubahan Stimuli ... 32

3.6.3. Sensitivitas Respon ... 33

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Responden ... 34

4.1.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 34

4.1.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 35

4.1.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ... 35


(5)

4.2. Analisis Pertanyaan Screening ... 36

4.3. Hasil Penelitian ... 39

4.3.1. Analisis Respon pada Tisu Basah Merek Mittu ... 39

4.3.2. Analisis Respon pada Sabun Mandi Bayi Merek Mittu ... 45

4.3.3. Analisis Respon Stimuli Tisu Basah Merek Mittu ... 51

4.3.4. Analisis Respon Stimuli Sabun Mandi Bayi Merek Mittu ... 59

4.4. Pembahasan Hasil Penelitian ... 67

4.4.1. Kekuatan Respon Brand Extension dari Tisu Basah Mittu ke Sabun Mandi Bayi Mittu ... 67

4.4.2. Perhitungan Perubahan ... 74

4.4.3. Sensitivitas Respon Konsumen Terhadap Brand Extension Tisu Basah Merek Mittu ke Sabun Mandi Bayi Merek Mittu ... 77

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ... 79

5.2. Saran ... 79

DAFTAR PUSTAKA ... 81

LAMPIRAN ... 84 DAFTAR RIWAYAT HIDUP


(6)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Empat Komponen P dalam Bauran Pemasaran ... 7 Gambar 2.2. Kerangka Pemikiran Penelitian ... 19


(7)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Ringkasan Penelitian Terdahulu ... 20

Tabel 3.1. Definisi Operasional Variabel ... 23

Tabel 4.1.1. Jenis Kelamin Responden ... 34

Tabel 4.1.2. Usia Responden ... 35

Tabel 4.1.3. Pekerjaan Responden ... 35

Tabel 4.2.a Tanggapan Responden Apakah Anda Merupakan Anggota Young Moms Bandung ... 36

Tabel 4.2.b Tanggapan Responden Mengenal Adanya Tisu Basah Merek Mittu ... 37

Tabel 4.2.c Tanggapan Responden Pernah Menggunakan Tisu Basah Merek Mittu ... 37

Tabel 4.2.d Tanggapan Responden Mengenal Adanya Sabun Mandi Bayi Merek Mittu ... 38

Tabel 4.3.1.a Tanggapan Responden Mengenal Merek Mittu Sebagai Merek Tisu Basah ... 39

Tabel 4.3.1.b Tanggapan Responden Memiliki Pengetahuan yang Cukup Mengenai Tisu Basah Mittu ... 40

Tabel 4.3.1.c Tanggapan Responden Menyukai Merek Mitu Sebagai Tisu Basah yang Sudah Lama ... 41


(8)

Tabel 4.3.1.d Tanggapan Responden Tisu Basah Merek Mittu Menjadi Tisu Basah Pilihan Anda ... 42

Tabel 4.3.1.e Tanggapan Responden Terhadap Keyakinan Merek Mittu Sebagai Tisu Basah ... 43 Tabel 4.3.1.f Tanggapan Responden akan Memakai Merek Mittu sebagai

Tisu Basah ... 44 Tabel 4.3.2.a Tanggapan Responden Mengenal Merek Mitu Sebagai

Merek Sabun Mandi Bayi ... 45 Tabel 4.3.2.b Tanggapan Responden Memiliki Pengetahuan yang Cukup

Mengenai Sabun Mandi Bayi Merek Mittu ... 46 Tabel 4.3.2.c Tanggapan Responden Menyukai Merek Mittu sebagai

Sabun Mandi Bayi ... 47 Tabel 4.3.2.d Tanggapan Responden Sabun Mandi Bayi Merek Mittu

Menjadi Sabun Mandi Bayi Pilihan Anda ... 48 Tabel 4.3.2.e Tanggapan Responden Terhadap Merek Mittu Sebagai

Sabun Mandi Bayi ... 49 Tabel 4.3.2.f Tanggapan Responden akan Memakai Merek Mittu

Sebagai Sabun Mandi Bayi ... 50 Tabel 4.3.3.a Tanggapan Responden mengenal Merek Mittu Sebagai

Tisu Basah yang Terpercaya Sudah Dikenal Masyarakat Sebagai Tisu Basah di Masyarakat Indonesia dan diproduksi PT Megasari Makmur ... 51 Tabel 4.3.3.b Tanggapan Responden Mengenal Merek Mittu Sebagai


(9)

Tisu Basah yang Mampu Membersihkan Kulit Bayi, Memberikan Rasa Percaya Diri Karena Kulit Bayi Terlihat Bersih, dan Memiliki Kandungan Protein yang

Menjaga Kelembaban dan Keindahan Kulit Bayi ... 52 Tabel 4.3.3.c Tanggapan responden mengenal merek Mittu sebagai

Tisu basah yang mempunyai harga terjangkau dengan kualitas tinggi, mampu memberikan rasa nyaman pada bayi yang lebih, memberikan kelembutan dan kesegaran

bagi kulit, dan memiliki variasi sesuai keinginan ... 53 Tabel 4.3.3.d Tanggapan responden mengenal merek merek Mittu

Sebagai Tisu basah yang benar-benar memberikan solusi untuk membersihkan kotoran pada bayi, memiliki desain kemasan yang praktis dan mudah dibawa dengan ukuran yang bervariasi, memiliki kandungan anti iritas yang tidak dimiliki oleh tisu basah lain, dan mampu menjaga kesehatan kulit dibanding Tisu basah lain ... 55 Tabel 4.3.3.e Tanggapan responden mengenal merek Mittu sebagai

Tisu basah yang mampu memberikan nutrisi yang cukup pada kulit bayi, mampu menjaga kondisi kulit bayi tetap bersih dan segar, membuat, kulit tampak lebih bersih, sesuai untuk segala jenis kulit bayi ... 56 Tabel 4.3.3.f Tanggapan responden mengenal merek Mittu sebagai

Tisu basah yang membuat kulit bayi lebih mudah dibersihkan, memiliki varian sesuai dengan kulit bayi,


(10)

dapat memberi nutrisi pada kulit bayi, memiliki desain

yang praktis dan mudah dibawa ... 58

Tabel 4.3.4.a Tanggapan responden mengenal merek Mittu sebagai Sabun Mandi Bayi yang memiliki merek yang terpercaya, sudah dikenal banyak masyarakat, merupakan satu-satunya merek Sabun Mandi Bayi yang dikenal sebagai sabun

khusus bayi, dan diproduksi PT. Megasari Makmur ... 59 Tabel 4.3.4.b Tanggapan responden mengenal merek Mittu sebagai

Sabun Mandi Bayi yang mampu memberikan kesegaran, menjadikan badan tetap segar dan wangi, dan memiliki kandungan komposisi yang mampu menjaga badan dari

serangan kuman-kuman penyakit ... 60 Tabel 4.3.4.c Tanggapan responden mengenal merek Mittu sebagai

Sabun Mandi Bayi yang mempunyai harga terjangkau dengan kualitas tinggi, mampu memberikan rasa percaya diri yang lebih, memberikan kesegaran pada tubuh, dan

memiliki aroma yang segar ... 62 Tabel 4.3.4.d Tanggapan responden mengenal merek Mittu sebagai

Sabun Mandi Bayi yang terbukti mampu menyegarkan dan mengharumkan badan dibandingkan dengan sabun Bayi merek lainnyalainnya, memiliki desain kemasan yang praktis dan mudah dibawa dengan ukuran yang bervariasi, memiliki kandungan aroma yang tahan lama


(11)

yang tidak dimiliki oleh sabun lain, dan mampu menyegarkan kulit Bayi dibandingkan dengan sabun

Bayi lainnya ... 63

Tabel 4.3.4.e Tanggapan responden mengenal merek Mittu sebagai Sabun Mandi Bayi yang mampu memberikan nutrisi yang cukup pada kulit, mampu menjaga kebersihan dan kelembutan kulit, mampu membersihkan kuman dan kotoran pada kulit Bayi, dan sesuai untuk segala jenis kulit Bayi ... 65

Tabel 4.3.4.f Tanggapan responden mengenal merek Mittu sebagai Sabun Mandi Bayi yang membuat badan lebih harum dan segar, memiliki kandungan yang dapat membersihkan kuman dan kotoran, dapat memberi kesegaran dan keharuman pada kulit, dan memiliki desain yang praktis dan mudah dibawa ... 66

Tabel 4.4.1.a Kekuatan respon pada Tisu basah merek Mittu ... 68

Tabel 4.4.1.b Kekuatan respon pada Sabun Mandi Bayi merek Mittu ... 69

Tabel 4.4.1.c Kekuatan Stimuli pada Tisu basah merek Mittu ... 71

Tabel 4.4.1.d Kekuatan stimuli pada Sabun Mandi Bayi merek Mittu ... 73

Tabel 4.4.2.a Perubahan Respon ... 75


(12)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang semakin membaik, mendorong timbulnya laju persaingan dunia usaha. Hal ini menuntut perusahaan untuk semakin kreatif dan inovatif dalam menjalankan kegiatan usahanya. Berbagai upaya dilakukan oleh perusahaan untuk meningkatkan penjualan perusahaan dan memuaskan kebutuhan pelanggannya. Di dalam kondisi persaingan usaha yang semakin ketat ini, perusahaan dituntut untuk lebih kreatif dalam menetapkan strategi yang tepat bagi perusahaan sehingga dapat menarik perhatian konsumen dan mempengaruhi konsumen untuk membeli produk mereka.

Beragam cara dilakukan oleh perusahaan dalam merebut pasar dan juga memperluas cakupan pasar mereka. Salah satunya adalah dengan cara melakukan perluasan merek. Perluasan merek (brand extension) adalah situasi dimana sebuah perusahaan untuk menggunakan sebuah merek yang ada guna meluncurkan sebuah produk dalam kategori yang baru. Beberapa hal yang dapat mempengaruhi perluasan merek adalah pengetahuan merek induk, persepsi kualitas (perceived quality) (Barata, 2007).

Salah satu perusahaan yang juga melakukan strategi perluasan merek (brand extension) adalah PT Megasari Makmur. Bergerak di bidang usaha industri kosmetika, wangi-wangian, perbekalan kesehatan rumah tangga, toiletries dan kemasan plastik. Beberapa merek yang dikeluarkan PT Megasari Makmur adalah Mitu Baby, HIT, Stella, Fogo, Wetties, Klin Pak, dan Wonder Fuel. Produk yang


(13)

2

paling dikenal masyarakat adalah Mitu Baby Tisue Basah. Mitu sendiri adalah tisu basah yang membantu membersihkan kotoran pada bayi menciptakan kebersihan, dengan produk unggulan Mitu Baby dan beberapa tisu basah keluaran Mitu yang mampu membersihkan kotoran bayi seperti bekas makan.( http://www.megasari.co.id)

Maka dari itu, ketika PT. MM bermaksud memasuki pasar sabun mandi bayi di Indonesia, diputuskan untuk melakukan perluasan merek pada merek sabun Mitu yang akan digunakan juga menjadi merek sabun baru tersebut. Dalam survey konsumen Market Share 2008 yang diadakan oleh MARS Indonesia, menempatkan merek Mitu sebagai peringkat kelima dalam kategori sabun mandi cair untuk bayi. (www.marsindonesia.com)

Di tengah persaingan pasar sabun cair bayi yang sudah begitu padat di Indonesia, yang saat ini sudah dipenuhi oleh berbagai merek seperti Cussons, Zwitsal, Pigeon, My Baby, Jhonson’s Baby, dan masih dipimpin oleh perusahaan-perusahaan besar seperti PT Unilever dan PT KAO untuk produk-produk toiletters. Mitu pada tahun 2008 menurut Indonesian Consumer Profile berada di peringkat lima dalam kategori ”Market Share Sabun Mandi Cair untuk Bayi”, sedangkan peringkat pertama masih dipimpin oleh sabun cair Cusson’s Baby dan Zwitsal dimana merek tersebut adalah produk PT Unilever. Oleh sebab itu maka penggunaan merek yang sudah terkenal seperti Mitu akan sangat menguntungkan karena dapat mengurangi pengeluaran untuk biaya pengenalan produk baru. Selain itu, perluasan merek juga memungkinkan terjadinya efisiensi pengemasan dan pelabelan (Kotler 2007:362) Diharapkan dengan penggunaan merek Mitu dalam sabun baru keluaran PT. MM, dapat memudahkan dalam penerimaan


(14)

3

konsumen yang sudah mengenal Mitu sebagai sabun mandi bayi yang cocok untuk bayi. Dengan adanya generalisasi stimulus pada merek Mitu, konsumen diharapkan masih memiliki persepsi yang sama dengan tisu basah Mitu pada sabun mandi bayi Mitu yang tergolong produk baru. Generalisasi stimulus terjadi pada saat respon terhadap suatu stimulus dibangkitkan stimulus lain yang serupa tapi berbeda (Simamora, 2003:154).

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul : “ANALISIS PENGARUH SENSITIVITAS RESPON KONSUMEN TERHADAP PERLUASAN MEREK (BRAND EXTENSION) PADA PRODUK SABUN MANDI BAYI MEREK MITU (STUDI KASUS PADA IBU MUDA DI YOUNG MOMS COMMUNITY BANDUNG) “.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan dari latar belakang diatas perumusan masalah yang dapat diambil adalah sebagai berikut:

Apakah terdapat pengaruh antara tingkat sensitivitas dan arah respon dari konsumen terhadap perluasan merek (brand extension) pada sabun mandi bayi merek Mitu di Young Moms Community Bandung?


(15)

4

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

Untuk menganalisis seberapa besar tingkat sensitivitas dan arah respon dari konsumen terhadap perluasan merek (Brand extension) pada sabun mandi bayi merek Mitu di Young Moms Community Bandung.

1.4. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat : 1. Bagi Kalangan Akademis

Penelitian ini dapat dijadikan referensi dan bahan pemikiran yang dapat terus dikembangkan pada materi dan jenjang pendidikan yang berbeda – beda.Kemudian dapat bermanfaat sebagai saran, masukan, maupun pengetahuan.

2. Bagi Praktisi Bisnis

Penelitian ini bermanfaat sebagai sumbangan informasi dan masukan dalam mengambil keputusan atau kebijakan di masa yang akan datang agar dapat melakukan strategi perluasan merek yang tepat dan mengetahui secara jelas respon konsumen terhadap perluasan merek sehingga bisa meraih kesuksesan yang diharapkan


(16)

79 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

1. Respon konsumen untuk produk Tisu Basan merek Mittu sudah ada di masyarakat memiliki hasil respon yang positif. Adanya produk baru yaitu sabun mandi bayi dengan merek Mittu juga ternyata direspon dan dapat diterima dengan baik oleh masyarakat khususnya para wanita yang memiliki bayi.

2. Berdasarkan perhitungan yang telah peneliti lakukan menunjukkan bahwa sensitivitas respon konsumen dari Tisu basah merek Mittu ke Sabun Mandi Bayi merek Mittu adalah 1.57464. Maka oleh karena sensitivitas ini lebih besar dari 1, dapat digolongkan dalam ukuran sensitif. Artinya perluasan merek ini diketahui dengan baik oleh konsumen. Hal ini tidaklah mengherankan melihat iklan Sabun Mandi Bayi Mittu yang diluncurkan oleh PT Megasari Makmur begitu intens di berbagai media, baik media cetak maupun elektronik. Apalagi dengan membawa merek Mittu yang sudah demikian populer di masyarakat Indonesia terutama kalangan wanita.

5.2. Saran

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, penulis mencoba memberikan saran yang diharapkan dapat membantu pihak perusahaan untuk dapat lebih meningkatkan Keputusan Pembelian. Adapun saran-saran tersebut adalah :


(17)

80

1. PT Megasari Makmur dapat meningkatkan kegiatan promosi Pada iklan yang lebih beragam, dan juga tidak hanya mengandalkan iklan di media sosial yang sedang marak untuk memperkenalkan produk terbaru.

2. PT Megasari Makmur harus tetap mempertahankan kualitasnya agar kepercayaan konsumen masih tetap terjaga dan tidak beralih kepada produk lainnya.

Bagi Peneliti Lain :

1. Penelitian mengenai sensitifitas respon ini merupakan penelitian yang dapat dikembangkan khususnya pada atribut lain yang mempengaruhi suatu produk baik itu keputusan pembelian, minat beli, loyalitas maupun kepuasan konsumen. 2. Penelitian lain yang dapat dikembangkan juga pada salah satu variabel bebas

dimana variabel lainnya masih memiliki kemungkinan pengaruh pada penguatan merek.


(18)

81

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi,(2006:276); Riduan & Kuncoro, (2011:62). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.Jakarta: Rineka Cipta.

Azwar, Saifuddin, (1997), Reliabilitas dan Validitas (Edisi Ketiga), Pustaka Pelajar Offset, Yogyakarta

Banerjee, S. B. (2002). Corporate Environmentalism: The Construct and its Measurement. Journal of Business Research, 55, 177–191.

Belz, F.-M., & Peattie, K. (2009). Sustainability Marketing: A global perspective. West Sussex: Wiley.

Dahlstrom, R. (2011). Green marketing management. International Edition, Australia: South-Western/Cengage Learning.

Danjelico, R. M., & Pujari, D. (2010). Mainstreaming green product innovation: why and how companies integrate environmental sustainability. Journal of Business Ethics, 95, 471–486.

Fauzi, Muhamad (2013). Analisis Pengaruh Sensitivitas Respon Konsumen Terhadap Perluasan Merek (Brand Extension) (Studi Kasus pada Produk Sabun Merek Gatsby di Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Kristen Maranatha. Skripsi Strata I, Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha, Bandung.

Godfrey,R. (1998). Ethical purchasing:Developing the supply chain beyond the environment. In T. Russel (Ed.), Greener purchasing: Opportunities and innovations (pp. 244–251). Sheffield: Green leaf Publishing.

Griffin, Jill. (2005). Customer Loyalty, Menumbuhkan dan Mempertahankan Kesetiaan Pelanggan. Jakarta :Erlangga

Hair, J., F. et al. (1998). Multivariate Data Analysis, 5th Edition. Prentice-Hall, Inc. New Jersey.

Hariadi, Bambang. 2003. Strategi Manajemen, Strategi memenangkan Perang Bisnis, Edisi Pertama, Cetakan Pertama, Bayumedia Publishing, Malang.


(19)

82

Jenchang, Nai. (2010). Green product quality, green corporate image, green customer

satisfaction, green customer loyalty. African Journal of Business Management,

Vol.4 (13), pp.2836-2844. National Sun Yat-sen University, Taiwan.

Jogiyanto, H., M. (2004). Metodologi Penelitian Bisnis. Edisi Pertama, BPFE, Yogyakarta.

Krajewski & Ritzman (2007). Manajemen Pemasaran. Alih Bahasa Benyamin Mollan. Edisi Keduabelas. Jakarta : PT. Macanan Jaya Cemerlang.

Kotler & Keller (2010). Marketing Management, The Millenium Edition. Englewood Cliffs, New Jersey : Prentice Hall.

Kotler, Philip.(2010). Manajemen Pemasaran, Edisi Milenium, Jilid 1, PT Prenhallindo, Jakarta.

Kotler, P. (2011). Reinventing marketing to manage the environmental imperative. The Journal of Marketing, 75, 132–135.

Lozada, H.R. 2002. Ecological Sustainability and Marketing Strategy : Review and Implication. Seton Hall University.

Mc.Daniel, Stephen W. Rylander, David H. 1993. Strategic Green Marketing. Journal of

Consumer Marketing Vol 10 No 3 p.4-10.

Menon, A., Menon, A., Chowdhury, J., & Jankovich, J. (1999). Evolving paradigm for environmental sensitivity in marketing programs: a synthesis of theory and practice. Journal of Marketing Theory & Practice, 7, 1–15.

Mishra, Pavan. & Sharma, Payal. (2010). Green marketing in India : Emerging oportunities and challenges. Journal of Engineering, Science and Management Education/Vol.3, 2010/9-14

Ottman, J.A. Stafford E.&R. Hartman.C.L. 2006 Green Marketing Myopia: Ways to Improve Consumer Appeal for Environmentally Preferable Products. Environment Volume 48, Number 5 pp: 22-36 Heldref Publication, 2006.

Umar, Husein (2002). Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen, Penerbit Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.


(20)

83

Utomo, Priyanto Doyo, 2006, Analisis Terhadap Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Loyalitas Konsumen Pada Operator Telepon Seluler. Thesis: Universitas Gadjah Mada.

Parasuraman, Zeithaml, And Berry. (2006). Cunsomer Behavior, and Marketing Strategy. New York: The Free Press A Division of Macmillan Inc.

Polonsky, Michael Jay, 1994, An Introduction To Green Marketing. Electronic Green Journal. Vol 1 issue 2.

Polonsky, M. J., & Rosenberger, P. J., III. (2001). Re-evaluating green marketing: a strategic approach. Business Horizons, 44, 21–30.

Porter, Michael. E. 2008. The Five Competitive Forces That Shape Strategy.Harvard Business Review.

Pride &Ferrel. (2008). Marketing .7thEdition.HoughtonMifin Corps

Schaefer Anja. 2005 Some Consideration Regarding The EcologicalSustainability Of Marketing System Open University Business School.

Schiffman, Kanuk (2004). Consumer Behavior, International Edition: Pearson Education. New Jersey: Prentice-Hall.

Sugiyono. (2009). Metode Penulisan Bisnis. Cetakan keempat belas. Alfabeta, Bandung.

Suliyanto. (2006). Metode Riset Bisnis. Andi, Yogyakarta.

Wibowo, Buddi, 2002, Green Consumerism dan Green Marketing : Perkembangan Perilaku Konsumen dan Pendekatan Pemasaran. Usahawan, No. 6 Th XXXI Juni, pp : 12-15.


(1)

4

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

Untuk menganalisis seberapa besar tingkat sensitivitas dan arah respon dari konsumen terhadap perluasan merek (Brand extension) pada sabun mandi bayi merek Mitu di Young Moms Community Bandung.

1.4. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat : 1. Bagi Kalangan Akademis

Penelitian ini dapat dijadikan referensi dan bahan pemikiran yang dapat terus dikembangkan pada materi dan jenjang pendidikan yang berbeda – beda.Kemudian dapat bermanfaat sebagai saran, masukan, maupun pengetahuan.

2. Bagi Praktisi Bisnis

Penelitian ini bermanfaat sebagai sumbangan informasi dan masukan dalam mengambil keputusan atau kebijakan di masa yang akan datang agar dapat melakukan strategi perluasan merek yang tepat dan mengetahui secara jelas respon konsumen terhadap perluasan merek sehingga bisa meraih kesuksesan yang diharapkan


(2)

79 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

1. Respon konsumen untuk produk Tisu Basan merek Mittu sudah ada di masyarakat memiliki hasil respon yang positif. Adanya produk baru yaitu sabun mandi bayi dengan merek Mittu juga ternyata direspon dan dapat diterima dengan baik oleh masyarakat khususnya para wanita yang memiliki bayi.

2. Berdasarkan perhitungan yang telah peneliti lakukan menunjukkan bahwa sensitivitas respon konsumen dari Tisu basah merek Mittu ke Sabun Mandi Bayi merek Mittu adalah 1.57464. Maka oleh karena sensitivitas ini lebih besar dari 1, dapat digolongkan dalam ukuran sensitif. Artinya perluasan merek ini diketahui dengan baik oleh konsumen. Hal ini tidaklah mengherankan melihat iklan Sabun Mandi Bayi Mittu yang diluncurkan oleh PT Megasari Makmur begitu intens di berbagai media, baik media cetak maupun elektronik. Apalagi dengan membawa merek Mittu yang sudah demikian populer di masyarakat Indonesia terutama kalangan wanita.

5.2. Saran

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, penulis mencoba memberikan saran yang diharapkan dapat membantu pihak perusahaan untuk dapat lebih meningkatkan Keputusan Pembelian. Adapun saran-saran tersebut adalah :


(3)

80

1. PT Megasari Makmur dapat meningkatkan kegiatan promosi Pada iklan yang lebih beragam, dan juga tidak hanya mengandalkan iklan di media sosial yang sedang marak untuk memperkenalkan produk terbaru.

2. PT Megasari Makmur harus tetap mempertahankan kualitasnya agar kepercayaan konsumen masih tetap terjaga dan tidak beralih kepada produk lainnya.

Bagi Peneliti Lain :

1. Penelitian mengenai sensitifitas respon ini merupakan penelitian yang dapat dikembangkan khususnya pada atribut lain yang mempengaruhi suatu produk baik itu keputusan pembelian, minat beli, loyalitas maupun kepuasan konsumen. 2. Penelitian lain yang dapat dikembangkan juga pada salah satu variabel bebas

dimana variabel lainnya masih memiliki kemungkinan pengaruh pada penguatan merek.


(4)

81

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi,(2006:276); Riduan & Kuncoro, (2011:62). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.Jakarta: Rineka Cipta.

Azwar, Saifuddin, (1997), Reliabilitas dan Validitas (Edisi Ketiga), Pustaka Pelajar Offset, Yogyakarta

Banerjee, S. B. (2002). Corporate Environmentalism: The Construct and its Measurement. Journal of Business Research, 55, 177–191.

Belz, F.-M., & Peattie, K. (2009). Sustainability Marketing: A global perspective. West Sussex: Wiley.

Dahlstrom, R. (2011). Green marketing management. International Edition, Australia: South-Western/Cengage Learning.

Danjelico, R. M., & Pujari, D. (2010). Mainstreaming green product innovation: why and how companies integrate environmental sustainability. Journal of Business Ethics, 95, 471–486.

Fauzi, Muhamad (2013). Analisis Pengaruh Sensitivitas Respon Konsumen Terhadap Perluasan Merek (Brand Extension) (Studi Kasus pada Produk Sabun Merek Gatsby di Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Kristen Maranatha. Skripsi Strata I, Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha, Bandung.

Godfrey,R. (1998). Ethical purchasing:Developing the supply chain beyond the environment. In T. Russel (Ed.), Greener purchasing: Opportunities and innovations (pp. 244–251). Sheffield: Green leaf Publishing.

Griffin, Jill. (2005). Customer Loyalty, Menumbuhkan dan Mempertahankan Kesetiaan Pelanggan. Jakarta :Erlangga

Hair, J., F. et al. (1998). Multivariate Data Analysis, 5th Edition. Prentice-Hall, Inc. New Jersey.

Hariadi, Bambang. 2003. Strategi Manajemen, Strategi memenangkan Perang Bisnis, Edisi Pertama, Cetakan Pertama, Bayumedia Publishing, Malang.


(5)

82

Jenchang, Nai. (2010). Green product quality, green corporate image, green customer

satisfaction, green customer loyalty. African Journal of Business Management,

Vol.4 (13), pp.2836-2844. National Sun Yat-sen University, Taiwan.

Jogiyanto, H., M. (2004). Metodologi Penelitian Bisnis. Edisi Pertama, BPFE, Yogyakarta.

Krajewski & Ritzman (2007). Manajemen Pemasaran. Alih Bahasa Benyamin Mollan. Edisi Keduabelas. Jakarta : PT. Macanan Jaya Cemerlang.

Kotler & Keller (2010). Marketing Management, The Millenium Edition. Englewood Cliffs, New Jersey : Prentice Hall.

Kotler, Philip.(2010). Manajemen Pemasaran, Edisi Milenium, Jilid 1, PT Prenhallindo, Jakarta.

Kotler, P. (2011). Reinventing marketing to manage the environmental imperative. The Journal of Marketing, 75, 132–135.

Lozada, H.R. 2002. Ecological Sustainability and Marketing Strategy : Review and Implication. Seton Hall University.

Mc.Daniel, Stephen W. Rylander, David H. 1993. Strategic Green Marketing. Journal of

Consumer Marketing Vol 10 No 3 p.4-10.

Menon, A., Menon, A., Chowdhury, J., & Jankovich, J. (1999). Evolving paradigm for environmental sensitivity in marketing programs: a synthesis of theory and practice. Journal of Marketing Theory & Practice, 7, 1–15.

Mishra, Pavan. & Sharma, Payal. (2010). Green marketing in India : Emerging oportunities and challenges. Journal of Engineering, Science and Management Education/Vol.3, 2010/9-14

Ottman, J.A. Stafford E.&R. Hartman.C.L. 2006 Green Marketing Myopia: Ways to Improve Consumer Appeal for Environmentally Preferable Products. Environment Volume 48, Number 5 pp: 22-36 Heldref Publication, 2006.

Umar, Husein (2002). Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen, Penerbit Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.


(6)

83

Utomo, Priyanto Doyo, 2006, Analisis Terhadap Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Loyalitas Konsumen Pada Operator Telepon Seluler. Thesis: Universitas Gadjah Mada.

Parasuraman, Zeithaml, And Berry. (2006). Cunsomer Behavior, and Marketing Strategy. New York: The Free Press A Division of Macmillan Inc.

Polonsky, Michael Jay, 1994, An Introduction To Green Marketing. Electronic Green Journal. Vol 1 issue 2.

Polonsky, M. J., & Rosenberger, P. J., III. (2001). Re-evaluating green marketing: a strategic approach. Business Horizons, 44, 21–30.

Porter, Michael. E. 2008. The Five Competitive Forces That Shape Strategy.Harvard Business Review.

Pride &Ferrel. (2008). Marketing .7thEdition.HoughtonMifin Corps

Schaefer Anja. 2005 Some Consideration Regarding The EcologicalSustainability Of Marketing System Open University Business School.

Schiffman, Kanuk (2004). Consumer Behavior, International Edition: Pearson Education. New Jersey: Prentice-Hall.

Sugiyono. (2009). Metode Penulisan Bisnis. Cetakan keempat belas. Alfabeta, Bandung.

Suliyanto. (2006). Metode Riset Bisnis. Andi, Yogyakarta.

Wibowo, Buddi, 2002, Green Consumerism dan Green Marketing : Perkembangan Perilaku Konsumen dan Pendekatan Pemasaran. Usahawan, No. 6 Th XXXI Juni, pp : 12-15.


Dokumen yang terkait

Analisis Strategi Perluasan Merek (Brand Extension) Gatsby Hair Gel ke Gatsby Splash Cologne Terhadap Sensitivitas Respon Konsumen pada Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara

8 112 141

Analisis Sensitifitas Respon Konsumen Pada Perluasan Merek (brand extension) Sabun Mandi Merek Lifebuoy (Studi Kasus Mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer Universitas Sumatera Utara).

1 61 103

Analisis Sensitivitas Respon Konsumen Pada Perluasan Merek (Brand Extension) Sabun Mandi Lifebuoy ke Shampoo Lifebuoy (Studi Kasus Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Methodist Indonesia)

5 100 111

Analisis Sensitivitas Respon Konsumen Terhadap Ekstensifikasi Merek (Brand Extension) Dari Pensil Merek Faber-Castell Ke ”Produk Penghapus” Merek Faber-Castell Di Smu Negeri 2 Medan

8 59 109

Analisis Sensitivitas Respon Konsumen Terhadap Ekstensifikasi Merek (Brand Extension) Pada Sikat Gigi Merek Pepsodent Di Asrama Putri Usu

8 156 68

Analisis Pengaruh Sensitivitas Respon Konsumen terhadap Perluasan Merek (Brand Extension) (Studi Kasus pada Produk Sabun Merek Gatsby di Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Kristen Maranatha).

2 10 23

Pengaruh Perluasan Merek (Brand Extension) terhadap Citra Merek (Brand Image) pada Produk-produk Sosro.

0 0 23

Analisis Sensitivitas Respon Konsumen terhadap Perluasan Merek (Brand Extension) pada Shampoo Merek Lifebuoy (Studi Kasus di Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha).

0 1 21

PENGARUH ASOSIASI MEREK TERHADAP RESPON KONSUMEN PADA PRODUK SABUN MANDI NUVO DI SURABAYA.

0 0 57

ANALISA SENSITIVITAS RESPON KONSUMEN DARI EKSTENSIFIKASI MEREK (BRAND EXTENSION) PADA SABUN MANDI CAIR MEREK CITRA (STUDI PADA MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO) - repository perpustakaan

0 0 16